• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Ekstrak Daun Pacar Cina(Aglaia odorata Lour) Sebagai Anti Mikroba Terhadap Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes, Candida albicans In Vitro.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Ekstrak Daun Pacar Cina(Aglaia odorata Lour) Sebagai Anti Mikroba Terhadap Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes, Candida albicans In Vitro."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

iv

ABSTRAK

EFEK EKSTRAK DAUN PACAR CINA (

Aglaia odorata Lour) SEBAGAI

ANTI MIKROBA TERHADAP

Staphyloccus aureus, Streptococcus pyogenes,

Candida albicans IN VITRO

Arief firmansyah, 2007 Pembimbing I : Kartika Dewi, dr., M. kes

Pembimbing II : Fanny Rahardja. dr., MSi

Pengobatan dengan tumbuhan obat merupakan salah satu alternatif yang

sering digunakan oleh masyarakat Indonesia. Tanaman obat yang sering

digunakan adalah pacar cina

(Aglaia odorata Lour) yang diduga dapat berfungsi

sebagai antimikroba. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui efek ekstrak daun

pacar cina sebagai antimikroba terhadap

Staphylococcus aureus, Streptococcus

pyogenes dan Candida albicans Penelitian dilakukan selama lima hari mulai dari

sterilisasi alat yang digunakan hingga mengukur zona inhibisi yang terbentuk.

Setiap kuman di tanam pada mediumnya masing-masing dan diletakkan cakram

yang telah ditetesi oleh ekstrak daun pacar cina sebanyak 15 mikroliter dengan

kadar 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100% kemudian di inkubasi pada suhu 37ºC

selama 24 jam. Hasil penelitian yang didapat adalah terbentuknya zona inhibisi di

sekitar cakram. Zona inhibisi terbesar dibentuk oleh S.pyogenes, yaitu pada

konsentrasi 100% adalah 31,3 mm ( = 18 mm adalah sensitif) sedangkan pada

C.albicans dan S.aureus bersifat resisten karena pada kadar 100% zona inhibisi

yang terbentuk hanya 16,65 mm dan 10 mm ( =18 mm dan =13 mm adalah

resisten). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun pacar cina mempunyai

aktifitas antimikroba terhadap

S.pyogenes tetapi tidak terhadap S.aureus dan

C.albicans.

(2)

v

ABSTRACT

PACAR CINA LEAF EXTRACT EFFECT ( Aglaia odorata Lour) AS ANTIMICROBIAL TO Staphyloccus aureus, Streptococcus pyogenes,

Candida albicans IN VITRO

Arief firmansyah, 2007 1st tutor: Kartika Dewi, dr. M. kes. 2nd tutor: Fanny. Rahardja, dr. MSi.

One of the Herbal medication frequently used by Indonesian people as alternative treatment is pacar cina (Aglaia odorata Lour) which has antimicrobial role. The purpose of this research is to know whether pacar cina leaf extract has antimicrobial role agains

Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes and Candida

albicans

. This research was done for five days, beginning with equipment sterilization ended with measuring the inhibition zone formed. The microbes were inoculated in the media which have been dropped with 15 mikroliter pacar cina leaf extract 20%, 40%, 60%, 80%, and 100% were put all sample were incubated at 37ºC for 24 hours. The results were the formation of inhibition zone surrounding the discs. The biggest inhibition zone formed on S.pyogenes at 100 % was 31,3 mm ( sensitive at = 18 mm) while S.aureus and C.albicans were resistent at 100% with 16,65 mm and 10 mm inhibition zones ( resistant at = 18 mm and = 13 mm respectively). It could be concluted that leaf extract of pacar cina had antimicrobial activity agains S.pyogenes but not agains S.aureus and C.albicans.
(3)

vi

PRAKATA

Puji syukur kehadiran Allah AWT atas rahmat, berkah dan anugrah-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmia ini guna memenuhi salah

satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Sarjana Kedokteran

Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak mendapatkan

bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Pada kesempatan ini dengan penuh rasa hormat, penulis hendak

menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya pada:

1.

Dosen Pembimbing, Kartika Dewi, dr. M.kes atas kesediaan dan

bimbingannya yang selama ini telah meluangkan waktu, pikiran, kritikan

serta saran selama menyusun KTI ini, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

2.

Fanny Rahardja, dr. MSi atas kesediaan dan bimbingannya yang selama

ini telah meluangkan waktu, pikiran, kritikan serta saran selama menyusun

KTI ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini

3.

Dosen Penguji, Winsa Husin, dr.MSc. M.kes dan Philips Onggowidjaja,

Ssi., M.Si atas kesedian menguji keilmiahan dan presentasi KTI ini.

4.

Pak Riska dan Ibu Yuli sebagai petuga laboratorium mikrobiologi,

terimakasih telah membantu arief setiap kali mengerjakan percobaan di

Laboratorium.

5.

Adik-adik ku tercinta, Briyan Arya Putra, Ikhsan Fagih, Dika, Anggi, dan

Eko yang setiap saat dapat memberikan hiburan di rumah kita.

(4)

vii

7.

Lulu, Jovy, Fania, Vita, Oscar, adek Dian dan sepupu Kiki terimakasih

untuk kalian semua yang telah membantu dalam penyelesaian KTI ini.

8.

Yuk yella dan mas Agus, serta semua sahabat di Mampang. Terimakasih

telah membantu mencarikan bahan di internet.

9.

Yeni Mayasari, yang telah memberikan dukungan doa, moril, materil,

perhatian dan kasih sayang sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah ini.

10.

Om Samsu dan tante Samsu, serta tante Zamna terimakasih atas bantuan

kalian yang telah mencarikan daun pacar cina hingga harus dikirimkan

langsung dari Bangka.

11.

Tante Sumi, Bulek Nik, Embah dan semua keluarga di Sungailiat tercinta,

yang setiap saat tiada hentinya berdoa untuk kesuksesan keponakan mu

ini. Arief sayang kalian semua

12.

Ir. H. Chairuddin Guffron Bain dan Hj. Riyatna selaku orang tua yang

selalu memberikan dukungan moril, materil, doa, perhatian dan kasih

sayang.

Harap dimaafkan bila dalam penulisan ucapan terimakasih di atas, terdapat

kesalahan dalam penulisan nama dan gelar, sungguh hal tersebut tidak

disengajakan.

Penulis menyadari kelemahan dan kekurangan adalah milik manusia,

sementara kesempurnaan hanyalah milik-Nya, oleh karena itu kritikan, saran, dan

nasihat yang membangun sangat diharapkan. Penulis mengharapkan KTI ini

berdampak bagi penambahan wawasan penelitian mahasiswa dan mendorong

lebih banyak lagi penelitian lanjutan khususnya di bidang tanaman obat

tradisional.

Bandung, 2 Februari 2007

(5)

viii

DAFTAR ISI

Judul Dalam... i

Lembar Persetujuan ... ii

Surat Pernyataan ... iii

Abstrak... iv

Abstract ... v

Prakata... vi

Daftar Isi ... viii

Daftar Tabel... x

Daftar Gambar ... xi

Daftar Lampiran ... xii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah... 3

1.5 Kerangka Pemikiran ... 3

1.6 Metodologi... 4

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Pacar Cina... 5

2.1.1 Ciri-Ciri Pacar Cina ... 5

2.1.2 Taksonomi Pacar Cina ... 5

2.1.3 Sinonim Pacar Cina... 6

2.1.4 Kandungan Kimia dan Efek Farmakologi... 6

2.1.5 Penggunaan Pacar Cina ... 10

2.2 Antimikroba ... 10

2.2.1 Definisi Antimikroba ... 10

(6)

ix

2.4 Mikroba-Mikroba yang Terdapat Pada Infeksi Kuku Paronikia... 15

2.4.1 Staphylococcus aureus ... 15

2.4.1.1 Morfologi dan Identifikasi ... 16

2.4.1.2 Toksin dan Enzim... 16

2.4.1.3 Gambaran Klinik ... 18

2.4.2 Streptococcus pyogenes... 19

2.4.3 Candida albicans ... 22

2.4.3.1 Mofologi dan Identifikasi ... 23

2.4.3.2 Gambaran Klinik ... 24

BAB III. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN.

3.1 Bahan dan Alat-Alat Penelitian... 26

3.2 Metode Penelitian... 27

3.2.1 Desain Penelitian ... 27

3.2.2 Prosedur Penelitian ... 27

3.2.3 Prosedur Pembuatan Ekstraksi Daun Pacar Cina Pelarut

Etanol ... 31

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Percobaan... 32

4.1.1 Pengaruh Ekstrak Daun Pacar Cina Terhadap

Mikroba Uji ... 32

4.1.2 Test Sensitifitas Etanol Terhadap

Mikroba Yang di Uji ... 33

4.1.3 Test Sensitifitas Antimikroba ... 33

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 34

BAB V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan ... 37

5.2 Saran ... 37

DAFTAR PUSTAKA ... 38

(7)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Zona Inhibisi yang di Bentuk Oleh Ekstrak Daun Pacar Cina

Terhadap Staphylococcus aureus………...32

Tabel 4.2. Zona Inhibisi yang di Bentuk Oleh Ekstrak Daun Pacar Cina

Terhadap Streptococcus pyogenes………...32

Tabel 4.3. Zona Inhibisi yang di Bentuk Oleh Ekstrak Daun Pacar Cina

Terhadap Candida albicans...33

Tabel 4.4. Pengaruh Etanol Terhadap Mikroba Uji………...33

Tabel 4.4. Zona Inhibisi yang Terbentuk Pada Tes Sensitivitas

(8)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Pohon dan Daun Pacar Cina... 6

Gambar 2.2. Rumus Kimia Flavonol... 8

Gambar 2.3. Rumus Kimia Galotanin dan Elagitanin Turunan dari Tannin.. 9

Gambar 2.4. Rumus Kimia Alkaloid... 9

Gambar 2.5.

Pengamatan Staphylococcus aureus Secara Mikroskopik ... 16

Gambar 2.6. Faktor virulensi Bakteri Staphylococcus aureus ... 17

Gambar 2.7. Patogenesis Infeksi Streptococcus pyogenes... 19

Gambar 2.8. Pengamatan Streptococcus pyogenes Secara Mikroskopik ... 20

Gambar 2.9. Streptococcus pyogenes Pada Pengamatan Makroskopik dan

Mikroskopik ... 20

Gambar 2.10. Struktur Bakteri dan Faktor Virulensi S.pyogenes ... 21

Gambar 2.11. Patogenesis Infeksi S.pyogenes ... 22

Gambar 2.12. Candida albicans Pada Pengamatan Mikroskopik ... 23

Gambar 2.13. Candida albicans Pada Pengamatan Makroskopik ... 24

Gambar 2.14. Infeksi Pada Kulit dan Kuku Karena Candida albicans... 25

(9)

xii

LAMPIRAN

Lampiran 1 Gambar Zona Inhibisi Yang Dibentuk Oleh Cakram Yang

Mengandung Ekstrak Daun Pacar Cina Terhadap Bakteri

S.aureus... 41

Lampiran 2 Gambar Zona Inhibisi Yang Dibentuk Oleh Cakram Yang

Mengandung Ekstrak Daun Pacar Cina Terhadap Bakteri

S.pyogenes... 43

Lampiran 3 Gambar Zona Inhibisi Yang Dibentuk Oleh Cakram Yang

Mengandung Ekstrak Daun Pacar Cina Terhadap Jamur

C.albicans ... 45

Lampiran 4 Gambar Zona Inhibisi Yang Dibentuk Oleh Cakram Yang

Mengandung Antibiotik Terhadap Bakteri Dan Jamur Yang

Ditanam Pada Medium ... 47

Lampiran 5 Gambar Zona Inhibisi Yang Dibentuk Oleh Cakram Yang

Mengandung Etanol Terhadap Bakteri Dan Jamur Yang Ditanam

Pada Medium ... 49

(10)

Universitas Kristen Maranatha

41

LAMPIRAN 1

Gambar Zona Inhibisi Yang Dibentuk Oleh Cakram Yang Mengandung

Ekstrak Daun Pacar Cina Terhadap

Staphylococcus aureus

Bakteri Staphylococcus aureus

Gambar 4.1. Zona inhibisi yang dibentuk oleh cakram yang mengandung ekstrak daun pacar cina terhadap bakteri Staphylococcus aureus yang ditanam dalam medium MH

(11)

Universitas Kristen Maranatha

42

Gambar 4.4. Zona inhibisi pada Kadar 60% Gambar 4.5. Zona inhibisi pada kadar 40%

(12)

Universitas Kristen Maranatha

43

LAMPIRAN 2

Gambar Zona Inhibisi Yang Dibentuk Oleh Cakram Yang Mengandung

Ekstrak Daun Pacar Cina Terhadap

Streptococcus pyogenes

Bakteri Streptococcus pyogenes

Gambar 4.7. Zona inhibisi yang dibentuk oleh cakram yang mengandung ekstrak daun pacar cina terhadap bakteri Streptococcus pyogenes yang ditanam dalam medium MHG 2%

(13)

Universitas Kristen Maranatha

44

Gambar 4.10. Zona inhibisi pada Kadar 60% Gambar 4.11. Zona inhibisi pada Kadar 40%

(14)

Universitas Kristen Maranatha

45

LAMPIRAN 3

Gambar Zona Inhibisi Yang Dibentuk Oleh Cakram Yang Mengandung

Ekstrak Daun Pacar Cina Terhadap

Candida albicans

Jamur Candida albicans

Gambar 4.13. Zona inhibisi yang dibentuk oleh cakram yang mengandung ekstrak daun pacar cina terhadap jamur Candida albicans yang ditanam dalam medium MHG 4%

(15)

Universitas Kristen Maranatha

46

Gambar 4.16. Zona inhibisi pada Kadar 60% Gambar 4.17. Zona inhibisi padaKadar 40%

(16)

Universitas Kristen Maranatha

47

LAMPIRAN 4

Gambar Zona Inhibisi Yang Dibentuk Oleh Cakram Yang Mengandung

Antibiotik Terhadap Bakteri Dan Jamur Yang Ditanam Pada Medium

Bakteri Staphylococcus aureus

Gambar 4.19. Zona inhibisi pada Kloramfenikol

Bakteri Streptococcus pyogenes

(17)

Universitas Kristen Maranatha

48

Jamur Candida albicans

(18)

Universitas Kristen Maranatha

49

LAMPIRAN 5

Gambar Zona Inhibisi Yang Dibentuk Oleh Cakram Yang Mengandung

Etanol 70% Terhadap Bakteri Dan Jamur Yang Ditanam Pada Medium

Bakteri Staphylococcus aureus

Gambar 4.23. Etanol tidak membentuk zona inhibisi pada medium MH yang ditanam bakteri Staphylococcus aureus

Bakteri Streptococcus pyogenes

(19)

Universitas Kristen Maranatha

50

Jamur Candida albicans

(20)

UNVERSITAS KRISTEN MARANATHA

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini pengobatan dengan obat tradisional semakin disukai oleh

masyarakat Indonesia, baik yang tinggal dipedesaan maupun di kota. Penggunaan

tumbuhan obat di Indonesia sendiri sebenarnya sudah dimulai dari zaman nenek

moyang. Ny. J. Kloppenburg-Versteegh adalah seorang wanita keturunan Belanda

yang memiliki peranan penting dalam sejarah penyusunan dan menginventarisasi

cara-cara pengobatan tradisional Indonesia dari warisan nenek moyang (Arief

Hariana, 2005).

Di Indonesia, dikenal lebih dari 20.000 jenis tumbuhan obat. Namun, baru

1.000 jenis tanaman telah terdata dan baru sekitar 300 jenis yang sudah

dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional. Dengan keanekaragaman tumbuhan

berkhasiat obat yang ada, terdapat beberapa tumbuhan yang mempunyai nama sama

walaupun jenisnya berbeda. Hal tersebut disebabkan beberapa tumbuhan belum

teridentifikasi secara lengkap dan belum banyak ragam yang diketahui masyarakat.

Seiring dengan perkembangan pengobatan secara tradisional dan adanya usaha dari

pakar-pakar Departemen Kesehatan Republik Indonesia untuk meneliti berbagai

khasiat dan keamanan dari tanaman obat, dewasa ini pengobatan dengan tumbuhan

obat semakin sering digunakan oleh masyarakat, karena selain murah dan

mempunyai efek samping yang kecil tumbuhan obat juga dapat dimanfaatkan

sebagai tumbuhan hias di halaman rumah sehingga selain mempunyai manfaat

untuk pengobatan dapat juga memberi manfaat keindahan (Setiawan Dalimartha,

2005).

Di Indonesia salah satu tumbuhan obat yang sering digunakan oleh

masyarakat umum adalah pacar cina yang memiliki nama ilmiah

Aglaia odorata

Lour

. Adapun bagian dari tumbuhan pacar cina yang sering digunakan untuk

(21)

UNVERSITAS KRISTEN MARANATHA

2

Tumbuhan ini berasal dari Cina. Bunganya sering digunakan untuk mengharumkan

teh dan pakaian (Arief Hariana, 2005). Bila kita dapat lebih peka dalam hal

kesehatan, maka alangkah baiknya jika kita memiliki tumbuhan hias yang sekaligus

bermanfaat sebagai tumbuhan obat-obatan disekitar perkarangan rumah, salah satu

contohnya tumbuhan pacar cina ini

.

Daun pacar cina ini dapat digunakan untuk mengobati

penyakit seperti perut

kembung, batuk, pusing, mempercepat persalinan, memar, bisul, darah haid banyak,

bau badan, diare, serta beberapa penyakit infeksi pada kuku, yang harus diolah

sesuai dengan kebutuhan dari penderita seperti direbus atau ditumbuk bagian yang

dibutuhkan dari tumbuhan pacar cina tersebut ( Arief Hariana, 2005). Pada infeksi

kuku seperti paronikia yang disebabkan oleh bakteri

Staphylococcus aureus,

Streptococcus pyogenes dan jamur Candida albicans dapat menggunakan daun

pacar cina sebagai pengobatan tradisional dengan cara, daun pacar cina tersebut

ditumbuk

menjadi

halus

dan

dikompres

pada

daerah

luka,

ternyata

penyembuhannya lebih cepat dibandingkan dengan pengobatan yang menggunakan

antibiotik. Hal ini sangat menarik perhatian peneliti untuk meneliti dan

membuktikan apakah ada aktifitas antimikroba dari daun pacar cina tersebut

terhadap mikroba diatas. (Arief Hariana, 2005).

1.2 Identifikasi Masalah

Apakah ekstrak daun pacar cina mempunyai aktifitas antimikroba terhadap

Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes dan Candida albicans secara

in vitro ?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

(22)

UNVERSITAS KRISTEN MARANATHA

3

Mencari obat alternatif untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh

bakteri dan jamur

1.3.2 Tujuan Penelitian

Mengetahui efek antimikroba ekstrak daun pacar cina terhadap

Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes dan Candida albicans

yang merupakan penyebab tersering pada infeksi kuku

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat Praktis

Ekstrak daun pacar cina ini diharapkan dapat digunakan untuk obat

alternatif dalam mengatasi infeksi pada daerah kuku.

Lebih memanfaatkan tumbuhan obat yang sering berada di sekitar kita

sebagai pengobatan alternatif.

1.4.2 Manfaat Akademik

Karya Tulis Ilmiah ini dapat membantu dalam memperluas pengetahuan

farmakologi tumbuhan obat khususnya mengenai ekstrak tumbuhan pacar

cina.

1.5 Kerangka Kemikiran

Daun pacar cina memiliki efek kimia dan farmakologi yang mengandung

beberapa zat

seperti: tannin, savonin, flavonol, dan alkaloid ( Arief Hariana, 2005).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Badan Analisa Kimia Bahan Alam

zat-zat kimia tersebut mempunyai efek antimikroba.

(23)

UNVERSITAS KRISTEN MARANATHA

4

Sedangkan

alkaloid bekerja sebagai antimikroba dengan cara merusak dinding

bakteri dan jamur (Paolo Manitto 1992). Berdasarkan data-data di atas peneliti

tertarik untuk meneliti aktifitas antimikroba dari daun pacar cina terhadap bakteri

dan jamur seperti

Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes dan Candida

albicans, yang sering mengakibatkan infeksi pada kuku jari tangan dan kaki yang

sering disebut infeksi kuku paronikia.

1.6 Metodologi .

Penelitian ini menggunakan teknik penelitian prospektif eksperimental

sungguhan dengan cara meletakkan cakram yang mengandung ekstrak daun pacar

cina ke dalam masing-masing medium yang telah di inokulasi oleh bakteri

Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes dan jamur Candida albicans

.kemudian di inkubasi selama 24 jam pada suhu 37° C.

Data yang diukur dari percobaan ini adalah zona inhibisi yang terbentuk di

sekitar cakram yang ditanam pada medium yang telah ditanami oleh bakteri

Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes dan jamur Candida albicans.

Pada saat yang sama kita lakukan juga tes sensitifitas terhadap antibiotika

dengan cara meletakkan cakram yang mengandung antibiotika kloramfenikol,

basitrasin, dan nistatin pada masing-masing medium yang telah di inokulasi

kemudian di inkubasi selama 24 jam pada suhu 37

0

C.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

(24)

U N V ERSI T AS KRI ST EN M ARAN AT HA

37

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat

disimpulkan bahwa ekstrak daun pacar cina memiliki aktifitas antimikroba terhadap

Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes, dan Candida albicans, namun

zona inhibisi yang terbentuk dari ekstrak daun pacar cina lebih kecil dibandingkan

dengan zona inhibisi yang terbentuk dengan menggunakan antimikroba seperti

kloramfenikol, basitrasin, dan nistatin.

5.2 Saran

Sebagai akhir dari penelitian dan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini maka,

Penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut ini:

A.

Perlu diteliti lebih lanjut dengan metode lain yang lebih akurat mengenai

sifat antimikroba dari daun pacar cina

B.

Perlu diteliti lebih lanjut dengan kadar yang lebih bervariasi dan dilanjutkan

dengan uji toksisitas dan uji klinik baik terhadap hewan percobaan maupun

manusia.

(25)

Universitas Kristen Maranatha

38

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2007,

Staphylococcus aureus_wikipedia the free ancyclopedia.

http://www.wikipedia.org/wiki/ Staphylococcus aureus_47k. January 1, 2006.

Anonim. 2006,

Candida albicans_wikipedia the free ancyclopedia.

http://www.wikipedia.org/wiki/Candida albicans. Desember 26, 2006.

Anonim. 2007, Streptococcus Pyogenes_ wikipedia the free ancyclopedia.

http://www.wikipedia.org/wiki/Streptococcus pyogenes_27k. January 1, 2006.

Anonim. 2002,

Tanaman Obat. http://iptek.apjii.or.id/artikel/ttg_tanaman

obat/depkes/buku1/1-011.pdf. 13 oktober, 2006.

Anonim.

2002,

Khasiat

Tanaman

Pacar

Cina.

http://www.

iloveblue.com/bali_gaul_funky/detail/1109.htm. 11 september, 2006.

Arief Hariana. 2005, Tumbuhan obat dan khasiatnya. Edisi 2. Jakarta.

Penebar Swadaya. h.154_156

Brooks.G.F., Butel, J.S., Ornton, L.N. 2001,

Staphylococcus aureus

dalam: Mikrobiologi Kedokteran Jawet, E., Melnick, J.L., Adelberg, E.A. Editor:

E. Nugroho., Rf. Maulani. Edisi 20. Jakarta. EGC. h.211_216

Brooks.G.F., Butel, J.S., Ornton, L.N.2001, Streptococcus dalam:

Mikrobiologi Kedokteran. Editor: E. Nugroho., Rf. Maulani. Edisi 20. Jakarta.

EGC. h.218_231

Brooks.G.F., Butel, J.S., Ornton, L.N.. 2001, Mikologi dalam:

Mikrobiologi Kedokteran Jawet, E., Melnick, J.L., Adelberg, E.A. Editor: E.

Nugroho., Rf. Maulani. Edisi 20. Jakarta. EGC. h.627_629

Forbes B.A., Sahm D.F., Weissfeld A.S. 2002, Methods that directly

measure antimicrobial activity in: Diagnostic Microbiology. Edision 8. new york.

Mosby. P 231

Paolo, M. 1992, Biosintesis produk alami. Editor: P.G. Sammes. Edisi: 1.

Semarang. IKIP Semarang Press.381_382, 352_356, 448_449.

Raflizar.

2002,

Cermin

Dunia

Kedokteran.

http://www.kalbefarma.com/files/cdk/ files/paronikia/ gambaran klinik dan

penatalaksanaannya.html. 13 oktober, 2006.

(26)

Universitas Kristen Maranatha

39

Todar, K. 2002,

Streptococcus Pyogenes. http://www.text book of

bacteriology.net/Strep.html. kenneth Todar, Univercity of wisconsin_medison

department of bacteriology. 20 agustus 2006.

(27)

Universitas Kristen Maranatha

40

RIWAYAT HIDUP

Nama

: Arief Firmansyah

NRP

: 0110135

Tempat/Tanggal lahir : Bangka, Sungailiat/ 01 Februari 1983

Alamat

: Jl. Profesor. Eyckman No 20. G

Riwayat Pendidikan :

SDN 448, Mentok, Kepulauan Bangka Belitung, lulus tahun 1995

SLTPN 3, Mentok, Kepulauan Bangka Belitung, lulus tahun 1998

SMU PGII I, Bandung, Jawa Barat, lulus tahun 2001

(28)

Gambar

Gambar 4.1. Zona inhibisi yang dibentuk oleh cakram yang mengandung ekstrak daun pacar cina      terhadap bakteri Staphylococcus aureus yang ditanam dalam medium MH
Gambar 4.4. Zona inhibisi pada Kadar 60%                      Gambar 4.5. Zona inhibisi pada kadar 40%
Gambar 4.8. Zona inhibisi pada Kadar 100%                    Gambar 4.9. Zona inhibisi pada Kadar 80%
Gambar 4.10. Zona inhibisi pada Kadar 60%                  Gambar 4.11. Zona inhibisi pada Kadar 40%
+6

Referensi

Dokumen terkait

?f, RIIEMBANGAN BUNGA TANAMAI{

Tugas akhir ini bertujuan untuk menciptakan suatu sistem penyimpanan kamera berbasis termoelektrik dengan menggunakan alat penyerap kelembaban moisture absorber

Apabila ingin mengubah jawaban, Saudara dapat memberikan tanda dua garis mendatar (=) pada jawaban Saudara kemudian Saudara dapat mengganti jawaban tersebut dengan memberi tanda

[r]

Dari hasil kuisioner yang telah disebarkan menunjukan harga jasa yang di tawarkan salon ABE termasuk mahal, untuk itu perlu diperhatikan oleh pihak salon ABE

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa laporan tugas akhir dengan judul : ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. U DENGAN TYPHOID FEVER DI RUANG FLAMBOYAN RSUD DR. GOETENG

Cara pembuatannya yaitu cuci bersih kunyit dan daun sinom yang sudah dihilangkan tangkainya, haluskan kunyit dan peras, tambahkan air, masukkan daun sinom, asem jawa, gula

Sebaran suhu air laut menunjukkan nilai tertinngi menuju ke arah darat, sebaliknya untuk salinitas nilainya makin rendah karena masih memiliki pengaruh dari air