• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJUAN PUSTAKA. Menurut Manurung et al. (2015) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "II. TINJUAN PUSTAKA. Menurut Manurung et al. (2015) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

6

II. TINJUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

Menurut Manurung et al. (2015) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Sistem Pemasaran Stroberi pada Koptan Bali Buyan Berry di Desa Pancasari Kabupaten Buleleng. Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis sistem pemasaran stroberi pada Koptan Bali Buyan Berry di Desa Pancasari Kabupaten Buleleng.

Metode penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa pada struktur pasar, terdapat tiga saluran pemasaran stroberi di lokasi penelitian. Fungsi lembaga pemasaran yang terjadi adalah fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi fasilitas.

Menurut Kodobik et al. (2018) dalam penelitiannya yang berjudul Pemasaran Buah Stroberi dari Kelurahan Rurukan dan Rurukan Satu Kecamatan Termohon Timur, Kota Termohon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran buah stroberi mulai dari petani yang ada di Kelurahan Rurukan dan Rurukan Satu sampai kepada supermarket. Metode penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan metode dengan cara Sampel Bola Salju (Snowball Sampling). Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa saluran pemasaran sebanyak dua saluran yaitu Saluran pemasaran I mulai dari petani ke konsumen akhir, saluran pemasaran II petani ke Supermarket terbagi dua tempat yaitu Cool Tomohon dan Freshmart Bahu.

Menurut Marcelina & Billy Tantra (2016) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Marketing Mix (7P) Terhadap Keputusan Pembelihan pada

(2)

7

Guest House di Surabaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian pada guest house di Surabaya. Metode penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan metode Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian pada guest house di Surabaya adalah faktor price, promotion, place, people dan physical evidence yang berpengaruh secara positif dan signifikan.

Menurut Bunda (2016) dalam penelitiannya yang berjudul Strategi Pengembangan Agroindustri Stroberi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi agroindustri stroberi “Kharisma” serta mengetahui strategi yang paling tepat dalam upaya pengembangan agroindustri stroberi “Kharisma” Desa Alam Endah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung. Metode penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan Purposive Sampling. Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa faktor-faktor yang menjadi kekuatan bagi agroindustri stroberi Kharisma yaitu kualitas bahan baku yang bagus, produk yang dihasilkan memiliki keunggulan rasa dan tanpa bahan pengawet, sumber daya finansial (modal) sepenuhnya berasal dari perusahaan, penyediaan bahan baku yang efektif dan efisien serta proses produksi masih sederhana sehingga rasa lebih khas.

Menurut Mustofa et al. (2019) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Strategi Pemasaran Buah Semangka di Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Tani Makamur di Desa Cabean Kecamatan Demak Kabupaten Demak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran yang efektif dengan mengidentifikasi factor faktor internal dan eksternal pada pemasaran buah

(3)

8

semangka di Gapoktan Tani Makmur Desa Cabean, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak. Metode penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan Purposive Sampling. Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa Menjalin kerjasama dengan

perusahaan terkait pemasaran dan produksi, pembentukan koperasi dan Bidang Pemasaran Gapoktan, mempertahankan dan meningkatkan produk Gapoktan, melakukan segmentasi produk, melakukan kerjasama dengan pemerintah, membentuk forum diskusi antar Gapoktan dan pemilihan waktu dalam penjualan.

Menurut Sumampow et al. (2016) dalam penelitiannya yang berjudul Bauran Pemasaran Buah Durian di Kawasan Boulevard Mall, Kota Manado.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Unsur bauran pemasaran buah durian di Kawasan Boulevard Mall. Metode penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa unsur bauran Pemasaran buah durian di Kawasan Boulevard Mall dari sisi produk buah durian terdapat 4 jenis produk yakni Durian gajah, durian susu, durian mentega, dan durian madu. Harga Buah relatif terjangkau dan bervariasi berdasarkan jenis dengan harga termahal adalah produk durian gajah. Lokasi penjualan di Kawasan Boulevard Mall dipilih oleh pedagang buah Durian karena mudah dijangkau untuk daerah selatan kota Manado dan mempunyai suasana yang ramai serta dekat dengan Pantai sebagai tempat refreshing sambil menikmati buah Durian. Promosi yang yang dilakukan penjual kepada konsumen dengan cara memberikan peluang tawar menawar, memberikan bonus bila membeli dalam jumlah tertentu, menawarkan jasa pesan antar dan kesempatan untuk uji rasa secara gratis.

(4)

9

Menurut Izanah & Widiartono (2020) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Wardah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel Bauran Pemasaran yang terdiri dari Product, Price, Place and Promotion terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Wardah. Metode penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa variabel product, price, dan promotion berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Sedangkan variabel place berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan pembelian. Selain itu variabel product, price, place dan promotion berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

Berdasarkan uraian penelitian terdahulu, terdapat persamaan dengan penelitian ini yaitu mengkaji tentang bauran pemasaran, pengolahan data menggunakan 7P dan menggunakan desain penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dan teknik penentuan data menggunakan purposive sampling. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu terletak pada tujuannya, pada penelitian ini berfokus pada bauran pemasaran untuk diterapkan perusahaan, sedangkan pada penelitian terdahulu strategi pemasaran terhadap tingkat penjualan dan metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan model interaktif sedangkan pada penelitian terdahulu menggunakan analisis sistem pemasaran, analisis SWOT dan analisis linier berganda.

2.2 Landasan Teori 2.2.1 Bauran Pemasaran

(5)

10

Bauran pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2016) adalah variabel- variabel terkendali yang digabungkan untuk menghasilkan respon yang diharapkan dari pasar sasaran. Supriyanto dan Ernawaty (2010) memaparkan tujuan utama bauran pemasaran adalah melakukan penawaran dengan promosi dan distribusi produk dengan harapan terjadi proses pembelian produk atau jasa. Kotler dan Keller (2016) memaparkan variabel-variabel dari bauran pemasaran yang diterapkan saat ini adalah 7P (product, price, promotion, place, people, process, physical evidence).

Menganalisis bauran pemasaran sangat penting untuk dapat membandingkan kebutuhan pasar dengan produk yang dijual. Berbagai kemungkinan ini dapat dikelompokkan menjadi tujuh kelompok variabel yang disebut Tujuh Ps yaitu produk (product), harga (price), tempat (place), promosi (promotion), orang (people), kemasan (physical evidence) dan proses (process).

Dari definisi di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa bauran pemasaran yang terdiri dari tujuh kelompok variabel mewakili kegiatan pemasaran inti dan area pengambilan keputusan strategis terkandung dalam tujuh variabel bauran pemasaran.

2.2.2 Produk

Produk diartikan sebagai sekumpulan atribut berupa fitur, fungsi, manfaat, dan penggunaan yang digunakan untuk memberikan kepuasan konsumen (Kotler &

Keller, 2006). Produk juga dijadikan sebagai dasar yang mampu berdampak pada konsumsi (Pomering, 2017). Produk mampu dieksploitasi dengan memanfaatkan

(6)

11

bauran dan atribut produk untuk mempersuasi konsumen untuk melakukan pembelian. Dalam kerangka perilaku konsumen, produk merupakan salah satu indikator dalam melakukan pencarian, pembelian, penggunaan, dan evaluasi produk (Schriffman & Kanuk 2004).

Dalam situasi persaingan yang sangat ketat, sangat berbahaya bagi perusahaan untuk hanya mengandalkan produk yang ada, tanpa melakukan upaya khusus dalam pengembangannya. Oleh karena itu, ketika sebuah perusahaan menghadapi persaingan, ia harus terus berinovasi atau mengembangkan produk baru untuk meningkatkan atau mempertahankan volume produk yang ditawarkannya kepada pelanggannya. Strategi produk merupakan faktor terpenting karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Pilihan jenis produk yang diproduksi dan dijual menentukan promosi yang diperlukan, serta harga dan metode distribusi. Dalam lingkungan yang sangat kompetitif, sangat berbahaya bagi produsen untuk hanya mengandalkan produk yang ada tanpa upaya khusus, sehingga dalam lingkungan yang sangat kompetitif, perusahaan dapat meningkatkan atau mempertahankan penjualan produk. Kita perlu terus berinovasi atau mengembangkan produk baru.

2.2.3 Harga

Menurut Sumarni dan Soeprihanto (2010) harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Setelah produk yang

(7)

12

diproduksi siap untuk dipasarkan, maka perusahaan akan menentukan harga dari produk tersebut. Kebijakan harga turut serta menentukan keberhasilan pemasaran suatu produk yang dilakukan oleh setiap level lembaga yakni kebijakan harga oleh produsen, grosir dan juga retailer. Harga di sini bukan berarti harga yang murah ataupun yang tinggi, akan tetapi yang dimaksudkan yaitu harga yang tepat.

Bagi konsumen harga adalah segala bentuk biaya moneter yang dikorbankan konsumen untuk memperoleh, memiliki dan menggunakan berbagai kombinasi barang dan jasa dari suatu produk. Bagi perusahaan, penetapan harga adalah cara untuk membedakan produk mereka dari produk pesaing mereka. Secara umum, ada tiga strategi penetapan harga yang tersedia bagi produsen. Dengan kata lain, itu adalah harga skimming yang menetapkan harga tertinggi. Strategi ini dimungkinkan ketika produk ditargetkan pada konsumen berpenghasilan tinggi dan produk di pasar adalah produk baru dan khusus. Dengan menerobos harga penetrasi yaitu banyaknya produk di pasar, perusahaan berusaha untuk menaklukkan pasar dengan menetapkan harga yang lebih rendah dari pasar. Strategi penetapan harga mengikuti harga pasar. Dengan kata lain, perusahaan menetapkan harga yang sama dengan harga pasar karena ada kekhawatiran persaingan harga yang sangat berbahaya ketika harga turun. Strategi bauran pemasaran merupakan faktor yang paling penting karena strategi produk dapat mempengaruhi strategi pemasaran.

Dalam lingkungan yang sangat kompetitif, sangat berbahaya bagi produsen untuk hanya mengandalkan produk yang ada tanpa upaya khusus, sehingga dalam lingkungan yang sangat kompetitif, perusahaan dapat meningkatkan atau

(8)

13

mempertahankan penjualan produk. Kita perlu terus berinovasi atau mengembangkan produk baru.

2.2.4 Tempat

Menurut Priangani et al. (2018) komponen yang menyangkut lokasi meliputi: pemilihan lokasi yang startegis (mudah dijangkau), di daerah sekitar pusat perbelanjaan, dekat dengan pemukiman penduduk, aman dan nyaman bagi pelanggan, adanya fasilitas yang mendukung dan lain-lain.

Distribusi adalah sebagai kegiatan perusahaan yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa siap digunakan atau dikonsumsi, termasuk di dalamnya saluran pemasaran, cakupan pasar, pengelompokan lokasi, persediaan transportasi (Perreault, Jr. &McCarthy, 2004).

Lokasi sangat perlu diperhatikan dalam pemasaran. Menurut Pendapatan Alma (2003) “tempat adalah” tempat suatu perusahaan beroperasi atau melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang atau jasa yang berkaitan dengan aspek ekonomi”. Pemilihan lokasi, pemilihan tempat usaha yang tepat, akan menentukan sukses tidaknya perusahaan di masa depan. Di sisi lain, Kasmir (2009:129) mengatakan bahwa tempat adalah tempat yang melayani konsumen juga dapat diartikan sebagai tempat dimana barang-barang dipamerkan.

2.2.5 Promosi

Menurut Kotler dan Keller (2012) ada beberapa indikator- indikator promosi diantaranya adalah :

(9)

14

1. Frekuensi Promosi Jumlah promosi penjualan yang dilakukan dalam suatu waktu melalui media promosi penjualan.

2. Kualitas Promosi Tolak ukur seberapa baik promosi penjualan dilakukan.

3. Kuantitas Promosi Nilai atau jumlah promosi penjualan yang diberikan konsumen.

4. Waktu Promosi Lamanya promosi yang dilakukan oleh perusahaan.

5. Ketepatan atau Kesesuaian Sasaran Promosi. Faktor yang diperlukan untuk mencapai target yang diinginkan perusahaan.

Promosi merupakan kunci keberhasilan suatu program pemasaran. Sebagus apapun sebuah produk, jika seorang konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut akan berguna bagi mereka, mereka tidak akan pernah membelinya. Promosi adalah proses mengkomunikasikan variabel bauran pemasaran yang penting untuk diterapkan perusahaan dalam memasarkan produknya. Promosi adalah fungsi pemasaran yang menitikberatkan pada pengkomunikasian program pemasaran secara persuasif kepada sasaran atau calon pelanggan untuk mendorong terciptanya transaksi (pertukaran antara produsen dan pelanggan). Promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan dengan cara mempengaruhi konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung.

2.2.6 Orang

Orang yang berinteraksi langsung dengan konsumen dalam memberikan jasa, merupakan bagian penting untuk membangun loyalitas. Pengetahuan dan kemampuan orang yang bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan merupakan modal

(10)

15

yang sangat penting untuk mencapai keberhasilan (Widyawati, 2018). Orang yang berinteraksi langsung dengan konsumen dengan memberikan pelayanan memegang peranan penting dalam membangun loyalitas. Pengetahuan dan kemampuan mereka yang bekerja untuk menyelaraskan dengan tujuan perusahaan secara inheren sangat penting untuk kesuksesan. Orang memiliki peran penting dalam keberhasilan sebuah bisnis. Orang yang berinteraksi langsung dengan konsumen dengan memberikan pelayanan memegang peranan penting dalam membangun loyalitas. Pengetahuan dan kemampuan mereka yang bekerja untuk menyelaraskan dengan tujuan perusahaan secara inheren sangat penting untuk kesuksesan (Grewal dan Levy, 2010).

2.2.7 Kemasan

Menurut Kotler (2009) bukti fisik adalah bukti yang dipegang oleh penyedia layanan berorientasi konsumen sebagai proposisi nilai kepada konsumen. Bukti fisik adalah bentuk nyata yang diberikan kepada klien. Praktis tidak ada atribut fisik untuk layanan tersebut, sehingga konsumen cenderung mengandalkan isyarat fisik.

Zeithmal dan Bitner berpendapat bahwa bukti fisik merupakan sesuatu yang turut mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan jasa yang ditawarkan (Fatihudin dan Firmansyah, 2019). Bukti fisik merupakan lingkungan fisik tempat jasa diciptakan dan langsung berinteraksi oleh konsumen. Menurut (Lupiyoadi, 2013) ada 2 tipe bukti fisik yaitu:

1. Essential evidence merupakan keputusan keputusan yang dibuat oleh pembeli jasa menggenai desain dan layout dari gedung, ruangan dan lain lain

(11)

16

2. Peripheral evidence merupakan nilai tambah yang bila berdiri sendiri tidak akan berarti apa apa.

2.2.8 Proses

Proses merupakan kegiatan yang menunjukkan pelayanan yang diberikan kepada konsumen selama melakukan pemilihan hingga memutuskan pembelian barang. Supriyanto dan Ernawaty (2010) mengungkapkan proses sebagai hubungan interaktif antara pemberi pelayanan dan konsumen. Semua aktivitas kerja merupakan bagian dari suatu proses. Proses ini dapat mencakup berbagai mekanisme yang ada, seperti: adanya mekanisme pelayanan, prosedur, jadwal kegiatan, dan rutinitas. Menurut Kotler (2009), proses disini mencakup bagaimana perusahaan memenuhi kebutuhan setiap pelanggan. Dari pesanan konsumen (order) sampai konsumen akhirnya mendapatkan apa yang diinginkannya.

2.3 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran atau hubungan antar konsep dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Bauran Pemasaran Pemasaran

Buah Stroberi di Lumbung Stroberi Desa

Pandanrejo

(12)

17 Gambar 1. Kerangka Pemikiran

2.4 Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan bahwa meskipun masalah penelitian lemah (belum tentu benar), perlu diuji secara eksperimental. Erwan Agus Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyawati, (2007) hipotesis dalam penelitian ini adalah Bauran pemasaran yang diterapkan di Lumbung Stroberi

Produk Harga Tempat Promosi

Pemasaran yang tepat

Orang Kemasan i

Proses

Referensi

Dokumen terkait

Hibrindo Rl, Intani-2 dan Ciherang adalah negatif yang berarti bahwa umur tanaman padi hibrida lebih genjah daripada varietas pembanding... Agro@Y Volume

Dalam hal ini simulasi dilakukan dengan mengacu pada data atau kapasitas MBE yang dikehendaki yaitu 300 keV/20 mA, sehingga pada akhirnya akan diperoleh hasil- hasil perhitungan

2) Sambutan Kepala MI Thoriqul Huda Randuharjo. Bapak Nur Kholis, M.Pd.I menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang telah direncanakan sebelumnya sehingga

Perlunya mengembangkan perangkat pembelajaran model inkuiri terbimbing untuk melatihkan keterampilan proses sains dan meningkatkan hasil belajar siswa dengan

Hasil analisis regresi permintaan daging pada rumah makan ada (4) variabel independen berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap variabel dependen, yaitu jumlah konsumsi daging

kesejahteraan masyarakat yang adil dan merata, tercermin dalam Rencana Strategis. Pelaksanaan pemerintahan yang berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggung jawab,

Nilai CBR adalah nilai yang menyatakan kualitas tanah dasar dibandingkan dengan bahan standar berupa batu pecah yang mempunyai nilai CBR sebesar 100 % dalam

Adapun upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi masalah kenakalan siswa di SMA Avicenna Mojongapit Jombang pertama bersifat preventif (pencegahan) yaitu dengan memberikan