• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS TERHADAP MOTIVASI PADA KERJA KARYAWAN PABRIK TAHU ”SEJAHTERA” CIKAMPEK JAWA Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Terhadap Motivasi Kerja Pada Karyawan Pabrik Tahu ”Sejahtera” Cikampek Jawa Barat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS TERHADAP MOTIVASI PADA KERJA KARYAWAN PABRIK TAHU ”SEJAHTERA” CIKAMPEK JAWA Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Terhadap Motivasi Kerja Pada Karyawan Pabrik Tahu ”Sejahtera” Cikampek Jawa Barat."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS TERHADAP MOTIVASI PADA KERJA KARYAWAN PABRIK TAHU ”SEJAHTERA” CIKAMPEK JAWA

BARAT

NASKAH PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagian peryaratan guna memperoleh

derajat dan gelar Sarjana S-1 Psikologi

Disusun oleh :

DINDA GALUH JATIMIRAJ F 100 080 076

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

ii

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS TERHADAP MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PABRIK TAHU ”SEJAHTERA” CIKAMPEK JAWA

BARAT

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memeperoleh

Derajat Sarjana S- 1 Psikologi

Disusun oleh :

DINDA GALUH JATIMIRAJ F 100 080 076

FAKULTAS PSIKOLOGI

(3)
(4)

1

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS TERHADAP MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PABRIK TAHU ”SEJAHTERA”

CIKAMPEK JAWA BARAT Dinda Galuh JatiMiraj Drs.Mochammad Amir,M.si Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Pengaruh gaya kepemimpinan demokratis terhadap motivasi kerja pada karyawan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh gaya kepemimpian demokratis terhadap motivasi kerja pada karyawan pabrik tahu sejahtera Cikampek Jawa Barat.

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pabrik tahu Sejahtera, Cikampek Jawa Barat. Sampel diambil sebanyak 20 karyawan. Cara yang digunakan untuk mengambil sampel adalah purposive random sampling. Dimana subjek yang diambil memenuhi karakteristik yang telah ditentukan sebelumnya.Data yang diperlukan diperoleh melalui skala motivasi kerja karyawan. Rancangan eksperimen yang digunakan dalam penelitan ini adalah pre-test and post test design. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: skala motivasi kerja. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah paired sample t-test.

Hasil analisis data menunjukkan hipotesis diterima. Berdasarkan hasil analisis t-test yaitu nilai t untuk alat ukur skala motivasi kerja sebesar -3,934; p=0,000 (p<0,05). Peringkat rerata motivasi kerja pada pelaksanaan pre test dan post test didapatkan perbedaan yaitu besarnya rerata pre test sebesar 116,50 dan post test sebesar 123,65 sehingga terjadi selisih sebesar 7,15. Hasil ini menunjukkan kenaikan yang signifikan tingkat motivasi kerja antara sebelum (pre test )dan sesudah (post test) dilakukannya gaya kepemimpinan demokratis.

(5)

2 1. PENDAHULUAN

Mohyi (2005) mengatakan motivasi kerja merupakan aktivitas individu termasuk didalamya bekerjanya senantiasa untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan tertentu.

Komponen dasar dari lingkungan motivasi kerja adalah kerja sama antara pemimpin dan karyawannya, dan yang harus diberikan pemimpin kepada bawahannya dan sebaliknya diharapkan mereka. Adalah penting mengawasi dan mendukung bawahan , namun perlu dipastikan tidak akan merusak motivasi kerja di tempat pekerjaan. Untuk memotivasi karyawan perlu melibatkan mereka yang akan terkena pengaruh dari keputusan pemimpin. Melibatkan karyawan pada tahap awal akan mendorong motivasi kerja pada karyawan.

Di hampir semua perusahaan yang ada, pegawai merupakan suatu asset penting yang wajib mereka jaga. Oleh karena itu bagi perusahaan yang khususnya bergerak dibidang jasa yang mengandalkan motivasi pegawai di perusahaannya, maka perusahaan

tersebut dituntut untuk mampu mengoptimalkan kinerja pegawainya. Proses motivasi itu sendiri akan berhubungan erat bagaimana perilaku itu dimulai, dikuatkan, disokong, diarahkan, dihentikan dan reaksi subjektif semacam apakah yang timbul dalam diri organism ketika semua itu berlangsung. Maka perlu kiranya suatu perusahaan benar-benar memahami bagaimana proses motivasi itu bisa dilakukan. Maka perlu kiranya perusahaan memahami pula cara-cara yang benar dalam memotivasi karyawannya dengan melakukan upaya-upaya agar mampu meningkatkan motivasi kerja pada karyawan. Salah satu pendekatan dalam upaya meningkatkan motivasi pegawai tersebut dapat dilakukan melalui praktek kepemimpinan atau gaya kepemimpinan yang demokratis.

(6)

3 satu karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut, dalam suatu wawancara dan data yang diambil dari data document yang dilakukan oleh penulis. Dari hasil yang diperoleh kesimpulan bahwa karyawan tersebut merasa tidak punya motivasi kerja bisa dibilang motivasi kerja karyawan menurun. Hal ini dikarenakan kurangnya komunikasi antara pemimpin dengan karyawan dan kurangnya kerja sama antara karyawan dan pemimpin.Gaya kepemimpinan demokratis, anggota memiliki peranan yang lebih besar. Pada kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran yang ingin dicapai saja, tentang cara untuk mencapai sasaran tersebut, anggota yang menentukan. Selain itu, anggota juga diberi keleluasaan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya.

Seorang pemimpin mempunyai peranan yang besar dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan. Pemimpin dalam memotivasi dan mengarahkan karyawan hendaknya memiliki ciri khas/gaya tertentu dalam proses kepemimpinannya, karena gaya

kepemimpinan demokratis mencerminkan tindakan seorang

pemimpin dalam memotivasi,

mengarahkan dan mempengaruhi karyawan. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menggunakan gaya kepimpinannya secara tepat agar secara langsung dapat memotivasi.

Dari beberapa uraian tersebut di atas dan dari beberapa teori maka muncul rumusan masalah yang penulis kemukakan. Berdasarkan perumusan masalah tersebut maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Pengaruh gaya kepemimpinan demokratis terhadap motivasi kerja karyawan pabrik tahu Sejahtera, Cikampek Jawa Barat.”

Adapun tujuan dari penelitian ini ialah bertujuan untuk mengetahui Pengaruh gaya kepemimpinan demokratis terhadap motivasi kerja karyawan pabrik tahu Sejahtera, Cikampek Jawa Barat.

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

1. Bagi pimpinan perusahaan, dapat memberikan informasi tentang pentingnya gaya kepemimpinan terhadap karyawan.

(7)

4 demokratis dalam meningkatkan motivasi kerja

3. Bagi ilmuan psikologi, dapat menjadi bahan informasi dan bahan pertimbangan yang bermanfaat untuk penelitian sejenis.

4. Bagi peneliti sendiri, penelitian ini dapat dijadikan sebagai refrensi atau acuan dalam pengembangan penelitian yang sejenis.

1. TINJUAN PUSTAKA A. Motivasi Kerja

Motivasi kerja merupakan pemberian gaya penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang bekerja agar efektif dan terintegrasi dengan segala upaya untuk mencapai kepuasan (Winardi; 2002).

Menurut McCormick (dalam Mangkunegara, 2004) mengemukakan bahwa motivasi kerja didefinisikan sebagai kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja. Maka dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja ialah pemberian gaya penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang bekerja agar efektif yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan

memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja.

Proses Timbulnya Motivasi Kerja

Siagian (1999) menyebutkan tentang proses pertama timbulnya motivasi yaitu seseorang memiliki motif atau need sehingga menimbulkan keinginan kemudian timbul persepsi dan termotivasi untuk melakukan suatu tindakan tertentu. Lebih lanjut Siagian mengemukakan mengenai situasi motivasi yang terdiri dari dua aspek yaitu aspek subjektif dan aspek objektif. Aspek subjektif adalah kondisi dalam diri individu yang disebut dengan needs atau kebutuhan. Sedangkan aspek objektif dalah kondisi di luar individu yang disebut dengan insentif. Jadi untuk menciptakan situasi motivasi atau motivating situation harus ada kebutuhan (needs) dan kesempatan (insentif).

Aspek-aspek motivasi kerja

(8)

5 menjelaskan tentang aspek-aspek motivasi kerja karyawan yaitu: Adanya kedisiplinan dari karyawan, Imajinasi yang tinggi dan daya kombinasi, Kepercayaan diri, Daya tahan terhadap tekanan, dan Tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan.

Dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek motivasi kerja adalah, imajinasi dan inovasi, kepercayaan diri, daya tahan terhadap tekanan dan tanggung jawab menyelesaikan masalah, kesehatan. Serta Mempertahankan keseimbangan dalam jiwa manusia. Seseorang akan berusaha untuk mencapai keseimbangan apabila dalam keadaan yang tidak seimbang. Pencapaian suatu tujuan. Tingkah laku akan terarah pada suatu tujuan yang ingin dicapai.

Faktor-faktor motivasi kerja

Jurgensen (dalam Habibi, 2005) dalam penellitiannya membagi 10 faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja, yaitu: a) rasa aman, b) tipe pekerja, c) nama baik tempat kerja, d) rekan kerja, e) gaji atau upah, f) pemimpin yang demokratis, g)kondisi lingkungan kerja, h) jam kerja, i) fasilitas, j) kesempatan. Sedangkan

menurut Menurut Djalali ( dalam Habibi, 2005) mengemukakan, motivasi yang timbul karena faktor internal disebut dengan motivasi instrinsik. Misalnya individu yang melakukan suatu pekerjaan karena memang menyenangi pekerjaan yang dilakukan sehingga dengan demikian aktivitas dalam pekerjaan tadi dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi individu yang bersangkutan. Motivasi yang timbul karena faktor eksternal disebut faktor ekstrinsik. Misalnya individu yang melakukan pekerjaan karena mengharapkan gaji dan upah yang bisa di dapat dibalik pekerjaan itu. Dapat disimpulkan faktor yang mempengaruhi motivasi kerja ialah faktor yang berasal dari instrinsik dan ekstrinsik.

B. Gaya Kepemimpinan Demokratis

(9)

6 merupakan hasil musyawarah. Ogbonna dan Harris (2000), dalam penelitiannya menunjukkan bahwa kepemimpinan yang diperankan dengan baik oleh seorang pemimpin mampu memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik, hal ini akan membuat karyawan lebih hati-hati berusaha mencapai target yang diharapkan perusahaan. Dapat dsimpulkan bahwa gaya kepemimpinan demokratis merupakan pemimpin yang yang bukan diktator, melainkan sebagai pemimpin yang berada ditengah-tengah anggota kelompoknya sehingga seorang pemimpin mampu memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik.

Aspek-aspek Kepemimpinan Demokratis

Menurut Bass ( dalam Harsiwi, 2003) kepemimpinan demokratis diukur dengan Multifactor leadership questionnaire (MLQ), yang menunjukan komponen kepemimpinan demokratis yaitu : a) Idealized influence, b) Inspirational motivation, c) Intellectual stimulation, d) Individual consideration.

C. HIPOTESIS

Dari uraian yang telah dikemukakan, maka hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini adalah : ” Ada pengaruh gaya kepemimpinan demokratis terhadap tingkat motivasi kerja pada karyawan pada pabrik tahu Sejahtera, Cikampek Jawa Barat ”. Hal ini berarti semakin baik gaya kepemimpinan demokratis maka semakin tinggi motivasi kerja yang dihasilkan karyawan.

2. Metode Penelitian

Subjek

Sampel dalam penelitian ini sebanyak 20 orang. Sampel ini diambil dari jumlah karyawan pabrik tahu. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini dalah purposive non random sampling, yaitu sampel yang ditentukan berdasarkan ciri-ciri karakteristik, yaitu sampel yang ditentukan oleh tempat penelitian dan perusahaan. Adapun ciri sampel dalam penelitian ini adalah bersetatus karyawan tetap, bekerja pada bidang produksi, usia karyawan (25thn-35thn).

(10)

7 mengumpulkan suatu kondisi subjek yang hendak diteliti, kondisi tersebut lebih bersifat pribadi yang dapat berupa harapan, tekanan, prasangka dan semacamnya (Hadi, 2004). Digunakannya skala pada sebagaian alat pengumpul data pada penelitian ini berdasarkan pertimbangan yang dikemukakan oleh Hadi (2000), yaitu:

a. Subyek merupakan orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri b. Apa yang dinyatakan subjek kepada

peneliti adalah benar dan dapat dipercaya.

c. Interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan adalah sama dengan apa yang dimaksudkan peneliti.

Penyusunan skala ini berbentuk pernyataan. Subjek diminta untuk memberikan jawaban sesuai dengan keadaan dirinya. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini hanya terdiri dari satu kelompok saja yaitu kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen yaitu kelompok yang mendapatkan perlakuan gaya kepemimpinan demokratis.

Identifikasi Variabel

Di dalam penelitian ini variabel-variabel yang dijadikan variabel penelitian adalah :

1. Variabel tergantung: Motivasi Kerja

2. Variabel bebas :

Gaya Kepemimpinan Demokratis Alat pengumpul data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala motivasi kerja. Adapun aspek –aspek yang digunakan untuk mengukur motivasi kerja adalah: a). Kedisiplinan dari karyawan; b). Imajinasi yang tinggi dan daya kombinasi; c). kepercayaan diri; d). Daya tahan terhadap tekanan; e). tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan (Munandar, 2001).

(11)

8 (sesuai), 3 (tidak sesuai), 4 (sangat tidak sesuai). Semakin tinggi skor yang diperoleh, maka semakin tinggi motivasi kerja karyawan, dan sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh berarti semakin rendah pula motivasi kerja karyawan. Adapun jumlah aitem skala motivasi kerja yakni berjumlah 50 aitem.

Subyek untuk penelitian adalah karyawan pabrik tahu Sejahtera, Cikampek Jawa Barat sebanyak 20 karyawan dari 40 populasi karyawan, yang dilaksanakan pada tanggal 10 Juni 2012. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik purposive non random sampling. Alasan memakai teknik tersebut karena sampel yang diambil hanya subyek yang dijadikan sampel penelitian didasarkan pada ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri-ciri tersebut antara lain: 1) bersetatus karyawan tetap; 2) bekerja pada bidang produksi; 3) usia karyawan (25thn – 35thn ).

Subjek yang digunakan dalam penelitian ini hanya terdiri dari satu kelompok saja yaitu kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen yaitu kelompok yang diberlakukan dengan gaya kepemimpinan demokratis. Sehingga rancangan eksperimennya adalah pre-test and post-test.

Pre test perlakuan Post test Y1 X→X→X→X→X Y2

Keterangan :

X= Perlakuan ( Gaya Kepemimpinan Demokratis )

Y1 = Pengukuran sebelum diberi perlakuan

Y2 = Pengukuran sesudah diberi perlakuan

Perlakuan

Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada tanggal 10 Juni 2012

(12)

9 peserta untuk mengisi surat kesedian testee. Langkah ketiga peneliti menyebarkan skala motivasi kerja sebelum diberikan gaya kepemimpinan demokratis sebagai data pre-testPelakasanaan pengumpulan data dilakukan dua kali sebelum diberlakukannya gaya kepemimpinan demokratis (pre test ) dan sesudah diberlakukannya gaya kepemimpinan demokratis (post test ).

Hasil Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini yaitu pabrik tahu sejahtera Cikampek Jawa Barat Pabrik tahu berdiri pada tahun 1998yang terletak di Jalan Pengairan Rt 003 Rw VI Desa Purwasari kecamatan Purwasari Kabupaten Karawang.

Perhitungan validitas aitem untuk skala motivasi kerja dilakukan dengan teknik Part Whole. Dari 50 aitem yang diujikan ada 45 aitem yang dinyatakan valid dengan koefisien validitas (rbt) dari 0,007 sampai 0,828 dengan p<0,05. Dan perhitungan realibilitas ini dilakukan dengan menggunakan tekhnik analisis varian dari Cronbach’s Alpha. Dari perhitungan reliabilitas skala motivasi kerja diperoleh nilai koefisien reliabilitas (alpha) sebesar 0,965. Hal

ini menunjukkan bahwa skala motivasi kerja tersebut reliable, sehingga dapat dipakai sebagai alat ukur penelitian. Analisis data

Hasil analisis menggunakan t-Test diperoleh dari nilai Z sebesar sebesar -3,934; P=10,5 (p≤0,05). Hasil ini menunjukan ada pengaruh gaya kepemimpinan demokratis terhadap motivasi kerja pada karyawan. Nilai rata-rata pada saat pre test = 116,5, nilai rata-rata pada post test = 123,65. Nilai rata-rata ini dapat diintrepretasi bahwa ada perbedaan atau selisih rata-rata yang signifikan skor motivasi kerja sebelum dan sesudah diberikan perlakuan gaya kepemimpinan demokratis. Dan perbedaan tersebut signifikan karena nilai taraf signifikansi p ≤ 0,05. Ada perbedaan motivasi kerja diantara pre test dan post test, yaitu rerata post test lebih baik dari rerata pre test.

(13)

10 Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan maka dapat diperoleh perbandingan yang signifikan antara variabel motivasi kerja karyawan sebelum dilakukannya gaya kepemimpinan demokratis dengan variabel motivasi kerja karyawan setelah dilakukannya gaya kepemimpinan demokratis dan perbedaan tersebut signifikan p≤0,05. Ada perbedaan tingkat motivasi kerja diantara pre-test dan post-test yaitu rerata post-test lebih baik dari rerata pre-test. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dapat diinterpretasikan bahwa dengan diberlakukannya gaya kepemimpinan demokratis dapat meningkatkan motivasi kerja pada karyawan. Hipotesis yang menyatakan ada pengaruh gaya kepemimpinan demokratis terhadap motivasi kerja pada karyawan diterima.

Dengan adanya pembuktian dari hipotesis yang diajukan peneliti, bahwa ada pengaruh antara gaya kepemimpinan demokratis dengan motivasi kerja, sehingga dapat menambah wacana bagi perusahaan bahwa pentingnya guna membangkitkan motivasi kerja pada karyawan. Karena bila dalam sebuah perusahaan seluruh karyawannya mempunyai motivasi kerja yang baik

maka akan tercapai tujuan sebuah organisasi maupun perusahaan.

Kesimpulan

Dari hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Penggunaan gaya kepemimpinan

demokratis berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan pabrik tahu Sejahtera, Cikampek Jawa Barat. Hal ini berdasarkan hasil analisis perbedaan antara motivasi kerja sebelum dilakukannya gaya kepemimpinan demokratis dengan motivasi kerja setelah

dilakukannya gaya kepemimpinan demokratis, yang

diperoleh nilai Z sebesar -3,934; p=0,000 (p<0,05). Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh gaya kepemimpinan demokratis terhadap motivasi kerja pada karyawan.

(14)

11 rerata yang termasuk dalam kategori sedang ( ME = 116,5 ), sedangkan setelah diberi perlakuan gaya kepemimpinan demokratis pada kelompok eksperimen memiliki rerata yang termasuk dalam kategori sedang (ME=123, 65). Sehingga ada pengaruh gaya kepemimpinan demokratis terhadap motivasi kerja karyawan pada pabrik tahu Sejahtera, Cikampek Jawa Barat.

Daftar Pustaka

Anoraga. 2002. Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.

As’ad, M. 1995. Seri Ilmu Sumber Daya Manusia Psikologi Industri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2002. Psikologi Industry.

Yogyakarta: Liberty.

Mohyi, A. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Unit Penerbitan Fakultas Ekonomi UMY

Munandar, A.S. 2001. Psikologi Industri. Jakarta : CV. Kurnia.

Purwanto, M.Ngalimin.1991. Administrasidan Supervisi

Pendidikan. Bandung:Remaja

Siagian, S. 1999. Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Bina Aksara

Winardi, J. 2002. Motivasi dan Pemotivasian Dalam Manajemen. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis menunjukkan bahwa galur terung yang memiliki potensi hasil yang paling tinggi adalah galur ‘Bandung’, kandungan vitamin C buah tertinggi pada galur

“On this PC” refers to music files actually on your machine, while “in the cloud” lists songs you’ve bought from Microsoft’s online music store; they’re held for you in

1) Kurikulum SMA/MA Kelas X terdiri atas 16 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri seperti tertera pada Tabel 4. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler

[r]

[r]

Berdasarkan data sekunder yang diperoleh peneliti dari rekam medis selama tahun 2011 dari bulan (Januari-Desember) di ruang Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit PKU

Faktor-faktor Resiko utama tersebut mendorong peneliti untuk menjawab permasalahan tentang “Adakah hubungan faktor resiko (status gizi, BBLR, pemberian ASI Eksklusif, polusi

Pemerintah Kota Bandung yang telah memberi fasilitas dan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti program pendidikan Pasca Sarjana di Program Studi Pembangunan Institut