• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Audit Internal dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Persediaan Farmasi (Studi Kasus pada Rumah Sakit Immanuel).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Audit Internal dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Persediaan Farmasi (Studi Kasus pada Rumah Sakit Immanuel)."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

vii

ABSTRACT

THE ROLE OF INTERNAL AUDITING IN BOLSTERING THE

EFFECTIVENESS INTERNAL CONTROL PHARAMEUTICAL INVENTORY (CASE STUDY AT IMMANUEL HOSPITAL)

In a company, stock is extremely important and must exist. This is due to inventories that have a role in sustaining the operational functions of the company concerned. Inventory is one of the post valuable and greatly affect the continuity and effectiveness of the company.

With good control of the inventories are expected to reduce the occurrence of problems such as damage, loss, and expired. Based on that reason, the company has a separate control in protecting inventories. The problem now is how the company is to maintain and improve the effectiveness of controls over inventory. There emerged a view that takes an important role in improving the effectiveness of internal control over inventory and in this case is considered an internal audit unit to perform the role in question.

The purpose of this study was to determine the extent of the role of internal audit unit in an effort to improve the effectiveness of internal control pharmaceutical inventory at Immanuel Hospital in Bandung. In this study the writer uses case study method with a descriptive approach to the analysis. The results of research and observation prove that the effectiveness of internal control of pharmaceutical supplies in Immanuel influenced by the internal audit unit of 83.70% and the remaining 16.30% is influenced by other factors (consistency of the work of the employee and the company's financial condition).

(2)

viii

ABSTRAK

PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN FARMASI

(STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT IMMANUEL)

Dalam suatu perusahaan, persediaan merupakan hal yang sangat penting dan harus ada. Hal ini disebabkan peran persediaan yang mempunyai fungsi menjaga kesinambungan operasional perusahaan yang bersangkutan. Persediaan merupakan salah satu pos yang bernilai tinggi dan sangat mempengaruhi kontinuitas dan efektifitas perusahaan.

Dengan pengendalian yang baik terhadap persediaan diharapkan dapat mengurangi terjadinya masalah seperti kerusakan, kehilangan dan kadaluarsa. Berdasarkan alasan tersebut maka dalam perusahaan memiliki suatu pengendalian tersendiri dalam melindungi persediaan. Yang menjadi masalahnya sekarang adalah bagaimana cara perusahaan tersebut menjaga dan meningkatkan efektifitas dari pengendalian atas persediaan. Maka munculah suatu pandangan bahwa dibutuhkan suatu peranan penting dalam upaya meningkatkan efektifitas pengendalian internal atas persediaan dan dalam hal ini satuan pengawasan internal dianggap dapat menjalankan peranan yang dimaksud.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana peranan satuan pengawasan internal dalam upaya meningkatkan efektivitas pengendalian internal persediaan farmasi pada Rumah Sakit Immanuel Bandung. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan deskriptif analisis. Hasil dari penelitian dan pengamatan membuktikan bahwa efektifitas pengendalian internal persediaan farmasi di Rumah Sakit Immanuel dipengaruhi oleh satuan pengawasan internal sebesar 83,70% dan sisanya sebesar 16,30% dipengaruhi oleh faktor lain (konsistensi kerja para pegawai dan kondisi keuangan perusahaan).

(3)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ...viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Kegunaan Penelitian ... 5

(4)

x

2.1.1 Definisi Audit ... 6

2.1.2 Jenis- jenis Audit ... 7

2.2 Audit Internal ... 8

2.2.1 Definisi Audit Internal ... 8

2.2.2 Tujuan Audit Internal ... 9

2.2.3 Fungsi Audit Internal ... 10

2.2.4 Tanggung Jawab Audit Internal ... 11

2.2.5 Ruang Lingkup Audit Internal ... 12

2.2.6 Program Audit Internal ... 14

2.2.7 Pelaksanaan Audit Internal ... 14

2.2.8 Komunikasi Hasil Penugasan Audit Internal ... 16

2.2.9 Tindak Lanjut oleh Manajemen ... 17

2.2.10 Kualifikasi Auditor Internal yang Memadai ... 18

2.2.10.1 Independensi Auditor Internal... 18

2.2.10.2 Kompetensi Auditor Internal ... 19

2.2.11Unsur- unsur Audit Internal ... 20

2.3 Efektivitas dan Efisiensi ... 21

2.4 Pengendalian Internal ... 22

2.4.1 Pengertian Pengendalian Internal ... 22

2.4.2 Tujuan Pengendalian Internal ... 24

2.4.3 Komponen- komponen Pengendalian Internal ... 25

(5)

xi

2.5 Persediaan ... 31

2.5.1 Pengertian Persediaan ... 31

2.5.2 Jenis-jenis Persediaan... 32

2.5.3 Tujuan Persediaan ... 33

2.5.4 Metode Pencatatan Persediaan ... 34

2.5.5 Metode Penilaian Persediaan ... 34

2.5.6 Pengendalian Internal Persediaan ... 36

2.6 Hubungan Audit Internal dalam Menunjang Efektifitas Pengendalian Internal atas Persediaan Farmasi ... 37

2.7 Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis ... 38

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 42

3.2 Metode Penelitian ... 42

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data ... 42

3.2.2 Operasional Variabel ... 44

3.2.3 Ikhtisar Variabel, Indikator Variabel, Skala Pengukuran dan Instrumen ... 45

3.2.4 Penentuan Responden ... 46

3.2.5 Teknik Pengembangan Instrumen ... 46

(6)

xii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 50

4.1.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit Immanuel... 50

4.1.2 Visi dan Misi Rumah Sakit Immanuel ... 50

4.1.3 Tujuan Rumah Sakit Immanuel ... 52

4.1.4 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ... 52

4.2 Pelaksanaan Audit Internal pada Rumah Sakit Immanuel ... 61

4.2.1 Pelaksanaan dan Ruang Lingkup Pekerjaan ... 62

4.2.2 Program Kerja Audit Internal... 63

4.2.3 Pelaksanaan Audit Internal ... 66

4.2.4 Komunikasi Hasil Penugasan Audit ... 69

4.2.5 Laporan Hasil Audit ... 69

4.2.6 Tindak Lanjut Hasil Audit ... 70

4.3 Pelaksanaan Audit Internal Persediaan Farmasi pada Rumah Sakit Immanuel ... 70

4.4 Hubungan Audit Internal dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Persediaan Farmasi ... 73

4.5 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 79

(7)

xiii

DAFTAR PUSTAKA ... 84

(8)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1: Skema Kerangka Penelitian ... 42

Gambar 4.1: Struktur Organisasi Rumah Sakit Immanuel ... 54

(9)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: Kuesioner Penelitian ...85

Lampiran 2: Surat Bukti Barang Keluar ...97

Lampiran 3: Surat Pembelian Barang ...98

Lampiran 4: Surat Pengiriman Barang ...99

Lampiran 5: Kartu Stock Barang ...100

Lampiran 6: Rekapitulasi Pembelian ...101

Lampiran 7: Rekap Obat Instalasi Farmasi ...102

Lampiran 8: Jawaban dan Skor Responden Mengenai Audit Internal Rumah Sakit Immanuel ...103

(10)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1: Variabel Indikator, Skala Pengukuran, dan Instrumen ...45

Tabel 4.1: Hasil Jawaban Kuesioner Variabel Independen Peranan Audit Internal ...74

Tabel 4.2: Hasil Jawaban Kuesioner Variabel Dependen Efektivitas Pengendalian

Internal Persediaan Farmasi ...76

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dalam suatu perusahaan, persediaan merupakan hal yang sangat penting dan

harus ada. Hal ini disebabkan peran persediaan yang mempunyai fungsi menjaga

kesinambungan operasional perusahaan yang bersangkutan. Persediaan merupakan

salah satu pos yang bernilai tinggi dan sangat mempengaruhi kontinuitas dan

efektifitas perusahaan. Untuk itu diperlukan pengendalian yang baik terhadap

persediaan karena apabila kurang baik dapat menimbulkan berbagai macam masalah

seperti :

1. Masalah persediaan yang terlalu besar

2. Biaya penyimpanan yang berlebihan

3. Timbulnya risiko kerusakan, kehilangan dan kadaluarsa.

Perusahaan yang bergerak dalam bidang medis seperti rumah sakit,

membutuhkan manajemen yang akan menjalankan semua kegiatan yang telah

direncanakan. Setiap kegiatan yang dijalankan oleh manajemen diharapkan dapat

berjalan sesuai dengan rencana serta tercapainya pelaksanaan kegiatan yang efektif

dan efisien. Akan tetapi, untuk mencapai itu semua akan ada masalah-masalah yang

timbul baik itu berasal dari dalam maupun luar lingkungan organisasi rumah sakit itu

sendiri, sehingga tujuan dari organisasi itu akan sulit untuk tercapai. Oleh karena itu,

(12)

2

organisasi maka manajemen perlu suatu sistem pengendalian yang dapat mengawasi

jalannya kegiatan organisasi yang disebut dengan sistem pengendalian internal.

Pengendalian internal bertujuan untuk dapat melindungi kekayaan perusahaan

terhadap kerugian yang mungkin terjadi akibat kesalahan yang disengaja

(kecurangan) atau yang tidak disengaja dan agar dapat meningkatkan efisiensi kerja

dari seluruh anggota organisasi perusahaan. Tujuan pengendalian internal tersebut

dapat tercapai bila elemen dari pengendalian itu sendiri benar-benar dilaksanakan.

Supaya pengendalian itu sendiri berjalan secara efektif, diperlukan suatu bagian

tersendiri dalam perusahaan yang kedudukannya harus independen terhadap

kegiatan-kegiatan lainnya yang ada di perusahaan tersebut untuk mengawasi dan

menilai keefektivan pengendalian internal. Bagian ini disebut bagian audit internal

dan merupakan suatu fungsi staf yang memperoleh pendelegasian dari manajemen

untuk mengawasi sistem yang ada. Dengan adanya suatu pemeriksaan intern (audit

internal) yang memadai maka akan mendukung efektivitas dari pengendalian intern

perusahaan.

Perusahaan seperti rumah sakit juga membutuhkan auditor internal yang biasa

disebut sebagai Satuan Pengawas Internal (SPI) dan memliki fungsi yang sama

dengan seorang auditor internal di perusahaan. Rumah sakit membutuhkan SPI untuk

menciptakan efektivitas pengendalian intern di rumah sakit karena kegiatan audit

internal mempunyai fungsi yang sangat penting, yaitu sebagai alat kendali

manajemen dalam:

1. Memastikan ditaati seluruh kebijakan, rencana dan prosedur seperti yang

(13)

3

2. Menelaah dan menilai kekayaan, kecukupan dan penerapan pengendalian

dalam operasi lainnya serta meningkatkan pengendalian yang memadai

dengan biaya yang wajar.

3. Memastikan sampai sejauh mana tingkat pertanggungjawaban pengamanan

atas kekayaan perusahaan dalam pelaksanaan tanggungjawab yang

dibebankan.

4. Menilai kualitas prestasi dalam pelaksanaan tanggungjawab yang

dibebankan.

5. Merekomendasikan perbaikan-perbaikan operasi.

Dalam mencapai tujuan perusahaan, berbagai cara diterapkan pada semua

bidang kegiatan perusahaan termasuk yang menyangkut masalah perencanaan dan

pengendalian persediaan perusahaan. Peranan audit internal sangat besar dalam hal

persediaan baik barang jadi maupun bahan baku, karena pemilihan prinsip atau

metode penilaian persediaan mempunyai suatu pengaruh penting terhadap

perusahaan dalam hal melakukan kegiatannya. Menurut pemanfaatannya, bahan atau

alat yang harus disediakan rumah sakit dikelompokan menjadi:

1. Persediaan farmasi yang terdiri dari obat- obatan, bahan kimia, gas medis,

peralatan kesehatan dan lainnya.

2. Persediaan logistik umum yang terdiri dari alat tulis kantor, alat rumah

tangga, cetakan, linen dan lainnya.

3. Persediaan teknik.

4. Persediaan makanan

Suatu pengendalian diperlukan untuk dapat mengendalikan persediaan, baik

(14)

4

manajemen persediaan. Atas dasar kesadaran akan pentingnya persediaan tersebut

dalam menjalankan kegiatan organisasi bagi rumah sakit maka pihak manajemen

harus mengefektifkan pengendalian internal untuk membantu manajemen dalam

menjalankan kegiatannya. Padangan ini sejalan dengan apa yang dikatakan Sawyer

(2005:55) yaitu kegiatan auditing internal haruslah membantu organisasi menerapkan

kontrol yang efektif dengan mengevaluasi efektifitas dan efisiensi serta mendorong

perbaikan yang terus menerus. Dengan kata lain keberadaan pemeriksaan internal

disini dapat meningkatkan efektifitas pengendalian internal itu sendiri.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dalam menyusun skripsi dengan judul “Peranan Audit Internal dalam Menunjang

Efektivitas Pengendalian Internal Persediaan Farmasi (Studi Kasus pada Rumah

Sakit Immanuel Bandung).”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjabaran latar belakang penelitian yang telah dijelaskan di

atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengendalian internal atas persediaan farmasi yang diterapkan

Rumah Sakit Immanuel?

2. Bagaimana peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian

internal persediaan farmasi pada Rumah Sakit Immanuel?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah penulis sebutkan di atas, adapun

(15)

5

1. Mengetahui efektivitas pengendalian internal atas persediaan farmasi pada

Rumah Sakit Immanuel.

2. Mengetahui peranan audit internal atas persediaan farmasi pada Rumah Sakit

Immanuel dalam menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan

farmasi.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini diharapkan agar dapat bermanfaat bagi:

1. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

masukan dan sumbangan pemikiran yang berguna dalam pengendalian intern

atas persediaan dengan berbagai kekuatan dan kelemahannya.

2. Bagi penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan

pengalaman penulis, selain itu juga berguna sebagai sarana pembanding

antara teori-teori selama masa perkuliahan dengan prakteknya di dunia nyata.

3. Bagi pihak lain, terutama di lingkungan perguruan tinggi, hasil penelitian

diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk memperluas wawasan

mengenai pengendalian intern atas persediaan baik secara teori maupun

(16)

79

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Efektivitas pengendalian internal persediaan farmasi pada Rumah Sakit

Immanuel telah memenuhi kriteria yang ada dalam pengendalian yang efektif.

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis peroleh, Rumah Sakit Immanuel telah

menerapkan pengendalian internal atas persediaan farmasi, hal ini telah tampak

dengan adanya unsur- unsur pengendalian internal yang efektif yaitu sebagai berikut:

1. Lingkungan Pengendalian

Rumah Sakit Immanuel memiliki unsur-unsur lingkungan pengendalian yang

memadai terlihat dari adanya etika dan kejujuran yang telah ditetapkan pihak

rumah sakit, adanya komitmen terhadap kompetensi, adanya penerapan

filosofi dan gaya operasi manajemen yang sesuai dengan kebijakan yang

telah ditetapkan rumah sakit, struktur organisasi disusun secara jelas dan

sistematis sehingga tidak ada tugas rangkap yang dapat menimbulkan

penyimpangan, adanya pelimpahan wewenang dan tanggung jawab yang

jelas, serta kebijakan dan praktik sumber daya manusia yang telah diterapkan

sesuai aturan.

2. Penaksiran Risiko

Pihak manajemen Rumah Sakit Immanuel dalam menafsirkan risiko cukup

baik sehingga manajemen Rumah Sakit Immanuel akan lebih mampu

(17)

` 80

dalam lingkungan operasi, karyawan baru, perubahan sisem informasi,

pertumbuhan pesat dan teknologi baru yang terjadi di Rumah Sakit Immanuel

dapat dikurangi sekecil mungkin.

3. Aktivitas Pengendalian

Aktivitas pengendalian pada Rumah Sakit Immanuel telah dilakukan

tercermin dari pelaksanaan unsur-unsur aktivitas pengendalian yang baik oleh

bagian-bagian yang ada di Rumah Sakit Immanuel seperti pemisahan fungsi,

pengendalian fisik persediaan, pengendalian budgeter, transaksi yang dicatat

dan absah, transaksi dicatat pada waktunya, adanya tempat yang aman bagi

persediaan dan penggunaan rasio perputaran persediaan.

4. Informasi dan Komunikasi

Informasi dan komunikasi yang ditetapkan oleh Rumah Sakit Immanuel telah

cukup efektif. Hal ini terlihat dengan adanya transaksi yang sah dan

komunikasi yang berjalan baik antar bagian dalam Rumah Sakit Immanuel.

5. Pemantauan

Pemantauan pada Rumah Sakit Immanuel telah berjalan dengan baik. Hal ini

terlihat dengan adanya tindakan koreksi jika terdapat kelemahan sehingga

makin menyempurnakan pengendalian internal yang ada.

Sementara itu, hasil penelitian mengenai peranan audit internal dalam

menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan farmasi pada Rumah Sakit

Immanuel menunjukkan bahwa:

1. Satuan Pengawasan Internal pada Rumah Sakit Immanuel sangat memadai,

dinilai dalam analisis data terhadap kuesioner sebesar 83,26%. Hal ini dapat

(18)

` 81

a. Telah tercapainya tujuan umum pengendalian internal persediaan farmasi.

Keandalan laporan keuangan telah tercapai karena prosedur persediaan

farmasi selalu dilengkapi catatan-catatan atau dokumen pendukung,

sehingga bagian akuntansi dapat memasukkan ke dalam catatan akuntansi

secara benar dan hal ini membuat laporan keuangan dapat diandalkan.

Adanya pengawasan terhadap persediaan farmasi yang dapat mencegah

terjadinya kelalaian dan kecurangan. Hal ini membuat operasi pihak

Rumah Sakit Immanuel menjadi efektif dan efisien.

Kepatuhan terhadap peraturan rumah sakit telah dijalankan mengingat

adanya sanksi tegas yang diberikan oleh pihak Rumah Sakit Immanuel

terhadap penyimpangan yang terjadi.

b. Telah terpenuhinya lingkungan pengendalian seperti : nilai etika dan

kejujuran, komitmen terhadap kompetensi, filosofi dan gaya manajemen,

struktur organisasi, pelimpahan wewenang dan tanggung jawab, kebijakan

dan praktik sumber daya manusia yang mendukung aktivitas pengendalian

internal pada Rumah Sakit Immanuel.

c. Terdapatnya penaksiran risiko yang akan timbul dalam lingkungan Rumah

Sakit Immanuel dan rencana penanggulangannya.

d. Adanya informasi dan komunikasi yang dapat menunjukkan bahwa semua

informasi persediaan farmasi didukung oleh dokumen yang lengkap dan

(19)

` 82

2. Pengendalian internal persediaan farmasi pada Rumah Sakit Immanuel sangat

efektif dinilai dalam analisis data terhadap kuesioner sebesar 84,11%. Hal ini

dapat dilihat dengan adanya unsur-unsur :

a. Adanya aktivitas pengendalian internal yang memadai yang mencakup

pemisahan fungsi, pengendalian fisik persediaan, pengendalian budgeter,

transaksi-transaksi yang dicatat dan absah, transaksi-transaksi dicatat pada

tepat waktu, adanya tempat yang aman bagi persediaan farmasi, dan

penggunaan rasio perputaran yang memadai sehubungan aktivitas

pengendalian.

b. Adanya pemantauan yang ditetapkan oleh manajemen Rumah Sakit

Immanuel yang dilaksanakan secara terus-menerus.

3. Pengujian Hipotesis

Sesuai dengan ketentuan yang dikemukakan oleh Champion, maka analisis yang

penulis ajukan yaitu: “Audit internal berperan dalam menunjang efektivitas

pengendalian internal persediaan farmasi” pada Rumah Sakit Immanuel

Bandung, dapat diterima. Hal tersebut berdasarkan penilaian dalam analisis data

terhadap kuesioner sebesar 83,70%, yang berarti hasil perhitungan tersebut

berada diantara kisaran 76%-100%, mengandung arti bahwa audit internal pada

Rumah Sakit Immanuel sangat berperan sebagai alat bantu manajemen dalam

(20)

` 83

5.2 Saran

Saran-saran yang dapat penulis kemukakan setelah melakukan penelitian atas

peranan satuan pengawasan internal dalam upaya meningkatkan efektivitas

pengendalian internal persediaan farmasi adalah supaya Satuan Pengawasan Internal

di Rumah Sakit Immanuel diharapkan dapat terus mempertahankan kinerja yang

terbaik dalam melakukan pengendalian internal. Akan lebih baik lagi jika proses

pengauditan dilakukan lebih rutin.

Adapun harapan penulis bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti

topik yang sama yaitu :

a. Sebaiknya peneliti mempelajari terlebih dahulu mengenai jenis persediaan

yang terdapat dalam objek penelitian, agar penelitian lebih mudah dilakukan.

b. Akan lebih baik jika peneliti selanjutnya dapat ikut dalam kegiatan auditor

internal di lapangan, sehingga peneliti dapat lebih mengerti dan memahami

upaya yang dilakukan auditor dalam aktivitas pengendalian.

c. Peneliti selanjutnya dapat membuat kuesioner pernyataan dengan lebih terinci

(21)

84

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A., Elder and Beasley. (2009). Auditing and Assurance Services. New Jersey : Prentice- Hall, Inc.

Arens, Alvin A., and James K. Lobbecke, (2006), Auditing: An Integrated Approach, 14th edition, Prentice Hall International, inc

Boynton, Johnson and Kell, (2006), Modern Auditing, seventh edition, New York: John Wiley & Sons Inc

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2008). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta:Salemba Empat.

Jogiyanto, H.M., (2005), Metodologi Penelitian Bisnis, Yogyakarta: BPFE.

Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal. (2004). Standar Profesi Audit

Internal. Jakarta.

Lamidjan dan Azhar Susanto, (2001), Sistem Informasi Akuntansi I: Pendekatan

Manual Praktika dan Penyusunan Metode dan Prosedur, edisi sembilan,

Jakarta: Erlangga.

Messier, William F., Steven M. Glover, Douglas F. Prawitt.(2006). Auditing and

Assurance Service (a systemic approach) . The McGraw-Hill Companies.

Mulyadi. (2002). Auditing Edisi ke-6. Jakarta: Salemba Empat.

Sawyer, Lawrence B., Dittenhoffer, and Scheiner. (2005). Audit Internal Sawyer’s. Jakarta: Salemba Empat.

Standar Profesi Akuntan Publik, (2001), Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Cetakan kelima. Bandung: Alfabetta.

Tugiman Hiro. (2006). Standar Profesional Audit Internal. Yogyakarta: Kanisius.

Referensi

Dokumen terkait

The translation methods used by the translator in translating the three chapters of “Tanjung Mas Sebagai Central Point Port” handbook are: word for word translation

Puji syukur kepada Tuhan atas segala berkat dan bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini sebagai syarat kelulusan dari Fakultas Teknik Elektronika

Dari analisa kelembagaan pada LKM dan non LKM didapatkan hasil bahwa LKM, manajerial dikelola secara profesional dibandingkan dengan non LKM, pada LKM telah terbentuk pandangan

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula terbaik dari balok jilat yang diproduksi menggunakan bahan lokal untuk pakan ternak ruminansia.. Tahap pertama

Sedangkan luas penyimpangan terkecil ada di kecamatan Cihideung 7,15 ha (0,04%), karena kecamatan Cihideung kedudukannya sebagai pusat kota dan mempunyai kepadatan tertinggi

Biaya pengendalian mutu merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk membantu tercapainya produksi suatu produk pada tingkat mutu yang dapat diterima (sesuai spesifikasi), pada

Peneliti memperoleh tipe presuposisi dalam tagline film anime yaitu presuposisi eksistensial sebanyak 9 poster film, presuposisi faktif hanya 1 poster film,

Karena kandungan protein dari pelepah sawit rendah serta kandungan lignin yang tinggi, maka untuk pemakaiannya yang optimal perlu dilakukan kombinasi dengan