• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI MAHASISWA PEROKOK MENGENAI GAMBAR PERINGATAN BAHAYA MEROKOK PADA KEMASAN ROKOK BAGI Persepsi Mahasiswa Perokok Mengenai Gambar Peringatan Bahaya Merokok Pada Kemasan Rokok Bagi Mahasiswa Prodi PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERSEPSI MAHASISWA PEROKOK MENGENAI GAMBAR PERINGATAN BAHAYA MEROKOK PADA KEMASAN ROKOK BAGI Persepsi Mahasiswa Perokok Mengenai Gambar Peringatan Bahaya Merokok Pada Kemasan Rokok Bagi Mahasiswa Prodi PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun 2"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI MAHASISWA PEROKOK MENGENAI GAMBAR PERINGATAN BAHAYA MEROKOK PADA KEMASAN ROKOK BAGI

MAHASISWA PRODI PGSD FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh:

NANDA HASRI PERMATASARI

A510110084

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

PERSEPSI MAHASISWA PEROKOK MENGENAI GAMBAR PERINGATAN

BAHAYA MEROKOK PADA KEMASAN ROKOK BAGI MAHASISWA

PRODI PGSD FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

TAHUN 2014/2015

Oleh:

NANDA HASRI PERMATASARI

A 510110084

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa perokok mengenai gambar bahaya merokok pada kemasan rokok. Penelitian ini termasuk Penelitian dekriptif kualitatif yaitu merupakan suatu jenis penelitian yang dilakukan dengan cara memanfaatkan wawancara mendalam untuk menelaah dan memahami sikap , pandangan, perasaan, dan perilaku individu atau sekelompok orang. Subyek penelitian adalah mahasiswa perokok prodi PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini melalui wawancara mendalam, observasi, dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan analisis interaktif yang terdiri dari tiga tahap yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa perokok prodi PGSD FKIP Universita Muhammadiyah Surakarta mengenai gambar bahaya merokok pada kemasan rokok tergolong kebijakan pemerintah yang cukup baik, namun dengan adanya gambar bahaya merokok pada kemasan rokok tersebut tidak dapat mengurangi intensitas merokok bahkan berhenti merokok bagi mahasiswa prodi PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta. Mahasiswa prodi PGSD memiliki cara-cara tersendiri untuk menghindari sikap jijik dan takut terhadap gambar tersebut. Mereka tidak menghiraukan adanya gambar bahaya merokok yang tertera pada kemasan rokok meskipun sudah dicantumkan gambar bahaya merokok yang menyeramkan bahkan mahasiswa prodi PGSD sendiri juga telah mengetahui bahaya-bahaya yang timbul akibat merokok serta mereka juga sudah sedikit merasakan akibat yang ditimbulkan dari rokok bagi kesehatannya masing-masing. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa peraturan pemerintah mengenai aturan pencantuman gambar bahaya merokok pada kemasan rokok tersebut merupakan usaha yang bagus namun masih kurang efektif untuk membuat para mahasiswa perokok prodi PGSD dapat mengurangi intensitas merokok bahkan berhenti merokok.

(4)

A. Pendahuluan

Manusia merupakan makhluk sosial, serta makhluk hidup yang memiliki segala macam hal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kehidupan manusia tentu tak lepas dari sebuah pendidikan. Manusia mengenal pendidikan sejak dini hingga akhir hayat. Pendidikan bertujuan menumbuhkembangkan potensi manusia agar menjadi manusia dewasa, beradab dan normal. Manusia selain sebagai makhluk sosial dan makhluk yang memerlukan suatu pendidikan, pada hakekatnya manusia tersebut memiliki unsur hakekat yang terdiri dari unsur jasmani dan rohani. Di dalam unsur rohani terdapat cipta, rasa dan karsa. Sedangkan dipandang dari unsur jasmani, manusia sebagai makhluk biologis yang memiliki. Agar jasmani dapat tumbuh memerlukan makanan dan minuman yang disebut dengan kebutuhan primer. Selain itu, untuk menjaga kesehatan dan kebugaran jasmani, manusia juga mementingkan satu hal yang dinamakan kesehatan.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 Bab 1 Pasal 1 menyatakan bahwa “Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif

secara sosial ekonomis”. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya

(5)

2

Di Indonesia sendiri rokok menjadi perbincangan di semua kalangan baik dari segi pro maupun kontra. Hal utama yang dibahas sudah tentu tentang berbagai masalah yang disebabkannya, baik bagi kesehatan ataupun kualitas hidup pencandunya. Hal tersebut disebabkan karena rokok memberikan dampak buruk yang cukup banyak bagi kesehatan. Banyak perokok di Indonesia yang sudah menyadari akan bahaya merokok. Namun, kesadaran bahaya merokok tidak lantas membuat mereka berhenti untuk merokok. Untuk itu pemerintah mengeluarkan PP No 19 Tahun 2003 tentang pengamanan rokok bagi kesehatan yang harus dipenuhi oleh produsen. Di dalam PP tersebut telah dicantumkan indikator-indikator yang harus dipenuhi oleh produsen.

Upaya untuk menyadarkan para pecandu rokok untuk meninggalkan rokok memang tidak mudah. Banyak hal yang telah dilakukan, bahkan yang terkini dan menjadi bahan perbincangan saat ini yaitu tertera gambar bahaya atau penyakit-penyakit yang disebabkan oleh merokok yang sangat mengerikan pada kemasan rokok. Akan tetapi gambar mengerikan tersebut tidak terlalu dihiraukan oleh para pecandu rokok, termasuk para remaja masa kini. Remaja adalah generasi penerus bangsa, pelopor gerakan pembaharuan. Jika remaja merokok dibiarkan merajalela, maka amat berbahaya bagi diri remaja sendiri, lingkungan sekitar dan masa depan bangsa. Dikhususkan bagi para mahasiswa yang seharusnya sudah mengetahui bahaya dari kandungan yang terdapat di dalam rokok.

(6)

B. Metode Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif.Penelitian kualitatif ini menghasilkan data yang bersifat deskriptif untuk mendeskripsikan segala hal yang diteliti. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan naturalistik untuk mencari dan menemukan pengertian atau pemahaman tentang suatu fenomena dimana dalam penelitian ini memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan, perasaan dan perilaku individu ataupun kelompok.Sugiyono (2013:15) mendefinisikan bahwa :

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan data dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.

Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan kampus 1 yaitu prodi PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta. Peneliti mencari informan penelitian ini yaitu dengan indikator bahwa mahasiswa terebut tergolong mahasiswa perokok prodi PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta. Informan pada penelitian ini sebanyak 7 mahasiswa. Penelitian ini membutuhkan waktu dari perencanaan hingga pelaporan. Waktu yang dibutuhkan dari awal sampai akhir dimulai dari akhir bulan Oktober 2014 hingga awal bulan Januari 2015.

Untuk memperoleh data penelitian ini, digunakan teknik pengumpulan data yaitu wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi.

Menurut Moleong (2006:186), “Wawancara adalah percakapan dengan

(7)

4

dan untuk mencari informan yang benar-benar sering merokok di area kampus. Sedangkan dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang objek. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumentasi pada penelitian ini didapatkan dari peraturan pemerintah mengenai pencantuman gambar bahaya merokok pada kemasan rokok, jenis-jenis gambar yang diwajibkan untuk dicantumkan di kemasan rokok serta dokumentasi foto.

Dalam tahap analisis data, penelitian ini menggunakan teknik analisis data interaktif yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data (penarikan kesimpulan). Reduksi data merupakan proses pengumpulan data penelitian, seorang peneliti dapat menemukan kapan saja waktu untuk mendapatkan data yang banyak, apabila peneliti mampu menerapkan metode observasi, wawancara atau dari berbagai dokumen yang berhubungan dengan subjek yang diteliti. Maknanya pada tahap ini, peneliti harus bisa merekam data lapangan dalam bentuk catatan-catatan lapangan (field note), harus ditafsirkan atau diseleksi masing-masing data yang relevan dengan fokus masalah yang diteliti. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya, dan membuang yang tidak perlu.

(8)

berlangsung dengan maksud-maksud menguji kebenaran, kekokohan dan kecocokannya yang merupakan validitasnya.

C. Hasil Penelitian Dan Pembahasan 1. Hasil Penelitian

a. Persepsi mahasiswa perokok pada prodi PGSD mengenai gambar bahaya merokok pada kemasan rokok

Mengingat Peraturan Pemerintah mengenai gambar bahaya merokok bagi kesehatan pada kemasan rokok, peneliti melakukan penelitian mengenai persepsi gambar bahaya merokok tersebut dengan mahasiswa pada prodi PGSD. Setelah melakukan kegiatan wawancara, maka peneliti memperoleh suatu data yang berkaitan dengan fokus penelitian tersebut.

Data dari hasil wawancara yang telah diperoleh peneliti dari informan tersebut menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta dalam menanggapi gambar bahaya merokok pada kemasan rokok termasuk peraturan yang baik dari pemerintah, menurut Mahasiswa perokok pada prodi PGSD, dengan adanya peraturan pemerintah mengenai pencantuman gambar bahaya merokok pada kemasan rokok tersebut dapat menurunkan jumlah perokok aktif di Indonesia, dapat membuat perokok yang tergolong pemula bisa berhenti merokok dan dapat mencegah masyararakat umum khususnya pelajar dan mahasiswa yang belum mencoba atau mengkonsumsi rokok. Selain tanggapan dari informan mengenai peraturan pemerintah peringatan gambar bahaya merokok tersebut, informan (mahasiswa perokok pada prodi PGSD) mengaku memiliki perasaan yang jijik dan takut saat melihat gambar bahaya merokok yang menyeramkan tersebut

(9)

6

mengungkapan terdapat temuan-temuan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1) Pemberian gambar peringatan bahaya merokok pada kemasan rokok dapat mengurangi intensitas perokok pada masyarakat umum atau dapat mencegah masyarakat umum yang belum merokok, namun tidak dapat mengurangi intensitas merokok bagi mahasiswa prodi PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2) Gambar peringatan bahaya merokok pada kemasan rokok memberikan kesan menakutkan dan menjijikkan bagi perokok. 3) Terdapat persepsi mahasiswa yang mengungkapkan bahwa

intensitas merokok akan dapat berkurang jika harga rokok dinaikkan.

b. Perbedaan intensitas dalam merokok bagi mahasiswa PGSD setelah terdapat gambar peringatan bahaya merokok

Hasil penelitian pada penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan intensitas dalam merokok bagi mahasiswa PGSD antara sebelum dan sesudah terdapat gambar peringatan bahaya merokok pada kemasan rokok. Mereka mengaku hal tersebut masih kurang efektif dan tidak dapat mempengaruhi dirinya sendiri. Menurut hasil penelitian, perbedaan intensitas merokok itu dapat berkurang dari dirinya sendiri bukan dari orang lain, apa lagi hanya dengan adanya gambar peringatan bahaya merokok.

Berdasarakan penelitian tersebut, peneliti mengungkapkan beberap temuan sebagai berikut:

1) Mahasiswa perokok pada prodi PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta tidak mampu mengurangi intensitas merokoknya meskipun tertera gambar peringatan bahaya merokok bagi kehesatan pada kemasan rokok.

(10)

membuat para perokok tidak mampu berhenti untuk merokok ataupun mengurangi intensitas dalam merokok.

c. Pandangan mahasiswa perokok pada prodi PGSD terkait kesehatan akibat merokok

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pandangan mahasiswa perokok pada prodi PGSD terkait kesehatan akibat merokok itu pun beragam, banyak yang sudah mengetahui bermacam-macam penyakit yang timbul akibat merokok, namun ada juga yang hanya memiliki pengetahuan kecil mengenai akibat merokok bagi kesehatan. Gangguan-gangguan kesehatan yang timbul pada mahasiswa perokok pada prodi PGSD masih tergolong ringan, yang dirasakan pada kesehatannya seperti pusing dan sesak nafas. Berdasarkan paparan tersebut, maka terdapat temuan penelitian sebagai berikut:

1) Mahasiswa perokok pada prodi PGSD sudah paham bahwa merokok dapat membayahakan kesehatannya.

2) Mahasiswa perokok pada prodi PGSD mampu menyebutkan bahaya-bahaya yang ditimbulkan karena merokok.

3) Mahasiswa perokok pada prodi PGSD mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan kesehatan dan kondisi tubuh antara perokok dan bukan perokok.

2. Pembahasan Hasil Penelitian

a. Persepsi mahasiswa perokok pada prodi PGSD mengenai gambar bahaya merokok pada kemasan rokok

(11)

8

Gambar peringatan tersebut cukup beraneka ragam karena terdapat berbagai macam gambar yang menyeramkan dan menjijikkan. Gambar peringatan bahaya merokok yang telah dibuat oleh pemerintah tersebut meliputi gambar kanker paru-paru kronis, kanker mulut, kanker tenggorokan, gambar seseorang menggendong bayi yang menandakan bahwa merokok berbahaya bagi anak serta gambar merokok membunuhmu yang terdapat gambar tengkorak.

Mahasiswa PGSD menganggapi Peraturan Pemerintah mengenai gambar bahaya merokok pada kemasan rokok tersebut tergolong baik, namun menurut mereka hal tersebut masih belum bisa dilihat keefektifannya. Hal ini dapat ditunjukkan bahwa mahasiswa PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta masih tetap merokok, dan faktanya rokok masih sangat laku di kalangan masyarakat umum juga. Mahasiswa PGSD mengaku memiliki perasaan yang jijik dan takut saat melihat gambar bahaya merokok yang menyeramkan tersebut.

b. Perbedaan intensitas dalam merokok bagi mahasiswa PGSD setelah terdapat gambar peringatan bahaya merokok

Merokok secara terus-menerus akan membuat perokok itu menjadikan perilaku tersebut sebagai suatu kebiasaan dalam kehidupannya. Maka sudah banyak sekali perokok yang sudah mengalami kecanduan terhadap rokok. Bagi mereka yang sudah kecanduan rokok, tentu sangat sulit dan membutuhkan usaha yang keras untuk bisa berhenti merokok. Harapan pemerintah dalam mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.109/2014 mengenai pencantuman gambar bahaya merokok bagi setiap produsen rokok tentu saja untuk menekan angka perokok aktif di Indonesia. Namun, pada kenyataannya tidak ada perbedaan intensitas merokok bagi mahasiswa perokok prodi PGSD. Mereka masih tetap merokok seperti semula.

(12)

mereka merasa jijik dan takut melihat gambar tersebut maka ada yang ketika merokok gambar bahaya merokok tersebut ditutupi, menyobek bagian gambar, bahkan ada yang menyobek bagian gambar beserta tutupnya. Hal ini dilakukan tentu agar mereka tidak melihat, tidak mempedulikan sehingga tidak timbul rasa takut dan jijik.

c. Pandangan mahasiswa perokok pada prodi PGSD terkait kesehatan akibat merokok

Mahasiswa PGSD tentu sudah memahami bahaya merokok bagi kesehatan. Bahaya merokok bagi kesehatan dapat diperoleh dengan cara yang beragam. Mereka dapat mengetahui bahaya tersebut dari bahaya-bahaya yang tercantum pada label maupun gambar pada kemasan rokok, melalui media informasi baik media cetak maupun media elektronik, bahkan ada juga yang sudah mengalami sedikit gangguan kesehatan yang disebabkan oleh merokok tersebut. Gangguan kesehatan yang dialami oleh mahasiswa PGSD belum begitu parah seperti gambar peringatan pada kemasan rokok. Hanya saja yang dirasakan adalah sering pusing dan sesak napas pada waktu tertentu.

Sedangkan penyakit umum lainnya yang dapat ditimbulkan akibat merokok diantaranya dapat menyebabkan kanker mulut, kanker tenggorokan, kanker paru-paru, jantung, bibir dan struktur gigi yang rusak, bahkan bisa mengakibatkan perokok berat kehilangan pita suaranya. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugeng (2014), yang mengungkapkan bahwa “merokok dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti kanker, gangguan pernapasan, gangguan janin, penyakit jantung, penyakit paru-paru, diabetes, menyebabkan kebutaan, penyakit mulut, dan impotensi”.

D. Simpulan

(13)

10

1. Persepsi mahasiswa perokok pada prodi PGSD mengenai gambar bahaya merokok pada kemasan rokok

Persepsi Mahasiswa perokok prodi PGSD dalam menanggapi gambar bahaya merokok pada kemasan rokok merupakan hal baik yang dibuat oleh pemerintah, karena dapat menekan jumlah perokok di Indonesia dan dapat mencegah masyarakat umum termasuk mahasiswa untuk tidak mencoba mengkonsumsi rokok. Mahasiswa perokok prodi PGSD mengakui bahwa dengan adanya pencantuman gambar tersebut mereka juga merasa jijik dan takut dengan gambar tersebut.

2. Perbedaan intensitas dalam merokok bagi mahasiswa prodi PGSD setelah terdapat gambar peringatan bahaya merokok

Tidak terdapat perbedaan intensitas dalam merokok bagi mahasiswa PGSD baik sebelum maupun sesudah tertera gambar peringatan bahaya merokok pada kemasan rokok. Mereka masih tetap mengkonsumsi rokok seperti sebelumnya.

3. Pandangan mahasiswa perokok prodi PGSD terkait kesehatan akibat merokok

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Sugeng, 2014. http://ayokesehatan.blogspot.com/2014/07/9-bahaya-merokok-yang-dapat-mengancam-kesehatan.html. Diakses pada tanggal 18 November 2014, pukul 14:20 WIB.

Istiqomah, Umi. 2003. Upaya Menuju Generasi Tanpa Merokok. Surakarta : Seti-Aji.

Lahir, Muhammad dan Zuldafrial. 2011. Penelitian Kualitatif. Surakarta : Yuma Pustaka.

Lenardi, Melissa. 2014. Label Visual Peringatan Pada Bungkus Rokok : Upaya Mutakhir Penekanan Angka Perokok di Indonesia. http://www.academia.edu/7729774/. Diakses pada tanggal 5 November 2014, pukul 00.14 WIB.

Mahmudin, 2014. Persepsi Perokok Aktif dalam Menanggapi Label Peringatan Bahaya Merokok. digilib.uin-suka.ac.id. Diakses pada tanggal 4 September 2014, pukul 17:22 WIB.

Moleong, J. Lexy. 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Nainggolan, 2009. Anda Mau Berhenti Merokok? Pasti Berhasil!. Bandung : Indonesia Publishing House.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Oktarianto, Dedy. 2009. Dampak Kebiasaan Merokok terhadap Perubahan Emosi

Orang Dewasa. digilib.uin-suka.ac.id. Diakses pada tanggal 30 Oktober 2014, pukul 11:24 WIB.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menghindari akibat yang tidak diinginkan, maka ibu hamil dengan anemia perlu ditangani segera dengan asupan nutrisi yang baik sesuai dengan kebutuhan antara lain makanan

pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang..

Pada masa pembangunan bangsa indonesia yang bergerak pada kemajuan teknologi yang meningkat dan pesat, serta adanya keinginan untuk mengurangi ketergantungan terhadap pihak asing,

Oleh karena itu untuk memudahkan informasi tersebut dibuatlah suatu website mengenai parabola, dimana didalam website tersebut berisi produk apa saja yang bisa dilihat oleh

Dengan menggunakan fasilitas Microsoft Office 2002 terutama pada aplikasi Frontpagenya, penulis mencoba membuat Homepage sederhana mengenai salah satu Pemain Sepakbola yaitu

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK)

Sistem pemasukan data atau yang biasa disebut dengan data entry yang digunakan oleh perusahaan Media Kreasi pada saat ini dapat dikatakan masih manual, dikarenakan perusahaan

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK)