• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA ILMU KEOLAHRAGAAN FPOK UPI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA ILMU KEOLAHRAGAAN FPOK UPI."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Armadi, 2013

Hubungan Kebugaran Jasmani dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA S1 ILMU KEOLAHRAGAAN FPOK UPI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Keolahragaan

Program Studi Ilmu Keolahragaan

Oleh ARMADI

0900906

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI

DENGAN PRESTASI AKADEMIK

MAHASISWA S1 ILMU KEOLAHRAGAAN

FPOK UPI

Oleh Armadi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Armadi 2013

Universitas Pendidikan Indonesia Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Armadi, 2013

Hubungan Kebugaran Jasmani dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Nama : Armadi NIM : 0900906

Judul : HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA ILMU KEOLAHRAGAAN FPOK UPI

Disetujui dan Disahkan Oleh: Pembimbing I

Dr. Surdiniaty Ugelta, M.Kes., AIFO NIP. 195912201987032001

Pembimbing II

Agus Rusdiana M.Sc., Ph.D. NIP. 197608122001121001

Mengetahui

Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan

(4)

ABSTRAK

Armadi. NIM: 0900906 Prodi: Ilmu Keolahragaan. Judul: Hubungan Kebugaran Jasmani dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK UPI Pembimbing I: Dr. Surdiniaty Ugelta M.Kes. AIFO. Pembimbing II: Agus Rusdiana M.Sc. Ph.D.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kemampuan tubuh secara anatomis dan fisiologis dalam menunjang keberhasilan mahasiswa ditinjau dari prestasi akademik. Masalah pokok dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana gambaran kebugaran jasmani mahasiswa S1 Ilmu Keolahragaan FPOK UPI? (2) Apakah terdapat hubungan antara kebugaran jasmani dengan prestasi akademik mahasiswa S1 Ilmu Keolahragaan FPOK UPI?

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Asosiatif dengan penelitian korelasi, populasi penelitiannya adalah mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK UPI Angkatan 2009 sebanyak 80 orang. Tehnik yang digunakan untuk menentukan sampel menggunakan tehnik random sampling dengan penentuan jumlah sampel menggunakan metode atau rumus Isaac dan Michael, dan setelah dimasukan kerumus diperoleh jumlah sampel sebanyak 45 orang.Alat ukur yang digunakan yaitu: Tes Kebugaran Jasmani menggunakan tes lari dengan Jarak Tempuh 2,4 Km. Teknik analisis data yang digunakan untuk pengujian hipotesis digunakan teknik (1) korelasi skor berpasangan (2) Uji Kebermaknaan (signifikansi) Koefisien Korelasi Ganda, pengujian dilakukan pada taraf= 0,05.

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis skor diperoleh hasil bahwa uji korelasi dengan pendekatan skor Berpasangan diperoleh skor r hitung 0,457, adapun hasil yang diperoleh dari untuk uji kebermaknaan korelasi diperoleh skor 3,371 dan untuk r tabel (dk=n-2) adalah 2,021 dari 45 sampel. Sesuai dengan penentuan keputusan dari uji kebermaknaan korelasi jika t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel maka Ho diterima dan t hitung ≥ t tabel maka H1 diterima. Skor yang diperoleh untuk uji kebermaknaan yaitu t hitung 3,371

dan t tabel 2,021 dengan taraf signifikansi α 0,05 = 2,021 adalaht t hitung (3,371) t tabel (2,021) maka Ho ditolak artinya tidak terdapat hubungan antara kebugaran jasmani dengan prestasi akademik mahasiswa S1 Ilmu Keolahragaan FPOK UPI. koefisien korelasi yang dihasilkan dari tiap variabel yaitu hubungan antara kebugaran jasmani dengan prestasi akademik mahasiswa S1 Ilmu Keolahragaan FPOK UPI sebesar 0,457 termasuk ke dalam kategori sedang.

(5)

Armadi, 2013

Hubungan Kebugaran Jasmani dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Armadi. NIM: 0900906 Prodi: Sport Science. Title: Relationships with Physical Fitness Sport Science Student Academic Achievement FPOK UPI Supervisor I: Dr. SurdiniatyUgelta Kes.AIFO. Supervisor II : Agus Rusdiana M.Sc.Ph.D.

The research was motivated by the ability of the body's anatomical and physiological support the success of students in terms of academic achievement . The central issue in this study were (1) Describing the physical fitness of students S1 Sport Science FPOK UPI ? (2) Is there a relationship between physical fitness with academic achievement of students S1 Sport Science FPOK UPI ?

The method used in this study is associative with correlation research, research is the student population of Sport Science UPI FPOK year 2009 as many as 80 people. Techniques used to determine the sample using random sampling techniques to determine the number of samples using methods or formulas Isaac and Michael, and after entered kerumus obtained a total sample of 45 orang.Alat measurement used are : Physical Fitness Test using the test run with Mileage 2,4 Km. Data analysis techniques are used to test the hypothesis used technique (1) Pairwise correlation score (2) Significance test (significance) Multiple Correlation Coefficient, tests are carried out at the level of = 0.05. Based on the results of data processing and analysis of the scores obtained by the results of that test scores approach Pairwise correlation with obtained scores count r 0.457, while the results obtained from correlation to test the meaningfulness of scores obtained for 3.371 and r table (df = n - 2) was 2.021 of the 45 samples . In accordance with the determination of the significance of the correlation of the test table if t ≤ t ≤ t table then Ho is accepted and t ≥ t table then H1 is accepted . Scores obtained for the significance test t 3.371 and 2.021 t table with a 0.05 significance level α = 2.021 adalaht t (3.371) ≥ t table (2.021) then Ho is rejected, meaning that there is no relationship between physical fitness with academic achievement of students S1 Sport Science FPOK UPI. The resulting correlation coefficient of each variable on the relationship between physical fitness with academic achievement of students FPOK UPI S1 Sport Science at 0.457 belong to the middle category.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah ... 6

1. Identifikasi Masalah ... 6

2. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Batasan Istilah ... 8

F. Metode Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Anatomical Fitness ... 10

1. Pengertian Anatomical Fitness ... 10

2. Kebutuhan Anatomical Fitness Untuk Mahasiswa Ilmu Keolahragaan... 11

3. Keuntungan Atau Manfaat Anatomical Fitness Bagi Mahasiswa Ilmu Keolahragaan ... 12

B. Physiological Fitness ... 13

1. Pengertian Physiological Fitness ... 13

2. Kebutuhan Physiological Fitness Untuk Mahasiswa Ilmu Keolahragaan... 14

3. Keuntungan Atau Manfaat Physiological Fitness Bagi Mahasiswa Ilmu Keolahragaan ... 16

C. Tingkat Kebugaran Jasmani ... 19

1. Pengertian Kebugaran Jasmani ... 20

(7)

Armadi, 2013

Hubungan Kebugaran Jasmani dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4. Manfaat Kebugaran Jasmani Bagi Mahasiswa Ilmu

Keolahragaan... 32

D. Prestasi Akademik ... 33

1. Pengertian Prestasi Akademik... 33

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Akademik ... 34

3. Ciri-Ciri Individu Yang Berprestasi ... 36

E. Hubungan Kebugaran Jasmani Dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Ilmu Keolahragaan ... 37

F. Kerangka Pemikiran ... 38

G. Hipotesis ... 39

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian... 40

B. Populasi dan Sampel ... 41

C. Instrumen Penelitian... 44

D. Desain Dan Langkah Penelitian ... 47

E. Prosedur Pengolahan Data ... 49

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Hasil Pengolahan ... 52

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 53

C. Pengujian Hipotesis ... 54

D. Analisis Koefisien Korelasi ... 55

E. Analisis Berdasarkan Kategori Kebugaran Dengan Presasi Akademik 56 F. Diskusi Penemuan ... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 61

B. Saran ... 61

DAFTAR FUSTAKA ... 63

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Desain penelitian Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Independen

(9)

Armadi, 2013

Hubungan Kebugaran Jasmani dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Kategori Kebugaran Jasmani dengan Jarak Tempuh 2,4 Km... 46

4.1 Rangkuman Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata(X ) Dan Simpangan Baku (S) Tiap Variabel ... 52

4.2 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Sampel dengan Pendekatan Uji Liliefors... 53

4.3 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas... 54

4.4 Uji Korelasi Kebugaran Jasmani Dengan Prestasi Akademik ... 54

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

A. Tes Kebugaran Jasmani Mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK UPI ... 65

B. Hasil Prestasi Akademik Mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK UPI Angkatan 2009 ... 68

C. Skor Nilai Akademik dan Tes Kebugaran Jasmani ... 70

D. T-Skor Nilai Akademik dan Tes Kebugaran Jasmani ... 71

E. Uji Normalitas Tiap Variabel ... 72

F. Uji Homogenitas Tiap Variabel ... 76

G. Uji Korelasi ... 78

H. Dokumentasi Penelitian ... 81

I. Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors ... 84

J. Nilai-Nilai dalam Distribusi t ... 85

K. Nilai-Nilai untuk Distribusi F ... 86

L. Tabel Skor Z ... 87

M. Nilai-Nilai r Product Moment ... 88

N. Surat Keputusan ... 89

O. Surat Ijin Penelitian ... 90

(11)

Armadi, 2013

Hubungan Kebugaran Jasmani dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan masyarakat modern tidak mungkin dapat dicapai tanpa kehadiran institusi pendidikan sebagai organisasi yang menyelenggarakan pendidikan secara formal.Kegiatan pendidikan yang berlangsung menempatkan institusi ini sebagai salah satu institusi sosial yang tetap eksis sampai sekarang.Sebagaimana yang diungkapkan oleh Tilaar (2006:43) bahwa, “Proses pendidikan yang berlangsung, mempunyai ukuran standarisasi dalam menilai sejauh mana pengetahuan dan keterampilan mahasiswa tercapai.” Secara umum perwujudannya berupa nilai-nilai yang diperoleh mahasiswa melalui proses belajar mengajar.

Mahasiswa dalam kaitannya dengan dunia pendidikan, merupakan salah satu substansi yang perlu diperhatikan, karena mahasiswa merupakan penerjemah terhadap dinamika ilmu pengetahuan, dan melaksanakan tugas mendalami ilmu pengetahuan tersebut.Ungkapan Baharuddin dan Makin (2004:13) bahwa

Mahasiswa secara umum merupakan subjek yang memiliki potensi untuk mengembangkan pola kehidupannya, dan sekaligus menjadi objek dalam keseluruhan bentuk aktivitas dan kreatifitasnya.Sehingga diharapkan mampu menunjukkan kualitas daya yang dimilikinya.

(12)

2

meraih prestasi akademik yang setara dengan kemampuan intelegensianya.Ungkapan Baiquni (2007:14) bahwa, “Pada dasarnya prestasi akademik merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor yang berbeda antara satu individu dengan individu lainnya.”Perbedaan individual dari faktor kepribadian cenderung menentukan penyesuaian diri dan kualitas prestasi akademik mahasiswa. “Faktor kepribadian seperti self image, kesadaran diri, ideal diri, motivasi, pengendalian dan harga diri memerlukan harmonisasi dalam proses belajar, yang akan mendukung terhadap hasil belajar.” (Wahyuni, 2007:23).

Persepsi yang positif terhadap kepribadian akan mempengaruhi konsep diri kearah yang positif, dan mendorong individu untuk meraih prestasi.Untuk mewujudkan harapan tersebut dibutuhkan jiwa dan raga yang sehat karena pada dasarnya sehat merupakan keinginan setiap orang. Dengan tubuh yang sehat tersebut, seseorang akan dapat melaksanakan tugas yang dijalaninya baik itu bekerja ataupun kegiatan lainnya yang rutin dilakukan.

kegiatan atau aktivitas yang dilakukan manusia haruslah didukung oleh tingkat kebugaran jasmani tertentu. Tingkat kebugaran jasmani setiap orang bersifat relatif yang dipengaruhi oleh aktivitas yang dilakukan sehari-hari. Kebugaranjasmani sangatlah penting, dan salah satu upaya untuk menjaga kebugaran jasmani yaitu dengan berolahraga yang teratur.

Pengertian kebugaran jasmani yang diungkapan oleh Giriwijoyo (2007:48) mengemukakan bahwa:

Keadaan kemampuan jasmani yang dapat menyesuaikan fungsi alat-alat tubuhnya terhadap tugas jasmani tertentu dan/atau terhadap keadaan lingkungan yang harus di atasi dengan cara yang efisien, tanpa kelelahan yang berlebihan dan telah pulih sempurna sebelum datang tugas yang sama pada esok harinya.

(13)

3

tuntutan masing-masing, semakin tinggi derajat kesegaran jasmani seseorang, maka semakin tinggi pula kemampuan fisiknya.Maka ketika seseorang mempunyai tingkat kebugaran jasamani yang baik maka dalam melakukan aktivitas sehari-harinya tidak akan mengalami kesulitan atau kelelahan yang berarti dalam melaksanakan tugasnya.

Kebugaran jasmani memiliki peranan penting yang menentukan produktivitas kerja pada umumnya dan belajar pada khususnya, manfaat kebugaran jasmani sangat bermacam macam, salah satunya ialah kebugaran bagi pelajar dan mahasiswa dapat mempertinggi kemauan dan kemampuan belajar. Contoh yang dapat dilihat adalah jika kondisi fisik terganggu (sakit), siswa tidak dapat berkonsentrasi dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan baik. Jika kondisi ini terus berlangsung, akan sangat mungkin prestasi belajar siswa akan mengalami penurunan (Kosasih, 1985:12). Berdasarkan ungkapan tersebut maka diketahui bahwa kebugaran jasmani adalah kondisi jasmani yang bersangkut paut dengan kemampuan dan kesanggupannya berfungsi dalam pekerjaan secara optimal dan efisien.Disadari atau tidak, sebenarnya kebugaran jasmani itu merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia karena kebugaran jasmani bersenyawa dengan hidup manusia.Kebugaran jasmani erat kaitannya dengan kegiatan manusia dalam melakukan pekerjaan dan bergerak. Kebugaran jasmani yang dibutuhkan manusia untuk bergerak dan melakukan pekerjaan bagi setiap individu tidak sama, sesuai dengan gerak atau pekerjaan yang dilakukan. Dengan demikian pula bagi mahasiswa sangat membutuhkan kebugaran jasmani agar dapat belajar dengan baik, mahasiswa yang sehat, bugar dan tidak mudah lelah dalam belajar, sudah sehrusnyalah mahasiswa untuk meningkatkan dan memelihara kebugaran jasmani.

(14)

4

B. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diungkap maka peneliti mengidentifikasi masalah penelitian ini mengenai tingkat kebugaran mahasiswa dengan prestasi akademik yang dicapai. Hal tersebut dilakukan dengan munculnya beberapa masalah bahwa prestasi akademik yang diperoleh setiap mahasiswa belum diketahui bagaimana mengenai kebugaran jasmani dari mahasiswa tersebut. Pada dasarnya prestasi akademik diperoleh berdasarkan intelegansi dari mahasiswa. Adapun ungkapan Kamaluddin, (2005: 76) yaitu, “Untuk meraih prestasi akademik yang baik, banyak orang berpendapat perlunya memiliki intelegensia yang tinggi sebagai bekal potensial yang akan memudahkan dalam belajar, dan pada akhirnya menghasilkan prestasi yang optimal.”Apabila didasarkan pada urain di atas dapat diketahui bahwa prestasi akademik berbanding lurus dengan intelegensi, tetapi permasalahan disini apakah ada hubungan kebugaran jasmani dengan prestasi akademik. Hal tersebut terungkap bahwa dengan adanya kebugaran jasmani yang baik maka seseorang akan mampu menjalankan berbagai aktivitas secara fokus dan tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Giriwijoyo (2007:48) mengemukakan bahwa:

Keadaan kemampuan jasmani yang dapat menyesuaikan fungsi alat-alat tubuhnya terhadap tugas jasmani tertentu dan/atau terhadap keadaan lingkungan yang harus di atasi dengan cara yang efisien, tanpa kelelahan yang berlebihan dan telah pulih sempurna sebelum datang tugas yang sama pada esok harinya.

(15)

5

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diungkap pada penenlitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana gambaran kebugaran jasmani mahasiswa S1 Ilmu Keolahragaan FPOK UPI Angkatan 2009?

b. Apakah terdapat hubungan antara kebugaran jasmani dengan prestasi akademik mahasiswa S1 Ilmu Keolahragaan FPOK UPI Angkatan 2009?

C. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan yang kita lakukan harus mempunyai tujuan dan mengandung maksud-maksud tertentu. Menurut Arikunto (2002:29), “Meneliti adalah pekerjaan yang tidak mudah, yang membutuhkan tenaga, waktu, dan biaya. Untuk apa kegiatan tersebut dilakukan jika tidak menghasilkan sesuatu yang tidak bermanfaat.” Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengkaji sejauh mana gambaran kebugaran jasmani mahasiswa S1 Ilmu Keolahragaan FPOK UPI Angkatan 2009.

2. Untuk mengkaji sejauh mana hubungan antara kebugaran jasmani dengan prestasi akademik mahasiswa S1 Ilmu Keolahragaan FPOK UPI Angkatan 2009.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah penulis paparkan, maka manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi kepada prodi Ilmu Keolahragaan FPOK UPI sebagai salah satu pertimbangan dalam meningkatkan kebugaran jasmani siswa ditinjau dari prestasi akademik.

(16)

6

2. Manfaat Praktis

a. Diharapkan dengan penelitian ini dapat dijadikan sebagai panduan atau pedoman untuk mengetahui gambaran kebugaran jasmani mahasiswa S1 Ilmu Keolahragaan FPOK UPI

b. Diharapkan dengan penelitian ini diketahui hubungan antara kebugaran jasmani dengan prestasi akademik mahasiswa S1 Ilmu Keolahragaan FPOK UPI Angkatan 2009.

E. Batasan Istilah

Penulis membatasi ruang lingkup penelitian ini agar lebih terarah pada tujuan, adapun pembatasan penelitiannya adalah sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan di Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan UPI Jurusan Ilmu Keolahragaan.

2. Populasi dan sampel (Subjek) pada penelitian ini adalah mahasiswa Ilmu Keolahragaan Angkatan 2009.

3. Adapun hal-hal yang diteliti dalam penelitian ini adalah kebugaran jasmani dan prestasi akademik mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK UPI Angkatan 2009.

4. Variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian ini yaitu: a. Variabel bebas (Indevendent) : Kebugaran Jasmani b. Variabel terikat (Devendent) : Prestasi Akademik

5. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis penelitian asosiatif dengan pendekatan penelitian menggunakan korelasi.

F. Metode Penelitian

(17)

7

(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk melakukan sebuah penelitian. Penggunaan metode dalam pelaksanaan penelitian adalah hal yang sangat penting, sebab dengan menggunakan metode penelitian yang tepat diharapkan dapat mencapai tujuan dan pemecahan masalah yang diinginkan.Oleh karena itu, diperlukan suatu metode tertentu agar data dapat terkumpul untuk keberhasilan penelitian.Mengenai jenis dan bentuk metode penelitian yang digunakan dalam sebuah penelitian biasanya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah penelitian tersebut. Seperti diungkapkan Surakhmad (1998:131) bahwa “Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan.”

Penggunaan metode penelitian tergantung kepada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain harus dilihat dari efektivitasnya, efisiennya, dan relevansinya metode penelitian tersebut. Suatu metode dikatakan efektif apabila selama pelaksanaan dapat terlihat adanya perubahan positif menuju tujuan yang diharapkan, dan suatu metode dapat dikatakan efisien apabila penggunaan waktu, fasilitas, biaya, dan tenaga dapat dilaksanakan sehemat mungkin serta dapat mencapai hasil yang maksimal.Kemudian metode dikatakan relevan apabila waktu penggunaan hasil pengolahan dengan tujuan yang hendak dicapai tidak terjadi penyimpangan dan tidak keluar dari aturan yang telah ditentukan. Sesuai dengan pendapat Furqon (2008:11) yang menyatakan bahwa,“Pertimbangan yang tampak ilmiah tetapi tidak propesional seringkali menghambat kita untuk berbuat sesuatu, sehingga kegiatan kita terbatas pada seminar dan diskusi tanpa tindak lanjut yang nyata.”

(19)

34

Armadi, 2013

Hubungan Kebugaran Jasmani dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

menggunakan aturan (prosedur) tertentu.Selain itu, penelitian juga menentukan ketekunan peneliti dalam setiap langkah.

Guna mempermudah dan menghilangkan kebingungan akan hakekat penelitian maka kita harus menggunakan suatu metode untuk mencapai tujuan yang kita inginkan. Maka penulis menggunakan penelitian asosiatif dengan pendekatan metode korelasional. Adapun pengertian dari metode korelasional menurut Suherman (2002:4) menjelaskan, “Metode korelasional biasanya menggambarkan kadar keterkaitan dua atau lebih variabel kuantitatif yang ditunjukkan melalui scaterplot atau koefisien korelasi.”

B. Populasi dan Sampel

Pada hakekatnya suatu penelitian harus memiliki bahan atau objek yang dijadikan suatu bukti bahwa hasil dari penelitian itu merupakan karya nyata sehingga penelitian itu dapat diterima dan dipertanggungjawabkan. Objek yang dimaksud yaitu mengenai populasi dan sampel.Maksud dari populasi dan sampel pada penelitian ini untuk lebih jelasnya akan dibahas sebagai berikut.

1. Populasi

(20)

35

penulis mengambil populasinya yaitu mahasiswa angkatan 2009 dengan banyaknya mahasiswa berjumlah 80 mahasiswa.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari kumpulan kelompok yang digunakan penelitian dimana data atau informasi itu didapat. Ungkapan tersebut senada dengan kutipan Rusli Lutan (2001:5.1) bahwa “Sampel adalah kelompok yang digunakan dalam penelitian dimana data atau informasi itu diperoleh.” Selanjutnya Arikunto (2002:109) mengartikan bahwa, “Sampel adalah sebagian

atau wakil populasi yang diteliti.” Kemudian Furqon (2008:146) menyatakan

bahwa “Sampel adalah bagian dari populasi.” Dari ketiga pengertian tadi dapat

diketahui bahwa sampel bagian dari populasi yang tidak dapat dipisahkan. Adapun yang harus diperhatikan dalam pengambilan sampel menurut Furqon (2008:146-147) yaitu “Hal yang harus diperhatikan dalam menentukan sampel adalah (1) bagaimana hasil-hasil penelitian itu akan digeneralisasikan, (2) sampel yang diambil hendaknya mewakili populasi.”

Penjelasan mengenai hal yang harus diperhatikan dalam menentukan sampel adalah sebagai berikut.

a. Populasi Hasil Penelitian Harus Mampu Digeneralisasikan.

Populasi dengan segala keterbatasannya harus didefinisikan secara jelas sehingga generalisasi hasil-hasil penelitian dapat dirumuskan secara akurat.Maksud dari generalisasi pada penelitian menurut Arikunto (2002:109) bahwa “Generalisasi penelitian adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi.”

b. Sampel harus Mewakili Populasi

Persoalan yang akan segera muncul ke benak kita adalah bagaimana dan berapa banyak sampel itu harus diambil sehingga dapat mewakili populasinya. Pernyataan tersebut dapat dijelaskan oleh Furqon (2008:147) yaitu:

(21)

36

Armadi, 2013

Hubungan Kebugaran Jasmani dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dipengaruhi oleh variasi variabel (karakteristik) yang diteliti dan tingkat kecermatan yang diinginkan.

Kemudian keuntungan yang didapat apabila dalam penelitian meggunakan sampel sebagai kelompok subjek penelitian yaitu kita tidak akan repot untuk mengolahnya karena jumlah sampel biasanya lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah populasi, serta dapat menghemat biaya dan tenaga, untuk lebih jelasnya Arikunto (2002:111) menjelaskan keuntungan jika kita menggunakan sampel adalah sebagai berikut:

a. karena subjek pada sampel lebih sedikit dibandingkan dengan populasi, maka kerepotannya akan berkurang;

b. apabila populasinya terlalu besar, maka dikhawatirkan ada yang dilewati; c. dengan penelitian sampel, maka akan lebih efisien (dalam arti uang,

waktu, dan tenaga);

d. ada kalanya dengan penelitian populasi berarti desktruktif (merusak); e. ada bahaya bias dari orang yang mengumpulkan data;

f. ada kalanya memang tidak dimungkinkan melakukan penelitian populasi.

Selanjutnya penulis menentukan teknik pengambilan sampel (teknik sampling) pada populasi yaitu dengan teknik random sampling. Pengertian dari random sampling berdasarkan Sugiyono (2008:120) bahwa “Random

samplingadalah sampel yang diambil secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.”

Setelah menentukan teknik pengambilan sampel kemudian penulis menentukan jumlah sampel yang akan digunakan pada penelitian. Sebelumnya persyaratan yang dipakai untuk menentukan jumlah sampel maka penulis harus mengetahui jumlah populasi berdasarkan ketentuan atau persyaratan yang dirasakan cocok menurut penulis. Penentuan jumlah sampel Ketentuan yang digunakan yaitu menurut Arikunto (2002:112) mengenai ketentuan jumlah sampel sebagai sumber data yaitu:

Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10% - 15% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari:

(22)

37

b. sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal hal ini menyangkut banyak sedikitnya data;

c. besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sampel besar hasilnya akan lebih baik.

Selanjutnya menurut Isaac dan Michael (Sugiyono 2008:126) menyatakan bahwa, “Jumlah sampel yang diambil dari populasi dilampirkan dalam sebuah tabel dengan taraf signifikasi 1%, 5%, 10% yang dimulai dengan jumlah sampel

10 sampai tak terhingga.”Rumus untuk menghitung ukuran sampel dari populasi

Isaac dan Michael (Sugiyono, 2008: 126) adalah sebagai berikut:

Q

N : banyaknya populasi yaitu 80 orang P=Q yaitu 0,5

s dibulatkan menjadi 45 orang

Maka jumlah sampel berdasarkan rumus Isaac dan Michael di atas adalah 45 orang.Berdasarkan ungkapan di atas maka sampel pada penelitian ini yaitu mahasiswa angkatan 2009 dengan banyaknya sampel adalah 45 orang.

C. Instrumen Penelitian

(23)

38

Armadi, 2013

Hubungan Kebugaran Jasmani dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Untuk melakukan sebuah penelitian tentunya diperlukan sebuah alat untuk memperoleh data yang diperlukan. Alat untuk memperoleh data dalam sebuah penelitian, dapat juga dikatakan dengan instrumen penelitian. Mengenai instrumen, Arikunto (2002:138) mengemukakan sebagai berikut:

Berbicara tentang jenis-jenis metode dan instrumen pengumpulan data sebenarnya tidak ubahnya dengan berbicara masalah evaluasi. Mengevaluasi tidak lain adalah memperoleh data tentang status sesuatu dibandingkan dengan standar atau ukuran yang telah ditentukan, karena mengevaluasi juga adalah mengadakan pengukuran.

Dengan demikian instrumen dalam sebuah penelitian mutlak harus ada sebagai bahan untuk pemecahan masalah penelitian yang hendak diteliti. Secara garis besar mengenai instrumen ini Arikunto (2002:138) menggolongkannya atas dua macam yaitu tes dan non tes. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Non tes adalah dengan mengamati sampel yang diteliti sesuai dengan kebutuhan penelitian sehingga diperoleh data yang diinginkan. Dalam penelitian ini untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis menggunakan instrumen atau alat pengumpul data dengan tes lari 2,4 Km untuk mengukur kebugaran jasmani, dan angket atau kuesioner untuk mengukur kinerja sampel.

1. Alat Pengumpul Data untuk Mengukur Kebugaran Jasmani

(24)

39

telah ditentukan.” Lebih lanjut Nurhasan (2007:125) menjelaskan tentang fungsi

tes kebugaran jasmani adalah sebagai berikut: a. Mengukur kemampuan fisik

b. Menentukan status kondisi fisik c. Menilai kemampuan fisik

d. Mengetahui perkembangan kemampuan fisik

e. Sebagai bahan untuk memberikan bimbingan dalam meningkatkan kebugaran jasmaninya

f. Sebagai salah satu bahan masukan dalam memberikan penilaian

Dengan dilakukannya tes kebugaran jasmani tersebut melalui lari 2,4 Km, diharapkan akan mendeskripsikan kebugaran jasmani sampel. Sedangkan untuk menentukan kategori sampel baik tidaknya, tertera pada tabel tentang kategori kebugaran jasmani dengan tes menempuh jarak 2,4 Km menurut Nurhasan dalam Lutan dkk (1991:228) sebagai berikut:

Tabel 3.1

Kategori Kebugaran Jasmani dengan Jarak Tempuh 2,4 Km Nurhasan dalam Rusli Lutan dkk (1991:228)

Umur Kategori Kebugaran

Hasil menempuh waktu dalam jarak 2,4 km

(25)

40

Armadi, 2013

Hubungan Kebugaran Jasmani dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Supaya pelaksanaan tes dapat berjalan dengan lancar, diperlukan alat dan fasilitas tempat tes tersebut berlangsung yaitu sebagai berikut:

a. Lintasan datar b. Stopwatch c. Bendera star d. Nomor dada

e. Formulir dan alat tulis f. Peluit

Tes lari 2,4 dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:

a. Sikap awal atau star peserta dilakukan dibelakang garis start dengan menggunakan srart berdiri.

b. Aba-aba siap, peserta bersiap siap-siap akan melakukan start. Dan ketika aba-aba ya, peserta memulai lari sampai menempuh jarak 2,4 Km yang telah ditentukan.

c. Waktu yang dicatat adalah ketika peserta memasuki garis finish dan melewatinya, dan ditulis dalam satuan menit beserta detiknya.

d. Jika peserta tidak dapat menyelesaikan jarak tempuh 2,4 Km, peserta tersebut dinyatakan gagal dan nilainya nol.

D. Desain dan Langkah Penelitian

Pembahasan selanjutnya yaitu mengenai desain penelitian dan langkah penelitian yang dianggap penting guna memperlancar dan mengfokuskan penelitian agar tidak keluar dari jalur yang telah ditentukan.

1. Desain Penelitian

(26)

41

a. Variabel bebasnya yaitu Kebugaran Jasmani (X). Mengenai variabel bebas dalam penelitian ini, yaitu variabel yang menyebabkan atau mempengaruhi terhadap variabel terikatnya.

b. Variabel terikatnya yaitu Prestasi Akademik (Y). Mengenai variabel terikat dalam penelitian ini, yaitu variabel yang disebabkan atau diberikan pengaruh dari variabel bebasnya.

Adapun rancangan dalam penelitian ini, Nurhasan (2002:165) menggambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1

Desain Penelitian Kebugaran Jasmani DenganPrestasi Akademik Keterangan: X : Kebugaran Jasmani

Y :Prestasi Akademik 2. Langkah Penelitian

Untuk memberikan gambaran mengenai langkah penelitian yang dilakukan maka diperlukan langkah penelitian sebagai rencana kerja. Dengan adanya gambaran langkah penelitian maka akan mempermudah untuk memulai langkah dari sebuah penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggambarkan langkah-langkah penelitian sebagai berikut:

X Y

POPULASI

PENENTUAN KRITERIA AKADEMIK

PEMASUKAN HASIL IPK PADA KRITERIA AKADEMIK

PENGUMPULAN DATA ANGKET

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA SAMPEL

TES 2,4 KM

(27)

42

Armadi, 2013

Hubungan Kebugaran Jasmani dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

E. Prosedur Pengolahan Data

Pengolahan data ini penulis menggunakan rumus-rumus statistik dari Nurhasan (2007). Sesuai dengan rumusan masalah, hipotesis dan jumlah variabel yang akan diteliti, maka teknik pengolahan data yang akan digunakan adalah teknik korelasi dengan skor berpasangan dan korelasi ganda. Sesuai pendapat Nurhasan (2007:50) bahwa korelasi adalah “hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya”. Sebelum teknik pengolahan data dilakukan, terlebih dahulu dilakukan pengujian persyaratan analisis yaitu sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan pendekatan uji Liliefors Nurhasan (2007:105-106) dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menyusun data hasil pengamatan, yang dimulai dari nilai pengamatan yang paling kecil sampai nilai pengamatan yang paling besar.

b. Untuk semua nlai pengamatan dijadikan angka baku Z dengan pendekatan Z-skor yaitu:

Z = Nilai Z yang dicari X = Skor yang diperoleh seseorang

X = Nilai rata-rata S = Simpangan baku Σ = Menerangkan jumlah n = Jumlah sampel

c. Untuk setiap baku angka tersebut, dengan bantuan tabel distribusi normal baku (tabel distribusi Z). Kemudian hitung peluang dari masing-masing nilai Z (Fzi) dengan ketentuan: jika nilai Z negatif, maka dalam menentukan Fzi-nya adalah 0,5 - luas daerah disribusi Z pada tabel.

d. Menentukan proporsi masing-masing nilai Z (Szi) dengan cara melihat kedudukan nilai Z pada nomor urut sampel yang kemudian dibagi dengan banyaknya sampel.

(28)

43

f. Ambilah harga mutlak yang paling besar di antara harga mutlak dari seluruh sampel yang ada dan berilah simbol Lo.

g. Dengan bantuan tabel nilai kritis L untuk uji Liliefors, maka tentukan nilai L. h. Membandingkan nilai L tersebut dengan nilai Lo untuk mengetahui diterima

atau ditolak hipotesisnya, dengan kriteria: Terima Ho jika Lo < Lα = Normal dan Terima Hi jika Lo > Lα = Tidak Normal

2. Uji Homogenitas

Setelah uji normalitas, selanjutnya peneliti melakukan uji homogenitas Nurhasan (2007:110-111), adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Tulis pasangan hipotesisnya yaitu Ho:  =  H1:  

b. Tulis pendekatan statistik dengan menggunakan rumus:

Variansi Variansi

F

kecil besar

c. Tentukan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesisnya yaitu: Tolak hipotesis (Ho) jika Fhitung› Ftabel dalam hal lain Ho diterima.

d. Dengan bantuan tabel F untuk uji homogenitas, maka tentukanlah nilai F-nya, dengan  = 0,05.

e. Buat kesimpulan.

3. Uji Hipotesis

Uji Hipotesis dengan ketentuan yang telah disahkan pada saat pengajuan penelitian bahwa untuk menguji hipotesis menggunakan uji hipotesis dengan uji tehnik penghitungan korelasi dengan skor berpasangan adalah sebagai berikut:

a. Menentukan pasangan hipotesis yang akan diuji dengan syarat: 1) Distribusi Normal

(29)

44

Armadi, 2013

Hubungan Kebugaran Jasmani dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

b. Menentukan tehnik korelasi yang digunakan yaitu dengan tehnik korelasi skor berpasangan dengan pendekatan statistik adalah sebagai berikut:

 

2

 = korelasi antara variabel (x) dan variabel (y)

X1 = Perbedaan antara tiap skor dengan nilai rata-rata dari variabel (x) Y1 = Perbedaan antara tiap skor dengan nilai rata-rata dari variabel (y) c. Menentukan koefisien korelasi dengan syarat adalah sebagai berikut:

1) Hasil penghitungan korelasi yang diperoleh dalam bentuk desimal berkisar antara -1,00 atau +1,00. Makin dekat angka yang diperoleh dengan -1,00 atau +1,00 maka makin kuat korelasi tersebut. Angka positif menunjukkan hubungan positif dan angka negatif menunjukkan tidak adanya korelasi.

2) Interpretasi angka korelasi (Davis, J.A. 1971) Tabel 3.2

Interpretasi angka korelasi (Sumber: Suherman 2002:7)

r Interpretasi

(30)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan uraian yang diperoleh setelah melakukan pengolahan data diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran mengenai kebugaran jasmani mahasiswa S1 Ilmu Keolahragaan FPOK UPI Angkatan 2009 diperoleh rata-rata kebugaran jasmani berdasarkan diagram analisis kategori kebugaran jasmani dengan prestasi akademik angkatan 2009 diketahui bahwa rata-rata kebugaran jasmani untuk mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK UPI Angkatan 2009 dari jumlah sampel 45 orang dengan IPK Cum loude, sangat memuaskan, dan memuaskan termasuk rata-rata kategori kebugaran jasmani sedang.

2. Tidak terdapat hubungan antara kebugaran jasmani dengan prestasi akademik mahasiswa S1 Ilmu Keolahragaan FPOK UPI angkatan 2009.

B. Saran

Sehubungan dengan penelitian yang penulis lakukan, maka penulis ingin mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi mahasiswa diharapkan untuk terus meningkatkan kebugaran jasmani karena pada dasarnya dengan adanya kebugaran jasmani yang baik secarat idak langsung dapat berpengaruh pada perubahan fisiologis dan psikologis seseorang. Kemudian diharapakan dengan adanya kebugaran jasmani yang baik akan berpengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa.

(31)

Armadi, 2013

Hubungan Kebugaran Jasmani dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

55

3. Bagi lembaga pendidikan diharapkan bisa memberikan banyak masukan untuk terus meningkatkan kebugaran jasmani bagi mahasiswa dan terus meningkatkan prestasi akademik karena dengan adanya kebugaran yang baik dan prestasi yang baik juga akan terbentuk kepribadian atau faktor psikologi yang baik.

(32)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Alimul, H. (2006).Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan Proses keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Almuktabar, K, Tine, N. (2009). Pendekatan Kedokteran dalam Kasus Cidera Olahraga. FPOK UPI Bandung.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Arma

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Baharuddin & Makin, M. (2004). Pendidikan Humanistik. Jakarta: AR-RUZZ Media. Giriwijoyo, Santosa. (2007). Ilmu Kesehatan Olahraga (Sports Medicine). Bandung:

FPOK UPI Bandung

Giriwijoyo, Santosa. (2010). Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga). Bandung: FPOK UPI Bandung

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta: C.V. Tambak Kusuma

Kosasih, Enkos.(1985). Olahraga Teknik dan Program Latihan. Jakarta: Depdikbud Lutan, Rusli. (1991).Manusia dan Olahraga. Bandung : ITB dan FPOK/IKIP

Bandung.

Moeloek dalam Harwis (2006) Metodologi Penelitian. Bandung : Remaja Pusda karya

Nurhasan. (2007). Modul tes dan pengukuran olahraga. FPOK UPI Bandung

(33)

57

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. ALFABETA

Suherman, Adang. (2002) . Penelitian Korelasional dan Komparasi dalam Kurikulum dan Pengajaran. Bandung: PASCASARJANA UPI

Surakhmad. D. Winarno. (1998). Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Tarsito Tilaar, H. (2006).Standarisasi Pendidikan Nasional. Jakarta : Rineka Cipta.

INTERNET

(2010). Beberapa jenis penyakit yang terkait dengan tinggi badan. Pada situs

http://www.landscappist.com/2012/06/kaitan-tinggi-badan-dengan-beberapa.html

Baiquni. (2007). Intelegensia bukan satu-satunya. Pada situs: http://www.e-psikologi.com/intelegensia/acs34/html.

dibuka Pada situs http://www.epsikologi.com/intelegensia/acs34/html.

Fikri. (2005). Aktualisasi Diri dan Implikasinya Pada Pendidikan. Pada Situs

http://www.multiply.com/journal/item/23

Kamaluddin, R. (2005). Intelegensia Berprestasi. Pada Situs:

http://www.epsikologi.com/intelensia/ma30/html.

Kusuma dalam http://afand.cybermq.com/post/detail/2456/pengertian-sehat

Nasrun.(2000). Prestasi Belajar. Pada Situs

http://www.prestasi.com/belajarnews/0544/Saq/html

Qohar.(2000). Prestasi Belajar Akademik. Situs

http://www.prestasi+akademik_/belajarnews/235/saq8/html.

Rola, F. (2006). Hubungan Konsep Diri Dengan Motivasi Berprestasi Pada Remaja. Dapat dibuka Pada http://www.Digitizedlibrary.usu.ac.id/psikologi/html. Setiawan (2006). Meraih Nilai Akademik Maksimal. Dapat dibuka Pada Situs

http://www.pend-tinggi.com/nilai098+akademik/html.

Gambar

Gambar
Tabel                                                                                                               Halaman
Tabel Skor Z .............................................................................................
gambaran kebugaran
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Uji Signifikansi Simultan Jumlah Penduduk dalam Memoderasi Pengaruh Efektivitas PAD, BM, dan DP terhadap TKKD.

3.1  Memahami kebesaran dan kekuasaan  Tian  atas  hidup dan kehidupan di  dunia  4.1 Menceritakan pengalaman spiritual akan kebesaran  dan kekuasaan  Tan  Penyebutan 

DAFTAR SATUAN PENDIDIKAN (SEKOLAH) PER Kec.. Abdurrohman Dusun

 Agar mahasiswa dapat menjelaskan hal-hal yang berpengaruh penting pada kelangsungan hidup yang lebih lama..  Agar mahasiswa dapat menjelaskan faktor-faktor kesehatan

mengidentifikasi fungsi, bahan, alat, dan proses yang digunakan pada pembuatan karya rekayasa dari peraltan mekanik dan di wilayah setempat berdasarkan rasa ingin tahu dan

Selain itu penerapan media bantu pembelajaran software MatLab (Simulink) pada materi ajar gerbang logika dasar memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi simplisia, skrining fitokimia dan uji efek antimutagenik ekstrak etanol biji petai terhadap mencit jantan yang diinduksi

MASYARAKAT PENGGUNA LALU LINTAS.// DENGAN ADANYA KEGIATAN APEL TERTIB LALU LINTAS INI / DIHARAPKAN BISA MENJADIKAN YOGYAKARTA. RAMAH