• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Metode Probabilistik Dalam Pengendalian Persediaan Tinta Sablon pada PT. Indah Jaya Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Metode Probabilistik Dalam Pengendalian Persediaan Tinta Sablon pada PT. Indah Jaya Bandung."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

PT. Indah Jaya Bandung is the company which run in screen printing ink distributor. PT. Indah Jaya Bandung provide screen printing ink in order to be consume by the consumer who need. The company should have on hand inventory,

and have a right time for consumer’s satisfy To be able to have on hand inventory

and have a right time, the company should have an inventory. So, to have an exact inventory, the company should have an inventory control first. This far, the company just use feeling to determine how many is the inventory that should be in the barn. To calculate the exact amount of inventory by using Probabilistic Method Q system with Backorder case and Lost Sales case. After doing the calculations, it turns out that the company can make cost efficiency when using Probabilistic Method Q system with Backorder case and Lost Sales. The result of the calculation of inventory control oil-based printing ink using Probabilistic Method Q system with Backorder case and Lost Sales, namely to cases Backorder, companies can reduce their costs Rp 5.154.206,46, whereas in the case of Lost Sales is Rp 5.153.607,64.

For a review of air-based printing ink, companies can improve efficiency of Rp 3.007.070,12 for backorder case, and Lost Sales case can improve efficiency of Rp 3.006.698,24.

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

PT. Indah Jaya Bandung adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang distributor tinta sablon. PT. Indah Jaya Bandung menyediakan tinta sablon untuk disalurkan kembali kepada para pedagang atau konsumen yang membutuhkan. Untuk menarik kepuasan konsumen, PT. Indah Jaya Bandung harus memberikan barang yang berupa tinta sablon dengan tepat waktu, tempat jumlah, dan dengan kualitas yang baik. Untuk menghasilkan barang agar dapat tepat waktu dan tepat jumlah, PT. Indah Jaya Bandung harus memiliki persediaan yang tepat. Untuk itu dibutuhkan suatu pengendalian persediaan yang baik di dalam perusahaan. Selama ini, PT. Indah Jaya Bandung hanya menggunakan intuisi atau perkiraan untuk menentukan jumlah persediaan yang tepat yang harus berada di gudang. Untuk itu akan dilakukan penelitian tentang pengendalian persediaan dengan menggunakan Metode Probabilistik. Setelah melakukan perhitungan, ternyata perusahaan dapat melakukan efisiensi biaya jika menggunakan Metode Probabilistik Sistem Q dengan kasus Backorder dan Lost Sales. Hasil perhitungan pengendalian persediaan dengan menggunakan Metode Probabilistik Sistem Q dengan kasus Backorder dan Lost Sales untuk tinta sablon berbasis minyak yaitu untuk kasus Backorder perusahaan dapat melakukan efisiensi biaya sebesar Rp 5.154.206,46, sedangkan untuk kasus Lost Sales sebesar Rp 5.153.607,64

Untuk Tinta Sablon berbasis air, perusahaan dapat melakukan efisiensi sebesar Rp 3.007.070,12 untuk kasus Backorder, dan kasus Lost Sales sebesar Rp 3.006.698,24.

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ………... ii

1.4Manfaat Penelitian... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1Manajemen Operasi... 9

2.1.1 Sepuluh Keputusan Manajemen Operasi ...………..……… 10

(4)

x Universitas Kristen Maranatha 2.1.2.3 Jenis Persediaan ……...………..………

2.1.2.4 Jenis Biaya Persediaan ...……..………

2.1.3 Pengendalian Persediaan ...………..………..

2.1.3.1 Fungsi Pengendalian Persediaan ...………..……….

2.1.3.2 Tujuan Pengendalian Persediaan ...………..……….

2.1.3.3 Model Pengendalian Persediaan ...………..……….

2.1.4 Model Pengendalian Probabilistik ...………..………..

2.1.5 Sistem Q ...………..……….

2.1.6 Safety Stock dan Reorder Point ...………..………..

2.1.7 Model Probabilistik Sistem Q ...………..………

2.1.7.1 Kasus Backorder ...………..………

2.1.7.2 Kasus Lost Sales ...………..……….

22

3.1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ...………..……….

3.2 Teknik Pengumpulan Data ...………..………...

3.3 Teknik Analisis Data ...………..………

44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 57

4.1 Profil Perusahaan ... 57

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

4.2.1 Tujuan Perusahaan Melakukan Pengendalian Persediaan ....………....

4.2.2 Faktor – faktor yang Diperlukan Perusahaan untuk Melakukan

Pengendalian Persediaan...………...

4.2.3 Pengendalian Persediaan yang Dilakukan Perusahaan Selama

Ini ...………..………...….

4.2.4 Perhitungan Pengendalian Persediaan yang Dilakukan Perusahaan

Selama Ini…….…...

4.2.5 Alternatif Pengendalian Persediaan yang Bisa Dilakukan………

4.3Perbandingan Total Biaya Persediaan dengan Berbagai Kasus dengan

Kebijakan Perusahaan...

4.4 Perbandingan Total Cost...

63

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS (CURICULUM VITAE)……….

112

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Berbagai Macam Tinta Sablon berbasis Minyak ... 6

Tabel 1.2 Berbagai Macam Tinta Sablon berbasis Air ... 6

Tabel 4.1 Prosedur Penyaluran Barang Kepada Konsumen ... 62

Tabel 4.2 Data Persediaan, Permintaan, dan Pemesanan Tinta Chillon Jenis PVC ... 65

Tabel 4.3 Data Persediaan, Permintaan, dan Pemesanan Tinta Polymate ... 66

Tabel 4.4 Data Persediaan, Permintaan, dan Pemesanan Tinta Polytuf ... 68

Tabel 4.5 Data Persediaan, Permintaan, dan Pemesanan Tinta PVC ... 69

Tabel 4.6 Data Persediaan, Permintaan, dan Pemesanan Tinta Royal Guard ... 70

Tabel 4.7 Data Persediaan, Permintaan, dan Pemesanan Tinta GL Putih ... 71

Tabel 4.8 Data Persediaan, Permintaan, dan Pemesanan Tinta GL RX ... 72

Tabel 4.9 Data Persediaan, Permintaan, dan Pemesanan Tinta GL TW ... 73

Tabel 4.10 Data Permintaan Tinta Sablon berbasis Minyak ... 74

Tabel 4.11 Data Permintaan Tinta Sablon berbasis Air ... 75

Tabel 4.12 Biaya Telepon dan Banyaknya Panggilan ... 75

Tabel 4.13 Data Permintaan Tinta Sablon Chillon Jenis PVC ... 80

Tabel 4.14 Data Permintaan Tinta Sablon Tinta Polymate ... 83

Tabel 4.15 Data Permintaan Tinta Sablon Tinta Polytuf ... 86

Tabel 4.16 Data Permintaan Tinta Sablon Tinta Jenis PVC ... 90

Tabel 4.17 Data Permintaan Tinta Sablon Tinta Royal Guard ... 93

Tabel 4.18 Data Permintaan Tinta Sablon GL Putih ... 97

Tabel 4.19 Data Permintaan Tinta Sablon GL RX ... 100

Tabel 4.20 Data Permintaan Tinta Sablon GL TW ... 103

Tabel 4.21 Rekapitulasi Perbandingan Metode Probabilistik dengan Kebijakan Perusahaan pada Tinta Sablon Berbasis Minyak ... 107

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha Perusahaan pada Tinta Sablon Berbasis Air ... 107

Tabel 4.23 Tabel Jumlah Pemesanan yang Harus Dilakukan dengan Metode

Probabilistik pada Tinta Sablon Berbasis Minyak ... 111

Tabel 4.24 Tabel Jumlah Pemesanan yang Harus Dilakukan dengan Metode

(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambar Bagan Kerangka Pemikiran...47

(9)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Di dunia bisnis selalu diwarnai dengan persaingan antar perusahaan untuk

memenangkan pasar. Perusahaan dituntut untuk memberikan kualitas yang terbaik

kepada konsumen. Disamping kualitas barang yang baik, perusahaan juga harus

memperhatikan ketepatan jumlah persediaan dan melayani konsumen tepat waktu.

Artinya konsumen tidak harus menunggu karena perusahaan mengalami

kekurangan persediaan. Konsumen sekarang ini memiliki sifat yang semakin

pintar. Hal ini ditunjang dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat

diantaranya dengan adanya internet dan smartphone yang membantu konsumen

dalam berkomunikasi. Internet dan smartphone memudahkan konsumen untuk

mencari informasi sehingga konsumen dapat memiliki beberapa pilihan akan

produk yang hendak dibeli. Biasanya konsumen selalu menginginkan produk

dengan kualitas yang baik dengan harga yang relatif lebih murah.

Guna memenangkan persaingan, perusahaan dapat mensiasati dari segi berbagai

pengelolaan, antara lain pengelolaan terhadap sumber daya manusia (SDM),

pemasaran, operasi, dan keuangan, juga harus memperhatikan adanya

perkembangan teknologi dan penggunaan dan perbaikan sistem perusahaan.

Upaya lain dari perusahaan dalam memenangkan persangan dapat juga dengan

memberikan layanan prima; maksudnya adalah bahwa perusahaan dapat

(10)

BAB I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha kualitas barang yang tertentu untuk memenuhi kebutuhan konsumennya. Oleh

karenanya persahaan perlu memiliki jumlah persediaan barang yang memadai.

Persediaan barang merupakan sumber daya yang disimpan dan

dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan sekarang maupun kebutuhan yang

akan datang (Hartini & Larasati, 2009). Menurut Martani (2012:245),

persediaaan merupakan salah satu aset yang penting bagi suatu entitas baik bagi

perusahaan ritel, manufaktur, jasa, maupun entitas lainnya.

Data persediaan secara akurat sangat penting dalam pengambilan keputusan

di dalam perusahaan. Bagi manajemen, persediaan sangat penting untuk

memutuskan kapan harus dilakukan permesanan barang kembali, dan berapa

banyak barang yang harus dibeli setiap kali melakukan pemesanan. Hal ini

bertujuan agar barang yang dibeli sesuai dengan jumlah permintaan konsumen,

sehingga tidak terjadi kelebihan persediaan, dan dapat meminimumkan biaya

penyimpanan persediaan.

Perusahaan yang mempunyai persediaan yang sangat banyak, baik jumlah

dan jenisnya, harus memiliki sistem perngendalian persediaan barang yang baik.

Hal ini bertujuan agar barang tidak menumpuk di gudang, dan barang juga tidak

mengalami stockout sehingga ketika konsumen datang untuk membeli,

perusahaan dapat memberikan dengan waktu yang tepat.

Pengendalian persediaan mempunyai peran dalam upaya mengelola

persediaan barang di dalam perusahaan agar tepat dan efisien. Pengendalian

persediaan barang merupakan suatu masalah yang sering dihadapi oleh suatu

(11)

BAB I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha dan waktu yang tepat, dengan ongkos yang murah. Pengendalian persediaan

barang diperlukan karena dalam pengadaan barang dibutuhkan sejumlah waktu

untuk proses pemesanan barang hingga barang tersebut sampai kepada

perusahaan, dan kemudian dapat disalurkan kembali kepada konsumen.

Pengendalian persediaan di dalam perusahaan digunakan untuk menekan

berbagai biaya yang mungkin timbul dalam proses produksi perusahaan.

Pengendaliaan persediaan ini bertujuan agar perusahaan tidak perlu mengeluarkan

biaya-biaya yang tidak dibutuhkan. Kebutuhan akan sistem pengendalian

persediaan pada dasarnya muncul karena adanya permasalahan yang

seringkali dihadapi oleh perusahaan berupa terjadinya kelebihan atau

kekurangan persediaan (Sutarman, 2003). Kelebihan dan kekurangan persediaan

tentu saja dapat mempengaruhi kelancaran produksi perusahaan. Kelebihan

persediaan dapat berarti positif, akan tetapi ditinjau dari segi lain terutama

dari segi biaya dapat berarti negatif, dengan pengertian, tingginya biaya yang

harus ditanggung oleh perusahaan tersebut apabila perusahaan masih menyimpan

banyak persediaan di gudang, tingginya kemungkinan kerusakan produk, tidak

terjadinya perputaran uang, dan modal awal yang digunakan tidak kembali. Disisi

lain dampak positif jika perusahaan memiliki persediaan yang tepat adalah

konsumen tidak membutuhkan waktu untuk menunggu akibat kurangnya

persediaan (stockout), sehingga konsumen dapat menggunakan produk dengan

tepat pada saat yang dibutuhkan. Sedangkan jika kekurangan barang persediaan,

perusahaan tersebut tidak dapat bekerja secara optimal karena perusahaan

tidak bekerja dengan kapasitas penuh, tenaga kerja yang tidak didayagunakan

(12)

BAB I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha karena konsumen beralih ke perusahaan lain yang mampu menyediakan

kebutuhannya.

Seperti halnya PT. Indah Jaya Bandung, perusahaan swasta yang bergerak di

bidang supplier peralatan sablon untuk percetakan yang kemudian dijual lagi

secara retail kepada konsumen, juga mengalami masalah dalam persediaan

peralatan sablonnya. PT. Indah Jaya Bandung menyediakan berbagai macam

peralatan sablon mulai dari tinta, lem, pengencer, glitter, rakel, screen, dan

lain-lain. Konsumen sendiri lebih banyak membutuhkan tinta sablon. Tinta sablon

pada PT. Indah Jaya Bandung dibagi menjadi 2, yaitu tinta sablon berbasis

minyak dan tinta sablon berbasis air. Untuk tinta sablon berbasis minyak memiliki

beberapa merk, diantaranya Tinta Chillon jenis PVC yang digunakan sebagai tinta

untuk kertas, stiker, imitasi; Tinta Polymate digunakan untuk tinta plastik atau

kresek; Tinta Polytuf digunakan untuk tinta pada plastik bening; Tinta PVC

digunakan untuk tinta kertas, stiker, imitasi; Tinta Royal Guard digunakan untuk

kertas, stiker, imitasi. Sedangkan untuk tinta sablon berbasis air, memiliki 3 merk

yaitu GL Putih, GL RX, dan GL TW. Tinta sablon berbasis air ini digunakan

sebagai tinta untuk kaos sablon.

PT. Indah Jaya Bandung memiliki banyak persediaan di gudang, sementara

perusahaan sendiri belum memiliki sistem pengendalian persediaan yang baik.

Hal ini menyebabkan seringnya perusahaan mengalami banyaknya persediaan

yang menumpuk di gudang (overstock) dan masalah mengenai frekuensi waktu

kapan harus dilakukannya pemesanan kembali (Re-order Point) sehingga

perusahaan tidak mengalami stock out, dan dapat meminimalisasikan biaya

(13)

BAB I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha seharusnya berada di gudang, dan mengetahui waktu kapan harus dilakukannya

pemesanan kembali, hal ini dapat meningkatkan profit atau keuntungan

perusahaan, karena perusahaan tidak perlu untuk mengeluarkan biaya yang tidak

seharusnya.

Jika sekiranya dapat dilakukan penelitian terhadap masalah persediaan pada

PT. Indah Jaya Bandung, maka hasilnya akan dilaporkan dalam bentuk karya

ilmiah atau skripsi dengan judul “Penerapan Metode Probabilistik dalam

Pengendalian Persediaan Tinta Sablon pada PT. Indah Jaya Bandung”

1.2Rumusan Masalah

PT. Indah Jaya Bandung merupakan perusahaan yang memiliki standar atau

rata-rata jumlah persediaan yang harus berada di gudang setiap bulannya. Menurut

perusahaan, persediaan tinta sablon yang baik seharusnya berada diantara 15 kg – 20 kg setiap bulannya. Tetapi pada kenyataannya, perusahaan selalu mengalami

kelebihan persediaan atau overstock. Hal ini menyebabkan perusahaan harus

mengeluarkan biaya tambahan untuk biaya simpan yang seharusnya tidak perlu

dikeluarkan.

Berikut ini adalah hasil prasurvey tentang persediaan tinta sablon berbasis

minyak dan tinta sablon berbasis air per bulan selama periode bulan Februari 2014

(14)

BAB I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha Tabel 1.1

Berbagai Macam Tinta Sablon berbasis Minyak PT. Indah Jaya Bandung

Periode bulan Februari 2014 – Maret 2015 (dalam kg).

No Nama Tinta Stock Awal Jumlah

Sumber : Bagian Operasi PT. Indah Jaya Bandung

Tabel 1.2

Berbagai Macam Tinta Sablon berbasis Air PT. Indah Jaya Bandung

Periode bulan Februari 2014 – Maret 2015 (dalam kg).

No Nama Tinta Stock Awal Jumlah

Sumber : Bagian Operasi PT. Indah Jaya Bandung

Berdasarkan data yang telah disampaikan di atas, maka dapat dilihat

terjadinya perbedaan yang cukup mencolok antara jumlah masuk dan stock awal

(persediaan) dengan jumlah keluar (permintaan). Jika melihat perhitungan

persediaan tinta sablon pada PT. Indah Jaya Bandung periode bulan Februari 2014

– Maret 2015 diatas, maka rata-rata persediaan dalam satu bulan adalah 31 kg. Hal ini menyebabkan perusahaan memiliki kelebihan dibandingkan dengan standar

persediaan yang telah ditentukan oleh perusahaan yaitu 10 kg - 15 kg setiap

bulannya (overstock), sehingga pada akhirnya perusahaan harus mengeluarkan

biaya persediaan yang sangat besar.

Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan di PT. Indah Jaya Bandung

(15)

BAB I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha 1. Bagaimana pengendalian persediaan pada PT. Indah Jaya Bandung selama

ini?

2. Bagaimana pengendalian persediaan yang tepat digunakan pada PT. Indah

Jaya Bandung?

3. Berapa total biaya yang dibutuhkan oleh PT. Indah Jaya – Bandung?

Guna menjagapenelitian ini agar tetap fokus, maka dalam penelitian ini

dilakukan pembatasan. Penelitian akan difokuskan pada tinta sablon berbasis

minyak, dan tinta sablon berbasis air, karena dari informasi yang diperoleh saat

prasurvey dinyatakan bahwa tinta sablon berbasis minyak dan tinta sablon

berbasis air paling banyak diminati konsumen yang berakibat lebih mengalami

perputaran yang cepat dibandingkan dengan barang lain.

1.3Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengendalian persediaan yang dilakukan oleh PT.

Indah Jaya Bandung selama ini.

2. Untuk mengetahui pengendalian persediaan apakah yang tepat digunakan

pada perusahaan PT. Indah Jaya Bandung.

(16)

BAB I Pendahuluan 8

Universitas Kristen Maranatha 1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Peneliti dapat menerapkan teori yang telah diperoleh di bangku kuliah

dengan kondisi sesungguhnya pada PT. Indah Jaya Bandung dan juga untuk

menambah wawasan mengenai perhitungan metode probabilistik.

2. Bagi PT. Indah Jaya - Bandung

Memberikan masukan kepada pihak manajemen perusahaan agar dalam

menentukan kebijakan pengendalian persediaan barang dapat menggunakan

kebijakan yang meminimumkan biaya sehingga akan lebih efektif dan efisien.

3. Bagi Pembaca

Sebagai acuan dalam penelitian dan tambahan informasi untuk pengkajian

(17)

112 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapa ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Selama ini PT. Indah Jaya Bandung belum menggunakan metode

pegendalian persediaan apapun dengan total cost untuk tinta sablon

berbasis minyak sebesar Rp.5.943.984,6 dan total cost untuk tinta sablon

berbasis air sebesar Rp 3.495.273,4.

2. PT. Indah Jaya Bandung dapat menggunakan Metode Probabilistik dengan

total cost sebesar :

- Untuk kasus Backorder:

1. Tinta sablon berbasis minyak sebesar Rp 843.778,14

2. Tinta Sablon berbasis air sebesar Rp 488.203,28

- Untuk kasus Lost Sale :

1. Tinta Sablon berbasis minyak sebesar Rp 844.376,96

2. Tinta Sablon berbasis air sebesar Rp 488.575.16

3. Biaya persediaan yang dapat diminimalisasi oleh perusahaan PT. Indah

Jaya Bandung dari kasus Backorder untuk tinta sablon berbasis minyak

sebesar Rp 5.154.206,46 dan untuk tinta sablon berbasis air sebesar

3.007.070,12. Sementara dari kasus Lost Sales, untuk tinta sablon berbasis

minyak dapat diminimalisasi sebesar Rp 5.153.607,64 dan untuk tinta

(18)

BAB V Kesimpulan dan Saran 113

Universitas Kristen Maranatha dengan menggunakan Metode Probabilistik dapat meminimumkan biaya

terutama biaya persediaan.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan kepada perusahaan PT. Indah Jaya Bandung adalah

perusahaan sebaiknya menerapkan metode Probabilistik untuk mengendalikan

persediaan tinta sablon yang ada di gudang, karena dengan menggunakan Metode

(19)

PENERAPAN METODE PROBABILISTIK DALAM

PENGENDALIAN PERSEDIAAN TINTA SABLON

PADA PT. INDAH JAYA BANDUNG

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Sidang Sarjana Strata 1 (S-1)

Oleh

Jessica Aprilia Taroeno 1352003

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(20)

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat,

kasih, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Penerapan Metode Probabilistik dalam Pengendalian Persediaan Tinta Sablon Pada PT.

Indah Jaya Bandung”dengan baik.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih

terdapat kekurangan. Segala kritik dan saran yang membangun akan penulis terima

dengan hati terbuka sebagai bahan perbaikan dan untuk menambah wawasan penulis di

masa yang akan datang.

Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis ingin

mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus, atas hikmat, berkat, penyertaan dan kasih setia-Nya yang

selalu diberikan bagi penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik.

2. Yth. Ibu Dr. Ratna Widiastuti, M.T., selaku dosen pembimbing penulis dalam

menyusun skripsi ini, yang selalu membimbing, mendukung, dan memberikan

waktu untuk memberikan masukan dan perbaikan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Yth. Ibu A. Rinny Maharsi, S.E., M.M., selaku dosen wali yang telah

membimbing, mendukung, dan memberikan masukan kepada penulis selama

(21)

v

4. Yth. Bapak Dr. Mathius Tandiontong, S.E., M.M., Ak.,CA. selaku Dekan

Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

5. Yth. Ibu Nonie Magdalena, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Universitas Kristen Maranatha perioda 2016-2020.

6. Yth. Bapak Rully Arlan Tjahyadi, S.E., M.Si. selaku Sekretaris Jurusan

Akuntansi Universitas Kristen Maranatha perioda 2016-2020.

7. Ibu Fanny Kristine, S.E., S.S., M.M., yang sudah jadi tempat konsultasi dan

memberikan banyak saran kepada penulis.

8. Bapak Anton selaku owner dari PT. Indah Jaya Bandung yang telah bersedia

mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di perusahaannya.

9. Papi, Mami, Sasa, Nono, serta seluruh keluarga besar yang setia memberikan

dukungan moril dan materiil kepada penulis.

10.David Wijaya yang selalu memberikan semangat dan dukungan tanpa henti

kepada penulis dari awal pembuatan hingga akhirnya skripsi ini dapat

diselesaikan. Thank you for being my partner!

11.Teman-teman kost yang selalu memberikan dukungan, semangat, perhatian dan

motivasi kepada penulis, Ci Vera, Ci Resti, Mbak Fitri, Mbak Yanti.

12.Ci Vera, ketua komsel sekaligus leader, dan teman terbaik. Makasih udah

ngebantuin dalam segala hal. Godbless you more!

13.Melani, teman yang selalu bareng waktu ngerjain skripsi di perpus hampir tiap

(22)

vi

14.Teman – teman kampus yang “gila” abis, Novie, Natasha, Opii, Yuni, Lourence,

Handi.

15.Teman-teman Komsel “FRIEND” ; Ci Vera, Melani, Ci Vivian, Ci Della, Ci

Eirine, dll yang selalu memberi semangat, dukungan, dan doa kepada penulis

untuk menyelesaikan skripsi ini.

16.Teman-teman pelayanan Sekolah Minggu; Ka Nancy, Ka Nico, Putri, Ko

Wiyong, Ci Dewi, yang selalu memberi semangat, dukungan, dan doa kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

17.Pihak-pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu per satu yang membantu

peneliti dalam penyusunan skripsi ini.

Akhir kata, semoga Tuhan selalu melimpahkan kasih, sukacita, damai sejahtera,

dan berkat-Nya kepada semua pihak atas semua kebaikan dan bantuan yang telah

diberikan. Semoga skripsi ini dapat berguna dan memberi nilai tambah, serta wacana

baru bagi semua pihak yang membacanya. Tuhan memberkati.

Bandung, Desember 2016

(23)

114 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Aminudin. 2005. Prinsip – Prinsip Riset Operasi. Jakarta: Erlangga.

Assauri, Sofyan. 2008. Edisi Revisi. Manajemen Produksi dan Operasi.

Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Bahagia, Senator Nur. 2006. Sistem Inventori. Bandung: ITB.

Chase, Richard B, Jacobs, F Robert, Aquilano, Nicholas J. 2006. Operations

Managements for Competitive Advantage, 11th Edition. New York: The

McGraw Hill Company.

Daft, Richard L. 2006. Manajemen. Edisi Keenam Jakarta: Salemba Empat.

Ginting, Rosnani. 2007. Sistem Produksi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Hanafi. 2010. Manajemen Keuangan, cetakan kelima. Yogyakarta: BPFE.

Hartini, S., & Larasati, I., (2009). Pendekatan Dynamic Inventory dengan

Mempertimbangkan Ketidakpastian Permintaan, yield, dan leadtime. J@TI

UNDIP, IV(3), 202–211.

Heizer , Jay dan Barry Render. 2005. Operations Management. Jakarta:

Salemba Empat.

Heizer , Jay & Barry Render. 2009. Manajemen Operasi. Edisi Sembilan.

Buku Satu. Diterjemahkan oleh Chriswan Sungkono. Jakarta: Salemba Empat.

(24)

115

Universitas Kristen Maranatha Martani, Dwi, dkk 2012, Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK

Jilid 1. Jakarta: Salemba Empat.

Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus

Integrated Marketing Communication. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Ristono, Agus. 2009. Manajemen Persediaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rusdiana. 2014. Kewirausahaan ( Teori dan Praktek) . Bandung: CV Pustaka

Setia.

Russell, R.S. and Bernard W. Taylor III. 2006. Operations Management :

Quality and Competitiveness in A Global Environment, edisi kelima. New

York: John Willey and Sons Inc.

Schroeder, Roger G. 2007. Operations Management Contemporary Concepts

and Cases. Third Edition. New York: Mc Graw-Hill Companies. Inc.

Schroeder, Roger G, Susan Meyer Goldstein, & M. Johnny Rungtusanatham.

2011. Operations Management Contemporary Concepts and Cases. Fifth

Edition. New York: Mc Graw-Hill Companies, Inc.

Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Edisi 4, Buku 1,

Jakarta: Salemba Empat.

Sofyan, Diana Khairani. 2013. Perencanaan & Pengendalian Produksi.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D.

(25)

116

Universitas Kristen Maranatha Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Suliyanto. 2009. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi.

Sutarman. 2003. Perencanaan Persediaan Bahan Baku dengan Model

Backorder. FTI Universitas Pasundan Bandung.

Sutrisno, Edi. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Pertama.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Taha, Hamdy A. 2008. Riset Operasi Suatu Pengantar. Jilid Dua.

Diterjemahkan oleh Drs. Daniel Wirajaya. Tangerang: Binarupa Aksara.

William J. Stevenson. 2009. Management Operation. UK: Prentice Hall.

Yamit, Zulian. 2008. Manajemen Persediaan. Yogyakarta: Ekonisia Fakultas

Gambar

Tabel 4.24  Tabel Jumlah Pemesanan yang Harus Dilakukan dengan Metode
Gambar 4.1    Gambar Struktur Organisasi PT. Indah Jaya Bandung...........59
Tabel 1.2 Berbagai Macam Tinta Sablon berbasis Air

Referensi

Dokumen terkait

Alternatif pengendalian persediaan bahan baku kayu yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan metode probabilistik demand konstan dan lead time variabel.. Bila

Mangudur Panggabean : Model Pengendalian Persediaan Minyak Sawit Mentah (CPO) Dengan Menggunakan Metode Q (Studi Kasus : PT. Perkebunan Nusantara III Medan), 2009.. MODEL

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan pada bengkel Champion Motor sebaiknya menggunakan pengendalian persediaan dengan metode

Adapun saran yang diajukan adalah sebaiknya perusahaan mempertimbangkan metode probabilistik P back order untuk pengendalian persediaan karena dengan nilai cadangan pengaman

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana “Pengendalian Persediaan Bahan Baku Metode

Penggunaan model Q probabilistik kasus lost sales dapat memecahkan persoalan yang dihadapi oleh Supermarket “H”, sehingga dapat direncanakan dengan baik untuk setiap

Dengan melihat hasil perhitungan biaya persediaan dengan metode probabilistik P dan Q model back order dapat diketahui bahwa metode probabilistik Q merupakan kebijakan inventori yang

KESIMPULAN Metode probabilistik model Q dengan kebijakan lost sales untuk spare part Element S/A, Oil Filter adalah model yang baik digunakan dalam pengendalian persediaan spare part