pg. 1 RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) REVIEW
TAHUN ANGGARAN 2019-2023
PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO
DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO DAN TENAGA KERJA Jl. Bhayangkara No. 42 Telp/Fax.(0321) 321439/383841
E-mail : dinkopnaker@gmail.com M O J O K E R T O
pg. 2 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Rencana Strategis Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Mojokerto yang disingkat dengan Renstra Diskouminaker Kota Mojokerto merupakan dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun.
Renstra ini disusun sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2019-2023. Renstra Perangkat Daerah merupakan pedoman perencanaan 5 (lima) tahun yang mempunyai fungsi sebagai pedoman komprehensif yang jelas dan mendorong berbagai pihak yang terlibat untuk menentukan tujuan dimasa depan, sebagai acuan serta pedoman penyusunan Rencana Kerja (Renja) Perangkat Daerah yang merupakan dokumen operasional tahunan pada Diskouminaker Kota Mojokerto.
Dalam perencanaan pembangunan daerah, proses penyusunan tahapan – tahapan kegiatan melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan guna pemanfaatan dan pengalokasian sumberdaya yang ada. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dan mewujudkan tujuan pembangunan.
Pembangunan pada hakekatnya adalah suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya-upaya yang dilakukan secara terencana. Di dalam setiap wacana, paradigma pembangunan hampir selalu dikaitkan dengan adanya perubahan-perubahan yang bersifat positif. Namun dampak dari perubahan- perubahan yang bersifat positif tersebut, pada kenyataannya tidak selalu sejajar dengan apa yang terjadi di masyarakat.
Berkaitan dengan kondisi tersebut di atas, diperlukan suatu perencanaan yang matang dan terpadu. Perencanaan pembangunan ini dapat diartikan sebagai suatu proses perumusan alternatif-alternatif atau keputusan-keputusan yang didasarkan pada data dan fakta yang akan digunakan sebagai bahan untuk melaksanakan suatu rangkaian kegiatan atau aktivitas kemasyarakatan, baik yang bersifat fisik maupun non fisik, dalam rangka mencapai tujuan yang lebih baik, dengan memanfaatkan dan mendayagunakan seluruh sumberdaya yang ada serta memiliki orientasi yang bersifat menyeluruh dan lengkap, namun tetap berpegang
pg. 3 pada azas prioritas. Secara umum perencanaan berfungsi sebagai pedoman guna mengarahkan kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan yang ditetapkan. Selain itu juga untuk memperkirakan potensi-potensi, prospek-prospek perkembangan, hambatan serta resiko yang mungkin dihadapi pada masa yang akan datang. Perencanaan juga dilakukan untuk memberikan pilihan-pilihan terbaik untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya kegagalan pembangunan serta menyusun skala prioritas dari segi pentingnya tujuan sekaligus sebagai alat untuk mengukur atau standar untuk melakukan pengawasan, pengendalian dan evaluasi terhadap aktivitas yang dilakukan dalam rangka pencapaian suatu tujuan.
Sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, bahwa setiap Daerah diwajibkan untuk menyusun perencanaan pembangunan Daerah untuk jangka panjang 20 tahun (RPJPD), jangka menengah 5 tahun (RPJMD), serta jangka pendek 1 tahun (RKPD). Dan telah diubah menjadi Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.
Penyusunan Renstra Diskouminaker ini merupakan bagian dari implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah untuk mendorong terwujudnya sebuah pemerintahan yang baik (Good Governance), sehingga dalam penyusunan Renstra Diskouminaker ini tidak lepas dari Renstra K/L dan menjadi pedoman penyusunan Renstra di Kabupaten/Kota dengan demikian antara Pemerintah Pusat,Pemerintah Daerah Provinsi maupun Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang saling mendukung untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.
pg. 4 1.2. LANDASAN HUKUM
Landasan hukum yang mengatur sistem, mekanisme, proses dan prosedur tentang Renstra PD khususnya dan perencanaan dan penganggaran daerah yaitu : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kota
Kecil Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur/Jawa Tengah/Jawa Barat;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 200 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4725);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244);
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan ( Lembaran Negara RI tahun 2006 Nomor 96. Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4663);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);
pg. 5 10. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
11. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 Tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan m. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
12. Permendagri No 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara, Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);
14. Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 78 Tahun 2016 tentang Kedudukan,Susunan Organisasi,Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Mojokerto;
15. Surat Edaran Walikota Mojokerto Nomor : 050/ /417.401/2018 tentang Penyusunan Rancangan Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja (Renja) Perangkat Daerah.
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penyusunan Renstra Tahun 2019-2023 sebagai berikut :
a. Memberikan arah dan pedoman bagi Diskouminaker Kota Mojokerto dalam menentukan prioritas pembangunan di bidang Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja sehingga sasaran dan target capaian pembangunan telah ditetapkan dalam program/kegiatan dalam kurun waktu 2019-2023 dapat berjalan sesuai dengan kebijakan dan petunjuk teknis yang telah ditetapkan;
pg. 6 b. Memberikan informasi kepada pemangku kepentingan (Stakeholders) tentang
Renstra Diskouminaker Kota Mojokerto periode 2019-2023;
c. Mempermudah pengendalian,monitoring,evaluasi dan koordinasi pelaksanaan program/kegiatan periode 2019-2023.
Tujuan penyusunan Renstra Tahun 2019-2023 adalah :
a. Sebagai pedoman bagi perangkat daerah dalam penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Perangkat Daerah;
b. Sebagai bahan evaluasi kinerja Perangkat Daerah selama 5 (lima) tahun periode Renstra;
c. Mendorong Diskouminaker Kota Mojokerto dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan benar yang didasarkan pada peraturan perundangan.
pg. 7 1.4. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Mojokerto adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH 2.1. Tugas,Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah 2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah
2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Wilayah Pelayanan Perangkat Daerah
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah
3.2. Telaahan Visi.Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
BAB VIII PENUTUP
pg. 8 BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
Berdasarkan Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 78 Tahun 2016 tentang Kedudukan,Susunan Organisasi,Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Mojokerto mempunyai tugas membantu Walikota dalam melaksanakan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan di bidang koperasi, usaha mikro, tenaga kerja dan transmigrasi. Untuk melaksanakan tugasnya Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Mojokerto mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Merekomendasikan Penerbitan izin usaha simpan pinjam untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan dalam kota;
b. Merekomendasikan Penerbitan izin pembukaan kantor cabang, cabang pembantu dan kantor kas koperasi simpan pinjam;
c. Pemeriksaan dan pengawasan koperasi ;
d. Pemeriksaan dan pengawasan koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam koperasi;
e. Penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam koperasi;
f. Pendidikan dan latihan perkoperasian bagi koperasi;
g. Pemberdayaan dan perlindungan koperasi;
h. Pemberdayaan usaha mikro yang dilakukan melalui pendataan, kemitraan, kemudahan perijinan, penguatan kelembagaan dan koordinasi dengan para pemangku kepentingan;
i. Pengembangan usaha mikro dengan orientasi peningkatan skala usaha menjadi usaha kecil;
j. Pelaksanaan pelatihan berdasarkan unit kompetensi;
k. Pembinaan lembaga pelatihan kerja swasta;
l. Merekomendasi Perizinan dan pendaftaran lembaga pelatihan kerja;
m. Konsultansi produktivitas pada perusahaan kecil;
n. Pengukuran produktivitas;
o. Pelayanan antar kerja;
pg. 9 p. Merekomendasi Penerbitan izin LPTKS;
q. Pengelolaan informasi pasar kerja;
r. Perlindungan TKI di luar negeri (pra dan purna penempatan);
s. Merekomendasi Penerbitan perpanjangan Ijin Mempekerjakan tenaga asing (IMTA);
t. Penataan pesebaran penduduk ;
u. Pengembangan satuan permukiman transmigrasi pada tahap kemandirian;
v. pengelolaan administrasi umum meliputi penyusunan program,ketatalaksnaan, ketatausahaan, keuangan , kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan, dan kearsipan ;
w. pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP);
x. pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, dan
y. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Sesuai dengan Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 78 Tahun 2016 tentang Kedudukan,Susunan Organisasi,Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Mojokerto,untuk Struktur Organisasi Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Mojokerto terdiri dari :
1. Kepala Dinas (eselon II)
2. Sekretariat /Kepala Bidang (eselon III) 3. Kepala Sub Bagian/Kepala Seksi (eselon IV) 4. Kelompok Jabatan Fungsional
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada bagan Struktur Organisasi Dinas berikut ini.
pg. 10 Penjelasan Bagan Struktur Organisasi:
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Mojokerto membawahi langsung :
1. Sekretariat
2. Bidang Bina Koperasi
3. Bidang Usaha Mikro dan Transmigrasi 4. Bidang Tenaga Kerja
5. Kelompok Jabatan Fungsional
Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas. Sekretariat membawahi : a. Subbagian Perencanaan dan Keuangan;
b. Subbagian Umum dan Kepegawaian Bidang Bina Koperasi membawahi : a. Seksi Bina Usaha Koperasi
b. Seksi Bina Organisasi,Ketatalaksanaan dan Sumber Daya Manusi Koperasi c. Seksi Advokasi dan Penyuluhan Koperasi
Bidang Usaha Mikro dan Transmigrasi, membawahi ; a. Seksi Bina Usaha Mikro ;
b. Seksi Transmigrasi.
pg. 11 Bidang Tenaga Kerja, membawahi :
a. Seksi Pelatihan Kerja dan Produktifitas;
b. Seksi Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja;
c. Seksi Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja;
Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.
Setiap Pejabat Struktural dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip organisasi, integrasi dan sinkronisasi baik intern maupun antar intansi sesuai dengan tugas masing-masing. Setiap Pejabat Struktural mengawasi bawahannya masing-masing sesuai dengan peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Kepala Dinas adalah jabatan eselon II b,Sekretaris adalah jabatan eselon IIIa dan Kepala Bidang adalah jabatan eselon IIIb dan Kepala Sub Bagian, Kepala Sub Bidang dan Kepala UPTD adalah jabatan eselon IV.
2.2. SUMBER DAYA PERANGKAT DAERAH
Jumlah Pegawai Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Mojokerto sampai dengan akhir Desember 2018 sebanyak 33 orang dengan rincian jumlah pegawai laki-laki sebanyak 17 orang dan jumlah pegawai perempuan sebanyak 16 orang. Secara rinci disajikan dalam tabel 2.1 berikut ini
Tabel 2.1
Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan dan Jenis Kelamin
No Golongan Laki-Laki Perempuan
1 Golongan IV 6 3
2 Golongan III 5 7
3 Golongan II 1 1
4 Golongan I 1 -
5 PTT 4 5
Jumlah 17 16
Sumber : Diskouminaker 2018
pg. 12 Berdasarkan tabel diatas pegawai Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Mojokerto di dominasi PNS Golongan III yaitu sebanyak 36,36% dari total pegawai.Sedangkan jumlah pegawai disusun berdasarkan pendidikan dapat dilihat dalam tabel 2.2 berikut ini.
Tabel 2.2
Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Jumlah Pegawai
(orang)
1 S2 10
2 S1 9
3 DIII -
4 SLTA 13
5 SLTP 1
6 SD -
Sumber : Diskouminaker 2018
Dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Mojokerto selain didukung oleh sumber daya manusia juga ditunjang oleh sarana dan prasarana seperti yang dapat dilihat pada tabel 2.3 dibawah ini.
Tabel 2.3
Sarana dan Prasarana Diskouminaker
No Nama Barang Jumlah
1. Tanah Bangunan Kantor Pemerintah 1000 m²
2. Station Wagon 1 unit
3. Sepeda Motor 4 unit
4. Mesin Foto Copy dengan Kertas Folio 1 unit
5. Lemari Besi 9 buah
6. Filling Besi/Metal 21 buah
7. Lemari Kaca 2 buah
8. Lemari Kayu 2 buah
9. Papan Visuil 1 buah
10. Alat Penghancur Kertas 1 buah
11. Papan Pengumuman 25 buah
pg. 13
No Nama Barang Jumlah
12. Papan Tulis 1 buah
13. Genset 1 buah
14. Lemari Kayu 17 buah
15. Meja Kayu/Rotan 1 buah
16. Kursi Besi/Metal 4 buah
17. Meja Tulis 1 buah
18. Kursi Tamu 4 buah
19. Kursi Putar 34 buah
20. Gordyn 1 buah
21. Dinding/Sekat Besi I buah
22. AC Split 13 unit
23. Televisi 1 unit
24. Sound System 1 unit
25. Megaphone 1 unit
26. Thustel 2 unit
27. Gambar Presiden/Wakil Presiden 1 buah
28. Handy Cam 1 buah
29. PC Unit / Komputer PC 19 unit
30. Laptop 15 unit
31. Note Book 10 unit
32. Printer 5 unit
33. Monitor 1 unit
34. Printer 18 unit
35. Peralatan Jaringan Lain-lain 1 unit
36. Meja Kerja Pejabat Eselon II 4 buah
37. Meja Kerja Pejabat Eselon III 6 buah
38. Meja Kerja Pejabat Eselon IV 10 buah
39. Meja Kerja 15 buah
40. Kursi Kerja Pejabat Eselon II 3 buah
41. Kursi Kerja Pejabat Eselon III 3 buah
42. Kursi Kerja Pejabat Eselon IV 2 buah
43. Lemari Buku untuk Pejabat Eselon II 1 buah 44. Lemari Arsip untuk arsip Dinamis 6 buah
45. Camera + Attachment 5 unit
46. Camera Electronic 1 unit
47. Proyektor + Attachment 3 unit
48. Tripod Camera 1 buah
49. Camera Film 1 unit
pg. 14
50. Handy Talky 4 unit
51. Gambar Analitik 1 buah
52. CCTV 1 buah
53. Bangunan Gedung Kantor Permanen 15,00 m² 54. Bangunan Gedung Kantor Permanen 420,00 m²
55. Tugu Pembangunan 15,00 m²
pg. 15 2.3. KINERJA PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
Tabel 2.4
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja 2014-2019 Kota Mojokerto
No Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah
Target NSPK
Target IKK
Target Indikator
Lainnya
Target Renstra Perangkat
Daerah Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Persentase kompetensi
angkatan kerja 68% 70% 72% 68% 75% 72%
100
%
107,1 4%
100
%
2 Persentase angkatan kerja
baru yang ditempatkan 68% 70% 72% 68% 69,64% 72%
100
% 99,48
% 100
%
3 Persentase tenaga kerja yang
mandiri n/a 75% 77% n/a 76% 77%
n/a 101,3 3%
10 0%
4
Persentase perusahaan yang melaksanakan ketentuan perundang-undangan
67% 70% 73% 67% 70% 73%
100
% 100
% 100
%
5
Persentase koperasi berkualitas berdasarkan pemeringkatan koperasi
62% 80% 81%
82,1 7%
82,96
%
82,96
%
132, 53
% 103,7
% 102,4
2%
6 Persentase koperasi yang
mampu melaksanakan RAT 76% 80% 81%
76,2 7%
80,22
%
48,02
%
100, 35
% 100,2
7%
59,28
%
7 Persentase peningkatan omzet
penjualan produk usaha mikro 51% 56% 59% 52% 58% 60%
101, 96
% 103,5
7%
101,6 9%
8 Persentase usaha mikro yang
melaksanakan pembukuan 57% 61% 63% 58% 61,7% 63,75%
101, 75
% 101,1
4%
101,1 9%
pg. 16 No Indikator Kinerja Sesuai Tugas
dan Fungsi Perangkat Daerah
Target NSPK
Target IKK
Target Indikator
Lainnya
Target Renstra Perangkat
Daerah Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
9 Persentase pertumbuhan wira
usaha baru 55% 59% 61% 55,5% 60% 42%
100,90
%
101,69
%
68,85
%
10
Persentase penempatan transmigran yang mendapat pelatihan
n/a 38% 40% n/a 38% -
n/a 38% -
11
Persentase transmigran yang berhasil meningkat taraf ekonomi dan sosialnya
36% n/a 40% 36% n/a -
100% n/a -
12
Persentase sdm koperasi dan usaha mikro yg impelmentasi hasil pelatihan
n/a n/a 60% 33,3
3% n/a n/a 55,55
%
pg. 17 Tabel 2.5
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Tahun 2014-2019 Kota Mojokerto
Uraian
Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-
Rata-rata Pertumbuhan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Persentase kompetensi angkatan kerja
963.320.000 499.938.450 486.000.000 946.003.500 492.545.900 204.882.000 98,20% 98,52% 42,16% 47,78% 116,23%
Persentase angkatan kerja baru yang ditempatkan
602.839.700 380.117.000 250.000.000 587.024.300 377.731.250 - 97,38% 99,37% - 55,32% 27,71%
Persentase tenaga kerja yang mandiri
n/a 483.180.000 150.000.000 n/a 454.199.000 - n/a 94,00% - 61,06% (50%)
Persentase perusahaan yang melaksanakan ketentuan perundang-undangan
295.000.000 126.717.500 100.000.000 249.911.500 96.642.500 4.825.000 84,72% 76,27% 4,83% 79,76% 1.030%
Persentase koperasi berkualitas berdasarkan pemeringkatan koperasi
401.290.000 409.450.000 335.000.000 388.897.500 390.701.673 143.084.850 96,91% 95,42% 42,71% 10,12% 86,3%
Persentase usaha mikro yang melaksanakan pembukuan Persentase koperasi yang mampu melaksanakan RAT
1.040.547.100 504.552.450 415.000.000 1.012.167.348 488.241.050 393.783.000 97,27% 96,77% 94,89% 63,91% 65,65%
Persentase peningkatan omzet penjualan produk usaha mikro
100.000.000 170.000.000 130.000.000 97.178.000 137.762.150 106.352.480 97,18% 81,04% 81,81% (5,21%) 29,50%
Persentase pertumbuhan wira usaha baru
50.000.000 375.000.000 352.200.000 47.658.500 296.201.162 26.112.200 95,31% 78,99% 7,41% (4,01%) 475,22%
Persentase penempatan transmigran yang mendapat pelatihan
n/a 30.000.000 30.000.000 n/a 26.800.000 - n/a 89,33
%
- (100%) (50%)
pg. 18
Uraian Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun
ke- Rata-rata Pertumbuhan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Persentase transmigran yang berhasil meningkat taraf ekonomi dan sosialnya
236.800.000 n/a 30.000.000 180.547.000 n/a - 76,24% n/a - (50%) 0%
Persentase sdm koperasi dan usaha mikro yang implementasi hasil pelatihan
n/a n/a 380.000.000 n/a n/a 18.434.300 n/a n/a 4,85% (50%) (50%)
pg. 19 2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN
PERANGKAT DAERAH
Renstra Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Mojokerto merupakan perencanaan yang disusun berdasarkan kondisi lingkungan (Evidence Based) dan perubahan yang terjadi melalui suatu analisis terhadap lingkungan, baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal.
Kondisi lingkungan tersebut akan memberikan kekuatan dan kelemahan bagi organisasi yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi jalannya organisasi dalam bentuk peluang dan ancaman. Apabila kondisi lingkungan tersebut tidak bisa dikenali dan diidentifikasi secara baik oleh organisasi, maka akan berakibat fatal terhadap kelangsungan organisasi tersebut.
Oleh karena pengaruh dan akibat yang ditimbulkan begitu besar, maka menjadi penting bagi pimpinan organisasi dan segenap jajarannnya untuk secara intens memantau dan mengikuti perubahan di lingkungan yang terjadi. Hal ini perlu diupayakan agar organisasi mampu menjawab setiap perubahan yang menjadi ancaman / tantangan organisasi. Dengan demikian, organisasi dalam hal ini Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Mojokerto akan tetap eksis dan mampu mencapai tujuan dan sasaran pembangunan dibidang koperasi,usaha mikro dan ketenagakerjaan secara optimal di Kota Mojokerto.
Analisis lingkungan yang akan dilakukan yaitu dengan menggunakan metode “ Analisis SWOT ” (Strenghts, Weakness, Opportunities, Threats).
Analisis SWOT ini secara efektif sangat membantu Dinas dengan melakukan analisa lingkungan internal dan eksternal. Adapun empat unsure strenghts, weakness, oppurtunities, threats yang terangkum dalam lingkungan internal dan eksternal Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Mojokerto dapat diidentifikasi sebagai berikut :
2.4.1 LINGKUNGAN INTERNAL
Faktor-faktor lingkungan internal adalah segala sesuatu yang ada di dalam organisasi yang secara langsung berpengaruh terhadap kegiatan organisasi. Faktor lingkungan internal terdiri dari aspek operasional yang meliputi sistem dan prosedur kerja, fungsi manajemen, sarana dan prasarana, sistem informasi
pg. 20 manajemen, keuangan serta teknologi yang diperlukan dan dimiliki oleh Dinas.
Analisis terhadap lingkungan internal Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Mojokerto bertujuan untuk mengidentifikasikan kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness) yang merupakan aspek-aspek yang membantu maupun yang merintangi pencapaian tujuan dan sasaran.
Adapun hasil identifikasi faktor internal di Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Mojokerto adalah sebagai berikut:
a. Kekuatan (Strengths)
1. Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 78 Tahun 2016 tentang Kedudukan,Susunan Organisasi,Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Koperasi,Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Mojokerto;
2. Adanya dokumen RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023;
3. Sarana dan prasarana yang memadai;
4. Tersedianya peraturan perundangan-undangan di bidang Koperasi,Usaha Mikro dan Tenaga Kerja;
5. Adanya dukungan anggaran dari APBD maupun APBN;
6. Tersedianya data yang menunjang kegiatan.
b. Kelemahan (Weakness)
1. Masih kurangnya penguasan personel asn terhadap penguasaan ilmu pengetahuan dengan teknologi yang berkembang;
2. Kurang optimalnya pengelolaan sarana dan prasarana;
3. Kurang terpadunya pengelolaan data dan informasi;
4. Belum optimalnya dukungan dana dengan sarana dan prasarana yang memadai.
2.4.2 LINGKUNGAN EKSTERNAL
Merupakan faktor – faktor di luar Organisasi yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kemampuan organisasi yang meliputi aspek ekonomi, sosial budaya, keamanan dan teknologi. Faktor eksternal inilah yang akan memberikan “peluang“ (opportunities) tapi juga memunculkan “ancaman“
(threats). Adapun faktor eksternal Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Mojokerto dapat diidentifikasi sebagai berikut :
pg. 21 a. Peluang (Opportunities)
1. Tersedianya infrastruktur yang memadai;
2. Teknologi informasi yang semakin maju;
3. Jumlah koperasi dan UMKM yang relatif besar menunjukkan potensi yang cukup besar pula untuk meningkatkan produktifitasnya;
4. Makin terbukanya peluang kerjasama dengan daerah lain.
b. Ancaman (Threats)
1. Tingginya angka kemiskinan dan pengangguran;
2. Lemahnya kemampuan akses permodalan bagi koperasi dan UKM kepada sumber-sumber pembiayaan;
3. Masih rendahnya kualitas dan produktifitas tenaga kerja;
4. Banyak tenaga kerja belum bersertifikasi kompetensi;
5. Kemampuan SDM pengelola koperasi dan Usaha Mikro masih relatif rendah,terutama dalam bidang kewirausahaan, manajemen, kemitraan, dan teknologi informasi;
6. Rendahnya daya saing koperasi dan Usaha Mikro dalam hal kecepatan penguasaan teknologi dengan produk permintaan pasar;
7. Kesempatan kerja yang tersedia sangat terbatas.
pg. 22 BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
Dilihat dari ketugasan dan potensi daerah yang ada Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Mojokerto perlu mengambil langkah-langkah kongkrit dalam upaya mewujudkan Visi Kota Mojokerto yakni: “ Terwujudnya Kota Mojokerto yang Berdaya Saing, Mandiri, Demokratis, Adil, Makmur, Sejahtera dan Bermartabat “.
Agar pelayanan, pembinaan, dan pengembangan sektor Koperasi, Usaha Mikro dan Ketenagakerjaan menjadi lebih efektif dan efisien, diperlukan pemahaman terhadap kondisi yang ada maupun aspek- aspek yang dapat mempengaruhi keberhasilan Perangkat Daerah dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu adanya identifikasi permasalahan maupun perumusan isu- isu strategis dalam penyusunan perencanaan. Hal ini dilakukan untuk memanfaatkan peluang dan kekuatan yang ada, serta sebagai antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya kesulitan maupun kegagalan yang bisa mengakibatkan kerugian yang lebih besar.
Salah satu masalah pokok yang dihadapi Kota Mojokerto adalah ketimpangan pendapatan antar penduduk yang masih tinggi. Salah satu penyebab ketimpangan pendapatan antar pendududuk adalah tingginya angka pengangguran di Kota Mojokerto. Beberapa permasalahan yang dihadapi adalah :
1. Rendahnya produktivitas koperasi dan usaha mikro;
2. Rendahnya jiwa kewirausahaan dari Koperasi dan Usaha Mikro dalam persaingan usaha;
3. Perluasan kesempatan kerja belum optimal;
4. Perlunya fasilitasi bagi pelaku Usaha Mikro dalam mempromosikan produknya;
5. Produktifitas (kualitas/ ketrampilan) tenaga kerja masih rendah.
pg. 23 Berdasarkan pada rumusan permasalahan yang telah diidentifikasi kemudian rumusan masalah tersebut dipetakan menjadi masalah pokok,masalah dan akar masalah seperti yang dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini :
Tabel 3.1
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
No Masalah Pokok Masalah Akar Masalah
1 2 3 4
1 Rendahnya
produktivitas,pemanfaatan teknologi dan inovasi di koperasi
Kapasitas usaha koperasi masih rendah
Koperasi lebih berorientasi pada bisnis daripada kualitas kelembagaannya Rendahnya produktivitas sdm koperasi dalam mendukung
pengembangan koperasi Lemahnya kaderisasi koperasi terutama di kalangan generasi muda
dan pemahaman
pengelola,anggota koperasi terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku masih rendah Kapasitas usaha mikro
masih rendah
Kreasi dan inovasi produk usaha mikro masih rendah Terbatasnya akses pemasaran produk usaha mikro
Rendahnya akses
pembiayaan 2 Kesempatan kerja masih
terbatas
Rendahnya produktivitas tenaga kerja
Rendahnya kualitas tenaga kerja
Kurang optimalnya pelayanan penempatan kerja
Masih terdapat
perselisihan hubungan industrial
Minimnya minat calon transmigran
3.2 TELAAHAN VISI , MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai landasan dan pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pembangunan selama 5 (lima) tahun.
pg. 24 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 ini disusun dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mojokerto Tahun 2005-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional. Di samping itu, RPJMD ini juga tetap memperhatikan RPJMD Provinsi Jawa Timur, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), serta RPJMD kabupaten sekitarnya.
Visi Kota Mojokerto tahun 2018 – 2023 sebagaimana termuat dalam RPJMD adalah : “Terwujudnya Kota Mojokerto yang Berdaya Saing, Mandiri, Demokratis, Adil, Makmur, Sejahtera dan Bermartabat” .
Dalam mewujudkan visi tersebut akan ditempuh melalui 7 (tujuh) misi pembangunan Kota Mojokerto Tahun 2018-2023, yaitu :
1. Mewujudkan SDM berkualitas melalui peningkatan akses dan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan;
2. Mewujudkan ketertiban, supremasi hukum dan HAM;
3. Mewujudkan pemerintah daerah yang efektif, demokratis, bersih, professional dan adil dalam melayani masyarakat;
4. Mewujudkan ekonomi daerah yang mandiri, berdaya saing, berkeadilan dan berbasis pada ekonomi kerakyatan melalui peningkatan fasilitas pembangunan infrastruktur daerah;
5. Mewujudkan ketahanan sosial budaya dalam kerangka integrasi nasional, pada tatanan masyarakat yag bermartabat, berakhlak mulia, beretika, dan berbudaya luhur berlandaskan Pancasila;
6. Mewujudkan partispasi masyarakat melalui pemberian akses dan kesempatan dalam pembangunan;
7. Mewujudkan anggaran pendapatan dan belanja yang lebih mengutamakan kesejahteraan masyarakat.
Dari tujuh misi tersebut, Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Mojokerto terkait dan mendukung misi ke-4, yakni “ Mewujudkan ekonomi daerah yang mandiri, berdaya saing, berkeadilan dan berbasis kerakyatan melalui peningkatan fasilitas pembangunan infrastruktur daerah “ dan misi ke-6 yakni “ Mewujudkan partisipasi masyarakat melalui pemberian akses dan kesempatan dalam pembangunan “. Dukungan atas misi ke-4 dan misi ke-6 tersebut diwujudkan dalam sasaran Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Mojokerto yaitu Penguatan Usaha Didukung Kelembagaan Koperasi dan Usaha
pg. 25 Mikro dan Penyerapan Tenaga Kerja. Beberapa indikator program teknis diharapkan akan meningkat persentasenya untuk mendukung ketercapaian sasaran tersebut.
3.3 TELAAHAN RENSTRA K/L DAN RENSTRA
3.3.1 Telaahan Renstra Kementerian Koperasi dan UKM
Sasaran Strategis Kementerian Koperasi dan UKM untuk tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya kontribusi KUKM dalam perekonomian melalui pengembangan komoditas berbasis koperasi/ sentra di sektor- sektor unggulan;
2. Meningkatnya daya saing koperasi dan UMKM;
3. Meningkatnya wirausaha baru dengan usaha yang layak dan berkelanjutan;
4. Meningkatnya kualitas kelembagaan dan usaha koperasi, serta penerapan praktek berkoperasi yang baik oleh masyarakat.
Kebijakan di bidang Koperasi dan UMKM pada tahun 2015-2019 diarahkan untuk: meningkatkan daya saing Koperasi dan UMKM sehingga mampu tumbuh menjadi usaha yang berkelanjutan dengan skala yang lebih besar (“naik kelas”) dalam rangka mendukung kemandirian perekonomian nasional.
Arah kebijakan tersebut akan dilaksanakan melalui 5 (lima) strategi sebagai berikut:
1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia;
2. Peningkatan akses pembiayaan dan perluasan skema pembiayaan;
3. Peningkatan nilai tambah produk dan jangkauan pemasaran;
4. Penguatan kelembagaan usaha;
5. Kemudahan, kepastian dan perlindungan usaha.
Sasaran Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Mojokerto terkait koperasi dan Usaha Mikro pada prinsipnya selaras dengan sasaran strategis Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2015-2019. Peningkatan aset koperasi sebagai suatu hasil dari koperasi yang semakin berdaya dan maju dalam pengelolaan maupun kelembagaannya, di mana salah satu pendukung di dalamnya adalah aspek sumber daya manusianya. Penumbuhan wirausaha baru sebagai upaya semakin memantapkan motivasi dan jiwa kewirausahaan agar semakin fokus dalam mengembangkan usaha yang sudah dirintis merupakan suatu proses yang
pg. 26 sudah dilakukan oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Mojokerto. Peningkatan kualitas produk yang dihasilkan akan meningkatkan daya saing pelaku usaha. Sesuai dengan yang tertuang dalam lampiran Undang undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah bahwa kewenangan kabupaten/ kota hanya melaksanakan pemberdayaan dan pengembangan pada skala usaha mikro saja.
3.3.2 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan
Sasaran strategis Kementerian Ketenagakerjaan untuk tahun 2015- 2019 meliputi:
a. Peningkatan kompetensi dan produktifitas tenaga kerja;
b. Peningkatan kualitas pelayanan penempatan dan pemberdayaan tenaga kerja;
c. Penciptaan hubungan industrial yang harmonis dan memperbaiki iklim ketenagakerjaan;
d. Peningkatan perlindungan tenaga kerja, menciptakan rasa keadilan dalam dunia usaha dan pengembangan sistem pengawasan tenaga kerja;
e. Peningkatan pelayanan administrasi, perencanaan program, keuangan, ketatausahaan dan rumah tangga yang transparan dan akuntabel, dengan indikator kinerja rating audit BPK;
f. Peningkatan kinerja institusi yang berkelanjutan;
g. Peningkatan kepuasan stakeholders dalam pelayanan perencanaan, penelitian dan pengembangan, data dan informasi ketenagakerjaan yang bermanfaat dan berkelanjutan.
Sasaran Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Mojokerto pada dasarnya selaras dengan sasaran dari Kementerian Ketenagakerjaan, yakni peningkatan kompetensi dan produktifitas tenaga kerja, peningkatan kualitas pelayanan penempatan dan pemberdayaan tenaga kerja, penciptaan hubungan industrial yang harmonis dan memperbaiki iklim ketenagakerjaan. Terdapat sedikit perbedaan sasaran pada Kementerian Ketenagakerjaan, yakni terkait dengan pengawasan ketenagakerjaan. Dengan adanya Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, penyelenggaraan pengawasan ketenagakerjaan menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi.
pg. 27 3.3.3 Telaahan Renstra Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Ketransmigrasian, tujuan transmigrasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan transmigran dan masyarakat sekitar, meningkatkan pemerataan pembangunan daerah, dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Melalui program transmigrasi, akan memberikan lapangan kerja baru bagi transmigran, sehingga akan menurunkan angka pengangguran. Sementara pembangunan di kawasan transmigrasi akan menyebabkan berkembangnya kawasan transmigrasi, sehingga mempercepat pembangunan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah.
3.4 TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
Perencanaan bidang Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga Kerja yang terinci dalam program dan kegiatan pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Mojokerto telah menyesuaikan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Mojokerto.
Tidak ada program di Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Mojokerto yang terkait langsung dengan Kajian Lingkungan Hidup Strategis, namun demikian apabila ada program/kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan hidup maka pelaksanaannya akan berpedoman pada Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kota Mojokerto.
3.5 PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS
Merujuk pada identifikasi permasalahan bidang koperasi, usaha mikro dan ketenagakerjaan, visi misi dan arah kebijakan kepala daerah terpilih, hasil analisa Renstra Kementerian, Kajian Lingkungan Hidup Strategis, telaah RTRW Kota Mojokerto, serta dengan memperhatikan isu-isu penting lainnya, maka beberapa hal yang harus dilakukan oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Mojokerto yaitu sebagai berikut:
1. Daya saing usaha koperasi dan usaha mikro masih rendah;
2. Tingginya angka pengangguran.
pg. 28 BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
4.1 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH PERANGKAT DAERAH Berdasarkan faktor internal dan eksternal, kondisi umum daerah serta tugas dan fungsi Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Mojokerto yang diatur dalam Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 78 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Mojokerto, maka target tujuan dan sasaran Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Mojokerto telah ditetapkan selama 5 (lima) tahun ke depan, selengkapnya disajikan pada tabel 4.1.
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah
NO. TUJUAN SASARAN
INDIKATOR TUJUAN / SASARAN
TARGET KINERJA TUJUAN / SASARAN PADA TAHUN KE-
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Meningkatkan kontribusi sektor-sektor unggulan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi
Penguatan usaha didukung kelembagaan koperasi dan usaha mikro
1. Persentase pertumbuhan usaha sektor riil koperasi
6,75% 6,80% 6,85% 6,95% 7,07%
2. Persentase pertumbuhan usaha mikro
25,13% 25,65% 26,00% 26,25% 26,87%
2. Meningkatnya kesempatan kerja
Penyerapan tenaga kerja
1. Persentase Penyerapan tenaga kerja
3,10% 3,20% 3,30% 3,40% 3,50%
pg. 29 BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi merupakan serangkaian upaya yang didasarkan pada potensi sumber daya yang dimiliki untuk mengatasi permasalahan pembangunan guna mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Secara konseptual, satu strategi dapat dikaitkan dengan satu sasaran atau sekelompok sasaran dengan kerangka logis.
Sementara itu, arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan strategi agar lebih lebih sistematis untuk mencapai tujuan dan sasaran yang berkelanjutan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun periode Renstra. Adapun Startegi dan Arah Kebijakan yang hendak dicapai Organisasi Perangkat Daerah Dinas Tenaga Kerja dan Tenaga Kerja Kota Mojokerto dalam kurun waktu 5 tahun,selengkapnya disajikan pada tabel 5.1.
Tabel 5.1
Tujuan, Sasaran, Strategi, dan kebijakan
VISI : Terwujudnya Kota Mojokerto yang Berdaya Saing, Mandiri, Demokratis, Adil, Makmur, Sejahtera dan Bermartabat
MISI IV : Mewujudkan ekonomi daerah yang mandiri, berdaya saing, berkeadilan dan berbasis pada ekonomi kerakyatan melalui peningkatan fasilitas pembangunan infrastruktur daerah
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Meningkatn ya kontribusi sektor-sektor unggulan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi
Penguatan usaha didukung kelembagaan koperasi dan usaha mikro
Meningkatkan kualitas kelembagaan serta
produktivitas koperasi dan usaha mikro
1. Penguatan kelembagaan usaha koperasi dan usaha mikro 2. Peningkatan nilai produk dan jangkauan pemasaran
koperasi dan usaha mikro
3. Peningkatan pemanfaatan teknologi tepat guna bagi koperasi dan usaha mikro
4. Peningkatan akses pembiayaan bagi usaha mikro melalui penyampaian informasi, pembinaan dan pendampingan pemanfaatan pembiayaan bagi usaha mikro
MISI VI : Mewujudkan partisipasi masyarakat melalui pemberian akses dan kesempatan dalam pembangunan
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
Meningkatnya Kesempatan Kerja Masyarakat
Penyerapan tenaga kerja
Meningkatkan kesempatan kerja terutama di sektor informal serta mendorong produktivitas tenaga kerja yang berkualitas,
produktif serta berjiwa wira usaha
1. Peningkatan keahlian dan ketrampilan serta daya saing pencari kerja melalui pelatihan berbasis kompetensi
2. Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja
3. Peningkatan perlindungan tenaga kerja berdasarkan ketentuan yang berlaku
pg. 30 BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif. Adapun penyajiannya menggunakan Tabel 6.1 berikut ini.
pg. 31 Tabel 6.1
Rencana Program,Kegiatan dan Pendanaan Perangkat Daerah Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Mojokerto
Tujuan Sasaran Kode
Program dan kegiatan
Indikator Kinerja Tujuan, Sasaran, Program (outcome) dan
kegiatan (output)
Data Capaian
pada Tahun
Awal Perencan
aan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Lokasi
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra
Perangkat Daerah
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
2.11.2.11.01.
01
Program Pelayanan Administrasi
Persentase kecukupan administrasi perkantoran
100% 100% 100 100 100 100 100
2.11.2.11.01.
01.02
Penyediaan jasa komunikasi sumber daya listrik.
Jumlah pembayaran jasa telepon,air dan listrik
12 bln 95,000,000
2.11.2.11.01.
01.06
Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasi onal
Jumlah pemeliharaan kendaraan roda 4 untuk operasional
12 bln 34,400,000
2.11.2.11.01.
01.07
Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
Jumlah orang penerima honorarium penatausahaan keuangan
12 bln 43,944,000
pg. 32
Tujuan
Sasaran Kode
Program dan kegiatan
Indikator Kinerja Tujuan, Sasaran, Program (outcome) dan
kegiatan (output)
Data Capaian
pada Tahun
Awal Perenca
naan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja Perangkat Daerah Penanggung
Jawab
Lokasi
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra
Perangkat Daerah
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
2.11.2.11.01.
01.08
Penyediaan jasa kebersihan kantor
Jumlah orang penerima honorarium jasa tenaga kerja
12 bln 200,880 ,000
2.11.2.11.01.
01.09
Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
Jumlah perawatan peralatan kantor
12 bln 30,400, 000
2.11.2.11.01.
01.10
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Jumlah pembelian alat tulis kantor
12 bln 40,000, 000
2.11.2.11.01.
01.11
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Jumlah pembelian barang cetakan dan penggandaan
12 bln 30,000, 000
2.11.2.11.01.
01.15
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang- undangan
Jumlah bahan bacaan dan perundang- undangan serta jumlah informasi yang dapat di akses oleh masyarakat melalui publik ekspose
12 bln 15,000, 000
pg. 33
Tujuan Sasaran Kode
Program dan kegiatan
Indikator Kinerja Tujuan, Sasaran, Program (outcome) dan kegiatan
(output)
Data Capaian
pada Tahun
Awal Perenca
naan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja Perangkat Daerah Penanggung
Jawab
Lokasi
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra
Perangkat Daerah
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
2.11.2.11.01.
01.16
Penyediaan bahan logistik kantor
Jumlah pembelian bahan logistik kantor
12 bln 20,550, 000
2.11.2.11.01.
01.16
Penyediaan bahan logistik kantor
Jumlah pembelian bahan logistik kantor
12 bln 7,560,0 00
2.11.2.11.01.
01.17
Rapat - rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
Jumlah rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
12 bln 90,000, 000
Diskoumina ker
2.11.2.11.01.
02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Persentase sarpras aparatur dengan kondisi layak
70% Diskoumina
ker
pg. 34
Tujuan Sasaran Kode
Program dan kegiatan
Indikator Kinerja Tujuan, Sasaran, Program (outcome) dan kegiatan
(output)
Data Capaian
pada Tahun
Awal Perenca
naan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja Perangkat Daerah Penanggung
Jawab
Lokasi
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra
Perangkat Daerah
Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
2.11.2.11.01.
02.09
Pengadaan peralatan gedung kantor
Jumlah pembelian peralatan gedung kantor
16 unit
50,000, 000
Diskoumina ker
2.11.2.11.01.
02.11
Pengadaan Komputer dan Kelengkapannya
Jumlah Pengadaan Komputer dan aplikasinya
5 unit 60,000, 000
Diskoumina ker
2.11.2.11.01.
02.26
Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
Jumlah pengecatan dan perbaikan atap plafon dll gedung kantor
1 paket
25,000, 000
Diskoumina ker
2.11.2.11.01.
02.28
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
Jumlah perbaikan peralatan Kantor
1 paket
25,000, 000
Diskoumina ker
2.11.2.11.01.
02.29
Pemeliharaan rutin/berkala mebelair
Jumlah pemeliharaan mebelair kantor
1 paket
10,000, 000
Diskoumina ker
2.11.2.11.01.
02.29
Pemeliharaan rutin/berkala mebelair
Jumlah pemeliharaan mebelair kantor
1 gedun g
50,000, 000
Diskoumina ker