• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Deskriptif Mengenai Evaluasi Tentang Pelaksanaan Student Centered Learning pada Kelas KBK oleh Mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2013 di Universitas 'X' Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Deskriptif Mengenai Evaluasi Tentang Pelaksanaan Student Centered Learning pada Kelas KBK oleh Mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2013 di Universitas 'X' Bandung."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

ii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai penilaian yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2013 di dalam kelas KBK Universitas ‘X’ Bandung. Alat ukur penelitian ini disusun berdasarkan teori dari McCombs dan Whisler (1997). Alat ukur ini kemudian dimodifikasi oleh Ruth Irene Cassandra pada tahun 2013. Dari hasil uji validitas dengan menggunakan Pearson dan uji reliabilitas dengan menggunakan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach, terdapat 52 item yang diterima dengan validitas berkisar antara 0.301-0.685 dan reliabilitas sebesar 0.922. Sampel penelitian ini sebanyak 182 mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2013 Universitas “X” Bandung.

(2)

iii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

This research was done to know the picture concerning evaluation that was carried out by the students of psychology 2013 in the class of KBK at ‘X’ University in Bandung. The implement measured this research was compiled based on the theory from McCombs and Whisler (1997). The implement measured this afterwards was modified by Ruth Irene Casandra during 2013. From the results of the validity test by using Pearson and the reliability test by using the coefficient reliability Alpha Cronbach, was gotten 52 items that was received with the revolving validity between 0,301-0,685 and reliability of 0,922. The respondent of this research is in total of 182 students of Psychology 2013 at ‘X’ University in Bandung.

(3)

iv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Lembar Judul Lembar Pengesahan

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... iv

Daftar Bagan ... x

Daftar Tabel ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Maksud dan Tujuan Peneliti... 7

1.3.1 Maksud Penelitian ... 7

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian ... 7

1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 7

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 8

1.5 Kerangka Pikir ... 8

(4)

v Universitas Kristen Maranatha BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Student Centered Learning ... 20

2.1.1 Definisi Student Centered Learning ... 20

2.1.2 Prinsip Domain Student Centered Learning ... 21

2.1.2.1 Metakognitif dan Kognitif ... 22

2.1.2.2 Afektif ... 22

2.1.2.3 Perkembangan ... 23

2.1.2.4 Pribadi dan Sosial ... 24

2.1.2.5 Perbedaan Individual ... 24

2.1.3 Duabelas Prinsip Psikologi Student Centered Learning ... 25

2.1.3.1 Prinsip 1 : Sifat Alamai dari Proses Pembelajaran ... 26

2.1.3.2 Prinsip 2 : Tujuan Proses Pembelajaran ... 27

2.1.3.3 Prinsip 3 : Konstruksi Pengetahuan ... 28

2.1.3.4 Prinsip 4 : Berpikir Tingkat Tinggi ... 29

2.1.3.5 Prinsip 5 : Pengaruh Motivasi Terhadap Pembelajaran ... 31

2.1.3.6 Prinsip 6 : Motivasi Instrinsik Untuk Belajar ... 33

2.1.3.7 Prinsip 7 : Karakteristik Tugas Pembelajaran ... 34

(5)

vi Universitas Kristen Maranatha

2.1.3.9 Prinsip 9 : Perbedaan Sosial dan Budaya ... 38

2.1.3.10 Prinsip 10 : Penerimaan Sosial,Self-esteem,Pembelajaran ... 39

2.1.3.11 Prinsip 11 : Perbedaan Individu dalam Belajar ... 41

2.1.3.12 Prinsip 12 : Penyaringan Kognitif ... 42

2.2 Perguruan Tinggi ... 44

2.2.1 Institut dan Universitas ... 44

2.2.2 Metode Pembelajaran dan Jadwal Akademik ... 45

2.3 Remaja ... 46

2.3.1 Perkembangan Pandangan Kognitif ... 47

2.3.2 Perkembangan Emosi ... 48

2.3.3 Tugas Perkembangan Remaja ... 49

2.4 Taksonomi Bloom ... 50

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian ... 54

3.2 Bagan Prosedur Penelitian ... 54

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 55

3.3.1 Variabel Penelitian ... 55

(6)

vii Universitas Kristen Maranatha

3.3.3 Definisi Operasional ... 55

3.4 Alat Ukur ... 58

3.4.1 Kuesioner Student Centered learning ... 58

3.4.2 Prosedur Pengisian ... 60

3.4.3 Sistem Penilaian ... 61

3.4.4 Data Pribadi ... 62

3.4.5 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ... 63

3.4.5.1 Validitas Alat Ukur ... 63

3.4.5.2 Reliabilitas Alat Ukur ... 63

3.5 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel ... 64

3.5.1 Populasi Sasaran ... 64

3.6 Teknik Analisis Data ... 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden ... 66

4.1.1 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 66

4.1.2 Gambaran Responden Berdasarkan Usia ... 66

4.2 Hasil Penelitian Secara Umum... 67

(7)

viii Universitas Kristen Maranatha

4.3.1 Gambaran Prinsip Sifat Alami dari Proses Pembelajara (Prinsip 1) ... 68

4.3.2 Gambaran Prinsip Tujuan Proses Pembelajaran (Prinsip 2) ... 69

4.3.3 Gambaran Prinsip Pembentukan Pengetahuan (Prinsip 3) ... 69

4.3.4 Gambaran Prinsip Berpikir Tingkat Tinggi (Prinsip 4) ... 70

4.3.5 Gambaran Prinsip Pengaruh Motivasi Dalam Pembelajaran (Prinsip 5) . 71 4.3.6 Gambaran Umum Prinsip Motivasi Intrinsik Untuk Belajar (Prinsip 6) . 71 4.3.7 Gambaran Prinsip Karakteristik Tugas Pembelajaran yang Meningkatkan Motivasi (Prinsip 7)... 72

4.3.8 Gambaran Prinsip Hambatan dan Kesempatan Perkembangan (Prinsip 8) ... 73

4.3.9 Gambaran Umum Prinsip Keragaman Sosial dan Budaya (Prinsip 9) .... 73

4.3.10 Gambaran Umum Prinsip Penerimaan Sosial, Self-Esteem, dan Pembelajaran (Prinsip 10) ... 74

4.3.11 Gambaran Umum Prinsip Individual Dalam Belajar (Prinsip 11) ... 75

4.3.12 Gambaran Umum Prinsip Penyaringan Kognitif (Prinsip 12) ... 75

(8)

ix Universitas Kristen Maranatha BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 84

5.2 Saran ... 85

5.2.1 Saran Teoritis ... 85

5.2.2 Saran Praktis... 86

DAFTAR PUSTAKA ... xii

(9)

x Universitas Kristen Maranatha DAFTAR BAGAN

(10)

xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Alat Ukur ... 54

Tabel 3.2 Sistem Penilaian ... 56

Tabel 3.3 Data Hasil Mean Per-prinsip ... 62

Tabel 4.1 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 61

Tabel 4.2 Gambaran Responden Berdasarkan Usia ... 61

Tabel 4.3 Gambaran Umum Student Centered Learning... 62

Tabel 4.4 Gambaran Prinsip Sifat Alami dari Proses Pembelajaran (Prinsip 1) ... 63

Tabel 4.5 Gambaran Prinsip Tujuan Proses Pembelajaran (Prinsip 2) ... 64

Tabel 4.6 Gambaran Prinsip Pembentukan Pengetahuan (Prinsip 3) ... 64

Tabel 4.7 Gambaran Prinsip Berpikir Tingkat Tinggi (Prinsip 4) ... 65

Tabel 4.8 Gambaran Prinsip Pengaruh Motivasi Dalam Pembelajaran (Prinsip 5) .. 66

Tabel 4.9 Gambaran Prinsip Motivasi Intrinsik Untuk Belajar (Prinsip 6) ... 66

Tabel 4.10 Gambaran Prinsip Karakteristik Tugas Pembelajaran yang Meningkatkan Motivasi (Prinsip 7)... 67

Tabel 4.11 Gambaran Prinsip Hambatan dan Kesempatan Perkembangan (Prinsip 8) ... 68

Tabel 4.12. Gambaran Prinsip Keragaman Sosial dan Budaya (Prinsip 9) ... 68

(11)
(12)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

LATAR BELAKANG MASALAH

1.1 Latar Belakang Masalah

Perubahan yang sangat cepat di semua sektor kehidupan khususnya dunia kerja, mendorong perguruan tinggi untuk membekali lulusannya dengan kemampuan adaptasi dan kreativitas. Hal ini dilakukan agar lulusan perguruan tinggi dapat mengikuti perubahan dan perkembangan yang terjadi di dunia kerja. Alasan ini menjadi pendorong bagi perguruan tinggi untuk melakukan perubahan paradigma dalam penyusunan kurikulum. Menurut Kepmendiknas No. 232/U/2000 yang dimaksud dengan kurikulum perguruan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di perguruan tinggi. Jadi kurikulum dapat diartikan sebagai sebuah program yang memiliki rincian mata kuliah, silabus, rancangan pembelajaran, sistem evaluasi keberhasilan (dokumen program). Selain itu kurikulum juga memiliki bentuk pembelajaran yang jelas dilakukan di dalam kelas (pelaksanaan program).

(13)

2

Universitas Kristen Maranatha mata kuliah tetapi lebih ke arah pencapaian kompetensi. Kompetensi tersebut memiliki elemen-elemen yaitu landasan kepribadian, penguasaan ilmu dan keterampilan, kemampuan berkarya, sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai, dan pemahaman kaidah dalam hidup bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya. Dalam sistem kurikulum yang diperbaharui ini yaitu KBK, pencapaian kompetensilah yang menjadi sasaran dari kurikulum tersebut.

(14)

3

Universitas Kristen Maranatha McCombs dan Whisler (1997) menjelasan tentang bagaimana siswa dapat menilai guru memperlakukan siswa di dalam kelas dan bagaimana siswa menilai gurunya. Jika dianalogikan pada dunia perkuliahan dapat dikatakan pada saat mahasiswa percaya bahwa dosen mendengarkan dan menunjukkan usaha untuk mengenal mereka, hal tersebut dapat membuat mahasiswa memiliki keinginan belajar yang lebih. Saat mahasiswa percaya bahwa apa yang mereka pelajari memiliki keterkaitan dengan dunia luar maka mereka akan menjadi lebih penasaran dengan apa yang sedang dipelajari. Hal ini dapat membuat mahasiswa lebih memiliki arahan dalam proses belajarnya. Mahasiswa menjadi percaya kepada dosen ketika mereka melihat tindakan yang dilakukan dosen di dalam kelas. Mahasiswa dapat menilai tindakan dosen tersebut setelah mereka melihat apa yang dilakukan dosen di dalam kelas, kemudian mahasiswa menilai mengenai tindakan dosen dengan perasaan mereka dan setelah itu baru akan muncul motivasi dari dalam diri mereka sesuai dengan tindakan dosen tersebut.

(15)

4

Universitas Kristen Maranatha merancang strategi dan lingkungan pembelajaran dengan menyediakan berbagai pengalaman belajar yang diperlukan mahasiswa dalam rangka mencapai kompetensi yang dibebankan pada mata kuliah yang ditempuh. Hal ini sejalan dengan prinsip SCL dalam McCombs dan Whisler (1997) yaitu mengenai kosntruksi pengetahuan dan pengaruh motivasi dalam belajar. Dosen membantu mahasiswa untuk mengakses informasi, hal ini sejalan dengan prinsip SCL yaitu berpikir tingkat tinggi dan pemberian tugas-tugas yang meningkatkan motivasi belajar. Selain itu, dosen menata dan memproses pengetahuan untuk dimanfaatkan dalam memecahkan permasalahan nyata, mengidentifikasikan serta menentukan pola penilaian hasil belajar mahasiswa yang relevan dengan kompetensinya. Hal ini sesuai dengan prinsip hambatan dan kesempatan perkembangan dalam belajar.

Fakultas Psikologi Universitas ‘X’ adalah salah satu fakultas yang

(16)

5

Universitas Kristen Maranatha berdiskusi, dan juga mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk mencari sumber informasi dengan internet. Namun komentar dari 5 orang mahasiswa di kelas KBK ini, tugas-tugas yang diberikan sangat banyak dan sering kali tugas tersebut monoton. Hal ini terdapat didalam salah satu prinsip yang menjadi perhatian dalam SCL yaitu prinsip kaarkteristik tugas belajar yang meningkatkan motivasi (prinsip 7). Dalam prinsip ini diharapkan dosen memberikan tugas-tugas yang dapat merangsang motivasi dan membuat mahasiswa tertarik. Beberapa dosen di dalam kelas jika sudah selesai menjelaskan materi lebih sering melakukan hal yang lain daripada memantau para mahasiswa, seperti bimbingan skripsi atau usulan penelitian di dalam kelas. Selain itu menurut komentar 5 mahasiswa, terkadang dosen hanya akan mendatangi mahasiswa jika mahasiswa tersebut bertanya terlebih dahulu, sehingga mahasiswa yang aktif bertanya akan mudah diingat oleh dosen namun mahasiswa yang pasif dalam bertanya sulit diingat oleh dosen. Hal ini terdapat di dalam prinsip SCL yaitu, pengaruh motivasi dalam belajar (prinsip 5). Maksud dari prinsip tersebut adalah dosen mampu mengerahkan usaha untuk membangun keyakinan, persepsi dan perasaan positif mahasiswa sewaktu pembelajaran berlangsung di dalam kelas.

Menurut hasil wawancara dengan Pembantu Dekan Fakultas Psikologi

Universitas ‘X’, dengan adanya perubahan kurikulum tersebut banyak hal dalam

(17)

6

Universitas Kristen Maranatha sudah langsung mempelajari perkembangan anak, remaja, dewasa awal, dewasa akhir. Dalam pengajarannya pun dosen seharusnya menjadi lebih berorientasi kepada mahasiswa. Dalam hal ini dosen tidak memberikan materi di kelas sampai jam pelajaran habis. Dosen menyampaikan materi dengan waktu yang lebih singkat. Setelah itu dosen memberikan tugas kepada mahasiswa dan harus dikerjakan di kelas secara berkelompok. Mahasiswa dapat menanyakan apa saja yang tidak dimengerti kepada dosen di kelas. Dalam proses penyelesaian tugas oleh mahasiswa, dosen berperan sebagai sumber informasi. Ketika mahasiswa bertanya, dosen menerangkan kepada mahasiswa di dalam kelompok mahasiswa yang bertanya. Mahasiswa boleh membawa laptop, ipad, modem dan alat-alat teknologi lainnya untuk membantu dalam mencari informasi dan menyelesaikan tugas di dalam kelas.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Pembantu Dekan Fakultas Psikologi

Universitas ‘X’, peneliti ingin mengetahui seberapa sering mahasiswa angkatan 2013

menilai dosen menerapkan pembelajaran Student Centered Learning di dalam kelas.

1.2. Identifikasi Masalah

(18)

7

Universitas Kristen Maranatha 1.3 Maksud dan Tujuan Peneliti

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai penilaian tentang penerapan Student Centered Learning pada Mahasiswa Psikologi angkatan 2013 di Universitas “X” kota Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran penilaian mengenai penerapan 12 prinsip Student Centered Learning oleh dosen kepada mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2013 di Universitas “X” kota Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoritis

1. Memberikan informasi bagi Ilmu Psikologi, khususnya setting pendidikan mengenai penerapan Student Centered Learning pada perguruan tinggi.

(19)

8

Universitas Kristen Maranatha 1.4.2 Kegunaan Praktis

1. Memberikan informasi kepada Fakultas Psikologi Universitas “X” di kota Bandung yaitu pimpinan fakultas dan bagian kurikulum mengenai sejauh mana penilaian terhadap penerapan pendekatan Student Centered Learning yang baru diberlakukan terhadap mahasiswa angkatan 2013.

2. Memberikan informasi kepada bagian kurikulum Fakultas

Psikologi Universitas ‘X’ mengenai upaya pengembangan

pembelajaran Student Centered Learning bagi para dosen.

1.5 Kerangka Pikir

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi mengusulkan perubahan dalam kurikulum Pendidikan Perguruan Tinggi yaitu menjadi KBK. Hal ini sudah diterapkan oleh Fakultas Psikologi Universitas ‘X’ dalam sistem pembelajaran di kelas pada mahasiswa angkatan 2013. Dalam sistem KBK ini pengelompokan mata kuliah sudah berdasarkan kepada kompetensi-kompetensi yang diharapkan dapat dicapai oleh para mahasiswa di kelas.

(20)

9

Universitas Kristen Maranatha Student Centered Learning yang ada di dalam buku McCombs & Whisler (1997). Model pembelajaran dengan Student Centered Learning ini mulai diterapkan oleh Fakultas Psikologi Universitas ‘X’ semenjak Agustus 2013. Dalam pembelajaran ini, mahasiswa menggunakan informasi, pengalaman, talenta, minat, kapasitas untuk mengolah materi yang diberikan didalam perguruan tinggi.

(21)

10

Universitas Kristen Maranatha kelas dapat membuat solusi dari setiap permasalahan yang ada, baik tugas maupun permasalahan yang dihadapi di dalam kelas. Setelah itu mahasiswa sampai kepada proses penilaian dari setiap kegiatan belajarmengajar di dalam kelas termasuk bagaimana perilaku dosen mengajar di dalam kelas.

Fokus metode pengajaran Student Centered Learning di dalam kelas Fakultas Psikologi pada angkatan 2013 berada pada mahasiswa sebagai individu yang memiliki pengalaman, perspektif, latar belakang, talenta, minat, kapasitas dan kebutuhan berbeda-beda. Pengajaran tidak hanya berorientasi kepada dosen yang menjelaskan saja, tetapi lebih berorientasi kepada mahasiswa yang mengikuti pelajaran di dalam kelas. Student Centered Learning memiliki lima domain yaitu Metakognitif dan Kognitif, Afektif, Perkembangan, Pribadi dan Sosial, dan Perbedaan Individual. Dalam kelima domain tersebut terdapat dua belas prinsip psikologis yang mengarahkan pada dasar pemikiran mengenai keunikan mahasiswa psikologi. Perbedaan setiap mahasiswa dalam mengungkapkan informasi serta materi yang telah mereka dapatkan untuk membangun pengetahuan baru dari pengetahuan serta pengalaman yang telah dialami oleh mahasiswa psikologi sebelumnya.

(22)

11

Universitas Kristen Maranatha menunjukkan antusiasme dikelas mengenai topik yang akan dibahas. Hal ini agar membuat mahasiswa merasa antusias untuk mempelajari apa yang disampaikan oleh dosen. Dosen dapat memberitahukan tujuan dari proses mempelajari topik ini, mengapa topik ini penting dan apa saja hal yang bisa dipraktekkan oleh mahasiswa psikologi mengenai topik ini sehingga mahasiswa dapat mengerti melalui pengalaman yang sudah didapatnya setelah mempelajari topik ini. Hal ini membuat ahasiswa psikologi mampu untuk menemukan dan memfilterasi informasi-informasi yang sudah didapat dan pengalaman-pengalaman yang sudah dialami sebelumnya mengenai suatu topik tertentu yang akan dibahas oleh dosen didalam kelas.

Prinsip kedua yaitu tujuan proses pembelajaran untuk menciptakan makna dari pengetahuan dan pengalaman dengan tidak terlalu memperhatikan kuantitas dan kualitas yang ada. Dalam hal ini dosen mendorong mahasiswa serta menunjukkan kepedulian akan proses pemaknaan yang dilakukan oleh mahasiswa psikologi tersebut. Dosen dapat lebih sering memberikan pertanyaan kepada mahasiswa untuk menggali seberapa paham mahasiswa dengan konsep yang diberikan. Mahasiswa akan secara perlahan memperbaiki sendiri konsep pemikiran mereka yang salah mengenai topik yang diberikan di dalam kelas.

(23)

12

Universitas Kristen Maranatha unik. Dalam prinsip ini, dosen memperlengkapi mahasiswa psikologi dalam memilih strategi yang tepat bagi mahasiswa untuk mengorganisasikan informasi yang telah mereka dapatkan. Mahasiswa psikologi akan menemukan caranya yang unik dan berbeda-beda dalam mengorganisasikan informasi atau materi kuliah yang disampaikan dalam pembelajaran didalam kelas. Pengetahuan yang diterima oleh mahasiswa psikologi berbeda-beda, dan para mahasiswa psikologi akan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi mereka.

Prinsip keempat yaitu berpikir tingkat tinggi yang artinya adalah memfasilitasi kreatifitas dan berpikir kritis sert pengembangan keahlian. Dalam prinsip ini, dosen memberikan stimulus mengenai hakekat dari pengetahuan dan tantangan baru yang menyenangkan dalam penelitian ini. Dengan demikian mahasiswa psikologi akan merasa dirinya tertantang dan bersemangat dalam membuat penelitian ataupun tugas-tugas yang diberikan. Mahasiswa psikologi dapat mengembangkan kemampuan kognisinya dengan bantuan dosen dalam mencoba berpikir secara lebih kompleks.

(24)

13

Universitas Kristen Maranatha memberikan tujuan-tujuan serta pengalaman yang positif bagi mahasiswa psikologi sendiri (seperti pengalaman-pengalaman atau informasi penting yang bisa didapatkan mahasiswa dalam belajar materi tersebut). Mahasiswa akan menyadari beberapa hal yang mempengaruhi diri mereka dalam proses pembelajaran dikelas. Hal tersebut adalah kesadaran akan kemampuan mahasiswa, minat dan tujuan mahasiswa untuk belajar di bidang psikologi.

(25)

14

Universitas Kristen Maranatha Prinsip ketujuh yaitu tugas-tugas mata kuliah dalam pembelajaran psikologi yang meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Maksud dalam prinsip ini adalah rasa ingin tahu, kreatifitas dan berpikir tingkat tinggi itu dirangsang oleh tugas belajar yang memiliki tantangan yang real dan juga hal-hal yang baru. Dalam pengajarannya, dosen menunjukkan pengajaran dengan proses yang memperlihatkan kenyataan dari materi tersebut, sehingga mahasiswa dapat memiliki minat serta ketertarikan mengenai materi tersebut. Selama ini, tugas-tugas yang diberikan oleh dosen merupakan tugas-tugas yang otentik. Dimana mahasiswa akan diberikan tugas dalam kelas mengenai contoh kasus nyata yang terjadi di dunia mengenai topik dan materi yang dibahas didalam kelas.

(26)

15

Universitas Kristen Maranatha digeneralisasikan kepada seluruh mahasiswa psikologi angkatan 2013 dalam kelas di Universitas “X”. Pada fakultas psikologi yang terdiri dari jenjang umur mahasiswa yang berbeda-beda, kemampuan menangkap informasi, gaya belajar yang berbeda-beda sehingga akan mempengaruhi para mahasiswa dalam penerimaan materi dikelas. Dalam hal ini, dosen akan memilah dan merencanakan pemberian materi kepada mahasiswa psikologi, cara penyampaiannya seperti apabila dikelas terdapat proses kecepatan menangkap informasi yang berbeda dari mahasiswa.

(27)

16

Universitas Kristen Maranatha Prinsip kesepuluh yaitu penerimaan sosial, self-esteem dan pembelajaran dimana dosen berusaha untuk mengerti, memahami, dan peduli terhadap potensi dari para mahasiswa. Hal ini dilakukan agar self-esteem mahasiswa psikologi meningkat. Mahasiswa psikologi, yang selama perkuliahan banyak menemukan tugas berkelompok akan merasakan prinsip ini, dimana dalam satu kelompok akan terdapat berbagai mahasiswa yang berbeda-beda, disinilah para mahasiswa tersebut akan belajar menerima satu sama lain dengan keunikan dan cara belajar yang berbeda. Dalam hal inilah self-esteem para mahasiswa psikologi akan lebih meningkat.

(28)

17

Universitas Kristen Maranatha Prinsip keduabelas yaitu penyaringan kognitif yang merujuk pada keyakinan, pemikiran dan pemahaman pribadi dari mahasiswa psikologi dari pembelajaran dan interpretasi yang ada sebelumnya. Dosen berusaha untuk melihat perbedaan dari masing-masing mahasiswa psikologi. Disini dosen kemungkinan akan menerima pandangan negatif dari mahasiswa psikologi yang akan merasa bahwa mereka memiliki bagian penting yang berbeda, sehingga mahasiswa merasa kurang cocok dengan dosen tersebut. Hal ini yang akan memperlihatkan hal apa yang penting bagi mahasiswa psikologi itu sendiri selama pembelajaran di fakultas psikologi. Baik nilai, atau pemahaman, ataupun materi yang harus dihafalkan sebanyak-banyaknya menjadi bagian yang terpenting dalam pembelajaran di fakultas psikologi ini.

(29)

18

Universitas Kristen Maranatha Bagan 1.1 Kerangka Pemikiran

Mahasiswa Psikologi angkatan 2013 di

Universitas “X” kota

Bandung

Penilaian Penerapan SCL

Hampir Selalu Menerapkan Hampir Tidak Pernah Menerapkan

Prinsip Student Centered Learning: Metakognitif dan Kognitif

Prinsip 1 : Sifat alami dari proses belajar Prinsip 2 : Tujuan proses pembelajaran Prinsip 3 : Konstruksi pengetahuan Prinsip 4 : Berpikir tingkat tinggi Afektif

Prinsip 5 : Pengaruh motivasi dalam belajar Prinsip 6 : Motivasi intrinsik untuk belajar

Prinsip 7 : Tugas-tugas yang meningkatkan motivasi belajar Perkembangan

Prinsip 8 : Hambatan dan kesempatan perkembangan Pribadi dan Sosial

Prinsip 9 : Keragaman sosial dan budaya

Prinsip 10 : Penerimaan sosial, self-esteem, dan pembelajaran Perbedaan Individual

Prinsip 11 : Perbedaan individual dalam pembelajaran Prinsip 12 : Penyaringan kognitif

(30)

19

Universitas Kristen Maranatha 1.6. Asumsi Penelitian

1. Mahasiswa dapat menghayati penerapan proses pembelajaran Student Centered Learning di dalam kelas.

2. Student Centered Learning di dalam kelas KBK dapat diukur melalui penilaian mahasiswa.

(31)

84 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN dan SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Student Centered Learning pada mahasiswa fakultas Psikologi angkatan 2013 di Universitas ‘X’ Bandung, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

a) Secara umum masih lebih banyak mahasiswa yang menilai bahwa dosen hampir tidak pernah menerapkan model pembelajaran Student Centered Learning di dalam kelas KBK.

(32)

85

Universitas Kristen Maranatha (prinsip 9), prinsip penerimaan sosial, self-esteem, dan pebelajaran (prinsip 10), dan prinsip penyaringan kognitif (prinsip 12). Prinsip 9 dan 10 merupakan prinsip-prinsip yang membahas mengenai pribadi dan sosial mahasiswa. Prinsip 12 membahas mengenai perbedaan individual.

5.2 Saran

5.2.1 Saran Teoritis

Bagi peneliti lain yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai Student Centered Learning disarankan agar :

a) Melakukan penelitian yang serupa namun meneliti mengenai penghayatan mahasiswa terhadap dosen yang mengajar di dalam kelas KBK agar mendapatkan gambaran yang lebih mendalam.

(33)

86

Universitas Kristen Maranatha 5.2.2 Saran Praktis

a) Disarankan kepada pimpinan Fakultas Psikologi untuk memberikan pelatihan secara teratur mengenai model pembelajaran Student Centered Learning kepada para dosen yang mengajar di dalam kelas KBK.

b) Disarankan dosen untuk dapat lebih menunjukkan antusiasme atau sisi menarik dari materi yang ingin dibagikan kepada mahaiswa. Hal ini dapat membuat mahasiswa tertarik dengan sendirinya dan mau mempelajari materi lebih dalam dengan lebh antusias.

c) Disarankan dosen untuk memberikan waktu kepada mahasiswa dalam proses menyaring materi yang disampaikan oleh dosen, jangan memberikan kuis terlalu cepat. Hal ini bertujuan agar mahasiswa mempunyai waktu untuk bertanya kepada dosen dan memperbaiki konsep-konsep yangsalah dalam pemahan mahasiswa.

(34)

87

Universitas Kristen Maranatha e) Disarankan agar dosen menciptakan dan mengusahakan kepercayaan

mahasiswa terhadap dosen yang memperdulikan mahasiswa dan mau membantu mahasiswa yang kesulitan di dalam kelas. Dosen membuat mahasiswa percaya bahwa dosen akan memberikan perhatian yang ama terhadap mahasiswa. Hal ini bertujuan untuk membangun iklim positif dari mahasiswa sehingga motivasi mahasiswa bisa terus ditingkatkan.

f) Disarankan agar dosen tidak memberikan tugas-tugas yangmonoton kepada mahasiswa. Dosen dapat memberikan tugas-tugas yang merangsang kreatifitas mahasiswa, membuat ras ingin tahu mereka menjadi lebih tinggi, dan ada relevansi terhadap apa yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari mahasiswa.

g) Disarankan untuk dosen dapat lebih peka terhadap kesulitan-kesulitan dalam pembelajaran, sehingga dosen akan bisa menangani mahasiswa dengan cara yangterbaik agarmahasiswa memiliki pemahaman dalam pembelajaran seperti yang diharapkan. Dosen juga perlu menyadari kembali bahwa setap mahasiswa memiliki kapasitas berbeda dalam proses belajar.

(35)

88

Universitas Kristen Maranatha i) Disarankan dosen untuk memahami cara belajar mahasiswa yang

berbeda-beda dan menunjukkan bahwa dosen memahami hal tersebut kepada mahasiswa. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa dalam belajar, dari yang tadinya tidak percayadiri mungkin mahasiswa akan menjadi lebih percaya diri sehingga tidak malu bertanya atau mengeluarkan pendapat di kelas.

j) Disarankan dosen untuk lebih dapat menempatkan diri pada pemahaman mahasiswa, dosen dapat lebih berempati terhadap mahasiswa sehingga jika dalam pemahaman konsep ada yang salah dosen mengetahui etak kesalahannya dan dapat memperbaiki konsep pemahaman dari mahasiswa tersebut.

(36)

xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Guildford, J. P. 1956. Fundamental Statistics in Psychology and Education. (3rd Ed.). Tokyo: Mc. Graw-Hill Kogakusha Company. Ltd.

McCombs, Barbara. L & Wishler, Joe Sue. 1997. The Learner-Centered Classroom and School: Strategies For Increasing Student Motivation and Achievemen, First edition. San Francisco: John Wiley & Sons.

Moh. Nazir. 2009. Metode Penelitian, Cetakan Kelima. Jakarta: Ghalia Indonesia.

(37)

xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR RUJUKAN

Ruth, Irene Cassanda. Studi Deskriptif Mengenai Persepsi Terhadap Penerapan Student Centered Learning Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas

“X” Bandung. Skripsi. Bandung: Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

Agus Salam Rahmat. Model pengembangan Pendidikan Nilai di Perguruan Tinggi.

(Diakses tanggal 10 April

http://file.upi.edu/Direktori/Pengertian_Perguruan_Tinggi.pdf)

Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi Sarjana. (Edisi Revisi III). Bandung: Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha

Soewardjono. Perilaku Belajar di Perguruan Tinggi. 2004. (Diakses tanggal 10 April, http://students.mmugm.ac.id)

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini dilakukan analisis hubungan sejumlah faktor risiko terhadap jenis histopatologis karsinoma paru pada bukan perokok, diantaranya adalah riwayat

Perancangan tersebut meliputi perancangan mekanik robot, board utama mikrokontroler ATmega8, driver motor utama, driver motor lengan packbot dan untai yang lainnya

Tujuan penelitian skripsi ini adalah mengidentifikasi masalah – masalah dan kelemahan – kelemahan yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan di TOKO TIGA PUTRI,

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, HAP yang tersubstitusi karbonat dapat disintesis dengan menggunakan batu kapur sebagai sumber kalsium dan penambahan

Dengan demikian, untuk mengantisipasi dampak signifikan yang ditimbulkan dari ancaman tersebut maka organisasi perlu menerapkan suatu rencana pemulihan yang

Aplikasi Multimedia Pembelajaran Tembang Macapat Laras Pelog yang telah dibuat sedemikian rupa sebagai media pembelajaran baru untuk tembang macapat dengan tujuan agar

pH optimum pada besi(II) sulfat yang dapat mengkoagulasi logam kromium paling efektif ialah 9 dengan memberikan efektivitas koagulasi 97,46% 3. Dosis koagulan besi(II) sulfat

Berdasarkan hasil pretest yang ditunjukan pada tabel diatas maka dapat diketahui bahwa nilai pretest yang diperoleh siswa RI adalah nilai tertinggi yaitu 67 dan