ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHl PREVALENSI DIARE PADA BALITA DI PlJSKESMAS SlJKAWARNA
KODY A BANDUNG TAHUN 2003-2004
Reni. H 9710110
Pembimbing: Felix Kasim, dr, M.Kes
Latar belakang penelitian ini adalah bahwa diare merupakan penyakit dengan
angka keJadian keempat tertmggi antara tahun 2003
- 2004, dan kelompok llmlll" balit3 mempunyai prevalensi tertinggi di Puskesmas Sllkawama. Tingginya angka kejadian diare pada balita tersebut didllga dipengaruhi oleh pendidikan, ekonomi. pengetahuan, sikap, perilaku, penyediaan sarana air bersih, higiene perorangan, kesehatan hngkungan, dan fasilitas kesehatan.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan, ekonomi pengetahuan, sikap, perilaku, penyediaan sarana air bersih, higiene perorangan, kesehatan lingkllngan, dan fasilitas kesehatan terhadap prevalensi diare pada ba1ita di Kelllrahan Sukawama.
I\letode penelitian yang digunakan adalah survey analitik, rancangan cross
sec//Onal dengan instrumen penelitian berupa kuesioner yang berisi 42 pertanyaan. Subyek penelitian adalah ibu atau peng~ranti ibu yang mempunyai anak berusia antara 1- 5 talum pada peri ode bulan Agustus 2004, yang bennukim
di Kelurahan Sukawama (wilayah kerja Puskesmas Sukawama). Teknik sampling yang digunakan adalah Whole sample dengan jumlah responden 307 orang.
Hasil penelitian menunjukkan hanya 36,81 % responden yang berpengetahuan cukup, sikap responden yang cukup hanya 35,18%, perilakll responden yang cukup hanya 40,07%, dan penyediaan saran a air bersih, higiene perorangan, kesehatan lingkungan dan fasihtas kesehatan sebagian besar masih kurang.
Kesimpulan yang didapatkan adalah terdapat pengaruh pengetahllan, sikap, perilaku, sarana air bersih, higiene, dan kebersihan lingkungan terhadap tingginya angka kejadian diare pada balita di Kelurahan Sukawama.
Saran penuhs terhadap masalah ini adalah meningkatkan pengetahuan ibu mengenai diare dengan penyulllhan, dan meningkatkan pembangunan, perbaikan dan peningkatan penggunaan sarana-sarana air bersih dan jamban keluarga.
ABSTRACT
Reni. H 9710110
Tutor:
Felix Kasim, dr, M.Kes
1he hackground of" this research is Ihe high incidence rate of" diarrhea in
toddlers in Ihe working area (dPliSkesmas Sukawarna. which diarrhea in loddlers
are the highest incidence ranking of" in Ihe year 2003.f(n' Kelurahan Sukawarna
district. nle high incidence rate is sll.\pected to be i/!flllenced hy the mothers
educalion. economic slatus. knowledg.e. attitlude. behaviour. clean waler
avai/ability, personal hygiene, environment cleanliness. and heallhfacility toward
diarrhea.
The goal of" this research is to find the relation of" the mothers education.
economic status. knowledge, altiltude, hehaviour, clean waleI' availability.
personal hygiene. environment cleanliness, and health facility IowaI'd diarrhea
and the high level of" diarrhea incidence in loddlers III Kelurahan Sukawarna
area.
1he research method choosen for this writing is cross-sectional with
survey analytic method using -/2 question queslionaire as research tool. 1he
subjects are mothers or guardian mothers who at the time <?lresearch (~f"June
200-/ to January 2005. have a child with age of" 1 to 5 years. and resides in
Kelurahan Sukmwrna. work area of" Pllskesmas Sllkawarna. The sampling
method of this research is whole sample with 307 su/~/ects as re.\p(mdent.
n7e result shows that only 36.81% re.\p(mdent have an adequate
knov!'le(~cz.e. on(v 35.18% (~f re.\p(mdent shows adequate allitude, only 40,07%
respondent are fi:mnd with adequale hehaviour. toward diarrhea. Most also lack
in clean waler availability, personal hygiene, environmenl cleanliness. and health
facility. Chi-square data ana(vsis rejects Ho of"no causal relation hetween the m'o
factors in this research.
1n conclusion, there is a relation hetween knowledge, attitude, behaviour.
clean water availability, personal hygiene, and environment cleanliness toward
diarrhea disease with the high incidence rate (~f"diarrhea in toddlers in Kelurahan
S'ukawarna.
7he proposed suggestion is to increase mothers knowledge <?fdiarrhea
llsing society discllssion, to huild and repair clean water facilities and fami(v
loilets, and to increase their use.
DAFTAR ISI
HALAMAN
LEMBAR PERSETUJUAN
11SURAT PERNY ATAAN
111ABSTRAK
IVA RST1?A(:T
VPRAKA TA
VIDAFT AR ISI viii
DAFT AR T ABEL x
OAFTAR LAMPIRAN xii i
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah I
1. 2. Identi fikasi Masalah .. ... . .. .. .. .. .. 2
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 3
1.4. Kegunaan Penelitian 4
1.5. Kerangka Konsep 5
I .6. Hi potesis (Ho) .. .. .. .. . . . .. ... .. ... .. .. . .. ... .. . .. .. .. .. .. ... ...
6
1.7. Metode Penelitian 6
1.8. Lokasi dan Waktu Penelitian 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8
2.1. Definisi Penyakit Diare 8
2.2. Faktor -faktor Penyebab Diare 8
2.3. Epidemiologi Penyakit Diare 9
2.4. Pencegahan Diare yang Efektif 10
2.5. Faktor -faktor yang Berh ubungan dengan Diare 12 2.6. Intervensi Kesehatan Lingkungan untuk Menurunkan Angka Kesakitan
Diare .. .. .. .. .. .. .. . .. ... . .. ... .. ... .. ... .. .. ... .. ...
15
2.7. TINJAUAN MENGENAI PERILAKU KESEHATAN 17
BAB III BAHAN DAN METODA PENELITIAN 22
3.1. Metode Penelitian 22
3.2. Rancangan Penelitian 22
IX
3.3. Instrurnen Penelitian.. ... ... 22
3.4. Pengurnpulan Data 23
3.5. Definisi Operasional ... ... 24
3.6. Teknik Analisis Data 26
3.7. Penyajian Data 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32
4.1. Garnbaran Lokasi Penelitian 32
4.2. Hasil Penelitian clan Pernbahasan 34
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 64
5.1. Kesimpular 64
5.2. Saran 64
DAFT AR PUST AKA 66
DAFTAR TABEL
HALAMAN
Tabel I. I. Data kasus penyakit diare menurut golongan umur di Puskesmas
Sukawarna tahun 2003
... ...2
Tabel3. I. lumlah ibu yang memiliki balita di tiap Posyandu di Kelurahan
Sukawarna 24
Tabel 4. I. Komposisi penduduk wilayah kerja Puskesmas Sukawarna menurut
umur dan jenis kclamin. 33
Tabel 4.2. Distribusi umur responden 34
Tabel 4.3. Distribusi pendidikan formal terakhir responden 35
Tabel 4.4. Distribusi pekeIjaan responden 36
Tabel 4.5. Distribusi anggota keluarga responden yang menderita diare dalam 3
bulan terakhir
...36
Tabel 4.6. Distribusi penghasilan responden 37
Tabel 4.7. Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan "Apakah Anda tahu apa yang dimaksud dengan penyakit diare?" 38 Tabel 4.8. Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan "Menurut Anda
berapa kali buang air besar dalam sehari hingga disebut sebagai menderita
diare?" 3 8
TabeI4.9. Distribusijawaban responden terhadap pertanyaan "Menurut Anda, apa
saja yang dapat menyebabkan diare?"
...39
Tabel 4.10. Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan "Menurut Anda,
diare dapat menular melalui apa saja?" 39
Tabel 4.11. Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan "Bagaimana cara
mencegah diare?" 40
Tabel 4.12. Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan "Apakah yang harus pertama kali diberikan kepada penderita diare?" 40
Tabel 4.13. Distribusi pengetahuan responden 41
Xl
TabeI4.14. Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan "Apakah Anda setuju akan pemberian oralit pada penderita diare?" 42 TabeI4.15. Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan "Apakah Anda
setuju bahwa penderita diare balita hams dibawa ke dokter?" 43 TabeI4.16. Oistribusi jawaban responden terhadap pertanyaan "Apakah Anda
setuju bahwa sebelum makan hams cuci tangan dengan sabun?" 43 Tabel 4.17. Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan "Apakah Anda
setuju bahwa susu sapi dapat menyebabkan diare?" 44 Tabel 4.18. Oistribusi jawaban responden terhadap pertanyaan "Apakah ibu
berscdia datanr bih~ diadakan penyuluhan tent~ng diare':>" ..44
Tabel 4.19. Oistribusi sikap responden 45
Tabel 4.20. Oistribusi jawaban responden terhadap pertanyaan "Apakah air
minum Anda selalu dimasak?" 46
Tabel 4.21. Oistribusi jawaban responden terhadap pertanyaan "Apakah Anda memberi oralit pada anggota keluarga yang menderita diare?" 46 Tabel 4.22. Oistribusi jawaban responden terhadap pertanyaan "Selain memberi
oralit, apa yang Anda lakukan terhadap penderita diare?" 47
TabeI4.23. Oistribusi perilaku responden 47
Tabe14.24. Oistribusi jawaban responden terhadap pertanyaan "Menumt Anda,
apakah syarat utama air bersih?" 48
Tabel 4.25. Distribusi status kepemilikan air bersih yang digunakan responden .49 TabeJ 4.26. Oistribusi jenis sarana air bersih yang responden gunakan untuk
minum 49
TabeJ 4.27. Oistribusi jenis sarana air bersih yang responden gunakan untuk
mencuci 50
TabeJ 4.28. Oistribusi jarak antarajamban dengan sumber air untuk minum
responden 50
TabeJ 4.29. Oistribusi penyediaan sarana air bersih responden 51 TabeI4.30. Distribusi responden yang mencuci tangan sebe1um makan 52 TabeI4.31. Oistribusi responden yang mencuci tangan setelah BAK/BAB 52
Xl!
Tabel 4.33. Distribusi tempat penyimpanan makanan responden 53 Tabel 4.34. Oistribusi higiene pribadi responden 54 TabeI4.35. Distribusijawaban responden terhadap pertanyaan "Apakah Anda
menyapu rumah setiap hari?" 54
Tabel 4.36. Oistribusi jawaban responden terhadap pertanyaan "Apakah Anda
mengepellantai rumah setiap hari?" 55
Tabe14.37. Distribusijawaban responden terhadap pertanyaan " Apakah Anda membersihkan kebun dan halaman rumah secara teratur?" 55 TabeI4.38. Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan "Apakah di dapur
ArLcaada tenlpat sampah?"
..56
Tabe14.39. Oistribusi jawaban responden terhadap pertanyaan "Apakah sampah di rumah Anda diangkut oleh petugas setiap hari?" 56 Tabe14.40. Distribusi kebersihan Iingkungan responden 56 Tabel 4.41. Oistribusi jawaban responden terhadap pertanyaan "Menurut Anda,
bagaimanajarak dari rumah Anda ke tempat pelayanan kesehatan?" 57 Tabe14.42. Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan "Alat transportasi
apa yang Anda gunakan saat pergi ke tempat pelayanan kesehatan?" 58 Tabe14.43. Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan "Berapa biaya
transportasi yang dikeluarkan?" 58
Tabel 4.44. Oistribusi jawaban responden terhadap pertanyaan "Bagaimana transportasi dari rumah Anda ke Puskesmas/tempat petugas kesehatan
terdekat?" 58
DAFTAR LAMPIRAN
HALAMAN
Lampiran 1. Kuesioner... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...67
Lampiran 2. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Sukawama ...
... ...75
Lampiran 3. Tabellnduk... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .76
BABI
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang Masalah
Salah satu sektor Pembangunan Nasional adalah pembangunan di bidang kesehatan. Tuj uan pembangunan di bidang kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sehingga dapat meningkatkan sumber daya manusia yang baik sebagai salah satu unsur dari kesejahteraan umum dan tujuan nasional. Pengembangan bidang kesehatan ini disusun dan dilaksanakan
sepenuhnya dalam kerangka azas-azas pembangunan nasional, berdasarkan Garis-Garis Besar Haluan Negara.
Pembangunan manusia Indonesia seutuhnya merupakan upaya yang sangat kompleks dan membutuhkan waktu yang panjang, oleh karena itu perlu dilakukan usaha yang berkesinambungan dan terpadu. Untuk dapat meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, perlu dilakukan upaya sedini mungkin, dimulai dengan peningkatan kesejahteraan dan gizi ibu-ibu hamil agar dapat melahirkan manusia-manusia yang sehat dan cerdas, juga dengan peningkatan derajat kesehatan anak-anak terutama balita. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa usia balita merupakan peri ode kritis bagi pembentukan dan perkembangan
fisik, kepribadian dan kecerdasan seseorang (A. H. Markum. 1991).
Salah satu masalah kesehatan balita yang cukup penting di Indonesia adalah penyakit diare, karena angka kesakitannya yang tinggi. Penyakit diare masih banyak menimbulkan kematian serta berperanan pada terjadinya kekurangan gizi terutama pada Bayi dan Balita. Pada beberapa kasus, diare dapat pula menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) (T. H. Rampengan., L R.
Laurentz,
1990).Penyakit diare adalah salah satu penyebab kesakitan dan kematian bayi dan
balita di negara berkembang. Di seluruh dunia, diperkirakan terdapat 1.000 juta
episode diare setiap tahunnya pada anak di bawah usia 5 tahun, dan menyebabkan
2
kira-kira 5 juta kematian setiap tahunnya. Sekitar 80% daTi jumlah kematian ini
terjadi pada anak berusia 0 -2 tahun (Sunoto, 1.999).
Dari beberapa basil penelitian di Indonesia didapatkan bahwa angka
kesakitan diare pada akhir dekade 1. 990-an untuk semua golongan umur dalah 280
per 1.000 penduduk clan episode pada kelompok umur Balita adalah sekitar 1.0
-2.0 kali per tahun. Artinya, seorang Balita mengalami rata-rata 1 sampai 2 kali
episode diare per tahun (Wyati Donhuijsen., dkk, 2000).
Masih tingginya angka tersebut disebabkan oleh beberapa fakor antara lain
kesehatan lingkungan, keadaan gizi, kependudukan, pendidikan, keadaan sosial
ekonomi, clan perilaku masyarakat yang secara langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi prevalensi penyakit diare (Soekidjo Notoadmodjo, 1993).
Saat ini teknik penatalaksanaan dan pencegahan penyakit diare sudah dapat
dikuasai, akan tetapi diare masih merupakan masalah yang cukup besar, sehingga
untuk mencegah diare selain dengan teknik yang baik, juga harus didukung
dengan sarana yang memadai untuk pengobatannya (Hanariah Wahyu., dkk,
1993). Disamping itu masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhinya,
seperti yang telah disebutkan diatas.
1.2. Identifikasi Masalah
Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukawama, Kodya Bandung, penyakit diare
merupakan penyakit yang angka prevalensinya cukup tinggi selama tahun
2003-2004, dengan data sebagai berikut (Laporan Tahunan Puskesmas Sukawama):
Tabel 1. 1. Data kasus penyakit diare menurut golongan umur di Puskesmas
Sukawarna tabun 2003
Kelompok Umur (tahuo) 0 -1 > 5 Jumlah
Jumlah peoderita diare 351. 492 1379
Perseotase (%) 25.45 35.68 100.00
Dari tabel 1.1 diatas, dapat dilihat bahwa di Puskesmas Sukawama tahun
3
dengan jum.1ah 536 kasus dari 1379 kasus (38,87%). Selain itu, di Puskesmas
Sukawama, diare merupakan penyakit terbanyak urutan ke 4 se.1ama tahun 2003,
dengan jumlah kasus sebanyak 1379 (16,43%) dari seluruh kasus yang ditangani
Puskesmas Sukawama).
Preva.1ensi penyakit diare, terutama pada balita, di Wilayah Kerja
Puskesmas Sukawama tersebut diduga dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu
faktor pendidikan ibu, ekonomi keluarga, pengetalruan, sikap, peri.1aku,
penyediaan sarana air bersih, higiene pribadi, kebersihall lingklmgan dan fasilitas
kesehatan.
1.3. Maksud daD Tujuan Penelitian
1.3.1. Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalall 111ltuk mengetalrui faktor-faktor yang
mempengarulli preva.1ensi diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas
Sukawama.
1.3.2. Tu.1uan Pene1itian
Tujuan penelitian ini adalah:
1) Mengetahui pengaruh tingkat pendidikan ibu terhadap prevalensi diare
pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sukawama.
2) Mengetahui pengaruh tingkat ekonomi keluarga terhadap prevalensi diare
di Wilayah Kerja Puskesmas Sukawama.
3) Mengetahui pengaruh pengetahuan ibu mengenai penyakit diare terhadap
prevalensi diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sukawama.
4) Mengetahlu pengaruh sikap ibu dalam menghadapi penyakit diare
terhadap prevalensi diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas
Sllkawama.
5) Mengetahui pengaruh perilaku ibu dalam menghadapi penyakit diare
terhadap prevalensi diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas
4
4) Mengetahui pengaruh sikap ibu dalam menghadapi penyakit diare terhadap prevalensi diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas
Sukawama.
5) Mengetahui pengaruh perilaku ibu dalam menghadapi penyakit diare terhadap prevalensi diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sukawama.
6) Mengetahui pengaruh penyediaan sarana air bersih terhadap prevalensi diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sukawama.
7) Mengetahui pengaruh higiene pribadi terhadap prevalensi diare pada balita di Wihyah Kerja Puskesmas Sl~kawarn?__
8) Mengetahui pengaruh kebersihan lingkungan terhadap prevalensi diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sukawama.
9) Mengetahui pengaruh fasilitas kesehatan yang tersedia terhadap prevalensi diare pad a balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sukawama.
1.4. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat:
1) Memberikan informasi kepada pihak Puskesmas Sukawama mengenal faktor-fak.1or yang mempengaruhi prevalensi penyakit diare di wilayah kerjanya, sehingga langkah pencegahan atau pemutusan mata rantai penularan diare dapat direncanakan dan dilaksanakan dengan lebih efek.1if, sesuai dengan permasalahan yang sebenamya.
2) Menjadi sumber informasi bagi pembaca, khususnya mahasiswa Fakultas Kedokteran, mengenal penyakit diare dan faktor-faktor yang mempengaruhi prevalensinya.
5
1.5. Kerangka Konsep
PEND ID IKAN
EKONOMI
PENGETAHUAN
SIKAP
PERlLAKU
PREVALENSI
DIARE P ADA
PENYEDIAAN
BALITA
SARANA Am
BERSIH
HIGIENE
PRIBADI
KEBERSIHAN
LINGKUNGAN
6
1.6. Hipotesis (Ho)
1) Tidak ada pengaruh tingkat pendidikan ibu terhadap prevaI.ensi diare pada
balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sukawarna.
2) Tidak ada pengaruh tingkat ekonomi keI.uarga terhadap prevaI.ensi diare
pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sukawarna.
3) Tidak ada pengaruh pengetahuan ibu mengenai penyakit diare terhadap
prevalensi diare pada balita di Wilayah KeI:ja Puskesmas Sukawarna.
4) Tidak ada pengaruh sikap ibu daI.am menglladapi penyakit diare terhadap
prevalensi diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sukawarna.
5) Tidak ada pengaruh perilaku ibu mengenai penyakit dia~e terhadap
prevdlensi diare pada balita di Wilayall Kerja Puskesmas Sukawarna.
6) Tidak ada pengaruh penyediaall sarana air bersih terhadap prevalensi diare
pada balita di WiI.ayall Kerja Puskesrnas Su~awarna.
7) Tidak ada pengaruh higiene pribadi terhadap prevaI.ensi diare pada balita
di Wilayah Kerja Puskesmas Sukawanla.
8) Tidak ada pengaruh kebersihan lingkungan terhadap prevalensi diare pada
balita di Wilayall Kerja Puskesmas Sukawarna.
9) Tidak ada penganm fasilitas kesehatan yang tersedia terhadap prevalensi
diare pada balita di Wilayall Kerja Puskesmas Sukawarna.
1.7. Metode Penelitian
Metode : Survey anaI.itik
Rancangan : Cros~. Sectional (potong lintang)
Instrumen : Kuesioner
Teknik pengambilan data: Survei denganwawancara langsung
Populasi : Ibu atau pengganti ibu yang pada bulan
AgtlStllS 2004 tercatat memiliki anak usia 1
-5 tahun (balita), yang bermukim di
Kelurahan Sukawama, Wilayah Kerja
7
Jumlah Populasi : 307 orang
lumlah sampel (responden) : 307 orang (whole sample)
1.8. Lokasi dan Waktu Penelitian 1.8.1. Lokasi penelitian
.
Kelurahan Sukawama, Wilayah Kerja Puskesmas Sukawama, Kota Bandung..
Kampus Fakultas Kedokteran Universitas Ktristen Maranatha, Bandung1.8.2. Waktu Penelitian
BABV
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Oari hasil penelitian dan pembahasan, maka didapatkan kesimpulan:
.
Tidak ada pengaruh faktor tingkat penghasilan perkapita, pendidikan, dan
fasilitas kesehatan terhadap prevalensi diare pada balita di Wilayah Kerja
Puskesmas Sukawarna.
.
Ada pengaruh faktor pengetahuan, sikap, perilaku, sarana air bersih,
higiene, dan kebersihan lingkungan terhadap prevalensi diare pada balita
di Wilayah Kerja Puskesmas Sukawarna..
5.2. Saran
.
Mengadakan
penyuluhan mengenai diare, dimana materi penyuluhan
mencakup cara penularan, pencegahan, gejala, tanda, dan penanggulangan
penyakit diare pada balita. Penyuluhan dilakukan secara singkat, padat,
dan mudah
diterima
atau dimengerti
oleh masyarakat.
Penyuluhan
mengenai Kesehatan Lingkungan juga perlu digalakkan agar masyarakat
semakin mengerti dan dapat membawa perubahan perilaku buang air besar
dan perilaku umum kebersihan.
.
Memasyarakatkan
pemberian
oralit
pada
balita
yang
diare
dan
menyediakan
oralit
di tempat-tempat
yang
mudah
dijangkau
oleh
masyarakat, misalnya di rumah Kader, rumah RTIRW, dan posyandu.
Perlu juga memberikan penerangan kepada masyarakat tentang jenis-jenis
dan cara-cara pembuatan cairan pengganti ora lit, yang dapat dipergunakan
pada keadaan darurat.
.
Mengadakan
promosi
kesehatan,
dengan
ditekankan
pada
perilaku-perilaku yang berhubungan
dengan pencegahan
diare, dapat berupa
penyebaran pamflet/poster dan bekerjasama dengan media massa seperti
65
DAFTAR PUSTAKA
Eko Budiarto. 1984. Dasar-dasar Metoda Statistik Kedokteran. Bandung.. Alumni.
Sunoto., Sutoto., Pitono Soeparto., Yati Soenarto., Rusdi Ismail. 1999.
Pendidikan Medik Pemberantasan Diare, Pedoman Proses Be/ajar Mengajar Diare. Jilid 1. Jakarta. Departemen Kesehatan RI Ditjen PPM & PLP.
T. H. Rampengan., I. R. Laurentz. 1990. Penyakit In/chi J'ropik pada Anak.
Jakarta. EGC.
A. H. Markum. 1991. Huku Ajar 1/l1lU Kese!wlcn Anak. Jilid I. Jakarta.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Hanariah Wahyu., Yasmar Alfa., Iesye Martiza., Dwi Prasetyo. 1993. Diare Akut. Gastrohepatologi. Fcdoman Terapi I/mu Keseha(an Anak. Bandung. Universitas Padjajara.n.
Abdoerrachman M. H., Affandi M. B., Agusman. S., Alatas. H., Ali Dahlan., Asril AminuIlah., dkk. 1985. Diare pad a Bayi dan Anak. Gastroenterologi. Ruku Ku/iah I/mu Keseha(an Anak. Jilid 1. Jakarta. Universitas Indonesia.
Wyati Donhuijsen., Hanariah Wahyu., Yasmar Alfa. 2000. Diare Akut. Sistem Pencemaan. Pedol1lan Diagnosis dan Terapi 1/l1lu Keseha(an Anak. Edisi Kcdua. Bandung. Universitas Padjajaran.
Soekidjo Notoadmodjo. 1993. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan 1/mu Peri/aku Kesehatan. Yo!:,ryakarta. Andi Offset.
Puskesmas Sukawama. 2002. I,aporan Tahunan Puskesmas Sukawarna.
Bandung. Puskesmas Sukawama.