PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DI KELAS X
SMA NEGERI 7 MEDAN
Oleh :
Juliyanti Syandiro Simanjuntak NIM 409131039
Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan hidayahNya yang senantiasa memberikan kesehatan kepada
penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
(Teams Games Tournament) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom di Kelas X SMA Negeri 7 Medan” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada : Ibu
Lisnawaty Simatupang, S.Si, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Ibu Dra. Murniaty Simorangkir, MS , Bapak Agus
Kembaren, S.Si.,M.Si dan Ibu Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si sebagai
dosen-dosen penguji yang telah menyediakan waktu dan tenaga untuk menguji penulis,
sehingga penulis dapat melaksanakan ujan skripsi guna menyelesaikan studi di
bangku kuliah. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr.
Ramlan Silaban, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh
Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang
sudah membantu penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak
Kepala Sekolah SMA Negeri 7 Medan, Drs. H. Muhammad Daud, MM , kepada
Ibu Dra. Rodnaini Tobing, dan semua guru serta staf pengawai dan siswa/siswi
kelas X SMAN 7 Medan yang telah ikut membantu selama penelitian ini.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada kedua orangtuaku yang
tercinta Ayahanda J.H. Simanjuntak dan Ibunda M.br Panggabean yang menjadi
semangat dalam menopang langkahku dengan kasih sayang, doa dan
pengorbanannya yang tidak terhingga, serta untuk kedua kakak dan kedua adikku
v
Simanjuntak, SE ; Tince Majeni Simanjuntak dan Juan Hacefin Simanjuntak) dan
segenap keluarga yang selalu memberikan doa dan semangat kepada penulis.
Terima kasih juga disampaikan kepada seseorang yang tersayang (Tumpal
Simalango) yang selalu menemaniku baik susah maupun senang, selalu
memberikan doa, cinta, dan semangat kepadaku, dan untuk sahabat-sahabatku
(Chintya Dewi Epiphani Hutagalung, Nurbetty Siallagan, Suci Ramadhani, Noni
Mahzura, Novita Sari) yang selalu membantu, memberikan motivasi dan
semangat kepada penulis, serta kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan
satu persatu yang ikut membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini baik secara
langsung maupun tidak langsung. Semoga Tuhan melimpahkan rahmat dan
kasihNya kepada kita semua. Amin.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Penulis berharap skripsi
ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Januari 2014 Penulis,
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DI KELAS X SMA NEGERI 7 MEDAN
Juliyanti Syandiro Simanjuntak (NIM 409131039)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) terhadap hasil belajar siswa, dengan melihat apakah hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran koooperatif tipe TGT lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 7 Medan TA 2013/2014 yang terdiri dari 6 kelas.
Sampel yang digunakan sebanyak 2 kelas yang diambil dengan teknik purpossive
sampling sehingga diperoleh kelas yang diberi pengajaran kooperatif tipe TGT dan kelas yang diberi pengajaran dengan model pembelajaran konvensional. Sebelum proses belajar mengajar dimulai, terlebih dahulu diberikan pretest dan diakhir pertemuan diberikan posttest.
Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap hasil belajar siswa, dengan hasil belajar untuk kelas
eksperimen adalah X1= 83,55 dan SD = 6,67 sedangkan hasil belajar untuk kelas
kontrol adalah X2 =77,23 dan SD= 6,64. Hipotesis dalam penelitian ini diuji
dengan menggunakan uji t yaitu uji satu pihak (pihak kanan) dan diperoleh thitung
sebesar 6,762 sedangkan nilai ttabel sebesar 1,668 pada taraf signifikan α = 0,05
dan db = 74, sehingga thitung > ttabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak, yang berarti
ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan struktur atom di kelas X SMA Negeri 7 Medan TA 2013/2014. Selain itu berdasarkan nilai tes awal dan tes akhir diperoleh peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran TGT sebesar 72,30% sedangkan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional sebesar 58,10%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) lebih tinggi
daripada siswa yang mendapat pembelajaran dengan model konvensional. Selain itu dapat dilihat bahwa aktivitas belajar siswa juga meningkat, dan dari data perhitungan korelasi (hubungan hasil belajar dengan aktivitas siswa) maka dapat disimpulkan ada korelasi positif antara aktivitas belajar siswa dengan hasil belajar kimia siswa menggunakan model TGT.
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
RIWAYAT HIDUP ... ii
ABSTRAK ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Batasan Masalah ... 4
1.4 Rumusan Masalah ... 4
1.5 Tujuan Penelitian ... 5
1.6 Manfaat Penelitian ... 5
1.7 Defenisi Operasional ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Belajar dan Hasil Belajar ... 7
2.1.1 Pengertian Belajar... 7
2.1.2 Hakikat Belajar Kimia ... 8
2.1.3 Hasil Belajar ... 9
2.2 Model Pembelajaran Kooperatif ... 9
2.3 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) ... 10
2.3.1 Gambaran Mengenai Teams Games Tournament (TGT) ... 10
2.3.2 Pendekatan Kelompok Kecil dalam Teams Games Tournament ... 11
2.3.3 Komponen dan Pelaksanaan Teams Games Tournament dalam Pembelajaran ... 12
2.3.4 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ... 14
2.3.5 Implementasi Model Pembelajaran TGT ... 15
2.3.6 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran TGT ... 16
2.4 Materi Pokok Struktur Atom ... 17
2.5 Kerangka Berpikir ... 22
2.6 Hipotesis Penelitian ... 23
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 24
vii
3.3.1 Variabel Penelitian ... 24
3.3.2 Instrumen Penelitian ... 25
3.4 Desain Penelitian ... 28
3.5 Prosedur Penelitian ... 29
3.6 Teknik Analisis Data ... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 33
4.1.1 Analisis Instrumen Test ... 33
4.1.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 33
4.2 Analisa Data Hasil Penelitian ... 35
4.2.1 Uji Normalitas ... 35
4.2.2 Uji Homogenitas ... 36
4.2.3 Uji Hipotesis ... 36
4.2.4 Persentase Peningkatan Hasil Belajar... 36
4.3 Pembahasan ... 37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 40
5.2 Saran ... 40
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Atom Dalton ... 17
Gambar 2.2 Model Atom Thomson ... 18
Gambar 2.3 Model Atom Rutherford ... 18
Gambar 2.4 Model Atom Niels Bohr ... 19
Gambar 3.1 Diagram Alir Prosedur Penelitian ... 30
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran... 43
Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen dan KelasKontrol ... 44
Lampiran 3 Kisi-kisi Instrument Test (sebelum di validasi)... 63
Lampiran 4 Instrumen Test (sebelum divalidasi) ... 64
Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Test (sebelum divalidasi) ... 67
Lampiran 6 Kisi-kisi Instrument Test (sesudah di validasi) ... 68
Lampiran 7 Instrumen Test (sesudah divalidasi) ... 69
Lampiran 8 Kunci Jawaban Instrumen Test (sesudah divalidasi) ... 72
Lampiran 9 LKS... 73
Lampiran 10 Soal Turnamen... 80
Lampiran 11 Kunci Jawaban Turnamen ... 82
Lampiran 12 Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa ... 84
Lampiran 13 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 86
Lampiran 14 Perhitungan Uji Validitas Test ... 87
Lampiran 15 Tabel Data Validitas Instrumen Test ... 88
Lampiran 16 Perhitungan Tingkat Kesukaran ... 89
Lampiran 17 Tabel Data Tingkat Kesukaran Instrument Test ... 90
Lampiran 18 Perhitungan Daya Beda Soal ... 91
Lampiran 19 Tabel Data Daya Beda Istrument Test ... 92
Lampiran 20 Perhitungan Reliabilitas Test ... 94
Lampiran 21 Tabel Rekapitulasi Instrumen Test ... 95
Lampiran 22 Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi, Varians ... 96
Lampiran 23 Perhitungan Uji Normalitas ... 98
Lampiran 24 Perhitungan Uji Homogenitas ... 102
Lampiran 25 Perhitungan Uji Hipotesis... 105
Lampiran 26 Gain Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 107
Lampiran 27 Gain Hasil Belajar Kelas Kontrol ... 109
Lampiran 28 Perhitungan Gain (Peningkatan) Hasil Belajar... 111
Lampiran 29 Pembagian Siswa ke Dalam Kelompok ... 112
Lampiran 30 Perhitungan Skor Turnamen ... 113
Lampiran 31 Lembar Rangkuman Tim ... 115
Lampiran 32 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 117
Lampiran 33 Perhitungan Korelasi ... 121
Lampiran 34 Dokumentasi Penelitian ... 124
Lampiran 35 Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment ... 128
Lampiran 36 Tabel Nilai-Nilai Chi Kuadrat ... 129
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Untuk menghadapi era globalisasi, pembelajaran sebagai aspek utama
dalam bidang pendidikan perlu ditingkatkan, karena itu perlu adanya upaya
berbagai pihak terutama institusi pendidikan dan pemerintahan mencari solusi
dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran yang berkualitas. Salah satu
masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses
pembelajaran, dimana dalam proses pembelajaran anak kurang didorong untuk
mengembangkan kemampuan berpikir.
Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak
untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk
memahami informasi yang diingatnya itu untuk dihubungkan dengan kehidupan
sehari-hari. Akibatnya anak didik pintar secara teoritis tetapi miskin secara
aplikasi. Proses pendidikan kita tidak diarahkan untuk membangun dan
mengembangkan karakter serta potensi yang dimiliki, dengan kata lain proses
pendidikan kita tidak pernah diarahkan membentuk manusia yang cerdas,
memiliki kemampuan memecahkan masalah hidup, serta tidak diarahkan untuk
membentuk manusia yang kreatif dan inovatif. (Suyanti, 2010)
Kenyataan yang banyak ditemui di lapangan bahwa pelajaran kimia
merupakan pelajaran yang sulit dipahami dan sering dianggap sulit bagi siswa.
Ketidaktahuan siswa mengenai kegunaan kimia dalam kehidupan sehari-hari
merupakan penyebab kebosanan dan ketidaktertarikan mereka. Selain pengajaran
kimia yang monoton dan kurang bervariasi, juga sering ditemukan adanya
dominasi guru yang menyebabkan siswa lebih pasif. Sedangkan usaha untuk
meningkatkan prestasi pembelajaran kimia siswa tidak cukup hanya melalui
hafalan, latihan soal yang bersifat mekanistik, serta pembelajaran yang berpusat
pada guru saja, tetapi tingkat kognitif siswa yang berbeda-beda juga merupakan
2
Berdasarkan observasi dan sharing dengan beberapa guru kimia dan siswa
di SMAN 7 Medan, diperoleh informasi bahwa walaupun fasilitas di sekolah
tersebut telah cukup memadai, namun hanya beberapa guru saja yang
memanfaatkannya dalam proses KBM. Metode kooperatif juga sudah sering
diterapkan oleh beberapa guru (contohnya tipe STAD), namun beberapa guru
masih tetap bertahan dengan metode konvensionalnya, sehingga terkadang
menyebabkan siswa cenderung pasif, kurang termotivasi dan sering tidak serius
untuk mendengarkan penjelasan dari guru karena mereka merasa jenuh dan bosan.
Para siswa juga kurang aktif dalam proses pembelajaran, seperti kurang aktif
bertanya dan melakukan diskusi antar sesama siswa. Itu disebabkan karena
kurangnya antusias dan minat siswa terhadap pelajaran kimia. Hal inilah yang
menyebabkan masih rendahnya hasil belajar kimia di sekolah tersebut. Untuk itu
diperlukan suatu strategi pembelajaran yang dapat lebih meningkatkan aktivitas
siswa, dan membuat siswa tertarik dan lebih bersemangat untuk belajar kimia.
Maka diambil suatu pemikiran bahwa salah satu kelemahan proses
pembelajaran guru adalah kurangnya variasi model pembelajaran yang melibatkan
keaktifan siswa. Perlu digunakan suatu upaya oleh guru untuk menggunakan
model pembelajaran yang menarik, agar siswa tidak menganggap pelajaran kimia
sulit dan membosankan, serta hanya terfokus pada penyelesaian soal-soal dengan
menggunakan rumus-rumus yang rumit. Karena hal ini juga sesuai dengan
pengalaman PPL peneliti, bahwa banyak siswa yang berusaha bolos pada
pelajaran kimia, dan menurut keterangan dari beberapa siswa yang mengatakan
bahwa kimia merupakan pelajaran yang sangat sulit dipahami dan membosankan.
Berdasarkan hal diatas, maka perlu usaha peningkatan hasil belajar yaitu
dengan menambah variasi model pembelajaran, serta media pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan. Penggunaan salah satu model pembelajaran
kooperatif merupakan tindakan pemecahan dari masalah tersebut yang dapat
dilakukan, karena dapat meningkatkan kemauan belajar siswa, menumbuhkan
sikap siswa yang lebih positif dalam belajar, menambah motivasi dan percaya diri,
serta menambah rasa senang akan pelajaran yang diterimanya. Salah satu usaha
3
yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif TGT (Teams Games
Tournament). Model pembelajaran kooperatif tipe TGT mempunyai teknik pembelajaran yang terdiri dari 5 komponen utama, yaitu: penyajian kelas
(presentasi), kelompok (team), permainan (game), turnamen (pertandingan), dan
penghargaan kelompok (team recognise). TGT menggunakan sistem pertandingan
akademik dimana siswa bersaing untuk menunjukkan kebolehan tim mereka
sendiri dengan anggota tim yang lain.
Dalam penelitian Lubis (2010) yang berjudul Efektivitas Media Teka-Teki
Silang (TTS) Pada Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (TGT) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Di SMP Prayatna T.A. 2008/2009, dibuktikan bahwa penggunaan media TTS pada model kooperatif
learning tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 40%, sedangkan kelas yang diajarkan dengan TGT tanpa media TTS persen
peningkatannya sebesar 18%. Sementara itu penelitian Gurning (2012) berjudul
Pengaruh Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Hidrolisis Garam Dalam Model Kooperatif TGT Di SMA N 1 Percut Sei Tuan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajar menggunakan media pembelajaran kartu dominsur dengan yang diajar
menggunakan media pembelajaran kartu puzzle dalam model kooperatif TGT.
Dimana hasil belajar kimia siswa yang diajar menggunakan media pembelajaran
kartu dominsur (78,158±11,115) dengan persen peningkatan sebesar 67,8% dan
siswa yang diajar menggunakan media pembelajaran kartu puzzle
(72,895±10,757) dengan persen peningkatan sebesar 59,3%. Sedangkan penelitian
Sri (2001) yang berjudul Meningkatkan Minat Belajar Biologi Melalui Model
Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) menunjukkan adanya peningkatan minat siswa dalam belajar biologi sebesar 54,34% (siklus 1), 78,72%
(siklus 2) dan 93,62 % (siklus 3).
Maka berdasarkan permasalahan diatas, penulis tertarik untuk menerapkan
4
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, terdapat beberapa masalah
yang dapat diidentifikasi, yaitu :
1. Kurangnya variasi model pembelajaran maupun media pembelajaran yang
melibatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
2. Masih banyaknya guru yang menggunakan model konvensional dimana
siswa cenderung pasif sehingga kurang termotivasi dan sering tidak serius
untuk mendengarkan penjelasan dari guru karena mereka merasa jenuh.
3. Kurangnya minat belajar siswa terhadap pelajaran kimia yang dianggap
sulit.
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah perlu dibatasi permasalahannya yaitu
sebagai berikut:
1. Obyek Penelitian
Obyek penelitian yaitu siswa kelas X semester ganjil SMAN 7 Medan T.A
2013/2014.
2. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah pengaruh penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) terhadap hasil belajar siswa.
3. Pokok Bahasan
Pokok bahasan yang digunakan dalam penelitian adalah Struktur Atom,
khususnya pada kompetensi dasar yang pertama.
1.4 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada
pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan Struktur Atom di kelas X SMA
5
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT
(Teams Games Tournament) terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan Struktur Atom di kelas X SMA Negeri 7 Medan TA. 2013/2014.
1.6 Manfaat Penelitian
Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
terkait di antaranya sebagai berikut.
1. Bagi Siswa, dapat meningkatkan motivasi, hasil belajar dan keaktifan
siswa dalam belajar, sebab siswa terlibat langsung dalam proses
pembelajaran, dan merupakan kesempatan berharga karena mendapat
pengalaman belajar dengan model pembelajaran yang baru.
2. Bagi Guru, dapat memberikan masukan sekaligus sebagai opsi model
pembelajaran yang dapat dipakai untuk menyampaikan materi
pembelajaran, agar dapat menerapkan strategi pembelajaran yang lebih
bervariasi.
3. Bagi Sekolah, dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah
sehingga dapat memperbaiki kualitas pembelajaran di SMA Negeri 7
Medan.
4. Bagi Peneliti, dapat memberikan pengalaman langsung kepada peneliti
dalam pembelajaran di kelas dengan menerapkan model pembelajaran
TGT, dan sekaligus sebagai bahan untuk melengkapi tugas akhir.
1.7 Definisi Operasional
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar dapat berbentuk suatu
perubahan tingkah laku pada diri siswa pada aspek kognitif yang dapat diukur
dengan tes yang ditunjukkan dengan skor atau angka diberikan oleh guru.
Pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah salah satu model pembelajaran
6 ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan
mengandung unsur permainan. Aktivitas belajar dengan permainan yang
dirancang dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT memungkinkan siswa dapat
belajar lebih rileks disamping membutuhkan tanggung jawab, kerja sama,
permainan, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. Pada pelaksanaanya TGT
dibagi menjadi 5 komponen yaitu; Penyajian kelas (presentasi), Kelompok (team),
Game (permainan), Turnamen (pertandingan), dan Penghargaan kelompok (team
recognise).
Belajar sambil bermain tidak selalu berakibat buruk pada prestasi belajar
siswa. Karena dengan penggunaan metode ini melibatkan siswa aktif dalam
belajar dan bermain bersama kelompoknya, sehingga memberikan kontribusi pada
peningkatan motivasi belajar.
Struktur atom merupakan salah satu materi pelajaran kimia yang cukup
banyak membutuhkan pemahaman konsep-konsep, mulai dari perkembangan
model atom oleh para ahli, partikel dasar penyusun atom, nomor atom dan nomor
massa, isotop, isobar dan isoton, sampai mengenai konsep konfigurasi elektron.
41
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi 2010, Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Dimyati dan Mudjiono., (2006), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta,
Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.,
(2009), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program
Studi Kependidikan, FMIPA Unimed, Medan.
Gurning, Kasta., (2012), Pengaruh Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Hidrolisis Garam Dalam Model Kooperatif TGT di SMA N 1 Percut Sei Tuan, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Ibrahim, Muslimin, dkk., (2000), Pembelajaran Kooperatif, University Press, Surabaya.
Istarani., (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada, Medan.
Lubis, Dewinta., (2010), Efektivitas Media Teka-Teki Silang (TTS) Pada Model Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (TGT) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Di SMP Prayatna T.A. 2008/2009, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Nasution, Khairun Nuri Hayumi., (2012), Pengaruh Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournamen (TGT) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada pokok Hidrokarbon Siswa Kelas X Semester Genap Di MAN 1 Medan TA 2011/2012. Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Purba, M., (2006), Kimia Untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.
S. Johnson., (2005), 1001 Soal dan Pembahasan Kimia. Erlangga, Jakarta.
Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, Universitas Negeri Medan, Medan.
42 Sri Rejeki, E., (2001), Meningkatkan Minat Belajar Biologi Melalui Model Pembelajaran Teams Games Tournament, Jurnal Penelitian dan Pendidikan.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung
Sunarya, Yayan, dan Setiabudi, Agus., (2007), Mudah dan Aktif Belajar Kimia Untuk Kelas X. PT. Setia Purna Inves, Bandung.
Sutresna, Nana., (2006), Kimia Untuk SMA Kelas X, Grafindo Media Pratama, Bandung.
Suyanti, Retno Dwi., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Wismono, Jaka.,dkk, (2004), Kimia dan Kecakapan Hidup Untuk Kelas 1 SMA, Ganeca Exact, Jakarta.
Link Terkait:
http://arghobfisika.wordpress.com/2012/02/09/model-pembelajaran-teams-games-tournament-tgt-menggunakan-media-teka-teki-silang-dan-puzzle/
(di akses 23 Januari 2013; 3.40 PM)
http://ekocin.wordpress.com/2011/06/17/model-pembelajaran-teams-games-tournaments-tgt-2/ (di akses 23 Januari 2013; 3.42 PM)
http://rizardian.blogspot.com/2012/11/model-pembelajaran-kooperatif-tipe-teams-games-tournament.html (di akses 23 April 2013; 11.40 PM)
http://mi1kelayu.blogspot.com/2012/06/model-pembelajaran-team-games-turnamen.html (di akses 24 april 2013; 12.39 AM)
http://wawan-junaidi.blogspot.com/2011/02/hasil-belajar.html (di akses 23 April 2013; 11.43 PM)