• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk meraih gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam bidang Ilmu Perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk meraih gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam bidang Ilmu Perpustakaan"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN DATABASE JURNAL ELEKTRONIK BIDANG ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI PADA PROQUEST

DAN EMERALD YANG DILANGGAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk meraih gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam bidang

Ilmu Perpustakaan

Oleh:

NADYA UTARI 140709143

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2018

(2)
(3)
(4)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya ini adalah karya orisinal dan belum pernah disajikan sebagai suatu tulisan untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu atau dimuat pada media publikasi lain.

Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis dengan pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan mencantumkan tanda kutip.

Medan, 16 Oktober 2018

Penulis

Nadya Utari 140709143

(5)

ABSTRAK

Nadya Utari, 2018. Perbandingan Database Jurnal Elektronik Bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi Pada ProQuest dan Emerald yang Dilanggan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan pada situs database jurnal elektronik ProQuest dan Emerald. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui di dalam database manakah diantara ProQuest dan Emerald yang memuat bidang kajian Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang paling lengkap dan untuk mengetahui perbandingan database jurnal elektronik ProQuest dengan Emerald pada bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi.

Metode penelitian ini adalah metode konten analisis dengan pendekatan deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian satu variabel tanpa membandingkan dengan variabel yang lain. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi melalui pencarian online. Data yang didapatkan dengan cara melakukan pencarian di databasee-journal yang diteliti, selanjutnya membandingkan konten kedua database tersebut yaitu ProQuest dan Emerald.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kesamaan konten pada database Emerald yang dibandingkan ProQuest terdapat 39%, yang setelah itu disusul ProQuest yang dibandingkan Emerald terdapat kesamaan konten hanya 16%.Kelengkapan jurnal yang sama terdapat pada database ProQuest 57%

dibandingkan Emerald.Begitu juga dengan kelengkapan jurnal yang sama terdapat pada database Emerald dengan persentase kelengkapan 43%

dibandingkan ProQuest.Terdapat 22 atau 40,7% konten jurnal Emerald yang ber-impact factor di SCImago SJR. Dapat disimpulkan untuk bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi dilihat dari kuantitas konten yang paling lengkap dan banyak judul jurnal yang tidak tersedia pada database lain terdapat pada ProQuest. Apabila dilihat dari kualitas maka konten jurnal yang paling bagus terdapat pada Emerald.

Kata kunci : Perbandingan Database, Database Jurnal Elektronik, ProQuest, Emerald.

(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmatNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Perbandingan Database Jurnal Elektronik Bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi pada Proquest dan Emerald yang Dilanggan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara”. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Secara khusus penulis menyampaikan rasa hormat dan terimakasih kepada kedua orangtua tercinta ayahanda Edi Suriono dan ibunda Hj. Nauli Sari Nasution, yang telah banyak berkorban, membesarkan, mendidik, memotivasi dan memenuhi kebutuhan penulis serta tidak hentinya selalu setia mendoakan dan memberikan dukungan kepeada penulis sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.

Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Drs. Budi Agustono, M.S. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

(7)

2. Bapak Ishak, S.S., M.Hum, selaku Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara dan juga selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dalam membimbing dan memberikan arahan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Dr. Jonner Hasugian, M.Si, selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan saran yang bermanfaat dalam menyelesaikan skripsi ini menjadi lebih baik lagi.

4. Ibu Himma Dewiyana, S.T., M.Hum, selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan saran yang bermanfaat dalam menyelesaikan skripsi ini menjadi lebih baik lagi.

5. Seluruh staf pengajar beserta staf administrasi Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya USU yang telah membimbing dan memberikan wawasan kepada penulis selama masa perkuliahan.

6. Buat Muhammad Rizky yang selalu setia memberikan nasihat- nasihat motivasi dan doa kepada penulis sehingga penulis semakin semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Buat adik-adik tersayang Muhammad Haikal Ryandi dan Dhea Syafitri yang telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis hingga skripsi ini selesai.

8. Buat sahabat-sahabat terbaik dan tersayang geng D’yang Junitia, Megawati, Eliasie, Fauza, Annisa, Afifah, Jesicha, Nurul, Raika

(8)

yang selalu memberikan semangat dan doa kepada penulis hingga skripsi ini selesai.

9. Untuk seluruh teman-teman angkatan 2014.

Kepada semua pihak yang telah membantu tiada imbalan yang layak disampaikan, hanya iringan doa dan semoga amal kebaikannya dibalas dengan yang lebih baik dan diterima oleh Allah SWT, lewat rahmat, petunjuk, dan pertolongan-Nya.

Penulis menyadari skripsi ini jauh dari kesempurnaan maka dari itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi semua pihak yang membacanya.

Medan, 16 Oktober 2018 Penulis,

Nadya Utari NIM: 140709143

(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 7

BAB IITINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Database ... 8

2.1.1 Database Online ... 9

2.1.2 Struktur Database ... 10

2.1.3 Tujuan Penggunaan Database ... 11

2.2 Jurnal Elektronik ... 12

2.2.1 Pengertian Jurnal Elektronik ... 14

2.2.2 Karakteristik Jurnal Elektronik ... 16

2.2.3 Jenis-Jenis Jurnal Elektronik ... 20

2.2.4 Kelebihan dan Kekurangan Jurnal Elektronik ... 21

2.2.5 Tujuan Penggunaan Jurnal Elektronik ... 22

2.3 Database Jurnal Elektronik ... 23

2.4 Vendor Jurnal Elektronik... 24

2.5 Bisnis dan Kapitalisme Database Jurnal Eleketronik... ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

3.1 Jenis Penelitian ... 30

3.2 Unit Analisis ... 30

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 31

3.4 Instrumen Penelitian ... 31

3.5 Analisis Data ... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 34

4.1 Database ProQuest ... 34

4.1.1 Kesamaan Konten pada Database ProQuest ... 36

4.1.2 Perbandingan Kelengkapan dari Konten yang Sama pada ProQuest ... 37

4.1.3 Impact Factor Konten Jurnal ProQuest pada SCImago .... ... 38

4.2 Database Emerald ... 38

4.2.1 Kesamaan Konten pada Database Emerald ... 40

4.2.2 Perbandingan Kelengkapan dari Konten yang Sama pada Emerald ... 41

(10)

4.2.3 Impact Factor Konten Jurnal Emerald pada SCImago . 42 4.3 Hasil Perbandingan Database ProQuest dan Emerald ... 43 4.4 Hasil dan Temuan dalam Perbandingan Database ProQuestdan

Emerald ... 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN46

1.1 Kesimpulan ... 46 5.1 Saran ... 47 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN I Tabel Pengumpulan Data LAMPIRAN II Tabel Analisis Data

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan Jurnal Elektronik dan Jurnal Tercetak ... 15

Tabel 2.2 Karakteristik Jurnal Ilmiah dan Majalah Populer ... 18

Tabel 3.1 Pengumpulan Data ... 32

Tabel 3.2 Analisis Data ... 33

Tabel 4.1 Indikator ProQuest ... 37

Tabel 4.2 Cakupan Subjek pada Database Emerald ... 40

Tabel 4.3 Pembatasan Cakupan Subjek pada Penelitian ... 40

Tabel 4.4 Indikator Emerald ... 41

Tabel 4.5 Impact Factor Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi di Emerald ... 45

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tingkatan Data ... 10

Gambar 2.2 Siklus Peer Review ... 26

Gambar 4.1 Konten Publikasi pada database ProQuest ... 36

Gambar 4.2 Persentase Konten yang sama pada ProQuest ... 37

Gambar 4.3 Persentase Kelengkapan Konten yang sama pada ProQuest .... 38

Gambar 4.7 Konten Publikasi pada database Emerald ... 39

Gambar 4.8 Persentase Konten yang sama pada Emerald ... 41

Gambar 4.9 Persentase Kelengkapan Konten yang sama pada Emerald ... 42

Gambar 4.10 Persentase Konten yang Sama pada Database ProQuest dan Emerald ... 43

Gambar 4.11 Perbandingan Kelengkapan Konten yang Sama pada Database ProQuest dan Emerald... 44

(13)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan dan kemajuan teknologi dalam bidang perpustakaan memiliki kemajuan yang begitu pesat. Kemajuan teknologi menimbulkan peluang dan juga tantangan untuk institusi perpustakaan yaitu menciptakan, menghimpun, mengelola dan menyediakan informasi yang secara luas. Pada mula tahun 1990, saat itu perpustakaan digital sedang dalam langkah eksperimental dan masih di anggap sebagai mimpi masa depan. Pada akhir tahun 1990 tepatnya di Amerika dan Eropa Barat tampak fenomena munculnya 'perpustakaan digital' atau digital libraries yang memicu semangat institusi perpustakaan dalam kegiatan penggunaan teknologi di aspek perpustakaan, informasi dan dokumentasi di beragam belahan dunia. Dengan munculnya perpustakaan digital saat ini mampu memudahkan dalam akses informasi tanpa adanya batas ruang dan waktu. Kata “akses” adalah salah satu kata yang sangat berarti dalam konsep penggunaan perpustakaan digital terutama prinsip fasilitas akses yang menghadirkan konsep open acces. Gerakan open acces sangat cepat menjadi terkenal karena menyajikan jurnal ilmiah terbuka bagi masyarakat.

Dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat maka jarak ruang dan waktu menjadi hampir tidak ada batasan. Pola perilaku pengguna perpustakaan dalam mencari informasi pun perlu mengikuti kemajuan/perubahan tersebut dan perpustakaan harus siap setiap saat melayani pengguna jika diperlukan.

(14)

Untuk mengikuti kemajuan/perubahan tersebut maka perpustakaan harus terhubung ke jaringan internet karena banyak informasi yang dapat dicari melalui internet dengan mudah dan cepat, salah satunya adalah jurnal elektronik atau e-journal.

E-Journal merupakan mimpi yang benar-benar menjadi kenyataan baik untuk pustakawan dan pengguna perpustakaan karena sebelumnya jurnal elektronik diduga akan dapat mengganti jurnal tercetak, akibat adanya berbagai kelebihan yang dimilikinya. Contohnya bagi pengguna dalam melakukan pencarian artikel yang diperlukan jauh lebih mudah dan praktis. Tingkat kemutakhiran informasinya lebih tinggi sebab jurnal elektronik terbitnya lebih dahulu dibanding jurnal tercetak maka informasi lebih cepat digunakan. Bagi pengelola keuntungannya proses penerbitan cepat biaya penerbitan dan pengelolaan murah dan distribusi cepat dan murah.

Sedangkan penulis memiliki keuntungan penantian keputusan penerimaan tulisan cepat, diseminasi tulisan cepat dan akan lebih banyak orang yang membaca tulisan.

Akhir-akhir ini penerbit dan vendor memiliki rencana baru yaitu Big Deal Pendit (2008,51) menjelaskan bahwasannya "Yaitu satu paket akses digital ke seluruh jurnal yang ada dalam daftar mereka dengan harga sedikit lebih mahal daripada berlangganan beberapa jurnal saja." Rencana pemasaran ini umumnya disertai dengan usulan berlangganan sekalian sampai beberapa tahun. Dengan Big Deal perpustakaan perguruan tinggi bisa meningkatkan total jurnal yang ingin dilanggan namun tidak meminimkan dana yang dikeluarkan. Selanjutnya ada beberapa ketentuan Big Deal

(15)

Contohnyaada kewajiban untuk bergabung dalam kontrak yang berjenjang lama seminimya hanya tiga tahun. Serta ada perjanjian untuk tidak mengatakan kepada siapapun berapa semestinya harga berlangganan yang harus dibayar perpustakaan.

Maksudnya untuk meminimkan barangkali perpustakaan akan saling bertukar informasi harga. Kemudian ada prasyarat yang menyusahkan apabila barangkali perpustakaan menghentikan jurnal yang sudah dilanggan. Dari sudut sistem bisnis di atas kenyataannya lebih menguntungkan kelompok penerbit dan vendor. Maka dari itu, perpustakaan harus lebih cekatan dan cermat agar bisa menentukan kebijaksanaan saat menyeleksi databasee-journal yang akan dilanggan. Diakibatkan permasalahan yang akan muncul semacam harapan yang besar untuk melancarkan permainan bisnis bagi penerbit jurnal yang menyediakan jurnal terbitannya pada vendor yang berbeda namun sama bidang ilmunya. Permainan bisnis yang dilaksanakan oleh vendor tersebut jelas saja akan berdampak negatif bagi perpustakaan semacam pemborosan disebabkan adanya konten muatan yang duplikat sama pada database yang berbeda.Maka dari itu perpustakaan butuh lebih cekatan dan cermat lagi dalam menentukan pilihan saat hendak melanggan banyak database yang berbeda namun sama bidang kajiannya.

Perpustakaan USU dari tahun 2003 sudah melanggan databasee-journal. Saat ini tahun 2018 perpustakaan USU memiliki 13 databasee-journal yang dilanggan seperti:

(16)

1. ProQuest (ABI/INFORM Collection, Agricultural & Environmental Science, Advanced Technologies & Aerospace database, Arts Humanities Databases, Biological Science Database, Political Science Database, ProQuest Dissertations & Theses Global, Research Library, Psychology Database, Worldwide Political Science Abstract),

2. EBSCO 3. TEEAL

4. IEEE Xplore Digital Library 5. Springer Link

6. WestlawNext

7. Emerald Insight (Accounting Finance, Economics, Education, Engineering, Health Social Care, HR& Organizational Behaviour, Information&

Knowledge Management, Library& Information Science, Management Science& Operations, Marketing, Property Management& Built Environment, Public Policy& Environmental Management, Sociology, Strategy, Tourism& Hospitality, Transport),

8. ACM Digital Library 9. RSC GOLD

10. IOP 11. CABI

12. ClinicalKey dan

(17)

Akan tetapi terdapat jurnal dengan bidang yang sama pada database berbeda yang dilanggan misalnya bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang terdapat pada database e-journal ProQuest dan Emerald.

ProQuest merupakan penerbit yang berkomitmen untuk memberdayakan para peneliti dan pustakawan di seluruh dunia. Bagi pustakawan, ProQuest adalah mitra penting dalam mendorong transformasi organisasi. ProQuest memiliki publikasi Library and Information science yang terdiri dari 139 judul berupa e-journal dan e-book.

Sedangkan Emerald adalah penerbit terkemuka dibidang manajemen dan ekonomi tetapi juga memiliki bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi didalam database-nya.

Emerald mencakup 54 judul jurnal dan 81 judul e-book.

Penulis mengamati contoh kasus pada duadatabase jurnal elektronik ProQuest dan Emerald dengan bidang kajian ilmu yang sama tentang database Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang memuat jurnal sama, salah satunya yaitu Reference Services Review yang termuat pada ProQuest dan Emerald dengan back issue yang sama. Di lihat dari back issue,Reference Services Review lebih lengkap pada Emerald dari volume 1 issue 1 sampai volume 46 issue 1 pada ProQuest hanya dari volume 27 issue 1 sampai volume 46 issue 1. Maka hal itu tentu berakibat negatif terhadap perpustakaan yang sudah melanggan e-journal tersebut.Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk melakukan perbandingan pada database yang berbeda yaitu ProQuest dan Emerald. Untuk meringankan penulis mengerjakan penelitian maka dari itu penulis akan mempersempit evaluasi database pada subjek bidang kajian Ilmu

(18)

Perpustakaan dan Informasi. Penulis menggunakan database ProQuest dan Emerald pada bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi, karena database tersebut dapat diakses pada perpustakaan USU.

Dari latar belakang masalah di atas penulis menetapkan judul Perbandingan Database Jurnal Elektronik Bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi pada ProQuest dan Emerald yang Dilanggan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Di dalam database manakah diantara ProQuest dan Emerald yang memuat bidang kajian Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang paling lengkap?

2. Bagaimanakah perbandingan database jurnal elektronik ProQuest dengan Emerald pada bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui di dalam database manakah diantara ProQuest dan Emerald yang memuat bidang kajian Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang paling lengkap.

2. Mengetahui perbandingan database jurnal elektronik ProQuest dengan Emerald pada bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi.

(19)

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini adalah untuk :

1. Perpustakaan USU, sebagai bahan pertimbangan dan masukkan untuk mengambil dan menetapkan kebijakan dalam pemilihan databasee- journalbidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang ingin dilanggan.

2. Penulis, dapat menambah wawasan pemahaman penulis mengenai databasee- journal ProQuest dan Emerald pada bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi.

3. Peneliti selanjutnya, dapat dijadikan bahan rujukan tambahan untuk melakukan penelitian selanjutnya.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis membatasi pada evaluasi konten (muatan) database e- journal bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi pada ProQuest dan Emerald. Penulis meninjau jumlah cakupan dan kelengkapan jurnal elektronik yang terdapat dalam database tersebut dan dilihat dari segi kuantitas dan segi kualitas.

(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Database

Database atau Basis Data adalah kumpulan data yang disusun secara sistematis di dalam komputer sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk mempermudah dalam temu kembalinya. Indrajani (2015, 80) menjelaskan

“Database adalah sebuah kumpulan data yang saling berhubungan secara logis dan merupakan sebuah penjelasan dari data tersebut, yang didesain untuk menemukan data yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi.” Sedangkan Connolly dan Begg (2015, 65) menjelaskan “Database adalah kumpulan koleksi data yang terkait secara logis dan deskripsinya, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi.”

Apabila melihat kedua definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa database adalah kumpulan koleksi data yang saling terkait secara logis dan dirancang untuk menemukan data dan memenuhi kebutuhan informasi pada suatu organisasi.

Prinsip utama dalam database adalah pengaturan data/arsip dengan tujuan utama yaitu agar kita dapat memperoleh menemukan kembali data dengan cepat dan mudah.

Pada umumnya dalam sebuah database tidak hanya disimpan seperti itu saja, namun diolah dan dikelola sehingga memungkinkan pencarian, perubahan dan

(21)

penghapusan data dengan cepat dan mudah oleh sebuah sistem pengelolaan database yang disebut DBMS (Data Bases Management System).

2.1.1 Database Online

Sebenarnya sudah sejak lama database bisa diakses secara online, seperti database yang dikelola pada Microsoft Access yang dapat diakses melalui jaringan komputer. Seperti yang dijelaskan Hutahaean (2014, 51) “Basis data atau database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras (hardware) komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.”

Sedangkan pengertian mengenai online dapat dilihat seperti yang digambarkan oleh Pendit (2007, 125) “Online adalah tersambung atau terpasang, istilah ini merujuk pada upaya memasangkan komputer ke jaringan telekomunikasi untuk mengambil informasi dari jauh.”

Jadi berdasarkan kedua pendapat di atas tersebut dapat disimpulkan database online adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, yang terdiri dari perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) serta memasangkan jaringan telekomunikasi untuk mengelola database menjadi online.

Adapun penjelasan lengkapnya menurut Andrasto (2013) mengenai Database Online yaitu:

Sistem database online atau juga dikenal dengan electronica library adalah sebuah sistem informasi data berbasis web yang terdiri dari

(22)

perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), pengelolaan, pelayanan serta penyediaan (akses) informasi dilakukan dengan menggunakan perangkat elektronik yang berupa komputer.

2.1.2 Struktur Database

Dalam database yang struktur data disimpan dalam berbagai tingkatan/hierarki hingga membentuk suatu database. Adapun penjelasan tingkatan struktur pada database yaitu sebagai berikut :

Gambar 2.1 Tingkatan Data

Sumber : (Tn.2010, 143)

1. Value/nilai, yaitu tingkatan data terendah yang menyusun suatu database.

Value/nilai adalah data yang disimpan di dalam setiap kolom/ elemen.

2. Field/kolom/atribut, yaitu tingkatan kedua yang menyusun suatu rekord yang menjelaskan kumpulan data yang disimpan.

Database

Entity/Tabel

Record

Field/Kolom

Value

(23)

3. Record/baris, yaitu kumpulan dari field/kolom yang saling berhubungan yang membentuk suatu tabel. Satu record akan menyimpan satu informasi tentang data objek yang disimpan.

4. Entity/tabel, yaitu kumpulan dari record data yang menjelaskan tentang subjek data. Contoh entity tentang perpustakaan adalah buku, transaksi peminjaman dan pengembalian, anggota dan petugas.

5. Database, yaitu kumpulan tabel-tabel yang menjelaskan suatu subjek data.

(Tn.2010, 143)

Dari penjelasan di atas, maka dapat dilihat jenjang tingkatan struktur dari sebuah data pada database, tingkatan yang tertinggi adalah database, entity, record, field, sedangkan value adalah tingkatan yang paling rendah.

2.1.3 Tujuan Penggunaan Database

Tujuan utama dalam penggunaan database adalah agar kita dapat memperoleh data yang akan kita cari dengan mudah dan cepat. Menurut Fathansyah (2018, 5) database dibangun dengan tujuan sebagai berikut :

1. Kecepatan dan kemudahan (speed), yaitu pemanfaatan database memungkinkan kita untuk dapat menyimpan data atau melakukan perubahan/manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut dengan lebih cepat dan mudah.

2. Efisiensi ruang penyimpanan (space), yaitu karena keterkaitan yang erat antarkelompok data dalam sebuah database, maka redudansi (pengulangan) data pasti akan selalu ada. Banyaknya redudansi ini tentu akan memperbesar ruang penyimpanan. Dengan database, efisiensi ruang penyimpanan dapat dilakukan dengan menerapkan sejumlah pengkodean, atau dengan membuat relasi-relasi antar kelompok data yang saling berhubungan.

3. Keakuratan (accurancy), yaitu pengkodean atau pembentukan relasi antardata bersama dengan penerapan aturan/batasan (constraint) tipe data, domain data, keunikan data dan sebagainya, yang secara ketat dapat diterapkan dalam sebuah database, sangat berguna untuk menekan ketidakakuratan penyimpanan data.

4. Ketersediaan (availability), yaitu dengan pemanfaatan teknologi jaringan komputer, data yang berada di suatu cabang, dapat juga diakses bagi cabang lain.

5. Kelengkapan (completeness), yaitu lengkap atau tidaknya data yang kita kelola dalam sebuah database bersifat relatif (baik terhadap kebutuhan

(24)

pemakai maupun terhadap waktu). Seorang pemakai mungkin sudah menganggap bahwa data yang dikelola sudah lengkap, tetapi pemakai yang lain belum tentu berpendapat sama. Atau, yang sekarang dianggap sudah lengkap, belum tentu di masa yang akan datang juga demikian.

6. Keamanan (security), yaitu untuk sistem yang besar dan serius, aspek keamanan juga dapat diterapkan dengan ketat. Dengan begitu, kita dpat menentukan siapa-siapa (pemakai) yang boleh menggunakan database beserta objek-objek di dalamnya dan menentukan jenis-jenis operasi apa saja yang boleh dilakukannya.

7. Kebersamaan Pemakaian (sharebility), yaitu database yang dikelola oleh sistem (aplikasi) yang mendukung multi-user, akan dapat memenuhi kebutuhan ini, tetapi tetap dengan menjaga/menghindari munculnya persoalan baru seperti inkonsistensi data (karena data yang sama diubah oleh banyak pemakai pada saat yang bersamaan) atau kondisi deadlock (karena ada banyak pemakai yang saling menunggu untuk menggunakan data).

Dari tujuan penggunaan database di atas pasti ada keuntungan dari penerapannya, seperti yang dijabarkan oleh Lubis (2016, 8), antara lain:

1. Terkontrolnya kerangkapan data dan inkonsistensi, 2. Terpeliharanya keselarasan data,

3. Data dapat dipakai secara bersama-sama, 4. Memudahkan penerapan standarisasi,

5. Memudahkan penerapan batasan-batasan pengamanan, 6. Terpeliharanya integritas data,

7. Terpeliharanya keseimbangan atas perbedaan kebutuhan data dari setiap aplikasi,

8. Program/data independent.

Dari penerapan database ini diharapkan data dapat dipakai secara bersama-sama, kerangkapan data dan inkonsistensi dapat terkontrol, integritas data juga dapat dipelihara. Kebutuhan data yang berbeda dapat diseimbangkan serta keamanan dalam pembatasan penggunaan data dapat diterapkan.

2.2 Jurnal Elektronik

Jurnal adalah sarana utama yang digunakan para peneliti dan sarjana untuk

(25)

Ada sekitar 21.000 jurnal terpelajar yang diteliti antar peneliti menerbitkan sekitar 1,4 juta artikel setiap tahun. Sekitar satu juta penulis mempublikasikan artikel setiap tahun untuk khalayak global sekitar 10–15 juta pembaca yang berlokasi di sekitar 10.000 institusi. Jumlah jurnal dan artikel terus berkembang: setiap tahun jumlah artikel meningkat sebesar 3%, jumlah jurnal sekitar 3,5%. Pertumbuhan ini relatif konsisten selama beberapa ratus tahun terakhir. Penyebabnya adalah sangat sederhana yaitu pertumbuhan jumlah peneliti di dunia.

Jurnal ilmiah yang sudah kita kenal sekarang hadir didunia akademik dan penelitian dimulai sejak pada pertengahan abad ke-17. Henry Oldenburg (1619–

1777) menciptakan jurnal ilmiah pertama di dunia pada Maret 1665 sebagai bagian dari keterlibatannya dalam mendirikan Royal Society of London untuk memecahkan sejumlah masalah dihadapi oleh para ilmuwan awal.

Sejak kehadirannya jurnal ilmiah merupakan sarana komunikasi ilmiah antar ilmuwan untuk saling berbagi dan bertukar informasi dan pengetahuan dalam mendukung kegiatan pengajaran dan penelitian. Kini meskipun teknologi sudah berubah cepat yang dulunya jurnal bersifat konvensional menjadi jurnal elektronik, dengan begitu menurut Arianto (2010) fungsi utama jurnal tetap sama, yaitu : “mendaftar, menyebarkan, memeriksakan ke sesama rekan ilmuwan (peer review) dan melestarikan ilmu pengetahuan.”

Dalam praktiknya, setiap artikel yang diciptakan disebuah jurnal maka harus dibaca dan diperiksa oleh rekan lainnya sesama ilmuwan. Proses inilah yang dilaporkan dalam bentuk tanggal-tanggal diawal setiap artikel, seperti tanggal yang menunjukan artikel diterima pertama kali dari penulis dan kapan akhirnya artikel itu resmi diterima untuk ditampilkan.

(26)

2.2.1 Pengertian Jurnal Elektronik

Jurnal elektronik merupakan jurnal ilmiah yang berubah versi dari bentuk jurnal tercetak ke bentuk elektronik. Banyak pendapat ahli yang berpendapat mengenai jurnal elektronik. Menurut Harisyah dan Azwar (2017) mengenai E-Journal adalah “Jurnal online atau yang biasa juga disebut dengan jurnal elektronik adalah jurnal yang menyajikan karya-karya ilmiah yang dapat diakses melalui jaringan komputer dan internet.”

Adapaun E-Journal menurut LIPI (2013), “Jurnal Elektronik adalah sarana berbasis web untuk mengelola sebuah jurnal ilmiah maupun non-ilmiah. Sarana ini disediakan sebagai wadah bagi pengelola, penulis dan pembaca karya-karya ilmiah.” Hal yang dijabarkan menurut LIPI di atas menganggap jurnal elektronik sebagai sarana berbasis web bagi penulis, penerbit dan pembaca karya ilmiah dan non ilmiah.

Dari pendapat di atas maka jurnal elektronik atau e-journal adalah sarana berbasis web yang mengelola sebuah jurnal ilmiah yang dapat diakses melalui jaringan komputer dan intermet.

Dengan munculnya jurnal elektronik maka Tresnawan (2005) membandingkannya dengan jurnal tercetak dari berbagai kriteria yang dapat dilihat dengan rincian tabel, sebagai berikut :

(27)

Tabel 2.1 Perbandingan Jurnal Elektronik dan Jural Tercetak

No. Kriteria Elektronik Tercetak

1. Kemutakhiran Mutakhir Mutakhir

2. Kecepatan diterima Cepat Lambat

3. Penyimpanan Sangat mengirit tempat Makan Tempat

4. Pemanfaatan 24 Jam Terbatas Jam buka

5. Kesempatan akses Bisa bersamaan Antri

6. Penelusuran Otomatis tersedia Harus dibuat

7. Waktu Penelusuran Cepat Lama

8. Keamanan Lebih aman Kurang aman

9. Manipulasi dokumen Sangat mudah Tidak bisa 10. Langganan dengan

harga yang sama

Judul bisa lebih banyak Judul lebih sedikit

11. Harga total langganan Jauh lebih murah Lebih mahal

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa e-journal lebih banyak keunggulannya dibandingkan jurnal tercetak. Walaupun memiliki banyak keunggulan e-journal juga memiliki kekurangan dalam segi akses yaitu membutuhkan alat seperti komputer, listrik dan jaringan. Kini tanpa arus listrik pun sudah bisa mengakses jurnal elektronik dengan menggunakan handphone, seperti membuka e-journal dan e-book. Maka dengan adanya koleksi jurnal elektronik diharapkan perpustakaan selalu up-to-date dalam memberikan informasi.

(28)

2.2.2 Karakteristik Jurnal Elektronik

Karakteristik mempunyai sifat khas yang membedakan dari e-journal dari sumber elektronik lainnya. Jamaluddin (2015) menjabarkan karakteristik dari e-journal sebagai berikut:

1. Memanfaatkan teknologi elektronik dimana antara penerbit, penulis dan pembaca dapat saling berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang bersifat protokoler.

2. Memanfaatkan keunggulan TIK (komputer dan jaringan komputer).

3. Data karya tulis disimpan secara mandiri sehingga dapat diakses kapan saja dan dimana saja bila penerbit, penulis dan pembaca memerlukannya.

Jamaluddin menggambarkan karakteristik jurnal elektronik lebih kepada segi kemudahan, dimana antara penerbit, penulis dan pembaca mudah dalam berkomunikasi. Jamaluddin juga menyatakan dengan menggunakan komputer dan jaringan komputer dalam mengakses dan dapat disimpan sehingga kapan saja dan dimana saja bisa diakses.

Menurut Rusydi (2014) karakteristik jurnal seperti:

1. Update berkaitan dengan teori dibandingkan buku, 2. Pembahasan yang lebih ringkas,

3. Sebagai referensi alternative,

4. Aplikasi dan implementasi dunia nyata.

Pendapat Rusydi di atas menjabarkan bahwa e-journal dilihat dari segi isi selalu up-to-date, ringkas, berguna untuk referensi dan dapat diaplikasikan ke dunia nyata.

Adapun karakteristik e-journal yang lebih lengkap dijabarkan oleh Maryono

(29)

1. Kemudahan akses, pemustaka bisa mengakses tanpa harus datang langsung ke perpustakaan, dan tanpa terbatas jam buka layanan.

2. Hemat, dengan e-journal banyak tersedia gratis di internet, juga menghemat biaya fotokopi, perjalanan yang tidak perlu.

3. Mudah ditelusur, e-journal berbentuk file yang umumnya telah terindeks di dalam database maupun terindeks oleh google.

4. Kecepatan terbit, artikel e-journal terbit lebih cepat dari versi tercetaknya.

5. Interaktif, e-journal memiliki karakter interaktif yang membuatnya mudah berkomunikasi ilmiah dengan sesama masyarakat profesi, artikel baru bisa langsung dibaca, cepat ditanggapi, dan berdiskusi dengan penulisnya.

6. Fitur layanan, karena e-journal berbentuk file, berbagai fitur layanan bisa disediakan, diantaranya links yang menyediakan informasi tambahan ke artikel atau alamat website tertentu. Fitur lainnya yaitu related articles, menyediakan informasi artikel terkait dengan artikel yang sedang dibaca.

7. Portabel, e-journal mudah dibawa dalam jumlah besar dengan flashdisk.

8. Animasi, dengan e-journal bisa disediakan file pendukung artikel, berupa animasi, ataupun film.

9. Kepemilikan, pada umumnya pemahaman melanggan jurnal adalah memilikinya setelah membayar biaya berlangganan.

Pendapat Maryono di atas menggambarkan karaktersitik e-journal secara lengkap dan detail dari segi kemudahan akses, hemat, mudah ditelusur, kecepatan terbit, interaktif, fitur layanan, portabel, animasi dan kepemilikan. Namun dalam segi kepemilikan sebenarnya e-journal umumnya tidak disertakan bentuk fisiknya, jadi kita hanya bisa sekedar mengakses dan mengunduh artikel lengkap sesuai kebutuhan, bukan memilikinya.

Sedangkan VanScoy (2018) dari Perpustakaan Universitas Georgia State, mengemukakan karakteristik perbandingan jurnal ilmiah dengan majalah populer sebagai berikut:

(30)

Tabel 2.2 Karakteristik Perbandingan Jurnal Ilmiah dengan Majalah Populer Criteria Scholarly Journal Popular Magazine

Example

Content In-depth, primary account of original findings written

by the researcher(s);

very specific the goal of

information, with

scholarly communication.

Secondary discussion of someone else's research;may

include personal narrative or opinion; general informati

on, purpose is to entertain or inform.

Author Author's credentials are provided

Author is frequently a journalist paid to write articles, may or

; usually a scholar or specialist with subject

expertise.

may not have subject expertise.

Scholars, researchers, and students.

Audience General public; the interested

non-specialist.

Language Specialized terminology Vocabulary in general usage;

or jargon of the field; requires expertise in subject area.

easily understandable to most

readers.

Graphs, charts, and tables;

Graphics

very few advertisements

Graphs, charts and tables;

lots of and

photographs.

glossy advertisements and photographs.

Layout &

Organization

Structured; includes the article abstract, goals and

objectives, methodology, results (evidence), discussion, conclusion, and bibliography.

Informal; may include non- standard formatting. May not

present supporting evidence or a conclusion.

Articles are

Accountability evaluated by peer-reviewers or referees who are experts in the field;

edited for content, format, and style

Articles are

.

evaluated by editorial staff, not experts in

the field; edited for format and style.

(31)

Criteria Scholarly Journal Popular Magazine References References (a bibliography

or works cited list) are always included. Quotes and

facts are verifiable.

Rare. Little, if any, information about source

materials is given.

Page numbers are often consecutive throughout the

volume.

Paging Each issue begins with page

1.

Annals of Other

Examples Mathematics, Journal of Abnormal Psychology,

History of

Education Quarterly, Almost anything with Journal in the

title.

Sports Illustrated, National Geographic, Time,

Newsweek, Ladies Home Journal, Cooking

Light, Discover

Sumber : VanScoy (2018)

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik dari Jurnal Ilmiah dan Majalah Populer dilihat dari berbagai kriteria. Maka dengan itu penulis menjabarkan jurnal ilmiah memiliki kriteria, seperti konten yang mendalam dari temuan asli yang ditulis oleh para peneliti, kredensial peneliti disediakan biasanya seorang sarjana atau ahli dalam bidang subjek, pembacanya adalah para mahasiswa dan peneliti, bahasa yang digunakan ialah bahasa khusus yang baku, dalam penyajian datanya biasanya menggunakan grafik, bagan dan tabel;

susunannya terstruktur, akuntabilitasnya diperiksa secara peer-reviewers, Referensi (daftar bibliografi atau daftar yang dikutip) selalu disertakan, Nomor halaman sering berurutan di seluruh volume, contoh seperti Jurnal Psikologi Abnormal dan hampir segala sesuatu dengan Journal dalam judul.

Sedangkan Majalah Populer ialah penelitian sekunder yang informasinya bersifat umum, mungkin mempunyai keahlian subjek atau tidak, pembacanya adalah masyarakat umum dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, di

(32)

dalamnya banyak iklan dan foto yang mengkilap, mungkin tidak menyajikan bukti pendukung atau kesimpulan, dievaluasi oleh staf editorial dan diedit untuk format dan style, referensinya sedikit, dimulai dari halaman satu, contohnya seperti National Geographic.

2.2.3 Jenis-Jenis Jurnal Elektronik

E-journal dapat dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu open access dan closed access menurut Azwar (2013) antara lain:

1. Ketersediaan sumber informasi open acces (bebas akses) dimaksudkan untuk mengurangi kesulitan dalam memperoleh informasi ilmiah, yang tidak semua perguruan tinggi mempunyai dana memadai dalam melanngan informasi ilmiah.

2. Ketersediaan sumber informasi closed access dilakukan pada sebuah perguruan tinggi atau institusi yang mempunyai dana dalam melanggan database informasi ilmiah.

Ashikuzzaman (2018) dari North South University Library, menyatakan bahwa jurnal elektronik dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :

1. Versi CD-ROM Offline, CD-ROM mewakili cara menyimpan sejumlah besar informasi secara digital dengan cara yang mudah dicari dan diambil.

CD-ROM memiliki kapasitas penyimpanan dan keandalan yang tinggi. Ini adalah media hemat biaya untuk menghasilkan penelusuran literatur komputerisasi. Ini portabel dan memiliki kemampuan untuk menyimpan data grafis. Keuntungan paling penting dari CD adalah tidak ada jaringan yang sama yang dapat dibagikan oleh pengguna dalam jumlah tak terbatas.

2. Jurnal Online atau berbasis Internet, Jurnal online tersedia melalui host online karena DIALOG dengan biaya tinggi tidak mungkin menjadi bagian dari koleksi perpustakaan. Karena jurnal online memungkinkan akses remote. Lebih dari satu pengguna bisa menggunakannya bersamaan.

Ini menyediakan akses yang tepat waktu. E-journal mendukung kemampuan pencarian yang berbeda dan menghemat penyimpanan fisik.

(33)

2.2.4 Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Jurnal Elektronik

Ada beberapa hal yang menjadi kelebihan media digital, e-journal menurut Jamaluddin (2015):

1. Ruang dan Waktu, penggunaan media digital baik e-book, e-journal tentu akan sangat menghemat ruang, kita tidak perlu membawa buku- buku tebal yang berat, yang susah mau dibawa dan dibaca setiap saat.

Dengan bentuknya yang digital, pengguna tinggal menyimpan dalam bentuk mass storage device, baik USB, flashdisk, microSD, laptop, atau handphone, dan kemudian bisa membacanya kapan saja.

2. Aksesibilitas, dengan bertumpu pada format digital dan ditopang infrastruktur internet, maka pengguna bisa mengakses file media digital kapan saja dan dimana saja, dan melalui perangkat apa saja.

3. Simplisitas, simpel dan mudah dibawa, ditransfer ke perangkat apapun.

4. Cost dan harga jual yang lebih terjangkau, cost disini meliputi biaya produksi/cetak, perawatan, distribusi, dan lain-lain.

5. Menggalakkan gerakan Go Green, dengan isu global warming yang kuat saat ini dan kita rasakan dampaknya di berbagai belahan dunia, salah satunya anomali cuaca, banjir, dan lain sebagainya, seharusnya menyadarkan kita untuk semakin mencintai lingkungan kita. Data menyebutkan bahwa konsumsi kertas dunia tumbuh 400% dalam 40 tahun terakhir. Sekarang sekitar 4 juta pohon atau 35% dari total pohon yang ditebang dipergunakan di industri kertas. Dalam satu hari ada sampah kertas yang berasal dari 27.000 batang kayu. Dengan membaca e-jurnal berarti kita tidak lagi menggunakan kertas, dengan demikian kita turut mengurangi penebangan pohon yg mendukung go-green.

Selain kelebihan di atas, Siswadi (2008) mengatakan e-journal juga memiliki beberapa kekurangannya, yaitu:

1. Kesulitan membaca layar komputer (difficulty reading computer screens).

Kesulitan ini muncul karena pada saat mengakses e-journals secara bersamaan pengguna membuka windows lainnya. Cara ini berpengaruh juga pada proses download dan hasil akir pencarian.

2. Sering tidak memasukkan indeks dan abstrak (often not included in indexing and abstracting services). Pada umunya artikel yang terdapat di e-journals menyediakan keduanya, tetapi ada juga yang tidak melengkapi salah satunya.

3. Pengarsipan (archiving), beberapa hal yang berkaitan dengan e-journals adalah proses penyimpanan data digitalnya. Perpustakaan perlu menetapkan pilihan apakah akan disimpan sebagai koleksi tersendiri pada

(34)

tempat terpisah atau dibiarkan sesuai dengan kebutuhan pengguna karena bisa diakses kapan saja sepanjang masih dilanggan oleh perpustakaan.

4. Sitasi yang mudah rusak (perishable citation), perubahan URL menjadi akses ke e-journals menjadi terganggu bahkan hilang semuanya.

5. Keaslian (authenticity), sumber dan otoritas material secara umum menjadi perhatian pada akses e-journals. Kredibilitas pembacanya selalu harus diperhatikan oleh e-journals.

6. Mesin pencari mengabaikan file PDF (search engines ignore PDF files), perlu memperhatikan format dari artikel e-journals. Format yang tersedia merupakan copy dari versi jurnal tercetaknya.

Berdasarkan uraian pendapat di atas dapat disimpulakan bahwa pada dasarnya e- journal memiliki keuntungan bagi perpustakaan dan pengguna yaitu menghemat ruang dan waktu, akses melalui internet dimana saja, kapan saja dan melalui perangkat apa saja, simpel dan mudah dibawa, harga jual yang lebih terjangkau dan menggalakkan go green seperti mengurangi pemakaian kertas.

Kelemahan dari e-journal, antara lain adalah kesulitan membaca dalam komputer, sering tidak memasukkan indeks dan abstrak, seharusnya ada pilihan pengarsipan sehingga bisa diakses kapanpun dan dimanapun, sitasi yang mudah rusak akibat perubahan URL, keaslian e-journals masih harus diperhatikan, mesin pencari perlu memperhatikan format dari artikel e-journals seperti file PDF.

2.2.5 Tujuan Penggunaan Jurnal Elektronik

Dalam ruang lingkup perpustakaan penggunaan jurnal elektronik memberikan peran penting bagi perpustakaan dan pengguna perpustakaan. Ansor (2017) mengemukakan beberapa keuntungan bagi pengguna, antara lain :

1. Jurnal elektronik sering kali terbit lebih dulu sebelum jurnal tercetak diterbitkan sehingga distribusi informasi sangat cepat,

2. Content journal selalu mutakhir (update) sesuai dengan perkembangan

(35)

Pada umumnya pengguna perpustakaan membutuhkan informasi yang cepat dan beragam, serta dapat diakses kapan dan dimanapun yang digunakan sebagai pemenuhan tugas kuliah dan sebagai referensi untuk keperluan penelitian, studi kasus, skripsi, tesis dan disertasi, hal ini dikarenakan informasi yang terkandung di e-journal bersifat ilmiah dan dapat mendukung permasalahan ilmiah yang diteliti.

Maka dengan kehadiran e-journal diharapkan mahasiswa atau peneliti harus lebih aktif dalam memanfaatkan jurnal elektronik sebagai referensi karena merupakan bahan rujukan terkini atau up-to-date.

2.3 Database Jurnal Elektronik

Database jurnal elektronik adalah sebuah sistem informasi data berbasis web yang menyajikan jurnal-jurnal elektronik. Menurut Ka (2003) “Database E-Journal adalah jurnal yang hanya diterbitkan dalam bentuk elektronik.”

Adapun yang dimaksud Database Jurnal Elektronik menurut Sulastri (2007), yaitu:

Database Jurnal Ilmiah merupakan metode pengelolaan jurnal berbasis elektronik. Semua naskah tersusun dalam suatu database sehingga mempermudah dalam pengaksesan. Database jurnal berbasis web merupakan salah satu cara untuk melakukan publikasi jurnal lewat internet. Bahkan beberapa penyedia layanan publikasi jurnal lewat internet yang terkenal seperti IEEE dan Science Direct meminta pembaca untuk membayar untuk dapat mengakses jurnal-jurnal yang tersedia.

Sedangkan menurut Masters (2009, 292) menjelaskan “An increasing number of databases are available over the internet and can be accessed through local

(36)

libraries or by subscription from a vendor such as EBSCO Publishing, which provides access to online databases and e-journals.”

Masters menjelaskan di atas bahwasannya database dapat diakses dengan internet melalui perpustakaan atau dengan berlangganan dari vendor seperti EBSCO yang menyediakan akses ke database online dan e-journal. Database yang dimaksud Masters adalah Database Jurnal Elektronik.

Dari tiga pendapat diatas maka dapat disimpulkan Database Jurnal Elektronik adalah sebuah database online yang menyediakan akses ke jurnal-jurnal dalam bentuk elektronik diakses dengan internet melalui perpustakaan yang sudah berlangganan.

2.4 Vendor Jurnal Elektronik

Dalam memenuhi penyediaan jurnal elektronik perpustakaan tentu membutuhkan jasa vendor. Menurut lembaga ISACA (2013, 11) menjelaskan “Vendor adalah pihak ketiga yang memasok produk atau layanan ke suatu perusahaan. Produk atau layanan ini dapat berupa alih daya, perangkat keras, perangkat lunak, layanan, komoditas, dll.” Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Vendor diartikan sebagai penjaja.

Pada umumnya institusi perpustakaan berada dalam tekanan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dengan segala keminiman dana dan sumber daya manusia Di samping itu banyak penjaja yang memikat keuntungan dari kesempatan ini dengan lebih menunjukkan layanan yang lebih besar

(37)

memperluas koleksi dengan tetap menyesuaikan harga Grosir pengecer dan lainnya merupakan sumber utama yang menyediakan bahan untuk koleksi perpustakaan Namun pustakawan lebih merujuk kepada penjaja daripada grosir.

Menurut Yulia dalam Suharti (2018) Hal ini disebabkan beberapa alasan antara lain:

1. Dengan melalui penjaja, semua judul-judul yang berasal dari berbagai penerbit hanya melalui satu jalur yaitu penjaja.

2. Penjaja tidak hanya menerima pesanan dari perpustakaan saja, tetapi lebih dari satu mereka juga menindak lanjuti dengan membantu memecahkan masalah yang mungkin timbul dalam transaksi pesan memesan.

Penjelasan dari alasan di atas adalah penjaja membeli bahan bacaan dalam jumlah yang tidak sedikit dari berbagai macam penerbit kemudian penjaja menjajakan duplikatnya untuk perpustakaan dan toko buku. Karena penjaja membeli dalam produk yang tidak sedikit mereka mendapatkan diskon yang besar dari penerbit ketika pemborong dapat menjajakan bukunya. Pada saat konsumen menerima daftar biaya yang sudah di diskon harganya oleh produsen namun yang didapatkan jauh lebih sedikit dari yang penjaja terima. Jika perpustakaan membeli ke toko buku langsung dari penerbit mungkin potongan harga akan lebih tinggi atau sama tinggi. Setiap jurnal yang terbit harus melewati proses metode peer review. Metode ini telah berabad abad menjadi budaya dari jurnal ilmiah, untuk menjadi bagian dari proses siklus informasi dari siklus penerbitan yang mengaitkan berbagai kelompok dan mempunyai ciri khas. Proses ini terhubung langsung dengan pelaksanaan penelitian yang termasuk dari inti aktivitas dalam masyarakat ilmiah. Secara sederhana dan umum proses siklus ini dapat dilihat dalam bentuk gambar sebagai berikut :

(38)

Gambar 2.2 Siklus Peer Review Sumber: Mabe (2007)

Gambar di atas menunjukkan bahwa komunikasi ilmiah terdiri di tiga tempat.

Pertama yang mengaitkan penerbitan, komunikasi dimulai dari kantor editor jurnal ke penerbit selanjutnya ke vendor selanjutnya tiba di perpustakaan dan langsung dimanfaatkan oleh pembaca. Kedua komunikasi antar pengarang dengan editor dan ilmuwan yang melaksanakan peer review antar pengarang dengan penerbit. Ketiga komunikasi antar pengarang, editor, rekan-rekan ilmuwan dan pembaca di dalam lingkungan akademik yang juga mengaitkan perpustakaan.

Akhir-akhir ini penerbit dan vendor memiliki rencana baru yaitu Big Deal Pendit (2008, 51) menjelaskan bahwasannya "Yaitu satu paket akses digital ke seluruh jurnal yang ada dalam daftar mereka dengan harga sedikit lebih mahal daripada berlangganan beberapa jurnal saja." Rencana pemasaran ini umumnya disertai dengan usulan berlangganan sekalian sampai beberapa tahun. Dengan Big Deal perpustakaan perguruan tinggi bisa meningkatkan total jurnal yang ingin

(39)

beberapa ketentuan Big Deal yang bermaksud 'mengikat' sebuah perpustakaan pada penerbit tertentu. Contohnya, ada kewajiban untuk bergabung dalam kontrak yang berjenjang lama seminimya hanya tiga tahun. Serta ada perjanjian untuk tidak mengatakan kepada siapapun berapa semestinya harga berlangganan yang harus dibayar perpustakaan. Maksudnya untuk meminimkan barangkali perpustakaan akan saling bertukar informasi harga. Kemudian ada prasyarat yang menyusahkan apabila barangkali perpustakaan menghentikan jurnal yang sudah dilanggan. Dari sudut sistem bisnis di atas kenyataannya lebih menguntungkan kelompok penerbit dan vendor.

2.5 Bisnis dan Kapitalisme Database Jurnal Elektronik

Bisnis database online ini adalah bisnis informasi yang cukup menjanjikan, bisa dilihat dari semakin banyaknya penyedia jasa database yang menyediakane- journal dan e-book.

Saat ini sudah tersedia beberapa database online e-journal. Database online yang populer di Indonesia antara lain ProQuest, EBSCO, Emerald, Sage, Jstor, E-Brary dan masih banyak lagi database lainnya. Database-database tersebut menyediakan artikel, abstrak e-journal dan e-book yang dapat di akses melalui web yang disediakan penyedia jasa database.

Jika ingin mengakses informasi yang ada di database tersebut masyarakat harus menyediakan dana yang besar. Biaya langganan berbagai database tersebut berkisar puluhan dan bahkan sampai ratusan juta.

(40)

Walaupun harga database tersebut menjangkau puluhan atau ratusan juta, banyak perpustakaan yang terpaksa berlangganan database disebabkan untuk memenuhi kebutuhan pemustaka. Khususnya bagi perpustakaan institusi perguruan tinggi, kebutuhan pemustaka akan artikel ilmiah membuat perpustakaan terpaksa untuk melanggan database e-journal tersebut. Bahkan perpustakaan perguruan tinggi berlangganan database tidak hanya satu namun banyak lebih dari satu walaupun materi dan pembahasannya ada yang sama. Maka dengan itu perpustakaan harus menjatah dana yang cukup besar untuk terus berlangganan jasa database online tersebut.

Dengan kondisi seperti ini maka hanya perpustakaan yang memiliki dana cukup besar yang mampu berlangganan database e-journal. Maka secara tidak langsung di dalam dunia perpustakaan muncul kapitalisme informasi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Kapitalisme merupakan sistem dan paham ekonomi (perekonomian) yang modalnya (penanaman modalnya, kegiatan industrinya) bersumber pada modal pribadi atau modal perusahaan swasta dengan ciri persaingan dalam pasaran bebas.

Apabila kapitalisme disatukan dengan kata informasi menurut Hakim (2015) mengatakan yaitu :

Kapitalisme Informasi dapat dimaknai sebagai usaha untuk menghimpun informasi kemudian mendistribusikan informasi tersebut, di mana untuk menghimpun informasi tersebut digunakan modal pribadi atau perusahaan swasta dan terjadi persaingan bebas di antara penyedia informasi tersebut.

Kapitalisme informasi akan lebih berbahaya apabila pihak penyedia database e-

(41)

Perpustakaan tidak memiliki hak untuk tawar menawar menetapkan harga beli informasi akan tetapi harga tersebut akan dikembalikan ke pasar. Apabila kondisi ini terus terjadi maka perpustakaan akan dirugikan karena harga dari informasi disesuaikan dari pasar.

Dengan demikian saat ini sudah terjadi kesenjangan dalam peluang akses informasi. Bagi perpustakaan yang memiliki dana cukup besar bisa menikmati informasi yang terhimpun dalam berbagai database jurnal elektronik. Sedangkan bagi perpustakaan kecil yang tidak cukup dana untuk membeli database, mereka hanya bisa melihat perkembangan informasi tanpa mendapatkan manfaat dari perkembangan informasi tersebut.

(42)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode konten analisis. Adapun pengertian deskriptif menurut Sugiyono (2017, 147) yaitu “Statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.”

Pada penelitian ini penulis akan membanding konten muatan dari 2 databasee- journalberbeda yang memiliki bidang ilmu yang sama yaitu ilmu perpustakaan dan informasi dalam database ProQuest dan Emerald. Penulis akan mengecek dari coverage (cakupan subjek) dan back issue (volume) koleksi e-journal yang ada pada kedua database tersebut.

3.2 Unit Analisis

Unit analisis merupakan sesuatu yang berhubungan dengan fokus/komponen. Unit analisis digunakan oleh peneliti agar validitas dan reabilitas penelitian dapat terjaga. Unit analisis menurut Morrisan (2017, 48) “Seluruh hal yang kita teliti untuk mendapatkan penjelasan ringkas mengenai keseluruhan unit dan untuk menjelaskan berbagi perbedaan diantara unit analisis tersebut.”

(43)

Dalam penelitian ini yang menjadi unit analisis adalah judul-judul jurnal dari database ProQuest yang berjumlah 127 judul dan Emerald yang berjumlah 54 judul dengan subjek Ilmu Perpustakaan dan Informasi.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2017, 137) menjelaskan “Teknik pengumpulan data merupakan cara- cara yang dilakukan untuk memperoleh data dan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam penelitian.”

Teknik Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan secara sistematis dengan :

1. Melakukan pencarian yaitu penelusuran dengan cara membuka databasee- journal ProQuest dan Emerald. Data yang diperoleh adalah data primer yaitu konten (muatan)dan data back issuee-journalpada database tersebut.

2. Studi kepustakaan yaitu penulis mengumpulkan data dengan membaca literatur dan buku buku yang berkaitan dengan masalah yang ingin diteliti.

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menurut Arikunto (2016, 203) adalah “Alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.”

Instrumen penelitian digunakan sebagai alat pengumpulan data, dan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa dokumentasi, yaitu tabel pengumpulan data dan tabel analisis data.

(44)

Menurut Arikunto (2016, 201) “Pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis besar atau kategori yang akan dicari datanya.” Maka dari itu dalam penelitian ini penulis membuat pedoman dokumentasi yang merupakan tabel pengolah data dan tabel analisis data sebagai berikut :

Tabel 3.1 Pengumpulan Data

Judul Jurnal Emerald ProQuest

A . . . Z

Instrumen penelitian juga dilihat dari SCIMAGO dibidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang paling banyak bereputasi diantara 2 database e-journal tersebut seperti ProQuest dan Emerald.

3.5 Analisis Data

Dalam melakukan analisis data pada penelitian ini langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Data diperoleh dari pencarian pada database ProQuest dan Emerald.

Kedua database ini di riset dengan membuat daftar tabel 3.1.

2. Membuat tabel pengumpulan (tabel 3.1) berdasarkan data yang akan di evaluasi. Penulis menggabungkan data judul-judule-journal yang terdapat

(45)

3. Setelah itu penulis akan menyusun seluruh jurnal sesuai dengan abjad judul e-journal yang terdapat pada database ProQuest dan Emerald.

4. Kemudian setelah terkumpulnya data maka penulis bisa mengevaluasi jumlah jurnal yang sama pada keduadatabase yang berbeda.

5. Lalu setelah didapatkan banyaknya kesamaan e-journal. Kemudian penulis akan melihat kelengkapan pada jurnal tersebut dan membandingnyadengan membuat tabel 3.2. Selanjutnya penulis akan menampilkan datanya dalam versi grafik.

Berawal dari sini penulis akan dapat mendeskripsikan database apa yang amat banyak memiliki kesamaan pada judul dan database apa yang dalam bidang kajian Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang amat baik untuk dilanggan di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara.

Tabel 3.2 Analisis Data

Judul Jurnal

ProQuest Emerald Ket.

Tahun Volume Issue Tahun Volume Isssue

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Database ProQuest

(46)

ProQuest adalah gabungan perusahaan yang dimulai oleh seorang inovator yang terinspirasi untuk menyelesaikan tantangan bagi perpustakaan atau peneliti.

Sebagai pusat kewirausahaan, sejarah kolektif ProQuest memetakan evolusi industri informasi, dari awal mula profesi perpustakaan melalui pergeseran tanpa henti dari sumber cetak ke elektronik.

Dalam Penelitian ini penulis mengambil data pada database ProQuest di bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi, lebih spesifiknya penulis mengambil data di Publisher Database ProQuest. Publisher Database ProQuest menyediakan akses ke kunci judul mengenai subjek Ilmu Perpustakaan dan Informasi, seperti berikut:

Jurnal full-text:

- Aslib Journal of Information Management - Digital Library Perspectives

- European Journal of Information Systems - Journal of Classification

- Journal of Information Technology - Library Trends

- Online Information Review - Reference Service Review - Revista Bibliotecii Nationale - School Libraries in Canada Majalah full-text:

- DTTP, Documents to the People

- The Horn Book Guide to Children’s and Young Adult Books - Information Standards Quarterly

- Library Leadership & Management (online) - Public Libraries

Analisis full-text termasuk laporan marketing and industry:

- Bulletin of the Center for Children’s Books - Copyright & New Media Law Newsletter - Information Outlook

- Publishers Weekly

(47)

- Bibliothek Forschung und Praxis - College & Research Libraries - Education for Information

- Journal of Academic Librarianship - Journal of Hospital Librarianship Cakupan Subjek:

- Library and Information Science

Database memberi pengguna akses full-text ke sejumlah publikasi yang relevan dengan Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Ini mencakup berbagai judul dan topik yang relevan dengan studi teoritis dan terapan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, termasuk publikasi Trade Journal yang ditujukan untuk profesi perpustakaan serta Scholarly Journals.

Jumlah seluruh publikasi yang dapat dilihat terdapat 139 konten yang terdiri dari Scholarly Journals 103, Trade Journals 24, Magazines 6, Other Sources 1, Conference Papers &Proceedings 3, Books 1 dan Reports 1.

Gambar 4.1 Konten Publikasi pada database ProQuest 4.1.1 Kesamaan Konten pada Database ProQuest

(48)

Untuk mempermudah perbandingan konten yang sama antara database ProQuest dengan Emerald maka penulis membatasi sumber tipenya, yakni dari source type yang bersifatTrade Journals dan Scholarly Journals – full-text only, penulis menggunakan cakupan subjek Library and Information Science.

Maka diperoleh hasil pembatasan konten yang penulis teliti pada database ProQuest sebanyak 127 atau 78,8% dari semua publikasi yang terdapat pada database tersebut. Setelah memperolehkeseluruhan data yang akan diteliti maka penulis selanjutnya melakukan penelitian dengan membanding konten pada database Emerald maka diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 4.1 Indikator ProQuest

ProQuest Emerald

Jumlah Jurnal 127 55

Jurnal yang sama - 21

- Data jurnal yang sama pada Emerald : 21 - Total kesamaan jurnal : 21 atau 16,5%

(49)

Gambar 4.2 Persentase konten yang sama pada ProQuest

4.1.2 Perbandingan Kelengkapan dari Konten yang Sama pada ProQuest Setelah penulis mendapatkan data berapa banyak konten yang sama, selanjutnya penulis melakukan penelitian lebih dalam untuk membanding kelengkapan issue dari jurnal-jurnal yang sama pada database ProQuest dengan Emerald.

Selanjutnya penulis akan membanding tahun pertama jurnal diterbitkan dari keduadatabase, issue dan volume yang pertama ada hingga yang terbaru. Dari penelitian tersebut, maka diperoleh data sebagai berikut:

- Jurnal yang lebih lengkap dari konten yang sama : 12 : 57%

- Jurnal yang sama lengkap dari konten yang sama : 0

- Jurnal yang tidak lebih lengkap dari konten yang sama : 9 : 43%

16%

84%

Konten yang sama pada Emerald Konten yang beda pada Emerald

(50)

Gambar 4.3 Persentase kelengkapan konten yang sama pada ProQuest 4.1.3 Impact FactorKonten Jurnal ProQuest pada SCImago

Setelah mengetahui perbandingan konten yang tersedia dan kelengkapan konten, selanjutnya penulis melihat impact factor konten jurnal pada website SCImago Scientific Journal Rangkings (SJR). Maka diketahui ProQuest tidak memiliki konten yang ber-impact factor di SCImago bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi.

4.2 Database Emerald

Emerald adalah penerbit global yang menghubungkan penelitian dan praktik untuk kepentingan masyarakat. Dengan pengalaman penerbitan hampir 50 tahun, Emerald mengelola portofolio hampir 300 jurnal dan lebih dari 2.350 buku dan volume buku seri.

57%

0%

43%

Lebih Lengkap Sama Lengkap Tidak Lengkap

(51)

Gambar 4.7 Konten Publikasi pada database Emerald

Emerald mengutamakan kualitas yaitu kualitas tertinggi double-blind peer review.

Emerald berkembang lebih dari 100.000 penasihat, penulis dan editor, serta hampir 5.000 pelanggan di 120 negara di seluruh dunia.

Emerald merupakan anggota dari Global Leadsible Intiative (GRLI) dan secara aktif mendukung penelitian dan pendidikan di seluruh dunia dengan sejumlah penghargaan dan hibah penelitian.

Emerald berkolaborasi secara erat dengan sejumlah organisasi dan asosiasi akademis dan perusahaan di seluruh dunia, termasuk: Association and Advance Collegiate Schools of Business (AACSB), the Academy of Management, the International Federation of Library Associations (IFLA), the American Library Association (ALA), the european Foundation for Management Development (EFMD), CEEMAN (Central and East European Management Development Association), amongst others.

Database Emerald mencakup beberapa subjek, sebagai berikut:

(52)

Tabel 4.2 Cakupan Subjek pada Database Emerald Accounting & Finance Economics

Education Engineering

Health & Social Care HR & Organizational Behavior Information & Knowledge Management Library Studies

Management Science & Operations Marketing Property Management & Built

Environment

Public Policy & Environmental Management

Sociology Strategy

Tourism & Hospitaly Transport

Untuk memudahkan penulis maka cakupan subjek jurnal yang diteliti dibatasi, sebagai berikut :

Tabel 4.3 Pembatasan Cakupan Subjek pada Penelitian

Information Science Information behaviour and Retrieval Information Literacy Information user Studies

Information Delivery Indexing, Classification and Cataloguing Metadata and Taxonomies Information Systems

Information Repositories Digital Information and Communication Information Policy and Governance Web Science

Data Studies Library and Information Services

Records Management Archives

Curation Preservation

Reference Service Researcher Services

Library Assessment Collection Building and Management

Librarianship Library Management

Learning Science

4.3.1 Kesamaan Konten pada Database Emerald

Setelah diperoleh hasil batasan konten yang akan diteliti oleh penulis pada database Emerald sebanyak 55 atau 34,2% dari semua jurnal yang terdapat pada database tersebut. Setelah memperolehkeseluruhan data yang akan diteliti maka penulis melakukan penelitian dengan membanding konten pada database Emerald

(53)

Tabel 4.4 Indikator Emerald

ProQuest Emerald

Jumlah Jurnal 127 55

Jurnal yang sama 21 -

- Data jurnal yang sama pada Emerald : 21 - Total kesamaan jurnal : 21 atau 38,8%

Gambar 4.2 Persentase konten yang sama pada Emerald

4.3.2 Perbandingan Kelengkapan dari Konten yang Sama pada Emerald Setelah penulis mendapatkan data berapa banyak konten yang sama, selanjutnya penulis melakukan penelitian lebih dalam untuk membanding kelengkapan issue dari jurnal-jurnal yang sama pada database Emerald dengan database ProQuest.

Selanjutnya penulis akan membanding tahun pertama jurnal diterbitkan dari keduadatabase, issue dan volume yang pertama ada hingga yang terbaru. Dari penelitian tersebut, maka diperoleh data sebagai berikut:

- Jurnal yang lebih lengkap dari konten yang sama : 9 : 43%

39%

61%

Konten yang sama pada ProQuest Konten yang beda pada ProQuest

Gambar

Gambar 2.1 Tingkatan Data
Tabel 2.1 Perbandingan Jurnal Elektronik dan Jural Tercetak
Tabel 2.2 Karakteristik Perbandingan Jurnal Ilmiah dengan Majalah Populer   Criteria  Scholarly Journal  Popular Magazine
Gambar 2.2 Siklus Peer Review  Sumber: Mabe (2007)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada indikator perilaku seksual sedang, sebanyak 14% responden remaja tunagrahita membenarkan bahwa hubungan seks boleh dilakukan remaja sebagai ekspresi cinta yang

Berdasarkan hasil uji Kendall Tau diperoleh nilai signifikansi 0,000 berarti nilai signifikansi <0,005 yang berarti ada hubungan antara stress hospitalisasi

Jenis dan jumlah senyawa Pb yang dikeluarkan dari pembakaran bensin dari kendaraan bermotor dapat dilihat pada tabel 3 di

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pengelolaan sampah antara lain jumlah personil dan sarana prasarana masih sangat terbatas, operasional pengangkutan yang belum optimal,

Oleh karena itu untuk mengatasi kesulitan yang di alami siswa, maka dapat di lakukan analisis kesalahan secara mendetail pada materi pecahan yang berbentuk

60 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan 'Aisyiyah Bandung Bandung 1 61 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Kencana Bandung 1 62 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dharma Husada Bandung 1

Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah membuat sistem pembelajaran jarak jauh yang dapat digunakan peserta didik/mahasiswa, pengajar/dosen untuk melakukan

Observasi memberikan pengetahuan baru dalam pelaksanaan pembelajaran Islam di SMP Negeri 1 Batu Brak dan SMP Negeri Satu Atap 1 Batu Brak, Oktober - Desember 2015.. sehingga