PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBABILISTIK P
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains
Program Studi Matematika Konsentrasi Statistika
Oleh
Rika Triani Agustina
0902136
POGRAM STUDI MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBABILISTIK P
Oleh
Rika Triani Agustina
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Rika Triani Agustina 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
RIKA TRIANI AGUSTINA
PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBABILISTIK P
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :
Pembimbing I:
Dr. Marthen Tapilouw, M.Si
NIP. 194805201979031001
Pembimbing II
Fitriani Agustina, S.Si., M.Si
NIP. 198108142005012001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Matematika
Drs. Turmudi, M.Ed., M.Sc., Ph.D
PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBABILISTIK P
ABSTRAK
Apotek merupakan salah satu sarana pelayanan masyarakat dalam bidang kesehatan sebagai penyedia obat-obatan, yang terkadang mengalami permasalahan karena kekurangan maupun kelebihan persediaan. Penyelesaian masalah yang terjadi di apotek berkaitan dengan sistem pengendalian persediaan untuk memperoleh persediaan yang efisien. Teori pengendalian persediaan merupakan teori yang digunakan dalam menentukan suatu penyelesaian yang optimal dari persediaan barang. Melalui pengendalian persediaan OTC (Over The Counter) jenis obat batuk di suatu apotek di kota Tasikmalaya. Proses analisis data dilakukan melalui analisis ABC untuk mengetahui jenis barang yang menyerap biaya total lebih besar, dan selanjutnya dari analisis ABC terhadap 101 obat didapatkan hasil yang termasuk dalam kategori A sebanyak 49 obat dengan menyerap biaya sebesar 80.30% dari total biaya persediaan. Kategori B sebanyak 25 obat dengan menyerap biaya sebesar 14.81% dari total biaya persediaan. Kategori C sebanyak 27 obat dengan menyerap biaya 4.89% dari total biaya persediaan. Pengendalian persediaan untuk obat yang masuk dalam kategori A dilakukan lebih ketat dibandingkan dengan kategori B dan C. Pengujian normalitas dilakukan dengan Uji Kolmogorov-Smirnov terhadap 49 obat. Pengendalian persediaan obat di apotek dilakukan dengan menggunakan metode probabilistik P (periodic) terhadap 49 jenis obat tersebut didapatkan interval pemesanan, safety stock, target pemesanan dan biaya total persediaan yang optimal untuk masing-masing obat.
THE MEDICINE’S INVENTORY CONTROL USING THE P PROBABILISTIC METHOD
ABSTRACT
Pharmacy is one of public service means in the area of health which provides medicines, sometimes has to deal with the excess or lack of stocks. The solution to this problem is related to the inventory control system in order to get the efficient stocks. Inventory control theory used to solved the optimal solution from the inventory of product. Through the inventory control of OTC (Over The Counter) of a brand of cough medicine in a pharmacy in Tasikmalaya. The data analysis process is done through the ABC analysis to find out the type of goods which absorb larger total cost. From 101 medicines which are being analysed, 49 medicines absorb 80,30% of the total cost of the stocks and are categorized into category A, 25 medicines absorb 14.81% of the total cost of the stocks and are categorized into category B, and 27 medicines absorb 4.89% of the total cost of the stocks and are categorized into category C.The inventory control of the medicines which are categorized into category A is done in a stricter way than the control of category B and category C.The normality testing is done to 49 medicines by using the Kolmogorov-Smirnov test. The inventory control of medicine in the pharmacy is done by using the P (periodic) probabilistic method to those 49 medicines. The results are order interval, safety stock, order target, and the optimal total cost of the stocks for each medicine.
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... . viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah... 2
C. Batasan Masalah ... 2
D. Tujuan Penulisan ... 3
E. Manfaat Penulisan ... 3
F. Sistematika Penulisan ... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 5
A. Pengertian Persediaan ... 5
B. Macam-macam Persediaan ... 5
1. Berdasarkan jenis dan posisi barang dalam proses produksi ... 5
2. Berdasarkan fungsinya ... 6
3. Jenis persediaan di luar sistem manufaktur ... 7
C. Tujuan Persediaan ... 8
E. Metode – Metode Pengendalian Persediaan ... 12
1. Metode Pengendalian Persediaan Statistik (Statistical Inventory Control/SIC) ... 12
2. Metode Perencanaan Kebutuhan Material (Material Requirement Planning/MRP) ... 14
3. Metode Pengendalian Persediaan Tepat Waktu (Just In Time Inventory Control) ... 15
F. Istilah - Istilah dalam Persediaan ... 15
G. Analisis ABC ... 15
H. Uji Normalitas Data ... 18
BAB III METODE PROBABILISTIK P ... 19
A. Metode Probabilistik P ... 19
B. Perancangan program ... 26
1. Rancangan awal ... 26
2. Cara menjalankan program ... 27
BAB IV STUDI KASUS ... 30
A. Pengumpulan Data ... 30
B. Pengolahan Data ... 32
1. Analisis ABC ... 32
2. Uji Normalitas Data ... 34
3. Perhitungan Metode Probabilistik P ... 36
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 41
A. Kesimpulan ... 41
B. Saran ... 41
DAFTAR PUSTAKA ... 42
LAMPIRAN ... 44
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Tabel Analisis ABC ... 32
Tabel 4. 2 Hasil Pengujian Distribusi Permintaan Barang
dengan Kolmogorov-Smirnov ... 34
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Diagram Pareto ... 16
Gambar 3.1 Situasi Persediaan dengan Metode P ... 20
Gambar 3.2 Posisi Persediaan Metode P dalam Keadaan Steady State .... 22
Gambar 3.3 Tampilan Input Awal ... 27
Gambar 3.4 Tampilan Output pada Excel ... 27
Gambar 3.5 Tampilan Input ... 28
Gambar 3.6 Tampilan Output pada Program ... 28
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Data Permintaan OTC obat batuk pada tahun 2012 ... 45
Lampiran 2 Biaya simpan untuk masing-masing unit ... 51
Lampiran 3 Biaya kekurangan persediaan ... 55
Lampiran 4 Analisis ABC ... 59
Lampiran 5 Uji Normalitas Data ... 66
Lampiran 6 Tabel Z ... 69
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekarang ini sarana pelayanan masyarakat yang bergerak dalam bidang
kesehatan sudah semakin luas salah satunya diperlihatkan dengan banyak berdiri
apotek sebagai sarana penyedia obat-obatan. Obat dapat didefinisikan sebagai
suatu zat yang dimaksudkan untuk dipakai dalam diagnosis mengurangi rasa
sakit, mengobati atau mencegah penyakit pada manusia atau hewan (Ansel,
1989). Ketersediaan dan kualitas obat harus selalu terjaga sebagai salah satu
jaminan terhadap kualitas layanan kesehatan yang diberikan. Untuk menjaga
ketersediaan dan kualitas obat di apotek maka perencanaan dan pengadaan harus
dikelola dengan baik.
Setiap tempat usaha termasuk apotek selalu memerlukan persediaan.
Tujuan persediaan obat adalah untuk menjaga pelayanan obat di apotek tetap
berjalan yaitu menjaga kemungkinan pada suatu waktu apotek tidak dapat
memenuhi keinginan para konsumen.
Secara umum model-model pengendalian persediaan dibagi dalam tiga
kategori yaitu model pengendalian deterministik, model pengendalian
probabilistik, dan model pengendalian tak tentu. Model pengendalian persediaan
deterministik merupakan model persediaan yang semua parameternya diketahui
dengan pasti. Model pengendalian persediaan tak tentu merupakan model
pengendalian persediaan yang pola distribusi kemungkinannya tidak diketahui.
Model pengendalian persediaan probabilistik merupakan model persediaan yang
fenomenanya tidak diketahui dengan pasti, tetapi nilai ekspektasi, variansi dan
pola distribusi kemungkinannya dapat diprediksi. Dalam model pengendalian
probabilistik terdapat dua metode dasar yang digunakan yaitu metode Q dan
metode P. Metode P dan Metode Q merupakan metode persediaan yang
2
optimal sehingga diperoleh total biaya persediaan minimal. Mekanisme
pengendalian dengan metode Q adalah jumlah pemesanan yang konstan dan
pemesanan dilakukan jika barang telah mencapai reorder point. Sedangkan mekanisme pengendalian dengan metode P dilakukan dengan memesan menurut
interval waktu tertentu dan jumlah yang dipesan merupakan selisih antara
persediaan maksimum yang diinginkan dengan persediaan yang ada pada saat
pemesanan dilakukan (Bahagia, 2006).
Selama ini apotek pada umumnya melakukan perencanaan dan
pengendalian persediaan tidak berdasarkan metode-metode yang sudah baku,
tetapi hanya berdasarkan pada pengalaman sebelumnya. Sehingga terkadang
apotek sering mengalami kekurangan persediaan atau terkadang kelebihan
persediaan, hal tersebut disebabkan karena jumlah kebutuhan yang selalu
berfluktuasi tergantung permintaan. Jumlah pesanan tiap kali pemesanan
dilakukan oleh apotek tidak sama. Memperhatikan fakta dan kondisi sistem
pengendalian persediaan di apotek, maka untuk memecahkan permasalahan di
apotek dapat dilakukan dengan menggunakan Metode P.
Dalam kaitan itu, melalui studi awal untuk mendapatkan informasi tentang
persediaan obat diperoleh motivasi sehingga dipilih judul penelitian
“Pengendalian Persediaan Obat dengan Menggunakan Metode Probabilistik P”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang diteliti adalah
“Bagaimana pengendalian persediaan obat di apotek dengan menggunakan
penerapan metode P?”.
C. Batasan Masalah
Agar pemecahan masalah dapat dilakukan dengan baik, maka diperlukan
batasan-batasan pada permasalahan yang ada. Batasan-batasan tersebut antara
3
1. Metode pengendalian persediaan yang digunakan adalah metode pengendalian
probabilistik P.
2. Penelitian dilakukan pada persediaan obat yang dapat dijual di toko biasa atau
OTC (Over The Counter) jenis obat batuk di sebuah apotek di kota Tasikmalaya dengan menggunakan data permintaan pada bulan
Januari-Desember 2012.
3. Data untuk biaya yang diperoleh dari apotek diasumsikan tidak mengalami
perubahan.
D. Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah untuk
mengetahui pengendalian persediaan obat di apotek dengan menggunakan
penerapan metode P.
E. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan skripsi ini :
1. Manfaat teoritis
Memperkaya serta memperluas wawasan dan pengetahuan khususnya
tentang pengendalian persediaan dengan metode P, sehingga dapat
diterapkan pada kehidupan sehari-hari.
2. Manfaat praktis
a. Untuk memberikan informasi bagi pihak apotek sebagai suatu
pedoman dalam mengambil keputusan persediaan obat untuk periode
yang akan datang.
b. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi apotek sehingga dapat
tetap mempertahankan pelayanan terhadap konsumen dengan menjaga
4
F. Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan pada penulisan skripsi ini adalah sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Menjelaskan teori-teori pendukung sebagai pedoman yang berkenaan
dengan masalah yang akan dikaji dalam skripsi ini. Seperti pengertian
persediaan, jenis-jenis persediaan, model persediaan dan lain-lain.
BAB III METODE PRROBABILISTIK P
Pada bab ini dibahas metode probabilistik P yang digunakan dalam
analisis data untuk diperoleh temuan penelitian dan kesimpulan.
BAB IV STUDI KASUS
Pada bab ini disajikan bahasan tentang hasil studi kasus pengendalian
persediaan obat di apotek.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini disajikan kesimpulan dan saran penelitian berdasarkan hasil
analisis data yang dibahas pada bab IV.
DAFTAR PUSTAKA
BAB III
METODE PROBABILISTIK P
A. Metode Probabilistik P
Metode probabilistik P adalah suatu sistem pengendalian persediaan yang
jarak waktu antar pemesanan adalah tetap, namun jumlah pesanan berubah-ubah.
Persediaan pengamanan dalam sistem ini tidak hanya untuk meredam fluktuasi
permintaan selama lead time, tetapi juga untuk seluruh konsumsi persediaan. Pada metode P ini setiap kali pemesanan jumlah yang dipesan sangat
bergantung pada sisa persediaan pada saat periode pemesanan tercapai, sehingga
setiap pemesanan dilakukan, ukuran lot pemesanan tidak sama.
Ciri-ciri pengendalian persediaan dengan metode P adalah:
1. Interval waktu pemesanan yang dinotasikan dengan T adalah tetap.
2. Jumlah permintaan tidak pasti atau berfluktuasi dan jumlah barang yang
dipesan tidak tetap tergantung pada jumlah persediaan di gudang. Jumlah
barang yang dipesan yang dinotasikan dengan q0 besarnya merupakan selisih antara persediaan maksimum yang diinginkan yang dinotasikan dengan R
dengan persediaan yang ada pada saat pemesanan dilakukan yang dinotasikan
dengan r.
3. Tidak memiliki titik pemesanan kembali, sebagai gantinya adalah selang
waktu yang tetap untuk pemesanan kembali.
4. Adanya persediaan pengaman yang akan digunakan untuk menghadapi adanya
perubahan permintaan dalam interval pemesanan.
Sesuai dengan ciri-ciri tersebut di atas, secara grafis situasi persediaan yang ada
20
Gambar 3.1 Situasi Persediaan dengan Metode P
Berdasarkan gambar (3.1) terlihat bahwa mekanisme pengendalian
dilakukan dengan melakukan pemesanan menurut interval waktu T dan besarnya
ukuran lot q0 bergantung pada nilai R dan r, yaitu sebesar q0 = R - r. Terdapat
kemungkinan adanya suatu periode waktu tertentu di mana barang tidak ada di
gudang atau terjadi kekurangan persediaan (out of stock). Kekurangan persediaan mungkin terjadi selama T dan selama waktu ancang-ancang atau lead time (L). Oleh sebab itu, cadangan pengaman yang diperlukan untuk meredam fluktuasi
kebutuhan selama T dan selama lead time L tersebut. Penentuan besarnya cadangan pengaman (ss) diperoleh dengan mencari kesinambungan antara tingkat
pelayanan dan ongkos persediaan yang ditimbulkan.
Pada metode P ini terdapat beberapa asumsi yang digunakan antara lain :
1. Permintaan selama horison perencanaan bersifat probabilistik dan berdistribusi
normal dengan rata-rata (D) dan standar deviasi (S).
2. Waktu antar pemesanan konstan T untuk setiap kali pemesanan, barang akan
datang secara serentak dengan lead time (L),
R
q0
L L L
21
3. Harga barang konstan baik terhadap kuantitas barang yang dipesan maupun
waktu.
4. Ongkos pesan yang dinotasikan dengan A konstan untuk setiap kali pemesanan dan ongkos penyimpanan yang dinotasikan dengan h sebanding dengan harga barang dan waktu penyimpanan.
5. Ongkos kekurangan persediaan yang dinotasikan dengan cu sebanding dengan jumlah barang yang tidak dapat dilayani, atau sebanding dengan waktu (tidak
tergantung pada jumlah kekurangan).
Parameter-parameter yang digunakan dalam metode P adalah harga barang
per unit yang dinotasikan dengan p, ongkos tiap kali pesan (A), ongkos penyimpanan per unit per tahun (h) dan ongkos satuan kekurangan persediaan (cu) Tujuan dari metode P adalah meminimasi ekspektasi biaya total
persediaan (OT) secara horison perencanaan dengan mengoptimasikan tingkat pelayanan. Ekspektasi biaya inventori yang dimaksud disini terdiri dari empat
elemen biaya, yaitu biaya beli (Ob), biaya pemesanan (Op), biaya penyimpanan (Os), dan biaya kekurangan barang (Ok) yang dinyatakan dalam perumusan sebagai berikut:
OT = Ob + Op + Os + Ok
1. Biaya Pembelian (Ob)
Biaya beli barang Ob merupakan perkalian antara ekspektasi jumlah barang yang dibeli (D) dengan harga barang per unitnya (p), secara matematis ditulis
Ob = D × p 2. Biaya Pengadaan (Op)
Biaya pengadaan per tahun (Op) dapat dinyatakan sebagai berikut
Op = (biaya tiap kali pesan) × (frekuensi pemesanan per tahun)
Op = A × f
Jika setiap kali pemesanan dilakukan dengan selang waktu T, maka frekuensi
pemesanan per tahun sebesar :
22
Sehingga biaya pengadaan per tahun dinyatakan sebagai :
3. Biaya Penyimpanan (Os)
Biaya simpan per tahun (Os) merupakan perkalian antara ekspektasi persediaan per tahun (m) dengan biaya simpan per tahun (h) atau
Os = m × h
Untuk menghitung persediaan rata-rata per tahun (m) maka akan diamati
keadaan persediaan setiap siklusnya dalam keadaan steady state seperti gambar berikut :
Gambar 1.2 Posisi Persediaan Metode P dalam Keadaan Steady State
Dalam suatu siklus tertentu, persediaan akan berakhir pada tingkat (s + TD) di awal siklus dan pada tingkat (s) di akhir siklus, sehingga ekspektasi persediaan harga adalah :
R
q0 = R - r
TD
(T+L)D
m = s +1/2 TD
L L
Pesan Tiba Pesan Tiba
T
23
Untuk kasus lost sales kekurangan persediaan dibiarkan saja sehingga tidak dimungkinkan adanya persediaan negatif, sehingga harga s dapat dinyatakan sebagai berikut :
Dalam kondisi steady stock ekspektasi harga s adalah :
∫
∫ ∫
∫ ∫ ∫
̅ ∫
dimana
̅
∫
dengan
µ : variabel acak permintaan barang selama (T+L) periode
f(x) : distribusi kemungkinan permintaan sebesar x
µL : ekspektasi rata-rata permintaan selama lead time periode
T : interval waktu antar pemesanan
sehingga diperoleh ekspektasi persediaan untuk kasus lost sales sebagai berikut:
24
Sehingga biaya penyimpanan (Os) dinyatakan sebagai
( )
4. Biaya Kekurangan Persediaan (Ok)
Dalam metode ini kemungkinan terjadi kekurangan persediaan dapat terjadi
setiap saat. Oleh sebab itu, cadangan pengamanan yang perlu diberikan harus
dapat meredam fluktuasi kebutuhan selama (T+L). Untuk menghitung biaya kekurangan persediaan dapat dilakukan atas dasar kuantitas persediaan yang
kurang. Jika biaya setiap unit kekurangan persediaan sebesar cu dan jumlah total kekurangan persediaan selama satu tahun adalah NT, biaya kekurangan persediaan per tahun adalah :
Ok = NTcu
Harga NT dapat ditentukan sebagai perkalian antara jumlah siklus dalam satu tahun dengan jumlah kekurangan persediaan untuk setiap siklus, maka :
Sehingga biaya kekurangan persediaan sebesar
Dari semua biaya di atas maka di dapat biaya total inventori sebagai berikut :
OT = Ob + Op + Os + Ok
∫ ∫
25
Berdasarkan Sukendar (2007) perhitungan menggunakan metode P adalah:
1. Menghitung periode pemesanan dengan menggunakan rumus
√
2. Menghitung probabilitas kekurangan persediaan dengan menggunakan rumus
Setelah diketahui, dari tabel distribusi normal akan didapat nilai dari
Jika kebutuhan berdistribusi normal, maka nilai R mencakup kebutuhan selama
(T+L) periode dan dinyatakan dengan
dengan : standar deviasi selama lead time
3. Menghitung ekspektasi kekurangan persediaan dengan menggunakan rumus
∫
∫ ∫
∫ ∫
⁄ ⁄
∫
⁄
∫
⁄
∫
⁄
∫
⁄
∫
⁄
[ ( )]
26
Dengan
∫
⁄
( )
√ ( )
4. Menghitung safety stock dengan menggunakan rumus
5. Menghitung total biaya persediaan dengan menggunakan rumus
OT = Ob + Op + Os + Ok
( )
B. Perancangan program
1. Rancangan awal
Untuk mempermudah dalam perhitungan, akan digunakan program
aplikasi dengan menggunakan visual basic for application. Berikut ini adalah tampilan rancangan untuk program sistem pengendalian persediaan obat di
apotek dengan menggunakan metode probabilistik P.
Rancangan pertama adalah membuat tampilan input untuk input data.
Dalam rancangan ini inputnya terdiri dari nama produk, jumlah permintaan,
lead time, standar deviasi, harga per unit, biaya pesan, biaya simpan dan biaya
kekurangan persediaan. Untuk output terdiri dari periode pemesanan, target
pemesanan dan total ongkos persediaan. Terdapat juga empat tombol yaitu
proses, save, hapus dan keluar. Tombol proses berfungsi untuk memproses
27
tampilan awal sedangkan tombol keluar berfungsi untuk keluar dari program
aplikasi tersebut.
Gambar 3.3 Tampilan Input Awal
Setelah data diproses akan muncul hasil akhir berupa keluaran
nama produk, parameter-parameter dan biaya total persediaan.
Gambar 3.4 Tampilan Output pada Excel
2. Cara menjalankan program
Berikut ini adalah cara-cara menjalakan program aplikasi sistem
pengendalian persediaan obat di apotek dengan menggunakan metode
28
kemudian visual basic tekan F5 untuk memulai program. Akan dilihat tampilan seperti pada gambar 3.3.
Dalam contoh ini akan diperlihatkan cara menjalankan program untuk
produk Triaminic Syr Exp. Masukkan nilai-nilai yang diperlukan dalam
program seperti pada Gambar 3.5.
Gambar 3.5 Tampilan Input
Setelah nilai-nilai yang diperlukan terisi semua, klik tombol Proses
untuk mengetahui output yang dihasilkan sehingga terlihat tampilan pada gambar 3.6.
29
Untuk menyimpan hasil output pada lembar kerja Excel klik Save, sehingga akan terlihat seperti gambar 3.7.
Gambar 3.7 Tampilan Output pada Lembar Kerja Excel
Lalu klik tombol Hapus dan masukkan kembali nilai-nilai yang
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan analisis ABC terdapat 101 OTC obat batuk didapatkan
hasil yang termasuk pada kategori A sebanyak 49 obat. Selanjutnya dilakukan
perhitungan pengendalian persediaan terhadap barang yang termasuk kategori A,
karena obat yang termasuk pada kategori A menyerap biaya total persediaan yang
lebih besar dari kategori B atau C sehingga pengawasannya harus lebih ketat.
Melalui penerapan metode Probabilitas P didapatkan hasil untuk ke 49
obat batuk dilakukan pemesanan dengan interval 0.1160-0.2236 tahun. Aspek
yang diperhatikan dalam perhitungan metode probabilitas P adalah interval
pemesanan per tahun, target persediaan, safety stock, dan total biaya persediaan. Terdapat keterkaitan antara aspek satu dengan lainnya sehingga diperoleh total
yang efisien
B. Saran
Berdasarkan hasil kajian penelitian, pengendalian persediaan dapat
diterapkan pada sampel yang lebih besar. Dalam melakukan pengendalian
persediaan diperlukan adanya komunikasi dan kerjasama yang erat dengan
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan. (2008). Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI.
Ansel, H. (1989). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Bahagia, SN. (2006). Sistem Persediaan. Bandung: Penerbit ITB
Burhan. Model P Back Order dan Algoritma Permasalahan Persediaan dengan Mempertimbangkan Ongkos Transportasi (Fixed and Variable Cost). [Online]. Tersedia http://pertanian.trunojoyo.ac.id/wp- content/uploads/2011/01/JURNAL11-Model-P-Back-Order-dan- Algoritma-Permasalahan-Persediaan-dengan-Mempertimbangkan-Ongkos-Transportasi.pdf [27 Februari 2013].
Heizer J. Barry Render (2005). Prinsip-prinsip Manajemen Operasi . Jakarta: Salemba Empat.
Ishak, Aulia. (2010), Manajemen Operasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Modeong, Nabila (2012). Evaluasi Perencanaan Obat Berdasarkan Metode ABC. [Online]. Tersedia
ejurnal.fikk.ung.ac.id/index.php/FSC/article/download/.../32 [28 Februari 2013].
Praktikum 4. (2010). Analisis Regresi Ganda. Bandung: UPI
Pulungan, M.Hindun. Sukardi. dan Rofida, Siti (2001). Pengendalian Persediaan Bahan dengan Model P dan Q Pada Kegiatan Produksi Camilan di Perusahaan Camilan Tradisional Malang. [Online]. Tersedia jtp.ub.ac.id/index.php/jtp/article/download/121/477 [26 Februari 2013].
Ristono, Agus. (2009). Manajemen Persediaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Riyanti, Tri Budi (2008). Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Komponen untuk Produk Cover KVBA pada PT. Auto Cipta Casting. [Online]. Tersedia:
http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/2s1teknikindustri/204415001/2044 15001.pdf [3 Juni 2013].
43
Siswanto (1985). Persediaan, Model dan Analisis. Yogyakarta: Andi Offset dan Pusat Pengembangan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Atmajaya.
Sukendar. Irwan. Analisis Pengendalian Persediaan Menggunakan Teknik Periodic Review. Dalam Transistor, Vol 7. No.2, 158-167. [Online]. Tersedia:
http://cyber.unissula.ac.id/journal/dosen/publikasi/210600022/1047Art ikel.pdf [5 Juni 2013].
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI Press.