EVALUASI DIRI SEKOLAH ( EDS )
TAHUN : 2021
SMP PAB 2 HELVETIA
Jl. VETERAN PSR. IV HELVETIA
LEMBAR PENGESAHAN
EDS ini telah disahkan dalam Rapat Pleno Sekolah yang dihadiri oleh Kepala, Guru, Pengurus Komite pada:
Hari : Selasa
Tanggal : 20 Juli 2021
Jam : 10.00 wib.
Tempat : Ruang guru SMP PAB 2 Helvetia
Kecamatan : Labuhan Deli
Kabupaten : Deli Serdang
Helvetia, 20 Juli 2021
Ketua Komite
Drs. H. M. Fauzi, M.A.
Kepala Sekolah
Maimunah, S.Pd.
KATA PENGANTAR
Dengan ini kami mengucap puji syukur ke hadirat Allah SWT ,karena atas limpahan rahmat , taufiq, hidayah serta karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan Penyusunan Evaluasi Diri Sekolah ( EDS ) dengan lancar dan tanpa hambatan yang berarti.
Evaluasi Diri Sekolah ini kami susun secara strategis, realistis, transparan dan partisipatif sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk mencapai tujuan dan cita – cita pemangku kepentingan di SMP, dan mudah-mudahan dalam pelaksanaannya tidak ada aral yang berarti dan dapat berjalan dengan baik sehingga dapat mencapai sasaran yang kita harapkan bersama.
Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada Kepala Sekolah, Pengurus Komite, Guru dan Murid serta pemangku kepentingan lainnya atas bantuan pemikiran, masukan dan saran yang disampaikan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan EDS ini tepat pada waktunya.
Kami sadari bahwa penyusunan EDS ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mohon maaf apabila dalam penyusunan EDS ini terdapat kekurangan dan kehilafan, dan kani terus akan mengupdate EDS ini setiap tahun , sehingga EDS ini sesuai harapan Sekolah dan masyarakat.
Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan kemudahan di dalam kami merealisasikan dan menjalankan progran empat tahunan ini.
Terima kasih.
Helvetia, Juli 2021 Tim TPS
Penyusun
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... II
KATA PENGANTAR ... 3
DAFTAR ISI ... 4
BAB 1 PENDAHULUAN ... 23
1.1 LATAR BELAKANG ... 23
1.2 TUJUAN EDS ... 24
1.3 LANDASAN HUKUM... 24
BAB 2 PEMAHAMAN EVALUASI DIRI SEKOLAH ... 26
2.1 PENGERTIAN EVALUASI DIRI SEKOLAH ... 26
2.2 ALASAN PERLUNYA EDS ... 27
2.3 MANFAAT EDS ... 27
2.4 BENTUK EDS ... 28
2.5 JENIS BUKTI FISIK YANG DAPAT DIJADIKAN PENDUKUNG ... 28
2.6 PROSES EDS MEMBANTU PENYUSUNAN RKS ... 29
2.7 LAPORAN YANG PERLU DISIAPKAN... 29
BAB 3 PROFIL SEKOLAH ... 30
3.1 IDENTITAS SEKOLAH ... 30
3.2 PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ... 31
3.3 DATA SISWA DAN ROMBONGAN BELAJAR ... 32
3.4 KONDISI SARANA DAN PRASARANA ... 32
BAB 4 KONDISI SEKOLAH SAAT INI ... 38
4.1 PENGEMBANGAN STANDAR ISI ... 38
4.1.1 Kekuatan ... 38
4.1.2 Kelemahan ... 39
4.1.3 Prioritas Rekomendasi ... 39
4.2 PENGEMBANGAN STANDAR PROSES ... 39
4.2.1 Kekuatan ... 39
4.2.2 Kelemahan ... 39
4.2.3 Prioritas Rekomendasi ... 40
4.3 PENGEMBANGAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN ... 40
4.3.1 Kekuatan ... 40
4.3.2 Kelemahan ... 40
4.3.3 Prioritas Rekomendasi ... 40
4.4 PENGEMBANGAN STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 40
4.4.1 Kekuatan ... 40
4.4.2 Kelemahan ... 41
4.4.3 Prioritas Rekomendasi ... 41
4.5 PENGEMBANGAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA ... 41
4.5.1 Kekuatan ... 41
4.5.2 Kelemahan ... 41
4.5.3 Prioritas Rekomendasi ... 41
4.6 PENGEMBANGAN STANDAR PENGELOLAAN ... 42
4.6.1 Kekuatan ... 42
4.6.2 Kelemahan ... Error! Bookmark not defined. 4.6.3 Prioritas Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined. 4.7 PENGEMBANGAN STANDAR PEMBIAYAAN ... 42
4.7.1 Kekuatan ... 42
4.7.2 Kelemahan ... 42
4.7.3 Prioritas Rekomendasi ... 42
4.8 PENGEMBANGAN STANDAR PENILAIAN... 42
4.8.1 Kekuatan ... Error! Bookmark not defined. 4.8.2 Kelemahan ... Error! Bookmark not defined. 4.8.3 Prioritas Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 43
5.1 KESIMPULAN ... 43
5.2 SARAN ... 43 LAMPIRAN ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
LAMPIRAN 1. TIM PENYUSUN EVALUASI DIRI SEKOLAHERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
LAMPIRAN 2. DOKUMENTASI PENYUSUNAN EDSERROR! BOOKMARK NOT
DEFINED.
LAMPIRAN 3. TABEL ANALISIS PROFIL SEKOLAHERROR! BOOKMARK NOT
DEFINED.
Disusun oleh Kelompok Kerja EDS Yang terdiri dari :
No Nama Jabatan Tanda Tangan
1. MAIMUNAH, S.Pd Ka. Sekolah
2. M. RINALDI, S.Pd. WKB Kurikulum
3. BONIMIN, S.Pd. WKB
Administrasi 4. TRI JOKO SAPUTRA, S.Pd WKB Kesiswaan 5. CHAIRUL AZMI, S.Sos. WKB Sarpras
6. SUMIARNI Bendahara
7. Drs. H. M.FAUZI, M.A Komite Sekolah
8. M. YUSUF, S.Pd. Guru
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kebijakan pembangunan pendidikan nasional sebagaimana digariskan dalam Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional (2014-2019) diarahkan pada upaya mewujudkan daya saing, pencitraan publik, serta akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan. Tolok ukur efektivitas implementasi kebijakan tersebut dilihat dari ketercapaian indikator-indikator mutu penyelenggaraan pendidikan yang telah ditetapkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dalam delapan (8) Standar Nasional Pendidikan (SNP). Tidak dipungkiri bahwa upaya strategis jangka panjang untuk mewujudkannya menuntut satu Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan yang dapat membangun kerja sama dan kolaborasi di antara berbagai institusi terkait dalam satu keterpaduan jaringan kerja nasional. Dengan kata lain diperlukan pengembangan sistem penjaminan mutu pendidikan. Tata kerja yang dibangun mengisyaratkan adanya serangkaian proses dan prosedur untuk mengumpulkan, menganalisis, dan melaporkan data mengenai kinerja dan mutu tenaga pendidik dan kependidikan, program, dan lembaga beserta rekomendasinya. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP/EQAS – Educational Quality Assurance and System) sedang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Agama (Kemenag). Proses penjaminan mutu mengidentifikasi aspek pencapaian dan prioritas peningkatan, penyediaan data sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan serta membantu membangun budaya peningkatan mutu berkelanjutan. Pencapaian mutu pendidikan untuk pendidikan dasar dan menengah dikaji berdasarkan delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Empat hal penting yang perlu dilakukan dalam penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan untuk pendidikan dasar dan menengah di Indonesia, yaitu : (1) Pengkajian mutu pendidikan, (2) Analisis dan pelaporan mutu pendidikan, (3) Peningkatan mutu merujuk pada Standar Nasional Pendidikan, dan (4) Penumbuhan budaya peningkatan mutu berkelanjutan. Salah satu aspek dalam pengembangan sistem penjaminan termasuk peningkatan mutu pendidikan adalah Evaluasi Diri Sekolah (EDS) sebagai cara menumbuhkan budaya peningkatan mutu berkelanjutan di Sekolah. EDS dilaksanakan oleh setiap Sekolah sebagai satu kebutuhan untuk meningkatkan kinerja dan mutu Sekolah secara berkelanjutan. EDS merupakan mekanisme evaluasi internal yang dilakukan oleh kepala Sekolah bersama pendidik atau
guru, komite Sekolah, orang tua, dengan bantuan pengawas. Hasil Evaluasi Diri Sekolah dimanfaatkan sebagai bahan untuk menyusun program pengembangan Sekolah dan laporan kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga tentang pencapaian Sekolah untuk pengembangan lebih lanjut. Laporan EDS disusun untuk menindaklanjuti hasil temuan yang didapatkan melalui instrumen Evaluasi Diri Sekolah (EDS) dengan merujuk pada delapan SNP, yaitu Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pembiayaan, Standar Pengelolaan, dan Standar Penilaian. Butir-butir instrumen Evaluasi Diri Sekolah difokuskan pada aspek-aspek kehidupan Sekolah yang paling esensial, yaitu kondisi- kondisi yang berkaitan dengan mutu pelayanan belajar-mengajar. Sistem penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah di Indonesia beroperasi dalam suatu manajemen pendidikan dan pemerintahan yang mendelegasikan sebagian besar tanggung jawab implementasinya kepada pemerintahan provinsi, kabupaten/kota, penyelenggara pendidikan swasta (yayasan pendidikan), dan satuan pendidikan (sekolah). Oleh karena itu, diyakini bahwa upaya keberhasilan inovasi pendidikan sangat ditentukan oleh adanya komitmen, profesionalisme, kerjasama, dan kolaborasi semua pemangku kepentingan pendidikan.
1.2 TUJUAN EDS
1. Mengetahui semua potensi Sekolah yang ada untuk dapat diolah dan dikembangkan 2. Sebagai pedoman operasional dalam mengelola Sekolah selama satu tahun pelajaran
dan tahun – tahun berikutnya.
3. Memiliki tolok ukur keberhasilan / ketidakberhasilan dalam mengelola Sekolah selama satu tahun pelajaran.
4. Mengetahui permasalahan – permasalahan yang timbul di Sekolah yang kemudian menjadi hambatan, peluang atau ancaman pengembangan Sekolah
1.3 LANDASAN HUKUM
Landasan hukum penyusunan EDS ini sebagai berikut :
1. UU Nomor 20 / 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 4 (Pengelolaan dana pendidikan berdasar pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas publik)
2. Undang – undang nomor 25 tahun 2004 Tentang sistem perencanaan Pembanginan Nasional
3. PP No. 19 / 2005 tentang standar nasional pendidikan pasal 53 (Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 4 tahun) 4. Permendiknas 19 / 2007 tentang standar pengelola pendidikan. Sekolah membuat
rencana kerja jangka menengah (RKJM) 4 tahun. Rencana kerja tahunan (RKT) dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKA/S) dilaksanakan berdasarkan RKJM. RKJM/T disetujui saat dewan pendidikan setelah memperhatikan pertimbangan dari komite Sekolah dan disahkan berlakunya oleh Dinas PendidikanKabupaten / Kota.
5. Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional 2014 – 2019.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang ”Pendanaan Pendidikan”.
7. Permendiknas Nomor 11 Tahun 2009 tentang ”Kriteria Penilaian Akreditasi”.
8. Peraturan Pemerintah No.17 Tahun 2010 tentang ”Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan”.
9. Peraturan Pemerintah No 66 tentang ”Perubahan atas Peraturan Pemerintah No.17 Tahun 2010 tentang ”Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan”.
BAB 2 PEMAHAMAN EVALUASI DIRI SEKOLAH
Evaluasi Diri Sekolah (EDS) di tiap Sekolah menjadi tanggung jawab kepala Sekolah dan dilakukan oleh Tim Pengembang Sekolah (TPS) yang terdiri dari Kepala Sekolah, guru, Komite Sekolah, orang tua peserta didik, dan pengawas. Proses EDS dapat mengikutsertakan tokoh masyarakat atau tokoh agama setempat. Instrumen EDS ini khusus dirancang untuk digunakan oleh TPS dalam melakukan penilaian kinerja Sekolah terhadap Standar Pelayanan Minimum (SPM) dan Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang hasilnya menjadi masukan dan dasar penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) dalam upaya peningkatan kinerja Sekolah. EDS sebaiknya dilaksanakan setelah anggota TPS mendapat pelatihan. Informasi ringkas tentang EDS dapat dilihat di bawah ini:
2.1 PENGERTIAN EVALUASI DIRI SEKOLAH
Evaluasi diri Sekolah adalah proses yang mengikutsertakan semua pemangku kepentingan untuk membantu Sekolah dalam menilai mutu penyelenggaraan pendidikan berdasarkan indikator-indikator kunci yang mengacu pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Melalui EDS kekuatan dan kemajuan Sekolah dapat diketahui dan aspek-aspek yang memerlukan peningkatan dapat diidentifikasi.
Proses evaluasi diri Sekolah merupakan siklus, yang dimulai dengan pembentukan TPS, pelatihan penggunaan Instrumen, pelaksanaan EDS di Sekolah dan penggunaan hasilnya sebagai dasar penyusunan RKS dan RKAS.
TPS mengumpulkan informasi dari berbagai sumber untuk menilai kinerja Sekolah berdasarkan indikator-indikator yang dirumuskan dalam Instrumen. Kegiatan ini melibatkan semua pendidik dan tenaga kependidikan di Sekolah untuk memperoleh informasi dan pendapat dari seluruh pemangku kepentingan Sekolah.
EDS juga akan melihat visi dan misi Sekolah. Apabila Sekolah belum memiliki visi dan misi, maka diharapkan kegiatan ini akan memacu Sekolah membuat atau memperbaiki visi dan misi dalam mencapai kinerja Sekolah yang diinginkan.
Hasil EDS digunakan sebagai bahan untuk menetapkan aspek yang menjadi prioritas dalam rencana peningkatan dan pengembangan Sekolah pada RKS dan RKAS.
Laporan hasil EDS dikirim ke Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten sebagai informasi kinerja Sekolah terkait pencapaian SPM dan SNP dan sebagai dasar penyusunan perencanaan pada tingkat kabupaten/kota dan provinsi.
2.2 ALASAN PERLUNYA EDS
Seberapa baik kinerja Sekolah? Dengan EDS akan diperoleh informasi mengenai pengelolaan Sekolah yang telah memenuhi SNP untuk digunakan sebagai dasar penyusunan RKS dan RKAS.
Bagaimana mengetahui kinerja Sekolah sesungguhnya? Dengan EDS akan diperoleh informasi tentang kinerja Sekolah yang sebenarnya dan informasi tersebut diverifikasi dengan bukti-bukti fisik yang sesuai.
Bagaimana memperbaiki kinerja Sekolah? Sekolah menggunakan informasi yang dikumpulkan dalam EDS untuk menetapkan apa yang menjadi prioritas bagi peningkatan Sekolah dan digunakan untuk mempersiapkan RKS dan RKAS.
2.3 MANFAAT EDS
Sekolah mampu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya sebagai dasar penyusunan rencana pengembangan lebih lanjut.
Sekolah mampu mengenal peluang untuk memperbaiki mutu pendidikan, menilai keberhasilan upaya peningkatan, dan melakukan penyesuaian program-program yang ada.
Sekolah mampu mengetahui tantangan yang dihadapi dan mendiagnosis jenis kebutuhan yang diperlukan untuk perbaikan.
Sekolah dapat mengetahui tingkat pencapaian kinerja berdasarkan SPM dan SNP.
Sekolah dapat menyediakan laporan resmi kepada para pemangku kepentingan tentang kemajuan dan hasil yang dicapai.
2.4 BENTUK EDS
Instrumen EDS terdiri dari 8 (delapan) bagian sesuai dengan SPM dan SNP. Setiap bagian terdiri atas :
Serangkaian indikator terkait dengan SNP sebagai dasar bagi Sekolah dalam memperoleh informasi kinerjanya yang bersifat kualitatif.
Setiap standar bisa terdiri dari beberapa komponen yang memberikan gambaran lebih menyeluruh .
Pada akhirnya dari komponen setiap standar, terdapat rekomendasi dan dari rekomendasi-rekomendasi yang muncul. Perlu ditetapkan priorotas rekomendasinya.
Prioritas rekomendasi tersebut digunakan sebagai dasar penyusunan RKS
Sejumlah pernyataan/indikator terkait dengan SPM dan SNP yang paling erat hubungannya dengan mutu pembelajaran dan aspek-aspek yang perlu dikembangkan bagi keperluan penyusunan rencana peningkatan Sekolah berupa RKS
2.5 JENIS BUKTI FISIK YANG DAPAT DIJADIKAN PENDUKUNG
Bukti fisik yang menggambarkan pemenuhan dari suatu indikator. Untuk itu perlu dimanfaatkan berbagai sumber informasi yang dapat dijadikan sebagai bukti fisik misalnya kajian catatan, hasil observasi, dan hasil wawancara/konsultasi dengan pemangku kepentingan seperti komite Sekolah, orang tua, guru-guru, siswa, dan unsur lain yang terkait.
Perlu diingat bahwa informasi kualitatif yang menggambarkan kenyataan dapat berasal dari informasi kuantitatif. Sebagai contoh, Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP) tidak sekedar merupakan catatan mengenai bagaimana pengajaran dilaksanakan. Keberadaan dokumen kurikulum bukan satu-satunya bukti bahwa kurikulum telah dilaksanakan.
Sekolah perlu juga menunjukkan sumber bukti fisik lainnya yang sesuai.
2.6 PROSES EDS MEMBANTU PENYUSUNAN RKS
TPS menganalisis informasi yang dikumpulkan, menggunakannya untuk mengidentifikasi dan menetapkan prioritas yang selanjutnya menjadi dasar penyusunan RKS dan RKAS.
Berdasarkan hasil EDS, Sekolah mengembangkan RKS dengan prioritas peningkatan mutu kinerja Sekolah yang dirumuskan secara jelas, dapat diobservasi dan diukur. Dengan demikian, RKS menjadi dokumen kinerja Sekolah yang meliputi aspek implementasi, skala prioritas, batas waktu, dan ukuran keberhasilannya.
Proses EDS berkaitan dengan aspek perubahan dan peningkatan. Upaya perubahan dan peningkatan tersebut hanya bermanfaat apabila diwujudkan dalam perencanaan bagi peningkatan mutu pendidikan dan hasil belajar peserta didik. Diharapkan dengan adanya ragam data dan informasi yang diperoleh dari hasil EDS, Sekolah bukan saja dapat merumuskan perencanaan pengembangan dengan tepat, akan tetapi penilaian kemajuan di masa depan juga akan lebih mudah dilakukan dengan tersedianya data yang dapat dipercaya. Hal tersebut dengan sendirinya memudahkan Sekolah untuk menunjukkan hasil-hasil upaya peningkatan kinerja mereka setiap saat.
2.7 LAPORAN YANG PERLU DISIAPKAN
Sekolah menyusun laporan hasil EDS dengan menggunakan format yang terpisah, yang menyajikan tingkat pencapaian serta bukti-bukti yang digunakannya. Hasil EDS digunakan untuk dasar penyusunan RKS, namun dilaporkan juga ke Dinas Penddikan untuk dianalisis lanjut bagi keperluan perencanaan dan berbagai kegiatan peningkatan mutu lainnya.
Laporan Sekolah yang mengungkapkan berbagai temuan dapat digunakan untuk melakukan validasi internal (menilai dan mencocokkan) oleh pengawas Sekolah, dan validasi eksternal dengan menggunakan beberapa Sekolah oleh Kelompok Kerja Pengawas Sekolah (KKPS) pada tingkat kecamatan dengan bantuan staf penjaminan mutu dari LPMP.
Hasil EDS merupakan bagian yang penting dalam kegiatan monitoring kinerja Sekolah oleh pemerintah daerah dalam rangka penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan.
BAB 3 PROFIL SEKOLAH
3.1 IDENTITAS SEKOLAH
NPSN : 10213918
Nama Sekolah : SMP PAB 2 Helvetia
Alamat : Jl. Veteran psr. IV Helvetia
Kelurahan/Desa : Helvetia
Kecamatan : Labuhan Deli
Kabupaten/Kota : Deli Serdang
Provinsi : Sumatera Utara
Telepon / HP : (061) 8453800 / 082161818255
Jenjang : Sekolah Menengah Pertama
Status (Negeri/Swasta) : Swasta
Tahun Berdiri : 1962
Hasil Akreditasi : A
3.2 PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
No INDIKATOR KRITERIA JUMLAH
(Orang) 1 Kualifikasi Pendidikan Guru <= SMA Sederajat 3
D1 -
D2 -
D3 1
S1 39
S2 2
S3 -
Jumlah 45
2 Sertifikasi Sudah 17
Belum 28
Jumlah 45
3 Gender Pria 20
Wanita 25
Jumlah 45
4 Status Kepegawaian PNS 5
GTT 1
GTY 39
Honorer -
Jumlah 45
5 Pangkat / Golongan II a -
II b -
II c -
II d -
III a 1
III b -
III c -
III d 1
IV a 1
IV b 2
Diatas IV b -
Non PNS 40
Jumlah 45
6 Kelompok Usia Kurang dari 30
Tahun
9
31 - 40 Tahun 16
41 - 50 Tahun 12
51 - 60 Tahun 8
diatas 60 Tahun -
Jumlah 45
7 Masa Kerja Kurang dari 6 Tahun 16
6 - 10 Tahun 7
11 - 15 Tahun 6
No INDIKATOR KRITERIA JUMLAH (Orang)
16 - 20 Tahun 5
21 - 25 Tahun 3
26 - 30 Tahun 4
Diatas 30 Tahun 4
Jumlah 45
3.3 DATA SISWA DAN ROMBONGAN BELAJAR
TOTAL
VII VIII IX
ROMBEL 5 6 8 19
LAKI-LAKI 78 90 118 286
PEREMPUAN 76 88 127 291
TOTAL
SISWA/ROMBEL
3.4 KONDISI SARANA DAN PRASARANA
Jumlah Siswa 577 orang
Jumlah Siswa Pria 286 orang
Jumlah Siswa Wanita 291 orang
Jumlah Guru 40 orang
Jumlah Rombel 19 rombel
1 LAHAN
Kriteria Data Satuan
LUAS LAHAN 4967 m2
JUMLAH LANTAI BANGUNAN 3 tingkat
JUMLAH ROMBEL 19 rombel
JUMLAH SISWA 577 orang
RASIO LAHAN THD SISWA orang/m2
2 BANGUNAN
Kriteria Data Satuan
LUAS BANGUNAN 1250 m2
JUMLAH LANTAI BANGUNAN 3 tingkat
JUMLAH ROMBEL 19 rombel
JUMLAH SISWA 577 orang
RASIO LANTAI BANGUNAN THD
SISWA orang/m2
Kriteria Data Satuan
3 Jumlah Daya 11.000 Watt
1. RUANG KELAS
(diisi jumlah seluruh ruang kelas yang ada dan seluruh perabot di seluruh kelas)
Kriteria Satuan
Kondisi
Jumlah Baik Rusak Ringan Rusak Berat
Jumlah total ruang kelas kelas 16 16
Kapasitas Maksimum orang 40 40
Rata-rata luas ruang kelas m2 56 56
Ratio Luas ruang kelas orang/m2 Rata-rata lebar ruang kelas m2
Perabot
Jumlah kursi siswa buah 30 10 40
Jumlah meja siswa buah 20 20
Jumlah kursi guru buah 1 1
Jumlah meja guru buah 1 1
Jumlah Lemari di kelas buah
Jumlah Papan Pajang buah 1 1
Jumlah Papan Tulis buah 1 1
Jumlah Tempat sampah buah 24 24
Jumlah Tempat cuci tangan buah 5 5
Jumlah Jam Dinding buah 7 7
Jumlah Stop Kontak Listrik buah 80 80
5. PERPUSTAKAAN
Kriteria Satuan
Kondisi
Jumlah Baik Rusak Ringan Rusak Berat
Luas bangunan perpustakaan m2 56 56
BUKU
Buku teks pelajaran eksemplar 9792 9792
Buku panduan pendidik eksemplar 24 24
Buku pengayaan judul 264 264
Buku referensi judul 121 121
Sumber belajar lain judul 29 29
PERABOT
Rak Buku set 4 4
Rak Majalah buah
Rak Surat Kabar buah
Meja baca buah 2 2
Kursi baca buah
Kursi kerja buah 2 2
Meja kerja/sirkulasi buah 2 2
Kursi Kerja buah
Lemari Katalog buah
Lemari buah 1 1
Papan pengumuman buah
Meja multimedia buah
MEDIA PEMBELAJARAN
Peralatan multimedia buah
PERLENGKAPAN LAINNYA
Buku inventaris buah
Tempat sampah buah
Kotak kontak buah
Jam dinding buah
6. LABORATORIUM IPA
Kriteria Satuan Kondisi
Jumlah Baik Rusak Ringan Rusak Berat
Luas bangunan Laboratorium
IPA m2 56 56
PERABOT
Lemari buah 4 4
PERALATAN PENDIDIKAN
Model kerangka manusia buah 1 1
Model tubuh manusia buah 2 2
Globe buah 1 1
Model tata surya buah
Kaca pembesar buah 7 7
Cermin datar buah 5 5
Cermin cekung buah
Cermin cembung buah
Lensa datar buah
Lensa cekung buah
Lensa cembung buah
Magnet batang buah 7 7
Poster IPA set
7. RUANG PIMPINAN
Kriteria Satuan Kondisi
Jumlah Baik Rusak Ringan Rusak Berat
BANGUNAN
Luas Bangunan m2
Lebar minimum m
PERABOT
Kursi pimpinan buah 1 1
Meja pimpinan buah 1 1
Kursi dan meja tamu set 4 4
Lemari buah 1 1
Papan statistik buah
PERLENGKAPAN LAINNYA
Simbol kenegaraan set 1 1
Tempat sampah buah 1 1
Mesin ketik/komputer set 3 3
Filing kabinet buah
Brankas buah 1 1
Jam dinding buah 1 1
8. RUANG GURU
Kriteria Satuan Kondisi
Jumlah Baik Rusak Ringan Rusak Berat
BANGUNAN
Luas bangunan m2 56 56
Ratio Luas / Guru org/m2
PERABOT
Kursi kerja buah 37 37
Meja kerja buah 33 33
Lemari buah 2 2
Papan statistik buah 1 1
Papan pengumuman buah
PERLENGKAPAN LAINNYA
Tempat sampah buah 1 1
Tempat cuci tangan buah
Jam dinding buah 1 1
Penanda waktu / bel / lonceng buah 1 1
Telepon buah
9. TEMPAT BERIBADAH
Kriteria Satuan Kondisi
Jumlah Baik Rusak Ringan Rusak Berat
BANGUNAN
luas minimum m2
PERABOT
Lemari / Rak buah 2 2
PERLENGKAPAN LAINNYA
Perlengkapan ibadah set 5 5
Jam dinding buah 1 1
10. RUANG UKS
Kriteria Satuan Kondisi
Jumlah Baik Rusak Ringan Rusak Berat
BANGUNAN
luas m2
PERABOT
Tempat tidur set 1 1
Lemari buah 2 2
Meja buah 1 1
Kursi buah 1 1
PERLENGKAPAN LAINNYA Buku catatan kesehatan peserta
didik buah
Peralatan P3K set 1 1
Tandu set
Selimut buah
Tensimeter buah
Termometer badan buah
Timbangan badan buah 1 1
Pengukur tinggi badan buah 1 1
Tempat sampah buah 1 1
Tempat cuci tangan buah 1 1
Jam dinding buah 1 1
Telepon buah
11. JAMBAN
Kriteria Satuan Kondisi
Jumlah Baik Rusak Ringan Rusak Berat
BANGUNAN
Jumlah Jamban Siswa Laki-laki unit 12 12
Jumlah Jamban Siswa Perempuan unit 12 12
Jumlah jamban guru unit 3 3
Rasio jumlah laki-laki terhadap jamban
siswa/
jamban Rasio jumlah perempuan terhadap
jamban
siswa/
jamban
jumlah jamban seluruhnya unit 27 27
luas rata - rata jamban m2/jam
ban
PERLENGKAPAN LAINNYA
Kloset buah 4 4
Tempat air buah 24 24
Gayung buah 27 27
Gantungan pakaian buah
Tempat sampah buah 2 2
12. GUDANG
Kriteria Satuan Kondisi
Jumlah Baik Rusak Ringan Rusak Berat
BANGUNAN
luas m2
PERLENGKAPAN LAINNYA
Lemari buah
Rak buah
13. RUANG SIRKULASI
Kriteria Satuan
Kondisi
Jumlah Baik Rusak Ringan Rusak Berat
BANGUNAN
luas m2
lebar m
tinggi m
14. TEMPAT BERMAIN / SIRKULASI
Kriteria Satuan
Kondisi
Jumlah Baik Rusak Ringan Rusak Berat
LAHAN
Luas lahan m2
Pengeras suara buah 6 6
Tape recorder buah 12 12
BAB 4 KONDISI SEKOLAH SAAT INI
4.1 PENGEMBANGAN STANDAR ISI 4.1.1 KEKUATAN
Sekolah kami telah melakukan penyusunan kurikulum muatan lokal dan kurikulum berbasis pendidikan karakter dengan melibatkan pengawas, kepala Sekolah/sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, dan komite Sekolah/sekolah, penyelenggara lembaga pendidikan, instansi terkait daerah
Sekolah kami telah memiliki K 13 yang terdiri atas Dokumen 1 dan Dokumen 2 lengkap (silabus dan RPP semua mata pelajaran) termasuk muatan lokal
Sekolah kami telah memiliki kurikulum yang disahkan oleh Pejabat Dinas PendidikanNasional/Kabupaten/Provinsi
Sekolah kami telah memiliki kurikulum yang memuat 10 mata pelajaran yaitu (Agama dan akhlak mulia; Kewarganegaraan dan Kepribadian; Ilmu Pengetahuan Alam; Ilmu Pengetahuan Sosial; Bahasa Indonesia; Bahasa Inggris; Seni Budaya; PJOK; Matematika dan Prakarya)
Sekolah kami memiliki struktur organisasi dan tata kerja yang baru guna mendukung sistem kerja yang relatif profesional.
Sekolah kami telah memiliki kalender pendidikan yang memuat pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran: (1) awal tahun pelajaran, (2) minggu efektif, (3) pembelajaran efektif, dan (4) hari libur
4.1.2 KELEMAHAN
Kegiatan pembelajaran terkadang terganggu dengan kegiatan yang sifatnya mendadak/tiba-tiba dan tidak ada dalam jadwal pembelajaran seperti kegiatan yang bersifat sosialisasi dari pihak instansi yang terkait maupun tidak.
Adanya laporan administrasi kelas yang terkadang tidak sesuai dengan SOP
4.1.3 PRIORITAS REKOMENDASI
Sekolah kami memiliki struktur organisasi dan tata kerja yang baru guna mendukung sistem kerja yang relatif profesional.
4.2 PENGEMBANGAN STANDAR PROSES 4.2.1 KEKUATAN
Sekolah kami memiliki ruang belajar sesuai daya tampung siswa
Ruang belajar siswa yang semakin indah agar guru dan siswa semakin semangat dalam proses belajar
Beragam kegiatan ekstrakurikuler yang disediakan
Media pembelajaran yang modern seperti LED, Projector, dll.
Pelaksanaan supervisi sesuai jadwal 4.2.2 KELEMAHAN
Keadaan sekolah yang diperindah tidak dibarengi dengan sikap siswa yang kurang peduli untuk menjaga keindahan tersebut
Masih banyak siswa yang tidak menjaga keindahan dan kebersihan lingkungan sekolah
Masih banyak tenaga pendidik yang kurang cakap menggunakan media belajar elektronik yang sudah disediakan pihak sekolah
Letak bangunan sekolah tepat di sebelah jalan besar yang dilalui benyak kendaraan mulai kendaraan ringan ( sepeda, sepeda motor) hingga kendaraan berat ( mobil, bus, truk) sehingga KBM sering terganggu dengan suara kendaraan (kebisingan) serta guncangan akibat kendaraan yang melintas.
4.2.3 PRIORITAS REKOMENDASI
Ruang belajar siswa yang semakin indah agar guru dan siswa semakin semangat dalam proses belajar
4.3 PENGEMBANGAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN 4.3.1 KEKUATAN
Sekolah membuat sudut literasi untuk kenyamanan siswa membaca
Adanya ekstrakurikuler siswa yang berbakat dalam bidang seni baik seni musik, tari, atau seni dalam bidang agama ( sholawatan)
Bagi siswa yang duduk di kelas 7 adanya kegiatan Grab( gerakan ashar berjamah) secara bergiliran sesuai jadwal
Disediakan ektrakurikuler wajib mengaji untuk siswa sebagai upaya membentuk karakter siswa yang berakhlak mulia
4.3.2 KELEMAHAN
Masih lemahnya kemauan siswa untuk rutin membaca
Masih ada siswa yang suka bolos mengikuti kegiatan ibadah dan mengaji
4.3.3 PRIORITAS REKOMENDASI
Bagi siswa yang duduk di kelas 7 adanya kegiatan Grab( gerakan ashar berjamah) secara bergiliran sesuai jadwal
Disediakan ektrakurikuler wajib mengaji untuk siswa sebagai upaya membentuk karakter siswa yang berakhlak mulia
4.4 PENGEMBANGAN STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
4.4.1 KEKUATAN
Sebagian besar tenaga pendidik di sekolah kami berusia produktif atau relatif muda sehingga mudah dan paham untuk menggunakan media belajar berupat alat elektronik
Hampir seluruh guru melakukan perencanaan pembelajaran dengan baik
Tenaga pendidik di sekolah kami sebagian besar memiliki cara belajar yang tidak membosankan atau menarik
4.4.2 KELEMAHAN
Masih ada tenaga pendidik yang kurang cakap menggunakan media belajar elektronik yang sudah disediakan pihak sekolah terutama yang berusia lanjut
Kurangnya motivasi tenaga pendidik untuk mengikuti program peningkatan kompetensi dibidangnya
4.4.3 PRIORITAS REKOMENDASI
Tenaga pendidik di sekolah kami sebagian besar memiliki cara belajar yang tidak membosankan atau menarik
4.5 PENGEMBANGAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA 4.5.1 KEKUATAN
Sekolah kami memiliki ruang kelas yang semakin indah dengan lukisan dinding
Sekolah kami memiliki sudut literasi untuk kenyamanan siswa membaca
Adanya perpustakaan yang nyaman
Adanya laboratorium IPA yang sesuai kebutuhan pembelajaran IPA
Adanya media pembelajaran elektronik
Ruang belajar dilengkapi dengan AC, Kipas angina
Ruang UKS yang memadai
Toilet siswa yang memadai
4.5.2 KELEMAHAN
Sikap siswa yang masih kurang peduli dengan kebersihan dan keindahan ruang belajar
Sikap siswa yang masih kurang peduli dengan kebersihan toilet seperti membuang sampah sembarangan
4.5.3 PRIORITAS REKOMENDASI
Sekolah kami memiliki ruang kelas yang semakin indah dengan lukisan dinding
Sekolah kami memiliki sudut literasi untuk kenyamanan siswa membaca
4.6 PENGEMBANGAN STANDAR PENGELOLAAN 4.6.1 KEKUATAN
Lampiran
4.7 PENGEMBANGAN STANDAR PEMBIAYAAN 4.7.1 KEKUATAN
Sumber pendanaan dari SPP siswa sebesar Rp. 170.000 per bulan
Sumber pendanaan dari BOS
4.7.2 KELEMAHAN
Banyak orang tua siswa menunggak atau tidak membayar SPP pada waktunya
4.7.3 PRIORITAS REKOMENDASI
Segala kegiatan di sekolah dapat dilaksanakan dengan penggunaan dana BOS Sehingga para siswa tidak dibebankan dengan pengutipan dana lainnya.
4.8 PENGEMBANGAN STANDAR PENILAIAN
Lampiran
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan program Evaluasi Diri Sekolah di atas, dapat disimpulkan :
1. Sekolah sudah mulai ada perkembangan dalam setiap proses kegiatan yang dilaksanakan di sekolah
2. Kondisi lingkungan sudah mulai lebih baik untuk siswa walaupun masih ada yang perlu diperbaiki secara maksimal
3. Terhadap siswa masih perlu perbaikan terutama perbaikan moral/ akhlak
5.2 SARAN
Berdasarkan uraian di atas dapat berikan saran – saran :
1. Selalu berusaha memperbaiki kinerja baik pemimpin, Guru, Pegawai, dll.
2. Selalu mengingatkan dan menghimbau para siswa agar patuh terhadap guru dan peraturan serta peduli terhadap lingkungan baik di sekolah maupun di luar sekolah.
3. Lebih bijak dalam penggunaan biaya untuk keberlangsungan kegiatan di sekolah