• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KARAKTERISTIK BERDASARKAN STRUKTUR KARANGAN NARASI YANG MENGGUNAKAN PENGAMATAN LINGKUNGAN SISWA KELAS VII MTS NAHDLATUL WATHAN TANAK BEAK BARAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KARAKTERISTIK BERDASARKAN STRUKTUR KARANGAN NARASI YANG MENGGUNAKAN PENGAMATAN LINGKUNGAN SISWA KELAS VII MTS NAHDLATUL WATHAN TANAK BEAK BARAT."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

ix DAFTAR ISI

ABSTRAK……… i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI……… ix

DAFTAR TABEL ... xii

Bab I PENDAHULUAN……… ... 1

A. LatarBelakangMasalahPenelitian……… ... 1

B. IdentifikasiMasalahPenelitian……….. .... 4

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Definisi Operasional... 7

BAB II KARAKTERISTIK BERDASARKAN STRUKTUR KARANGAN NARASI YANG MENGGUNAKAN PENGAMATAN LINGKUNGAN SISWA KELAS VII MTS NAHDLATUL WATHAN TANAK BEAK BARAT ... 8

A. Menulis ... 8

1. Unsur-unsur tulisan ... 11

2. Hubungan antara Menulis dan Membaca ... 12

3. Fungsi Menulis ... 13

4. Tujuan Menulis ... 14

5. Manfaat Menulis ... ... 16

6. Ragam Tulisan ... 18

B. Karangan Narasi ... 25

1. Pengertian Narasi... 25

2. Jenis-jenis Karangan Narasi ... 27

3. Beberapa Bentuk Khusus Karangan Narasi ... 29

(2)

x

C. Pengamatan Lingkungan ... 55

1. Orientasi Teknik Pengamatan Lingkungan ... 57

2. Pembelajarandengan Menggunakan Pengamatan Lingkungan ... 59

a. Sintagmatik ... 59

b. Sistem Sosial ... 62

c. Prinsip-prinsip Reaksi ... 63

d. Sistem penunjang ... 63

e. Dampak Instruksional dan Pengiring ... 64

3. Langkah-langkah penggunaan Pengamatan Lingkungan... 64

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 66

A. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 66

B. Data Penelitian dan Lokasi Penelitian ... 66

C. Teknik Pengumpulan Data ... 68

D. Teknik Analisis Data ... 69

E. Prosedur dan Tahap-tahap Penelitian ... 71

BAB IV ANALISIS KARAKTERISTIK BERDASARKAN STRUKTUR DALAM KARANGAN NARASI YANG MENGGUNAKAN PENGAMATAN LINGKUNGAN SISWA MTS NAHDLATUL WATHAN TANAK BEAK BARAT ... 72

A. Deskripsi dan Analisis Struktur ... 72

B. Analisis Karakteristik Karangan Narasi dengan menggunakan Pengamatan Lingkungan ... 142

1. Analisis Karakteristik Narasi Berdasarkan Tema ... 149

2. Analisis Karakteristik Berdasarkan Peristiwa ... 150

3. Analisis Karakteristik Berdasarkan Penokohan ... 153

4. Analisis Karakteristik Berdasarkan Latar ... 156

(3)

xi

6. Analisis Karakteristik Berdasarkan Alur ... 161

C. Menulis Karangan Narasi dengan Menggunakan Pengamatan Lingkungan ... 164

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 171

A. Kesimpulan ... 171

B. Saran ... 172

(4)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Struktur Narasi 1 ……… . 74

Tabel 4.2 Struktur Narasi 2 ... 77

Tabel 4.3 Struktur Narasi 3 ... 81

Tabel 4.4 Struktur Narasi 4 ... 86

Tabel 4.5 Struktur Narasi 5 ... 89

Tabel 4.6 Struktur Narasi 6 ... 93

Tabel 4.7 Struktur Narasi 7 ... 95

Tabel 4.8 Struktur Narasi 8 ... 97

Tabel 4.9 Struktur Narasi 9 ... 100

Tabel 4.10 Struktur Narasi 10 ... 102

Tabel 4.11 Struktur Narasi 11 ... 105

Tabel 4.12 Struktur Narasi 12 ... 108

Tabel 4.13 Struktur Narasi 13 ... 113

Tabel 4.14 Struktur Narasi 14 ... 115

Tabel 4.15 Struktur Narasi 15 ... 118

Tabel 4.16 Struktur Narasi 16 ... 120

Tabel 4.17 Struktur Narasi 17 ... 123

Tabel 4.18 Struktur Narasi 18 ... 127

Tabel 4.19 Struktur Narasi 19 ... 131

Tabel 4.20 Struktur Narasi 20 ... 132

Tabel 4.21 Struktur Narasi 21 ... 135

Tabel 4.22 Struktur Narasi 22 ... 139

Tabel 4.23 Struktur Narasi 23 ... 141

Tabel 4.24 Struk Karangan Narasi ... 143

Tabel 4.25 Analisis Karakter Narasi Berdasarkan Tema ... 149

Tabel 4.26Analisis Karakter Narasi Berdasarkan Peristiwa ... 151

Tabel 4.27Analisis Karakter Narasi Berdasarkan Penokohan ... 154

Tabel 4.28 Analisis Karakter Narasi Berdasarkan Latar ... 157

Tabel 4.29Analisis Karakter Narasi Berdasarkan Sudut Pandang ... 159

(5)

xiii

(6)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang MasalahPenelitian

Manusiamerupakanmakhluk yang unikdanberbedadarimakhluk-makhluk

lain di mukabumi. Salah satu yang

membedakanmanusiadarimahluklainadalahbahwamanusiamenggunakanbahasa. Bahasamanusiabersifatkomunikatif, arbitrer, terstruktur, berlapis-lapis, produktifdanberubah.

Sebagaimakhluksosial yang

hidupbersamamasyarakatnya,manusiamembutuhkanbahasasebagaialatberkomunik asidanberinteraksi.Denganbahasa, manusiamengungkapkanperasaan, pikiran, ide, gagasn, kemauan, danpendapatnya.Tidakhanyasampai di situ,

manusiamenggunakanbahasapada level yang

lebihtinggilagiyaitusebagaialatpewarisanbudaya, sistem-sistemsosial, hukumdankepercayaan, ilmupengetahuandansebagainya. Dengandemikian,bahasamerupakanhal yang sangatpentingbagikehidupanmanusia.

Berbahasa pada manusia sesungguhnya merupakan keterampilan yang kompleks, namun secara garis besar dapat dibatasi pada empatketerampilanberbahasayang dikuasai seseorang. Keempatkomponentersebutadalahketerampilanmenyimak, ketermpilanberbicara, keterampilanmembaca,danketerampilanmenulis.Setiapketerampilanituberhubunga ndengansangaterat.Dalamperolehanketerampilanberbahasaseseorangakanmelaluis

(7)

Mula-mulapadamasakecilseseorangmelakukanaktivitasmenyimak, kemudianberbicara, sesudahituseseorangbelajarmembacadankemudianmenulis.

Dari

empataspekketerampilanberbahasatersebutdapatdisimpulkanbahwaketerampilanm enulismerupakanketerampilan paling akhir yang dipelajariseseorang. Hal inidisebabkankegiatanmenulismerupakan proses kreatif yang melibatkansistem yang kompleks. Dalamkegiatanmenulisinimaka sang penulisharuslahterampilmemanfaatkangrafologi, strukturbahasa, kata, diksi, penggunaanungkapan yang tepat, pribahasadanistilahdenganbaikdanbenar. Keterampilanmenulisinitidakakandatangsecaraotomatis,

tetapiharusmelaluilatihandanpraktik yang banyakdanterusmenerus.

Penelitian di bidangpelatihandanpembelajaranmenulis pun banyakdiminatiolehparapeneliti. Hal initerlihatdaribanyaknyaskripsi, tesis,sertadesertasi yang mengangkatmasalahpembelajaranmenulis di

sekolahdariberbagai model,

pendekatandanteknikpembelajaran.DiantaranyaNikenMutiaraDewidariUniversitas

Muhammadiah Surakarta

denganjudulpenelitianPeningkatanKeterampilanMenulisNarasiMelaluiPendekatanP embelajaranLuarKelas (Outdoor Study) di NdayuPark padaSiswaKelas VII a

SMPNegeri 2 KarangmalangSragenTahunAjaran 2008 / 2009.

DalampenelitianiniDewimenyimpulkanbahwaterjadipeningkatanketerampilanmenulis narasisiswaapabilapembelajarandilakukandenganpendekatanoutdoor study.

SelainNikenMutiaraDewi, DewiPurwatidariUniversitasNegeri Surakarta

(8)

3

DalampenelitiannyaPurwatimenyimpulkanbahwaketerampilansiswamengalamipening katandalammenulisnarasibilapembelajarannyadilakukandengan media musikklasik.

SelainDewidanPurwati, penelitian dibidanginijugadilakukanoleh Sri

SuryanidariUniversitasSebelasMaret Surakarta denganjudulPeningkatan

Keterampilan Menulis NarasiMelalui Penerapan Pendekatan Cooperative

Learning Teknik Think-Pair-Share: Penelitian Tindakan Kelas pada SiswaKelas

X6 SMA Negeri 2 Wonogiri,danIzzulHasanah, S. Pd.

denganjudulpenelitianPeningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi dengan

Teknik Objek Langsung Melalui Pendekatan Kontekstual.Dari

keduahasilpenelitianinidijelaskanbahwaterjadipeningkatankemampuansiswadalam menuliskarangannarasi, baikdenganpendekatancooperative learningmaupundenganpendekatankontekstual.

Meskipunpenelitianpada bidangpelatihan

pembelajaranmenulisiniseringdilakukan, namun pembiasaan menulis belum menjadi budaya dalam masyarakat kita. Demikian pula budaya menulis dikalangan siswa, khususnyasiswa Madrasah TsanawiyahNahdlatulWathanTanak Beak Barat Kabupeten Lombok Tengah masih sangat rendah. Hal ini mungkin disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya adalahkegiatanmenulisnarasi yang masihbelumefektif, proses penulisan yang masihkurangbaik, dan motivasi untuk menulis yang sangat rendah.

(9)

Tanak Beak Barat. Kurang baiknya karakteristik karangan narasi siswa ini terlihat dari tidak sempurnanya struktur tulisan perserta didik, khususnya pada karangan narasi. Ketika siswa diminta untuk menulis karangan narasi, sering kali karangan itu tidak lengkap dari sisi struktur. Misalnya, ketika menulis narasi siswa sering mengabaikan alur dan latar cerita, padahal, tanpa alur dan latar cerita yang baik maka peristiwa yang diceritakan pun menjadi tidak dapat dinikmati, cerita menjadi kabur dan kehilangan pijakan tempat dan waktu kejadian peristiwa. Demikian pula halnya dengan struktur narasi yang lain seperti gaya bercerita atau sudut pandang. Sering terjadi ketidak jelasan pelaku atau tokoh peristiwa yang diceritakan.

Fenomenaseperti ini, menantang peneliti untuk lebih mendalami penyebab kerancuan tersebut dan berupaya mencari solusi dari ketimpangan yang dirasakan atau ditemui peneliti. Maka, peneliti melakukan pelatihan penulisan karangan narasi yang menggunakan pengamatan lingkungan di sekitar siswa, dengan harapan bahwa, ketika mengamati lingkungan sekitarnya, siswa akan mampu menarasikan apa yang dilihat, didengar dan dialaminya dengan baik dan dengan struktur yang sempurna. Setelah menyempunakan struktur narasi mereka dengan menggunakan pengamatan lingkungan, peneliti mengharapkan karakteristik karangan narasi mereka akan lebih baik.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

(10)

5

yaitu pelatihan menulis karangan narasi yang dipajankan secara bersengaja dengan tujuan terjadinya pembiasaan pola menulis narasi dengan menggunakanpengamatan lingkungan. Secara lebih terperinci, masalah-masalah yang terjadi pada pembelajaran menulis narasi di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Wathan Tanak Beak Barat sebagai berikut.

1. Proses menulis karangan narasi yang dilakukan siswa masih kurang efektif.

2. Karakteristik hasil tulisan siswa masih belum baik.

3. Kendala-kendala dalam menulis karangan narasi belum teratasi dengan solusi yang benar dan efektif.

4. Menulis karangan narasi masih diremehkan oleh siswa, karena masih menggunakan teknik yang tidak menarik dan meransang minat siswa. 5. Motivasi siswa untuk menulis masih sangat rendah.

6. Media publikasi tulisan siswa masih sangat minim di lingkungan MTs Nahdlatul Wathan Tanak Beak Barat Kabupaten Lombok Tengah.

7. Minat membaca dan kemampuan apresiasi siswa masih rendah.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Adapun masalah dalam penelitian ini dirumuskan dalam beberapa pertanyaan di bawah ini.

(11)

2. Bagaimana karakteristik berdasarkan struktur karangan narasiyang menggunakan pengamatan lingkungan siswa kelas VII MTs Nahdlatul Wathan Tanak Beak Barat?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui

1. Struktur karangan narasi yang menggunakan pengamatan lingkungan siswa kelas VII MTs Nahdlatul Wathan Tanak Beak Barat.

2. Karakteristik berdasarkan struktur karangan narasi yang menggunakan pengamatan lingkungan siswa kelas VII MTs Nahdlatul Wathan Tanak Beak Barat.

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaatteoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta memberikan konstribusi yang besar bagi dunia pendidikan, khususnya dalam dunia pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terutama dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis sebagai salah satu jenis keterampilan berbahasa.

2. Manfaatpraktis

(12)

7

menulis serta memupuk kebiasaan siswa untuk senantiasa mengungkapkan gagasan, pikiran, dan perasaanya melalui karya tulis.

F. Definisi Operasional

Agar tidak menimbulkan salah pengertian terhadap judul penelitian, istilah-istilah dalam judul didefinisikan sebagai berikut.

1. Karakteristik karangan narasi yang dimaksud pada penelitian ini adalah sifat khas dari karangan narasi siswa yang menggunakan pengamatan lingkungan di kelas VII Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul WathanTanak Beak Barat Kabupeten Lombok Tengah.

2. Struktur karangan narasi yang dimaksud pada penelitian ini adalah komponen-komponen yang membentuk karangan narasi siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Wathan Tanak Beak Barat Kabupaten Lombok Tengah.

3. Karangan narasi yang dimaksud pada penelitian ini adalah suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya berupa tindak-tanduk yang dijalin menjadi sebuah peristiwa yang ditulis oleh siswa kelas VII MTs Nahdlatul Wathan Tanak Beak Barat Kabupaten Lombok Tengah.

(13)
(14)

66 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pendekatan kualitatifdengan metode deskriptif analitis. Data penelitian ini terealisasi berupa tulisan narasi siswa. Data tulisan siswatersebut tidak dikuantifikasi sehingga di dalam penelitian ini tidak digunakan perhitungan secara statistik. Sukmadinata (2009:60) menyebutkan bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian yang mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelmpok. Penelitian ini berusaha menggambarkan data dengan kata-kata atau kalimat yang dipisahkan menurut kategori untuk memperoleh simpulan. Fraenkel dan Wallen (2007:G6) menyatakan penelitian kualitatif merupakan penelitian yang mengharuskan peneliti mengkaji fenomena yang terjadi secara alamiah dengan segala kompleksitasnya.

B. DataPenelitiandan Lokasi Penelitian. 1. Data Penelitian

Data penelitian ini adalah karangan narasi siswa kelas VII A Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Wathan Tanak Beak Barat Kabupaten Lombok Tengah, dengan jumlah karangan narasi sebanyak 23karangan.

(15)

kualitatif menginginkan nonprobability sampling. Sampel-sampel yang termasuk nonprobability sampling menurut Sugiono (2010) adalah sampling sistematis, sampling kuota, sampling insidentas, sampling purposive, sampling jenuh dan

snowball sampling.

Maxwell (Alwasilah 2009:147) menjelaskan empat tujuan dari pemilihan sampel secara purposif sebagai berikut: (1) karena kekhasan atau kerepresentatifan dari latar, individu, atau kegiatan; (2) demi heterogenitas dalam populasi; (3) untuk mengkaji kasus-kasus yang kritis terhadap teori-teori yang ada; (4) mencari perbandingan-perbandingan untukmencerahkan alasan-alasan perbedaan antara latar, kejadian, atau individu.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Wathan Tanak Beak Barat Desa Tanak Beak kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah. Madrasah TsanawiyahNahdlatul Wathanberada di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Al-Asma’ul Husna Nahdlatul Wathan. Madrasah ini bediri dan mulai beroperasi pada tanggal 2 April 1992. Setahun kemudian baru mendapat pengakuan dari Departemen Agama RI dengan Surat Keputusan nomor: wx/1-b/310/1993, tertanggal 4 Oktober 1993, dengan Nomor Statistik Madrasah: 212520209106.

(16)

68

gunung Rinjani bagian barat. Desa dengan 90% penduduknya adalah petani dan buruh tani ini, merupakan desa yang miskin dan cukup terbelakang. Hal ini terlihat juga dari rendahnya kesadaran penduduk desa Tanak Beak dalam memberikan pendidikan. Rata-rata penduduk Desa Tanak Beak hanya lulus SD/MI. Dampak dari rendahnya kesadaran masyarakat dalam pendidikan, berpengaruh pada rendahnya kesehatan masyarakat. Angka kematian ibu hamil dan bayi, gampangnnya terkena wabah penyakit menular, angka kecukupan gizi yang tidak terpenuhi dan seterusnya, menyebabkan masyarakat Desa Tanak Beak hidup dalam keterbelakangan secara ekonomi, pendidikan dan kesehatan.

Keadaan geografis dan demografis Desa Tanak Beak sebagai sumber murid Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Wathan Tanak Beak barat, mempengaruhi siswa dan siswi yang belajar di Madrasah tersebut.

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, data yang dianalisis berupa tulisan narasiyang menggunakanpengamatan lingkungan.Dengan demikian, teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah teknik studi dokumentasi berupa karangan narasi siswa.

(17)

narasi siswa tersebut diperoleh dari pengamatannya terhadap lingkungan yang dipajankan secara bersengaja, dan direncanakan dengan matang.

Insrumen Penelitian

Instrumen inti pada penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri (sugiyono,2010: 305). Sejalan dengan apa yang diungkapkan Sugiono, Nasution (Sugiyono,2010: 306) menjeaskan :

Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala sesuatu belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semua tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya.

Oleh karena itu, menurut sugiyono, peneliti sebagai instrumen harus divalidasi, seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun kelapangan. Dalam melaksanakan penelitian ini peneliti dibantu oleh lembar analisis dokumen. Demikian juga dalam melakukan pengumpulan data, dalam proses pengumpulan data peneliti sebagai instrumen inti di bantu oleh alat-alat perekam seperti tape recorder, dan kamera.

D. Teknik Analisis Data

(18)

70

a. Antisipasi, yaitu untuk menyiapkan butir-butir yang akan dianalisis.

b. Reduksi data, yaitu kegiatan untuk memilah, mengelompokan dan mengurangi data sehingga data mencapai titik jenuh.

c. Display data, yaitu penyajian data hasil reduksi untuk kemudian dianalisis berdasarkan kriteria.

d. Verifikasi data, yaitu memilih data yang penting, membuat kategori data, serta membuang data yang tidak dibutuhkan.

(19)

E. Prosedur dan Tahap-Tahap Penelitin

Mengidentifikasi masalah

Merumuskan masalah penelitian

Studi pendahuluan pada masalah yang ditemukan

Memilih pendekatan dalam penelitian

Menentukan variabel penelitian

Menentukan sumber data penelitian

Menentukan dan menyusun instrumen

Mengumpulkan data

Menganalisa data

Menarik Kesimpulan Penelitian

(20)

171 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN

Setelah melakukan analisis karakteristik berdasarkan struktur dalam karangan narasi yang menggunakan pengamatan lingkungan siswa kelas VII MTs Nahdlatul Wathan Tanak Beak Barat Kabupaten Lombok Tengah, peneliti menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut.

1. Struktur karangan narasi yang menggunakan pengamatan lingkungan siswa dinyatakan lengkap. Struktur tersebut berupa tema karangan, peristiwa, penokohan, latar, sudut pandang, dan alur. Struktur-struktur itu merupakan gambaran situasi yang riil di lingkungan penulisnya, sehingga narasi yang menggunakan pengamatan lingkungan dapat dikatakan merupakan gambaran dari situasi lingkungan penulisnya, baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial.

(21)

B. SARAN

1. Struktur karangan narasi yang menggunakan pengamatan lingkungan berupa tema karangan, peristiwa, penokohan, latar, sudut pandang, dan alur. Struktur narasi tersebut merupakan gambaran situasi yang riil di lingkungan penulisnya. Oleh karena itu saya sarankan penggunaan penagamatan lingkungan pada penulisan karangan narasi. Dengan demikian, struktur-struktur karangan narasi yang tidak diperhatikan siswa ketika menulis narasi akan diperhatikan. sehingga permasalahan struktur karangan narasi dapat teratasi.

(22)

173

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A. Chaedar dan Senny Suzanna Alwasilah. 2005. Pokoknya Menulis. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.

Alwasilah, A. Chaedar. 2009. Pokoknya Kualitatif. Jakarta: Pustaka Jaya.

Aminuddin. 2009. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Aunurrahman.2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Arifin, E. Zaenal. 2000. Dasar-dasar Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta: Graznido.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Brown, H. Douglas. Teaching by Principles: An Interactive Approach to Language Pedagogy. San Fransisco: San Fransisco State University.

Brown, Gillian dan George Yule.1996.Analisis Wacana.Jakarta: Gramedia.

BSNP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta.

BSNP. 2006. Model Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta.

Bugin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pres. Damaianti, Vismaia S. 2010. Riksa Bahasa 4: Pendidikan Karakter dalam Bahasa

dan Sastra Indonesia. Bandung: Rizqi Press.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta. Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia. DePorter, Bobbi. 2001. Quantum Teaching. Bandung : Kaifa

Ensiklopedi Sastra Indonesia (ESI). 2007. Bandung: Titian Ilmu.

(23)

174

Furqon. 2008. Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Harsiati, Titik. 2003. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Hernowo. 2005. Menjadi Guru yang Mau dan Mampu Mengajar Secara Menyenangkan. Bandung : MLC

Hidayat, Kosadi.1995. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: Binacipta

http://agupenajateng.net/2009/04/08/peningkatan-keterampilan-menulis-paragraf- narasi-dengan-teknik-objek-langsung-melalui-pendekatan-kontekstual-bab-iii/ diunduh tgl 8 November 2010.

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja rosdakarya.

Jacobsen, David A., Paul Eggen dan Donald Kauchak. 2009. Method for Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jay, Thimothy B. 2003. The Psychology of language. Peking: Peking University Press.

Joyce, Bruce dkk. 2009. Models of Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Johnson, Elaine B. 2007. Contextual Teaching and Learning: Menjadikan Kegiatan belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung: MLC.

Keraf, Gorys. 1994. Komposisi. Ende, Flores: Nusa Indah. Keraf, Gorys. 2003. Eksposisi dan Narasi. Gramedia: Jakarta

Koesoema, Doni A. 2009. Pendidik Karakter di Zaman Keblinger. Jakarta : Grasindo.

Komar, Oong. 2006. Filsafat Pendidikan Nonformal. Bandung: Pustaka Setia. Nurgiyantoro, Burhan. 2002. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press.

Panuju, Redi. 2005. Panduan Menulis Pemula. Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Pateda, Mansoer. 1991. Linguistik Terapan. Ende, Flores: Nusa Indah.

(24)

175

Richards, Jack C. dan Theodore S. Rodgers. 2006. Approachs and Methods in Language Teaching. Cambridge: Cambridge University Press.

Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran. Bandung: Mulia Mandiri Press. Rusyana, Yus. 1984. Bahasa dan Sastra Dalam Gamitan Pendidikan. Bandung:

CV Diponegoro.

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Semi, M. Atar. Rancangan Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung:

Angkasa.

Shihabuddin.2009. Evaluasi Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung: Sekolah Pascasarjana UPI.

Subana dan Sunarti. 2002. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia: Berbagai Pendekatan, Metode, Teknik, dan Media Pengajaran. Bandung: Pustaka Setia.

Sudarno. 1992. Perbandingan Bahasa Nusantara. Jakarta: Arikha Media Cipta. Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suprapto. 1996. Kumpulan Istilah dalam Apresiasi Sastra. Surabaya: Indah. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Rosdakarya.

Surakhmad, Winarno. 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito. Syah, Muhibbin. 1996. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan baru. Bandung:

Rosdakarya.

Syam, Mohammad Noor. 1981. Pengertian dan Hukum Dasar Pendidikan: Dalam Pengantar Dasar-Dasar Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasioanl.

Syamsuddin AR, M.S., dan Vismaia Damaianti. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.

(25)

176

Tarigan, Henry Guntur. 1984. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 1984.Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa. Teeuw, A. 1983. Membaca dan Menilai Sastra. Jakarta: Gramedia.

Teeuw, A. 1988. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Girimukti Pasaka.

Thoyib, Ruswan dan Darmuin. 1999. Pemikiran Pendidikan Islam. Semarang: IAIN Walisongo.

Tim Penyusun Kamus. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Tompkins, Gail E. dan Kenneth Hoskisson. 1991. Language Arts Content and Teaching Strategies. New York: MacMillan Publishing Company.

Trianto.2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media group.

Uno, Hamzah B. 2009. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Wenger, Win.2003. Beyond Teaching and Learning. Bandung: Nuansa.

Gambar

Tabel 4.30Indikator dan Instrumen .................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Sahabat MQ/ Pengembalian data uji publik pemegang KMS/ dari 45 kelurahan di Yogyakarta/ yang seharusnya selesai hari ini/ ternyata mundur// Hingga saat ini/ baru sekitar 20

Mengenalpasti bagaimanakah masa yang diambil oleh pengguna untuk melawat suatu halaman Web dapat digunakan di dalam perlombongan data penggunaan Web dan menghasilkan keputusan

Hasil yang kami dapatkan, yaitu TS dari bola sphere yang diukur dengan instrumen CruzPro PcFF88 memiliki nilai -42.5 dB berada di dalam rentang nilai dari percobaan

(2002) di Maroko menjumpai hal yang sama di mana sumber air minum merupakan faktor yang penting dalam etiologi permasalahan GAKI, di mana daerah dengan permasalahan

Quick sort, Membuat algoritma dan penerapannya kedalam bahasa pemrograman, Menghitung Big-Oh  Heap sort : Menjelaskan cara kerja heap sort, Membuat algoritma dan

pada responden yang belumpernah menggunakan dan memiliki Yamaha Mio menunjukkan bahwa inovasi produk memiliki hubungan positif dengan niat beli secara langsung. Hal

terbatasnya pengalaman dan cara pandang yang sempit. 2) Lebih mungkin untuk menemukan kekuatan dan kelemahan diri. 3) Belajar untuk menghargai orang lain. 4) Mendengarkan dengan

Pendidikan yang berorientasi Barat ini meskipun masih bersifat terbatas untuk beberapa golongan saja, antara lain anak-anak Indonesia yang orang tuanya adalah pegawai