• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA TUTOR TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA TUTOR TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

NO. Daftar FIP : 027/S/ PLS/IV/ 2013

UPAYA TUTOR TAMAN PENDIDIKAN AL- QUR’AN DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

DI TPQ BAITURRAHMAH (Studi Penelitian TPQ Baiturrahmah)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Luar Sekolah

Disusun Oleh:

Ani Sumarni

1003203

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

UPAYA TUTOR TAMAN PENDIDIKAN AL- QUR’AN DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

DI TPQ BAITURRAHMAH (Studi Penelitian TPQ Baiturrahmah)

Oleh

Ani Sumarni

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Ani Sumarni 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

ANI SUMARNI 1003203

UPAYA TUTOR TAMAN PENDIDIKAN AL- QUR’AN DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

DI TPQ BAITURRAHMAH

(Studi Penelitian TPQ Baiturrahmah)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Prof.Dr. H. Achmad Hufad, M. Ed. NIP. 19550101 198101 1 001

Pembimbing II

Dr. Sardin, M. Si. NIP. 19710817 199802 1 002

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

(4)

i ABSTRAK

UPAYA TUTOR TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN DALAM

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

Penelitian ini bertujuan intuk mengungkapkan upaya tutor dalam meningkatkan minat belajar siswa yang berusia 6 tahun sampai usia 13 tahun

dalam bidang keagamaan, terutama dalam membaca Al-Qur’an yang

diselenggarakan di Taman Pendidikan Al-Quran Baiturrahmah yang berada di daerah Jln Cilengkrang I Kelurahan Palasari Kecamatan Cibiru Kota Badung. Dari perumusan masalah ini melahirkan pertanyaan penelitian yaitu: (1) Bagaimana upaya tutor dalam membuat persiapan pembelajaran agar dapat meningkatkan minat belajar siswa di TPQ Baiturrahmah?, (2) Bagaimana upaya tutor dalam melaksanakan pembelajaran agar dapat meningkatkan minat belajar siswa di TPQ Baiturrahmah?, (3) Bagaimana upaya tutor dalam mengevaluasi formatif agar dapat meningkatkan minat belajar sisiwa di TPQ Baiturrahmah?

Landasan konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah tentang minat belajar siswa sebagai faktor utama dalam belajar, dan dengan program, berbasis keagamaan yaitu meningkatkan anak siswa agar dapat membaca Al-Qur’an dengan benar, pengertian pendidikan TPQ sebagai program pendidian luar sekolah yang mempunyai wewenang untuk dapat melaksanakan program pembelajaran.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dan pendekatan kualitatif yang mana sebagai objek penelitian adalah pengelola TPQ dan tutor TPQ yang mengajar pada lembaga TPQ Baiturrahmah

Berdasarkan hasil Penelitian ini dapat menghasilkan bahwa Upaya

Tutor Taman Pendidik Al-Qur’an Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa,

(5)

DAFTAR ISI

HAL

PERNYATAAN

UCAPAN TERIMA KASIH

MOTTO

ABSTRAK…………..………. i

KATA PENGANTAR.…….……….. ii

LEMBAR PENGESAHAN……… iii

DAFTAR ISI……… iv

DAFTAR TABEL……… vii

DAFTAR LAMPIRAN……….. viii

BAB I PENDAHULUAN……… 1

A.Latar Belakang Masalah……… 1

B.Identifikasi dan Rumusan Masalah……… 6

C.Tujuan Penelitian ……….. 7

D.Manfaat Peneltian……….. 7

E. Struktur Organisasi Skripsi……… 7

BAB II Kajian Pustaka………... 9

A.Konsep Minat Belajat ……… 9

1. Konsep Minat………. 9

a. Pengertian Minat……… 9

b. Faktor Penyebab Perubahan Minat……… 11

c. Pengukuran Minat Belajar………. 12

2. Konsep Belajar……….. 13

3. Konsep Minat Belajar……… 15

a. Pengertian Minat Belajar……… 15

(6)

v

B.Taman Pendidikan Al-Qur’an Sebagai Satuan Pendidikan Luar

Sekolah……….. 18

1. Konsep Pendidikan Luar Sekolah……… 18

a. Tujuan Pendidikan Luar Sekolah………... 20

b. Fungsi Pendidikan Luar Sekolah……….. 21

2. Kelembagaan Taman Pendidikan Al-Qur’an…………... 21

a. Pengertian Taman Pendidikan Al-Qur’an……….... 21

b. Visi Misi Taman Pendidikan Al-Qur’an………. 22

c. Landasan Taman Pendidikan Al-Qur’an………. 22

d. Tujuan Penyelenggaraan Taman Pendidikan Al-Qur’an………… 22

e. Fungsi Taman Pendidikan Al-Qur’an………. 23

3. Peran Tutor Dalam Meningkatkan Minat Belajar……… 23

a. Pengertian Tutor……….. 23

b. Peran Tutor……….. 25

c. Pengertian Pendidik……… 28

BAB III Metode Penelitian………. 35

A.Lokasi dan Subjek Penelitian………... 35

B.Desain Penelitian……….. 36

C.Metode Penelitian………... 37

D.Definisi Operasional………. 38

E. Instrument Penelitian……… 40

F. Proses Pengembangan Intrumen……….. 41

G.Tehnik Pengumpulan Data dan Alasan Rasional……….. 42

H.Analisis Data………. 43

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan ………. 45

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian……… 45

(7)

B. Deskripsi Hasil Peneliti………. 51

1. Identitas Responden………. 51

2. Pendapat Informan……… 52

C.Hasil Penelitian………. 53

D.Pembahasan Hasil Penelitian……… 60

1. Persiapan Tutor Taman Pendidikan Al-Qur’an Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa... 60

2. Proses Pembelajaran Taman Pendidikan Al-Qur’an Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa……….. 61

3. Evaluasi Formatif Pembelajaran Taman Pendidikan Al-Qur’an 4. Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa……….. 62

BAB V Kesimpulan dan Saran……….. 64

A.Kesimpulan……… 64

B.Saran……….. 65

DAFTAR PUSTAKA……….. 66

(8)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

Tabel 4.1 Data Tenaga Kependidikan Tahun 2012-2013……… 46

Tabel 4.2 Data Tenaga Pendidik Tahun 2012-2013………. 47

Tabel 4.3. Jumlah Peserta Didik………. 49

Tabel 4.4 Daya Dukung………. 49

Tabel 4.5 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran………. 50

Tabel 4.6 Jumlah Kelas……… 51

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiarn 1. Lembar Bimbingan Skripsi

Lampiran 2. Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 3. Surat Keterangan telah melakukan penelitian

Lampiran 4. Pedoman Wawancara

Lampiran 5. Foto- Foto Kegiatan Belajar Mengajar TPQ Baiturrahmah

Lampiran 6. Foto- Foto Kegitan Wawancara

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Kehidupan manusia tidaklah hanya membutuhkan akan materi belaka. Banyak

hal yang harus di penuhi dalam rangka menjadikan manusia yang mempunyai

kesantunan terhadap Tuhan dan alam semesta. Pendidikan agama adalah hal yang

signifikan untuk membentuk kepribadian yang memiliki nilai-nilai agama Islam,

memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam, dan

bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam. Manusia sempurna menurut

Islam adalah jasmani yang sehat serta kuat dan berketerampilan, cerdas serta

pandai.

Untuk mencetak manusia– manusia yang diperlukan dalam pembangunan suatu

bangsa, yaitu manusia memiliki pengetahuan, keterampilan, kecerdasan yang

tinggi, kritis, kreatif, dan mempunyai rasa tanggung jawab atas kelangsungan

hidup dan kesejahteraan suatu bangsa, maka pendidikan merupakan salah satu

komponen yang harus tersedia, karena pendidikan itu merupakan bagian yang

tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar para siswa atau sering disebut peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.dalam pembelajaran ada

proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik dalam setiap

proses, apapun bentuknya, memiliki tujuan yang sama, yaitu mencapai hasil yang

memuaskan, begitu pula proses pembelajaran yang diselenggarakan dengan tujuan

agar siswa dapat memahami materi yang diajarkan secara optimal. Terkait dengan

mutu pendidikan khususnya pendidikan taman pendidikan Al-Qur„an saat ini

masih jauh dari yang diharapkan, berbagai usaha juga dilakukan oleh tutor untuk

meningkatkan minat belajar peserta didiknya agar kompetensi pembelajaran dapat

(11)

2

Undang- Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat 1

menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak menerima pendidikan dan ayat 3

menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem

pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak

mulia dalam rangka mencerdaskan anak bangsa yang diatur dengan undang-

undang. Untuk itu, seluruh komponen bangsa wajib memajukan kesejahteraan

umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan tujuan negara

Indonesia melalui berbagai bentuk pendidikan, karena usaha untuk meningkatkan

kecerdasan bangsa tidak harus melalui jalur pendidikan formal saja tetapi dapat

juga dilaksanakan dengan pendidikan nonformal.

Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang berstruktur dan berjenjang atas

pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi, sedangkan

pendidikan nonformal merupakan pendidikan yang dilaksanakan tidak berjenjang

dan berstruktur. Dan pendidikan nonformal dapat dilaksanakan dimana saja

seperti jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.

Pendidikan nonformal sebagai bentuk upaya dalam mencerdaskan bangsa yang

memiliki peran yang paling penting karena mempunyai karakteristik yang berbeda

dengan pendidikan formal. Pendidikan nonformal diselenggarakan oleh warga

masyrakat yang diantaranya untuk melengkapi pendidikan formal baik berbentuk

keterampilan, sikap maupun pengetahuan.

Pendidikan juga dapat dipandang sebagai proses pembentukan pribadi, dimana

didalamnya dapat terjadi suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik kearah

tujuan yang baik. Dalam dunia pendidikan istilah guru bukanlah hal yang sangat

asing, menurut pandangan lama guru adalah seorang sosok manusia yang patut

digugu dan ditiru, namun semua itu menurut pandangan Moh. Uzer Usman (1992:

4 dalam buku Guru Power Full, Arief Rahahman 2006 ) guru merupakan profesi,

jabatan, dan pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus, namun dalam dunia

pendidikan non formal seorang guru sering disebut dengan sebutan tutor,

(12)

al-3

simbolis dan filosofis dari kata TAMAN yang dipergunakan. TPA/TPQ bertujuan menyiapkan terbentuknya generasi Qur’ani, yaitu generasi yang memiliki komitmen terhadap al-Qur’an sebagai sumber perilaku, pijakan hidup dan rujukan segala urusannya. Hal ini ditandai dengan kecintaan yang mendalam terhadap al-Qur’an, mampu dan rajin membacanya, terus menerus mempelajari isi kandungannya, dan memiliki kemauan yang kuat untuk mengamalkannya secara kaffah dalam kehidupan sehari-hari. (Depag)”

Dari pengertian di atas maka peran TPQ sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003

Tentang pendidikan pada pasal 55 ayat (1) menyebutkan bahwa masyarakat

berhak menyelenggarakan pendidikan berbasis pada pendidikan formal dan

nonformal sesuai dengan kekhasan agama, lingkungan sosial, dan budaya untuk

kepentingan masyarakat, peran TPQ yang menekankan pada pendidikan

keagamaan dapat menumbuhkan rasa nyaman dalam belajar sehingga materi yang

disampaikan lebih mudah dipahami, serta lebih jauh lagi dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari- hari.

Tutor dalam proses pembelajaran di kelas dipandang dapat memainkan peran

penting terutama dalam membantu peserta didik untuk membangun sikap positif

dalam belajar, serta menciptakan kondisi-kondisi yang dapat membangkitkan

minat dalam belajar. Oleh karena itu, selain terampil mengajar, seorang tutor juga

memiliki pengetahuan yang luas, bijak, dan dapat bersosialisasi dengan baik.

Dalam proses pembelajaran banyak sekali komponen yang dapat menunjang

pembelajaran guna mencapai tujuan yang diharapkan namun semua itu perlu

proses perubahan. setiap perubahan adalah hasil belajar. Karena itu sebagai

seorang tutor sangatlah penting untuk benar-benar membimbing dan mengarahkan

anak menjadi teladan kelak dimasa depannya. Khususnya proses belajar Al-Qur‟an. untuk mengetahui keadaan anak didik juga merupakan salah satu kunci sukses dalam proses belajar, sehingga tutor harus mempunyai strategi dan metode

yang tepat.

Tanpa adanya motivasi dari tutor maka minat untuk belajar para siswa tidak

akan bertambah dalam menyerap materi. Sebenarnya minat siswa dapat kita

bangkitkan dengan cara memberikan motivasi. Dengan secara sederhana minat

(13)

4

mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang – bidang

studi tertentu. Sehingga pemberian motivasi sangat diperlukan untuk memberikan

doronganpada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar agar melakukan sesuatu

tindakan dengan tujuan tertentu (KBBI, 2001: 756). Motivasi sangat diperlukan

oleh siswa karena hal ini berpengaruh terhadap banyak sedikitnya informasi yang

dapat diserap siswa pada waktu materi disajikan kepada mereka. Siswa yang

termotivasi untuk belajar tentu akan sungguh-sungguh dalam mempelajari materi,

sehingga siswa akan berusaha menyerap dengan lebih baik. Motivasi belajar

siswa merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan belajarnya.

Suatu minat dapat diekspresikan melalui pertanyaan yang menunjukan bahwa

siswa benar- benar menyukai sesuatu daripada yang lainnya, dapat juga di

manifetasikan melalui partisipasi dalam aktivitas. Apabila seorang siswa memiliki

minat suatu subjek tertentu cenderung selalu memberi perhatian yang lebih besar.

Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa

melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajarinya

dengan dirinya sendiri sebagai individu. Proses ini berarti menunjukkan pada

siswa bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya,

melayani tujuan-tujuannya, memuaskan kebutuhan-kebutuhannya. Bila siswa

menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai beberapa tujuan

yang dianggapnya penting dan bila siswa melihat bahwa dari hasil dari

pengalaman belajarnya akan membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan

besar siswa akan berminat dan bermotivasi untuk mempelajarinya.

Dengan demikian perlu adanya usaha-usaha atau pemikiran yang dapat

memberikan solusi terhadap peningkatan minat belajar siswa, utamanya dengan

yang berkaitan dengan bidang studi. Minat sebagai aspek kewajiban bukan aspek

bawaan, melainkan kondisi yang terbentuk setelah dipengaruhi oleh lingkungan.

Karena itu minat sifatnya berubah-ubah dan sangat tergantung pada individunya.

Taman Pendidikan Al-Qur‟an Baiturrahmah yang berada di daerah yang di

(14)

5

yang berada di taman pedidikan tersebut merupakan hal yang sangat penting

terutama tentang fasilitas belajar mengajar yang sangat sempit, kurangnya tenaga

pengajar yang profesional, serta buku untuk menjadi bahan dalam memberikan

materi pelajaran, namun taman pendidikan ini berusaha agar kegiatan ini

berlangsung sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitarnya guna meningkatkan

kondisi anak- anak dalam mengetahui ilmu keagamaan terutama cara membaca

Al-Qur‟an dengan benar.

Metode yang didukung dengan iqro, pembiasaan, ketauladanan, latihan,

hafalan, dan pemberian tugas, serta bermain, cerita dan menyanyi (BCM).

Kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik hal ini dapat dilihat dari lulusan

santri yang mampu membaca dan menulis Al-Qur'an serta mengaplikasikannya

dalam kehidupan sehari-hari. Usaha-usaha yang dilakukan para tutor dalam

meningkatkan perkembangan jiwa keagamaan anak melalui pembelajaran

Al-Qur'an adalah sebagai berikut: Bagi tutor, diantaranya: meningkatkan kualitas

tutor, rapat dengan para tutor. Bagi santri diantaranya: mengikut sertakan santri

dalam kegiatan-kegiatan keagamaan, membimbing anak dengan bacaan-bacaan

Islami, menanamkan kebiasaan-kebiasaan beribadah, mengadakan kegiatan ekstra,

seperti manasik haji, kaligrafi,dan menanamkan dasar-dasar agama melalui

materi-materi sebagai berikut yakni Aqidah, akhlaq, tauhid, tarikh, almahfudhat.

Taman Pendidikan Al-Qur‟an Baiturrahmah merupakan salah satu lembaga

yang menerapkan pendidikan yang berbasis keagamaan, yang sesuai dengan visi

dan misinya, dengan hal tersebut mendorong peneliti untuk mengkaji lebih lanjut

mengenai proses kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar

siswa. Masalah ini juga sesuai dengan latar belakang pendidikan penulis, dan

objek yang diteliti relevan dengan pendidikan luar sekolah.

Berdasarkan deskripsi diatas, penulis berusaha menganalisis upaya tutor

sebagai pendidik di lembaga pendidikan non formal yang mengajarkan Al-Qur‟an

dan Sunnah sebagai sumber utamanya dalam pendidikan agama pada anak-anak

(15)

6

B.Identifikasi dan Rumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah ditemukan di lapangan maka

penulis mengidentifikasi masalah- masalah sebagai berikut:

1. Mutu pendidikan yang dilaksanakan di TPQ dapat mengarahkan peserta didik

dapat memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya dan menjadi

ahli ilmu agama yang berwawasan luas,kritis,kreatif,inovatif dan dinamis

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang beriman,bertaqwa dan

berakhlaq mulia.

2. TPQ Baiturrahmah tidak berjalan sendiri dalam melaksanakan proses

pembelajaran, akan tetapi berusaha bekerja sama dengan melibatkan para tutor

dan orang tua siswa dalam meningkatkan minat belajar siswa.Namun,

keterbatasan pengetahuan tutor dan keterbatasan orang tua memperhatikan

anak menyebabkan partisifasi dalam proses pembelajaran kurang maksimal.

3. Minat belajar siswa kurang antusias karenanya adanya permainan game online

yang menyebabkan anak malas dalam mengikuti proses belajar mengajar.

4. Kondisi waktu pembelajaran disesuaikan dengan waktu kegiatan persekolahan

formal yang menyebabkan anak lupa akan waktu belajar yang telah ditentukan

pihak lembaga.

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang diuraikan diatas

maka penulis merumuskan masalah-masalah penelitian sebagai berikut : “bagaimana upaya tutor taman pendidikan Al-Qur‟an dalam meningkatkan minat belajar siswa di TPQ Baiturrahmah”

Mengacu pada perumusan masalah dan pembatasan masalah maka munculah

pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana upaya tutor dalam membuat persiapan pembelajaran agar dapat

meningkatkan minat belajar siswa di TPQ Baiturrahmah ?

2. Bagaimana upaya tutor dalam melaksanakan pembelajaran agar dapat

(16)

7

C.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang dirumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui upaya tutor dalam persiapan pembelajaran Taman

Pendidikan Al-Qur‟an agar dapat meningkatkan minat belajar siswa.

2. Untuk mengetahui upaya tutor dalam pelaksanaan pembelajaranTaman

Pendidikan Al-Qur‟an agar dapat meningkatkan minat belajar siswa.

3. Untuk mengetahui upaya tutor dalam mengevaluasi formatif di Taman

PendidikanAl-Qur‟an agar dapat meningkatkan minat belajar siswa.

D.Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian, tentunya diharapkan akan memperoleh manfaat bagi

berbagai kalangan diantaranya :

1. Kegunaan bagi penulis, untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan untuk

menambah ilmu pengetahuan yang telah diperoleh yang ada kaitannya dengan

masalah yang sedang dibahas serta untuk menambah pengalaman

bermasyarakat.

2. Bagi semua kalangan diharapkan dapat memberikan gambaran dan untuk

mendapatkan masukan bagi pendidik TPQ dalam melaksanakan kegiatan

belajar mengajar.

3. Sumbangan ilmu pendidikan, khususnya dalam pengembangan Taman

Pendidikan Al-Qur‟an sebagai wujud kepedulian akan adanya dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

E.Sruktur Organisasi Skripsi

Untuk mempermudah dalam pembahasan dan penyusunan selanjutnya maka

dibawah ini di sajikan gambaran umum tentang isi dan materi yang akan dibahasa,

yaitu sebagai berikut:

(17)

8

Terdiri dari latar belakang penelitian, Identifikasi dan perumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

BAB II Kajian Pustaka

Merupakan kajian pustaka dan gambaran umum mengenai dasar penelitian atau

teori yang melandasi penelitian.

BAB III Metode Penelitian

Terdiri dari lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian,

definisi operasional, instrument penelitian, proses pengembangan insrumen,

tehnik pengumpulan data, dan alasan rasional, dan analisis data.

BAB IV Hasil Penelitian dan pembahasan

Terdapat penjabaran mengenai gambaran umum lokasi penelitian, hasil

penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V Kesimpulan dan Rekomendasi

Merupakan penarikan kesimpulan dan rekomendasi sehubungan dengan

potensi subjek penelitian guna meningkatkan dan mengembangkan yang

(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi dan Subjek Penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan di Taman Pendidikan Al-Qur’an Baiturrahmah

yang berada di wilayah Jln Cilengkrang I No I Rt01 Rw 03 Kelurahan Palasari

Kecamatan Cibiru Kodya Bandung. TPQ Biturrahmah merupakan lembaga

pendidikan yang memberi pelayanan pendidikan bagi usia SD dan SMP yang

merupakan pendidikan yang berbasis agama terutama dalam pembelajaranya

tentang keagamaan. Selain itu lokasi bangunan yang strategis di mana letaknya di

daerah pemukiman penduduk dan jauh dari keramaain kendaraan, Hal tersebut

yang mendorong peneliti untuk mengkaji lebih dalam mengenai upaya tutor dalam

meningkatkan minat belajar selama proses pembelajaran.

Subjek penelitian ini merupakan orang dalam pada latar belakang penelitian,

menurut Arikunto ( 2006:145) bahwa:

Subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti, jika kita bicara tentang subjek penelitian sebetulnya kita bicara tentang unit

analisis, yaiti subjek yang menjadi pusat perhatian atau sasaran peneliti.

Dalam penelitian ini, responden adalah orang yang diminta keterangan

tentang suatu fakta atau pendapat.”

Penentuan subjek penelitian ditentukan secara purposive, yaitu subjek

penelitian ditentukan terlebih dahulu sebelum kelapangan. Hal tersebut

berdasarkan pada pertimbangan bahwa subjek penelitian yang telah ditetapkan

tersebut dapat dipercaya untuk memberikan data yang akurat. Selama

pengumpulan data di lapangan, peneliti intensif melakukan interaksi dan

komunikasi dengan subjek penelitian, baik dilakukan dengan cara berdialog,

berdiskusi, dan pengamatan secara langsung.

Subjek dalam penelitian ini berjumlah 3 orang terdiri dari pengelola TPQ

sebagai triangulan, yaitu Rohmah. Dua orang pendidik, yaitu Itoh dan Nining

(19)

36

yang akurat sebagai informan utama. Adapun alasan peneliti memilih subyek

penelitian yang dijadikan informan adalah sebagai berikut :

1. Subyek sudah lama aktif dan intensif dalam kegiatan pembelajaran di TPQ

Baiturrahmah.

2. Subyek memiliki waktu yang cukup untuk dimintai keterangan atau informasi.

3. Subyek aktif dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh pengelola di

TPQ Baiturrahmah.

4. Subyek sudah banyak terlibat dalam kegiatan anak.

B.Desain Penelitian

Penelitian merupakan proses dengan serangkaian yang dilakukan secara

sistematis dan terencana agar dapat memecahkan masalah atau menjawab

terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti

terlebih dahulu menyusun rancangan atau desain yang diuraikan sebagai berikut:

a. Tahap Pra Lapangan

Pada tahap pra lapangan terdapat beberapa langkah yang dilakukan oleh

peneliti diantaranya a) menentukan fokus penelitian, b) menentukan paradigma

penelitian yang sesuai dengan keadaan lapangan. Setelah menentukan fokus

penelitian yang ada di lapangan, maka peneliti menggali landasan teori dari

berbagai sumber informasi dan kemudian membangun paradigma penelitian yang

sesuai dengan permasalahan sehingga peneliti yakin terhadap kebenarannya

karena teori yang dibangun saling berkaitan erat dengan paradigma yang

dikembangkan, c) menentukan tempat penelitian dan menentukan sumber data.

Berkaitan dengan fokus penelitian, maka peneliti melakukan pendekatan pada

sumber-sumber yang dapat memberikan informasi mengenai masalah yang dikaji.

Oleh karena itu, peneliti menentukan sumber data primer yang terdiri pihak-pihak

yang terlibat dalam proses kegiatan belajar di TPQ Baiturrahmah

Sedangkan sumber data sekunder berupa bacaan dan berbagai macam sumber

(20)

37

kepada dosen pembimbing, kemudian dilanjutkan dengan mengurus perijinan

kepada pihak yang berwenang untuk mengadakan penelitian. Setelah itu peneliti

melihat keadaan lapangan dan mempersiapkan perlengkapan penelitian,e)

mengembangkan instrument penelitian dan merencanakan pengumpulan data serta

pencatatannya.

b. Tahap Kegiatan Lapangan

Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah a) memahami latar

penelitian dan mempersiapkan diri. Peneliti mengklarifikasikan subyek penelitian

yang disesuaikan denganalat pengumpul data, peneliti berusaha untuk

menyesuaikan diri dengan karakteristik lapangan, menciptakan suasana yang

penuh keakraban dengan subyek penelitian, b) mengadakan wawancara dan

observasi kepada pengelola, tutor dan mengenai pelaksanaan pembelajaran dan

kegiatan-kegiatan yang melibatkan orang tua dalam pembelajaran di TPQ

Baiturrahmah.

c. Tahap Analisis Data

Pada tahap ini dilakukan kegiatan tringulasi data pengecekan atau pemeriksaan

data agar diperoleh keabsahan data, dimana informasi yang diperoleh dari satu

sumber dengan menggunakan triangulasi untuk membandingkan tingkat

kesahihan data dengan kenyataan yang sebenarnya dan menyusun laporan hasil

penelitian dan menggandakan laporan yang telah disusun.

C.Metode Penelitian

Metode merupakan cara untuk mencaai tujuan. Metode penelitian sangat

diperlukan sebagai pedoman maupun acuan untuk mencapai hasil penelitian yang

sesuai dengan harapan. Menurut Suharsimi Arikunto (1998:131): “Metode

penelitian adalah cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan setelah

penyelidikan memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.”

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

(21)

38

dalam penelitian ini merupakan masalah yang sedang berlangsung. Selain itu, data

hasil penelitian ini akan disajikan secara naratif.

Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Hal tersebut didasari oleh pemikiran bahwa pendekatan tersebut

memiliki kesesuaian dengan fokus penelitian yang pada hakikatnya ingin

melakukan eksplorasi pada objek penelitian atau memperoleh gambaran secara

mendalam tentang fokus masalah dalam penelitian ini.

Adapun alasan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif adalah sebagai

berikut :

1. Sumber data merupakan situasi yang alami bukan rekayasa.

2. Bersifat deskriptif, dimana data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar

dan bukan angka-angka. Selain itu penelitian ini lebih mementingkat proses

dibandingkan hasil.

3. Pada saat pengumpulan data di lapangan peneliti berperan sebagai instrument

penelitian dan ikut serta pada situasi dan kegiatan yang terjadi. Subjek yang

diteliti dipandang berkedudukan sama dengan peneliti.

4. Dilakukan triangulasi data, yaitu data dari satu pihak di cek kebenarannya

dengan data yang diperoleh dari sumber lain.

D.Definisi Operasional

Untuk memperjelas mengenai istilah yang digunakan dalam penelitian ini

maka diuraikan pengertian istilah dalam penjelasan berikut :

1. Upaya tutor

(Menurut kamus bahasa Indonesia Pusat Bahasa Depdiknas ) adalah suatu

ikhtiar yang dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk mencari solusi dari

permasalahan yang sedang dihadapi atau yang akan dihadapi, dengan demikian

upaya adalah suatu ikhtiar atau untuk memecahkan suatu maksud, memecahkan

persoalan, mencari keinginan atau dorongan keinginan terhadap sesuatu yang juga

(22)

39

Upaya tutor menurut penulis adalah sebuah upaya yang dilakukan tutor dalam

melaksanakan kegiatan belajar mengajar untuk dapat meningkatkan minat anak

yang saat pembelajaran agar dapat membangkitkan gairah anak saat belajar.

Metode yang sesuai dengan kondisi anak pada saat kegiatan berlangsung

dengan salah satu cara dengan memberikan motivasi dan berupa penyajian materi

sesuai dengan kebutuhan anak sehingga tidak membuat anak jenuh seperti

bernyanyi, bercerita, bermain.

2. Taman Pendidikan Al-Qur’an

Suatu lembaga pendidikan yang mengedepankan tentang pendidikan agama

sesuai dengan program Departemen Pendidikan Agama yaitu menjadikan

Al-Qur’an sebagai materi utamanya. Sesuai dengan namanya bahwa Taman

Pendidian Al-Qur’an adalah sekolah nonformal yang berbasis pada pendidikan

keagamaan terutama agar anak –anak dapat menbaca Al-Qur’an dengan fasih

sesuai dengan tajwid dan makhorijul huruf serta mengenal isi kandungan dari

Al-Qur’an, sehingga dapat diamalkan dalam kehidupan sehari- hari.

3. Meningkatkan

Meningkatkan adalah sebuah cara usaha seseorang untuk mendapatkan

keterampilan dan kemampuan agar menjadi lebih baik dari sebelumnya. Namun

makna meningkatkan merupakan suatu unsur suatu proses yang berjalan tidak

secara langsung mulai dari tahap paling rendah meningkat ke tahap menengah dan

tahap akhir.

Sedangkan meningkatkan yang di maksud oleh penulis adalah sebuah cara

yang dilakukan oleh tutor dalam meningkatkan minat siswa dalam proses belajar

membaca Al-Qur’an.

4. Minat

Suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa

ada yang menyuruh (Slameto, 2010:180). Dalam hal ini, besar kecilnya minat

sangat tergantung pada penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri

dengan sesuatu di luar dirinya. Seseorang yang berminat terhadap sesuatu tentu

(23)

40

Minat penulis dalam penelitian ini adalah apabila minat di dasari oleh

keinginan pribadi tidak ada unsur paksaan dari orang lain dapat membangkitkan

sesuatu tanpa disadari oleh diri sendiri sehingga apa yang dilakukan saat kegiatan

belajar berlangsung akan menghasilkan kegiatan yang positif.

5. Belajar

Belajar itu bukan menghafal dan bukan pula mengingat melainkan suatu proses

yang ditandai adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil

proses belajar dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti berubah

pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, keterampilannya,

kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya dan lain-lain aspek yang ada pada

individu.

E.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam

mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,

dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (

Arikunto, 2006:160 ).

Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan pengumpul data yang utama

karena penelitian kualitatif menuntut penelitian alamiah yang langsung dihadapi

oleh peneliti. Di samping itu, penelitian kualitatif mempunyai adaptabilitas yang

tinggi sehingga dapat menyesuaikan dengan situasi yang ada di lapangan. Jika

menggunakan alat bantu bukan manusia maka akan sangat tidak mungkin untuk

mengadakan penyesuaian terhadap situasi-situasi yang berubah-ubah di lapangan

tempat penelitian.

Dalam penelitian ini, peneliti ikut berperan serta dan terlibat dengan kegiatan

subjek penelitian. Peneliti sebagai instrument penelitian memahami dan

menyesuaikan dengan keadaan yang terjadi pada saat penelitian, sehingga

datayang diperlukan dapat diperoleh secara akurat. Dalam melakukan

(24)

41

a. Pedoman Observasi.

Pedoman observasi merupakan alat untuk memudahkan peneliti untuk

mengamati data secara lengkap selama waktu penelitian berlangsung.

b. Pedoman Wawancara.

Pedoman wawancara merupakan lembar acuan yang berupa pertanyaan –

pertanyaan yang dirancang peneliti guna mendapatkan informasi sesuai dengan

kebutuhan penelitian dalam hal ini sejauh mana upaya yang dilakukan tutor dalam

meningkatkan minat belajar sampai mencapai keberhasilan dalam hal

pembelajaran.

F. Proses Pengembangan Instrumen.

Instrumen yang digunakan dalampenelitian ini adalah pedoman wawancara dan

pedoman observasi. Sebelum menyusun kedua instrument tersebut, peneliti

terlebih dahulu menyusun kisi-kisi penelitian. Prosedur yang dilakukan dalam

penyusunan kisi-kisi adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan, meliputi perumusan tujuan, menentukan aspek yang diteliti,

menentukan indikator, alat pengumpul data dan sumber data.

2. Penulisan butir pertanyaan

Pedoman wawancara yang digunakan adalah bentuk “semi struktur”. Dalam hal ini, peneliti menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur,

kemudian satu persatu diperdalam dalam mengorek keterangan lebih lanjut.

Penyusunan pedoman wawancara bertujuan agar tidak ada pokok-pokok yang

tertinggal dan agar pencatatan lebih cepat.

1. Pedoman observasi berisi item-item yang akan diamati oleh peneliti tentang

kejadian dan tingkah laku subjek penelitian.

2. Penyuntingan, melengkapi instrument dengan pedoman yang lain yang dapat

mempermudah peneliti dalam memperoleh data dari subjek penelitian

3. Penganalisaan hasil, meliputi analisa terhadap pola-pola jawaban dan

saran-saran dari beberapa pihak.

4. Mengadakan revisi terhadap berbagai pertanyaan dan item dalam pedoman

(25)

42

G.Tehnik Pengumpulan Data dan Alasan Rasional

Selama penelitian dilaksanakan peneliti bertindak sebagai instrument utama

dan menyatu dengan kegiatan penelitian dengan cara terjun langsung ke lapangan

untuk mengumpulkan data dalam kondisi yang sesungguhnya. Teknik yang

digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, observasi dan studi

dokumentasi. Teknik pengumpulan data tersebut lebih lanjut diuraikan sebagai

berikut :

1. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan pengelola, dua orang tutor di TPQ

Baiturrahmah. Data yang dikumpulkan adalah data verbal yang diperoleh melalui

percakapan atau tanya jawab. Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara

semi struktur, dimana peneliti menanyakan serentetan pertanyaan berdasarkan

pedoman yang telah dibuat, kemudian satu persatu diperdalam dalam mengorek

keterangan lebih lanjut.

Wawancara yang dilakukan peneliti terhadap pengelola TPQ Baiturrahmah

dilakukan untuk memperoleh data upaya tutor dalam meningkatkan minat belajar

siswa . Adapun data yang diungkap wawancara ini meliputi kondisi objektif,

struktur organisasi, latar belakang tutor dalam meningkatkan minat belajar siswa

di TPQ Baiturrahmah, kondisi warga belajar, tutor dan sarana prasarana dan upaya

tutor untuk melibatkan orang tua warga belajar dalam meningkatkan minat belajar

anak

Wawancara yang dilakukan peneliti dengan dua orang tutor dilaksanakan pada

waktu yang berbeda. Hal tersebut berdasarkan pada pertimbangan agar data yang

diperoleh tidak bersifat subjektif sehingga diperoleh data yang akurat. Adapun

data yang diungkap dari wawancarai adalah tujuan pembelajaran , metode, teknik,

pendekatan, media pembelajaran, nilai-nilai pembelajaran yang ditanamkan,

tahap-tahap pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.

2. Observasi

(26)

43

pengambilan data dengan menggunakan pengamatan langsung tanpa pertolongan

alat standar lain. Melalui observasi ini, peneliti diharapkan dapat membuat

deskripsi yang relatif rinci tentang kenyataan di lapangan.

Observasi dilakukan dengan mengacu pada pedoman observasi yang disusun

oleh peneliti, namun sifatnya tidak mengikat. Kemudian hasil observasi tersebut

dicatat dalam catatan anekdot (anecdodal record) yaitu catatan peneliti mengenai

segala sesuatu yang terjadi pada saat pengamatan langsung.

Observasi dilakukan untuk mengetahui lebih dekat kegiatan yang dilakukan

oleh subjek sehingga dapat memberikan informasi yang sesuai dengan

permasalahan peneliti, dalam hal ini penelitian observasi dilakukan terhadap

upaya tutor dalam meningkatkan minat belajar siswa. Dengan menggunakan

tehnik pengamatan dan melihat langsung kegiatan yang dilakukan tutor.

Peristiwa atau sesuatu yang dianggap penting dicatat dengan singkat tanpa

harus menuruti aturan tertentu. Data yang ingin diungkap dalam observasi ini

adalah komunikasi antara pengelola dan tutor , kegiatan yang dilakukan orang tua

pada saat menunggu anak di sekolah dan program-program yang diselenggarakan

oleh pengelola.

3. Studi Dokumentasi.

Studi dokumentasi dilakukan untuk melengkapi data yang diperoleh dari hasil

wawancara dan observasi. Studi dokumentasi diharapkan dapat memberikan

gambaran yang lebih jelas mengenai pokok penelitian. Studi dokumentasi juga

dijadikan triangulasi untuk mengecek kesesuaian data.

H.Analisis Data.

Proses analisis data dimulai sejak awal penelitian denga seluruh data yang

diperoleh dari sumber data. Setelah dipelajari, maka langkah selanjutnya adalah

mengadakan reduksi data yaitu membuat abstraksi data yang merupakan usaha

membuat rangkuman inti. Setelah itu, data yang diperoleh di interprestasikan

sesuai dengan apa adanya agar dapat dipahami dan digunakan dalam menganalisis

dan menyimpulkan hasil penelitian. Maka karakteristik analisis data dalam

(27)

44

Prosedur analisis data dalam penelitian ini sesuai dengan yang dikemukakan

oleh Nasution (2003:129-130) yaitu 1) reduksi data, 2) displaydata, 3) mengambil

kesimpulan dan verifikasi. Prosedur penelitian diuraikan sebagai berikut :

1. Reduksi Data.

Kegiatan pengumpulan data akan menghasilkan sejumlah data yang apabila

dibiarkan akan terus menumpuk sehingga menyulitkan peneliti dalam mengetahui

sejauh mana data yang telah dikumpulkan. Untuk mempermudah penelitian, maka

data yang telah terkumpul direduksi dengan maksud untuk mempertajam,

menggolongkan atau mengorganisasikan data sehingga peneliti dapat dengan

mudah mengetahui data yang terkumpul, data yang tidak terpakai dan data yang

belum terkumpul. Adapun data-data yang direduksi tersebut terdiri dari hasil

wawancara, observasi dan data hasil studi dokumentasi yang berkaitan dengan

fokus penelitian.

2. Display Data.

Setelah direduksi, data dikelompokkam atau digolongkan agar dapat

mempermudah dalam pengolahan dan penafsiaran data. Display data adalah suatu

cara menggolongkan data ke dalam kelompok-kelompok sehingga data mudah

untuk dibaca dan dipahami serta mampu menggambarkan keseluruhan atau

bagian-bagian tertentu dari penelitian. Dalam hal ini, data hasil reduksi

digolongkan berdasarkan pertanyaan-pertanyaan penelitian.

3. Menarik Kesimpulan dan Verifikasi.

Kegiatan penarikan kesimpulan dilakukan sejak awal, hal ini agar

mempermudah peneliti untuk memperoleh makna dari setiap data yang harus

dikumpulkan. Kesimpulan tersebut merupakan jawaban-jawaban sementara atas

pertanyaan-pewrtanyaan penelitian yang diperoleh peneliti sebagai hasil

wawancara, observasi dan strudi dokumentasi. Kesimpulan yang diambil hanya

bersifat sementara dan masih diragukan. Oleh karena itu, kesimpulan sementara

diverifikasi selama penelitian berlangsung untuk menjaga tingkat kepercayaan

(28)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil peneltian mengenai upaya tutor dalam meningkatkan minat

belajar siswa di Taman Pendidikan Al-Qur’an, maka dapat ditarik kesimpulan dan

saran, sebagai berikut:

A.Kesimpulan

1. Persiapan Tutor Taman Pendidik Al-Qur’an Dalam Meningkatkan Minat

Belajar Siswa

Usaha tutor dalam persiapan pembelajaran pada anak Taman Pendidikan

Al-Qur’an pada tahap persiapan dilaksanakan dan dikembangkan sesuai dengan

kurikulum dan silabus.

kegiatan belajar dilaksanakan berdasarkan RKH dan RKM, sesuai dengan

jadwal pelajaran, serta media yang digunakan sebagai bahan ajar adalah buku dan

modul yang telah dimodifikasi berdasarkan kurikulum DEPAG dan kurikulum

generik.

2. Proses pembelajaran Taman Pendidikan Al-Qur’an Dalam Meningkatkan

Minat Belajar Siswa.

Proses pembelajaran yang dilaksanakan dalam waktu satu jam tutor

memberikan materi sesuai dengan jadwal pelajaran namun setelah memberikan

materi tutor memberikan pertanyaan terhadap siswa agar dapat mengingat kembali

materi yang telah diberikan sebelumnya.

Tutor memberikan motivasi agar siswa dapat belajar dengan sungguh-

sungguh, serta memberikan materi yang berbentuk cerita, gambar dan hafalan,

setelah itu memberikan dengan lembar kerja atau lembar tugas yang dilaksanakan

sesuai dengan materi yang akan telah diberikan. Peserta didik yang menghadapi

kesulitan dalam belajar, maka tutor mengulang kembali materi yang telah

diberikan, sehingga anak benar- benar telah paham terhadap materi yang telah

(29)

65

3. Evaluasi formatif Pembelajaran Taman Pendidikan Al-Qur’an Dalam

Meningkatkan Minat Belajar Siswa

Peningkatan minat siswa dapat dilihat dari hasil evaluasi ynag mana bahwa

anak yang semula tidak dapat membaca Al-Quran setelah belajar selama beberapa

semester dapat membaca dengan benar sesuai dengan tajwid, cara yang dilakukan

tutor memberikan motivasi terhadap anak agar anak mau belajar membaca

Al-Qur’an.

Evaluasi yang dilaksanakan siswa dalam proses pembelajaran yang dapat

dituangkan dalam bentuk laporan individu yang berbentuk buku rapot tiap akhir

semester, semua itu dari hasil belajar UTS Dan UAS serta dari hasil kegiatan

tugas harian dan mingguan dapat di jumlahkan, sehingga dapat menghasilkan

jumlah nilai hasil belajar anak sampai akhir semester.

B. Saran.

1. Bagi lembaga, Taman Pendidikan Al-Qur’an merupakan model pendidikan

keagamanan yang menjadikan pendidikan penambah dari pendidikan formal,

sehingga lembaga harus tetap mempertahankan apa yang menjadi ciri dalam

pendidikan ini terutama dalam proses pembelajaran yang menggunakan metode

iqro dengan kurikulum berbasis modifikasi. Dan tidak menekankan pada nilai

tapi pada akhir keberhasilan anak dapat ditanamkan dalam kehidupan dimasa

yang akan datang.

2. Bagi tutor, minat belajar siswa merupakan modal kunci utama dalam belajar,

sehingga tutor dalam proses pembelajarannya memperhatikan karakteristik

siswa harus tetap dipertahankan, mengingat keberagaman karakteristik anak

berbeda.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan ada tindak lanjut dengan penelitian yang

luas cakupannya, khususnya yang berkaitan dengan minat siswa yang belum

sempat penulis ungkapkan. Diharapkan peneliti dapat meneliti selanjutnya

(30)

66

DAFTAR PUSTAKA

Ace Suryadi dan Tilaar H.A.R.1993. Analisis Kebijakan Pendidikan Suatu Bangsa. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Adnan Tharsyah, ( 2011) Kiat Seutuhnya Menjadi Muslimah, Senayan Publilishing, 2011

Afifuddin, (2006) Merespon Undang- undang Guru dan Dosen Dalam Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan, Insan Mandiri, Bandung.

AL-Quran Surat AL-Qomar[ 54]: 17, QS AL- Haqqah[ 69] : 48.

Arikunto, S. ( 1996) Prosedur Penelitian Suara Pendekatan Praktek. Jakarta Rineka Cipta.

Arief Rachman, ( 2006) Guru Powerfull, Kolbu, Bandung

Cece Rahmat, Nandang Budiman, Nenden Ineu Herawati, (2006) Psikologi Pendidikan,

Djaali (2007 ) Psikologi Pendidikan jakarat Bumi Aksara Jakarta.

Hamalik, O ( 2009) Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung Sinar baru Algesindo

Kartono, K. (1990). Pengantar metedologi Riset Bandung. Press Upi.

Muhibbin syah,.(1995) Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Murip Yahya, ( 2010) Pengantar Pendidikan , Solo Press

Makalah Rintisan Konversi Hasil Diklat Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUD( Nonformal) 2008.

Nasution, S. 9 2003). Metode Penelitian Natualistik Kualitatif. Bandung : Tarsito

Sardiman, AM.( 1992).Interaksi dan Motivasi Belajar dan Mengajar. Jakarta Rajawali press

Slameto ( 2010) Belajar dan Faktor- factor yang mempengaruhi Jakarta. Rineka Cipta

(31)

67

Syamsudin- Makmun, A. (1995) Psikologi Pendidikan ( Perangkat Sistem

pengajaran modul). Bandung : PT Remaja Rosda

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Depdikbud

Gambar

Tabel  4.1   Data Tenaga  Kependidikan  Tahun  2012-2013………………    46

Referensi

Dokumen terkait

Bluetooth sendiri dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan card yang digunakan untuk wireless local area network (WLAN) dimana menggunakan frekuensi radio

Upaya mencapai status gizi anak balita yang baik tidak terlepas dari peran orang tua khususnya ibu sebagai pengasuh karena ibu sebagai seorang yang bertanggung jawab dalam

Menimbang : bahwa untuk mencapai daya guna dan hasil guna penyaluran distribusi Program Beras Untuk Rumah Tangga Miskin (Raskin) Tahun 2015 perlu menetapkan Keputusan

Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Studi Kasus, Studi Kasus menggunakan cara-cara yang sistematis dalam melakukan

Apabila konseling perorangan menunjukkan layanan kepada individu atau klien orang-perorangan maka bimbingan kelompok mengarahkan layanan kepada sekelompok individu. Dengan satu

Faktor penyebab hipertensi antara lain faktor keturunan, pola makan, factor merokok, berat badan, dan faktor alkohol yang dianggap sangat mempengaruhi meningkatnya

Untuk itu perlu adanya pelatihan peningkatan kapasitas dibidang infrastruktur untuk semua pelaku yang terkait dengan kegiatan dana desa dibidang infrastruktur secara

Pengaruh anil pada setiap temperatur terhadap koefisien absorpsi ortis untuk lapisan tipis a-SiC:H yang dideposisi dengan menggunakan metode PECVO dan OCRMS dapat