• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Stres Kerja terhadap Motivasi Karyawan Bagian Sales Promotion PT. Indosentosa Trada - Nissan Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Stres Kerja terhadap Motivasi Karyawan Bagian Sales Promotion PT. Indosentosa Trada - Nissan Bandung."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

All companies are now facing a tight competition, induding field of automotive companie.This tight competition causes human resources (HR) have to work hard in order to accomplish the target or goal of the company to achieve corporate success. This can cause a variety of reactions from the human resources. With the demanding condition of human resources to work hard in order to achieve the success of the company, it causes pressure on the human resources in working. It can affect the work motivation of the human resources. Companies must be able to manage The stress well to work with employees motivation, so that the generated performance is getting better for the success of the company. The research is anxplanatory causal by distributing questionnaires to 30 employees in the sales promotion of PT. Trada Indosentosa-Nissan Bandung. This study suggested that the level work stress and motivation of employees in the company are not included in either category. Based on the results of this research mentioned that there is influence of job stress on employee motivation, but it is not significant with the percentage of 6.8% to Competitive Advantage. While the rest amount of 93.2% is influenced by other factors that were not observed in this research.

(2)

ABSTRAK

Persaingan yang semakin ketat saat ini harus dihadapi oleh semua perusahaan, tidak terkecuali perusahaan dalam bidang otomotif. Semakin ketatnya persaingan tersebut menyebabkan sumber daya manusia (SDM) harus bekerja keras agar dapat mencapai target atau tujuan dari perusahaan guna mencapai keberhasilan perusahaan. Hal ini dapat emnimbulkan berbagai reaksi dari para sumber daya manusia (SDM) dengan dituntutnya SDM untuk bekerja keras guna mencapai keberhasilan perusahaan dapat menyebabkan para SDM mengalami tekanan dalam pekerjaan atau tugas-tugasnya Sehingga dapat berpengaruh pada motivasi kerja para SDM. perusahaan harus dapat mengelolah stres kerja dengan baik agar motivasi karyawan semakin meningkat, sehingga kinerja yang dihasilkan semakin baik bagi keberhasilan perusahaan. Jenis penelitian ini adalah causal explanatory dengan menyebarkan kuesioner kepada 30 orang karyawan bagian sales promotion di PT. Indosentosa Trada-Nissan Bandung. Penelitian ini menjelaskan bahwa tingkat stres kerja dan motivasi karyawan pada perusahaan tersebut tidak termasuk dalam kategori baik. Berdasarkan hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa terdapat pengaruh stress kerja pada motivasi karyawan, namun tidak signifikan yaitu dengan persentase sebesar 6,8% terhadap Keunggulan Bersaing. Sedangkan sisanya sebesar 93,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati di dalam penelitian ini.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... iv

KATA PENGANTAR ... v

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Kegunaan Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 5

2.1 Stres Kerja ... 5

2.1.1 Pengertian Stres Kerja ... 5

(4)

2.1.3 Dampak Stres Kerja ... 8

2.1.4 Model Pendekaatan Dalam Mengelola Stres Kerja... 9

2.2 Motivasi Karyawan ... 10

2.2.1 Pengertian Motivasi... 10

2.2.2 Teori – Teori Motivasi ... 11

2.3 Pengaruh Stres Kerja Terhadap Motivasi Karyawan ... 17

2.4 Rerangka Pemikiran ... 19

2.5 Model Penelitian Dan Pengembangan Hipotesis ... 20

BAB III METODE PENELITIAN... 21

3.1 Jenis Riset ... 21

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 21

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 22

3.4 Defenisi Operasional Variabel (DOV) ... 23

3.5 Tipe Skala ... 25

3.5.1 Tipe Skala ... 25

3.6 Metode Analisis Data ... 26

3.6.1 Pengujian Instrumental Penelitian ... 26

3.6.1.1 Uji Validitas ... 26

3.6.1.2 Uji Reliabilitas ... 28

3.6.2 Pengujian Data ... 29

3.6.2.1 Uji Normalitas ... 29

3.6.2.2 Uji Heterokedastisitas ... 30

(5)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32

4.1 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 32

4.1.1 Uji Validitas ... 32

4.1.2 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 33

4.1.2.1 Uji Reliabilitas Variabel Stres kerja ... 33

4.1.2.2 Uji Reliabilitas Variabel Motivasi ... 34

4.2 Analisis Deskriptif Data Penelitian ... 35

4.2.1 Variabel Stres Kerja ... 36

4.2.2 Variabel Motivasi ... 43

4.3 Pengaruh Stres Kerja Terhadap Motivasi Karyawan ... 51

4.3.1 Uji Asumsi Klasik ... 51

4.3.1.1 Uji Normalitas Data ... 51

4.3.1.2 Uji Heteroskedastisitas ... 52

4.3.2 Regresi Linier Sederhana ... 53

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 55

5.1 Simpulan ... 55

5.2 Saran ... 56

(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Teori Kebutuhan Maslow ... 12 Gambar 2 Rerangka Pemikiran ... 19 Gambar 3 Model Penelitian ... 20

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Operational Variabel Dependend ... 23

Tabel 3.2 Operational veriabel Independend ... 24

Tabel 4.1 Uji Validitas Akhir ... 32

Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Stres Kerja (X) ... 33

Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Karyawan (Y)... 34

Tabel 4.4 Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan Pada Variabel Stres Kerja ... 36

Tabel 4.5 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan “Emosi saya menjadi berubah ketika atasan menegur saya saat target pemasaran tidak tercapai ... 38

Tabel 4.6 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan “Saya merasa sulit tidur jika ada pekerjaan yang belum diselesaikan” ... 38

Tabel 4.7 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan “Saya mudah mengeluhkan rasa lelah ketika bekerja” ... 39

Tabel 4.8 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan “ Saya bisa tidak makan seharian ketika pekerjaan saya menumpuk” ... 39

Tabel 4.9 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan “Terkadang saya sulit untuk berkonsentrasi pada saat bekerja” ... 40

Tabel 4.10 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan “Saya lebih memilih menyelesaikan pekerjaan daripada santai” ... 40

(8)

Tabel 4.12 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan “Saya Lebih memilih diam pada saat kondisi pekerjaan yang tidak menyenangkan menghampiri saya ... 41 Tabel 4.13 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan “Saya mampu mengendalikan

emosi saya meskipun target perusahaan tidak tercapai” ... 42

Tabel 4.14 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan “Saya merasa ada keluha dikepala saya ketika mendapat pekerjaan yang banyak dan memberatkan” ... 43

Tabel 4.15 Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan Pada Variabel Motivasi ... 44 Tabel 4.16 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan “Saya bangga apabila menang

dalam suatu persaingan” ... 45

Tabel 4.17 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan “Saya selalu realistis dalam menentukan tujuan dalam pekerjaan saya” ... 46

Tabel 4.18 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan “Saya menjadi semakin termotivasi apabila orang lain kagum kepada saya" ... 46 Tabel 4.19 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan "Saya bekerja untuk

memperoleh kendali atas peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar saya" ... 47 Tabel 4.20 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan “Saya menikmati persaingan

dalam bekerja" ... 47 Tabel 4.21 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan “Saya menikmati kerjasama

(9)

Tabel 4.22 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan “Saya senang bersosialisasi dengan rekan-rekan kerja saya" ... 48 Tabel 4.23 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan “Saya menyukai apabila diberi

tanggung jawab pribadi atas pemecahan masalah" ... 49 Tabel 4.24 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan “Saya selalu mendapat

kesempatan ikut berpartisipasi dalam menentukan tujuan yang ingin dicapai oleh atasan" ... 50 Tabel 4.25 Persepsi Responden Tentang Pertanyaan “Saya berusaha untuk

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Peran sumber daya manusia (SDM) dalam organisasi adalah sangat dominan, karena merupakan motor penggerak paling utama di dalam suatu organisasi. Dengan demikian perhatian serius terhadap pengelolaan SDM adalah salah satu faktor penentu keberhasilan organisasi yang mutlak diperlukan. Pandangan terhadap SDM tidak hanya dapat dilihat secara individu saja, melainkan juga secara kelompok dalam lingkungan organisasi, Hal tersebut dikarenakan sikap dan perilaku manusia mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda, baik secara individu maupun antar kelompok dalam unit organisasi.

(12)

BAB I PENDAHULUAN 2

dilalukan meningkatkan produktivitas karyawan kembali dengan cara memotivasi karyawan (Rini,2002).

Stres kerja merupakan kondisi ketegangan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan sehingga dapat mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. Sebagai hasilnya, pada diri karyawan berkembang berbagai macam gejala stres yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja. Gejala-gejala ini menyangkut baik kesehatan fisik maupun kesehatan mental. Stres kerja ini tampak dari simptom, antara lain emosi tidak stabil, perasaan tidak tenang, suka menyendiri, sulit tidur, merokok yang berlebihan, tidak bisa rileks, cemas, tegang, gugup, tekanan darah meningkat dan mengalami gangguan pencernaan (Handoko, 2001). Stres dapat memberikan dampak yang berlawanan, apabila tingkat stres yang dialami karyawan rendah atau masih dalam batas kewajaran, maka stres dapat menjadi motivasi dalam pelaksanaan kerja sehingga mengoptimalkan kinerja. Namun sebaliknya, apabila stres yang dialami karyawan berada pada tingkat yang terlalu tinggi atau sudah melampaui batas kewajaran, maka stres akan cenderung menjadi masalah sehingga menurunkan kinerja.

(13)

BAB I PENDAHULUAN 3

Indosentosa Trada. Hingga saat ini PT. Indosentosa Trada - Nissan Bandung menjadi dealer mobil Nissan terbesar dan terluas di Indonesia.

Pemberian motivasi kepada karyawan akan menimbulkan dan meningkatkan semangat kerja karyawan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja, serta pada akhirnya akan menaikkan laba perusahaan. Menurut Reksohadiprajo & Handoko (1990; dalam Se Tin 2010), motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Stres Kerja terhadap Motivasi

Karyawan bagian Sales Promotion PT. Indosentosa Trada - Nissan Bandung”.

1.2Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dari penulisan ini adalah :

1. Bagaimana stres kerja pada PT. Indosentosa Trada – Nissan Bandung?

2. Bagaimana motivasi karyawan pada PT. Indosentosa Trada – Nissan Bandung? 3. Bagaimana pengaruh stres kerja terhadap motivasi karyawan PT. Indosentosa

Trada - Nissan Bandung ?

1.3Tujuan Penelitian

(14)

BAB I PENDAHULUAN 4

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui stres kerja karyawan PT. Indosentosa Trada – Nissan Bandung. 2. Mengetahui motivasi karyawan pada PT. Indosentosa Trada – Nissan Bandung. 3. Mengetahui pengaruh stres kerja terhadap motivasi karyawan pada PT.

Indosentosa Trada – Nissan Bandung.

1.4Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak berikut ini:

a. Bagi Perusahaan

Sebagai alat untuk melihat bagaimana kondisi karyawan baik dari tingkat stres maupun kinerjanya dan sebagai bahan masukan serta pertimbangan bagi perusahaan dalam melakukan manajemen stres sehingga tingkat stres kerja dan motivasi karyawan dapat dioptimalkan.

b. Bagi Akademis

Sebagai bahan informasi dan wawasan bagi para pembaca yang diharapkan dapat dijadikan sebagai karya ilmiah yang layak dipercaya dan sebagai sumber referensi untuk mengembangkan penelitian selanjutnya.

c. Bagi Peneliti

(15)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil analisa dan pengolahan data pada penelitian tentang “Pengaruh Stres

Kerja terhadap Motivasi”, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Berdasarkan perhitungan statistik deskriptif data penelitian variabel stres kerja termasuk dalam kategori baik artinya karyawan dapat mengendalikan diri dalam menyelesaikan pekerjaan.

2. Berdasarkan perhitungan statistik deskriptif data penelitian bahwa variabel motivasi termasuk dalam kategori baik artinya dengan adanya hubungan baik antara atasan dengan bawahan dan begitupula sebaliknya, contohnya memberi pujian atas keberhasilan yang telah dicapai; maka akan membentuk suatu sinergi yang sangat baik guna mencapai tujuan perusahaan.

(16)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 56

5.2 Saran

Berdasrkan hasil penelitian yang diteliti oleh penelitian mengenai “Pengaruh Stres Kerja terhadap Motivasi PT Indosentosa Trada-Nissan Bandung”, maka peneliti memberikan saran untuk meningkatkan motivasi karyawan dan dapat mengendalikan stres kerja karyawan:

1. Pada saat menyelesaikan tugas dalam kurun waktu yang terbatas sebaiknya dilakukan lebih adil dan merata supaya tidak terjadi tekanan atau kekeliruan dalam pekerjaan maka dengan sendirinya karyawan dapat mengendalikan stres kerja.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga Pandji & Suyati Sri, (1995). Psikologi Industri Dan Sosial. Jakarta : PT. Dunia Pustaka Jaya.

Anoraga Pandji, (2004). Psikologi Kerja. Jakarta : Asdi Mahasatya.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Azwar, Saifudin. (2006). Reliabilitas dan Validitas. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Bangun, W. (2012). Manajemen Sumber Daya Maanusia. Erlangga. Jakarta. Cooper Cary & Makin Peter, (1995). Psikologi Untuk Manager. Jakarta : Arcan.

Cooper Cary & Straw Alison, (1995). Stress Managemen Yang Sukses. Jakarta : Kesain Blanc.

Cooper, D.R., & Schindler, P.S. (2011). Bussiness Research Methods (11th ed). New York:

McGraw-Hill Companies, Icn.

Gellerman Saul W. (1984). Motivasi Dan Produktivitas. Jakarta. PT. Pustaka Binaman Presindo.

Gibson, James L, John M Ivancevich dan James H. Donelly Jr, (2000). Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses. Binarupa Aksara, Edisi Kedelapan. Jakarta.

Halim. 1986. Stres Kerja. Jakarta.

Handoko. (2001). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE.

Jogiyanto. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah Dan Pengalaman

Pengalaman. Cetakan Ketiga. BPFE. Yogyakarta.

Mangkunegara Anwar Prabu. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Perusahaan Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nugroho, B. Agung, 2005, Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan

SPSS. Yogyakarta : Penerbit Andi.

(18)

58

Robbins, Stephens P. (1996). Perilaku Organisasi, Jilid 1 dan 2, Prehalindo, Jakarta.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kesembilan, Penerbit CV. Alfabeta, Bandung.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. CV. Andi Offset. Yogyakarta.

Sunjoyo, dkk. (2013). Aplikasi SPSS Untuk Smart Riset (program IBM SPSS 21.00). Alfabeta. Bandung.

Widyasary, Putri., 2010. Stres Kerja. Diakses 1 Mei 2010;

Referensi

Dokumen terkait

Kompensasi yang sesuai dengan kinerja karyawan dapat menjadi motivasi bagi karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan dan memberikan hasil lebih baik bagi

Pengaruh variabel kepemimpinan terhadap variabel motivasi kerja karyawan di Hotel Trio Bandung dapat dilihat dari nilai korelasi antara kepemimpinan dengan motivasi, yaitu sebesar

Pindad (Persero) dapat dikatakan efektif. Hal ini terlihat dari analisis deskriptif tentang penilaian kinerja pada jawaban responden variabel x ada pada kriteria

Secara keseluruhan variabel kerjasama tim memperoleh skor rata-rata sebesar 76,70% dan pada garis kontinum berada dalam kategori baik yang artinya bahwa karyawan PT

dimana kenaikan nilai variabel pertama diikuti dengan variabel yang lain. Nilai r xy negatif artinya kedua variabel menunjukkan

Berdasarkan hasil analisis deskriptif motivasi kerja sudah dalam kategori baik dengan persentase sebesar 81,11%. Maka dengan nilai persentase tersebut, dapat di

Hasil penelitian perhitungan statistik deskriptif menunjukkan bahwa variabel jenis asosiasi merek yang digunakan termasuk dalam kategori baik., keunggulan

Berdasarkan hasil perhitungan statistik yaitu analisis koefisien Korelasi Rank Spearman diperoleh rs= 0.90 yang artinya pengaruh mutasi jabatan terhadap motivasi kerja karyawan