• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penilaian Kelayakan Aktivitas Penjualan Serta Pengendalian yang Dilakukan oleh Controller Dalam Rangka Meningkatkan Penjualan Di CV. X.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penilaian Kelayakan Aktivitas Penjualan Serta Pengendalian yang Dilakukan oleh Controller Dalam Rangka Meningkatkan Penjualan Di CV. X."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha, serta semakin meningkatnya biaya operasional perusahaan, mengharuskan perusahaan untuk melakukan setiap aktivitasnya dengan seefisien dan seefektif mungkin, sehingga perusahaan dapat meminimalkan biaya operasional dan membuat perusahaan tetap survive, untuk jangka waktu ke depan.

Dari aktivitas-aktivitas yang ada di dalam perusahaan, tidak salah jika salah satu aktivitas yang perlu mendapatkan perhatian lebih dari manajemen perusahaan adalah aktivitas penjualan, dikarenakan aktivitas penjualan memiliki peranan yang cukup vital di dalam perusahaan, baik perusahaan dagang, perusahaan jasa, maupun perusahaan manufaktur. Melalui hasil penjualan, perusahaan dapat membiayai seluruh biaya operasional perusahaan dan juga mendapatkan laba, untuk kemudian didistribusikan kepada para pemilik.

Mengingat pentingnya aktivitas penjualan tersebut, perusahaan melalui controller yang dimilikinya, harus mulai memikirkan untuk mengupayakan suatu aktivitas penjualan dengan tingkat kelayakan yang memadai., karena aktivitas penjualan yang layak tersebut, tentunya akan berdampak baik kepada perusahaan itu sendiri, termasuk CV. Kencana Hegar.

Setidaknya terdapat enam komponen dalam aktivitas penjualan yang perlu dinilai oleh controller CV. Kencana Hegar, untuk mengetahui tingkat kelayakan aktivitas penjualan perusahaan tersebut. Enam Komponen tersebut, antara lain: objektivitas penjualan, kebijakan penjualan, prosedur penjualan, metode penjualan, kemampuan perusahaan dalam mencapai penjualan, dan jumlah karyawan bagian penjualan. Enam komponen inilah yang merupakan fondasi yang harus dibangun dengan kuat oleh masing-masing perusahaan.

Dengan melakukan penilaian terhadap enam komponen penjualan pada CV. Kencana Hegar, maka didapatkan suatu pemahaman dan penilaian yang menyeluruh atas tingkat kelayakan aktivitas penjualan yang dimiliki oleh CV. Kencana Hegar. Penilaian terhadap kebijakan penjualan, prosedur penjualan, dan metode penjualan, kemampuan mencapai target penjualan, beserta pengendalian yang diterapkan oleh CV. Kencana Hegar, dapat dikatakan bahwa penjualan pada CV. Kencana Hegar memiliki tingkat kelayakan yang cukup baik.

Kekurangan atas penilaian kelayakan aktivitas penjualan CV. Kencana Hegar terletak pada jumlah karyawan penjualan yang terlalu banyak, dan tidak sesuai dengan kontribusi karyawan penjualan terhadap kuantitas penjualan total perusahaan. Kekurangan inilah yang perlu ditindak lanjuti oleh manajemen dan controller, untuk diambil suatu kebijakan yang dapat mengatasi kekurangan tersebut, sehingga pada masa yang akan datang, perusahaan dapat mencapai kelayakan yang lebih memadai atas aktivitas penjualannya.

(2)

KATA PENGANTAR

Segala hormat, puji dan syukur kepada Tuhan Yesus atas segala segala hikmat dan pengertian yang dikaruniakan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini disusun oleh penulis dengan tujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Strata 1, pada Fakultas Ekonomi-Jurusan Akuntansi, di Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Penulis juga menyadari akan keterbatasan dan kekurangan di dalam penyusunan skripsi ini, untuk itu penulis memohon maaf, bila terdapat kesalahan penulisan dalam skripsi ini.

Dalam kesempatan ini juga, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulusnya kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis, selama mengikuti kegiatan akademik di Universitas Kristen Maranatha, sampai dengan terselesaikannya skripsi ini. Pihak-pihak yang saya hormati tersebut, antara lain:

1. Ibu Se Tin, S.E., M.Si., Ak. selaku Dosen Pembimbing dan Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha yang telah memberikan perhatian, waktu, dan pikiran, selama proses bimbingan.

2. Ibu Tatik Budiningsih, Dra., M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

3. Bapak Tedy Wahyusaputra, S.E., M.M. selaku Pembantu Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

(3)

4. Bapak Trimanto S. Wardoyo, S.E., M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

5. Seluruh dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

6. Seluruh Staf Pengurus Perpustakaan dan Staf Tata Usaha Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha.

7. Kedua orang tua yang sangat saya cintai, papa dan mama di Lampung, dan koko di Jakarta, terima kasih untuk doa, dan dukungannya.

8. Pasangan saya yang saya cintai juga, Agnes. Hen ucapin terima kasih banget udah setia nemenin hen, bantu hen, sampai skripsi hen selesai tepat waktu.ma kasih yah.

9. Teman-teman Komisi Pemuda Gkim Hosanna, Pembina Ev. Chandra Gunawan & istri, yang udah doain, God Bless You all.

10.Temen kos ku yang aneh tapi juga menghibur, Markel, Dinal, semoga diriku dapat menjadi motivasi bagi kalian agar kalian cepat lulus juga yah.

Sekiranya, skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, dan penulis berharap kiranya segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis, akan dibalas oleh Tuhan Yesus.

Bandung, Desember 2007 Penulis,

Hendro Yunan

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR... iv

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 2

1.3. Tujuan Penelitian ... 3

1.4. Manfaat Penelitian ... 3

1.5. Rerangka Teoritis ... 4

1.6. Metodologi Penelitian ... 9

1.6.1. Jenis Sumber Data... 9

1.6.2. Pengumpulan Data dan Pemilihan Sampel ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 11

2.1. Penjualan ... 11

2.1.1. Pengertian Penjualan... 11

2.1.2. Klasifikasi Transaksi Penjualan ... 12

2.1.3. Analisis Prestasi Penjualan ... 13

(5)

2.1.4. Laporan Penjualan... 16

2.2. Pengertian Pengendalian ... 17

2.2.1. Hakekat Pengendalian... 17

2.2.2. Fungsi Pengendalian ... 18

2.3. Pengertian Controller ... 19

2.3.1. Fungsi Controller ... 21

2.3.2. Tugas dan Tanggung Jawab Controller... 23

2.4. Pengendalian Penjualan ... 24

2.4.1. Masalah dalam Pengendalian Penjualan ... 25

2.4.2. Teknik Pengendalian Penjualan ... 27

2.5. Hubungan Controller dalam Pengendalian Penjualan ... Dengan Kelayakan Penjualan ... 28

BAB III METODOLOGI DAN OBJEK PENELITIAN ... 30

3.1. Metodologi Penelitian ... 30

3.1.1. Karakteristik Riset... 30

3.1.2. Teknik Pengumpulan Data... 32

3.2. Objek Penelitian ... 32

3.2.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 32

3.2.2. Bentuk Badan Hukum Perusahaan... 34

3.2.3. Struktur Organisasi Perusahaan dan Uraian Tugas... 34

3.3. Penjualan Perusahaan... 40

3.3.1. Klasifikasi Penjualan Berdasarkan Proses ... 41

(6)

3.3.2. Klasifikasi Penjualan Berdasarkan Wilayah Penjualan 41

3.4. Prosedur Penjualan... 42

3.4.1. Prosedur Order Penjualan ... 42

3.4.2. Prosedur Pengiriman Barang... 43

BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Ruang Lingkup dan Tujuan Penilaian Kelayakan Penjualan... 45

4.2. Penilaian Kelayakan Aktivitas Penjualan ... 46

4.2.1. Penilaian Atas Objektivitas Penjualan ... 46

4.2.2. Penilaian Atas Kebijakan Penjualan ... 47

4.2.3. Penilaian Prosedur Penjualan... 48

4.2.4. Penilaian Kemampuan Organisasi Dalam... Mencapai Target Penjualan... 50

4.2.5. Penilaian Jumlah Karyawan Bagian Penjualan... 51

4.3. Penilaian Atas Kecukupan Pengendalian Penjualan ... 51

4.4. Kendala-kendala Di Dalam Aktivitas Penjualan... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 55

5.2. Saran... 56

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3 Data Distribusi Karyawan... 40 Tabel 4 Penjualan CV. Kencana Hegar Periode 2004-2006 ... 50

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 : Kuesioner... 59 Lampiran 2 : Daftar Wawancara ... 61

(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Pada dasarnya, setiap perusahaan diharapkan dapat mencapai berbagai tujuan yang dikehendaki oleh pemiliknya. Tujuan yang ingin dicapai tersebut antara lain laba atau Earning Per Share bagi pemegang saham, mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, dan melakukan perluasan dalam usahanya.

Dalam mencapai tujuan tersebut, perusahaan dituntut untuk mengelola seluruh aktivitasnya seefektif mungkin, termasuk aktivitas penjualan yang dianggap penting karena aktivitas ini menghasilkan pendapatan bagi perusahaan.

Untuk mengetahui bagaimana kondisi dan situasi dari aktivitas ini maka dapat dilihat dari peningkatan volume penjualan, dimana peningkatan volume penjualan ini dapat menjadi alat ukur keberhasilan pengelolaan pihak manajemen dalam penjualan.

Mengingat pentingnya aktivitas penjualan, maka diperlukan perhatian khusus dikarenakan aktivitas ini berkaitan dengan pendapatan yang digunakan oleh perusahaan untuk mendanai seluruh kegiatan operasional perusahaan. Selain itu, masalah persaingan dari perusahaan sejenis lainnya juga perlu menjadi perhatian manajemen dalam mengelolah penjualan karena para pesaing juga menawarkan produk yang sama bahkan mungkin dengan harga yang lebih murah.

Dalam aktivitas pengendalian, manajemen dibantu oleh seseorang yang cakap dan kompeten yakni seorang controller. Seorang controller dalam kegiatan

(10)

pengendalian ini bertugas untuk mendeteksi penyimpangan yang terjadi pada aktivitas penjualan untuk kemudian bersama dengan manajemen mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk mengatasinya.

Dengan demikian penulis ingin mengetahui bagaimana pengendalian penjualan dilakukan oleh controller dan apa saja kontribusi dari controller untuk manajemen dalam mengupayakan penjualan yang layak dan sesuai dengan kebijakan manajemen. Dari hal-hal yang telah diuraikan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul:

"Penilaian Kelayakan Aktivitas Penjualan Serta Pengendalian Yang Dilakukan Oleh Controller Dalam Rangka Meningkatkan Penjualan Di CV. Kencana Hegar”.

1.2. Perumusan Masalah

Setiap perusahaan pasti berusaha untuk memaksimalkan penjualannya karena kaitannya dengan laba yang dapat dihasilkan perusahaan. Guna menunjang hal tersebut perusahaan harus memiliki manajemen yang baik yang dapat mengendalikan seluruh kegiatan perusahaan termasuk penjualan. Oleh karena itu, diperlukan peran controller untuk menilai kelayakan penjualan yang ada dan melakukan pengendalian penjualan yang memadai dan memberikan masukan yang diperlukan mengenai penjualan kepada manajemen.

(11)

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka perumusan masalah adalah sebagai berikut:

1. Apakah yang menjadi standar atau dasar dalam penilaian kelayakan penjualan oleh controller?

2. Apakah yang akan dinilai atau diuji oleh controller untuk mengetahui tingkat kecukupan pengendalian yang ada terhadap penjualan?

3. Apakah yang harus dilakukan oleh controller untuk membantu manajemen dan direksi dalam membuat kebijakan yang diperlukan untuk meningkatkan penjualan?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan Penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk menilai kelayakan dari aktivitas penjualan yang dilakukan perusahaan. 2. Untuk mengetahui dan mempelajari sampai sejauh mana tingkat kecukupan

pengendalian penjualan yang diterapkan, telah memadai atau belum.

3. Untuk mendeteksi kendala yang terdapat dalam aktivitas penjualan sehingga controller dapat memberi masukan kepada direksi dan manajemen.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian adalah sebagai berikut: 1. Bagi Penulis

Sangat berguna untuk menambah pengetahuan, memberikan gambaran dan pemahaman yang lebih jelas mengenai keterlibatan controller dalam menilai

(12)

dan mengendalian penjualan di suatu kegiatan perusahaan, bagaimana pelaksanaannya dan teori pengendalian penjualan.

2. Bagi Perusahaan

Diharapkan dapat memberikan masukan dan informasi mengenai penilaian dan pengendalian yang dilakukan oleh controller terhadap aktivitas penjualan yang berguna bagi perbaikan dan pengembangan perusahaan.

1.5. Rerangka Teoritis

Penjualan merupakan transaksi usaha yang berhubungan dengan pengeluaran barang atau jasa yang ditukarkan dengan uang, baik tunai maupun kredit. Dengan kata lain, penjualan adalah proses pertukaran dan pemindahan hak atas barang atau jasa antara penjual dengan pembeli. Kesepakatan dan perjanjian antara kedua belah pihak berperan penting dalam terselenggaranya transaksi penjualan. Salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh setiap perusahaan yang aktivitas utamanya penjualan adalah meningkatkan penjualan dalam rangka memperoleh pendapatan maksimal dan mencapai efektivitas penjualan. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan sering mengalami berbagai kendala dan masalah serta penyimpangan yang dapat menyebabkan tidak tercapainya efektivitas penjualan. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan tersebut, usaha yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pengendalian penjualan.

Pada perusahaan kecil dan dikelola secara sederhana, fungsi pengendalian masih dapat dilakukan secara langsung oleh pemiliknya dikarenakan operasional perusahaan yang tidak terlalu banyak dan rumit. Pemilik perusahaan dapat

(13)

melakukan pengendalian terhadap penjualan dengan cara meneliti pesanan, kartu persediaan, dan sebagainya. Sedangkan dalam perusahaan dengan skala yang besar, pengawasan dan pengendalian secara langsung tidak mungkin lagi bisa dikerjakan oleh pemilik perusahaan, sehingga sangat diperlukan kehadiraan seorang controller, yang berperan sebagai pengawas, penganalisis, dan penilai terhadap aktivitas penjualan.

Seorang controller juga ditugaskan untuk membantu manajemen dalam mengambil kebijakan dan strategi yang terkait dengan penjualan perusahaan, bantuan tersebut bisa berupa informasi dan juga hasil penilaian aktivitas penjualan tersebut. Berkaitan dengan peran dan tanggung jawab tersebut, maka seorang controller, menurut Wilson dan Campbell yang diterjemahkan oleh Tjendera

(1997), harus memiliki kualifikasi sebagai berikut:

a. Dasar teknis yang baik dalam akuntansi dan akuntansi biaya, disertai suatu pengertian dan pengetahuan yang menyeluruh mengenai prinsip-prinsip akuntansi.

b. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip perencaanaan, pengorganisasian dan pengendalian.

c. Pemahaman umum mengenai jenis industri dan pemahaman terhadap kekuatan sosial, ekonomi dan politik yang terlibat.

d. Pemahaman yang mendalam mengenai perusahaan, termasuk teknologi, produksi, kebijaksanaan, tujuan, sejarah, organisasi dan lingkungannya.

(14)

e. Kemampuan untuk berorganisasi dengan semua tingkat manajemen dan suatu pemahaman dasar terhadap masalah fungsional lainnya yang berhubungan dengan teknik produksi, pembelian, hubungan masyarakat, dan pemasaran. f. Kemampuan untuk menyatakan ide dengan jelas, secara tertulis ataupun

penyajian yang informatif

g. Kemampuan menggerakkan orang-orang untuk mencapai tindakan dan hasil yang positif

Selain itu, menurut Wilson dan Campbell yang diterjemahkan oleh Tjendera (1997), alasan pengendalian penjualan adalah:

"Agar dapat dicapai hasil pengembalian sebaiknya atas investasi. Laba bersih yang optimum akan dapat direalisir hanya bila terdapat hubungan yang wajar di antara ke empat faktor ini: (1) investasi dalam modal kerja dan fasilitas-fasilitas, (2) volume penjualan, (3) biaya operasi, dan (4) laba kotor."

Pada prinsipnya, pengendalian yang dilakukan oleh controller sangat membantu manajemen dalam peningkatan aktivitas penjulan yang dilakukan oleh perusahaan yang bersangkutan. Controller bekerjasama dengan manajer penjualan agar dapat menilai secara realistis sampai sejauh mana pengendalian terhadap penjualan diterapkan. Pelaksanaan pengendalian penjualan yang memadai pada perusahaan akan menunjang dalam pengelolaan penjualan yang efektif. Pengendalian penjualan yang baik dapat mendeteksi segala perubahan dan penyimpangan yang terjadi sehingga dapat segera diketahui dan dilakukan perbaikan sesegera mungkin.

Selain melakukan pengendalian, seorang controller terlebih dahulu melakukan penilaian secara menyeluruh terhadap aktivitas penjualan yang ada

(15)

dalam perusahaan, untuk kemudian diketahui hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki bersama-sama dengan manajemen perusahaan.

Dalam melakukan penilaian tersebut, dibutuhkan suatu standar yang jelas sehingga penilaian yang dilakukan oleh controller tersebut, merupakan penilaian yang objektif. Seperti yang dikemukakan oleh Wilson dan Campbell yang dialih bahasakan oleh Tjendera (1997), sebagai berikut:

"Suatu standar telah didefinisikan sebagai suatu tolak ukur prestasi pelaksanaan yang dikembangkan secara ilmiah."

Oleh karena suatu standar didefinisikan sebagai alat pengukur yang disusun secara ilmiah mengenai hasil kegiatan, maka terdapat dua kondisi atau syarat dalam menyusun standar tersebut, yaitu:

1. Standar merupakan hasil penelitian atau analisis (yang cermat) tentang kegiatan di masa lalu, dengan mempertimbangkan kondisi yang diharapkan di masa yang akan datang. Standar bukan hasil terkaan atau penetapan secara kira-kira, melainkan merupakan pendapat yang didasarkan pada fakta yang tersedia dan yang disusun oleh orang yang sepenuhnya berwenang untuk menilai bagaimana kegiatan seharusnya dilakukan.

2. Standar mungkin sekali memerlukan peninjauan kembali dari waktu ke waktu. Suatu standar disusun berdasarkan kondisi tertentu. Apabila kondisi tersebut berubah, maka standar juga hams; apabila tidak, maka standar tersebut tidak dapat lagi dipakai sebagai alat pengukur yang baik.

Menurut Cundliff dan Govani (1983), 6 hal pokok yang harus dinilai guna mengetahui kewajaran penjualan, antara lain:

1. Objectives

(16)

Each selling input should have clearly stated objective related to specific desired output.

2. Policies

Both explicit and implicit policies are appraised from the standpoint of their consistency in achieving the selling objectives.

3. Organization

Does the organizatiton passes the necessary capabilities for achieving the marketing objectives?

4. Methods

Individual strategies for carrying outstated policies must be appropriated to the firm.

5. Procedures

The specific steps in implementing individual strategies should be logical, well design, and choosen to fit the best situation. The prosedures shoulg specifically allocate for implementation to particular individual responsibility and should explain how the goals are to be achieved

6. Personnel

All executive playing key role in planning sales operations and strategy, as well these responsible for implementation of sales programs, are evaluated to their effectiveness relative to stated objectives, policies, and other aspects of sales operating.

Dengan menilai 6 hal pokok di atas, maka dapat diketahui tingkat kewajaran penjualan yang ada di C.V kencana Hegar.

(17)

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merumuskan hipotesis yaitu : ”Penilaian kelayakan penjualan serta pengendalian yang dilakukan Controller dapat membantu manajemen dalam meningkatkan penjualan.”

1.6. Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan time series yang lebih menekankan pada penelitian periode waktu. Disamping itu, penulis juga menggunakan perusahaan sebagai unit analisis dalam penelitian ini karena difokuskan pada peningkatan aktivitas penjualan suatu perusahaan yang dipengaruhi proses pemilihan, pengumpulan, dan analisis data.

Metode penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif analitis kualitatif, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara sistematis dan akurat mengenai fakta, sifat, dan hubungan antar fenomena yang diteliti, dengan berusaha mengumpulkan, mengklasifikasikan, menyajikan serta menganalisa data dan kemudian menarik kesimpulan dari keadaan yang ada pada perusahaan yang diteliti.

1.6.1. Jenis Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data Primer yaitu data yang diperoleh melalui survey dengan melakukan penelitian langsung pada objek yang diteliti.

b. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari berbagai sumber seperti riset kepusatakaan yaitu riset penelitian yang dilakukan berdasarkan kepustakaan

(18)

artinya data dan informasi diperoleh dari buku-buku yang berhubungan dengan penelitian ini serta dokumen-dokumen dari perusahaan yang bisa dijadikan referensi bagi penelitian.

1.6.2. Pengumpulan Data dan Pemilihan Sampel

Pemilihan sampel penelitian ini dilakukan secara random. Perusahaan yang dipilih dalam sampel ini adalah perusahaan besar baik perusahaan jasa, dagang, manufaktur maupun perusahaan jenis lainnya. Dalam penelitian ini, penulis memilih perusahaan yang bergerak dalam bidang tekstil.

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Merupakan metode pengumpulan data yang diperoleh secara langsung dari sumber data dengan menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain:

a. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data untuk memperoleh informasi atau data perusahaan secara lisan melalui pertanyaan yang diajukan penulis kepada pihak yang bersangkutan dengan bagian penjualan..

b. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan menyebarkan angket yang diadaptasi dari penelitian yang sejenis dan berisi pertanyaan yang berkaitan dengan penjualan.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Merupakan penelitian dan pengumpulan data dengan mempelajari literatur, membaca buku, dan sumber bacaan lainnya yang terkait dengan penelitian.

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan penulis dengan menggunakan alat bantu kuesioner dan wawancara dengan manajemen, maka penulis menyimpulkan bahwa secara keseluruhan aktivitas penjualan perusahaan sudah dapat dinilai layak dan memadai.

Penilaian kelayakan aktivitas penjualan tersebut, didukung oleh beberapa fakta sebagai berikut:

1. Kebijakan penjualan yang diterapkan oleh perusahaan, dilaksanakan dengan sepenuhnya oleh manajemen dan seluruh karyawan.

2. Berbagai pengendalian terhadap kebijakan penjualan perusahaan, seperti pengendalian atas oder penjualan, otorisasi dokumen penjualan, sampai dengan pengiriman barang sudah dilakukan dengan cukup baik dan oleh orang yang berwenang.

3. Prosedur penjualan yang diterapkan perusahaan sudah mendukung terciptanya kelayakan penjualan, dimana di dalam prosedur tersebut terdapat keharusan adanya persetujuan direksi atas order penjualan yang ada. Keharusan ini yang merupakan kunci utama dalam menciptakan kelayakan penjualan, karena pemberian persetujuan tersebut, didasarkan pada berbagai syarat dan pertimbangan yang penting.

(20)

1.2 Saran

Berdasarkan kelemahan dalam aktivitas penjualan yang ditemukan dalam penelitian, maka penulis memberikan saran kepada manajemen sebagai berikut: 1. Direksi sebaiknya melibatkan manajemen dan bagian penjualan dalam

menetapkan target penjualan, karena bagaimanapun bagian penjualan memiliki peran yang cukup penting dalam mencapi target penjualan.

2. Direksi juga perlu memikirkan situasi dan kondisi perekonomian yang sedang terjadi, sehingga tidak selalu mendapatkan hasil penjualan sebanyak 90% untuk penjualan ekspor dan 10% untuk penjualan domestik. Jika pasar domestik sedang baik dan mendukung, bisa saja omzet penjualan domestik dinaikan.

3. Perusahaan perlu mengkaji ulang mengenai kinerja dan jumlah tenaga marketing yang dimiliki perusahaan, perlu diadakan pelatihan-pelatihan yang

dapat meningkatkan kemampuan tenaga marketing tersebut, sehingga meningkatkan penjualan perusahaan.

4. Perusahaan perlu merubah jangka waktu pembayaran atas penjualan domestik yang terlalu lama, yaitu selama dua bulan sehingga berpengaruh pada perputaran penjualan. Perusahaan perlu membuat kebijakan baru, seperti mengurangi jangka waktu tersebut atau tetap memberlakukan demikian dengan diikuti berbagai insentif, agar pembeli cepat menyelesaikan pembayaran.

(21)

DAFTAR PUSTAKA

- Anthony, Robert H; Dearden, 1993, Management Control System, Richard D.Irwin.

- Cushing, Barry E., Romney B. Marshall, 1997, Steinbart Paul John, Accounting Information System, Seventh Edition, Massachusetts: Addition

Wesley Longman Inc.

- Hammer, Lawrence H., William K. Carter, and Milton F. Usry, 2002, Cost Accounting, 13th edition, Cincinnati Ohio: South Western Publishing Co.

- Hongren, Charles T., GarryL. Sundem, and Willam O. Stratton, 2005, Introduction to Management Accounting, 12th edition, New jersey: Prentice

Hall International, Inc.

- Ikatan Akuntan Indonesia, 2007, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.

- Kotler, Philip, 2002, Manajer Pemasaran edisi Milenium, Prenhall Indonesia, Jakarta..

- La Midjan dan Azhar Susanto, 1999, Sistem Informasi Akuntansi, Jilid Pertama, Edisi Keenam, Bandung: Lembaga Infomatika Akuntansi.

- Siegel, Joel G. and Jae K. Shim, 1999, Dictionary of Accounting Term, New York: Barron's Educational Series, Inc. yang dialihbahasakan oleh Moh. Kurdi, 1999, dalam Kamus Istilah Akuntansi, Edisi Ketiga, Jakarta: Gramedia.

(22)

- Still, R, R, Cundiff, E, W, dan Govani, N, 1983, edisi 4, Sales Management Decisions, Strategies, Cases. New Delhi: Prentice Hall of India Private

Limited.

- Widjajanto, Nugroho, 1985, Pemeriksaan Perusahaan Operasional, Jakarta, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

- Wilson, James 0 and John B Campbell, 1981, Controllership: The Work of nle Managerial Accountant, yang dialihbahasakan oleh Tjintin Fenix Tjendera,

1997, dalam Controllership: Tugas Akuntansi Manajemen, Edisi Ketiga, Jakarta: Erlangga.

Referensi

Dokumen terkait

D. Kendaraan yang digunakan untuk pergi dan pulang beraktivitas disebut alat transportasi. Alat transportasi disebut pula sarana pengangkut. Saran pengangkut sangat

Dalam hal ini, setiap masyarakat yang akan melakukan pinjaman atau yang disebut dengan kredit pada bank harus melalui prosedur yang ditetapkan. Masyarakat harus memenuhi

mencapai 50  C, media siap dituang secara aseptik pada cawan petri steril. Setelah menjadi padat, media siap digunakan untuk

[r]

Penelitian ini berfungsi untuk mengetahui karakteristik kekakuan (stiffness) aspal dengan menggunakan aspal yang ditambah dengan ACS, sehingga diharapkan penelitian ini

[r]

Jika anda tertarik untuk membudidayakan tanaman buah berwarna merah ini, anda tidak perlu khawatir karena pada kesempatan kali ini JualBenihMurah.com akan memberikan ulasan

Although information on semen quality with reference to age and season is available separately, no effort has been made study it comprehensively, including both healthy and