• Tidak ada hasil yang ditemukan

KREATIVITAS PADA MUSISI INDIE :Studi Fenomenologi pada Band The Panic di Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KREATIVITAS PADA MUSISI INDIE :Studi Fenomenologi pada Band The Panic di Kota Bandung."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Fauzia Noor Putriaswara, 2013

Kreativitas Pada Musisi Indie (Studi Fenomenologi Pada Band The Panic Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

KREATIVITAS PADA MUSISI INDIE

(Studi Fenomenologi pada Band The Panic di Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Jurusan Psikologi

Oleh

Fauzia Noor Putriaswara

0901807

JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013

(2)

Fauzia Noor Putriaswara, 2013

Kreativitas Pada Musisi Indie (Studi Fenomenologi Pada Band The Panic Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Kreativitas pada Musisi

Indie

(Studi Fenomenologi pada Band

The Panic di Kota Bandung)

Oleh

Fauzia Noor Putriaswara

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pendidikan

© Fauzia Noor Putriaswara 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Fauzia Noor Putriaswara, 2013

(4)

Fauzia Noor Putriaswara, 2013

(5)

Fauzia Noor Putriaswara, 2013

Kreativitas Pada Musisi Indie (Studi Fenomenologi Pada Band The Panic Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Fauzia Noor Putriaswara (0901807). Kreativitas pada Musisi Indie (Studi Fenomenologi pada Band The Panic di Kota Bandung). Skripsi Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung : 2013.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fakta empiris tentang kreativitas bermusik yaitu mengenai pribadi, proses, produk serta faktor yang mendorong kreativitas pada musisi indie yaitu pada band The Panic yang berasal dari Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan pendekatan studi fenomenologi. Subjek penelitian merupakan para personil dari band The Panic yang berjumlah tiga orang dengan rentang usia 28-29 tahun dan berjenis kelamin laki-laki. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, dokumentasi, dan pertimbangan subjektif dari beberapa pakar ahli dibidang musik. Hasil dari penelitian ini menunjukan ketiga subjek mampu menghasilkan produk kreatif dalam bentuk kumpulan karya musik yang tertuang dalam album The Panic yang berjudul “All Human Talk”. Hal ini dipengaruhi karena pribadi kreatif ketiga subjek yang mendapat dorongan positif, baik dalam minat yang kuat dan dari sosialnya, serta dengan melalui proses kreatif dalam menemukan jalan keluar dari masalah yang sedang dihadapi sehingga mampu menghasilkan sebuah karya sebagai produk kreatifnya. Dari penelitian ini terdapat beberapa rekomendasi, yakni bagi para personil band The Panic dan musisi indie lainnya diharapkan dapat menjadi wawasan mengenai kreativitas dalam bermusik sehingga subjek dapat mengembangkan kemampuannya dalam bermusik baik itu menciptakan karya-karya kreatif maupun menambah keterampilan dalam bermain musik. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat meneliti tanpa intervensi penilaian subjektif, peneliti juga diharapkan lebih memperkaya literatur dan hasil-hasil penelitian terdahulu pada bidang yang dikaji agar hasil lebih mendukung.

(6)

Fauzia Noor Putriaswara, 2013

Kreativitas Pada Musisi Indie (Studi Fenomenologi Pada Band The Panic Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Fauzia Noor Putriaswara (0901807). Creativity in Indie Musician (Phenomenological Study on The Panic Band in Bandung City). Thesis Department of Psychology Faculty of Education. Indonesian University of Education. Bandung : 2013.

ABSTRACT

This research aims to describe the empirical facts about creativity of music, concerning in study of individuality, process, products and also factors that may

affect creativity on “The Panic” band, an indie musician from Bandung.

Phenomenological research design with qualitative research is used in this research. The research subjects are members of related band that consists of three man who is 28-29 years old. Interview, observation, documentation, and subjective point of view from professional musicians are some data collecting techniques which used in this research. The result of this research shows that all of the research subjects are able to produce creativity which shown in some

arranged music that include in their album called “All Human Talk”. It all

affected by characteristic of creativity inside of them whom received positive motivations from themself and their social environment, furthermore they also had gone through the creative process in a way to find some solution for their problems with the result that they are able to create music as their creativity

product. This research has some recommendations for “The Panic” band

members and other indie musicians. Hopefully this research will be a useful music experience knowledge for subjects to improve their ability in music or other kinds of creative creation and even to improve their skill in playing any musical instruments. Furthermore, researcher hope to be able to do this research without any interventions from subjective point of view. Researcher also hope to be able to enrich the literature and other past research with the same topic in effort to enrich a better result.

(7)

Fauzia Noor Putriaswara, 2013

(8)

vii

Fauzia Noor Putriaswara, 2013

Kreativitas Pada Musisi Indie (Studi Fenomenologi Pada Band The Panic Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATAPENGANTAR ... iv

UCAPANTERIMAKASIH ... v

DAFTARISI ... vii

DAFTARTABEL ... ix

DAFTARGAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BABI PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Fokus Penelitian ... 6

1.3 Rumusan Masalah ... 6

1.4 Tujuan Penelitian ... 6

1.5 Metode Penelitian... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

1.7 Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1 Kreativitas ... 9

2.2 Musik ... 19

2.3 Musik Indie ... 21

2.4 Kreativitas Musik ... 26

(9)

viii

Fauzia Noor Putriaswara, 2013

Kreativitas Pada Musisi Indie (Studi Fenomenologi Pada Band The Panic Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian ... 32

3.2 Desain Penelitian ... 32

3.3 Definisi Operasional ... 33

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.5 Alat Pengumpulan Data ... 35

3.6 Teknik Analisis Data ... 35

3.7 Pengujian Keabsahan Data ... 36

3.8 Proses Penelitian ... 37

3.9 Instrumen Penelitian... 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 43

4.1 Hasil Penelitian ... 47

4.1.1 Profil Pribadi Kreatif ... 47

4.1.2 Profil Proses Kreatif ... 71

4.1.3 Profil Pendorong Kreatif ... 92

4.1.4 Profil Produk Kreatif ... 103

4.2 Pembahasan Hasil ... 107

4.2.1 Pembahasan Hasil Pribadi Kreatif ... 107

4.2.2 Pembahasan Hasil Proses Kreatif ... 114

4.2.3 Pembahasan Hasil Pendorong Kreatif ... 120

4.2.4 Pembahasan Hasil Produk Kreatif The Panic Dalam Album “All Human Talk” ... 124

BABV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 130

5.1 Kesimpulan ... 130

5.2 Rekomendasi ... 132

(10)

ix

Fauzia Noor Putriaswara, 2013

Kreativitas Pada Musisi Indie (Studi Fenomenologi Pada Band The Panic Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN ... 137

RIWAYAT HIDUP ... 319

DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Pedoman Wawancara ... 39

Tabel 4.1 Profil Pribadi Kreatif Subjek Satu (KP) ... 55

Tabel 4.2 Profil Pribadi Kreatif Subjek Dua (FD) ... 61

Tabel 4.3 Profil Pribadi Kreatif Subjek Tiga (GP) ... 70

Tabel 4.4 Profil Proses Kreatif Subjek Satu (KP) ... 78

Tabel 4.5 Profil Proses Kreatif Subjek Dua (FD) ... 84

Tabel 4.6 Profil Proses Kreatif Subjek Tiga (GP)... 92

Tabel 4.7 Profil Pendorong Kreatif Subjek Satu (KP) ... 95

Tabel 4.8 Profil Pendorong Kreatif Subjek Dua (FD) ... 99

Tabel 4.9 Profil Pendorong Kreatif Subjek Tiga (GP) ... 103

Tabel 4.10 Album The Panic “All Human Talk” ... 106

(11)

x

Fauzia Noor Putriaswara, 2013

Kreativitas Pada Musisi Indie (Studi Fenomenologi Pada Band The Panic Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Releasse Album The Panic ... 105

Gambar 4.2 Album The Panic ... 106

Gambar 4.3 Kolaborasi The Panic dan Etnik ... 106

Gambar 4.4 Kolaborasi The Panic dan Karinding ... 106

(12)

xi

Fauzia Noor Putriaswara, 2013

Kreativitas Pada Musisi Indie (Studi Fenomenologi Pada Band The Panic Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kelengkapan Surat-Surat ... 137

Lampiran 2 Verbatim Wawancara Subjek ... 145

Lampiran 3 Horizonalizing Subjek ... 186

Lampiran 4 Cluster of Meaning Subjek ... 219

Lampiran 5 Verbatim Wawancara Informan ... 245

Lampiran 6 Horizonalizing Informan ... 256

Lampiran 7 Cluster of Meaning Informan ... 264

Lampiran 8 Surat Persetujuan Subjek Penelitian dan Member Check ... 272

Lampiran 9 Pertimbangan Subjektif Pakar Musik ... 282

Verbatim Diskusi narasumber Major Label ... 294

Lampiran 10 Dokumentasi : Artikel, Berita dan Gambar The Panic ... 300

(13)

1

Fauzia Noor Putriaswara, 2013

Kreativitas Pada Musisi Indie (Studi Fenomenologi Pada Band The Panic Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Musik merupakan sarana untuk mengembangkan dan

mengaktulisasikan potensi para pemainnya. Dalam kehidupan sehari-hari,

secara sengaja atau tidak musik selalu melekat dan ada disekitar manusia.

Berbagai tayangan program musik1 di televisi pun, kini telah hadir untuk memberikan hiburan dan secara langsung memperkenalkan para musisi

dengan label yang menaungi didalamnya.

Menurut Rez (2008) label rekaman (record label) adalah suatu jenis

perusahaan yang berkaitan dalam hal pemasaran hasil suatu rekaman suara

seperti karya musik maupun video musik. Label rekaman menjadi senjata

utama bagaimana artis dapat memasarkan dan memproduksi karya musiknya

sehingga label rekaman menjadi salah satu wajah dan barometer yang dapat

dilihat perkembangannya, baik dari segi teknologi, produktivitas, kreativitas,

maupun salah satu unsur terpenting yaitu kebebasan bermusik (Rez, 2008).

Terdapat empat label terbesar didunia yang menguasai pasar musik sekitar

70% didunia dan 80% di Amerika diantaranya Warner Music Group2,

EMI3, Sony BMG4, dan Universal Music Group5(Rez, 2008).

Saat ini, sudah banyak band-band yang bergerak sendiri tanpa

dinaungi oleh label besar. Biasanya, band-band tersebut mengelola sendiri

dengan cara membuat lagu, rekaman musik, mempromosikan sampai

1

Tayangan program musik di Indonesia antara lain Dahsyat, MTV Ampuh, Inbox, dsb. 2

Warner Music Group merupakan perusahaan rekaman yang berasal dari Amerika Serikat (Rez, 2008).

3

Electric and Musical Industries Ltd. merupakan perusahaan musik internasional, yang berkantor pusat di London, Inggris. Serikat (Rez, 2008).

4

Sony BMG Music EntertainmentInc. beroperasi disekitar 60 negara (Rez, 2008). 5

(14)

2

Fauzia Noor Putriaswara, 2013

Kreativitas Pada Musisi Indie (Studi Fenomenologi Pada Band The Panic Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pembuatan merchandise6 sendiri kepada masyarakat. Band-band tersebut dinamakan band indie.

Menurut Echols dan Sadily (1996:318) “Indie berasal dari kata

independent yang berarti merdeka, sendiri, yang berdiri sendiri, yang

berjiwa bebas.” Konsep pada musik indie diartikan sebagai kreasi musik

yang dibangun secara mandiri diluar aliran komersil yang tidak didukung

oleh perusahaan rekaman.

Di Indonesia, label dalam musik terdiri atas indie label dan major

label. Major label merupakan perusahaan rekaman yang berhubungan

dengan modal besar sedangkan indiependent label merupakan perusahaan

rekaman kecil yang dimiliki secara indiependent (Rez, 2008).

Perkembangan musik indie di Indonesia tumbuh secara natural.

Menurut Denny Sakrie (Sidakaton, 2011) seorang pengamat musik

Indonesia, istilah indie keluar pada tahun 1980 dan di Indonesia terjadi di

Bandung pada tahun 1993 oleh Richard Mutter7 salah satu personil PAS Band8. Namun jika dilihat secara historis, pada tahun 1975 Guruh Soekarno Putra9 membuat satu proyek eksperimen dengan nama Guruh Gipsy10, eksperimen tersebut menggabungkan budaya Bali dengan musik rock.

Eksperimen musik itu tidak melalui distribusi nasional yang waktu itu ada di

Harco Glodok11. Mereka menyebarkan kaset yang dirilis pada tahun 1977 secara door to door, dengan dititipkan di salon, di apotik, atau di

sekolah-sekolah musik. Pada saat itu, belum disebut indie, namun merupakan cikal

bakal lahirnya musik dan band-band indie di Indonesia (Sidakaton, 2011).

6

Merchandise adalah barang dagangan untuk mendorong penjualan barang-barang dengan iklan atau dengan memastikan bahwa mereka dicatat sebagai salah satu media promosi.

(Gillard, 2013) 7

Richard Mutter merupakan mantan pemain drum pada band Sahara dan Pas band. 8

Pas Band adalah kelompok musik yang mencampurkan warna musik rock, hip hop, dan punk. (Hanafi, 2012)

9

Guruh Soekarno Putra adalah anak bungsu dari pasangan presiden pertama RI, Soekarno dan Fatmawati (Wikipedia, n.d)

10

Guruh Gipsy adalah sebuah nama judul album eksperimental, yang merupakan proyek kolaborasi antara Guruh Soekarnoputra dengan grup musik Gipsy (Wikipedia, n.d)

11

(15)

3

Fauzia Noor Putriaswara, 2013

Kreativitas Pada Musisi Indie (Studi Fenomenologi Pada Band The Panic Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Beberapa band seperti The S.I.G.I.T, The Upstairs, The Brandals,

The Milo, Bangku Taman, Efek Rumah Kaca, Teenage, Dead Star, Seek Six

Sick, The Adams, White Shoes and The Couple Company, Goodnight

Electric dll, mendapatkan tempatnya di hati para penikmat musik. Terakhir

delapan album rilisan band dan label indie, masuk dalam jajaran 20 album

terbaik versi Rolling Stone12 tahun 2008. Ini membuktikan bahwa kualitas musik band-band indie di Indonesia sangat baik, karena mampu bersaing

dengan karya band dan label besar (Putranto, 2011).

Bagi sebagian besar musisi, bergabung dengan major label

umumnya menjadi pilihan jalan terbaik untuk mencapai puncak prestasi.

Melalui major label, musisi mendapatkan kemudahan dalam meraih

ketenaran dan menghasilkan uang, meskipun terdapat sejumlah kompromi

yang harus dijalankan. Namun, dalam pemikiran para musisi indie seperti

pada grup band White Shoes and The Couples Company (WSTCC), SORE,

Goodnight Electric dan Frau, uang bukanlah tujuan akhir yang ingin dicapai.

Bagi mereka, bermain musik harus sesuai dengan hati dan jiwa. Kebebasan

bereksrepsi melalui musik dan lagu kesukaan mereka, tidak dapat ditukar

dengan uang sekalipun (Metro TV, 2009).

Salah satunya bagi grup band White Shoes and The Couples

Company (WSTCC) yang telah meraih berbagai penghargaan dari dalam

dan luar negeri serta seringnya pentas di berbagai panggung musik nasional

dan internasional. Namun mereka tidak bergabung dalam sebuah rekaman

besar atau major label, sekalinya ditawari untuk bergabung mereka tidak

menginginkannya dengan alasan mereka tak ingin “disetir” oleh keinginan

pihak major label untuk memainkan aliran yang berdasarkan pertimbangan

bisnis komersil. Berikut pernyataan “Bermain musik tidak boleh dengan

perasaan terkekang, kami tak bisa seperti itu. Kami ingin bebas lepas memainkan idealisme kami dalam bermusik” cetus Sari, vokalis WSTCC (Metro TV, 2009).

12

(16)

4

Fauzia Noor Putriaswara, 2013

Kreativitas Pada Musisi Indie (Studi Fenomenologi Pada Band The Panic Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Melihat fenomena di atas, kebebasan dalam bermusik merupakan hal

yang sangat penting yang harus dimiliki seorang musisi terutama musisi

indie yang memiliki idealisme tersendiri dalam menciptakan sebuah karya

musik. Seperti yang diungkapkan Mochtar Lubis (Munandar, 2009)

menyatakan bahwa salah satu persyaratan utama bagi berkembangnya

kreativitas suatu bangsa adalah kebebasan. Kebebasan untuk berpikir,

menyatakan pikiran, mencipta, dan kebebasan melakukan pilihan. Selain itu,

seorang musisi indie dituntut untuk memiliki kreativitas yang sangat kuat,

suatu pemikiran-pemikiran hebat sangat diperlukan oleh para musisi indie

dalam menciptakan sebuah produk dalam bermusik.

Kreativitas menurut Drevdahl (Hurlock,1992:4) adalah “kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk, atau gagasan apa saja

yang pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya.”

Supriadi (1994:7) mengungkapkan bahwa “kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik

berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada.”

Kreativitas yang dimiliki musisi indie tentunya akan membantu

dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Pemikiran kreatif membantu

seorang musisi untuk menciptakan karya-karya yang dapat dinikmati

masyarakat luas. Sehingga, nantinya para musisi indie mampu bersaing

dengan para musisi yang berada dinaungan label besar bahkan hingga musik

internasional.

Dalam penelitian yang dilakukan Torrance (Rahim, 2011:8) yang

dilakukan pada tujuh Negara (Amerika Serikat, Australia, Samoa, Jerman

Barat, India, Yunani, Filipina) menemukan adanya faktor sosial budaya

yang kuat mempengaruhi arah dari perkembangan kreativitas, tingkatan

fungsi dari kreativitas, dan jenis dari fungsi kreativias yang mengalami

(17)

5

Fauzia Noor Putriaswara, 2013

Kreativitas Pada Musisi Indie (Studi Fenomenologi Pada Band The Panic Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Beberapa penelitian lain mengenai hubungan antara kreativitas dan

musik telah dilakuan. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan

Wicaksono (2009:11) di sekolah dasar, menunjukkan bahwa penerapan

unsur kreativitas dalam pembelajaran musik juga dapat meningkatkan

kemampuan bermusik, yaitu kompetensi atau penguasaan di bidang musik

yang meliputi irama, melodi, harmoni, bentuk, gaya, ekspresi dan

kreativitas.

Dari penelitian di atas, terdapat hubungan yang signifikan antara

musik dan kreativitas. Seorang pemusik diharapkan mempunyai kreativitas

yang tinggi, demikian juga para musisi indie yang secara mandiri

mendirikan dan memasarkan musik agar dapat diterima di semua kalangan

dan dapat membentuk pasarnya sendiri tanpa adanya bantuan dari

perusahaan label besar di Indonesia.

Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai kreativitas yang dimiliki oleh musisi indie di Kota

Bandung. Subjek penelitian difokuskan pada 3 personil dari band The Panic

yang merupakan salah satu band indie di Kota Bandung. The Panic berdiri

pada tahun 2001, selama 12 tahun The Panic memproduksi dan memasarkan

lagunya secara independent. Pada tahun 2012, The Panic berhasil masuk

nominasi pada penghargaan VIMA13 Asia sebagai Best Roct Act.

Penelitian ini mengambil lokasi di kota Bandung dikarenakan kota

Bandung merupakan kota yang terkenal melahirkan band-band indie di

Indonesia. Hal ini tentunya berbanding lurus dengan semakin banyaknya

band-band indie, maka kreativitas para musisi pun harus semakin baik guna

meraih kesuksesan dalam memasarkan musiknya.

13

(18)

6

Fauzia Noor Putriaswara, 2013

Kreativitas Pada Musisi Indie (Studi Fenomenologi Pada Band The Panic Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1.2 Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah mendeskripsikan fakta empiris tentang

kreativitas pada band The Panic. Konsep kreativitas yang diambil menurut

konsep dari Rhodes (Munandar, 2009:20) mengemukakan bahwa

kreativitas dirumuskan dalam istilah person (pribadi), process (proses),

press (dorongan), dan product (produk). Keempat jenis definisi tentang

kreativitas ini disebut sebagai “Four P’S of Creativity” yang saling

berkaitan yaitu pribadi yang kreatif akan melibatkan diri dalam proses

kreatif, dan dengan dukungan dan dorongan (press) dari lingkungan akan

menghasilkan produk kreatif.

1.3 Rumusan Masalah

Dari paparan fenomena diatas, dapat dirumuskan masalah yang

dirinci dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran pribadi kreatif pada musisi band The Panic di

Kota Bandung?

2. Bagaimana gambaran proses kreatif pada musisi band The Panic di Kota

Bandung?

3. Faktor yang mendorong kreativitas pada musisi band The Panic di Kota

Bandung

4. Bagaimana gambaran produk band The Panic dalam Album ”All Human

Talk” ?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan, tujuan penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan fakta empiris tentang:

1. Pribadi kreatif pada musisi band The Panic di Kota Bandung

2. Proses kreatif pada musisi band The Panic di Kota Bandung

(19)

7

Fauzia Noor Putriaswara, 2013

Kreativitas Pada Musisi Indie (Studi Fenomenologi Pada Band The Panic Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4. Produk Kreatif band The Panic dalam Album ”All Human Talk”

1.5 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kualitatif yang menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2001)

yaitu “prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata

-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”.

Pada penelitian kualitatif peneliti berperan sebagai alat pengumpul

data utama. Hal ini berarti bahwa peneliti sebagai alat dapat berperan aktif

dalam merencanakan, mengumpulkan data, menganalisis, menafsirkan, dan

pada akhirnya melaporkan hasil penelitian. Artinya peneliti menjadi

segalanya dalam proses penelitian (Moleong, 2001).

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi

fenomenologi dengan tujuan agar dapat memberikan gambaran bagaimana

sebenarnya pelaksanaan penelitian, sekaligus sebagai pedoman bagi para

peneliti fenomenologi (Kuswarno, 2009).

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan

pengetahuan mengenai tingkat kreativitas pada musisi band indie. Selain itu

agar dapat memberikan pengetahuan mengenai faktor-faktor apa saja yang

dapat meningkatkan kreativitas pada musisi band indie serta dapat

memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu khususnya ilmu Psikologi

dan bagi peneliti-peneliti lainnya yang ingin melanjutkan penelitian yang

serupa.

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

pada musisi band indie agar dapat mengembangkan kreativitasnya. Selain

itu, dapat dijadikan pedoman pada musisi band tentang bagaimana caranya

(20)

8

Fauzia Noor Putriaswara, 2013

Kreativitas Pada Musisi Indie (Studi Fenomenologi Pada Band The Panic Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

hal-hal yang dapat menghambat kreativitas pada musisi band indie itu

sendiri.

1.7 Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I : Berisi tentang latar belakang penelitian, fokus masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian,

manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.

BAB II : Berisi tentang definisi kreativitas, konsep kreativitas 4P,

alat ukur kreativitas, definisi musik, unsur-unsur

pembentuk musik, musik indie, perbedaan indie dan

major label, faktor-faktor yang mempengaruhi

perkembangan musik indie, dampak yang ditimbulkan

dari perkembangan musik indie, dan kreativitas musik,

kajian fenomenologi

BAB III : Berisi tentang lokasi dan subjek penelitian, desain

penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data,

alat pengumpulan data, teknik analisis data, pengujian

keabsahan data, proses penelitian dan instrumen

penelitian.

BAB IV : Berisi tentang hasil penelitian subjek dan pembahasan

penelitian subjek

(21)

32

Fauzia Noor Putriaswara, 2013

Kreativitas Pada Musisi Indie (Studi Fenomenologi Pada Band The Panic Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di kota Bandung karena kota

Bandung merupakan kota yang terkenal melahirkan band-band indie di

Indonesia. Hal ini tentunya berbanding lurus dengan semakin banyaknya

band-band indie, maka kreativitas para musisi pun harus semakin baik guna

meraih kesuksesan dalam memasarkan musiknya.

Pemilihan subjek penelitian dilakukan dengan purposive sampling.

Purposive sampling adalah teknik sampel dengan pertimbangan tertentu

(Sugiyono, 2012).Pertimbangan subjek ini yaitu orang yang dianggap dapat

memberikan informasi yang valid mengenai kreativitas pada musisi indie,

serta faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas pada musisi indie.

Subjek penelitian ini merupakan para personil dari Band The Panic

yang berjumlah 3 orang yang berjenis kelamin laki-laki dan berusia berkisar

antara 28-29 tahun. Subjek pertama adalah KP merupakan seorang vokalis

dan pemain gitar dari The Panic. Subjek kedua adalah FD yang merupakan

pemain bass dalam The Panic. Subjek ketiga adalah GP yang merupakan

pemain drum dalam band The Panic.

3.2 Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian kreativitas pada musisi

Indie adalah metode penelitian kualitatif yang menurut Bogdan dan Taylor

(Moleong, 2012) yaitu “prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

yang dapat diamati”. Menurut Moleong (2012) penelitian kualitatif ini

dimaksudkan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh

(22)

33

Fauzia Noor Putriaswara, 2013

Kreativitas Pada Musisi Indie (Studi Fenomenologi Pada Band The Panic Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada

suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai

metode ilmiah. Pada penelitian kualitatif peneliti berperan sebagai alat

pengumpul data utama. Hal ini berarti bahwa peneliti sebagai alat dapat

berperan aktif dalam merencanakan, mengumpulkan data, menganalisis,

menafsirkan, dan pada akhirnya melaporkan hasil penelitian. Artinya

peneliti menjadi segalanya dalam proses penelitian (Moleong, 2001).

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi

fenomenologi dengan tujuan agar dapat memberikan gambaran bagaimana

sebenarnya pelaksanaan penelitian, sekaligus sebagai pedoman bagi para

peneliti fenomenologi (Kuswarno, 2009).

3.3 Definisi Operasional

Rhodes (Munandar, 2009:20) mengemukakan bahwa kreativitas

dirumuskan dalam istilah person (pribadi), process (proses), press

(dorongan), dan product (produk).

Keempat jenis definisi tentang kreativitas ini disebut sebagai “Four

P’S of Creativity” yang saling berkaitan yaitu pribadi yang kreatif akan melibatkan diri dalam proses kreatif, dan dengan dukungan dan dorongan

(press) dari lingkungan akan menghasilkan produk kreatif.

Kreativitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penilaian

individu terhadap aspek-aspek yang dianggap penting dan melekat pada

dirinya. Kreativitas dalam konsep musik diartikan sebagai kemampuan

dalam menghasilkan suatu karya musik yang orisinil maupun hasil dari

kombinasi musik yang ada menjadi musik yang baru dan relatif berbeda

dengan musik yang sebelumnya.

Kreativitas diungkap melalui wawancara yang menggunakan

panduan wawancara yang dirumuskan menurut Rhodes (Munandar, 2009)

yang menyatakan bahwa dalam kreativitas terdapat empat unsur pokok

(23)

34

Fauzia Noor Putriaswara, 2013

Kreativitas Pada Musisi Indie (Studi Fenomenologi Pada Band The Panic Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3.4Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data antara lain dengan menggunakan teknik

Triangulasi/gabungan dan pertimbangan subjektif. Berikut penjelasannya:

1. Wawancara

Pada penelitian ini peneliti menggunakan wawancara mendalam (in-dept

interview) dan dikumpulkan dengan pencatatan verbatim serta dibantu

dengan alat perekam suara. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk

menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang

diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya (Sugiyono, 2012).

2. Observasi

Obsevasi yang digunakan adalah observasi partisipatif yang merupakan

observasi dimana peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari orang yang

sedang diamati. Observasi partisipan ini maka data yang diperoleh akan

lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dan

setiap perilaku yang nampak.

3. Dokumen

Merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen dapat

berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang.

Misalnya lukisan, gambar, film, kaset, video, DVD dan sebagainya

(Sugiyono, 2012).

4. Pertimbangan Subjektif

Menurut Supriadi (1994) pertimbangan subjektif digunakan dengan cara

meminta sekelompok pakar untuk menilai kreativitas orang-orang

tertentu yang sesuai dengan bidangnya. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan prosedur dengan cara meminta pertimbangan dari

(24)

35

Fauzia Noor Putriaswara, 2013

Kreativitas Pada Musisi Indie (Studi Fenomenologi Pada Band The Panic Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

antara lain Henry Virgan, M.Pd, Hery Supiarza, M.Pd, dan Dody

Mohamad Kholid, S.Pd.,M.Sn.

3.5Alat Pengumpulan Data

Alat yang digunakan untuk pengumpulan data adalah sebagai berikut:

a. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara digunakan agar wawancara yang dilakukan tidak

menyimpang dari tujuan penelitian. Pedoman ini disusun tidak hanya

berdasarkan tujuan penelitian tetapi juga berdasarkan teori yang

berkaitan dengan masalah kreativitas bermusik.

b. Buku Catatan

Buku catatan berfungsi untuk mencatat semua percakapan dengan

sumber data.

c. Tape Recorder

Tape recorder berfungsi untuk merekam semua percakapan dalam

wawancara atau pembicaraan.

d. Kamera

Untuk memotret jika peneliti sedang melakukan pembicaraan dengan

informan atau sumber data.

3.6Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan menurut

konsep fenomenologi menurut pemikiran Creswell (Kuswarno, 2009) terdiri

atas:

1. Mendeskripsikan data secara menyeluruh tentang pengalamannya.

2. Menemukan pernyataan (dalam wawancara) tentang bagaimana

orang-orang memahami topik, rincian pernyataan-pernyataan tersebut

(horisonalisasi data) dan perlakuan setiap pernyataan memiliki nilai

yang setara, serta kembangkan rincian tersebut dengan tidak melakukan

(25)

36

Fauzia Noor Putriaswara, 2013

Kreativitas Pada Musisi Indie (Studi Fenomenologi Pada Band The Panic Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Pengelompokan data dari pernyataan-pernyataan tersebut kedalam

unit-unit bermakna (meaning unit). Peneliti merinci unit-unit tersebut dan

menuliskan sebuah penjelasan teks (textural description) tentang

pengalamannya, termasuk contoh-contoh secara seksama.

4. Merefleksikan pemikirannya dan menggunakan variasi imajinatif

(imaginative variation) atau deskripsi struktural (structural

description), mencari keseluruhan makna yang memungkinkan dan

melalui perspektif yang divergen (divergent perspectives),

mempertimbangkan kerangka rujukan atas segala (phenomenon), dan

mengkonstruksikan bagaimana gejala tersebut dialami.

5. Mengkonstruksikan seluruh penjelasannya tentang makna dan esensi

(essence) pengalamannya.

6. Proses tersebut merupakan langkah awal peneliti mengungkapkan

pengalamannya, dan kemudian diikuti pengalaman seluruh partisipan.

Setelah itu dilakukan, kemudian menulis deskripsi gabungan (composite

description).

3.7Pengujian Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan uji kredibilitas data

atau kepercayaan terhadap data hasil antara lain:

1. Expert Judgement

Expert Judgement dilakukan untuk menguji keabsahan instumen yang

akan dijadikan pedoman wawancara. Expert judgement ini dilakukan

kepada tiga dosen ahli musik yaitu Dr. phil. Yudi Sukmayadi, M.Pd,

Henry Virgan, M.Pd dan Drs. Robby Regenald Meka, M.Hum.

2. Triangulasi Sumber

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber. Sumber pada penelitian ini

dilakukan kepada tiga orang terdekat subjek.

(26)

37

Fauzia Noor Putriaswara, 2013

Kreativitas Pada Musisi Indie (Studi Fenomenologi Pada Band The Panic Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Diskusi dengan teman ini dilakukan dengan diskusi dengan beberapa

teman musisi dari major label yang juga pernah berkecimpung didalam

musik indie.

4. Menggunakan Bahan Referensi

Bahan referensi disini adalah adanya pendukung untuk membuktikan

data yang telah ditemukan oleh peneliti. Pada penelitian mengenai

kreativitas pada musisi indie peneliti menggunakan bahan referensi

seperti rekaman suara, foto-foto, video, artikel berita dan sebagainya.

5. Member Check

Member check merupakan proses pengecekan data yang diperoleh

peneliti kepada pemberi data. Tujuannya adalah untuk mengetahui

seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan

oleh pemberi data.

3.8Proses Penelitian

Proses pelaksanaan penelitian akan diuraikan ke dalam beberapa tahap

sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

a. Menyusun proposal penelitian.

b. Mengajukan usulan rancangan penelitian.

c. Mencari informasi musisi indie di Kota Bandung.

d. Menentukan metode dan alat ukur yang akan digunakan.

e. Mencari sumber beberapa pakar ahli untuk dijadikan alat ukur

pertimbangan subjektif dalam mengukur produk kreatif dan untuk

expert judgement dalampengecekan instrumen penelitian.

(27)

38

Fauzia Noor Putriaswara, 2013

Kreativitas Pada Musisi Indie (Studi Fenomenologi Pada Band The Panic Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

g. Melakukan expert judgement oleh tiga dosen ahli dibidang musik

yaitu Dr. phil. Yudi Sukmayadi, M.Pd, Henry Virgan, M.Pd dan Drs.

Robby Regenald Meka, M.Hum.

h. Menentukan waktu pengambilan data.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Mendatangi subjek penelitian untuk menjelaskan tujuan penelitian

kemudian meminta kesedian untuk dijadikan subjek dalam

penelitian.

b. Melakukan wawancara dan observasi kepada ketiga subjek

penelitian.

c. Melakukan pengecekan data dengan berbagai sumber. Sumber pada

penelitian ini dilakukan kepada tiga orang terdekat subjek.

d. Melakukan pengecekan kebenaran data (member check)

e. Mencari informasi seputar dokumentasi ketiga subjek dalam bentuk

artikel dan berita, gambar, video, produk kreatif yang berupa

karya-karya musik dari ketiga subjek.

f. Diskusi dengan musisi major label yang juga pernah berkecimpung

didalam musik indie untuk dijadikan narasumber.

g. Memberikan hasil produk ketiga subjek kepada ketiga pakar musik

untuk dianalisis kreativitasnya (pertimbangan subjektif). Pakar ahli

dalam bidang musik tersebut antara lain Henry Virgan, M.Pd, Hery

Supiarza, M.Pd, dan Dody Mohamad Kholid, S.Pd.,M.Sn.

3. Tahap Pengolahan

a. Mendeskripsikan data secara menyeluruh tentang pengalaman ketiga

subjek dan informan dalam bentuk verbatim.

b. Merinci pernyataan-pernyataan ketiga subjek dan informan dalam

(28)

39

Fauzia Noor Putriaswara, 2013

Kreativitas Pada Musisi Indie (Studi Fenomenologi Pada Band The Panic Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

c. Mengelompokan data dari pernyataan-pernyataan tersebut kedalam

unit-unit bermakna dalam bentuk Cluster of Meaning.

d. Menganalisa data berdasarkan teori yang ada, dan dari berbagai

narasumber serta pakar-pakar ahli dibidang musik.

e. Penarikan kesimpulan hasil penelitian.

f. Mengkonsultasikan dengan pembimbing.

g. Menyusun laporan hasil penelitian.

h. Merevisi laporan setelah melakukan bimbingan.

3.9Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini merupakan instrumen yang sudah disepakati

melalui expert judgement dari beberapa dosen dibidang musik dan

dirumuskan menurut Rhodes (Munandar, 2009) yang menyatakan bahwa

dalam kreativitas terdapat empat unsur pokok berpikir kreatif, yaitu:

1. Person, dengan ciri-ciri seperti rasa ingin tahu, imajinasi yang kuat,

minat besar, tekun dan ulet, tertantang oleh kemajemukan, berani

mengambil resiko dan menghargai.

2. Process, dengan ciri-ciri seperti kelancaran, keluwesan, orisional,

elaborasi dan evaluasi.

3. Press, yang meliputi dorongan internal dan dorongan eksternal.

4. Product, berisikan beberapa pendapat pakar musik mengenai produk

kreatif subjek dan dokumen mengenai produk subjek dalam bentuk foto)

Tabel 3.1 Pedoman Wawancara

Indikator Pertanyaan

(29)

40

Fauzia Noor Putriaswara, 2013

Kreativitas Pada Musisi Indie (Studi Fenomenologi Pada Band The Panic Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Rasa ingin tahu

a) Apakah anda selalu mengikuti perkembangan band musik terbaru? Jika iya, mengapa?

b)Jenis musik seperti apa yang ikuti?

c) Apakah dengan adanya perkembangan band musik tersebut mempengaruhi hasil karya musik anda?

d)Apakah anda selalu mencari tahu bagaimana proses

perkembangan band musik tersebut sehingga menjadi sukses? e) Media mana saja yang anda gunakan untuk mencari tahu

perkembangan musik?

Imajinasi yang kuat

a)Apakah anda selalu membayangkan suatu hal yang dapat dijadikan inspirasi dalam karya musik anda?

b)Apa saja yang anda bayangkan?

c)Bagaimana caranya agar insprasi dari yang anda bayangkan menjadi suatu karya?

d)Apakah terdapat kesulitan ketika anda menuangkan inspirasi tersebut kedalam sebuah karya?

e)Apakah imajinasi terbesar yang ingin dicapai untuk kemajuan musik anda?

Minat besar a) Apakah bermusik merupakan sesuatu yang anda senangi? b)Faktor apa yang menyebabkan anda senang bermusik? c) Apakah keinginan terbesar untuk musik anda?

d)Bagaimana caranya untuk mencapai keinginan tersebut agar dapat tercapai?

e) Usaha apa saja yang anda lakukan agar keinginan tersebut tercapai?

Tekun & Ulet a) Apakah anda dapat berkonsentrasi penuh dengan kegiatan bermusik yang anda lakukan?

b)Apakah anda selalu berlatih manyanyi/memainkan alat musik yang anda kuasai?

c) Seberapa sering anda berlatih?

d)Ketika band musik anda akan perform, seberapa sering anda berlatih?

e) Apakah anda bekerja keras untuk meningkatkan kemampuan bermusik?

Tertantang oleh

kemajemukan

a)Apakah anda merasa kesulitan beradaptasi dengan pendengar musik yang umumnya sulit menerima karya musik anda? b)Jika ya, kesulitan seperti apa yang anda alami?

c)Bagaimana anda mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut? d)Apakah anda merasa tertantang dengan adanya kemajuan

band-band musik tanah air?

(30)

41

Fauzia Noor Putriaswara, 2013

Kreativitas Pada Musisi Indie (Studi Fenomenologi Pada Band The Panic Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Berani mengambil resiko

a)Apakah anda siap menerima resiko jika karya musik anda sulit diterima dimasyarakat?

b)Bagaimana sikap anda saat menerima tantangan resiko? c)Kesulitan terbesar apa yang mungkin terjadi pada band musik

anda?

d)Apakah anda siap menghadapi resiko dari usaha yang anda lakukan?

e)Bagaimana cara anda untuk menghindari resiko? Menghargai a)Musik apa saja yang selalu dengar setiap harinya?

b)Apakah anda pernah merasa bahwa anda telah menghargai musik yang didengar sehari-hari?

c)Dengan cara apakah anda menghargai karya musik tersebut? d)Bagaimana tanggapan mengenai musik yang bermunculan di layar

TV yang tidak sesuai dengan minat musik anda?

e)Bagaimana tanggapan anda mengenai musik-musik yang dibawah naungan label perusahaan?

Dimensi : Process

Kelancaran a)Apakah anda suka menemukan ide dan gagasan baru untuk karya musik?

b)Apakah anda mampu berimprovisasi dengan alat musik yang anda kuasai?

c)Apakah anda mampu menciptakan lagu dalam waktu singkat? d)Berapa banyak karya musik yang sudah anda ciptakan?

e)Hambatan apa yang anda alami ketika menyampaikan ide dalam karya musik anda?

Keluwesan a)Masalah seperti apa yang anda hadapi ketika berkecimpung didalam musik indie?

b)Bagaimana anda menyelesaikan masalah tersebut? c)Apakah musik anda dapat diterima dimasyarakat luas?

d)Bagaimana cara anda mempromosikan musik anda agar dapat diterima masyarakat?

e)Apakah anda melihat berbagai sudut pandang untuk menyelesaikan suatu masalah?

Orisionalitas a)Apakah anda mampu membuat karya musik baru dan unik? b)Bagaimana cara anda agar dapat menciptakan musik yang berbeda

dengan yang lain?

c)Darimana inspirasi musik yang anda ciptakan?

d)Apakah anda dapat membaca situasi yang tepat ketika akan mempromosikan karya musik tersebut?

e)Apakah anda pernah menciptakan konsep yang unik dalam mempromosikan karya musik anda?

Elaborasi a)Apakah anda mampu memperkaya karya musik yang sudah ada? b)Apakah ada contoh karya musik yang anda kembangkan dari karya

(31)

42

Fauzia Noor Putriaswara, 2013

Kreativitas Pada Musisi Indie (Studi Fenomenologi Pada Band The Panic Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

c)Bagaimana cara anda memperinci suatu karya agar dinilai lebih menarik?

d)Apakah anda puas dengan hasil yang sudah didapat sekarang? e)Apakah anda selalu bertindak untuk meningkatkan hasil?

Evaluasi a) Apabila anda mengalami permasalahan antara personil, bagaimana anda menilai masalah tersebut?

b)Apakah anda mengambil keputusan untuk menyelesaikan masalah tersebut?

c)Bagaimana anda melaksanakan keputusan yang anda ambil untuk menyelesaikan masalah tersebut?

d)Apakah anda memiliki patokan untuk menilai karya musik yang anda buat itu tepat?

e)Bagaimana anda mengevaluasi setiap rencana yang telah dilakukan, untuk perencanaan berikutnya?

Dimensi : Press

Motivasi Internal

a)Apa yang anda lakukan di waktu senggang?

b)Apakah anda memiliki hasrat untuk menciptakan lagu? Mengapa anda menciptakan sebuah lagu?

c)Faktor apa yang mendorong anda untuk menciptakan sebuah lagu? d)Jika dihadapkan pada suatu pilihan yang menyulitkan anda untuk

bermusik, apakah anda akan tetap bermusik?

e)Apakah anda sering membandingkan karya musik yang anda buat dengan yang lain?

Motivasi Eksternal

a)Apakah keluarga dan lingkungan sosial mendukung kegiatan bermusik?

b)Dukungan darimana saja yang anda dapatkan dalam bermusik? c)Apakah anda memiliki pendengar setia dalam musik anda? d)Apa penyebab anda masih bertahan pada band musik yang

berumur hampir 12 tahun?

e)Penghargaan apa yang pernah anda dapat dalam karya musik anda? Tekanan a)Apa yang anda lakukan jika temuan karya musik anda tidak dapat

diterima oleh personil yang lain?

b)Apakah ada tekanan dari lingkungan sosial untuk menciptakan sebuah lagu?

c)Apakah lingkungan sosial menghargai inovasi dari lagu yang ciptakan?

d)Bagaimana jika pendengar musik anda meminta untuk mengubah karya musik anda

e)Apakah ada tuntutan manajemen dalam musik anda?

(32)

43

Fauzia Noor Putriaswara, 2013

Kreativitas Pada Musisi Indie (Studi Fenomenologi Pada Band The Panic Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

a)Apakah ada yang membantu anda dalam menciptakan sebuah konsep karya musik?

b)Bagaimana peran personil lainnya dalam menciptakan sebuah karya untuk band anda?

c)Seiring berjalannya waktu, apakah musik anda dapat dipengaruhi oleh musik lain?

d)Apakah jenis musik band anda sudah ada sebelumnya?

(33)

130 Fauzia Noor Putriaswara, 2013

Kreativitas Pada Musisi Indie (Studi Fenomenologi Pada Band The Panic Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dari perilaku kreatif terhadap personil dari

musisi indie yang berjumlah 3 subjek didapatkan bahwa kreativitas

bermusik ketiga subjek tercermin pada dimensi yang dirumuskan dalam

person (pribadi), process (proses), press (dorongan), dan product

(produk). Keempat dimensi yang dirumuskan oleh Rhodes (Munandar,

2009) saling berkaitan yaitu pribadi yang kreatif akan melibatkan diri dalam

proses kreatif, dengan dukungan dan dorongan (press) dari lingkungan

akan menghasilkan produk kreatif.

Pada pribadi kreatif (person) dicerminkan pada ketiga subjek yang

memiliki rasa ingin tahu terhadap musik-musik yang menjadi inspirasinya

dalam bermusik, memiliki imajinasi dalam berkarya, minat yang besar

terhadap musik, memiliki ketekunan dan keuletan dalam menciptakan

sebuah karya dan berlatih alat musik serta rasa menghargai dengan cara

mendengarkan dan mendukung karya musik lain. Pada subjek KP merasa

tertantang untuk menjadi sebesar major label tetapi masih dalam lingkup

indiependent dan berani dalam mengambil resiko, sedangkan pada subjek

GP tantangan tersebut untuk dijadikan motivasi untuk berkembang, namun

pada subjek FD tidak merasa tertantang bagi FD bermusik hanya untuk

aktualisasi diri.

Pada proses kreatif (process) dicerminkan pada ketika subjek yang

memiliki kelancaran dalam penciptaan sebuah karya. Pada subjek KP

memiliki kelancaran dalam menciptakan lagu beserta syair lagu tersebut,

sedangkan FD dan KP memiliki kelancaran dalam improvisasi alat musik

yang digunakannya. Proses kreatif juga dicerminkan pada kemampuan

elaborasi ketiga subjek yang mampu mengembangkan karya-karya terdahulu

(34)

131

Fauzia Noor Putriaswara, 2013

Kreativitas Pada Musisi Indie (Studi Fenomenologi Pada Band The Panic Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

permasalahan, ketiga subjek memiliki keluwesan dalam menyikapi

masalah. Masalah yang sulit dihadapi umumnya datang dari masalah

internal yaitu komunikasi. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, ketiga

subjek KP, FD dan GP umumnya dengan mengambil jalan musyawarah

untuk menyatukan ide-ide yang bertentangan dan mencari jalan keluar

secara kekeluargaan.

Faktor pendorong yang mempengaruhi kreativitas (press) ketiga

subjek berasal dari motivasi internal dan eksternal. Pada subjek KP

dorongan terbesar dalam bermusik terletak dalam dirinya sendiri yang

memiliki hasrat yang tinggi dalam bermusik dan menciptakan karya musik.

Selain sebagai luapan emosi dan curahan hati, KP menyadari akan

kemampuannya yang diberikan Tuhan dalam menciptakan sebuah karya.

Sedangkan pada subjek FD berkarya merupakan suatu kepuasan tersendiri.

Bermusik dan menciptakan sebuah lagu adalah untuk penghilang jenuh.

Selain itu, karya yang dihasilkan oleh FD terbentuk karena dorongan sendiri

bukan karena dorongan orang lain. Pada subjek GP dukungan terbesar

dirasakan pada keluarga yang juga merupakan pelaku musik yang ikut

mendukung kegiatan bermusik GP. Selain itu dukungan dari rekan-rekan GP

dan dari para personil The Panic yang merupakan keluarga bagi GP.

Pada dimensi terakhir dalam kreativitas, ditunjukkan dengan hasil

produk yang dihasilkan oleh ketiga subjek pada karya musiknya pada album

pertama The Panic yang berjudul “All Human Talk”. Penilaian yang

dilakukan oleh tiga pakar ahli dibidang musik menyebutkan produk yang

dihasilkan merupakan produk kreatif. Bapak Dody berpendapat dari segi

penciptaan karya merupakan sebuah kreativitas yang bagus dengan

terciptanya sebuah karya ini meskipun secara orisinalitas masih kurang

karena masih terpengaruhi pada karya sebelum-sebelumnya yang sudah

dikemas dengan style yang berbeda. Pendapat lain dikemukakan Bapak Hery

yang menyebutkan produk kreatif tidak harus sebaru-barunya, namun

pengaruh dari musisi lain merupakan inspirasi dari proses kreatifnya. Dalam

(35)

132

Fauzia Noor Putriaswara, 2013

Kreativitas Pada Musisi Indie (Studi Fenomenologi Pada Band The Panic Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

tetapi terdapat ciri khas tersendiri dari The Panic terutama pada lirik dan

ekspresi. Pendapat serupa dikemukakan Bapak Henry yang menyebutkan

produk musik yang diciptakan oleh band The Panic memiliki keunikan dan

kemenarikan tersendiri, dan produk ini dapat dikatakan merupakan produk

yang kreatif walaupun terdapat pengaruh dari band Radiohead. Musik The

Panic memiliki konsep tersendiri terutama pada warna vokal yang khas, dan

dari segi bentuk musiknya atau struktur.

Berdasarkan hasil analisis dan pemaparan kreativitas 4P diatas,

ketiga subjek mampu menghasilkan produk kreatif dalam bentuk kumpulan

karya musik yang tertuang dalam album The Panic yang berjudul “All

Human Talk” dipengaruhi karena pribadi kreatif ketiga subjek yang

mendapat dorongan positif, baik dalam minat yang kuat dan dari sosialnya,

dan dapat melalui proses kreatif dalam proses menemukan jalan keluar dari

masalah yang sedang dihadapi sehingga mampu menghasilkan sebuah karya

sebagai produk kreatifnya.

5.2 Rekomendasi

Dari penelitian yang telah dilakukan, beberapa hal yang perlu

direkomendasikan adalah:

1. Bagi personil Band The Panic, penelitian ini diharapkan dapat menjadi

wawasan mengenai kreativitas dalam bermusik sehingga subjek dapat

mengembangkan kemampuannya dalam bermusik baik itu menciptakan

karya-karya kreatif maupun menambah keterampilan dalam bermain

musik.

2. Bagi peneliti selanjutnya:

a. Peneliti diharapkan dapat meneliti tanpa intervensi penilaian

subjektif.

b. Peneliti diharapkan peneliti lebih memperkaya literatur pada bidang

(36)

133

Fauzia Noor Putriaswara, 2013

Kreativitas Pada Musisi Indie (Studi Fenomenologi Pada Band The Panic Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

c. Peneliti diharapkan lebih memperkaya hasil-hasil penelitian

(37)

133

Fauzia Noor Putriaswara, 2013

Kreativitas Pada Musisi Indie (Studi Fenomenologi Pada Band The Panic Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z. (2002). Analisis Eksistensial untuk Psikologi dan Psikiatri. Bandung: Refika Aditama

Al Khalili, A.A. (2005). Mengembangkan Kreativitas Anak. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

Andayani, T. (2012). Grup Band The Panic Rilis Album Perdana. [Online] Tersedia http://jogja.tribunnews.com/ 2012/05/02/grup-band-the-panic-rilis-album-perdana [25 Oktober 2013]

Arief, T. (2012). Mimpi Mendunia The Panic di Sebelas Tahun. [Online[ Tersedia http://www.indiebandung.com/?ref=interview&id=29

Arifan, F. (2008). Apa itu Musik Indie. [Online]. Tersedia: http://simphonymusic. com/opini/apa-itu-music-indie/ [24 Oktober 2012].

Brouwer, MAW. (1984). Psikologi Fenomenologi. Jakarta: Gramedia.

Echols, J.M dan Hassan, S. (1996). Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Gillard, Patrick. (2003). Cambridge Advanced Learner's Dictionary. Cambridge: Princeton University Press.

Hanafi, I. (2012). Pas Band. [Online]. Tersedia: http://hanafi004.blogspot.com/ [22 September 2013].

Hartika, A. (2011). Perkembangan Kreativitas Verbal (Studi Kasus Terhadap Dua

Orang Remaja Pemain Musik Angklung). Skripsi pada jurusan Psikologi

FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Hasan, M.I. (2002). Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Hawadi, R., Wiharjdo, R., dan Wiyono, M. (2001). Kreativitas. Jakarta: Gramedia.

Hurlock, E.B. (1992). Perkembangan Anak : Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Indiemusicorganization. (2008). Musik Indie. [Online]. Tersedia: http://indiemusicorganization.wordpress.com/ [ 24 Oktober 2012].

(38)

134

Fauzia Noor Putriaswara, 2013

Kreativitas Pada Musisi Indie (Studi Fenomenologi Pada Band The Panic Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Jati, M. (2012). Geliat Musik Indie. [Online]. Tersedia: http://mitch-

avenue.blogspot.com/2012/04/geliat-musik-indie-oleh-muhammad-jati.html [24 Oktober 2012].

Kholid, D.M. (2013). Penilaian Produk Kreatif The Panic. [Interview]. FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.

Komaryatun dan Bastaman, H. (2008). “Hubungan antara Rasa Humor dengan Kreativitas Verbal pada Mahasiswa Fakultas Psikologi UI Angkatan 2003”. Jurnal Keberbakatan dan Kreativitas. Vol 02. No 01. Hal 45-55.

Kovic, C. (2013). Daftar Majalah Musik. [Online]. Tersedia: http://cayopunyablog.blogspot.com/2012/04/daftar-majalah-musik.html [22 September 2013].

Kuswarno, E. (2009). Fenomenologi Konsep, Pedoman, dan Contoh Penelitian. Bandung: Widya Padjadjaran.

Lathief, Supaat. (2010). Fenomenologi Eksistensialisme. Lamongan: Pustaka Pujangga.

Mack, D. (1994). Musik Kontemporer & Persoalan Interkultural. Bandung: Arti.line.

Metro TV. (2009). Kick Andy: Pemberontakan Kaum Idealis. [Online] Tersedia: https://www.facebook.com/events/179866627843/ [22 September 2013].

Misiak, H dan Sexton, V. (2005). Psikologi Fenomenologi, Eksistensial, dan

Humanistik. Bandung: Refika Aditama.

Moeslichatoen. (2004). Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Rineka Cipta.

Moleong, L.J. (2001). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

_______ (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Munandar, U. (1985). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: Gramedia.

________ (1988). Kreativitas Sepanjang Masa. Jakarta: Grasindo.

(39)

135

Fauzia Noor Putriaswara, 2013

Kreativitas Pada Musisi Indie (Studi Fenomenologi Pada Band The Panic Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

________ (2002). Kreativitas dan Keberbakatan (Strategi Mewujudkan Potensi

Kreatif dan Bakat). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

________ (2004) Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.

________ (2009). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Pratama, A.S. (2011). The Panic Ingin Musik Etnik Mendunia. [Online] Tersedia http://www.indiebandung.com/?ref=newsdetail&id=88

Psychologymania. Bentuk Kreativitas Bermusik. [Online]. Tersedia:

http://www.psychologymania.com/2012/07/bentuk-kreativitas-bermusik.html [23 April 2013].

Putranto, W. (2011). Delapan Band Indie Indonesia dan Malaysia Gelar Tur

Bareng: Macbeth Crooz Tour 2009. [Online]. Tersedia:

http://rollingstone.co.id/read/2011/02/08/181751/1563263/1093/delapan- band-indie-indonesia-dan-malaysia-gelar-tur-bareng-macbeth-crooz-tour-2009 [24 Oktober 2012].

Rahim, B. (2009). Kreativitas Verbal Penyiar Radio (Studi Komparasi pada

Penyiar Radio Swasta Laki-Laki dan Perempuan di Kota Bandung). .

Skripsi pada jurusan Psikologi FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Raymuzada, D.A. (2013). Perbedaan Major dan Indie Label. [Interview]. Waroeng Ndeso Setiabudi Bandung.

Rez, I. (2008). Music Records Indie Label. Bandung: PT Mizan Bunaya Kreativa.

Rudi, T. (2005). The Panic All Huma Talk "No Decision, Without An Action". [Online] Tersedia http://bandunglokalbisnis.com/press-release/the-panic-all-human-talk.html

Salusava, D. (2012). Musisi, Seniman, atau Selebriti (Study Komparatif Deskripsi:

Dandy). [Online]. Tersedia: http://indiepreneurship.blogspot.com/

2012/08/musisi-seniman-atau-selebriti-study.html [24 Oktober 2012].

Santrock, J W. (2002). Child Development, Perkembangan Anak, edisi ke 7, Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

(40)

136

Fauzia Noor Putriaswara, 2013

Kreativitas Pada Musisi Indie (Studi Fenomenologi Pada Band The Panic Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Simatupang, Y. Musik Indie: Independent tapi Bertanggung Jawab. [Online]. Tersedia: http://www.indiexyz.com/read/news/20/musik-indie:independent -tapi-bertanggung-jawab [24 Oktober 2012].

Spinelli, Ernesto. (2005). The Interpretated World. London: SAGE Publication.

Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pandekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D). Bandung: Alfabeta.

Supiarza, H. Interview. (2013). Penilaian Produk Kreatif The Panic. [Chat Blackberry Messager].

Supriadi, D. (1994). Kreativitas, Kebudayaan dan Perkembangan Iptek. Bandung: Alfabeta.

Virgan, H. (2013). Penilaian Produk Kreatif The Panic. [Interview]. FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.

West, M. (2000). Developing Creativity in Organizations: Mengembangkan

Kreativitas dalam Organisasi. Yogyakarta: Kanisius.

Wicaksono, H.Y. “Kreativitas dalam Pembelajaran Musik. FBS Universitas Negeri Yogyakarta”. Jurnal Cakrawala Pendidikan, Februari 2009, Th. XXVIII, No 1.

Wikipedia. Guruh Gipsi. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/

Guruh_Soekarnoputra [ 22 September 2013].

_________Guruh Soekarnoputra. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/

Gambar

Gambar 4.1 Releasse Album The Panic ..........................................................
Tabel 3.1 Pedoman Wawancara

Referensi

Dokumen terkait

Over the years, several authors have proposed the tuning of PID to control variable processes by optimization methods, such as genetic algorithms [7–13], particle swarm

Setiap orang dapat memiliki sebuah kompetensi dalam menjalankan bisnis.UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) adalah salah satu jenis usaha yang paling banyak di

Penguat daya audio ragam tersaklar metode delta modulasi merupakan salah satu alternatif konfigurasi metode perancangan penguat daya audio yang bisa dikembangkan untuk

Berdasakan Jadwal Rencana Perjalanan Haji 1431 H yang dikeluarkan Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kementerian Agama RI/ Calon Jamaah Haji Indonesia Mulai Masuk Asrama

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ DARI DEKLARASI DJUANDA KE WAWASAN NUSANTARA : PERANAN MOCHTAR KUSUMAATMADJA DALAM MENCAPAI KEDAULATAN

Berdasarkan Surat Keputusan Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Pekerjaan Umum

Memperhatikan beberapa pengertian strategi pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh

Upaya kuratif yang dapat dilakukan yaitu dengan memberikan konseling keluarga. yang melibatkan orang tua dan