ABSTRACT
The government has been making serious efforts in fiscal recapitalization this year which has the purpose to boast the ongoing economic growth. The main purpose behind it is to secure the target of tax revenue 2013. There are eleven (11) national priorities that have to be done by the government and the principal one is governance and bureaucracy reformation. The focus of this reformation could be achieved with the effective and efficient implementation of tax administration system in terms of taxable dan tax collection. Therefore, modernisation in terms of structure, procedure, strategy, and organization culture is necessary to answer the challenges that keep emerging, such as technology and social development. The implementation of this good system is hoped to be able to encourage Taxpayer compliance voluntarily.
The purpose of this research is descriptive and causal associative, that is to test and analyse the effect of the system application towards Taxpayer compliance. The object of this research is the implementation of modern tax administration system and Taxpayer compliance in KPP Pratama Bandung Karees, with research subject target: Tax employee related to administration and Taxpayer which is handled by Account Representative (AR). Sample is taken with purposive sampling method. Primary data is obtained using questionnaire approach (survey) and 74 questionnaires are collected.
ABSTRAK
Pemerintah tengah berupaya melakukan penyehatan fiskal tahun ini yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, yang sebenarnya bertujuan mengamankan sasaran penerimaan perpajakan tahun 2013. Ada sebelas (11) prioritas nasional yang harus dilakukan oleh pemerintah, dan yang paling utama adalah reformasi birokrasi dan tata kelola. Fokus reformasi ini dapat tercapai dengan penerapan sistem administrasi perpajakan yang efektif dan efisien dalam pengenaan dan pemungutan pajak. Oleh karena itu, modernisasi (dalam hal struktur, prosedur, strategi, dan budaya organisasi) diperlukan dalam menjawab tantangan-tantangan yang terus bermunculan seperti perkembangan teknologi dan perkembangan kehidupan masyarakat. Penerapan sistem yang baik diharapkan meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak secara sukarela.
Tujuan penelitian ini adalah deskriptif dan asosiatif kausal, yaitu menguji dan menganalisis pengaruh penerapan sistem tersebut terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Objek penelitian ini adalah penerapan sistem administrasi perpajakan modern dan kepatuhan Wajib Pajak di KPP Pratama Bandung Karees, dengan target subjek yang diteliti adalah pegawai pajak yang berkaitan dengan administrasi dan Wajib Pajak yang ditangani petugas Pengawasan dan Konsultasi (AR). Sampel diambil dengan metode purposive sampling. Data primer diperoleh dengan melakukan penyebaran kuesioner (survei) dan berhasil dikumpulkan sebanyak 74 kuesioner.
Hasil penelitian menggunakan regresi sederhana menunjukkan bahwa penerapan sistem administrasi perpajakan modern berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak sebesar 43,20%, kemudian dari analisis deskriptif menunjukkan bahwa penerapan sistem administrasi perpajakan modern yang dilakukan KPP Pratama Bandung Karees sangat baik (bagus), tetapi penerapan harus lebih ditingkatkan untuk memotivasi kepatuhan Wajib Pajak dalam aspek yuridis dan sosiologis.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRACT ... viii
ABSTRAK ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Kegunaan Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 6
2.1 Kajian Pustaka ... 6
2.1.1 Pemahaman tentang Perpajakan ... 6
2.1.1.2 Fungsi Pajak ... 7
2.1.1.3 Tata Cara Pemungutan Pajak ... 8
2.1.2 Pemahaman tentang Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern ... 10
2.1.2.1 Pengertian Administrasi Perpajakan ... 10
2.1.2.2 Reformasi Perpajakan ... 14
2.1.2.3 Reformasi Administrasi Perpajakan ... 16
2.1.2.4 Sistem Administrasi Perpajakan Modern ... 18
2.1.2.5 Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern ... 20
2.1.3 Pemahaman tentang Kepatuhan Wajib Pajak ... 28
2.1.3.1 Pengertian Kepatuhan Wajib Pajak ... 28
2.1.3.2 Kriteria Wajib Pajak Patuh ... 29
2.1.3.3 Aspek-Aspek Kepatuhan Wajib Pajak ... 31
2.1.4 Judul Skripsi ... 38
2.2 Rerangka Pemikiran ... 39
2.3 Pengembangan Hipotesis ... 40
BAB III METODE PENELITIAN ... 41
3.1 Objek Penelitian ... 41
3.2 Metode Penelitian ... 41
3.2.1 Variabel Penelitian ... 42
3.2.2.2 Sampel ... 46
3.2.3 Jenis Data dan Sumber Data ... 47
3.2.3.1 Jenis Data ... 47
3.2.3.2 Sumber Data ... 48
3.2.4 Teknik dan Analisis Data ... 49
3.2.4.1 Uji CFA (Confirmatory Factor Analysis)... 49
3.2.4.2 Uji Validitas ... 49
3.2.4.3 Uji Reliabilitas ... 50
3.2.4.5 Uji Normalitas ... 50
3.2.4.6 Uji Hipotesis ... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53
4.1 Hasil Penelitian ... 53
4.1.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 53
4.1.1.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 53
4.1.1.2 Analisis Deskripsi Hasil Kuesioner Responden ... 58
4.1.2 Pengolahan Asosiatif Data Penelitian ... 80
4.1.2.1 Uji CFA (Confirmatory Factor Analysis) ... 80
4.1.2.2 Uji Validitas dengan Analisis Butir... 81
4.1.2.3 Uji Reliabilitas ... 83
4.1.2.4 Uji Normalitas ... 84
4.1.2.5 Uji Regresi Sederhana ... 85
4.1.3 Pengujian Hipotesis ... 87
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 91
5.1 Simpulan ... 91
5.2 Saran ... 92
DAFTAR PUSTAKA ... 94
LAMPIRAN ... 97
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran Penelitian ... 40
Gambar 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Bandung Karees ... 53
Gambar 4.2 Modernisasi Struktur Organisasi I... 60
Gambar 4.3 Modernisasi Struktur Organisasi II... 60
Gambar 4.4 Modernisasi Struktur Organisasi III... 61
Gambar 4.5 Modernisasi Struktur Organisasi IV... 62
Gambar 4.6 Modernisasi Prosedur Organisasi I... 63
Gambar 4.7 Modernisasi Prosedur Organisasi II ... 63
Gambar 4.8 Modernisasi Prosedur Organisasi III ... 64
Gambar 4.9 Modernisasi Prosedur Organisasi IV... 65
Gambar 4.10 Modernisasi Strategi Organisasi I ... 66
Gambar 4.11 Modernisasi Strategi Organisasi II... 67
Gambar 4.12 Modernisasi Budaya Organisasi I... 68
Gambar 4.13 Modernisasi Budaya Organisasi II ... 68
Gambar 4.14 Modernisasi Budaya Organisasi III... 69
Gambar 4.15 Modernisasi Budaya Organisasi IV... 70
Gambar 4.16 Aspek Yuridis I ... 71
Gambar 4.17 Aspek Yuridis II ... 72
Gambar 4.18 Aspek Yuridis III ... 73
Gambar 4.19 Aspek Yuridis IV ... 73
Gambar 4.21 Aspek Psikologis II ... 75
Gambar 4.22 Aspek Psikologis III ... 76
Gambar 4.23 Aspek Sosiologis I ... 77
Gambar 4.24 Aspek Sosiologis II ... 78
Gambar 4.25 Aspek Sosiologis III ... 79
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Variabel, Subvariabel dan Dimensi Penelitian ... 45
Tabel 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 47
Tabel 4.1 Daftar Sebaran Responden Pegawai Pajak ... 59
Tabel 4.2 Penilaian atas Rata-rata Persentase ... 59
Tabel 4.3 Dimensi Modernisasi Struktur Organisasi ... 62
Tabel 4.4 Dimensi Modernisasi Prosedur Organisasi ... 66
Tabel 4.5 Dimensi Modernisasi Strategi Organisasi ... 67
Tabel 4.6 Dimensi Modernisasi Budaya Organisasi ... 71
Tabel 4.7 Dimensi Kepatuhan Aspek Yuridis ... 74
Tabel 4.8 Dimensi Kepatuhan Aspek Psikologis ... 77
Tabel 4.9 Dimensi Kepatuhan Aspek Sosiologis ... 80
Tabel 4.10 Hasil Uji CFA/Uji Kecukupan Sampel ... 81
Tabel 4.11 Uji Validitas Analisis Butir Variabel X ... 81
Tabel 4.12 Uji Validitas Analisis Butir Variabel Y ... 82
Tabel 4.13 Uji Reliabilitas Variabel X ... 83
Tabel 4.14 Uji Reliabilitas Variabel Y ... 83
Tabel 4.15 Uji Normalitas Kolmogorof Smirnov ... 84
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Uji Validitas X ... 97
Lampiran B Uji Validitas Y ... 101
Lampiran C Uji Reliabilitas X ... 104
Lampiran D Uji Reliabilitas Y... 106
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Tidak dapat dipungkiri bahwa sumber utama penerimaan negara berasal dari sektor perpajakan. Tiap tahunnya, Pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) memperbaharui dan memperbaiki kebijakan perpajakan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) untuk mencapai sasaran penerimaan negara. Pembaharuan dan perbaikan itu dilakukan untuk mengatasi permasalahan perpajakan yang dinamis seiring dengan perkembangan dalam kehidupan sosial dan ekonomi dalam masyarakat negara kita.
Sesuai kesepakatan Pemerintah bersama DPR-RI dalam RAPBN tahun 2013, seperti dikutip dalam keterangan pers dalam situs departemen keuangan, tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) adalah “memperkuat perekonomian domestik bagi peningkatan dan perluasan kesejahteraan rakyat”. Tema ini menekankan pentingnya penguatan daya saing dan daya tahan perekonomian domestik untuk mendukung upaya peningkatan kesejahteraan bagi seluruh rakyat. Penekanan ini lebih diarahkan dalam sektor perpajakan melalui “upaya penyehatan fiskal (perpajakan)” yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan. Upaya penyehatan fiskal ini ditempuh melalui 2 (dua) strategi pokok, yakni:
2 Bab I Pendahuluan
aman adalah Rp 150,2 triliun atau 1,62% terhadap PDB, dengan rencana pendapatan negara Rp 1.507,7 triliun dan rencana belanja negara Rp 1.657,9 triliun;
2. Menurunkan rasio utang terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dalam batas yang dapat diatur/dapat dikendalikan (manageable).
Dua strategi pokok barusan, menjadi alasan ditetapkan 11 (sebelas) prioritas nasional, salah satu yang paling utama adalah reformasi birokrasi dan tata kelola.
Reformasi birokrasi dan tata kelola tersebut bertujuan untuk mengamankan sasaran penerimaan perpajakan tahun 2013, fokus kegiatan reformasi ini meliputi:
1. Penyempurnaan kebijakan perpajakan, di antaranya dengan memperluas basis pajak, terutama pajak penghasilan, dan sekaligus memperbaiki daya beli golongan masyarakat berpendapatan rendah, serta usaha kecil dan menengah; 2. Peningkatan perbaikan penggalian potensi perpajakan, terutama atas
sektor-sektor unggulan, dengan melanjutkan sensus pajak nasional;
3. Penguatan aspek perpajakan internasional pada kepentingan nasional dan pencegahan penghindaran pajak;
4. Pengembangan jaminan kualitas (quality assurance) dalam rangka perbaikan kualitas pemeriksaan dan penyidikan pajak agar tercipta kepastian hukum; serta
5. Penegakan hukum yang lebih tegas dan adil.
3 Bab I Pendahuluan
Undang Perpajakan yang mampu mewujudkan kemandirian pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui sistem administrasi perpajakan yang efektif dan memadai.
Menurut Setiana dkk. (2010:135), reformasi administrasi perpajakan diharapkan dapat memenuhi 3 (tiga) tujuan utama. Tiga tujuan utamanya, yaitu dapat tercapainya tingkat kepatuhan sukarela yang tinggi, tingkat kepercayaan terhadap administrasi perpajakan yang tinggi, dan tercapainya produktivitas aparat perpajakan yang tinggi. Selanjutnya, reformasi administrasi perpajakan yang secara singkat biasa disebut modernisasi, dapat diwujudkan dengan: stuktur organisasi yang lebih fleksibel yang selalu menyesuaikan dengan lingkungan yang dinamis; penambahan jumlah dan peningkatan keterampilan petugas account representative yang memberikan bantuan konsultasi dan pemberitahuan pajak kepada Wajib Pajak (WP); memaksimalkan kinerja direktorat transformasi yang bertugas untuk melakukan perbaikan di bidang business process, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi; serta penyempurnaan organisasi dan sumber daya manusia.
4 Bab I Pendahuluan
pelayanan dengan basis e-system, seperti: e-SPT, e-Filing, e-Registration, e-NPWP, e-Payment, dan sebagainya.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti mengenai reformasi administrasi pajak (modernisasi) yang secara efektif dan efisien melakukan proses pengenaan dan pemungutan pajak sesuai misi perpajakan. Oleh karena itu, penulis mengangkat penelitian dengan judul “PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (SURVEI TERHADAP KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BANDUNG KAREES)”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka timbul satu pertanyaan yang merupakan rumusan masalah penelitian, yaitu: “bagaimanakah pengaruh penerapan sistem administrasi perpajakan modern terhadap kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees?”
1.3 Tujuan Penelitian
5 Bab I Pendahuluan
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi bagi pihak-pihak berikut ini:
1. Bagi KPP Pratama Bandung Karees
Penulis mengharapkan penelitian mengenai “Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak” dapat menjadi bahan informasi dan evaluasi bagi KPP untuk memperbaiki, meningkatkan dan memperbaharui reformasi administrasi perpajakan agar dapat mencapai target yang ditentukan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui upaya penyehatan fiskal. Selain itu, sebagai informasi yang perlu diperhatikan Direktorat Jenderal Pajak dalam memahami aspek-aspek yang berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak.
2. Bagi Pembaca atau Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pembaca/peneliti selanjutnya untuk meningkatkan kepercayaan kepada sistem administrasi perpajakan yang fleksibel dengan lingkungan dan kehidupan sosial-ekonomi masyarakat yang dinamis. Penulis berharap, penelitian ini menjadi wawasan dan sumber tertulis bagi peneliti lain yang tertarik melanjutkan penelitian ini. 3. Bagi Penulis
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis jawaban responden dan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 21.0 for windows, yaitu dengan metode regresi sederhana serta pembahasan hasil penelitian dari bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan untuk menjawab identifikasi masalah penelitian ini, yaitu:
1. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh antara penerapan sistem administrasi perpajakan modern terhadap kepatuhan Wajib Pajak dengan nilai signifikansi 0,000 ˂ 0,05 (α). Besarnya pengaruh antara penerapan sistem
administrasi perpajakan modern terhadap kepatuhan Wajib Pajak adalah 43,20%, sisanya 56,80% dipengaruhi faktor lain.
2. Penerapan sistem administrasi perpajakan modern yang diterapkan di KPP Pratama Bandung Karees sangat baik (bagus) dalam modernisasi struktur organisasi (87,5%), modernisasi prosedur organisasi (86,15%), modernisasi strategi organisasi (83,11%) dan modernisasi budaya organisasi (81,67%).
Bab V Simpulan dan Saran 92
5.2 Saran
Berdasarkan hasil simpulan di atas, maka peneliti memberikan saran atau usulan sebagai berikut:
1. Bagi KPP Pratama Bandung Karees
Penerapan sistem administrasi perpajakan modern hendaknya ditingkatkan lebih baik lagi terutama dalam hal yang berhubungan dengan proyek besar PINTAR (Project for Indonesian Tax Administration System) yang bertujuan menyediakan layanan perpajakan lebih baik lagi dengan memperbaiki tata kelola administrasi yang lebih transparan dan akuntabel yang nantinya akan meningkatkan kepatuhan sukarela Wajib Pajak.
a. Sistem dan Manajemen Sumber Daya: pelayanan kepada masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya dengan didukung sarana dan prasarana yang baik; penambahan jumlah pegawai pajak yang menangani Wajib Pajak, peningkatan kualitas pemeriksaan dan penyidikan pajak, adanya pengawasan yang amat baik terhadap pelaksanaan pemungutan pajak; serta pengawasan penerapan standar kinerja pegawai sesuai Kode Etik Pegawai.
Bab V Simpulan dan Saran 93
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Aburrachman, A. (1991). Ensiklopedia Ekonomi Keuangan Perdagangan. PT Pradnya Paramita. Jakarta.
Arum Pribadi, W. (2010). Pengaruh Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tanjung Priok. Fakultas Ekonomi. Universitas Widyatama. Bandung.
Departemen Keuangan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Pajak. (2009). Siaran Pers “Reformasi Perpajakan Jilid Dua” diakses dari http://www.depkeu.go.id/ind/Data/Berita/KP_DJP_220609.pdf. pada tanggal 31 Maret 2013.
Departemen Keuangan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Pajak. (2013). Keterangan Pers RAPBN 2013 “Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan melalui Upaya Penyehatan Fiskal” diaskes dari http://www.depkeu.go.id. pada tanggal 27 Februari 2013
Ilyas, W.B., dan Burton, R. (2007). Hukum Pajak. Edisi 3. Salemba Empat. Jakarta
Indriantoro, N. dan Supomo, B. (2002). Metode Penelitian Bisinis : Untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. BPFEYogyakarta. Yogyakarta
Jogiyanto. (2010). Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman. BPFEYogyakarta. Yogyakarta.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat Penyuluhan Pelayanan dan Hubungan Masyarakat. (2011). Susunan dalam Satu Naskah Undang-Undang Perpajakan diakses dari http://www.depkeu.go.id pada tanggal 31 Maret 2013.
95
Mardiasmo. (2009). Perpajakan, Edisi Revisi 2009. CV Andi Offset, Yogyakarta.
Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Bogor
Palupi, E. (2010). Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dan Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Gambir Empat. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Indonesia. Jakarta.
Pandiangan, Liberti. (2008). Modernisasi dan Reformasi Pelayanan Perpajakan: Berdasarkan UU Terbaru. PT.Elex Media Komputindo. Jakarta.
Santoso, W. (2008). Analisis Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak sebagai Dasar Peningkatan Kepatuhan Wajib Pajak: Penelitian terhadap Wajib Pajak Badan di Indonesia. Jurnal Keuangan Publik, 5 (1), hal.85-137.
Sedarmayanti. (2010). Reformasi Administrasi Publik, Reformasi Birokrasi, dan Kepemimpinan Masa Depan: Mewujudkan Pelayanan Prima dan Kepemerintahan yang Baik. PT Refika Aditama. Bandung.
Sekaran, U. (2003). Research Methods For Business: A Skill Building Approach. John Wiley & Sons, Inc
Setiana, S., Kwang En, T., dan Agustina, L. (2010). Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey terhadap Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara). Jurnal Akuntansi, 2 (2), hal. 134-161.
Sugiyono. (1994). Metode Penelitian Administrasi. CV Alfabeta. Bandung.
96
Direktorat Jenderal Pajak diakses dari http://www.ortax.org/ortax/?mod=aturan&page=show&id=14902 pada
tanggal 5 April 2013.
Surjaningsih, N., Utari, G.A.D., Trisnanto, B. (2012). Dampak Kebijakan terhadap Output dan Inflasi. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, diakses pada
http://m.bi.go.id/NR/rdonlyres/69D09EDD-2EA7-4015-8350-0F37DAE478F8/26457/NdariSurjaningsihGADiahUtariBudiTrisnanto.pdf pada 30 Maret 2013.
Taufan Sofyan, M. (2005). Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar. Departemen Keuangan Republik Indonesia Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Tangerang.