• Tidak ada hasil yang ditemukan

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 ( )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 ( )"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (222-236)

222 ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

PROSPEKTOR DAN DEFENDER STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA(BEI) TAHUN 2015-2020

--- Dede Pramurza

STIE Sakti Alam Kerinci

(Naskah diterima: 1 Januari 2022, disetujui: 30 Januari 2022) Abstract

This study aims to determine how the comparison of the financial performance of the Prospector and Defender companies? The analytical tool used in this study is a moderated regression analysis with the help of statistical software version 25. The data source comes from the annual financial report. The data collection technique was carried out by library research techniques.

The method used is a quantitative and qualitative method, namely both methods are used as observations involving numbers in the form of calculations and to analyze financial data in the company by using theories or concepts as a reference. Based on the research shows that from the results of calculations and data analysis, it can be concluded that the financial performance of the prospector is greater in value than the Defender company so that there are differences between the Prospector and Defender companies, where the Prospector is 4 ICBP companies.

The factor value is 1358.92683 MYOR. The factor value is 31.93863 CEKA. ,06373 MLBI Factor Value -163.94748 and Defender 4 ULTJ Company Factor Value -181.1815 ROTI Factor Value -214,03104 STTP Factor Value with Factor Value -335,73858 Factor -377,2633 Value.

Keywords: Comparison of Financial Performance, Prospector and Defender

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perbandingan kinerja keuangan perusahaan Prospector dan Defender? Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi termoderasi dengan bantuan software statistik versi 25. Sumber data berasal dari laporan keuangan tahunan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik studi pustaka. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dan kualitatif, yaitu kedua metode tersebut digunakan sebagai pengamatan yang melibatkan angka-angka dalam bentuk perhitungan dan untuk menganalisis data keuangan dalam perusahaan dengan menggunakan teori atau konsep sebagai acuan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil perhitungan dan analisis data dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan dari pihak Prospektor lebih besar nilainya dibandingkan dengan perusahaan Pembela sehingga terdapat perbedaan antara perusahaan Pembela dan Prospektor dimana Prospektor berada 4 perusahaan ICBP. Nilai faktornya adalah 1358.92683 MYOR. Nilai faktornya adalah 31.93863 CEKA. ,06373 Nilai Faktor MLBI - 163.94748 dan Defender 4 Nilai Faktor Perusahaan ULTJ -181.1815 Nilai Faktor ROTI - 214.03104 Nilai Faktor STTP dengan Nilai Faktor -335.73858 Nilai Faktor -377,2633.

Kata Kunci: Perbandingan Kinerja Keuangan, Prospector dan Defender

(2)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (222-236)

223 I. PENDAHULUAN

roses pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan salah satunya berasal informasi akuntasi yang beracuan dari laporan keuangan perusahaan.

Ketersedian informasi yang akurat sangat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan yang juga menjadi pertimbangan para stakeholder (pemegang saham) untuk dapat melihat dan meninjau rangkuman kejadian- kejadian, dan transaksi yang menggambarkan performa dan posisi keuangan suatu perusahaan. Parameter dalam mengukur performa kinerja perusahaan dama salah satunya laba perusahaan yang dapat diperoleh informasinya dari laporan kekuangan.

Setiap perusahaan tentunya memiliki tujuan masing-masing, salah satunya yaitu laba. Laba merupakan salah satu informasi yang tercakup dalam laporan keuangan yang dapat menjadi sumber informasi potensial.

Informasi laba dapat menjadi alat bantu dalam menilai kinerja manajemen perusahaan, mengestimasi kemampuan laba yang representatif dalam jangka panjang dan menaksir risiko-risiko investasi.

Hitt, et al. (2014) menyatakan untuk mencapai daya saing strategis dan menghasilkan laba di atas rata-rata, suatu

perusahaan menganalisis lingkungan eksternalnya, mengidentifikasi peluang- peluang yang terdapat di dalamnya, menentukan mana sumber daya yang berkompeten, dan memilih suatu strategi yang tepat untuk mengimplementasikannya sehingga menghasilkan suatu keluaran (output) yang baik.

Porter (2010) menyatakan bahwa terdapat dua jenis strategi, yaitu strategi korporat dan strategi kompetitif (unit bisnis).

Strategi korporat memfokuskan pada bisnis apa dan bagaimana mengelola unit bisnis.

Sedangkan strategi kompetitif berfokus pada penciptaan 3 keunggulan kompetitif dan stabilitas pada masing-masing unit bisnis.

Konsep konsep strategi kompetitif dapat dibedakan menjadi Defender, Prospektor, analyzer, dan reactors Miles dan Snow, (2012). Prospektor merupakan strategi yang mengidentifikasi dan mengembangkan produk baru serta memanfaatkan peluang pasar, sedangkan Defender adalah strategi yang cenderung mempertahankan pasar yang telah dicapai dan produk yang stabil dengan harga yang murah (low cost leadership).

Berbeda dengan strategi Prospektor yang mengawasi dan memanfaatkan peluang pasar, strategi Defender mempertahankan

P

(3)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (222-236)

224 segment pasar. Kinerja perusahaan dinilai

berdasarkan keuangan, produksi, dan perekayasaan teknis dengan menekankan pengeluaran untuk pemasaran serta riset dan pengembangan (R&D). Juanda (2018) menyatakan bahwa, di Indonesia, perusahaan yang termasuk kategori Prospektor adalah perusahaan yang berusaha untuk menjadi yang pertama dengan produk, pasar, dan teknologi yang baru walaupun tidak semua usaha menghasilkan keuntungan.

Kinerja akuntansi memberikan informasi yang berguna bagi investor dalam mengambil keputusan investasi. Pada penelitian Anthony dan Ramesh (1992) dalam Saraswati dan Atmini (2017) menghubungkan kinerja akuntansi dengan reaksi harga saham dan pendekatan yang dipakai adalah life cycle theory, karena setiap fase dalam siklus hidup menggunakan kinerja akuntansi yang berbeda.

II. KAJIAN TEORI

Stategi Keuangan Perusahaan

Strategi Keuangan Perusahaan Strategi organisasi, seperti yang dikemukakan oleh Priyono (2014) diartikan sebagai pola keputusan yang berhubungan dengan hal-hal penting yang digunakan untuk:

1. Pedoman bagi organisasi dalam menghadapi lingkungannya

2. Mempengaruhi internal organisasi baik struktur maupun proses

3. Mempengaruhi kinerja organisasi.

Terdapat dua jenis strategi, yaitu strategi korporat dan strategi kompetitif (unit bisnis), Porter (2010). Miles dan Snow (1978) dalam

Habbe dan Hartono (2011)

mengklasifikasikan strategi perusahaan ke dalam empat tipologi, yaitu Prospektor, Defender, analyzer dan reactors,

Prospektor

Menurut Habbe dan Hartono, (2011) Prospektor adalah organisasi yang hampir setiap saat secara terus menerus mengamati peluang pasar dan secara reguler melakukan percobaanpercobaan untuk memunculkan kecenderungan dalam lingkungan konsumen.

Organisasi-organisasi ini sering membuat perubahan-perubahan dan ketidakpastian.

Menurut Habbe dan Hartono, (2011) Defender adalah organisasi-organisasi yang mempunyai domain productmarket yang sempit. Manajer puncak dalam organisasi tipe ini sangat ahli dalam membatasi daerah operasinya karena tidak cenderung mencari peluang baru yang keluar dari domainnya..

Sebagai suatu hasil yang berfokus sempit, perusahaan-perusahaan ini jarang membutuhkan penyesuaian penting dalam

(4)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (222-236)

225 teknologi, struktur atau metode operasinya.

Sebagai gantinya mereka mencurahkan perhatian utamanya kepada peningkatan efisiensi operasi

Prospektor dan Defender

Prospektor dan Defender Strategi Prospektor sangat bertolak belakang dengan strategi Defender. Habbe dan Hartono (2011) menguatkan pernyataan ini, bahwa Prospektor dan Defender merupakan tipologi organisasi yang berada pada dua titik ekstrim yang berbeda, bahkan cenderung bertolak belakang Saraswati dan Atmini, (2017). Kedua tipologi organisasi yang sangat berbeda ini, tentu memiliki strategi yang berbeda dalam menjalankan perusahaan. Simmon (2010) mengidentikkan kedua tipe organisasi tersebut dengan model strategi persaingan yang diklasifikasikan oleh Porter (2010) yaitu strategi differentiation dan cost leadership, dan Mintzberg (2013) dengan nama entrepreneurial dan adaptive.

Tipe strategi yang ditulis oleh Miles dan Snow (2010) dalam Salter dan Narver (2013) dengan menggabungkan penciptaan nilai yang ditulis oleh Porter (2010), dinyatakan bahwa strategi Prospektor seringkali memasuki pasar pertama kali dengan konsep produk atau jasa baru. Mereka

tidak ragu-ragu untuk memasuki segmen pasar baru dimana ada kesempatan. Perusahaan Prospektor dalam melakukan persaingan lebih mengutamakan aspek produk sebagai senjata atau competitive advantages, sehingga nampak pada perusahaan Prospektor lebih memiliki karakter inovasi produk-produk baru, variasi dan diversifikasi produk sehingga pengeluaran riset dan pengembangan (R&D), serta capital expenditure perusahaan Prospektor relatif lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan Defender Ittner, et al.

(2011). Porter (2010) dalam Habbe dan Hartono (2011) menyatakan bahwa strategi bersaing dimaksudkan untuk melakukan sesuatu yang berbeda dengan para pesaing dalam industri yang sama. Miles dan Snow (2010) dalam Habbe dan Hartono (2011) mengemukakan bahwa ada dua karakteristik pertumbuhan tipologi Prospektor, yaitu pertumbuhan 34 sebagai hasil dari lokasi pasar baru dan pengembangan produk dan pertumbuhan dalam arti tingkat pertumbuhan yang tinggi. Variasi produk yang terus dilakukan akan membuka peluang pasar baru sehingga terjadi peningkatan pada penjualan dan pangsa pasar.

Strategi Prospektor dan Defender memiliki sistem perencanaan dan pengen-

(5)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (222-236)

226 dalian yang berbeda. Hal tersebut dinyatakan

oleh Kim Langfield dan Smith (1997) dalam Juanda (2018), bahwa terdapat gambaran yang saling berlawanan tentang sifat dan peran sistem pengendalian dalam strategi yang dikaitkan dengan strategi Prospektor dan strategi Defender.

Pertumbuhan Laba antara Perusahaan Prospector dan Defender

Penelitian Habbe dan Hartono (2011) pada pengujian pengukuran kinerja, ditemukan bukti empiris bahwa perusahaan yang mempunyai kemampuan tumbuh atau berinvestasi lebih profitable dibandingkan perusahaan yang kurang mampu untuk tumbuh atau berinvestasi.

Dengan adanya pemasukan unexpected earnings ke dalam perusahaan, menyebabkan laba perusahaan bertambah. Pada penelitian Habbe dan Hartono (2011) ditemukan bahwa pertumbuhan laba perusahaan Prospector lebih tinggi dibandingkan perusahaan defender. Dengan menggunakan price to book value (PBV) sebagai proksi perusahaan yang mempunyai kesempatan untuk tumbuh, perusahaan yang memiliki kesempatan untuk tumbuh ditunjukkan oleh nilai PBV lebih besar dibanding perusahaan yang kurang memiliki kesempatan untuk tumbuh.

Oleh sebab itu, Ittner (2010) mengungkapkan bahwa perusahaan bertipologi strategi Prospector mempunyai kesempatan bertumbuh lebih besar dibandingkan strategi defender. Sistem pengendalian yang cocok untuk perusahaan bertipologi Prospector lebih memfokuskan pada problem finding dibanding problem solving, dan proses maupun struktur yang fleksibel akan membantu perusahaan untuk merespon perubahan lingkungan yang cepat.

Pengendalian bersifat desentralisasi dan berorientasi pada hasil.

Penerapan strategi Prospector dihadapkan pada lingkungan yang lebih dinamis, kompetitif, atau beraneka ragam dalam menentukan perubahan sistem pengendalian yang lebih besar Sim, 1997, dalam Juanda, (2018).

Perusahaan defender fokus pada segi keuangan dan produksi yang mengutamakan penggunaan teknologi secara efisien.

Pengendalian yang dilaksanakan seperti penciptaan peran kerja yang terspesialisasi, deskripsi tugas formal, dan prosedur operasi standar. Operasi yang berulang-ulang, keputusan rutin, dan lingkungan yang stabil dalam rangka membantu pola kerja sama yang

(6)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (222-236)

227 baik merupakan ciri yang lain dari perusahaan

defender.

Pertumbuhan Penjualan antara Perusahaan Prospector dan Defender

Perusahaan Prospector mempunyai karakter pengejaran pertumbuhan penjualan dan peningkatan pasar melalui inovasi-inovasi produk baru, Miles dan Snow, (2010), dalam Saraswati dan Atmini, (2017). Dalam life cycle theory, intensitas perusahaan Prospector lebih besar karena karakter penciptaan produk baru. Sedangkan perusahaan defender yang berada pada fase kematangan, menekankan pada efisiensi dan pengontrolan biaya yang lebih ketat. Anthony dan Ramesh (1992) dalam Habbe dan Hartono (2011) mengungkapkan bahwa pertumbuhan penjualan lebih tinggi pada fase pertumbuhan dibandingkan pada fase kematangan.

Perusahaan Prospector mempunyai karakter pertumbuhan penjualan dan peningkatan pangsa pasar melalui inovasi produk baru yang berbeda dengan cara pesaing. Penciptaan produk baru menjadikan perusahaan Prospector lebih sering berada pada fase pertumbuhan di dalam life cycle theory.

Sedangkan perusahaan defender lebih sering masuk kedalam fase kematangan karena biaya dikontrol yang menyebabkan persaingan ketat.

Seperti yang dijelaskan oleh Porter (2010), ketika industri mencapai tahap kematangan dan penurunan siklus hidup, persaingan menjadi semakin ketat. Hal tersebut disebabkan, terdapat banyak ancaman dari produk pengganti.

Dividend Payout Ratio antara Perusahaan Prospector dan Defender

Pashley dan Philippatos (1990) dalam Saraswati dan Atmini (2017) menyatakan bahwa pada fase kematangan, perusahaan akan membayar dividen lebih besar dibandingkan fase pertumbuhan. Pada fase pertumbuhan, laba ditanamkan kembali ke perusahaan sehingga akan mengurangi hutang karena dengan adanya produk-produk baru serta variasi produk, maka akan membuka peluang pasar baru yang berkonsentrasi pada peningkatan penjualan dan pangsa pasar Ittner, et al., (2010).

Perusahaan Prospector yang berada pada fase pertumbuhan, mengantisipasi reinvestasi dalam capital expenditure, riset pengembangan produk baru dan pengembangan tenaga kerja. Perusahaan Prospector harus memiliki tenaga kerja yang handal dan cakap, yang mampu melakukan perubahan dan mempunyai kreativitas yang tinggi. Bahkan perusahaan rela mengeluarkan

(7)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (222-236)

228 biaya yang besar demi mencari sumber daya

eksternal yang berkualitas tinggi. Pada penelitian Anthony dan Ramesh (1992) dalam Habbe dan Hartono (2011) menggunakan dividend payout ratio sebagai prediktor dalam membagi siklus kehidupan perusahaan.

Makin tingginya dividend payout ratio yang ditetapkan oleh perusahaan berarti makin kecil dana yang tersedia untuk ditanamkan kembali di dalam perusahaan yang berarti akan menghambat pertumbuhan perusahaan.

Perusahaan belum memikirkan mengenai pembagian dividen. Sedangkan pada perusahaan defender yang berada pada fase kematangan, sudah harus tahu berapa besar laba yang akan dibagikan kepada penanam modal.

Return On Investment antara Perusahaan Prospector dan Defender

Perusahaan Prospector melakukan pengejaran pertumbuhan penjualan , peningkatan pasar, dan intensitasnya pertumbuhannya tinggi, sehingga perusahaan Prospector berada di tahap pertumbuhan.

Sedangkan perusahaan defender menekankan pada aspek efisiensi berada pada fase kematangan, sebab pada fase inilah sangat beralasan untuk diterapkan pengontrolan biaya secar ketat.

Gambar kerangka konseptual

METODE PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menganalisa Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Prospecter dan Defender. Dimana objek penelitiannya adalah data sekunder atau dokumen yang telah tersedia. Di indonesia memiliki banyak perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dimana merupakan bursa pertama diindonesia yang dianggap telah memiliki data lengkap dan telah terorganisasi dengan baik diantara lain seperti melalui situs www.idx.co.id dan website resmi perusahaan, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis maka yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan

(8)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (222-236)

229 dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) tahun 2015-2020.

Populasi dan Sampel

Populasi Menurut Sugiyono (2014) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 52 53 Populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman 2015-2020 yang berjumlah 34 Perusahaan.

Sampel Menurut Sugiyono, (2011)

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Sehingga sampel merupakan bagian dari populasi yang ada, sehingga untuk pengambilan sampel harus menggunakan cara tertentu yang didasarkan oleh pertimbangan- pertimbangan yang ada. Kriteria-kriteria dalam pengambilan sampel penelitian ini meliputi :

1. Perusahaan Manufaktur Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2015-2020 dan mempublikasikan laporan keuangan untuk tahun 2015-2020.

2. Perusahaan yang memiliki Laba Positif Setiap tahun dari 2015-2020.

3. Perusahahaan Yang memiliki Laporan Keuangan Lengkap

4. Perusahaan tidak melakukan Marger pada tahun penelitian

Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan berupa data kuantitatif adalah data yang berkenaan dengan jumlah dan dapat 58 dinyatakan dalam angka-angka dan data bersifat rasio serta dikotomi atau dummy. menurut Sugiyono, (2014) data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalkan lewat orang lain atau dokumen. Maka data yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu data berbentuk angka angka atau data yang diangkakan atau (scoring), jadi data yang memiliki kecenderungan dapat dianalisis dengan cara atau teknik statistik maka jenis data dalam penelitian ini berupa laporan keuangan yang diperoleh dari perusahaan yang termasuk dalam perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tahun 2015-2020.

Sumber Data

(9)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (222-236)

230 Sumber data yang digunakan yaitu

Data Sekunder atau data yang sudah dimiliki perusahaan yang diperoleh dari laporan keuangan yang telah dipublikasikan perusahaan. Maka sumber data dari penelitian ini berupa laporan keuangan tahunan perusahaan yang termasuk dalam perusahaan Manufaktur Sub Sektor Real Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tahun 2015-2020 dimana diperoleh dari penelusuran internet dari website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id, Website Perusahaan, Idnfinancial).

Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2014), teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan untuk memperoleh data-data yang diperlukan untuk menunjang analisis yang dilakukan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Studi kepustakaan (Library Research) Studi kepustakaan (Library Research)

Alat Analisis Data

Variabel Kinerja Keuangan a. Pertumbuhan Laba

Bersih Pertumbuhan laba bersih suatu perusahaan akan menjelaskan prospek pertumbuhan perusahaan pada masa

mendatang. Perusahaan yang pertumbuhan labanya bersifat positif dapat memungkinkan bahwa perusahaan tersebut mempunyai kinerja perusahaan yang baik dan membuka peluang untuk bisa meningkatkan kualitas labanya, Sirmala (2014)

Keterangan :

L tahun t : Laba Bersih Tahun t.

L tahun t-1 : Laba Bersih Tahun Sebelumnya.

b. Pertumbuhan Penjualan

Cara pengukuran untuk mengetahui tingkat pertumbuhan penjualan dengan membandingkan penjualan pada tahun t setelah dikurangi penjualan pada periode sebelumnya terhadap penjualan periode sebelumnya Kesuma (2009).

Keterangan :

Pj tahun t : Penjualan Tahun t.

Pl tahun t-1 : Penjualan Tahun Sebelumnya.

c. Dividen Payout Ratio

Deviden Payout Ratio Variabel ini diukur dengan menggunakan Dividend payout ratio (DPR) dapat diukur dengan rumus

(10)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (222-236)

231 sebagai berikut yang juga digunakan

dalam penelitian Wahidawati (2001), Fauz dan Rosidi (2007), Rosdini (2009) :

d. Return On Investment

Return On Investment Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dengan jumlah aktiva yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Rasio ini menunjukkan produktivitas dari seluruh dana perusahaan baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Pada penelitian ini ROI diukur dengan menggunakan skala rasio Kasmir (2011). ROI dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Seleksi Prospector dan Defender

Penggolongan perusahaan menjadi Prospector dan defender dapat dilakukan dengan menggunakan empat proksi, yaitu:

jumlah karyawan dibagi penjualan (KARPEN), price to book value (PBV), capital expenditure dibagi market value of equity (CEMVE), dan capital expenditure dibagi total aset (CETA) (Habbe dan Hartono

(2011) diambil dari penelitian Skinner (1993) serta Kallapur dan Trombley (1999)

Nilai keempat proksi tersebut dianalisis menggunakan common factor analysis, yaitu model faktor dimana faktor- faktor didasarkan pada suatu 65 pengurangan matriks korelasi. Variabel indikator dari proksi perusahaan Prospector dan defender dirumuskan sebagai berikut:

KARPEN = KAR/PEN PBV = MV/BV

CETA = (CEt-Cet-1)/TAt-1 CEMVA = (CEt-Cet-1)/MVEt-1 Keterangan :

KAR = Total karyawan PENJ = Total penjualan bersih

MV = Harga pasar per lembar saham BV = Nilai buku per lembar saham CEt = Modal Kerja tahun t

CEt-1 = Modal Kerja tahun t-1 TAt-1 = Total aset tahun t-1

MVEt-1 = Nilai pasar ekuitas akhir tahun t-1

Sebagai mana alat analisis dan rumus yang dijelaskan diatas, maka dapat disimpulkan perbandingan penggunaan alat analisis pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel

(11)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (222-236)

232 Alat Analisis Prospector dan Defender

No

Prospector Defender

Presentase Jumlah Perusahaan (50%)

Presentase Jumlah Perusahaan (50%) 1 Pertumbuhan Laba Pertumbuhan Laba 2 Pertumbuhan Penjualan Pertumbuhan Penjualan 3 Return On Investment Return On Investment 4 Deviden Payout Ratio Deviden Payout Ratio

Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis pada penelitian ini tergantung pada hasil dari pengujian normalitas data. Bila data terdistribusi normal, maka pengujian hipotesis menggunakan statistik parametrik, yaitu T-Test. Bila data terdistribusi tidak normal, maka pengujian hipotesis menggunakan statistik non- parametrik, yaitu MannWhitney U-Test. Dari hasil pengujian ini, maka akan ditemukan hasil pengujian hipotesis, apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara dua kelompok sampel yang saling tidak berhubungan, yaitu perusahaan Prospector dan defender.

Uji T-Test

Uji T-Test adalah sebuah teori dalam statistik yang digunakan untuk menguji apakah suatu nilai tertentu (yang diberikan sebagai pembanding) berbeda secara nyata atau tidak dengan rata-rata sebuah sampel. Melalui

pengujian ini, dapat diketahui signifikansi perbedaan rata-rata dua kelompok sampel yang saling tidak berhubungan. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 (α=5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :

1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Prospector dan defender)

2. Jika nilai signifikan < 0,05 maka hipotesis diterima (terdapat perbedaan yang signifikan antara Prospector dan defender)

Analisis Data Dan Pembahasan Uji T-Test

Uji T-Test adalah sebuah teori dalam statistik yang digunakan untuk menguji apakah suatu nilai tertentu. berbeda secara nyata atau tidak dengan rata-rata sebuah sampel. Melalui pengujian ini, dapat diketahui signifikansi perbedaan rata-rata dua kelompok sampel yang saling tidak berhubungan. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 (α=5%).

1. T-Test Pertumbuhan Laba Bersih Berikut ini table 4.9 yang menunjukkan Hasil Uji T test Pertumbuhan Laba Bersih pada

(12)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (222-236)

233 Perusahaan Manufaktur Sub Sektor

Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2020 Prospector dan Defender

Paired Samples Correlations

N Correlatio n

Sig.

Pair 1 Pertumbuhan Laba Prospector &

Pertumbuhan Laba Defender

24 -.088 .684

Sumber: Olah Data SPSS

Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa dari jumlah 8 sampel perusahaan yang terbagi menjadi 4 perusahaan Prospector dan 4 perusahaan defender di bagi masing-masing 6 tahun setiap perusahaan maka di ketahui jumlah sampel tahun n adalah 24 tahun, dimana hasil perhitungan didapatkan nilai signifikan 0,684 besar dari level signifikan 0,05 (0,684 > 0,05) sehingga dapat disimipulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Pertumbuhan Laba Bersih Perusahaan Prospector dan defender.

2. Uji T test Pertumbuhan Pertumbuhan Penjualan pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman Yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2020 Prospector dan Defender.

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Pertumbuhan Penjualan Prospector &

Pertumbuhan Penjualan Defender

24 .425 .024

Sumber : Olah Data SPSS

Dari Tabel diatas dapat dilihat dari jumlah 8 sampel perusahaan yang terbagi menjadi 4 perusahaan Prospector dan 4 perusahaan defender di bagi masing- masing 6 tahun setiap perusahaan maka di ketahui jumlah sampel tahun n adalah 24 tahun, dimana hasil perhitungan didapatkan nilai signifikan 0,024 kecil dari level signifikan 0,05 (0,24 < 0,05) sehingga dapat disimipulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara Pertumbuhan Penjualan Perusahaan Prospector dan defender.

3. T-Test Return On Investment pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2020 Prospector dan Defender.

Paired Samples Correlations

(13)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (222-236)

234

N Correlatio n

Sig . Pair 1 DPR

Prospector &

DPR Defender

24 .433 .021

Sumber : Olah Data SPSS

Dari Tabel 4.15 diatas dapat dilihat bahwa dari jumlah 8 sampel perusahaan yang terbagi menjadi 4 perusahaan Prospector dan 4 perusahaan defender di bagi masing-masing 6 tahun setiap perusahaan maka di ketahui jumlah sampel tahun n adalah 24 tahun, dimana hasil perhitungan didapatkan nilai signifikan 0,021 kecil dari level signifikan 0,05 (0,021 < 0,05) sehingga dapat disimipulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara Dividen Payout Ratio Perusahaan Prospector dan defender.

4. T-Test Return On Investment pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2020 Prospector dan Defender.

Paired Samples Correlations

N Correlatio n

Sig . Pair 1 ROI

24 .425 .024

Prospector &

ROI Defender

Sumber : Olah Data SPSS

Dari Tabel diatas dapat dilihat dari jumlah 8 sampel perusahaan yang terbagi menjadi 4 perusahaan Prospector dan 4 perusahaan defender di bagi masing-masing 6 tahun setiap perusahaan maka di ketahui jumlah sampel tahun n adalah 24 tahun, dimana hasil perhitungan didapatkan nilai signifikan 0,002 kecil dari level signifikan 0,05 (0,002 < 0,05) sehingga dapat disimipulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Retun On Investmen Perusahaan Prospector dan defender.

Pembahasan

Dividen Payout Ratio Prospector dan Defender Dividen Payout Ratio Prospector Memiliki Rata-Rata Pertumbuhan sebesar 0,56 sedangkan perusahaan Defender Sebesar 0,27 maka dapat dintakan bahwa Perusahaan Prospector memiliki Dividen Payout Ratio dengan Rata-rata lebih besar dari Perusahaan Defender, terdapat perbedaan anatara dua tipologi tersebut.

Pertumbuhan Laba Prospector dan Defender

Pertumbuhan Laba Prospector Me- miliki Rata-Rata Pertumbuhan sebesar 0,44

(14)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (222-236)

235 sedangkan perusahaan Defender Sebesar 0,15

maka dapat dintakan bahwa Perusahaan Prospector memiliki Pertumbuhan Laba dengan Rata-rata lebih besar dari Perusahaan Defender, terdapat perbedaan anatara dua tipologi tersebut.

Pertumbuhan Penjualan Prosepector dan Defender

Penjualan Prospector Memiliki Rata- Rata Pertumbuhan sebesar 0,07 sedangkan perusahaan Defender Sebesar 0,05 maka dapat dintakan bahwa Perusahaan Prospector memiliki Penjualan dengan Rata-rata lebih besar dari Perusahaan Defender, terdapat perbedaan anatara dua tipologi tersebut.

Return On Investment Prospector dan Defender

Return On Investment Prospector Memiliki Rata-Rata Pertumbuhan sebesar 0,17 sedangkan perusahaan Defender Sebesar 0,13 maka dapat dintakan bahwa Perusahaan Prospector memiliki Return On Investment dengan Rata-rata lebih besar dari Perusahaan Defender, terdapat perbedaan antara dua tipologi tersebut.

V. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Analisis Perbandingan Kinerja

Keuangan Perusahaan Prospector Dan Defender Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2015-2020 maka dapat diambil kesimpulan :

1. Dari Hasil Perhitungan Dan Analisis Data Maka Dapat Disimpulkan Bahwa Kinerja Keuangan Dividen Payout Ratio Prospector Lebih Besar Nilainya Dibandingkan Dengan Perusahaan Defender Sehingga Terdapat Perbedaan Perusahaan Prospector Dan Defender.

2. Dari Hasil Perhitungan Dan Analisis Data Maka Dapat Disimpulkan Bahwa Kinerja Keuangan Pertumbuhan Laba Prospector Lebih Besar Nilainya Dibandingkan Dengan Perusahaan Defender Sehingga Terdapat Perbedaan Perusahaan Prospector Dan Defender.

3. Dari Hasil Perhitungan Dan Analisis Data Maka Dapat Disimpulkan Bahwa Kinerja Keuangan Pertumbuhan Penjualan Prospector Lebih Besar Nilainya Dibandingkan Dengan Perusahaan Defender Sehingga Terdapat Perbedaan Perusahaan Prospector Dan Defender.

4. Dari Hasil Perhitungan Dan Analisis Data Maka Dapat Disimpulkan Bahwa Kinerja

(15)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (222-236)

236 Keuangan Return On Investment

Prospector Lebih Besar Nilainya Dibandingkan Dengan Perusahaan Defender Sehingga Terdapat Perbedaan Perusahaan Prospector Dan Defender. 130 131

DAFTAR PUSTAKA

Andi Ricardy Purbaa, Isnurhadib, Marlina Widiyantic, Mohamad Adamd, 2019.

Penelitian adalah “Pengaruh Pengukuran Kinerja Akuntansi Perusahaan Berstrategi Prospector Dan Defender Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)”.

Anis Dwiatmajanti, Nur Cahyonowati, 2019.

Penelitian adalah “Perbedaan Reaksi Pasar Dan Kinerja Akuntansi Perusahaan Prospector Dan Defender:

Analisis Dengan Pendekatan Life Cycle Theory”

Arif dan Nur .H. 2014. Pasar Modal. Bandung Alfabeta : Edisi III .

Coulter. 2012. Management, Eleventh Edition, (United States of America: Pearson Education Limited).

Eka Pramudita. 2015. Penelitian

“Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Prospector Dan Defender Pada Perusahaan Manufaktur”

Erina Sudaryati, Farida Amelia, 2015.

Penelitian adalah “Analisis

Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Prospector Dan Defender (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2012)”

Habbe dan Hartono. 2011. Teori dan Praktik Manajemen Keuangan. Yogyakarta:

Andi.

Hanafi dan Halim. 2010. Analisis Laporan Keuangan., Edisi tujuh., UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Hitt, et al. 2014. “Strategic Management Competitiveness and Globalization Concepts”. South-Western College.

United States of America.

Horne dan Wachowicz. 2011. Primsip-prinsip Manajemen Keuangan (Fundamentals of Financial Management). Edisi 13 Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Indrajaya. 2011. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Essentials of Financial Management. Edisi 11 Buku 1.

Jakarta: Salemba Empat.

Johnson dan Scholes, (2011). Exploring Corporate Strategy

Gambar

Gambar kerangka konseptual

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Fahmi (2011) kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan

Sedangkan Pelayanan Kependudukan dan Pencatatan Sipil adalah rangkaian kegiatan penertiban dan penataaan dalam penertiban dokumen dan data kependudukan

Temuan dari penelitian yang dilakukan di negara Kanada sebagai salah satu pelopor Inflation Targeting, dimana temuan mengkonfirmasi bahwa penerapan yang dilakukan Bank

Adapun kriteria yang telah ditentukan oleh penulis diantaranya adalah : perusahaan masih terdaftar pada BEI hingga saat ini, memiliki laporan keuangan

Aplikasi adalah program siap pakai yang dapat digunakan untuk menjalankan perintah-perintah dari pengguna aplikasi tersebut dengan tujuan mendapatkan

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi diatas, jika dilihat dari nilai signifikan diperoleh nilai Sig = 0,000 &lt; 0,05 yang berarti Hipotesa awal (Ha)

“Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni menyelaraskan hubungan dan peran tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara

InshaAllah sudah, dengan berpatokan pada pilar perusahaan, integritas yang ada serta visi misi dan tujuan yang mendasar dari para pendiri, kami berharap bahwa semua hal