• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyesuaian diri para siswa kelas VII SMP Negeri 2 Baturaja terhadap sekolah tahun pelajaran 2009/2010 - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Penyesuaian diri para siswa kelas VII SMP Negeri 2 Baturaja terhadap sekolah tahun pelajaran 2009/2010 - USD Repository"

Copied!
143
0
0

Teks penuh

(1)

PENYESUAIAN DIRI PARA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BATURAJA TERHADAP SEKOLAH TAHUN PELAJARAN

2009/2010

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan Dan Konseling

Oleh Siska Wulandari

051114041

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

PENYESUAIAN DIRI PARA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BATURAJA TERHADAP SEKOLAH TAHUN PELAJARAN

2009/2010

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan Dan Konseling

Oleh Siska Wulandari

051114041

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnnya bahwa sekripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka,sebagaiman layaknnya karya ilmiah.

Yogyakarta 15 September 2011 Penulis

(6)

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa universitas Sanata Dharma Nama : Siska Wulandari

NIM : 051114041

Demi penmgenbangan ilmu pengetahuan, saya memebrikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma kaya ilmiah yang berjudul:

PENYESUAIAN DIRI PARA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BATURAJA

TERHADAP PERATURAN TATA TERTIB SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan hak kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnnnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada Tanggal:

Yang Menyatakan

(7)

vi

MOTTO

¾ Sesungguhnya sesudah kusulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari satu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada TUHAN mulah hendaknnya kamu berharap (QS. Alam Nasyah 5-8).

¾ Hidup ini indah bila kita bersyukur atas setiap nikmat yang sudah Tuhan berikan kepada kita.

¾ Ketakutan adalah sumber utama ketekhyulan, dan salah satu sumber utama kebengisan. Menaklukan rasa takut adalah awal kearifan (sir Bertrand Russell).

HALAMAN PERSEMBAHAN

KU PERSEMBAHKAN

SKRIPSI INI BUAT

MAMA, PAPA DAN KELUARGA KU

(8)

vii ABSTRAK

PENYESUAIAN DIRI PARA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BATURAJA

TERHADAP PERATURAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Siska Wulandari Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2011

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang (1) bagaimana penyesuaian diri para siswa kelas VII SMP Negeri 2 Baturaja tahun pelajaran 2009/2010 terhadap sekolah? (2) usulan program bimbingan seperti apakah yang cocok bagi para siswa untuk meningkatkan penyesuaian diri kelas VII SMP Negeri 2 Baturaja tahun pelajaran 2009/2010 terhadap sekolah?

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survey. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Baturaja tahun pelajaran 2009/2010 yang berjulah 80 siswa. Penelitian ini menggunakan Instrument berupa kuesioner yang disusun oleh peneliti dan sudah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing. Penyesuaian diri para siswa kelas VII SMP Negeri 2 Baturaja tahun pelajaran 2009/2010 terhadap sekolah dibedakan menjadi dua katagori yaitu kategori tinggi (T) dan kategori rendah (R). Penentuan katagori rendah dan katagori tinggi berdasarkan Mean. Siswa yang memeperoleh skor ≥ Mean termasuk katagori tinggi. Sedangkan siswa yang memperoleh skor ≤ Mean termsuk katagori rendah.

(9)

viii ABSTRACT

SELF ADJUSTMENT OF THE SEVENTH GRADE STUDENTS IN PUBLIC SENIOR HIGH SCHOOL 2 BATURAJA TOWARDS THE

SCHOOL REGULATION IN 2009/2010 ACADEMIC YEAR

Siska Wulandari Sanata Dharma University

Yogyakarta 2011

This research aimed to describe the self adjustment of the seventh grade students in public high school 2 Baturaja towards the school regulation in 2009/2010 academic year and to suggest the most appropriate counseling service program for students in order to improve the self adjustment the seventh grade students in public high school 2 Baturaja in 2009/2010 academic year.

This is a descriptive study using survey methodology. The subject of this study is the seventh grade students in public high school 2 Baturaja towards the school regulation in 2009/2010 academic year consisting of 80 students. This study used questionnaire as the instrument created by the researcher approved by her supervisor. There are two categories used by the researcher to describe the self adjustment of the seventh grade students in public high school 2 Baturaja towards the school regulation in 2009/2010 academic year, i.e. high and low. In order to determine which category it belongs, it is decided according to MEAN. When students acquired ≥ Mean score, they belong to high level category and when students acquired ≤ Mean score, they belong to low level category.

(10)

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dan junjungan kita Nabi Muhammad SAW atas berkah, rahmat, bimbingan dan anugrah-Nya yang berlimpah pada penulis, sehingga skripsi yang berjudul “PENYESUAIAN DIRI PARA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BATURAJA TERHADAP SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2009/2010. Dapat diselesaikan dengan baik.

Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu sayarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan karena bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis menghanturkan ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Gendon Barus, M. Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan izin dalam penyusunan skripsi ini.

2. Bapak Drs. Y. B. Adimassana, M. A., selaku dosen pembimbing yang dengan penuh kesabaran dan ketulusan hati telah memberikan motivasi, meluangkan waktu untuk mendampingi penulis selama proses penulisan skripsi.

(11)

x

4. Para Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling yang telah memberikan ilmu dan pengalaman serta membatu penulis selama kuliah di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

5. Para staf karyawan Univritas Sanata Dharma Yogyakarta yang talah membantu keperluan administrasi penulis.

6. Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Baturaja, ibu Mardiana BA. Yang telah bersdia memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.

7. Para siswa kelas VII SMP Negeri 2 Baturaja yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner dan kerja samannya.

8. Keluargaku tercinta, Mama, Papa, kakak ku Desy Veronika, dan Adik ku Indah. Terimakasih atas segala kebaikan, doa, kesabaran, serta cinta kasihnya yang sampai detik ini belum dapat terbalaskan.

9. Alm nenek dan kakek ku tercinta, Rohani dan Nawawi, serta mayuda dan Broni. Terimaksih atas kasih sayangnnya. Kenangan bersamamu takkan pernah terlupakan.

10.Keluarga besarku tercinta, Cak, Cik, Mang Alek, Bi’Yun, Om jon, Bi’Rubay, Wa’ imok, Alm Wa’ Beda. Makasih doa, nasihat dan dukungannya.

11.Sepupu-sepupuku tersayang, Ari, Hesti, Lia, Dian, Ega, Getri, Firman, Terimakasih atas supportnya.

12.Kekasih ku tercinta Zulfikriyansyah terimakasih atas doa, dan supportya. 13.Teman-teman seperjuanganku, ciputra, pipit, Ari, mbk ade, dan Asrama

(12)

xi

14.Teman-teman BK 2005, sisil, ana, vd, novi, nisa, mbk dian, cuby, uday, beni, marsel, hendra dan yang lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

15.Sahabat-sahabatku qiqen, Diana, yundha, Netri, Nia, Wawa, terimakasih sobat atas perhatian dan dukukangannya selama ini.

16.Terimakasih kepeda teman-teman kos cendarawasih, kos siwi, kos Arjuna 31 Terimakasih atas pangalaman dan kenangan-kenangan terindah selama bersama.

17.Serta semua pihak yang secara langsung ataupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu persatu dimana telah membantu penulisan hingga terselesaikannya skripsi ini.

Akhirnnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaaat bagi pembaca dan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan bidang Bimbingan dan Konseling.

Yogyakarta, 15 September 2011

Penulis

(13)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSTUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... iv

HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

E. Batasan Istilah dan Variabel... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6

A. Penyesuaian Diri ... 6

(14)

xiii

2. Penyesuaian Diri yang Baik ... 7

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Proses Penyesuaian Diri ... 9

B. Penyesuaian Diri Para Siswa disekolah ... 17

1. Aspek-aspek Penyesuaian diri siswa disekolah ... 18

C. Kurikulum ... 20

1. Pengertian Kurikulum SMP ... 20

2. Struktur Kurikulum SMP ... 21

D. Pelayanan Bimbingan ... 23

1. Pengertian Bimbingan ... 20

2. Bentuk- bentuk Bimbingan ... 23

3. Ragam Bimbingan ... 24

4. Sifat Bimbingan ... 25

5. Kaitan Bimbingan dengan Penyesuaian Diri ... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 28

A. Jenis Penelitian ... 28

B. Populasi Penelitian dan Sampel Penelitian ... 28

C. Alat Pengumpulan Data ... 29

1. Kuesioner ... 29

2. Pemberian Skor ... 29

3. Kisi-kisi Kuesioner ... 30

4. Validitas dan Reliabilitas ... 34

(15)

xiv

1. Tahap Persiapan ... 37

2. Pelaksanaan Penelitian ... 38

E. Tekhnik Analisis Data ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Hasil Penelitian ... 41

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 52

(16)

xv

DAFTAR TABEL

HALAMAN Tabel 1 : Kisi-Kisi Kuesioer Penyesuaian Diri Para Siswa

Terhadap Sekolah ... 31

Tabel 2 : Kisi-Kisi Kuesioer Penyesuaian Diri Para Siswa Terhadap Sekolah Setelah Direvisi ... 33

Tabel 3 : Jumlah Item-item Yang Valid dan Item-item Yang Gugur ... 35

Tabel 4 : Koefisien Reliabilitas da Validitas ... 37

Tabel 5 : Klasifikasi Koefisien Reliabilitas ... 37

Tabel 6 : Jadwal Penelitian ... 38

Tabel 7 : Perhitungan Mean Per Aspek... 39

Tabel 8 : Mean Tiap Aspek ... 41

Tabel 9 : Mean Tinggi Rendah Tiap Aspek ... 42

Tabel 10 : Tinggi Rendah Hasil Penyesuaian Diri Secara Keseluruhan ... 43

Tabel 11: Peringkat 8 Terendah Per Aspek... 44

(17)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Ijin Penelitian ... 49

Lampiran 2 : Surat Keterangan Penelitian ... 50

Lampiran 3 : Peraturan Tata Tertib SMP Negeri 2 Baturaja ... 51

Lampiran 4 : Kuesioner Penyesuaian Diri ... 53

Lampiran 5 : Tabulasi Skor Hasil Penelitian ... 59

Lampiran 6 : Tabulasi Skor Hasil Penelitan Per Aspek ... 61

Lampiran 7 : Uji Validitas Penyesuaian Diri (SPSS) ... 63

Lampiran 8 : Tabulasi Skor Belah dua Ganjil Genap Kuesioner ... 68

Lampiran 9 : Perhitungan Reliabilitas... 70

Lampiran 10 : Skor Tinggi Rendah Tiap Aspek ... 72

Lampiran 11 : Rengking Skor Per Item ... 76

Lampiran 12 : Satuan Pelayanan Bimbingan ... 79 1). Tanggung Jawab

2). Kerjasama

3). Mengenali unsur-unsur nilai kedamaian 4). Empati

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

Bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah dan variabel.

A. Latar Belakang Masalah

Pada saat para siswa memasuki lingkungan sekolah yang baru mereka harus menyesuaikan dengan lingkungan. Penyesuaian diri melewati proses yang panjang dimulai dengan pengenalan akan sekolahnya, baik gedung, karyawan guru, teman-teman, dan tak kalah penting yaitu tata tertib sekolah. Siswa mengenal lingkungan sekolah melalui kegiatan yang sudah diprogramkan oleh sekolah yaitu Masa Orientasi Siswa (MOS) dan juga dibantu oleh guru kelas yang akan memberikan bimbingan tentang peraturan-peraturan yang ada di sekolah. Ini bertujuan membantu para siswa baru untuk mengenal keadaan sekolahnya dan mempercepat proses penyesuaian diri siswa.

(19)

Penyesuaian diri sangat penting bagi para siswa demi kelancaran kegiatan pendidikan yang mereka lakukan. Penyesuaian diri yang baik akan membantu para siswa menghadapi masalah kehidupan. Penyesuaian diri yang kurang baik merupakan salah satu hambatan yang dialami siswa dalam menghadapi kehidupan. Ketidak berhasilan siswa dalam penyesuaian diri dapat terjadi karena siswa kurang memenuhi tuntutan yang ada disekolah.

Peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang penyesuaian diri para siswa terhadap sekolah, khususnya bagi para siswa SMP karena para siswa masih dalam masa remaja dan masih sering bingung akan identitas dirinya dan cenderung untuk mencari jati dirinya, yang terkadang tidak sesuai dengan usia mereka yang mereka miliki. Para siswa yang baru masuk SMP, dituntut untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan tersebut. Sekolah bertanggung jawab memberikan bimbingan kepada para siswa, khususnya bimbingan untuk menyesuaikan diri. Tuntutan untuk menyesuaikan diri dilingkungan yang baru dapat menimbulkan masalah bagi siswa. Ada siswa yang cepat menyesuaikan diri, ada pula siswa yang lambat menyesuaikan diri.

(20)

B. Rumusan Masalah

Pokok- pokok masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah penyesuaian diri para siswa kelas VII SMP Negeri

2 Baturaja tahun pelajaran 2009/2010 terhadap sekolah?

2. Usulan program bimbingan seperti apakah yang cocok bagi para siswa kelas VII SMP Negeri 2 Baturaja tahun pelajaran 2009/2010 terhadap sekolah?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian bertujuan untuk:

1. Mengetahui penyesuaian diri para siswa kelas VII SMP Negeri 2 Baturaja tahun pelajaran 2009/2010 terhadap sekolah

2. Menemukan usulan bimbingan yang cocok bagi para siswa kelas VII SMP Negeri 2 Baturaja tahun pelajaran 2009/2010 terhadap sekolah

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Sekolah :

(21)

2. Bagi Guru Pembimbing :

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi guru pembimbing untuk mengembangkan pelayanan bimbingan, khususnya penyesuaian diri terhadap sekolah.

3. Bagi Peneliti :

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang berbagai aspek dalam penyesuaian diri para siswa terhadap sekolah sehingga kelak jika menjadi guru pembimbing, dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

E. Batasan Istilah dan Variabel 1. Batasan Istilah

a. Penyesuan diri siswa adalah kegiatan dan perasaan puas yang berhubungan dengan pengalaman siswa dalam berperilaku seperti yang digariskan oleh peraturan sekolah.

b. Sekolah adalah tempat dimana para siswa belajar yang didalamnya terdapat tata tertib sekolah, lingkungan sekolah, kegiatan pembelajaran, teman-teman sebaya, dan karyawan sekolah.

(22)
(23)

6 BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini memuat penyesuaian diri, penyesuaian diri siswa disekolah, kurikulum, dan pelayanan bimbingan.

A. Penyesuaian Diri

1. Pengertian Penyesuaian diri

Willis (1981:43) menerangkan bahwa yang dimaksud “penyesuaian diri” adalah “kemampuan seseorang untuk hidup dan bergaul secara wajar terhadap lingkungannya, sehingga mereka merasa puas terhadap dirinya dan terhadap lingkungannya”. Sedangkan pengertian menurut Hurlock (1978:257) adalah “seberapa jauhnya kepribadian seorang individu berfungsi secara efisien dalam masyarakat”. Terdapat pola perilaku tertentu yang termasuk dalam katagori penyesuaian diri yang baik dikaitkan dengan anak yang berpenyesuaian diri yang baik dan pola yang dikaitkan dengan mereka yeng berpenyesuaian diri yang buruk.

(24)

lingkungan sekolah, baik dengan teman, peraturan-peraturan sekolah, guru, karyawan, dan kegiatan belajarnya.

2. Penyesuan Diri yang Baik

Seseorang dikatakan memiliki kemampuan penyesuaian diri yang baik (well adjusted person) jika mampu melakukan respon-respon yang matang, efisien, memuaskan, dan sehat. Yang di maksud efisien adalah mampu melakukan respon dengan menggunakan tenaga dan waktu sehemat mungkin. Sehat adalah bahwa respon-respon yang dilakukannya sesuai dengan hakikat individu, lembaga, atau kelompok antar individu, dan hubungan antar individu dengan penciptanya. Bahkan dapat dikatakan bahwa sifat sehat ini merupakan karakteristik yang paling menonjol untuk melihat atau menentukan bahwa suatu penyesuaian diri dikatakan baik.

Ciri-ciri orang yang berpenyesuaian diri yang baik menurut Hurlock (1999: 258) adalah sebagai berikut:

a. Mampu dan bersedia menerima tanggung jawab yang sesuai dengan usia.

b. Berpartisipasi dengan gembira dalam kegiatan yang sesuai untuk tiap tingkat usia.

c. Bersedia menerima tanggung jawab yang berhubungan dengan peran mereka dalam hidup.

d. Segera menangani masalah yang menuntut penyesuaian. e. Senang memecahkan dan mengatasi berbagai hambatan

yang mengancam kebahagiaan.

f. Mengambil keputusan dengan senang, tanpa konflik dan tanpa banyak meminta nasihat.

g. Tetap pada pilihannya sampai diyakinkan bahwa pilihan itu salah.

(25)

i. Dapat menggunakan pikiran sebagai alat untuk merencanakan cetak biru tindakan, bukan sebagai akal untuk menunda atau menghindari suatu tindakan.

j. Belajar dari kegagalan dan tidak mencari-cari alasan untuk menjelaskan kegagalan.

k. Tidak memperbesar-besarkan keberhasilan atau menerapkannya pada bidang yang tidak berkaitan.

l. Mengetahui bagaimana bekerja bila saatnya bekerja dan bermain bila saatnya bermain.

m. Dapat mengatakan “Tidak” dalam situasi yang membahayakan kepentingan sendiri.

n. Dapat mengatakan “Ya” dalam situasi yang pada akhirnya akan menguntungkan.

o. Dapat menunjukan amarah secara langsung bila tersinggung dan apabila haknya dilanggar.

p. Dapat menunjukan kasih sayang secara langsung dengan cara dan takaran yang sesuai.

q. Dapat menahan sakit dan frustasi emosional bila perlu. r. Dapat berkompromi bila mengahdapi kesulitan. s. Dapat memusatkan energi pada tujuan yang penting.

t. Menerima kenyataan bahwa hidup adalah perjuangan yang tak kunjung berakhir.

(26)

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Penyesuian Diri

Menurut Schneiders (1984:181), setidaknya ada lima faktor yang dapat mempengaruhi proses penyesuaian diri siswa yaitu sebagai berikut:

a. Kondisi Fisik

Seringkali kondisi fisik berpengaruh kuat terhadap proses penyesuaian diri siswa. Aspek-aspek yang berkaitan dengan kondisi fisik yang dapat mempengaruhi penyesuaian diri remaja adalah sebagai berikut:

1) Hereditas dan Konstitusi Fisik

Dalam mengidentifikasi pengaruh hereditas terhadap penyesuaian diri, lebih digunakan pendekatan fisik karena dipandang lebih dekat dan tak terpisahkan dari mekanisme fisik. Dari sini berkembang prinsip umum bahwa semakin dekat kapasitas pribadi, sifat, atau kecenderungan berkaitan dengan konsitusi fisik maka akan semakin besar pengaruhnya terhadap penyesuaian diri.

2) Sistem Utama Tubuh

(27)

dapat berfungsi secara optimal sehingga memberi pengaruh positif terhadap penyesuaian diri.

3). Kesehatan fisik

Penyesuaian diri seseorang akan lebih mudah dilakukan dan dipelihara dalam kondisi fisik yang sehat dari pada yang tidak sehat. Kondisi fisik yang sehat dapat mempengaruhi penerimaan diri, kepercaya diri, harga diri, dan sejenisnya sehingga dapat menjadi kondisi yang sangat menguntungkan bagi proses penyesuaian diri.

b. Kepribadian

Unsur-unsur kepribadian yang penting pengaruhnya terhadap penyesuaian diri adalah:

1) Kemauan dan kemampuan untuk berubah (modifiability) Kemauan dan kemampuan untuk berubah merupakan karateristik kepribadian yang pengaruhnya agar menonjol terhadap proses penyesuaian diri.

2) Pengaturan Diri ( self-regulation)

Pengaturan diri sama pentingnya dengan proses penyesuaian diri dan pemeliharaan stabilitas mental, kemampuan untuk mengatur diri, dan mengarahkan diri.

3) Realisasi Diri (self-realization)

(28)

pencapaian hasilnya secara bertahap sangat erat kaitannya dengan perkembangan kepribadian.

4) Inteligensi

Kemampuan pengaturan diri yang sesungguhnya, tegantung pada kualitas dasar yang berperan penting dalam penyesuaian diri.

c. Edukasi/Pendidikan

Termasuk unsur-unsur penting dalam edukasi/pendidikan yang dapat memepengaruhi penyesuaian diri individu adalah:

1) Belajar

Kemampuan belajar merupakan unsur penting dalam penyesuaian diri individu karena pada umumnya respons-respons dan sifat-sifat kepribadian yang diperlukan bagi penyesuaian diri diperoleh dan diserap ke dalam diri individu melalui proses belajar.

2) Pengalaman

(29)

ditransfer oleh indifidu ketika harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Adapun pengalaman traumatik dirasakan sebagai sesuatu yang sangat tidak menyenangkan, menyedihkan, atau bahkan sangat menyakitkan sehinggga individu tersebut sangat tidak ingin peristiwa itu terulang kembali. Individu yang mengalami pengalaman traumatik akan cenderung ragu-ragu, kurang percaya diri, gamang, rendah diri, atau bahkan merasa takut ketika harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru.

3) Latihan

Latihan merupakan proses belajar yang diorientasikan kepada perolehan keterampilan atau kebiasaan. Penyesuaian diri sebagai suatu proses yang kompleks yang mencakup di dalamnya proses psikologis dan sosiologis sehingga memerlukan latihan yang sunguh-sungguh agar mencapai hasil penyesuaian diri yang baik.

4) Determinasi Diri

(30)

d. Lingkungan

Faktor lingkungan juga merupakan variabel yang berpengaruh terhadap penyesuaian diri. Meliputi keluarga, sekolah, dan masyarakat.

1) Lingkungan keluarga

Lingkungan keluarga merupakan lingkungan utama yang sangat penting atau dalam kaitannya dengan penyesuaian diri individu. Gangguan keluarga juga dapat mempengaruhi penyesuaian diri individu karena gangguan keluarga akan menciptakan iklim psikologis dalam kehidupan keluarga. Ada sejumlah karakteristik menonjol dalam interaksi orang tua dengan anak yang memiliki pengaruh terhadap penyesuaian diri, yaitu sebagai berikut:

a) Penerimaan: penerimaan orang tua terhadap anaknya diwujudkan dalam bentuk perhatian, kehangatan, kasih sayang, akan memberikan sumbangan yang berarti bagi berkembangnya penyesuaian diri yang baik pada anak.

(31)

positif pula terhadap perkembangan penyesuaian diri anak.

c) Idealisasi: idelisasi merupakan suatu bentuk proses identifikasi yang sifatnya lebih mendalam. Jika identifikasi mempengaruhi perkembangan penyesuaian diri, idealisasi sebagai suatu bentuk identifikasi yang bersifat mendalam juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan penyesuaian diri.

d) Identifikasi negatif: proses ini muncul jika anak justru mengidentifikasi sifat-sifat negatif dari orang tuanya. Satu cara yang amat efektif untuk mencegah timbulnya identifikasi negatif adalah orang tua harus berusaha semaksimal mungkin menghilangkan sifat-sifat negatifnya. Jika masih sulit menghilangkan sifat-sifat negatif, diusahakan tidak sampai memperlihatkan sifat-sifat itu di depan anakya.

(32)

mengidentifikasikan dirinya kepada figur ayahnya. Identifikasi menyilang seperti ini berpengaruh kurang menguntungkan terhadap perkembangan penyesuaian diri anak. akibat dari hal ini lebih jauh adalah bahwa perilaku homoseksual dan lesbi merupakan akibat fatal dari proses identifikasi menyilang pada anak yang tidak segera dicegah atau di luruskan.

f) Tindakan “hukuman dan disiplin yang terlalu keras”: pemberian hukuman dan disiplin yang terlalu keras berakibat kurang baik terhadap perkembangan penyesuaian diri anak karena dapat menimbulkan perasaan terancam, tidak aman, atau bahkan merasa turun herkat dan mertabat kemanusiaanya.

(33)

h) Pemanjaan dan perlindungan yang berlebihan: pemanjaan dan perlindungan yang berlebihan secara sepintas seolah-olah memberikan perasaan aman terhadap anak, tetapi sesungguhnya secara psikologis yang sifatnya mendasar justru menimbulkan perasaan tidak aman, kecemburuan, gugup, kurang percaya diri, dan jenis-jenis kesulitan lainnya dalam penyesuaian diri.

i) Penolakan: penolakan orang tua terhadap anak merupakan pangalaman yang paling tidak mengenakkan, sangat tidak menguntungkan, dan bahkan dapat merusak anak.

2) Lingkungan Sekolah

Sebagaimana lingkungan keluarga, lingkungan sekolah juga dapat menjadi kondisi yang memungkinkan berkembangnya atau terhambatnya proses perkembangan penyesuaian diri. Pada umumnya, sekolah dipandang sebagai media yang sangat berguna untuk mempengaruhi kehidupan dan perkembangan intelektual, sosial, nilai-nilai, sikap, dan moral siswa.

3) Lingkungan Masyarakat

(34)

dapat berpengaruh terhadap perkembangan penyesuaian diri. Konsistensi nilai-nilai, sikap, aturan-aturan, norma, moral, dan perilaku masyarakat tersebut sehingga akan berpengaruh terhadap proses perkembangan penyesuaian dirinnya. Kenyataan menunjukan bahwa tidak sedikit kecenderungan ke arah penyimpangan perilaku dan kenakalan remaja, sebagai salah satu bentuk penyesuaian diri yang tidak baik, berasal dari pengaruh lingkungan masyerakat.

e. Agama dan Budaya

Agama berkaitan erat dengan faktor budaya. Agama memberikan sumbangan nilai-nilai, keyakinan, praktik-praktik yang memberi makna sangat mendalam, tujuan, serta kestabilan dan keseimbangan hidup individu. Agama secara konsisten dan terus-menerus kontiyu mengingatkan manusia tentang nilai-nilai instrinsik dan kemuliaan manusia yang diciptakan oleh Tuhan.

B. Penyesuaian Diri Para Siswa di Sekolah

(35)

teman sebaya berarti siswa dapat menjalin hubungan yang baik dengan teman-teman sebaya yang ada di sekolah, baik itu teman yang berjenis kelamin sama maupun yang berjenis kelamin berbeda. Penyesuaian diri dengan guru berarti siswa dapat mengerti cara mengajar yang dilakukan oleh guru dan sikap guru terhadap dirinya maupun terhadap siswa yang lain.

1. Aspek-aspek Penyesuaian diri siswa disekolah:

a. Setiap siswa yang berada didalam suatu lingkungan sekolah dituntut untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah tersebut. Penyesuaian diri yang baik dapat menentukan keberhasilan siswa dalam belajar sekolah. Penyesuaian diri siswa terhadap tata tertib sekolah berarti siswa mampu memahami dan mentaati aturan-aturan sekolah seperti, aturan izin keluar kelas, siswa putra tidak boleh memakai anting, kalung dan gelang, siswa putri tidak diperbolehkan memakai make up dan perhiasan berlebihan. Aturan-aturan lain adalah

pembayaran administrasi sekolah, menjaga nama baik sekolah, serta siswa harus bersedia menerima sanksi bila ternyata melakukan pelanggaran tata tertib di sekolah.

(36)

tersebut serta memelihara keindahan, keamanan dan ketenangan dilingkungan sekolah.

c. Penyesuaian diri siswa terhadap pelaksanaan kegiatan akademik sekolah yaitu siswa mengikuti kegiatan akademik di sekolah, baik itu kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler. Kegiatan kurikuler yang mencangkup mata pelajaran menuntut agar siswa dapat menguasai dan memahami pelajaran tersebut. Kegiatan ekstrakurikuler mencakup pelatihan dan keterampilan di luar mata pelajaran, seperti olahraga, peramuka dan kesenian.

d. Penyesuaian diri terhadap teman-teman sebaya berarti siswa dapat menjalin relasi yang baik dengan teman-teman sebaya yang ada di lingkungan sekolah tersebut. Apabila siswa bisa menjalin relasi yang baik dengan teman-temannya, mereka akan merasa betah dan nyaman berada di lingkungan sekolah tersebut.

(37)

juga dapat menyesuaikan diri dengan cara berkomunikasi

dengan guru. C. Kurikulum

1. Pengertian Kurikulum SMP

Menurut Soetopo (1986:14) ada beberapa definisi mengenai kurikulum yaitu definisi pertama, kurikulum dipandang sebagai suatu bahan tertulis yang berisi uraian tentang program pendidikan suatu sekolah yang harus dilaksanakan dari tahun ketahun, definisi kedua kurikulum dilukiskan sebagai bahan tertulis yang dimaksudkan untuk digunakan oleh para guru didalam melaksanakan pelajaran untuk murid-muridnya, definisi ketiga kurikulum adalah suatu usaha untuk menyampaikan asas-asas dan ciri-ciri yang penting dari suatu rencana pendidikan dalam bentuk yang sedemikan rupa sehingga dapat dilaksanakan oleh guru di sekolah, definisi keempat kurikulum diartikan sebagai tujuan pengajaran, pengalaman-pengalaman belajar, alat-alat pelajaran dan cara-cara penilaian yang direncanakan dalam pendidikan, definisi kelima kurikulum dipandang sebagai suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.

(38)

sekolah adalah proses bantuan khusus yang di berikan kepada semua siswa dalam memahami, mengarahkan diri, bertindak serta bersikap sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam rangka mencapai perkembangan yang optimal”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kurikulum siswa merupakan (1) sejumlah pengalaman berupa mata pelajaran, mata pelajaran yang harus dilalui siswa mulai dari kelas 1 hingga kelas III untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu dan (2) kegiatan pendidikan yang dilakukan tiap-tiap siswa bersama guru mata pelajaran untuk menghasilkan pengalaman pendidikan.

Salah satu prinsip pelaksanaan kurikulum dalam. Bahan sosialisasi KTSP (2006:5) adalah pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi perserta dididik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini perserta didik harus mendapatkan pelayanaan pendidikan bermutu, serta memeperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.

2. Strutur Kurikulum SMP

(39)

KOMPONEN KELAS DAN ALOKASI WAKTU Kelas

VII

Kelas VIII

Kel XI A. MATA PELAJARAN

1. Pendidikan Agama 2 2 2

2. Pendidkan Kewarganegaraan

2 2 2

3. Bahasa

Indonesmereka

4 4 4

4. Bahasa Inggris 4 4 4

5. Matematika 4 4 4

6. Ilmu Pengetahuan Alam

4 4 4

7. Ilmu Pengetahuan Sosmerekal

4 4 4

8. Seni Budaya 2 2 2

9. Pendidikan

Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

2 2 2

10.Keterampilan/Tekn ologi Informasi dan Komunikasi

2 2 2

B. Muatan Lokal 2 2 2

C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*)

(40)

D. Pelayanan Bimbingan

1. Pengertian Bimbingan

Menurut Winkel (2004:27), bimbingan mempunyai pengertian “memberikan informasi, yaitu menyajikan pengetahuan yang dapat digunakan untuk mengambil suatu keputusan, atau memberitahukan sesuatu sambil memberikan nasihat, mengarahkan, menuntun ke suatu tujuan. Tujuan itu mungkin hanya diketahui oleh pihak yang mengarahkan, mungkin diketahui oleh kedua belah pihak”. Tujuan pelayanan bimbingan itu sendiri ialah supaya sesama manusia mengatur kehidupannya sendiri, menjamin perkembangan dirinya sendiri seoptimal mungkin, memikul tanggung jawab sepenuhnya atas arah hidupnya sendiri, menggunakan kebebasannya sebagai manusia secara dewasa dengan berpedoman pada cita-cita yang mewujudkan semua potensi yang baik padanya, dan menyelesaikan semua tugas yang dihadapi dalam kehidupan ini secara memuaskan.

2. Bentuk-bentuk Bimbingan

Istilah “bentuk bimbingan” tergantung pada jumlah orang yang diberi pelayanan bimbingan. Bentuk bimbingan ada dua macam Winkel, (2004: 111).

a. Bimbingan individual atau bimbingan perseorangan, yaitu apabila siswa yang dilayani hanya satu orang.

(41)

3. Ragam Bimbingan

Winkel (2004:113-118) mengatakan ada tiga macam ragam bimbingan, yaitu:

a. Bimbingan karier

Bimbingan karier adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan atau jabatan atau profesi tertentu serta dalam membekali diri supaya siap memangku jabatan dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah dimasuki.

b. Bimbingan Akademik

Bimbingan akademik adalah bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, dan dalam mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan belajar di sekolah. c. Bimbingan Pribadi-Sosial

(42)

4. Sifat Bimbingan

Sifat bimbingan menunjuk pada tujuan yang ingin dicapai dalam pelayanan bimbingan. Winkel (2004: 112) menetapkan tiga tujuan bimbingan yaitu:

a. Bimbingan Perseveratif

Bimbingan pereseveratif adalah bimbingan yang bertujuan mendampingi siswa supaya perkembangannya berlangsung seoptimal mungkin. Misalnya, membantu siswa dalam mengambil sikap yang tepat terhadap orang tua.

b. Bimbingan Preventif

Bimbingan preventif adalah bimbingan yang bertujuan membekali siswa agar lebih siap menghadapi tantangan-tantangan di masa datang dan mencegah timbulnya masalah kelak. Misalnya, memberikan informasi kepada siswa SMA kelas 1 tentang isi program studi IPA, IPS, dan bahasa.

c. Bimbingan Korektif

(43)

5. Kaitan Bimbingan dengan Penyesuaian Diri

Bimbingan mempunyai pengertian memberikan informasi kepada individu, yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan atau menentukan suatu pilihan yang sesuai dengan dirinya. Salah satu fungsi pokok dari pelayanan bimbingan konseling adalah fungsi penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu siswa menentukan cara menempatkan diri secara tepat dalam berbagai keadaan dan situasi yang dihadapi. Misalnya, siswa harus dibantu untuk bergaul secara memuaskan dengan menetapkan sikap di tengah-tengah kehidupan keluarganya (adjustment) (Winkel, 2004, 67).

Seorang siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah tidak akan lepas dari berbagai kegiatan-kegiatan yang ada disekolah dan setiap siswa dituntut untuk dapat berperilaku serta menyesuaikan diri sesuai dengan kegiatan yang ada disekolah.

(44)
(45)

28 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini memuat jenis penelitian, populasi penelitian dan sampel penelian, alat pengumpulan data, validitas dan reliabilitas alat penelitan, prosedur pengumpulan data, teknik analisis data,

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei. Penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang suatu gejala dan sebab pada saat penelitian dilakukan, penelitian ini diarahkan untuk menetapkan sifat suatu situasi pada saat penyelidikan itu dilakukan Furchan (2004:447). Tujuan survei adalah mengumpulkan informasi tentang variabel dan bukan informasi tentang individu Furchan(2004: 450).

B. Populasi Penelitian dan Sampel Penelitian

(46)

C. Alat Pengumpulan Data 1. Kuesioner

Penelitian ini menggunakan kuesioner penyesuaian diri para siswa terhadap sekolah sebagai alat untuk mendapatkan data dari siswa. Kuesioner ini terdiri dari 70 item dan setelah direvisi dan uji validitas menjadi 61, dalam penelitian ini adalah kuesioner langsung karena diberikan kepada responden untuk langsung diisi. kuesioner ini merupakan kuesioner tertutup karena item pernyataan disertai kemungkinan jawabannya sehingga responden tinggal memilih jawaban yang dinilai paling sesuai Furchan (2004: 260). Dengan seizin kepala sekolah pengambilan data yang dilakukan oleh peneliti menggunakan jam pelajaran pertama sehingga semua siswa dapat mengerjakan dan mengisi kuesioner. Setiap item dalam kuesioner terdapat pernyataan positif (favourable) dan pernyataan negatif (unfavourable).

2. Pemberian Skor

Format yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara menjawab item-item yang disediakan dengan empat alternatif jawaban sebagai berikut:

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

(47)

Menurut Arikunto (2009:100) untuk angket dengan opsi jawaban “sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju”(atau sejenisnnya), cocok untuk jenis informasi yang sifatnnya pendapat pribadi atau kesaksian seseorang terhadap suatu kejadian. Maka digunakan angket dengan alternatif tersebut.

Jawaban dari subjek akan diolah dengan cara menjumlahkan skor jawaban dari subjek. Penentuan skor untuk setiap penilaian jawaban adalah sebagai berikut:

1. item favourable

Sangat Setuju (SS) = 4

Setuju (S) = 3

Kurang Setuju (KS) = 2 Tidak Setuju (TS) = 1

2. item unfavourable

Sangat Setuju (SS) = 1

Setuju (S) = 2

Kurang Setuju (KS) = 3 Tidak Setuju (TS) = 4

3. Kisi-kisi Kuesioner

(48)

mendukung memihak atau menunjukan ciri adanya penyesuaian diri terhadap sekolah sedangkan item yang unfavourable adalah item yang tidak mendukung, memihak atau menunjukan ciri adanya penyesuaian diri terhadap sekolah. Kisi-kisi dibuat sesuai dengan aspek-aspek penyesuaian diri para siswa terhadap sekolah yang terdapat pada table di bawah ini:

Tabel 1

Kisi-kisi Penyesuaian Diri Para Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Baturaja

Terhadap Sekolah

No Aspek Indikator Favorable Unfavorable Jumlah 1 Penyesuaiana

diri siswa terhadap tata tertib sekolah

Kemampuan

memahami dan mentaati tata tertib sekolah

3, 11, 22, 33, 50, 51,

52

9, 21, 24, 31, 41, 49, 70

14

Total 14 2 Penyesuaian

diri siswa terhadap lingkungan sekolah a. Kemampuan mengenali sekolah dan menjaga nama baik sekolah b. Kemampuan memelihara fasilitas dan keindahan sekolah c. Kemampuan memelihara keamanan dan ketenangan sekolah 10

2, 12, 23, 48

10, 53, 42 34

4, 20, 27, 43, 54 40 2 8 4 Total 14 3 Penyesuaian

diri terhadap pelaksanaan kegiatan pendidikan a. Kemempuan mengikuti pelajaran b. Kemampuan mengembangka

13, 19, 25, 47, 64, 69 35

5, 8, 18, 37, 55, 61

26

12

(49)

sekolah n keterampilan melalui

ekstrakurikuler

Total 14 4 Penyesuaian

diri siswa terhadap teman-teman sebaya a. Kemampuan memahami diri dan orang lain b. Kepercayaan

diri

c. Kemampuan berkerjasama

17, 28

6, 62, 66

45, 67

16, 44

29, 56, 57, 65 14 4 7 3 Total 14 5 Penyesuaian

diri siswa terhadap guru dan karyawan sekolah a. Kemampuan menjalin relasi dengan guru dan karyawan sekolah b. Kemampuan menghargai dan menghormati guru dan karyawan sekolah

15, 32, 46, 36

58, 59, 64

1, 7, 39, 60, 63

30, 38

9

5

(50)

Tabel 2

Kisi-kisi Penyesuaian Diri Para Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Baturaja

Terhadap Sekolah Setelah direvisi

No Aspek Indikator Favorable Unfavorable Jumlah 1 Penyesuaiana

diri siswa terhadap tata tertib sekolah

Kemampuan

memahami dan mentaati tata tertib sekolah

11, 22, 33, 50, 51

9, 24, 41, 49, 70

10

Total 10 2 Penyesuaian

diri siswa terhadap lingkungan sekolah d. Kemampuan mengenali sekolah dan menjaga nama baik sekolah e. Kemampuan memelihara fasilitas dan keindahan sekolah f. Kemampuan memelihara keamanan dan ketenangan sekolah 10

2, 12, 23, 48

10, 42

34

4, 20, 27, 43, 54 40 2 8 3 Total 13 3 Penyesuaian

diri terhadap pelaksanaan kegiatan pendidikan sekolah c. Kemempuan mengikuti pelajaran d. Kemampuan mengembangka n keterampilan melalui ekstrakurikuler

13, 19, 25, 47, 64, 69 35

5, 8, 18, 37, 55, 61

12

1

Total 13 4 Penyesuaian

diri siswa terhadap teman-teman sebaya d. Kemampuan memahami dir dan orang lain e. Kepercayaan

Diri

17, 28

6, 62, 66 16

29, 56, 57, 65

3

(51)

f. Kemampuan berkerjasama

67 14 2

Total 12 5 Penyesuaian

diri siswa terhadap guru dan karyawan sekolah c. Kemampuan menjalin relasi dengan guru dan karyawan sekolah d. Kemampuan menghargai dan menghormati guru dan karyawan sekolah

15, 32, 46, 36

58, 59, 64

1, 39, 60, 63

30, 38

8

5

Total 13 Total Keseluruhan 61

4. Validitas dan Realibilitas a. Validitas

(52)

Tabel 3

Jumlah Item-item yang Valid dan Item-item yang Gugur

No No Item Jumlah

1 Valid 1,2,4,5,6,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18, 19,20,22,23,24,25,27,28,29,30,32,33,34,35,36, 37,38,39,40,41,42,42,46,47,48,49,50,51,54,55, 56,57,58,59,60,61,62,63,64,65,66,67,68,69,70

61

2 Gugur 3,7,21,26,31,44,45,52,53 9

Uji validitas dilakukan dengan metode Person atau metode Produck Moment, yaitu dengan mengkoralasikan skor butir pada kuesioner dengan skor totalnnya. Adapun rumus Pearson Produck Moment yaitu:

(

)( )

(

)

{

}

{

( )

}

= 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N rxy Keterangan: xy

r : Koefisien korelasi antar x dan y. N : Product dari x dan y

X : Skor dari kelompok I (item ganjil) Y : Skor dari kelompok II (item genap) N : Jumlah responden yang diteliti.

b. Reliabilitas

(53)

menunjukan konsistensi hasil pengukuran yang diperlihatkan dalam taraf ketetapan dan ketelitian hasil.

Koefisien korelasi reliabilitas diperoleh dengan perhitungan mengunakan metode belah dua (Spilit –Half-Method) berdasarkan belah gasal genap. Untuk menghitung taraf reliabilitas dilakukan dengan cara mentabulasi data dengan menskor setiap item. Langkah selanjutnya adalah skor yang berasal dari item ganjil dijadikan sebagai belahan pertama (X) dan skor yang berasal dari item yang bernomor genap dijadikan belahan kedua (Y). Mencari koefisien korelasi skor belahan dua ganjil-genap dengan rumus:

xy xy tt

r r r

+ =

1 2

Keterangan :

tt

r : Koefisien reliabilitas

xy

r : Koefisien korelasi kelompok item ganjil dan genap.

(54)

Berdasarkan perhitungan dengan rumus tersebut koefisien validitas dan reliabilitas penelitian tingkat penyesuaian diri para siswa kelas VII SMP Negeri 2 Baturaja tahun pelajaran 2009/2010 terhadap sekolah yaitu:

Tabel 4

Koefisien Reliabilitas dan Validitas Penyesuaian Diri Para Siswa Tahun Pelajaran 2009/2010 Terhadap Sekolah

Koefisien Penelitian Validitas 0,94 Reliabilitas 0,89 Perhitungan koefisien validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada

lampiran 4

Penafsiran tentang tinggi atau rendahnya validitas dan reliabilitas berdasarkan tingkat besar koefisien korelasi yang dipakai sebagai acuan seperti :

Table 5

Klasifikasi Koefisien Reliabilitas Alat Ukur Koefisien Korelasi Klasifikasi

0,91-1,00 Sangat Tinggi

0,71-0,90 Tinggi 0,41-0,70 Cukup 0,21-0,40 Rendah

Negatif-0,20 Rendah Sekali

Berdasarkan klasifikasi koefisien reliabilitas dapat disimpulkan bahwa reliabilitas kuesioner penyesuaian diri siswa terhadap sekolah SMP Negeri 2 Baturaja termasuk dalalam katagori tinggi yaitu (0,89).

D. Prosedur Pengumpulan Data 1. Tahap Persiapan

(55)

memberi tahu pihak sekolah bahwa peneliti berkeinginan mengadakan penelitian disekolah SMP Negeri 2 baturaja. Setelah diberi ijin peneliti mempersiapkan kuesioner.

2. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian di laksanakan pada siang hari yaitu ketika para siswa kelas VII baru pertama kali masuk sekolah setelah dari libur semester. Pengumpulan dan penelitian dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh pihak sekolah, jadwal penelitian pada masing-masing kelas yaitu dengan rincian sebagai berikut :

Table 6

Jadwal PenelitianPenyesuaian Diri Para Siswa Terhadap Sekolah Tahun Pelajaran

2009/2010

Kelas Hari/Tanggal Waktu

VII A Senin, 4 January 2010 01.00-01.35 VII B Senin, 4 January 2010 02.00-02.35

Dalam melaksanakan penelitian ini kuesioner diedarkan sendiri oleh peneliti. Selama melakukan penelitian dikelas didampingi oleh guru pembimbing.

E. Teknik Analisis Data

Setelah mengetahui Validitas dan Reliabilitas selanjutnnya mencari Mean keseluruhan dan Mean per aspek.

1. Mencari Mean Keseluruhan

(56)

N X M =

Keterangan Rumus:

M : Mean (skor rata-rata)

∑X : Jumlah skor Penyesuaian diri para siswa terhadap sekolah N : Jumlah siswa

Perhitungan Mean keseluruhan Penyesuaian diri para siswa kelas VII SMP Negeri 2 Baturaja tahun pelajaran 2009/2010 terhadap sekolah yaitu:

N X M =

= 80 16768

= 209,6=210

2. Mencari Mean Per Aspek Tabel 7

Perhitungan mean Per aspek No Aspek

penyesuaian diri

Mencari Mean Hasil Mean 1 Tata tertib Sekolah

N X M =

80 3448 = M 43 2 Lingkungan

Sekolah N

X M =

80 3359 = M 42 3 Pelaksanaan

Kegiatan N

X M =

(57)

Pendidikan Sekolah

80 3376 = M

4 Teman-teman

Sebaya N

X M =

80 3373 = M

42

5 Karyawan Sekolah

N X M =

80 3212 = M

(58)

41 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini memuat hasil penelitian mengenai penyesuaian diri para siswa SMP Negeri 2 Baturaja terhadap peraturan sekolah dan pembahasannya.

A. Hasil Penelitian

Pada bagian ini disajikan jawaban atas masalah penelitian yang pertama yaitu: Bagaimana penyesuaian diri para siswa kelas VII SMP Negeri 2 Baturaja tahun pelajaran 2009/2010 terhadap sekolah?

1. Penyesuaian diri para siswa kelas VII SMP Negeri 2 Baturaja tahun pelajaran 20009/2010 terhadap sekolah yaitu:

Penyesuaian diri para siswa kelas VII SMP Negeri 2 Baturaja tahun pelajaran 20009/2010 terhadap sekolah dibedakan menjadi dua katagori yaitu kategori tinggi (T) dan kategori rendah (R). Penentuan katagori rendah dan katagori tinggi berdasarkan Mean. Siswa yang memeperoleh skor ≥ Mean termasuk katagori tinggi. Sedangkan siswa yang memeperoleh skor ≤ Mean termsuk katagori rendah. Mean tmerekap aspek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

Tabel 8 Mean Tiap Aspek

No Aspek Penyesuaian Diri Mean

1 Penyesuaian diri terhadap tata tertib sekolah 43 2 Penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah 42 3 Penyesuaian diri terhadap pelaksanaan

kegiatan pendidikan sekolah

(59)

Sebaya

5 Penyesuaian diri terhadap karyawan Sekolah 40

Jumlah 209

Berdasarkan analisis data penelitian yang telah dilakukan dapat dikemukakan hasil penelitian sebagai berikut:

a. Tingkat Penyesuaian Diri Para Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Baturaja Terhadap Sekolah Pada Tiap Aspek

Siswa yang termasuk katagori tinggi dalam penyesuaian diri terhadap peraturan tata terib sekolah dalam tiap aspek adalah siswa yang memperoleh skor kuesioner ≥ Mean tiap aspek. Sedangkan siswa yang temasuk dalam katagori rendah pada penyesuaian diri terhadap sekolah adalah siswa yang memperoleh skor kuesioner ≤ Mean tiap aspek. Tingkat Penyesuaian Diri Terhadap Sekolah Pada Tiap Aspek disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 9

Penyesuaian Diri Para Siswa Kelas VII Smp Negeri 2 Baturaja Terhadap Sekolah Tahun pelajaran 2009/2010 Dalam Tiap Aspek

Aspek Penyesuaian Diri Mean Katagori Penyesuaian

Diri Jumlah

Tinggi (T) Rendah (R) Penyesuaian diri terhadap

tata tertib sekolah

43 42(53%) 38(47%) 80(100%) Penyesuaian diri terhadap

lingkungan sekolah

(60)

Penyesuaian diri terhadap pelaksanaan kegiatan pendidikan sekolah

42 47(59%) 33(41%) 80(100%)

Penyesuaian diri terhadap teman-teman Sebaya

42 44(55%) 36(45%) 80(100%) Penyesuaian diri terhadap

karyawan Sekolah

40 43(54%) 37(46%) 80(100%)

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa dalam semua aspek jumlah siswa yang berada pada katagori tinggi lebih banyak dari pada yang berada pada katagori rendah.

b. Hasil penelitian secara umum Tabel 10

Penyesuaian Diri Para Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Baturaja Terhadap Sekolah Tahun pelajaran 2009/2010

Responden Penyesuaian Diri Para Siswa Terhadap Sekolah

Total Tinggi (T) Rendah ( R )

Para siswa kelas VII

43 (54,00 %) 37(46,00 %) 80

Berdasarkan data di atas secara keseluruhan (semua aspek) dapat disimpulkan bahwa jumlah siswa yang berada pada tingkat penyesuaian katagori tinggi lebih banyak dari pada jumlah siswa yang berada pada katagori rendah

(61)

Berdasarkan hasil penelitian yang yang telah dilakukan, usulan program layanan bimbingan didasarkan pada item-item yang skornnya tergolong dalam 10% terendah atau item 8 terendah.

Adapun usulan program layanan bimbingan yang cocok untuk diberikan guna meningkatkan penyesuaian diri siswa adalah sebagai berikut:

Tabel 11

Peringkat 8 terndah per aspek No No

Item

Aspek Indikator Skor

1 20 Penyesuaian Diri Terhadap

Lingkungan Sekolah

Mampu memelihara fasilitas dan keindahan sekolah

199

2 1 Penyesuaian Diri Siswa Terhadap Guru

dan Karyawan Sekolah

Mampu menjalin relasi dengan guru dan karyawan

203

3 10 Penyesuaian Diri Siswa Terhadap Lingkungan Sekolah

Mampu Memelihara Keamanan dan Ketenangan Sekolah

204

4 15 Penyesuaian Diri Siswa Terhadap Guru

dan Karyawan Sekolah

Mampu Menjalin Relasi dengan Guru dan Karyawan

204

5 28 Penyesuaian Diri Siswa Terhadap Teman-Teman

Sebaya

Mampu Memahami Diri dan Orang Lain

204

6 60 Penyesuaian Diri Siswa Terhadap Guru

dan Karyawan Sekolah

Mampu Menjalin Relasi dengan Guru dan Karyawan

204

7 12 Penyesuaian Diri Terhadap

Lingkungan Sekolah

Mampu Memelihara fasilitas dan Keindahan Sekolah

205

8 30 Penyesuaian Diri Siswa Dengan Guru dan Karyawan Sekolah

Mampu Menghormati dan Menghargai guru dan Karyawan Sekolah

(62)

Dari delapan peringkat terendah peneliti hanya menentukan lima topik bimbingan untuk dijadikan SPB dikarenakan ada beberapa item dalam aspek dan indikator yang sama.

Tabel 12

Usulan Program Bimbingan Yang Relevan

No Aspek Indikator No

Item

Topik 1 Penyesuaian

Diri Siswa Terhadap

Lingkungan Sekolah

Mampu memelihara fasilitas dan keindahan sekolah

20, 12

Tanggung jawab

2 Penyesuaian

Diri Siswa Terhadap Guru dan Karyawan Sekolah

Mampu menjalin relasi dengan guru dan karyawan

1, 15, 60

Kerjasama

3 Penyesuaian

Diri Siswa Terhadap Lingkungan Sekolah Mampu memelihara keamanan dan ketenangan sekolah

10 Mengenali unsur-unsur

keamanan

4 Penyesuaian

Diri Siswa Terhadap

Teman-Teman Sebaya

Mampu memahami diri dan orang Lain

28 Empati

5 Penyesuaian

Diri Siswa Dengan Guru dan Karyawan Sekolah

Mampu Menghormati dan Menghargai guru dan Karyawan Sekolah

30 Kemampuan mencintai dan dicintai

B. Pembahasan Hasil Penelitian

(63)

siswa yang dapat menyesuaikan diri terhadap sekolah dengan baik. Sedangkan siswa yang tingkat penyesuaian dirinya rendah adalah siswa yang masih kurang dalam menyesuaikan diri terhadap sekolah, baik yang datang dari dalam dirinya maupun dari lingkungan sekitarnya.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar siswa kelas VII SMP Negeri 2 Baturaja telah mampu menyesuaikan diri terhadap peraturan sekolah dengan baik. Hal ini barang kali disebabkan karena mereka telah mampu melewati proses yang panjang akan pengenalan sekolah, baik gedung sekolah, karyawan guru, teman-teman dan yang paling penting yaitu terhadap sekolah.

Beberapa faktor yang kemungkinan mendukung tingginya tingkat penyesuaian diri para siswa adalah:

1. Lingkungan sekolah SMP Negeri 2 Baturaja adalah sekolah Negeri yang memiliki latar belakang disiplin yang cukup baik. Suasana ini sangat tercermin dalam aktivitas sekolah, seperti disiplin dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas, disiplin dalam administrasi sekolah, dan yang lebih penting yaitu disiplin dalam mentaati peraturan sekolah. Masyarakat pun sudah tidak asing lagi dengan sekolah ini karena SMP Negeri 2 Baturaja ini termasuk salah satu sekolah favorit di Baturaja khususnya kabupaten Ogan Komering Ulu, terbukti penyaringan untuk masuk ke SMP ini sangat ketat dan siswanya berasal dari berbagai penjuru wilayah OKU.

(64)

yang diciptakan oleh guru dalam interaksi terhadap para siswa sangat berpengaruh terhadap perkembangan penyesuaian diri siswa.

3. Para siswa SMP Negeri 2 Baturaja merupakan siswa yang sudah terpilih dan disaring dari SD yang nilainya memenuhi kriteria untuk masuk ke SMP Negeri 2 Baturaja. Siswa yang terpilih merupakan siswa memiliki prestasi yang cukup baik dalam hal Akademik ini terbukti bahwa setiap siswa harus memiliki Nem rata-rata 7 untuk masuk ke SMP Negeri 2 ini. Oleh karena siswa yang diterima merupakan siswa yang sudah terbiasa dalam pola disiplin sehinggga mereka sudah tidak sulit lagi dalam menyesuaikan diri terhadap sekolah.

(65)

48 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini disajikan ringkasan, kesimpulan, dan saran. A. Ringkasan

1. Masalah Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyesuaain diri para siswa kelas VII SMP Negeri 2 Baturaja tahun pelajaran 2009/2010 terhadap sekolah, masalah yang hedak dijawab dalam penelitian ini adalah:

a. Bagaimanakah penyesuaian diri para siswa kelas VII SMP Negeri 2 Baturaja tahun pelajaran 2009/2010 terhadap sekolah?

b. Usulan program bimbingan seperti apakah yang cocok bagi para siswa kelas VII SMP Negeri 2 Baturaja tahun pelajaran 2009/2010 terhadap sekolah?

2. Jenis Penelitian

(66)

Instrumen penelitian adalah kuesioner yang memeiliki 70 item pertannyaan yang memilki 4 aspek penyesuaian diri, yaitu: (1) penyesuaian diri siswa terhadap tata tertib sekolah (2) Penyesuaian diri siswa terhadap lingkungan sekolah (3) Penyesuaian diri siswa terhadap pelaksanaan kegiatan pendidikan sekolah (4) Penyesuaian diri siswa terhadap teman-teman sebaya (5) Penyesuaian diri siswa dengan guru dan karyawan sekolah.

Prosedur dalam pengumpulan data pertama, persiapan yang dilakukan adalah peneliti memberi tahu pihak sekolah bahwa peneliti berkeinginan mengadakan penelitian disekolah SMP Negeri 2 Baturaja, setelah diberi ijin peneliti mempersipkan kuesioner. Kemudian pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada siang hari yaitu ketika para siswa kelas VII baru pertama kali masuk sekolah setelah libur semester. Penelitian dilaksanakan sesuai dengan jadwal yag telah ditentukan oleh pihak sekolah. Teknik analisis data yang digunakan dengan menggunakan koefisien reliabilitas dan kefisien validitas.

B. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pembahasan dapat disimpulkan dalam beberapa hal yaitu:

1. Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan adalah sebagian besar siswa SMP Negeri 2 Baturaja sudah mampu menyesuaikan diri terhadap sekoah dengan baik.

(67)

item-item yang skornnya tergolong dalam 10% terendah atau item 8 terendah.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan maka penelitian memberikan saran sebagai berikut:

1 Kepada sekolah

Berdasarkan hasil penelitian SMP Negeri 2 Baturaja hendaknya meningkatkan pelayanan bimbingan sehingga siswa mampu menyesuaikan diri terhadap sekolah dengan baik, dan juga guru BK hendaknya harus memiliki waktu yang khusus untuk memberikan bimbingan kepada siswa secara terjadwal, bila memungkinkan penambahan guru bimbingan atau guru BK haruslah dipertimbangkan oleh kepala sekolah sehingga dapat menjangkau permasalahan yang dihadapi oleh semua siswa dan menghilangkan kesan bahwa guru pembimbing adalah polisi sekolah. Dasar pertimbangannya karena di SMP Negeri 2 Baturaja hanya ada 1 guru BK dan merangkap koordinator guru BK.

2. Kepada Guru Pembimbing

(68)

3. Bagi Peneliti

Dapat menjadikan skripsi ini sebagai bahan referensi bagi penulisan karya ilmiah, sehingga dapat informasi dan mengetahui tahapan atau proses penelitian.

4. Bagi Peneliti Lain

(69)

52

Daftar Pustaka

Agnes, Dwi Eryani. 2006. Deskripsi tingkat penyesuaian diri terhadap peraturan sekolah serta implikasinnya bagi usulan-usulan topik bimbingan kelompok (Skripsi). SHADAR: Yogyakarta

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan. Jakarta: Praktik. PT. Asdi Mahasatya

1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Azwar, Saifuddin. 2003. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Fahmy, Mustofa. 1982. Penyesuaian Diri. Jakarta: Bulan Bintang

Furchan, Arief. 1982. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional

Hurlock. 1999. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga

K. Mei Fina Lusiawati. 2004. Tingkat Penyesuaian Diri Terhadap Peraturan Tata tertib, Kegiatan Mata Pelajaran, dan teman-teman sekolah (Skripsi). SHADAR:Yogyakarta.

Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius

Panuju, Panut dan Ida Umami. 1999. Psikologi Remaja. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya

Pusat Bahasa. Kamus Bahasa Indonesia . Dapartemen Pendidikan Nasional Indonesia. 24-11-2008. http://Pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php.

Purwanto. 2007. Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sofyan. S. Willis. 1986. Problema Remaja dan Pemecahannya. Bandung: Angkasa

Soetopo. Hendayat. 1986. Pembinaan dan Pengmbangan Kurikulum: Penerbiit Bina Aksara: Jakarta

(70)

Winkel, W.S(1991). Bimbingan dan Konseling di Institut Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia

Walgito, Bimo. 1986. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andioffset Wirawan Sarwono, Sarlito. 2005. Psikologi Remaja. Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada

(71)
(72)
(73)
(74)

53

No:

Pengantar

Para siswa yang terkasih,

Pada kesempatan ini saya mohon kesediaan Anda membantu saya dalam penelitian ini dengan

menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner ini. Maksud dari kuesioner ini adalah untuk

mengetahui pendapat Anda mengenai “penyesuaian diri”. Kuesioner ini bersifat rahasia dan tidak

berdampak pada nilai raport Anda, karena itu saya berharap Anda dapat menjawabnya dengan

jujur, sesuai dengan pendapat Anda atau pengalaman Anda sendiri. Jawaban Anda sangat saya

hargai. Atas bantuan Anda saya ucapkan terima kasih.

Petunjuk

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda centang (

) pada kolom

lembar jawab yang telah disediakan yang sesuai dengan pendapat atau keadaan Anda yang

sesungguhnya. Bubuhkan tanda centang (

) pada kolom :

SS

: yang berarti

Sangat Setuju

S

: yang berarti

Setuju

J

: yang berarti

Kurang Setuju

SJ

: yang berarti

Tidak Setuju

No Pernyataan

SS

S

J

SJ

1.

Saya hanya mengenal beberapa guru di sekolah ini

2.

Saya menyiram dan membersihkan WC setelah buang air

besar dan buang air kecil

3. Saya menggunakan seragam sesuai dengan ketentuan

sekolah

4.

Saya tidak menyiram dan membersihkan WC setelah

buang air besar dan buang air kecil

5.

Saya sering menunggu waktu untuk pulang sekolah

6.

Saya berani mengemukakan pendapat sendiri dengan cara

yang menurut saya sopan kepada teman-teman

7.

Saya tidak mengenal karyawan disekolah

8.

Saya lebih senang jika guru tidak memberikan tugas untuk

dikerjakan

9.

Saya pernah terlambat masuk ke sekolah

10. Saya tidak membuat kegaduhan disekolah ini

11. Saya menjaga nama baik sekolah dengan melakukan

tindakan sesuai dengan aturan yang ada di lingkungan luar

sekolah maupun dalam sekolah

12. Saya

tidak

mencorat-coret

bangku atau meja yang ada di

sekolah

(75)

54

16. Saya hanya mempunyai sedikit teman di sekolah ini

17. Saya mengenal dekat teman-teman di sekolah ini

18. Saya belajar hanya jika ada ujian saja

19. Sedapat mungkin saya mengerjakan semua tugas mata

pelajaran yang diberikan oleh guru

20. Bagi saya, karyawan sekolah adalah orang yang

bertanggung jawab menjaga keindahan dan kerapihan

sekolah

21. Saya pernah menggunakan seragam yang tidak sesuai

dengan ketentuan sekolah

22. Saya mematuhi tata tertib yang berlaku di sekolah ini

23. Saya menjaga kebersihan sekolah dengan cara membuang

sampah pada tempatnya

24. Saya tidak meminta izin kepada guru ketika saya

meninggalkan kelas pada saat pelajaran sedang

berlangsung

25. Saya

mengerjakan

tugas dengan sungguh-sungguh yang

diberikan guru

26. Saya tidak mengikuti kegiatan ekstra kurikuler yang

diadakan oleh sekolah

27. Saya mencoret bangku atau meja sekolah.

28. Saya merasa nyaman berada di antara teman-teman di

sekolah

29. Saya mengikuti bujukan teman di sekolah ini

30. Saya berpikir bahwa setiap guru sama saja dalam mengajar

para siswa

31.

Saya

pernah

membolos

32. Selain para guru, saya juga mengenal para karyawan di

sekolah ini

33. Saya berada di sekolah minimal 10 menit sebelum bel

masuk sekolah berbunyi

34. Saya membuat kegaduhan di

dalam

sekolah

35. Saya mengikuti kegiatan ekstra kurikuler yang ada di

sekolah ini

36. Saya dapat mengikuti cara-cara guru dalam mengajar para

siswa

37. Saya merasa terbebani jika harus mengerjakan PR

38. Saya mengabaikan teguran satpa, ketika saya melanggar

peraturan

39. Saya merasa gugup jika harus berbicara dengan guru

40. Saya berbohong ketika jajan dikantin

(76)

55

44. Saya membenci teman di sekolah ini

45. Saya dapat bekerja sama dengan teman dalam suatu

kelompok diskusi

46. Saya dapat mengemukakan pendapat saya kepada guru

47. Saya berpikir bahwa tugas sekolah berguna untuk

membantu pemahaman siswa lebih mendalam terhadap

materi pelajaran.

48. Bagi saya, terjaganya keindahan dan kerapihan sekolah

merupakan tanggung jawab segenap warga sekolah

termasuk siswa

49. Saya dihukum karena melanggar tata tertib di sekolah ini

50. Saya meminta izin kepada guru jika harus keluar kelas

pada saat jam pelajaran berlangsung

51. Saya mengikuti upacara bendera yang diadakan di sekolah

52. Saya memberitahu pihak sekolah jika tidak masuk sekolah

53. Saya jujur ketika jajan dikantin

54. Saya merusak peralatan di ruang laboratorium IPA

55. Saya malas mencatat setiap mata pelajaran yang ada di

sekolah

56. Saya merasa minder berada di antara teman-teman di

sekolah ini

57. Saya lebih senang berdiam diri disbanding harus

mengemukakan pendapat saya kepada teman-teman

58. Saya menyapa karyawan yang bekerja di sekolah ini

ketika berpapasan dengan mereka

59. Saya mengetahui tugas yang biasa dilakukan oleh para

karyawan sekolah

60. Saya menghindari tatap muka dengan guru

61. Saya sekolah karena terpaksa

62. Saya merasa percaya diri berada diteman-teman

63. Saya sulit mengikuti cara-cara yang digunakan guru dalam

mengajar

64. Saya menghormati semua karyawan yang ada disekolah

65. Saya merasa malas bergaul dengan teman-teman di

sekolah ini

66. Saya dapat dipercaya oleh teman-teman di kelas ini untuk

menjadi pengurus kelas

67. Saya mengenal banyak teman di sekolah ini

68. Saya mencatat setiap pelajaran di sekolah dengan rapih

dan teratur

69. Saya sangat senang belajar di sekolah ini

(77)

56

Nama :

No:

Pengantar

Para siswa yang terkasih,

Pada kesempatan ini saya mohon kesediaan Anda membantu saya dalam penelitian ini dengan

menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner ini. Maksud dari kuesioner ini adalah untuk

mengetahui pendapat Anda mengenai “penyesuaian diri”. Kuesioner ini bersifat rahasia dan tidak

berdampak pada nilai raport Anda, karena itu saya berharap Anda dapat menjawabnya dengan

jujur, sesuai dengan pendapat Anda atau pengalaman Anda sendiri. Jawaban Anda sangat saya

hargai. Atas bantuan Anda saya ucapkan terima kasih.

Petunjuk

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda centang (

) pada kolom

lembar jawab yang telah disediakan yang sesuai dengan pendapat atau keadaan Anda yang

sesungguhnya. Bubuhkan tanda centang (

) pada kolom :

SS

: yang berarti

Sangat Setuju

S

: yang berarti

Setuju

J

: yang berarti

Kurang Setuju

SJ

: yang berarti

Tidak Setuju

No Pernyataan

SS

S

J

SJ

1.

Saya hanya mengenal beberapa guru di sekolah ini

2.

Saya menyiram dan membersihkan WC setelah buang air

besar dan buang air kecil

3.

Saya tidak menyiram dan membersihkan WC setelah

buang air besar dan buang air kecil

4.

Saya sering menunggu waktu untuk pulang sekolah

Gambar

Tabel 2 Kisi-kisi Penyesuaian Diri Para Siswa
Tabel 3 Jumlah Item-item yang Valid dan Item-item yang Gugur
Tabel 4 Koefisien Reliabilitas dan Validitas Penyesuaian Diri Para Siswa
Jadwal PenelitianTable 6  Penyesuaian Diri Para Siswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

ABSTRAK : Kesulitan dalam mengintegrasikan data pada beberapa sistem yang berbeda menjadi salah satu masalah yang sering dialami oleh developer , mulai dari

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat nilai activism yang kurang baik pada Mahasiswa Profesi Ners Universitas Muhammadiyah , nilai activism tersebut adalah

Penggunaan hermeneutik sebagai landas- an utama dalam mencoba melihat persoalan yang muncul seperti di atas adalah menurut penulis sangat relevan, hal mana pada satu sisi didasari

2.4 Mengembangkan perilaku sebagai pembawa damai sejahtera dalam kehidupan sehari-hari... bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif

Sebelum melaksanakan praktek mengajar, praktikan membuat RPP sesuai dengan kompetensi yang akan diajarkan. Praktikan mendapat kesempatan untuk mengajar menggunakan

• Hasilnya kemudian adalah sebuah kumpulan indikator kinerja untuk setiap spesialisasi yang kemudian distandarisasi berdasarkan sistem yang telah ada seperti sistem point. •

Gangguan yang timbul pada akhir kehamilan atau persalinan hampir selalu disertai anoksia/hipoksia janin dan berakhir dengan asfiksia neonatus dan bayi mendapat perawatan

Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan (termasuk investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat