• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perangkat Lunak untuk Analisis dan Desain Kolom Langsing Beton Bertulang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perangkat Lunak untuk Analisis dan Desain Kolom Langsing Beton Bertulang."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

vi

ABSTRAK

Pertimbangan stabilitas dari kolom langsing beton bertulang dengan sendi pada kedua ujung perletakkan (pin-ended column) dipengaruhi oleh beban kritis, lendutan di tengah kolom, daktilitas perpindahan, serta faktor perbesaran momen. Kolom langsing tersebut merupakan struktur tak-bergoyang (non sway). Untuk menentukan faktor-faktor di atas maka dilakukan proses analisis yang dikenal dengan analisis orde-pertama atau dikenal dengan metode perbesaran momen.

Hasil analisis pada studi ini yaitu beban aksial terfaktor Pu dan momen lentur terfaktor Mu sebagai akibat dari pembebanan dengan metode perbesaran momen. Kemudian periksa penulangan kolom berdasarkan diagram interaksi yang tersedia sehingga akan diketahui kuat tidaknya kolom tersebut dalam memikul beban tertentu.

Guna mempermudah pengolahan dan penyajian material data, section data, dan load data serta maka diperlukan bantuan dari bidang ilmu lain. Hal yang dimaksudkan yaitu dengan pembuatan sistem informasi menggunakan bahasa pemrograman Delphi dan dilengkapi dengan database MySQL ini. Sehingga diharapkan dapat mempermudah pengecekan kekuatan suatu kolom langsing terhadap beban yang dipikul kolom tersebut.

Kata kunci: kolom langsing, faktor perbesaran momen, beban kritis,

(2)

vii

ABSTRACT

Consideration of the stability of the slender column of reinforced concrete with joints at both ends pedestal (pin-ended column) is influenced by the critical load, deflection at the middle column, the displacement ductility, as well as the magnification factor of the moment. Slender column is a non-sway structures (non-non-sway). To determine the factors above, performed analytical process known as first-order analysis or known by the moment magnification method.

The results of the analysis in this study is the factored axial load Pu and Mu factored bending moment as a result of the imposition by the moment magnification method. Then check the column reinforcement based on the interaction diagram are available so strong will know whether or not the column in a particular burden.

To facilitate processing and presentation of material data, the data section, and load data and will require assistance from other scientific fields. It is intended that by making information systems using Delphi programming language and MySQL database comes with this. Thus expected to facilitate the checking of the strength of a slender column of the burden borne by that column.

Key words: slender columns, the moment magnification factor, the critical

(3)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …...………i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR ... iv

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN TUGAS AKHIR ...v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR... ix

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

DAFTAR NOTASI ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.2.1 Perumusan Masalah Bidang Teknik Sipil ... 3

1.2.2 Perumusan Masalah Bidang Sistem Informasi ... 3

1.3 Tujuan ... 3

1.4 Ruang Lingkup Kajian ... 4

1.5 Batasan Masalah ... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB 2 LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Kolom Beton Bertulang ... 7

2.1.1 Diagram Interaksi Gaya Aksial-Momen ... 11

2.1.2 Ragam Keruntuhan Material pada Kolom ... 12

(4)

ix

2.2 Faktor Reduksi Kekuatan pada Kolom ... 15

2.3 Kolom Langsing ... 17

2.4 Tekuk Elastis pada Kolom dengan Beban Aksial ... 19

2.5 Pembuatan Sistem Informasi ... 24

2.5.1 Definisi dan Fungsi Alat Pemodelan ... 24

2.5.2 Flowchart ... 24

2.5.3 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 30

2.5.4 Use case Diagram dalam UML ... 33

2.5.5 Activity Diagram ... 36

2.5.6 Pemrograman Bahasa DELPHI ... 37

2.5.7 Sistem Informasi ... 40

2.5.8 Proses Bisnis ... 43

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 43

3.1 Proses Bisnis ... 43

3.2 Flowchart ... 44

3.3 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 45

3.3.1 Skema Database ... 46

3.4 Use Case ... 47

3.5 Skenario Use Case ... 48

3.6 Activity Diagram ... 58

3.7 Rancangan Tampilan Antarmuka Pengguna ... 65

BAB 4 HASIL PENELITIAN ... 74

4.1 Preliminary Desain Kolom Langsing ... 74

4.2 Perhitungan Diagram Interaksi ... 80

4.3 Tampilan Home ... 91

4.4 Tampilan Sub menu Define – Material ... 93

4.5 Tampilan Sub menu Define – Section ... 96

4.6 Tampilan Sub menu Define – Load ... 99

(5)

x

4.8 Tampilan Interaction Diagram ... 107

4.9 Tampilan Result Report ... 110

BAB 5 PEMBAHASAN DAN UJI COBA HASIL PENELITIAN ... 111

5.1 Test Case dan Error Handling pada Sistem Informasi .... 111

BAB 6 PENUTUP ... 125

5.1 Kesimpulan ... 125

5.2 Saran ... 125

DAFTAR PUSTAKA ... 126

(6)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kolom Beton ... 7

Gambar 2.2 Kategori Kolom ... 8

Gambar 2.3a Kolom Single Curvature 0≤M_1/M_2≤1 ... 10

Gambar 2.3b Kolom Double Curvature -1≤M_1/M_2≤0 ... 10

Gambar 2.4 Diagram Interaksi ... 11

Gambar 2.5 Distribusi tegangan yang sesuai dengan titik pada Diagram Interaksi ... 14

Gambar 2.6 Gaya Defleksi pada Kolom ... 18

Gambar 2.7 Beban dan Momen pada Kolom ... 18

Gambar 2.8 Kondisi kesetimbangan ... 21

Gambar 2.9 Tekuk pada kolom sendi-sendi ... 22

Gambar 2.10 Panjang efektif kolom ... 22

Gambar 2.11 Panjang efektif dari kolom ideal ... 23

Gambar 2.12 Flowchart Program ... 27

Gambar 2.13 (a) Use Case Diagram ... 36

Gambar 2.13 (b) Contoh Use Case Diagram ... 37

Gambar 3.1 Flowchart Analisis Kolom Langsing Dengan Perletakan Sendi Pada Kedua Ujungnya ... 44

Gambar 3.2 Entity Relationship Diagram ... 45

Gambar 3.3 Use Case ... 47

Gambar 3.4 Activity Diagram – Add New Material ... 58

Gambar 3.5 Activity Diagram – Modify Material ... 59

Gambar 3.6 Activity Diagram – Delete Material ... 59

Gambar 3.7 Activity Diagram – Add New Section ... 60

Gambar 3.8 Activity Diagram – Modify Section ... 61

Gambar 3.9 Activity Diagram – Delete Section ... 61

Gambar 3.10 Activity Diagram – Add New Load ... 62

(7)

xii

Gambar 3.12 Activity Diagram – Delete Load ... 63

Gambar 3.13 Activity Diagram – Analysis and Design Column ... 64

Gambar 3.14 Rancangan Form Login ... 65

Gambar 3.15 Rancangan Form Register... 65

Gambar 3.16 Rancangan Form Home ... 66

Gambar 3.17 Rancangan Form Material ... 66

Gambar 3.18 Rancangan Form Add New Material ... 67

Gambar 3.19 Rancangan Form Modify/Show Material ... 67

Gambar 3.20 Rancangan Form Section ... 68

Gambar 3.21 Rancangan Form Add New Section ... 68

Gambar 3.22 Rancangan Form Modify/Show Section ... 69

Gambar 3.23 Rancangan Form Load ... 69

Gambar 3.24 Rancangan Form Add New Load ... 70

Gambar 3.25 Rancangan Form Modify/Show Load ... 70

Gambar 3.26 Rancangan Form Analysis and Design ... 71

Gambar 3.27 Rancangan Form Choose Material Data ... 71

Gambar 3.28 Rancangan Form Choose Section Data ... 72

Gambar 3.29 Rancangan Form Choose Load Data ... 72

Gambar 3.30 Rancangan Form Interaction Diagram ... 73

Gambar 4.1 Kolom-Desain kolom langsing dengan perletakan sendi pada kedua ujungnya ... 74

Gambar 4.2 Tampang Kolom ... 80

Gambar 4.3 Tampilan Home ... 92

Gambar 4.4 Tampilan Sub menu Define – Material ... 93

Gambar 4.5 Tampilan Add New Material... 94

Gambar 4.6 Tampilan Modify Material... 95

Gambar 4.7 Data Material ... 96

Gambar 4.8 Tampilan Sub Menu Define-Section ... 97

Gambar 4.9 Tampilan Add New Section ... 98

Gambar 4.10 Tampilan Modify Section ... 99

(8)

xiii

Gambar 4.12 Tampilan Sub Menu Define-Load ... 100

Gambar 4.13 Tampilan Add New Load ... 101

Gambar 4.14 Tampilan Modify Load ... 103

Gambar 4.15 Tampilan Data Load ... 103

Gambar 4.16 Tampilan Data Combo ... 104

Gambar 4.17 Tampilan Analysis and Design ... 106

Gambar 4.18 (a) Diagram Interaksi (a) ... 107

Gambar 4.18 (b) Diagram Interaksi (b) ... 108

Gambar 4.18 (c) Diagram Interaksi (c) ... 108

Gambar 4.18 (d) Diagram Interaksi (d) ... 109

Gambar 5.1 Testing Add New Material – No. Material Kosong .... 112

Gambar 5.2 Testing Add New Material –Material Name Kosong 112 Gambar 5.3 Testing Add New Material –Specified Concrete Comp. Strength kosong……… ... 112

Gambar 5.4 Testing Add New Material –Bending Reinf. Yield Stress kosong…………. ... 113

Gambar 5.5 Testing Add New Material –Modulus Of Elasticity Kosong……….113

Gambar 5.6 Testing Add New Material – Data berhasil disimpan ke database………… ... 114

Gambar 5.7 Testing Modify Material – Data pada database berhasil diubah………….. ... ……….114

Gambar 5.8 Testing Add New SectionNo. Section Kosong ... 115

Gambar 5.9 Testing Add New SectionSection Name Kosong .. 116

Gambar 5.10 Testing Add New Section – Width Kosong ... 116

Gambar 5.11 Testing Add New Section – Depth Kosong ... 116

Gambar 5.12 Testing Add New Section – Top Eccentrycity of axial load Kosong…….. ... 116

Gambar 5.13 Testing Add New Section – Bottom Eccentrycity of axial load Kosong……… ... 117

(9)

xiv

Gambar 5.15 Testing Add New Section – Data berhasil disimpan ke

database………. ... 118

Gambar 5.16 Testing Modify Section – Data pada database berhasil diubah…….. ... 119

Gambar 5.17 Testing Add New Load – No. Load Kosong ... 120

Gambar 5.18 Testing Add New Load – Load Name Kosong ... 120

Gambar 5.19 Testing Add New Load – Dead Load Kosong ... 120

Gambar 5.20 Testing Add New Load – Live Load Kosong ... 120

Gambar 5.21 Testing Add New Load – Load Combination Name Kosong………. ... 121

Gambar 5.22 Testing Add New Load – Scale factor for Dead Load Kosong……. ... 121

Gambar 5.23 Testing Add New Load – Scale factor for Live Load Kosong…… ... 121

Gambar 5.24 Testing Add New Load – Data berhasil disimpan ke database... 122

Gambar 5.25 Testing Modify Load – Data pada database berhasil diubah…….. ... 123

Gambar 5.26 Testing Choose Data – No. Material Kosong... 124

Gambar 5.27 Testing Choose Data – No. Section Kosong ... 124

Gambar 5.28 Testing Choose Data – No. Load Kosong ... 124

(10)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Faktor Reduksi Kekuatan Menurut

SNI-03-2847-2002….…….. ... 16

Tabel 2.2 Simbol Flowchart Standar ... 27

Tabel 2.3 Pengertian Sistem Informasi... 40

Tabel 4.1 Hasil hitungan manual dengan program perhitungan Pu-Mc…………. ... 79

Tabel 4.2 Hasil manual perhitungan P-M ... 90

Tabel 4.3 Hasil program perhitungan P-M ... 90

Tabel 4.4 Hasil program dibandingkan dengan hasil perhitungan manual P-M ... 91

Tabel 5.1 Test Case Add New Material ... 111

Tabel 5.2 Test Case Modify Material ... 114

Tabel 5.3 Test Case Add New Section ... 115

Tabel 5.4 Test Case Modify Section ... 118

Tabel 5.5 Test Case Add New Load ... 119

Tabel 5.6 Test Case Modify Load ... 122

(11)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

(12)

xvii

DAFTAR NOTASI

Luas penampang, mm2

Luas penampang bruto dari suatu elemen (batang) beton, mm2

Luas total tulangan longitudinal, mm2

Luas tulangan tekan, mm2

Luas tulangan tarik, mm2 Lebar penampang kolom, mm

Faktor yang menghubungkan diagram momen uniform ekuivalen dengan diagram aktualnya

Beban mati

Modulus elastisitas beton, Nmm2

Modulus elastisitas baja, Nmm2

Kekakuan lentur balok, Nmm2

Tegangan serat lentur pada beban layan, Nmm2

Tegangan tekan spesifikasi dari beton, Nmm2

Kuat leleh spesifikasi dari tulangan nonprategang, Nmm2

Tegangan lentur terkomputasi dalam tulangan (baja) tarik pada

beban layan, Nmm2

ℎ Tinggi penampang kolom, mm

Momen inersia bruto dari suatu penampang, mm4

Momen inersia, mm4

Faktor panjang efektif dari suatu elemen tekan

Beban hidup

(13)

xviii

Momen terfaktor ujung kecil di dalam suatu elemen tekan, Nmm

Momen terfaktor ujung besar di dalam suatu elemen tekan, Nmm Perbesaran Momen, Nmm

Momen Mati, Nmm

Momen Mati, Nmm

Momen Nominal, Nmm

Beban aksial, N

Beban tekuk Euler dari kolom, N

Beban mati, N Beban hidup, N

Beban nominal, N

Beban terfaktor ultimate, N

Eksentrisitas, mm

Rasio momen beban mati

Δ Defleksi, mm

δns Faktor perbesaran momen untuk kolom langsing pada rangka dengan pengaku ke sidesway

∅ Faktor reduksi kapasitas

Koefisien; 22/7 atau 3,14

(14)

Universit as Krist en M aranat ha 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini bangunan dituntut untuk bisa memiliki struktur yang kuat.

Salah satu elemen yang berperan penting pada suatu bangunan

adalah kolom. Kolom merupakan elemen tekan yang menumpu /

menahan balok yang memikul beban-beban pada lantai. Sehingga

kolom ini sangat berarti bagi struktur. Jika kolom runtuh, maka

runtuh pulalah bangunan secara keseluruhan. Berdasarkan

kelangsingannya kolom dapat dibedakan menjadi kolom langsing

dan kolom tidak langsing. Kolom langsing dapat juga didefinisikan

sebagai kolom yang mengalami pengurangan kekuatan akibat

adanya kelangsingan (ACI 318-99). Dari definisi tersebut dapat

disimpulkan untuk perencanaan kolom langsing memerlukan lebih

banyak perhatian.

Pembangunan seperti sekarang ini benyak sekali arsitektur yang

ingin membuat gedung tinggi tetapi menggunakan diameter kolom

yang kecil, dengan tujuan untuk memperluas kapasitas ruangan dan

meningkatkan nilai seni dari gedung tersebut. Karena tuntutan

tersebut, perencana harus menggunakan kolom langsing dalam

proses pembuatannya. Dengan menggunakan kekuatan beton yang

tinggi serta penulangan yang benar dan perhitungan analisa yang

akurat, sudah bukan hal tidak mungkin lagi jika perencanaan kolom

langsing dapat dilakukan oleh semua perencana.

Pada kolom langsing faktor tekuk perlu diperhitungkan. Sedangkan

pada tak langsing, faktor tekuknya tidak perlu menjadi perhatian

karena pengaruhnya kecil. Kelangsingan kolom didasarkan pada

(15)

Universit as Krist en M aranat ha 2 kolom, tegangan lentur bertambah dan dapat terjadi tekuk

(McCormac, 2003).

Keruntuhan kolom struktur merupakan hal yang sangat berarti

ditinjau dari segi ekonomis maupun segi manusiawi. Oleh karena itu,

dalam merencanakan kolom perlu lebih waspada, yaitu dengan

memberikan kekuatan cadangan yang lebih tinggi daripada yang

dilakukan pada balok dan elemen struktural horizontal lainnya,

terlebih lagi karena keruntuhan tekan tidak memberikan peringatan

awal yang cukup jelas.

Perkembangan teknologi dengan dunia teknik sipil saat ini hampir

tidak dapat dipisahkan lagi. Misalnya jelas terlihat dalam proses

perhitungan struktur. Data-data yang diinput akan diolah dan

disajikan lebih cepat dari sebelumnya dalam bentuk informasi.

Dalam hal ini peninjauan difokuskan pada elemen kolom langsing.

Sebelumnya perhitungan analisis kolom langsing diselesaikan

secara manual dengan mengikuti langkah-langkah serta rumus yang

tersedia. Padahal perhitungan struktur secara keseluruhan tidak

sedikit. Dapat dibayangkan banyaknya waktu dan energi yang

terbuang hanya untuk menyelesaikan proses analisis tersebut.

Karena masalah diatas, maka diperlukan suatu aplikasi yang dapat

mempermudah perhitungan analisis kolom langsing. User dapat

menginput data-data yang diperlukan dalam perhitungan sehingga

tersaji dalam bentuk tabel. Menyimpan dan membuka data yang

telah dikerjakan sebelumnya dengan demikian maka tersedia

(16)

Universit as Krist en M aranat ha 3

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah ini dibagi ke dalam dua bidang ilmu yang

ditinjau yaitu bidang sipil dan bidang sistem informasi.

1.2.1 Perumusan Masalah Bidang Teknik Sipil

Adapun masalah yang mungkin terjadi yaitu kesukaran dalam

perhitungan manual analisis kolom langsing. Kesalahan yang terjadi

nantinya akan mempengaruhi kemampuan suatu penampang dalam

memikul beban tertentu. Kegagalan pada kolom akan berakibat

langsung pada runtuhnya komponen struktur lain yang berhubungan

dengannya, atau bahkan merupakan batas runtuh total keseluruhan

struktur bangunan.

1.2.2 Perumusan Masalah Bidang Sistem Informasi

Bagaimana memberikan solusi sistem informasi yang diawali

dengan penginputan data, proses mengolah hingga menyajikan data

tersebut dalam bentuk informasi yang bermanfaat dalam

pengambilan suatu keputusan. Solusi tersebut dirancang dalam

bentuk aplikasi desktop yang diharapkan mudah digunakan oleh

user, dalam hal ini penganalisis. Sehingga dapat membantu

menyelesaikan perhitungan kolom langsing dalam waktu yang

efisien dan secara benar.

1.3 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini antara lain:

1. Membuat suatu perangkat lunak teknik sipil sederhana untuk

mengetahui kebutuhan tulangan (rasio tulangan) longitudinal

pada kolom langsing.

2. Mendapatkan titik − koordinat kombinasi beban yang

(17)

Universit as Krist en M aranat ha 4 kebutuhan tulangan longitudinal pada kolom dapat dipenuhi

secara akurat.

3. Membuat diagram interaksi − dari penampang

kolom langsing akibat kombinasi momen lentur dan gaya

aksial sehingga dapat diketahui kapasitas kolomnya.

4. Mengetahui bahwa nilai output aplikasi program yang telah

dibuat dapat dipertanggungjawabkan dengan cara

memverifikasinya dengan hitungan manual.

1.4 Ruang Lingkup Kajian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ada, maka

lingkup dari aplikasi ini adalah:

a. Ruang Lingkup Perangkat Lunak

1. Sistem Operasi : Microsoft Windows XP SP 3

2. Bahasa Pemrograman : Dephi 7

3. Sistem Basis Data : MySQL

4. Editor : Dephi 7

b. Ruang Lingkup Perangkat Keras

1. Precessor : Intel Pentium 4 1,8Hz

2. Memory : 1 GB DDR1

3. Harddisk : 40 GB

c. Ruang Lingkup Aplikasi

1. Hak akses hanya akan diberikan kepada Admin saja,

dimana admin harus memasukkan username dan

(18)

Universit as Krist en M aranat ha 5 2. Aplikasi berbasis desktop ini menangani pengolahan data

material, section, dan load, analisis kolom serta jumlah

tulangan yg dibutuhkan.

1.5 Batasan Masalah

Pembuatan sistem informasi ini menggunakan batasan masalah

sebagai berikut:

1. Kolom yang ditinjau adalah kolom langsing beton bertulang.

2. Bentuk penampang kolom adalah persegi, tanpa lubang.

3. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah DELPHI.

4. Perencanaan yang dibahas adalah analisis dan desain

kolom.

5. Fitur yang dirancang adalah basis data material, basis data

penampang struktur kolom, basis data beban, plot kurva

diagram interaksi kolom, tabel hasil perhitungan, fasilitas

simpan dan panggil data.

6. Dasar teori acuan dalam perencanaan kolom berdasarkan

Peraturan Beton Indonesia SNI 2847-2002.

7. Pengaku lateral tidak dibahas dalam Tugas Akhir ini.

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan laporan Tugas Akhir ini dibagi menjadi enam bab dengan

sistematika pembahasan sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah dari bidang teknik

sipil dan bidang sistem informasi, tujuan, batasan masalah, serta

(19)

Universit as Krist en M aranat ha 6 BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan teori-teori yang menunjang dan berhubungan

dengan proses analisi dan desain dari aplikasi yg dibutuhkan. Teori

baik teori dari bidang ilmu teknik sipil maupun dari sistem informasi.

BAB 3 ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi tentang semua pembahasan secara lengkap mengenai

analisis pemecahan masalah, perancangan desain aplikasi, dan

penjelasan sistem.

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi kumpulan screenshot dari proyek yang dibuat beserta

penjelasan dari tiap fungsi (method) utama yang dibuat dan hasil

hitungan manual.

BAB 5 PEMBAHASAN DAN UJI COBA HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi laporan dari pengujian langsung aplikasi.

BAB 6 PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang didapat dari hasil analisa,

desain dan implementasi berdasarkan dasar teori yang terkait, serta

saran tentang berbagai masukkan yang ada bagi pengembang

aplikasi ini di masa yang akan datang.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Pasal 1 Peraturan Jenderal Pajak Nomor PER 16/PJ/2016 disebutkan bahwa PPh Pasal 21 itu sendiri merupakan pajak yang dikenakan atas penghasilan berupa gaji,

Berbagai kesulitan yang dapat dialami siswa dalam melakukan aktivitas kognitif agar dapat mencapai kemampuan potensial, menurut Ormrod (2008) dipengaruhi oleh:

Oleh karena itu penulisan skripsi yang berjudul “Tinjauan Yuridis Terhadap Terhadap Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Dan Kendala Yang Dihadapi Oleh Pihak Bank,

Namun, ketika angka kematian sudah rendah penyebab kematian tidak lagi disebabkan karena penyakit Infeksi, tetapi lebih disebabkan oleh penyakit

Contoh almari Contoh almari dokumen dokumen Wawancara Memperoleh Wawancara Memperoleh informasi langsung informasi langsung terkait tatakelola terkait tatakelola dan tupoksi

Kemudian berobah menjadi Serikat Islam untuk memperluas cakupan organisasi ini hal ini ditandai dengan penyusunan anggaran dasar dan hubungan antara pusat dan organisasi daerah,

Pada carbopol, pH sangat berpengaruh dalam pembentukan gel, carbopol terbentuk gel dengan kisaran pH 5-7 dan pH dapat diatur pada nilai yang netral, sifat gel dapat dirusak

roasting agar kegiatan produksinya menjadi lebih baik. Mesin roasting yang dimiliki INDAG adalah mesin roaster dengan merk North 500gr Coffee Roaster – TJ-068. Berkaitan dengan