• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penerapan Sarbanes Oxley Act Section 404 terhadap Efektivitas Pengendalian Internal: Studi Kasus pT Telekomunikasi, Tbk.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Penerapan Sarbanes Oxley Act Section 404 terhadap Efektivitas Pengendalian Internal: Studi Kasus pT Telekomunikasi, Tbk."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

viii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The purpose of this research is to determine whether there is a significant influence on the application of Sarbanes Oxley Act Section 404 by effectiveness internal auditing. The object of this research was conducted in PT Telekomunikasi, Tbk. The sample used is the internal audit division of PT Telekomunikasi, Tbk with 32 respondents 32 in the test. The sampling tool is the data collection through a questionnaire survey. Hypothesis test equipment used is simple regression analysis using SPSS 21.0. Data were tested previously been qualified from normality test, heteroscedasticity and partial hypothesis testing. The results showed that the application of Sarbanes Oxley Act Sectin 404 provides a significant influence on the effectiveness internal auditing amounting to 89,2% and 10,8% influenced by other factors.

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh signifikan Penerapan Sarbanes Oxley Act Section 404 terhadap Efektivitas Pengendalian internal. Objek penelitian ini dilaksanakan di PT Telekomunikasi, Tbk. Sampel yang digunakan adalah divisi audit intern PT Telekomunikasi, Tbk dengan 32 responden yang di uji. Alat pengambilan sampel adalah dengan teknik pengumpulan data melalui survey kuesioner. Alat uji hipotesis yang digunakan yaitu analisis regresi sederhana dengan menggunakan SPSS 21.0. Data yang diuji sebelumnya telah memenuhi syarat dari uji normalitas, uji heteroskedastisitas dan uji hipotesis parsial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan Sarbanes Oxley Act Section 404 memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Efektivitas Pengendalian Internal sebesar 89,2% dan 10,8% dipengaruhi oleh faktor lain.

(3)

x

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... iv

KATA PENGANTAR ... v

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 7

2.1 KajianPustaka ... 7

2.1.1 Sarbanes Oxley-Act ... 7

(4)

2.2 Sarbanes Oxley Act Section 404 ... 13

2.2.1 Implikasi Section 404 terhadap Perusahaan ... 15

2.2.2 Tujuan Imolementasi Sarbanes Oxley Act 2002 ... 16

2.3 Pengendalian Internal ... 17

2.3.1 Pengertian Pengendalian Internal ... 17

2.3.2 Tujuan Pengendalian Internal ... 19

2.3.3 Komponen Pengendalian Internal... 21

2.3.3.1 Pengendalian Lingkungan ... 22

2.3.3.2 Penilaian Resiko ... 22

2.3.3.3 Pengendalian Aktivitas ... 23

2.3.3.4 Informasi dan Komunikasi ... 26

2.3.3.5 Monitoring ... 27

2.3.4 Standar-standar Pengendalian Internal ... 28

2.3.5 Standar-Standar Rinci ... 29

2.3.6 Karakteristik-karakteristik Pengendalian Internal ... 29

2.3.7 Sarana untuk mencapai Pengendalian Internal ... 32

2.4 Rerangka Pemikiran ... 39

2.5 Pengembangan Hipotesis ... 17

BAB III METODE PENELITIAN... 44

3.1 Objek Penelitian ... 44

3.2 Sejarah Singkat Perusahaan ... 44

3.2.1 Struktur Organisasi... 51

(5)

xii

Universitas Kristen Maranatha

3.4 Teknik dan Sumber Pengumpulan Data ... 52

3.5 Operasionalisasi Variabel... 53

3.6 Instrumen Penelitian... 54

3.7 Populasi dan Sampel Penelitian ... 58

3.7.1 Populasi Penelitian ... 58

3.9 Rancangan Pengujian Hipotesis ... 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 65

4.1 Penerapan Audit Intern PT Dirgantara Indonesia ... 65

(6)

4.2.1.6 Analisis Koefisien Determinasi ... 75

4.2.1.7 Uji Hipotesis Parsial ... 76

4.3 Pembahasan ... 78

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 80

5.1 Simpulan ... 80

5.2 Saran ... 81

DAFTAR PUSTAKA ... 82

LAMPIRAN ... 83

(7)

xiv

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Hasil Penyebaran Kuesioner ... 67

Tabel 4.2 Deskripsi Jawaban Responden Variabel Sarbanes Oxley Act Section 404 ... 68

Tabel 4.3 Deskripsi Jawaban Responden Variabel Pengendalian Internal ... 69

Tabel 4.4 Validitas Sarbanes Oxley Act Section 404 ... 70

Tabel 4.5 Validitas Efektivitas Pengendalian Internal ... 71

Tabel 4.6 Reliabilitas Sarbanes Oxley Act Section 404 ... 72

Tabel 4.7 Reliabilitas Efektivitas Pengendalian Internal ... 73

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Nilai Residual ... 74

Tabel 4.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 75

Tabel 4.10 Hasil Koefisien Determinasi ... 76

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Kuesioner ... 83

Lampiran B Uji Validitas ... 88

Lampiran C Uji Reliabilitas ... 92

Lampiran D Statistik Deskriptif ... 93

(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang penelitian

(10)

BAB I PENDAHULUAN 2

Pengendalian internal yang baik memungkinkan manajemen siap menghadapi perubahan ekonomi yang cepat, persaingan, pergeseran permintaan pelanggan dan

fraud serta restrukturisasi untuk kemajuan yang akan datang (Ruslan,2009). Jika

pengendalian internal suatu perusahaan lemah maka kemungkinan terjadinya kesalahan dan fraud sangat besar. Sebaliknya, jika pengendalian internal kuat, maka kemungkinan terjadinya kesalahan dan fraud dapat diperkecil. Kalaupun kesalahan dan fraud masih terjadi, bisa diketahui dengan cepat dan dapat segera diambil tindakan-tindakan perbaikan sedini mungkin. Pengendalian intern adalah representasi dari keseluruhan kegiatan di dalam organisasi yang harus dilaksanakan, dimana proses yang dijalankan oleh dewan komisaris ditujukan untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tujuan pengendalian operasional yang efektif dan efisien, keandalan laporan keuangan, dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku (COSO, 1992 dalam Hiro Tugiman, 2004). Pengendalian internal merupakan bagian integral dari sistem informasi sehingga pengendalian intern yang memadai sangat penting dilaksanakan oleh setiap perusahaan, karena jika tidak memadai maka akan berdampak tidak baik bagi perkembangan perusahaan. Pengendalian yang dibuat untuk mengurangi exposures, tapi tak jarang justru pengendalian intern menyebabkan adanya Exprosure baik yang disengaja ataupun tidak Pengendalian yang tidak efektiflah yang menyebabkan exprosure tersebut terjadi. Salah satu yang akan terjadi bila ada exprosure adalah kecurangan (Bodnar, 2004:102). Pengendalian Internal lebih efektif bila memakai peraturan Sarbanes Oxley.

(11)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha melibatkan Kantor Akuntan Publik Arthur Andersen yang didakwa telah menghancurkan dokumen yang berkaitan dengan kasus tersebut. Begitu juga pada perusahaan WorldCom pada 25 juni 2002, terdapat kesalahan pengklasifikasian yang di sengaja yaitu payment for line cost menjadi Capital Expenditure. KasusWorldCom menjadi kasus akuntansi terbesar. Skandal-skandal yang terjadi pada perusahaan-perusahaan tersebut mengakibatkan Pemerintah Amerika Serikat mengesahkan peraturan baru yaitu Sarbanes Oxley Act pada tanggal 30 Juli 2002. Sarbanes-Oxley Act (SOA) merupakan sebuah produk hukum (Undang-Undang) di Amerika Serikat (AS) yang mengatur tentang akuntabilitas, praktik akuntansi dan keterbukaan informasi, termasuk tata cara pengelolaan data di perusahaan publik. Namun di Indonesia baru sebagian kecil yang baru menerapkan aturan tersebut. Sarbanes-Oxley atau kadang disingkat SOX atau SOA adalah hukum federal Amerika Serikat yang ditetapkan pada 30 Juli 2002. Undang-undang ini diprakarsai oleh Senator Paul Sarbanes (Maryland) dan Representative Michael Oxley (Ohio) yang disetujui oleh Dewan dengan suara 423-3 dan oleh Senat dengan suara 99-0 serta disahkan menjadi hukum oleh Presiden George W. Bush. Undang-undang ini dikeluarkan sebagai respons dari Kongres Amerika Serikat terhadap berbagai skandal pada beberapa perusahaan besar seperti kasus Enron.

(12)

BAB I PENDAHULUAN 4

Exchange (NYSE). Salah satu perusahaan tersebut yaitu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang komunikasi dan informasi, sehingga mengharuskan PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. Untuk mengikuti ketentuan-ketentuan Sarbanes Oxley Act 2002. Dikarenakan keharusan menjalankan Sarbanes Oxley Act 2002, maka PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Dan perusahaan yang termasuk dalam Telkom Group mengimplementasikan ketentuan-ketentuan Sarbanes Oxley Act 2001 khususnya Section 404, yaitu mengenai pendokumentasian, pengevaluasian dan pelaporan hasil evaluasi atas efektivitas pengendalian intern yang dilakukan peusahaan dalam penyajian laporan keuangan dengan memberi prioritas pada upaya-upaya untuk menata dan meningkatkan efektifitas sistem serta struktur pengelolaan dan pengendalian resiko yang mengacu pada praktek Good Corporate Governance, dimana perusahaan harus menerapkan prinsip transparansi, akuntabilitas, keadilan, integritas, kemandirian, dan partisipasi.

Prosedur pengendalian intern yang dijalankan sesuai dengan Sarbanes Oxley Act 2002 Section 404 akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengendalian intern perusahaan. Hal ini sesuai dengan research yang dilakukan oleh Larry E. Rittenberg dan Patricia K.Miller dalam jurnalnya Sarbanes Oxley Act 2002 Section 404Work : Looking at the Benefits.

(13)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha dengan judul: “Pengaruh Penerapan Sarbanes-Oxley Act Section 404 Terhadap Efektivitas Pengendalian Intern

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas , identifikasi masalah yang dapat diambil adalah:

1. Apakah Sarbanes-Oxley Act Section 404 diterapkan secara memadai di perusahaan?

2. Apakah Sarbanes-Oxley Act Section 404 berpengaruh terhadap efektivitas pengendalian intern secara signifikan?

1.3 Tujuan Penelitian

Secara spesifik, penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui -Oxley Act Section 404 diterapkan secara memadai.

2. Untuk mengetahui pengaruh Sarbanes Oxley Act Section 404 terhadap efektivitas pengendalian intern secara signifikan.

1.4 Manfaat Penelitian

Penulis berharap penelitian ini akan memberikan manfaat, yaitu:

1. Bagi perusahaan dan praktisi bisnis

(14)

BAB I PENDAHULUAN 6

dapat meyakinkan perusahaan lain untuk menerapkan Sarbanes Oxley Act Section 404.

2. Bagi Akademis

(15)

80 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan dari hasil pengolahan data dan analisis yang dilakukan di bab 4 maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian yang telah dilakukan membuktikan bahwa Sarbanes Oxley Act Section 404 pada PT Telekomunikasi diterapkan secara memadai, dapat dilihat dari Sarbanes Oxley Seksi 404 yang diterapkan perusahaan dalam penyajian laporan keuangan dengan memberikan prioritas pada upaya-upaya untuk menata dan meningkatkan efektivitas sistem serta struktur pengelolaan intern perusahaan.

Sesuai isi dari Sarbanes Oxley Act Section 404 dapat dilihat juga dari tugas dan tanggung jawab manajemen. Dalam melaksanakan tugasnya, manajemen melakukan evaluasi terhadap pengendalian intern sehingga terbentuk laporan hasil evaluasi yang berguna untuk melihat efektivitas pelaksanaan pengendalian yang digunakan perusahaan. Dan bertanggung jawab atas dilakukannya dan dipeliharanya pengendalian internal terhadap pelaporan finansial yang memadai, agar dapat memberikan jaminan yang cukup terkait dengan keandalan laporan keuangan yang selaras dengan PSAK

(16)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 81

berpengaruh signifikan terhadap Efektivitas Pengendalian Internal bisa dilihat dari nilai thitung X1 lebih kecil daripada ttabel (1.860 < 2,042) maka H0 diterima dan H1 ditolak. Dan juga membuktikan Penerapan Sarbanes Oxley Act Section 404 pada X2 yaitu dimensi Evaluasi dan X3 yaitu dimensi Laporan Hasil Evaluasi berpengaruh terhadap Efektivitas Pengendalian Intern secara signifikan, dapat dilihat dari nilai thitung X2 lebih besar daripada ttabel (3.336 > 2,042) maka H0 ditolak dan H1 diterima dan nilai thitung X3 lebih besar daripada ttabel (2.091 < 2,042) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa Penerapan Sarbanes Oxley Act Section 404 pada dimensi Evaluasi dan Laporan Hasil Evaluasi berpengaruh signifikan terhadap Efektivitas Pengendalian Internal karena H1 diterima.

5.2 Saran

Dari hasil pengolahan data, analisis dan kesimpulan yang didapat maka saran yang dapat diberikan kepada perusahaan dan akademisi dalam Pengaruh Penerapan Sarbanes Oxley Act Section 404 terhadap Pengendalian Internal:

1. Memberikan pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan pengetahuan yang mendalam lagi tentang Sarbanes Oxley Act Section 404 sehingga secara tidak langsung dalam menerapkan Sarbanes Oxley Act Section 404 dilakukan secara maksimal.

(17)

82

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Effendi, Ariel. (2008). The Power Good Corporate Governance. Jakarta: Salemba Empat.

Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Kesatu. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. (2008). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Helman, Lidia. Pengaruh Penerapan Sarbanes Oxley Act 2002 Section 404

Terhadap Pengendalian Intern. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas

Padjadjaran, Bandung.

Heni, Karunia, H. (2010). Implementasi Sarbanes Oxley Act 2002 Section 404 dalam

Pengendalian Intern (Studi Kasus pada Divisi Telkom Learning Center Bandung). Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Widyatama, Bandung.

Harianti, Asni., M. Sienly V., Nur., Santy Setiawan., Dini Iskandar. (2012). Statistika

1. Penerbit ANDI, Yogyakarta.

Hartono, Jogiyanto. (2011). Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE, Yogyakarta. Mulyadi. (2002). Auditing Edisi Keenam. Jakarta: Salemba Empat.

Putra, Erick. (2012). Analisis Penerapan Manajemen Kualitas Sarbanes Oxley Act(SOA) Section 302 dan 404 di PT. Telkom Indonesia,Tbk. From http://www.academia.edu/3540795/Analisis_Penerapan_Manajemen_Kualita s_SarbanesOxley_Act_SOA_Section_302_dan_404_di_PT._Telkom_Indone sia_Tbk._Erick_Dwi_Hardy_Putra. Pada tanggal 15 september 2014.

Sari, Astria Kartika. (2010). Pengaruh Penerapan Sarbanes Oxley Act 2002 Section

404 Terhadap Pengendalian Intern (Studi Kasus pada UBC Area III Jabar-Banten PT.TELKOM). Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Widyatama,

Bandung.

Sawyer, B. Lawrence et al. (2005). “Internal Auditing 5 th edition”. The Institute of internal auditors.Florida.

Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung.

(18)

DAFTAR PUSTAKA 83

Tuanakotta, Theodorus M. (2011). Berpikir Kritis Dalam Auditing. Salemba Empat, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Dukungan masyarakat sangat penting dalam mewujudkan keberhasilan pendidikan anak-anak, namun masih banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya pendidikan bagi

[r]

menyanyikan lagu Melayu yang dipelajari secara tradisi lisan secara tahap

Selain berinteraksi dengan lingkungan internal atau lingkungan domestik, sistem politik  juga melakukan interaksi dengan sistem politik lain dalam lingkungan internasional

[r]

MENIMBANG: Untuk kelancaran dan ketertiban mekanisme RAK HMI Cabang Malang Komisariat Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang maka dipandang perlu untuk menetapkan Tata

Peneliti akan menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar, yaitu sebagai berikut:.. 89) mengemukakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi

Peta bidang tanah adalah hasil pemetaan 1 (satu) Peta bidang tanah adalah hasil pemetaan 1 (satu) bidang tanah atau lebih pada lembaran kertas dengan bidang tanah