• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DENGAN HARGA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA PRODUK IPHONE DI KOTA BANDUNG)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DENGAN HARGA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA PRODUK IPHONE DI KOTA BANDUNG)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DENGAN HARGA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA

PRODUK IPHONE DI KOTA BANDUNG)

The Effect of Brand Image on Purchasing Decision with Price as An Intervening Variable (Study on iPhone Product in The City of Bandung)

1)Meirissa Purwandani, 2)Arry Widodo, Ph.D

1,2)Prodi S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom

1)[email protected], 2)

ABSTRAK

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia sekarang ini semakin pesat khususnya dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi yaitu smartphone. Salah satu brand smartphone yang cukup terkenal adalah iPhone. Produk iPhone memang masih yang terbaik diantara semuanya dengan design yang simple, mewah dan elegan membuat smartphone ini menarik perhatian banyak orang.produk iPhone dituntut untuk bisa lebih berinovasi lagi agar kesetiaan konsumen tetap terjaga, karena perusahaan yang cerdas akan mencoba memahami sepenuhnya proses pengambilan keputusan pelanggan. Dalam strategi meningkatkan keputusan pembelian konsumen, brand image dan harga produk memiliki peran yang besar. Popularitas perusahaan serta kemampuan perusahaan dalam melayani dan memenuhi kebutuhan konsumen sangat menentukan bagaimana kesan masyarakat terhadap Brand Image tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh brand image terhadap keputusan pembelian dengan intervening harga. Sampel pada penelitian ini adalah pengguna iPhone di Kota Bandung yang berjumlah 100 responden. Variabel bebas terdiri dari brand image, intervening terdiri dari harga dan variabel terikat dari penelitian ini adalah keputusan pembelian. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan skala likert sebagai pengukuran. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah Structural Equation Modeling (SEM) dan diolah menggunakan smartPLS.

Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian, brand brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga. Brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga. harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian melalui harga.

Kata Kunci : Brand Image, Harga, Keputusan Pembelian.

Abstract

The development of science and technology in today's world is increasingly rapid, especially in the field of information and communication technology, namely smartphones. One of the well-known smartphone brands is the iPhone. iPhone products are still the best among all with a simple, luxurious and elegant design that makes this smartphone attract the attention of many people.

iPhone products are required to be able to innovate even more so that consumer loyalty is maintained, because smart companies will try to fully understand the customer decision-making process. In the strategy to improve consumer purchasing decisions, brand image and product prices have a big role.

The popularity of the company and the company's ability to serve and meet consumer needs will determine how the public's impression of the brand image.

This study aims to determine the effect of brand image on purchasing decisions with price intervention. The sample in this study were iPhone users in the city of Bandung, totaling 100 respondents. The independent variable consists of brand image, intervention consists of price and the dependent variable of this research is purchasing decisions. The research method used in this study is a quantitative method with a Likert scale as a measurement. The sampling technique used in this research is purposive sampling. The data analysis method used in this study is Structural Equation Modeling (SEM) and processed using smartPLS.

(2)

Based on the results of research conclusions, brand brand image has a positive and significant effect on prices. Brand image has a positive and significant effect on prices. price has a positive and significant effect on purchasing decisions. Brand image has a positive and significant effect on purchasing decisions through price.

Keywords: Brand Image, Price, Purchasing Decision

1. Pendahuluan

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia sekarang ini semakin pesat khususnya dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi yaitu telepon genggam/smartphone. Dimana handphone/smartphone merupakan bukti dari perkembangan teknologi yang sangat pesat terutama di era sekarang ini yaitu industri 4.0. Revolusi Industri 4.0 merupakan fenomena yang mengkolaborasikan teknologi siber dan teknologi otomatisasi (Kominfo, 2020). Di era yang semuanya serba digital telepon genggam tentu menjadi kebutuhan yang sangat penting untuk menunjang segala aktivitas. Secara fungsi pun telepon genggam yang dahulunya digunakan hanya sebatas untuk bercakap-cakap dan berkirim pesan singkat, kini telah mengalami banyak perkembangan. Di mana saat ini penggunanya dapat mengirimkan pesan gambar, video call, hiburan, foto, musik, browsing, download, belanja online dan layanan-layanan multimedia lain yang sangat canggih.

Salah satu brand smartphone yang cukup terkenal adalah iPhone, produk iPhone sekarang sudah merajai brand smartphone, iPhone memang masih yang terbaik diantara semuanya dengan design yang simple, mewah dan elegan membuat smartphone ini menarik perhatian banyak orang, oleh karena itu pada era ini iPhone adalah teknologi smartphone yang sempurna (Brian, 2020).Dalam hal brand image, sejauh ini selama bertahun – tahun perusahaan Apple telah berhasil membangun brand image yang baik di benak pengunanya. Sehingga para user yang menggunakan iPhone sudah pasti akan merasa bangga dan percaya diri saat menggunakan iPhone, yang mana citra yang di dapat adalah, canggih, mewah, dan memiliki harga yang mahal.

Namun pangsa pasar produk iPhone sempat terjadi penurunan. Penurunan penjualan produk iPhone tidak muncul dengan tiba-tiba, namun ada beberapa alasan turunnya penjualan produk iPhone. Pertama, Brand Image produk iPhone sebagai smartphone flagship yang canggih dan kaya akan fitur membuatnya mimiliki harga yang sangat mahal. Kedua, variasi produk iPhone lebih sedikit dibandingkan kompetitornya. Ketiga, bayaknya bermunculan smartphone terbaru dari brand lain yang menawarkan spesifikasi tinggi dengan harga yang jauh lebih rendah.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah Brand Image berpengaruh terhadap harga smartphone di Kota Bandung?

2. Apakah Brand Image berpengaruh terhadap keputusan pembelian smartphone iPhone di Kota Bandung?

3. Apakah harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian smartphone iPhone di Kota Bandung?

4. Apakah Brand Image berpengaruh terhadap keputusan pembelian dengan harga sebagai variabel intervening smarphone iPhone di Kota Bandung?

2. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu metode yang diperlukan untuk melakukan penelitian untuk menyatukan tujuan dan kegunaan tertentu dalam penelitian (Sugiyono, 2019). Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah kuantitatif, dan jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis.

Menurut (Sugiyono, 2019), metode kuantitatif adalah suatu metode yang didasarkan pada filosofi positivis atau metode pengumpulan data untuk penelitian pada populasi atau sampel tertentu.

Pengumpulan data menggunakan alat penelitian, dan analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk deskripsi dan hipotesis uji telah ditetapkan. Metode kuantitatif dapat juga disebut metode induktif dan metode kontinu, yang tujuan akhirnya adalah menghasilkan konsep dan pemahaman serta merekonstruksi teori baru (Kurniawan, 2018).

Penelitian ini merupakan penelitian kausal, ialah hubungan kausalitas. Kuncinya adalah memiliki variabel otonom (faktor yang dipengaruhi) dan variabel terikat (faktor terpengaruh). Peneliti menyimpulkan, penelitian kausal adalah penelitian yang di lakukan untuk mencari tahu apakah variabel otonom dapat mempengaruhi variabel terikat dan jika dapat mempengaruhi maka seberapa besar pengaruh yang diberikan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Brand Image terhadap keputusan pembelian melalui harga pada semartphone iPhone di Kota Bandung.

(3)

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel independent ,variabel intervening dan variabel dependent . Variabel independent adalah brand Image, variabel Intervening adalah harga dan variabel dependent adalah keputusan pembelian. Skala yang digunakan dalam pengukuran penelitian ini adalah skala Likert dengan populasi pengguna iPhone di Kota Bandung yang belum diketahui pasti jumlahya.

2.1 Kerangka pemikiran

Berdasarkan teori-teori dan penelitian terdahulu, maka dapat digambarkan secara sistematis hubungan antara variabelnya dalam paradigma penelitian, Maka untuk mempermudah memahami proposal penelitian ini, maka penulis merumuskan kerangka konseptual sebagai berikut:

Gambar 1 Kerangka Pemikiran

Sumber : Data diolah oleh Penelit, 29 Januari 2022

2.2 Sampel dan Teknik Sampling

Sampel adalah bagian dari populasi yang terdiri dari beberapa anggota yang dipilih populasi tersebut (Sekaran, 2017). Peneliti menggunakan rumus lemeshow dalam penentuan sampel dan didapat hasil sebanyak 96,04 dibulatkan menjadi 100 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive Sampling untuk pengumpulan data dengan kuesioner, yang merupakan non – probability Sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi yang dipilih menjadi sampel..

2.3 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai sumber, dan cara. Pada penelitian kali ini, pengumpulan data dilakukan berdasarkan sumbernya yaitu menggunakan data primer dan data sekunder.

2.4 Uji Validitas dan Reliabilitas

Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan program SmartPLS. Prosedur dari pengujian validitas adalah convergent validity yaitu dengan mengkorelasikan component score dengan construct score yang nantinya akan menghasilkan nilai loading factor.Nilai loading factor dikatakan tinggi apabila indikator berkorelasi ≥ 0,7 dengan konstruk yang ingin diukur. Indikator dianggap valid jika memiliki nilai AVE diatas 0,5.

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan 3.1 Analisis Deskriptif

3.1.1 Tanggapan Responden Mengenai brand image

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dapat diketahui bahwa variabel brand image termasuk dalam kategori baik dengan nilai persentase sebesar 82,09%.

3.1.2 Tanggapan Responden Mengenai Harga

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dapat diketahui bahwa variabel harga termasuk dalam kategori cukup baik dengan nilai persentase sebesar 63,79%.

(4)

3.1.3 Tanggapan Responden Mengenai Brand Purchase Intention

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dapat diketahui bahwa variabel keputusan pembelian termasuk dalam kategori baik dengan nilai persentase sebesar 89,75%.

3.2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Tabel 1 Nilai Convergent Validity

Variabel AVE Nilai Kritis Evaluasi Model

Brand Image (X) 0,584

> 0,5

Valid

Harga (Z) 0.559 Valid

Keputusan Pembelian (Y) 0,546 Valid

Sumber: Hasil Olah Data SmartPLS 3.0, 08 Februari 2022

Berdasarkan hasil tabel diatas, terlihat semua variabel memiliki nilai AVE > 0,5 yang berarti dapat dikatakan memiliki convergent validity yang baik.

Tabel 2 Uji Discriminant validity (Fornell lacker criterion)

Variabel Laten Brand Image

(X) Harga (Z) Keputusan

Pembelian (Y)

Brand Image (X) 0.764

Harga (Z) 0.581 0.747

Keputusan Pembelian (Y) 0.690 0.724 0.739

Sumber: Hasil Olah Data SmartPLS 3.0, 08 Februari 2022

Dari tabel diatas, dapat dilihat bnahwa nilai akar AVE dari masing-masing variabel latennya lebih tinggi dibandingkan dari nilai korelasi tertinggi variabel tersebut dengan variabel lainnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa model memiliki validitas diskriminan yang baik.

Selain dengan membandungkan akar AVE dengan korelasinya, validitas diskriminan juga dapat diuji dengan nilai cross loading. Validitas diskriminan terjadi ketika dua instrumen berbeda mengukur suatu konstruk yang diprediksi tidak relevan sehingga menghasilkan skor yang tidak berkorelasi. Uji validitas diskriminan berbasis cross-loading sebagai alat ukur dan struktur. Berikut merupakan hasil cross loading factor menggunanakan SmartPLS:

Tabel 3 Uji Discriminant validity (Cross Loading) Indikator Brand (X) Harga (Z) Keputusan (Y)

B1 0.709 0.399 0.424

(5)

B10 0.786 0.413 0.567

B11 0.740 0.448 0.459

B12 0.704 0.480 0.538

B13 0.748 0.431 0.458

B14 0.842 0.486 0.622

B15 0.772 0.443 0.567

B2 0.771 0.513 0.539

B3 0.778 0.549 0.650

B4 0.811 0.421 0.471

B5 0.762 0.438 0.362

B6 0.817 0.325 0.461

B7 0.722 0.383 0.538

B8 0.726 0.452 0.531

B9 0.767 0.406 0.593

H1 0.387 0.757 0.686

H10 0.477 0.807 0.570

H11 0.506 0.808 0.706

H12 0.457 0.800 0.525

H2 0.425 0.727 0.558

H3 0.314 0.706 0.375

H4 0.581 0.734 0.444

H5 0.429 0.735 0.515

H6 0.529 0.760 0.543

H7 0.285 0.707 0.467

H8 0.370 0.718 0.496

(6)

H9 0.360 0.701 0.499

KP1 0.370 0.609 0.717

KP10 0.479 0.572 0.747

KP11 0.514 0.476 0.738

KP12 0.425 0.492 0.711

KP13 0.630 0.526 0.777

KP14 0.420 0.573 0.709

KP15 0.401 0.553 0.704

KP2 0.501 0.551 0.730

KP3 0.512 0.534 0.722

KP4 0.528 0.492 0.770

KP5 0.594 0.532 0.757

KP6 0.476 0.539 0.753

KP7 0.611 0.502 0.762

KP8 0.524 0.641 0.748

KP9 0.615 0.414 0.732

Sumber: Hasil Olah Data SmartPLS 3.0, 08 Februari 2022

Berdasarkan data pada tabel diatas, dapat dilihat nilai cross loading factor pada setiap indikator lebih tinggi dibandingkan dengan nilai pada konstruk lainnya. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa indikator-indikator yang digunakan pada penelitian ini telah memenuhi syarat. Berdasarkan hasil dari kedua uji validitas yang telah dilakukan sebelumnya yaitu convergent validity dan discriminant validity dapat disimpulkan bahwa 42 item pertanyaan dijadikan sebagai instrumen penelitian.

3.3 Realiability Test

Berdasarkan hasil Reliability Test diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4 Hasil Composite Reliability

Variabel Composite

Reliability Nilai Kritis Cronbach's

Alpha Nilai Kritis Evaluasi Model Brand Image

(X) 0,955 > 0,7 0,949 > 0,6 Realibel

(7)

Harga (Z) 0,938 0,928 Realibel

Keputusan

Pembelian (Y) 0,947 0,940 Realibel

Sumber: Hasil Olah Data SmartPLS 3.0, 08 Februari 2022

Pada tabel diatas, hasil composite reliability menunjukan nilai > 0,7 dan cronbach’s alpa > 0,6 ini artinya reliabel dan dapat digunakan sebagai instrument pengukuran variabel dalam penelitian ini.

Berdasarkan hasil tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai nilai R-Square pada variabel brand purchase intention 0,410 dan 0,623 untuk variabel halal brand trust.

3.4 Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil uji hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 5 Hasil Uji Hipotesis

Variabel Sampel Asli (O)

Rata-rata Sampel

(M)

Standar Deviasi (STDEV)

T Statistik (|

O/STDEV |) P

Values H1

Brand Image (X) -

> Harga (Z)

0,581 0,607 0,070 8,299 0,000 Diterima

Brand Image (X) -

> Keputusan Pembelian

(Y)

0,406 0,425 0,108 3,760 0,000 Diterima

Harga (Z) ->

Keputusan Pembelian

(Y)

0,488 0,473 0,115 4,230 0,000 Diterima

Brand Image (X) -

> Harga (Z) ->

Keputusan Pembelian

(Y)

0,283 0,287 0,071 3,997 0,000 Diterima

Sumber: Hasil Olah Data SmartPLS 3.0, 08 Februari 2022

(8)

H1 Berdasarkan pengujian nilai t-statistik untuk variabel Brand Image terhadap harga diperoleh sebesar 8,299 dengan nilai path coefficient positif dengan nilai original sampel sebesar 0,581.

Nilai t-statistik tersebut lebih besar dari t-value (8,299 > 1,96) dan nilai p-value (0,000) < 0,05 dengan hasil positif signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H_1 diterima artinya bahwa tingginya Brand Image yang dimiliki oleh produk iPhone meningkatkan harga pada produknya sendiri.

H2 Berdasarkan pengujian nilai t-statistik untuk variabel Brand Image terhadap keputusan pembelian diperoleh sebesar 3,760 dengan nilai path coefficient positif dengan nilai original sampel sebesar 0,406. Nilai t-statistik tersebut lebih besar dari t-value (3,760 > 1,96) dan nilai p-value (0,000) < 0,05 dengan hasil positif signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H_2 diterima artinya bahwa tingginya Brand Image yang dimiliki oleh produk iPhone maka dapat meningkatkan keputusan pembelian produk iPhone.

H3 Berdasarkan pengujian nilai t-statistik untuk variabel harga terhadap keputusan pembelian diperoleh sebesar 4,230 dengan nilai path coefficient positif dengan nilai original sampel sebesar 0,488. Nilai t-statistik tersebut lebih besar dari t-value (4,230 > 1,96) dan nilai p-value (0,000) < 0,05 dengan hasil positif signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dan H_3 diterima artinya bahwa tinggi nya harga pada produk iPhone dapat meningkatkan keputusan pembelian.

H4 Berdasarkan pengujian nilai t-statistik untuk variabel pengaruh Brand Image terhadap keputusan pembelian dengan harga sebagai variabel intervening diperoleh sebesar 3,997 dengan nilai path coefficient positif dengan nilai original sampel sebesar 0,238. Nilai t-statistik tersebut lebih besar dari t-value (3,977 > 1,96) dan nilai p-value (0,000) < 0,05 dengan hasil positif signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H_4 diterima artinya pengaruh Brand Image berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian dengan harga sebagai variabel intervening.

4. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan path coefficient, Brand Image terhadap harga memiliki nilai t-statistik sebesar 8,299 > 1,96. Hal ini menunjukkan bahwa Brand Image berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga smartphone iPhone di Kota Bandung.

2. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan path coefficient, Brand Image terhadap keputusan pembelian memiliki nilai t-statistik sebesar 3,760 > 1,96. Hal ini menunjukkan bahwa Brand Image berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian smartphone iPhone di Kota Bandung.

3. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan path coefficient, harga terhadap keputusan pembelian memiliki nilai t-statistik sebesar 4,230 > 1,96. Hal ini menunjukkan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian smartphone iPhone di Kota Bandung.

4. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan path coefficient, Brand Image terhadap keputusan pembelian dengan harga sebagai variabel intervening memiliki nilai t-statistik sebesar 3,997 >

1,96. Hal ini menunjukkan bahwa Brand Image berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan dengan harga sebagai variabel intervening pada smartphone iPhone di Kota Bandung.

DAFTAR PUSTAKA

Brian, S. (2020). iPhone adalah Teknologi Smartphone Sempurna di Zaman Ini. Diambil kembali dari Kompasiana:

https://www.kompasiana.com/briansambudi/5e894d9bd541df76a9272f32/iphone-adalah- teknologi-smartphone-sempurna-di-zaman-ini

Kominfo. (2020). Revolusi Industri 4.0. Retrieved from aptika. Diambil kembali dari Kominfo.go.id:

https://aptika.kominfo.go.id/2020/01/revolusi-industri-4-0/

(9)

Kurniawan, A. (2018). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Bandung: Remaja Rosdakarya.

Putri, D. (2018). Analisis Pengaruh Kualitas Jasa, Nilai Yang Dirasakan, Citra Merek, Melalui Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Pada PT. Pos Indonesia (Persero).

Diponegoro Journal of Management.

Sekaran, U. (2017). Metode Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Selemba Empat.

Sugiyono. (2019). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Bandung: CV Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pada intensitas mual dan muntah yang bermakna pada kelompok yang mendapatkan akupresur bila dibandingkan dengan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pengaruh Harga, Promosi dan Kualitas Produk terhadap Minat Beli Ulang dengan Keputusan Pembelian sebagai Variabel Intervening

MELALUI MINAT BELI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI KASUS PRODUK SEPEDA MOTOR MEREK HONDA PADA DEALER TIMBUL JAYA MOTOR CABANG ANDONG DI BOYOLALI).. Diajukan Oleh : ANISA

PENGARUH BRAND AMBASSADOR DAN EVENT SPONSORSHIP TERHADAP PURCHASE INTENTION DENGAN BRAND IMAGE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING ( Studi Kasus Produk Smartphone Vivo pada

Dari model tradisi perkawinan antarkerabat kyai yang tersebut di atas, kita dapat mengambil dampak positif ketika terjadi konflik, yaitu upaya resolusi bisa lebih mudah

seseorang calon pembeli untuk mengenali dan mengingat kembali suatu merek (Durianto 2004:7). Selain itu faktor yang juga mempengaruhi adalah asosiasi

PENGARUH RELIGIUSITAS DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MAKANAN DENGAN LABELISASI HALAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Mahasiswa UIN Walisongo Semarang)

Sehingga iPhone harus mampu menganalisa tentang apa yang menjadi kebutuhan serta harapan konsumen pada saat ini maupun pada saat mendatang, sebab hasil Top Brand