1
ABSTRACT
THE DESIGN PLANNING FOR THE INTERIOR OF A
COSMETIC SURGERY HOSPITAL WITH THE CONCEPT
OF THE METAMORPHOSIS OF A BUTTERFLY
Anatasya/1163034
A cosmetic surgery hospital is a hospital specializing in beautification and
cosmetic surgery. While this kind of hospital is rare in Indonesia, there are a lot
of people who need its service and therefore have to look for places offering
cosmetic surgeries in illegal ways. These illegal practices have taken a lot of
victims and are very detrimental; therefore, the designer wants to design a
hospital specializing in cosmetic surgery which is designed with the concept of
butterfly metamorphosis, which has the same characteristic as cosmetic surgery —transformation (a significant change).
The combination of the metamorphosis concept with the planned design is aimed
to lessen the ominous feeling in a hospital in addition to giving a comfortable and
modern ambience by the lighting, coloring, and hospital apparatus. This cosmetic
surgery hospital with butterfly metamorphosis concept pays great attention to the
sterilization as well as to achieving the health department standard for a hospital.
Moreover, the hospital provides not only cosmetic surgery service but also other
services such as slimming class, dermatologist, and dental hospital. In its
application, the design of each room uses four phases of the metamorphosis of a
butterfly which are larvae, caterpillar, chrysalis, and butterfly; they are applied to
the rooms in the hospital according to their needs and functions.
2 ABSTRAK
PERANCANGAN DESAIN INTERIOR TERHADAP RUMAH SAKIT BEDAH PLASTIK DENGAN KONSEP METAMORFOSIS KUPU-KUPU
Oleh
cukup banyak dan menyebabkan banyaknya jasa ilegal. Jasa ilegal dalam bidang
ini banyak menyebabkan korban dan kerugian bagi banyak orang. Maka
perancang ingin merancang sebuah rumah sakit khusus bedah plastik dan
dirancang dengan menggunakan konsep metamorfosis kupu-kupu yang memiliki
kesamaan sifat dengan proses bedah plastik yaitu transformasi (perubahan yang
signifikan).
Penggabungan konsep metamorfosis kedalam desain yang dirancang dirasa
cukup untuk menghilangkan kesan menyeramkan pada sebuah rumah sakit serta
menghasilkan suasana yang nyaman dan modern dengan menggunakan teknik
pencahayaan, pewarnaan dan teknologi untuk mendukung berdirinya rumah sakit
ini. Kemudian, rumah sakit bedah plastik dengan konsep metamorfosis
kupu-kupu ini sangat memperhatikan sterilisasi dan standar rumah sakit menurut
departemen kesehatan. Selain itu, jasa yang yang diberikan bukan hanya bedah
plastik melainkan beberapa jasa dalam bidang kecantikan lainnya seperti
slimming class, dermatologist dan dental hospital. Dalam pengaplikasiannya
desain dari setiap ruang menggunakan 4 fase dalam metamorfosis kupu-kupu
yaitu telur, ulat, kepompong, kupu-kupu dan diaplikasikan ke ruang-ruang di
rumah sakit tersebut sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya.
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur perancang ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah
memberikan berkat atas kesehatan dan panjang umur kepada perancang, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan dan perancangan tugas akhir ini yang berjudul ―Perancangan Interior Terhadap Rumah Sakit dengan Konsep Metamorfosis Kupu-Kupu‖
Perancang juga telah berusaha sebaik-baiknya dalam menyusun laporan ini.
Penulis juga menyadari bahwa tugas akhir ini dapat terselelsaikan dengan baik
dengan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu perancang ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya atas sema arahan, bimbingan, maupun
bantuan dalam menyelesaikan perancangan tugas akhir ini. Perancang ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kepada Carina Tjandradipura, S. Sos, S.Sn., M.Ds selaku pembimbing dalam
merancang tugas akhir ini.
2. Kepada Ferlina Sugata, S.T., MT selaku pembimbing dalam merancang tugas
akhir ini.
3. Seluruh Dosen Desain Interior, Fakultas Desain dan Seni Rupa, Universitas
Maranatha yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah memberikan
ilmu selama perancang menyelesaikan studi.
4. Seluruh staff jurusan Desain Interior dan staff Akademik FSRD yang telah
membantu dalam masa perkuliahan.
5. Kedua orang tua yang tidak henti-hentinya memberikan dukungan, motivasi,
dukungan dan doa kepada penulis sampai sekarang ini.
6. Teman-teman Desain Interioir, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas
Maranatha angkatan 2011 yang selalu memberikan banyak dukungan serta doa
kepada perancang.
7. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terima kasih
4
Perancang juga menyadari masih banyaknya kekurangan dalam pembuatan
laporan ini, maka dari iru, perancang mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya
jika dalam proses pembuatan laporan tugas akhir ini ada hal-hal yang kurang
berkenan.
Perancang juga mengharapkan saran serta kritik dari semua pihak agar laporan ini
bisa menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, penulis berharap agar pembuatan laporan
tugas akhir ini berguna bagi penulis maupun pembacanya.
Bandung, Oktober 2014
5
1.1 Latar Belakang Perancangan ……….. 1
1.2 Indentifikasi Masalah ………. 2
1.8Sistematika Penyajian ……… 4
BAB 2 LANDASAN TEORI ………. 6
2.1 Gambaran umum rumah sakit ……… 6
2.2.1 Pengertian Rumah Sakit ……….. 6
2.2.2 Jenis-jenis Rumah Sakit ……….. 7
2.2 Sejarah Bedah Plastik ………. 8
2.2.1Sejarah Perkembangan Bedah Plastik di Indonesia ………... 9
2.2.2Kendala Perkembangan Bedah Plastik di Indonesia ………... 10
2.2.3Kendala Bedah Plastik ……… 11
2.4Standarisasi Perancangan Interior ……….. 29
2.4.1Zoning dan Blocking ………... 29
2.5Psikologis Dalam Desain Interior ……….. 33
2.5.1Elemen Interior ………... 34
6
3.1 Deskripsi Objek Studi ……… 45
3.1.1 Deskripsi Fungsi ………. 45
3.1.2 Identifikasi User ………... 45
3.2 Tinjauan Lokasi ………. 46
3.2.1 Batasan site ………... 46
3.2.2 Kriteria pemilihan site ……… 47
3.3. Survey Fungsi Sejenis ……….. 52
3.3.1 ID Hospital Korea ………... 52
3.4 Konsep Perancangan ……….. 55
1.4.1Pola Penataan Bentuk, Bahan dan Warna dari Elemen-Elemen Pembentuk Ruang ……….. 57
1.4.2Program Kebutuhan Ruang ………. 57
BAB 4 PERANCANGAN INTERIOR ………. 61
1.1.1 Karakter ………... 61
1.1.2 Bentuk ………. 62
4.2 Denah Khusus ……… 63
BAB 5 Kesimpulan ………. 79
5.1 Kesimpulan 79
5.2 Saran 80
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Perancangan
“Love of beauty is taste. The creation beauty is art” adalah kutipan yang berasal dari seorang penulis, dosen dan penyair Amerika pada pertengahan abad 19 yang bernama Ralph Emerson
(www.brainyquotes.com). Menurutnya, kecintaan pada kecantikan seseorang berbeda sesuai
dengan selera setiap orang. Kecantikan dapat dikaitkan dengan kesehatan seseorang yang
berarti orang tersebut sehat secara visual dan sehat secara jasmani. Untuk menjaga kesehatan
tersebut manusia di juga didukung sarana dan pra sarana yang dapat menunjang kesehatan
seseorang. Salah satunya adalah sarana rumah sakit.
Rumah sakit adalah sebuah bangunan yang memberikan jasa atau upaya perbaikan kesehatan
dan perawatan kesehatan serta dapat digunakan sebagai sarana pendidikan tenaga kesehatan
Rumah sakit dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, salah satunya adalah rumah sakit
khusus bedah plastik yaitu rumah sakit yang memberikan jasa khusus memperbaiki satu
masalah di bidang bedah plastik dan kecantikan.
Rumah sakit khusus bedah plastik yang menangani masalah bedah plastik dan kecantikan
masih sangat sedikit ditemukan di Indonesia. Sedangkan user yang berminat pada jasa bedah
plastik ini cukup banyak. Maka sering terjadi penyimpangan di bidang bedah plastik.
Penyimpangan tersebut antara lain terdapatnya banyak tempat-tempat seperti salon atau
klinik kecantikan yang tidak memiliki sertifikat kesehatan serta tenaga kesehatan yang
professional untuk melakukan jasa tersebut dan menimbulkan adanya korban. Penyimpangan
yang terjadi tersebut harus diminalisir dengan dibuatnya rumah sakit khusus bedah plastik
dengan standar dan ketentuan rumah sakit yang berlaku serta tenaga medis profesional dan
bersertifikat yang wajib diperhatikan.
Rumah sakit yang baik adalah rumah sakit yang mempunyai standar kesehatan sesuai
ketentuan dan mempunyai bentuk bangunan yang memberikan kenyamanan, keamanan serta
menghilangkan rasa menakutkan di pikiran user agar user tidak enggan masuk ke dalam
rumah sakit tersebut. Suasana tersebut dapat ditimbulkan dengan merancang interior rumah
sakit menggunakan material serta warna-warna yang digunakan merupakan warna yang
memberikan dampak nyaman bagi user seperti hijau, warna yang menciptakan kesan simple,
ringan serta tetap terkesan steril seperti warna putih. (Hartman,1997-1998)
1.2Identifikasi Masalah
Plastic Surgery (bedah plastik) adalah sesuatu yang sudah tidak asing dan tidak tabu lagi
dalam ruang lingkup masyarakat Indonesia. Seiring berjalannya jaman yang modern dan
trend yang diciptakan Korea Selatan serta negara maju lainnya seperti Singapura, Amerika
Serikat dan Cina, maka masyarakat Indonesia sudah mulai mengikuti trend tersebut. Di
Bandung sendiri sudah ada beberapa rumah sakit umum yang menyediakan fasilitas bedah
plastik tersebut, walaupun belum ada yang merancang rumah sakit khusus bedah plastik.
Rumah sakit bedah plastik yang terdapat di Indonesia adalah rumah sakit yang tergabung
Rumah sakit yang terdapat di Indonesia tidak memperhatikan interior dan estetika yang
dihasilkan sehingga masyarakat di Indonesia banyak yang merasa takut kepada rumah sakit.
Visual yang dihasilkan rumah sakit pada umumnya menakutkan dan membuat masyarakat
enggan untuk masuk atau memikirkan mengenai rumah sakit. Perancang ingin merancang
sebuah rumah sakit yang secara visual terlihat indah dan menghilangkan kesan menyeramkan
dengan mengolah elemen interior serta berpedoman kepada standar kesehatan rumah sakit.
1.3Rumusan Masalah
Pokok masalah utama yang dikaji adalah perancangan Rumah Sakit Khusus Bedah Plastik di
kota Bandung. Beberapa yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana mendesain sebuah rumah sakit bedah plastik dengan konsep metamorfosis
kupu-kupu untuk menciptakan suasana yang tidak menyeramkan dan nyaman untuk
pasien?
2. Bagaimana mendesain sebuah rumah sakit bedah plastik yang menerapkan aspek,
strelilisasi dan peraturan standar rumah sakit yang tetap dapat di aplikasikan
menggunakan konsep metamorfosis kupu-kupu?
1.4Ide Perancangan
Perancang ingin mendesain sebuah rumah sakit khusus bedah plastik dengan konsep
metamorfosis kupu-kupu). Rumah sakit bedah plastik ini di aplikasikan dengan konsep
metamorfosis kupu-kupu yang dikaitkan dengan proses bedah plastik yaitu kedua proses
tersebut mengalami transformasi (perubahan yang signifikan). Selain itu, perancang ingin
merancang sebuah rumah sakit bedah plastik yang nyaman, menghilangkan suasana
menyeramkan dan menyediakan sarana sosialisai bagi para pasiennya. Adapun beberapa
fasilitas tersebut antara lain:
1. Merancang rumah sakit bedah plastik yang menerapkan fase-fase dalam
metamorfosis kupu-kupu ke dalam setiap ruang yang sesuai dengan fungsinya, seperti
ruang konsultasi yang di aplikasikan dari fase telur yang merupakan awal dari proses
metamorfosis dan proses bedah plastic yang dikaitkan dan menjadi sebuah rancangan,
dan lain sebagainya dengan fasilitas-fasilitas pendukung di bidang kecantikan dan
2. Merancang rumah sakit yang bergerak khusus dalam bidang bedah plastik dan
kecantikan dengan kemampuan operasi besar dan kecil dengan memiliki fasilitas
yang lengkap dan berstandar internasional seperti adanya fasilitas air shower untuk
strerilisasi pada ruang operasi, dan sebagainya.
1.5Tujuan Perancangan
Adapun tujuan perancang melakukan perancangan rumah sakit bedah plastik, antara lain:
1. Mendesain sebuah rumah sakit bedah plastik dengan konsep metamorfosis kupu-kupu
untuk menciptakan suasana yang tidak menyeramkan dan nyaman untuk pasien
2. Mendesain sebuah rumah sakit bedah plastik yang menerapkan aspek, strelilisasi dan
peraturan standar rumah sakit yang tetap dapat di aplikasikan menggunakan konsep
metamorfosis kupu-kupu.
1.6Manfaat Perancangan
Dalam merancang rumah sakit bedah plastik ini, perancang memiliki manfaat bagi perancang
dan bagi masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Bandung, antara lain:
1. Perancang mendesain sebuah rumah sakit yang bergerak di bidang bedah plastik dan
kecantikan agar masyarakat Bandung mendapatkan sarana tersebut dengan mudah.
2. Perancang mendesain rumah sakit bedah plastik tersebut juga untuk memberikan
manfaat bagi pasien bedah plastik yang membutuhkan sarana tersebut.
1.7Metode Perancangan 1.7.1 Data dan Sumber Data
Dalam melakukan proses perancangan tersebut, perancang mengumpulkan data yang
berkaitan dengan bedah plastik dan teknologi kecantikan pada jaman ini. Perancang
juga mengumpulkan data mengenai ergonomi sebuah rumah sakit serta peraturan dan
hal yang harus diperhatikan dalam merancang sebuah rumah sakit.
1.7.2 Metode Pengumpulan dan Data Survei
Dari sumber data yang diperoleh, perancang menggunakan metode observasi untuk
melakukan survei dan metode studi literatur sebagai acuan dasar membuat perancangan
1.8Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai latar belakang mengapa perancang ingin meancang sebuah
rumah sakit bedah plastik, kemudian membahas identifikasi masalah, rumusan masalah dan
ide perancangan yang menjadi pedoman perancang untuk merancang rumah sakit bedah
plastic tersebut serta pada bab ini akan membahas mengenai tujuan perancangan, manfaat
perancangan dan metodologi perancangan yang digunakan sebagai pedoman untuk
merancang dan harapan untuk hasil yang dicapai.
BAB II METAMORPHOSIS OF BUTTERFLY PLASTIC SURGERY HOSPITAL Bab ini membahas mengenai kajian literatur yang berhubungan dengan rumah sakit umum
sebagai acuan serta kajian literatur mengenai rumah sakit bedah plastik, sejarah, jenis bedah
plastik dan berbagai peraturan atau standar yang harus digunakan rumah sakit bedah plastic
sebagai pedoman untuk menulis laporan dan merancang rumah sakit bedah plastic, kemudian
literature mengenai fasilitas lainnya yang menunjang serta ergonomi rumah sakit sesuai
dengan ketentuannya.
BAB III DESKRIPSI PROYEK
Bab ini membahas mengenai data site yang digunakan yaitu gedung Aston Primera yang
terletak di jalan Dr. Djunjunan, serta berisi analisa site yang digunakan untuk membantu
perancangan rumah sakit bedah plastik agar fungsinya aman, nyaman dan sesuai dengan
ketentuan, kemudian pada bab ini membahas studi banding sejenis yang di ambil dari rumah
sakit bedah plastic yang terdapat di Korea Selatan, dan membahas mengenai kebutuhan
ruang, aktivitas user serta konsep perancangan yaitu metamorfosis kupu-kupu dan
pengaplikasiannya terhadap interior rumah sakit bedah plastik.
Bab ini membahas mengenai perancangan dan konsep metamorfosis kupu-kupu yang
diterapkan kepada setiap ruang pada rumah sakit bedah plastik tersebut sesuai dengan fungsi
dan kaitan kedua proses tersebut sehingga mengasilkan elemen interior yang diinginkan.
BAB V PENUTUP
Bab ini membahas mengenai kesimpulan yang di ambil dari isi bab 1 sampai bab 4 yang di
simpulkan menjadi beberapa poin penting untuk memudahkan mengkaji isi laporan tersebut.
Kemudian bab ini berisi saran mengenai keseluruhan isi dari laporan Metamorphosis of
1 BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang perancang dapatkan dan rangkum melalui pembahasan dari
problematika desain yaitu rumah sakit bedah plastik ini menggunakan konsep
dari empat fase metamorfosis kupu, yaitu telur, ulat, kepompong,
kupu-kupu yang diaplikasikan menjadi sebuah desain yang mengikuti sifat serta
karakter dari fase-fase tersebut. Rumah sakit bedah plastik ini menggunakan
warna-warna dan desain yang modern serta minimalis dan jauh dari kesan
menyeramkan rumah sakit. Rumah sakit bedah plastik ini menggunakan cctv
di setiap sudut ruangan yang diperlukan dan flow dari ruang-ruang itu sendiri
selalu di lengkapi reseption area agar setiap orang yang masuk terlihat dan
terdaftar, kemudian menggunakan standar rumah sakit yang diberikan
departemen kesehatan seperti penggunaan material pada ruang operasi dan
2
Demikian kesimpulan yang perancang dapat berikan mengenai segala hal
yang berkaitan dengan desain rumah sakit bedah plastik, Semoga pembahasan
ini dapat bermanfaat bagi problematika desain yang berhubungan dengan
rumah sakit bedah plastik.
5.2 Saran
Perancangan Metamorphosis of Butterfly Plastic Surgery Hospital ini
dirasakan masih banyak kekurangan dan keterbatasan dari berbagai aspek.
Dengan demikian perlu dilakukannya beberapa perancangan lanjutan sebagai
berikut:
- Perancangan lebih lanjut mengenai teknologi-teknologi modern dan
penelitiannya untuk mengetahui teknologi modern untuk keperluan bedah
plastik agar menciptakan desain yang lebih baik lagi.
- Perancangan lebih lanjut mengenai material-material yang efisien dan
lebih baik digunakan dalam perancangan rumah sakit bedah plastik.
1
DAFTAR PUSTAKA
Converse, John Marquis.1977. Reconstructive Plastc Surgery.
Philadelphia:W.B.Saunderes Company
Gunawan, Fransisca Natalia.2008.Perancangan Interior Rumah Sakit Plastic
Surgery Khusus Wanita. Laporan Tugas Akhir. Bandung: Fakultas Seni Rupa dan
Design, Universitas Kristen Maranatha
Haiken, Elizabeth.1999.Venus Envy : A History of Cosmetic Surgery. Baltimore:
John Hopkins University
Hartman, Taylor.1997,1998.The Color Code. New York: Fireside Rockefeller
Center
Karlen, Mark dkk.2006.Dasar Dasar Desain Pencahayaan:Penerbit Erlangga
Kode Etik Kedokteran. 1993
Meltzer,Murray A.1979.Opthalmic Plastic Surgery for General Ophtalmologist.
USA:Waverly Press, Inc.
Miller, Stephen H dkk.1996. Year Book of Plastic, Recontructive, and Aesthetic
Surgery.Chicago:Mosby –year book,Inc.
Redstone, Louis G.1978. Hospitals and Health Care Facilities.
USA:McGraw-Hill,Inc.
Sarwat, Ahmad Lc. 2011. Seri Fiqih Kehidupan (13): Kedokteran. Jakarta: DU
Publishing
Soekanto, Soejono. 1987.Pengantar Hukum Kesehatan. Bandung:Remaja Karya
Soekanto, Soejono. 1989. Aspek Hukum Kesehatan. Jakarta:IND-HILL-CO
Internet
2 http://prasetya.ub.ac.id/berita/
http://www.randomhistory.com/2008/08/31