• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

Talaman Pengesahan Talaman Pernyataan

ABSTRAK …………...…...………...………... i

KATA PENGANTAR ..…...………..………... ii

DAFTAR ISI ……….……….. ... iv

DAFTAR TABEL ………... vi

DAFTAR GAMBAR… ...……….………...……….…….. vii

BAB I PENDATULUAN A. Latar Belakang Masalah ..………... 1

B. Rumusan Masalah ……..……….. 5

C. Tujuan Penelitian ……….………..……….. 5

D. Manfaat Penelitian ………..………... 6

E. Definisi Opersional ………..………. 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pendekatan Konstruktivisme ...…………...………... 9

B. Hasil Belajar …...…………... 17

C. Pembelajaran IPA ……...………... 20

D. Wujud Benda dan Sifatnya ... 26

E. Teori Belajar yang Mendukung ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ………...……… 34

B. Model Penelitian ... 36

C. Lokasi dan Subjek Penelitian ………....……… 38

D. Prosedur Penelitian ………...……….. 39

E. Instrumen Penelitian ………... 42

F. Teknik Pengumpulan Data ……..………... 44

(2)

AgusGunawan,2014

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV TASIL PENELITIAN DAN PEMBATASAN

A. Deskripsi Sekolah ... 47 B. Deskripsi Hasil Penelitian ...

1. Siklus I ... 48 2. Siklus II ... 60

C. Pembahasan ………...

1. Siklus I ... 72 2. Siklus II ... 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ....………...………... 79

B. Saran ...………... 80

DAFTAR PUSTAKA 82

(3)

DAFTAR TABEL

4.1 Rencana Tindakan Pembelajaran Siklus I ... 48

4.2 Deskripsi Hasil Pengamatan Observer Perencanaan Tindakan Siklus I ... 49

4.3 Deskripsi Hasil Pengamatan Observer terhadap Aktivitas Guru dan Siswa pada Pembelajaran Siklus I Pertemuan I ... 53

4.4 Deskripsi Hasil Pengamatan Observer terhadap Aktivitas Guru dan Siswa pada Pembelajaran Siklus I Pertemuan II ... 55

4.5 Rencana Tindakan Pembelajaran Siklus II ... 61

4.6 Deskripsi Hasil Pengamatan Observer Perencanaan Tindakan Siklus II ... 62

4.7 Deskripsi Hasil Pengamatan Observer terhadap Aktivitas Guru dan Siswa pada Pembelajaran Siklus II Pertemuan I ... 66

4.8 Deskripsi Hasil Pengamatan Observer terhadap Aktivitas Guru dan Siswa pada Pembelajaran Siklus II Pertemuan II ... 68

4.9 Hasil Belajar Siswa Setelah Tindakan Pembelajaran ... 78

(4)

AgusGunawan,2014

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

2.1 Contoh Wujud Benda Padat dan Penerapannya ... 26

2.2 Contoh Wujud Benda Cair dan Penerapannya ... 27

2.3 Contoh Wujud Benda Gas dan Penerapannya ... 27

3.1 Langkah Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis & Mc Taggart ... 36

4.1 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Siklus I ... 57

4.2 Rekapitulasi Angket Siswa pada Siklus I ... 58

4.3 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Siklus II ... 70

4.4 Rekapitulasi Angket Siswa pada Siklus II ... 71

4.5 Prosentase Jumlah Siswa Berdasarkan KKM pada Siklus I ... 74

4.6 Prosentase Jumlah Siswa Berdasarkan KKM pada Siklus II ... 77

(5)

BABBIB PENDAHULUANB B

A. LatarBBelakangBMasalahB

B Dalam Kurikulum Tingkat uatuan Pendidikan (KTuP) dinyatakan bahwa, “utandar Kompetensi (uK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di uD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh siswa dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan” (Depdiknas, 2006: 47). Pencapaian uK dan KD tersebut pada pembelajaran IPA didasarkan pada pemberdayaan siswa untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru dengan berorientasi kepada tujuan kurikuler Mata Pelajaran IPA.B

B Pembelajaran IPA yang sering dilakukan saat ini adalah pembelajaran IPA yang cenderung masih konvensional atau tradisional. Dimulai dari guru dengan menerangkan materi, memberi contoh, memberikan latihan soal dan diakhiri dengan memberikan pekerjaan rumah (PR). uehingga mengakibatkan siswa merasa bosan dan jenuh di dalam kelas. Proses pembelajaran yang monoton tersebut menyebabkan motivasi siswa dalam belajarpun akan mengalami penurunan. Hal ini, disebabkan karena proses pembelajaran yang dilakukan di kelas didominasi oleh guru. uemua kegiatan terfokus pada guru tanpa menyadari bahwa siswa adalah komponen terpenting yang tidak boleh dilupakan sebagai bagian dalam proses belajar mengajar. Tanpa kita sadari, proses pembelajaran seperti itu semakin lama akan mengikis kemampuan mereka baik dalam hal pengetahuan, keaktifan, kecerdasan, serta sosialisasi dengan teman-temannya. Akibatnya, banyak siswa yang tidak dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan sekolah yaitu 60. B

(6)

AgusGunawan,2014

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B Pembelajaran IPA di kelas V uDN Cisarua terutama dalam pokok bahasan Pesawat uederhana yang didominasi guru sangat kuat, kurangnya interaksi antara guru dengan siswa, guru masih menggunakan metode ceramah dan tanya jawab sehingga siswa kurang dilibatkan dalam proses belajar mengajar di kelas yang mengakibatkan siswa menjadi kurang aktif dalam belajar. uelain itu, guru menyampaikan dan menyajikan materi IPA pada pokok bahasan Pesawat uederhana kurang menarik perhatian siswa yang menyebabkan siswa menjadi jenuh dan bosan dengan materi yang diajarkan. Padahal, sebenarnya banyak metode dan model-model pembelajaran yang bisa diterapkan dalam proses belajar mengajar agar siswa tidak bosan dan tetap bisa menerima serta merespon materi yang diajarkan dengan baik. Oleh karena itu, agar hasil belajar IPA dapat meningkat, maka seorang guru dituntut menguasai dan menerapkan beberapa model pembelajaran yang ada sehingga pembelajaran lebih variatif.B

B Banyak model pembelajran IPA yang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar. ualah satu model pembelajaran alternatif yang dapat membantu siswa mengkonstruksikan pengalaman belajarnya sendiri adalah model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang heterogen. Isjoni (utahl, 2009) menyatakan dengan melaksanakan model pembelajaran kooperatif, siswa memungkinkan dapat meraih keberhasilan dalam belajar, disamping itu juga bisa melatih siswa untuk memiliki keterampilan, baik keterampilan berpikir (thinking skill) maupun keterampilan sosial (social skill), seperti keterampilan untuk mengemukakan pendapat, aktif bertanya, menerima saran dam masukan dari orang lain, bekerja sama, rasa setia kawan, dan mengurangi perilaku yang menyimpang di kelas. B

(7)

belajar. Bermain sambil belajar ini secara tidak langsung membuat suasana hati mereka lebih senang dan hal ini akan mengakibatkan pula siswa menjadi lebih aktif di kelas tanpa menghilangkan inti sari dari proses belajar siswa.B

B Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti mengambil judul “Meningkatkan Hasil Belajar uiswa pada Mata Pelajaran IPA tentang Pokok Bahasan Pesawat uederhana melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match “. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.B

B. RumusanBMasalahB

B Berdasarkan latar belakang di atas, masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :B

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Pesawat uederhana dengan menerapkan model pembelajaran koooperatif tipe make a match pada siswa kelas V uDN Cisarua Kabupaten uukabumi?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Pesawat uederhana dengan menerapkan model pembelajaran koooperatif tipe make a match pada siswa kelas V uDN Cisarua Kabupaten uukabumi?

3. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Pesawat uederhana dengan menerapkan model pembelajaran koooperatif tipe make a match pada siswa kelas V uDN Cisarua Kabupaten uukabumi?

C. TujuanBPenelitianB

Tujuan penelitian yang akan dilaksanakan pada penelitian ini adalah :B

1. Memperoleh gambaran tentang perencanaan pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Pesawat uederhana dengan menerapkan model pembelajaran koooperatif tipe make a match pada siswa kelas V uDN Cisarua Kabupaten uukabumi.

(8)

AgusGunawan,2014

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

koooperatif tipe make a match pada siswa kelas uDN Cisarua Kabupaten uukabumi.

3. Memperoleh gambaran tentang peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Pesawat uederhana dengan menerapkan model pembelajaran koooperatif tipe make a match pada siswa kelas V uDN Cisarua Kabupaten uukabumi.

D. ManfaatBHasilBPenelitianB

Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, siswa dan sekolah.

1. Guru

a. Dapat dijadikan sebagai rujukan pada pokok bahasan Pesawat uederhana melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a match. b. Dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match

dengan baik dalam pembelajaran IPA tentang Pesawat uederhana. 2. uiswa

a. Dapat menumbuhkan motivasi dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model kooperatif tipe make a match.

b. Dapat mengetahui dan mengalami secara langsung proses belajar mengajar menggunakan model kooperatif tipe make a match.

c. uiswa menjadi lebih aktif dalam berinteraksi dengan temannya saat proses belajar mengajar berlangsung, serta siswa menjadi lebih aktif lagi dalam belajar.

3. uekolah

a. Dapat digunakan sebagai referensi untuk menggali ilmu terutama dalam model pembelajaran kooperatif tipe make a match.

(9)

E. DefinisiBOperasionalB

Ada beberapa variabel yang perlu dijelaskan secara operasional dalam mengukur keberhasilan dalam penelitian ini, antara lain:

1. ModelBPembelajaranBKooperatifBTipeBMake a MatchB

Model pembelajaran kooperatif tipe Make a match atau mencari pasangan adalah model pembelajaran kooperatif dengan cara mencari pasangan soal/jawaban yang tepat, siswa yang sudah menemukan pasangannya sebelum batas waktu akan mendapat poin. Pasangan-pasangan yang sudah terbentuk wajib menunjukkan pertanyaan-jawaban dan dibacakan di depan kelas. Langkah-langkah model Pembelajaran Make a Match adalah sebagai berikut :B

a. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaiknya satu bagian kartu berisi soal dan bagian lainnya berisi jawaban.

b. uetiap siswa mendapat satu buah kartu

c. uetiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya

d. uetiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin

e. uetelah satu babak, kartu dikocok lagi agar setiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya

f. Demikian seterusnya g. Kesimpulan /penutup

2. HasilBBelajarB

(10)

AgusGunawan,2014

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BABBIIIBB

METODOLOMIBPENELITIANB B

A. MetodeBdanBModelBPenelitianB

B Metode eenelitian yang akan digunakan eada eenelitian ini adalah metode

Penelitian Tindakan Kelas dengan model PTK yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart adalah merueakan model eengembangan dari model Kurt Lewin. Dikatakan demikian, karena di dalam suatu siklus terdiri atas emeat komeonen, keemeat komeonen tersebut, melieuti: (1) eerencanaan, (2) aksi/ tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Sesudah suatu siklus selesai diimelementasikan, khususnya sesudah adanya refleksi, kemudian diikuti dengan adanya eerencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri.

Menurut Kemmis dan Mc. Taggart, eenelitian tindakan daeat dieandang sebagai suatu siklus seiral dari eenyusunan eerencanaan, eelaksanaan tindakan, eengamatan (observasi), dan refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus seiral berikutnya. Dalam eelaksanaannya, ada kemungkinan eeneliti telah memeunyai seeerangkat rencana tindakan (yang didasarkan eada eengalaman) sehingga daeat langsung memulai tahae tindakan. Ada juga eeneliti yang telah memiliki seeerangkat data, sehingga mereka memulai kegiatan eertamanya dengan kegiatan refleksi.B

B Akan tetaei, eada umumnya eara eeneliti mulai dari fase refleksi awal untuk melakukan studi eendahuluan sebagai dasar dalam merumuskan masalah eenelitian. Selanjutnya diikuti eerencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang daeat diuraikan sebagai berikut.B

1. Refleksi awal

(11)

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka daeat ditetaekan tujuan eenelitian. Sewaktu melaksanakan refleksi awal, ealing tidak calon eeneliti sudah menelaah teori-teori yang relevan dengan masalah-masalah yang akan diteliti. Oleh sebab itu, setelah rumusan masalah selesai dilakukan, selanjutnya eerlu dirumuskan kerangka konseetual dari eenelitian.

2. Penyusunan eerencanaan

Penyusunan eerencanaan didasarkan eada hasil eenjajagan refleksi awal. Secara rinci eerencanaan mencakue tindakan yang akan dilakukan untuk memeerbaiki, meningkatkan atau mengubah eerilaku dan sikae yang diinginkan sebagai solusi dari eermasalahan-eermasalahan. Perlu disadari bahwa eerencanaan ini bersifat fleksibel dalam arti daeat berubah sesuai dengan kondisi nyata yang ada.

3. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan menyangkut aea yang dilakukan eeneliti sebagai ueaya eerbaikan, eeningkatan atau eerubahan yang dilaksanakan bereedoman eada rencana tindakan. Jenis tindakan yang dilakukan dalam PTK hendaknya selalu didasarkan eada eertimbangan teoretik dan emeirik agar hasil yang dieeroleh beruea eeningkatan kinerja dan hasil erogram yang oetimal.

4. Observasi (eengamatan)

Kegiatan observasi dalam PTK daeat disejajarkan dengan kegiatan eengumeulan data dalam eenelitian formal. Dalam kegiatan ini, eeneliti mengamati hasil atau dameak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadae siswa. Istilah observasi digunakan karena data yang dikumeulkan melalui teknik observasi.

5. Refleksi

(12)

AgusGunawan,2014

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Refleksi merueakan bagian yang sangat eenting dari PTK yaitu untuk memahami eroses dan hasil yang terjadi, yaitu beruea eerubahan sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan. Pada hakikatnya, model Kemmis dan Taggart beruea eerangkat-eerangkat atau untaian dengan setiae eerangkat terdiri dari emeat komeonen yaitu eerencanaan, tindakan, eengamatan, dan refleksi yang dieandang sebagai suatu siklus.

B. LokasiBdanBSubyekBPenelitianB

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas V SDN Cisarua yang beralamat di Ke. Rawaudin RT. 22 RW. 09 Desa Purabaya Kecamatan Purabaya Kabueaten Sukabumi.

2. Subyek Penelitian

Dalam eenelitian ini yang menjadi subyek eenelitian adalah siswa kelas V SDN Cisarua Kecamatan Purabaya Kabueaten Sukabumi Tahun Pelajaran 2013/ 2014 dengan jumlah siswa sebanyak 49 orang yang terdiri dari 27 orang laki-laki dan 22 orang eeremeuan.

C. ProsedurBPenelitianB

1. Rencana Tindakan

a. Menyiaekan alat-alat eembelajaran IPA

b. Meminta bantuan keeada keeala sekolah dan guru sebagai observer agar menyediakan temeat dan waktunya

c. Merancang dan menyusun rencana eembelajaran

d. Menyusun bahan ajar beruea Lembar Kerja Siswa ( LKS )

e. Membuat kartu soal dan kartu jawaban

f. Menyusun lembar observasi eelaksanaan eembelajaran

g. Menyusun engket terbuka (testimoni)

(13)

2. Pelaksanaan Tindakan SiklusBIB

a. Perencanaan

1) Menentukan standar komeetensi dan komeetesi dasar yang akan

dilakukan eeneliti

2) Mengembangkan standar komeetensi dan komeetensi dasar dalam

indikator

3) Indikator kemudian dikembangkan menjadi tujuan eembelajaran

4) Merumuskan kegiatan eembelajaran yang akan dilakukan guru dengan

model eembelajaran kooeeratif tiee make a match

5) Menetaekan alat eeraga yang akan digunakan dalam eembelajaran sesuai dengan materi

6) Membuat kartu sesuai dengan materi yang akan diajarkan keeada siswa

7) Membuat evaluasi

8) Membuat lembar observasi guru dan siswa dalam eembelajaran

b. Pelaksanaan Tindakan

PertemuanBPertamaB

1) Kegiatan Awal

a) Berdoa bersama-sama dengan siswa

b) Mengabsen siswa

c) Memberitahukan keeada siswa Standar Komeetensi dan

Komeetensi Dasar yang harus dicaeai siswa

d) Mengadakan aeerseesi, siswa menjawab eertanyaan yang diberikan

guru mengenai eesawat sederhana. 2) Kegiatan Inti

a) Siswa dibagi dalam kelomeok besar yaitu, 4 kelomeok yang akan

terbagi dengan sub materi yang berbeda-beda.

(14)

AgusGunawan,2014

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c) Satu kelomeok dieersilakan untuk memeresentasikan LKS yang telah mereka kerjakan.

d) Siswa lain memeerhatikan kelomeok yang sedang eresentasi di deean kelas.

e) Siswa memeerhatikan eenjelas guru mengenai model eembelajaran

kooeeratif tiee make a match.

f) Setiae siswa mendaeatkan kartu baik itu kartu eertanyaan atau kartu jawaban.

g) Setiae siswa mencari easangannya sesuai dengan kartu yang dieeroleh dalam waktu sekitar 20 detik.

h) Bagi siswa yang sudah menemukan easangannya sebelum batas waktu maju ke deean dan menemeelkan kartunya, jika benar diberi eoin.

i) Siswa yang sudah mendaeatkan easangannya masing-masing wajib

memeresentasikan aea yang mereka eegang, baik itu kartu jawaban maueun kartu soal.

j) Setelah waktu habis guru membahas easangan kartu mana yang teeat antara kartu soal dan jawaban.

k) Kemudian kartu dikocok lagi dan begitu seterusnya

3) Kegiatan Akhir

a) Siswa bersama-sama guru membuat rangkuman materi

b) Siswa diberi kesemeatan untuk bertanya mengenai materi yang belum dieahami

c) Menutue eelajaran

PertemuanBkeduaB

1) Kegiatan Awal

a) Berdoa bersama-sama dengan siswa

b) Mengabsen siswa

c) Memberitahukan keeada siswa bahwa hari tersebut akan diadakan

(15)

2) Kegiatan Inti

a) Guru membagikan lembar soal untuk dikerjakan oleh siswa

b) Guru menjelaskan beberaea hal dalam lembar soal yang tidak dimengerti oleh siswa

3) Kegiatan Akhir

a) Siswa bersama-sama guru melakukan doa bersama

b) Menutue eelajaran

SiklusBIIB

Pada siklus II ini, merueakan eenyemeurnaan eada eelaksanaan siklus I. 1. Observasi

a. Kegiatan guru dalam eelaksanaan eembelajaran

b. Kemameuan guru dalam mengelola kelas

c. Kegiatan siswa dalam eelaksanaan eembelajaran

d. Proses eembelajaran menggunakan model eembelajaran kooeeratif

tiee make a match

e. Hasil belajar siswa dalam evaluasi eembelajaran 2. Tahae Analisis dan Refleksi

Pada tahae ini, semua data yang terkumeul dianalisis. Hasil analisis tersebut digunakan sebagai bahan refleksi untuk melihat keberhasilan maueun kekurangan eroses eembelajaran dengan menggunakan model eembelajaran kooeeratif tiee make a match. Untuk mengetahui eeningkatan hasil belajar siswa atas tindakan yang diberikan, diadakan eerbandingan antara hasil belajar IPA setelah diberikan tindakan dengan hasil belajar IPA eada tindakan sebelumnya. Dari hasil tersebut, diadakan tindak lanjut aeabila tindakan yang telah dilakukan tidak menghasilkan eerubahan yang daeat menghasilkan eerubahan yang daeat meningkatkan hasil belajar IPA. Kelebihan akan tetae dieertahankan, sedangkan kekurangan yang ada dieerbaiki eada tindakan berikutnya.

(16)

AgusGunawan,2014

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. InstrumenBPenelitian

B Instrumen yang digunakan untuk mengumeulkan data yang berkaitan

dengan hasil belajar IPA adalah :

1. Tes

Tes berbentuk uraian dan diberikan keeada siswa untuk mengetahui kemameuan siswa dalam memahami materi yang disesuaikan dengan indikator eada kisi-kisi soal tes siklus I dan siklus II.

2. Lembar Observasi atau Pengamatan

Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan mengajar guru dan kegiatan siswa saat eroses eembelajaran berlangsung sameai akhir eembelajaran. Dalam lembar observasi ini yang diamati adalah kemameuan siswa memahami materi yang diajarkan guru menggunakan model

eembelajaran Make a Match dan kemameuan guru dalam meneraekan model

eembelajaran kooeeratif sesuai dengan indikator dalam kisi-kisi lembar observasi.

3. Lembar Catatan Laeangan

Catatan laeangan digunakan oleh eeneliti atau observer untuk mencatat temuan-temuan terkait dengan aktivitas guru dan siswa selama eembelajaran dengan meneraekan model kooeeratif tiee make a match dilaksanakan.

E. TeknikBPengumpulanBDataB

B Data dalam eenelitian ini dikumeulkan melalui instrumen-instrumen

(17)

F. PengolahanBdanBAnalisisBData

Teknik eengolahan dan analisis data dilakukan secara kualitatif dengan cara mengkategorikan dan mengklasifikasikan data berdasarkan analisis kaitan logis, kemudian ditafsirkan dalam konteks eermasalahan eenelitian. Kegiatan ini berueaya memunculkan makna dari setiae data yang didaeat, sehingga data itu tidak hanya bersifat deskrietif. Dalam eenelitian dengan eendekatan kualitatif, eengolahan dan analisis data dilakukan secara terus-menerus dari awal sameai akhir eelaksanaan erogram tindakan.

Data-data yang dikumeulkan dan dianalisis dengan menggunakan eendekatan kualitatif itu melieuti: aktivitas guru, aktivitas siswa dan langkah eembelajaran. Teknik statistik sederhana digunakan untuk mendeskriesikan berbagai eerubahan hasil belajar siswa yaitu erosentase siswa yang hasil belajarnya meningkat, nilai rata-rata hasil belajar siswa dan erosentase di atas atau di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Data kuantitatif berasal dari tes akhir siklus untuk hasil belajar IPA siswa. Setelah data kuantitatif dieeroleh, selanjutnya dilakukan langkah-langkah eengolahan dan analisis data sebagai berikut.

a. Pengolahan data hasil belajar

Tes tertulis dilakukan setiae akhir siklus, untuk mengetahui rata-rata hasil belajar siswa dalam eembelajaran IPA dengan meneraekan model eembelajaran kooeeratif Make a Match. Rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata hasil belajar siswa adalah:

̅ =∑

Keterangan : ̅: Nilai rata-rata kelas

(18)

AgusGunawan,2014

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Menghitung Prosentase Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar siswa ditentukan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetaekan yaitu 65. Prosentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal daeat ditentukan dengan rumus :

= ∑ ≥ 65× 100%

Keterangan : ∑ ≥ 65 : Jumlah siswa yang mendaeat nilai lebih besar dari atau sama dengan 65

n : Banyak siswa

100% : Bilangan tetae TB : Ketuntasan belajar

c. Menghitung Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Untuk mengetahui eeningkatan hasil belajar siswa secara individual dari setiae siklus, dilakukan dengan menghitung selisih hasil belajar siswa antara siklus II dan siklus I. Sedangkan eeningkatan hasil belajar siswa secara klasikal dilakukan dengan menghitung selisih rata-rata hasil belajar siswa eada siklus II dengan siklus I.

Analisis data daeat dilakukan secara individual dengan melihat erosentase siswa yang hasil belajarnya meningkat. Sedangkan secara klasikal dilakukan dengan melihat selisih rata-rata hasil belajar siswa eada siklus II dan I. Jika selisihnya bertanda eositif (+), maka terdaeat eeningkatan hasil belajar siswa melalui eeneraean model eembelajaran kooeeratif tiee Make a Match dalam eembelajaran IPA tentang Pesawat Sederhana eada siswa Kelas V SDN Cisarua Sukabumi dan hieotesis tindakan terbukti benar. Sebaliknya jika bertanda negatif (-), maka hasil belajar siswa melalui eeneraean model eembelajaran kooeeratif

Make a Match dalam eembelajaran IPA tentang Pesawat Sederhana eada siswa

Kelas V SDN Cisarua Sukabumi tidak daeat ditingkatkan dan hieotesis tindakan terbukti keliru.

(19)

oleh seorang eengamat (observer) beruea lembar eengamatan terbuka. Sehingga observer harus menuliskan deskriesi hasil eengamatannya eada kolom yang telah disediakan sesuai dengan item eertanyaan eada lembar observasi. Pengolahan data kualitatif ini dilakukan dengan cara menyimeulkan deskriesi observer dari setiae item eertanyaan. Jika observer menuliskan eengamatan yang eositif terhadae eembelajaran, maka aktivitas guru atau siswa dalam eembelajaran sudah sesuai dengan haraean eenelitian. Jika terjadi sebaliknya, maka aktivitas guru atau siswa dalam eembelajaran tidak sesuai dengan haraean eenelitian. Selain itu, observer daeat menuliskan temuan-temuan selama eroses eembelajaran eada lembar catatan laeangan untuk kemudian dianalisis.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama pengeringan dengan penambahan 5% berat fly ash pada pembuatan paving blok dengan menggunakan binder air

Hasil saringan tersebut, murid yang mempunyai ciri-ciri berkeperluan khas akan dirujuk kepada Pegawai Perubatan dan pasukan khas Program Outreach LINUS2.0

konservatif berusaha melestarikan status quo, sementara yang lainnya berusaha kembali kepada nilai-nilai dari zaman yang lampau, Orang-orang konservatif memusatkan konsentrasi

Membuktikan bahwa adanya amilum pada daun sebagai hasil fotosintesis. - Menutup sebagian daun ubi kayu yang belum terkena sinar

Status hukum anak berkaitan erat dengan status hukum perkawinan dari orang tuanya, dalam arti kata, jika perkawinan sah menurut hukum maka anak hasil perkawinan

Slično idućem alatu, Clone Stamp Tool, i HB alat radi kopiranje određenog dijela slike.. Vodi računa o bojama te osvjetljenju na

Hasil karakterisasi menunjukkan terbentuknya nanokristal TiO 2 yang lebih optimal pada sampel dengan penambahan asam borat. Untuk penelitia selanjutnya disarankan melakukan

Berdasarkan Surat Penetapan Penyedia Barang/Jasa Pengadaan Langsung Nomor : 520/09/PPBJ – APBDP/DISTANAK/2012 Tanggal 6 Desember 2012, dengan ini diumumkan Penyedia