• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan tingkat pencapaian kadar gula darah optimal antara glimepiride dan saxagliptin pada pasien stroke iskemik faktor risiko diabetes.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan tingkat pencapaian kadar gula darah optimal antara glimepiride dan saxagliptin pada pasien stroke iskemik faktor risiko diabetes."

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Diabetes mellitus merupakan salah satu faktor risiko dari penyakit stroke. Dengan adanya obat antidiabetik maka tujuan yang ingin dicapai adalah tidak adanya kekambuhan stroke. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan tingkat pencapaian kadar gula darah sewaktu yang optimal antara kelompok glimepiride dan saxagliptin pada pasien stroke iskemik dengan faktor risiko diabetes di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Pada penelitian ini digunakan jenis penelitian observasional yang bersifat analitik dan pengumpulan data secara retrospektif kohort. Data yang didapat diolah secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-square bila data yang didapat memenuhi syarat dan uji Fisher bila data yang didapat tidak memenuhi syarat. Dari 103 pasien stroke dengan faktor risiko diabetes sebanyak 71 pasien diresepkan glimepiride (68,93%) dan 32 pasien diresepkan saxagliptin (31,07%). Target kadar gula darah sewaktu optimal yang tercapai kelompok glimepiride adalah 18 pasien (25,35%) sedangkan kelompok saxagliptin adalah 12 pasien (37,5%). Hasil perbandingan pencapaian target kadar gula darah sewaktu yang optimal dari kedua obat menunjukkan hasil tidak berbeda bermakna dengan nilai p value >0,05. Hal ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan antara glimepiride dan saxagliptin dalam mencapai target kadar gula darah yang optimal pada pasien stroke iskemik dengan faktor risiko diabetes di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

(2)

ABSTRACT

Diabetes mellitus is one of the risk factors of stroke. With the existence of antidiabetic drugs then the goal to be achieved is the absence of stroke recurrence. The aim of this study was to compare the optimal level of blood glucose levels between glimepiride and saxagliptin in ischemic stroke patients with diabetes risk factors at outpatient facilities at Bethesda Hospital Yogyakarta. In this study used the type of observational research, analytic and data collection in a retrospective cohort. The data obtained were processed univariate, bivariate by using Chi-square test if the data obtained qualified and Fisher test if the data obtained did not meet the requirements. Of 103 stroke patients with diabetes risk factors, 71 patients were prescribed glimepiride (68.93%), 32 patients prescribed saxagliptin (31.07%). The optimal target of glimepiride glucose level was 18 patients (25.35%) while the saxagliptin group was 12 patients (37.5%). The result of comparison of target achievement of optimal blood glucose level between group was not significantly different, p value> 0,05. These results indicate that there is no difference between group in achieving the optimal target blood glucose level in patients with ischemic stroke with diabetes risk factors at outpatient facilities at Bethesda Hospital Yogyakarta.

(3)

i

PERBANDINGAN TINGKAT PENCAPAIAN KADAR GULA DARAH OPTIMAL ANTARA GLIMEPIRIDE DAN SAXAGLIPTIN PADA PASIEN STROKE ISKEMIK FAKTOR RISIKO DIABETES

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Dias Rosari Laksmidewi NIM : 138114037

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)

ii

PERBANDINGAN TINGKAT PENCAPAIAN KADAR GULA DARAH OPTIMAL ANTARA GLIMEPIRIDE DAN SAXAGLIPTIN PADA PASIEN STROKE ISKEMIK FAKTOR RISIKO DIABETES

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Dias Rosari Laksmidewi NIM : 138114037

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(5)
(6)
(7)
(8)

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ………. i

HALAMAN JUDUL ………..ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ...vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

PENDAHULUAN ... 1

METODE PENELITIAN………...4

A. Rancangan Penelitian dan Variabel Penelitian ... 4

B. Teknik Sampling, Lokasi, Waktu dan Sampel Penelitian ... 4

C. Instrumen Penelitian ... 5

D. Pengambilan dan Analisis Data ... 5

HASIL DAN PEMBAHASAN………... 6

A. Karakteristik Subyek Penelitian ... 6

B. Hubungan antara Jumlah Obat, Faktor Risiko Lain, dan Obat Lain Terhadap Pencapaian Target Kadar Gula Darah Sewaktu... 9

C. Perbandingan Tingkat Pencapaian Target Kadar Gula Darah Sewaktu ... 11

KESIMPULAN...12

SARAN ... 12

DAFTAR PUSTAKA ………... 13

LAMPIRAN ………... 15

(9)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel I. Karakteristik Subyek Penelitian Pasien Stroke Iskemik dengan Faktor Risiko Diabetes di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta... 7

Tabel II. Perbandingan Karakteristik Subyek Penelitian antara Kelompok Glimepiride dan Kelompok Saxagliptin... 8

Tabel III. Pengaruh Penyakit Penyerta dan Obat Lain Terhadap Pencapaian Target Kadar Gula Darah Sewaktu... 9

(10)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian………...…... 16

Lampiran 2.Ethical Clearance………... 17

Lampiran 3. Sertifikat CE&BU………... 18

Lampiran 4. Perhitungan Sampel Penelitian ………... 19

Lampiran 5. Instrumen Penelitian ………... 20

Lampiran 6. Data Karakteristik Subyek Penelitian Kelompok Obat Glimepiride ... 22

Lampiran 7. Data Karakteristik Subyek Penelitian Kelompok Obat Saxagliptin ... 25

Lampiran 8. Data Kadar Gula Darah Sewaktu Kelompok Glimepiride ... 27

Lampiran 9. Data Kadar Gula Darah Sewaktu Kelompok Saxagliptin... 29

Lampiran 10.Uji Statistik Karakteristik Subyek Penelitian antara Kelompok Glimepiride dengan Kelompok Saxagliptin ………... 30

Lampiran 11.Uji Statistik Faktor Risiko Lain dan Obat Lain Terhadap Pencapaian Target Kadar Gula Darah Sewaktu………... 37

(11)

ix

ABSTRAK

Diabetes mellitus merupakan salah satu faktor risiko dari penyakit stroke. Dengan adanya obat antidiabetik maka tujuan yang ingin dicapai adalah tidak adanya kekambuhan stroke. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan tingkat pencapaian kadar gula darah sewaktu yang optimal antara kelompok glimepiride dan saxagliptin pada pasien stroke iskemik dengan faktor risiko diabetes di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Pada penelitian ini digunakan jenis penelitian observasional yang bersifat analitik dan pengumpulan data secara retrospektif kohort. Data yang didapat diolah secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-square bila data yang didapat memenuhi syarat dan uji Fisher bila data yang didapat tidak memenuhi syarat. Dari 103 pasien stroke dengan faktor risiko diabetes sebanyak 71 pasien diresepkan glimepiride (68,93%) dan 32 pasien diresepkan saxagliptin (31,07%). Target kadar gula darah sewaktu optimal yang tercapai kelompok glimepiride adalah 18 pasien (25,35%) sedangkan kelompok saxagliptin adalah 12 pasien (37,5%). Hasil perbandingan pencapaian target kadar gula darah sewaktu yang optimal dari kedua obat menunjukkan hasil tidak berbeda bermakna dengan nilai p value >0,05. Hal ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan antara glimepiride dan saxagliptin dalam mencapai target kadar gula darah yang optimal pada pasien stroke iskemik dengan faktor risiko diabetes di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

(12)

x

ABSTRACT

Diabetes mellitus is one of the risk factors of stroke. With the existence of antidiabetic drugs then the goal to be achieved is the absence of stroke recurrence. The aim of this study was to compare the optimal level of blood glucose levels between glimepiride and saxagliptin in ischemic stroke patients with diabetes risk factors at outpatient facilities at Bethesda Hospital Yogyakarta. In this study used the type of observational research, analytic and data collection in a retrospective cohort. The data obtained were processed univariate, bivariate by using Chi-square test if the data obtained qualified and Fisher test if the data obtained did not meet the requirements. Of 103 stroke patients with diabetes risk factors, 71 patients were prescribed glimepiride (68.93%), 32 patients prescribed saxagliptin (31.07%). The optimal target of glimepiride glucose level was 18 patients (25.35%) while the saxagliptin group was 12 patients (37.5%). The result of comparison of target achievement of optimal blood glucose level between group was not significantly different, p value> 0,05. These results indicate that there is no difference between group in achieving the optimal target blood glucose level in patients with ischemic stroke with diabetes risk factors at outpatient facilities at Bethesda Hospital Yogyakarta.

(13)

1

PENDAHULUAN

Stroke merupakan suatu gangguan fungsi saraf akut yang dikarenakan adanya peredaran darah menuju ke otak yang tidak lancar dan terjadi dalam hitungan detik bahkan jam.Kondisi ini dapat diperparah juga karena adanya faktor risiko, seperti diabetes (Dourman, 2013). Menurut WHO (World Health Organization) tahun 2012, kematian akibat stroke sebesar 51% di seluruh dunia disebabkan oleh tekanan darah tinggi. Selain itu, diperkirakan sebesar 16% kematian stroke disebabkan tingginya kadar glukosa darah dalam tubuh.

Kemenkes tahun 2013 menyatakan bahwa 63,52 % dari 100.000 penduduk Indonesia yang memiliki umur di atas 65 tahun ditaksir mengalami stroke. Dari semua penderita stroke, terdapat 28,5 % penderita yang meninggal dunia, sebagian dari merek mengalami kelumpuhan baik sebagian maupun total, dan hanya sekitar 15 % penderita stroke yang dapat sembuh total dari serangan stroke tersebut. Berdasarkan Kemenkes tahun 2013, data 10 besar penyakit terbanyak di Indonesia yaitu sebagai berikut, prevalensi kasus stroke di Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan sebesar 7,0 per mill dan 12, 1 per mill untuk yang terdiagnosis memiliki gejala stroke. Prevalensi kasus stroke tertinggi terdapat di Provinsi Sulawesi Utara (10,8%) dan terendah di Provinsi Papua (2,3%), sedangkan Provinsi Jawa Tengah sebesar 7,7%. Prevalensi stroke antara laki-laki dengan perempuan hampir sama. Data dari Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta menunjukkan bahwa stroke merupakan penyebab kematian tertinggi dari seluruh kematian di rumah sakit, yaitu berkisar 11,29 %.

Pasien diabetes mempunyai defisiensi insulin, sehingga tidak dapat mempertahankan kadar glukosa yang normal. Kondisi yang terjadi setelahnya adalah hiperglikemia berat yang berujung pada glikosuria. Glikosuria menyebabkan osmotik diuresis dan dehidrasi. Pasien yang mengalami dehidrasi akan membuat viskositas darah menjadi lebih kental, dan bila berangsur akan membuat trombosis yang menginduksi adanya aterosklerosis (Rico dkk, 2008).

(14)

2

semua kelompok usia dan tingkat sosial ekonomi (Abebe et al., 2014). Diabetes mellitus adalah penyakit yang disebabkan adanya kelainan metabolik glukosa yang terjadi karena adanya penurunan sensitivitas dan sekresi dari insulin, sehingga kadar glukosa di dalam tubuh ada di atas normal (Migdalis et al., 2014).

Diabetes mellitus merupakan penyakit yang menimbulkan 4,6 juta kematian penduduk pada tahun 2011 (Abdulfatai et al., 2012). Penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang memerlukan suatu penanganan terapi seumur hidup karena memang tidak dapat disembuhkan dan hanya bisa dikontrol saja (Sutedjo, 2010).

International Diabetes Federation edisi keenam, pada tahun 2011 mencatat ada 366 juta orang menderita diabetes mellitus, dan pada tahun 2013 tercatat 382 juta orang di seluruh dunia mengidap diabetes mellitus. Pada tahun 2030 diperkirakan penderita diabetes mellitus akan terus meningkat menjadi 552 juta orang dan pada tahun 2035 menjadi 592 juta orang. Sedangkan di Indonesia diperkirakan pada tahun 2035 penderita diabetes mellitus akan mencapai 14,1 juta orang (IDF, 2013).

Pengelolaan diabetes mellitus tipe 2 dilakukan dengan cara mengatur pola hidup sehat, menerapkan terapi insulin, dan obat-obatan hipoglikemik oral (American Diabetes Association, 2013). Diabetes mellitus tipe 2 ini disebabkan karena resistensi dari insulin dan adanya disfungsi dari sel beta di pankreas yang membuat glukosa tidak dapat masuk menembus sel-sel tubuh sehingga kadar glukosa dalam darah mengalami peningkatan atau yang sering disebut hiperglikemi (Padberg et al., 2014).

(15)

3

Profil faktor risiko dan komorbiditas di Rumah Sakit Betesdha Yogyakarta pada tahun 2011-2014 mencatat bahwa diabetes dijumpai hampir 8,18 % kasus. Profil terapi penderita pada tahun 2015 tercatat bahwa muncul 241 kasus penderita stroke dengan faktor risiko diabetes (Pinzon et al., 2016). Kajian Stone, et al., (2015) menunjukkan bahwa diabetes, hiperkolesterolemia dan merokok merupakan faktor risiko yang bersifat independen. Risiko stroke 2-6 kali lebih tinggi pada pasien yang mempunyai diabetes mellitus.

Oleh karena itu, penderita stroke dengan faktor risiko diabetes harus membutuhkan terapi farmakologi dengan segera. Terapi yang dapat diberikan adalah golongan sulfonilurea, biguanida, analog meglitinide, thiazolidindion, inhibitor α-glukosidase, dan inhibitor dipeptidyl peptidase IV (DPP-IV). Golongan sulfonilurea yang sering digunakan yaitu glimepiride yang dapat merangsang sekresi insulin dalam sel beta pankreas (ADA, 2013).

Dengan adanya rekomendasi ADA untuk mempertahankan kontrol glikemik secara ketat, maka terapi pengobatan diabetes mellitus dirasa telah berubah beberapa tahun terakhir. Golongan DPP-4 inhibitor merupakan salah satu alternatif terapi yang sering digunakan belakangan ini (Chisholm et al., 2008). Golongan DPP-4 inhibitor mampu meningkatkan sekresi dari insulin dan juga menekan produksi dari hormon glukagon. Glimepiride dan saxagliptin sudah banyak diberikan untuk penderita diabetes mellitus khususnya tipe 2 namun belum banyak penelitian terkait kedua obat tersebut, sehingga terapi farmakologi dari glimepiride dan saxagliptin dirasa masih layak untuk diteliti.

(16)

4

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian dan Variabel Penelitian

Pada penelitian kali ini, digunakan rancangan observasional yang bersifat analitik dengan melakukan pengumpulan data secara retrospektif kohort. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga, yaitu variabel bebas, variabel tergantung, dan variabel pengacau. Variabel bebas yang digunakan adalah obat antidiabetik yaitu glimepiride dan saxagliptin. Variabel tergantung yang digunakan adalah pencapaian target kadar gula darah sewaktu yang dikategorikan menjadi dua kategori yaitu kadar gula darah sewaktu yang ≤ 180 mg/dL dan kadar gula darah sewaktu yang >180 mg/dL. Variabel pengacau dalam penelitian ini dibagi lagi menjadi dua yaitu variabel pengacau terkendali dan variabel pengacau tidak terkendali. Variabel pengacau terkendali terdiri dari penyakit penyerta dan konsumsi obat lain yang dapat meningkatkan kadar gula dalam darah. Variabel pengacau tak terkendali terdiri dari gaya hidup dan kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat antidiabetik.

B. Teknik Sampling, Lokasi, Waktu dan Sampel Penelitian

Subyek penelitian yang digunakan adalah pasien laki – laki atau perempuan yang terdiagnosis stroke iskemik dengan faktor risiko diabetes dan berusia ≥ 18 tahun yang menjalani pengobatan di instalasi rawat jalan poli saraf Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Subyek memenuhi kriteria inklusi dimana mendapatkan terapi antidiabetik glimepiride atau saxagliptin, pasien rutin yang minimal 3 kali datang mengecek kadar gula darah sewaktu di rumah sakit, dan pasien yang pada rekam medis terdapat data kadar gula darah sewaktu. Kriteria eksklusi adalah pasien yang menjalani terapi insulin, dan data rekam medisnya tidak lengkap.

(17)

5

inklusi adalah 103 pasien yang terdiri dari 71 pasien untuk kelompok glimepiride dan 32 pasien untuk kelompok saxagliptin.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah alat tulis dan lembar pengumpulan data dari rekam medis yang memuat tanggal, nomor rekam medis , nama pasien, umur, jenis kelamin, faktor risiko lain seperti dislipidemia, hipertensi, kadar gula darah sewaktu, jenis obat, jumlah obat, aturan pemakaian, dosis obat, dan obat-obat lain yang dapat mempengaruhi tekanan darah (statin, beta-blocker, diuretic thiazide). Sedangkan bahan yang digunakan adalah data rekam medis pasien stroke iskemik dengan faktor risiko diabetes di instalasi rawat jalan poli saraf Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

D. Pengambilan dan Analisis Data

Pengambilan data dilakukan di poli saraf Rumah Sakit Bethesda dengan menggunakan sistem komputerisasi yaitu data pasien dicari melalui komputer. Responden yang diambil adalah responden yang masuk dalam kriteria inklusi yang telah ditentukan. Data yang didapat ditulis dalam instrumen penelitian dan kemudian dilakukan pengolahan serta analisis data menggunakan software SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 22.

Target kadar gula darah sewaktu pasien yang tercapai dan tidak tercapai ditentukan dari kadar gula darah sewaktu pasien ≤ 180 mg/dL selama 3 bulan berturut-turut. Data dianalisis dengan analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat digunakan untuk menggambarkan karakteristik subyek penelitian yang nantinya terdiri dari: obat diabetes yang diresepkan, pencapaian target kadar gula darah sewaktu, usia, jenis kelamin, kadar gula darah sewaktu awal, faktor risiko lain, dan obat lain yang mempengaruhi kadar gula darah sewaktu.

(18)

6

jumlah obat, adanya faktor risiko lain, dan pemberian obat lain terhadap pencapaian target kadar gula darah sewaktu yang apabila data yang diperoleh nanti memenuhi syarat maka dilakukan uji Chi-square bila tidak maka akan dilakukan uji Fisher. Syarat uji Chi-Square adalah bila tidak ada sel yang mempunyai nilai expected kurang dari lima dengan tabel 2x2 dan 2xK.

Dalam penelitian ini, uji komparatif numerik tidak berpasangan dilakukan dengan menggunakan dua uji yaitu uji t tidak berpasangan dan uji general linear model (GLM). Uji t tidak berpasangan nantinya digunakan untuk membandingkan rata – rata usia pada kelompok glimepiride dan saxagliptin dengan syarat data harus terdistribusi normal. Uji general linear model (GLM) digunakan untuk membandingkan rata – rata kadar gula darah sewaktu antar kelompok pada kadar gula darah sewaktu sebelum terapi, dilanjutkan bulan pertama, kedua, dan ketiga setelah terapi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Subyek Penelitian

(19)

7

Tabel I. Karakteristik Subyek Penelitian Pasien Stroke Iskemik dengan Faktor Risiko Diabetes di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta

Karakteristik Jumlah (n) Persentase (%)

n = 103

Obat diabetes Glimepiride Saxagliptin 71 32 68,93 31,07 Pencapaian Target Kadar Gula Darah Sewaktu Tercapai

(≤ 180 mg/dL) Tidak tercapai (> 180 mg/dL)

30

73

29,12

70,88

Jenis kelamin Laki – laki Perempuan 52 51 50,48 49,52 Kadar Gula Darah Sewaktu Awal (mg/dL) < 180 180 – 189 190 – 199 200 – 219 220 – 239

≥ 240

0 17 4 21 12 49 0 16,50 3,88 20,40 11,65 47,57

Faktor risiko Dislipidemia Hipertensi

46 45

44,66 43,69

Obat lain yang mempengaruhi GDS Statin Beta blocker Diuretik thiazide 39 1 0 37,86 0,97 0

Data pada Tabel I menunjukkan karakteristik pasien stroke iskemik dengan faktor risiko diabetes di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Pasien yang mendapatkan terapi glimepiride sebanyak 71 orang (68,93%) sedangkan saxagliptin sebanyak 32 orang (31,07%). Pasien yang kadar gula darah sewaktu mencapai target sebanyak 30 orang (29,12%) dan pasien yang tidak mencapai target sebanyak 73 orang (70,88%).

Hasil karakteristik subyek penelitian berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa pasien stroke iskemik dengan faktor risiko diabetes paling banyak terjadi pada laki – laki yaitu sebanyak 52 orang (50,48%). Hal ini serupa dengan penelitian Aliah dkk. (2007) yang menyatakan bahwa kasus stroke iskemik dengan faktor risiko diabetes lebih banyak dialami oleh laki-laki.

(20)

8

Karakteristik pasien stroke iskemik dengan faktor risiko diabetes berdasarkan faktor risiko lain yang paling tinggi adalah dislipidemia yaitu sebanyak 46 orang (44,66%). Menurut Pramono (2009) salah satu faktor risiko terjadinya stroke iskemik yang paling sering muncul adalah dislipidemia. Dislipidemia mengacu pada kondisi dimana terjadi abnormalitas profil lipid dalam plasma.

Karakteristik pasien stroke iskemik dengan faktor risiko diabetes berdasarkan penggunaan obat lain yang dapat meningkatkan kadar gula darah sewaktu adalah pada penggunaan obat golongan statin yaitu sebanyak 39 orang (37,86%). Hasil penelitian Koh et al. (2010) menunjukkan bahwa obat golongan statin seperti simvastatin dan atorvastatin dapat mempengaruhi kadar gula dalam darah, sehingga pemakaiannya perlu diawasi.

Tabel II. Perbandingan Karakteristik Subyek Penelitian antara Kelompok Glimepiride dan Kelompok Saxagliptin

Karakteristik Kelompok

Glimepiride

Kelompok Saxagliptin

Nilai p

n = 71 % n = 32 %

Jenis kelamin Laki – laki 37 52,11 15 46,88

0,609

Perempuan 34 47,89 17 53,12

Pencapaian Target Kadar Gula Darah

Sewaktu

Tercapai

(≤ 180 mg/dL) 18 25,35 12 37,5

0,209 Tidak tercapai

(>180 mg/dL) 53 74,65 20 62,5

Kadar Gula Darah Sewaktu Awal

(mg/dL)

180 – 189 7 9,86 10 31,25

0,348*

190 – 199 2 2,82 2 6,25

200 – 219 15 21,13 6 18,75

220 – 239 9 12,67 3 9,38

≥ 240 38 53,52 11 34,37

Faktor risiko Dislipidemia 30 42,25 16 50 0,116

Hipertensi 34 47,89 11 34,37 0,174

Faktor risiko Obat lain yang mempengaruhi

GDS

Statin 21 29,58 18 56,25 0,238

Beta-blocker 0 0 1 3,12 0,117

*uji Fisher

(21)

9

pada antar kelompok. Usia, jenis kelamin, pencapaian target kadar gula darah sewaktu, kadar GDS awal pada kelompok glimepiride dan kelompok saxagliptin tidak terdapat perbedaan yang bermakna. Karakteristik subyek kedua kelompok berdasarkan faktor risiko lain yaitu dislipidemia dan hipertensi sama karena memiliki p > 0,05.

B. Hubungan antara Jumlah Obat, Faktor Risiko Lain, dan Obat Lain Terhadap Pencapaian Target Kadar Gula Darah Sewaktu

Tabel III. Pengaruh Penyakit Penyerta dan Obat Lain Terhadap Pencapaian Target Kadar Gula Darah Sewaktu

Faktor kadar gula darah sewaktu Pencapaian target

95% Confidence Interval of the

Difference

Tercapai

(≤ 180 mg/dL)

Tidak tercapai

(> 180 mg/dL) RR p

N % n %

Faktor risiko

13 22,8 44 77,2 0,817 0,116

Dislipidemia Tidak

Ya 17 37 29 63

Hipertensi Tidak 20 34,5 38 65,5 1,187 0,174

Ya 10 22,2 35 77,8

Obat lain

16 25 48 75 0,855 0,238

Statin Tidak

Ya 14 35,9 25 64,1

Beta Blocker Tidak 29 28,4 73 71,6 3,517 0,291*

Ya 1 100 0 0

*uji Fisher

(22)

10

stroke, sedangkan dislipedima mempunyai risiko 2 kali mengalami penyakit stroke.

Analisis dari pengaruh obat lain yang digunakan terhadap pencapaian target kadar gula darah sewaktu menunjukkan nilai p >0,05 untuk penggunaan golongan statin, dan beta blocker. Maka dapat dikatakan bahwa tidak ada pengaruh terhadap pencapaian target kadar gula darah sewaktu dari golongan obat tersebut.

Hasil ini kurang sesuai dengan pernyataan Luman (2014) yang menyatakan bahwa statin dapat menurunkan sintesis dari endogen kolesterol, dengan adanya inhibisi produk reaksi HMG-CoA reduktase, dan memiliki efek pleiotropik terhadap plak aterosklerotik. Dari hasil meta analisis dapat dilihat bahwa terdapat hubungan antara statin dengan tidak terkontrollnya kadar glikemik. Pusat Informasi Obat Nasional tahun 2015 menyatakan bahwa beta bloker dapat sedikit memperburuk kondisi toleransi glukosa sehingga akan mengganggu respons metabolik dan autonomik terhadap hipoglikemia. Obat golongan ini perlu dihindarkan pada pasien dengan kondisi diabetes.

(23)

11

C. Perbandingan Tingkat Pencapaian Target Kadar Gula Darah Sewaktu Tabel IV. Hasil Analisis Generalized Linear Model (GLM) Perbedaan Rerata Tingkat Pencapaian Kadar Gula Darah Sewaktu antara Kelompok Glimepiride dan Saxagliptin

Kadar Gula Darah Sewaktu Glimepiride (n=71) Rata-rata ± SD

Saxagliptin (n=32) Rata-rata ± SD

Nilai p

Kadar Gula Darah Sewaktu (mg/dL)

Sebelum terapi 273,04 ± 82,359 222,03 ± 64,397 0,044 Bulan ke-1 206,69 ± 62,210 140,89 ± 33,912 0,709 Bulan ke-2 200,02 ± 80,118 137,93 ± 37,186 0,009 Bulan ke-3 195,89 ± 74,605 145,87 ± 25,340 0,876

Data Tabel IV menunjukkan perbedaan rerata pencapaian target kadar gula darah sewaktu antara kelompok glimepiride dan saxagliptin. Bila dilihat dalam table, saxagliptin mempunyai penurunan kadar gula darah sewaktu yang cukup baik bila dibandingkan dengan glimepiride yang hanya sedikit mengalami penurunan tiap bulannya. Hasil perbandingan tingkat pencapaian target kadar gula darah sewaktu antara kelompok glimepiride dan saxagliptin menggunakan uji general linear model (GLM) menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna dari kadar gula darah sewaktu antara kelompok glimepiride dengan kelompok saxagliptin pada bulan pertama dan bulan ketiga. Namun, ada perbedaan bermakna pada saat sebelum terapi dan bulan kedua. Nilai p yang didapat dari uji general linear model (GLM) adalah 0,610 sehingga hasil tidak berbeda bermakna.

(24)

12

Penelitian ini masih mempunyai kekurangan dan keterbatasan terkait dengan jumlah sampel yang sedikit, tidak adanya komunikasi langsung atau wawancara dengan pasien, sehingga data kadar gula darah sewaktu yang didapat bias karena data yang diambil hanyalah data sekunder (rekam medik), selain itu tidak adanya informasi terkait dengan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil penelitian seperti gaya hidup, dan kepatuhan pasien dalam mengonsumsi obat.

KESIMPULAN

Tidak ada perbedaan dalam mencapai kadar gula darah sewaktu yang optimal antara glimepiride dan saxagliptin pada pasien stroke iskemik dengan faktor risiko diabetes di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

SARAN

(25)

13

DAFTAR PUSTAKA

Abdulfatai, B. Olusegun, A., Obateru and Olokoba, L.B., 2012, Type 2 Diabetes Mellitus : A Review of Current Trends, Oman Medical Journal, 269-273. Abebe, S.M., Berhane, Y., Worku, A. and Assefa, A., 2014, Diabetes Mellitus in

North West Ethiopia : A Community Based Study, BMC Public Health, pp. 1-2.

Aliah, A. Kuswara,F.F. Limoa, A. Wuysang, G., 2006, Gambaran Umum Tentang Gangguan Peredaran Darah Otak, Universitas Gajah Mada Press, hal:81-115.

American Diabetes Association, 2013, Standards of Medical Care in Diabetes, Diabetes Care Journal, pp.5-8.

Chrisholm, M. A., et al, 2008, Pharmacotherapy Principles and Practice, McGraw-Hill Companies Inc, New York, p. 649, 657.

Dourman, 2013, Waspadai Stroke Usia Muda, Penerbit Cerdas Sehat, Jakarta, hal:1-6.

Duricic, S. Tamara, R. Milorad, Z., 2015. Risk Factors of the First Stroke, Med Preg. LXVII, pp. 17 - 21.

Gu, et al., 2014, Cost Effectiveness of Saxagliptin Versus Glimepiride As A Second Line Therapy Added to Metformin in Type 2 Diabetes in China, Journal of Medical Economics, pp. 1-19.

International Diabetes Federation, 2013, Diabetes Atlas, Sixth Edition, World Diabetes Foundation, pp. 101-102.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2013, Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia, Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan : Kementrian Kesehatan RI, hal : 2 - 5, 9, 12.

Klivert, A, and Fox, C., 2010, Bersahabat dengan Diabetes Melitus Tipe 2, diterjemahkan oleh Suranto, J., Penebar Plus, Jakarta, hal:7-9.

Koh, K.K, Quon, M.J, Han, S.H, Lee, Y.H, Kim, J.S, Shin, E.K., 2010, Atorvastatin Causes Insulin Resistance and Increases Ambient Glycemia in Hypercholesterolemic Patients, J Am Coll Cardiol, pp. 1209-1216.

Luman, A., 2014, Statin Induced Diabetes, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Indonesia, hal : 250 – 252.

Migdalis, I., Leslie, D., Papanas, N., Valensi, P. and Vlassara, H., 2014, Diabetes Melitus, International Journal of Endrocinology, pp. 1-7.

Muliawati, R., 2015, Beberapa Faktor Risiko yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Stroke Iskemik pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2, Universitas Diponegoro, hal : iv – 41.

Padberg, et al., 2014, A New Metabolomic Signature in Type-2 Diabetes Mellitus and Its Pathophysiology, pp. 1-6

(26)

14

Pinzon, et al., 2016, Profil Epidemiologi Stroke : Gambaran Tentang Pola Demografi, Faktor Risiko, Gejala Klinik, dan Luaran Klinis Pasien Stroke, Betha Grafika, Yogyakarta, hal: 30-32.

Pramono L.A., 2009, Dislipidemia, Medika Jurnal Kedokteran Indonesia, Edisi 7, hal: 35.

Pusat Informasi Obat Nasional, 2015, Beta Bloker, Badan Pengawas Obat dan Makanan, hal :2.3.4.

Rico, J., dkk, 2008, Faktor-Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kejadian Stroke pada Usia Muda Kurang dari 40 Tahun, Umm Press, Semarang, hal:3-8. Riyadina, W., Rahajeng, E., 2013, Determinan Penyakit Stroke, Jurnal Kesehatan

Masyarakat Nasional Volume 7 Nomor 7, hal : 6.

Schernthaner1, et al., 2015, Efficacy and tolerability of saxagliptin compared with glimepiride in elderly patients with type 2 diabetes: a randomized, controlled study, Department of Medicine I, Austria, pp. 1-16.

Stone, N., Robinson, J., Lichtenstein, A.H., et al, 2014, 2013 ACC/AHA Guideline on The Treatment of Blood Cholesterol to Reduce Atherosclerotic Cardiovascular Risk in Adults: A Report of The American College of Cardiology/American Heart Association Task Force on Practice Guideline, Circulaton, pp. 1-45.

Sutedjo, A. Y., 2010, 5 Strategi Penderita Diabetes Melitus Berusia Panjang, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, hal : 3-4.

Tatang, Y. and Amalia, Y., 2015, The Risk Factors for Recurrence Lacunar Stroke in Indonesia Population, Cerebrovasc Dis; pp. 1-76.

World Health Organization, 2012, Use of Glycated Haemoglobin (HbA1c) in the Diagnosis of Diabetes Melitus, Abbreviated Report of a WHO Consultation, pp. 6-8.

(27)

15

(28)

16

(29)

17

(30)

18

(31)

19

Lampiran 4. Perhitungan Sampel Penelitian

Perhitungan sampel menggunakan Software Power and Sample Size Calculations

 Kesalahan tipe 1 (α) ditetapkan sebesar 5% = 0,0005 (Dahlan, 2010).

 Kesalahan tipe 2 (β) ditetapkan sebesar 20% sehingga power 100%-20% = 80% = 0,8 (Dahlan, 2010).

 Po = 0,2 (peneliti mengasumsikan target kadar gula darah sewaktu tercapai hanya dengan glimepiride adalah 0,2 sedangkan DPP-4 inhibitor akan meningkatkan kemungkinan tercapainya kadar gula darah sewaktu sebesar 2 kali lipat).

 m = 1 (peneliti menetapkan m = 1 karena jumlah kasus dengan jumlah control sebanding)

(32)

20

Lampiran 5. Instrumen Penelitian

INSTRUMEN PENELITIAN

NO VARIABEL JAWABAN KETERANGAN 1. Nomor rekam medis

2. Nama (inisial) 3. Jenis Kelamin :

Laki – laki Perempuan

(0) [ ] (1)

4. Usia ... tahun 7. Dislipidemia

- Ya - Tidak

(0) [ ] (1)

8. Hipertensi - Ya - Tidak

(0) [ ] (1)

9. Merokok - Ya - Tidak

(0) [ ] (1)

10. Jenis obat antidiabetik - Glimepiride - Saxagliptin

(0) [ ] (1)

11. Dosis Glimepiride - 1 mg - 2 mg

(0) [ ] (1)

12. Dosis Saxagliptin - 2,5 mg - 5 mg

(0) [ ] (1)

13. Jumlah obat

14. Aturan pemakaian ... X ... sehari

15. Statin - Ya - Tidak

(0) [ ] (1)

16. Beta blocker - Ya - Tidak

(0) [ ] (1)

17. Diuretik thiazide

(33)

21 - Ya

- Tidak

(0) [ ] (1)

1. Glimepiride Kadar Gula

Darah Sewaktu (mg/dL)

Bulan

Awal 1 2 3

2. Saxagliptin Kadar Gula

Darah Sewaktu (mg/dL)

Bulan

(34)

22

Lampiran 6. Data Karakteristik Subyek Penelitian Kelompok Obat Glimepiride

No Nama

Pasien

Jenis Kelamin

Usia (thn)

Dosis (mg)

Jumlah Obat

Aturan Pemakaian

Faktor Risiko Lain Obat Lain

Dislipidemia Hipertensi Statin Beta Blocker

Diuretik Thiazide

(35)

23

(36)

24

(37)

25

Lampiran 7. Data Karakteristik Subyek Penelitian Kelompok Obat Saxagliptin

No Nama

Pasien

Jenis Kelamin

Usia (tahun)

Dosis (mg)

Jumlah Obat

Aturan Pemakaian

Faktor Risiko Lain Obat Lain

Dislipidemia Hipertensi Statin Beta Blocker

Diuretik Thiazide

1 RC L 68 5 30 tab 1 x 1 Ya Tidak Ya Tidak Tidak

2 AM L 53 5 30 tab 1 x 1 Ya Tidak Ya Tidak Tidak

3 TR P 56 5 30 tab 1 x 1 Ya Tidak Ya Tidak Tidak

4 LN L 65 5 15 tab 1 x 1 Ya Tidak Ya Tidak Tidak

5 TW P 66 5 30 tab 1 x 1 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak

6 EA L 68 5 30 tab 1 x 1 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak

7 SS P 57 5 10 tab 1 x 1 Ya Tidak Ya Tidak Tidak

8 TM L 57 5 30 tab 1 x 1 Ya Tidak Ya Tidak Tidak

9 KB P 74 5 30 tab 1 x 1 Ya Tidak Ya Tidak Tidak

10 M L 69 5 30 tab 1 x 1 Ya Tidak Ya Tidak Tidak

11 RB P 48 5 30 tab 1 x 1 Ya Tidak Tidak Tidak Tidak

12 LR P 56 5 20 tab 1 x 1 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak

13 SO P 55 5 30 tab 1 x 1 Ya Ya Ya Tidak Tidak

14 WP L 89 5 30 tab 1 x 1 Tidak Ya Tidak Tidak Tidak

15 S P 69 5 20 tab 1 x 1 Ya Ya Ya Tidak Tidak

16 SY L 72 5 20 tab 1 x 1 Ya Ya Ya Tidak Tidak

17 RL P 51 5 20 tab 1 x 1 Ya Tidak Ya Tidak Tidak

18 ST P 58 5 20 tab 1 x 1 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak

19 SR L 52 5 30 tab 1 x 1 Ya Ya Tidak Tidak Tidak

(38)

26

21 LA P 65 5 15 tab 1 x 1 Tidak Ya Tidak Tidak Tidak

22 AD L 51 5 20 tab 1 x 1 Ya Ya Ya Tidak Tidak

23 B L 50 5 20 tab 1 x 1 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak

24 TE P 39 5 20 tab 1 x 1 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak

25 M P 58 5 30 tab 1 x 1 Ya Ya Ya Tidak Tidak

26 R L 49 5 30 tab 1 x 1 Ya Tidak Tidak Tidak Tidak

27 WB P 52 5 60 tab 1 x 1 Ya Ya Tidak Ya Tidak

28 HM P 53 5 30 tab 1 x 1 Ya Ya Ya Tidak Tidak

29 A L 55 5 20 tab 1 x 1 Ya Tidak Tidak Tidak Tidak

30 SW P 54 5 30 tab 1 x 1 Ya Tidak Ya Tidak Tidak

31 F P 36 5 30 tab 1 x 1 Ya Tidak Ya Tidak Tidak

(39)

27

Lampiran 8. Data Kadar Gula Darah Sewaktu Kelompok Glimepiride No

Kadar Gula Darah Sewaktu (mg/dL) Sebelum Terapi

(Awal) Bulan - 1 Bulan - 2 Bulan - 3

1 324 315 300 300

2 251 258 216 251

3 382 107 116 180

4 372 353 143 680

5 181 121 75 106

6 205 193 168 177

7 245 233 152 149

8 220 189 176 182

9 235 172,8 150 164

10 209 189 198 200

11 277.8 287.6 98.3 186

12 203 241 186 175

13 205 193 186 123

14 222 104 167 184

15 186 95 111 164

16 352 174 187 177

17 346 127 133 168

18 278 282 205 186

19 226 309 217 205

20 306 218 173 168

21 272 95 112 146

22 217 269 252 170

23 198 139 182 179

24 203 204 185 182

25 282 234 281 159

26 240 147 103 125

27 238.9 96 115 104

28 226 178 184 188

29 392 303 210 138

30 204 223 189 131

31 358 102 102 198

32 186 164 150 138

33 411 189 141 168

34 215 102.6 140 177

35 269 201 204 200

(40)

28

37 431 280 195 153

38 385 343 340 137

39 383 253 147 157

40 258 187 166 143

41 198 162 135 160

42 200 114 346 196

43 442.8 230 189 147

44 571 298 414 302

45 216 94 123 189

46 251 235 188 165

47 201 145 168 185

48 243 139 129 144

49 303 178,1 183 198

50 222 200 179 116

51 184 384 544 387

52 256 143 165 189

53 254 157 198 171

54 263 219 190 184

55 211 211 211 217

56 226 204 183 163

57 412 123 114 251

58 208 208 203 216

59 384 107 125 133

60 275 250 177 169

61 238 141 156 170

62 280 197 165 166

63 296 195 139 154

64 206 235 174 187

65 350 281 120 143

66 206 157 138 185

67 186 166 168 116

68 256 147 189 191

69 185 175 175 177

70 243 185 171 180

(41)

29

Lampiran 9. Data Kadar Gula Darah Sewaktu Kelompok Saxagliptin

No Kadar Gula Darah Sewaktu (mg/dL)

Sebelum Terapi (Awal) Bulan - 1 Bulan - 2 Bulan - 3

1 181 178 167,5 177

2 217 184 225 139

3 186,3 153,8 160 179

4 228 201 463 334

5 267 183 152 332

6 181 201 137 163

7 265 204 141 185

8 190 175 147 179

9 181 112 103 126

10 254 207 358 201

11 304 122 96 118

12 188 141 243 158

13 281 205 162 148

14 187 159 191 165

15 449 105 131 241

16 219 147 127 165

17 192 123 203 196

18 225 192 97 169

19 184 203 198 242

20 182 129 138 140

21 275 170 178 192

22 220 138 260 184

23 216 174 106 124

24 381 246 176 192

25 200 174 138 154

26 471 192 401 165

27 201 119 179 132

28 202 176 215 200

29 185 167 165 136

30 188 136 109 108

31 343 116 181 187

(42)

30

Lampiran 10. Uji Statistik Karakteristik Subyek Penelitian antara Kelompok Glimepiride dengan Kelompok Saxagliptin (DPP-4 inhibitor)

JENIS KELAMIN

Uji Chi-Square

Jenis obat

Total Glimepiride

DPP 4 Inhibitor

Sex Laki-laki Count 37 15 52

% within Sex 71.2% 28.8% 100.0%

% within Jenis

obat 52.1% 46.9% 50.5%

% of Total 35.9% 14.6% 50.5%

Perempuan Count 34 17 51

% within Sex 66.7% 33.3% 100.0%

% within Jenis

obat 47.9% 53.1% 49.5%

% of Total 33.0% 16.5% 49.5%

Total Count 71 32 103

% within Sex 68.9% 31.1% 100.0%

% within Jenis

obat 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 68.9% 31.1% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square

.242a 1 .623

Continuity Correctionb

.078 1 .780

Likelihood Ratio

.242 1 .623

Fisher's Exact Test

.674 .390

Linear-by-Linear

(43)

31 N of Valid Cases

103

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 15.84. b. Computed only for a 2x2 table

PENCAPAIAN TARGET KADAR GULA DARAH SEWAKTU

Uji Chi-Square

Jenis obat Total

Glimepirid e Saxaglipti n GDS Tercapai optimal 3 bulan Tidak tercapai

Count 53 20 73

% within GDS Tercapai optimal

3 bulan

72.6%

27.4% 100.0%

% within Jenis obat

74.6%

62.5% 70.9%

% of Total 51.5% 19.4% 70.9%

Tercapai Count 18 12 30

% within GDS Tercapai optimal

3 bulan

60.0%

40.0% 100.0%

% within Jenis obat

25.4%

37.5% 29.1%

% of Total 17.5% 11.7% 29.1%

Total Count 71 32 103

% within GDS Tercapai optimal

3 bulan

68.9%

31.1% 100.0%

% within Jenis obat

100.0%

100.0% 100.0%

% of Total 68.9% 31.1% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square

1.577a 1 .209

Continuity Correctionb

(44)

32

FAKTOR RISIKO LAIN

Uji Chi-Square

1. DISLIPIDEMIA

Jenis obat

Total Glimepiride DPP 4

Inhibitor

dislipidemia ya

Count 23 23 46

% within dislipidemia 50.0% 50.0% 100.0%

% within Jenis obat 32.4% 71.9% 44.7%

% of Total 22.3% 22.3% 44.7%

tidak

Count 48 9 57

% within dislipidemia 84.2% 15.8% 100.0%

% within Jenis obat 67.6% 28.1% 55.3%

% of Total 46.6% 8.7% 55.3%

Total

Count 71 32 103

% within dislipidemia 68.9% 31.1% 100.0%

% within Jenis obat 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 68.9% 31.1% 100.0%

Likelihood Ratio 1.539 1 .215

Fisher's Exact Test

.245 .154

Linear-by-Linear

Association 1.562 1 .211

N of Valid Cases

103

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.32. b. b. Computed only for a 2x2 table

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 13.912a 1 .000

Continuity Correctionb 12.360 1 .000

Likelihood Ratio 14.154 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear

Association 13.777 1 .000

(45)

33

2. HIPERTENSI

Jenis obat

Total Glimepiride

DPP 4 Inhibitor

hipertensi ya Count 34 11 45

% within hipertensi 75.6% 24.4% 100.0%

% within Jenis obat 47.9% 34.4% 43.7%

% of Total 33.0% 10.7% 43.7%

tidak Count 37 21 58

% within hipertensi 63.8% 36.2% 100.0%

% within Jenis obat 52.1% 65.6% 56.3%

% of Total 35.9% 20.4% 56.3%

Total Count 71 32 103

% within hipertensi 68.9% 31.1% 100.0%

% within Jenis obat 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 68.9% 31.1% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square

1.637a 1 .201

Continuity Correctionb

1.134 1 .287

Likelihood Ratio

1.660 1 .198

Fisher's Exact Test

.283 .143

Linear-by-Linear

Association 1.621 1 .203

N of Valid Cases

103

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13.98. b. Computed only for a 2x2 table

(46)

34

OBAT LAIN

Uji Chi-Square 1. STATIN

Jenis obat

Total Glimepiride DPP 4 Inhibitor

statin ya Count

21 18 39

% within statin 53.8% 46.2% 100.0%

% within Jenis obat 29.6% 56.3% 37.9%

% of Total 20.4% 17.5% 37.9%

tidak Count 50 14 64

% within statin 78.1% 21.9% 100.0%

% within Jenis obat 70.4% 43.8% 62.1%

% of Total 48.5% 13.6% 62.1%

Total Count 71 32 103

% within statin 68.9% 31.1% 100.0%

% within Jenis obat 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 68.9% 31.1% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square

6.670a 1 .010

Continuity Correctionb

5.585 1 .018

Likelihood Ratio

6.571 1 .010

Fisher's Exact Test

.015 .009

Linear-by-Linear

Association 6.605 1 .010

N of Valid Cases 103

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12.12.

(47)

35

2. BETA BLOCKER

Jenis obat

Total Glimepiride DPP 4

Inhibitor

beta_blocker ya

Count 0 1 1

% within beta_blocker 0.0% 100.0% 100.0%

% within Jenis obat 0.0% 3.1% 1.0%

% of Total 0.0% 1.0% 1.0%

tidak

Count 71 31 102

% within beta_blocker 69.6% 30.4% 100.0%

% within Jenis obat 100.0% 96.9% 99.0%

% of Total 68.9% 30.1% 99.0%

Total

Count 71 32 103

% within beta_blocker 68.9% 31.1% 100.0%

% within Jenis obat 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 68.9% 31.1% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square 2.241a

1 .134

Continuity Correctionb

.169 1 .681

Likelihood Ratio

2.360 1 .124

Fisher's Exact Test

.311 .311

Linear-by-Linear

Association 2.219 1 .136

N of Valid Cases

103

a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .31.

(48)

36

3. DIURETIK THIAZIDE

Jenis obat

Total Glimepiride

DPP 4 Inhibitor Diuretic

thiazide

tidak Count 71 32 103

% within

diuretik_thiazide 68.9% 31.1% 100.0%

% within Jenis obat 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 68.9% 31.1% 100.0%

Total Count 71 32 103

% within

diuretik_thiazide 68.9% 31.1% 100.0%

% within Jenis obat 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 68.9% 31.1% 100.0%

(49)

37

Lampiran 11. Uji Statistik Faktor Risiko Lain dan Obat Lain Terhadap Pencapaian Target Kadar Gula Darah Sewaktu

FAKTOR RISIKO LAIN

Uji Chi-Square

1. DISLIPIDEMIA

GDS Tercapai optimal 3 bulan

Total Tidak

tercapai Tercapai

dislipidemia ya Count 29 17 46

% within dislipidemia 63.0% 37.0% 100.0%

% within GDS Tercapai

optimal 3 bulan 39.7% 56.7% 44.7%

% of Total 28.2% 16.5% 44.7%

tidak Count 44 13 57

% within dislipidemia 77.2% 22.8% 100.0%

% within GDS Tercapai

optimal 3 bulan 60.3% 43.3% 55.3%

% of Total 42.7% 12.6% 55.3%

Total Count 73 30 103

% within dislipidemia 70.9% 29.1% 100.0%

% within GDS Tercapai

optimal 3 bulan 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 70.9% 29.1% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square

2.469a 1 .116

Continuity Correctionb

1.831 1 .176

(50)

38 Fisher's Exact Test

.132 .088

Linear-by-Linear

Association 2.445 1 .118

N of Valid Cases

103

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13.40. b. Computed only for a 2x2 table

2. HIPERTENSI

GDS Tercapai optimal 3 bulan

Total Tidak

tercapai Tercapai

hipertensi ya Count 35 10 45

% within hipertensi 77.8% 22.2% 100.0%

% within GDS Tercapai

optimal 3 bulan 47.9% 33.3% 43.7%

% of Total 34.0% 9.7% 43.7%

tidak Count 38 20 58

% within hipertensi 65.5% 34.5% 100.0%

% within GDS Tercapai

optimal 3 bulan 52.1% 66.7% 56.3%

% of Total 36.9% 19.4% 56.3%

Total Count

73 30 103

% within hipertensi 70.9% 29.1% 100.0%

% within GDS Tercapai

optimal 3 bulan 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 70.9% 29.1% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square

1.845a 1 .174

Continuity Correctionb

(51)

39

Likelihood Ratio 1.876 1 .171

Fisher's Exact Test

.196 .127

Linear-by-Linear

Association 1.827 1 .176

N of Valid Cases

103

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13.11. b. Computed only for a 2x2 table

OBAT LAIN

Uji Chi-Square 1. STATIN

GDS Tercapai optimal 3 bulan

Total Tidak

tercapai Tercapai

statin ya

Count 25 14 39

% within statin 64.1% 35.9% 100.0%

% within GDS Tercapai

optimal 3 bulan 34.2% 46.7% 37.9%

% of Total 24.3% 13.6% 37.9%

tidak

Count 48 16 64

% within statin 75.0% 25.0% 100.0%

% within GDS Tercapai

optimal 3 bulan 65.8% 53.3% 62.1%

% of Total 46.6% 15.5% 62.1%

Total

Count 73 30 103

% within statin 70.9% 29.1% 100.0%

% within GDS Tercapai

optimal 3 bulan 100.0% 100.0% 100.0%

(52)

40

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square 1.394a

1 .238

Continuity Correctionb

.916 1 .338

Likelihood Ratio

1.376 1 .241

Fisher's Exact Test

.269 .169

Linear-by-Linear

Association 1.381 1 .240

N of Valid Cases

103

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11.36. b. Computed only for a 2x2 table

2. BETA BLOCKER

GDS Tercapai optimal 3 bulan

Total Tidak

tercapai Tercapai Beta

blocker

ya Count 0 1 1

% within beta_blocker 0.0% 100.0% 100.0%

% within GDS Tercapai

optimal 3 bulan 0.0% 3.3% 1.0%

% of Total 0.0% 1.0% 1.0%

tidak Count 73 29 102

% within beta_blocker 71.6% 28.4% 100.0%

% within GDS Tercapai

optimal 3 bulan 100.0% 96.7% 99.0%

% of Total 70.9% 28.2% 99.0%

Total Count

73 30 103

(53)

41 % within GDS Tercapai

optimal 3 bulan 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 70.9% 29.1% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square 2.457a

1 .117

Continuity Correctionb

.213 1 .644

Likelihood Ratio

2.491 1 .114

Fisher's Exact Test

.291 .291

Linear-by-Linear

Association 2.433 1 .119

N of Valid Cases

103

a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .29.

b. Computed only for a 2x2 table

3. DIURETIK THIAZIDE

GDS Tercapai optimal 3 bulan

Total Tidak

tercapai Tercapai Diuretic

thiazide

tidak Count

73 30 103

% within diuretik_thiazide 70.9% 29.1% 100.0% % within GDS Tercapai

optimal 3 bulan 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 70.9% 29.1% 100.0%

Total Count

73 30 103

% within diuretik_thiazide 70.9% 29.1% 100.0% % within GDS Tercapai

(54)

42

% of Total 70.9% 29.1% 100.0%

Chi-Square Tests

Value Pearson Chi-Square .a

N of Valid Cases 103

(55)

43

Lampiran 12. Uji Statistik Perbedaan Rata-Rata Kadar Gula Darah Sewaktu Antarkelompok

Uji GLM

Group Statistics

N Mean Std. Deviation

Std. Error Mean Awal Saxagliptin 32 222.03 64.397 11.757

Glimepiride 71 273.04 82.359 9.639 Bulan1 Saxagliptin 32 140.89 33.912 6.192 Glimepiride 71 206.69 62.210 7.281 Bulan2 Saxagliptin 32 137.93 37.186 6.789 Glimepiride 71 200.02 80.188 9.385 Bulan3 Saxagliptin 32 145.87 25.340 4.626 Glimepiride 71 195.89 74.605 8.732

Multivariate Testsa

Effect Value F Hypothesis

df Error df Sig.

GDS

Pillai's Trace .220 9.319b 3.000 99.000 .000

Wilks' Lambda .780 9.319b 3.000 99.000 .000

Hotelling's Trace .282 9.319b 3.000 99.000 .000

Roy's Largest

Root .282 9.319

b

3.000 99.000 .000

GDS * Obat

Pillai's Trace .038 1.305b 3.000 99.000 .277

Wilks' Lambda .962 1.305b 3.000 99.000 .277

Hotelling's Trace .040 1.305b 3.000 99.000 .277

Roy's Largest

Root .040 1.305

b

3.000 99.000 .277

a. Design: Intercept + Obat Within Subjects Design: GDS b. Exact statistic

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

F df1 df2 Sig.

Awal 4.165 1 101 .044

Bulan1 .140 1 101 .709

Bulan2 7.040 1 101 .009

Bulan3 .025 1 101 .876

(56)

44

BIOGRAFI PENULIS

Namanya Dias Rosari Laksmidewi, lahir di Yogyakarta, 30 Juni 1995, ia adalah anak kedua dari tiga bersaudara, buah dari pasangan Djati Julitriarsa dan Arie Prasetyanti. Ia menempuh pendidikan di TK Mater Dei Yogyakarta pada tahun 2000 - 2001 ,SD Marsudirini Yogyakarta pada tahun 2001 - 2007 , SMP Negeri 6 Yogyakarta di tahun 2007 – 2010, SMA Santa Maria Yogyakarta pada tahun 2010 – 2013, lalu kemudian ia meneruskan pendidikannya di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

Ocha atau Rosa, begitu sapaan yang sering dilontarkan kepadanya, mempunyai hobi menyanyi sejak ia masih kecil. Hobinya ini membawa dia menyabet beberapa kejuaraan di bidang tarik suara. Kegemarannya dalam menyanyi membuat Ocha selalu mengikuti kegiatan sekolah dan kampus yang berkaitan erat dengan musik dan tarik suara. Saat duduk di bangku sekolah, Ocha tergabung dalam kelompok paduan suara, begitu pula saat berada di bangku perkuliahan, Ocha masuk dalam kelompok paduan suara mahasiswa Cantus Firmus dan menjabat sebagai wakil ketua umum periode 2016.

Gambar

Tabel IV.  Hasil Analisis Generalized Linear Model (GLM) Perbedaan Rerata
Tabel I. Karakteristik Subyek Penelitian Pasien Stroke Iskemik dengan Faktor Risiko Diabetes di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
Tabel II. Perbandingan Karakteristik Subyek Penelitian antara Kelompok Glimepiride dan
Tabel III. Pengaruh Penyakit Penyerta dan Obat Lain Terhadap Pencapaian Target Kadar
+2

Referensi

Dokumen terkait

dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “ Hubungan Kadar Glukosa Darah Saat Mulai Dirawat Dengan Defisit Neurologis Pasien Stroke

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepatuhan berobat dengan kadar gula darah sewaktu pada pasien diabetes melitus tipe II di Poli Interna RSUD

Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Kadar Gula Darah Sewaktu, HbA1c, Hemoglobin dan leukosit dengan outcome pada stroke iskemik dan

Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan dalam mencapai target tekanan darah antara lisinopril dan valsartan pada pasien stroke iskemik dengan faktor risiko

Hubungan Kadar Gula darah Sewaktu Dengan Kejadian Stroke Iskemik Ulang Di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta Adni

pengumpulan data juga mengenai distribusi penyakit stroke dengan diabetes mellitus tipe 2 berdasarkan pemeriksaan kadar gula darah sewaktu (GDS) dan gula darah puasa (GDP) di

11 Stroke Hemoragik dan Stroke Iskemik Stroke heamoragik terjadi pendarahan spontan di dalam otak atau kurangnya pasokan darah yang memadai ke otak, stroke iskemik akibat 7 dari

Hasil penelitian rata-rata kadar gula darah sewaktu GDS dari semua pasien sebelum dilakukan terapi bekam sebesar 295,03 mg/dL, sedangkan rata-rata kadar gula darah sewaktu setelah