• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KOMPETENSI LULUSAN VOKASI MELALUI PENERAPAN SPMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENINGKATAN KOMPETENSI LULUSAN VOKASI MELALUI PENERAPAN SPMI"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KOMPETENSI LULUSAN VOKASI MELALUI PENERAPAN SPMI

LLDikti-IV

Bandung, Oktober-2021

(2)

SPM DIKTI

Evaluasi Data dan Informasi Penetapan Status Akreditasi dan

Peringkat Terakreditasi

Pemantauan dan Evaluasi Status

Akreditasi dan Peringkat Terakreditasi P enetapan Standar Dikti;

P elaksanaan Standar Dikti;

Evaluasi (pelaksanaan) Standar Dikti;

Pengendalian (pelaksanaan) Standar Dikti;

dan Peningkatan Standar Dikti.

E P P

SPME/Akreditasi

Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti)

SPM Dikti

SPMI

P P E P P

Budaya Mutu

Pola pikir

Pola sikap

Pola perilaku berdasarkan Standar Dikti

(3)

Pasal 3 Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 Tentang SPM Dikti SPM Dikti terdiri atas:

a.Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI); dan b.Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME).

Pasal 3 ayat (2) sd. ayat (4) Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 Tentang SPM Dikti

(2) SPMI direncanakan, dilaksanakan, dievaluasi, dikendalikan, dan dikembangkan oleh perguruan tinggi.

(3)SPME direncanakan, dievaluasi, dilaksanakan, dikendalikan, dan dikembangkan oleh BAN-PT dan/atau LAM melalui akreditasi sesuai dengan kewenangan masing-masing.

(4) Luaran penerapan SPMI oleh perguruan tinggi digunakan oleh BAN- PT atau LAM untuk penetapan status dan peringkat terakreditasi perguruan tinggi atau progam studi

Pasal 7 ayat (1) Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 Tentang SPM Dikti (1) Data, informasi pelaksanaan, serta luaran SPMI dan SPME dilaporkan dan

disimpan oleh perguruan tinggi dalam Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.

Mekanisme SPM Dikti

(4)

Pasal 2 ayat (3) Rancangan Permendikbud No. … Tahun 2020 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (pengganti Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 Tentang SPM Dikti)

Pendidikan tinggi yang bermutu merupakan:

Pendidikan tinggi yang diselenggarakan sesuai dengan

Standar Pendidikan Tinggi (Standar Dikti) yang terdiri atas:

Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti); dan

Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan oleh Perguruan Tinggi.

Bagaimana Struktur Standar Dikti ?

Mekanisme SPM Dikti

(5)

Standar Nasional PKM Standar Hasil PKM Standar Isi PKM Standar Proses PKM Standar Penilaian PKM Standar Pelaksana PKM Standar Sarpras PKM Standar Pengelolaan PKM

Standar Pendanaan &

Pembiayaan PKM Standar Nasional

Penelitian Standar Hasil Penelitian Standar Isi Penelitian Standar Proses Penelitian Standar Penilaian Penelitian Standar Peneliti Standar Sarpras Penelitian

Standar Pengelolaan Penelitian

Standar Pendanaan &

Pembiayaan Penelitian Standar Nasional

Pendidikan Standar Kompetensi Lulusan

Standar Isi Pembelajaran Standar Proses Pembelajaran Standar Penilaian Pembelajaran Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan Standar Sarana dan Prasarana Pbelajaran Standar Pengelolaan Pembelajaran Standar Pembiayaan Pembelajaran

Standar Bidang Akademik Standar….

Standar….

Dst

Standar Bidang Non Akademik Standar….

Standar….

Dst

SN Dikti (Standar Minimal)

Standar Dikti (Melampaui

SN Dikti)

Ditetapkan Perguruan Tinggi

+ +

dan

PT

Unit Penge Prodilola

Standar Dikti

Standar Dikti Ditetapkan

Perguruan Tinggi

Dikti SN

Permendikbud no.3/2019

STANDAR PENDIDIKAN TINGGI

(6)

Standar Kompetensi Lulusan

Merupakan standar pertama yang harus dibuat.

Sementara 7 (tujuh) standar di bawahnya 1. standar isi,

2. standar proses pembelajaran, 3. standar penilaian pembelajaran,

4. standar dosen dan tenaga kependidikan, 5. standar sar-pras pembelajaran,

6. standar pengelolaan pembelajaran, 7. standar pembiayaan pembelajaran

harus di susun agar standar kompetensi lulusan dapat

dipenuhi (dicapai)

(7)

Pasal 29 UU Dikti

Kerangka Kualifikasi Nasional merupakan penjenjangan

Link and Match Kompetensi Lulusan dan Kompetensi Kerja Pasal 29 UU Dikti

(1) Kerangka Kualifikasi Nasional merupakan penjenjangan capaian pembelajaran yang menyetarakan luaran bidang pendidikan formal, nonformal, informal, atau pengalaman kerja dalam rangka pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.

(2) Kerangka Kualifikasi Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi acuan pokok dalam penetapan kompetensi lulusan pendidikan akademik, pendidikan vokasi, dan pendidikan profesi.

(3) Penetapan kompetensi lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Menteri.

Pendidikan Profesi

Struktur Pekerjaan 9 Struktur Pekerjaan 8 Struktur Pekerjaan 7 Struktur Pekerjaan 6 Struktur Pekerjaan 5 Struktur Pekerjaan 4 Struktur Pekerjaan 3 Struktur Pekerjaan 2 Struktur Pekerjaan 1

DuniaPendidikan (formal, nonformal, informal) DuniaKerja9 level KKN dan 8 levelAQRF

Pendidikan Vokasi Pendidikan

Akademik

Kompetensi Lulusan KL

Kompetensi Kerja

KK

(8)

Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran

Keluaran dan Dampak Tridharma

Standar Kompetensi Lulusan Standar Hasil Penelitian Standar Hasil PKM

Standar Isi Pembelajaran Standar Proses Pembelajaran Standar Penilaian Pembelajaran

Pendidikan

Standar Isi Penelitian Standar Proses Penelitian Standar Penilaian Penilitian

Penelitian

Standar Isi PkM Standar Proses PkM Standar Penilaian PkM Pengabdian Kepada Masyarakat

Mahasiswa

Standar Dosen dan Tendik Standar Peneliti Standar Pelaksana PkM

SDM

Standar SarPras Pembelajaran Standar SarPras Penelitian Standar Pelaksana PkM

Keuangan, Sarana, dan Prasarana

Standar Pembiayaan Pembelajaran Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian Standar Pendanaan dan Pembiayaan PkM

Standar Pengelolaan Pembelajaran Standar Pengelolaan Penelitian Standar Pengelolaan PkM Tata Pamong dan Kerja Sama

Sistem Akreditasi Nasional (SAN) Pendidikan Tinggi, BAN-PT, 2017

1

2 3

4

5

6 7 8

9

Hubungan SN Dikti - Kriteria

Akreditasi (SAN 2017)

(9)

Standar Kompetensi Lulusan

Penetapan Standar Pendidikan Tinggi

(10)

Penyusunan Standar Mengacu pada SN-Dikti, Instrumen BAN-PT, dan Peraturan Lain

Rumusan matrik penilaian yang belum ada di SN- Dikti ditetapkan

oleh PT Pedoman LED Matrik Penilaian Instrumen BAN-

PT IAPT dan IAPS

Aturan lain yang memungkinkan untuk menjadi

standar

SPMI PT yang melampau secara kuantitatif/kualitatif

(11)

No. SN

Dikti Isi Standar Indikator dalam

matriks IAPT Indikator dalam matriks IAPS 1 Pasal 27

(1) Mahasiswa program diploma dan program sarjana dinyatakan lulus apabila telah menempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh Program Studi dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan 2,00 (dua koma nol nol).

Rata-rata IPK mahasiswa dalam 3 tahun terakhir ≥ 3,25

Rata-rata IPK mahasiswa dalam 3 tahun terakhir ≥ 3,25

2 Pasal 27 (5) huruf b dan c;

pasal 27 (8)

Mahasiswa yang dinyatakan lulus berhak memperoleh sertifikat profesi, bagi lulusan program profesi; sertifikat kompetensi, bagi lulusan program pendidikan sesuai dengan keahlian dalam cabang ilmunya yang diterbitkan oleh Perguruan Tinggi bekerja sama dengan organisasi profesi, lembaga pelatihan, atau lembaga sertifikasi yang terakreditasi

Jumlah lulusan memiliki sertifikasi kompetensi / profesi / industri dalam 3 tahun terakhir

≥ 30%

-

3 - Perlu ditambahkan pernyataan isi standar terkait jumlah prestasi akademik mahasiswa di tingkat provinsi/wilayah, nasional, dan/atau internasional.

Rasio jumlah prestasi akademik mahasiswa di tingkat internasional terhadap jumlah mahasiswa dalam 5 tahun terakhir ≥ 0,05%.

Rasio jumlah prestasi akademik mahasiswa di tingkat internasional terhadap jumlah mahasiswa dalam 3 tahun terakhir ≥ 0,05%

Standar Kompetensi Lulusan → Wajib ada

standar minimal dari SN Dikti: Pasal 5-7

(12)

No. SN Dikti Isi Standar Indikator dalam matriks IAPT Indikator dalam matriks IAPS 4 - Perlu ditambahkan pernyataan isi

standar terkait jumlah prestasi non-akademik mahasiswa di tingkat provinsi/wilayah, nasional,

dan/atau internasional.

Rasio jumlah prestasi non- akademik mahasiswa di tingkat internasional terhadap jumlah mahasiswa dalam 5 tahun terakhir ≥ 0,1%.

Rasio jumlah prestasi non-akademik

mahasiswa di tingkat internasional

terhadap jumlah mahasiswa dalam 3 tahun terakhir ≥ 0,1%

(D3) dan 0,2% (D4).

5 Pasal 17

(1) Masa dan beban belajar penyelenggaraan program pendidikan paling lama 3 tahun akademik untuk program diploma dua, dengan beban belajar 72 sks.

5 tahun akademik untuk program diploma tiga, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 108 sks.

Program diploma empat/sarjana terapan adalah 7 tahun akademik dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 144 sks. Sedangkan untuk program magister terapan paling lama 4 tahun dengan beban belajar 36 sks.

Masa studi mahasiswa untuk setiap program

dalam 3 tahun terakhir.

• Doktor terapan: 2,5 ≤ MS ≤ 3,5

• Magister terapan: 1,5 ≤ MS ≤ 2,5

• Sarjana terapan: 3,5 ≤ MS ≤ 4,5

• Diploma tiga: 3 ≤ MS ≤ 3,5

• Diploma dua: 2 ≤ MS ≤ 2,5

Masa studi mahasiswa untuk program D3 dalam 3 tahun terakhir.

3 ≤ MS ≤ 3,5

Masa studi mahasiswa untuk program D4 dalam 3 tahun terakhir.

3,5 ≤ MS ≤ 4,5

Standar Kompetensi Lulusan → Wajib ada standar minimal dari SN Dikti: Pasal 5-7

(13)

No. SN

Dikti Isi Standar Indikator dalam matriks

IAPT Indikator dalam matriks IAPS 6 - Perlu ditambahkan

pernyataan isi standar terkait jumlah mahasiswa yang lulus tepat waktu pada setiap program Pendidikan.

Rata-rata persentase kelulusan tepat waktu untuk setiap Program ≥ 50%.

Persentase kelulusan tepat waktu ≥ 70%.

7 - Perlu ditambahkan pernyataan isi standar terkait jumlah mahasiswa yang lulus sampai dengan batas masa studi pada setiap program pendidikan

Rata-rata persentase keberhasilan studi untuk setiap program ≥ 85%.

Persentase keberhasilan studi ≥ 85%.

8 - Perlu ditambahkan pernyataan isi standar terkait waktu tunggu lulusan mendapatkan pekerjaan pertama

Lama waktu tunggu lulusan program utama di perguruan tinggi untuk mendapatkan pekerjaan pertama dalam 3 tahun ≤ 3 bulan

Lama waktu tunggu untuk

mendapatkan pekerjaan pertama dalam 3 tahun < 3 bulan

9 - Perlu ditambahkan pernyataan isi standar terkait kesesuaian bidang kerja lulusan program Pendidikan terhadap kompetensi bidang studi.

Kesesuaian bidang kerja lulusan dari program utama di perguruan tinggi

terhadap kompetensi bidang studi ≥80%.

Kesesuaian bidang kerja lulusan saat mendapatkan pekerjaan pertama dalam 3 tahun ≥60% (D4) dan ≥80% (D3)

Standar Kompetensi Lulusan → Wajib ada

standar minimal dari SN Dikti: Pasal 5-7

(14)

No. SN

Dikti Isi Standar Indikator dalam matriks

IAPT Indikator dalam matriks IAPS 10 - Perlu ditambahkan

pernyataan isi standar terkait tingkat kepuasan pengguna lulusan

Pengguna lulusan memberikan nilai sangat baik terhadap lulusan meliputi aspek etika, keahlian pada bidang ilmu (kompetensi utama),

kemampuan berbahasa asing, penggunaan teknologi

informasi, kemampuan

berkomunikasi, kerjasama tim, dan pengembangan diri.

Pengguna lulusan memberikan nilai sangat baik terhadap lulusan >80%

meliputi aspek etika, keahlian pada bidang ilmu (kompetensi utama), kemampuan berbahasa asing, penggunaan teknologi informasi, kemampuan berkomunikasi, kerjasama tim, dan pengembangan diri.

11 - Perlu ditambahkan pernyataan isi standar terkait tingkat dan ukuran tempat kerja lulusan.

Jumlah lulusan yang bekerja di badan usaha tingkat internasional/ multinasional ≥ 5%.

Jumlah lulusan yang bekerja di badan usaha tingkat

internasional/multinasional ≥ 5%.

12 - Perlu ditambahkan pernyataan isi standar terkait pelaksanaan tracer study

- Tracer study yang dilakukan UPPS

telah mencakup 5 aspek.

1) pelaksanaan tracer study terkoordinasi di tingkat PT, 2) kegiatan tracer study dilakukan

secara regular setiap tahun dan terdokumentasi,

3) isi kuesioner mencakup seluruh pertanyaan inti tracer study DIKTI.

4) ditargetkan pada seluruh populasi (lulusan TS-4 s.d. TS-2),

5) hasilnya disosialisasikan dan

Standar Kompetensi Lulusan → Wajib ada

standar minimal dari SN Dikti: Pasal 5-7

(15)

Standar Kompetensi Lulusan

Tahap Implementasi SPMI

Peningkatan Standar Dikti

Evaluasi Pelaksanaan Standar Dikti

Pelaksanaan Standar Dikti Dokumen/

KebijakanBuku SPMI

Dokumen/

ManualBuku SPMI

Dokumen/

StandarBuku SPMI

Kai ze n SPMI

Dokumen/

FormulirBuku SPMI

Pengendalian Pelaksanaan Standar Dikti

Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi

P

P P

E P

P

Perencanaan SPMI

Permenristekdikti No 62 Tahun 2016 Pasal 8 Ayat 4 (b)

Permenristekdikti No 62 Tahun 2016 Pasal 3 Ayat 2 : SPMI direncanakan,

dilaksanakan, dievaluasi, dikendalikan dan dikembangkan oleh perguruan tinggi

(16)

Setelah ditetapkan dan dilaksanakan, dilakukan evaluasi pelaksanaan standar

Evaluasi Pelaksanaan Standar Dikti

(17)

Setelah evaluasi pelaksanaan di lanjutkan dengan Pengendalian

Pelaksanaan Standar

Pengendalian Pelaksanaan Standar Dikti Hasil Evaluasi Pelaksanaan

Standar Dikti Pengendalian Standar Dikti

Mencapai Standar Dikti Perguruan Tinggi mempertahankan pencapaian dan berupaya

meningkatkan Standar Dikti

Melampaui Standar Dikti Perguruan Tinggi mempertahankan pelampauan dan berupaya lebih meningkatkan Standar Dikti Belum Mencapai Standar Dikti Perguruan Tinggi melakukan

tindakan koreksi pelaksanan Standar Dikti agar

Menyimpang dari Standar Dikti Perguruan Tinggi mengembalikan

pelaksanaan Standar Dikti pada

Standar Dikti.

(18)

Bila sudah tercapai, dilakukan

peningkatan

(19)

Siklus Peningkatan Mutu

Penetapan Standar

Pelaksanaan Standar

Evaluasi (Audit) Peningkatan

Standar Tindakan Korektif Komend

asi

Pengendalian Standar

standar Pendidikan Tinggi selalu

dilakukan perbaikan berkelanjutan

(20)

Bobot Penilaian dalam APS dan APT

Input Proses Outcome Output/

Tertinggi Terendah

Per-BAN-PT Nomor 4 2017

Berlaku untuk Instrumen Akreditasi BAN-PT dan LAM

(21)

BAB/KRITERIA BOBOT

A KONDISI EKSTERNAL 1,0 1,0

B PROFIL INSTITUSI 1,0 1,0

C KRITERIA

1. Visi, Misi, Tujuan dan Strategi

92,0

4,0

2. Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama 18,0

3. Mahasiswa 4,0

4, Sumber Daya Manusia 7,0

5. Keuangan, Sarana dan Prasarana 4,0

6. Pendidikan 10,0

7. Penelitian 5,0

8. Pengabdian kepada Masyarakat 5,0

9. Luaran dan Capaian Tridharma 35,0

D ANALISIS DAN PENETAPAN PROGRAM PENGEMBANGAN 1. Analisis dan Capaian Kinerja

6,0

1,5 2. Analisis SWOT atau Analisis Lain yang relevan 2,0

3. Program Pengembangan 1,5

4. Keberlanjutan Program 1,0

Total Bobot 100,0 100,0

Tabel 2 Bobot Bab/Kriteria

(22)

Bobot Bab / Kriteria

(Peraturan BAN-PT no 5, tahun 2019)

(23)

Gambar

Tabel 2 Bobot Bab/Kriteria

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka penandatanganan Kontrak Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sumber Dana Dana Kemendikbudristek Skema WCR dan KRUPT Tahun Anggaran 2021, bersama dengan ini

Sehingga konsekuensinya bank tidak mengakui terjadinya peralihan kredit kepemilikan rumah subsidi yang dibuat oleh debitur KPR subsidi kepada pihak ketiga, dan

Dari uraian di atas peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh ekstrak akar senggugu terhadap derajat inflamasi bronkus mencit Balb/C model

Sementara data daftar observasi untuk dosen dan mahasiswa serta daftar catatan lapangan menginformasikan bahwa permasalahan yang dihadapi mahasiswa dalam

3 Terwujudnya layanan unggulan rehabilitasi psikososial Persentase rehabilitant yang mengalami perbaikan fungsi personal dan sosial 65% Evaluasi dan pengembangan sistem

The aim of this study was to investigate the effect of allogeneic bone marrow mesenchymal stem cells (BM-MSCs) transplantation on the testis of busulfan induced azoospermia in

kelompok, 1 kelompok terdiri dari 2 orang siswa  Siswa mempraktekkan dengan menggunakan komputer  Dalam kelompok, siswa melaporkan hasil praktek dari kelompok. Pembuktian 

Pada proses Unpacking, terdapat proses pengangkatan botol dengan alat gripper yang menggunakan media udara dengan system vaccum untuk mengangkat botol dan kemudian diletakkan