• Tidak ada hasil yang ditemukan

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 ( )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 ( )"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU

Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (158-167) HUBUNGAN MOTIVASI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS X DI MAN 1 KABUPATEN BOGOR

--- Randi Sutandi , Fahmi Irfani, Ahmad Mulyadi Kosim

Universitas Ibn Khladun Bogor

(Naskah diterima: 1 Maret 2022, disetujui: 28 April 2022) Abstract

The total drive, desire, need, and similar forces that drive a person's conduct are referred to as motivation. Motivation is described as the influence of energy and direction on conduct, which encompasses needs, interests, attitudes, wants, and rewards in a larger sense (Rohmalina Wahab, 2016). Individual behavioral changes in the cognitive, emotional, and psychomotor domains are referredto as learning outcomes. This shift in behavior occurs after students have completed their learning program and have interacted with a variety of learning sources and contexts (Rusmono, 2017). At Madrasah Aliyah Negeri 1 Bogor, the goal of this study is to see how strong the link is between learning motivation and student learning results in the topic of Islamic Cultural History. The author employs quantitative research in this study. Because the research data is in the form of numbers, this quantitative method is called quantitative. Statistics are used in the data analysi. Random Sampling (random sample) was utilized by the authors with more than 100 subjects totaling 594 students in class X at MAN 1 Bogor, therefore the authors took a sample of 10% of the 594 with a sample of 60 students who would be respondents.

Distributing questionnaires to randomly selected respondents is one of the data collection procedures employed. The documentation is used to collect information on respondents' learning outcomes in the subject of Islamic Cultural History. The acquired data is then quantitatively examined using the Product Moment statistical test. The findings of a study at Madrasah Aliyah Negri 1 Bogor on the relationship between student learning motivation and student learning outcomes in the topic of islamic Cultural History, with value of 0.64 in the range of 0.40-0.70, Indicating a MEDIUM association. By looking up the value of “r” Product Moment in the able, it is discovered taht with a df of 58, the value that is near to 60 is taken at a significant level=of 5%, yielding “r” table=0.254, while the 1% level is 0.330. The alternative hypothesis (Ha) is accepted at the 5% significance level rxy = 0.63 > r Table 0.254 and at the 1% signicance level rxy = 0.63 > r Table 0.330.

Keywords: Learning Motivation, Learning Outcomes, History of Islamic Culture.

Abstrak

Motivasi adalah keseluruhan dorongan, keinginan, kebutuhan dan daya yang sejenis yang menggerakkan perilaku seseorang. Dalam arti yang lebih luas, motivasi diartikan sebagai pengaruh dari energy dan arahan terhadap perilaku yang meliputi: kebutuhan, minat, sikap, keinginan dan perangsang (incentives) (Rohmalina Wahab, 2016). Hasil belajar adalah

(2)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU

Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (158-167) perubahan perilaku individu yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Perubahan perilaku tersebut diperoleh setelah siswa menyelesaikan program pembelajarannya melalui interaksi dengan berbagai sumber belajar dan lingkungan belajar (Rusmono, 2017). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah Negeri 1 Bogor.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kuantitatif, metode kuantitatif ini disebut kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka, analisis data menggunakan statistic. Teknik pengambilan sampel penulis menggunakan Random Sampling (sampel acak) yaitu subjek lebih dari 100 yang berjumlah 594 siswa/siswi kelas X di MAN 1 Bogor, maka penulis mengambil sampel 10% dari 594 yaitu dengan sampel 60 siswa/siswi yang akan dijadikan responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden yang telah terpilih secara Random. Adapun dokumentasi digunakan untuk memperoleh data mengenai hasil belajar responden pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Kemudian data yang sudah didapatkan di analisis secara kuantitatif dengan uji statistik Product Moment. Hasil penelitian mengenai Hubungan Motivasi Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar Siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah Negeri 1 Bogor, dengan nilai 0,63 yang berada dikisaran angka 0,40-0,70 yang termasuk korelasi SEDANG. Kemudian dengan memeriksa Tabel nilai “r” Product Moment ternyata dengan df sebesar 58, maka diambil nilai yang mendekati yaitu 60 pada taraf signifikan 5% diperoleh “r”

Tabel = 0,254 sedangkan taraf 1% diperoleh 0,330. Dengan demikian pada taraf signifikasi 5%

rxy = 0,63 > r Tabel 0,254 dan pada taraf signifikasi 1% rxy = 0,63 > r Tabel 0,330 maka hipotesis alternatif (Ha) diterima.

Kata Kunci : Motivasi Belajar, Hasil Belajar, Sejarah Kebudayaan Islam.

I. PENDAHULUAN

endidikan adalah pembelajaran, pe-ngetahuan, keterampilan, dan kebia-saan sekelompok orang yang ditu-runkan dari generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Sederhananya, setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara berpi-kir, merasa, atau bertindak, dapat diartikan pendidikan.

P

Belajar sendiri merupakan sebuah proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang

dan berlangsung seumur hiduip, sejak masih bayi (bahkan dalam kandungan) hingga liang lahat. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampi- lan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif).

Meski setiap siswa memiliki perbedaan dalam hal kemampuan intelektual, kemam- puan fisik, kebiasaan dan pendekatan belajar

(3)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU

Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (158-167) yang terkadang sangat mencolok antara seo-

rang siswa dengan siswa lainnya. Hal tersebut seringkali menjadi hambatan bagi siswa dalam menerima pelajaran yang diajarkan tetapi jika hambatan tersebut ditamengi dengan peran guru yang selalu memotivasi siswa, maka hambatan apapun akan terselesaikan dengan hasil prestasi yang memuaskan. Dalam proses belajar mengajar, motivasi merupakan salah satu faktor yang diduga besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar. Siswa yang moti- vasinya tinggi diduga akan memperoleh prestasi yang baik. Pentingnya motivasi bela- jar siswa terbentuk antara lain agar terjadi perubahan ke arah yang positif.

Pandangan ini sesuai dengan pendapat Hawley “siswa yang termotivasi dengan baik dalam belajar akan melakukan kegiatan lebih banyak dan lebih cepat, dibandingkan dengan siswa yang kurang termotivasi dalam belajar.

Prestasi yang diraih akan lebih baik apabila memiliki motivasi yang tinggi”.

Dari hasil pengamatan dan hasil wawan- cara dengan guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kabupaten Bogor, pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kabupaten Bogor masih mengalami berba- gai kendala diantaranya motivasi belajar siswa

masih tergolong rendah. Hal tersebut bisa terlihat dari keinginan sebagian siswa dalam belajar masih kurang, kegiatan belajar kurang menarik karena sebagian siswa cenderung pasif dan jarang mengajukan pertanyaan, perhatian dan kemandirian sebagian siswa juga masih tergolong rendah, karena sebagian siswa hanya bergantung dengan apa yang diberikan oleh guru. Selain itu hasil belajar pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kabupaten Bogor dapat dikatakan tinggi, hal ini dapat terlihat dari hasil belajar mayoritas siswa di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kabupaten Bogor sudah mencapai KKM, yaitu nilai siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam mayoritas berada di atas nilai 75. Meskipun mayoritas nilai siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam sudah berada diatas KKM, namun motivasi belajar siswa masih mengalami turun naik sehingga mengakibatkan siswa cenderung merasa puas dengan nilai yang sudah diperoleh yang mengakibatkan tidak ada keinginan siswa untuk meningkatkan prestasi belajar yang sudah diperoleh.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik mengadakan penelitian yang berjudul

“HUBUNGAN MOTIVASI SISWA TERHA-

(4)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU

Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (158-167) DAP HASIL BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDA- YAAN ISLAM DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 KABUPATEN BOGOR.” Dengan harapan, memotivasi siswa dapat meningkat- kan serta mempertahankan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam khususnya kelas X di Madrasah Aliiyah Negeri 1 Kabupaten Bogor Tahun Ajaran 2021 / 2022 guna mencapai tujuan yang diharapkan.

II. KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi

Istilah motivasi mengacu pada semua gejala yang terkandung dalam stimulasi tinda- kan ke arah tujuan tertentu dimana sebelum- nya tidak ada gerakan menuju ke arah tujuan tersebut. Menurut Rohmalina Wahab dalam bukunya yang berjudul Psikologi Belajar ber- pendapat bahwa: Motivasi adalah keseluruhan dorongan, keinginan, kebutuhan dan daya yang sejenis yang menggerakkan perilaku seseorang. Dalam arti yang lebih luas, motiva- si diartikan sebagai pengaruh dari energy dan arahan terhadap perilaku yang meliputi:

kebutuhan, minat, sikap, keinginan dan perangsang (incentives) (Rohmalina, Wahab, 2016: 127).

Menurut Winkel yang dikutip oleh Ely Manizar dan Rohmalina Wahab dalam buku- nya Psikologi Belajar bahwa: Motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif pada saat tertentu, sedangkan motif adalah daya peng- gerak dalam diri seseorang individu untuk melakukan kegiatan tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan demikian motif merupakan dorongan untuk berperilaku sedangkan motivasi mengarahkan (M. Ngalim Purwanto, 2011: 72). Kemudian Moh. Uzer Usman dalam bukunya yang berjudul Menjadi Guru Profesional mengemukakan bahwa:

Motivasi adalah suatu proses untuk meng- giatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam menca- pai tujuan tertentu (Moh Uzer Usman, 2006 : 28 ).

Dengan demikian, berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesua- tu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya pengge- rak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan, dan memberikan

(5)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU

Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (158-167) arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan

tujuan dapat tercapai dengan baik.

1. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan perilaku individu yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Perubahan perilaku tersebut diperoleh setelah siswa menyelesaikan pro- gram pembelajarannya melalui interaksi de- ngan berbagai sumber belajar dan lingkungan belajar (Rusmono, 2017). Maksudnya disini adalah suatu hasil yang baik yang telah ditempuh dalam suatu bentuk pembelajaran dalam lembaga pendidikan, karena hasil yang diperoleh lebih baik dari yang sebelumnya.

Secara kuantitatif (ditinjau dari sudut jumlah), belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya. Jadi, bela- jar dalam hal ini dipandang dari sudut berapa banyak materi yang dikuasai siswa (Rohma- lina Wahab: 243).

Secara institusional (ditinjau kelemba- gaan), belajar dipandang sebagai proses

“validasi” atau pengabsahan terhadap pengua- saan siswa atas materi-materi yang telah ia pelajari. Bukti institusional yang menunjukkan siswa telah belajar dapat diketahui sesuai dengan proses mengajar. Ukurannya semakin baik mutu guru mengajar akan semakin baik

pula mutu perolehan pelaku belajar yang dinyatakan dalam bentuk skor.

III. METODE PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini dalah pendekatan kuantitatif.

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2016: 14). Adapun populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri 1 Kabupaten Bogor.

Menurut Nawawi yang dikutip oleh Turkiran Taniredja dan Hidayati Mustafidah dalam bukunya yang berjudul “Penelitian Kuantitatif (Sebuah Pengantar)” populasi adalah keselu- ruhan subyek yang terdiri dari manusia, ben- da-benda, hewan, tumbuhan, gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa yang terjadi sebagai sumber (Turkiran Taniredja, Hidayati Musta- fidah, 2014 :33). Jadi dapat disimpulkan bah- wa populasi adalah keseluruhan obyek peneli- tian yang telah dirumuskan secara jelas.

Dalam penelitian ini, penulis mengguna- kan probability sampling. Probability sam- pling yaitu teknik pengambilan sampel yang

(6)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU

Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (158-167) memberikan peluang yang sama bagi setiap

unsur (anggota) populasi untuk dipilih men- jadi anggota sampel (Sugiyono, :120). Yaitu dengan menggunakan teknik simple random sampling. Jadi pada penelitian ini penulis memilih sampel secara acak dari setiap kelas pada kelas XI di MAN 1 Kabupaten Bogor.

Karena subyeknya lebih dari 100 yaitu 594 siswa maka penulis mengambil sampel 10%

dari 594 siswa, sehingga sampel yang diambil sebanyak 60 siswa.

Teknik pengumpulan data pada peneliti- an yaitu dengan wawancara yang dilakukan kepada guru mapel SKI Madrasah Aliyah Negeri 1 Bogor, angket (kuesioner) yang berjumlah 40 butir yang diberikan kepada siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri 1 Kabupaten Bogor secara random, dan obser- vasi yang dilakukan di kelas X Madrasah Aliyah Negeri 1 Kabupaten Bogor pada awal penelitian.

Instrumen penelitian pada penelitian ini adalah motivasi belajar siswa sebagai variabel independen (Variabel X) dan terhadap hasil belajar siswa sebagai variabel dependen (Va- riabel Y). adapun indikator dalam penelitian ini 1.Tekun dalam belajar berjumlah 11 butir pertanyaan. 2. Mandiri dalam belajar berjum- lah 12 butir pertanyaan. 3. Tidak pernah putus

asa dalam belajar berjumlah 12 butir soal. 4.

Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal yang berjumlah 5 soal.

Teknik analisi data dalam penelitian kuantitatif menggunakan stasistik. Dalam pe- nelitian ini peneliti menggunakan teknik deskriptif prosentase dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

P = Presentase F= Frekuensi

N= Jumlah Responden

Untuk menganilis kedua hubungan va- riabel tersebut, digunakan teknik analisa korelasional dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment Pearson dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

rxy : Angka indeks korelasi “r” product moment

N : Jumlah responden

∑x : Jumlah skor x

∑y : Jumlah skor y

∑x² : Jumlah kuadrat skor x

∑y² : Jumlah kuadrat skor y

(7)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU

Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (158-167)

IV. HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kabupaten Bogor Jawa Barat.

Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember 2021 sampai dengan bulan Januari 2022 Untuk mengetahui motivasi belajar siswa di MAN 1 Bogor, peneliti menggunakan data yang diperoleh dari hasil penyebaran angket, yaitu dengan cara menyebarkan secara langsung dan online kepada siswa kelas X, agar menghasilkan data yang relevan.

Penelitian ini mengkaji dua variable, adapun variabel terbagi atas variabel bebas dan variabel terikat. Adapun variabel bebas (independent) adalah motivasi belajar siswa (Variabel X) dan yang menjadi variabel terikat (dependent) adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (Variabel Y).

Untuk menganilis kedua hubungan variabel tersebut, digunakan teknik analisa ko- relasional dengan menggunakan rumus ko- relasi Product Moment Pearson dengan ru- mus:

Keterangan:

rxy : Angka indeks korelasi “r” product moment

N : Jumlah responden

∑x : Jumlah skor x

∑y : Jumlah skor y

∑x² : Jumlah kuadrat skor x

∑y² : Jumlah kuadrat skor y

Hasil dari angka korelasi “rxy”

dilakukan interpretasi secara sederhana pada tabel nilai “r” Product Moment. Mencocokkan hasil penelitian dengan angka indeks korelasi

“r” Product Moment (Anas, Sudijono, 2010:207). seperti dibawah ini:

Tabel Interpretasi Data

DESKRIPSI DATA

Data yang diperoleh tentang motivasi belajar dari hasil jumlah angket yang disebar- kan kepada 60 (10% dari 594 siswa kelas X di MAN 1 Kabupaten Bogor) responden di dapat uraian rekapitulasi presentase jawaban dari setiap item yang kemudian diberi skor dan dijumlahkan secara total sebagaimana tabel di bawah ini :

(8)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU

Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (158-167) Rekapitulasi Jawaban Kuesioner Motivasi

Belajar (Variabel X)

Tabel diatas menjelaskan bahwa moti- vasi belajar siswa di MAN 1 Kabupaten Bo- gor dengan rekapitulasi data kuesioner varia- bel X rata-rata prosentase jawaban sangat setuju 33,9%, setuju 40,7%, kadang-kadang 22%, tidak setuju 3% dan sangat tidak setuju 0,4%. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas siswa menjawab setuju, sebanyak 40,7%.

Data hasil belajar diperoleh dari hasil nilai raport pada kelas X. Berdasarkan data hasil belajar, menunjukkan bahwa pada

umumnya siswa MAN 1 Kabupaten Bogor memiliki hasil belajar yang dihitung dari sejumlah sampel 60 siswa, siswa yang memi- liki kategori hasil belajar tinggi sebanyak 38 siswa (63,3%), hasil belajar kategori sedang sebanyak 20 siswa (33,3%) dan hasil belajar kategori rendah sebanyak 2 siswa (3,3%). Jadi dapat disimpulkan bahwa kecenderungan va- riabel hasil belajar siswa berada pada kategori tinggi yaitu sebanyak 38 siswa (63,3%) dari jumlah sampel yang berjumlah 60 siswa.

Data tersebut akan diolah untuk dikorelasikan dengan motivasi siswa. Selanjutnya hasil yang diperoleh digunakan untuk menyatakan angka korelasi antara motivasi belajar siswa dengan hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Hasil dari validitas instrumen dikatakan bahwa jumlah item motivasi belajar yang valid ada 35 item dengan jumlah skor vali- ditas berada di atas nilai 0,30. Sedangkan jumlah item gugur atau tidak valid ada 5 item dengan jumlah skor validitas berada di bawah nilai 0,30. Dengan demikian dapat diketahui bahwa jumlah jawaban terbanyak adalah jumlah item valid sebanyak 35 item dengan skor di atas 0,30. Berdasarkan hasil uji coba instrument kepada 60 responden, hasil penghi- tungan reliabilitas dengan rumus alpha dan

(9)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU

Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (158-167) menggunakan SPSS 23. Uji signifikan

dilakukan pada taraf α = 0,05. Instrumen dikatakan reliabel jika nilai alpha lebih besar dari rtabel (0,3). Serta hasil uji normalitas nilai signifikansi sebesar 0,200 > dari 0,05 sehing- ga dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan berdistribusi normal.

UJI HIPOTESIS

Dengan melihat besarnya rxy yaitu 0,63 yang besarnya berkisar antara 0,40-0,70 berar- ti terdapat korelasi yang positif antara variabel X dan variabel Y yang termasuk korelasi yang sedang atau cukup antara motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaranSejarah Kebuda-yaan Islam.

Setelah diadakan uji korelasi dengan rumus korelasi product moment, maka hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan nilai

rtabel dengan taraf signifikan 5% dan 1%

dengan asumsi sebagai berikut:

a. Apabila rxy > rt berarti signifikan dan hipotesis diterima.

b. Apabila rxy < rt berarti tidak signifikan dan hipotesis ditolak.

Dengan demikian pada taraf signifikasi 5% rxy = 0,63 > r Tabel 0,254 dan pada taraf signifikasi 1% rxy = 0,63 > r Tabel 0,330, berarti hipotesis alternatif (Ha) diterima, ini berarti terdapat korelasi yang signifikan antara

motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebuda- yaan Islam di MAN 1 Kabupaten Bogor.

Bahwa dapat disimpulkan motivasi be- lajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam terdapat korelasi yang signifikan

V. KESIMPULAN

Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kabupaten Bogor.

dengan hasil 0,63 yang berada dikisaran angka 0,40 – 0,70 yang dilihat dari tabel interpretasi data yang termasuk korelasi SEDANG. Ke- mudian dengan memeriksa Tabel nilai “r”

Product Moment ternyata dengan df sebesar 58, maka diambil nilai yang mendekati yaitu 60 pada taraf signifikan 5% diperoleh r Tabel 0,254 dan pada taraf signifikan 1% diperoleh r Tabel 0,330. Dengan demikian pada taraf signifikasi 5% rxy = 0,63 > r Tabel 0,254 dan pada taraf signifikasi 1% rxy = 0,63 > r Tabel 0,330, berarti hipotesis alternatif (Ha) dite- rima. Temuan ini menunjukkan bahwa sema- kin tinggi motivasi belajar siswa maka sema- kin tinggi pula terhadap hasil belajar siswa di MAN 1 Kabupaten Bogor.

(10)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU

Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 2 Edisi Mei 2022 (158-167)

DAFTAR PUSTAKA

Wahab, Rohmalina, Psikologi Belajar, Depok:

Rajawali Pres, 2016.

Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011.

Usman, Moh Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006.

Rusmono, Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning, Bogor: Ghalia Indonesia, 2017.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), Bandung: Alfabeta, 2016.

Taniredja, Turkiran, Hidayati Mustafidah,

“Penelitian Kuantitatif (Sebuah Pengantar)”, Bandung: Alfabeta, 2014.

Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Fahmi (2011) kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan

Sedangkan Pelayanan Kependudukan dan Pencatatan Sipil adalah rangkaian kegiatan penertiban dan penataaan dalam penertiban dokumen dan data kependudukan

Temuan dari penelitian yang dilakukan di negara Kanada sebagai salah satu pelopor Inflation Targeting, dimana temuan mengkonfirmasi bahwa penerapan yang dilakukan Bank

Adapun kriteria yang telah ditentukan oleh penulis diantaranya adalah : perusahaan masih terdaftar pada BEI hingga saat ini, memiliki laporan keuangan

Aplikasi adalah program siap pakai yang dapat digunakan untuk menjalankan perintah-perintah dari pengguna aplikasi tersebut dengan tujuan mendapatkan

Untuk prosedur kinerja pegawai tata usaha SMK JAKARTA 1 Jakarta Barat dalam melakukan tahapan persiapan, tahapan pembuatan dokumen, tahapan pemeriksaan, tahapan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran Zytadelia yang dilakukan melalui platform digital yaitu media sosial dalam meningkatkan brand awareness

Karenanya, proses komodifikasi me- mastikan orientasi ketiganya dapat berjalan baik dan saling terkait, sehingga infotainment sebagai industri media tidak melulu