Rini Suherda, 2014
PENGARUH BAGI HASIL DANA PIHAK KETIGA (DPK) DAN PREMI RISIKO TERHADAP MARGIN
No. Daftar FPEB: 128/UN40.7.D1/LT/2014
PENGARUH BAGI HASIL DANA PIHAK KETIGA (DPK) DAN PREMI
RISIKO TERHADAP MARGINMURABAHAH
(STUDI KASUS BANK SYARIAH DI INDONESIA)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat UntukMemperoleh GelarSarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh
RINI SUHERDA
0908946
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Rini Suherda, 2014
No. Daftar FPEB: 128/UN40.7.D1/LT/2014
PENGARUH BAGI HASIL DANA PIHAK KETIGA (DPK) DAN PREMI RISIKO TERHADAP MARGINMURABAHAH
(STUDI KASUS BANK SYARIAH DI INDONESIA)
Oleh
Rini Suherda
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Rini Suherda 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
April 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Rini Suherda, 2014
PENGARUH BAGI HASIL DANA PIHAK KETIGA (DPK) DAN PREMI RISIKO TERHADAP MARGIN
Rini Suherda, 2014
ABSTRAK
PENGARUH BAGI HASIL DANA PIHAK KETIGA (DPK) DAN PREMI RISIKO TERHADAP MARGIN MURABAHAH
(SUATU KASUS PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA)
Disusun oleh: Rini Suherda
Pembimbing I : Toni Heryana., S.Pd.,MM
Pembimbing II : Elis Mediawati.,S.Pd.,SE.,M.Si
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bagi hasil dana pihak ketiga (DPK) dan premi risiko terhadap margin murabahah pada bank syariah di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30 laporan keuangan tahunan bank syariah di Indonesia pada tahun 2010-2012. Perhitungan statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah menggunakan uji t melalui perhitungan regresi berganda yang dilakukan dengan bantuan SPSS versi 19 for windows.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bagi hasil dana pihak ketiga (DPK) dan premi risiko berpengaruh terhadap margin murabahah. Artinya tinggi rendahnya margin murabahah ditentukan oleh tinggi rendahnya bagi hasil dana pihak ketiga (DPK) dan premi risiko.
Rini Suherda, 2014
PENGARUH BAGI HASIL DANA PIHAK KETIGA (DPK) DAN PREMI RISIKO TERHADAP MARGIN ABSTRACT
EFFECT OF SHARING PORTION OF CUSTOMER FUND AND PREMIUM RISK TO MURABAHAH MARGIN
(CASE STUDI AT SYARIAH BANK IN INDONESIA)
by :
Rini Suherda
Advisor I : Toni Heryana., S.Pd.,MM
Advisor II : Elis Mediawati.,S.Pd.,SE.,M.Si
The purpose of this research is to determine the effect of sharing portion of customer fund and premium risk on the margin of murabahah in syariah banks in Indonesia. The method used in this research is descriptive quantitative approach. The sampling technique used is purposive sampling with a total sample of 30 yearly financial report of syariah banks in Indonesia from 2010-2012. The statistical calculation used to test the research hypothesis is t test by multiple regresson which uses SPSS v.19 windows software.
The test results shows that sharing portion of customer fund and premium risk have a effect on margin of murabahah. Which mean that high or low level margin of murabahah is determined by the level of sharing portion of custumer fund and premium risk.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR... i
UCAPAN TERIMA KASIH... ii
DAFTAR ISI... v
DAFTAR GAMBAR... ix
DAFTARTABEL... x
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah... 8
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 8
1.3.1 Maksud Penelitian... 8
1.3.2 Tujuan Penelitian... 8
1.4 Kegunaan Penelitian... 9
1.4.1 Kegunaan Akademis... 9
1.4.2 Kegunaan Praktis... 9
BAB 11 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka... 10
vi Rini Suherda, 2014
2.1.1.1 Pengertian Bank Syariah... 10
2.1.1.2 Perbedaan Bank Syariah dan Konvensional... 11
2.1.1.3 Prinsip Operasional Bank Syariah... 12
2.1.2 Bagi Hasil Dana Pihak Ketiga (DPK)... 13
2.1.3 Premi Risiko/Biaya Risiko... 14
2.1.4 Murabahah... 17
2.1.4.1 Pengertian Murabahah... 17
2.1.4.2 Syarat dan Komponen Murabahah... 17
2.1.4.3 Jenis-Jenis Murabahah... 19
2.1.5 Margin Murabahah... 20
2.1.5.1 Pengertian Margin... 20
2.1.5.2 Margin Murabahah... 21
2.1.5.3 Unsur-Unsur Margin Murabahah... 21
2.1.5.4 Penentuan Harga dalam Pembiayaan Syariah... 22
2.1.4 Pengaruh Bagi Hasil Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Premi Risiko terhadap Margin Murabahah... 24
2.1.5 Penelitian Sebelumnya... 25
2.2 Kerangka Pemikiran... 27
2.3 Hipotesis... 36
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian... 37
3.2 Metode Penelitian... 37
3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel... 39
3.2.2.1 Variabel Independen... 39
3.2.2.2 Variabel Dependen... 40
3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian... 41
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data... 43
3.2.5 Teknis Analisis data dan Rancangan Pengujian Hipotesis... 43
3.2.5.1 Analisis Data... 43
3.2.5.2 Rancangan Pengujian Hipotesis... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian... 49
4.1.1 Tinjauan Umum Bank Syariah... 49
4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian... 53
4.1.2.1 Bagi Hasil Dana Pihak Ketiga (DPK)... 53
4.1.2.2 Premi Risiko... 57
4.1.2.3 Margin Murabahah... 60
4.1.3 Analisis Data Statistik dan Pengujian Hipotesis... 63
4.1.3.1 Uji Asumsi Klasik... 64
4.1.3.2 Uji Regresi Berganda... 68
4.1.3.3 Pengujian Hipotesis... 70
4.2 Pembahasan... 71
4.2.1 Pengaruh Bagi Hasil Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Margin
Murabahah...
viii Rini Suherda, 2014
4.2.2 Pengaruh Premi Risiko terhadap Margin Murabahah... 73
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan 75
5.2 Saran 75
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Komposisi Pembiayaan Bank Syariah (2009-2012)... 3
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran... 35
Gambar 2.2 Paradigma Penelitian... 36
Ganbar 4.1 Perkembangan Bagi Hasil Dana Pihak Ketiga (DPK)
Bank Syariah Di Indonesia tahun 2010-2012... 56
Gambar 4.2 Perkembangan Premi Risiko Bank Syariah Di Indonesia
tahun 2010-2012... 59
Gambar 4.3 Normal P-Plot of Regression Standardized Residual... 65
x Rini Suherda, 2014
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Margin murabahah bank syariah dari tahun 2010-2012.... 5
Tabel 2.1 Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional... 11
Tabel 2.2 Perbedaan antara bagi hasil dan bunga... 11
Tabel 2.3 Unsur-unsur Margin Murabahah... 21
Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu... 26
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel... 41
Tabel 3.2 Daftar Bank Syariah di Indonesia... 42
Tabel 4.1 Bank Umum Syariah di Indonesia... 51
Tabel 4.2 Bagi Hasil Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Umum Syariah Indonesia tahun 2010-2012... 54
Tabel 4.3 Premi Risiko Bank Umum Syariah Indonesia tahun 2010-2012... 58
Tabel 4.4 Perbandingan Pendapatan Margin murabahah Bank syariah dan pendapatan bunga bank konvensional Indonesia tahun 2010-2012... 61
Tabel 4.5 Perkembangan pendapatan margin murabahah bank syariah dengan pendapatan bunga bank konvensional 62 Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas... 66
Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi... 68
1
Rini Suherda, 2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Perbankan sangat berperan strategis sebagai pendorong kemajuan
perekonomian nasional serta membantu memperlancar arus lalu lintas keuangan
ekonomi dan moneter. Tanpa perbankan, perekonomian dan transaksi keuangan
akan berjalan sangat lambat, karena pada dasarnya bank sangat bermanfaat
sebagai sarana bertemunya pemilik, pengguna dan pengelola modal.
Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 lembaga keuangan
perbankan merupakan badan usaha yang kegiatan usahanya menghimpun dana
dari masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.
Lembaga perbankan di Indonesia telah terbagi menjadi dua jenis yaitu, bank yang
bersifat konvensional dan bank yang bersifat syariah. Bank yang bersifat
konvensional adalah bank yang pelaksanaan operasionalnya menjalankan sistem
bunga (interest fee), sedangkan bank yang bersifat syariah adalah bank yang
dalam pelaksanaan operasionalnya menggunakan prinsip-prinsip syariah Islam
atau sistem bagi hasil (profit loss sharing) (Syafi’i Antonio,M, 2008).
Menurut Undang-Undang No 10 tahun 1998 bank syariah adalah bank
yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah yang dalam
2
Perkembangan perbankan syariah di indonesia hingga saat ini mengalami
perkembangan yang menggembirakan. Sejak tahun 1992 hingga saat ini telah
terdapat sebanyak 11 bank syariah dan 24 unit usaha syariah dengan total aset
mencapai Rp 195 Triliun.
Dalam perbankan syariah, penyaluran dana disebut dengan pembiayaan,
dimana bank sebagai pemilik dana memberikan pinjaman kepada nasabah, dan
nasabah harus mengembalikan dana tersebut sesuai dengan ketentuan yang telah
disepakati.
Dari kegiatan pembiayaan yang dilakukan oleh bank syariah bertujuan
untuk memperoleh pendapatan. Dari pendapatan tersebut kemudian
didistribusikan kepada penyimpan atau pemilik dana pihak ketiga sebagai bentuk
bagi hasil antara bank syariah sebagai pengelola dana dengan nasabah sebagai
pemilik dana pihak ketiga.
Pembiayaan dengan prinsip syariah terdiri dari beberapa prinsip, yaitu
prinsip bagi hasil (Mudharabah dan Musyarakah), Prinsip jual beli
(Murabahah,istishna dan salam) dan prinsip sewa (ijarah). Berdasarkan data
Bank Indonesia pada akhir 2012, pembiayaan murabahah (jual beli) yang dikenal
dengan marginnya yang tetap masih mendominasi portofolio pembiayaan yang
diberikan oleh bank syariah di Indonesia dibandingkan dengan pembiayaan
berbasis prinsip bagi hasil.
Berikut adalah porsi pembiayaan berdasarkan akad yang digunakan yang
3
Rini Suherda, 2014
Gambar 1.1
Komposisi Pembiayaan Bank Syariah (2009-2012)
Sumber Statistik Perbankan Syariah
Melihat gambar di atas, dapat ditemukan sebuah fenomena yaitu terjadinya
peningkatan pembiayaan murabahah setiap tahunnya dibandingkan dengan jenis
pembiayaan lainnya. Murabahah dalam teknis perbankan adalah akad jual beli
antara bank selaku penyedia barang dengan nasabah yang memesan untuk
membeli barang. Bank memperoleh keuntungan jual beli yang disepakati
bersama. Padahal Pembiayaan yang dilakukan oleh perbankan syariah sebaiknya
dalam bentuk pembiayaan yang berbentuk profit dan sharing, akan tetapi konsep
4
Besarnya pendapatan yang diperoleh dari pembiayaan murabahah akan
sangat berkaitan dengan besarnya tingkat margin murabahah yang dibebankan
bank syariah kepada nasabah pembiayaan jual beli. Margin dalam dunia
perbankan syariah menurut Ahmad Ghozali (2006:280) adalah sebuah istilah yang
digunakan untuk menunjukan pendapatan yang diperoleh dari selisih harga jual
dan harga beli atas sebuah akad jual beli. Margin tidak sama dengan bunga,
karena margin sudah ditentukan dari awal dalam perjanjian dan tidak dapat
berubah ditengah jalan. Margin murabahah menurut Perwataatmadja (dalam Ria
rachmawati, 2010) yaitu : “selisih antara harga jual dikurangi harga beli”. Harga
jual bank adalah harga beli dari supplier ditambah keuntungan (mark up/margin)
yang disepakati bersama. Jadi, nasabah mengetahui berapa keuntungan yang di
ambil oleh bank, selanjutnya nasabah membayar cicilan sesuai dengan jangka
waktu dan ketentuan yang telah disepakati sebelumnya. Margin murabahah dan
pokok porsi pembayaran pokok pinjaman yang akan dibayarkan bersifat
fixed/tidak berubah dari awal hingga akhir . Apabila berubah maka akad
murabahah dianggap batal.
Penentuan harga merupakan salah satu hal yang sangat penting karena
harga sangat menentukan laku tidaknya produk dan jasa dalam perbankan. Dalam
penentuan harga juga harus mempertimbangkan beberapa aspek seperti
keuntungan atau margin yang akan diterima oleh bank.
Masalah penting dari perbankan syariah yang sering dipersepsikan kurang
baik dari masyarakat yaitu anggapan praktik bank syariah tidak berbeda dengan
5
Rini Suherda, 2014
bunga yang berlaku umum (BI rate). Apabila salah persepsi ini dibiarkan
mengakibatkan masyarakat tidak bisa lagi membedakan bank dengan sistem
syariah dengan bank sistem konvensional. Praktik murabahah yang dilakukan oleh
perbankan syariah masih menuai kritikan karena dianggap sama dengan kredit
pada perbankan konvensional (Perwaatmadja, 2002)
Dalam persaingan dengan bank konvensional, bank syariah menawarkan
margin yang lebih rendah dari suku bunga kredit perbankan konvensional agar
pembiayaan murabahah kompetitif. Namun pada kenyataannya margin
murabahah mengalami penurunan pada tahun 2010-2012.
Berikut adalah perbandingan margin murabahah bank syariah dari tahun
2010-2012.
Tabel 1.1
Margin murabahah bank syariah dari tahun 2010-2012.
Tahun Margin murabahah
2010 15,30%
2011 14,72%
2012 13,85%
Sumber : Statistik perbankan indonesia (data diolah)
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa margin murabahah yang
dibebankan oleh bank syariah dari tahun 2010-2012 mengami penurunan. Oleh
karena itu, timbul pertanyaan faktor apa saja yang mempengaruhi margin
6
Bank syariah menggunakan pendekatan base lending rate bank
konvensional sebagai perhintungan keuntungan murabahah atau margin
murabahah. Bank syariah menggunakan pendekatan base lending rate bank
konvensional sebagai perhintungan keuntungan murabahah. Sehingga
unsur-unsur yang terkandung dalam base lending rate yang diungkap wiroso (2005:92)
yaitu ekspektasi bagi hasil, biaya overhead, keuntungan dan premi risiko.
Faktor-faktor tersebut juga telah banyak diteliti oleh beberapa peneliti sebelumnya. M.
Pisolo B Maat Isa dan kawan-kawan (2012) mengungkapkan bahwa komponen
yang membentuk margin murabahah pada bank islam di malaysia adalah bagi
hasil dana pihak ketiga, biaya overhead, keuntungan dan premi risiko. Fikri
Zaenuri (2012) mengungkapkan bahwa biaya operasional dan bagi hasil DPK
memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap margin murabahah, sedangkan
variabel volume pembiayaan dan bi rate memiliki pengaruh signifikan negatif
terhadap margin murabahah. Penelitian yang dilakukan oleh Tuti Hartanti (2009),
menyebutkan bahwa bagi hasil DPK, biaya overhead, profit bunga dan tingkat
bunga memiliki pengaruh terhadap margin murabahah. Sumbada Harjo (2012),
meneliti bahwa terdapat pengaruh positif yang sangat kuat antara premi risiko
terhadap margin murabahah. Dengan mengacu kepada teori dan penelitian
sebelumnya, maka faktor yang akan diteliti adalah bagi hasil dana pihak ketiga
dan premi resiko.
Pendapatan margin murabahah yang diterima bank syariah merupakan
salah satu unsur pendapatan yang akan dibagi hasilkan dengan deposan (profit
7
Rini Suherda, 2014
meningkat setiap tahunnya, merupakan salah satu penyebab bagi hasil dana pihak
ketiga berpengaruh terhadap margin murabahah yang diperoleh, karena
pendapatan yang diperoleh dari margin murabahah bank syariah haruslah mampu
menutupi besarnya bagi hasil yang akan diberikan bank syariah kepada pemilik
dana pihak ketiga. Dengan kata lain, bertambahnya dana pihak ketiga akan
meningkatkan bagi hasil yang akan dibagikan kepada nasabah, sehingga bank
syariah akan berupaya untuk meningkatkan pendapatan dari hasil pengelolaan
dana pihak ketiga tersebut, begitu pula dengan pendapatan yang diperoleh dari
margin murabahah yang merupakan salah satu pendapatan dari hasil pengelolaan
dana pihak ketiga.
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya dalam pengelolan dana pihak
ketiga, bank syariah akan mengeluarkan banyak biaya. Biaya yang dikeluarkan
salah satunya adalah biaya resiko atau premi risiko. Biaya risiko atau premi risiko
merupakan suatu pengorbanan yang dilakukan bank syariah dalam mengukur
ketidakpastian yang terjadi. Biaya risiko merupakan salah satu indikator yang
terdapat pada base financing rate. Base financing rate merupakan harga jual yang
akan diberikan kepada nasabah pembiayaan. Base financing rate akan
mempengaruhi besar kecilnya margin murabahah (Sumbada Harjo, 2012). Yang
berarti, mengindikasikan bahwa semakin besar premi risiko, maka margin
8
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti
mengenai “ PENGARUH BAGI HASIL DANA PIHAK KETIGA (DPK)
DAN PREMI RISIKO TERHADAP MARGIN MURABAHAH ( STUDI
KASUS BANK SYARIAH DI INDONESIA)
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan pada latar belakang penelitian,
maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh bagi hasil dana pihak ketiga (DPK) terhadap margin
murabahah pada bank syariah di Indonesia ?
2. Bagaimana pengaruh premi risiko terhadap margin murabahah pada bank
syariah di Indonesia ?
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan penelitian adalah sebagai berikut :
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mempelajari, menganalisa, dan
menyimpulkan bagaimana pengaruh bagi hasil dana pihak ketiga (DPK) dan
premi risiko terhadap margin murabahah pada bank syariah di Indonesia.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang disebutkan di atas maka tujuan
9
Rini Suherda, 2014
“Untuk mengetahui apakah bagi hasil dana pihak ketiga (DPK) dan premi
risiko memiliki pengaruh terhadap margin murabahah pada Bank umum
syariah di Indonesia “
1.4Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.4.1 Kegunaan Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan sebagai
tambahan ilmu pengetahuan. Selain itu, juga sebagai literatur yang menyajikan
informasi umum mengenai kinerja keuangan, khususnya mengenai pengaruh bagi
hasil dana pihak ketiga (DPK) dan premi risiko sebagai bahan referensi penelitian
dalam penelitian ilmu akuntansi lainnya.
1.4.2 Kegunaan Praktis
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi salah satu acuan bagi industri
perbankan syariah dalam menentukan kebijakan yang terkait dengan pemupukan
sumber dana dari pihak ketiga dan strategi pengalokasiannya untuk melakukan
37
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan data. Sesuai
dengan pendapat Sugiyono (2011:38) mendefinisikan objek penelitian yaitu:
“objek penelitian adalah atribut atau sifat dari orang atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.”
Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah Bagi Hasil Dana Pihak
Ketiga (DPK), Premi Risiko dan Margin murabahah pada Bank Umum syariah
yang terdaftar di Bank Indonesia Periode 2010-2012.
3.2 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif, yaitu hasil penelitian yang kemudian diolah dan
dianalisis untuk diambil kesimpulannya, artinya penelitian yang dilakukan adalah
penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numeric (angka), dengan
menggunakan metode penelitian ini akan diketahui hubungan yang signifikan
antara variabel yang diteliti, sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan
memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.
Menurut Sugiyono (2011:21), mendefinisikan metode deskriptif adalah :
38
Rini Suherda, 2014
menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat
kesimpulan yang lebih luas.”
Menurut Andi supangat (2007) mendefinisikan metode kuantitatif sebagai
berikut :
“metode kuantitatif adalah informasi dalam bentuk pernyataan bilangan (jumlah)
yang didasarkan pada hasil perhitungan maupun hasil pengukuran dalam bentuk
angka (bilangan).”
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bagi hasil dana pihak
ketiga (DPK) dan premi risiko terhadap margin murabahah.
3.2.1 Desain Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan
perancangan penelitian, agar penelitian dapat berjalan dengan baik dan sistematis.
Menurut Jonathan Sarwono (2006), desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan
bagi peneliti yang menuntun serta menentukan arah berlangsungnya proses
penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Desain penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
39
Keterangan :
X1 = Bagi Hasil DPK Y = Margin murabahah
X2 = Premi Resiko
3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel
Penelitian ini menganalisa pengaruh bagi hasil dana pihak ketiga (DPK)
dan Premi Risiko terhadap margin murabahah bank syariah. Oleh karena itu,
perlu dilakukan pengujian atas hipotesis yang telah di ajukan. Berdasarkan
kerangka pemikiran, definisi operasional atas variabel-variabel dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
3.2.2.1 Variabel Independen
Variabel ini, dalam bahasa indonesia sering disebut variabel bebas.
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen/terikat (Sugiyono
2011:39).
Sedangkan menurut Nanang Martono (2011:57), variabel independen
merupakan variabel yang memengaruhi variabel lain atau menghasilkan akibat
pada variabel yang lain, yang pada umumnya berada dalam urutan tata waktu
yang terjadi lebih dulu. Variabel ini biasanya disimbolkan dengan variabel “x”.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen atau bebas dalam
40
Rini Suherda, 2014
a. Bagi hasil DPK adalah porsi bagi hasil yang harus diberikan bank syariah
kepada deposan dari hasil pengelolaan dana pihak ketiga yang besarnya
sangat tergantung dari besar kecilnya pendapatan bank syariah.
b. Premi Risiko/Biaya Risiko yaitu merupakan suatu pengorbanan yang
dilakukan bank dalam upaya untuk mengukur ketidakpastian yang terjadi.
3.2.2.2 Variabel Dependen
Sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa
indonesia sering disebut variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. (sugiyono
2011:39)
Yang menjadi variabel dependen dari penelitian ini adalah margin
murabahah yang merupakan keuntungan yang diperoleh bank syariah dalam
melaksanakan kegiatan operasinya. Margin dalam perbankan diperoleh dari
41
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Variabel Indikator Skala
Variabel diberikan bank syariah kepada deposan dari hasil pengelolaan dana pihak ketiga yang besarnya sangat tergantung dari besar kecilnya pendapatan bank syariah
Besarnya bagi hasil dana pihak ketiga dapat
diperoleh dari :
Besarnya premi risiko dapat diperoleh dari : Rasio
Variabel Dependen
(Y)
Margin murabahah
Pendapatan yang diperoleh dari prinsip jual beli yaitu
Besarnya pendapatan Margin murabahah bank
umum syariah periode 2010-2012
Rasio
3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh populasi tersebut (Sugiyono
42
Rini Suherda, 2014
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan 10
bank syariah yang terdapat di Indonesia.
Tabel 3.2
Daftar Bank Syariah Di Indonesia
Bank Umum Syariah
1. PT Bank Syariah Muamalat Indonesia 2. PT Bank Syariah Mandiri
3. PT Bank Syariah Mega Indonesia 4. PT Bank Syariah BRI
5. PT Bank Syariah Bukopin 6. PT Bank Panin Syariah 7. PT BCA Syariah
8. PT Bank Jabar dan Banten 9. PT Bank Syariah BNI
10.PT Maybank Indonesia Syariah Sumber : Bank Indonesia (diolah)
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive
sampling artinya metode pemilihan sampel dengan berdasarkan pertimbangan
tertentu (Sugiyono, 2011:85). Sampel dari penelitian ini adalah laporan keuangan
tahunan dari setiap bank tersebut dari 2010-2012. Diambil dalam kurun waktu
2010-2012 adalah karena terdapat beberapa bank yang baru berdiri pada tahun
2010 seperti BJB Syariah, BNI Syariah dan BCA syariah sehingga kelengkapan
data baru terpenuhi pada tahun 2010-2012, dimana data yang diperlukan dalam
penelitian ini adalah bank syariah di Indonesia, bukan hanya beberapa perbankan
43
3.2.4 Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan metode dokumentasi. Menurut Arikunto (2002:135),
metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa laporan keuangan dan catatan yang mendukung lainnya. Pada penelitian
inilah teknik pengumpulan data secara dokumentasi dilakukan dengan
mengumpulkan data-data laporan keuangan tahunan bank syariah periode tahun
2010-2012.
3.2.5 Teknis Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis
3.2.5.1 Analisis Data
Menurut Sugiyono (2010:206), definisi teknik analisis data adalah sebagai
berikut :
Teknik analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden mentabulasi data, berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis data secara statistik parametrik,
44
Rini Suherda, 2014
3.2.5.2Rancangan Pengujian Hipotesis
1. Penentuan Hipotesis
Dalam perumusan hipotesis statistik, antara hipotesis nol (H0) dan
hipotesis alternatif (Ha) selalu berpasangan, bila salah satu ditolak maka yang lain
pasti diterima sehingga dapat dibuat keputusan yang tegas, yaitu kalau H0 ditolak
pasti Ha diterima (Sugiyono, 200:87). Adapun hipotesis dalam penelitian ini
adalah :
H0 : r1 = 0, Tidak terdapat pengaruh antara bagi hasil Dana Pihak Ketiga
(DPK) dan premi risiko dengan margin murabahah
H1 : r1 ≠ 0, Terdapat pengaruh antara bagi hasil Dana Pihak Ketiga (DPK)
dan premi risiko dengan margin murabahah
2. Uji Asumsi Klasik
Dalam menyusun regresi berganda, perlu dilakukan beberapa tes. Adapun
uji asumsi klasik yang digunakan pada penelitian ini yaitu uji normalitas,
multikolinieritas, heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. (Suharyadi dan
Purwanto, 2009:230).
a. Uji Normalitas
Uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah variabel dependen,
independen, atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal, atau tidak
Kolmogorov-45
Smirnov. Pada penelitian ini akan digunakan uji normalitas dengan kurva P-Plot
of Regression Standardized Residual dari hasil pengolahan IBM SPSS versi 19.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Dalam model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.
Koefisien-koefisien regresi biasanya diinterpretasikan sebagai ukuran perubahan
variabel terkait jika salah satu variabel bebasnya naik sebesar unit dan seluruh
variabel bebas lainnya dianggap tetap. Namun, interpretasi ini menjadi tidak benar
apabila terdapat hubungan linier antara variabel bebas Nachrowi dan Usman,
2008:118)
Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan
variance inflation factor (VIF) dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS.
Apabila nilai tolerance value lebih tinggi daripada 0,10 atau VIF lebih kecil dari
10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat
ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan-pengamatan yang lain.
Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah dimana terdapat kesamaan
varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut
46
Rini Suherda, 2014
dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu
ZPRED dengan residualnya SRESID (Gozali, 2006).
Dasar analisisnya :
1. Jika ada pola tertentu yang teratur maka diidentifikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah adanya korelasi antara variabel itu sendiri, pada
pengamatan yang berbeda waktu atau individu. Uji autokorelasi adalah untuk
meihat apakah terjadi korelasi antara suatu periode dengan periode sebelumnya
(t-1). Secara sederhana adalah bahwa analisis regresi adalah untuk melihat
pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat, jadi tidak boleh ada
korelasi antara observasi dengan data observasi lainnya.
Karena data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series,
maka uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson (uji d).
Dimana rumusnya adalah Uji d = et-et-1)2/ Apabila nilai DW berkisar antara
du dan 4-duk maka tidak terjadi autokorelasi. Pada kenyataanya setiap program
regresi sudah mempersiapkan uji DW untuk mengecek apakah terjadi autokorelasi
47
3. Analisis Regresi Berganda
Uji regresi ganda adalah alat analisis peramalan nilai pengaruh dua
variabel bebas atau lebih terhadap saru variabel terikat (untuk membuktikan ada
atau tidaknya hubungan fungsional atau hubungan kausal antara dua variabel
bebas atau lebih dengan satu variabel terikat. (Riduwan, 2003, 252). Persamaan
regresi berganda dengan dua variabel bebas dapat dirumuskan :
Y = a + b1X1 + b2X2
Keterangan :
Y = Margin murabahah
a = konstanta
X1 = Bagi Hasil Dana Pihak Ketiga (DPK)
X2 = Premi Risiko
b1-b2 = koefisien regresi
4. Pengujian Hipotesis (Uji t)
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel X terhadap variabel Y
dengan rumus sebagai berikut :
48
Rini Suherda, 2014
bi = koefisien regresi
Sbi = standar deviasi koefisien regresi
Untuk melihat pengaruh antara masing-masing Dana Pihak ketiga (DPK)
dan premi risiko dengan margin murabahah akan dilakukan pengujian hipotesis
sebagai berikut :
Dengan kriteria keputusan :
jika t hitung > t tabel : maka H0 ditolak
75
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Simpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu tentang pengaruh
bagi hasil dana pihak ketiga dan premi risiko terhadap margin murabahah pada
bank umum syariah di Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Bagi hasil dana pihak ketiga (DPK) memiliki pengaruh terhadap
margin murabahah pada bank syariah di Indonesia.
2. Premi risiko memiliki pengaruh terhadap margin murabahah pada
bank syariah di Indonesia.
5.2 Saran
Setelah mengamati dan menganalisa hasil penelitian, terdapat beberapa hal
yang menjadi saran bagi pihak-pihak berikut:
1. Bank umum syariah sebaiknya menjaga kondisi margin nya agar
peningkatan kinerjanya menjadi lebih baik. Karena besarnya keuntungan
bagi hasil yang diperoleh nasabah akan meningkatkan minat bagi nasabah
untuk menginvestasikan dananya pada bank umum syariah.
2. Dalam penelitian ini hanya terdapat dua variabel bebas yang dijadikan
faktor dalam menetukan margin murabahah. Oleh karena itu, bagi peneliti
selanjutnya, sebaiknya menggunakan atau menambahkan variabel bebas
76
Rini Suherda, 2014
margin murabahah, sehingga penelitian lebih luas dan lengkap. Selain itu,
diharapkan juga untuk mendapatkan data-data pendukung dengan secara
langsung mengamati dan melakukan wawancara dengan subyek penelitian
sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih tepat serta pembahasan yang
lebih mendalam. Selain itu, rentang waktu yang di ambil dalam penelitian
ini hanya 3 tahun, sebaiknya bagi peneliti selanjutnya, rentang waktu yang
digunakan lebih panjang sehingga akan semakin memperkuat hasil
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Chumsoni, A, (2006). Faktor-faktor yang mempengaruhi Margin Pembiayaan
Murabahah. Tesis tidak Diterbitkan. Jakarta. Program Pasca Sarjana
Universitas Indonesia.
Djohanputro, B. (2008), Manajemen Resiko Korporat. Jakarta : PT Pustaka Binaman Pressindo.
Ghazali, Imam. (2006). Aplikasi Multivariate dengan Progran SPSS. Semarang : Badan Penerbitan Universitas Diponegoro.
Gozali, Ahmad. (2006). Serba-Serbi Kredit Syariah; Jangan Ada Bunga Di
Antara Kita. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
Harjo, Sumbada (2012). Pengaruh Premi Resiko terhadap Margin Pembiayaan
Murabahah.
Hartanti, Tuti (2010). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Margin
Murabahah Untuk Produk Pembiayaan Kepemilikan Rumah (Studi Kasus BTN Syariah)
Hutapea, Erwin dan Kasri.(2010). Bank Margin Determination : A comparison
Between Islamic And Conventional Banks In Indonesia
Ikatan Akuntan Indonesia. (2007). “Pernyataan Standar Akuntansi”. Jakarta;
Salemba Empat.
Isa et al (2012). Shariah Views on the Components of Profit Rate in
Al-Murabahah Asset Financing in Malaysian Islamic Bank
Sarwono , Jonathan dan Ely Suhayati. (2010). Riset Akuntansi Menggunakan
Rini Suherda, 2014
Karim, Adiwarman A. (2008). Bank Islam; Analisis Fiqih dan Keuangan. Edisi tiga. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Perwataatmadja , Karnaen dan Muhammad Syafi’i Antonio. (2002). Apa dan
Bagaimana Bank Islam. Yogyakarta : Dana Bhakti Prima Yasa.
Perwataatmadja , Karnaen dan Muhammad Syafi’i Antonio. (1999). Apa dan Bagaimana Bank Islam. Yogyakarta : Dana Bhakti Prima Yasa.
Kasmir.( 2007). Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Machmud, Amir dan Rukmana, (2010). Bank Syariah – Teori, Kebijakan, dan Studi Empiris Di Indonesia. Jakarta: Erlangga, Gelora Aksara Pratama.
Muhammad, Syafi’i Antonio, (2008) “Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik”,
Jakarta : Gema Insani Press.
Mulyadi.(2005).Akuntansi Biaya. Yogyakarta:STIE YKPN.
Nachrowi dan Hadius Usman. (2008). Penggunaan Teknik Ekonomerti. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Rachmawati, Ria (2010). Pengaruh biaya overhead, bagi hasil dana pihak ketiga
(DPK) dan volume pembiayaan murabahah terhadap pendapatan margin murabahah (studi kasus pada PT Bank Syariah Mandiri). Bandung : FPEB
UPIHusein Umar. (2008). Desain Penelitian Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Riduwan.(2003). Dasar-Dasar Statistika. Bandung : Alfabeta.
Saeed.( 2004). Menyoal Bank Syariah Kritik Atas Interprestasi Bunga Bank Kaum
Siamat, Dahlan. (2005). Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta :LP FE UI
Sugiyono.(2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.
Suharyadi dan Purwanto S.H. (2009). Statistika: Untuk Ekonomi dan Keuangan
Modern. Jakarta: Salemba Empat.
Supangat, Andi (2007). Statistika dalam kajian deskriftif, inferensi,dan non
parametrik. Jakarta: Kencana Premada Media Group.
Umar, Husein. (2008). Desain Penelitian Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Undang-Undang Nomor 7 tahun1992 Tentang Perbankan.
Undang-Undang Nomor 10 tahun1998 Tentang Perbankan.
Wiroso (2005). Jual Beli Murabahah. Yogyakarta : UII Press.
Wiroso. (2005). Penghimpunan Dana dan Distribusi Bagi Hasil Usaha Bank
Syariah. Jakarta : Grasindo.
www.bi.go.id
Www.idx.co.id
Zaenuri, Fikri. (2012). Analisis Pengaruh Variabel Biaya Operasional, Volume
Pembiayaan Murabahah, Bagi Hasil DPK, Inflasi dan BI Rate Terhadap Margin Murabahah (Studi Kasus Pada PT Bank BRISyariah.Jakarta