PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR
SKRIPSI
Diajukan oleh :
Atrie Yunita Aviahardini
1013010108 / FEB / EA
Kepada
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Sarjana EKONOMI DAN BISNIS
Progdi Akuntansi
Diajukan oleh :
Atrie Yunita Aviahardini
1013010108 / FEB / EA
Kepada
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
SKRIPSI
PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Disusun Oleh :
Atrie Yunita Aviahardini
1013010108 / FEB / EA
telah dipertahankan dihadapan
dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Progdi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
pada tanggal 28 Maret 2014
Tim Penguji :
Pembimbing Utama
Ketua
Dra. Ec. Sari Andayani, M.Aks.
Dr. Hero Priono, SE, Msi, Ak. CA
Sekretaris
Dra. Ec. Sari Andayani, M.Aks.
Anggota
Dra. Tituk Diah Widayanti, M. Aks.
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur
SKRIPSI
PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
yang diajukan
Atrie Yunita Aviahardini
1013010108/FEB/EA
Disetujui untuk Ujian Lisan oleh
Pembimbing Utama
Dra. Ec. Sari Andayani, M.Aks.
Tanggal : 17 Maret 2014
Wakil Dekan I
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Drs. Ec. H. Rahman Amrullah Suwaidi, MS
SKRIPSI
PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
yang diajukan
Atrie Yunita Aviahardini
1013010108/FEB/EA
telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh
Pembimbing Utama
Dra. Ec. Sari Andayani, M.Aks.
Tanggal : 16 Januari 2014
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Dr. Hero Priono, SE, Msi, Ak. CA
USULAN PENELITIAN
PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Pada Bursa Efek
Indonesia Periode 2009
–
2012)
yang diajukan
Atrie Yunita Aviahardini
1013010108/FEB/EA
telah disetujui untuk diseminarkan oleh
Pembimbing Utama
Dra. Ec. Sari Andayani, M.Aks.
Tanggal : 18 Desember 2013
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Dr. Hero Priono, SE, Msi, Ak. CA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas semua karunia dan rahmat-Nya yang
diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi yang berjudul ”PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP
PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR” ini disusun untuk
memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional Surabaya.
Dalam pembuatan skripsi ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak yang
telah memberikan bantuan moril kepada penulis, untuk itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1.
Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2.
Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3.
Bapak Drs. Ec. H. Rahman Amrullah Suwaidi, MS., selaku Wakil Dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa
Timur.
4.
Bapak Dr. Hero Priono, SE, Msi, Ak. CA, selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur.
6.
Ibu Dra. Ec. Sari Andayani, M.Aks., selaku dosen pembimbing yang telah
banyak membantu dan melakukan bimbingan selama proses pembuatan skripsi.
7.
Keluargaku tercinta, terutama mama dan papa yang dengan sabar
membimbing , mengingatkan serta mendoakan saya, dan kakak-kakak saya yang
selalu memberikan dukungan dalam menyelesaikan kuliah hingga akhir penyusunan
skripsi.
8.
Kedua sahabatku, Muhammad Rahmandhani Azis dan Khoiriyah , yang saling
mendukung, memberikan semangat satu sama lainnya untuk dapat segera
menyelsaikan skripsi.
9.
Dewi Yunita Ayuningtyas, Marisha Khanida dan Irmawati Dwi Putri Y. yang
membantu dalam proses penyelesaian skripsi.
10.
Pihak
–
pihak lainnya yang turut membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik yang
membangun demi perbaikan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan
memberikan tambahan pengetahuan, wawasan yang semakin luas bagi pembaca.
Surabaya, Maret 2014
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...
i
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ...
ii
HALAMAN PERSETUJUAN LISAN ...
iii
LEMBAR PENGESAHAN ...
iv
HALAMAN PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSAL ...
v
KATA PENGANTAR ...
vi
DAFTAR ISI ...
viii
DAFTAR TABEL ...
xii
DAFTAR GAMBAR ...
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...
xiv
ABSTRAK ... ...
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...
1
1.2 Rumusan Masalah ...
4
1.3 Tujuan Penelitian ...
5
1.4 Manfaat Penelitian ...
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu ...
7
2.2 Landasan Teori ...
11
2.2.1 Laporan Keuangan ...
11
2.2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan ...
11
2.2.1.2 Pemakai Laporan Keuangan ...
13
2.2.1.3 Analisis Laporan Keuangan ...
15
2.2.2 Laba ...
16
2.2.2.1 Pengertian Laba ...
16
2.2.2.2 Pelaporan Laba ...
19
2.2.3.1 Pengertian Rasio Keuangan ...
20
2.2.3.2 Penggolongan Rasio ...
21
2.2.3.3 Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap
Perubahan Laba ...
23
2.2.3.3.3.1 Pengaruh Current Ratio terhadap
Perubahan Laba ...
23
2.2.3.3.3.2 Pengaruh Debt to Equity Ratio
terhadap Perubahan Laba ...
24
2.2.3.3.3.3 Pengaruh Gross Profit Margin
terhadap Perubahan Laba ...
25
2.2.3.3.3.4 Pengaruh Operating Profit Margin
terhadap Perubahan Laba ... 25
2.2.3.3.3.5 Pengaruh Return On Equity terhadap
Perubahan Laba ... 26
2.3 Kerangka Pemikiran ...
27
2.4 Hipotesis ...
28
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Obyek Penelitian ...
29
3.2 Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel ...
29
3.2.1 Variabel Dependen ...
29
3.2.2 Variabel Independen ...
30
3.3 Teknik Penentuan Populasi dan Sampel ...
31
3.3.1 Populasi ...
31
3.3.2 Sampel ...
31
3.4 Teknik Pengumpulan Data ...
33
3.5 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ...
33
3.5.1 Teknik Analisis ...
33
3.5.1.1 Uji Kualitas Data ...
33
3.5.1.2 Pengujian Asumsi Klasik ...
34
3.5.1.2.1 Uji Multikolinearitas ...
34
3.5.1.2.2 Uji Heteroskedastisitas ...
36
3.5.1.2.3 Uji Autokorelasi ...
37
3.5.1.3 Analisis Regresi Linier Berganda ...
38
3.5.2 Uji Hipotesis ...
39
3.5.2.1 Uji Signifikan Kecocokan Model (Uji F) ...
39
3.5.2.2 Uji Secara Parsial (Uji-t) ...
40
3.5.2.3 Koefisien Regresi ...
42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data Penelitian ...
43
4.2 Hasil Penelitian ...
45
4.2.1
Statistik Deskriptif ...
45
4.2.2
Uji Kualitas Data ...
47
4.2.1 Uji Normalitas ...
47
4.2.3
Uji Asumsi Klasik ...
48
4.2.3.1 Uji Multikolinearitas ...
48
4.2.3.2 Uji Heteroskedastisitas ...
50
4.2.3.3 Uji Autokolerasi ...
52
4.2.4
Analisis Regresi Linier Berganda ...
54
4.2.4.1 Persamaan Regresi Linier Berganda ...
54
4.2.4.2 Uji Signifikan Kecocokan Model (Uji F) ...
57
4.2.4.3 Uji Secara Parsial (Uji t) ...
57
4.2.4.4 Uji Koefisien Regresi ...
59
4.3 Pembahasan ...
60
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ...
64
5.2 Saran
...
65
5.3.1
Keterbatasan Penelitian ...
66
5.3.2
Implikasi Penelitian ...
67
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Matriks Ikhrisar Penelitian Terdahulu ... 10
Tabel 4.1 Daftar Perusahaan Manufaktur yang memenuhi syarat untuk dijadikan
Sampel
... 44
Tabel 4.2 Tabulasi Data ... 45
Tabel 4.3 Uji Normalitas ... 47
Tabel 4.4 Uji Variance Inflation Factor (VIF) ... 49
Tabel 4.5 Correlations Rank Spearman ... 51
Tabel 4.6 Durbin-Watson ... 54
Tabel 4.7 Persamaan Regresi Linier Berganda ... 55
Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Kecocokan Model ... 57
Tabel 4.9 Hasil Uji Secara Parsial ... 58
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Penelitian ... 27
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Uji Kolmogrov-Smirnov
LAMPIRAN 2 Coefficients
LAMPIRAN 3 Uji Korelasi
LAMPIRAN 4 Kurva
LAMPIRAN 5 Model Summary
PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Atrie Yunita Aviahardini
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan
terhadap perubahan laba. Penelitian ini menggunakan Current Ratio, Debt to
Equity Ratio, Gross Profit Margin, Operating Profit Margin dan Return On
Equity sebagai variabel independennya.
Sampel dari penelitian ini terdiri dari seluruh perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder yang diperolehdari studi kepustakaan, melalui situs resmi
BEI yaitu www.idx.co.id pada tahun 2009 2012 dengan pemilihan sampel
menggunakan metode purposive sampling. Alat analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kelima variabel
berpengaruh terhadap perubahan laba, namun hanya Debt to Equity Ratio dan
Return On Equity yang berpengaruh signifikan. Sedangkan Current Ratio, Gross
Profit Margin, dan Operating Profit Margin berpengaruh tidak signifikan
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Pasar modal di Indonesia merupakan salah satu faktor terpenting dalam
pembangunan perekonomian Nasional, terbukti telah banyak industri dan
perusahaan yang menggunakan pasar modal ini sebagai media untuk menyerap
investasi dan media untuk memperkuat posisi keuangannya. Sejak tahun1980-an
sampai akhir tahun 1990-an, manufaktur merupakan faktor pendorong utama
perekonomian Indonesia.
Masyarakat luas pada dasarnya mengukur keberhasilan perusahaan
berdasar kemampuan perusahaan yang dilihat dari kinerja manajemen. Salah satu
penilaiaan kinerja tersebut adalah laba. Laporan laba-rugi merupakan salah satu
laporan keuangan utama perusahaan yang melaporkan hasil kegiatan dalam
meraih keuntungan untuk periode akuntansi tertentu. Laporan keuangan
melaporkan posisi keuangan perusahaan pada waktu tertentu, maupun operasinya
selama beberapa periode sebelumnya, sehingga laporan keuangan dapat
digunakan untuk memprediksi masa depan.
lagi dan untuk investor agar mereka mendapatkan pengembalian (return) yang
sesuai dari pendapatan laba yang dihasilkan dari perusahaannya. Para investor
perlu mengetahui terhadap perkembangan suatu perusahaan dengan melihat
kondisi keuangan perusahaan tersebut.
Laporan keuangan harus dianalisis untuk digunakan dalam pengambilan
keputusan. Analisis laporan keuangan meliputi perhitungan dan dengan analisis
rasio keuangan. Analisis rasio digunakan dengan mengukur hubungan antara
unsur-unsur laporan keuangan yang merupakan dasar untuk melihat kondisi
keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan. Dengan anaalisis rasio keuangan
maka perusahaan mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan masa lalu,
sekarang, dan memprediksi hasil atau laba dimasa yang akan datang.
Ada beberapa teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis dan
menilai kondisi keuangan perusahaan serta perubahan labanya. Salah satu teknik
untuk mengetahui apakah informasi keuangan yang dihasilkan dapat bermanfaat
untuk memprediksi perubahan laba, termasuk kondisi keuangan di masa depan
adalah dengan analisis rasio keuangan.
–
variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Current Ratio (CR),
Debt
to Equity Ratio (DER),
Gross Profit Margin (GPM),
Operating Profit Margin
(OPM), dan Return On Equity (ROE).
Ketidakkonsistenan hasil penelitian terdahulu mengenai pengaruh
beberapa rasio keuangan terhadap perubahan laba, mendorong penulis untuk
melakukan pengujian lebih lanjut mengenai rasio keuangan yang terdiri dari
Current Ratio (CR),
Debt to Equity Ratio (DER),
Gross Profit Margin (GPM),
Operating Profit Margin (OPM), dan Return On Equity (ROE).
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hanum (2010) namun tidak
berpengaruh dalam penelitian Purnawati (2005).
Oleh karena itu, penelitian tentang aktivitas perusahaan manufaktur
penting dilakukan. Karena secara teoritis dan penelitian terdahulu yang telah
dilakukan mengatakan bahwa rasio keuangan dapat mempengaruhi perubahan
laba, sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN
LABA
PADA
PERUSAHAAN
MANUFAKTUR
” agar dapat menguji dan
membuktikan sendiri apakah rasio keuangan dapat mempengaruhi perubahan
laba atau tidak.
1. 2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
perumusan masalah pada penelitian ini adalah :
2.
Apakah
Debt to Equity Ratio (DER) mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
3.
Apakah
Gross Profit Margin (GPM) mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
4.
Apakah
Operating Profit Margin (OPM) mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
5.
Apakah
Return On Equity (ROE) mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
1. 3 Tujuan Penelitian
1.
Menguji dan membuktikan pengaruh Current Ratio (CR) terhadap perubahan
laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
3.
Menguji dan membuktikan pengaruh
Gross Profit Margin (GPM) terhadap
perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia
4.
Menguji dan membuktikan pengaruh
Operating Profit Margin (OPM)
terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
5.
Menguji dan membuktikan pengaruh
Return On Equity (ROE) terhadap
perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia
1. 4 Manfaat Penelitian
1.
Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan
pemikiran bagi pengembangan ilmu ekonomi sebagai bahan rujukan penelitian
berikutnya tentang pengaruh rasio keuangan, khususnya pada perusahaan yang
terdaftar pada Bursa Efek Indonesia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu tentang pengaruh rasio-rasio keuangan
perusahaan terhadap perubahan laba diantaranya dikutip dari beberapa sumber
jurnal Lestari, Dewi dan Fadly, Muhammad. Penelitian mengenai perubahan laba
antara lain:
a. Hanum (2010) meneliti Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan
Laba pada Perusahaan Perbankan yang Listing di BEI Tahun 2005-2007.
Hasil penelitian menunjukkan secara parsial CAR, ROA, ROE, LDR
berpengaruh positif signifikan terhadap perubahan laba masing-masing
sebesar (0,023; 0,038; 0,003; 0,000). Sedangkan BOPO berpengaruh
negatif signifikan terhadap perubahan laba, dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,026. (Jurnal Lestari, Dewi)
yang mempunyai kemampuan dalam memprediksi perubahan laba satu
tahun ke depan adalah hanya rasio keuangan net profit margin (NPM) dan
return on invesment
(ROI). Sedangkan untuk hipotesis kedua,
disimpulkan bahwa variabel independen yang mempunyai kemampuan
dalam memprediksi perubahan laba dua tahun ke depan adalah rasio
keuangan
net profit margin
(NPM). Hasil penelitian secara bersama
menunjukkan bahwa variabel independen yaitu
Current Ratio
(CR),
inventory turnover
(IT),
total assets turnover
(TATO),
gross profit
margin (GPM), operating profit margin (OPM), net profit margin (NPM)
dan
return on investment
(ROI) mempunyai kemampuan sebagai
prediktor dengan tingkat keyakinan 5%. (Jurnal Lestari, Dewi)
c. Widiasih (2006) melakukan Analisis Rasio Keuangan Dalam
Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Hasilnya hanya dua variabel independen
yang berpengaruh secara parsial terhadap
variabel dependen
yaitu
variabel GPM dan
leverage. Sedangkan untuk ke empat variabel
independen lainnya yaitu EPS, PER, perputaran persediaan, dan
perputaran aktiva tetap tidak berpengaruh secara parsial terhadap
perubahan laba. (Jurnal Lestari, Dewi)
secara individu rasio
Inventory Turn Over (ITO),
Total Asset Turn Over
(TATO),
Net Income to Sales
(NIS) dan
Sales to Current Liabilities
(SCL) dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba satu tahun
yang akan datang. Sementara
Current Ratio
(CR),
gross profit margin
(GPM),
operating profit margin
(OPM) dan
Return on Equity
(ROE)
tidak berpengaruh terhadap perubahan laba. (Jurnal Lestari, Dewi)
e. Muhammad bahwa Sitorus (2005) yang menguji pengaruh
debt to
equity ratio
terhadap perubahan laba yang menemukan bahwa
debt to
equity ratio
tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba
sedangkan Sari (2010) menemukan
debt to equity ratio
berpengaruh
signifikan terhadap perubahan laba. (Jurnal Fadly, Muhammad)
Tabel 2. 1 Matriks Ikhtisar Penelitian Terdahulu
2. 2 Landasan Teori
2. 2. 1 Laporan Keuangan
2. 2. 1. 1 Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran
kondisi keuangan dari perusahaan. Laporan keuangan yang merupakan
hasil dari kegiatan operasi normal perusahaan yang akan memberikan
informasi keuangan yang berguna bagi entitas-entitas di dalam perusahaan
itu sendiri maupun entitas-entitas lain di luar perusahaan.
Kondisi keuangan dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba dapat dipandang dari berbagai aspek yaitu aspek likuiditas, kualitas
aktiva, struktur modal, dan profitabilitas. Untuk menilai kondisi keuangan
dan prestasi perusahaan, analisa keuangan memerlukan tolak ukur. Tolak
ukur yang sering digunakan adalah dengan rasio atau indeks yang
menghubungkan antara data yang satu dengan data yang lain. Analisis rasio
keuangan merupakan cara yang paling umum dalam melakukan analisis
laporan keuangan.
“
Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi
keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan dari suatu laporan
keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan,
kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian
besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan
ekonomi. Laporan keuangan seharusnya menyajikan secara wajar posisi
keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas suatu entitas
.”
Tujuan laporan keuangan menurut Sawir (2005:2) adalah sebagai
berikut:
a. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
b. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh
sebagian besar pemakainya, yang secara umum menggambarkan pengaruh
keuangan dari kejadian masa lalu.
c. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen
atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan
kepadanya.
arus kas di masa depan. Dari pengertian di atas tujuan laporan keuangan
adalah memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai
sumber-sumber ekonomi dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
2. 2. 1. 2 Pemakai Laporan Keuangan
Secara umum kegunaan informasi keuangan hasil akuntansi adalah
sebagai dasar prediksi bagi pemakainya. Laporan keuangan yang disajikan
harus relevan dengan kebutuhan dari masing-masing pemakai. Pihak-pihak
yang berkepentingan terhadap laporan keuangan maupun perkembangan
suatu perusahaan adalah (Munawir, 2004) :
a. Pemilik Perusahaan
b. Manajer
Bagi seorang manajer, laporan keuangan merupakan alat
pertanggungjawaban kepada pemilik perusahaan atas kepercayaan yang
diberikan kepadanya. Selain itu, laporan keuangan digunakan untuk
mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan perusahaan, menilai hasil
kerja tiap
–
tiap divisi yang telah diberi wewenang dan tanggung jawab
terhadap tugasnya dan menentukan kebijakan atau prosedur baru untuk
mencapai hasil yang lebih baik.
c. Kreditur
Para kreditur sebelum mengambil keputusan untuk memberi atau
menolak permintaan kredit dari suatu perusahan, perlu mengetahui terlebih
dahuku posisi keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. Laporan
keuangan diperlukan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar hutang, beban bunga, juga untuk mengetahui apakah kredit yang
akan diberikan itu cukup mendapat jaminan dari perusahaan tersebut.
d. Investor
perkembangan perusahaan selanjutnya dipakai untuk mengetahui jaminan
investasinya.
e. Pemerintah
Pemerintah berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu
perusahaan untuk menentukan besarnya pajak yang harus ditanggung
perusahaan tersebut.
f. Karyawan
Karyawan memerlukan laporan keuangan untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam memberi upah/gaji dan jaminan sosial dan
menilai apakah pemberian bonus cukup layak dibandingkan dengan tingkat
keuntungan yang dicapai perusahaan pada periode tertentu.
2. 2. 1. 3 Analisis Laporan Keuangan
Maka analisa laporan keuangan berarti: "Menguraikan pos-pos
laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat
hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara
satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun non kuantitatif
dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat
penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat” (Harahap,
berdampingan untuk dua tahun atau lebih (Kasmir,2008). Melalui laporan
keuangan akan dapat dinilai kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban
jangka pendeknya, struktur modal perusahaan, distribusi aktivanya,
keefektifan pengguna aktiva, hasil usaha atau pendapatan yang telah
dicapai, beban-beban tetap yang harus dibayar, serta nilai-nilai buku tiap
lembar saham perusahaan yang bersangkutan.
2. 2. 2 Laba
2. 2. 2. 1 Pengertian Laba
Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba
mencerminkan pengembalian kepada pemegang ekuitas untuk periode
bersangkutan, sementara pospos dalam laporan merinci bagaimana laba
didapat. Laba merupakan perkiraan atas kenaikan (atau penurunan) ekuitas
sebelum distribusi kepada dan kontribusi dari pemegang ekuitas.
Laba terdiri dari empat elemen utama yaitu pendapatan (revenue),
beban (expense), keuntungan (gain), dan kerugian (loss). Defenisi dari
elemen-elemen laba tersebut telah dikemukakan oleh Financial Accounting
Standard Board dalam Harahap (2004).
a. Pendapatan (revenue) adalah arus masuk atau peningkatan lain dari
aktiva suatu entitas atau pelunasan kewajibannya (atau kombinasi dari
atau aktivitas lain yang merupakan usaha terbesar atau usaha utama yang
sedang dilakukan entitas tersebut.
b. Beban (expense) adalah arus keluar atau penggunaan lain dari aktiva atau
timbulnya kewajiban (atau kombinasi keduanya) dari penyerahan atau
produksi suatu barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan aktivitas lain yang
merupakan usaha terbesar atau usaha utama yang sedang dilakukan entitas
tersebut.
c. Keuntungan (gain) adalah peningkatan dalam ekuitas (aktiva bersih) dari
transaksi sampingan atau transaksi yang terjadi sesekali dari suatu entitas
dan dari semua transaksi, kejadian, dan kondisi lainnya yang
mempengaruhi entitas tersebut, kecuali yang berasal dari pendapatan atau
investasi pemilik.
membantu pemakai laporan keuangan untuk memprediksi laba dan arus kas
di masa depan.
Setiap perusahaan berusaha untuk memperoleh laba yang maksimal.
Laba yang diperoleh perusahaan akan berpengaruh terhadap kelangsungan
hidup perusahaan tersebut. Perusahaan pasti menginginkan adanya
peningkatan laba yang diperoleh dalam setiap tahunnya. Pertumbuhan laba
adalah peningkatan laba suatu perusahaan pada satu tahun dibandingkan
dengan tahun sebelumnya. Adapun pertumbuhan laba yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah pertumbuhan laba bersih. Sehingga persamaan
untuk perubahan laba menjadi :
Perubahan Laba =
Dimana:
= Laba pada periode ke-t
= Laba sebelum periode ke-t
2. 2. 2. 2 Pelaporan Laba
Menurut Warren (2005:25), menyatakan bahwa :
“Laporan laba
-rugi melaporkan pendapatan dan beban selama periode
waktu tertentu berdasarkan konsep penandingan. Konsep ini diterapkan
dengan menandingkan beban dengan pendapatan yang dihasilkan selama
periode terjadinya beban tersebut. Laporan laba-rugi juga melaporkan
kelebihan pendapatan terhadap beban-beban yang terjadi yang disebut
dengan laba bersih atau keuntungan bersih. Sebaliknya, jika beban
melebihi pendapatan, maka disebut rugi bersih”.
Menurut Wild, penentuan laba berdasarkan sebagai berikut :
“Laba ditentukan dengan menggunakan dasar akrual (acrual basic) dalam
akuntansi. Dalam akuntansi akrual;, pendapatan diakui saat perusahaan
menjual barang atau menyerahkan jasa, terlepas dari saat diterimanya
kas. Demikian juga beban, pengakuannya sama dengan pendapatan,
terlepas dari pembayaran kas”.
Berdasarkan beberapa pandangan diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa penentuan laba adalah dengan cara menselisihkan antara pendapatan
dengan beban sehubungan dengan kegiatan usaha. Oleh karena itu, kunci
yang dihasilkan dan jumlah beban yang terjadi dalam periode yang
bersangkutan.
2. 2. 3 Rasio Keuangan
2. 2. 3. 1 Pengertian Rasio Keuangan
Laporan keuangan melaporkan aktivitas yang sudah dilakukan
perusahaan dalam suatu periode tertentu. Aktivitas yang sudah dilakukan
dituangkan dalam angka-angka, baik dalam bentuk mata uang rupiah
maupun mata uang asing. Angkaangka yang ada dalam laporan keuangan
menjadi kurang berarti jika hanya dilihat satu sisi saja. Artinya jika hanya
dengan melihat apa adanya. Angka-angka ini akan menjadi lebih apabila
dapat kita bandingkan antara satu komponen dengan komponen lainnya.
Caranya adalah dengan membandingkan angka-angka yang ada dalam
laporan keuangan atau antar laporan keuangan. Setelah melakukan
perbandingan, dapat disimpulkan posisi keuangan suatu perusahaan untuk
periode tertentu. Pada akhirnya kita dapat menilai kinerja manajemen
dalam periode tersebut. Perbandingan ini di kenal dengan nama analisis
rasio keuangan (Kasmir, 2009).
operasi suatu perusahaan dapat diinterpretasikan. Menurut Munawir (2004)
“rasio merupakan pedoman yang berfaed
ah dalam mengevaluasi posisi dan
operasi keuangan perusahaan dan mengadakan perbandingan dengan
hasil-hasil dari tahun-tahun sebelumnya atau perusahaaan-
perusahaan lain”.
2. 2. 3. 2 Penggolongan Rasio
Menurut J. Fred. Weston (Kasmir,2008) yang dikutip dari jurnal
Fadli, Muhammad rasio keuangan dapat dikelompokkan menjadi enam
jenis berdasarkan ruang lingkup atau tujuan yang ingin dicapai, yaitu :
1. Rasio Likuiditas (
Liquidity Ratios
)
Rasio ini menyatakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi obligasi
(kewajiban) jangka pendek yang jatuh tempo. Rasio likuiditas ini terdiri
dari:
Current Ratio
(rasio lancar) dan
Quick Ratio (Acid Test Ratio
).
2. Rasio Aktivitas (
Activity Ratios
)
Rasio ini menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan di dalam
memanfaatkan harta-harta yang dimilikinya. Rasio aktivitas ini terdiri dari:
Total Asset Turnover, Fixed
Asset Turnover, Inventory Turnover, Average
Collection Period (Day’s Sales Inaccounts
Receivable)
Dan
Day’s Sales In
3. Rasio Rentabilitas/Profitabilitas (
Profitability Ratios)
Rasio ini menunjukkan keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan
keuntungan. Rasio rentabilitas ini terdiri dari:
Profit Margin On Sales,
Basic Earning Power, Return On
Assets, Operating Profit Margin, Net
Profit Margin, Dan Return On Total Equity.
4. Rasio Solvabilitas (
Solvency Ratios
)
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka panjangnya. Rasio ini juga disebut
Leverage Ratios
,
karena merupakan rasio pengungkit yaitu menggunakan uang pinjaman
(
debt
) untuk memperoleh keuntungan. Rasio
leverage
ini terdiri dari:
Debt
Ratios, Debt To Equity Ratio, Times Interest Earned, Cash Flow Interest
Coverage,
Dan
Fixed Charge Coverage.
5. Rasio Pertumbuhan
(Growth Ratios
)
Merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
mempertahankan posisi ekonominya di tengah pertumbuhan perekonomian
dan sektor usahanya. Rasio pertumbuhan ini terdiri dari: Pertumbuhan
penjualan, pertumbuhan laba bersih, pertumbuhan pendapatan per lembar
6. Rasio Penilaian (
Valuation Ratios
)
Rasio yang memberikan ukuran kemampuan manajemen dalam
menciptakan nilai pasar usahanya diatas biaya investasi. Rasio penilaian ini
terdiri dari: Rasio harga saham terhadap pendapatan dan rasio nilai pasar
saham terhadap nilai buku.
2. 2. 3. 3 Pengaruh Rasio
–
Rasio Keuangan terhadap Perubahan Laba
2. 2. 3. 3. 1 Pengaruh
Current Ratio
terhadap Perubahan Laba
Current Ratio
memperlihatkan seberapa banyak aktiva lancar
yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh
tempo. Perusahaan yang memiliki cukup besar aktiva lancar tidak akan
mengalami masalah dalam membayarkan kewajiban jangka pendeknya
sehingga memiliki kesempatan untuk menciptakan laba yang maksimal
melalui penjualannya.
dan Nugroho (2007 dimana dalam penelitiannya mengatakan bahwa
Current Ratio berpengaruh terhadap perubahan laba.
Dengan adanya hubungan positif antara
Current Ratio dengan
perubahan laba maka disimpulkan bahwa
Current Ratio mampu
memprediksi perubahan laba yang akan datang. Dengan demikian,
perubahan pada Curent Ratio akan berakibat pada perubahan laba.
2. 2. 3. 3. 2 Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Perubahan Laba
Debt to Equity Ratio
(DER) menunjukkan pentingnya dana dari
modal pinjaman dan tingkat keamanan yang dimiliki kreditor ( Slamet
2003:35). Pembiayaan dengan utang mempunyai pengaruh bagi
perusahaan karena utang mempunyai beban yang bersifat tetap. Rasio
DER ini menunjukkan setiap rupiah modal sendiri.
Sitorus (2005) , dalam penelitiannya mengatakan bahwa
Debt To
Equity Ratio mempunyai pengaruh yang negatif terhadap perubahan laba,
yang berarti setiap penambahan rasio ini akan mengurangi laba yang
diperoleh. Adanya risiko yang tinggi menyebabkan investasi pada suatu
saham akan kurang menarik terutama bagi investor yang bukan risk taker.
2. 2. 3. 3. 3 Pengaruh Gross Profit Margin terhadap Perubahan Laba
Rasio
Gross Profit Margin
(GPM) merupakan perbandingan
antara laba kotor terhadap penjualan, dimana rasio GPM yang tinggi
berarti semakin tinggi profitabilitasnya semakin baik, sehingga akan
mempengaruhi manajemen dalam memprediksi pertumbuhan laba. Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Widiasih (2006) mengatakan bahwa GPM
berpengaruh positif . Sehingga dapat disimpulkan bahwa rasio
Gross
Profit Margin berpengaruh terhadap perubahan laba.
2. 2. 3. 3. 4 Pengaruh Operating Profit Margin terhadap Perubahan Laba
Operating Profit Margin
(OPM) mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan laba operasi pada tingkat penjualan tertentu.
Operating Profit Margin
mempunyai pengaruh yang baik terhadap
laba bersih yang dihasilkan perusahaan jika rasio tersebut mempunyai
nilai yang rendah, jadi semakin rendah nilai rasio tersebut maka laba yang
dihasilkan akan semakin meningkat. Pendapatan atau laba yang bersifat
ekstraordiner yang jumlahnya lebih besar dari biaya ekstraordiner juga
dapat mempengaruhi besarnya laba bersih yang dihasilkan untuk masa
yang akan datang.
menguji manfaat rasio
Operating Profit Margin
pada perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ).
Berdasarkan teori dan penelitian sebelumnya yang menunjukkan
bukti bahwa
Operating Profit Margin
mampu memprediksi perubahan
laba yang akan datang, maka dapat disimpulkan bahwa
Operating Profit
Margin berpengaruh terhadap perubahan laba.
2. 2. 3. 3. 5 Pengaruh Return On Equity terhadap Perubahan Laba
Return on Equity
(ROE) adalah perbandingan antara laba bersih
perusahaan dengan modal sendiri. Rasio ini mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan laba bersih melalui penggunaan modal sendiri.
Kenaikan ROE berarti terjadi kenaikan laba bersih dari perusahaan yang
bersangkutan sehingga akan menyebabkan kenaikan harga saham
perusahaan. ROE yang tinggi akan menunjukkan tingkat efisiensi
manajemen modal perusahaan. Hanum (2010) dalam penelitiannya
menyatakan bahwa ROE berpengaruh positif terhadap perubahan laba.
Berdasarkan teori dan penelitian sebelumnya yang menunjukkan
bukti bahwa
Return On Equity berpengaruh terhadap perubahan laba,
2. 3 Kerangka Pemikiran
Dalam penelitian ini akan diteliti mengenai informasi
–
informasi
keuangan berupa hubungan antara rasio-rasio keuangan dan laba. Dari penelitian
–
penelitian sebelumnya dan teori yang cukup kuat diterima bahwa rasio
–
rasio
keuangan mempunyai pengaruh terhadap perubahan laba. Kerangka pemikiran
pada penelitian ini adalah :
Gambar 2. 1 Kerangka Pemikian Penelitian
Variabel Independen
Variabel Dependen
Regresi Linier Berganda
Keterangan :
: mempengaruhi
---
: alat uji
Current Ratio
)
Debt to Equity Ratio
)
Gross Profit Margin
)
Operating Profit Margin
Return On Equity
)
2. 4 Hipotesis
:
Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap perubahan laba pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI.
:
Debt to Equity Ratio
(DER)
berpengaruh terhadap perubahan laba pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
:
Gross Profit Margin
(GPM)
berpengaruh terhadap perubahan laba pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
: Operating Profit Margin (OPM) berpengaruh terhadap perubahan laba pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
:
Return On Equity
(ROE)
berpengaruh terhadap perubahan laba pada
BAB III
METODE PENELITIAN
3. 1 Objek Penelitian
Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009
–
2012
3. 2 Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel
3. 2. 1 Variabel Dependen
Penelitian ini menggunakan perubahan laba, tipe hubungan antar variabel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa sebab akibat. Perubahan laba
dihitung dengan cara:
=
Dimana :
= Perubahan laba untuk periode t
= Laba pada periode satu tahun sebelumnya
i
= Data observasi ke
–
i
3. 2. 2 Variabel Independen
Variabel independen sebagai variabel X dalam penelitian ini adalah
Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Gross Profit Margin (GPM),
Operating Profit Margin (OPM), dan Return On Equity (ROE).
CR
=
00%
DER
=
GPM
=
OPM
=
ROE
=
(Sumber : Kasmir, 2010)
Keterangan :
CR
: Current Ratio
GPM
: Gross Profit Margin
OPM
: Operating Profit Margin
ROE
: Return On Equity
3. 3 Teknik Penentuan Populasi dan Sampel
3. 3. 1 Populasi
Populasi merupakan keseluruhan dari unit anlisis yang ciri-cirinya
akan diduga. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di
BEI sejak tahun 2009
–
2012. Terutama dalam kelompok industri manufaktur
yang didasarkan pada penelitian ini terdapat 137 perusahaan dari 19 subsektor
industri.
3. 3. 2 Sampel
Menurut Sugiyono (2010) teknik sampling merupakan teknik
pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan.
Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini
penulis menggunakan teknik
sampling purposive. Karena perusahaan yang di
Bursa Efek Indonesia periode 2009
–
2012. Pengertian
sampling purposive
menurut Sugiyono (2010) adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu.
Kriteria-kriteria tertentu yang telah dibuat oleh peneliti terhadap objek
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2009 -2012
2.
Perusahaan manufaktur yang terdaftar sebelum tahun 2009
3.
Dalam laporan keuangan yang mencantumkan nilai rasio keuangan
yang akan diteliti meliputi CR, DER, GPM, OPM dan ROE
4.
Perusahaan manufaktur yang mengalami laba secara berturut
–
turut
dalam kurun waktu empat tahun 2009 - 2012
Sampel dalam penelitian ini adalah sejumlah 14 perusahaan dari 10
3. 4 Teknik Pengumpulan Data
a. Jenis Data
: Data Sekunder
b. Sumber Data
: Dari internet melalui situs www.idx.co.id dan
www.sahamok.com
c. Pengumpulan Data
: Melalui studi kepustakaan (library research)
3. 5 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
3. 5. 1 Teknik Analisis
Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis yang
dirumuskan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan
bantuan program komputer
SPSS for Windows. Sebelum melakukan hipotesis
dengan analisis regresi berganda terlebih dahulu dilakukan uji lolos kendala
linier atau uji asumsi klasik dan setelah itu dilakukan pengujian hipotesis
dengan menggunakan uji F, uji t dan uji koefisien determinan
.
3. 5. 1. 1 Uji Kualitas Data
3. 5. 1. 1. 1 Uji Normalitas
Menurut imam Ghozali (2009) menyataan bahwa uji normalitas
dan dependennya memilki distribusi normal atau tidak. Model regresi
yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati
normal.
Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji
normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik
Kolmogrov-Smirov (K-S). uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis :
: Data residual berdistribusi normal apabila nilai signifikan < 5%
(0,05).
: Data residual tidak berdistribusi normal apabila nilai signifikan >
5% (0,05).
3. 5. 1. 2 Pengujian Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah hasil analisis
regresi linier berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam
penelitian initerbebas dari penyimpangan asumsi klasik yang meliputi uji
normalitas, multikolinieritas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. Adapun
masing
–
masing pengujian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
3. 5. 1. 2. 1 Uji Multikolinearitas
Yang dimaksud dengan multikolinearitas persamaan regeresi
dengan yang lainnya. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkolerasi,
maka variabel-variabel tidak orthogonal. Untuk mengetahui apakah ada
kolerasi diantara variabel-variabel bebas dapat diketahui dengan melihat
dari nilai tolerance yang tinggi.
Variance inflation factor (VIF)
kedua ukuran tersebut
menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh
variabel bebas lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel
bebas menjadi variabel terikat dan regresian terhadap variabel bebas
lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilh
yang tidak dapat dijelaska oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai
tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF =
1/tolerance) dan menunjukkan adanya kolineritas yang tinggi. Nilai cut
off yang umum dipakai adalah tolerance 0,10 atau sama dengan nilai
VIF 10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolinearitas yang
masih dapat diterima. Sedangkan TOL (tolerance) besarnya variasi dari
suatu variabel independen yang tidak dijelaskan oleh variabel
independent lainnya. Nilai TOL berkebalikan dengan VIF. Batas TOL
dibawah 0,1 dan VIF batasnya diatas 10. Apabila TOL dibawah 0,1 atau
VIF diatas 10, maka terjadi multikolinieritas. Konsekuensinya adanya
3. 5. 1 .2. 2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan yang
lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas.
Model
regeresi
yang
baik
adalah
yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Pengujian Rank Korelasi dari Spearman, Pendefinisian koefisien
Rank Korelasi dari Spearman sebagai berikut :
)
1
(
6
1
2 2N
N
d
r
s iPengujian rank korelasi dapat digunakan untuk mendeteksi
heteroskedastisitas.Tindakan
perbaikan
untuk
heteroskedastisitas
menurut Gujarati ( 1995 : 189 ) ada 2 pendekatan yaitu :
a.
Jika
2 i
diketahui : metode Kuadrat Terkecil Tertimbang.
Jika
2 i
diketahui, metode yang paling jelas adalah kudrat
teerkecil tertimbang. Metode kuadrat terkecil biasa atau tidak
tertimbang diperoleh dengan meminimumkan RSS :
e
i2=
(Y
imeminimumkan RSS ini, metode kudrat terkecil tidak
tertimbang secara implisit memberikan bobot yang sama untuk
tiap ei
2.
b. Jika
2 i
tidak diketahui.
Tindakan perbaikan yang dilakukan melalui transformasi yang
bersifat ad hoc, yang pada dasarnya berspekulasi mengenai
2 i
.
Dimana transformasi akan bekerja terrgantung sifat dari masalah
dan keparahan dari heteroskedastisitas.
3. 5. 1. 2. 3 Uji Autokorelasi
Berdasarkan teori dasar yang diberikan oleh P4M, definisi
menurut Supranto ( 1984 : 86 ) yaitu korelasi antara anggota seri
observasi yang disusun menurut aturan waktu ( seperti data time-series)
atau menurut urutan tempat / ruang ( seperti data cross
–
sectional ), atau
korelasi pada dirinya sendiri.
Pendeteksian auto korelasi menurut Singgih ( 2001 : 219 ) yaitu :
a.
Angka D
–
W dibawah
–
2 berarti ada autokorelasi positif.
b.
Angka D
–
W diantara
–
2 sampai +2, berarti tidak ada korelasi.
c.
Angka D
–
W diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif.
3. 5. 1. 3 Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk menguji pengaruh variabel-variabel independent (CR, DER,
GPM, OPM dan ROE) terhadap perubahan laba, maka dalam penelitian ini
digunakan analisis regeresi berganda dengan persamaan kuadarat terkecil
(
ordinary least square
–
OLS)
dengan model dasar sebagai berikut:
Keterangan :
=
Perubahan Laba
= Current Ratio
= Debt to Equity Ratio
= Gross Profit Margin
= Operating Profit Margin
= Return On Equity
= Konstanta
= Koefisien regresi dari masing-masing variabel independen
Untuk mengetahui apakah model regresi benar-benar menunjukkan
hubungan yang signifikan dan representatif, maka model tersebut harus
memenuhi uji asumsi klasik regresi. Besarnya konstanta tercemin dalam
dan besarnya koefisien regresi dari masing-masing variabel independen
ditunjukkan dengan
. Analisis regresi dilakukan
untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel independen dan
dependennya.
3. 5. 2 Uji Hipotesis
Dalam uji asumsi klasik dapat dilakukan analisis hasil regresi atau uji
hipotesis. Uji hipotesis yang digunakan meliputi; uji signifikan kecocokan
model (F-test), uji parsial (t-test), uji koefisien determinasi (R²).
3. 5. 2. 1 Uji Signifikan Kecocokan Model (Uji F statistik)
Menurut Imam Ghozali (2009), uji signifikan kecocokan model
digunakan untuk mempengaruhi apakah variabel independen secara
bersama-sama atau kecocokan model mempegaruhi variabel dependen.
1.
:
= 0 (artinya bahwa tidak ada pengaruh signifikan
secara bersama-sama dari seluruh variabel independen terhadap variabel
dependen).
2.
: tidak semua
0 ( artinya belum terdapat pengaruh
yang signifikan secara bersama-sama dari seluruh variabel independen
terhadap variabel dependen).
Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik dengan kriteria
pengambil keputusan sebagai berikut:
1. Bila nilai F lebih besar daripada 4 maka
dapat ditolak, pada derajat
5%. Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternative yang menyatakan
bahwa semua variabel independen dan signifikan mempengaruhi variabel
dependen.
2. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut table.
Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F table, maka
ditolak dan
menerima
.
3. 5. 2. 2 Uji Secara Parsial (Uji – t)
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel
indepeden yang digunakan dalam penelitian ini terhadap variabel dependen
hipotesis 1 sampai dengan hipotesis 6, langkah-langkah yang dilakukan
sebagai berikut (Dajan, 1994) berdasarkan teori dasar yang diberikan oleh
LP4M :
1. Merumuskan hipotesis, artinya ada pengaruh yang signifikan dari
variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial.
2. Menentukan tingkat signifikansi, taraf signifikansi adalah 95% atau
3. Membandingkan t hitung dan table t- table = t
/ 2 (n-k-1)
ditolak apabila t hitung < tabel
diterima apabila t > t tabel
4. Berdasarkan probabilitas
ditolak apabila P > 0,05
diterima apabila P < 0,05
5. Melihat pengaruh hubugan antara variabel indipenden dengan variabel
3. 5. 2. 3 Koefisien Regresi
Koefisien determinasi
pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi dependen atau dengan kata
lain untuk menguji
goodness-fit
dari model regresi. Nilai koefisien
determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai
yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel independen dalam menejelaskan variasi variabel dpenden
amat terbatas (Ghozali,2009). Nilai yang mendekati 1 berati
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen. Untuk menhindari bias,
maka digunakan nilai
Adjusted
, karena
Adjusted
dapat naik atau turun
apabaila satu variabel independen ditambah ke dalam model. Menurut
Gujarati (2003), jika dalam uji empiris di dapat nilai
Adjusted
negatif,
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4. 1 Deskripsi Data Penelitian
Pada bab ini membahas sejumlah analisis berkaitan dengan dengan
data-data keuangan yang diperoleh dari penelitian. Adapun urutan pembahasan
secara sistematis adalah sebagai berikut: 1. Statistik deskriptif, 2. Pengujian
asumsi klasik, 3. Analisis data yang berupa hasil analisis regresi linier
berganda, 4. Pengujian variabel independen baik kecocokan modelnya, secara
parsial dan determinasi , 5. Pembahasan tentang pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen.
Dari seluruh perusahaan yang go public dan terdaftar di BEI tidak
semua dijadikan sampel penelitian. Karena dalam penelitian ini yang dijadikan
sampel adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar dari tahun 2009 - 2012
yang terdaftar sebelum tahun 2009, dalam laporan keuangan yang
mencantumkan nilai rasio keuangan yang akan diteliti meliputi CR, DER,
Teknik pengolahan yang digunakan adalah
sampling purposive
sehingga dari 19 subsektor industri terdiri dari 137 perusahaan yang terdaftar
hanya 14 perusahaan dari 10 subsektor industri yang memenuhi semua syarat
penelitian untuk dijadikan sampel.
Berikut ini adalah tabel daftar perusahaan manufaktur yang memenuhi
syarat :
Tabel 4. 1 Daftar Perusahaan Manufaktur Yang Memenuhi Syarat
Untuk Dijadikan Sampel
4. 2 Hasil Penelitian
4. 2. 1 Statistik Deskriptif
Berdasarkan data yang diinput dari company report (2013)
maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian
ini meliputi CR, DER, GPM, OPM dan ROE terhadap perubahan laba.
Tabel 4.2 Tabulasi Data
N
Current
Ratio
Debt to
Equity
Ratio
Gross
Profit
Margin
Operating
Profit
Margin
Return
On
Equity
Δ
Laba
ARNA
2009
79.24
1.38
29.79
17.66
26.53
17.68
2010
97.16
1.12
31.83
17.72
26.36
23.72
2011
101.58
0.72
30.98
16.15
26.89
21.39
2012
116.62
0.55
33.92
20.15
35.10
65.38
CPIN
2009
181.75
0.82
19.71
14.13
73.66
534.98
2010
292.51
0.46
24.90
18.31
63.21
37.05
2011
333.23
0.43
21.85
16.76
48.06
6.89
2012
301.59
0.48
24.22
20.19
39.52
4.39
EKAD
2009
140.66
1.10
26.06
12.63
33.00
256.97
2010
176.26
0.74
27.30
14.58
31.61
48.91
2011
190.36
0.61
24.83
12.58
23.85
13.32
2012
206.76
0.51
26.12
15.07
22.06
44.70
INAF
2009
154.21
1.44
27.08
4.08
4.24
-57.56
2010
155.15
1.36
30.39
5.39
6.56
490.25
2011
153.80
0.83
32.92
7.64
9.06
194.66
2012
210.25
0.83
31.82
7.21
9.50
14.65
INDS
2009
127.22
2.75
13.03
3.49
48.27
84.64
2010
128.67
2.39
20.23
11.64
46.20
21.00
2011
240.40
0.80
22.01
14.64
25.41
69.34
2012
228.00
0.49
21.16
14.77
12.60
322.87
INTP
2009
300.55
0.24
48.30
34.92
35.54
57.36
2010
555.37
0.17
49.75
36.09
32.49
17.41
2011
698.54
0.15
46.19
31.81
29.92
11.68
2012
602.76
0.17
47.83
33.99
32.13
32.26
KAEF
2009
199.84
0.57
27.62
3.92
10.02
12.84
2010
242.55
0.49
28.41
4.59
16.03
121.92
2011
274.75
0.43
29.82
6.38
18.52
23.82
2012
282.50
0.45
31.34
7.46
18.91
17.19
KDSI
2009
119.71
1.31
12.37
3.40
6.93
83.87
2010
126.64
1.18
11.65
2.91
7.60
60.72
2011
135.82
1.10
12.43
3.31
11.09
39.88
2012
159.11
0.81
12.34
4.43
15.07
55.90
LION
2009
796.33
0.19
45.45
22.33
19.75
-11.17
2010
944.11
0.17
44.71
22.62
19.34
14.93
2011
710.28
0.21
42.48
21.95
22.25
35.99
2012
908.74
0.16
37.38
18.82
21.36
19.23
LMSH
2009
212.49
0.83
7.79
3.06
9.79
-74.01
2010
244.45
0.67
11.19
7.11
22.05
206.21
2011
235.49
0.71
11.14
7.60
26.48
48.25
2012
519.31
0.26
10.47
7.53
44.68
264.42
MAIN
2009
132.19
6.35
12.44
7.06
93.02
66.31
2010
142.30
2.75
19.07
12.73
87.16
96.64
2011
139.88
2.15
17.49
11.79
62.73
19.73
2012
147.87
1.79
21.26
15.54
53.40
26.00
PBRX
2009
100.61
5.23
9.90
2.83
26.78
19.33
2010
122.68
4.31
11.16
4.18
26.46
6.99
2011
143.98
1.21
11.58
4.53
13.20
101.85
2012
14.55
1.09
12.39
18.58
40.00
306.18
PTSN
2009
114.72
0.93
1.03
-1.95
-10.21
-608.53
2010
126.84
0.76
2.53
-0.36
-2.95
65.27
2011
124.99
0.64
2.82
-0.34
-2.01
41.46
2012
135.96
0.65
2.97
-0.04
1.03
53.49
SMGR
2009
357.63
0.26
47.08
30.18
45.65
31.82
2010
29.17
0.29
47.48
31.30
39.33
9.22
2011
264.65
0.35
45.71
29.87
34.83
9.01
4. 2. 2 Uji Kualitas Data
4. 2. 2. 1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau
tidak, salah satu cara termudah untuk melihat normalitas adalah dengan
melihat histrogram yang membandingkan antara data observasi dengan
distribusi yang mendekati distribusi normal. Berdasarkan Tabel 4.3 Uji
Normalitas yang terbentuk sebagai berikut:
Tabel 4.3 Uji Normalitas
`Unstandardized
Residual
N
Normal
Mean
Std. Deviation
Most Extreme Absolute
Differences Positive
Negative
Kolmogrov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
56
25.0207
13.87394
.128
.128
-.101
.956
.321
Menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov dikatakan data
dipastikan dari populasi yang berdistribusi normal jika nilai
signifikansinya lebih besar dari 0,05 (5%). Dengan menggunakan uji
ini diperoleh hasil analisis bahwa semua variable Perubahan Laba
(berasal dari populasi yang berdistribusi normal, sehingga dapat
disimpulkan memenuhi
asumsi berdistribusi normal
.
Hasil analisis diatas menunjukkan bahwa data diambil dari
data yang berdistribusi normal.
4. 2. 3 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan prasyarat analisis regresi berganda.
Dari hasil perhitungan sampel rata-rata rasio keuangan selama empat tahun,
maka dalam penelitian ini perlu dilakuakan pengujian asumsi klasik terlebih
dahulu yang meliputi: uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji
autokorelasi yang dilakukan sebagai berikut:
4. 2. 3. 1 Uji Multikolinearitas
Untuk menditeksi ada tidaknya gejala multikolinearitas antar
variabel independen yang digunakan, dapat diketahui melalui variance
inflation faktor (VIF) Deteksi adanya Multikolinier :
-
Jika VIF melebihi angka 10, maka variabel tersebut mengindikasikan
adanya multikolinieritas. (Gujarati)
Table 4.4 Uji Variance Inflation Factor (VIF)
Model
Collinearity Statistic
Tolerance
VIF
1 (Constans)
X1 = CR
X2 = DER
X3 = GPM
X4 = OPM
X5 = ROE
.683
.523
.224
.180
.486
1.464
1.913
4.471
5.556
2.059
Sumber; Lampiran 2
Dalam pengujian asumsi klasik terhadap analisis regresi linier
berganda ini menyatakan bahwa hasil analisis penelitian ini menunjukkan
tidak adanya gejala multikolinieritas dimana nilai VIF pada variabel tidak
lebih besar dari 10 maka variabel ini disimpulkan terdapat gejala
multikolinieritas dengan variabel independen lainnya. Dengan nilai VIF
untuk CR (X1) = 1,464, DER (X2) = 1,913, GPM (X3) = 4,471, OPM (X4)
= 5,556, dan ROE (X5) = 2,059 Syarat terjadi multikolinieritas jika nilai
4. 2. 3. 2 Uji Heteroskedastisitas
Untuk menentukan heteroskedastisitas
,
varian dari residual dari satu
pengamatan ke pengamatan lain mempunyai varian yang berbeda. Jika
sama namanya Homoskedastisitas. Model regresi yang baik tidak
mempunyai Heteroskedastisitas.
Deteksi Adanya Heteroskedastisitas :
a.
Dari
Scatter Plot Residual
: jika ada pola terten