x Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Konsumen memiliki perilaku yang berbeda setiap individunya dalam melakukan suatu keputusan pembelian. Hal tersebut merupakan tuntutan bagi para pelaku usaha untuk terus selalu berinovasi dalam mengembangkan setiap produknya. Perdagangan elektronik, merupakan bisnis yang dapat dilakukan melalui internet, telah menjadi tren utama dalam abad ini. Banyak bisnis yang bergerak secara online. Namun, tidak ada pedoman atau teori untuk menunjukkan bagaimana pengaruh fitur dalam toko online dalam menentukan pilihan konsumen. Makalah ini menggunakan perspektif yang berorientasi pada konsumen untuk melihat fitur apa saja yang dibutuhkan untuk merancang desain toko online. kebutuhan ini dikelompokkan menjadi tiga kategori: Motivation, Hygiene, dan
Media Richness.
Studi eksperimen dilakukan pada tiga toko online untuk mengevaluasi kepentingan relatif dari faktor-faktor ini. Hasil menunjukkan bahwa kualitas desain toko online memiliki efek pada keputusan pembelian konsumen. Konsumen lebih cenderung untuk berbelanja pada toko online yang dirancang dengan baik.
xi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
Consumers have different behavior of each individual in making a purchasing decision. It is a requirement for businesses to continue to constantly innovate in developing each product. Electronic commerce, is a business that can be done via the internet, has become a major trend in this century. Many businesses are moving online. However, there are no guidelines or theory to show how the influence of the features in the online store in determining consumer choice. This paper uses consumer-oriented perspective to see what features are needed to design an online store design. These requirements are grouped into three categories: Motivation, Hygiene, and Media richness.
Experimental studies conducted on three online stores to evaluate the relative importance of these factors. The results showed that the quality of the design of an online store has an effect on consumer purchasing decisions. Consumers are more likely to shop at online stores that are well designed.
xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv
SURAT PERNYATAAN SKRIPSI TIDAK
1.4.1. Manfaat Bagi Akademisi ...9
1.4.2. Manfaat Bagi Praktisi ...9
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Pustaka ...10
xiv Universitas Kristen Maranatha BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Profil Partisipan ...43
4.1.1. Karakteristik Partisipan Berdasarkan Toko Online yang Dikunjungi ...44
4.1.2. Karakteristik Partisipan Berdasarkan Jenis Kelamin ...45
4.1.3.Karakteristik Partisipan Berdasarkan Fasih Menggunakan Toko Online ...46
4.1.4.Karakteristik Partisipan Berdasarkan Pernah Mengunjungi Toko Online ...47
4.1.5.Karakteristik Partisipan Berdasarkan Pernah Melakukan Transaksi di Toko Online...48
4.2. Hasil Penelitian ...49
4.2.1. Hipotesis 1: Tidak terdapat pengaruh E-Store Design Quality pada Current Visit ...56
4.2.2. Hipotesis 2: Terdapat pengaruh E-Store Design Quality pada Future Visit ...57
4.2.3. Hipotesis 3: Terdapat pengaruh E-Store Design Quality pada Consumer Purchases ...58
xv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 2.1 Model Perilaku Konsumen ...11
Gambar 3.1 Tokopedia ...38
Gambar 3.2 Mataharimall ...39
xvi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 3.1 Desain Between-Subjects ... 28
Tabel 4.1 Toko ... ... 44
Tabel 4.2 Jenis Kelamin ... ... 45
Tabel 4.3 Fasih ... ... 46
Tabel 4.4 Pernah Mengunjungi ... 47
Tabel 4.5 Pernah Transaksi .. ... 48
Tabel 4.6 Penilaian Indikator E-Store Design Quality (Sangat Baik) ... 49
Tabel 4.7 Penilaian Indikator E-Store Design Quality (Baik) ... 50
Tabel 4.8 Anova (ESQ) ... ... 52
Tabel 4.9 Descriptives (ESQ) ... 52
Tabel 4.10 Anova (M) ... ... 53
Tabel 4.11 Descriptives (M) ... 53
Tabel 4.12 Anova (H) ... ... 54
Tabel 4.13 Descriptives (H) . ... 54
Tabel 4.14 Anova (R) ... ... 55
Tabel 4.15 Descriptives (R) . ... 55
Tabel 4.16 Test of Between-Subjects Effects (PK1) ... 56
Tabel 4.17 Test of Between-Subjects Effects (PK2) ... 57
xvii Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Kuesioner Hasil Penelitian
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Konsumen memiliki perilaku yang berbeda setiap individunya dalam
melakukan suatu keputusan pembelian. Hal tersebut merupakan tuntutan bagi para
pelaku usaha untuk terus selalu berinovasi dalam mengembangkan setiap
produknya. Menurut Schiffman dan Kanuk (1994) dalam Nitisusastro (2013),
menyatakan batasan perilaku konsumen adalah, “The term consumer behavior
refers to the behavior that consumer display in searching for, purchasing, using,
evaluating, and disposing of products and services that they expect will satisfy their needs.” yang artinya “Istilah perilaku konsumen merujuk kepada perilaku yang
diperlihatkan oleh konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan,
mengevaluasi, dan menghabiskan produk barang dan produk jasa yang mereka
harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.”. Pakar lainnya adalah Engel,
Blackwell dan Miniard (1993) dalam Nitisusastro (2013), menyatakan batasan
tentang perilaku konsumen adalah, “We define consumer behavior as those
activities directly involved in obtaining, consuming, and disposing of product and services, including the decision processes that proceed and follow these action.” yang artinya “Kami mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan yang
langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk
dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan itu.”
Menurut Nitisusastro (2013) model keputusan konsumen merupakan urut-urutan
2 Universitas Kristen Maranatha
keputusan membeli. Urut-urutan tersebut meliputi masukan (input), proses
(process) dan luaran (output) (Schiffman dan Kanuk, 2008). Nitisusastro (2013)
mengemukakan bahwa konsumen pada dasarnya dikelompokkan ke dalam dua
kategori, yakni kategori pertama adalah konsumen individu dan kategori yang
kedua adalah konsumen institusi atau konsumen organisasi.
Firnanda (2015) mengatakan bahwa produsen pada dasarnya tidak bisa
membidik seluruh konsumen, dibutuhkan segmentasi pasar untuk menggolongkan
konsumen. Di samping segmentasi pasar, pengembangan cara pemasaran juga
menjadi salah satu hal yang memengaruhi ketertarikan konsumen untuk membeli
suatu produk. Berbagai bentuk pemasaran dilakukan produsen sebagai strategi
untuk menyalurkan produknya pada konsumen. Proses peyaluran produk ke
konsumen tentunya berkaitan erat dengan ritel (pengecer). Menurut Sunyoto (2015)
ritel adalah suatu kegiatan yang terdiri dari aktivitas-aktivitas bisnis yang terlibat
dalam menjual barang dan jasa kepada konsumen untuk kepentingan sendiri,
keluarga ataupun rumah tangga. Soliha (2008) dalam Firnanda (2015)
mengemukakan jika industri ritel di Indonesia berkembang dengan pesat, dalam
periode 2007-2011 jumlah gerai ritel modern di Indonesia mengalami pertumbuhan
hingga 17,57% per tahun. Padahal tahun 2007, jumlah gerai hanya 10.365 buah dan
pada tahun 2011 jumlah gerai sudah mencapai 18.152 buah yang tersebar di
kota-kota besar di Indonesia.
Namun dengan seiring berkembangnya zaman dan teknologi yang semakin
cepat telah mempengaruhi perubahan gaya hidup sosial dalam berbagai aspek
kehidupan. Berkembangnya pemanfaatan media internet sebagai sarana interaksi
3 Universitas Kristen Maranatha
segala bidang (Saragih dan Ramdhany, 2012). Menurut Sunyoto (2015) internet
sudah mengubah kondisi industri ritel masa kini, menghubungkan perusahaan
dengan perusahaan lain dan pasar lain serta pelanggan individu. Utami (2010)
dalam Firnanda (2015) mengemukakan bahwa ritel dapat dikelompokkan
berdasarkan sarana atau media, yaitu melalui toko dan tidak melalui toko. Melalui
sarana toko konsumen dapat mendatangi toko dan melakukan aktivitas yang nyata
selayaknya jual beli pada umumnya, sedangkan untuk media tidak melalui toko
dapat melalui katalog atau internet. Memasuki era globalisasi para pengusaha perlu
mempertimbangkan pemanfaatan teknologi komputer dan telekomunikasi seperti
internet untuk melakukan kegiatan bisnis dengan jangkauan pasar yang luas.
Dengan teknologi tersebut, para pengusaha dapat membangun unit-unit bisnis
secara elektornik, artinya tidak membutuhkan tempat secara fisik (Oetomo, 2001),
selain itu penggunaan internet di Indonesia terus meningkat, hal ini didukung oleh
hasil survey Pusat Kajian Komunikasi (PUSASKOM) UI dengan Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet (APJII) dalam Berliyanto (2015) yang menyatakan
bahwa pengguna internet di Indonesia sudah mencapai angkat 88,1 Juta. Jika
dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang ada 252,4 Juta, maka dapat
dikatakan bahwa penetrasi pengguna internet di negara ini mencapai 34,9%. Angka
tersebut meningkat cukup banyak bila dibandingkan dengan tahun 2013 dimana
penetrasi internet baru mencapai 28,6%. Wilayah Jawa dan Bali menjadi wilayah
yang memiliki pengguna internet terbanyak di Indonesia dengan 52 Juta. Disusul
dengan Sumatra yang berjumlah 18,6 Juta dan Sulawasei yang memiliki 7,3 Juta
pengguna internet. Wilayah Nusa Tenggara, Papua, dan Maluku memiliki jumlah
4 Universitas Kristen Maranatha
sebanyak 4,2 Juta. Jawa Barat menjadi provinsi dengan pengguna internet
terbanyak, yaitu sebanyak 16,4 Juta. Dengan pengguna internet yang sudah
mencapai 88 Juta, Go online sudah bukan lagi pilihan tetapi sudah menjadi sebuah
keharusan apabila sebuah bisnis ingin bertahan dan berkembang di era sekarang ini.
Semua bisnis perlu membuat website agar bisa berkembang (Berliyanto, 2015).
Dengan demikian para pelaku usaha dapat mengembangkan bisnisnya dengan
menggunakan sistem marketspace, yang artinya adalah pasar dimana penjual dan
pembeli melakukan transaksi barang dan jasa untuk uang (atau barang dan jasa
lain), tetapi dilakukan secara elektronik (Febriano, 2012).
Seiring berjalannya waktu, mulai banyak bermunculan dan berkembangnya
e-retail di Indonesia, menurut Dennis et al. (2005) dalam Loo (2013) e-e-retailing telah
bertumbuh pesat di Eropa, terutama untuk delapan kategori utama, yaitu buku,
musik dan film, barang grosir, produk sex, game dan software, peralatan elektronik
dan komputer, travel, dan pakaian. Sedangkan Anggraini (2012) mengemukakan
bahwa e-retail termasuk kedalam e-commerce. E-retail sendiri memiliki arti
electronic retailing yang artinya kegiatan retailing yang terjadi secara online
melalui internet. Sedangkan e-retailer adalah pihak yang melakukan kegiatan retail
melalui internet. E-retailer berperan penting dalam kegiatan e-retail. Mereka
merupakan jasa layanan retail dan juga pengguna jasa retail. Menurut Aldianto
(2012) dalam pengelolaannya e-retailing bisa dibilang cukup rumit karena
perusahaan atau toko yang menjalankan bisnis tersebut tidak bertemu dengan
pembeli secara langsung sehingga peritel sulit untuk mengetahui tanggapan
konsumen terhadap barang yang dijual toko tersebut. Untuk itu kita perlu
5 Universitas Kristen Maranatha
diharapkan konsumen, sehingga konsumen merasa puas berbelanja pada situs
tersebut. Namun para pelaku usaha di bidang e-retail banyak yang tidak
memperhatikan design quality dalam merancang sebuah toko online. Sebuah toko
online harus memiliki fitur-fitur yang lengkap dan mudah di operasikan oleh semua
konsumen. Chung and Shin (2008) dalam Aldianto (2012) yang menyatakan jika
konsumen merasa kesulitan ketika mencari informasi atau melakukan transaksi,
mereka tidak akan kembali berbelanja lagi pada situs belanja online tersebut.
Sebuah toko harus menyeleksi barang dagangan yang mereka jual. Pemilihan
barang dagangan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan konsumen dapat
meningkatkan penjualan dan kepuasan pelanggan khususnya untuk sebuah
e-retailling (Bond, 2005 dalam Aldianto, 2012). Saragih dan Ramdhany (2012)
mengatakan bahwa bagi konsumen, belanja online akan sangat tinggi jika mereka
merasa puas akan kualitas jasa dari sistem penjualan online di situs tersebut.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jiang dan Rosenbloom (2005) dalam
Saragih dan Ramdhany (2012) bahwa harga, kepuasan pelanggan saat berbelanja
online serta kepuasan pelanggan setelah melakukan pembelian menjadi indikator
dimana suatu situs toko online dapat mempertahankan pelanggannya dengan cara
meningkatkan minat berbelanja kembali kepada situs tersebut. Menurut Jia, Shen
(2008) dalam Saragih dan Ramdhany (2012), faktor kepercayaan juga berpengaruh
terhadap intensi seseorang untuk berbelanja kembali pada suatu toko online.
Peng Liang & Jen Lai (2002) mengemukakan bahwa ada persyaratan sebagai pedoman
untuk merancang dan mengevaluasi toko-toko elektronik. Pedoman ini selanjutnya
dibagi menjadi tiga kategori teoritis, yaitu yang pertama Motivators, memberikan
6 Universitas Kristen Maranatha
memiliki mesin pencari yang baik dan memberikan dukungan langsung kepada
proses transaksi nasabah. Indikator-indikator yang termasuk Motivators ada 6, yaitu
Mesin pencarian (Search engine), Mudah untuk mendaftar (Easy to sign up), Kereta
belanja (Shopping carts), Pengiriman ke rumah (Home delivery), Pemesanan secara
online (Order online), dan Pembayaran menggunakan kartu kredit (Credit card
payment). Kategori yang kedua adalah Hygienic, mengurangi kekhawatiran
konsumen yang mungkin berkaitan dengan transaksi elektronik, seperti memiliki
keamanan yang baik, melindungi pelanggan dari risiko atau kejadian yang tidak
diinginkan dalam proses transaksi. Indikator-indikator yang termasuk Hygienic ada
5, yaitu Keamanan (security), Pengembalian barang (Product returns), Pelacakan
barang (Product tracking), Layanan telepon (Service phone), dan Tampilan yang
konsisten (Consistent style). Kategori yang ketiga adalah Media Richness, kapasitas
yang disediakan untuk memberikan umpan balik, seperti menyediakan ruang
obrolan, menambahkan saluran informasi lebih lanjut untuk proses transaksi.
Indikator-indikator yang termasuk Media Richness ada 16, yaitu Penyusunan
produk (Product organization), Hyperlink ternavigasi (Navigational hyperlinks),
Beberapa metode pembayaran (Multiple payment method), Perbandingan harga
(Price comparison), Keanggotaan khusus (VIP membership), Poin penarik
perhatian (Point of purchase), Informasi yang disesuaikan (Customized
information), Agen penjual online (Online sales person), Informasi nilai tambah
(Value-added information), Klub pembeli (Buyer clubs), Interaksi pelanggan
(Customer interaction), Efek khusus (Special effects), Lelang/penawaran (Auction),
Ruang obrolan (Chat room), Penyiaran secara online (Online broadcasting), dan
7 Universitas Kristen Maranatha
Ramainya transaksi jual-beli melalui internet atau juga disebut eCommerce
mendorong para pemilik website online shop (toko online) untuk lebih
mengembangkan penerapan strategi yang bertujuan untuk mengundang para
konsumen mengunjungi website tersebut (Pratama, Suyadi, & Susilo, 2014).
Menurut Liu and Arnett (2000) dalam Pratama, Suyadi, & Susilo (2014) sebuah
situs web yang sukses adalah yang menarik pelanggan, membuat mereka merasa
situs tersebut dapat dipercaya, diandalkan, dan membangkitkan kepuasan
pelanggan. Pengelola website eCommerce harus mengutamakan kenyamanan
pengunjung dengan membuat desain website yang menarik dan mudah dipahami
oleh pengunjung. Selain itu Loo (2013) menyatakan bahwa para peritel online perlu
menampilkan spesifikasi produk agar konsumen tertarik untuk membeli produk
yang dijual melalui toko virtual di website.
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
terhadap tiga toko online di Indonesia, yaitu tokopedia (www.tokopedia.com),
mataharimall (www.mataharimall.com), dan jualo (www.jualo.com). Ketiga toko
online tersebut menjual berbagai macam produk dan kebutuhan sehari-hari. Namun
dari ketiga toko online tersebut, tentunya memiliki indikator design quality yang
berbeda-beda, dimana tokopedia memiliki indikator paling banyak dibandingkan
dua toko online lainnya, dan jualo memiliki indikator paling sedikit. Oleh karena
itu peneliti akan melakukan penelitian tentang “Pengaruh E-Store Design Quality
Pada Pilihan Konsumen (Studi Eksperimen : Online Shop Tokopedia,
8 Universitas Kristen Maranatha
1.2.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah e-store design quality mempengaruhi minat konsumen untuk
mengunjungi toko online tersebut ?
2. Apakah e-store design quality mempengaruhi minat konsumen untuk
mengunjungi toko online tersebut di masa yang akan datang ?
3. Apakah e-store design quality mempengaruhi minat konsumen untuk
membeli barang di toko online tersebut ?
1.3.
Tujuan Penelitian
Sesuai dari identifikasi masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1 Untuk menguji dan menganalisis pengaruh e-store design quality terhadap
minat konsumen untuk mengunjungi toko online tersebut.
2 Untuk menguji dan menganalisis pengaruh e-store design quality terhadap
minat konsumen untuk mengunjungi toko online tersebut di masa yang akan
datang.
3 Untuk menguji dan menganalisis pengaruh e-store design quality terhadap
minat konsumen untuk membeli barang di toko online tersebut.
1.4.
Manfaat Penelitian
Penelitian tentang pengujian pengaruh e-store design quality terhadap pilihan
9 Universitas Kristen Maranatha 1.4.1. Manfaat Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat membantu menambah pengetahuan dan
wawasan tentang sejauh mana pengaruh e-store design quality terhadap pilihan
konsumen. Selain itu juga untuk mengetahui indikator-indikator apa saja yang
harus ada dalam merancang sebuah toko online agar sering dikunjungi oleh
konsumen dan terlihat menarik, serta dijadikan bahan referensi pada penelitian
sejenis.
1.4.2. Manfaat Bagi Praktisi
Penelitian ini diharapkan agar para pelaku usaha yang akan membuka bisnis
e-retail atau toko online, dapat mengetahui indikator-indikator apa saja yang
harus terdapat dalam merancang sebuah toko online agar terlihat lebih menarik.
Penelitian ini juga diharapkan agar para pelaku usaha yang sudah memiliki atau
membuka toko online dapat memperbaiki atau menambahkan
indikator-indikator dalam merancang toko online yang belum mereka terapkan. Dengan
demikian para pelaku usaha akan menyadari bahwa pentingnya kualitas desain
dalam merancang sebuah toko online agar menarik minat konsumen dan siap
61 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh E-Store Design Quality
pada Curent Visit, menguji pengaruh E-Store Design Quality pada Future Visit,
menguji pengaruh E-Store Design Quality pada Consumer Purchases. Penelitian
ini merupakan pengembangan dari penelitian-penelitian serupa sebelumnya yang
sudah dilakukan. Peneliti yang pernah melakukan penelitian serupa adalah
Ting-Peng Liang & Hung-Jen Lai (2002). Dari analisis yang telah dilakukan, diperoleh
hasil sebagai berikut :
1. Pada hipotesis pertama bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh
e-store design quality terhadap minat konsumen untuk mengunjungi toko online tersebut. Hasil uji hipotesis manova menemukan bahwa variabel
E-Store Design Quality tidak mempunyai pengaruh yang signifikan pada Current Visit.
2. Pada hipotesis kedua bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh
e-store design quality terhadap minat konsumen untuk mengunjungi toko online tersebut di masa yang akan datang. Hasil uji hipotesis manova
menemukan bahwa variabel E-Store Design Quality mempunyai pengaruh
62 Universitas Kristen Maranatha
3. Pada hipotesis ketiga bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh
e-store design quality terhadap minat konsumen untuk membeli barang di
toko online tersebut. Hasil uji hipotesis manova menemukan bahwa variabel
E-Store Design Quality mempunyai pengaruh yang signifikan pada Consumer Purchases.
5.2. Implikasi Manajerial
Dari hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa implikasi manajerial
yaitu:
1. Bagi para pelaku usaha yang berniat untuk membuka usaha toko online,
sebaiknya lebih memperhatikan indikator-indikator yang terdapat pada
E-Store Design Quality, karena dengan adanya indikator-indikator tersebut
pada sebuah toko online akan lebih menarik konsumen untuk mengunjungi
toko online tersebut di masa yang akan datang dan meningkatkan minat
pembelian konsumen untuk melakukan transaksi di toko online tersebut.
2. Menjadi masukkan bagi para pelaku usaha yang memiliki toko online dan
belum berkembang dikarenakan sepi pengunjung, supaya melengkapi
indikator-indikator E-Store Design Quality yang belum dimiliki. Dengan
melengkapi indikator-indikator tersebut dapat meningkatkan daya Tarik
konsumen untuk mengunjungi toko online tersebut di masa yang akan
datang juga menarik minat beli konsumen untuk melakukan transaksi di
toko online tersebut.
3. Menjadi informasi dan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin
63 Universitas Kristen Maranatha
5.3. Keterbatasan Penelitian
1. Penelitian ini tidak menggunakan eksperimen yang sesungguhnya, sehingga
partisipan tidak dapat mengisi semua pertanyaan pada kuesioner dengan
tepat.
2. Jumlah partisipan pada penelitian ini hanya 45 partisipan sehingga dirasa
belum cukup untuk menyempurnakan eskperimen pada penelitian ini.
3. Pengumpulan data pada penelitian ini kurang efektif karena ada beberapa
responden yang mengisi kuesioner secara asal dan pada akhirnya data
tersebut tidak dapat digunakan.
5.4. Saran
1. Peneliti selanjutnya sebaiknya melakukan eksperimen yang sesungguhnya,
yaitu dengan memberikan sejumlah uang kepada partisipan untuk membeli
barang pada toko online yang diteliti, sehingga data yang didapat lebih
akurat.
2. Pengumpulan data sebaiknya ada kontak langsung antara peneliti dan
partisipan sehingga partisipan dapat mengisi kuesioner lebih efektif dan
akurat.
3. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian pada toko online yang lebih
terkenal dan lebih baik dari pada toko online yang diteliti pada penelitian
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Aldianto, A. (2012). Analisis Pengaruh Retailing Attributes Terhadap E-Satisfaction Pada Situs Belanja Online Bhinneka.com Di Surabaya. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Vol 1, No.4.
Alhasanah, Kertahadi, dan Riyadi. (2014). Pengaruh Kegunaan, Kualitas Informasi dan Kualitas Interaksi Layanan Web E-Commerce Terhadap Keputusan Pembelian Online (Survei pada Konsumen www.getscoop.com). Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 15, No.2.
Anggraini, N. A. (2012). E-Retailing. Diakses di
(https://serenadeyourbreath.wordpress.com/2012/10/01/e-retailing/), pada 20
April, 2016.
Arum, D. L. (2013). Pengaruh Kepercayaan dan Kualitas Website Terhadap Sikap
Pelanggan Serta Dampaknya Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Toko
Online “My Sorella”. Skripsi, Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.
Assauri, Sofjan. (2014). Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Berliyanto. (2015). Profil Pengguna Internet di Indonesia Tahun 2015. Diakses di
(
http://blog.idkeyword.com/profil-pengguna-internet-di-indonesia-tahun-2015/), pada 20 April, 2016.
Cooper, Donald R. & Emory, C. William. (1998). Metode Penelitian Bisnis. Jilid 2,
Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Cooper, Donald R. & Schindler, Pamela S. (2006). Metode Riset Bisnis. Volume 1,
Edisi Sembilan. Jakarta: PT Media Global Edukasi.
Daryanto. (2011). Sari Kuliah Manajemen Pemasaran. PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.
Djakarta, D. I. (2012). Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian
(Studi pada Indonesia Seller Perusahaan E-Commerce eBay). Skripsi,
Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.
Febriano, Redho. (2012). Marketspace. Diakses di
(https://febrianoredho.wordpress.com/2012/12/13/marketspace/), pada 20 April
Universitas Kristen Maranatha
Firnanda, D. W. (2015). Pengaruh Persepsi Konsumen Mengenai Store Environment Terhadap Intensi Pembelian Ulang Di Toko Aksesoris “X” Matos. Diakses di
(https://www.academia.edu/10292881/PENGARUH_STORE_ENVIRONMEN
T_TERHADAP_INTENSI_PEMBELIAN_ULANG_DI_TOKO_X_AKSESO
RIS_MATOS), pada 25 April 2016.
Ghozali, I. (2008). Desain Penelitian Eksperimental. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Hidayat, Anwar. (2013). Uji Homogenitas. Diakses di
(http://www.statistikian.com/2013/01/uji-homogenitas.html), pada 20 April,
2016.
Jogiyanto, H.M. (2014). Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi 6, Cetakan Kedua. Yogyakarta: BPFE.
Kotler, Philip & Keller, K.L. (2007). Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua Belas,
Jilid 1, Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Indeks.
Loo, Richard. (2011). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan,Kepercayaan, dan Kesetiaan Konsumen Dalam Membeli Produk di Website Online Kaskus.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Vol.1, No.3.
Magdalena, Nonie. (2005). Analisis Pengaruh Situasi, Produk, Individu Pada
Perilaku Konsumen dan Mengkonsumsi Makanan Ringan. Tesis, Yogyakarta:
Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada.
Meldarianda, Resti dan Lisan S., H. (2010). Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Resort Café Atmosphere Bandung. Jurnal Bisnis
dan Ekonomi (JBE), Hal. 97 – 108.
Mowen C. John dan Minor Michael. (2002). Perilaku Konsumen. Edisi Kelima, Jilid
2. Jakarta: Erlangga.
Nitisusastro, Mulyadi. (2013). Perilaku Konsumen. Bandung: Alfabeta, CV.
Nursalim dan Wiradinata. (2016). Analisis Jalur Pengaruh Kepercayaan Konsumen dan Desain Website Terhadap Minat Beli Ulang, dengan E-Commerce Sebagai
Variabel Intervening: Studi Kasus Pada Produk E’Chick Secara Online. Jurnal
Manajamen dan Start-Up Bisnis, Vol. 1, No.1.
Universitas Kristen Maranatha
Peng Liang, Ting & Jen Lai, Hung. (2002). Effect of Store Design on Consumer Purchases: Van Empirical Study of On-line Bookstores. Journal of Information
& Management 39 (2002) 431-444.
Piarna, Rian. (2014). Pengaruh Sumber Informasi dan Kualitas Website terhadap Kepercayaan Pelanggan dalam Menentukan Keputusan Bertransaksi pada E-Commerce (Studi pada Pelanggan E-E-Commerce di Indonesia). Jurnal Aplikasi
Manajemen, Vol. 12, No.1.
Pratama, Suyadi, dan Susilo. (2014). Persepsi User Terhadap Desain Website eCommerce (Studi Pada Pengguna Website JKM Store). Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB), Vol. 9, No. 1.
Rahadi, D.R. (2011). Pengaruh Karakteristik Website Terhadap Kepuasan Pelanggan.
Jurnal Teknologi Informasi Politeknik Telkom, Vol.1, No.1.
Rizky, M. F. dan Yasin, H. (2014). Pengaruh Promosi dan Harga Terhadap Minat Beli Perumahan Obama PT. Nailah Adi Kurnia SEI Mencirim Medan. Jurnal
Manajemen & Bisnis, Vol. 14, No.2.
Saidani, Basrah dan Arifin, Samsul. (2012). Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Konsumen dan Minat Beli Pada Ranch Market.
Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI), Vol. 3, No.1.
Saragih, Hoga. (2012). Pengaruh Intensi Pelanggan Dalam Berbelanja Online Kembali Melalui Media Teknologi Informasi Forum Jual Beli (FJB) KASKUS.
Journal of Information System, Volume 8 Issue 2.
Schiffman dan Kanuk. (2008). Perilaku Konsumen. Edisi Tujuh. Jakarta: Indeks.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan ke-16. Bandung: Alfabeta, CV.
Suhari, Yohanes. (2008). Desain Web Berorientasi Konsumen. Jurnal Teknologi
Informasi DINAMIK, Vol. 12, No.2.
Sunyoto, Danang. (2015). Manajemen Bisnis Ritel. Yogyakarta: Center for Academic Publishing Service.
Syamsuddin, S. (2011). Penerapan E-Bisnis Pada Toko Online. Makalah, Yogyakarta: Jurusan Teknik Informatika Strata 1 STMIK AMIKOM.
Universitas Kristen Maranatha
Wowor, V. R. (2013). Bauran Pemasaran Jasa, Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Konsumen Pengguna Mobil Toyota Avanza Veloz PT. Hasjrat Abadi Manado.