• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Efektivitas Program Pembiayaan Qardhul Hasan bagi Perkembangan Usaha Mikro

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Efektivitas Program Pembiayaan Qardhul Hasan bagi Perkembangan Usaha Mikro"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

34 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah pada bab sebelumnya, yaitu “Analisis Efektivitas Program Pembiayaan Qardhul Hasan bagi Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) (Studi pada Baitul Maal Al-Amin Kelurahan Kedungkandang Binaan Badan Amil Zakat Nasional Kota Malang)”, maka jenis dan pendekatan penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :

Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif kuantitatif, dimana Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimulai dengan asumsi dan penggunaan kerangka penafsiran/teoritis yang membentuk atau memengaruhi studi tentang permasalahan riset yang terkait dengan makna yang dikenakan oleh individu maupun kelompok pada permasalahan sosial atau manusia

66. Dalam penelitian ini, data yang dicari adalah data terkait efektifitas pembiayaan qardhul hasan yang ada di Baitul Maal Al-Amin Kelurahan Kedungkandang dan perkembangan usaha anggota pembiayaan.

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan studi kasus yang merupakan jenis penelitian kualitatif yang penelitinya mengeksplorasi kehidupan nyata, system terbatas kontemporer (kasus) atau beragam system terbatas (berbagai kasus), melalui pengumpulan data yang detail dan mendalam yang melibatkan beragam sumber informasi atau sumber informasi majemuk (misalnya, pengamatan, wawancara, bahan audiovisual, dan dokumen dan berbagai laporan),

66 John W. Creswell, Penelitian Kualitatif & Desain Riset. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), 59.

(2)

dan melaporkan kasus dan tema kasus67. Pendekatan ini dilakukan dengan cara melakukan observasi serta wawancara di Baitul Maal Al-Amin Kelurahan Kedungkandang terkait efektifitas pembiayaan program pembiayaan qardhul hasan bagi perkembangan usaha mikro. Adapun beberapa alasan yang melatarbelakangi penggunaan pendekatan ini adalah sebagai berikut:

1) Peneliti melakukan wawancara kepada Baitul Maal Al-Amin Kelurahan Kedungkandang terkait efektifitas pembiayaan program pembiayaan qardhul hasan bagi perkembangan usaha mikro.

2) Peneliti melakukan pengamatan terkait dampak yang dirasakan nasabah pelaku usaha mikro Baitul Maal Al-Amin Kelurahan Kedungkandang setelah mendapatkan pembiayaan qardhul hasan.

Peneliti menemukan berbagai macam prosedur pelaksanaan pembiayaan qardhul hasan di Baitul Maal Al-Amin Kelurahan Kedungkandang dan perkembangan usaha nasabah setelah mendapatkan pembiayaan.

Sedangkan format dalam penelitian kuantitatif ini termasuk penelitin survei yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi dengan cara menyusun daftar pertanyan yang diajukan pada responden. Dalam penelitian survey digunakan untuk meneliti gejala suatu kelompok atau perilaku individu.

3.2 Fokus Penelitian

Dalam keterbatasan waktu, dana dan tenaga dalam melakukan penelitian ini, maka peneliti melakukan fokus penelitan. Fokus penelitian dilakukan dengan memfokuskan inti dari penelitian suatu objek atau situasi sosial tertentu. Dalam penelitian yang berjudul “Analisis Efektivitas Program Pembiayaan Qardhul

67 John W. Creswell, Penelitian Kualitatif & Desain Riset. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), 135.

(3)

Hasan bagi Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) (Studi pada Baitul Maal Al Amin Kelurahan Kedungkandang Binaan Badan Amil Zakat Nasional Kota Malang)” maka, penelitian ini memfokuskan pada beberapa hal diantaranya; bagaimana efektifitas pembiayaan qardhul hasan di Baitul Maal Al- Amin yang sudah berjalan selama 3 tahun terakhir dari awal berdirinya di tahun 2015 hingga akhir 2017. Kemudian fokus yang kedua adalah pada dampak yang terjadi bagi usaha nasabah pembiayaan qardhul hasan setelah mendapatkan pembiayaan. Dalam hal jenis usaha nasabah pembiayaan qardhul hasan peneliti hanya memfokuskan pada usaha mikro karena setelah melihat jenis-jenis usaha yang yang dimiliki oleh nasabah merupakan jenis usha mikro dan belum tergolong dari usaha kecil dan menengah.

3.2 Sumber Data

Data merupakan sekumpulan informasi. Dalam penelitian ini sebuah informasi digunakan sebagai bahan penelitian dimana peneliti berupaya untuk mendapatkan informasi tersebut dengan berbagai sumber diantaranya:

1) Sumber Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh dengan survei lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data original68. Metode pegumpulan data original dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data primer pasif dan aktif yaitu pasif dengan observasi lapangan dan aktif dengan wawancara serta kuesioner. Observasi lapangan dilakukan dengan mendatangi objek penelitian yaitu di Baitul Maal Al-Amin Kelurahan

68 Mudrajat Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. (Jakarta: Erlangga, 2014), 148.

(4)

Kedungkandang serta mendatangi beberapa usaha nasabah sebagai penerima pembiayaan qardhul hasan. Kemudian wawancara juga diajukan kepada pengelola Baitul Maal dan pelaku usaha pembiayaan qardhul hasan di Kelurahan Kedungkandang.

Sedangkan kuesioner diajukan kepada anggota pembiayaan qardhul hasan untuk mengetahui perkembangan usaha anggota setelah mendapatkan pembiayaan.

2) Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data69. Dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan adalah beberapa laporan-laporan terkait pembiayaan qardhul hasan yang ada di Baitul Maal Al-Amin Kelurahan Kedungkandang.

Kemudian dokumentasi sebagai pelengkap bukti-bukti yang dikumpulkan peneliti dari observasi dan wawancara.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulannya.70 Populasi subjek dalam penelitian ini adalah semua anggota pembiayaan qardhul

69 Mudrajat Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. (Jakarta: Erlangga, 2014), 148.

70Ibid. hlm 8

(5)

hasan di Baitul Maal Al Amin kelurahan Kedungkandang yang berjumlah 256 anggota.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang digunakan untuk penelitian. Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul mewakili dan harus valid, yaitu bisa mengukur sesuatu yang seharusnya diukur. Sampel dalam penelitian ini adalah anggota pembiayaan qardhul hasan di Baitul Maal Al Amin Kelurahan Kedungkandang. Jumlah sampel ditentukan berdasarkan rumus Slovin71 yaitu

n = N

1+(Nxe2)

dimana:

n = Ukuran sampel

N = Populasi (Jumlah Nasabah Bank Syariah Mandiri Batu Malang) e = taraf kesalahan

n = 256

1+(256x0,12)

n = 4935 3,56

n = 71,9 dibulatkan menjadi 80

71Sujarweni V. Wiratna, Metode Penelitian-Ekonomi & Bisnis. Yogyakarta: Pustaka Baru Press 2015 hlm 82

(6)

Dari perhitungan diatas, terdapat sampel sebanyak 80 responden/anggota, agar memudahkan peneliti dalam melakukan pengolahan data dan untuk mengantisipasi apabila terdapat jawaban dari responden yang kurang relevan.

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan sampel random sederhana yang merupakan teknik penentuan sampel yang mana setiap elemen dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih72.

3.4 Variabel Penelitian

Perkembangan Usaha (X1)

Perkembangan usaha merupakan suatu bentuk usaha kepada usaha itu sendiri agar dapat berkembang menjadi lebih baik lagi dan agar mencapai pada satu titik atau puncak menuju kesuksesan. Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel perkembangan usaha adalah

1. Peningkatan Omset Penjualan 2. Pertumbuhan Tenaga Kerja 3. Pertumbuhan Pelanggan 4. Perluasan Tempat

Setiap item diukur dengan menggunakan skala likert mulai dari 1 untuk sangat tidak setuju sampai 5 untuk sangat setuju. Item pernyataan yang akan dipergunakan untuk mencari perkembangan usaha adalah

1. Terjadi peningkatan pendapatan setelah mendapatkan pembiayaan.

72Mudrajat Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. (Jakarta: Erlangga, 2014), 148.

(7)

2. Pelanggan saya semakin meningkat setelah adanya pembiayaan.

3. Tenaga kerja pada usaha saya semakin meningkat karena usaha saya semamin berkembang.

4. Tempat usaha saya semakin luas karena usaha saya semakin berkembang.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan sumber yang beragam yakni wawancara, observasi dan dokumentasi dan kuesioner. Adapun metode pengumpulan data tersebut adalah:

1) Wawancara

Metode wawancara merupakan instrumen pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung kepada responden, oleh pengumpul data dengan tujuan untuk memperoleh jawaban secara langsung dari responden sehubungan dengan obyek penelitian, sehingga dapat memperoleh informasi yang valid dengan bertanya langsung kepada responden73.

Hal ini peneliti melakukan wawancara dengan pengurus Baitul Maal Al- Amin Kelurahan Kedungkandang Binaan BAZNAS Kota Malang terkait pelaksanaan pembiayaan al Qardhul Hasan meliputi kegunaan dari program pembiayaan al Qardhul Hasan , ketepatan dan obyektifitas pelaksanaan pembiayaan al Qardhul Hasan , ruang lingkup dalam pembiayaan qardhul hasan yang ada di Baitul Maal Al Amin, akuntabilitas dari pelaksanaan pembiayaan al Qardhul Hasan , efektifitas biaya yang dikeluarkan dalam

73 John W. Creswell, Penelitian Kualitatif & Desain Riset. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), 155.

(8)

pelaksanaan pembiayaan al Qardhul Hasan , serta ketepatan waktu dalam pelaksanaan pembiayaan al Qardhul Hasan . Tak hanya itu, peneliti juga melakukan wawancara kepada nasabah pelaku usaha mikro Baitul Maal Al- Amin Kelurahan Kedungkandang terkait perkembangan usaha setelah mendapatkan pembiayaan al Qardhul Hasan dari Baitul Maal Al Amin.

2) Observasi

Observasi berarti pengamatan atas fenomena di lapangan melalui kelima indra peneliti74. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik observasi partisipatif, dimana peneliti sendiri bertindak sekaligus sebagai instrumen pengumpul data meskipun belum sepenuhnya lengkap sehingga dengan demikian peneliti dapat menyaksikan secara langsung dan dapat lebih menghayati keadaan yang sebenarnya di lapangan.

Dalam hal ini, peneliti melakukannya dengan cara melihat langsung pelaksanaan pembiayaan qardhul hasan yang dilakukan oleh Baitul Maal Al- Amin Kelurahan Kedungkandang Binaan BAZNAS Kota Malang serta perkembangan usaha mikro nasabah Baitul Maal Al-Amin Kelurahan Kedungkandang untuk menganalisis efektifitas pembiayaan qardhul hasan sesuai dengan data yang diperoleh dari wawancara.

3) Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu biasanya berbentuk gambar, tulisan, atau karya-karya monumental dari seseorang75. Dalam penelitian ini peneliti mengambil beberapa sumber data melalui

74Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2015), 231.

75 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2015), 240.

(9)

dokumen seperti laporan pembiayaan qardhul hasan Baitul Maal Al-Amin, beberapa foto bukti observasi, majalah Baitul Maal Al-Amin Kelurahan Kedungkandang dan lain sebagainya.

4) Kuesioner

Penggalian data penelitian ini melalui kuesioner. Pengumpulan data jika menggunakan kuesioner, dibuat sejumlah pertanyaan untuk diisi oleh responden76. Pengumpulan data dilakukan secara langsung ke Baitul Maal Al Amin Kelurahan Kedungkandang untuk menghimpun data faktual dalam rangka pengujian hipotesis agar diperoleh data primer, teknik yang dilakukan adalah dengan membagikan kuesioner yaitu suatu lembaran isian yang di dalamnya berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden.

Data-data yang diperoleh kemudian diolah, dianalisis dan diambil kesimpulan.

Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu persepsi kemudahan penggunaan, persepsi keamanan dan minat menggunakan mobile banking diukur menggunakan instrument kuesioner. Semua pertanyaan dalam kuesioner tersebut dinilai dengan skala Likert.

3.6 Skala Pengukuran

Penelitian ini menggunakan skala Likert, yang berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak senang, dan baik-tidak baik.77 Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadian titik untuk menyusun item instrumen yang berupa pertanyaan atau

76Sujarweni V. Wiratna, Metode Penelitian-Ekonomi & Bisnis. Yogyakarta: Pustaka Baru Press,2015 hlm: 71

77Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta: PT Rajawali Pers, 2014. Hlm 70

(10)

pernyataan. Untuk keperluan analisis kuantitatif, disediakan lima pilihan skala dengan kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.1 Kriteria Skala Pengukuran

No Jawaban Kode Bobot

1 Sangat Tidak

Setuju STS 1

2 Tidak Setuju TS 2

3 Ragu-ragu R 3

4 Setuju S 4

5 Sangat Setuju SS 5

3.7 Teknik Analisa Data

Analisis data kualitatif yang populer digunakan oleh para peneliti adalah Analisis Data Model Interaktif dari Miles dan Huberman. Pada saat penyususun laporan dari hasil data-data dilapangan untuk menganalisis data kualitatif perlu adanya keabsahan data sebagai validitas dan reliabilitas dari hasil penelitian.

Setelah keabsahan data sudah dipenuhi, selanjutnya melakukan analisis data. Ada beberapa teknik analisis data sebagai berikut78 :

1) Pengumpulan data

Pengumpulan data dalam hal ini berupa data-data mentah dari hasil penelitian, seperti: hasil wawancara, observasi, dokumentasi dan sebagainya79. Pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara karena data yang diambil bersifat deskriftif dan tidak berupa angka, sehingga diperlukan teknik

78 Miles, MB dan AM Huberman dalam Ivanovich Agusta. “Teknik Pengumpulan dan Analisis data Kualitatif”. Makalah disampaikan dalam pelatihan metode kualitatif di Pusat Penelitian Sosial Ekonomi. Litbang Pertanian, Bogor, 27 Pebruari 2003.

79 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2015), 225.

(11)

wawancara yaitu mengajukan pertanyaan secara langsung kepada responden agar mendapatkan informasi yang valid dari responden.

Kemudian teknik observasi yang dilakukan peneliti bertujuan untuk menguatkan data yang telah diambil ketika wawancara. Sehingga data akan lebih valid. Dalam observasi juga memungkinkan peneliti untuk dapat memperoleh data yang tidak didapatkan di wawancara.

Setelah wawancara dan observasi dilakukan, maka akan lebih baik jika didukung dengan dokumen-dokumen penting yang berkaitan. Karenanya, peneliti melakukan dokumentasi yaitu catatan peristiwa yang sudah berlalu untuk memperkuat data yang diambil.

Pengumpulan data dilakukan di Baitul Maal Al-Amin Kelurahan Kedungkandang Binaan BAZNAS Kota Malang. Hal ini dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi kepada sejumlah pengurus dan pelaku usaha mikro pembiayaan qardhul hasan Baitul Maal Al-Amin Kelurahan Kedungkandang Binaan BAZNAS Kota Malang terkait pelaksanaan pembiayaan qardhul hasan meliputi kegunaan dari program pembiayaan qardhul hasan, ketepatan dan obyektifitas pelaksanaan pembiayaan qardhul hasan, ruang lingkup dalam pembiayaan qardhul hasan yang ada di Baitul Maal Al Amin, akuntabilitas dari pelaksanaan pembiayaan qardhul hasan, efektifitas biaya yang dikeluarkan dalam pelaksanaan pembiayaan qardhul hasan, ketepatan waktu dalam pelaksanaan pembiayaan qardhul hasan serta perkembangan usaha anggota qardhul hasan Baitul Maal Al Amin Kelurahan Kedungkandang.

(12)

2) Reduksi data

Setelah data terkumpul dari hasil observasi, wawancara, catatan lapangan, serta bahan-bahan data lain yang ditemukan di lapangan maka, peneliti melakukan reduksi data yaitu merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal penting kemudian dicari tema dan polanya sehingga akan memudahkan peneliti dalam pengumpulan data selanjutnya apabila merasa kurang80.

Setelah melakukan tahap ini, maka peneliti menggunakan data-data sebagai berikut:

a) Kegunaan pembiayaan al Qardhul Hasan yang ada di Baitul Maal Al Amin Kelurahan Kedungkandang.

b) Ketepatan dan Obyektifitas dalam pelaksanaan pembiayaan qardhul hasan yang ada di Baitul Maal Al Amin Kelurahan Kedungkandang.

c) Ruang Lingkup pembiayaan qardhul hasan di Baitul Maal Al Amin Kelurahan Kedungkandang.

d) Akuntabilitas pelaksanaan pembiayaan qardhul hasan di Baitul Maal Al Amin Kelurahan Kedungkandang.

e) Efektifitas Biaya yang digunakan dalam pembiayaan qardhul hasan di Baitul Maal Al Amin Kelurahan Kedungkandang.

f) Ketepatan Waktu dalam pelaksanaan pembiayaan qardhul hasan di Baitul Maal Al Amin Kelurahan Kedungkandang.

g) Perkembangan usaha anggota pembiayaan qardhul hasan di Baitul Maal Al Amin Kelurahan Kedungkandang yang meliputi peningkatan omset

80 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2015), 247.

(13)

penjualan, pertumbuhan tenaga kerja, pertumbuhan pelanggan, serta perluasan tempat usaha.

3) Penyajian data

Pada penelitian kualitatif, data yang sudah dikelompokkan dan sudah disesuaikan dengan kode-kodenya, kemudian disajikan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar katagori, flowcart dan sejenisnya agar mudah dipahami secara keseluruhan dan juga dapat menarik kesimpulan untuk melakukan penganalisian dan penelitian selanjutnya81. Yang sering digunakan dalam pnyajian data penelitian kualitatif adalah bersifat naratif.

Data yang disajikan peneliti adalah data yang bersifat naratif yang meliputi indikator dari efektifitas pembiayaan qardhul hasan diantaranya;

kegunaan dari program pembiayaan qardhul hasan, ketepatan dan obyektifitas pelaksanaan pembiayaan qardhul hasan, ruang lingkup dalam pembiayaan qardhul hasan yang ada di Baitul Maal Al Amin, akuntabilitas dari pelaksanaan pembiayaan qardhul hasan, efektifitas biaya yang dikeluarkan dalam pelaksanaan pembiayaan qardhul hasan, ketepatan waktu dalam pelaksanaan pembiayaan al Qardhul Hasan . Kemudian untuk perkembangan usahanya adalah menganalisis perkembangan usaha dengan indikator pertumbuhan omset penjualan, pertumbuhan tenaga kerja, pertumbuhan pelanggan, dan perluasan tempat usaha.

4) Kesimpulan atau Verifikasi

Dalam kesimpulan awal yang dikemukakan dalam penelitian masih bersifat sementara. Kecuali jika didukung dengan bukti-bukti yang kuat, valid

81 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2015), 249.

(14)

dan konsisten maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif berbentuk deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih belum jelas sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori82.

Maka kesimpulan dalam penelitian ini disajikan dengan cara pencatatan atas hasil analisis efektifitas pembiayaan qardhul hasan dengan beberapa indikator efektifitas yaitu; kegunaan, ketepatan dan obyektifitas, ruang lingkup, akuntabilitas, efektifitas biaya dan ketepatan waktu

Teknik analisis data kuantitatif dalam model ini adalah dengan jenis penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada responden melalui kuisioner83.

Adapun teknik analisis data dari penelitian ini dengan menggunakan sistem scoring. Teknik scoring dilakukan untuk memperoleh data kuantitaif dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menghitung jumlah jawaban berdasarkan scoring setiap jawab dari responden

2. Menentukan skor terendah dan skor tertinggi:

(Jumlah responden x skor nilai terendah) (Jumlah responden x skor nilai tertinggi)

82 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2015), 252.

83Ibid hlm 39

(15)

Penelitian ini jumlah responden sebanyak 80 dan skor nilai terendah alternative jawaban yakni 1. Jadi 80 x 1 = 80, sedangkan skor nilai tertinggi yaitu 5. 80 x 5 = 400.

3. Menentukan rentang skala RS = N(n−1)

𝑛

N = jumlah responden n = nilai skor maksimal Jadi RS = 80(5−1)

5 = 64

4. Menentukan kategori sesuai dengan keriteria penilaian yang sudah ditentukan sebelumnya

Tabel 3.2 Rentang Skala

No Skor Keterangan

1 80-144 Sangat Tidak Setuju

2 145-208 Tidak Setuju

3 209-272 Ragu-ragu

4 273-336 Setuju

5 337-400 Sangat Setuju

Sumber : Data diolah, 2018

(16)

Gambar 3.1 Teknik Analisis Data

Pengumpulan Data

Kesimpulan/

Verifikasi Penyajian Data

Reduksi Data

- Wawancara - Dokumentasi - Observasi

- Reduksi data tentang efektifitas pembiayaan qardhul hasan di Baitul Maal Al Amin Kelurahan Kedungkandang dengan 6 indikator yaitu:

- Kegunaan pembiayaan al Qardhul Hasan yang ada di Baitul Maal Al Amin Kelurahan Kedungkandang.

- Ketepatan dan Obyektifitas dalam pelaksanaan pembiayaan al Qardhul Hasan yang ada di Baitul Maal Al Amin Kelurahan Kedungkandang.

- Ruang Lingkup pembiayaan al Qardhul Hasan di Baitul Maal Al Amin Kelurahan Kedungkandang.

- Akuntabilitas pelaksanaan pembiayaan al Qardhul Hasan di Baitul Maal Al Amin Kelurahan Kedungkandang.

- Efektifitas Biaya yang digunakan dalam pembiayaan al Qardhul Hasan di Baitul Maal Al Amin Kelurahan Kedungkandang.

- Ketepatan Waktu dalam pelaksanaan pembiayaan qardhul hasan di Baitul Maal Al Amin Kelurahan Kedungkandang.

- Reduksi data tentang Perkembangan usaha anggota pembiayaan al Qardhul Hasan di Baitul Maal Al Amin Kelurahan Kedungkandang yang meliputi peningkatan omset penjualan, pertumbuhan tenaga kerja, pertumbuhan pelanggan, serta perluasan tempat usaha

- Efektifitas pembiayaan Qardhul Hasan dengan menggunakan 6 indikator.

- Perkembangan usaha anggota pembiayaan setelah memdapatkan pemboayaan dengan menggunakan 3 indikator.

Penyajian dengan cara pencatatan atas hasil analisis efektifitas pembiayaan qardhul hasan dan perkembangan usaha mikro dengan didukung dari data hasil wawancara, dokumentasi dan obervasi.

Gambar

Tabel 3.1 Kriteria Skala Pengukuran
Tabel 3.2 Rentang Skala
Gambar 3.1 Teknik Analisis Data  Pengumpulan Data  Kesimpulan/  Verifikasi  Penyajian Data Reduksi Data  - Wawancara - Dokumentasi -Observasi

Referensi

Dokumen terkait

Koefisien dummy3 yang menunjukkan parameter negatif menunjukkan bahwa perusahaan tidak bertumbuh pada kondisi krisis memiliki nilai IOS lebih tinggi dari pada kondisi pasca

Hasil penelitian mencatat, keanekaragaman spesies tumbuhan berguna di HAIM yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebanyak 176 spesies yaitu untuk konstruksi berat 69

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan

Berdasarkan morfologi tanaman, koleksi ke- tumbar yang dianalisis menggunakan NTSYS dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu ke- lompok I terdiri atas kultivar asal

glukosa dari aliran darah,yang tergantung pada kemampuan tubuh ( 0, menggambarkan efektifitas glukosa).Tingkat penyerapan glukosa juga dipengaruhi oleh laju pelepasan glukosa

Seperti yang dinyatakan oleh Miles dan Huberman (1984), bahwa yang paling serius dan sulit dalam analisis data kualitatif adalah karena, metode analisis belum

Fina Fitriyana Khodijah, “ Analisis Pengaruh Kualitas Layanan dan Kualitas Produk terhadap Loyalitas Pelanggan pada Online Shop menggunakan Structural Equation

Menurut Majelis : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah penetapan Terbanding sesuai Surat Penetapan Kembali Tarif dan/atau Nilai Pabean (SPKTNP) Nomor SPKTNP- 01/WBC.08/2015