NO. Daftar FIP : 027/S/ PLS/IV/ 2013
UPAYA TUTOR TAMAN PENDIDIKAN AL- QUR’AN DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA
DI TPQ BAITURRAHMAH (Studi Penelitian TPQ Baiturrahmah)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Luar Sekolah
Disusun Oleh:
Ani Sumarni
1003203
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
UPAYA TUTOR TAMAN PENDIDIKAN AL- QUR’AN DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA
DI TPQ BAITURRAHMAH (Studi Penelitian TPQ Baiturrahmah)
Oleh
Ani Sumarni
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Ani Sumarni 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN
ANI SUMARNI 1003203
UPAYA TUTOR TAMAN PENDIDIKAN AL- QUR’AN DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA
DI TPQ BAITURRAHMAH
(Studi Penelitian TPQ Baiturrahmah)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I
Prof.Dr. H. Achmad Hufad, M. Ed. NIP. 19550101 198101 1 001
Pembimbing II
Dr. Sardin, M. Si. NIP. 19710817 199802 1 002
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
i ABSTRAK
UPAYA TUTOR TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN DALAM
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA
Penelitian ini bertujuan intuk mengungkapkan upaya tutor dalam meningkatkan minat belajar siswa yang berusia 6 tahun sampai usia 13 tahun
dalam bidang keagamaan, terutama dalam membaca Al-Qur’an yang
diselenggarakan di Taman Pendidikan Al-Quran Baiturrahmah yang berada di daerah Jln Cilengkrang I Kelurahan Palasari Kecamatan Cibiru Kota Badung. Dari perumusan masalah ini melahirkan pertanyaan penelitian yaitu: (1) Bagaimana upaya tutor dalam membuat persiapan pembelajaran agar dapat meningkatkan minat belajar siswa di TPQ Baiturrahmah?, (2) Bagaimana upaya tutor dalam melaksanakan pembelajaran agar dapat meningkatkan minat belajar siswa di TPQ Baiturrahmah?, (3) Bagaimana upaya tutor dalam mengevaluasi formatif agar dapat meningkatkan minat belajar sisiwa di TPQ Baiturrahmah?
Landasan konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah tentang minat belajar siswa sebagai faktor utama dalam belajar, dan dengan program, berbasis keagamaan yaitu meningkatkan anak siswa agar dapat membaca Al-Qur’an dengan benar, pengertian pendidikan TPQ sebagai program pendidian luar sekolah yang mempunyai wewenang untuk dapat melaksanakan program pembelajaran.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dan pendekatan kualitatif yang mana sebagai objek penelitian adalah pengelola TPQ dan tutor TPQ yang mengajar pada lembaga TPQ Baiturrahmah
Berdasarkan hasil Penelitian ini dapat menghasilkan bahwa Upaya
Tutor Taman Pendidik Al-Qur’an Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa,
DAFTAR ISI
HAL
PERNYATAAN
UCAPAN TERIMA KASIH
MOTTO
ABSTRAK…………..………. i
KATA PENGANTAR.…….……….. ii
LEMBAR PENGESAHAN……… iii
DAFTAR ISI……… iv
DAFTAR TABEL……… vii
DAFTAR LAMPIRAN……….. viii
BAB I PENDAHULUAN……… 1
A.Latar Belakang Masalah……… 1
B.Identifikasi dan Rumusan Masalah……… 6
C.Tujuan Penelitian ……….. 7
D.Manfaat Peneltian……….. 7
E. Struktur Organisasi Skripsi……… 7
BAB II Kajian Pustaka………... 9
A.Konsep Minat Belajat ……… 9
1. Konsep Minat………. 9
a. Pengertian Minat……… 9
b. Faktor Penyebab Perubahan Minat……… 11
c. Pengukuran Minat Belajar………. 12
2. Konsep Belajar……….. 13
3. Konsep Minat Belajar……… 15
a. Pengertian Minat Belajar……… 15
v
B.Taman Pendidikan Al-Qur’an Sebagai Satuan Pendidikan Luar
Sekolah……….. 18
1. Konsep Pendidikan Luar Sekolah……… 18
a. Tujuan Pendidikan Luar Sekolah………... 20
b. Fungsi Pendidikan Luar Sekolah……….. 21
2. Kelembagaan Taman Pendidikan Al-Qur’an…………... 21
a. Pengertian Taman Pendidikan Al-Qur’an……….... 21
b. Visi Misi Taman Pendidikan Al-Qur’an………. 22
c. Landasan Taman Pendidikan Al-Qur’an………. 22
d. Tujuan Penyelenggaraan Taman Pendidikan Al-Qur’an………… 22
e. Fungsi Taman Pendidikan Al-Qur’an………. 23
3. Peran Tutor Dalam Meningkatkan Minat Belajar……… 23
a. Pengertian Tutor……….. 23
b. Peran Tutor……….. 25
c. Pengertian Pendidik……… 28
BAB III Metode Penelitian………. 35
A.Lokasi dan Subjek Penelitian………... 35
B.Desain Penelitian……….. 36
C.Metode Penelitian………... 37
D.Definisi Operasional………. 38
E. Instrument Penelitian……… 40
F. Proses Pengembangan Intrumen……….. 41
G.Tehnik Pengumpulan Data dan Alasan Rasional……….. 42
H.Analisis Data………. 43
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan ………. 45
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian……… 45
B. Deskripsi Hasil Peneliti………. 51
1. Identitas Responden………. 51
2. Pendapat Informan……… 52
C.Hasil Penelitian………. 53
D.Pembahasan Hasil Penelitian……… 60
1. Persiapan Tutor Taman Pendidikan Al-Qur’an Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa... 60
2. Proses Pembelajaran Taman Pendidikan Al-Qur’an Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa……….. 61
3. Evaluasi Formatif Pembelajaran Taman Pendidikan Al-Qur’an 4. Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa……….. 62
BAB V Kesimpulan dan Saran……….. 64
A.Kesimpulan……… 64
B.Saran……….. 65
DAFTAR PUSTAKA……….. 66
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
Tabel 4.1 Data Tenaga Kependidikan Tahun 2012-2013……… 46
Tabel 4.2 Data Tenaga Pendidik Tahun 2012-2013………. 47
Tabel 4.3. Jumlah Peserta Didik………. 49
Tabel 4.4 Daya Dukung………. 49
Tabel 4.5 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran………. 50
Tabel 4.6 Jumlah Kelas……… 51
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiarn 1. Lembar Bimbingan Skripsi
Lampiran 2. Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 3. Surat Keterangan telah melakukan penelitian
Lampiran 4. Pedoman Wawancara
Lampiran 5. Foto- Foto Kegiatan Belajar Mengajar TPQ Baiturrahmah
Lampiran 6. Foto- Foto Kegitan Wawancara
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Kehidupan manusia tidaklah hanya membutuhkan akan materi belaka. Banyak
hal yang harus di penuhi dalam rangka menjadikan manusia yang mempunyai
kesantunan terhadap Tuhan dan alam semesta. Pendidikan agama adalah hal yang
signifikan untuk membentuk kepribadian yang memiliki nilai-nilai agama Islam,
memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam, dan
bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam. Manusia sempurna menurut
Islam adalah jasmani yang sehat serta kuat dan berketerampilan, cerdas serta
pandai.
Untuk mencetak manusia– manusia yang diperlukan dalam pembangunan suatu
bangsa, yaitu manusia memiliki pengetahuan, keterampilan, kecerdasan yang
tinggi, kritis, kreatif, dan mempunyai rasa tanggung jawab atas kelangsungan
hidup dan kesejahteraan suatu bangsa, maka pendidikan merupakan salah satu
komponen yang harus tersedia, karena pendidikan itu merupakan bagian yang
tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar para siswa atau sering disebut peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.dalam pembelajaran ada
proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik dalam setiap
proses, apapun bentuknya, memiliki tujuan yang sama, yaitu mencapai hasil yang
memuaskan, begitu pula proses pembelajaran yang diselenggarakan dengan tujuan
agar siswa dapat memahami materi yang diajarkan secara optimal. Terkait dengan
mutu pendidikan khususnya pendidikan taman pendidikan Al-Qur„an saat ini
masih jauh dari yang diharapkan, berbagai usaha juga dilakukan oleh tutor untuk
meningkatkan minat belajar peserta didiknya agar kompetensi pembelajaran dapat
2
Undang- Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat 1
menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak menerima pendidikan dan ayat 3
menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak
mulia dalam rangka mencerdaskan anak bangsa yang diatur dengan undang-
undang. Untuk itu, seluruh komponen bangsa wajib memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan tujuan negara
Indonesia melalui berbagai bentuk pendidikan, karena usaha untuk meningkatkan
kecerdasan bangsa tidak harus melalui jalur pendidikan formal saja tetapi dapat
juga dilaksanakan dengan pendidikan nonformal.
Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang berstruktur dan berjenjang atas
pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi, sedangkan
pendidikan nonformal merupakan pendidikan yang dilaksanakan tidak berjenjang
dan berstruktur. Dan pendidikan nonformal dapat dilaksanakan dimana saja
seperti jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.
Pendidikan nonformal sebagai bentuk upaya dalam mencerdaskan bangsa yang
memiliki peran yang paling penting karena mempunyai karakteristik yang berbeda
dengan pendidikan formal. Pendidikan nonformal diselenggarakan oleh warga
masyrakat yang diantaranya untuk melengkapi pendidikan formal baik berbentuk
keterampilan, sikap maupun pengetahuan.
Pendidikan juga dapat dipandang sebagai proses pembentukan pribadi, dimana
didalamnya dapat terjadi suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik kearah
tujuan yang baik. Dalam dunia pendidikan istilah guru bukanlah hal yang sangat
asing, menurut pandangan lama guru adalah seorang sosok manusia yang patut
digugu dan ditiru, namun semua itu menurut pandangan Moh. Uzer Usman (1992:
4 dalam buku Guru Power Full, Arief Rahahman 2006 ) guru merupakan profesi,
jabatan, dan pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus, namun dalam dunia
pendidikan non formal seorang guru sering disebut dengan sebutan tutor,
al-3
simbolis dan filosofis dari kata TAMAN yang dipergunakan. TPA/TPQ bertujuan menyiapkan terbentuknya generasi Qur’ani, yaitu generasi yang memiliki komitmen terhadap al-Qur’an sebagai sumber perilaku, pijakan hidup dan rujukan segala urusannya. Hal ini ditandai dengan kecintaan yang mendalam terhadap al-Qur’an, mampu dan rajin membacanya, terus menerus mempelajari isi kandungannya, dan memiliki kemauan yang kuat untuk mengamalkannya secara kaffah dalam kehidupan sehari-hari. (Depag)”
Dari pengertian di atas maka peran TPQ sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003
Tentang pendidikan pada pasal 55 ayat (1) menyebutkan bahwa masyarakat
berhak menyelenggarakan pendidikan berbasis pada pendidikan formal dan
nonformal sesuai dengan kekhasan agama, lingkungan sosial, dan budaya untuk
kepentingan masyarakat, peran TPQ yang menekankan pada pendidikan
keagamaan dapat menumbuhkan rasa nyaman dalam belajar sehingga materi yang
disampaikan lebih mudah dipahami, serta lebih jauh lagi dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari- hari.
Tutor dalam proses pembelajaran di kelas dipandang dapat memainkan peran
penting terutama dalam membantu peserta didik untuk membangun sikap positif
dalam belajar, serta menciptakan kondisi-kondisi yang dapat membangkitkan
minat dalam belajar. Oleh karena itu, selain terampil mengajar, seorang tutor juga
memiliki pengetahuan yang luas, bijak, dan dapat bersosialisasi dengan baik.
Dalam proses pembelajaran banyak sekali komponen yang dapat menunjang
pembelajaran guna mencapai tujuan yang diharapkan namun semua itu perlu
proses perubahan. setiap perubahan adalah hasil belajar. Karena itu sebagai
seorang tutor sangatlah penting untuk benar-benar membimbing dan mengarahkan
anak menjadi teladan kelak dimasa depannya. Khususnya proses belajar Al-Qur‟an. untuk mengetahui keadaan anak didik juga merupakan salah satu kunci sukses dalam proses belajar, sehingga tutor harus mempunyai strategi dan metode
yang tepat.
Tanpa adanya motivasi dari tutor maka minat untuk belajar para siswa tidak
akan bertambah dalam menyerap materi. Sebenarnya minat siswa dapat kita
bangkitkan dengan cara memberikan motivasi. Dengan secara sederhana minat
4
mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang – bidang
studi tertentu. Sehingga pemberian motivasi sangat diperlukan untuk memberikan
doronganpada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar agar melakukan sesuatu
tindakan dengan tujuan tertentu (KBBI, 2001: 756). Motivasi sangat diperlukan
oleh siswa karena hal ini berpengaruh terhadap banyak sedikitnya informasi yang
dapat diserap siswa pada waktu materi disajikan kepada mereka. Siswa yang
termotivasi untuk belajar tentu akan sungguh-sungguh dalam mempelajari materi,
sehingga siswa akan berusaha menyerap dengan lebih baik. Motivasi belajar
siswa merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan belajarnya.
Suatu minat dapat diekspresikan melalui pertanyaan yang menunjukan bahwa
siswa benar- benar menyukai sesuatu daripada yang lainnya, dapat juga di
manifetasikan melalui partisipasi dalam aktivitas. Apabila seorang siswa memiliki
minat suatu subjek tertentu cenderung selalu memberi perhatian yang lebih besar.
Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa
melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajarinya
dengan dirinya sendiri sebagai individu. Proses ini berarti menunjukkan pada
siswa bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya,
melayani tujuan-tujuannya, memuaskan kebutuhan-kebutuhannya. Bila siswa
menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai beberapa tujuan
yang dianggapnya penting dan bila siswa melihat bahwa dari hasil dari
pengalaman belajarnya akan membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan
besar siswa akan berminat dan bermotivasi untuk mempelajarinya.
Dengan demikian perlu adanya usaha-usaha atau pemikiran yang dapat
memberikan solusi terhadap peningkatan minat belajar siswa, utamanya dengan
yang berkaitan dengan bidang studi. Minat sebagai aspek kewajiban bukan aspek
bawaan, melainkan kondisi yang terbentuk setelah dipengaruhi oleh lingkungan.
Karena itu minat sifatnya berubah-ubah dan sangat tergantung pada individunya.
Taman Pendidikan Al-Qur‟an Baiturrahmah yang berada di daerah yang di
5
yang berada di taman pedidikan tersebut merupakan hal yang sangat penting
terutama tentang fasilitas belajar mengajar yang sangat sempit, kurangnya tenaga
pengajar yang profesional, serta buku untuk menjadi bahan dalam memberikan
materi pelajaran, namun taman pendidikan ini berusaha agar kegiatan ini
berlangsung sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitarnya guna meningkatkan
kondisi anak- anak dalam mengetahui ilmu keagamaan terutama cara membaca
Al-Qur‟an dengan benar.
Metode yang didukung dengan iqro, pembiasaan, ketauladanan, latihan,
hafalan, dan pemberian tugas, serta bermain, cerita dan menyanyi (BCM).
Kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik hal ini dapat dilihat dari lulusan
santri yang mampu membaca dan menulis Al-Qur'an serta mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari. Usaha-usaha yang dilakukan para tutor dalam
meningkatkan perkembangan jiwa keagamaan anak melalui pembelajaran
Al-Qur'an adalah sebagai berikut: Bagi tutor, diantaranya: meningkatkan kualitas
tutor, rapat dengan para tutor. Bagi santri diantaranya: mengikut sertakan santri
dalam kegiatan-kegiatan keagamaan, membimbing anak dengan bacaan-bacaan
Islami, menanamkan kebiasaan-kebiasaan beribadah, mengadakan kegiatan ekstra,
seperti manasik haji, kaligrafi,dan menanamkan dasar-dasar agama melalui
materi-materi sebagai berikut yakni Aqidah, akhlaq, tauhid, tarikh, almahfudhat.
Taman Pendidikan Al-Qur‟an Baiturrahmah merupakan salah satu lembaga
yang menerapkan pendidikan yang berbasis keagamaan, yang sesuai dengan visi
dan misinya, dengan hal tersebut mendorong peneliti untuk mengkaji lebih lanjut
mengenai proses kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar
siswa. Masalah ini juga sesuai dengan latar belakang pendidikan penulis, dan
objek yang diteliti relevan dengan pendidikan luar sekolah.
Berdasarkan deskripsi diatas, penulis berusaha menganalisis upaya tutor
sebagai pendidik di lembaga pendidikan non formal yang mengajarkan Al-Qur‟an
dan Sunnah sebagai sumber utamanya dalam pendidikan agama pada anak-anak
6
B.Identifikasi dan Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah ditemukan di lapangan maka
penulis mengidentifikasi masalah- masalah sebagai berikut:
1. Mutu pendidikan yang dilaksanakan di TPQ dapat mengarahkan peserta didik
dapat memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya dan menjadi
ahli ilmu agama yang berwawasan luas,kritis,kreatif,inovatif dan dinamis
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang beriman,bertaqwa dan
berakhlaq mulia.
2. TPQ Baiturrahmah tidak berjalan sendiri dalam melaksanakan proses
pembelajaran, akan tetapi berusaha bekerja sama dengan melibatkan para tutor
dan orang tua siswa dalam meningkatkan minat belajar siswa.Namun,
keterbatasan pengetahuan tutor dan keterbatasan orang tua memperhatikan
anak menyebabkan partisifasi dalam proses pembelajaran kurang maksimal.
3. Minat belajar siswa kurang antusias karenanya adanya permainan game online
yang menyebabkan anak malas dalam mengikuti proses belajar mengajar.
4. Kondisi waktu pembelajaran disesuaikan dengan waktu kegiatan persekolahan
formal yang menyebabkan anak lupa akan waktu belajar yang telah ditentukan
pihak lembaga.
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang diuraikan diatas
maka penulis merumuskan masalah-masalah penelitian sebagai berikut : “bagaimana upaya tutor taman pendidikan Al-Qur‟an dalam meningkatkan minat belajar siswa di TPQ Baiturrahmah”
Mengacu pada perumusan masalah dan pembatasan masalah maka munculah
pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana upaya tutor dalam membuat persiapan pembelajaran agar dapat
meningkatkan minat belajar siswa di TPQ Baiturrahmah ?
2. Bagaimana upaya tutor dalam melaksanakan pembelajaran agar dapat
7
C.Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang dirumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui upaya tutor dalam persiapan pembelajaran Taman
Pendidikan Al-Qur‟an agar dapat meningkatkan minat belajar siswa.
2. Untuk mengetahui upaya tutor dalam pelaksanaan pembelajaranTaman
Pendidikan Al-Qur‟an agar dapat meningkatkan minat belajar siswa.
3. Untuk mengetahui upaya tutor dalam mengevaluasi formatif di Taman
PendidikanAl-Qur‟an agar dapat meningkatkan minat belajar siswa.
D.Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian, tentunya diharapkan akan memperoleh manfaat bagi
berbagai kalangan diantaranya :
1. Kegunaan bagi penulis, untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan untuk
menambah ilmu pengetahuan yang telah diperoleh yang ada kaitannya dengan
masalah yang sedang dibahas serta untuk menambah pengalaman
bermasyarakat.
2. Bagi semua kalangan diharapkan dapat memberikan gambaran dan untuk
mendapatkan masukan bagi pendidik TPQ dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar.
3. Sumbangan ilmu pendidikan, khususnya dalam pengembangan Taman
Pendidikan Al-Qur‟an sebagai wujud kepedulian akan adanya dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
E.Sruktur Organisasi Skripsi
Untuk mempermudah dalam pembahasan dan penyusunan selanjutnya maka
dibawah ini di sajikan gambaran umum tentang isi dan materi yang akan dibahasa,
yaitu sebagai berikut:
8
Terdiri dari latar belakang penelitian, Identifikasi dan perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
BAB II Kajian Pustaka
Merupakan kajian pustaka dan gambaran umum mengenai dasar penelitian atau
teori yang melandasi penelitian.
BAB III Metode Penelitian
Terdiri dari lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian,
definisi operasional, instrument penelitian, proses pengembangan insrumen,
tehnik pengumpulan data, dan alasan rasional, dan analisis data.
BAB IV Hasil Penelitian dan pembahasan
Terdapat penjabaran mengenai gambaran umum lokasi penelitian, hasil
penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V Kesimpulan dan Rekomendasi
Merupakan penarikan kesimpulan dan rekomendasi sehubungan dengan
potensi subjek penelitian guna meningkatkan dan mengembangkan yang
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Lokasi dan Subjek Penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan di Taman Pendidikan Al-Qur’an Baiturrahmah
yang berada di wilayah Jln Cilengkrang I No I Rt01 Rw 03 Kelurahan Palasari
Kecamatan Cibiru Kodya Bandung. TPQ Biturrahmah merupakan lembaga
pendidikan yang memberi pelayanan pendidikan bagi usia SD dan SMP yang
merupakan pendidikan yang berbasis agama terutama dalam pembelajaranya
tentang keagamaan. Selain itu lokasi bangunan yang strategis di mana letaknya di
daerah pemukiman penduduk dan jauh dari keramaain kendaraan, Hal tersebut
yang mendorong peneliti untuk mengkaji lebih dalam mengenai upaya tutor dalam
meningkatkan minat belajar selama proses pembelajaran.
Subjek penelitian ini merupakan orang dalam pada latar belakang penelitian,
menurut Arikunto ( 2006:145) bahwa:
“Subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti, jika kita bicara tentang subjek penelitian sebetulnya kita bicara tentang unit
analisis, yaiti subjek yang menjadi pusat perhatian atau sasaran peneliti.
Dalam penelitian ini, responden adalah orang yang diminta keterangan
tentang suatu fakta atau pendapat.”
Penentuan subjek penelitian ditentukan secara purposive, yaitu subjek
penelitian ditentukan terlebih dahulu sebelum kelapangan. Hal tersebut
berdasarkan pada pertimbangan bahwa subjek penelitian yang telah ditetapkan
tersebut dapat dipercaya untuk memberikan data yang akurat. Selama
pengumpulan data di lapangan, peneliti intensif melakukan interaksi dan
komunikasi dengan subjek penelitian, baik dilakukan dengan cara berdialog,
berdiskusi, dan pengamatan secara langsung.
Subjek dalam penelitian ini berjumlah 3 orang terdiri dari pengelola TPQ
sebagai triangulan, yaitu Rohmah. Dua orang pendidik, yaitu Itoh dan Nining
36
yang akurat sebagai informan utama. Adapun alasan peneliti memilih subyek
penelitian yang dijadikan informan adalah sebagai berikut :
1. Subyek sudah lama aktif dan intensif dalam kegiatan pembelajaran di TPQ
Baiturrahmah.
2. Subyek memiliki waktu yang cukup untuk dimintai keterangan atau informasi.
3. Subyek aktif dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh pengelola di
TPQ Baiturrahmah.
4. Subyek sudah banyak terlibat dalam kegiatan anak.
B.Desain Penelitian
Penelitian merupakan proses dengan serangkaian yang dilakukan secara
sistematis dan terencana agar dapat memecahkan masalah atau menjawab
terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti
terlebih dahulu menyusun rancangan atau desain yang diuraikan sebagai berikut:
a. Tahap Pra Lapangan
Pada tahap pra lapangan terdapat beberapa langkah yang dilakukan oleh
peneliti diantaranya a) menentukan fokus penelitian, b) menentukan paradigma
penelitian yang sesuai dengan keadaan lapangan. Setelah menentukan fokus
penelitian yang ada di lapangan, maka peneliti menggali landasan teori dari
berbagai sumber informasi dan kemudian membangun paradigma penelitian yang
sesuai dengan permasalahan sehingga peneliti yakin terhadap kebenarannya
karena teori yang dibangun saling berkaitan erat dengan paradigma yang
dikembangkan, c) menentukan tempat penelitian dan menentukan sumber data.
Berkaitan dengan fokus penelitian, maka peneliti melakukan pendekatan pada
sumber-sumber yang dapat memberikan informasi mengenai masalah yang dikaji.
Oleh karena itu, peneliti menentukan sumber data primer yang terdiri pihak-pihak
yang terlibat dalam proses kegiatan belajar di TPQ Baiturrahmah
Sedangkan sumber data sekunder berupa bacaan dan berbagai macam sumber
37
kepada dosen pembimbing, kemudian dilanjutkan dengan mengurus perijinan
kepada pihak yang berwenang untuk mengadakan penelitian. Setelah itu peneliti
melihat keadaan lapangan dan mempersiapkan perlengkapan penelitian,e)
mengembangkan instrument penelitian dan merencanakan pengumpulan data serta
pencatatannya.
b. Tahap Kegiatan Lapangan
Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah a) memahami latar
penelitian dan mempersiapkan diri. Peneliti mengklarifikasikan subyek penelitian
yang disesuaikan denganalat pengumpul data, peneliti berusaha untuk
menyesuaikan diri dengan karakteristik lapangan, menciptakan suasana yang
penuh keakraban dengan subyek penelitian, b) mengadakan wawancara dan
observasi kepada pengelola, tutor dan mengenai pelaksanaan pembelajaran dan
kegiatan-kegiatan yang melibatkan orang tua dalam pembelajaran di TPQ
Baiturrahmah.
c. Tahap Analisis Data
Pada tahap ini dilakukan kegiatan tringulasi data pengecekan atau pemeriksaan
data agar diperoleh keabsahan data, dimana informasi yang diperoleh dari satu
sumber dengan menggunakan triangulasi untuk membandingkan tingkat
kesahihan data dengan kenyataan yang sebenarnya dan menyusun laporan hasil
penelitian dan menggandakan laporan yang telah disusun.
C.Metode Penelitian
Metode merupakan cara untuk mencaai tujuan. Metode penelitian sangat
diperlukan sebagai pedoman maupun acuan untuk mencapai hasil penelitian yang
sesuai dengan harapan. Menurut Suharsimi Arikunto (1998:131): “Metode
penelitian adalah cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan setelah
penyelidikan memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.”
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
38
dalam penelitian ini merupakan masalah yang sedang berlangsung. Selain itu, data
hasil penelitian ini akan disajikan secara naratif.
Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif. Hal tersebut didasari oleh pemikiran bahwa pendekatan tersebut
memiliki kesesuaian dengan fokus penelitian yang pada hakikatnya ingin
melakukan eksplorasi pada objek penelitian atau memperoleh gambaran secara
mendalam tentang fokus masalah dalam penelitian ini.
Adapun alasan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif adalah sebagai
berikut :
1. Sumber data merupakan situasi yang alami bukan rekayasa.
2. Bersifat deskriptif, dimana data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar
dan bukan angka-angka. Selain itu penelitian ini lebih mementingkat proses
dibandingkan hasil.
3. Pada saat pengumpulan data di lapangan peneliti berperan sebagai instrument
penelitian dan ikut serta pada situasi dan kegiatan yang terjadi. Subjek yang
diteliti dipandang berkedudukan sama dengan peneliti.
4. Dilakukan triangulasi data, yaitu data dari satu pihak di cek kebenarannya
dengan data yang diperoleh dari sumber lain.
D.Definisi Operasional
Untuk memperjelas mengenai istilah yang digunakan dalam penelitian ini
maka diuraikan pengertian istilah dalam penjelasan berikut :
1. Upaya tutor
(Menurut kamus bahasa Indonesia Pusat Bahasa Depdiknas ) adalah suatu
ikhtiar yang dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk mencari solusi dari
permasalahan yang sedang dihadapi atau yang akan dihadapi, dengan demikian
upaya adalah suatu ikhtiar atau untuk memecahkan suatu maksud, memecahkan
persoalan, mencari keinginan atau dorongan keinginan terhadap sesuatu yang juga
39
Upaya tutor menurut penulis adalah sebuah upaya yang dilakukan tutor dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar untuk dapat meningkatkan minat anak
yang saat pembelajaran agar dapat membangkitkan gairah anak saat belajar.
Metode yang sesuai dengan kondisi anak pada saat kegiatan berlangsung
dengan salah satu cara dengan memberikan motivasi dan berupa penyajian materi
sesuai dengan kebutuhan anak sehingga tidak membuat anak jenuh seperti
bernyanyi, bercerita, bermain.
2. Taman Pendidikan Al-Qur’an
Suatu lembaga pendidikan yang mengedepankan tentang pendidikan agama
sesuai dengan program Departemen Pendidikan Agama yaitu menjadikan
Al-Qur’an sebagai materi utamanya. Sesuai dengan namanya bahwa Taman
Pendidian Al-Qur’an adalah sekolah nonformal yang berbasis pada pendidikan
keagamaan terutama agar anak –anak dapat menbaca Al-Qur’an dengan fasih
sesuai dengan tajwid dan makhorijul huruf serta mengenal isi kandungan dari
Al-Qur’an, sehingga dapat diamalkan dalam kehidupan sehari- hari.
3. Meningkatkan
Meningkatkan adalah sebuah cara usaha seseorang untuk mendapatkan
keterampilan dan kemampuan agar menjadi lebih baik dari sebelumnya. Namun
makna meningkatkan merupakan suatu unsur suatu proses yang berjalan tidak
secara langsung mulai dari tahap paling rendah meningkat ke tahap menengah dan
tahap akhir.
Sedangkan meningkatkan yang di maksud oleh penulis adalah sebuah cara
yang dilakukan oleh tutor dalam meningkatkan minat siswa dalam proses belajar
membaca Al-Qur’an.
4. Minat
Suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa
ada yang menyuruh (Slameto, 2010:180). Dalam hal ini, besar kecilnya minat
sangat tergantung pada penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri
dengan sesuatu di luar dirinya. Seseorang yang berminat terhadap sesuatu tentu
40
Minat penulis dalam penelitian ini adalah apabila minat di dasari oleh
keinginan pribadi tidak ada unsur paksaan dari orang lain dapat membangkitkan
sesuatu tanpa disadari oleh diri sendiri sehingga apa yang dilakukan saat kegiatan
belajar berlangsung akan menghasilkan kegiatan yang positif.
5. Belajar
Belajar itu bukan menghafal dan bukan pula mengingat melainkan suatu proses
yang ditandai adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil
proses belajar dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti berubah
pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, keterampilannya,
kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya dan lain-lain aspek yang ada pada
individu.
E.Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (
Arikunto, 2006:160 ).
Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan pengumpul data yang utama
karena penelitian kualitatif menuntut penelitian alamiah yang langsung dihadapi
oleh peneliti. Di samping itu, penelitian kualitatif mempunyai adaptabilitas yang
tinggi sehingga dapat menyesuaikan dengan situasi yang ada di lapangan. Jika
menggunakan alat bantu bukan manusia maka akan sangat tidak mungkin untuk
mengadakan penyesuaian terhadap situasi-situasi yang berubah-ubah di lapangan
tempat penelitian.
Dalam penelitian ini, peneliti ikut berperan serta dan terlibat dengan kegiatan
subjek penelitian. Peneliti sebagai instrument penelitian memahami dan
menyesuaikan dengan keadaan yang terjadi pada saat penelitian, sehingga
datayang diperlukan dapat diperoleh secara akurat. Dalam melakukan
41
a. Pedoman Observasi.
Pedoman observasi merupakan alat untuk memudahkan peneliti untuk
mengamati data secara lengkap selama waktu penelitian berlangsung.
b. Pedoman Wawancara.
Pedoman wawancara merupakan lembar acuan yang berupa pertanyaan –
pertanyaan yang dirancang peneliti guna mendapatkan informasi sesuai dengan
kebutuhan penelitian dalam hal ini sejauh mana upaya yang dilakukan tutor dalam
meningkatkan minat belajar sampai mencapai keberhasilan dalam hal
pembelajaran.
F. Proses Pengembangan Instrumen.
Instrumen yang digunakan dalampenelitian ini adalah pedoman wawancara dan
pedoman observasi. Sebelum menyusun kedua instrument tersebut, peneliti
terlebih dahulu menyusun kisi-kisi penelitian. Prosedur yang dilakukan dalam
penyusunan kisi-kisi adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan, meliputi perumusan tujuan, menentukan aspek yang diteliti,
menentukan indikator, alat pengumpul data dan sumber data.
2. Penulisan butir pertanyaan
Pedoman wawancara yang digunakan adalah bentuk “semi struktur”. Dalam hal ini, peneliti menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur,
kemudian satu persatu diperdalam dalam mengorek keterangan lebih lanjut.
Penyusunan pedoman wawancara bertujuan agar tidak ada pokok-pokok yang
tertinggal dan agar pencatatan lebih cepat.
1. Pedoman observasi berisi item-item yang akan diamati oleh peneliti tentang
kejadian dan tingkah laku subjek penelitian.
2. Penyuntingan, melengkapi instrument dengan pedoman yang lain yang dapat
mempermudah peneliti dalam memperoleh data dari subjek penelitian
3. Penganalisaan hasil, meliputi analisa terhadap pola-pola jawaban dan
saran-saran dari beberapa pihak.
4. Mengadakan revisi terhadap berbagai pertanyaan dan item dalam pedoman
42
G.Tehnik Pengumpulan Data dan Alasan Rasional
Selama penelitian dilaksanakan peneliti bertindak sebagai instrument utama
dan menyatu dengan kegiatan penelitian dengan cara terjun langsung ke lapangan
untuk mengumpulkan data dalam kondisi yang sesungguhnya. Teknik yang
digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, observasi dan studi
dokumentasi. Teknik pengumpulan data tersebut lebih lanjut diuraikan sebagai
berikut :
1. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan pengelola, dua orang tutor di TPQ
Baiturrahmah. Data yang dikumpulkan adalah data verbal yang diperoleh melalui
percakapan atau tanya jawab. Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara
semi struktur, dimana peneliti menanyakan serentetan pertanyaan berdasarkan
pedoman yang telah dibuat, kemudian satu persatu diperdalam dalam mengorek
keterangan lebih lanjut.
Wawancara yang dilakukan peneliti terhadap pengelola TPQ Baiturrahmah
dilakukan untuk memperoleh data upaya tutor dalam meningkatkan minat belajar
siswa . Adapun data yang diungkap wawancara ini meliputi kondisi objektif,
struktur organisasi, latar belakang tutor dalam meningkatkan minat belajar siswa
di TPQ Baiturrahmah, kondisi warga belajar, tutor dan sarana prasarana dan upaya
tutor untuk melibatkan orang tua warga belajar dalam meningkatkan minat belajar
anak
Wawancara yang dilakukan peneliti dengan dua orang tutor dilaksanakan pada
waktu yang berbeda. Hal tersebut berdasarkan pada pertimbangan agar data yang
diperoleh tidak bersifat subjektif sehingga diperoleh data yang akurat. Adapun
data yang diungkap dari wawancarai adalah tujuan pembelajaran , metode, teknik,
pendekatan, media pembelajaran, nilai-nilai pembelajaran yang ditanamkan,
tahap-tahap pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.
2. Observasi
43
pengambilan data dengan menggunakan pengamatan langsung tanpa pertolongan
alat standar lain. Melalui observasi ini, peneliti diharapkan dapat membuat
deskripsi yang relatif rinci tentang kenyataan di lapangan.
Observasi dilakukan dengan mengacu pada pedoman observasi yang disusun
oleh peneliti, namun sifatnya tidak mengikat. Kemudian hasil observasi tersebut
dicatat dalam catatan anekdot (anecdodal record) yaitu catatan peneliti mengenai
segala sesuatu yang terjadi pada saat pengamatan langsung.
Observasi dilakukan untuk mengetahui lebih dekat kegiatan yang dilakukan
oleh subjek sehingga dapat memberikan informasi yang sesuai dengan
permasalahan peneliti, dalam hal ini penelitian observasi dilakukan terhadap
upaya tutor dalam meningkatkan minat belajar siswa. Dengan menggunakan
tehnik pengamatan dan melihat langsung kegiatan yang dilakukan tutor.
Peristiwa atau sesuatu yang dianggap penting dicatat dengan singkat tanpa
harus menuruti aturan tertentu. Data yang ingin diungkap dalam observasi ini
adalah komunikasi antara pengelola dan tutor , kegiatan yang dilakukan orang tua
pada saat menunggu anak di sekolah dan program-program yang diselenggarakan
oleh pengelola.
3. Studi Dokumentasi.
Studi dokumentasi dilakukan untuk melengkapi data yang diperoleh dari hasil
wawancara dan observasi. Studi dokumentasi diharapkan dapat memberikan
gambaran yang lebih jelas mengenai pokok penelitian. Studi dokumentasi juga
dijadikan triangulasi untuk mengecek kesesuaian data.
H.Analisis Data.
Proses analisis data dimulai sejak awal penelitian denga seluruh data yang
diperoleh dari sumber data. Setelah dipelajari, maka langkah selanjutnya adalah
mengadakan reduksi data yaitu membuat abstraksi data yang merupakan usaha
membuat rangkuman inti. Setelah itu, data yang diperoleh di interprestasikan
sesuai dengan apa adanya agar dapat dipahami dan digunakan dalam menganalisis
dan menyimpulkan hasil penelitian. Maka karakteristik analisis data dalam
44
Prosedur analisis data dalam penelitian ini sesuai dengan yang dikemukakan
oleh Nasution (2003:129-130) yaitu 1) reduksi data, 2) displaydata, 3) mengambil
kesimpulan dan verifikasi. Prosedur penelitian diuraikan sebagai berikut :
1. Reduksi Data.
Kegiatan pengumpulan data akan menghasilkan sejumlah data yang apabila
dibiarkan akan terus menumpuk sehingga menyulitkan peneliti dalam mengetahui
sejauh mana data yang telah dikumpulkan. Untuk mempermudah penelitian, maka
data yang telah terkumpul direduksi dengan maksud untuk mempertajam,
menggolongkan atau mengorganisasikan data sehingga peneliti dapat dengan
mudah mengetahui data yang terkumpul, data yang tidak terpakai dan data yang
belum terkumpul. Adapun data-data yang direduksi tersebut terdiri dari hasil
wawancara, observasi dan data hasil studi dokumentasi yang berkaitan dengan
fokus penelitian.
2. Display Data.
Setelah direduksi, data dikelompokkam atau digolongkan agar dapat
mempermudah dalam pengolahan dan penafsiaran data. Display data adalah suatu
cara menggolongkan data ke dalam kelompok-kelompok sehingga data mudah
untuk dibaca dan dipahami serta mampu menggambarkan keseluruhan atau
bagian-bagian tertentu dari penelitian. Dalam hal ini, data hasil reduksi
digolongkan berdasarkan pertanyaan-pertanyaan penelitian.
3. Menarik Kesimpulan dan Verifikasi.
Kegiatan penarikan kesimpulan dilakukan sejak awal, hal ini agar
mempermudah peneliti untuk memperoleh makna dari setiap data yang harus
dikumpulkan. Kesimpulan tersebut merupakan jawaban-jawaban sementara atas
pertanyaan-pewrtanyaan penelitian yang diperoleh peneliti sebagai hasil
wawancara, observasi dan strudi dokumentasi. Kesimpulan yang diambil hanya
bersifat sementara dan masih diragukan. Oleh karena itu, kesimpulan sementara
diverifikasi selama penelitian berlangsung untuk menjaga tingkat kepercayaan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil peneltian mengenai upaya tutor dalam meningkatkan minat
belajar siswa di Taman Pendidikan Al-Qur’an, maka dapat ditarik kesimpulan dan
saran, sebagai berikut:
A.Kesimpulan
1. Persiapan Tutor Taman Pendidik Al-Qur’an Dalam Meningkatkan Minat
Belajar Siswa
Usaha tutor dalam persiapan pembelajaran pada anak Taman Pendidikan
Al-Qur’an pada tahap persiapan dilaksanakan dan dikembangkan sesuai dengan
kurikulum dan silabus.
kegiatan belajar dilaksanakan berdasarkan RKH dan RKM, sesuai dengan
jadwal pelajaran, serta media yang digunakan sebagai bahan ajar adalah buku dan
modul yang telah dimodifikasi berdasarkan kurikulum DEPAG dan kurikulum
generik.
2. Proses pembelajaran Taman Pendidikan Al-Qur’an Dalam Meningkatkan
Minat Belajar Siswa.
Proses pembelajaran yang dilaksanakan dalam waktu satu jam tutor
memberikan materi sesuai dengan jadwal pelajaran namun setelah memberikan
materi tutor memberikan pertanyaan terhadap siswa agar dapat mengingat kembali
materi yang telah diberikan sebelumnya.
Tutor memberikan motivasi agar siswa dapat belajar dengan sungguh-
sungguh, serta memberikan materi yang berbentuk cerita, gambar dan hafalan,
setelah itu memberikan dengan lembar kerja atau lembar tugas yang dilaksanakan
sesuai dengan materi yang akan telah diberikan. Peserta didik yang menghadapi
kesulitan dalam belajar, maka tutor mengulang kembali materi yang telah
diberikan, sehingga anak benar- benar telah paham terhadap materi yang telah
65
3. Evaluasi formatif Pembelajaran Taman Pendidikan Al-Qur’an Dalam
Meningkatkan Minat Belajar Siswa
Peningkatan minat siswa dapat dilihat dari hasil evaluasi ynag mana bahwa
anak yang semula tidak dapat membaca Al-Quran setelah belajar selama beberapa
semester dapat membaca dengan benar sesuai dengan tajwid, cara yang dilakukan
tutor memberikan motivasi terhadap anak agar anak mau belajar membaca
Al-Qur’an.
Evaluasi yang dilaksanakan siswa dalam proses pembelajaran yang dapat
dituangkan dalam bentuk laporan individu yang berbentuk buku rapot tiap akhir
semester, semua itu dari hasil belajar UTS Dan UAS serta dari hasil kegiatan
tugas harian dan mingguan dapat di jumlahkan, sehingga dapat menghasilkan
jumlah nilai hasil belajar anak sampai akhir semester.
B. Saran.
1. Bagi lembaga, Taman Pendidikan Al-Qur’an merupakan model pendidikan
keagamanan yang menjadikan pendidikan penambah dari pendidikan formal,
sehingga lembaga harus tetap mempertahankan apa yang menjadi ciri dalam
pendidikan ini terutama dalam proses pembelajaran yang menggunakan metode
iqro dengan kurikulum berbasis modifikasi. Dan tidak menekankan pada nilai
tapi pada akhir keberhasilan anak dapat ditanamkan dalam kehidupan dimasa
yang akan datang.
2. Bagi tutor, minat belajar siswa merupakan modal kunci utama dalam belajar,
sehingga tutor dalam proses pembelajarannya memperhatikan karakteristik
siswa harus tetap dipertahankan, mengingat keberagaman karakteristik anak
berbeda.
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan ada tindak lanjut dengan penelitian yang
luas cakupannya, khususnya yang berkaitan dengan minat siswa yang belum
sempat penulis ungkapkan. Diharapkan peneliti dapat meneliti selanjutnya
66
DAFTAR PUSTAKA
Ace Suryadi dan Tilaar H.A.R.1993. Analisis Kebijakan Pendidikan Suatu Bangsa. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Adnan Tharsyah, ( 2011) Kiat Seutuhnya Menjadi Muslimah, Senayan Publilishing, 2011
Afifuddin, (2006) Merespon Undang- undang Guru dan Dosen Dalam Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan, Insan Mandiri, Bandung.
AL-Quran Surat AL-Qomar[ 54]: 17, QS AL- Haqqah[ 69] : 48.
Arikunto, S. ( 1996) Prosedur Penelitian Suara Pendekatan Praktek. Jakarta Rineka Cipta.
Arief Rachman, ( 2006) Guru Powerfull, Kolbu, Bandung
Cece Rahmat, Nandang Budiman, Nenden Ineu Herawati, (2006) Psikologi Pendidikan,
Djaali (2007 ) Psikologi Pendidikan jakarat Bumi Aksara Jakarta.
Hamalik, O ( 2009) Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung Sinar baru Algesindo
Kartono, K. (1990). Pengantar metedologi Riset Bandung. Press Upi.
Muhibbin syah,.(1995) Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Murip Yahya, ( 2010) Pengantar Pendidikan , Solo Press
Makalah Rintisan Konversi Hasil Diklat Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUD( Nonformal) 2008.
Nasution, S. 9 2003). Metode Penelitian Natualistik Kualitatif. Bandung : Tarsito
Sardiman, AM.( 1992).Interaksi dan Motivasi Belajar dan Mengajar. Jakarta Rajawali press
Slameto ( 2010) Belajar dan Faktor- factor yang mempengaruhi Jakarta. Rineka Cipta
67
Syamsudin- Makmun, A. (1995) Psikologi Pendidikan ( Perangkat Sistem
pengajaran modul). Bandung : PT Remaja Rosda
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Depdikbud