2013/2014)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Oleh
Eka Purnama Sari 1006604
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
PUISI LIRIK (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas
VII SMP Negeri 7 Bandung Tahun Ajaran
2013/2014)
Oleh Eka Purnama Sari
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Eka Purnama Sari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
KEEFEKTIFAN TEKNIK IMAGINE (KHAYALAN VISUAL) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI LIRIK (Eksperimen Kuasi pada Siswa
Kelas VII SMP Negeri 7 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I,
Dr. Sumiyadi, M.Hum. NIP 196603201991031004
Pembimbing II,
Rudi AdiNugroho, M.Pd. NIP 198503012009121005
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMAKASIH ... ii
ABSTRAK ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Masalah... 3
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 3
1.2.2 Batasan Masalah ... 4
1.2.3Rumusan Masalah ... 4
1.2.4Tujuan Penelitian ... 5
1.3ManfaatPenelitian ... 5
BAB 2 MENULIS PUISI DAN TEKNIK IMAGINE (KHAYALAN VISUAL) 2.1Menulis Puisi...…...…...…. ... 6
2.1.1 Ihwal Puisi ... 6
2.1.2 Jenis-jenispuisi ... 10
2.1.3 Langkah menulis puisi ... 13
2.1.4 Penciptaan Karya satra... ... 14
2.1.5 Perbedaan Puisi dengan Karya Sastra Lain... ... 15
2.1.6 Teknik Imagine (Khayalan Visual)... ... 17
2.2Anggapan Dasar...18
2.3Hipotesis Awal... ...19
vi
3.2 SumberPenelitian ... 21
3.2.1 Populasi ... 21
3.2.1 Sampel... ... 22
3.3 Definisi Operasional ... 22
3.4 Instrumen Penelitian ... 23
3.5 Teknik Penelitian ... 36
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data ... 36
3.5.2 Teknik Pengolahan Data ... 39
3.5.2.1 Analisis Data ... 39
3.5.2.2 Analisis Statistik ... 43
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data ... 51
4.2 Deskripsi Hasil Tes ... 52
4.2.1 Deskripsi Nilai Tes Awal Kemampuan Menulis Puisi Lirik dengan Menggunakan Teknik Imagine ( Khayalan Visual) ... 53
4.2.1.1 Kelas Eksperimen ... 53
4.2.1.2 Kelas Pembanding ... 79
4.2.2 Deskripsi Nilai Tes Akhir Kemampuan Menulis Puisi Lirik dengan Menggunakan Teknik Imagine ( Khayalan Visual) ... 104
4.2.2.1 Kelas Eksperimen ... 105
4.2.2.2 Kelas Pembanding ... 132
4.3 Pengolahan Data ... 161
4.3.1 Uji Realibilitas ... 161
4.3.2 Uji Normalitas ... 172
4.3.3 Uji Homogenitas... 180
4.3.4 Uji Hipotesis ... 181
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 184
vii
4.4.2 Kemampuan Menulis Puisi Lirik Sebelum dan Sesudah Menggunakan Teknik Imagine (Khayalan
Visual) di Kelas Pembanding ... 190 4.5 Keefektifan Teknik Imagine (Khayalan Visual) dalam
pembelajaran menulis puisi lirik ... 196
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
5.1Simpulan ... 198 5.2Saran ... 200
DAFTAR PUSTAKA ... 202
KEEFEKTIFAN TEKNIK IMAGINE (KHAYALAN VISUAL) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI LIRIK
(EksperimenKuasipadaSiswaKelas VII SMP Negeri 7 Bandung
TahunAjaran 2013/2014)
Eka Purnama Sari 1006604
ABSTRAK
Puisiadalahkaryasenisastra yang
merupakansuatubentukekspresidaripengalamanimajinatif yang disusunsedemikianrupasehinggamampumenimbulkankesanartistik/estetikataubisaj ugadikatakansebagailuapanperasaan yang dituangkankedalam kata-kata dandirangkaisedemikianrupauntukmelukiskanperasaan yang ingindisampaikanolehpenulisnya. Teknik Imagine (Khayalan Visual)
adalahsebuahteknikpembelajaran di
manateknikinidapatmengubahataupunmengaturalambawahsadarsiswa agar dapatselalumemandangsegalasesuatuhaldarisegipositifnya. Oleh karena itu,
penelitian ini mengangkat judul “Keefektifan Teknik Imagine (Khayalan Visual) dalam Pembelajaran Menulis Puisi Lirik (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 7 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)”.Masalah dalam penelitian ini dirumuskan pada beberapa hal seperti: 1) bagaimanakah tingkat kemampuan siswa dalam menulis puisi lirik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberi perlakuan?, 2) bagaimana pelaksaaan pembelajaran menulis puisi lirik dengan menggunakan Teknik Imagine (Khayalan Visual) di kelas eksperimen dan tanpa menggunakan Teknik Imagine (Khayalan Visual) di kelas kontrol?, 3) apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis puisi lirik di kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan sesudah diberi perlakuan? Tujuanpenelitianiniadalahuntukmendeskripsikan:1) tingkat kemampuan siswa dalam menulis puisi lirik, 2) keefektifan pembelajaran menulis puisi lirik dengan Teknik Imagine (Khayalan Visual), dan 3) pengaruh Teknik
Imagine (Khayalan Visual) terhadap kemahiran siswa dalam menulis puisi
lirik.Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen semu. Adapun Data yang diambilyaitudata berupa puisi karya siswa kelas VII B dan VII D SMP Negeri 7 Bandung tahun ajaran 2013/2014. Hasil penelitian ini menunjukan Tingkat kemampuanmenulispuisiliriksiswakelaseksperimenmengalamipeningkatan
Imagine (Khayalan Visual) efektif digunakan dalam pembelajaran menulis puisi
lirik pada siswa kelas VII SMP Negeri 7 Bandung tahun ajaran 2013/2014.
EFFECTIVENESS OFTECHNIQUEIMAGINE(IMAGINARY VISUAL) IN LEARNINGTO WRITEPOETRYLYRICS(Quasi ExperimentsonSeventh
Grade Studentsof SMP Negeri7 BandungAcademic Year2013/2014)
EkaPurnamaSari 1006604
ABSTRACT
Poetryis aliterarywork of artis a form
ofexpressionofimaginativeexperiencethat isstructuredin such a wayso as tocreate the impressionof artistic/aestheticor can besaid to be aflood offeelingsthatpoured intothe wordsandstrung togetherin such a waytopotray thefeelingsto be conveyedbythe author. ImagineTechniques(Visual Illusions) isalearningtechniquein whichthesetechniquescanalteroradjustthe subconsciousso thatstudentscanalwayssee thingsfromthebright side. Therefore, this studyraised thetitle"Effectiveness OfTechniqueImagine(Imaginary Visual) In LearningTo WritePoetryLyrics(Quasi ExperimentsonSeventh Grade StudentsOf SMP Negeri7 BandungAcademic Year2013/2014)". The problemin this studywas formulatedonseveralthingssuch as: 1) howthe level ofstudents' abilityto writepoetryinthe lyricsbetweenthe experimental classandthe controlclassbeforetreated?,2) realizationlearninghowto writepoetrylyricsusing thetechniqueImagine(Visual Imaginary) inthe experimental classandwithoutusing thetechniqueImagine(Visual Imaginary) inthe controlclass?3) whetherthere are significant differencesbetweenstudents' skills inwritinglyricpoetryinthe experimental classandcontrol classbefore and aftertreated?The purpose ofthis study was todescribe: 1) the level ofstudents' ability inwritingpoetrylyrics, 2) the effectivenessof learning to writepoetrylyricswithImagineTechnique(Visual Delusion), and3) the influence ofthe ImagineTechniques(Visual Imaginary) onstudentproficiencyinwritinglyricpoetry. The approachused isa quantitative approach usingquasi-experimentalmethods. Thedata retrieveddata in the formof
poems bythestudents of classVIIBandVIIDSMP
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Kemajuan zaman yang semakin menggeliat dewasa ini, membuat individualisme semakin meningkat. Hal ini juga mempengaruhi penggunaan bahasa di kalangan para pengguna bahasa yang bervariasi. Komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam keseharian, namun dengan individualisme yang semakin meningkat komunikasi menjadi berubah ke titik di mana sebuah interaksi bahasa dibuat singkat dan mudah dimengerti.
Selain komunikasi yang berkurang, perasaan empati dan simpati antara individu satu dan lainnya juga ikut menurun yang salah satu penyebabnya adalah kurangnya interaksi sosial antarmanusia. Hal ini terjadi akibat dari teknologi yang semakin memudahkan manusia dalam melakukan segala hal tanpa harus berinteraksi dengan manusia yang lain. Dalam pembelajaran menulis puisi, perasaan menjadi salah satu hal penting yang dibutuhkan penulis dalam menciptakan suasana. Namun dewasa ini, kenyataannya mayoritas anak-anak dibesarkan dengan teknologi, sehingga menciptakan pribadi yang selalu berada dalam lindungan orang tua, tanpa mengetahui lingkungan sekitar, meski ini tidak berlaku secara keseluruhan.
Dalam pembelajaran menulis puisi khususnya puisi lirik, siswa diharapkan dapat mengungkapkan perasaan di mana dia menjadi si “aku” dalam puisi tersebut. Tidak hanya menjadi si “aku” yang semu dan hanya dikenal sekilas, tapi menjadi si “aku” pada kenyataannya, yang notabene jauh dari kehidupan penulis di kenyataan.
hal yang akan ditulis. Berbagai macam media digunakan seperti foto, poster, video, tayangan, dan banyak lainnya.
Disini peneliti mencoba menggunakan sebuah teknik pembelajaran guna merangsang perasaan dan imajinasi siswa agar dapat menuangkan isi hati ataupun pikirannya ke dalam bentuk puisi, yaitu puisi lirik. Selain menggunakan teknik pembelajaran, dalam penelitian ini peneliti juga menggunakan media pembelajaran dengan jenis media audio-visual untuk lebih memaksimalkan kemampuan siswa dalam menulis puisi lirik.
Pada penelitian sebelumnya, yaitu penelitian yang berjudul
Keefektifan Penerapan Teknik Imagine (Khayalan Visual) dalam
Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi (Eksperimen Kuasi pada Siswa
Kelas VII C SMP Negeri 10 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011) oleh Ajen
Miftah F, menyimpulkan bahwa Teknik Imagine ini efektif digunakan dalam pembelajaran menulis puisi. Namun, penelitian ini lebih menitikberatkan pada penggunaan Teknik Imagine pada pembelajaran menulis puisi secara umum dan dengan atau tanpa media pembelajaran. Lalu penelitian oleh Yuyun Ernawangsih yang berjudul Penggunaan
Metode Pengaliran Imaji (Image Streaming) Untuk Kemampuan Menulis
Cerpen (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X SMAN 18 Bandung
Tahun 2009/2010), menyimpulkan bahwa metode yang digunakan juga
efektif meski tidak seratus persen sama dengan teknik yang digunakan dalam penelitian ini, namun imaji yang dimaksudkan dalam penelitian Yuyun Ernawangsih adalah sama mengenai daya khayal hanya daya khayal yang difokuskan pada Image Streaming. Lalu dalam tesis yang disusun oleh Nely Kurila dengan Pemanfaatan Metode Sugesti-Imajinatif Melalui Media
Lagu Bagi Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Siswa
Kelas X SMA Negeri 5 Ketapang Kalimantan Barat, juga menyimpulkan
menggunakan sumber atau media ajar yang fleksibel dan diaplikasan pada pembelajaran menulis puisi lirik.
Mungkin hal mengenai empati maupun simpati bukan hal yang besar, namun ini penting dimiliki oleh siswa sebagai individu untuk bersosialisasi. Dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, kita mempelajari bagaimana penggunaan kata yang baik, kata yang tepat, dan kata yang benar. Bagaimana cara berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar dan lainnya, dalam berbagai keadaan dan disinilah kita perlu membedakan mana saat kita perlu simpati, merasa empati dan lainnya.
Karena hal ini lah, peneliti tertarik untuk mencari salah satu jalan keluar agar siswa dapat melihat dunia dari sisi lain selain kehidupannya. Seperti yang dikatakan sebelumnya yaitu dengan menggunakan sebuah teknik pembelajaran yang dibantu dengan sumber ajar yang diharapkan efektif untuk membantu siswa dalam mengembangkan imajinasinya dan perasan, terutama dalam menulis puisi lirik, dengan melakukan penelitian yang berjudul Keefektifan Teknik Imagine (Khayalan Visual) dalam
Pembelajaran Menulis Puisi Lirik (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII
SMP Negeri 7 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014).
1.2 Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, peneliti mengidentifikasikan masalah-masalah penelitian sebagai berikut. 1) Perasaan individualisme yang meningkat dalam keseharian siswa,
membuat berkurangnya perasaan empati dan simpati siswa terhadap hal lain yang bukan atau tidak ada sangkut pautnya dengan kepentingan siswa.
3) Pemahaman siswa terhadap puisi terutama jenis puisi lirik dirasa masih kurang.
4) Siswa kurang variatif dalam menemukan ide untuk menulis puisi, terutama puisi lirik.
5) Keefektifan pembelajaran menulis puisi lirik dengan atau tanpa Teknik
Imagine (Khayalan Visual).
1.2.2 Batasan Masalah
Agar lebih terarah, penelitian dengan judul “Keefektifan Teknik
Imagine (Khayalan Visual) dalam Pembelajaran Menulis Puisi Lirik
(Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 7 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)” ini perlu adanya pembatasan masalah. Dalam hal ini, peneliti lebih memusatkan pada penerapan Teknik Imagine (Khayalan Visual) dalam pembelajaran menulis puisi lirik yang dipusatkan pada kelas eksperimen.
1.2.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas, maka masalah yang akan dikaji dirumuskan sebagai berikut.
1) Bagaimanakah tingkat kemampuan siswa dalam menulis puisi lirik antara kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum diberi perlakuan? 2) Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran menulis puisi lirik dengan
menggunakan Teknik Imagine (Khayalan Visual)di kelas eksperimen dan tanpa menggunakan Teknik Imagine (Khayalan Visual) di kelas kontrol?
1.2.4 Tujuan Penelitian
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hal-hal sebagai berikut
1) Tingkat kemampuan siswa dalam menulis puisi lirik sebelum dan sesudah diberi perlakuan.
2) Kefektifan pembelajaran menulis puisi lirik dengan Teknik Imagine (Khayalan Visual).
3) Ada tidaknya pengaruh Teknik Imagine (Khayalan Visual) terhadap kemahiran siswa dalam menulis puisi lirik.
1.3 Manfaat Penelitian
1) Bagi Guru
Guru diharapkan memiliki alternatif teknik pembelajaran lain dalam pembelajaran menulis puisi terutama puisi lirik yaitu dengan menggunakan Teknik Imagine (Khayalan Visual).
2) Bagi Siswa
Menggunakan Teknik Imagine (Khayalan Visual), siswa dapat lebih mengembangkan imajinasi, kreatifitas, wawasan juga perasaanya dalam menulis puisi lirik.
3) Bagi Peneliti
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini, peneliti akan menguraikan metode dan desain penelitian, sumber data penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik pengumpulan data.
3.1 Metode dan Desain Penelitian
Dalam sebuah penelitian metode dan teknik penelitian sangat penting dan mempengaruhi keberhasilan dari penelitian itu sendiri. Oleh karena itu, pemilihan metode yang cocok dengan masalah yang sedang diteliti sangatlah penting agar hasil penelitian yang berjudul Keefektifan Teknik Imagine
(Khayalan Visual) dalam Pembelajaran Menulis Puisi Lirik (Eksperimen Kuasi
pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 7 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014) dapat
berhasil dan dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Penelitian Keefektifan Teknik Imagine (Khayalan Visual) dalam
Pembelajaran Menulis Puisi Lirik (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII
SMP Negeri 7 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)ini menggunakan
pendekatan kuantitatif yang merupakan pendekatan penelitian yang mendasarkan diri pada paradigma postpositivist dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu atau eksperimen kuasi. Rancangan eksperimen semu yang gunakan dalam penelitian ini adalah control group pretest-posttest design. Alasan peneliti menggunakan rancangan group pretest-posttest design dalam penelitian ini yaitu rancangan ini lebih baik dalam melihat pengaruh dari eksperimen ini karena menggunakan tes awal yang dapat membantu membedakan dengan hasil setelah ekperimen. Rancangan ini melibatkan kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagai kelas pembanding.
E 01 X
Keterangan:
E: Kelas Eksperimen K: Kelas Kontrol
01: Tes Awal Kelas Eksperimen 02: Tes Akhir Kelas Eksperimen 03: Tes Awal Kelas Kontrol 04: Tes Akhir Kelas Kontrol
X: Pemberian Subjek Pada Kelas Eksperimen -: Tanpa Perlakuan Pada Kelas Kontrol
Rancangan di atas digunakan dalam perlakuan untuk melihat keberhasilan pembelajaran menulis puisi lirik dengan menggunakan Teknik
Imagine(Khayalan Visual) dan tayangan Orang Pinggiran Trans 7 sebagai
sumber ajarnya.
3.2 Sumber Penelitian
Dalam penelitian sudah tentu dibutuhkan data yang berasal dari sumber penelitian. Adapun sumber data penelitian dalam bentuk populasi dan sampel sebagai berikut.
3.2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Selain itu menurut Sugiyono (2013:117), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik simpulannya. Menurut beberapa pengertian di atas, maka populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 7 SMP Negeri 7 Bandung.
Berikut adalah data populasi siswa kelas VII di SMP Negeri 7 Bandung.
Tabel 3.1
Data populasi siswa kelas VII SMPN 7 Bandung
Kelas
Siswa
Jumlah Siswa
Kelas VII A 24 13 37
Kelas VII B 25 12 37
Kelas VII C 22 15 37
Kelas VII D 22 15 37
Kelas VII E 22 16 38
Kelas VII F 22 16 38
Kelas VII G 27 11 38
Kelas VII H 23 15 38
Kelas VII I 21 17 38
Kelas VII J 23 15 38
Total Jumlah 231 145 376
3.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Begitu pula Sugiyono (2013:118) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknikSampleRandom Sampling. Teknik Simple
Random Samplingini merupakan teknik pengambilan sampel dari populasi
secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi (Sugiyono, 2013:120). Karena desain penelitian yang digunakan adalah
group pretest-posttest design, peneliti memilih dua kelas secara acak dari
jumlah kelas VII yang ada di SMP Negeri 7 Bandung, yaitu siswa kelas VII B dan VII D SMP Negeri 7 Bandung tahun ajaran 2013/2014.
3.3Definisi Operasional
Beberapa istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut.
dirangkai sedemikian rupa untuk melukiskan perasaan yang ingin disampaikan oleh penulisnya.
b. Puisi lirik adalah puisi di mana penulis menuangkan ide dan gagasannya kedalam bentuk puisi dengan menjadi si “aku” dalam puisi tersebut. Puisi yang baik harus mengandung beberapa aspek di dalamnya yaitu kelengkapan aspek formal (judul, pengarang, tipografi, titimangsa penulisan), keselarasan unsur puisi (citraan, majas, rima dan irama, diksi dan idiom), dan kejelasan hakikat puisi (pengembangan tema puisi, amanat, sikap penulis).
c. Teknik Imagine(Khayalan Visual) adalah sebuah teknik yang bertujuan untuk dapat mengembangkan imajinasi siswa dengan maksimal utamanya dalam pembelajaran menulis puisi.
d. Keterampilan menulis puisi adalah sebuah keterampilan yang membutuhkan imajinasi dan kreativitas bagi penulisnya dalam menuangkan idenya menjadi sebuah tulisan.
3.4 Instrumen Penelitian
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Instrumen perlakuan, yaitu berupa rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan materi pokok pembelajaran menulis puisi.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMP Negeri 7 Bandung Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VII (tujuh)/ 2 Standar
Kompetensi
menulis kreatif puisi. Kompetensi
Dasar
: 16.2 Menulis kreatif puisi berkenaan dengan peristiwa yang pernah dialami
Indikator : 1. Mampu menulis larik-larik puisi mengenai peristiwa yang pernah dialami
2. Mampu menulis puisi dengan pilihan kata yang tepat dan rima yang menarik
3. Mampu menyunting puisi yang ditulis sendiri.
Alokasi Waktu : 3 x Pertemuan ( 6 x 40 menit )
1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu menulis larik-larik puisi yang berisi mengenai peristiwa yang pernah dialami (NBKB: Peduli sosial)
Peserta didik mampu menulis puisi dengan memperhatikan pemilihan kata yang tepat (NBKB: Kerja keras)
Peserta didik mampu menulis puisi dengan menggunakan penggunaan rima yang baik dan tepat (NBKB: Kreatif)
Peserta didik mampu menulis puisi lalu menyunting puisi yang dibuatnya sendiri. (NBKB: Tanggung jawab)
Peserta didik mampu mengidentifikasi peristiwa nyata dalam larik-larik puisi (NBKB: Kerja keras)
2. Materi Pembelajaran
Contoh puisi dengan mengenai peristiwa yang pernah dialami/ dilihat
Aku Ingin
Sapardi djoko damono
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana Dengan kata yang tak sempat
Disampaikan awan kepada hujan Yang menjadikannya, tiada
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api Yang menjadikannya abu
LAGU SI PEMUNGUT PUNTUNG
Syaeful Badar
Matahari, dengarlah Lupakan terikmu
Biar tak melepuh punggungku Dalam merentangkan tali usiaku Di tepi jalan kehidupan
Yang gaduh dan semrawut Sepanjang hari
Cuma ini sisa-sisa hidupku Tercecer di tanah, di jalanan Terinjak-terinjak orang lain Cuma ini penyambung nyawaku Dari hari ke hari
Unsur-unsur Puisi Bunyi
2. Rima awal / akhir adalah persamaan bunyi atau persajakan di awal atau di akhir kata. Contoh:
Rima awal : memulai, memulai Rima akhir : inilah, marilah 3. Persajakan horizontal / vertikal
Persajakan horizontal adalah persamaan bunyi dalam satu larik atau satu baris. Persajakan vertikal adalah persamaan bunyi dalam larik atau baris yang berbeda.
Pilihan Kata
1. Pengimajian adalah pencitraan untuk mengkonkretkan gambaran ide, gagasan, dan pikiran melalui penginderaan. 2. Kata konkret adalah kata-kata yang digunakan untuk
menggambarkan lukisan keadaan atau suasana batin dengan maksud membangkitkan imaji pembaca.
3. pembaitan (bait-bait), adalah menyusun larik-larik dalam baitbait sesuai dengan makna yang dikandung setiap bait. 4. pelarikan (larik-larik) adalah menyusun kata-kata dalam
lariklarik.
5. tipografi adalah bahasa puisi yang ditulis dalam bentuk-bentuk bait atau bentuk-bentuk-bentuk-bentuk lain yang unik yang membedakan antara bentuk puisi dengan bentuk karya sastra yang lain.
6. Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi tersebut atau dampak psikologis pembaca yang muncul setelah membaca puisi, misalnya perasaan haru, sedih, bahagia, bersemangat, dan lain-lain.
7. Nada adalah sikap penyair kepada pembacanya, misalnya menggurui, menasihati, mengejek, atau menyindir.
Penulisan puisi berkenaan dengan kejadian yang pernah dialami
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis puisi
Cara menyunting puisi
3. Metode Pembelajaran
Student facilitator and explaining Demonstrasi
Tanya jawab
Inkuiri
4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
a. Kegiatan Awal
Apersepsi :
1. Guru membuka kegiatan pembelajarandan mengkondisikan kelas dalam persiapan kegiatan belajar-mengajar (mengucapkan salam, menyapa peserta didik, dan mengecek kehadiran peserta didik)
2. Peserta didik dan guru bertanya jawab mengenai materi pada pertemuan sebelumnya.
3. Guru mengaitkan materi sebelumnya dengan kompetensi dasar menulis puisi yang pernah dialami yang akan disampaikan.
4. Guru menunjukan salah satu contoh puisi mengenai peristiwa yang pernah dialami atau diamati untuk disimak oleh peserta didik.
Motivasi:
a. Peserta didik dapat mengetahui bagaimana bergunanya menuangkan perasaan ke dalam bentuk puisi.
b. Kegiatan inti
Eksplorasi
1. Guru menampilkan beberapa slide mengenai kejadian ataupun peristiwa sehari-hari.
2. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik tentang pengetahuan mereka tentang puisi (puisi yang pernah dibuat maupun didengar ataupun dibaca oleh peserta didik).
3. Peserta didik mengungkapkan pengetahuan mereka tentang menulis puisi .
4. Guru bertanya kepada peserta didik tentang pengalaman membuat atau membaca puisi.
5. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik tentang pengetahuan mereka tentang apa saja peristiwa yang menarik yang pernah mereka alami.
Elaborasi
1. Guru memberikan penjelasan sekilas mengenai materi puisi, khususnya puisi lirik secara sekilas kepada siswa.
2. Guru memberikan penjelasan mengenai hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam menulis puisi. 3. Peserta didik megamati lingkungan di sekitar sekolah
4. Peserta didik menentukan hal apa yang menarik untuk dijadikan tema puisi.
5. Peserta didik mengungkapkan perasaannya kedalam bentuk puisi mengenai kejadian yang pernah dialami yang dilihatnya ke dalam bentuk puisi lirik.
Konfirmasi
1. Guru membahas hasil kerja peserta didik.
c. Kegiatan akhir
1. Guru bersama-sama dengan peserta didik mereview materi pelajaran yang telah dipelajari pertemuan kali ini.
2. Melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung.
3. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang materi pelajaran yang belum dipahami atau ingin ditanyakan.
4. Memberikan gambaran singkat materi pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
5. Menutup kegiatan pembelajaran.
Pertemuan Kedua
a. Kegiatan Awal
Apersepsi :
1. Mengkondisikan kelas dalam persiapan kegiatan belajar-mengajar (mengucapkan salam, menyapa peserta didik, dan mengecek kehadiran peserta didik).
3. Memberikan gambaran materi yang akan dipelajari ( standar kompetensi dan kompetensi dasar, dan tujuan pembelajaran.
Motivasi :
a. Memberikan manfaat dari pembelajaran yang akan dilakukan.
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Guru menampilkan sebuah video Orang Pinggiran Trans 7.
2. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik tentang pengetahuan mereka tentang Video yang ditampilkan.
3. Peserta didik mengungkapkan pengetahuan mereka tentang hal yang ditayangkan di depan kelas.
4. Guru bertanya kepada peserta didik tentang pengalaman atau perasaan melihat hal yang ditayangkan di depan kelas.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Guru menjelaskan kembali materi mengenai puisi lirik.
2. Guru menekankan kembali apa saja yang perlu diperhatikan dalam menulis puisi yang baik.
3. Guru menggunakan Teknik Imaginedalam
membantu siswa meningkatkan imajinasi dan daya khayalnya dibantu dengan media pembelajaran. 4. Peserta didik mulai masuk dan menghayati
5. Setelah dirasa cukup, peserta didik mencurahkan apa perasaan atau ide juga gagasan mereka mengenai hal yang mereka imajinasikan kedalam bentuk puisi.
Konfirmasi
1. Peserta didik mengumpulkan hasil kerjanya.
2. Merefleksi hasil belajar untuk memperoleh pengalaman belajar.
c. Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup, guru:
1. Menyimpulkan hasil kegiatan belajar yang telah berlangsung.
2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang materi pelajaran yang belum dipahami atau ingin ditanyakan.
3. Memberikan gambaran singkat materi pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
4. Menutup kegiatan pembelajaran.
Pertemuan Ketiga
b. Kegiatan Awal
Apersepsi :
1. Mengkondisikan kelas dalam persiapan kegiatan belajar-mengajar (mengucapkan salam, menyapa peserta didik, dan mengecek kehadiran peserta didik).
a. Memberikan manfaat dari pembelajaran yang akan dilakukan.
c. Kegiatan Inti Eksplorasi
1. Guru dan siswa bertanya jawab seputar hal atau peristiwa atau kejadian apa saja yang mereka temui atau yang terjadi disekitar mereka.
2. Siswa berbagi pengalaman mengenai kejadian yang mereka alami atau rasakan, baik itu berupa pengamatan ataupun pengalaman.
3. Peserta didik, diminta menjelaskan mengenai kejadian yang pernah mereka lihat namun tak pernah merasakannya.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Guru membagikan kertas kepada peserta didik. 2. Peserta didik sekali lagi diminta menghayati
keadaan menggunakan Teknik Imaginedan berpikir mengenai hidup juga betapa kelebihan hidup mereka dibanding orang lain.
3. Peserta didik menuangkan isi hati, perasaan, gagasan dan ide yang mereka pikirkan ke dalam secarik kertas yang telah dibagikan dengan menuliskannya ke dalam bentuk puisi.
Konfirmasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Peserta didik mengumpulkan hasil kerjanya.
2. Merefleksi hasil belajar untuk memperoleh pengalaman belajar.
c. Kegiatan Akhir
1. Menyimpulkan hasil kegiatan belajar yang telah berlangsung.
2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang materi pelajaran yang belum dipahami atau ingin ditanyakan.
3. Memberikan gambaran singkat materi pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
4. Menutup kegiatan pembelajaran.
5. Sumber Belajar
a. Buku BSE b. Teks puisi
c. Buku Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia d. Gambar mengenai kejadian yang pernah dialami
6. Penilaian
Instrumen
1. Perhatikan gambar yang ditampilkan dengan seksama!
2. Amatilah gambar tersebut dan imajinasikan pikiran kamu menerawang jauh untuk mendapatkan inspirasi
3. Tulislah perasaanmu ke dalam bentuk puisi dengan memperhatikan unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam menulis puisi!
Kunci jawaban
1, 2, 3. Membuat puisi dengan tema kejadian yang pernah dialami dengan bantuan tayangan slide kejadian yang pernah dialami (jawaban variasi)
2) Instrumen Pengumpulan Data
Pinggiran di Trans 7 sebagai sumber ajarnya, maka diadakan dua kali tes
yaitu tes awal dan tes akhir.
1. Pada tes awal siswa menulis puisi lirik sebelum diberi perlakuan. 2. Pada tes akhir siswa menulis puisi sesudah diberi perlakuan yaitu
berupa penerapan teknik imagine dan tayangan Orang Pinggiran di Trans 7 sebagai sumber ajarnya.
Adapun yang dijadikan penilaian dalam menulis puisi lirik ini yaitu berdasarkan pada aspek-aspek berikut.
Tabel 3.2
KRITERIA PENILAIAN MENULIS PUISI
3.5 Teknik penelitian
Dalam teknik penelitian terdapat dua jenis teknik penelitian yaitu pengumpulan data dan pengolahan data. Adapun teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
3.5.1 Teknik pengumpulan data
Dalam pengumpulan data, penelitian ini menggunakan tes dan juga angket. Tes merupakan serentetan pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok, Arikunto (1993:123). Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes tertulis, begitupun angket. Tes dilakukan sebanyak dua kali, yaitu prates (awal) dan pascates (akhir). Tes awal dilakukan pada awal pembelajaran mengenai puisi ini, dan tanpa perlakuan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menulis puisi sebelum diberi perlakuan. Sedangkan, tes akhir diberikan pada siswa setelah diberikan perlakuan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan dalam menulis puisi lirik.
Angket adalah alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mendapatkan jawaban (Depdikbud:1975). I. Djumhur (1985) mengemukakan bahwa angket
dituju)
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan komunikasi dengan sumber data. Pemberian angket ini diberikan setelah proses pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk mengetahui pendapat siswa mengenai pembelajaran dan mengenai pendapatnya baik itu mengenai tayangan ataupun isi dari tayangan itu sendiri. Adapun angket dalam penelitian ini berupa angket terbuka sebagai berikut.
a. Kelas Eksperimen
ANGKET SISWA
1. Apa yang kamu ketahui mengenai puisi?
... 2. Apa yang kamu pahami mengenai puisi lirik?
... 3. Apa yang kamu rasakan setelah melihat tayangan Orang Pinggiran
Trans 7?
... 4. Apa pengetahuan baru yang kamu dapatkan setelah pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan sumber ajar tayangan Orang
Pinggiran Trans 7?
... 5. Adakah pesan kehidupan yang kamu dapatkan setelah melihat tayangan Orang Pinggiran Trans 7 dan menuangkannya ke dalam bentuk puisi lirik?
... 6. Apa perasaanmu dan apa yang akan kamu lakukan apabila berada
diposisi mereka?
... 7. Apakah kamu memiliki kesulitan dalam menuliskan hal yang kamu
rasakan ke dalam bentuk puisi lirik?
8. Bagaimana pendapatmu saat kamu mencurahkan isi hatimu ke dalam bentuk puisi dengan cara belajar hari ini?
... 9. Menurutmu apa tujuan dari pembelajaran menulis puisi lirik kali ini?
... 10.Bagiamana perasaanmu setelah mengikuti pembelajaran kali ini?
... b. Kelas Kontrol
ANGKET SISWA
1. Apa yang kamu ketahui mengenai puisi?
... 2. Apa yang kamu pahami mengenai puisi lirik?
... 3. Apa yang kamu rasakan setelah saat menulis puisi lirik?
... 4. Apa perasaanmu dan apa yang akan kamu lakukan apabila berada
diposisi yang berbeda dengan hidupmu yang sekarang?
... 5. Apa pengetahuan baru yang kamu dapatkan setelah pembelajaran
menulis puisi lirik kali ini?
... 6. Apakah kamu memiliki kesulitan dalam menuliskan hal yang kamu
rasakan ke dalam bentuk puisi lirik?
... 7. Bagaimana pendapatmu saat kamu mencurahkan hal yang kamu
rasakan ke dalam puisi dengan cara belajar kali ini?
... 8. Adakah pesan kehidupan yang kamu dapatkan setelah menulis puisi
lirik berdasarkan hal yang pernah kamu alami?
9. Menurutmu, apa tujuan dari pembelajaran menulis puisi lirik kali ini? ... 10.Bagiamana perasaanmu setelah mengikuti pembelajaran kali ini?
... Kedua tes ini dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Maka dari itu tes ini dilakukan untuk mendapatkan hasil penelitian berupa puisi lirik karya siswa sebelum dan sesudah menggunakan Teknik Imagine (Khayalan Visual) dalam pembelajaran menulis puisi lirik.
3.5.2 Teknik Pengolahan Data
Semua data penelitian yang bersumber dari tes awal, tes akhir dan juga angket dikumpulkan untuk diolah. Pengolahan data dibagi menjadi dua yaitu analisis data yang ada dan analisis statistik dengan menggunakan rumus.
3.5.2.1Analisis Data
Setelah semua data terkumpul, peneliti menganalisis data tersebut sebelum mengolahnya secara statistik. Analisis ini dilakukan dengan mengacu pada format penilaian yang telah dirancang sebelumnya.
Tabel 3.3
KRITERIA PENILAIAN MENULIS PUISI
Keterangan penskoran:
a. Kelengkapan aspek formal puisi.
Skor yang diberikan dimulai dari 5, 10, 15, dan 20 yang berdasarkan dari terdapat atau tidaknya yang pertama judul dari puisi itu sendiri, terlepas dari pemilihan kata untuk judul itu sendiri. Kedua nama pengarang yang dicantumkan, baik di atas maupun di bawah puisi yang ditulis. Ketiga memiliki tipografi atau perwajahan, tidak hanya sekedar sebuah baris lurus tetapi memiliki perwajahan yang tidak hanya sebuah baris lurus disebelah kiri, misalnya zigzag atau membentuk sebuah huruf dan lainnya, dan yang terakhir adalah titimangsa penulisan yaitu disertakannya waktu dan tempat penulisan puisi tersebut. Untuk skor 10, hanya 2 diantaranya yang terdapat dalam puisi tersebut, skor 15 memuat tiga tanpa disertakannya judul dan skor tertinggi 20 untuk puisi yang memuat semua aspek di atas.
b. Keselarasan unsur puisi
Skor yang diberikan hampir sama dengan penskoran unruk kelengkapan aspek formal puisi di atas, hanya di sini bukan memuat namun adanya kepaduan antar unsur dalam puisi tersebut. Yang pertama unsur citraan, puisi tersebut memiliki citraan sedikitnya dua. Kedua majas, puisi tersebut selain mengandung
(baik
terhadap
tema puisi
maupun
kepada
pembaca
yang
dituju)
maupun
kepada
pembaca
yang dituju)
Namun tidak ada
kesesuaian tema/isi
dengan judul puisi
tersirat)
citraan juga harus memiliki majas atau gaya bahasa baik metafora, hiperbola, sedikitnya satu. Ketiga rima dan irama, puisi tersebut memiliki rima dan irama yang beraturan, walaupun tidak harus dipaksakan a-b-a-b ataupun a-a-b-b dan semacamnya, namun setidaknya tidak memiliki rima atau irama yang tidak beraturan, dan terakhir diksi dan idiom, pemilihan kata dan penggunaan kata yang digunakan oleh siswa haruslah sesuai dengan maksud atau isi dari puisi tersebut. Untuk skor 10, hanya 2 diantaranya yang terdapat dalam puisi tersebut, skor 15 memuat tiga tanpa disertakannya judul dan skor tertinggi 20 untuk puisi yang memuat semua aspek di atas.
c. Kejelasan hakikat puisi
3.5.2.2 Analisis Statistik
Setelah data yang terkunpul dianalisis menggunakan format penilaian yang telah dirancang sebelumnya, selanjutnya data yang dihasilkan dianalisis menggunakan rumus statistik.
Teknik pengolahan data ini dilakukan dengan langkah yang sama baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol. Data utama pada dalam penelitian ini adalah data nilai pada prates dan pascates. Pengolahan data ini dilakukan agar data yang telah diperoleh bermakna dan memberikan gambaran yang jelas mengenai permasalahan yang sedang diteliti. Berdasarkan hal tersebut, kemampuan siswa dalam menulis cerpen sebelum diberi perlakuan dan diberi perlakuan menjadi terlihat.
Langkah-langkah dalam pengolahan data ini sebagai berikut. a. Menganalisis data hasil tes awal dan tes akhir pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditetapkan. Penilaian hasil tes awal dan tes akhir menulis puisi lirik siswa dinilai oleh tiga penilai. Adapun langkah-langkah analisis datanya adalah sebagai berikut.
1. Hasil tulisan siswa pada tes awal (pretes) dan tes akhir (postes). 2. Menganalisis hasil tulisan siswa berupa cerpen berdasarkan
aspek yang akan dinilai. Memberikan skor terhadap hasil kerja siswa dari hasil pretes dan pascates ke dalam bentuk nilai dengan rumus.
Nilai =jumlah skor siswa
jumlah skor total
x 100
Tabel 3.4
Kategori penilaian menulis puisi lirik berdasarkan skala nilai
85-100
70-84
69-55
54-40
<40
Sangat baik (SB)
Baik (B)
Cukup (C)
Kurang (K)
Sangat Kurang (SK)
3. Mendeskripsikan beberapa hasil tes awal dan tes akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol.
c. Uji realibilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat penilaian antar penguji dalam setiap tes. Uji reliabilitas ini didasarkan pada skor yang telah diolah menjadi nilai dengan menggunakan prinsip ANAVA. Langkah-langkah uji reliabilitasnya adalah sebagai berikut.
1. Membuat tabel-tabel data hasil uji antarpenimbang hasil skor tes awal dan tes akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol.
2. Untuk menguji penilaian yang diberikan oleh penimbang maka uji reliabilitas dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a) Mencari jumlah kuadrat responden dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
∑d t2=(∑Xt ) 2
-(∑X 2) .
Keterangan:
∑d t2= jumlah kuadrat responden (testi) (∑Xt)2= jumlah kuadrat benar dari responden
(∑X2) = kuadrat dari jumlah skor total
k = banyaknya item (dari penguji)
N = banyaknya responden atau testi
∑dp2=(∑Xp ) 2 �
-(∑X)2 .
∑dp2= jumlah kuadrat item (penilai berjumlah tiga orang)
(∑Xp)2= jumlah kuadrat benar dari seluruh item
(∑X)2 = kuadrat dari jumlah skor total
k = banyaknya item (dari penguji) N = banyaknya responden atau testi
c) Mencari jumlah kuadrat total dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
∑Xt2=∑X2-(∑X) 2 .
Keterangan:
∑Xt2 = jumlah kuadrat total penilaian
∑X2 = jumlah kuadrat dari tiap hasil responden
(∑X)2 = kuadrat dari jumlah skor total
K = banyaknya item (dari penguji)
d)Mencari jumlah kuadrat sisa (kekeliruan) dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
∑d2kk= ∑� 2-∑� 2-∑��2
Keterangan:
∑d2kk = jumlah kuadrat kekeliruan ∑� 2 = jumlah kuadrat total
∑� 2 = jumlah kuadrat responden
∑��2 = jumlah kuadrat penimbang
e) Mencari varians responden, varians penimbang, dan varians sisa dengan tabel ANAVA sebagai berikut.
Tabel 3.5
Sumber Variasi SS dk Varians
Siswa/testi ∑d t2 N-1 ∑d t2
F o
r m
at ANAVA
f) Setelah itu, dilakukan penghitungan realibilitasnya dengan sebagai berikut.
r
11=
� −� � Keterangan:
r11 = realibilitas yang dicari
Vt = Variansi dari testi
Vkk = Variansi dari kekeliruan
g)Selanjutnya nilai tersebut dapat dilihat dalam tabel Guilford sebagai berikut.
Tabel 3.6 Tabel Guilford
d. Melakukan Uji Normalitas
penguji ∑d2p K-1 -
kekeliruan ∑d2kk (N-1)(K-1) ∑d2kk (N−1)(K−1)
Interval Koefisien Tingkat hubungan
0,00 - 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Tinggi
Uji normalitas digunakan untuk melihat kemampuan siswa, apakah berdistribusi normal atau tidak. Peneliti melakukan uji normalitas dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Menentukan daftar distribusi mean dengan ketentuan: a. Rentang skor (R) = skor terbesar – skor terkecil b. Banyak kelas = 1+ 3,3 log n
c. Panjang kelas = � d. Derajat kebebasan = Bk-3
2. Menentukan nilai rerata mean dengan menggunakan rumus X= ∑ �
∑
Keterangan: X = mean
∑fx = jumlah nilai siswa ∑f = jumlah siswa
3. Menentukan simpangan baku (standar deviasi) dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
S= ∑ � 2−∑ FX 2
−1
Keterangan:
S = simpangan baku
∑fx2 = jumlah nilai siswa dikuadratkan ∑fx = jumlah nilai siswa
N = jumlah siswa
4. Melakukan daftar frekuensi observasi dan ekspektasi skor tes awal dan tes akhir untuk menentukan nilai �2. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
�2 = ( − ) 2
X2 = nilai chi kuadrat
Oi= frekuensi yang diobservasi (frekuensi emperis) Ei = frekuaensi yang diharapkan (frekuensi teoretis)
Menemukan normal atau tidaknya distribusi data dengan kriteria:
X2hitung< X2tabel, maka data terdistribusi normal
X2hitung> X2tabel, maka data terdistribusi tidak normal
e. Uji Homogenitas
Tujuan dari homogenitas adalah homogen tidaknya variasi sampel dalam populasi yang sama atau homogen tidaknya data berdasarkan kriteria:
1. F hitung ≤ F tabel artinya distribusi data homogen 2. F hitung ≥ F tabel artinya distribusi data tidak homogen 3. Homogenitas menggunakan uji F
F = Varian terbesar Varian terkecil
Data dinyatakan homogen jika � ≤ . (Subana dan Sudrajat, 2005:188)
f. Uji Hipotesis
puisi lirik yang diberi perlakuan berupa Teknik Imagine (Khayalan Visual) dan dengan tanpa diberi perlakuan berupa Teknik Imagine (Khayalan Visual. Jika � > , maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis kerja ditolak, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan puisi lirik yang diberi perlakuan berupa Teknik Imagine (Khayalan Visual) dan dengan tanpa diberi perlakuan berupa Teknik Imagine (Khayalan Visual. Langkah-langkah yang akan dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Mencari M2
M2= ∑� Keterangan:
M2= nilai deviasi kelas eksperimen ∑x = jumlah gain kelas eksperimen N = banyaknya subjek
2. Mencari ∑�2
∑�2= ∑�2-(∑�2) Keterangan:
∑�2 = jumlah gain varians kelas kontrol ∑x = jumlah gain kelas kontrol
N = banyaknya subjek
3. Mencari mencari standar deviasi
Sdg = �1−1 12+ �2−1 22
�1+ �2−2
Keterangan:
�1= jumlah siswa kelas eksperimen �2= jumlah siswa kelas kontrol
4. mencari � dengan rumus � = �1−�12
�1+ 1
�2
Keterangan:
�1= mean kelas ekperimen �2= mean kelas kontrol
sdg = standar deviasi gabungan
�1 = jumlah siswa kelas eksperimen �2 = jumlah siswa kelas kontrol 5. Menentukan db = �1 + �2 – 2
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui keefektifan penggunaan Teknik Imagine (Khayalan Visual) dalam pembelajaran menulis puisi lirik, khususnya pada siswa kelas VII SMP Negeri 7 Bandung tahun ajaran 2013/2014. Berdasarkan hasil analisis data penelitian mengenai keefektifan menulis puisi lirik dengan menggunakan Teknik Imagine (Khayalan Visual), peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Kemampuan siswa kelas eksperimen dalam menulis puisi lirik sebelum diberi perlakuan berupaTeknik Imagine (Khayalan Visual) pada tes awal, diperoleh nilai rata-rata sebesar 43.1. Uji reliabilitas sebesar 0.929 yang berarti koefisien atau korelasi tinggi sekali. Uji normalitas pada kelas eksperimen dinyatakan berdistribusi normal dengan db = 3, diperoleh datates awal, �2ℎ� �� (1.605)<�2 �� (7.81), dan uji homogenitas tes awal diperoleh �ℎ� ��= 5.48, Artinya, data hasil tes awal terbukti homogen karena �ℎ� �� ≤ � ��. Sedangkan siswa pada kelas pembanding (kelas kontrol)
dipetoleh nilai rata-rata tes awal sebesar 49.95. Uji reliabilitas sebesar 0.918 yang berarti koefisien atau korelasi tinggi sekali. Uji normalitas pada kelas eksperimen dinyatakan berdistribusi normal dengan db = 3, diperoleh datates awal, �2ℎ� �� (6.415)<�2 �� (7.81), uji homogenitas tes awal diperoleh �ℎ� ��= 5.48. Artinya, data hasil tes awal terbukti homogen karena �ℎ� �� ≤ � ��. 2. Kemampuan siswa kelas eksperimen dalam menulis puisi lirik
sekali. Uji normalitas pada kelas eksperimen dinyatakan berdistribusi normal dengan db = 3, diperoleh data tes akhir, �2
ℎ� �� (5.949)< �2 �� (7.81), dan uji homogenitas pada tes
akhir diperoleh �ℎ� ��= 8.14 dengan � ��= 19.00. Artinya, data hasil tes akhir terbukti homogen karena �ℎ� �� ≤ � ��. Ini disebabkan peneliti memberikan perlakuan berupa Teknik Imagine (Khayalan Visual) dalam proses pembelajaran menulis puisi lirik di kelas eksperimen. Teknik ini dapat membantu dan merangsang daya imajinasi siswa dalam memunculkan ide-ide yang kemudian dituangkan ke dalam bentuk puisi lirik. Sedangkan pada kelas pembanding (kelas kontrol) pada tes akhir, diperoleh nilai rata-rata sebesar 65.81. Uji normalitas pada kelas kontrol dinyatakan berdistribusi normal dengan db = 3, diperoleh data tes akhir, �2
ℎ� �� (7.285)< �2 �� (7.81), dan uji homogenitas pada tes
akhir diperoleh �ℎ� ��= 8.14 dengan � ��= 19.00. Artinya, data hasil tes akhir terbukti homogen karena �ℎ� �� ≤ � ��. Meski pada kelas pembanding (kelas kontrol) sama mengalami penaikan, namun penaikan yang terjadi tidak sebesar seperti yang terjadi pada kelas ekperimen. Ini disebabkan karena peneliti tidak memberikan perlakuan berupa Teknik Imagine (Khayalan Visual) dalam proses pembelajaran menulis puisi lirik di kelas pembanding (kelas kontrol).
3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa di kelas eksperimen yang menggunakan Teknik Imagine (Khayalan Visual) dalam pembelajaran menulis puisi lirik dengan siswa kelas pembanding (kelas kontrol) yang tidak menggunakan Teknik
Imagine (Khayalan Visual) dalam proses pembelajaran menulis
pembanding (kelas kontrol) tanpa diberi perlakuan mengalami peningkatan 31.75%. Hal ini juga terbukti dari berbagai tahapan analisis data dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan jumlah standar deviasi dari kelas eksperimen sebesar 5.7 dan standar deviasi kelas pembanding (kelas kontrol) sebesar 16.27. Kemudian, kedua standar deviasi tersebut dimasukkan ke dalam uji hipotesis. Hasil uji hipotesis yang didapatkan ℎ� �� (2,43) > �� (2.00). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian diterima. Pembelajaran menulis puisi lirik dengan menggunakan Teknik
Imagine (Khayalan Visual) efektif digunakan dalam pembelajaran
menulis puisi lirik.
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan dari pembahasan dalam penelitian ini, peneliti mengajukan beberapa saran bagi pembaca, baik itu pembaca yang berasal dari kalangan dunia pendidikan ataupun diluar dunia pendidikan. Adapun saran-saran yang diajukan adalah sebagai berikut.
1. Penggunaan Teknik Imagine (Khayalan Visual) dalam pembelajaran menulis puisi lirik terbukti efektif. Ini dapat dilihat dari hasil nilai rata-rata kelas eksperimen yang mengalami peningkatan sebanyak 75% dengan menggunakan Teknik Imagine (Khayalan Visual)dibandingkan dengan kelas kontrol yang hanya mengalami peningkatan sebanyak 31% tanpa menggunakan Teknik Imagine (Khayalan Visual). Para guru bisa menjadikan Teknik Imagine (Khayalan Visual) ini sebagai salah satu pilihan teknik yang digunakan dalam pembelajaran menulis, terutama menulis puisi lirik.
DAFTAR PUSTAKA
Alisjahbana, S. Takdir. 2008. PUISI BARU. Cetakan ke-14. Jakarta: PT DianRakyat.
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Cetakan ke-14. Bandung: PTRajagrafindoPersada.
Dahlan, M. D. 1984. MODEL-MODEL MENGAJAR (Beberapa Interaksi Belajar
Mengajar). Cetakan Pertama. Bandung: cv. DIPONEGORO.
Ernawangsih,Yuyun. 2010.PenggunaanMetodePengaliranImaji (Image
Streaming) UntukKemampuanMenulisCerpen
(PenelitianTindakanKelaspadaSiswaKelas X SMAN 18 Bandung Tahun 2009/2010). Tesistidakditerbitkan. Bandung. UPI Bandung.
Ikbar, Yanuar. 2012. MetodePenelitianSosialKualitatif: PanduanMembuatTugasAkhir/KaryaIlmiah. Bandung: PT RefikaAditama.
JURNAL SAJAK No. 02, 2011. Puisi dan Relijiusitas. The Intercultural Institutedan Penerbit Komodo Books.
Joyce, Bruce Marsha, dan Emily. 2009. Models Of Teaching.Cetakan pertama. PENERBIT PUSTAKA PELAJAR.
Kesuma, Dharma, Dkk. 2012. PendidikanKarakter. Cetakanketiga. Bandung: PTRemajaRosdakarya.
Kosasih, E. 2010. MenjadiPenulisRemaja. Cetakanpertama. Jakarta Timur:NobelEdumedia.
Kurila,Nely. 2011. PemanfaatanMetodeSugesti-ImajinatifMelalui Media LaguBagiPeningkatanKemampuanMenulisKaranganDeskripsiSiswaKelas X SMA Negeri 5 Ketapang Kalimantan Barat. Tesistidakditerbitkan. Bandung.
UPI Bandung.
Laily, Idah Faridah. 2009. Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dan
Kemampuan Imajinatif Siswa Sekolah Dasar Melalui Metode Imajinatif dengan Menggunakan Media Gambar Fotografi (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas 5 MI PUI Kertaharja Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis). Tesistidakditerbitkan. Bandung. UPI Bandung.
Miftah, Ajen. 2011. KeefektifanPenerapanTeknik Imagine (Khayalan VisualdalamMeningkatkanKeterampilanMenulisPuisi
(EksperimenKuasipadaSiswaKelas VII C SMP Negeri 10 Bandung TahunAjaran 2010/2011). Skripsi tidakditerbitkan. Bandung. UPI Bandung.
Mulyana, Yoyo, Memen dan Sumiyadi. 1998. SANGGAR SASTRA. PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BAGIAN PROYEK PENATARAN GURU SLTP SETARA D-III TAHUN 1997/1998. Jakarta.TidakDiterbitkan. Pradopo, RachmatDjoko. 1993. Pengkajian Puisi: Analisis Strata Norma dan
Pradopo, RachmatDjoko. 1995. BeberapaTeoriSastra, MetodeKritik, danPenerapannya.Cetakanpertama. Yogyakarta: PustakaPelajar.
Ratna, Nyoman Kutha Ratna. 2011. Penelitian Sastra: Teori, Metode, dan Teknik
Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Saini. 1992. Puisi dan beberapa masalahnya. Bandung: ITB
Sayuti, A. Suminto. 1985. Puisi dan Pengajarannya (Sebuah Pengantar): IKIP Semarang Press
Subana, Moersetyo, dan Sudrajat. 2005. Statistik pendidikan. Cetakan kedua. CV. PUSTAKA SETIA.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sugono, Dendy. 2013. Buku Praktis Bahasa Indonesia 1. Jakarta: Pusat Bahasa Depdiknas.
SyamsudindanVismaiaDamayanti S.2007.
MetodePenelitianPendidikanBahasa.Cetakankedua. Bandung: PT RemajaRosdakarya.
Syukur, Freddy Faldi. 2010. Menjadi Guru Dahsyat dan Memikat: Melalui
Pendekatan Teknologi Pikiran Bawah Sadar, Hypnoteaching, dan NLP.
Bandung: Angkasa.
Waluyo, Herman J. 1995. TeoridanApresiasiPuisi. Cetakankedua. Jakarta:Erlangga.