• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Bentuk dan Strategi Penelitian 1. Bentuk Penelitian commit to user

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "B. Bentuk dan Strategi Penelitian 1. Bentuk Penelitian commit to user"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

36 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Suatu penelitian memerlukan tempat yang dijadikan obyek untuk memperoleh data yang berguna untuk mendukung tercapainya tujuan penelitian.

Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Tempel Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo. Penulis memilih tempat ini dengan pertimbangan banyak terjadi alih fingsi tanah pertanian. Dengan menggunakan pertimbangan tersebut di atas, diharapkan peneliti akan memperoleh data yang sesuai dengan tujuan peneliti yang ingin dicapai.

2. Waktu Penelitian

Setelah peneliti menentukan lokasi penelitian, maka langkah selanjutnya adalah menentukan jadwal kegiatan penelitian. Kegiatan penelitian dilakukan mulai dari bulan November 2011 sampai dengan bulan April 2013. Secara terperinci jadwal kegiatan penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah in:

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian No

Kegiatan

2011 2012 2013 Nov

-Des Jan- April

Mei Jun- Sept

Okt Nov Des Jan- Mar

April - juli 1 Pengajuan judul

2 Penyusunan Proposal 3 Ijin Penelitian

4 Pengumpulan Data 5. Analisis Data 6. Penyusunan laporan

B. Bentuk dan Strategi Penelitian 1. Bentuk Penelitian

commit to user

(2)

Bentuk penelitian merupakan salah satu faktor penting dalam suatu penelitian, karena bentuk dari penelitian tersebut turut menunjang penelitian yang sedang dilaksanakan. Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dan jenis data yang diperlukan, maka penelitian ini menggunakan bentuk penelitian kualitatif yang bersifat deskriktif karena memaparkan obyek yang diteliti (Orang, Lembaga pendidikan atau lainnya) berdasarkan fakta.

Menurut Kirk dan Miller dalam Lexy J. Moleong (2002:4), mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah “Tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasa dan peristilahannya”. Bogdan dan Taylor dalam Lexy J. Moleong (2002:4) mendefinisikan “Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang mengahasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dalam penelitian ini penulis berusaha menyajikan data deskriftif berupa hasil wawancara dengan pihak masyarakat yaitu petani dan pihak pemerintah daerah dalam hal ini BPN di kabupaten Sukoharjo.

Pelaksanaan penelitian ini direncanakan tidak hanya terbatas pada pengumpulan data semata, melainkan juga dilakukan proses penganalisaan data dan diakhiri dengan penafsiran kesimpulan.

2. Strategi Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian sangatlah tergantung pada penelitian yang dipilih agar masalah yang diteliti mampu diungkapkan dan dapat dipecahkan dengan akurat.

Menurut H.B. Sutopo (2002:10) dalam penelitian deskriptif ada 4 macam strategi penelitian yang dapat digunakan untuk menyusun penelitian, yaitu:

a. Tunggal terpancang

Studi yang memusatkan pada variabel yang telah ditentukan terlebih dahulu atau dengan istilah kemudian hanya menggunakan satu lokasi penelitian.

commit to user

(3)

b. Ganda terpancang

Sedang strategi penelitian ganda terpancang yang membedakan hanya lokasi penelitian, dimana ada dua lokasi yang digunakan.

c. Tunggal holistik

Studi yang mengarahkan pada subyeknya secara menyeluruh dengan berbagai aspek atau dengan istilah (Atnografi Grounded)

d. Ganda holistik

Studi yang mengarahkan pada dua subyeknya secara menyeluruh dengan berbagai aspek atau dengan istilah (Atnografi Grounded)

Dalam peneltian ini penulis memilih strategi tunggal terpancang dengan bentuk penelitian deskriftif kualitatif. Maksud dari strategi tunggal terpancang dalam penelitian ini yaitu tunggal yang artinya bahwa hanya ada satu lokasi . Sedangkan terpancang artinya hanya pada satu tujuan untuk mengetahui dampak alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian bagi petani. Sehingga dengan demikian kegiatan pengumpulan data lebih terarah (terpancang) pada permasalahan yang ditentukan.

C. Sumber Data

Menurut Lofland yang dikutip oleh Lexy J. Moleong (2004:157) menyatakan bahwa” Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain”.

Berkaitan dengan pendapat di atas maka pada bagian ini jenis datanya dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto, dan statistik. Hampir serupa dengan pendapat di atas, Sugiono(2010:308-309) membagi sumber data menjadi dua yaitu sumber data primer, dan sumber data sekunder. “Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen”.

Menurut H.B Sutopo (2002:50), “Sumber data yang diperoleh dalam penelitian kualitatif dapat berupa manusia, peristiwa, atau aktivitas, tempat atau lokasi, dokumen, dan arsip serta berbagai benda lain”.

commit to user

(4)

Berdasarkan pendapat di atas, maka yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah:

1. Informan

Pengertian informan adalah individu yang memiliki informasi. Informan diharapkan dapat memberikan informasi mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. Adapun informan yang dimaksud adalah petani.

2. Dokumen

Menurut Lexy J. Moleong (2004:216-217) berpendapat bahwa “Dokumen adalah setiap bahan tertulis, yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan dari seorang penyidik”. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari arsip Desa.

3. Tempat dan Peristiwa

Dalam penelitian ini penulis mengambil tempat penelitian di Desa Tempel Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo. Adapun peristiwa yang diteliti yaitu permasalahan yang terkait dengan alih fungsi lahan pertanian terhadap kehidupan agraris warga negara di Kabupaten Sukoharjo.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian kualitatif sampel ditujukan oleh peniliti sendiri dengan mempertimbangkan bahwa sampel itu mengenai masalah yang diteliti, jujur, dapat dipercaya, dan datanya bersifat obyektif. Sampling pada penelitian kualitatif digunakan untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber.

Menurut Sugiyono (2010:118) “Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel”. Untuk menetukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik samping yang digunakan, antara lain sebagai berikut:

1. Sistematis Sampling

Sistematis Sampling adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.

2. Purposive Sampling

commit to user

(5)

Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

3. Snowball Sampling

Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. (Sugiyono, 2010:123)

Berdasarkan uraian diatas, maka teknik pengumpulan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Purposive Sampling, dengan kecenderungan peneliti untuk memilih informan dan masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang akurat. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah petani.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk mendapatkan data dalam suatu penelitian. Data sangat diperlukan dalam penelitian guna membuktikan kebenaran suatu peristiwa. Sesuai dengan bentuk penelitian kualitatif dan sumber data yang digunakan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

1. Interview Atau Wawancara

Menurut Lexy J. Moleong (2002:186) “Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yaitu pewancara (interviewer) percakapan itu dilakukan oleh dua pihak dan pihak yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu”.

Esterberg dalam Sugiyono (2010:319) mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu sebagi berikut:

a. Wawancara terstruktur (Stuctured Interview)

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh.

b. Wawancara semistruktur (Semistruktur Interview)

Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-depth interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur.

c. Wawancara tak berstruktur (unstructured interview) commit to user

(6)

Wawancara tidak berstruktur, adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancarayang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.

Berdasarkan pendapat di atas maka penulis menggunakan jenis wawancara semistuktu, hal ini dikarenakan dalam melakukan wawancara sebelumnya penulis membuat kerangka mengenai pokok-pokok pertanyaan yang digunakan sebagai pedoman wawancara, hal tersebut dilakukan untuk menjaga agar pokok-pokok yang telah direncanakan dapat tercakup seluruhnya dan hasil wawancara dapat mencapai sasaran. Jenis wawancara ini merupakan in-depth interview, dimana peneiliti ingin mengetahui hal-hal dari responden secara mendalam. Yang menjadi subyek responden adalah petani.

2. Analisis Dokumen

H.B Sutopo (2002:54) berpendapat bahwa “Dokumen dan arsip merupakan bahan tertulis yang berhubungan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu”.

Sedangkan Menurut Sugiyono (2010:329), “Dokumen merupakan catatan peristiwa yang telah berlalu”.

Analisis dokumen merupakan salah satu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan melihat dokumen yang telah terkumpul, mempelajari kemudian menganalisanya. Dalam penelitian ini dokumen yang digunakan adalah dokumen tentang data alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian.

3. Observasi

Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2010:203), mengemukakan bahwa

“Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis”.

Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.

Macam-macam observasi yaitu:

a. Obsevasi Berperanserta

commit to user

(7)

Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.

b. Obsevasi Nonpartisipan

Dalam observasi nonpartisipan peneliti tidak terlibat dan sebagai pengamat independen.

Berdasarkan hal diatas, maka dalam penelitian ini macam observasi yang digunakan adalah observasi nonpartisipan, untuk memperoleh data tentang implikasi alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian.

F. Validitas data

Dalam penelitian kualitatif untuk menjamin keabsahan data yang diperoleh, maka validitas data dapat dilakukan dengan beberapa cara.

1. Triangulasi

Lexy J. Moleong (2002:178) berpendapat bahwa, “Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain dari luar data itu untuk pengecekan atau sebagai bahan pembanding terhadap data itu”.

Sugiyono (2011:327) berpendapat bahwa “Trianggulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai cara, dan berbagai waktu”.

Menurut Patton dalam HB. Sutopo (2002:78) menyatakan bahwa ada 4 macam teknik trianggulasi, yaitu:

a. Trianggulasi Data (data triangulation), artinya data yang sama atau sejenis akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda.

b. Trianggulasi Metode (Investigator trianggulation), jenis trianggulasi ini bisa dilakukan oleh seorang peneliti dengan mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda.

c. Trianggulasi Peneliti (methodological trianggulation), hasil penelitian baik data atau simpulan mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari beberapa peneliti. commit to user

(8)

d. Trianggulasi Teori (theoritical trianggulation), trianggulasi ini dilakukan peneliti dengan menggunakan perspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji.

2. Informan Review

Menurut HB. Sutopo (2002:83) pengertian dari informan review “Merupakan upaya pengembangan validitas data yang dilakukan dengan cara mengkomunikasikan unit-unit laporan yang telah disusun kepada informannya, khususnya yang dipandang sebagai informan pokok (key informan)”.

3. Member Chek

Sugiyono (2010:375) menyatakan bahwa “Member chek adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data”. Tujuan dari member chek adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.

Dalam member chek, laporan hasil penelitian diperiksa oleh kelompok atau peneliti lain untuk mendapatkan pengertian yang tepat atau mencantumkan kekurangan untuk lebih dimantapkan.

Dalam penelitian ini kesahihan data dilakukan dengan menggunakan Trianggulasi Data dan Trianggulasi Metode serta informan review. Trianggulasi data yaitu data penelitian diambil dari berbagai sumber data yang berbeda untuk mengahasilkan data yang sejenis. Sumber data yang digunakan adalah informan, dokumen, tempat, dan peristiwa. Sedangkan Trianggulasi Metode yang dipergunakan untuk memperoleh data yang sejenis dilakukan melalui berbagai teknik pengumpulan data dalam bentuk wawancara, observasi, dan analisis dokumen.

Alasan penulis memilih menggunakan Trianggulasi Data dan Trianggulasi Metode adalah untuk menutup kemungkinan apabila ada kekurangan data dari salah satu sumber atau salah satu metode maka dapat dilengkapi dengan data dari sumber atau metode lain.

G. Analisis Data

Analisis data di dalam suatu penelitian merupakan hal penting, agar data yang terkumpul dengan cara yang dapat dipertanggung jawabkan, dapat menghasilkan commit to user

(9)

jawaban dari permasalahan. Menurut Sugiyono (2010:334) “Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain”.

Dalam penelitian kualitatif maka untuk menganalisa data digunakan teknik non statistik. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

“Interactive of Analisis”.

Menurut Miles and Huberman (1992:20) proses analisis terdapat 4 komponen utama yang harus dipahami oleh setiap peneliti kualitatif. Empat komponen utama tersebut adalah : “(1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) sajian data, (4) verifikasi/pengambilan kesimpulan.”

Proses analisis dengan model interaktif dapat digambarkan dan dibentuk skema sebagai berikut

Gambar 2. Model Analisis Interaktif Miles and Huberman

Berdasarkan gambar di atas, maka prosesnya dapat dilihat pada waktu pengumpulan data, peneliti selalu mereduksi data dan sajian data. Reduksi data dan sajian data disusun pada waktu peneliti mendapatkan data yang diperlukan.

Dalam hal ini proses analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif, dimana proses pengumpulan data sebagai proses siklus sebab dalam bentuk ini peneliti bergerak diantara ketiga komponen analisis dengan proses pengumpulan data selama kegiatan pengumpulan data berlangsung.

Pengumpulan Data

Penyajian Data

Reduksi Data

Kesimpulan-kesimpulan:

Penarikan/Verifikasi

commit to user

(10)

Pada waktu pengumpulan data terakhir, maka peneliti mulai melakukan usaha untuk menarik kesimpulan atau verifikasinya berdasarkan hal yang terdapat di dalam reduksi data dan sajian data.

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah penelitian dari awal hingga akhir. Dalam penelitian ini menggunakan prosedur penelitian dengan tahapan sebagai berikut:

1. Tahap Pra Lapangan

Tahap ini terbagi dalam enam kegiatan yang dilakukan meliputi : a. Menyusun rencana penelitian

b. Memilih lapangan penelitian c. Mengurus perijinan

d. Menjajaki dan menilai keadaan lapangan e. Menyiapkan perlengkapan penelitian f. Memilih dan memanfaatkan informan

2. Tahap Penelitian Lapangan a. Memahami latar belakang penelitian dan persiapan b. Memasuki lapangan

c. Berperan serta dalam mengumpulkan data dari informan d. Mencari informasi melalui pengamatan praktek di lapangan.

3. Tahap Analisis Data

Tahap ini penulis melakukan beberapa kegiatan yang berupa mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode, dan mengorganisasikan data.

Kemudian setelah itu data yang telah terkumpul, maka data tersebut akan dianalisis untuk mengetahui permasalahan yang diteliti sehingga dapat ditemukan tema dan dirumuskan dugaan sementara ataupun adanya temuan studi.

4. Tahap Penulisan Laporan

Setelah tahap penganalisaan data, maka langkah yang akan dilakukan selanjutnya yaitu menarik kesimpulan dari permasalahan yang diteliti kemudian hasil dari penelitian tersebut nantinya akan ditulis dalam bentuk laporan.

commit to user

Gambar

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian  No  Kegiatan    2011                   2012                   2013 Nov -Des   Jan-April  Mei  Jun-Sept
Gambar 2. Model Analisis Interaktif Miles and Huberman

Referensi

Dokumen terkait

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling, pengambilan sampel ditentukan peneliti sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yakni teknik penentuan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan kehendak

Demikian pula dalam hal pekerjaan survey/pemetaan, pemrosesan data, perusahaan ini juga memberikan pelatihan untuk Sistem Survey / Pemetaan dalam SIG dengan metode

Penentuan informan (key person) dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling yaitu teknik penentuan dengan kecenderungan peneliti untuk memilih informan yang

• Matriks banding berpasang diisi dengan bilangan yang menggambarkan relatif pentingnya suatu elemen atas elemen yang lainnya. Cn : Set elemen yang akan dibandingkan, satu tingkat

Dalam penelitian ini diuraikan berdasarkan kemampuan yang dapat dilakukan oleh include term pada analisis domain seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini hingga didapat

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode probability sampling dengan teknik sampel Purposive Sampling atau pengambilan

Berikut adalah indikator yang akan digunakan untuk mengukur variabel hubungan dengan pelanggan dalam penelitian ini menurutVerhoef (Richards & Eli, 2008):..