ABSTRAK
PENGARUH DAN HUBUNGAN
BMI (Body Mass Index) DENGAN WC (Waist Circumference)
Yessica Elisyeba, 2007
Pembimbing I : Hana Ratnawati, dr., M.Kes
Pembimbing II: DR. Iwan Budiman, dr., MS., MM., M.Kes., AIF
Saat ini obesitas menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia. Cara yang umum digunakan untuk menilai obesitas adalah BMI (Body Mass Index) dan WC (Waist
Circumference).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah WC pada obese lebih besar daripada non obese dan bagaimana hubungannya dengan BMI.
Penelitian bersifat observasional analitik dengan rancangan pengambilan sampel cross sectional. Analisis statistik dengan uji ‘t’ tidak berpasangan dan analisis regresi korelasi linier sederhana. Subjek penelitian 80 orang wanita, dengan kriteria 30 orang obese dan 50 orang non obese, dan dilakukan pengukuran BMI dan WC.
Hasil yang didapat, WC pada obese (91.31 cm) lebih besar daripada WC non obese (74.42 cm) dan berdasarkan uji statistik berbeda sangat nyata (p = 0,000)** dimana setiap kenaikan 1 unit WC maka BMI akan meningkat sebesar 0.421 unit. Kekuatan hubungan antara WC dan BMI adalah sangat kuat (r = 0.9).
Kesimpulan penelitian ini adalah WC pada obese lebih besar daripada non obese dan BMI berhubungan sangat kuat dengan WC.
Kata kunci : BMI, Waist Circumference
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
THE INFLUENCE AND RELATION BETWEEN
BMI (BODY MASS INDEX) AND WC (WAIST CIRCUMFERENCE)
Yessica Elisyeba, 2007
1st Tutor : Hana Ratnawati, dr., M.Kes
2nd Tutor: DR. Iwan Budiman, dr., MS., MM., M.Kes., AIF
Obesity had became health problem in all over the world. The common way to determine obesity were using BMI (Body Mass Index) and WC (Waist Circumference).
The objectives of this research were to know whether WC of the obese is bigger than WC of the non obese and how was the relation between WC and BMI.
The characteristic of this research was observational analytic with cross sectional sampling design. Statistical analysis used was non pair ‘t’ test and simple linear analysis regression correlation. The subject of this research were 80 women with criterion 30 obese women and 50 non obese women, being measured BMI and WC.
The result of this research was WC of the obese (91.31 cm) is bigger then WC of the non obese (74.42 cm) and based on statistical test it was significantly different (p = 0.000)** where every increase of 1 unit WC, BMI would increase 0.421 unit. The power of relation between BMI and WC is very strong (r = 0.9).
The conclusions of this research are WC of the obese is bigger than the non obese and BMI has a very strong relation with WC.
Keywords : BMI, Waist Circumference
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT... v
PRAKATA... vi
DAFTAR ISI... viii
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL... xii
DAFTAR GRAFIK... xiii
DAFTAR LAMPIRAN... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan... 2
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 2
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis... 2
1.5.1 Kerangka Pemikiran... 2
1.5.2 Hipotesis... 3
1.6 Metodologi Penelitian ... 3
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Obesitas ... 5
2.1.1 Definisi Obesitas ... 5
2.1.2 Penggolongan Obesitas ... 6
2.1.3 Etiologi Obesitas ... 7
2.1.4 Penyakit yang Berhubungan dengan Obesitas ... 11
Universitas Kristen Maranatha
2.1.5 Prinsip Penanganan Obesitas ... 12
2.1.6 Pengukuran Obesitas... 13
2.2 Sindrom Metabolik ... 15
2.2.1 Definisi Sindrom Metabolik... 15
2.2.2 Prevalensi Sindrom Metabolik... 17
2.2.3 Patogenesis Sindrom Metabolik... 17
2.2.4 Gejala-gejala Sindrom Metabolik ... 18
2.2.5 Faktor-faktor Penyebab Sindrom Metabolik... 21
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian... 23
3.2 Alat-alat yang digunakan ... 23
3.3 Metode Penelitian ... 23
3.3.1 Variabel Penelitian ... 23
3.3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian... 24
3.4 Prosedur Penelitian ... 24
3.5 Rancangan Analisis Data ... 25
BAB IV HASIL, PEMBAHASAN, DAN PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN 4.1 Hasil dan Pembahasan... 26
4.1.1 Pengaruh BMI terhadap WC... 28
4.1.2 Hubungan antara WC dengan BMI... 28
4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian... 30
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 31
5.2 Saran... 31
DAFTAR PUSTAKA ... 32
LAMPIRAN... 34
Universitas Kristen Maranatha
RIWAYAT HIDUP... 39
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Tipe-tipe Obesitas ... 7
Gambar 2. Posisi Pengukuran Lingkar Perut Pada Orang Obesitas ... 14
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1Kategori ambang batas BMI untuk orang Asia... 14
Tabel 2.2 Berbagai Definisi Sindrom Metabolik ... 16
Tabel 2.3 Prevalensi Sindrom Metabolik di Dunia... 17
Tabel 4.1 Karakteristik Data pada Subjek Obese... 26
Tabel 4.2 Karakteristik Data pada Subjek Non Obese... 27
Tabel 4.3 Pengaruh BMI terhadap WC dengan Uji ‘t’Tidak Berpasangan 28
Tabel 4.4 Tabel Statistik Deskriptif ... 28
Tabel 4.5 Tabel ANOVA ... 28
Tabel 4.6 Tabel Koefisien Regresi... 28
Tabel 4.7 Tabel Koefisien Korelasi ... 28
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 1. Hubungan antara WC dengan BMI ... 29
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Karakteristik Data Pada Subjek Obese (BMI ≥ 25) ... 34
Lampiran 2. Karakteristik Data Pada Subjek Non Obese (BMI < 25) ... 35
Lampiran 3. Output Hasil Pengujian Statistik... 36
Lampiran 4. Foto Penelitian... 38
Universitas Kristen Maranatha
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
Karakteristik Data Pada Subjek Obese (BMI ≥ 25)
OP Umur BB TB BMI WC
1 39 57 1.51 25.00 89.5
2 34 58.7 1.52 25.41 91.0 3 44 59.8 1.53 25.55 86.0 4 39 54.5 1.46 25.57 77.0 5 32 56.2 1.48 25.66 91.5 6 30 64.1 1.57 26.00 85.0 7 50 61.4 1.53 26.23 84.5 8 42 59.8 1.51 26.23 87.0 9 29 66.9 1.58 26.79 84.0 10 41 61.9 1.51 27.15 84.0 11 30 65.3 1.55 27.18 85.0 12 45 64.8 1.54 27.32 87.0 13 30 66.2 1.55 27.55 85.0 14 35 74.4 1.63 28.00 92.0 15 43 66.3 1.53 28.32 100.0 16 31 71.6 1.56 29.42 100.0 17 33 64.3 1.47 29.76 98.0 18 43 61.7 1.43 30.17 86.0 19 40 61.6 1.42 30.55 93.5 20 33 64.6 1.45 30.73 86.0 21 25 72.3 1.53 30.88 92.0 22 22 71.5 1.51 31.36 95.5 23 29 75.7 1.55 31.51 93.0 24 40 80.9 1.59 32.00 97.0 25 30 67.5 1.45 32.10 86.0 26 30 72.7 1.5 32.31 101.0 27 32 75.5 1.51 33.11 100.0 28 43 71.8 1.45 34.15 107.0 29 23 78.9 1.52 34.15 88.0 30 23 95.9 1.52 41.51 108.0 N = 30
Rata-rata 35 67.5 1.52 29.39 91.3
SD 7 8.7 0.05 3.62 7.4
35
LAMPIRAN 2
Karakteristik Data Pada Subjek Non Obese (BMI < 25)
OP Umur BB TB BMI WC
1 28 39.6 1.58 15.86 64.0 2 26 37.8 1.54 15.94 65.0 3 29 39.0 1.56 16.03 64.0 4 26 39.7 1.53 16.96 69.0 5 29 36.8 1.46 17.26 63.5 6 35 34.9 1.42 17.31 60.0 7 35 43.5 1.58 17.43 69.0 8 44 43.0 1.55 17.90 70.0 9 32 40.4 1.49 18.20 64.0 10 26 46.3 1.57 18.78 68.0 11 26 42.5 1.50 18.89 67.0 12 40 42.6 1.50 18.93 69.0 13 32 43.8 1.52 18.96 70.0 14 27 43.7 1.51 19.17 72.0 15 25 46.6 1.54 19.65 74.0 16 23 46.7 1.54 19.69 68.0 17 23 44.3 1.50 19.69 72.0 18 30 48.2 1.56 19.81 73.0 19 38 46.6 1.53 19.91 68.0 20 30 50.8 1.59 20.09 75.0 21 39 54.1 1.63 20.36 81.0 22 25 52.9 1.61 20.41 77.0 23 32 50.6 1.56 20.79 81.0 24 34 46.1 1.48 21.05 74.0 25 28 46.2 1.48 21.09 74.0 26 24 48.9 1.52 21.17 68.0 27 29 47.7 1.50 21.20 72.5 28 34 56.5 1.63 21.27 71.0 29 48 45.4 1.46 21.30 71.0 30 31 49.4 1.52 21.38 75.5 31 43 45.7 1.46 21.44 73.5 32 22 55.6 1.61 21.45 80.0 33 27 50.7 1.53 21.66 71.0 34 33 50.6 1.52 21.90 86.0 35 31 47.4 1.47 21.94 80.0 36 29 55.6 1.59 21.99 77.0 37 33 47.3 1.46 22.19 76.5 38 33 52.1 1.53 22.26 79.0 39 33 53.1 1.54 22.39 72.0 40 45 47.4 1.45 22.54 83.0 41 30 48.3 1.46 22.66 81.0 42 33 51.3 1.50 22.80 78.0 43 42 61.4 1.63 23.11 87.0 44 24 54.3 1.52 23.50 76.0 45 43 52.9 1.48 24.15 86.5 46 33 64.2 1.63 24.16 87.0 47 37 50.4 1.43 24.65 83.5 48 42 57.4 1.52 24.84 89.5 49 30 62.9 1.59 24.88 85.0 50 42 55.3 1.49 24.91 80.0 N = 50
Rata-rata 32 48.37 1.53 20.72 74.4
36
LAMPIRAN 3 : Output Hasil Pengujian Statistik
Group Statistics
GIZI N Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean WC BMI < 25 50 74.4200 7.17020 1.01402
BMI > 25 30 91.3167 7.40513 1.35199
Independent Samples Test
Levene’s Test for Equality of
Variances
F Sig. t df
Sig.(2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of The
Difference
Lower Upper
WC Equal variances
assumed .015 .904
-10.080 78 .000 -16.8967 1.67626 -20.23385 -13.55948
Equal variances not
assumed -9.998 59.635 .000 -16.8967 1.69000 -20.27760 -13.51574
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N BMI 23.9696 5.12371 80
WC 80.7563 10.94433 80
Correlations
BMI WC
BMI 1.000 .900 Pearson
Correlation WC .900 1.000 BMI . .000 Sig. (1-tailed) WC .000 .
BMI 80 80
37
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 .900(a) .810 .808 2.24628 A Predictors: (Constant), WC
ANOVA(b)
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig. 1 Regression 1680.370 1 1680.370 333.026 .000(a)
Residual 393.570 78 5.046
Total 2073.940 79 a Predictors: (Constant), WC
b Dependent Variable: BMI
Coefficients(a) Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
Model B
Std.
Error Beta t Sig. 1 (Constant) -10.061 1.882 -5.347 0.000
38
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini obesitas telah menjadi epidemi dan merupakan masalah kesehatan di
seluruh dunia. Obesitas merupakan hasil interaksi dari banyak faktor, antara lain
faktor genetik, metabolik, pola hidup, dan pengaruh lingkungan. Kecepatan
peningkatan obesitas mengesankan bahwa pola hidup dan pengaruh lingkungan
lebih mempengaruhi epidemi obesitas dibandingkan dengan perubahan biologis.
Meningkatnya konsumsi makanan yang tinggi dan berkurangnya pengeluaran
energi, atau kombinasi dari keduanya telah menjadi suatu petanda mengenai
kenaikan berat badan di masyarakat (Stein dan Colditz, 2004).
Prevalensi obesitas telah meningkat hampir di seluruh dunia, mempengaruhi
pria, wanita, dan anak-anak. Lebih jauh lagi, masalah obesitas tidak terbatas hanya
di negara maju, tetapi juga telah menjadi masalah yang semakin meningkat di
negara sedang berkembang. Sebagai contoh, prevalensi wanita obese di China ±
40% dari populasi (www.iuns.org, 2002).
Berbagai usaha telah dilakukan untuk mengukur perubahan berat badan baik di
kalangan perorangan maupun populasi dikarenakan prevalensi obesitas yang terus
meningkat. Lemak tidak dapat diukur secara langsung karena terdistribusi di
seluruh tubuh. Berat badan dapat memberikan indikasi mengenai adanya
penyimpanan lemak dalam tubuh, tetapi karena pembentukan dan komposisi
lemak dalam tubuh sangat bervariasi maka berat badan ideal tidak selalu
menggambarkan bahwa lemak terdistribusi dengan baik di seluruh tubuh. Ada
pengukuran lain yang dapat digunakan untuk menilai lemak tubuh, yaitu dengan
BMI (Body Mass Index), WC (waist circumference), WHR (waist:hip ratio),
skin-fold thickness, dan bioimpedance (Stein dan Colditz, 2004).
Salah satu cara pengukuran yang sering digunakan untuk mengukur lemak
tubuh dan menentukan tingkat obesitas adalah dengan pengukuran BMI.
2
Pengukuran BMI relatif mudah dilakukan karena berdasarkan perbandingan BB
(berat badan) dibagi kuadrat TB (tinggi badan), hasil pengukurannya
dikategorikan menjadi obese dan non obese (Stein dan Colditz, 2004). Kriteria
obese untuk orang Asia menurut WHO adalah mereka yang mempunyai BMI ≥ 25
(Pan, Flegal, Chang et al., 2003).
Alternatif lain untuk menilai obesitas adalah dengan pengukuran WC (Wang,
2003; Wildman, Gu, Reynolds et al., 2004). Cara ini mudah, murah, tidak
memerlukan banyak waktu dan alat yang digunakan adalah pita ukur yang umum
terdapat di masyarakat (Wang, 2003). Kategori WC untuk wanita Asia menurut
WHO adalah wanita yang mempunyai WC > 80cm (Wildman, Gu, Reynolds et
al., 2004).
1.2 Identifikasi Masalah
1. Apakah WC pada obese lebih besar daripada non obese.
2. Apakah BMI berhubungan dengan WC.
1.3 Maksud dan Tujuan
1. Ingin mengetahui apakah WC pada obese lebih besar daripada non obese.
2. Ingin mengetahui apakah BMI berhubungan dengan WC.
1.4 Manfaat Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan memperluas
wawasan mengenai hubungan antara BMI dengan WC sehingga dapat digunakan
3
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Obesitas adalah suatu keadaan dimana terjadi penimbunan berlebih dari lemak
tubuh. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menentukan obesitas adalah
dengan BMI (Stein dan Colditz, 2004). Kategori obese untuk orang Asia menurut
WHO adalah mereka yang memiliki BMI ≥ 25 (Pan, Flegal, Chang et al., 2003).
Pengukuran lain yang dapat digunakan untuk menentukan obesitas adalah
dengan mengukur WC. Pengukuran WC merupakan cara yang cepat, murah, dan
mudah dilakukan baik oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat umum (Wang,
2003). Ukuran WC yang normal untuk wanita Asia menurut WHO adalah < 80
cm, sehingga jika WC melebihi nilai tersebut akan dikategorikan sebagai obesitas
(Wildman, Gu, Reynolds et al., 2004).
1.5.2 Hipotesis Penelitian
1. WC pada obese lebih besar daripada non obese.
2. BMI berhubungan dengan WC.
1.6 Metodologi Penelitian
Penelitian dilakukan secara observasional analitik dengan menggunakan
rancangan pengambilan sampel Cross Sectional. Analisis statistik dengan
menggunakan metode uji ‘t’ yang tidak berpasangan dan analisis regresi korelasi
4
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
1.7.1 Lokasi penelitian
• Perusahaan Garmen Mascotindo
• Badan Kesehatan Olahraga Masyarakat
• Kampus Universitas Kristen Maranatha
1.7.2 Waktu Penelitian
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan :
1. WC pada obese lebih besar daripada non obese.
2. BMI berhubungan linier dan sangat kuat dengan WC.
Kesimpulan tambahan :
1. Kita dapat memprediksi BMI dengan pengukuran WC.
2. Pada penderita obesitas, lemak tubuh dapat dimonitor dengan mengukur WC.
5.2 Saran
1. Dengan adanya penelitian ini diharapkan masyarakat dapat menggunakan
pengukuran WC untuk mengetahui kejadian obese lebih dini dan dapat dengan
segera mencegah serta mengatasinya.
2. Sebaiknya diadakan penelitian mengenai pengaruh dan hubungan BMI dengan
WC dengan jumlah sampel yang lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous., 2005. All about overweight.
http://pdpersi.pdpersi.co.id/pdpersi/news/artikel.php3?id=908. 30 Agustus 2006
Anonymous., 2000. Distribusi Lemak.
http://www.obesitas.web.id/indonesia/fat(i).html. 30 Agustus 2006
Anonymous., 2005. Metabolic syndrome.
http://www.medicinenet.com/metabolic_syndrome/page4.html. 30 Agustus 2006
Anonymous., 2005. Obesity and Waist Circumference. www.obesityresearch.org. 30 Agustus 2006
Anonymous., 2002.The Global Challenge of Obesity and the International Obesity Task Force.http://www.iuns.org/features/obesity/tabfig.htm#Figure%201. 30 Agustus 2006
Aronne L. J., Segal K. R., 2002. Adiposity and Fat Distribution Outcome Measures: Assessment and Clinical Implications. The North American
Association for the Study of Obesity, 10(Suppl) : 14-21
Bray G. A., 2004. Medical Consequences of Obesity. J Clin Endocrinol Metab, 89(6) : 2583-89
Erik Tapan., 2005. Penyakit Degeneratif. Jakarta: Elex Media Komputindo. H. 103-111
Gibson R. S., 1990. Principles of Nutritional Assessment. Oxford University Press. New York Oxford. P. 195
Grundy S. M., 2004. Obesity, Metabolic Syndrome, and Cardiovascular Disease.
J Clin Endocrinol Metab, 89(6) : 2595-2600
I Dewa Nyoman Supriasa, Bachyar Bakri, Ibnu Fajar., 2001. Penilaian status gizi, edisi 1. Jakarta: EGC. H.36-37
33
John MF Adam., 2006. Obesitas dan Sindroma Metabolik. Bandung. H. 1
Kunkun K. Wiramihardja., 2004. Obesitas dan penanggulangannya, cetakan 1. Bandung: Granada. H. 57-58
Ong K. L., Lam K. L., Cheung B. M., 2006. The Metabolic Syndrome. Medical
Progress, 33(6) : 325-28
Pan W. H., Flegal K. M., Chang H. Y., Yeh W. T., Yeh C. J., Lee W. C., 2004. Body mass index and obesity-related metabolic disorders in Taiwanese and US whites and blacks: implications for definitions of overweight and obesity for Asians. Am J Clin Nutr, 79 : 31-9
Phyto Medica., 1993. Penapisan farmakologi, pengujian fitokimia, dan pengujian klinik: Obesitas. Pengembangan dan pemanfaatan ilmu alam. H. 53,225
Schulman J., 2003. BMI or Waist Circumference?.
http://www.truestarhealth.com/members/cm_archives12ML3P1A120.html. 3 September 2006
Stein C. J., Colditz G. A., 2004. The Epidemic of Obesity. J Clin Endocrinol
Metab, 89(6) : 2522-25
Villareal D. T., Apovian C. M., Kushner R. F., Klein S., 2005. Obesity in older adults: technical review and position statement of the American Society for Nuitrition and NAASO, The Obesuty Society. Am J Clin Nutr, 82(5) :923-934
Wang J., 2003. Waist circumference: a simple, inexpensive, and reliable tool that should be included as part of physical examinations in the doctor's office. Am
J Clin Nutr, 78(5) : 902-903
Weisell R. C., 2002. Body mass index as an indicator of obesity. Asia Pasific J
Clin Nutr, 11(Suppl) : 5681-5684
Wildman R. P., Gu D., Reynolds K., Duan X., He J., 2004. Appropriate body mass index and waist circumference cutoffs for categorization of overweight and central adiposity among Chinese adults. Am J Clin Nutr, 80 : 1129-36