• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS USAHA PEMBIBITAN SAPI PADA KELOMPOK TANI TERNAK GENTA DI NAGARI TIKU UTARA KECAMATAN TANJUNG MUTIARA KABUPATEN AGAM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS USAHA PEMBIBITAN SAPI PADA KELOMPOK TANI TERNAK GENTA DI NAGARI TIKU UTARA KECAMATAN TANJUNG MUTIARA KABUPATEN AGAM."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS USAHA PEMBIBITAN SAPI PADA KELOMPOK TANI TERNAK GENTA DI NAGARI TIKU UTARA KECAMATAN TANJUNG MUTIARA

KABUPATEN AGAM

SKRIPSI

Oleh :

WAHYU NOFRIKA 0810612259

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS ANDALAS

(2)

ANALISIS USAHA PEMBIBITAN SAPI PADA KELOMPOK TANI TERNAK GENTA DI NAGARI TIKU UTARA KECAMATAN TANJUNG MUTIARA

KABUPATEN AGAM

Wahyu Nofrika, Dibawah Bimbingan Fitrini, SP.M.Econs dan

M. Ikhsan Rias, SE,M.Si Program Studi Pembangunan dan Bisnis Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Andalas.

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan di Nagari Tiku Utara Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam, pada tanggal 8 Januari 2014 – 8 Februari 2014 dengan tujuan untuk mengetahui aspek teknis, performans reproduksi, dan aspek ekonomis Usaha Pembibitan Sapi Kelompok Tani Ternak Genta. Penelitian ini mengunakan metode studi kasus dengan cara wawancara langsung dengan responden. Analisis data dengan cara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Variabel yang diamati terdiri dari aspek teknis, performans reproduksi, dan aspek ekonomis. Hasil penelitian pemilihan bibit (seleksi) yang dilakukan kelompok lebih didasarkan pengetahuan dan pengalaman dalam menyeleksi serta memilih bakalan yang baik. 90 % kelompok lebih memilih bakalan berdasarkan bentuk luar bakalan, dengan cara melihat ternak tersebut sehat (tidak cacat), badan panjang dan tampak berisi, kaki kuat dan tegap, dada lebar dan dalam, mulut pendek serta sorot mata tajampakan Pemberian pakan rata-rata 30 kg/ekor/hari yang diberikan adalah hijauan dan konsentrat, sistem pemeliharaan dilakukan secara intensif dengan ukuran kandang per ekor adalah 1,5 x 2m. Pencegahan penyakit dilakukan dengan sanitasi kandang.. Umur pertama kali kawin yaitu 17-24 bulan, calving rate

yaitu 3,12 %, dan calving interval 14 bulan. Keuntungan sebesar Rp. 9.912.717-/tahun atau Rp. 826.060-/bulan dengan R/C 1,1.

(3)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Sejalan dengan program pemerintah pusat, pemerintah kabupaten Agam sedang melakukan program kegiatan pengembangan dan pembibitan sapi. Dalam rangka mendukung pencapaian komitmen program nasional Pencapaian Swasembada Daging Sapi/Kerbau (PSDS/K) pada tahun 2014. Sasaran utama yang ingin dicapai adalah meningkatkan produktivitas dan populasi ternak sapi dan kerbau. Salah satu langkah operasional dari program tersebut adalah melaksanakan kegiatan insentif dan penyelamatan sapi betina produktif. Kegiatan ini sangat penting dan strategis dilaksanakan mengingat saat ini perlu diantisipasi jangan sampai terjadinya pemotongan sapi/kerbau betina yang cukup tinggi. Ini terkait posisi sapi/kerbau betina produktif dalam upaya mewujudkan program swasembada daging sapi/kerbau tahun 2014 (Dinas Peternakan Agam, 2013)

Tanjung Mutiara merupakan salah satu daerah sentra pengembangan dan pemeliharaan sapi, baik sapi pembibitan maupun sapi potong, yang tercatat pada urutan ke 10 di Kabupatan Agam dengan jumlah populasi sebanyak 1.180 ekor (Lampiran 1). Salah satu program yang dilakukan oleh pemerintah melalui Dinas Pertanian dan Peternakan Agam adalah program (UPPO) unit pengolahan pupuk organik program ini dilaksanakan sejak tahun tahun 2011,tujuan utama program UPPO adalah pembibitan sapi dan produk sampingan (by product) berupa kotoran sapi yang diolah menjadi pupuk organik. Awal berdirinya usaha ini dilatarbelakangi untuk membantu perekonomian para petani dalam pengembangan usaha ternaknya serta untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat dalam pemakaian pupuk organik dari kebiasaan pemakaian pupuk kimia, yang diproduksi melalui pembibitan sapi. Program ini hanya memeliharan satu komoditi ternak yaitu ternak sapi Bali, alasan dipilihnya sapi Bali dikarenakan sapi Bali mempunyai fertilitas yang tinggi, angka kebuntingan dan angka kelahiran yang tinggi lebih dari 80%, dan juga memiliki persentase karkas yang tinggi yaitu berkisar antara 51,5-59,8%, sapi bali mudah menyesuaikan diri terhadap lingkungan (Basya,2011).

Dalam rangka mendukung program UPPO, di Kecamatan Tanjung Mutiara didirikan kelompok tani ternak yang diberi nama Gemilang Nuansa Tani (GENTA). Pada tanggal 14 Desember 2011, dengan jumlah anggota 13 orang. Pada awal berdiri kelompok ini, jumlah ternak yang dipelihara sebanyak 35 ekor, yang terdiri dari 32 ekor betina dan 3 ekor jantan. Pada tahun 2012 terjadi peningkatan berjumlah 36 ekor, yang terdiri dari 32 ekor betina dan 4 ekor jantan. Pada tahun 2013 populasinya tetap atau tidak terjadi peningkatan.

Jumlah dana yang diberikan oleh Pemerintah pada program UPPO adalah sejumlah Rp 250 juta, untuk biaya pembangunan rumah kompos, pembangunan bak fermentasi, pengadaan alat pengolah pupuk organik, pengadaan kendaraan roda 3, pembangunan kandang ternak, dan pengadaan 35 ekor sapi. Dana yang diberikan berbentuk hibah yang ditujukan kelancaran dari program UPPO itu sendiri.

(4)

2012 jumlah ternak menjadi 36 ekor, namun tahun 2013 populasi ternak tidak bertambah. Jika dilihat dari angka (Calving Rate) kelahiran secara keseluruhan rendah yaitu 3,12%. Dilihat dari kotoran ternak yang kurang terkelola dengan baik, dimana terjadi penumpukanyang akan mempengaruhi sanitasi dan kesehatan ternak.

Aspek teknis dan ekonomis usaha peternakan merupakan faktor yang penting karena analisis ini dapat digunakan menunjang program pemerintah dalam sektor peternakan. Demikian juga dengan peternak akan mengetahui keadaan neraca pendapatan dan neraca usaha dari usaha ternaknya, diharapkan dengan sendirinya peternak akan mengambil keputusan yang tepat untuk kelanjutan usahanya dengan melihat keuntungan yang diperoleh.

Dengan adanya program pemerintah Kabupaten Agam dalam program UPPO, maka peternak memiliki peluang untuk melakukan pengembangan dan pemeliharaan pembibitan sapi. Untuk itu peternak perlu bekal tentang penguasaan aspek teknis dan aspek ekonomis pemeliharaan pembibitan sapi agar program UPPO mengenai pembibitan sapi terlaksana dengan baik.

Aspek teknis dari pemeliharaan sapi pembibitan ini ditentukan oleh perilaku peternak itu sendiri melalui penerapan panca usaha ternak (bibit, pakan, tatalaksana pemeliharaan, pengobatan, dan pencegahan penyakit), dan pemasaran. Kemampuan aspek teknis rendah dipengaruhi oleh latar belakang peternak dimana, dari 13 orang anggota kelompok tani ternak adalah PNS (38%) Petani (16%) Wiraswasta (46%), disamping itu mereka tidak punya pengalaman dibidang beternak sapi, karena pengalaman mereka hanya dibidang pertanian pada System of Rice Intensification (SRI), hal ini diduga penyebab kurangnya kemampuan teknis, akibatnya performas jadik buruk dan berdapaklah kepada aspek ekonomis (penerimaan, biaya produksi, dan pendapatan usaha sapi pembibitan), semakin baik kemampuan aspek teknis yang diterapkan maka akan mempengaruhi dalam pencapaian aspek ekonomis yang tercermin dari semakin tingginya pendapatan.

Dengan adanya permasalahan teknis dan performans reproduksi ini tentu dalam jangka panjang akan memberikan dampak terhadap aspek ekonomis (pendapatan) dan hal ini belum pernah dihitung atau diketahui. Untuk itu perlu diketahui bagaimana penerapan dari aspek teknis dan performans reproduksi serta apakah usaha kelompok ini menguntungkan secara ekonomis atau tidak.

Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Analisis Usaha Pembibitan Sapi Pada kelompok Tani Ternak GENTA Di Nagari Tiku Utara Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam”.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana aspek teknis dan performans reproduksi dari usaha pembibitan Sapi

kelompok tani ternak Genta.

(5)

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui aspek teknis dan performans reproduksi dari Usaha pembibitan

sapi kelompok tani ternak Genta tersebut.

2. Untuk mengetahui pendapatan usaha pembibitan sapi kelompok tani ternak Genta.

1.4.Manfaat Penelitian

1. Memberikan gambaran bagi peternak untuk melakukan usaha peternakan masa yang

akan datang.

2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan sumbangan pemikiran

untuk peneliti berikutnya.

3. Bagi instansi terkait diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi dimasa

mendatang guna pencapaian tujuan dalam keberhasilan usaha, dan dapat mengetahui

Referensi

Dokumen terkait

Kota Pekanbaru. Hal ini yang menjadi si anak tidak dapat mengenyam pendidikan secara formal, ketidak berdayaan orang tua yang tergolong miskin membuat anak

Berdasarkan Penetapan Pemenang Lelang Pekerjaan Pengadaan Pakaian Olah Raga Nomor : 333/Pan_PBJ/APBD/VIII/2012 Tanggal 27 Agustus 2012 oleh Panitia Pengadaan Barang/Jasa

Honorarium PPK,Honor Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa,ATK,Jasa Tenaga Ahli/Instruktur /Narasumber,Penggandaan,Makan minum,Uang Transportasi Non PNS. 29 DINAS SOSIAL, TENAGA

bawa data-data asli yang berhubungan dengan p ng saudara upload di http://lpse.acehselatankab.go ah dikirim melalui e-mail masing-masing calon pe ai dengan batas waktu

Universitas

Panduan bagi guru penelitian tindakan kelas suatu..

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data, maka kesimpulannya adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat kecemasan sebelum bertanding dengan

Spektrum penampang seismik menggambarkan lapisan bawah permukaan berdasarkan parameter frekuensi dan Amplifikasi, frekuensi rendah dengan amplifikasi yang tinggi