• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BERBAGAI LEVEL BUNGKIL INTI SAWIT FERMENTASI (BISF) DENGAN KAPANG Trichoderma harzianum DALAM RANSUM TERHADAP BEBERAPA ORGAN PENCERNAAN DAN ORGAN FISIOLOGIS ITIK LOKAL PERIODE PERTUMBUHAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH BERBAGAI LEVEL BUNGKIL INTI SAWIT FERMENTASI (BISF) DENGAN KAPANG Trichoderma harzianum DALAM RANSUM TERHADAP BEBERAPA ORGAN PENCERNAAN DAN ORGAN FISIOLOGIS ITIK LOKAL PERIODE PERTUMBUHAN."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

Referensi

Dokumen terkait

Padahal dengan pemberian ransum yang lebih awal dapat mempercepat perkembangan organ saluran pencernaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan retensi nitrogen, energi metabolisme

bahan pentusun ransum alam broiler. Berdasarkan brhd kering bunAkit inri sawir. mcngandung prolein kasar 16.07%.. koadan ini diakibrtkr

Studi terbaru mengindikasikan bahwa sisa kuning telur digunakan lebih cepat oleh anak itik yang sudah mendapatkan ransum lebih awal pada anak ayam broiler saat menetas adalah

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari perbedaan jangka waktu awal pemberian ransum terhadap retensi nitrogen, energi metabolisme dan konversi energi metabolisme

Produksi telur perlakuan B dapat menyamai perlakuan A dan C karena perlakuan B mengandung bungkil inti sawit fermentasi dimana produk fermen- tasi memiliki nilai

Kandungan nutrisi ransum perlakuan R1 lebih baik dari kandungan ransum perlakuan lainnya tetapi tidak memberi pengaruh yang berbeda terhadap tingkat konsumsi ransum itik Raja

B INTANG dan T ANGENDJAJA (1996) melaporkan bahwa konversi ransum itik jantan umur 8 minggu yang memperoleh minyak sawit kasar adalah 3,6, sedangkan konversi ransum

Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa nilai kecernaan NDF pada fermentasi semala 16 hari 71,02% lebih tinggi dibandingkan dengan fermentasi selama 4 hari 63,36%, 8 hari 64,19% dan 12