PPC
PPC
PPC
PPC
Pencegahan
Pencegahan dan
dan Perawatan
Perawatan
Cedera
Cedera
T i
T i A i
A i H
H
t ti
t ti M Pd
M Pd
Tri
PENGERTIAN R.K.P.
PENGERTIAN R.K.P.
PENGERTIAN R.K.P.
PENGERTIAN R.K.P.
• RESUSITASI
1. ialah mengembalikan fungsi pernapasan dan atau sirkulasi dan penanganan akibat berhentinya
pernapasan (respiratory arrest) dan atau berhentinya pernapasan (respiratory arrest) dan atau berhentinya jantung (cardiac arrest) pada orang, dikarenakan fungsi-fungsi tersebut mengalami kegagalan total oleh sesuatu sebab yang datangnya tiba-tiba dan pada orang
sebab yang datangnya tiba tiba, dan pada orang
dengan kondisi tubuh yang memungkinkan untuk hidup normal selanjutnya bilamana kedua fungsi tersebut
bekerja kembali (Muhiman M 1981: 1) bekerja kembali (Muhiman, M., 1981: 1).
2. Dalam arti luas resusitasi merupakan segala bentuk h dil k k t h d k b b d
3.
3. tindakan yang dilakukan untuk memulihkan
tindakan yang dilakukan untuk memulihkan
sirkulasi dan ventilasi yang efektif pada orang
sirkulasi dan ventilasi yang efektif pada
orang--sirkulasi dan ventilasi yang efektif pada orang
sirkulasi dan ventilasi yang efektif pada orang
orang yang mengalami penghentian fungsi
orang yang mengalami penghentian
fungsi--fungsi ini secara mendadak dan tidak terduga
fungsi ini secara mendadak dan tidak
terduga--duga
duga
((National Conference of Standards for C P R and Emergency CardiacNational Conference of Standards for C P R and Emergency Cardiacduga
duga
.(.(National Conference of Standards for C.P.R. and Emergency Cardiac National Conference of Standards for C.P.R. and Emergency Cardiac CareCare (1973) (1973)
PENYEBAB UMUM
PENYEBAB UMUM
pada semua kasus kematian mendadak adalah
pada semua kasus kematian mendadak adalah
anoksia
anoksia
..
Æ
Æ
Kasus
Kasus--kasus tersebut meliputi:
kasus tersebut meliputi:
k
ti
k
k
ti
k
t
t
l
l
k
k
t
t
kematian karena
kematian karena
tenggelam, kesetrum
tenggelam, kesetrum
(terkena aliran listrik), stroke, inhalasi gas dan
(terkena aliran listrik), stroke, inhalasi gas dan
asap,
asap,
intoksikasi
intoksikasi
bahan kimia atau obat,
bahan kimia atau obat,
d
i k
l d
l h
t
d
i k
l d
l h
t
cedera yang mengenai kepala dan leher atau
cedera yang mengenai kepala dan leher atau
dada,
dada,
infark miokard, konvulsi
infark miokard, konvulsi
atau pingsan
atau pingsan
sebab apapun.
KEBERHASILAN RESUSITASI
KEBERHASILAN RESUSITASI
waktu tertentu diantara mati klinis atau mati biologis
waktu tertentu diantara mati klinis atau mati biologis
K
K
ti
ti
kli i
kli i
terjadi kala tidak ada den
terjadi kala tidak ada den
t nadi perifer
t nadi perifer
K
Kematian klinis
ematian klinis
terjadi kalau tidak ada denyut nadi perifer,
terjadi kalau tidak ada denyut nadi perifer,
denyut jantung, sirkulasi yang efektif, pupil melebar dan
denyut jantung, sirkulasi yang efektif, pupil melebar dan
tidak bereaksi terhadap rangsangan cahaya dan tidak ada
tidak bereaksi terhadap rangsangan cahaya dan tidak ada
tidak bereaksi terhadap rangsangan cahaya, dan tidak ada
tidak bereaksi terhadap rangsangan cahaya, dan tidak ada
ventilasi.
ventilasi.
Jika keadaan ini tidak cepat ditolong, maka akan terjadi mati
Jika keadaan ini tidak cepat ditolong, maka akan terjadi mati
J
e d
d
cep
d o o g,
e j d
J
e d
d
cep
d o o g,
e j d
biologis yang
biologis yang
irreversible.
irreversible.
K
Kematian biologis
ematian biologis
merupakan kelanjutan dari kematian
merupakan kelanjutan dari kematian
klinis sampai titik terjadinya kerusakan seluler
klinis sampai titik terjadinya kerusakan seluler
anoksis
anoksis
yang
yang
KEMATI AN KLI NI S & PELUANG HI DUP
KEMATI AN KLI NI S & PELUANG HI DUP
Kematian biologis berbeda
Kematian biologis berbeda--beda antara organ
beda antara organ
yang satu dengan organ yang lain (3
yang satu dengan organ yang lain (3--5 menit
5 menit
yang satu dengan organ yang lain (3
yang satu dengan organ yang lain (3 5 menit
5 menit
untuk otak, dan sampai beberapa jam untuk
untuk otak, dan sampai beberapa jam untuk
otot)
otot)))
Setelah 3 menit mati klinis ( tanpa oksigenasi),
Setelah 3 menit mati klinis ( tanpa oksigenasi),
resusitasi dapat menyembuhkan 75% kasus
resusitasi dapat menyembuhkan 75% kasus
p
p
y
y
mati klinis tanpa ada gejala sisa
mati klinis tanpa ada gejala sisa
4 menit mati klinis persentase menjadi sembuh
4 menit mati klinis persentase menjadi sembuh
masih 50%
masih 50%
Setelah 5 menit mati klinis peluang hidup
Setelah 5 menit mati klinis peluang hidup
hanya tinggal 25% saja.
T
TAHAP
AHAP-- TAHAP RKP
TAHAP RKP
►
►
Tahap I . Bantuan Dasar
Tahap I . Bantuan Dasar
(Basic Life Support)
(Basic Life Support)
►
►
Tahap I I . Bantuan Lanjut
Tahap I I . Bantuan Lanjut
p
p
j
j
(Advance Life
(Advance Life
((
Support)
Support)
►
►
Tahap I I I . Bantuan Jangka Panjang
Tahap I I I . Bantuan Jangka Panjang
(Prolonge Life Support)
Tahap I . Bantuan Dasar
Tahap I . Bantuan Dasar
p
p
(Basic Life Support)
(Basic Life Support)
(
(
pp
pp
)
)
•• R.K.P. tahap I sR.K.P. tahap I sbgbg bantuan dasar dlm penyelamatan korban bantuan dasar dlm penyelamatan korban (Basic Life (Basic Life Support)
Support)pppp )) mrpkn seperangkat prosedur pertolongan pertama bagi keadaan mrpkn seperangkat prosedur pertolongan pertama bagi keadaan pp pp gg pp pp gg pp gg darurat/ gawat. Prosedur ini terdiri atas tindakan mengenali keadaan
darurat/ gawat. Prosedur ini terdiri atas tindakan mengenali keadaan berhentinya respirasi dan kerja jantung
berhentinya respirasi dan kerja jantung (respiratory and cardiac arrest), (respiratory and cardiac arrest), dan dan segera melaksanakan RKP sampai penderita cukup pulih untuk dapat
segera melaksanakan RKP sampai penderita cukup pulih untuk dapat dikirim/ dipindahkan, atau sampai tersedia pertolongan lebih lanjut untuk dikirim/ dipindahkan, atau sampai tersedia pertolongan lebih lanjut untuk / p/ p ,, pp pp gg jj menyelamatkan jiwa penderita. Tindakan ini mencakup langkah
menyelamatkan jiwa penderita. Tindakan ini mencakup langkah--langkah langkah A.B.C.
A.B.C. pada pada resusitasi kardiopulmonerresusitasi kardiopulmoner, , yaitu:yaitu:
•• AA –– Airw ay ManagementAirw ay Management
•• A A –– Airw ay ManagementAirw ay Management
•• Artificial VentilationArtificial Ventilation
•• B B –– Breathing RKP Breathing RKP Artificial Circulation
Artificial Circulation
•• C C –– CirculationCirculation
(Sumber:
(Sumber: The Committe on Trauma: American College of SurgeonThe Committe on Trauma: American College of Surgeon dialihbahasakan Yayasan dialihbahasakan Yayasan Essentia Medica Perawatan Dini Penderita Cedera 1983: 19)
PRI NSI P PERTOLONGAN
PRI NSI P PERTOLONGAN –
– A B C
A B C
(BASI C LI FE SUPPORT)
(BASI C LI FE SUPPORT)
(BASI C LI FE SUPPORT)
(BASI C LI FE SUPPORT)
A :
A : AI RWAY AI RWAY ÆÆMelapangkan jalan pernapasan (baju, kepala)Melapangkan jalan pernapasan (baju, kepala)pp gg jj pp pp (( j ,j , pp ))
Triple Airway ManueverTriple Airway Manuever
Manuever HeimlichManuever Heimlich
B : BREATHI NG
B : BREATHI NG ÆÆMelakukan napas buatan (OKSI GENASI )Melakukan napas buatan (OKSI GENASI ) 1. Silvester
1. Silvester
2 Holger Nielsen 2 Holger Nielsen 2. Holger Nielsen 2. Holger Nielsen 3. Mouth to Mouth 3. Mouth to Mouth
C : CI RCULATI ON
C : CI RCULATI ON ÆÆ Peredaran darahPeredaran darah C : CI RCULATI ON
C : CI RCULATI ON ÆÆ Peredaran darahPeredaran darah
PJL (Pijat Jantung Luar)/ KJL (Kompresi Jantung Luar)PJL (Pijat Jantung Luar)/ KJL (Kompresi Jantung Luar)
1. Penolong 1 orang 1. Penolong 1 orang
2 P l 2
2 P l 2
VENTILASI TERGANGGU
VENTILASI TERGANGGU
Ventilasi tergangg
Ventilasi terganggu u disebabkandisebabkan ÆÆ obstruksi mekanis pada saluran pernapasanobstruksi mekanis pada saluran pernapasan
Æ
Æ Co:Co: lidah, benda asing (muntahan, makanan, darah, dan lainlidah, benda asing (muntahan, makanan, darah, dan lain--lain), atau lain), atau karena kegagalan respirasi
karena kegagalan respirasi karena kegagalan respirasi karena kegagalan respirasi
S
Saluran pernapasan tersumbat sebagian diketahui dengan adanyaaluran pernapasan tersumbat sebagian diketahui dengan adanya::
1.
1. Pernapasan yang berat dan berisik Pernapasan yang berat dan berisik pp yy gg (stridor)(stridor)(( ))
2.
2. Penggunaan ototPenggunaan otot--otot asesoris pernapasan otot asesoris pernapasan (muskulus sternomastoideus)(muskulus sternomastoideus)
3.
3. Rektraksi jaringan lunak pada daerah Rektraksi jaringan lunak pada daerah intercostal,intercostal, clavicular clavicular dan dan
suprasterna suprasterna
4
4 PP d k ik ld k ik l (( bb thithi )) NN ll dd ll
4.
4. Pernapasan paradoksikal Pernapasan paradoksikal (see saw breathing).(see saw breathing). Normal, pada saluran Normal, pada saluran pernapasan yang tidak tersumbat maka dada dan abdomen turun
pernapasan yang tidak tersumbat maka dada dan abdomen turun--naik naik secara bersamaan. Jika saluran pernapasan tersumbat, sebagian atau secara bersamaan. Jika saluran pernapasan tersumbat, sebagian atau total dan
total dan cardiac arrest cardiac arrest belum terjadi maka dada akan terisap ke dalam belum terjadi maka dada akan terisap ke dalam tt bdbd ikik
sementara
sementara abdomen abdomen naiknaik
5.
5. Cyanosis.Cyanosis. Pada keadaan ini, kadar haemoglobin pada darah yang Pada keadaan ini, kadar haemoglobin pada darah yang beredar menurun <5 gm%, keadaan ini merupakan tanda lanjut dari beredar menurun <5 gm%, keadaan ini merupakan tanda lanjut dari
hipoksia
hipoksiapp , terutama kalau penderitanya anemia., terutama kalau penderitanya anemia.,, pp yy The Committe on Trauma: American College of Surgeon
Melapangkan Saluran pernapasan
Melapangkan Saluran pernapasan
(Airway Management)
(Airway Management)
(Airway Management)
(Airway Management)
Triple Airw ay Manuever
Triple Airw ay Manuever
p e
p e
ay
ay
a ue e
a ue e
Ada tiga perlakuan pada cara ini sehingga disebutAda tiga perlakuan pada cara ini sehingga disebut Triple Airway Triple Airway
Manuever,
Manuever, yaitu:yaitu:
a. Kepala korban a. Kepala korban pp ditengadahkanditengadahkangg dengan satu tangan berada di bawah dengan satu tangan berada di bawah gg gg
leher, sedangkan tangan yang lain pada dahi. Leher diangkat dengan leher, sedangkan tangan yang lain pada dahi. Leher diangkat dengan satu tangan dan kepala ditengadahkan ke belakang oleh tangan yang satu tangan dan kepala ditengadahkan ke belakang oleh tangan yang lain.
lain. b
b MM ikik hh bb h k dh k d tt k dk d kk hh
b. b. Menarik rahang bawah ke depanMenarik rahang bawah ke depan, atau keduanya, akan mencegah , atau keduanya, akan mencegah
obstruksi hipofarings
obstruksi hipofarings oleh dasar lidah . Kedua gerakan ini oleh dasar lidah . Kedua gerakan ini meregangkan jaringan antara
meregangkan jaringan antara laringslarings dan rahang bawah. dan rahang bawah.
cc Menarik/ mengangkat dasar lidahMenarik/ mengangkat dasar lidah dari dindingdari dinding pharynx posteriorpharynx posterior
Teknik buka mulut terkunci
Teknik buka mulut terkunci
Teknik buka mulut terkunci
Teknik buka mulut terkunci
C j i il T d d k il k l
C j i il T d d k il k l
Cara jari silang. Terutama pada dagu yang agak rileks, penolong Cara jari silang. Terutama pada dagu yang agak rileks, penolong
berada pada sebelah atas kepala atau disamping kepala korban. berada pada sebelah atas kepala atau disamping kepala korban. Jari telunjuk dimasukkan pada sudut mulut korban, tekanan jari Jari telunjuk dimasukkan pada sudut mulut korban, tekanan jari telunjuk ke arah gigi geligi rahang bawah, kemudian dengan ibu telunjuk ke arah gigi geligi rahang bawah, kemudian dengan ibu j i il l j k li i h di k hi
j i il l j k li i h di k hi
jari yang menyilang telunjuk, geligi rahang atas ditekan sehingga jari yang menyilang telunjuk, geligi rahang atas ditekan sehingga sudut terbuka.
sudut terbuka.
Cara di belakang gigiCara di belakang gigi.. Untuk dagu yang kaku: Masukkan jari Untuk dagu yang kaku: Masukkan jari
telunjuk penolong diantara pipi dan gigi korban, dan letakkanlah telunjuk penolong diantara pipi dan gigi korban, dan letakkanlah jj pp gg p pp p g gg g ,, ujung jari telunjuk ini di belakang gigi molar terakhir.
ujung jari telunjuk ini di belakang gigi molar terakhir.
Mengangkat lidah dan rahangMengangkat lidah dan rahang.. Untuk dagu yang sangat rileks. Untuk dagu yang sangat rileks.
Masukkan ibu jari ke dalam mulut dan kerongkongan, dan dengan Masukkan ibu jari ke dalam mulut dan kerongkongan, dan dengan ibu jari mengangkat pangkal lidah
ibu jari mengangkat pangkal lidah ibu jari mengangkat pangkal lidah. ibu jari mengangkat pangkal lidah.
Satu atau dua jariSatu atau dua jari (kalau bisa ditutupi kain)(kalau bisa ditutupi kain) menyapu daerah menyapu daerah
mulut dan farings
mulut dan farings.. Benda asing dibersihkan dengan jari telunjuk Benda asing dibersihkan dengan jari telunjuk dan jari tengah yang berfungsi sebagai penjepit.
dan jari tengah yang berfungsi sebagai penjepit.
B d i d t dik l k d i i k k l k B d i d t dik l k d i i k k l k
Benda cair dapat dikeluarkan dengan cara memiringkan kepala ke Benda cair dapat dikeluarkan dengan cara memiringkan kepala ke
Catatan!!!
Catatan!!!
Catatan!!!
Catatan!!!
Pada korban kecelakaan,
Pada korban kecelakaan,
memutar
memutar
atau
atau
menekuk kepala
menekuk kepala
p
p
harus
harus
dihindarkan
dihindarkan
,
,
,,
karena dapat
karena dapat
memperberat
memperberat
kerusakan
kerusakan
pada
pada
sumsum tulang belakang
sumsum tulang belakang
, kalau
, kalau
p
p
g
g
g
g
,,
perlu seluruh
perlu seluruh
tubuh
tubuh
ikut
ikut
dimiringkan
dimiringkan
,
,
dengan seorang pembantu penolong
dengan seorang pembantu penolong
g
g
g p
g p
p
p
g
g
berusaha menahan kepala, leher dan dada
berusaha menahan kepala, leher dan dada
agar tetap dalam satu bidang.
TINDAKAN – TIDAK SADAR
TINDAKAN TIDAK SADAR
• Posisi (telentang buka baju atau nyaman aman)
• Posisi (telentang, buka baju atau nyaman, aman)
• Tepuk pangkal lengan – panggil namanya – sadar; posisikan & pertahankan
• Cek napas dan nadi
• Henti Pernapasan:
– Bersihkan mulut, leher extensi, jongkok disamping penderita – Tiup via mulut : Dewasa 10 - 12 x/menit, interval 5 hitungan
(1001 dst) (1001,dst)
• Henti jantung dan pernapasan:
– Posisi tekan (2 in 1 tangan, pangkal telapak tangan, 2 jari dari procxyphoideus, dalamnya 4 -5 cm, jongkok disamping penderita)
p yp y j g p g p
– 2 x tiupan ke mulut, 15 x tekanan dada, 2 x tiupan ke mulut (1PUTARAN)
– Cek nadi di arteri karotis - Belum ada napas - nadi (lakukan Pengulangan)
Pengulangan)
POSI SI LEH ER & LET AK
POSI SI LEH ER & LET AK
T AN GAN
T AN GAN
1 : Jalan napas terhambat 2 : Jalan napas lancar 2 : Jalan napas lancar
POSI SI M U LU T & T AN GAN
POSI SI M U LU T & T AN GAN
POSI SI M U LU T & T AN GAN
POSI SI M U LU T & T AN GAN
2. Menolong sendiri
3 Menolong berdua 3. Menolong berdua
TEKANAN PADA JANTUNG
TEKANAN PADA JANTUNG
TEKANAN PADA JANTUNG
TEKANAN PADA JANTUNG
Posisi tangan pada jantung Posisi tangan pada jantung dan
dan
MACAM CEDERA OLAHRAGA
MACAM CEDERA OLAHRAGA
1. Nanar
1. Nanar
2. Memar/lebam-lebam/hematoma
3
Lepas caput dari cavumnya (
luxatio
/luksasi)
3. Lepas caput dari cavumnya (
luxatio
/luksasi)
4. Sprain (serabut ligamentum
Æ
di sendi
Æ
robek) co: keseleo sendi kaki dll
robek), co: keseleo sendi kaki dll
5. Strain (otot/unit musculo tendinous
Æ
robek)
6
Patah tulang
PENYEBAB CEDERA
O
• Overuse
• Trauma
Æ
Benturan
• Kondisi
Kondisi
1. Internal :
- Kondisi atlet - Program latihan - Kapasitas pelatih
2. External :
- Perlengkapan olahraga & keselamatan - Sarana olahragaSarana olahraga
CEDERA YANG DIKENAI
z
JARINGAN LUNAK
1. FASCIALATA
2. UNIT MUSCULO TENDINOUS
3. LIGAMENTUM
4. ORGAN
Lokasi CEDERA
Lokasi CEDERA
Lokasi CEDERA
Lokasi CEDERA
Lokasi cedera
Lokasi cedera
Lokasi cedera
Lokasi cedera Æ
Æ
Æ
Æ
sendi kaki,
sendi kaki, tungkai bawah,
sendi kaki,
sendi kaki, tungkai bawah,
tungkai bawah,
tungkai bawah,
tungkai atas, lutut, lipatan paha
tungkai atas, lutut, lipatan paha
(selangkangan),tangan, sendi tangan/siku
(selangkangan),tangan, sendi tangan/siku,
,
lengan bawah, lengan atas
lengan bawah, lengan atas,
, bahu, muka/wajah,
bahu, muka/wajah,
kepala, perut, dada dan pinggang.
KONDI SI I NTERNAL
KONDI SI I NTERNAL
KONDI SI I NTERNAL
KONDI SI I NTERNAL
ATLET tidak memiliki kelainan yang dilarang ATLET tidak memiliki kelainan yang dilarang yy gg gg
olahraga ini : seperti ; ATLANTO AXAL dan sehat olahraga ini : seperti ; ATLANTO AXAL dan sehat serta diizinkan oleh dokter/ orang tuanya.
serta diizinkan oleh dokter/ orang tuanya.
PROGRAM LATI HAN & KOMPETI SI (Pemanasan, PROGRAM LATI HAN & KOMPETI SI (Pemanasan, peregangan, pengembangan keterampilan,
peregangan, pengembangan keterampilan,
h t l k
h t l k
pemahaman peraturan, penggunaan perlengkapan pemahaman peraturan, penggunaan perlengkapan olahraga, jadwal latihan & kompetisi )
olahraga, jadwal latihan & kompetisi ) –– Atlet tidak Atlet tidak menyadari resiko, bahaya, mengelak
menyadari resiko, bahaya, mengelak gg
PELATI H yang mengerti (teori & praktek) cabang PELATI H yang mengerti (teori & praktek) cabang olahraga yang akan dilatih (melalui pelatihan)
KONDISI EKSTERNAL
KONDISI EKSTERNAL
– PERLENGKAPAN OLAHRAGA & KESELAMATAN
• Perlengkapan pribadi : Sepatu bola, Pelindung kaki, Uniform olahraga.
• Staff dan Perlengkapan P3K
• Asuransi
– SARANA OLAHRAGA
• Lingkungan, Lapangan aman, rumput/tanah (Lakukan pengecekan dan pastikan OK)
• Kebijakan, peraturan, standarisasi, pedoman,Kebijakan, peraturan, standarisasi, pedoman, panitia.
– FASILITAS PENDUKUNGFASILITAS PENDUKUNG
Lebih Parah Bila
Lebih Parah Bila
Lebih Parah Bila
Lebih Parah Bila
Atlet pemula yang belum berpengalaman Atlet pemula yang belum berpengalaman b. Kurangnya pemanasan dan pendinginan b. Kurangnya pemanasan dan pendinginan c. Teknik yang salah
c. Teknik yang salah
d. Taktik dan antisipasi yang salah d. Taktik dan antisipasi yang salah d. Taktik dan antisipasi yang salah d. Taktik dan antisipasi yang salah e. Lelah (fatique) dan atau tidak “fit” e. Lelah (fatique) dan atau tidak “fit”
f. Cedera olaraga sebelumnya yang tidak tertangani f. Cedera olaraga sebelumnya yang tidak tertangani
K di i l d t d b k
K di i l d t d b k
g. Kondisi lapangan dan atau udara yang buruk g. Kondisi lapangan dan atau udara yang buruk h. Peralatan yang buruk atau kurang sempurna. h. Peralatan yang buruk atau kurang sempurna. i. Permainan kasar
i. Permainan kasar (foul play)(foul play) dan wasit, pelatih, instruktur yang dan wasit, pelatih, instruktur yang id k k
id k k
tidak kompeten. tidak kompeten.
j. Kemampuan Teknik dan taktik masih di bawah kemampuan j. Kemampuan Teknik dan taktik masih di bawah kemampuan
CEDERA TERTUTUP
CEDERA TERTUTUP
METODE RICE
METODE RICE
R : Rest/Istirahatkan bagian yang cedera
R : Rest/Istirahatkan bagian yang cedera
I : Ice/Beri efek dingin sekitar cedera
REST and I CE
REST and I CE
REST and I CE
REST and I CE
Rest
Rest –
– I stirahat
I stirahat
Mengurangi rasa sakitMengurangi rasa sakit
Cedera tidak melebarCedera tidak melebar
Jangan gunakan minimal 24 jamJangan gunakan minimal 24 jam
Pergi ke dokter atau pemijat.Pergi ke dokter atau pemijat.
I ce
I ce –
– Pendinginan
Pendinginan
Mempersempit pembuluh darahMempersempit pembuluh darah
Mempersempit pembuluh darahMempersempit pembuluh darah
Mengurangi rasa sakit & pendarahanMengurangi rasa sakit & pendarahan
Gunakan es batu dengan interval 1 : 1 atau 1 : 2Gunakan es batu dengan interval 1 : 1 atau 1 : 2
COMPRESS and ELEVATION
Compress – Tekan
Meng rangi rasa sakit
z Mengurangi rasa sakit
z Mengurangi pendarahan
z Gunakan kain elastis
B l t tid k t l l k t k t t
z Balutan tidak terlalu keras atau ketat.
Elevation – Tinggikan
z Lebih tinggi dari jantung
z Aliran ke jantung lebih cepat
N
NANAR
ANAR
Penyebab Penyebab yy
Gangguan peredaran darah dan hantaran listrik ke otak akibat Gangguan peredaran darah dan hantaran listrik ke otak akibat
benturan di daerah kepala benturan di daerah kepala
P3K P3K
-- Periksa respon mata dan respon pikir, bila respon tidak ada Periksa respon mata dan respon pikir, bila respon tidak ada dilanjutkan dengan:
dilanjutkan dengan: -- diistirahatkandiistirahatkan
kompres es bila ada memar kompres es bila ada memar -- kompres es bila ada memarkompres es bila ada memar
H
HEMATOMA/MEMAR/LEBAM
EMATOMA/MEMAR/LEBAM--LEBAM
LEBAM
Penyebab Penyebab
d h di d l j i t t kib t b t d h di d l j i t t kib t b t
perdarahan di dalam jaringan otot akibat benturan perdarahan di dalam jaringan otot akibat benturan
P3K
P3K ÆÆ dengan dengan R I C ER I C E
R = R = RestRest --> istirahat> istirahat ÆÆ titidak terjadi perluasan cederadak terjadi perluasan cedera I =
I = IceIce --> pemberian/aplikasi es> pemberian/aplikasi es::pp pp
-- Perendaman ke dalam air es 10 Perendaman ke dalam air es 10 -- 20 menit20 menit
-- Cold compressCold compress 20 menit20 menit
-- Ice packIce pack (kantong plastik terisi es) 10 (kantong plastik terisi es) 10 -- 15 menit15 menit Imersi:
Imersi: cooling sprayscooling sprays contohcontoh chloroethyl spraychloroethyl spray
-- Imersi: Imersi: cooling sprays,cooling sprays, contoh contoh chloroethyl spray.chloroethyl spray.
C =C = Compression Compression --> bebat/balut tekan> bebat/balut tekan
-- cairan darah bebas dapat diserap oleh jaringan yang sehatcairan darah bebas dapat diserap oleh jaringan yang sehat -- membantu pembuangan cairan membantu pembuangan cairan synovial synovial yang berkelebihanyang berkelebihan
E = E = ElevationElevation --> peninggian> peninggian
-- daerah yang cedera diangkat lebih tinggi dari posisi jantungdaerah yang cedera diangkat lebih tinggi dari posisi jantung ÆÆ bengkak cepat kempes dan tidak terjadi perdarahan hebat.
K
KESELEO PERGELANGAN KAKI
ESELEO PERGELANGAN KAKI
Penyebab:
Penyebab:
y
y
-- Kesalahan teknik mendarat
Kesalahan teknik mendarat
-- Permukaan lantai/tanah yang tidak rata
Permukaan lantai/tanah yang tidak rata
y
y
g
g
-- Tekanan/benturan dari sisi lateral/medial
Tekanan/benturan dari sisi lateral/medial
P3K:
P3K:
Manfaatkan segera
Manfaatkan segera
Golden time
Golden time
yaitu
yaitu
reposisikan sebelum membentuk posisi yang
reposisikan sebelum membentuk posisi yang
salah (disposisi) dengan cara ditarik (traksi) dari
salah (disposisi) dengan cara ditarik (traksi) dari
salah (disposisi) dengan cara ditarik (traksi) dari
salah (disposisi) dengan cara ditarik (traksi) dari
garis diagonal disposisi ke arah diagonal normal
garis diagonal disposisi ke arah diagonal normal
RICE
L
LEPASNYA CAPUT DARI CAVUM
EPASNYA CAPUT DARI CAVUM
((LUXATIO/LUKSASI
LUXATIO/LUKSASI))
((LUXATIO/LUKSASI
LUXATIO/LUKSASI))
Penyebab: Penyebab:yy
Tekanan/benturan dan atau tertarik yang sangat kuat Tekanan/benturan dan atau tertarik yang sangat kuat
P3K: P3K:
M f tk
M f tk G ldG ld titi itit i iki ik b lb l
Manfaatkan segera Manfaatkan segera Golden timeGolden time yaitu reposisikan sebelum yaitu reposisikan sebelum
membentuk posisi yang salah (disposisi) membentuk posisi yang salah (disposisi)
Contoh, lepasnya lengan atas bagian caput dari mangkok Contoh, lepasnya lengan atas bagian caput dari mangkok
(cavum) sendi bahu dengan cara duduk tegak lurus, tangan (cavum) sendi bahu dengan cara duduk tegak lurus, tangan sikap anatomi normal, lengan bawah di
sikap anatomi normal, lengan bawah di tekuk keatas 90tekuk keatas 90˚˚, putar , putar kearah sisi luar, angkat/dorong ke atas, secara otomatis caput kearah sisi luar, angkat/dorong ke atas, secara otomatis caput akan masuk ke cavum, lengan bawah letakkan di atas perut akan masuk ke cavum, lengan bawah letakkan di atas perut
Istirahatkan, beri kompres dingin, dan dibalut dengan Istirahatkan, beri kompres dingin, dan dibalut dengan
L U T U T
Lutut memiliki lapisan yang banyak,
sehingga bila terjadi cedera akan menimbul kan kesulitan untuk mendeteksinya.
kan kesulitan untuk mendeteksinya.
Cedera sendi lutut ( robek ligamentum)
Æ SPRAI N
Sprain tk I Æ Sebagian kecil serabut liga Sprain tk I Æ Sebagian kecil serabut liga
mentum robek
Sprain tk I IÆ 50% lebih serabut ligamen
tum robek tum robek
Sprain tk I I I Æ 100% serabut ligamentum
S
SPRAIN PADA SENDI LUTUT
PRAIN PADA SENDI LUTUT
S
S
S
S
U U
U U
Penyebab:y
• Kesalahan teknik mendarat
• Permukaan lantai/tanah yang tidak rata
T k /b t d i i i l t l/ di l
• Tekanan/benturan dari sisi lateral/medial
P3K:
• Bila disertai pergeseran pada sendi lututBila disertai pergeseran pada sendi lutut ÆÆ ManfaatkanManfaatkan segera Golden time yaitu reposisikan sebelum
membentuk posisi yang salah (disposisi) dengan cara ditarik (traksi) dari garis diagonal disposisi ke arah
ditarik (traksi) dari garis diagonal disposisi ke arah diagonal normal
• RICE
Bil i ti k t II t III Æ b i bid i d
P
PERHATIAN
ERHATIAN!!!
!!!
Jangan sekali
Jangan sekali--kali memberi
kali memberi
aplikasi panas
aplikasi panas
Jangan sekali
Jangan sekali kali memberi
kali memberi
aplikasi panas
aplikasi panas
pada daerah yang
pada daerah yang baru saja alami
baru saja alami
hematoma luksasi
hematoma luksasi keseleo
keseleo pergeseran
pergeseran
hematoma, luksasi,
hematoma, luksasi, keseleo
keseleo, pergeseran
, pergeseran
sendi
sendi
Æ
Æ
bisa
bisa berakibat
berakibat
Æ
Æ
pelebaran
pelebaran
pembuluh darah (
pembuluh darah (
vasodilatasi
vasodilatasi
))
Æ
Æ
bisa
bisa
pembuluh darah (
pembuluh darah (
vasodilatasi
vasodilatasi
)
)
Æ
Æ
bisa
bisa
terjadi
terjadi
perdarahan
perdarahan
dan
dan
pembengkakan
pembengkakan
yang lebih
yang lebih
hebat
hebat
yang lebih
P
PATAH TULANG
ATAH TULANG
P
PATAH TULANG
ATAH TULANG
Penyebab: Penyebab:
•• Benturan langsung yang sangat kuatBenturan langsung yang sangat kuat
P3K P3K P3K: P3K:
•• Manfaatkan segera Manfaatkan segera Golden timeGolden time yaitu reposisikan sebelum membentuk yaitu reposisikan sebelum membentuk posisi yang salah (disposisi) dengan cara ditarik (traksi) dari garis
posisi yang salah (disposisi) dengan cara ditarik (traksi) dari garis diagonal disposisi ke arah garis diagonal normal tulang
diagonal disposisi ke arah garis diagonal normal tulang
•• IstirahatkanIstirahatkan
•• Pemberian bidai/Pemberian bidai/spalk spalk ÆÆ sesuaikan dengan panjang pendek tulang, sesuaikan dengan panjang pendek tulang,
gunakan bidai tidak harus standar misal kumpulan koran/kardos/dahan gunakan bidai tidak harus standar misal kumpulan koran/kardos/dahan dll lapisi dahulu sebelum dibidai dengan bahan yang empuk misalnya dll lapisi dahulu sebelum dibidai dengan bahan yang empuk misalnya dll, lapisi dahulu sebelum dibidai dengan bahan yang empuk misalnya dll, lapisi dahulu sebelum dibidai dengan bahan yang empuk misalnya dedaunan/kain dll, pengikatan(simpul) menggunakan simpul tali
dedaunan/kain dll, pengikatan(simpul) menggunakan simpul tali sepatu/dasi
sepatu/dasi
CEDERA K EPALA
CEDERA K EPALA
CEDERA K EPALA
CEDERA K EPALA
Pendarahan di kepala
Pendarahan di kepala
Kulit kepala banyak pembuluh darahKulit kepala banyak pembuluh darah –– lukaluka –– darah keluar banyakdarah keluar banyak Kulit kepala banyak pembuluh darah Kulit kepala banyak pembuluh darah –– luka luka –– darah keluar banyak.darah keluar banyak. Perhatikan daerah pendarahan (di hidung, di atas telinga or di Perhatikan daerah pendarahan (di hidung, di atas telinga or di
belakang kepala) belakang kepala)
Tulang kepala retak Tulang kepala retak –– pendarahan via telinga dan hidung. pendarahan via telinga dan hidung.
Pendarahan di belakang kepala langsung berhubungan dengan otak Pendarahan di belakang kepala langsung berhubungan dengan otak Pendarahan di belakang kepala langsung berhubungan dengan otak. Pendarahan di belakang kepala langsung berhubungan dengan otak.
Jangan banyak digerakkan Jangan banyak digerakkan –– segera bawa ke doktersegera bawa ke dokter
Bila hanya luka berdarah Bila hanya luka berdarah –– tekan daerah luka hingga berhenti tekan daerah luka hingga berhenti pendarahan (balut tekan)
pendarahan (balut tekan)
p ( )
p ( )
GEGER OTAK
GEGER OTAK
Ciri :Pingsan, bila sadar lupa yang terjadi
sebelum kecelakaan.
Sadar – buat tenang – jangan banyak gerak
-baringkan – kirim ke RS.
Tidak sadar – henti napas & jantung - CPR –
sadar buat tenang – jangan banyak gerak
-b i
k
ki i
k RS
KEJANG dan LEPUH
KEJANG dan LEPUH
KEJANG dan LEPUH
KEJANG dan LEPUH
Kejang Otot (Kram) Kejang Otot (Kram)
Dapat terjadi karena letih, dingin, panas, kurang pemanasan, kekurangan Dapat terjadi karena letih, dingin, panas, kurang pemanasan, kekurangan
cairan. cairan. ca a ca a
Lakukan peregangan pada otot yang kram.Lakukan peregangan pada otot yang kram.
Berikan air minum mineral/ garam.Berikan air minum mineral/ garam.
Lepuhan or Blister
Lepuhan or Blister
Lepuhan or Blister
Lepuhan or Blister
Terjadi di antara lapisan luar kulit yang diakibatkan friksi, tekanan, panas Terjadi di antara lapisan luar kulit yang diakibatkan friksi, tekanan, panas ––
sehingga menimbulkan cairan. (Atlet yang baru berlatih, sepatu baru).Kulit sehingga menimbulkan cairan. (Atlet yang baru berlatih, sepatu baru).Kulit akan muncul benjolan berair
akan muncul benjolan berair akan muncul benjolan berair akan muncul benjolan berair
Bersihkan lukit lepuh dengan alkohol Bersihkan lukit lepuh dengan alkohol –– tusuk dengan jarum steril.tusuk dengan jarum steril.
Kulit lepuh jangan di kupas Kulit lepuh jangan di kupas –– untuk melindungi kulit bagian dalam.untuk melindungi kulit bagian dalam.
PINGSAN
PINGSAN
B i a s a
B i a s a
Terjadi karena kurang masukan gizi (belum makan, minum, dll)Terjadi karena kurang masukan gizi (belum makan, minum, dll)
Pindahkan ke tempat yang teduh/sejuk/berangin/segar. Posisi kepala Pindahkan ke tempat yang teduh/sejuk/berangin/segar. Posisi kepala
agak rendah dari kaki. agak rendah dari kaki.
L k k i dll
L k k i dll
Longgarkan pakaian, sepatu, dllLonggarkan pakaian, sepatu, dll
Hembuskan di hidung amoniak dan kompres dingin.Hembuskan di hidung amoniak dan kompres dingin.
Beri cairan manis ringan.Beri cairan manis ringan.
P
P
P a n a s
P a n a s
Jantung berdebar, panas cepat, mual/muntah, sakit kepala, hilang Jantung berdebar, panas cepat, mual/muntah, sakit kepala, hilang
konsentrasi keringan banyak konsentrasi keringan banyak konsentrasi, keringan banyak. konsentrasi, keringan banyak.
Pindahan ke tempat yang teduh/sejuk/berangin/segar. Posisi kepala Pindahan ke tempat yang teduh/sejuk/berangin/segar. Posisi kepala
agak rendah dari kaki. agak rendah dari kaki.
Longgarkan pakaian, sepatu, dllLonggarkan pakaian, sepatu, dllgggg pp ,, pp ,,
Hembuskan di hidung amoniak dan kompres dingin.Hembuskan di hidung amoniak dan kompres dingin.
Perlengkapan P3K
Perlengkapan P3K
Perlengkapan P3K
Perlengkapan P3K
Y
Yang perlu dibawa pada
ang perlu dibawa pada waktu latihan/bertanding,
g p
g p
p
p
waktu latihan/bertanding,
g,
g,
yaitu:
yaitu:
Ember/waterpot/termos berisi bongkahan es
Ember/waterpot/termos berisi bongkahan es
b t
b t
batu
batu
Tas P3K berisi betadine, tensocrape/pembalut
Tas P3K berisi betadine, tensocrape/pembalut
sendi dan otot pembalut segitiga dan atau
sendi dan otot pembalut segitiga dan atau
sendi dan otot,pembalut segitiga dan atau
sendi dan otot,pembalut segitiga dan atau
panjang, ethylchlorida, revanol, de cologne,
panjang, ethylchlorida, revanol, de cologne,
kapas, kain kassa, tensoplas, obat
kapas, kain kassa, tensoplas, obat--obatan untuk
obatan untuk
pusing, mual, diarhe, dan gatal
pusing, mual, diarhe, dan gatal--gatal (CTM)
gatal (CTM)
PUSTAKA
Anonim, (1983). Peraw atan Dini Penderita Cedera. The
Committe on Trauma American College of Surgeon. Yogyakarta:
Yayasan Essentia Medica.
Bambang Priyonoadi (1997) PPPK Resusitasi Bambang Priyonoadi, (1997). PPPK, Resusitasi
Kardiopulmoner, dan Peraw atan Dini Di Arena Olahraga.
Makalah dalam Pelatihan Pendidikan Keselamatan, PPPK, dan Masase untuk Guru Pendidikan Jasmani Tingkat SLTP.: FPOK I KI P Yogyakarta
I KI P Yogyakarta
James Tangkudung, t.t.,. Makalah P3K. Jakarta
Hendrotomo, 1986. Resusitasi Kardiopulmonal (R.K.P.) dalam Konas – 1 PCCMI . SA.1.
Kartono Mohamad, (2001). Pertolongan Pertama. Edisi yang disempurnakan. Jakarta: PT GramediaPustaka Utama.
Mamiyati & associates dan Glenn Lopulalan. 2003. Makalah P3K Jakarta 2003
M. Soebroto, 1974. Cedera Olahraga. Jakarta: Direktorat Jenderal Olahraga dan Pemuda Departemen Pendidikan Dan Jenderal Olahraga dan Pemuda Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Republik I ndonesia.
Paul M. Taylor, dkk. 1997. Conguering Athletic I njuries. Diterjemahkan Jamal Khabib : Mencegah dan Mengatasi
Cedera Olahraga Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Cedera Olahraga. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Peter Brukner dan Karim Khan, 1993. Clinical Sports
Medicine. Australia: McGraw-HillBook Company.
Richard. H. Strauss, (1979). , ( ) Sport Medicine and Physiologyp y gy. W.B. Saunders Company: West Washington Square Phiadelphia.
Sports Safe Australia – A National Sports Safety Framework – A
prepared for Australia Sports I njury Prevention Taskforce –
Australian Sports Commission – 1997. Australian Sports Commission 1997.
Thamrinsyam H, 1994. Pandangan Umum Cedera
Olahraga. Kumpulan makalah Simposium Sports Medicine:
Cedera Olahraga. Surabaya: t.p.
Y di lih b h k H d (1996) B k Sak Youngson di alih bahasakan Hadyana, (1996). Buku Saku
P3K: Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan. Jakarta:
Terima kasih
Terima kasih
Terima kasih
Terima kasih