• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN DI PT. SINAR BARU SURABAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN DI PT. SINAR BARU SURABAYA."

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

KEPUASAN PELANGGAN DAN DAMPAKNYA

PADA LOYALITAS PELANGGAN

DI PT. SINAR BARU

SURABAYA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Jurusan Manajemen

Diajukan Oleh : ANDRIANTO 0412010289/FE/EM

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

(2)

SKRIPSI

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

KEPUASAN PELANGGAN DAN DAMPAKNYA

PADA LOYALITAS PELANGGAN

DI PT. SINAR BARU

SURABAYA

Yang diajukan

ANDRIANTO 0412010289/FE/EM

Disetujui untuk ujian lisan oleh :

Pembimbing Utama

Drs. Ec. Bowo Santoso, MM. Tanggal : ...

Mengetahui

Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran”

Jawa Timur

(3)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah dan terima kasih kepada junjungan tertinggi,

ALLAH SWT atas kemampuan dan kasih karunia-Nya yang diberikan sehingga

penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh

Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Dan Dampaknya Pada Loyalitas Pelanggan Di PT. Sinar Baru Surabaya”.

Penyusunan skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk dapat

memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen di Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Dengan selesainya penulisan

skripsi ini penulis sangat berterima kasih kepada semua pihak yang bersedia untuk

memberikan bantuan dan dukungannya baik secara materiil maupun moril kepada

penulis, untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak

terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, M.P, selaku Rektor Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Dr. H. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM, selaku Dosen Pembimbing

Utama sekaligus Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Dr. Muhadjir Anwar, MM, selaku Ketua Progdi Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4. Bapak Drs. Ec. Bowo Santoso, MM, selaku Dosen Pendamping yang telah

(4)

5. Seluruh staf Dosen dan Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

6. Bapak dan Ibu serta Saudara-saudaraku tercinta yang sudah mendukung

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Pada akhirnya penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih ada

kekurangan dan perlu adanya perbaikan, oleh karenanya penulis senantiasa

mengharapkan kritik dan saran serta masukan-masukan bagi peneliti yang lain di

masa yang akan datang. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini dapat

memberikan manfaat bagi pembaca.

Surabaya, Mei 2011

(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR... ix

DAFTAR LAMPIRAN... x

ABSTRAK ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 6

1.3. Tujuan Penelitian ... 6

1.4. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu... 8

2.2. Landasan Teori ... 10

2.2.1. Pengertian Pemasaran ... 10

2.2.2. Pengertian Manajemen Pemasaran ... 11

2.2.3. Perilaku Konsumen ... 12

(6)

2.2.5. Kualitas Pelayanan (Service Quality)... 15

2.2.6. Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction) ... 17

2.2.7. Loyalitas Pelanggan (Customer Loyalty) ... 20

2.2.8. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan ... 22

2.2.9. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan ... 22

2.3. Kerangka Konseptual ... 24

2.4. Hipotesis... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 26

3.1.1. Definisi Operasional... 26

3.1.2. Pengukuran Variabel... 29

3.2. Teknik Penentuan Sampel ... 30

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 31

3.3.1. Jenis Data ... 31

3.3.2. Sumber Data ... 31

3.3.3. Pengumpulan Data ... 32

3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ... 32

(7)

4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 40

4.2. Karakteristik Responden ... 41

4.3. Deskripsi Hasil Penelitian ... 42

4.3.1. Deskripsi Variabel Kualitas Pelayanan (X) ... 42

4.3.2. Deskripsi Variabel Kepuasan Pelanggan (Y)... 46

4.3.3. Deskripsi Variabel Loyalitas Pelanggan (Z) ... 48

4.4. Deskripsi Hasil Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 49

4.4.1. Evalusi Atas Outlier ... 49

4.4.2. Uji Reliabilitas ... 50

4.4.3. Uji Validitas ... 52

4.4.4. Uji Construct Reliability dan Variance Ectracted... 53

4.4.5. Uji Normalitas ... 54

4.4.6. Deteksi Multicollinierity dan Singularity... 55

4.4.7. Structural Equation Modeling (SEM) dan Pengujian Hipotesis... 55

4.4.7.1. Evaluasi Model One Step Approach to SEM... 55

4.4.7.2. Analisis Unidimensi First Order... 58

4.4.7.3. Analisis Unidimensi Second Order... 58

4.4.7.4. Uji Hipotesis Kausalitas ... 59

4.5. Pembahasan... 60

4.5.1. Kualitas Pelayanan Berpengaruh Positif Signifikan Terhadap Kepuasan Pelanggan ... 60

(8)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ... 64

5.2. Saran ... 64

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual ... 24

Gambar 4.1. Model Pengukuran dan Struktural Base Model... 57

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner

Lampiran 2. Hasil Penyebaran Kuesioner

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Data Jumlah Pelanggan Jasa Pengangkutan Barang

Tahun 2008-2010 ... 4

Tabel 1.2. Data Komplain ... 4

Tabel 3.1. Goodness of Fit Indices... 39

Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasar Perusahaan... 41

Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasar Jabatan ... 41

Tabel 4.3. Hasil Jawaban Responden Untuk Tangible (X1) ... 42

Tabel 4.4. Hasil Jawaban Responden Untuk Reliability(X2)... 43

Tabel 4.5. Hasil Jawaban Responden Untuk Responsiveness (X3) ... 44

Tabel 4.6. Hasil Jawaban Responden Untuk Assurance (X4)... 45

Tabel 4.7. Hasil Jawaban Responden Untuk Kepuasan Pelanggan (Y)... 47

Tabel 4.8. Hasil Jawaban Responden Untuk Loyalitas Pelanggan(Z) ... 48

Tabel 4.9. Uji Outlier Multivariate... 50

Tabel 4.10. Reliabilitas Data ... 51

Tabel 4.11. Validitas Data... 52

Tabel 4.12. Construct Reliability & Variance Extracted... 53

(12)

Tabel 4.14. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Base Model... 56

Tabel 4.15 Modifikasi ... 57

Tabel 4.16. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Modifikasi... 57

Tabel 4.17. Unidimensi First Order... 58

Tabel 4.18. Unidimensi Second Order Kualitas Pelayanan... 58

(13)

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

KEPUASAN PELANGGAN DAN DAMPAKNYA

PADA LOYALITAS PELANGGAN

DI PT. SINAR BARU

SURABAYA

Oleh : ANDRIANTO

ABSTRAK

Setiap badan usaha yang bergerak dalam bidang jasa tidak akan lepas dari kegiatan pelayanan kepada masyarakat. Sudah barang tentu peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat harus terus ditingkatkan terutama di jaman modern sekarang ini. Hal tersebut dimaksudkan adalah untuk memberikan servis yang memuaskan kepada pelanggan, sehingga pelanggan akan merasa dimanjakan dan akan terus menjadi pelanggan yang setia. PT. Sinar Baru Surabaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengangkutan barang yang menyewakan truk-truknya untuk mengangkut barang sampai tujuan sesuai permintaan pelanggan. PT. Sinar Baru Surabaya dihadapkan permasalahan penurunan jumlah pelanggan, di mana pada tahun 2008 sampai 2010 mengalami penurunan secara terus-menerus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan dan dampaknya pada loyalitas pelanggan di PT. Sinar Baru Surabaya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan yang menggunakan jasa pengangkutan dan pengiriman barang di PT. Sinar Baru

Surabaya. Skala pengukuran menggunakan skala interval dan skala

pembentukan menggunakan skala likert. Teknik pengambilan sampel

menggunakan purposive sampling (non probability sampling). Jumlah

sampel yang diambil sebanyak 104 pelanggan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan menyebarkan kuesioner kepada pelanggan tetap di PT. Sinar Baru Surabaya. Teknik analisis yang

digunakan adalah SEM (Structural Equation Modeling) untuk melihat

hubungan kausalitas antar faktor.

Hasil pengujian memperlihatkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas pelanggan.

(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap badan usaha yang bergerak dalam bidang jasa tidak akan

lepas dari kegiatan pelayanan kepada masyarakat. Sudah barang tentu

peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat harus terus ditingkatkan

terutama di jaman modern sekarang ini. Hal tersebut dimaksudkan adalah

untuk memberikan servis yang memuaskan kepada pelanggan, sehingga

pelanggan akan merasa dimanjakan dan akan terus menjadi pelanggan yang

setia. Kunci keberhasilan perusahaan terletak pada pelanggan sehingga

mendorong perusahaan untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanannya.

Kondisi persaingan antar perusahaan yang semakin kompetitif

mengharuskan setiap pengusaha mengkaji ulang strategi yang digunakanya

agar tidak kehilangan pelanggannya dan demi mencapai keunggulan daya

saing yang berkelanjutan. Usaha perusahaan dalan memasarkan hasil produk

atau jasa, tak bisa lepas dari kualitas pelayanan yang diberikan.

Persoalan kualitas dalam dunia bisnis kini sudah menjadi suatu

keharusan bagi perusahaan agar ia dapat tetap survive dalam bisnisnya.

Apabila dahulu kualitas masih menjadi senjata agar perusahaan dapat

memenangkan persaingan, namun kini hampir semua perusahaan, terlebih

perusahaan jasa dapat memberikan kualitas yang sama, tentu saja persoalan

(15)

ibarat tiket masuk kedalam gelanggang persaingan bisnis bila perusahaan

ingin tetap survive.

Kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada

pelanggan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan tingkat

keberhasilan dan kualitas perusahaan. Bagaimana pelanggan menentukan

pilihan produk yang akan dibelinya, membuat perusahaan sadar bahwa tiap

pelanggan selalu melakukan pertimbangan mengenai produk atau jasa dari

sisi besarnya nilai yang diberikan perusahaan kepada pelanggan. Mereka

membentuk harapan dari nilai yang diperoleh dan dari nilai tersebut

kemudian diukur besar kepuasan yang dimiliki pelanggan. Jadi persoalan

kualitas pelayanan serta kepuasan pelanggan menjadi hal yang sangat

penting bagi perusahaan.

Banyaknya usaha jasa pengangkutan barang yang bermunculan saat

ini, baik itu jasa pengangkutan barang kecil atau besar telah menimbulkan

persaingan harga bagi usaha-usaha sejenis yang ada sebelumnya. Kondisi ini

mendorong pihak jasa pengangkutan barang untuk menciptakan peluang

agar dapat menerapkan ide-ide yang baru untuk mendapatkan pelanggan

atau relasi baru.

Setiap pengelola jasa pengangkutan barang harus dapat

melaksanakan sasaran pemasarannya yang tepat sehingga tujuan

perusahaan-perusahaan dapat tercapai. Selain itu pihak jasa pengangkutan

barang juga harus dapat menentukan bagaimana memberikan kepuasan

(16)

pesaingnya, menghasilkan pelayanan atau servis dengan kualitas tinggi, dan

menetapkan harga yang sesuai serta terjangkau.

PT. Sinar Baru Surabaya merupakan perusahaan yang bergerak di

bidang jasa pengangkutan barang yang menyewakan truk-truknya untuk

mengangkut barang sampai tujuan sesuai permintaan pelanggan. Untuk

dapat bertahan dalam persaingan yang semakin ketat pada saat ini, para

pemilik jasa pengangkutan barang dituntut untuk lebih memperhatikan

kebutuhan dan keinginan pelanggan saat ini, karena pada dasarnya

membeli suatu jasa bukan hanya dilihat dari segi fisiknya saja tetapi juga

manfaat dan kehandalan dari jasa tersebut. Keinginan dan animo jasa

pengangkutan barang di kalangan industri-industri kecil dan besar

membuat pemilik jasa pengangkutan barang lebih memperhatikan kualitas

pelayanan yang diberikan kepada pelanggan agar pelanggan merasa puas

serta kembali lagi menggunakan jasa pengangkutan barang tersebut.

Dalam penelitian ini, objek yang diteliti adalah jasa pengangkutan

barang yang merupakan jasa untuk mengangkut barang-barang dalam

skala besar serta pengiriman barang sampai ke tujuan. Kebutuhan untuk

menggunakan jasa pengangkutan barang ada sangat penting bagi

pelanggan untuk menjalankan usahanya. Untuk mengembangkan usaha

pengangkutan barang tersebut jasa pengangkutan barang sangat

dibutuhkan bagi para pelanggan dalam mengangkut barang-barang dan

(17)

PT. Sinar Baru Surabaya dihadapkan permasalahan penurunan

jumlah pelanggan, di mana pada tahun 2008 sampai 2010 mengalami

penurunan secara terus-menerus. Hal ini dapat dilihat pada tabel data

jumlah pelanggan yang menggunakan jasa pengangkutan barang dari tahun

2008 sampai 2010 berikut ini :

Tabel 1.1 Data Jumlah Pelanggan Jasa Pengangkutan Barang Tahun 2008-2010

No Tahun Jumlah Pelanggan

1 2008 151

2 2009 145

3 2010 134

Sumber : PT. Sinar Baru Surabaya

Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa jumlah pelanggan pada

tahun 2008 sebanyak 151 perusahaan, pada tahun 2009 turun menjadi 145

perusahaan dan di tahun 2010 turun lagi menjadi 134 perusahaan. Dan

didukung jumlah komplain di PT. Sinar Baru Surabaya yang mengalami

kenaikkan dari tahun 2008 sebanyak 36 komplain, tahun 2009 sebanyak 42

komplain dan tahun 2010 sebanyak 57 komplain. Jumlah komplain

tersebut dapat dilihat pada tabel 1.2. berikut ini :

Tabel 1.2 Data Komplain

No Tahun Jumlah Komplain

1 2008 36

2 2009 42

3 2010 57

Sumber : PT. Sinar Baru Surabaya

Fenomena penurunan jumlah pelanggan jasa pengangkutan barang

tersebut diindikasikan karena meningkatnya jumlah komplain di antaranya

(18)

pelanggan tidak tepat waktu. Keadaan seperti itu membuat pelanggan

merasa tidak puas dan dapat menyebabkan tidak loyal dengan perusahaan.

Kotler & Amstrong (1996:583) dalam Kesumawatie& Sukowaty

(2005:29) kualitas pelayanan berpengaruh pada kepuasan pelanggan,

selain itu juga berpengaruh menciptakan keuntungan bagi badan usaha.

Semakin tinggi kualitas badan usaha yang diberikan kepada pelanggan,

semakin tinggi pula kepuasan yang diperoleh oleh pelanggan. Cronin,

Taylor (1992:55) dalam Kesumawatie & Sukowaty (2005:29)

menyebutkan kualitas pelayanan yang baik akan menciptakan kepuasan

pelanggan. Kualitas pelayanan yang baik serta kepuasan pelanggan

tersebut bisa mempengaruhi intensitas kunjungan pelanggan pada

kesempatan berikutnya.

Menurut Tjiptono (1995:24) terciptanya kepuasan pelanggan dapat

memberikan beberapa manfaat hubungan antara perusahaan dan pelanggan

menjadi harmonis memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan

terciptanya loyalitas pelanggan dan membentuk suatu rekomendasi dari

mulut ke mulut (word of mouth).

Bardasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dan kajian yang lebih mendalam tentang sejauh mana loyalitas

pelanggan tercapai yang kemudian dijadikan penelitian dengan judul :

(19)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka perumusan

masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan

di PT. Sinar Baru Surabaya?

2. Apakah kepuasan pelanggan berpengaruh terhadap loyalitas

pelanggan di PT. Sinar Baru Surabaya?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dari permasalahan diatas, maka tujuan

yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

pelanggan di PT. Sinar Baru Surabaya.

2. Untuk menganalisis pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas

pelanggan di PT. Sinar Baru Surabaya.

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan memberikan tujuan dari penelitian yang hendak dicapai,

manfaat yang diharapakan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi sebagai

(20)

  7

jasa pengangkutan barang dapat dipengaruhi oleh kepuasan pelanggan

dari kualitas pelayanan yang baik.

2. Bagi Akademik

Sebagai referensi dan memberikan sumbangan berupa ilmu

pengetahuan, khususnya dalam bidang manajemen pemasaran.

3. Bagi peneliti lain

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan untuk

mendukung penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan kualitas

pelayanan dan kepuasan pelanggan dalam terciptanya loyalitas

pelanggan.

(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang berhubungan dengan Kualitas Pelayanan,

Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan sebagai berikut :

1. (Kesumawatie & Sukowaty, 2005) dengan penelitian yang

berjudul “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan

PT. POS Indonesia Surabaya Selatan”. Penelitian ini punya dua tujuan

utama yaitu untuk menguji pengaruh kualitas pelayanan secara

bersama-sama yang terdiri dari dimensi Tangible, reliability,

responsiveness, assurance, emphaty terhadap kepuasan pelanggan PT

POS Indonesia Surabaya Selatan. Teknik penentuan sampel

menggunakan non random sampling dengan metode Purposive

sampling, berdasarkan pemakai jasa PT POS Indonesia Surabaya

Selatan. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan

pengumpulan datanya dengan meode kuesioner. Teknik analisis yang

digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa dimensi-dimensi kualitas pelayanan berpengaruh

signifikan positif terhadap kepuasan pelanggan.

2. Kussujaniatun (2007) dengan judul “Analisis Pengaruh Citra,

Kualitas, Dan Kepuasan Terhadap Loyalitas (Studi Empiris pada BPR

(22)

Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukan pengaruh

yang signifikan citra terhadap kualitas, kualitas terhadap loyalitas,

kualitas terhadap kepuasan dan kepuasan terhadap loyalitas.

3. Radji (2009) dengan judul “Hubungan Citra Merek, Kepuasan

dan Loyalitas Konsumen”. Kesimpulan dari penelitian ini adalah

bangkitnya merek perusahaan dipengaruhi juga oleh merek produk.

Kepuasan pelanggan timbul dari adanya respon emosional terhadap

produk yang digunakan, tidak diragukan lagi bahwa loyalitas

konsumen adalah hasil dari kepuasan konsumen. Konsumen yang

merasa tidak puas, tidak akan melakukan pembelian kembali pada

pedagang atau toko yang sama, kecuali jika mereka tidak memiliki

alternatif yang lebih baik.

4. (Musanto, 2004) dengan penelitian yang berjudul “Faktor-Faktor

Kepuasan Pelanggan Dan Loyalitas Pelanggan (Studi kasus pada CV.

Sarana Media Advertising Surabaya)”. Penelitian ini menggunakan

analisis regresi linier berganda yang bertujuan untuk mengetahui

sejauh mana kepuasan pelanggan mempunyai pengaruh secara

signifikan terhadap loyalitas pelanggan Iklan Jitu surat kabar Jawa Pos

pada CV. Sarana Media Advertising dan variabel mana yang

memberikan kontribusi terbesar pengaruhnya terhadap loyalitas

pelanggan. Dalam penelitian ini mengunakan empat variabel untuk

(23)

and remedy of problems, sales experience dan convenience of

acquisition.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik non

random sampling dengan metode quota sampling menggunakan

kuisioner yang diberikan kepada responden. Berdasar dari hasil

penelitian ini hanya sales experience yang mempunyai pengaruh

signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Sedang ketiga variabel lainnya

reliability, response to and remedy of problems, dan convenience of

acquisition terbukti tidak berpengaruh.

2.2 Landasan Teori 2.2.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang

dilakukan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

berkembang dan mendapatkan laba. Inti kegiatan-kegiatan pemasaran

seperti pengembangan produk, penelitian komunikasi, distribusi,

penetapan harga, dan pelayanan. Diarahkan untuk memenuhi kebutuhan

dan keinginan melalui proses pertukaran.

Menurut Kotler (2005:10), pemasaran adalah suatu proses sosial

dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan

dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan

produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain. Sedangkan menurut

(24)

dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, memproduksi, dan

mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memenuhi keinginan baik

konsumen saat ini maupun konsumen potensial.

Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa

pemasaran adalah kegiatan manusia yang ditujukan untuk memuaskan

kebutuhan dan keinginan manusia. Jadi pemasaran sebenarnya mempunyai

arti menggabungkan beberapa kegiatan yang dirancang untuk memberi

pelayanan, memuaskan konsumen sambil mencapai tujuan organisasi.

Kegiatan pemasaran timbul apabila manusia memutuskan untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginannya dengan cara tertentu yang disebut

pertukaran. Jadi pemasaran merupakan suatu interaksi yang bertujuan

untuk memberikan kepuasan baik kepada penjual maupun pembeli.

2.2.2 Pengertian Manajemen Pemasaran

Menurut Kotler (1997:13), manajemen pemasaran adalah proses

perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta

penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang

memuaskan tujuan individu dan organisasi.

Agar tujuan organisasi tercapai maka tergantung penawaran

organisasi dalam memenuhi kebutuhan pasar dengan menentukan harga,

mengadakan komunikasi dan distribusi yang efektif untuk memberi tahu,

mendorong serta melayani pasar. Jadi manajemen pemasaran dirumuskan

(25)

perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pemasaran yang

dilakukan oleh perusahaan.

Kegiatan ini bertujuan menimbulkan pertukaran yang diinginkan,

baik yang menyangkut barang maupun jasa. Proses pertukaran baik yang

ditimbulkan oleh penjual maupun pembeli akan menguntungkan kedua

belah pihak, maka penentuan produk, harga, promosi dan tempat

disesuaikan dengan sikap dan perilaku konsumen. Sebaliknya sikap dan

perilaku konsumen dipengaruhi sehingga menjadi sesuai dengan

produk-produk perusahaan.

2.2.3 Perilaku Konsumen

Menurut Mowen dan Minor (2002:6), perilaku konsumen

didefinisikan sebagai studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses

pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan

barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide.

Definisi yang lain menurut Louden dan Bitta (dalam Angipora,

2002:119), perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan

kegiatan fisik individu dalam upaya memperoleh dan menggunakan

barang dan jasa (evaluasi, memperoleh, menggunakan atau menentukan

barang atau jasa).

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa dengan

mempelajari perilaku konsumen maka pemasar dapat mengetahui secara

(26)

kegiatan fisik yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai,

mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa serta pengaruh-pengaruh

yang dihadapi dalam usaha memperoleh barang dan jasa tersebut.

2.2.4. Pengertian Jasa

Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata

jasa itu sendiri mempunyai banyak arti, dari mulai pelayanan personal

(personal service) sampai jasa sebagai produk. Menurut Kotler 1994

dalam Lupiyoadi (2001:5) menyatakan bahwa jasa adalah setiap tindakan

dan perbuatan yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada

dasarnya bersifat tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikkan

sesuatu, produksi jadi bisa berhubungan dengan dengan produk fisik

maupun tidak. Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang

ditawarkan untuk dijual.

Menurut Stanton dalam Buchari Alma (2004:243) jasa adalah

sesuatu yang dapat di identifikasikan secara terpisah dan tidak terwujud,

ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan. Jasa dapat dihasilkan dengan

menggunakan benda-benda berwujud atau tidak.

Menurut Zeithaml dan Bitner dalam Buchari Alma (2004:243)

jasa adalah suatu kegiatan ekonomi yang outputnya bukan produk

dikonsumsi bersamaan dengan waktu produksi dan memberikan nilai

tambah (seperti kenikmatan, hiburan, santai, sehat) bersifat tidak terwujud.

(27)

maupun tidak. Dari pengertian jasa tersebut dapat disimpulkan bahwa jasa

tidak memiliki wujud dan konsumen yang membeli jasa tidak akan

memiliki jasa tersebut.

Jasa memiliki empat karakteristik pokok pada jasa yang

membedakannya dengan barang. Menurut Tjiptono (2005:18) ke empat

karakteristik tersebut meliputi :

1. Intangibility : Jasa berbeda dengan barang, jika barang merupakan

suatu obyek, alat atau benda maka jasa adalah suatu perbuatan, kinerja

(performance). Jasa bersifat intangible artinya bahwa jasa tidak dapat

dilihat, dirasa, diraba, dicium atau didengar sebelum dibeli.

2. Inseparability : Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, lalu

dikonsumsi sedangkan jasa biasanya dijual terlebih dahulu, baru

kemudian di produksi dan dikonsumsi secara bersamaan. Interaksi

antara penyedia jasa dan pelanggan merupakan ciri khusus dalam

pemasaran jasa. Keduanya mempengaruhi hasil (outcome) dari jasa

tersebut. Dalam hubungan penyediaan jasa dan pelanggan ini,

efektivitas individu yang menyampaikan jasa (contact personal)

merupakan unsur penting. Faktor lain yang tidak kalah pentingnya

adalah pemberian perhatian khusus pada tingkat partisipasi dalam

tingkat keterlibatan proses jasa.

3. Variability : Jasa sangat bersifat variabel karena merupakan

(28)

jenis, tergantung pada siapa, kapan dan di mana jasa tersebut

dihasilkan.

4. Perishability : Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak

dapat disimpan. Dengan demikian bila suatu jasa tidak digunakan,

maka jasa tersebut akan berlaku demikian saja.

2.2.5. Kualitas Pelayanan (Service Quality)

Dalam bersaing, badan usaha yang sejenis pada dasarnya

seringkali terlihat sama dalam hal fasilitas atau jenis-jenis layanan yang

diberikan konsumen, tetapi hal tersebut dipersepsikan beda oleh

konsumennya. Menurut Zeithaml, Parasuraman dan Berry (1990:44)

dalam Kesumawatie & Sukowaty (2005:23) “Service quality is the

costumer perception’s of the priority of the services”. Maksudnya kualitas

pelayanan adalah persepsi konsumen terhadap keunggulan suatu layanan.

Pada dasarnya hanya konsumen yang menilai kualitas pelayanan suatu

badan usaha berkualitas baik atau tidak.

Kinner, Bernhardt, dan Kentler (1995:671) dalam Kesumawatie

& Sukowaty (2005:29) mengemukakan bahwa layanan merupakan suatu

aktivitas yang tidak berwujud dan yang memberikan suatu tingkat

kepuasan bagi pemakai jasa tersebut tetapi tidak termasuk kepemilikan,

tidak dapat disimpan/dipindahkan, layanan memiliki keunggulan khusus.

Kualitas pelayanan merupakan tingkatan di mana sekumpulan

(29)

atau konsumennya. Sehingga setiap badan usaha dituntut untuk dapat

memberikan kualitas pelayanan yang sebaik-baiknya untuk membedakan

dengan badan usaha lainnya (Kotler, 1997:476).

Dalam salah satu studi mengenai dimensi kualitas pelayanan

(SERVQUAL) oleh Parasuraman et. al., (1985) dalam Kesumawatie &

Sukowaty (2005:29) dapat disimpulkan bahwa terdapat lima dimensi

kualitas pelayanan antara lain :

a. Tangible : Meliputi bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa yang antara lain fasilitas fisik, perlengkapan atau

peralatan yang dipergunakan, penampilan pegawainya, dan sarana

komunikasi. (Kesumawatie & Sukowaty, 2005:29)

b. Reliability : Yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan, pelayanan yang akurat, pelayanan yang

memuaskan. (Kesumawatie & Sukowaty, 2005:29)

c. Responsiveness : Meliputi suatu keinginan atau kemauan untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat /

tanggap (responsif), pelayanan yang tepat kepada pelanggan dengan

penyampaian informasi yang jelas. Membiarkan pelanggan menunggu

tanpa adanya suatu alasan yang jelas menyebabkan persepsi yang

negatif dalam kualitas pelayanan. (Kesumawatie & Sukowaty,

2005:29)

(30)

keragu-raguan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan

kepada perusahaan. (Kesumawatie & Sukowaty, 2005:29)

e. Emphaty : Meliputi memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan

berupaya untuk memahami apa yang menjadi keinginan konsumen.

Dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan

pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan

secara spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi

pelanggan. (Kesumawatie & Sukowaty, 2005:29)

2.2.6 Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction)

Kotler (1997:36) kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa

seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap

kinerja (atau hasil) suatu produk atau jasa dan harapan- harapannya.

Seperti yang dijelaskan diatas, kepuasan merupakan fungsi dari persepsi

atau kesan atas kinerja dan harapan. Jika kinerja berada dibawah harapan,

pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan, pelanggan puas.

Jika kinerja melebihi harapan, maka pelanggan akan amat puas atau

senang. Pelanggan amat merasa gembira dan perusahaan akan berusaha

untuk mempertahankan kepuasan pelanggan tersebut

Lupiyoadi (2001:158) berpendapat bahwa dalam menentukan

tingkat kepuasan pelanggan, terdapat beberapa faktor yang harus

(31)

akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk

yang mereka gunakan berkualitas. Kedua emosional, perasaan bangga

yang dirasakan pelanggan karena mendapatkan keyakinan bahwa orang

lain kagum melihat dia menggunakan produk dengan merek tertentu yang

cenderung memberikan tingkat kepuasan yang tinggi, kepuasan tersebut

diperoleh dari nilai sosial (self-esteem) yang membuat pelanggan menjadi

puas dengan merek tertentu. Terakhir adalah harga, produk yang

mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang relatif

murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada pelanggannya.

Bagi perusahaan yang berfokus pada pelanggan, kepuasan

pelanggan adalah sasaran dan sekaligus alat pemasaran. Pengukuran

tingkat kepuasan pelanggan adalah perihal penting yang harus dilakukan

secara periodik sehingga perusahaan-perusahaan yang mencapai tingkat

kepuasan pelanggan yang  tinggi akan memastikan bahwa mereka

mengetahui pasar sasaran (target market) yang dituju (Kotler, 2005:72).

Hanan dan Peter Karp (1989:25) dalam Musanto (2004:126-127)

menyatakan bahwa di dalam mengevaluasi kepuasan pelanggan terdapat

terhadap suatu produk atau jasa selalu mengacu pada atribut-atribut

pembentuk kepuasan, yang dikenal dengan istilah “The Big Eight” yaitu :

a) Product Related Factors meliputi (1) Value to price relationship merupakan faktor sentral dalam menentukan kepuasan pelanggan.

Apabila nilai yang diperoleh pelanggan melebihi apa yang dibayar

(32)

quality, merupakan suatu penilaian secara umum dari mutu suatu

produk. (3) Product benefits and features, benefits merupakan nilai

yang diperoleh pelanggan secara spesifik dari aktivitas atau kegiatan

pelanggan, features merupakan komponen fisik produk, bentuk,

kemasan yang menghasilkan manfaat bagi konsumen. (4) Product

Reliability, kemampuan perusahaan dalam bertanggung jawab atas

kerusakan produk yang dihasilkan perusahaan.

b) Service Related Factors, meliputi (5) Warranty, merupakan jaminan yang diberikan perusahaan terhadap produk yang dapat dikembalikan

bila kinerja produk tidak memuaskan. (6) Response to and Remedy of

Problems, Response merupakan tanggapan secara cepat, sesuai, baik di

dalam mencegah atau bereaksi terhadap permasalahan yang dihadapi

dalam penurunan manfaat dari suatu produk. Remedy merupakan

tindakan yang dilakukan perusahaan secara cepat, tepat dalam

menyediakan perbaikan atau penggantian suatu produk.

c) Purchase Related Factors, meliputi (7) Sales Experience, hubungan semua antar pribadi antara konsumen khususnya dalam hal komunikasi

yang berhubungan dengan pembelian, meliputi reaksi pelanggan

kepada perusahaan, seperti halnya strategi penjualan, pengetahuan

berbisnis dari pelanggan, kemampuan pelanggan untuk bekerja sama,

menepati janji, dan kesanggupan untuk menyampaikan dan

(33)

kemudahan informasi yang diberikan perusahaan terhadap produk

yang dihasilkan perusahaan.

Atribut-atribut dari kepuasan pelanggan ini merupakan atribut

secara universal, yang harus di definisikan, diklasifikasikan dan

diinterpretasikan dalam penerapannya sesuai jenis usahanya. Indikator

kepuasan pelanggan (Musanto, 2004:130) dalam penelitian ini adalah :

1. Response to and Remedy of Problems (respon dan cara pemecahan

masalah.

2. Sales experience (pengalaman karyawan)

3. Convenience of acquisition (kemudahan dan kenyamanan)

2.2.7 Loyalitas Pelanggan (Customer Loyalty)

Loyalitas pelanggan secara umum dapat diartikan sebagai kesetiaan

seseorang atas suatu produk, baik barang maupun jasa tertentu. Menurut

Setiadi (2003:199) loyalitas pelanggan dapat dikelompokkan ke dalam dua

kelompok yaitu loyalitas merek (brand loyalty) dan loyalitas toko (store

loyalty).

Loyalitas pelanggan merupakan dorongan perilaku untuk

melakukan pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun

kesetiaan pelanggan terhadap suatu produk/jasa yang dihasilkan oleh

badan usaha tersebut membutuhkan waktu yang lama melalui suatu proses

pembelian yang berulang-ulang tersebut (Olson, 1993) dalam Musanto

(34)

Pelanggan (Customer) berbeda dengan konsumen (Consumer),

seorang dapat dikatakan sebagai pelanggan apabila orang tersebut mulai

membiasakan diri untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan oleh

badan usaha. Kebiasaan tersebut dapat dibangun melalui pembelian

berulang-ulang dalam jangka waktu tertentu, apabila dalam jangka waktu

tertentu tidak melakukan pembelian ulang maka orang tersebut tidak dapat

dikatakan sebagai pelanggan tetapi sebagai seorang pembeli atau

konsumen.

Selanjutnya Griffin dalam Musanto (2004:128) berpendapat bahwa

seseorang pelanggan dikatakan setia atau loyal apabila pelanggan tersebut

menunjukkan perilaku pembelian secara teratur atau terdapat suatu kondisi

dimana mewajibkan pelanggan membeli paling sedikit dua kali dalam

selang waktu tertentu. Upaya memberikan kepuasan pelanggan dilakukan

untuk mempengaruhi sikap pelanggan, sedangkan konsep loyalitas

pelanggan lebih berkaitan dengan perilaku pelanggan daripada sikap dari

pelanggan.

Menurut Griffin (2003:31) menyatakan bahwa pelanggan yang

loyal adalah pelanggan :

1. Melakukan pembelian ulang secara teratur

2. Merekomendasikan orang lain

3. Kebal terhadap daya tarik pesaing

(35)

2.2.8 Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan

Menurut Cronin, Taylor (1992:55) dalam Kesumawatie &

Sukowaty (2005:29) menyebutkan kualitas pelayanan yang baik akan

menciptakan kepuasan pelanggan. Kualitas pelayanan yang baik serta

kepuasan pelanggan tersebut bisa mempengaruhi intensitas kunjungan 

pelanggan pada kesempatan berikutnya.

Menurut Kotler & Amstrong (1996:583) dalam Kesumawatie &

Sukowaty (2005:29) kualitas pelayanan berpengaruh pada kepuasan

pelanggan, selain itu juga berpengaruh menciptakan keuntungan bagi

badan usaha. Semakin tinggi kualitas badan usaha yang diberikan kepada

pelanggan, semakin tinggi pula kepuasan yang diperoleh oleh pelanggan.

Dari dua uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

pemberian pelayanan yang baik dari perusahaan dapat menimbulkam rasa

puas dalam diri pelanggan. Sehingga kualitas pelayanan mempunyai

pengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan.

2.2.9 Pengaruh Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan

Menurut James and Sasser (1994:745) dalam Musanto

(2004:128) pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan

adalah sebagai berikut : “The final endogenous variabel is loyalty. As

discussed previously, customer loyalty is caused by a combination of

customer satisfaction, customer loyalty is also specified to be a function :

(36)

 23

customer loyalty and customer satisfaction is positif, the high customer

satisfaction will lead to greatly increased customer loyalty”.

Teori tersebut dapat berarti bahwa loyalitas pelanggan

merupakan suatu variabel endogen yang disebabkan oleh kombinasi dari

kepuasan pelanggan, sehingga loyalitas pelanggan merupakan fungsi dari

kepuasan pelanggan. Apabila hubungan antara kepuasan pelanggan

dengan loyalitas pelanggan positif maka kepuasan pelanggan yang tinggi

akan meningkatkan loyalitas pelanggan.

Selanjutnya James and Sasser (1994:746) dalam Musanto

(2004:128) yang menyatakan bahwa hubungan antara kepuasan dan

loyalitas pelanggan digambarkan dengan garis lurus yang memiliki satu

arah, artinya jika satu perusahaan meningkatkan kepuasan pada pelanggan

maka loyalitas pelanggan juga meningkat, demikian pula sebaliknya

apabila suatu perusahaan menurunkan kepuasan pelanggan maka secara

otomatis loyalitas pelanggan juga ikut turun.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengaruh

kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan sangat erat sekali dengan

tercapainya kepuasan pelanggan akan tercipta loyalitas pelanggan yang

tinggi. Jadi kepuasan pelanggan mempunyai pengaruh positif loyalitas

(37)

2.3 Kerangka Konseptual

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Kualitas Pelayanan

(X)

Kepuasan Pelanggan

(Y)

Tangible

(X1)

Reliability

(X2)

Loyalitas Pelanggan

(Z)

Responsiveness

(X3)

Assurance

(38)

2.4 Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah, landasan teori dan model kerangka

konseptual dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Diduga kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap kepuasan

pelanggan di PT. Sinar Baru Surabaya.

2. Diduga kepuasan pelanggan berpengaruh positif terhadap loyalitas

pelanggan di PT. Sinar Baru Surabaya.

(39)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.1.1 Definisi Operasional

Agar variabel yang digunakan dapat diukur serta menghilangkan dan

menghindari penafsiran makna, maka perlu adanya definisi yang jelas

mengenai variabel yang akan diteliti, variabel tersebut sebagai berikut :

1. Kualitas Pelayanan (X)

Kualitas pelayanan adalah persepsi pelanggan terhadap keunggulan

suatu layanan. Dalam hal ini kualitas layanan yang diberikan PT. Sinar

Baru Surabaya kepada pelanggan. Menurut Parasuraman (1988) dalam

Lupiyoadi (2001:148) dapat disimpulkan bahwa terdapat lima dimensi

kualitas layanan antara lain :

a. Tangible (X1)

Kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya

kepada pihak eksternal. Indikator dalam penelitian ini adalah :

1. Fasilitas Fisik(X1.1)

Merupakan fasilitas yang disediakan PT. Sinar Baru Surabaya

seperti disediakannya driver truk.

2. Peralatan Yang Digunakan (X1.2)

Merupakan truk yang disewakan PT. Sinar Baru Surabaya sesuai

(40)

b. Reliability (X2)

Kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan

secara akurat dan terpercaya. Indikator dalam penelitian ini adalah :

1. Pelayanan Yang Dijanjikan (X2.1)

Merupakan pelayanan yang diberikan PT. Sinar Baru Surabaya

sesuai janji seperti ketepatan waktu kedatangan barang pelanggan

sampai tujuan.

2. Pelayanan Yang Memuaskan (X2.2)

Merupakan pelayanan karyawan PT. Sinar Baru Surabaya yang

memuaskan seperti tidak adanya kerusakan barang yang diangkut.

c. Responsiveness (X3)

Kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat

(responsif) dan tepat kepada konsumen dengan penyampaian informasi

yang jelas. Indikator dalam penelitian ini adalah :

1. Kemauan Karyawan Membantu Pelanggan (X3.1)

Merupakan kemauan dari karyawan PT. Sinar Baru Surabaya

dalam membantu pelanggan.

2. Memberikan Pelayanan Dengan Tanggap (X3.2)

Merupakan respon karyawan PT. Sinar Baru Surabaya dengan

tanggap menjawab pertanyaan yang diajukan pelanggan

d. Assurance (X4)

Jaminan, pengetahuan, kemampuan dan sifat dapat dipercaya yang

(41)

1. Jaminan (X4.1)

Merupakan jaminan yang diberikan PT. Sinar Baru Surabaya

apabila terjadi kerusakan pada barang yang dikirim.

2. Sifat Dapat Dipercaya (X4.2)

Merupakan sifat dapat dipercaya dari karyawan PT. Sinar Baru

Surabaya di dalam mengirim barang sampai tujuan.

2. Kepuasan Pelanggan (Y)

Kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau tidak senang

seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau

kesannya terhadap kinerja (hasil) suatu produk/jasa dan harapannya.

Dalam hal ini kepuasan yang diterima pelanggan dari jasa

pengangkutan dan pengiriman barang. Menurut Hanan dan Peter Karp

(1989:25) dalam Musanto (2004:130) kepuasan pelanggan terdiri dari

indikator antara lain :

1. Respon dan cara pemecahan masalah (Y1)

Merupakan kecepatan karyawan PT. Sinar Baru Surabaya dalam

menanggapi keluhan serta masalah yang dihadapi oleh pelanggan.

2. Pengalaman karyawan (Y2)

Merupakan pengalaman yang dimiliki karyawan PT. Sinar Baru

Surabaya khususnya dalam hal yang berhubungan dengan jasa

pengangkutan dan pengiriman barang.

(42)

Merupakan segala kemudahan dan kenyamanan yang diberikan

oleh PT. Sinar Baru Surabaya kepada pelanggan jasa pengangkutan

dan pengiriman barang.

3. Loyalitas Pelanggan (Y)

Merupakan suatu keadaan di mana pelanggan memiliki sikap positif,

komitmen terhadap perusahaan dan melakukan pembelian ulang

terhadap jasa. Menurut Griffin (2003:31) indikator variabel ini adalah :

1. Melakukan pembelian ulang secara teratur (Z1)

Pelanggan selalu melakukan pembelian jasa berupa penyewaan

ulang untuk jasa pengangkutan dan pengiriman barang di PT. Sinar

Baru Surabaya secara teratur.

2. Merekomendasikan ke orang lain (Z2)

Merupakan perilaku pelanggan dalam memberitahukan atau

merekomendasikan PT. Sinar Baru Surabaya ke orang lain.

3.1.2 Pengukuran Variabel

Skala pengukuran variabel menggunakan skala interval yaitu skala

yang mengurutkan obyek berdasarkan suatu atribut (Umar, 2000:134).

Adapun teknik pengukuran sikap menggunakan skala likert yaitu metode

pengukuran sikap dengan menggunakan skala penilaian tujuh butir yang

berada dalam rentang dua sisi (Umar, 2000:137). Digunakan jenjang 1-7

(43)

Skala tersebut disusun dalam suatu garis kontinu mulai dari 1 sangat

tidak setuju, 2 tidak setuju, 3 agak tidak setuju, 4 netral, 5 agak setuju,

setuju, 6 setuju dan 7 sangat setuju.

3.2 Teknik Penentuan Sampel

a. Populasi : Wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

(Sugiyono, 1999:72). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

pelanggan yang menggunakan jasa pengangkutan dan pengiriman

barang di PT. Sinar Baru Surabaya.

b. Sampel : Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling (non probability sampling), yaitu

teknik pengambilan sampel menurut kriteria dan pertimbangan tertentu

dan ditujukan kepada pelanggan di PT. Sinar Baru Surabaya yang

dianggap memenuhi syarat untuk mengisi kuesioner (Sugiyono,

1999:78) dengan beberapa kriteria yaitu :

a. Pelanggan tetap di PT. Sinar Baru Surabaya.

b. Pelanggan atau perusahaan yang sudah terdaftar di PT. Sinar Baru

Surabaya.

Sangat tidak setuju Sangat setuju

(44)

Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100-200 responden,

sehubungan dengan digunakan Structural Equation Modeling (SEM),

pedoman pengukuran sampel menurut Ferdinand (2002:48) adalah :

a. 100 – 200 sampel untuk teknik maximum like hood estimation

b. Tergantung pada jumlah parameter yang estimasi pedomannya

adalah 5 – 10 kali jumlah parameter yang diestimasi

c. Tergantung pada jumlah indikator dikali 5 – 10. Bila terdapat 13

indikator, maka besarnya sampel adalah 65 - 130 yaitu 8 jumlah

parameter yang diestimasi x 13 indikator = 104 responden.

Dalam penelitian ini sampel yang diambil sebanyak 104

pelanggan berdasarkan rumus SEM dan ketentuan menggunakan teknik

analisis SEM yaitu minimal 100 responden.

3.3 Teknik Pengumpulan Data 3.3.1 Jenis Data

1. Data Primer : data yang diperoleh dari jawaban kuesioner yang

disebarkan kepada pelanggan di PT. Sinar Baru Surabaya.

2. Data Sekunder : data yang diperoleh dari catatan dan profil PT. Sinar

Baru Surabaya berupa data komplain serta data jumlah pelanggan.

3.3.2 Sumber Data

1. Data Primer : kuesioner yang disebarkan kepada pelanggan di PT.

Sinar Baru Surabaya.

(45)

3.3.3 Pengumpulan Data

1. Wawancara

Melakukan wawancara atau tanya jawab dengan pelanggan PT. Sinar

Baru Surabaya untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk

kebutuhan penelitian.

2. Kuesioner

Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan daftar

pertanyaan kepada pelanggan di PT. Sinar Baru Surabaya.

3.4. Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis

Model yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini

adalah Structural Equation Modeling [SEM]. Penaksiran pengaruh

masing-masing faktor bebas terhadap faktor terikatnya menggunakan

koefisien jalur. Langkah-langkah dalam analisis SEM model pengukuran

sebagai berikut:

1. Asumsi Model [Structural Equation Modeling]

a. Uji Normalitas Sebaran dan Linieritas

1) Normalitas dapat diuji dengan melihat gambar histogram data

atau dapat diuji dengan metode-metode statistik.

2) Menggunakan Critical Ratio yang diperoleh dengan membagi

koefisien sampel dengan standard errornya dan skewness value

yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif dimana nilai

(46)

Pada tingkat signifikansi 1 % jika nilai Z lebih besar dari nilai

kritis, maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tindak

normal.

3) Normal Probability plot

4) Linieritas dengan mengamati scatterplots dari data yaitu

dengan memilih pasangan data dan dilihat pola penyebarannya

untuk menduga ada tidaknya Linieritas.

b. Evaluasi atas Outlier

1) Mengamati Z-score : ketentuannya diantara ± 3,0 non outlier.

2) Multivariate outlier diuji dengan kriteria jarak Mahalanobis

pada tingkat p < 0,001. Jarak diuji dengan Chi-Square [χ] pada

df sebesar jumlah variabel bebasnya. Ketentuan : bila

Mahalanobis > dari nilai χ adalah multivariate outlier.

Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik

unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi- observasi

lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim untuk sebuah

variabel tunggal atau variabel kombinasi (Hair et. al., 1998).

c. Deteksi Multicollinierity dan Singularity

Dengan mengamati Determinant Matriks Covarians. Dengan

ketentuan apabila determinant sample matrix mendekati angka 0

[kecil], maka terjadi multikolinieritas dan singularitas (Tabachnick

& Fidell, 1998) dalam Ferdinand (2002).

(47)

Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah

indikator dalam menilai sesuatu atau akuratnya pengukuran atas

apa yang seharusnya diukur. Sedangkan reliabilitas adalah ukuran

mengenai konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah

konstruk yang menunjukkan derajat sampai dimana masing-masing

indikator itu mengindikasikan sebuah konstruk yang umum.

Karena indikator multidimensi, maka uji validitas dari

setiap latent variable construct akan diuji dengan melihat loading

factor dari hubungan antara setiap observed variable dan latent

variable. Sedangkan reliabilitas diuji dengan construct reliability

dan variance-extracted. Construct reliability dan

variance-extracted dihitung dengan rumus berikut :

Construct Reliability = [ ∑ Standardize Loading ]²

[ ∑ Standartdize Loading ]² + ∑Єj ]

Variance Extracted = ∑ [ Standartdize Loading² ]

∑ [ Standartdize Loading²]+∑Єj

Sementara εj dapat dihitung dengan formula εj=1 – [Standardize

Loading]. Secara umum, nilai construct reliability yang dapat

diterima adalah ≥ 0.7 dan Variance Extracted ≥ 0.5 (Hair et. al,

1998). Standardize Loading dapat diperoleh dari output AMOS

4.01, dengan melihat nilai estimasi setiap Construct Standardize

(48)

2. Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal

Pengaruh langsung (koefisien jalur) diamati dari bobot regresi

terstandar dengan pengujian signifikansi pembanding nilai CR/Critical

Ratio/ p (probability) yang sama dengan nilai t hitung. Apabila t hitung

lebih besar daripada t tabel berarti signifikan.

3. Evaluasi Model

Hair et. al., 1998 menjelaskan bahwa pola “confirmatory”

menunjukkan prosedur yang dirancang untuk mengevaluasi utilitas

hipotesis-hipotesis dengan pengujian fit antara model teoritis dan data

empiris. Jika model teoritis menggambarkan “good fit” dengan data,

maka model dianggap sebagai model yang diperkuat. Sebaliknya,

suatu model teoritis tidak diperkuat jika teori tersebut mempunyai

suatu “poor fit” dengan data. AMOS dapat menguji apakah model

“good fit” atau “poor fit”. Jadi, “good fit” model yang diuji sangat

penting dalam penggunaan structural equation modeling.

Pengujian terhadap model yang dikembangkan dengan berbagai

kriteria Goodness of Fit yakni Chi-square, Probability, RMSEA, GFI,

TLI, CFI, AGFI, CMIN/DF. Apabila model awal tidak good fit dengan

data maka model dikembangkan dengan pendekatan two step approach

(49)

3.4.1. Uji Kesesuaian dan Statistik

Uji hipotesis yang akan dilakukan adalah uji kesesuaian model

Goodness of Fit Index. Dalam analisis SEM tidak ada alat uji statistik

tunggal untuk mengukur atau menguji hipotesis mengenai model. Peneliti

diharapkan untuk melakukan pengujian dengan menggunakan beberapa fit

indeks, untuk mengukur “kebenaran” model yang diajukan. Berikut ini

disajikan beberapa indeks kesesuaian valuenya untuk digunakan dalam

menguji apakah sebuah model dapat diterima atau ditolak alat uji lainnya

(Hair et al., 1995 : 105; Tabachnick & Fidell, 1996 : 84) dalam Ferdinand

(2002). Karena tujuan analisis adalah mengembangkan dan menguji

sebuah model yang sesuai dengan data atau yang fit terhadap data, maka

yang dibutuhkan justru sebuah nilai (X2) yang tidak signifikan, yang

menguji hipotesa nol bahwa matriks kovarian populasi tidak sama dengan

kovarian sampel. Oleh karena itu x2 yang kecil dan tidak signifikanlah

yang diharapkan agar hipotesis nol sulit ditolak.

3.4.2. RMSEA (Root Mean Square Error Of Approximation)

RMSEA adalah sebuah indeks yang dapat digunakan untuk

mengkompensasi chi-square statistik dalam sampel yang besar

(Baumgartner & Hamburg, 1996:65). Nilai RMSEA yang lebih kecil atau

sama dengan 0.08 merupakan indeks untuk dapat diterimanya model yang

menunjukkan sebuah close fit dari model berdasarkan degrees of freedom

(50)

3.4.3. GFI (Goodness of Fit Index)

Indeks kesesuaian (fit index) ini akan menghitung proporsi

tertimbang dari varians dalam matriks kovarian sampel yang dijelaskan

oleh matriks kovarians populasi GFI yang diharapkan adalah  0.90

3.4.4. AGFI (Adjust Goodness of Fit Index)

Tanaka & Huba (1989 : 55) dalam Ferdinand (2002), menyatakan

bahwa GFI adalah analog dari R2 dalam regresi berganda. Fit index ini

dapat di ajdust terhadap degrees of freedom yang tersedia untuk menguji

diterima tidaknya model. Indeks ini diperoleh dengan rumus :

AGFI = 1 – (1-GFI)

AGFI yang diharapkan adalah sebesar  0.90.

3.4.5. CMIN/DF (Minimum sampel discrepancy function / Degrees of Freedom)

CMIN/DF dalam hal ini tidak lain adalah statistik chi-square dibagi

dengan derajat bebasnya sehingga disebut X2 relatif. Nilai X2 relatif

kurang dari 2.0 atau bahkan kadang kurang dari 3.0 adalah indikasi dari

(51)

3.4.6. TLI (Tucker Lewis Index)

TLI adalah sebuah alternatif incremental fit index yang

membandingkan sebuah baseline model. Nilai yang direkomendasikan

sebagai acuan untuk diterimanya sebuah model adalah penerimaan  0.95.

Indeks ini diperoleh dengan rumus sebagai berikut :

TLI =

Dimana C adalah diskrepansi dari model yang dievaluasi dan d

adalah derajat bebasnya. Sementara Cb dan db adalah diskrepansi dan

derajat bebas dari baseline model yang dijadikan pembanding.

3.4.7. CFI (Comparative Fit Index)

Keunggulan dari indeks ini adalah bahwa indeks ini besarnya tidak

dipengaruhi oleh ukuran sampel karena itu sangat baik untuk mengukur

tingkat penerimaan sebuah model. Nilai yang diharapkan adalah CFI 

0.95. Indek ini diperoleh dengan rumus sebagai berikut :

CFI =

Dimana C adalah diskrepansi dari model yang dievaluasi dan d

adalah derajat bebasnya. Sementara Cb dan db adalah diskrepansi dan

(52)

  39

Tabel 3.1 Goodness of Fit Indices GOODNESS

OF FIT INDEX

KETERANGAN CUT-OFF

VALUE

X2 – Chi-square

Menguji apakah covariance populasi yang destimasi sama dengan covariance sample [apakah model sesuai dengan data].

Diharapakan Kecil, 1 s.d 5, atau paling baik diantara 1 dan 2. Probability Uji signifikansi terhadap perbedaan

matriks covariance data dan matriks

covariance yang diestimasi.

Minimum 0,1 atau 0,2, atau ≥ 0,05

RMSEA Mengkompensasi kelemahan Chi-Square

pada Sampel.

≤ 0,08

GFI Menghitung proporsi tertimbang varians

dalam matriks sample yang dijelasakan oleh matriks covariance populasi yang diestimasi [analog dengan R2 dalam regresi berganda]

≥ 0,90

AGFI GFI yang disesuaikan dalam DF. ≥ 0,90

CMIND/DF Kesesuaian antara data dan model. ≤ 2,00

TLI Pembandingan antara model yang diuji

terhadap baseline model.

≥ 0.95

CFI Uji kelayakan model yang tidak sensitif

tehadap besarnya sampel dan kerumitan model

≥ 0,94

(53)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Sinar Baru terletak di Jl. Kalimas Baru 105 Surabaya, dan

didirikan pada tahun 1992. PT. Sinar Baru merupakan perusahaan yang

bergerak di bidang usaha jasa pengangkutan barang dengan menggunakan

truk tronton. Pendiri mendirikan usaha pengangangkutan barang tersebut

didasarkan dengan melihat situasi perekonomian di wilayah Surabaya

terutama di dekat pelabuhan yang sebagian besar di dukung oleh sektor

pengangkutan barang-barang dari kapal menuju gudang-gudang di daerah

Surabaya dan kota-kota di sekitarnya atau sebaliknya barang-barang dari

gudang menuju pelabuhan Surabaya.

Pendiri perusahaan memandang perlu untuk bisa ikut berperan

dalam kemajuan perekonomian di Surabaya dengan mendirikan

perusahaan angkutan. Dengan modal awal beberapa unit truk maka

perusahaan berdiri dan ternyata tidak terlalu sulit untuk mencari

pelanggan. Dan seiring kemajuan perekonomian maka sampai saat ini

perusahaan sudah memiliki 52 unit truk tronton dan kapasitas

masing-masing 25 ton. PT. Sinar Baru memiliki total karyawan sebanyak 85

karyawan. Pelanggan yang dimiliki sebagian besar berdomisili di

(54)

langganan toko sparepart di kota Surabaya. Jenis-jenis barang yang biasa

diangkut adalah pupuk, tepung, beras, gula, soda dan lain-lain.

4.2. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan tetap dan

sudah terdaftar di PT. Sinar Baru Surabaya sebanyak 104 pelanggan yang

diambil dari penyebaran kuesioner sebanyak 110 kuesioner, bersedia

mengisi kuesioner yang diberikan oleh peneliti. Penyebaran kuesioner

dilakukan pada tanggal 27 April - 05 Mei 2011.

1. Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Perusahaan

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 104 pelanggan

diperoleh gambaran berdasar perusahaan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasar Perusahaan

No Perusahaan Jumlah Prosentase (%)

1 Perusahaan Swasta 104 100

Total 104 100,00

Sumber : Hasil penyebaran kuesioner

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa seluruh responden

dalam penelitian ini adalah perusahaan swasta sebanyak 104 atau

sebesar 100 %.

2. Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 104 pelanggan

diperoleh gambaran berdasar jabatan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasar Jabatan

No Jabatan Jumlah Prosentase (%)

1 Operasional 104 100

(55)

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa seluruh responden

dalam penelitian ini mempunyai jabatan bagian operasional sebanyak

104 atau sebesar 100 %.

4.3. Deskripsi Hasil Penelitian

4.3.1. Deskripsi Variabel Kualitas Pelayanan (X)

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan kepada

responden atau seluruh pelanggan tetap dan sudah terdaftar di PT. Sinar

Baru Surabaya berjumlah 104 pelanggan diperoleh jawaban sebagai

berikut :

Tabel 4.3. Hasil Jawaban Responden untuk Tangible (X1)

Skor Jawaban No Pertanyaan

1 2 3 4 5 6 7 Total pelanggan di dalam mengangkut dan Sinar Baru Surabaya sesuai dengan kapasitas barang yang akan diangkut dan dikirimkan.

0

Sumber: Hasil Penyebaran Kuesioner (diolah peneliti) pada lampiran 2

Indikator pertama dari Tangible (bukti fisik) yaitu fasilitas fisik,

mendapat respon terbanyak pada skor 5 dengan jumlah responden

sebanyak 58 pelanggan atau 55,8 %. Artinya, sebagian besar responden

menjawab agak setuju yaitu sebanyak 47 pelanggan atau 42 %. Kemudian

terbanyak kedua terdapat pada skor 6 dengan jumlah responden 25

pelanggan atau 24 %. Artinya, responden yang menjawab setuju yaitu

(56)

skor 4 dengan jumlah responden 15 pelanggan atau 14,4 %. Artinya,

responden yang menjawab netral sebanyak 15 atau 14,4 %.

Indikator kedua dari Tangible (bukti fisik) yaitu peralatan yang

digunakan, mendapat respon terbanyak pada skor 5 dengan jumlah

responden sebanyak 53 pelanggan atau 51 %. Artinya, sebagian besar

responden menjawab agak setuju yaitu sebanyak 53 pelanggan atau 51 %.

Kemudian terbanyak kedua terdapat pada skor 6 dengan jumlah responden

24 pelanggan atau 23,1 %. Artinya, responden yang menjawab setuju yaitu

sebanyak 24 pelanggan atau 23,1 %. Dan terbanyak ketiga terdapat pada

skor 4 dengan jumlah responden 21 pelanggan atau 20,2 %. Artinya,

responden yang menjawab netral sebanyak 21 atau 20,2 %.

Tabel 4.4. Hasil Jawaban Responden untuk Reliability (X2)

Skor Jawaban No Pertanyaan

1 2 3 4 5 6 7 Total

0 4 5 5 30 41 19 104

1 PT. Sinar Baru Surabaya memberikan pelayanan yang tepat mengenai ketepatan waktu kedatangan barang pelanggan sampai tujuan.

0 tidak adanya kerusakan barang yang diangkut.

0

Sumber: Hasil Penyebaran Kuesioner (diolah peneliti) pada lampiran 2

Indikator pertama dari Reliability (keandalan) yaitu pelayanan

yang dijanjikan, mendapat respon terbanyak pada skor 6 dengan jumlah

responden sebanyak 41 pelanggan atau 39,4 %. Artinya, sebagian besar

responden menjawab setuju yaitu sebanyak 41 pelanggan atau 39,4 %.

(57)

yaitu sebanyak 30 pelanggan atau 28,8 %. Dan terbanyak ketiga terdapat

pada skor 7 dengan jumlah responden 19 pelanggan atau 18,3 %. Artinya,

responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 19 atau 18,3 %.

Indikator kedua dari Reliability (keandalan) yaitu pelayanan

yang memuaskan, mendapat respon terbanyak pada skor 5 dengan jumlah

responden sebanyak 37 pelanggan atau 35,6 %. Artinya, sebagian besar

responden menjawab agak setuju yaitu sebanyak 37 pelanggan atau 35,6

%. Kemudian terbanyak kedua terdapat pada skor 6 dengan jumlah

responden 34 pelanggan atau 32,7 %. Artinya, responden yang menjawab

setuju yaitu sebanyak 34 pelanggan atau 32,7 %. Dan terbanyak ketiga

terdapat pada skor 4 dengan jumlah responden 15 pelanggan atau 14,4 %.

Artinya, responden yang menjawab netral sebanyak 15 pelanggan atau

14,4 %.

Tabel 4.5. Hasil Jawaban Responden untuk Responsiveness (X3)

Skor Jawaban No Pertanyaan

1 2 3 4 5 6 7 Total

0 1 0 18 33 48 4 104

1 KaryawanPT. Sinar Baru Surabaya mempunyai kemauan di dalam membantu pelanggan jasa pengangkutan dan pengiriman barang.

Sumber: Hasil Penyebaran Kuesioner (diolah peneliti) pada lampiran 2

Indikator pertama dari Responsiveness (tanggapan) yaitu

kemauan karyawan membantu pelanggan, mendapat respon terbanyak

pada skor 6 dengan jumlah responden sebanyak 48 pelanggan atau 46,2 %.

(58)

pelanggan atau 46,2 %. Kemudian terbanyak kedua terdapat pada skor 5

dengan jumlah responden 33 pelanggan atau 31,7 %. Artinya, responden

yang menjawab agak setuju yaitu sebanyak 33 pelanggan atau 31,7 %. Dan

terbanyak ketiga terdapat pada skor 4 dengan jumlah responden 18

pelanggan atau 17,3 %. Artinya, responden yang menjawab netral

sebanyak 18 atau 17,3 %.

Indikator kedua dari Responsiveness (tanggapan) yaitu

memberikan pelayanan dengan tanggap, mendapat respon terbanyak pada

skor 5 dengan jumlah responden sebanyak 48 pelanggan atau 46,2 %.

Artinya, sebagian besar responden menjawab agak setuju yaitu sebanyak

48 pelanggan atau 46,2 %. Kemudian terbanyak kedua terdapat pada skor

6 dengan jumlah responden 30 pelanggan atau 28,8 %. Artinya, responden

yang menjawab setuju yaitu sebanyak 30 pelanggan atau 28,8 %.

Terbanyak ketiga terdapat pada skor 4 dengan jumlah responden 13

pelanggan atau 12,5 %. Artinya, responden yang menjawab netral

sebanyak 13 pelanggan atau 12,5 %.

Tabel 4.6. Hasil Jawaban Responden untuk Assurance (X4)

Skor Jawaban No Pertanyaan

1 2 3 4 5 6 7 Total

0 1 8 21 41 27 6 104

1 PT. Sinar Baru Surabaya memberikan jaminan apabila terjadi kerusakkan pada barang

yang dikirim. Surabaya dapat dipercaya di dalam pengangkutan dan pengiriman barang pelanggan sampai tujuan.

0

Sumber: Hasil Penyebaran Kuesioner (diolah peneliti) pada lampiran 2

(59)

pelanggan atau 39,4 %. Artinya, sebagian besar responden menjawab agak

setuju yaitu sebanyak 41 pelanggan atau 39,4 %. Kemudian terbanyak

kedua terdapat pada skor 6 dengan jumlah responden 27 pelanggan atau 26

%. Artinya, responden yang menjawab setuju yaitu sebanyak 27 pelanggan

atau 26 %. Dan terbanyak ketiga terdapat pada skor 4 dengan jumlah

responden 21 pelanggan atau 20,2 %. Artinya, responden yang menjawab

netral sebanyak 21 atau 20,2 %.

Indikator kedua dari Assurance yaitu sifat dapat dipercaya,

mendapat respon terbanyak pada skor 6 dengan jumlah responden

sebanyak 32 pelanggan atau 30,8 %. Artinya, sebagian besar responden

menjawab setuju yaitu sebanyak 32 pelanggan atau 30,8 %. Kemudian

terbanyak kedua terdapat pada skor 5 dengan jumlah responden 27

pelanggan atau 26 %. Artinya, responden yang menjawab agak setuju

yaitu sebanyak 27 pelanggan atau 26 %. Dan terbanyak ketiga terdapat

pada skor 4 dengan jumlah responden 26 pelanggan atau 25 %. Artinya,

responden yang menjawab netral sebanyak 26 pelanggan atau 25 %.

4.3.2. Deskripsi Variabel Kepuasan Pelanggan (Y)

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan kepada

responden atau pelanggan tetap dan sudah terdaftar di PT. Sinar Baru

Surabaya yang berjumlah 104 pelanggan diperoleh jawaban sebagai

Gambar

Gambar 4.2.  Model Pengukuran dan Struktural Base Model Modifikasi........ 58
Tabel 4.19. Uji Hipotesis Kausalitas Antar Faktor ............................................
Tabel 1.1  Data Jumlah Pelanggan Jasa Pengangkutan Barang Tahun 2008-2010
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan gambar 8, pengujian deteksi gerakan manusia dilakukan dengan tubuh berdiri di depan sensor ultrasonik atau ben- da-benda yang dapat menghalangi sensor

2.4 Kerangka Konsep Studi Kasus Respon Pasien Halusinasi Pendengaran Setelah Diberikan Obat Antipsikotik Di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya

MoU ini berisi tentang kerjasama kedua negara dalam menghadapi isu tentang kampanye negatif terkait komoditi kelapa sawit, sebelum MoU 2010 ditandatangani, pada tahun

menyelesaikan dengan baik skripsi ini yang berjudul “ Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Profitabilitas Yang Di Moderasi Oleh Jenis Perusahaan Pada Perusahaan Tambang

signifikan. d) Uji signifikan uji hipotesis komparatif dua sampel untuk uji signifikan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning terhadap kemampuan

Oleh sebab itu untuk mengetahui sejauh mana perkembangan UKM kuliner yang dikelola oleh wanita di Kota Bandung, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Kajian

Aplikasi yang diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memonitoring atau memantau hasil dari aktifitas olahraga berlari dan bersepeda mereka dengan mudah melalui

Penegakan hukum terhadap tindak pidana kekerasan terhadap istri dalam rumah tangga di Pengadilan Negeri Klas I A Palembang, telah sesuai dengan dengan undang-undang Nomor 23