• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh E-Store Design Quality pada Pilihan Konsumen (Studi Eksperimen : Online Shop Tokopedia, Mataharimall, dan Jualo).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh E-Store Design Quality pada Pilihan Konsumen (Studi Eksperimen : Online Shop Tokopedia, Mataharimall, dan Jualo)."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

x Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Konsumen memiliki perilaku yang berbeda setiap individunya dalam melakukan suatu keputusan pembelian. Hal tersebut merupakan tuntutan bagi para pelaku usaha untuk terus selalu berinovasi dalam mengembangkan setiap produknya. Perdagangan elektronik, merupakan bisnis yang dapat dilakukan melalui internet, telah menjadi tren utama dalam abad ini. Banyak bisnis yang bergerak secara online. Namun, tidak ada pedoman atau teori untuk menunjukkan bagaimana pengaruh fitur dalam toko online dalam menentukan pilihan konsumen. Makalah ini menggunakan perspektif yang berorientasi pada konsumen untuk melihat fitur apa saja yang dibutuhkan untuk merancang desain toko online. kebutuhan ini dikelompokkan menjadi tiga kategori: Motivation, Hygiene, dan

Media Richness.

Studi eksperimen dilakukan pada tiga toko online untuk mengevaluasi kepentingan relatif dari faktor-faktor ini. Hasil menunjukkan bahwa kualitas desain toko online memiliki efek pada keputusan pembelian konsumen. Konsumen lebih cenderung untuk berbelanja pada toko online yang dirancang dengan baik.

(2)

xi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Consumers have different behavior of each individual in making a purchasing decision. It is a requirement for businesses to continue to constantly innovate in developing each product. Electronic commerce, is a business that can be done via the internet, has become a major trend in this century. Many businesses are moving online. However, there are no guidelines or theory to show how the influence of the features in the online store in determining consumer choice. This paper uses consumer-oriented perspective to see what features are needed to design an online store design. These requirements are grouped into three categories: Motivation, Hygiene, and Media richness.

Experimental studies conducted on three online stores to evaluate the relative importance of these factors. The results showed that the quality of the design of an online store has an effect on consumer purchasing decisions. Consumers are more likely to shop at online stores that are well designed.

(3)

xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

SURAT PERNYATAAN SKRIPSI TIDAK

1.4.1. Manfaat Bagi Akademisi ...9

1.4.2. Manfaat Bagi Praktisi ...9

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Pustaka ...10

(4)
(5)

xiv Universitas Kristen Maranatha BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Profil Partisipan ...43

4.1.1. Karakteristik Partisipan Berdasarkan Toko Online yang Dikunjungi ...44

4.1.2. Karakteristik Partisipan Berdasarkan Jenis Kelamin ...45

4.1.3.Karakteristik Partisipan Berdasarkan Fasih Menggunakan Toko Online ...46

4.1.4.Karakteristik Partisipan Berdasarkan Pernah Mengunjungi Toko Online ...47

4.1.5.Karakteristik Partisipan Berdasarkan Pernah Melakukan Transaksi di Toko Online...48

4.2. Hasil Penelitian ...49

4.2.1. Hipotesis 1: Tidak terdapat pengaruh E-Store Design Quality pada Current Visit ...56

4.2.2. Hipotesis 2: Terdapat pengaruh E-Store Design Quality pada Future Visit ...57

4.2.3. Hipotesis 3: Terdapat pengaruh E-Store Design Quality pada Consumer Purchases ...58

(6)

xv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 2.1 Model Perilaku Konsumen ...11

Gambar 3.1 Tokopedia ...38

Gambar 3.2 Mataharimall ...39

(7)

xvi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 3.1 Desain Between-Subjects ... 28

Tabel 4.1 Toko ... ... 44

Tabel 4.2 Jenis Kelamin ... ... 45

Tabel 4.3 Fasih ... ... 46

Tabel 4.4 Pernah Mengunjungi ... 47

Tabel 4.5 Pernah Transaksi .. ... 48

Tabel 4.6 Penilaian Indikator E-Store Design Quality (Sangat Baik) ... 49

Tabel 4.7 Penilaian Indikator E-Store Design Quality (Baik) ... 50

Tabel 4.8 Anova (ESQ) ... ... 52

Tabel 4.9 Descriptives (ESQ) ... 52

Tabel 4.10 Anova (M) ... ... 53

Tabel 4.11 Descriptives (M) ... 53

Tabel 4.12 Anova (H) ... ... 54

Tabel 4.13 Descriptives (H) . ... 54

Tabel 4.14 Anova (R) ... ... 55

Tabel 4.15 Descriptives (R) . ... 55

Tabel 4.16 Test of Between-Subjects Effects (PK1) ... 56

Tabel 4.17 Test of Between-Subjects Effects (PK2) ... 57

(8)

xvii Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Kuesioner Hasil Penelitian

(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Konsumen memiliki perilaku yang berbeda setiap individunya dalam

melakukan suatu keputusan pembelian. Hal tersebut merupakan tuntutan bagi para

pelaku usaha untuk terus selalu berinovasi dalam mengembangkan setiap

produknya. Menurut Schiffman dan Kanuk (1994) dalam Nitisusastro (2013),

menyatakan batasan perilaku konsumen adalah, “The term consumer behavior

refers to the behavior that consumer display in searching for, purchasing, using,

evaluating, and disposing of products and services that they expect will satisfy their needs.” yang artinya “Istilah perilaku konsumen merujuk kepada perilaku yang

diperlihatkan oleh konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan,

mengevaluasi, dan menghabiskan produk barang dan produk jasa yang mereka

harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.”. Pakar lainnya adalah Engel,

Blackwell dan Miniard (1993) dalam Nitisusastro (2013), menyatakan batasan

tentang perilaku konsumen adalah, “We define consumer behavior as those

activities directly involved in obtaining, consuming, and disposing of product and services, including the decision processes that proceed and follow these action.” yang artinya “Kami mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan yang

langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk

dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan itu.”

Menurut Nitisusastro (2013) model keputusan konsumen merupakan urut-urutan

(10)

2 Universitas Kristen Maranatha

keputusan membeli. Urut-urutan tersebut meliputi masukan (input), proses

(process) dan luaran (output) (Schiffman dan Kanuk, 2008). Nitisusastro (2013)

mengemukakan bahwa konsumen pada dasarnya dikelompokkan ke dalam dua

kategori, yakni kategori pertama adalah konsumen individu dan kategori yang

kedua adalah konsumen institusi atau konsumen organisasi.

Firnanda (2015) mengatakan bahwa produsen pada dasarnya tidak bisa

membidik seluruh konsumen, dibutuhkan segmentasi pasar untuk menggolongkan

konsumen. Di samping segmentasi pasar, pengembangan cara pemasaran juga

menjadi salah satu hal yang memengaruhi ketertarikan konsumen untuk membeli

suatu produk. Berbagai bentuk pemasaran dilakukan produsen sebagai strategi

untuk menyalurkan produknya pada konsumen. Proses peyaluran produk ke

konsumen tentunya berkaitan erat dengan ritel (pengecer). Menurut Sunyoto (2015)

ritel adalah suatu kegiatan yang terdiri dari aktivitas-aktivitas bisnis yang terlibat

dalam menjual barang dan jasa kepada konsumen untuk kepentingan sendiri,

keluarga ataupun rumah tangga. Soliha (2008) dalam Firnanda (2015)

mengemukakan jika industri ritel di Indonesia berkembang dengan pesat, dalam

periode 2007-2011 jumlah gerai ritel modern di Indonesia mengalami pertumbuhan

hingga 17,57% per tahun. Padahal tahun 2007, jumlah gerai hanya 10.365 buah dan

pada tahun 2011 jumlah gerai sudah mencapai 18.152 buah yang tersebar di

kota-kota besar di Indonesia.

Namun dengan seiring berkembangnya zaman dan teknologi yang semakin

cepat telah mempengaruhi perubahan gaya hidup sosial dalam berbagai aspek

kehidupan. Berkembangnya pemanfaatan media internet sebagai sarana interaksi

(11)

3 Universitas Kristen Maranatha

segala bidang (Saragih dan Ramdhany, 2012). Menurut Sunyoto (2015) internet

sudah mengubah kondisi industri ritel masa kini, menghubungkan perusahaan

dengan perusahaan lain dan pasar lain serta pelanggan individu. Utami (2010)

dalam Firnanda (2015) mengemukakan bahwa ritel dapat dikelompokkan

berdasarkan sarana atau media, yaitu melalui toko dan tidak melalui toko. Melalui

sarana toko konsumen dapat mendatangi toko dan melakukan aktivitas yang nyata

selayaknya jual beli pada umumnya, sedangkan untuk media tidak melalui toko

dapat melalui katalog atau internet. Memasuki era globalisasi para pengusaha perlu

mempertimbangkan pemanfaatan teknologi komputer dan telekomunikasi seperti

internet untuk melakukan kegiatan bisnis dengan jangkauan pasar yang luas.

Dengan teknologi tersebut, para pengusaha dapat membangun unit-unit bisnis

secara elektornik, artinya tidak membutuhkan tempat secara fisik (Oetomo, 2001),

selain itu penggunaan internet di Indonesia terus meningkat, hal ini didukung oleh

hasil survey Pusat Kajian Komunikasi (PUSASKOM) UI dengan Asosiasi

Penyelenggara Jasa Internet (APJII) dalam Berliyanto (2015) yang menyatakan

bahwa pengguna internet di Indonesia sudah mencapai angkat 88,1 Juta. Jika

dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang ada 252,4 Juta, maka dapat

dikatakan bahwa penetrasi pengguna internet di negara ini mencapai 34,9%. Angka

tersebut meningkat cukup banyak bila dibandingkan dengan tahun 2013 dimana

penetrasi internet baru mencapai 28,6%. Wilayah Jawa dan Bali menjadi wilayah

yang memiliki pengguna internet terbanyak di Indonesia dengan 52 Juta. Disusul

dengan Sumatra yang berjumlah 18,6 Juta dan Sulawasei yang memiliki 7,3 Juta

pengguna internet. Wilayah Nusa Tenggara, Papua, dan Maluku memiliki jumlah

(12)

4 Universitas Kristen Maranatha

sebanyak 4,2 Juta. Jawa Barat menjadi provinsi dengan pengguna internet

terbanyak, yaitu sebanyak 16,4 Juta. Dengan pengguna internet yang sudah

mencapai 88 Juta, Go online sudah bukan lagi pilihan tetapi sudah menjadi sebuah

keharusan apabila sebuah bisnis ingin bertahan dan berkembang di era sekarang ini.

Semua bisnis perlu membuat website agar bisa berkembang (Berliyanto, 2015).

Dengan demikian para pelaku usaha dapat mengembangkan bisnisnya dengan

menggunakan sistem marketspace, yang artinya adalah pasar dimana penjual dan

pembeli melakukan transaksi barang dan jasa untuk uang (atau barang dan jasa

lain), tetapi dilakukan secara elektronik (Febriano, 2012).

Seiring berjalannya waktu, mulai banyak bermunculan dan berkembangnya

e-retail di Indonesia, menurut Dennis et al. (2005) dalam Loo (2013) e-e-retailing telah

bertumbuh pesat di Eropa, terutama untuk delapan kategori utama, yaitu buku,

musik dan film, barang grosir, produk sex, game dan software, peralatan elektronik

dan komputer, travel, dan pakaian. Sedangkan Anggraini (2012) mengemukakan

bahwa e-retail termasuk kedalam e-commerce. E-retail sendiri memiliki arti

electronic retailing yang artinya kegiatan retailing yang terjadi secara online

melalui internet. Sedangkan e-retailer adalah pihak yang melakukan kegiatan retail

melalui internet. E-retailer berperan penting dalam kegiatan e-retail. Mereka

merupakan jasa layanan retail dan juga pengguna jasa retail. Menurut Aldianto

(2012) dalam pengelolaannya e-retailing bisa dibilang cukup rumit karena

perusahaan atau toko yang menjalankan bisnis tersebut tidak bertemu dengan

pembeli secara langsung sehingga peritel sulit untuk mengetahui tanggapan

konsumen terhadap barang yang dijual toko tersebut. Untuk itu kita perlu

(13)

5 Universitas Kristen Maranatha

diharapkan konsumen, sehingga konsumen merasa puas berbelanja pada situs

tersebut. Namun para pelaku usaha di bidang e-retail banyak yang tidak

memperhatikan design quality dalam merancang sebuah toko online. Sebuah toko

online harus memiliki fitur-fitur yang lengkap dan mudah di operasikan oleh semua

konsumen. Chung and Shin (2008) dalam Aldianto (2012) yang menyatakan jika

konsumen merasa kesulitan ketika mencari informasi atau melakukan transaksi,

mereka tidak akan kembali berbelanja lagi pada situs belanja online tersebut.

Sebuah toko harus menyeleksi barang dagangan yang mereka jual. Pemilihan

barang dagangan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan konsumen dapat

meningkatkan penjualan dan kepuasan pelanggan khususnya untuk sebuah

e-retailling (Bond, 2005 dalam Aldianto, 2012). Saragih dan Ramdhany (2012)

mengatakan bahwa bagi konsumen, belanja online akan sangat tinggi jika mereka

merasa puas akan kualitas jasa dari sistem penjualan online di situs tersebut.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jiang dan Rosenbloom (2005) dalam

Saragih dan Ramdhany (2012) bahwa harga, kepuasan pelanggan saat berbelanja

online serta kepuasan pelanggan setelah melakukan pembelian menjadi indikator

dimana suatu situs toko online dapat mempertahankan pelanggannya dengan cara

meningkatkan minat berbelanja kembali kepada situs tersebut. Menurut Jia, Shen

(2008) dalam Saragih dan Ramdhany (2012), faktor kepercayaan juga berpengaruh

terhadap intensi seseorang untuk berbelanja kembali pada suatu toko online.

Peng Liang & Jen Lai (2002) mengemukakan bahwa ada persyaratan sebagai pedoman

untuk merancang dan mengevaluasi toko-toko elektronik. Pedoman ini selanjutnya

dibagi menjadi tiga kategori teoritis, yaitu yang pertama Motivators, memberikan

(14)

6 Universitas Kristen Maranatha

memiliki mesin pencari yang baik dan memberikan dukungan langsung kepada

proses transaksi nasabah. Indikator-indikator yang termasuk Motivators ada 6, yaitu

Mesin pencarian (Search engine), Mudah untuk mendaftar (Easy to sign up), Kereta

belanja (Shopping carts), Pengiriman ke rumah (Home delivery), Pemesanan secara

online (Order online), dan Pembayaran menggunakan kartu kredit (Credit card

payment). Kategori yang kedua adalah Hygienic, mengurangi kekhawatiran

konsumen yang mungkin berkaitan dengan transaksi elektronik, seperti memiliki

keamanan yang baik, melindungi pelanggan dari risiko atau kejadian yang tidak

diinginkan dalam proses transaksi. Indikator-indikator yang termasuk Hygienic ada

5, yaitu Keamanan (security), Pengembalian barang (Product returns), Pelacakan

barang (Product tracking), Layanan telepon (Service phone), dan Tampilan yang

konsisten (Consistent style). Kategori yang ketiga adalah Media Richness, kapasitas

yang disediakan untuk memberikan umpan balik, seperti menyediakan ruang

obrolan, menambahkan saluran informasi lebih lanjut untuk proses transaksi.

Indikator-indikator yang termasuk Media Richness ada 16, yaitu Penyusunan

produk (Product organization), Hyperlink ternavigasi (Navigational hyperlinks),

Beberapa metode pembayaran (Multiple payment method), Perbandingan harga

(Price comparison), Keanggotaan khusus (VIP membership), Poin penarik

perhatian (Point of purchase), Informasi yang disesuaikan (Customized

information), Agen penjual online (Online sales person), Informasi nilai tambah

(Value-added information), Klub pembeli (Buyer clubs), Interaksi pelanggan

(Customer interaction), Efek khusus (Special effects), Lelang/penawaran (Auction),

Ruang obrolan (Chat room), Penyiaran secara online (Online broadcasting), dan

(15)

7 Universitas Kristen Maranatha

Ramainya transaksi jual-beli melalui internet atau juga disebut eCommerce

mendorong para pemilik website online shop (toko online) untuk lebih

mengembangkan penerapan strategi yang bertujuan untuk mengundang para

konsumen mengunjungi website tersebut (Pratama, Suyadi, & Susilo, 2014).

Menurut Liu and Arnett (2000) dalam Pratama, Suyadi, & Susilo (2014) sebuah

situs web yang sukses adalah yang menarik pelanggan, membuat mereka merasa

situs tersebut dapat dipercaya, diandalkan, dan membangkitkan kepuasan

pelanggan. Pengelola website eCommerce harus mengutamakan kenyamanan

pengunjung dengan membuat desain website yang menarik dan mudah dipahami

oleh pengunjung. Selain itu Loo (2013) menyatakan bahwa para peritel online perlu

menampilkan spesifikasi produk agar konsumen tertarik untuk membeli produk

yang dijual melalui toko virtual di website.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

terhadap tiga toko online di Indonesia, yaitu tokopedia (www.tokopedia.com),

mataharimall (www.mataharimall.com), dan jualo (www.jualo.com). Ketiga toko

online tersebut menjual berbagai macam produk dan kebutuhan sehari-hari. Namun

dari ketiga toko online tersebut, tentunya memiliki indikator design quality yang

berbeda-beda, dimana tokopedia memiliki indikator paling banyak dibandingkan

dua toko online lainnya, dan jualo memiliki indikator paling sedikit. Oleh karena

itu peneliti akan melakukan penelitian tentang “Pengaruh E-Store Design Quality

Pada Pilihan Konsumen (Studi Eksperimen : Online Shop Tokopedia,

(16)

8 Universitas Kristen Maranatha

1.2.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka

rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah e-store design quality mempengaruhi minat konsumen untuk

mengunjungi toko online tersebut ?

2. Apakah e-store design quality mempengaruhi minat konsumen untuk

mengunjungi toko online tersebut di masa yang akan datang ?

3. Apakah e-store design quality mempengaruhi minat konsumen untuk

membeli barang di toko online tersebut ?

1.3.

Tujuan Penelitian

Sesuai dari identifikasi masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1 Untuk menguji dan menganalisis pengaruh e-store design quality terhadap

minat konsumen untuk mengunjungi toko online tersebut.

2 Untuk menguji dan menganalisis pengaruh e-store design quality terhadap

minat konsumen untuk mengunjungi toko online tersebut di masa yang akan

datang.

3 Untuk menguji dan menganalisis pengaruh e-store design quality terhadap

minat konsumen untuk membeli barang di toko online tersebut.

1.4.

Manfaat Penelitian

Penelitian tentang pengujian pengaruh e-store design quality terhadap pilihan

(17)

9 Universitas Kristen Maranatha 1.4.1. Manfaat Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat membantu menambah pengetahuan dan

wawasan tentang sejauh mana pengaruh e-store design quality terhadap pilihan

konsumen. Selain itu juga untuk mengetahui indikator-indikator apa saja yang

harus ada dalam merancang sebuah toko online agar sering dikunjungi oleh

konsumen dan terlihat menarik, serta dijadikan bahan referensi pada penelitian

sejenis.

1.4.2. Manfaat Bagi Praktisi

Penelitian ini diharapkan agar para pelaku usaha yang akan membuka bisnis

e-retail atau toko online, dapat mengetahui indikator-indikator apa saja yang

harus terdapat dalam merancang sebuah toko online agar terlihat lebih menarik.

Penelitian ini juga diharapkan agar para pelaku usaha yang sudah memiliki atau

membuka toko online dapat memperbaiki atau menambahkan

indikator-indikator dalam merancang toko online yang belum mereka terapkan. Dengan

demikian para pelaku usaha akan menyadari bahwa pentingnya kualitas desain

dalam merancang sebuah toko online agar menarik minat konsumen dan siap

(18)

61 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh E-Store Design Quality

pada Curent Visit, menguji pengaruh E-Store Design Quality pada Future Visit,

menguji pengaruh E-Store Design Quality pada Consumer Purchases. Penelitian

ini merupakan pengembangan dari penelitian-penelitian serupa sebelumnya yang

sudah dilakukan. Peneliti yang pernah melakukan penelitian serupa adalah

Ting-Peng Liang & Hung-Jen Lai (2002). Dari analisis yang telah dilakukan, diperoleh

hasil sebagai berikut :

1. Pada hipotesis pertama bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh

e-store design quality terhadap minat konsumen untuk mengunjungi toko online tersebut. Hasil uji hipotesis manova menemukan bahwa variabel

E-Store Design Quality tidak mempunyai pengaruh yang signifikan pada Current Visit.

2. Pada hipotesis kedua bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh

e-store design quality terhadap minat konsumen untuk mengunjungi toko online tersebut di masa yang akan datang. Hasil uji hipotesis manova

menemukan bahwa variabel E-Store Design Quality mempunyai pengaruh

(19)

62 Universitas Kristen Maranatha

3. Pada hipotesis ketiga bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh

e-store design quality terhadap minat konsumen untuk membeli barang di

toko online tersebut. Hasil uji hipotesis manova menemukan bahwa variabel

E-Store Design Quality mempunyai pengaruh yang signifikan pada Consumer Purchases.

5.2. Implikasi Manajerial

Dari hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa implikasi manajerial

yaitu:

1. Bagi para pelaku usaha yang berniat untuk membuka usaha toko online,

sebaiknya lebih memperhatikan indikator-indikator yang terdapat pada

E-Store Design Quality, karena dengan adanya indikator-indikator tersebut

pada sebuah toko online akan lebih menarik konsumen untuk mengunjungi

toko online tersebut di masa yang akan datang dan meningkatkan minat

pembelian konsumen untuk melakukan transaksi di toko online tersebut.

2. Menjadi masukkan bagi para pelaku usaha yang memiliki toko online dan

belum berkembang dikarenakan sepi pengunjung, supaya melengkapi

indikator-indikator E-Store Design Quality yang belum dimiliki. Dengan

melengkapi indikator-indikator tersebut dapat meningkatkan daya Tarik

konsumen untuk mengunjungi toko online tersebut di masa yang akan

datang juga menarik minat beli konsumen untuk melakukan transaksi di

toko online tersebut.

3. Menjadi informasi dan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin

(20)

63 Universitas Kristen Maranatha

5.3. Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini tidak menggunakan eksperimen yang sesungguhnya, sehingga

partisipan tidak dapat mengisi semua pertanyaan pada kuesioner dengan

tepat.

2. Jumlah partisipan pada penelitian ini hanya 45 partisipan sehingga dirasa

belum cukup untuk menyempurnakan eskperimen pada penelitian ini.

3. Pengumpulan data pada penelitian ini kurang efektif karena ada beberapa

responden yang mengisi kuesioner secara asal dan pada akhirnya data

tersebut tidak dapat digunakan.

5.4. Saran

1. Peneliti selanjutnya sebaiknya melakukan eksperimen yang sesungguhnya,

yaitu dengan memberikan sejumlah uang kepada partisipan untuk membeli

barang pada toko online yang diteliti, sehingga data yang didapat lebih

akurat.

2. Pengumpulan data sebaiknya ada kontak langsung antara peneliti dan

partisipan sehingga partisipan dapat mengisi kuesioner lebih efektif dan

akurat.

3. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian pada toko online yang lebih

terkenal dan lebih baik dari pada toko online yang diteliti pada penelitian

(21)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Aldianto, A. (2012). Analisis Pengaruh Retailing Attributes Terhadap E-Satisfaction Pada Situs Belanja Online Bhinneka.com Di Surabaya. Jurnal

Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Vol 1, No.4.

Alhasanah, Kertahadi, dan Riyadi. (2014). Pengaruh Kegunaan, Kualitas Informasi dan Kualitas Interaksi Layanan Web E-Commerce Terhadap Keputusan Pembelian Online (Survei pada Konsumen www.getscoop.com). Jurnal

Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 15, No.2.

Anggraini, N. A. (2012). E-Retailing. Diakses di

(https://serenadeyourbreath.wordpress.com/2012/10/01/e-retailing/), pada 20

April, 2016.

Arum, D. L. (2013). Pengaruh Kepercayaan dan Kualitas Website Terhadap Sikap

Pelanggan Serta Dampaknya Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Toko

Online “My Sorella”. Skripsi, Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Assauri, Sofjan. (2014). Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Berliyanto. (2015). Profil Pengguna Internet di Indonesia Tahun 2015. Diakses di

(

http://blog.idkeyword.com/profil-pengguna-internet-di-indonesia-tahun-2015/), pada 20 April, 2016.

Cooper, Donald R. & Emory, C. William. (1998). Metode Penelitian Bisnis. Jilid 2,

Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Cooper, Donald R. & Schindler, Pamela S. (2006). Metode Riset Bisnis. Volume 1,

Edisi Sembilan. Jakarta: PT Media Global Edukasi.

Daryanto. (2011). Sari Kuliah Manajemen Pemasaran. PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.

Djakarta, D. I. (2012). Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian

(Studi pada Indonesia Seller Perusahaan E-Commerce eBay). Skripsi,

Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Febriano, Redho. (2012). Marketspace. Diakses di

(https://febrianoredho.wordpress.com/2012/12/13/marketspace/), pada 20 April

(22)

Universitas Kristen Maranatha

Firnanda, D. W. (2015). Pengaruh Persepsi Konsumen Mengenai Store Environment Terhadap Intensi Pembelian Ulang Di Toko Aksesoris “X” Matos. Diakses di

(https://www.academia.edu/10292881/PENGARUH_STORE_ENVIRONMEN

T_TERHADAP_INTENSI_PEMBELIAN_ULANG_DI_TOKO_X_AKSESO

RIS_MATOS), pada 25 April 2016.

Ghozali, I. (2008). Desain Penelitian Eksperimental. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Hidayat, Anwar. (2013). Uji Homogenitas. Diakses di

(http://www.statistikian.com/2013/01/uji-homogenitas.html), pada 20 April,

2016.

Jogiyanto, H.M. (2014). Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi 6, Cetakan Kedua. Yogyakarta: BPFE.

Kotler, Philip & Keller, K.L. (2007). Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua Belas,

Jilid 1, Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Indeks.

Loo, Richard. (2011). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan,Kepercayaan, dan Kesetiaan Konsumen Dalam Membeli Produk di Website Online Kaskus.

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Vol.1, No.3.

Magdalena, Nonie. (2005). Analisis Pengaruh Situasi, Produk, Individu Pada

Perilaku Konsumen dan Mengkonsumsi Makanan Ringan. Tesis, Yogyakarta:

Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada.

Meldarianda, Resti dan Lisan S., H. (2010). Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Resort Café Atmosphere Bandung. Jurnal Bisnis

dan Ekonomi (JBE), Hal. 97 – 108.

Mowen C. John dan Minor Michael. (2002). Perilaku Konsumen. Edisi Kelima, Jilid

2. Jakarta: Erlangga.

Nitisusastro, Mulyadi. (2013). Perilaku Konsumen. Bandung: Alfabeta, CV.

Nursalim dan Wiradinata. (2016). Analisis Jalur Pengaruh Kepercayaan Konsumen dan Desain Website Terhadap Minat Beli Ulang, dengan E-Commerce Sebagai

Variabel Intervening: Studi Kasus Pada Produk E’Chick Secara Online. Jurnal

Manajamen dan Start-Up Bisnis, Vol. 1, No.1.

(23)

Universitas Kristen Maranatha

Peng Liang, Ting & Jen Lai, Hung. (2002). Effect of Store Design on Consumer Purchases: Van Empirical Study of On-line Bookstores. Journal of Information

& Management 39 (2002) 431-444.

Piarna, Rian. (2014). Pengaruh Sumber Informasi dan Kualitas Website terhadap Kepercayaan Pelanggan dalam Menentukan Keputusan Bertransaksi pada E-Commerce (Studi pada Pelanggan E-E-Commerce di Indonesia). Jurnal Aplikasi

Manajemen, Vol. 12, No.1.

Pratama, Suyadi, dan Susilo. (2014). Persepsi User Terhadap Desain Website eCommerce (Studi Pada Pengguna Website JKM Store). Jurnal Administrasi

Bisnis (JAB), Vol. 9, No. 1.

Rahadi, D.R. (2011). Pengaruh Karakteristik Website Terhadap Kepuasan Pelanggan.

Jurnal Teknologi Informasi Politeknik Telkom, Vol.1, No.1.

Rizky, M. F. dan Yasin, H. (2014). Pengaruh Promosi dan Harga Terhadap Minat Beli Perumahan Obama PT. Nailah Adi Kurnia SEI Mencirim Medan. Jurnal

Manajemen & Bisnis, Vol. 14, No.2.

Saidani, Basrah dan Arifin, Samsul. (2012). Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Konsumen dan Minat Beli Pada Ranch Market.

Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI), Vol. 3, No.1.

Saragih, Hoga. (2012). Pengaruh Intensi Pelanggan Dalam Berbelanja Online Kembali Melalui Media Teknologi Informasi Forum Jual Beli (FJB) KASKUS.

Journal of Information System, Volume 8 Issue 2.

Schiffman dan Kanuk. (2008). Perilaku Konsumen. Edisi Tujuh. Jakarta: Indeks.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan ke-16. Bandung: Alfabeta, CV.

Suhari, Yohanes. (2008). Desain Web Berorientasi Konsumen. Jurnal Teknologi

Informasi DINAMIK, Vol. 12, No.2.

Sunyoto, Danang. (2015). Manajemen Bisnis Ritel. Yogyakarta: Center for Academic Publishing Service.

Syamsuddin, S. (2011). Penerapan E-Bisnis Pada Toko Online. Makalah, Yogyakarta: Jurusan Teknik Informatika Strata 1 STMIK AMIKOM.

(24)

Universitas Kristen Maranatha

Wowor, V. R. (2013). Bauran Pemasaran Jasa, Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Konsumen Pengguna Mobil Toyota Avanza Veloz PT. Hasjrat Abadi Manado.

Gambar

Gambar 2.1    Model Perilaku Konsumen .......................................................11 Gambar 3.1    Tokopedia .................................................................................38 Gambar 3.2    Mataharimall ............................................................................39 Gambar 3.3    Jualo .........................................................................................39

Referensi

Dokumen terkait

kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya tentang 4 faktor perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, sinar matahari, dan gelombang air laut).Motivasi “guru

Terkait dengan sub bidang kehutanan, khususnya Sub Bidang Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan, pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah pusat, provinsi

Adapun pertanyaan yang termuat dalam kuesioner terdiri dari dua bagian, yaitu pertanyaan mengenai identitas responden dan pertanyaan mengenai keempat variabel

Teknik mengupas kulit ari kacang kedelai masih banyak yang dilakukan dengan menggunakan cara klasik yaitu dengan merendam dan menginjak-injak dalam suatu wadah, hal ini sangat

a) Membangkitkan kebutuhan pada diri anak seperti kebutuhan rohani, jasmani, sosial dan sebagainya. Rasa kebutuhan ini akan menimbulkan keadaan labil, ketidak

Kasus risiko pada Character risk ini, penulis langsung menemui salah seorang nasabah yang mendapatkan pembiayaan dari Bank Mandiri Area Aceh untuk usaha dagangnya

Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor teman sebaya, media sosial, dan lingkungan sosial, berpengaruh signifikan terhadap perilaku bullying pada remaja awal di SMP Kristen Setia

yang dilakukan oleh Anggraeni (2003), yang menyebutkan dari 69 responden 59 orang ibu melaksanakan stimulasi bermain pada bayi dengan baik. Hal ini disebabkan karena sebagai