• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN JUMLAH ANAK DARI MENCIT BETINA YANG DIKAWINKAN DENGAN MENCIT JANTAN YANG MENDAPAT PERLAKUAN JUS BIJI PINANG MUDA DENGAN JUS DAUN JATI BELANDA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN JUMLAH ANAK DARI MENCIT BETINA YANG DIKAWINKAN DENGAN MENCIT JANTAN YANG MENDAPAT PERLAKUAN JUS BIJI PINANG MUDA DENGAN JUS DAUN JATI BELANDA."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN JUMLAH ANAK DARI MENCIT BETINA YANG DIKAWINKAN DENGAN MENCIT JANTAN YANG MENDAPAT PERLAKUAN

JUS BIJI PINANG MUDA DAN JUS DAUN JATI BELANDA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Biologi

Jurusan Pendidikan Biologi

Oleh

MUHAMMAD IHSANURROZI 0905910

PROGRAM STUDI BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PERBANDINGAN JUMLAH ANAK DARI MENCIT BETINA YANG DIKAWINKAN DENGAN MENCIT JANTAN YANG MENDAPAT PERLAKUAN

JUS BIJI PINANG MUDA DAN JUS DAUN JATI BELANDA

Oleh

MUHAMMAD IHSANURROZI 0905910

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Biologi

© Muhammad Ihsanurrozi 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PERBANDINGAN JUMLAH ANAK DARI MENCIT BETINA YANG DIKAWINKAN DENGAN MENCIT JANTAN YANG MENDAPAT PERLAKUAN

JUS BIJI PINANG MUDA DAN JUS DAUN JATI BELANDA

Oleh

Muhammad Ihsanurrozi 0905910

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I

Dr. H. Saefudin, M.Si. NIP. 196307011988031003

Pembimbing II

Dra. Soesy Asiah Soesilawaty, M.S. NIP. 195904011983032002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul Perbandingan jumlah anak

mencit betina dara yang dikawinkan dengan mencit jantan yang mendapat perlakuan jus biji pinang muda dan jus daun jati belanda ini beserta seluruh isinya adalah

benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan

cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas

pernyataan ini, saya siap menanggung sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian

ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim

dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juni 2014

Yang membuat pernyataan,

(5)

Muhammad Ihsanurrozi, 2014

Perbandingan Jumlah Anak Dari Mencit Betina Yang Dikawinkan Dengan Mencit Jantan Yang Mendapat Perlakuan Jus Biji Pinang Muda Dan Jus Daun Jati Belanda

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR ix

DAFTAR LAMPIRAN xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 3

C. Batasan Masalah 4

D. Tujuan 4

E. Manfaat 4

F. Asumsi 4

G. Hipotesis 5

BAB II MANFAAT TUMBUHAN JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia Lamk.) DAN PINANG (Areca catechu L.) SERTA SISTEM REPRODUKSI MENCIT (Mus musculus L.) JANTAN

(6)

Muhammad Ihsanurrozi, 2014

Perbandingan Jumlah Anak Dari Mencit Betina Yang Dikawinkan Dengan Mencit Jantan Yang Mendapat Perlakuan Jus Biji Pinang Muda Dan Jus Daun Jati Belanda

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

6

B. Kandungan Kimia Tumbuhan Jati Belanda (Guazuma ulmifolia

Lamk.) dan Efeknya terhadap Fungsi Tubuh

9

C. Manfaat Tumbuhan Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk)

13

D. Deskripsi Tumbuhan Pinang (Areca catechu L.) 15

E. Kandungan Kimia Tumbuhan Pinang (Areca catechu L.) dan Efeknya terhadap Fungsi Tubuh

18

F. Manfaat Tumbuhan Pinang (Areca catechu L.) 19

G. Hewan Uji Mencit (Mus musculus L.)

H. Sistem Reproduksi Mus musculus L. Jantan dan betina

I. Spermatogenesis dan Spermatozoa pada Mus musculus L. Jantan

J. Hormon Reproduksi Jantan dan Kontrolnya terhadap

Spermatogenesis

21

24-25

27

30

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian 33

B. Desain Penelitian 33

C. Populasi dan Sampel 36

D. Waktu dan Lokasi Penelitian 36

E. Alat dan Bahan 37

(7)

Muhammad Ihsanurrozi, 2014

Perbandingan Jumlah Anak Dari Mencit Betina Yang Dikawinkan Dengan Mencit Jantan Yang Mendapat Perlakuan Jus Biji Pinang Muda Dan Jus Daun Jati Belanda

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

1. Tahap penelitian 38

a. Aklimatisasi mencit...

b. Penentuan dosis

38

c. Pembuatan kandang pemeliharaan mencit 40

d. Pengumpulan Bahan dan Pembuatan Jus daun jati

Belanda 40

d. Pengumpulan bahan dan pembuatan jus biji pianng muda 41

e. pemeriksaan fase estrus pada mencit 42

f. Pengawinan mencit jantan yang telah diberi perlakuan dengan mencit betina dara...

42

g. Jumlah anak mencit yang lahir... 42

h. Jumlah anak mencit yang lahir 42

i. Jumlah titik implantasi 43

j. Analisis data 43

H. Alur Penelitian 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 45

1. Titik implantasi mencit setelah Pemberian Jus Daun Jati Belanda dan Jus Biji Pinang Muda

46

(8)

Muhammad Ihsanurrozi, 2014

Perbandingan Jumlah Anak Dari Mencit Betina Yang Dikawinkan Dengan Mencit Jantan Yang Mendapat Perlakuan Jus Biji Pinang Muda Dan Jus Daun Jati Belanda

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

49

B. Pembahasan 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 59

B. Saran 59

DAFTAR PUSTAKA 60

LAMPIRAN 64

(9)

Muhammad Ihsanurrozi, 2014

Perbandingan Jumlah Anak Dari Mencit Betina Yang Dikawinkan Dengan Mencit Jantan Yang Mendapat Perlakuan Jus Biji Pinang Muda Dan Jus Daun Jati Belanda

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Deskripsi Mus musculus L 23

3.1 Hasil Pengocokan Mencit dan Jenis Perlakuan 34

3.2

4.1

4.2

Peta Kandang Berdasarkan Hasil Pengocokan

Data Hasil Penelitian Jumlah Titik Implantasi (Jus Daun Jati Belanda dan Jus Biji Pinang Muda).

Data Hasil Penelitian Jumlah Anak Jus Daun Jati Belanda dan

Jus Biji Pinang Muda).

34

48

(10)

Muhammad Ihsanurrozi, 2014

Perbandingan Jumlah Anak Dari Mencit Betina Yang Dikawinkan Dengan Mencit Jantan Yang Mendapat Perlakuan Jus Biji Pinang Muda Dan Jus Daun Jati Belanda

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Pohon Jati Belanda 7

2.2 Daun dan Bunga Jati Belanda 8

2.3 Buah dan Biji Jati Belanda 8

2.4 Struktur Orlistat 9

2.5 Jenis Flavonoid pada Tumbuhan 11

2.6 Struktur Triterpenoid 12

2.7 Pohon dan Daun Pinang 16

2.8 Perbungaan pada Tumbuhan Pinang 17

2.9 Buah Pinang dan Irisan Melintang Biji Pinang 17

2.10 Struktur Kimia Arekolin 18

2.11 Mus musculus L. 22

(11)

Muhammad Ihsanurrozi, 2014

Perbandingan Jumlah Anak Dari Mencit Betina Yang Dikawinkan Dengan Mencit Jantan Yang Mendapat Perlakuan Jus Biji Pinang Muda Dan Jus Daun Jati Belanda

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

2.13 Proses Spermatogenesis 28

2.14 Tahapan Pematangan Sperma 30

3.2 Alur Penelitian 44

4.1 Uterus mencit 46

4.2 Histogram Rata-rata jumlah titik implantasi (Jus Daun Jati Belanda dan Jus Biji Pinang Muda)

46

4.3 Anak mencit 49

4.4 Histogram Rata-rata jumlah anak yang lahir (Jus Daun Jati Belanda dan Jus Biji Pinang Muda)

(12)

Muhammad Ihsanurrozi, 2014

Perbandingan Jumlah Anak Dari Mencit Betina Yang Dikawinkan Dengan Mencit Jantan Yang Mendapat Perlakuan Jus Biji Pinang Muda Dan Jus Daun Jati Belanda

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Data Jumlah Titik Implantasi Mencit Betina Dara yang Dikawinkan dengan Mencit Jantan yang Diberi Jus Daun Jati Belanda dan Mencit Jantan yang diberi Jus Biji Pinang Muda... 64

2 Data Jumlah Anak yang DilahirkanMencit Betina Dara yang Dikawinkan dengan Mencit Jantan yang Diberi Jus Daun Jati Belanda dengan Jus Biji Mencit Jantan yang diberi Jus

Pinang Muda... 65

3 UjiStatistikaHasilPengamatanJumlahTitikImplantasiMencit(

Musmusculus L.) denganSoftware SPSS 18 for Windows...

(13)

Muhammad Ihsanurrozi, 2014

Perbandingan Jumlah Anak Dari Mencit Betina Yang Dikawinkan Dengan Mencit Jantan Yang Mendapat Perlakuan Jus Biji Pinang Muda Dan Jus Daun Jati Belanda

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu 4 UjiStatistikaHasilPengamatanJumlahAnakMencit(

Musmusculus L.) denganSoftware SPSS 18 for

Windows.... 73

5 TabelAlatdanBahanPenelitian yang Digunakan... 80

6 TabelKonversiPenghitunganDosis... 82

(14)

Muhammad Ihsanurrozi, 2014

Perbandingan Jumlah Anak Dari Mencit Betina Yang Dikawinkan Dengan Mencit Jantan Yang Mendapat Perlakuan Jus Biji Pinang Muda Dan Jus Daun Jati Belanda

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

i

PERBANDINGAN JUMLAH ANAK DARI MENCIT BETINA YANG DIKAWINKAN DENGAN MENCIT JANTAN YANG MENDAPAT PERLAKUAN JUS BIJI PINANG

MUDA DENGAN JUS DAUN JATI BELANDA

ABSTRAK

(15)

Muhammad Ihsanurrozi, 2014

Perbandingan Jumlah Anak Dari Mencit Betina Yang Dikawinkan Dengan Mencit Jantan Yang Mendapat Perlakuan Jus Biji Pinang Muda Dan Jus Daun Jati Belanda

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

i

COMPARISONOFTOTALCHILDFEMALEMICEMATED TOMALE

MICEJUSGOTSEEDTREATMENT MATCHMAKER TEAKLEAFJUICEWITHDUTCH

ABSTRACT

(16)

Muhammad Ihsanurrozi, 2014

Perbandingan Jumlah Anak Dari Mencit Betina Yang Dikawinkan Dengan Mencit Jantan Yang Mendapat Perlakuan Jus Biji Pinang Muda Dan Jus Daun Jati Belanda

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

(17)

Muhammad Ihsanurrozi, 2014

Perbandingan Jumlah Anak Dari Mencit Betina Yang Dikawinkan Dengan Mencit Jantan Yang Mendapat Perlakuan Jus Biji Pinang Muda Dan Jus Daun Jati Belanda

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu 1

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kendala utama yang dihadapi beberapa negara berkembang dewasa ini

umumnya bersumber pada permasalahan kependudukan. Mulai dari masih

tingginya angka kematian bayi dan ibu melahirkan, rendahnya kesadaran

masyarakat tentang hak-hak reproduksi, serta masih cukup tingginya laju

pertumbuhan penduduk, yang tidak sebanding dengan daya dukung lingkungan

(Zaeni, 2006). Oleh karena itu, untuk mencegah tingginya laju pertumbuhan

penduduk, perlu dilakukan birth control dengan menggunakan alat kontrasepsi.

Usaha untuk mengembangkan pemecahan masalah kependudukan di dunia

tersebut adalah dengan mengadakan gerakan Keluarga Berencana (BKKBN,

1981).

Alat kontrasepsi sangat berguna sekali dalam program KB, namun perlu

diketahui bahwa tidak semua alat kontrasepsi cocok dengan kondisi setiap orang

(Kusumaningrum, 2009). Kontrasepsi sebagian besar dilakukan oleh para wanita,

sedangkan tingkat kesertaan KB pria masih sangat rendah. Kurangnya partisipasi

pria disebabkan terbatasnya sarana kontrasepsi, yaitu berupa kondom dan

vasektomi (Adimulya, 1990). Kelemahan alat kontrasepsi kondom memberikan

ketidaknyamanan pada pasangan, sedangkan vasektomi (sterilisasi) menyebabkan

terjadinya gangguan pada imunoglobulin. Salah satu usaha yang sedang dilakukan

adalah menemukan obat antifertilitas pria yang dapat diberikan per oral (Astika,

1991). Namun, sarana kontrasepsi pria yang telah ditemukan adalah berupa

suntikan, yaitu testosteron (Setiadi & Nukman, 1994) dan medroksi progesteron

asetat (Soeharsono & Sarmanu, 1998). Kontrasepsi yang berupa suntikan banyak

tidak diminati karena belum memasyarakat dan akan menimbulkan efek samping.

(18)

2

Muhammad Ihsanurrozi, 2014

Perbandingan Jumlah Anak Dari Mencit Betina Yang Dikawinkan Dengan Mencit Jantan Yang Mendapat Perlakuan Jus Biji Pinang Muda Dan Jus Daun Jati Belanda

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

digunakan sebagai obat antifertilitas oral pada pria. Tanaman obat antifertilitas

diantaranya adalah daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) dan biji pinang

(Areca catechu L.).

Tanaman Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) merupakan salah satu

dari sekian banyak tanaman herbal yang sering digunakan masyarakat Indonesia

sebagai obat (Rachmadani, 2001). Daun tanaman ini sering digunakan sebagai

campuran jamu untuk melangsingkan tubuh (Sukandar et al., 2009). Komposisi

kandungan senyawa kimia dari daun Jati Belanda ialah flavonoid, tanin, alkaloid,

triterpenoid, dan saponin (Utomo, 2008). Dalam beberapa penelitian yang telah

ada, disebutkan bahwa kandungan senyawa seperti isoflavonid, flavonoid,

xanthon, tanin, alkaloid, triterpenoid, dan golongan steroid, merupakan senyawa

bioaktif pada tumbuhan yang bisa digunakan sebagai obat pengontrol fertilitas

(Susetyarini, 2008). Jati Belanda memiliki semua senyawa tersebut, sehingga

daun Jati Belanda pun berpotensi sebagai obat pengatur fertilitas.

Tumbuhan pinang (Areca catechu L.) adalah salah satu jenis tumbuhan

palma yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan ramuan obat. Tumbuhan pinang

memiliki banyak manfaat diantaranya adalah air rebusan dari biji pinang dapat

digunakan untuk mengatasi penyakit seperti haid dengan darah berlebihan, hidung

berdarah (mimisan), koreng, borok, bisul, eksim, kudis, difteri, cacingan (kremi,

gelang, pita, tambang), mencret dan disentri (Oudhia, 2002; Kristina & Syahid,

2007). Akhir-akhir ini biji pinang muda digunakan sebagai campuran minuman

kesehatan yang disebut jus pinang, seperti di daerah Aceh dan Sumatera Utara.

Jus pinang dengan campuran madu, kuning telur, dan susu, dipercaya dapat

menambah stamina kaum pria dan untuk anti ejakulasi dini, sehingga masyarakat

meyakini jus pinang tersebut berdampak baik terhadap kualitas sperma yang

dihasilkan, namun penelitian yang membuktikan kebenaran hal ini belum banyak

dilakukan. Penelitian yang dilakukan oleh Sinha & Rao (1985 dalam Er et al.,

(19)

3

Muhammad Ihsanurrozi, 2014

Perbandingan Jumlah Anak Dari Mencit Betina Yang Dikawinkan Dengan Mencit Jantan Yang Mendapat Perlakuan Jus Biji Pinang Muda Dan Jus Daun Jati Belanda

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

morfofungsi gonad pada mencit jantan yang meliputi abnormalitas pada bentuk

sperma serta ketidakteraturan sintesis DNA pada sel germinal dan sel-sel lainnya

pada tubuh manusia. Berdasarkan fakta tersebut, kenyataannya arekolin yang

merupakan kandungan alkaloid terbesar dalam biji pinang memiliki efek yang

bertolak belakang dengan kepercayaan sebagian besar masyarakat terhadap

kualitas sperma. Kualitas sperma yang semakin menurun mengakibatkan

menurunnya jumlah sperma yang dapat membuahi sel telur (Wulandari, 2014).

Penelitian yang dilakukan oleh Yulianty (2012) menyatakan bahwa pemberian

ekstrak daun Jati Belanda sejumlah 0,05 g/BB/hari hingga 0,25 g/BB/hari

berpengaruh menurunkan kualitas sperma mencit (Mus musculus L). Pada

penelitian yang dilakukan oleh Utami (2011) didapatkan hasil bahwa pemberian

jus biji pinang berpengaruh terhadap peningkatan jumlah sperma abnormal

sekunder dan penurunan persentase motilitas sperma mencit jantan. Daun Jati

Belanda dan biji pinang muda memiliki kesamaan kandungan senyawa bioaktif,

yaitu flavonoid, alkaloid, dan tanin (Sukandar et al., 2009; IARC, 2004 dalam

Jaiswal et al., 2011). Akan tetapi penelitian lanjutan mengenai perbandingan

pengaruh jus biji Pinang muda dengan Jus daun Jati Belanda tersebut belum

dilakukan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai perbandingan

jumlah anak yang dihasilkan oleh mencit betina dara (Mus musculus L.) Galur

Swiss Webster yang dikawinkan dengan mencit jantan yang diberikan jus biji

Pinang muda dengan mencit jantan yang diberikan jus daun Jati Belanda.

Perbandingan tersebut meliputi jumlah titik implantasi dan jumlah anak yang

lahir.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di sebutkan, maka didapatkan suatu

(20)

4

Muhammad Ihsanurrozi, 2014

Perbandingan Jumlah Anak Dari Mencit Betina Yang Dikawinkan Dengan Mencit Jantan Yang Mendapat Perlakuan Jus Biji Pinang Muda Dan Jus Daun Jati Belanda

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

" Bagaimanakah perbandingan jumlah anak yang dihasilkan oleh mencit betina

dara (Mus musculus L.) galur Swiss Webster, yang dikawinkan dengan mencit

jantan yang diberikan jus pinang dengan jantan yang diberikan jus jati belanda?

Dari rumusan masalah yang ada maka dapat di uraikan menjadi pertanyaan

penelitian. yang di ajukan adalah :

1. Berapa rata-rata jumlah titik implantasi dan jumlah anak yang dilahirkan

oleh mencit betina yang dikawinkan dengan mencit jantan yang telah

diberi jus daun Jati Belanda pada setiap dosis pemberian?

2. Pada dosis berapa jus biji pinang muda dan jus daun Jati Belanda

berpengaruh signifikan terhadap jumlah anak mencit betina yang

dikawinkan dengan mencit jantan (Mus musculus L.) galur Swiss Webster

yang diberi jus daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) dengan

jantan yang diberi jus biji piang muda ?

3. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang dalam penelitian ini adalah :

1. Hewan yang digunakan adalah mencit jantan (Mus musculus) galur Swiss

Webster usia empat bulan dan mencit betina dara.

2. Sampel daun Jati Belanda yang digunakan adalah daun Jati Belanda yang

telah dikeringkan dan telah digiling menjadi bubuk.

3. Jus daun Jati Belanda yang digunakan adalah air hasil hydrolytic maseration

yang telah terpisahkan dari ampas dan selulosanya.

4. Jus biji pinang yang digunakan berasal dari biji pinang muda yang

dihancurkan dan dikeringkan, lalu ditambahkan aquades dan dipanaskan.

5. Dosis yang digunakan adalah 0,15 g/BB/hari; 0,25 g/BB/hari; dan 0,35

g/BB/hari (Adjirni et al., 2001; Aulanni’am et al., 2007; Rahardjo et al.,

(21)

5

Muhammad Ihsanurrozi, 2014

Perbandingan Jumlah Anak Dari Mencit Betina Yang Dikawinkan Dengan Mencit Jantan Yang Mendapat Perlakuan Jus Biji Pinang Muda Dan Jus Daun Jati Belanda

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu 6. Jumlah fetus dan tapak implantasi

7. Dosis yang digunakan pada jus pinang, 0 μg/ml, 0.1 μg/ml, 0.3 μg/ml, 0.5

μg/ml, 0.7 μg/ml, dan 1.0 μg/ml berdasarkan hasil konversi dari penelitian Er

et al.(2006) sedangkan pada jus jati belanda dosis yang digunakan adalah 0,1

g/bb/hari, 0,2 g/bb/hari, 0,3 g/bb/hari, 0,4 g/bb/hari, dan 0,5 g/bb/hari

(Adjirni, et al, 2001; Utomo, 2008).

4. Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbandingan jumlah anak

yang di hasilkan oleh Mencit betina dara (Mus musculus L.) Galur Swiss Webster

usia empat bulan, yang dikawinkan dengan mencit jantan, yang diberikan Jus

Pinang dengan jantan yang diberikan Jus Daun Jati Belanda, yang nantinya akan

di aplikasikan terhadap manusia sebagai alat kontrasepsi atau KB alami tanpa efek

samping berlebih.

5. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi kepada masyarakat

tentang manfaat lain dari jus biji pinang muda yang berkaitan dengan reproduksi

pria. Jus biji pinang ini dapat digunakan sebagai alternatif KB alami bagi pria

dengan keunggulan tidak menurunkan stamina pria, tetapi menrunkan kualitas

sperma. Dan juga manfaat dari jus jati belanda yang berkaitan dengan kontrasepsi

alami untuk pria. Serta menumbuhkan minat masyarakat untuk membudidayakan

tamanan Jati Belanda dan tanaman Pinang yang kaya akan manfaat sebagai

tanaman obat.

6. Asumsi

(22)

6

Muhammad Ihsanurrozi, 2014

Perbandingan Jumlah Anak Dari Mencit Betina Yang Dikawinkan Dengan Mencit Jantan Yang Mendapat Perlakuan Jus Biji Pinang Muda Dan Jus Daun Jati Belanda

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

1. Senyawa bioaktif pada tumbuhan, khususnya kelompok senyawa steroid,

alkaloid, isoflavonoid, flavonoid, triterpenoid dan xanthon memiliki

kemampuan sebagai bahan pengatur fertilitas (Adnan, 2002; Francis et al.,

2002; Susetyarini, 2008; Robertzon et al., 2002; Wahyuningsih, 2011).

2. Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) memiliki kandungan bahan kimia

steroid, alkaloid, tanin, flavonoid, triterpenoid, dan xanthon, yang dapat

digunakan sebagai bahan pengatur fertilitas (Rachmadani, 2001; Rahardjo et

al., 2006; Sukandar et al., 2009; Seigler et al., 2005; Silitonga et al., 2011).

3. Biji Areca catechu L. memiliki kandungan bahan kimia flavonoid, tanin, dan

alkaloid. Alkaloid terbesar dalam biji pinang adalah arekolin yang dapat

menginduksi ekspresi cyclooxygenase-2 sel sperma sehingga menghasilkan

respon inflamasi (peradangan), yang berpengaruh terhadap gerakan flagel dan

menyebabkan reduksi motilitas sperma (IARC, 2004 dalam Jaiswal et al.,

2011; Er et al., 2006).

4. Bentuk sperma lain dari biasa (abnormal), motilitas dan kerapatan sperma

ikut juga menentukan kemandulan. Hal tersebut mengakibatkan beberapa

penetrasi sperma ke oosit terhambat (Yatim, 1994).

7. Hipotesis

Berdasarkan asumsi-asumsi yang disebutkan, maka hipotesis yang

diajukan pada penelitian ini adalah adalah pemberian jus daun Jati

Belanda(Guazuma ulmifolia Lamk.) dan jus biji pinang muda (Areca catechu L.)

pada mencit (Mus musculus) galur Swiss Webster jantan tidak memiliki perbedaan

yang signifikan terhadap jumlah anak pada mencit betina yang dikawinkan

(23)

Muhammad Ihsanurrozi, 2014

Perbandingan Jumlah Anak Dari Mencit Betina Yang Dikawinkan Dengan Mencit Jantan Yang Mendapat Perlakuan Jus Biji Pinang Muda Dan Jus Daun Jati Belanda

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu 34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang ditempuh ialah jenis penelitian eksperimen. Penelitian

eksperimen merupakan penelitian dimana variabel yang hendak diteliti (variabel

terikat) kehadirannya sengaja ditimbulkan dengan memanipulasi menggunakan

perlakuan sesuai dengan kebutuhan (Nazir, 2003).

B. Desain penelitian

Desain yang digunakan dalma penelitian ini adalah rancangan acak

lengkap (RAL), dimana terdapat kelompok perlakuan dan kontrol dengan faktor

lingkungan yang homogen(Nazir,2003). Kelompok perlakuan terdiri dari empat

kelas. Yang masingmasing kelas diberi perlakuan dengan pemberian ekstrak daun

Jati belanda dan Ekstrak pinang sebanyak , 0,15 g/BB/hari, 0,25 g/BB/hari, 0,35

g/BB/hari. Serta kelompok kontrol negatif, terdiri dari kelompok mencit yang

hanya diberi akuades setiap harinya. Banyaknya pengulangan yang

dilakukan(replikasi) diperoleh dari Federer, 1983 yaitu :

(T 1) (n – 1) > 15

(4 – 1) (n – 1) > 15

3(n-1 ) > 15

3n – 3 > 15

3n > 18

3

Keterangan: T = jumlah perlakuan

n > 6 n = jumlah replikasi

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka jumlah pengulangan yang dilakukan

(24)

35

Muhammad Ihsanurrozi, 2014

Perbandingan Jumlah Anak Dari Mencit Betina Yang Dikawinkan Dengan Mencit Jantan Yang Mendapat Perlakuan Jus Biji Pinang Muda Dan Jus Daun Jati Belanda

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

kelompok perlakuan pemberian ekstrak daun Jati Belanda dan Ekstrak biji Pinang.

Pengacakan dilakukan untuk menghilangkan bias (Sudjana, 2002).

Tabel.3.1. Hasil Pengocokan Mencit dan Jenis Perlakuan

1 D 1 2 A5 3 B 5 4 D5 5 D 6 6 A3 7 C 6 8 C 2 9 A 2 10 D 3 11 B 4 12 A 1 13 B 2 14 C 4 15 D 4 16 C 3 17 D 2 18 C 1 19 C 5 20 B 2 21 B 1 22 A 4 23 A 6 24 B 6 Keterangan :

A : Kontrol Negatif

B : Diberi ekstrak daun Jati Belanda dengan dosis 0,15 g/bb/hari

C : Diberi ekstrak daun Jati Belanda dengan dosis 0,25 g/bb/hari

D : Diberi ekstrak daun Jati Belanda dengan dosis 0,35 g/bb/hari

1,2,3 dst: Nomor mencit

Berdasarkan Tabel 3.1. maka akan diperoleh penataan mencit berdasarkan

nomor mencit yang telah didapatkan dengan cara pengacakan. Adapun peta

kandang yang didapatkan sebagai berikut:

Tabel.3.2 Peta Kandang

Kandang Nomor Mencit

A 2 6 9 12 22 23

B 3 11 13 20 21 24

C 7 8 4 16 18 19

(25)

36

Muhammad Ihsanurrozi, 2014

Perbandingan Jumlah Anak Dari Mencit Betina Yang Dikawinkan Dengan Mencit Jantan Yang Mendapat Perlakuan Jus Biji Pinang Muda Dan Jus Daun Jati Belanda

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu Keterangan :

A : Kontrol Negatif

B : Diberi ekstrak daun Jati Belanda dengan dosis 0,15 g/bb/hari

C : Diberi ekstrak daun Jati Belanda dengan dosis 0,25 g/bb/hari

D : Diberi ekstrak daun Jati Belanda dengan dosis 0,35 g/bb/hari

1,2,3 dst: Nomor mencit

Tabel.3.3. Hasil Pengocokan Mencit dan Jenis Perlakuan

1 D 5 2 B 6 3 C 1 4 B 3 5 A 5 6 B 2 7 B 1 8 D 2 9 C 2 10 D 6 11 B 4 12 A 6 13 A 2 14 A 1 15 C 3 16 D 4 17 C 4 18 C 5 19 A 3 20 B 5 21 D 3 22 C 6 23 A 4 24 D 1 Keterangan :

A : Kontrol Negatif

B : Diberi ekstrak biji pinang dengan dosis 0,15 g/bb/hari

C : Diberi ekstrak biji pinang dengan dosis 0,25 g/bb/hari

D : Diberi ekstrak biji pinang dengan dosis 0,35 g/bb/hari

1,2,3 dst: Nomor mencit

Berdasarkan Tabel 3.3. maka akan diperoleh penataan mencit berdasarkan

nomor mencit yang telah didapatkan dengan cara pengacakan. Adapun peta

kandang yang didapatkan sebagai berikut

Tabel.3.4 Peta Kandang

Kandang Nomor Mencit

A 5 12 13 14 19 23

(26)

37

Muhammad Ihsanurrozi, 2014

Perbandingan Jumlah Anak Dari Mencit Betina Yang Dikawinkan Dengan Mencit Jantan Yang Mendapat Perlakuan Jus Biji Pinang Muda Dan Jus Daun Jati Belanda

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

C 3 9 15 17 18 22

D 1 8 10 16 21 24

Keterangan :

A : Kontrol Negatif

B : Diberi ekstrak biji pinang dengan dosis 0,15 g/bb/hari

C : Diberi ekstrak biji pinang dengan dosis 0,25 g/bb/hari

D : Diberi ekstrak biji pinang dengan dosis 0,35 g/bb/hari

1,2,3 dst: Nomor mencit

Sebelum ke tahap perlakuan, seluruh hewan percobaan diaklimatisasi

selama tujuh hari. Penimbangan berat badan dilakukan sebelum dan selama

perlakuan. Parameter yang diukur adalah jumlah anak yang dihasilkan dari

masing perlakuan . Masing-masing perlakuan akan diulang sebanyak lima kali.

Frekuensi pemberian ekstrak dilakukan sebanyak satu kali setiap harinya pada

pagi hari. Setelah dua minggu, semua mencit dibedah dan diambil spermanya dari

dari cauda epididymis. Yang akan diamati adalah jumlah sel sperma/ml suspensi

sperma, abnormalitas sperma, motilitas sperma, berat testis awal dan berat testis

pasca pemberian Ekstrak

.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah mencit (Mus musculus L.) jantan

dan betina galur Swiss Webster. Sedangkan sampel yang digunakan dalam

penelitian adalah uterus dan anak mencit

D. Waktu dan Lokasi Penelitian

Pengambilan sampel dilakukan di kandang mencit di Botani UPI,

Bandung. Sedangkan pengambilan sampel akan dilakukan di Laboratorium

Fisiologi Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI, Bandung. Penelitian ini

(27)

38

Muhammad Ihsanurrozi, 2014

Perbandingan Jumlah Anak Dari Mencit Betina Yang Dikawinkan Dengan Mencit Jantan Yang Mendapat Perlakuan Jus Biji Pinang Muda Dan Jus Daun Jati Belanda

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

kandang mencit pribadi dan Laboratorium Fisiologi Universitas Pendidikan

Indonesia.

E. Alat dan Bahan

Peralatan yang digunakan pada penelitian ini terdapat di Laboratorium

Fisiologi Universitas Pendidikan Indonesia. Alat-alat yang digunakan selama

penelitian ini terdapat pada Tabel.3.5, sedangkan daftar bahan-bahan yang

digunakan pada penelitian ini terdapat pada Tabel 3.6.

Tabel 3.5. Alat – alat Penelitian

No. Nama Alat Jumlah Spesifikasi

1. Bak plastik (kandang) 6 buah 40 x 30 x 12 cm

2. Tempat minum mencit 6 buah -

3. Suntikan/ alat gavage 2 buah Merk Syring/981

4. Thermometer ruang 1 buah Merk

5. Evaporator 1 buah -

6. Pisau bedah 2 buah Merk B|BRAUN

7. Gunting bedah 2 buah

Merk Nagoya Japan Stainless 

8. Bak bedah 1 buah P = 29,5 cm

9. Jarum pentul 1 bungkus -

10. Mikroskop cahaya 2 buah Merk

11. Neraca timbangan analitik

(Electrical Balance) 2 buah Merk AND, HF 300

12. Timbangan Dial-O-Gram 1 buah Merk OHAUS

13. Sarung tangan 3 buah -

14. Neubauer-Improved 2 buah Neubauer-Improved 0630010

LoT-No.3309

(28)

39

Muhammad Ihsanurrozi, 2014

Perbandingan Jumlah Anak Dari Mencit Betina Yang Dikawinkan Dengan Mencit Jantan Yang Mendapat Perlakuan Jus Biji Pinang Muda Dan Jus Daun Jati Belanda

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

16. Lap 3 buah -

17. Kertas label 1 pak -

18. Cawan Petri 3 buah Normax

19. Beaker glass 100 ml 2 buah Schott Duran

20. Beaker glass 250 ml 1 buah Pyrex ® Iwaki TE-32

21. Pipet 4 buah (Pyrex) Iwaki

22. Refrigerator 1 buah National NR-B 43 AGR

23. Gelas ukur 10 ml 1 Buah Pyrex Iwaki

24. Gelas ukur 1000 ml 1 Buah Pyrex

25. Microscope Slides Ground

Edges dan Deck Glass 20 Buah

25.4 x 76.2 mm; 1 mm-1.2

mm thick dan 24 x 24 mm;

0.13 – 0.17 mm

Tabel 3.6. Daftar Bahan-bahan Penelitian

No. Nama Bahan Jumlah

1. Mencit jantan dan Mencit Betina Dara Masing- masing 30 ekor

2. Makanan mencit 10 kg

3. Daun Jati Belanda Kering 200 gram

4. Biji Pinang

Aquades 10 liter

5. Alkohol 70% 500 ml

6. NaCl 0,9% 1000 ml

7. Eosin 100 ml

8. Minyak emersi 100 ml

9. Pakan berlemak 3 kg

(29)

40

Muhammad Ihsanurrozi, 2014

Perbandingan Jumlah Anak Dari Mencit Betina Yang Dikawinkan Dengan Mencit Jantan Yang Mendapat Perlakuan Jus Biji Pinang Muda Dan Jus Daun Jati Belanda

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

Prosedur penelitian pada penelitian ini meliputi tahap persiapan dan tahap

penelitian. Berikut ialah perinciannya :

1. Aklimatisasi Mencit

Pemeliharaan hewan dilakukan selama satu minggu di laboratorium pribadi di

daerah Kiaracondong, Bandung. Sebelum diberi perlakuan, mencit diaklimatisasi

pada suhu ruangan rata-rata 23-29oC, periode ini dilaksanakan selama 7 hari

dengan tujuan agar hewan uji teradaptasi dengan kondisi lingkungan yang akan

ditempati selama percobaan. Mencit dikelompokan dalam kandang berukuran

40cm x30cm x12 cm berdasarkan perlakuan yang diberikan dengan kepadatan

empat ekor setiap kandang.

Selama aklimatisasi, semua kelompok diberi pakan mencit sejumlah 5

gram/ekor, dan minum secara ad libitum. Botol minuman dibersihkan tiap tiga

hari sekali dan diisi ulang dengan air yang baru apabila air telah habis. Kandang

dibersihkan sebanyak 1 minggu sekali. Aklimatisasi dilakukan untuk

meminimalkan faktor-faktor yang tidak diinginkan selama penelitian berlangsung.

2. Penentuan Dosis

Dosis yang diberikan pada penelitian ini terdiri dari 0,00 g/BB/hari (kontrol);

0,15 g/BB/hari; 0,25 g/BB/hari; dan 0,35 g/BB/hari. Hal tersebut didasarkan pada

pertimbangan dari penelitian Utomo (2008) yang menyatakan bahwa pemberian

ekstrak alkohol daun Jati Belanda sejumlah 6324 mg/kg BB tidak memberikan

kematian pada tikus putih. Selain itu dalam penelitian Adjirni et al. (2001) yang

menyatakan bahwa pemberian ekstrak air daun Jati Belanda sampai 941 mg/kg

BB atau setara dengan 0,94 g/kg BB (100 kali dosis normal) tidak memberikan

kematian pada mencit, sehingga dapat dikatakan bahwa jus daun Jati Belanda

merupakan bahan yang aman digunakan dalam pengobatan. Penelitan dari

Rahardjo et al. (2006) juga menyatakan bahwa dosis 100-350 mg/BB/hari

(30)

41

Muhammad Ihsanurrozi, 2014

Perbandingan Jumlah Anak Dari Mencit Betina Yang Dikawinkan Dengan Mencit Jantan Yang Mendapat Perlakuan Jus Biji Pinang Muda Dan Jus Daun Jati Belanda

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

0,15 g/BB/hari hingga 0,35 g/BB/hari didasarkan pada penelitian sebelumnya

yang dilakukan oleh Yulianty (2012), dengan hasil yang paling berpengaruh

terhadap kualitas sperma didapat pada dosis tertinggi yakni 0,25 g/BB/hari dari

kelima dosis perlakuan (0,05 g/BB/hari; 0,10 g/BB/hari; 0,15 g/BB/hari; 0,20

g/BB/hari; 0,25 g/BB/hari). Range 0,15 g/BB/hari hingga 0,35 g/BB/hari

merupakan dosis aman penggunaan jus daun Jati Belanda, sedangkan dosis lethal

sendiri berjumlah 1,34 gram/BB/hari (Adjirni et al., 2001). Pada penelitian

Aulanni’am et al. (2007) dan Akmal et al. (2010), hasil menunjukkan bahwa

pemberian ekstrak air biji pinang sejumlah 4 g/200 g BB/hari tidak memberikan

kematian pada tikus putih atau setara dengan 0,56 g/BB/hari pada hewan uji

mencit.

3. Pembuatan Kandang Pemeliharaan Mencit

Kandang mencit terbuat dari bak plastik berukuran 40 cm x 30 cm x12 cm.

Bak plastik diberi medium tempat hidup mencit berupa serutan kayu. Bagian atas

bak diberi ram kawat untuk mencegah mencit keluar dari kandang. Kandang

diberi tempat minum mencit sebanyak satu buah per kandang (Utami, 2010).

4. Pengumpulan Bahan dan Pembuatan Ekstrak Jati Belanda

Bubuk daun Jati Belanda dikumpulkan dari pemasok obat herbal Cina di

daerah Pasar Baru, Bandung. Kemudian dilakukan ekstraksi dengan cara

hydrolitic maseration atau maserasi hidrolisis. Yakni maserasi dengan

menggunakan air sebagai pelarut bahan yang diekstraksi (Tandon, 2008).

Pembuatan stok ekstrak dilakukan dengan cara melarutkan 1 bagian bubuk

daun Jati Belanda ke dalam 10 bagian air. Kemudian didiamkan dalam wadah

tertutup alumunium foil selama 24 jam pada suhu ruangan serta diberi agitasi 60

rpm. Setelah 24 jam, larutan disaring dan residunya diperas. Setelah itu ekstrak

(31)

42

Muhammad Ihsanurrozi, 2014

Perbandingan Jumlah Anak Dari Mencit Betina Yang Dikawinkan Dengan Mencit Jantan Yang Mendapat Perlakuan Jus Biji Pinang Muda Dan Jus Daun Jati Belanda

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

Pasta kemudian disimpan dalam wadah tertutup dan dijadikan sebagai stok untuk

dijadikan ekstrak (Indriani, 2006).

Untuk masing-masing konsentrasi, dilakukan pengekstrakan dengan cara:

a. 0,15 g /bb/hari

1,0 gram ekstrak dilarutkan dalam aquades hingga 10 ml

b. 0,25 g/bb/hari

2,0gram ekstrak di larutkan dalam aquades hingga 10 ml

c. 0,35 g/bb/hari

3gram ekstrak dilarutkan dalam aquades hingga 10 ml

d. Kontrol negatif

Mencit hanya diberi minum aquades setiap hari nya

Penentuan dosis didasarkan pada penelitian Utomo (2008) yang

menyatakan bahwa pemberian ekstrak sejulah 6324 mg/bb/hari pada tikus putih

tidak menyebabkan kematian. Jika dikonversi pada mencit, maka pemberian 903,5

mg/bb/hari atau setara dengan 0,9 g/bb/hari tidak menyebabkan kematian pada

mencit.

5. Pengumpulan Bahan dan Pembuatan Ekstrak biji Pinang muda

Biji pinang diperoleh langsung dari pohon pinang yang ditanam di FPMIPA

UPI, Bandung. Biji pinang yang digunakan adalah biji pinang muda yang kulitnya

berwarna hijau. Biji pinang yang dipilih harus dalam keadaan baik (tidak busuk

dan tidak berjamur). Cara pembuatan jus biji pinang adalah sebagai berikut:

pinang dikupas, lalu diambil bijinya dan dihancurkan dengan martil, kemudian

dijemur sampai kering. Biji pinang yang sudah kering ditimbang sebanyak 30

gram dan ditambahkan aquades sebanyak 200 ml. Selanjutnya dipanaskan hingga

tersisa 100 ml jus biji pinang, sehingga setiap 1 ml mengandung 0,3 gram ekstrak

biji pinang, kemudian diberikan sebanyak 0,5 ml/hari/ekor mencit. Perhitungan

(32)

43

Muhammad Ihsanurrozi, 2014

Perbandingan Jumlah Anak Dari Mencit Betina Yang Dikawinkan Dengan Mencit Jantan Yang Mendapat Perlakuan Jus Biji Pinang Muda Dan Jus Daun Jati Belanda

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

pinang dengan dosis 0,25 g/BB/hari dan 0,35 g/BB/hari menggunakan

penghitungan seperti yang telah dijelaskan (Aulanni’am et al., 2007).

Untuk masing-masing dosis, dilakukan pembuatan jus biji pinang muda

dengan cara:

1) 0,15 g/BB/hari

30 gram biji pinang ditambahkan aquades 200 ml dan dipanaskan hingga

tersisa 100 ml, kemudian diberikan sebanyak 0,5 ml/hari/ekor mencit.

2) 0,25 g/BB/hari

50 gram biji pinang ditambahkan aquades 200 ml dan dipanaskan hingga

tersisa 100 ml, kemudian diberikan sebanyak 0,5 ml/hari/ekor mencit.

3) 0,35 g/BB/hari

70 gram biji pinang ditambahkan aquades 200 ml dan dipanaskan hingga

tersisa 100 ml, kemudian diberikan sebanyak 0,5 ml/hari/ekor mencit.

4) 0,00 g/BB/hari (kontrol)

Terdiri dari aquades tanpa jus biji pinang muda.

6. Pemeriksaan Fase Estrus Pada Mencit

Pemeriksaan Fase Estrus pada mencit betina dilakukan dengan cara

membuat preparat apusan vagina. Pertama ambil seekor mencit betina, kemudian

pegang dengan tangan kiri, ibu jari dan telunjuk jari memegang tengkuknya atau

leher dosrsal. Dengan jari tengah, jari manis, dan kelingking memegang badan

ekor. Bagian vagina disemprotkan NaCl 0,9% menggunakan pipet yang tumpul,

kemudian dihisap sampai 3 sampai 4 kali dengan hati-hati dan perlahan.cairan

pada pipets dari hasil penyemprotan/pengisapan kemudian diteteskan ke gelas

objek 1-2 tetes. Biarkan hingga kering dan tetesi dengan larutan pewarna eosin 1

% . Biarkan 5 sampai 10 menit, bilas dengan aquadest. Tutup dengan glass

(33)

44

Muhammad Ihsanurrozi, 2014

Perbandingan Jumlah Anak Dari Mencit Betina Yang Dikawinkan Dengan Mencit Jantan Yang Mendapat Perlakuan Jus Biji Pinang Muda Dan Jus Daun Jati Belanda

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

adanya sel kornifikasi atau sel epitel menanduk yang sangat banyak. Sel epitel

dengan inti berdegenerasi.

7. Pengawinan Mencit Jantan Yang Telah Diberi Perlakuan Dengan Mencit Betina Dara

Pengawinan dilakukan pada mencit jantan yang telah diberi perlakuan

dengan mencit betina yang sedang pada masa estrus. Satu ekor mencit jantan dari

setiap dosis perlakuan ditempatkan dengan satu mencit betina yang sedang dalam

masa estrus. Mencit betina diperiksa setiap harinya untuk menentukan

kebuntingannya. Adanya sumbat vagina menandai telah terjadinya kopulasi dan

dihitung sebagai umur kebuntingan 0 (H-0). Masa kebuntingan mencit berkisar

selama19- 21 hari.

8. Jumlah Anak Mencit Yang Lahir

Penghitungan jumlah anak mencit dilakukan berdasarkan berapa jumlah

anak mencit yang dilahirkan oleh induk betina mencit yang sebelumnya

dikawinkan dengan induk jantan yang di beri perlakuan. H-0 kebuntingan

ditetapkan pada saat sudah terjadinya kopulasi antara mencit jantan dan mencit

betina yang dapat dilihat dengan adanya sumbat vagina serta terdapatnya sperma

pada apusan vagina mencit betina. Masa kebuntingan mencit betina berkisar

selama 19-21 hari.

9. Jumlah Titik Implantasi

Penghitungan jumlah titik implantasi dilakukan dengan cara membedah

mencit, memisahkan organ uterusnya. Organ uterus yang telah dipidahkan diberi

larutan NaCl 0,9% kemudian di tetesi larutan Kalium Permangangat sebagai zat

pewarna untuk memudahkan menghitung titik implantasi yang ada. Pembedahan

dilakukan stelah mencit betina melahirkan. Untuk mencit yang tidak mengalami

(34)

45

Muhammad Ihsanurrozi, 2014

Perbandingan Jumlah Anak Dari Mencit Betina Yang Dikawinkan Dengan Mencit Jantan Yang Mendapat Perlakuan Jus Biji Pinang Muda Dan Jus Daun Jati Belanda

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

10. Analisis Data

Data yang didapatkan diuji homogenitas dan normalitasnya. Uji normalitas

menggunakan uji Test of Normality (Kolmogorov-Smimov) dan uji homogenitas

menggunakan Test of Homogenity of Variances (Levene Statistic). Data yang

berdistribusi normal dan bervarian homogen dianalisis secara statistik parametrik

yaitu, analisis varian (Two-Way ANOVA). Data yang memiliki perbedaan

signifikan untuk setiap perlakuan kemudian diuji lebih lanjut dengan uji wilayah

perbandingan berganda Tukey HSDa. Data yang tidak berbeda signifikan tidak

diuji lebih lanjut dengan uji Tukey HSDa. Analisis data menggunakan Software

SPSS 20 for Windows

Alur Penelitian

TAHAPAN PERENCANAAN

Observasi Literatur Studi Lapangan

Pembuatan Proposal

TAHAPAN PRA PENELITIAN

Pembuatan jus daun Jati Belanda dan jus biji pinang muda

Persiapan alat dan bahan Persiapan kandang pemeliharaan

mencit

(35)

46

Muhammad Ihsanurrozi, 2014

Perbandingan Jumlah Anak Dari Mencit Betina Yang Dikawinkan Dengan Mencit Jantan Yang Mendapat Perlakuan Jus Biji Pinang Muda Dan Jus Daun Jati Belanda

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

Gambar 3.1. Alur Penelitian

Perhitungan jumlah anak dari betina pada masing-masing perlakuan

ANALISIS DATA

(36)

Muhammad Ihsanurrozi, 2014

Perbandingan Jumlah Anak Dari Mencit Betina Yang Dikawinkan Dengan Mencit Jantan Yang Mendapat Perlakuan Jus Biji Pinang Muda Dan Jus Daun Jati Belanda

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu 60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa jumlah anak mencit

betina dara yang dikawinkan dengan mencit jantan yang diberi jus daun Jati

Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) tidak memilki perbedaan yang signifikan

dengan jumlah anak mencit betina dara yang dikawinkan dengan jantan yang

diberi jus biji pinang muda (Areca catechu L.) . Akan tetapi kedua jus tersebut

menunjukan, mampu menurunkan jumlah anak dan titik implantasi.

B. Saran

Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk melihat pengaruh yang lebih

nyata terhadap jumlah anak pada mencit dengan penambahan waktu pemberian

jus daun Jati Belanda dan jus biji pinang muda, serta perlunya pengujian faktor

hormon apa saja yang berpengaruh terhadap jumlah anak dan titik implantasi

Gambar

Tabel 3.6. Daftar Bahan-bahan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

atau perlakuan, jika hasil evaluasi belum sesuai dengan standar yang terdapat pada. instrumen maka perlakuan kembali diberikan hingga sampel berhasil

Analisis Fungsi Sintaksis yang Melekat Pada Adverbia yang Ditemukan Dalam Cerita “Cassandras Geheimnis” Karya Borlik..1. Adverbia yang Berfungsi Sebagai Angabe

Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) adalah satu cara kerja yang langsung dapat membimbing kita ke dalam dunia kerja yang nyata guna memberikan.. kita arah dan cara yang baik

Indonesia pada 21-25 Agustus 2017, telah dikirim 4 (empat) orang tenaga ahli budidaya cabai pada bulan Agustus-Oktober 2018 untuk bekerjasama dengan Kementerian

Pada umumnya Nepenthes memiliki tiga bentuk kantung yang berbeda meski dalam satu individu, ketiga kantung tersebut dikenal dengan nama: kantung roset, yaitu kantung yang keluar

Sebagian ulama tafsir menjadikan ayat ini sebagai dalil untuk menjustifikasi bahwa ketika seorang perempuan ditinggal mati oleh suaminya, maka bukan hanya ‘ íddah yang

NO NAMA USAHA ALAMAT PERUSAHAAN NAMA PENANGGUNGJAWAB/ PEMILIK ALAMAT PENANGGUNGJAWAB/PEMILIK LUAS TEMPAT USAHA LUAS LANTAI PENJUALAN JUMLAH MODAL KLASIFIKASI 1 MEDIKO

[r]