Karakteristik Serat Optik
Degradasi Sinyal
Material & fabrikasi Serat Optik
Fiber Joint
Serat Optik
(Jenis serat optik)
• Step Index Single Mode
Kelebihan Kekurangan
Dispersi minimum NA Kecil : butuh ILD
BW Lebar Sulit untuk terminasi
Sangat efisien Mahal
Cladding
Core 8-12m
n
2n
1Profil Indeks bias
Serat Optik
(Jenis serat optik)
• Step Index Multimode
Cladding
Core
50-200m
n
2125-400m
n
1Profil Indeks
bias
Kelebihan Kekurangan Mudah terminasi Dispersi lebar kopling efisien (NA>>) BW minimumTidak mahal
Serat Optik
(Jenis serat optik)
• Graded Index Multimode
Cladding
Core
50-100m
n
2 125-140mn
1Profil Indeks
bias
Serat optik graded indeks merupakan serat yang
kelebihan dan kekurangannya berada diantara serat
jenis single mode dan multimode step indeks
Material Serat Optik
• Syarat :
– Harus dapat dibuat panjang
– Harus tembus pandang efisien
– Memungkinkan memiliki beda indeks bias kecil antara inti dan kulit.
• Yg memenuhi syarat :
– Fiber gelas
– Fiber gelas halida
– Fiber gelas aktif
– Fiber gelas berkulit plastik
– Fiber plastik
Jenis fiber optik bervariasi dari
high loss glass fiber dengan radius core yang lebar untuk
komunikasi dengan jarak yang pendek
sampai
very transparant (low loss) fiber yang digunakan untuk
komunikasi dengan jarak yang lebih jauh (long haul
communication)
Fiber yang terbuat dari bahan plastik jarang digunakan
karena redaman-nya yang lebih besar dibandingkan glass
fiber. Kegunaan fiber plastik ini biasanya untuk aplikasi
komunikasi dengan jarak yang pendek (ratusan meter) dan
pada kondisi lingkungan yang ekstrim dimana fiber plastik
lebih memiliki keuntungan dalam hal kekuatan mekanik
(mechanical strength) daripada glass fiber
[2]
Jenis Serat Optik
Berdasarkan bahan penyusunnya
serat optik dibagi menjadi lima:
[a]
Glass fibers
[b]
Halide Glass Fibers
[c]
Active Glass Fibers
[d]
Chalgenide Glass Fibers
[a]
Glass fibers
• Glass fiber dibuat melalui reaksi fusi dari oksida logam, sulfida,
atau seleneida
• Ketika glass/ kaca dipanaskan dari suhu ruangan kemudian
dinaikan temperaturnya secara teratur maka glass tersebut
akan berubah wujud dari yang sangat
padat
kemudian
meleleh
sampai dengan wujudnya yang sangat
cair
pada suhu yang
sangat tinggi
• “melting temperature” adalah parameter penting yang
digunakan dalam fabrikasi glass. Parameter tersebut
menyatakan rentang nilai temperature dimana glass/ kaca
masih memiliki wujud cukup cair (fluid enough/ melt) dan tidak
terdapat gelembung udara didalamnya
Fiber gelas
Campuran fusi oksida logam, sulfida/selenida.
1,48 1,46 1,44 Ge2O5 P2O5 B2O3 F 0 5 10 15 20 Tambahan dopan (mol %) SiO2 = 1,458 Indeks bias 9
Jenis optical glass yang memiliki tingkat transparansi yang tinggi adalah fiber yang terbuat dari bahan oksida glass. Oksida glass yang paling sering digunakan adalah silica (SiO2) yang memiliki indeks bias 1,458 pada panjang gelombang 850 nm.
Untuk membuat dua material yang memiliki perbedaan indeks bias kecil untuk core dan
cladding dapat dilakukan dengan memberikan dopant yang bisa berasal dari bahan fluorine atau variasi bahan oksida (B2O3, GeO2, P2O5) yang ditambahkan kedalam silika (SiO2)
INTI
KULIT
GeO
2-SiO
2SiO
2P
2O
2-SiO
2SiO
2SiO
2B
2O
3-SiO
2GeO
2-B
2O
3-SiO2
B
2O
3-SiO
2Contoh komposisi fiber
[b]
Halide Glass Fibers
• 1975, researcher dari Universite de Rennes menyelidiki mengenai fluoride glasses yang memiliki loss transmisi rendah pada panjang gelombang infrared (0,2 – 8 μm dengan loss terendah pada 2,55 μm)
• Fluoride glasses termasuk kedalam golongan gelas halida dimana material anion nya adalah elemen dari golongan VIIA dari tabel periodik unsur (F, Cl, Br, I)
• Material yang diteliti itu adalah heavy metal fluoride glass yang menggunakan ZrF4 sebagai komponen utamanya • Selain ZrF4 ada komponen lainnya yang dapat digunakan untuk membuat Halide Glass Fiber yaitu BaF2, LaF3,
AlF3, NaF yang semua material itu diistilahkan dengan ZBLAN (ZrF4, BaF2, LaF3, AlF3, NaF)
• Material ZBLAN tersebut membentuk bagian core dari fiber, sedangkan untuk mendapatkan indek bias yang lebih rendah salah satu bagian dari ZrF4 diganti dengan HaF4 sehingga menjadi ZHBLAN yang digunakan sebagai cladding (kulit)
• Keuntungan, memiliki redaman yang rendah 0,01 – 0,001 dB/km
• Kerugian, dalam fabrikasi sulit untuk dibuat panjang karena:
– Material harus sangat murni untuk bisa mendapatkan low loss
level
– Fluoride glass sangat mudah mengalami devitrification yang bisa
menyebabkan efek scattering losses
[c]
Active Glass Fiber
• Penambahan elemen yang sangat jarang di bumi yaitu atom
nomor 57-71 kedalam passive glass sehingga menghasilkan
material serat optik dengan spesifikasi yang baru dan berbeda
• Efek dari penambahan elemen tersebut adalah fiber bisa
memiliki sifat amplification, attenuation, atau phase retardation
ketika cahaya optik ditransmisikan kedalam fiber tersebut
• Doping bisa ditambahkan kedalam silica atau halide glasses
• Dua elemen yang sering digunakan sebagai doping adalah
Erbium dan Neodymium EDFA (Erbium Doped Fiber Amplifier)
• Konsentrasi dari elemen doping tersebut adalah rendah (0,005 –
Rare-Earth Doped Fibers
16
Ion Common host glasses Important emission wavelengths
neodymium (Nd3+) silicate and phosphate glasses 1.03–1.1 μm, 0.9–0.95 μm,
1.32–1.35 μm ytterbium (Yb3+) silicate glass 1.0–1.1 μm
erbium (Er3+) silicate and phosphate glasses,
fluoride glasses 1.5–1.6 μm, 2.7 μm, 0.55 μm thulium (Tm3+) silicate and germanate glasses,
fluoride glasses
1.7–2.1 μm, 1.45–1.53 μm, 0.48 μm, 0.8 μm
praseodymium (Pr3+) silicate and fluoride glasses 1.3 μm, 0.635 μm, 0.6 μm,
0.52 μm, 0.49 μm holmium (Ho3+) silicate glasses, fluorozirconate
[d]
Chalgenide Glass Fibers
• Terbuat dari unsur chalcogen (S, Se, Te) dan elemen lainnya
seperti P, I, Cl, Br, Cd, Ba, Si, atau Tl
• Diantara banyak variasi chalcogen glass As
2S
3adalah salah
satu material yang sering digunakan
• Single mode fiber telah dibuat menggunakan As
40S
58Se
2dan
As
2S
3sebagai bahan penyusun core dan claddingnya,
redaman yang muncul sebesar 1 dB/m (cukup besar)
• Chalgenide glass memanfaatkan sifat nonlinearitas optik
yang tinggi untuk dimanfaatkan pada beberapa aplikasi
lainnya seperti optical switch dan fiber laser
[e] Plastic Optical Fibers
• Menghasilkan fiber optik gradded index dengan bandwidth yang tinggi
• Core bisa dibuat dari PMMA (
P
oly
M
ethyl
M
ethacryl
A
te) atau PFP (
P
er
F
luorinated
P
olymer)
• Kelemahan:
– Redaman yang lebih besar dibandingkan dengan glass fiber, – Efektif untuk komunikasi jarak pendek
characteristic PMMA PFP
Core diameter 0.4 mm 0.125-0.30 mm Cladding diameter 1.0 mm 0.25-0.60 mm Numerical aperture 0.25 mm 0.20 mm
Attenuation 150 dB/km at 650 nm 60-80 dB/km at 650-1300 nm Bandwidth 2.5 Gb/s over 100m 2.5 Gb/s over 300m
Fiber gelas berkulit plastik (PCS)
• Inti silika
• Kulit plastik/polimer ( n=1,405 pd 850 nm) atau FEP
(Fluoride Ethylene Propylene), n=1,338
• NA besar
• Hanya fiber step index
• Keuntungan murah & kopling dgn sumber baik
• Kerugian redaman besar, kualitas rendah
• Hanya cocok utk komunikasi jarak pendek
Fiber plastik
• Inti dan kulit plastik
• Contoh :
– Inti polisterene (n=1,60), kulit methyl meta crylate
(n=1,49)
– Inti methyl meta crylate, kulit copolimernya (n=1,40)
• Keuntungan sudut penerimaan besar, murah,
mudah dipelihara, fleksibel ukuran inti besar
110 s/d 1400 μm cocok dengan LED
• Hanya cocok untuk komunikasi jarak sangat
pendek ±100 m
• Dua teknik dasar pembuatan fiber:
vapor phase oxidation
&
direct melt
• Direct Melt
– Mengikuti proses pembuatan gelas secara tradisional
– Fiber optik dibuat secara langsung dari cairan komponen gelas silika yang murni
(from molten state)
• Vapor Phase Oxidation
– Uap logam halida sangat murni (SiCl
4, GeCl
4) bereaksi dengan oxigen untuk
membentuk serbuk putih partikel SiO
2– Kemudian serbuk partikel SiO
2tersebut masuk kedalam proses
sintering
(proses
pentranformasian menjadi gelas yang homogen dengan pemanasan tanpa melalui
proses melting/ pencairan)
– Hasil dari proses sintering adalah clear glass rod/ tube (batangan gelas yang
murni) yang disebut sebagai
preform
– Fiber dibuat dari
preform
dengan perlengkapan
dan proses seperti gambar berikut:
The preform is precision-fed into a circular heater called the drawing furnace. Here, the preform end is softened to the point where it can be drawn into a very thin filament, which becomes the optical fiber. The turning speed of the takeup drum at thebottom of the draw tower determines hiw fast the fiber is drawn. This, in turn, will determine the thicness of the fiberr, so that aprecise rotation rate must be maintained. An optical fiber thickness monitor is used in feedback loop for this speed
regulation. To protect the bare glass fiber from external contaminants, such as dust and water vapor, an elastic coating is applied to the fiber immediately after it is drawn.
• Preform dapat dibuat dengan empat macam teknik/ metode
yang berbeda yaitu:
1. OVPO (Outside Vapor Phase Oxidation)
2. VAD (Vapor-phase Axial Deposition)
3. MCVD (Modified Chemical Vapor Deposition)
[1] OVPO (Outside Vapor Phase Oxidation)
Pembuatan fiber pertama yang memiliki loss kurang dari 20 dB/km adalah oleh Corning Glass Works dengan metode OVPO. Sebuah layer partikel SiO2 yang disebut sebagai “soot” disimpan secara bertahap dari burner (pembakar) ke
rotating graphite (ceramic mandrel-bait rod). Glass soot tersebut menempel pada
mandrel dari layer per layer. Dengan melakukan kontrolling terhadap aliran komponen uap logam halida selama proses pembentukan perform tersebut, komposisi dan dimensi untuk core dan cladding bisa dibuat, selain itu step index ataupun gradded index perform juga bisa dibuat.
Setelah proses pembentukan preform selesai, mandrel kemudian dilepaskan. Selanjutnya pada preform dilakukan proses vitrification/ dipanaskan pada temperatur yang tinggi (> 1400o) untuk
[2] VAD (Vapor-phase Axial Deposition)
Pada metode VAD, proses pembentukan partikel SiO2 sama dengan yang terjadi pada OVPO. Partikel-partikel tersebut disatukan oleh torches (suluh/ pemanas) didalam reaction chamber, kemudian disimpan pada ujung permukaan batang glass selika yang telah
terbentuk sebelumnya seperti biji/ bibit yang menempel. Porous perform bergerak secara axial keatas dan
berputar secara kontinyu untuk memastikan kesimetrian silindris dari proses pembentukan perform tersebut. Seiring dengan pergerakan porous perform yang terus keatas, kemudian akan dilakukan proses pemanasan sampai ke tahap zone melting oleh carbon ring heater sehingga bisa didapatkan transparant rod preform yang kemudian akan dirubah menjadi lebih padat (solid).
Keuntungan:
1. Perform tidak memiliki central hole seperti pada OVPO
2. Perform bisa dibuat lebih panjang tetapi pasti berpengaruh pada cost dan hasilnya 3. Posisi reaction chamber dan zone melting (ring heater) yang terhubung satu sama lain
mengurangi kemungkinan terjadinya kontaminasi ekternal dari seperti karena adanya debu atau uap air
[3] MCVD
(Modified Chemical Vapor Deposition)
Pertama dilakukan oleh Bell Laboratories dan kemudian diadopsi secara luas yang digunakan untuk memproduksi very low loss gradded-index fiber. Uap partikel glass didapatkan dari reaksi
antara bahan gas logam halida dengan oxigen yang mengalir didalamsilica pipe. Kemudian partikel glass tersebut disimpan dan dilakukan proses sintering oleh H2O2 burner (oxyhydrogen) yang berjalan sepanjang silica pipe sehingga diperoleh clear glass layer (sintered glass). Ketika ukuran/ ketebalan dari glass sudah sesuai dengan yang diinginkan aliran uap partikel glass tadi dihentikan dan kemudian tabung (pipe) dipanaskan sampai suhu yang tinggi sehingga dihasilkansolid rod preform
Fiber yang dihasilkan dari preform MCVD akan memiliki core yang terdiri dari vapor-deposited material dan cladding yang terbuat dari original silica tube
[4] PCVD
(Plasma-activated Chemical Vapor Deposition)
Metode PCVD ditemukan oleh scientists at Philips Research. PCVD mirip dengan MCVD pada proses pembentukan yang terjadi pada silica tube. Nonisothermal plasma beroperasi pada tekanan yang rendah untuk menginialisasi
reaksi kimia. Silica tube berada pada temperatur 1000-1200oC untuk mengurangi tekanan. Microwave resonator yang
bekerja pada 2.45 GHz berjalan sepanjang silica tube untuk menghasilkan plasma. Proses pembuatan dengan teknik PCVD ini menghasilkan dan menyimpan clear glass material secara langsung pada dinding tube tanpa melalui soot formation, jadi tidak ada proses sintering didalamnya. Ketika ketebalan/ diameter dari glass sudah sesuai dengan yang diinginkan tube (tabung) berubah membentuk jadi preform seperti yang terjadi pada MCVD.
Double-Crucible Method
metode direct melt double crucible dapat
digunakan untuk membuat silica, chalgenide, dan halida glass fiber. Pada metode ini, glass rod
(batangan glass) untuk core dan cladding dibuat terlebih dahuluisecara terpisah dengan proses pencampuran (melting mixture) dari serbuk murni sampai didapatkan komposisi glass yang sesuai. Batangan glass untuk core dan cladding kemudian dimasukan kedalam crucible secara terpisah (inner dan outer). Fiber terbentuk dari komponen core dan cladding yang berada pada kondisi cair
(molten state) yang keluar dan mengalir dari lubang bagian bawah crucible secara kontinyu.
Meskipun metode ini memberikan keuntungan berupa prosesnya yang bisa berlangsung secara kontinyu tetapi harus memperhatikan kemungkinan kontaminasi yang terjadi pada proses melting. Faktor utama sumber
Karakteristik Serat Optik
• Bandwidth-distance product
– Sebuah ukuran kapasitas informasi serat
optik, dinyatakan dalam MHz.Km
Contoh :
BW 400 MHz.Km, artinya sinyal 400 MHz
dapat dikirim untuk 1 Km, atau dapat berarti
pula BW x L 400
The electric susceptibilityχe of a dielectric material is a measure of how easily it polarizes in response to an electric field.
Degradasi Sinyal Pada Fiber Optik
Redaman
Dispersi
35
Degradasi sinyal :
• Degradasi sinyal dalam fiber :
– Redaman
– Dispersi
Redaman
• Redaman diklasifikasikan :
– Absorpsi
– Hamburan Raleigh – Efek geometri – Loss inti dan kulit
• Dalam desain sistem komunikasi serat optik,
redaman mempunyai peranan yang sangat penting. • Redaman menentukan jarak transmisi maksimum
antara transmitter dan receiver, juga akan
menentukan banyaknya repeater dan margin daya yang dibutuhkan dalam sebuah link.
• Redaman () sinyal atau rugi-rugi serat didefinisikan sebagai perbandingan antara daya output optik (Pout) terhadap daya input optik (Pin) sepanjang serat L.
• Redaman dalam serat optik untuk berbagai panjang gelombang tidak selalu sama karena redaman ini merupakan fungsi panjang gelombang (()).
m
dB
P
P
L
out in
10
log
37
Absorpsi
• Absorpsi oleh kerusakan atomik dalam komposisi gelas.
Kerusakan ini merupakan ketidaksempurnaan struktur atomik
bahan serat, misalnya molekul yang hilang, kerusakan oksigen
dalam struktur gelas.
• Biasanya redaman absorpsi jenis ini cukup kecil bila
dibandingkan dengan jenis lain tetapi akan sangat berarti
apabila tercemari oleh adanya ledakan nuklir.
• Rugi-rugi absorpsi :
– Kerusakan atom
– Intrisik
Rugi-rugi Absorpsi Karena Kerusakan Atom
• Kerusakan atom
– Ketidak sempurnaan struktur atom seperti kehilangan molekul, cluster kerapatan
tinggi grup atom, atau kerusakan oksigen dalam struktur gelas.
– Umumnya rugi-rugi ini dapat diabaikan dibandingkan dengan karena intrinsik dan
ekstrinsik.
– Rugi-rugi ini signifikan jika terjadi radiasi nuklir yang tinggi, misalnya di reaktor
nuklir saat terjadi ledakan nuklir.
39
• Intrinsic absorption oleh atom unsur pokok bahan serat. Sifat alamiah gelas
menyerap cahaya.
• Hal ini berhubungan dengan bahan serat (misalnya SiO
2murni) dan
faktor-faktor prinsip yang menentukan transparency window bahan pada daerah
spektrum tertentu. Sangat kuat pada daerah ultra violet tidak
berpengaruh pada siskom optik. Pada daerah inframerah terjadi puncak
pada 7 μm dan 12 μm.
• Absorpsi terjadi pada saat foton berinteraksi dengan elektron di pita
valensi dan mendorong ke level energi yang lebih tinggi. Energi panas
atom-atom bergerak SiO berkontraksi & meregang/vibrasi.
40 0 / E E uv
Ce
Hukum Urbach :C dan EO : konstanta empiris E : energi photon
x : bagian molekul GeO2
2 4,6310
60
6
,
46
2
,
154
e
x
x
uv
dB/Km Absorpsi daerah UV : Absorpsi daerah IR :
11 48,4810
81
,
7
e
IR41
• Extrinsic absorption oleh atom pengotoran dalam bahan gelas. Ketidak murnian sumber utama
rugi-rugi fiber.
• Hal ini disebabkan oleh adanya pencampuran silika dengan bahan doping dan uap oksihidrogen
selama pembuatan serat. Fe, Cu, V, Co, Ni, Mn, Cr menyerap secara kuat pada daerah yang
diinginkan. Ketidak lengkapan pengisian sel elektron dalam penyerapan cahaya mengakibatkan
elektron bergerak dari level energi rendah ke level lebih tinggi.
• Jenis : ion transition metal dan ion OH
• Redaman OH paling signifikan pada 1,37 μm, 1,23 μm, 0,95 μm
42
Karakteristik redaman fiber silika diberikan doping GeO2
43
44
Hamburan Rayleigh
• Redaman ini timbul dari variasi mikroskopik dalam densitas bahan, dari fluktuasi
komposisional dan dari ketidakhomogenan struktur dari kerusakan yang terjadi
selama manufaktur.
• Terjadi karena gelombang bergerak melalui media yang terdapat benda hambur yang < 1 λ
• Saat pabrikasi gelas cair panas molekul bebas bergerak
• Pada saat cairan dingin gerakan berkurang
• Pada saat padat mol acak membeku variasi kepadatan variasi indeks bias setempat
hamburan.
45
Glory : gejala optik dihasilkan oleh backscattering ke sumber oleh asap/kabut/butir air berukuran seragam.
46
• Penyebab hamburan lain :
– Bahan fiber terdiri dari lebih dari satu oksida fluktuasi
konsentrasi oksida penyusun
– Ketidak homogenan bahan yang dicampurkan dalam gelas
selama pabrikasi antar muka inti-kulit kasar, benda
hambur > λ optik dapat dikendalikan pada saat
pabrikasi.
47
Redaman karena hamburan sebanding dengan λ-4.
Gelas komponen tunggal :
T f B scat T f B scatT
k
p
n
T
k
n
2 8 4 3 2 2 4 33
8
1
3
8
kB : Konstanta Boltzman = 1,380 x 10-23 J/OKβT : Isothermal compressibility bahan Tf : Suhu fictive/lebur
p : koefisien photoelastic atau
Neper/Km
48
Utk gelas multi komponen :
m i i iC
C
n
n
n
V
n
1 2 2 2 2 2 2 2 2 4 33
8
δρ : fluktuasi kepadatanδCi : fluktuasi konsentrasi komponen gelas Neper/Km
Nilai fluktuasi komposisi dan kepadatan umumnya tidak diketahui dan ditetapkan dr data hamburan percobaan
49
Redaman pada fiber GI-MM tertentu
50
Efek Geometri
• Bengkokan/lengkungan redaman :
– Makroskopi
• berukuran besar dibanding diameter fiber
• Misalnya fiber dibelokan pojok
– Mikroskopi
• fluktuasi jari-jari ukuran kecil berulang
• berukuran kecil dibanding diameter fiber
• Terjadi secara random
Efek Geometri
• Redaman akibat pembengkokan
ada dua jenis, yaitu : macrobending
dan microbending.
• Macrobending adalah
pembengkokan serat optik dengan
radius yang panjang bila
dibandingkan dengan radius serat
optik.
• Redaman ini dapat diketahui
dengan menganalisis distribusi
modal pada serat optik.
52
Mode fundamental dalam fiber lengkung
Jari-jari kritis single mode :
3 2 / 3 2 2 2 1996
,
0
748
,
2
20
C Cn
n
R
2
3/2 2 2 1 14
3
n
n
n
R
C
53
2 1 3 / 2 22
2
3
2
2
2
1
ka
n
M
kR
n
R
a
M
M
eff
Pada saat serat optik melengkung, medan pada sisi yang jauh harus bergerak lebih cepat
untuk mengimbangi kecepatan medan di inti.
Pada saat kritis dengan jarak x
cdari pusat serat, medan harus bergerak lebih cepat. Karena
tidak bisa, maka energi teradiasi.
Banyaknya modal efektif yang masih dapat terbimbing adalah M
effsbb :
di mana M adalah jumlah total mode yang ada pada serat optik yang tidak melengkung. k = 2/, R adalah radius pembengkokan,
adalah profil graded index, adalah perbedaan indeks bias inti-selubung, dan a adalah radius serat optik.
54
Microbending : fluktuasi jari-jari ukuran kecil berulang dari lengkungan sumbu fiber Microbending adalah
pembengkokan-pembengkokan kecil pada serat optik akibat ketidakseragaman dalam pembentukan serat atau akibat adanya tekanan yang tidak seragam pada saat pengkabelan.
Salah satu cara untuk menguranginya adalah dengan menggunakan jacket yang tahan terhadap tekanan.
55
56
Loss Inti dan Kulit
P P P P P P P P P P clad vm core clad clad core vm 1 2 1 2 1 1
Inti dan kulit terbuat dari bahan yang berbeda komposisinya memiliki kofisien redaman berbeda (α1 untuk inti dan α2 untuk kulit).
Jika pengaruh kopling moda diabaikan, loss SI fiber mode (v,m) :
karena
maka
Loss total dari fiber diperoleh dari penjumlahan semua moda dari tiap bagian daya setiap moda Pada fiber GI, koefisien redaman pada jarak r dari sumbu
2 2 2 2 2 1 2 1)
0
(
)
(
)
0
(
)
(
n
n
r
n
n
r
57
Dispersi
• Group velocity : kecepatan energi suatu modus tertentu
bergerak sepanjang fiber.
• Perbedaan kecepatan grup mengakibatkan perbedaan
waktu tiba energi di tujuan sehingga mengakibatkan
terjadinya pelebaran pulsa.
• Gejala yang mengakibatkan terjadinya pelebaran pulsa
disebut dispersi.
• Jenis dispersi :
– Intermodal, hanya terjadi pada MM fiber
– Intramodal
• Material
• waveguide
Dispersi Antar Mode (intermodal dispersion)
Cahaya dari sumber masuk ke dalam serat optik multimode dirambatkan dalam beberapa mode.
Setiap mode menempuh alur yang berbeda-beda, ada yang merambat sejajar sumbu inti dan ada pula yang merambat zigzag.
Dengan demikian Jarak yang ditempuh oleh tiap mode akan berbeda-beda. Jarak terpendek adalah yang sejajar dengan sumbu inti.
• Dispersi intermodal disebut juga pelebaran pulsa. Dispersi
intermodal bergantung pada panjang gelombang, efeknya pada
distorsi sinyal meningkat sebanding dengan lebar spektrum dari
sumber optik.
60
Group delay
Time delay atau Group delay per satuan panjang :
/
2
2
1
1
1 2
k
dk
d
c
V
d
d
c
dk
d
c
V
L
g g g: kec energi dalam pulsa yang merambat sepanjang fiber Dimana :
L : jarak yang dicapai oleh pulsa
61
d
d
g
2 2 22
2
d
d
d
d
c
L
d
d
g gSelisih Total delay sepanjang fiber L :
Pelebaran pulsa dapat didekati dengan lebar pulsa rumus :
Dispersi :
d
d
L
D
1
g62
Dispersi bahan/kromatis (material/chromatic dispersion)
• Dispersi material terjadi karena indeks bias bervariasi sebagai fungsi panjang gelombang optik.
• Dikenal juga sebagai dispersi kromatis atau spektral.
• Terjadi karena variasi indeks bias bahan core yang merupakan fungsi panjang gelombang, serupa dengan efek prisma menguraikan spektrum, akibatnya terjadi kecepatan grup berbeda setiap moda yang tergantung pada panjang gelombang, selanjutnya mengakibatkan terjadinya pelebaran pulsa .
d
dn
n
c
L
n
d
d
c
dk
d
c
L
m at g2
2
1
2 Karena dan Maka :63
Pelebaran pulsa dari suatu sumber yang memiliki lebar spektral σλ karena dispersi material :
22 2 21
d
n
d
c
D
L
D
d
n
d
c
L
d
d
m at m at m at m at
: Dispersi material64
65
Dispersi material silika murni dan GeO2-SiO2 sbg fungsi panjang gelombang
66
Dispersi pandu gelombang
• Terjadi karena tidak semua cahaya yang diterima
detektor melalui inti, tetapi sebagian cahaya
merambat melalui kulit.
• Besarnya dispersi pandu gelombang tergantung pada
rancangan fiber, karena konstanta propagasi β
merupakan fungsi a/λ.
• Untuk penyederhanaan dalam perhitungan
diasumsikan bahwa indeks bias material tidak
tergantung pada panjang gelombang.
67
Konstanta propagasi normalisasi :
1
/
/
2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2
b
k
n
n
n
n
k
b
n
n
n
k
b
Untuk ∆ <<< atauGroup delay karena dispersi pandu gelombang :
dV
Vb
d
n
n
c
L
kan
n
n
ka
V
dk
kb
d
n
n
c
L
dk
d
c
L
wg wg 2 2 2 2 2 2 1 2 22
maka Untuk ∆ << 68
wg wg wg wg wg wgD
dV
Vb
d
V
c
L
n
dV
d
V
LD
d
d
2 2 2
Pelebaran pulsa karena dispersi pandu gelombang :
: Dispersi pandu gelombang
:
:
2 2 mod wg m wg m i
Pelebaran pulsa karena dispersi intramodus :
Pelebaran pulsa karena dispersi material
69
70
71
Distorsi sinyal pada fiber SM
Dispersi pandu gelombang dan dispersi material pada SM memiliki nilai dalam orde yg hampir sama.
72
Dispersi antar modus
• Merupakan hasil dari perbedaan nilai group delay (kecepatan group axial) dari setiap modus
individual pada satu frekuensi.
L
T
maxT
minc
L
n
T
T
si
max min 1 mod
73
Pelebaran Pulsa pada Fiber GI
• Keuntungan profil indeks bias gradual adalah menawarkan propagasi MM pada inti yang
relatif besar dan kemungkinan distorsi delay antar modus yang rendah.
• Karena indeks bias dibagian luar inti lebih rendah dari pada di pusat inti maka cahaya akan
merambat lebih cepat di bagian luar inti dari pada di pusat inti. V = c/n
Pelebaran pulsa karena dispersi antar modus (untuk α = 2) :
si gi gi
c
L
n
mod mod 2 1 mod8
8
atau74
:
:
mod mod 2 mod 2 mod a i a i
Pelebaran pulsa pada fiber MM :
Pelebaran pulsa karena dispersi intramodus Pelebaran pulsa karena dispersi antarmodus
Dispersi total (akibat berbagai sebab di atas) adalah :
2 2 2 ntermodal bahan wg i totalt
t
t
t
Pada serat optik mode tunggal yang masih tersisa adalah dispersi material
dan dispersi pemandu gelombang.
Dispersi intermodal tidak terdapat di serat optik single mode karena mode
yang berjalan hanya satu mode yaitu yang sejajar dengan sumbu inti.
Karakteristik dispersi ini menentukan batas kapasitas informasi serat optik.
Sebuah ukuran kapasitas informasi dari sebuah bumbung gelombang optik biasanya dinyatakan sebagai bandwidth distance product (perkalian antara jarak dan lebar pita) dalam MHz.km.
Untuk step index bandwidth distance product-nya 20 MHz.km. Sedangkan serat optik graded index dapat mencapai 2,5 GHz.km.
76
FIBER JOINT
77
Sambungan
• Sambungan fiber dng fiber :
– Permanen splice
– Tdk permanen konektor
• Parameter redaman sambungan :
– Distribusi daya masukan ke sambungan – Jarak sumber optik dan sambungan
– Ukuran dan karakteristik ke dua ujung fiber – Kualitas permukaan ujung fiber
Efisiensi gandengan : E com m F
M
M
Mcomm : jumlah common mode
ME : jumlah mode di fiber pengemisi
78
Distribusi modus berbeda berkas optik memancar dr fiber menghasilkan loss gandengan berbeda
79
Misalignment mekanis
• Jenis misalignment utama :
– Separasi longitudinal, terjadi jika fiber memiliki sumbu
sama tetapi memiliki celah s
– Misalignment sudut (angular), terjadi jika dua sumbu
membentuk suatu sudut shg permukaan ujung fiber
tidak sejajar
– Axial/lateral displacement, terjadi jika kedua sumbu
fiber terpisah sejauh d.
• Misaligment paling banyak terjadi : axial
displacement
80
Jenis misaligment mekanis
θ
d
a
d
a
(a) Separasi longitudinal
(b) Angular misalignment
(c) Lateral displacement s
81
Axial/lateral displacement
d
a
d
a
Common core area
2 2 ,
4
1
2
arccos
2
a
d
a
d
a
d
A
A
F com m step F
82
22 22 ,2
5
6
4
1
2
arccos
2
a
d
a
d
a
d
a
d
P
P
T grad F
a
d
grad F4
3
8
1
,
Efisiensi gandengan fiber GI :
Jika d/a < 0,4 : Efisiensi gandengan SM :
2/
,
W
d
lat
SM
e
83
Separasi
2tan
c Fs
a
a
2
2 2 ,4
2
4
)
1
4
(
4
Z
Z
Z
long SM
Efek loss jika ujung fiber terpisah sejauh s Efisiensi gandengan Fiber SI :
θC : sdt kritis fiber Efisiensi gandengan Fiber SM :
2
22
/
n
W
s
Z
84
Angular misalignment
sin
cos
sin
sin
)
cos
1
(
cos
sin
sin
)
cos
1
(
cos
2
1
arcsin
1
1
1
arcsin
1
1
1
2
1
cos
2 2 2 2 c c c c c Fy
p
y
y
y
q
p
p
p
2 2
3 3sin
cos
cos
c cq
Efisiensi gandengan Fiber SI (mode memancar seragam):
Efisiensi gandengan Fiber SM :
2 2
,
W
n
ang
SM
e
85
Perbandingan redaman dr 2 hasil percobaan sumber LED, fiber GI : (1) a = 50 μm, panjang 1,83 m
86
Contoh
• Fiber SM memiliki frekwensi normal V = 2,40,
indeks bias core/inti n
1= 1,47, indeks bias
cladding/kulit n
2= 1,465 dan diameter inti 2a =
9 μm.
– Hitung loss sambungan jika terjadi lateral offset 1
μm.
– Hitung loss sambungan jika terjadi angular
misaligment 1
opd panj gel 1300 nm.
87
Loss berkaitan dgn perbedaan fiber
Perbedaan dimensi dan karakteristik fiber yg disambungkan
akan menambah loss gandengan.
utk Profil indeks bias berbeda :
1
2
2
) ( E R E R F
E R
E R
utk88
NA berbeda
Fiber (E)
1
0
0
2 ) ( E R NA FNA
NA
NA
R(
0
)
NA
E(
0
)
)
0
(
)
0
(
E RNA
NA
utk utk89
Jari-jari fiber berbeda
1
2 ) ( E R a Fa
a
a
Ra
E E Ra
a
utk utk90
Penyiapan muka ujung fiber
• Agar cahaya tidak dihamburkan di sambungan, ujung fiber harus dibuat rata, tegak lurus thd
sumbu fiber dan halus.
• Teknik Grinding dan polishing:
– dpt menghasilkan permukaan fiber yg halus dan tegak lurus sumbu fiber – perlu banyak waktu dan ketrampilan operator.
– Diaplikasikan di lingkungan terkendali spt laborat, pabrik. – Tdk cocok utk di lapangan
• Teknik controlled-fracture :
– Didasarkan pd cara score-and-break
– Fiber dibentangkan diatas permukaan lengkung dan ditarik, selanjutnya dipotong dng sejenis pisau. – Dihasilkan ujung permukaan yg sangat halus dan tegak lurus sb fiber
– Perlu pengendalian curvature dr fiber dan besarnya tarikan. – Jika tidak tepat beberapa crack.
91
• Akibat ketidak tepatan menghasilkan :
– Lip
– Rolloff, kondisi sebaliknya dr lip
– Chip, frakcture setempat
– Hakle, ketidak teraturan ujung fiber
– Mist, spt hakle tapi lebih sedikit
– Spiral/step, abrupt change di ujung fiber
92
Prosedur controlled-fracture penyiapan ujung fiber
93
Fiber splicing
• Teknik splicing :
– Fusi : menyatukan kedua ujung fiber secara termal (di-las)
– V-groove : menyatukan kedua ujung fiber dgn lem.
– Tube mechanical splice : pipa terbuat dr bahan elastis
– Loose-tube splice : menggunakan pipa segiempat, lengkungan fiber mengakibatkan pipa berputar
menempatkan fiber di salah satu ujung.
94
Fusion splicing
95
96
V-groove splicing
97
98
99
Konektor
• Persyaratan konektor yg baik :
– Loss gandengan rendah
– Interchangeability/compatibility
– Mudah pemasangan pd fiber
– Sensitifitas lingkungan rendah
– Murah dan konstruksi andal
– Mudah penyambungan (buka-sambung)
• Jenis konektor :
– Butt-joint
• Straight sleeve • Tapered sleeve
100 (c )
101
102
103
104
Efisiensi gandengan konektor SM fiber :
u q
ff SMe
q
n
n
n
n
/ 3 1 2 3 2 1 ,4
16
/
2
/
/
/
1
sin
1
sin
2
1
3 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2n
k
W
W
kW
s
G
kW
d
F
G
q
kW
G
FG
F
u
n1 = indeks bias inti
n3 = indeks bias media antar fiber λ = panjang gel sumber
d = lateral offset
s = longitudinal missaligment θ = angular missalignment
W1 = 1/e mode-field radius dr fiber kirim W2 = 1/e mode-field radius dr fiber terima
105
106
Konektor Multimode Konektor Singlemode