• Tidak ada hasil yang ditemukan

. PENGEMBANGAN PEMASANGAN BAHAN c. DINDING DENGAN SISTEM INTERLOCK BLOCK (BAT A BETON BERKAIT)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan ". PENGEMBANGAN PEMASANGAN BAHAN c. DINDING DENGAN SISTEM INTERLOCK BLOCK (BAT A BETON BERKAIT)"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

STAKAAN

PENYEBARLUASAN STANDAR DAN TEKNOLOGI HASIL LITBANG PU

. PENGEMBANGAN PEMASANGAN BAHAN

c .

DINDING DENGAN SISTEM INTERLOCK BLOCK

(BAT A BETON BERKAIT)

(2)
(3)

PENYEBARLUASAN STANDAR DAN TEKNOLOGI HASIL LITBANG PU

~llLE( PERPUSTA~(AAN

BALllBANG .PU

PENGEMBANGANPEMASANGANBAHAN DINDING DENGAN SISTEM INTERLOCK BLOCK

(BAT A BETON BERKAIT)

(4)

PENGEMBANGAN PEMASANGAN BJ\H~L\N DINDING

DENGAN SISTEM INTERLOCI< BLOCI<

(BAT A BETON BERK.~IT)

!\ll'"'T ... 7 DE

!v ~ .... ! r\. ' ~PU.'";~.\ ~r \ _ ' i ' .BA.Llt.BANG .PU

OLEH:

AAN SUGIARTO, BAE

BANDUNG, JUNI 1 9 9 5

. .

0 E P A R T E M E N P E K E A ,J A A N U M

U

M BAOAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN P U

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PEMUKIMAN

Jl. Panyaungan • Clleunyl Wetan · Kabupaten Bandung 40393 · P 0. Box • 812, Bandung 40008 Telp. (022) 798393, ( 4 Saluran) · Fax : (022) 798392 - - - REGIONAL CENTRE fOR RESEARCH ON HUMAN SETTLEMENTS

(5)

DAFTAR ISI

Hal a man

DAFTAR ISI . . . i

KATA PENGANTAR . . . i i RINGKASAN . . . i i i I. UMUM . . . . 1

II. BAHAN DAN PROSES PEMBUATAN . . . 3

1 . Bahan Baku . . . 3

2. Peralatan yang Digunakan . . . 3

3. Proses Pembuatan . . . 4

4. Bentuk dan Ukuran . . . 6

III. PENERAPAN PADA BANGUNAN RUMAH . . . 8

1. Desain Rumah . . . 8

2. Cara Pemasangan . . . 8

3. Perbandingan Harga . . . 12

IV. KESIMPULAN . . . 13

Daftar Pustaka . . . 14

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, sehu- bungan telah tersusunnya tulisan tentang 11 Pengembangan Pemasan- gan Bahan Dinding Sistem Interlock Block11 ( Bata Beton Berkait ), yang merupakan hasil penelitian dan pengembangan dibidang bahan bangunan khususnya komponen bahan dinding.

Tulisan ini disusun dalam rangka penyebarluasan standar dan Teknologi Hasil Penelitian dan Pengembangan di bidang ke PU- an yang diselenggarakan pada Tahun Anggaran 1995

I

1996.

Penyusun merasa bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan-kekurangan, oleh karena itu Penyusun terbuka untuk menerima kritik dan saran dalam rangka penyempurnaan tulisan ini.

Kepada semua pihak yang telah banyak membantu hingga tersusunnya tulisan ini, Penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Bandung, Juni 1995.

Penyusun

(7)

R I N G K A S A N

Bata beton berkait atau interlock block ialah batu cetak berbentuk khusus yanz mempunyai pengait dan dapat digunakan untuk bahan dinding serta dipasang tanpa memakai adukan pasangan.

Batu Cetak Beton Berkait atau Interlock block dibuat dari campuran antara bahan pengikat semen dan bahan pengisi agregat.

Jenis alat yang digunakan dalam pembuatan batu cetak berkait adalah mesin pengaduk mixer, mesin cetak getar tekan dan alat bantu lainnya seperti pembalik, alas/palet, rak penyimpan.

Komponen bahan dinding ini berbentuk prisma/persegi dan mempunyai pengait dibagian atas serta berlubang, sedang:-:an ukuran bata beton berkait (interlock block) yang dikembangkan adalah mengacu kepada sistem koordinasi modular.

Keuntungan ukuran komponen bahan dinding yang mengacu sistem koordinasi modular antara lain :

- Menyederhanakan pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan - Meningkatkan kecepatan pelaksanaan pemasahgan

- Dapat memperkecil kemungkinan pemotongan bahan.

Pemasangan komponen dinding ini dari mulai lapisan pertama·

sampai dengan lapisan atas tidak memakai ndukiln (mortar), karena komponen dinding te:csebut satu sama lain saling mE~ngikat bila sudah terpasang keseluruhan.

Dengan menggunakan bahan komponen dincling sisten·· interlock block, maka dapat men-:Kan harga pasangan dinding.

(8)

Dalam pelaksanaan Pengembangan

PENGEMBANGAN PEMASANGAN BAHAN DINDING DENGAN SISTEM INTERLOCK BI .. OCK

(BATA BETON BERKAIT)

I. U MUM

usaha mengurangi biaya konstruksi khususnya pada pembangunan RS dan RSS, Pusat Penelitian dan l?ermukiman1 Badan Litbang PU Departemen Pekerjaan Umum, terus melakukan serangkaian penelitian khu::;usnya dibidang bahan bangunan antara lain pembuntiln bciUl b-2ton berlubang (conblock) 1 batako tras kapur, batt! cetak halaman (paving block) dan sebagainya dari berbagai j en is, bentuk dnn ukuran yang berbeda dan hasilnya sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat luas.

Dewasa ini harga bahan bangunan clipasaran cenderung terus meningkat I hal ini mengakibatkan

rumah terus meningkat, bahkan

biayu pelaksanaan /konstruksi lebih cepat dibanding dengan kenaikan pendapatan masyarakat khur:usnya, yc1nq berpenghasilan menengah kebawah.

Untuk rnen•:kan biaya konstruksi pelaksanaan pembangunan rumah, Pusat Penelitian dan Pengembanc:,.ran Pr?.rmukiman terus mengupayakan dengan melakukan berbagai penelitian seperti bahan komponen dinding 1 karena diperkirakc-m komponen ini akan menyerap biaya sebesar 161 25 % dari seluruh kebutuhan biaya bahan suatu bangunan rumah.

(9)

Salah satu cara dalam mengantisipasi masalah tersebut, telah dicoba sistem pemasangan dinding dengan mengembangkan berbagai jenis, bentuk dan ukuran batu cetak yang diberi istilah interlok block (IB) atau bata beton berkait.

Bata beton berkait atau interlock block ialah batu cetak berbentuk khusus yang m~mpunyai pengait dan dapat digunakan untuk bahan din~ing dan dipasang tanpa memakai adukan pasangan

(mortar) .

Diharapkan dari hasil penelitian dan pengembangan tersebut dapa t menunj ang program pemerintah dalam rcmgka penyediaan rumah sederhana dan sangat sederhana yang harganya dapat dijangkau oleh masyarakat berpenghasilan menengah kebawah.

(10)

I I . B!'.IIAN DAN PROSES PEMBUATAN

1 . BAHAN BAKU

Seperti batu cetak lainnyal batu cetak berkait (Interlock block) juga dibuat dari campuran antara bahan pengi.kat (semen) dan bahan pengisi (agregat).

Selain campuran pasir- semen I juga dapat digunakan bahan lain seperti tras-kapurl tetapi harus dengan pemilihan bahan dan propers i campuran yang lebih t.el it :i. ka rena f nkt o ~~ kestabilan bentuk dan penyusutan yang lebill besar bi.la cl:i.bandi.ng dengan campuran pasir-semen disarnping sifat mekanik lainnya.

Untuk mendapatkan hasil produk yang baik I perlu dij aga mutu bahan baku yang digunakan misalnya semen harus diE:impan ditempat yang kering/tidak lembab clan terhinda1~ dari gangguan cuaca.

Sedangkan agregat harus dilakukan perneriksaan terlebih dahulu sebelum digunakan dengan melakukan test sederhana terhadap kadar lumpur I kadar pengotor organik dan ~;usunan besar butir

(gradasi).

2. PERALATAN YANG DIGUNAKAN

Berbagai j en is alat cetak berkait1 diantaranya dan alat bantu lainnya penyimpan dan lainnya.

yang digunakan <ia.lom pembuatan batu me sin adukan/·rnixer I me sin pres/ cetak seperti pembalikl olas/palet1 rak

(11)

Berdasarkan sistemnya, mesin cetak dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :

- sistem manual

- sistem semi masinal, dan - full masinal

Untuk produksi dengan skala kecil sampai sedang, j enis mesin yang lebih cocok adalah dengan sistem semi masinal karena pertirnbangan besarnya investasi atau modal dasar yang harus disediakan.

Prinsip kerja dari mesin ini adalah dengan cara memadatkan terhadap bahan yang dimasukkan kedalam cetakan yang disertai dengan penggetaran sehingga mencapai kE:~padatan yang maksimum.

Mesin ini digerakkan oleh sebuah motor (motor listrik atau motor diesel) dengan tenaga sesuai kebutuhan.

3. PROSES PEMBUATAN

Dengan mesin pres, yaitu adukan yang lembab dari campuran bahan pengikat dan agregat dalam proporsi tertentLl dimasukkan kedalam cetakan kemudian digetar dan di tekan 1al u dipadatkan hingga mencapai kepadatan yang maksimum. Keluarkan bata dari cetakan kemudian simpan di atas rak-rak penyimpanan berikut paletnya sampai dengan 24 jam.

Pemel iharaan selanj utnya di t umpuk d iclalam n1ang terl indung selama 3 hari, setelah rnencapai umur 20 hari bata beton berkait tersebut siap untuk dipasang/digunakan.

(12)

Secara garis besar, bagan alir proses produksi batu cetak berkait (interlock block) dapat dilihat seperti dibawah ini.:

BAGAN ALIR PEMBUATAN INTERLOCK BLOCK

Periksa kadar air

Semen

Pemel iharaan

-~:_<_1_:~]

Pemeliharaan~~anj~~:a~J

P8meliharaan cara

a_~~~~

Pengontrolan

ha;~

produksi ·~

I

1...---...---_j Siap

digun~kan

J

Cara manual/masinal

Mesin semi masinal

Disimpan diatas rak sclama 24 jam

Disimpan diruang ter- lindung selama 3 hari Ditumpuk dihalaman sampai um~r 28 hai Pisahkan bata yang cacad/tidak presisi Batu cetak siap di pasang setelah umur sekitar 28 hari

(13)

4 . BENTUK DAN UKURAN

Komponen bahan dinding ini berbentuk prisma/ persegi dan mempunyai pengait dibagian atas serta berlubang, sedangkan ukuran bata beton berkait (in~erlock block) yang dikembangkan adalah

IB-10

IB-15

1

1,

' :1

i : ; : :

I I I I i : 1 I

i :

1 1

l

I 1 l I I I t 1 1 1 1

U

'l : : I 1 : : I : I

I I

.: ---:, I : .: --=.J~ _ __: __ L:l..::.J.-..1.

~~-+24-4..l.-t-4i-<-+...!..1-f·'l---

~---· u ---~-

I' 1 !. I 7 J , 'I

4-~ I I I -~-... ~---~"l·

~--· - · -·30~~- ·· ~-

·t--'--... I ~I --.:!. __ ._ I

f .... !-.--. L ~-'· ...

--L---·----···-·-.. _,., ._ .. _____ .. ____ ~-..

10

.. J

I

---_

· -

_

·

j''

! i I •

. ....J --- '

__ j '-~

·:· :: I

t:.l

I I

- r ---- ---:~--- ~ -r ·

.. Oo Qc~,

l

~~---JO ---+-

--i

~;.~..:..-t!·-t .!..:.~-~

-~--·-·•<"---+·

I '

!

; . : ::. L ·-·

. · - 1 (

(14)

Ukuran panjang 30 em (3 M) dan tebal 10 em (l M) dibentuk sesuai dan mengacu pada sistem koordinasi modular yaitu ukuran kearah horizontal 3 M dan vertikal 1 M dimana 1 M ~ 10 em, hal ini supaya dapat memperkecil kemungkinan terj adinya bahan yang terbuang.

Beberapa · keuntungan ukuran komponen bahan dinding yang mengacu ~istem koordi~asi modular antara lain :

a. Menyederhanakan pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan b. Meningkatkan kecepatan pelaksanaan pem~sangan

c. Keeil kemungkinan terjadinya pemotongan bahan

UKURAN INTERLOCK BLOCK YANG DIPRODUKSI -

No. Tipe Ukuran Penuh Ukuran 2/3 Ukuran 1/2 Ukuran 1/3

Komponen (em) (em) (em) (em)

p L T p L T p L T p L T

1. IB-10 30 10 10 20 10 10 -

-

- 10 10 10

2. IB-15 30 15 10

- - -

15 15 10 -

- -

-- - - - ·

(15)

I I I . PENERAPAN PADA BANGUNAN RUMAH

1 . DBSAIN RUM)UI

Gambar denah rumah harus mengacu pada sistem koordinasi modular yai tu menggunakar. modul 3 0 em, baik \:kuran memanj ang maupun lebar, hal ini dimaksudkan agar supaya memudahkan dalam pemasangan serta dapat dihitung lebih pasti berapa buah kebutuhan bahan tersebut untuk keperluan dinding suatu rumah seperti gambar dibawah ini.

,--- . - .. --

. ,

I +

1

2 CARA PEMASANGAN

600 I ! 60() - -- --....-

1 I

1 ~. . I -~ 8~ , :. 7 8~• ISO ... _1 :

I il I i I llli I I ; I !

i :'

I . . ; : : i

i

I : J Tli F

l ;'o -·d(;_~ - ~ - -:· ~~~#:?~: ~'T-0-~~=J:=:r?~J=T=:r .-:: f .. r ln~ _ fl,;{~~ . , - ~ t - nnfl

!

~ ~.J IQ; ; :. ;. i .. .. • . .

:11: _;j

: \QJ. ···I • · j i- ll

--· ... ·-· I I . : ,.J:·-:- I l. I ~i II

! 'I<MtWc' : KM/\'IC , : : ~ . 1:

K T10un 11 llf'llfll i[.j . _ . . · : . I : .•

·=-r:J~~~--., } ? '1.:C : : .. : :

o;

I·;

I I

,j

,.

~0 I

b ::::r:-:.-T::.r ;:i .. ~-:~: c J :1 c

l '

; j

II

i I 1:1

:. · r; .

~--

--: :

:=J:::: .; I . :

--·--- J I~ l.'c

. · .. :,·.I'

1 - : I .

~- I , .

··1 .. I.!" i I I ,

!

!

I

j

::: ']

l .... . .. .. ~

I_ •. 1 _I • ~ .. J• t

I H '

I I

I I

1:

, !

J

!.

Sebelum dilakukan pemasangan perlu diperhatikan bahwa pekerj aan pembuatan sloof khususnya untuk bag ian at as tempat dudukan bata lapisan pertama diletakan harus bet.ul-betul rata, sehingga akan memudahkan pemasangan komponen dinding pada lapisan

(16)

Pad a tiap per temuan antar dinding dengan dinding (pertemuan siku, tegak lurus dan silang} dan dinding dengan kusen harus diberi penguat besi beton tunggal

¢

10 mm yang dikaitkan pada sloof dan ringbalk kemudian diisi dengan adukan semen pasir, sedang pertemuan antara dinding dan kusen diberi anker besi dan dikaitkan pada besi tersebut seperti gambar dibawah ini.

I 'r I

I

I I

I

: I:J

I

~,, I

(17)

. .,.

0 0 0

0 I..A''·l

0

0

8 O'O?oo£ooo~

1--Jo-~

+

10

+

0

}t-o-o_O_o--0-1

S

0 t-0-o_O_o_o_J-t

L.t1f>.l.

(18)

::~

h' t/,3 VNo tf N

;>E.~Tf,W.MN .flUNG

·r,

1 '·'

-- T I

i

I

I i

I ...

(19)

Pemasangan komponen dinding ini dari mulai lapisan pertama sampai dengan lapisan atas tidak memakai adukan (mortar), karena komponen dinding tersebut satu sama lain saling mengikat bila sudah terpasang keseluruhan.

Pada tiap j arak ± 60 em lobang keci:!. komponen dinding ini diisi dengan mortar (adukan~ semen pasir tanpa menggunakan besi beton. Setelah dinding terpasang keseluruhan maka diatas lapisan terakhir dipasang pengunci dengan menggunakan ringbalk dari beton bertulang, hal ini berfungsi sebagai pengikat keseluruhan dinding sehingga menjadi satu kesatuan.

3 . PERBANDINGAN HARGA

Perbandingan harga per m2 bahan dinding terpasansr Bata merah, Conblock, Interlock block dapat dilihat pada tabel dibawah

ini.

Ta.bel : Perbandingan harga per m2 bahan dinding terpasilllg

Bahan Adukan Pasangan

Ple~teran

dan Acian

I

Upah No. Jenis Bahan Dinding ---T"'---....---11---.---r----+---r----.----4: kerja

Vol. Hrg.satiJml.hrgi !Rp)

1. Bata merah

I

I

I 2. Conblock HB-10 (10 X 20 X 30) em I I

3. Interlock block IB-10

Ltr.

(R~l ~ i~p:

,,

65 !1.110 4u \ llv ! 4.~0l' 4.800

I I

I

65 1 520 1

I : -

! ". 200

Vol. Hrg.sat Jml.hrg Vol. Hrg.sat Jml.hrg bh (Rp) (Rp) Ltr. (Rpl (Rpl

5.625 18 75 75

550 9. 350 17

I I I

I I I

1 ! 1.400

33 . 180 5.940

Total harga

!Rp)

15.9SS 14.070

7.310

I

! i I

I

~~ _4~·-I_nt_er_l_oc_k_bl_oc_k_I~B·_ls~_3_J~_2J_o~

__

7._59_o~---~---~---L--~~--·-j___j

__

L_4c_c~s_._9_9o~

(20)

IV. KBSIMPULAN

Dengan menggunakan bahan komponen dinding sistem interlock block mempunyai berbagai kelebihan antara lain :

1. desain rumah dan ukuran komponen dinding interlock bl.ock mengacu kepada sis tern koordinasi modular, sehingga dapat memperkecil kemungkinan terjadinya sisa bahan dan piaya bahan dapat ditekan.

2. pekerjaan pemasangan lebih mudah dan lebih cepat dibanding dengan. pemasangan dinding yang menggunakc.n komponen bata merah dan concrete block, karena dinding sistem interlock block tidak menggunkan adukan mortar.

3. harga pasangan dinding yang menggunakan Interlock block dapat mengurangi biaya dibanding dengan rnenggunakan komponen bahan dinding lainnya.

4. pemasangan dinding sis tern interlock block t idak memerlukan keahlian khusus, karena ukuran dan pengait interlock block dibuat dengan sistem masinal sehingga bentuk permukaannya lebih persisi.

5. dinding sistem interlock block dapat menghemat adukan plesteran dan kenampakkannya lebih menarik.

6. karena bentuk interlock block berlubang maka dapat mengurangi kebisingan dan dapat menghambat udara panas dari luar sehingga penghuni lebih ~yaman.

(21)

DAFTAR PUSTAKA

1. SNI-1963-1990-F1 Tata Cara Dasar Konstruksi Modular untuk Rumah dan Gedung.

2. SNI-1978-1990-F1 Spesifikasi Koordinasi Modular untuk Ba~3unan Rumah dan Gedung.

3. Suwandoj o SiddiqI Dipl. E. Eng I Koordinasi Modular untuk Bangunan Gedung dan Ruman, 1990

4. Ir. Lasino1 Petunjuk Praktis Cara Pembuatan Bahan Bangunan Bersemen.

5. Ir. Suhari Mulyantol Pengembangan Sistem Prefabrikasi Perumahan di Indonesia~ 1995.

6. Laporan Penelitian Teknologi Produ~si Bahan Bangunan, 1995.

7. Laporan Penelitian Elemen/Komponen Bahan 'Jangunan Lokal untuk Rumah Sederhana (RS dan RSS) I 1995.

(22)
(23)

~ULIX PE!1PUSTAT{AAN

BA-1..11 BANG 1" lJ

(24)

I

; .

[JJ

PER Bad a ~

Referensi

Dokumen terkait

Maka dengan adanya kasus tersebut penulis tertarik untuk meneliti tradisi penarikan kembali harta seserahan pasca perceraian yang terjadi di Kelurahan Titian Antui Kecamatan

Selain itu penggunaan konstruksi bambu pada bangunan Pusat Pengembangan Bambu ini memberikan kesan yang melekat dengan kegiatan pusat komunitas itu sendiri, dimana

Tugas Akhir dengan judul Analisis Komparasi Kinerja Keuangan PT Kalbe Farma Tbk Dan PT Kimia Farma Tbk Periode 2011-2015 telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk

Dari data kelembaban udara yang didapatkan saat penelitian, dapat dilihat pada tabel 1 , terdapat 3 data kelembaban udara yang melebihi kelembaban udara ideal, hal ini

Warna enamel  dipengaruhi : — Perkembangan gigi atau — Ekstrinsik stains — Penggunaan antibotik — Fluoride  yg berlebihan — Warna enamel  jg dpt menunjukkan

Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa alasan masyarakat Desa Pulokulon Grobogan yang lebih memprioritaskan pemberian zakat fitrah kepada para Ustadz dan

Limbah pemanenan kayu tersebut terjadi di petak tebang akibat proses penebangan ( felling ), pembagian batang ( bucking ), dan kondisi batang pohon yang cacat dan/atau

Pemn pendidikan dalam kaitallnya dengan penbahan nasyaralot ini, kadang- kadang be.ada di depar, tetapi seringka.li pula pendidikan itu berada dibelakang kondisi