• Tidak ada hasil yang ditemukan

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 ( )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 ( )"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (246-260)

246 UPAYA PENINGKATAN JUMLAH KONSUMEN DITINJAU DARI ASPEK PERSAINGAN USAHA (KOMPETETIF) PADA PT. DUTA TANGKAS UTAMA (DTU) PONDOK BATU KABUPATEN TAPANULI TENGAH

--- Delita Sihotang

Manajemen, STIE Al Washliyah

(Naskah diterima: 1 Januari 2022, disetujui: 30 Januari 2022)

Abstract

Companies that can survive are companies that have the ability to continue to improve competitiveness (competitiveness). The company's (competitive) business competition is the advantage and strength of the company in achieving long-term goals for strategic market planning to increase market share by increasing the number of consumers. This research was conducted with a population of 65 consisting of 20 tangkahans and 45 individual consumers, all of which were sampled. The research design used is descriptive correlational. The variables studied consisted of the independent variable business competition (competitive) and the dependent variable an increase in the number of consumers. This study aims to determine the effect of business competition (competitive) on the increase in the number of consumers at PT.

Duta Tangkas Utama (DTU) Pondok Batu, Central Tapanuli Regency by drawing the hypothesis that there is an effect of business competition (competitive) on the increase in the number of consumers at PT. Duta Tangkas Utama (DTU) Pondok Batu, Central Tapanuli Regency.

The results showed a positive relationship between business competition (competitive) with an increase in the number of consumers at PT. Duta Tangkas Utama (DTU) Pondok Batu, Central Tapanuli Regency, is 0.24 (24%), so that if it is interpreted on a value scale it can be categorized as low. The regression equation obtained is Y= 28.03 + 0.24 X which shows the effect of business competition (competitive) on the increase in the number of consumers. The results of the t test indicate that the proposed hypothesis is accepted as true, where t count 1.9995 > t table 1.9980 which means that the variable increase in the number of consumers will increase by the regression coefficient/slop (0.24) if the business competition variable (competitive) is added to the one unit.

While the coefficient of determination is known that business competition (competitive) only plays a role of 5.87% to the increase in the number of consumers at PT. Duta Tangkas Utama (DTU) Pondok Batu, Central Tapanuli Regency and the remaining 94.13% is influenced by other factors not examined.

Keywords: Business competition (competitive) and an increase in the number of consumers

(2)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (246-260)

247 Abstrak

Perusahaan yang dapat bertahan adalah perusahaan yang memiliki kemampuan untuk terus meningkatkan daya saing (competitiveness). Persaingan usaha (kompetitif) perusahaan merupakan keunggulan dan kekuatan perusahaan dalam mencapai tujuan jangka panjang untuk perencanaan pasar strategis untuk meningkatkan pangsa pasar dengan meningkatkan jumlah konsumen. Penelitian ini dilakukan dengan populasi 65 yang terdiri dari 20 tangkahan dan 45 konsumen individu yang semuanya dijadikan sampel. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional. Variabel yang diteliti terdiri dari variabel bebas persaingan usaha (kompetitif) dan variabel terikat peningkatan jumlah konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persaingan usaha (competitive) terhadap peningkatan jumlah konsumen pada PT. Duta Tangkas Utama (DTU) Pondok Batu Kabupaten Tapanuli Tengah dengan menarik hipotesis bahwa terdapat pengaruh persaingan usaha (kompetitif) terhadap peningkatan jumlah konsumen pada PT. Duta Tangkas Utama (DTU) Pondok Batu, Kabupaten Tapanuli Tengah.

Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif antara persaingan usaha (competitive) dengan peningkatan jumlah konsumen pada PT. Duta Tangkas Utama (DTU) Pondok Batu Kabupaten Tapanuli Tengah sebesar 0,24 (24%), sehingga jika diinterpretasikan dalam skala nilai dapat dikategorikan rendah. Persamaan regresi yang diperoleh adalah Y= 28,03 + 0,24 X yang menunjukkan pengaruh persaingan usaha (kompetitif) terhadap peningkatan jumlah konsumen. Hasil uji t menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan diterima sebagai kebenaran, dimana t hitung 1,9995 > t tabel 1,9980 yang berarti variabel peningkatan jumlah konsumen akan meningkat dengan koefisien regresi/slop (0,24) jika persaingan usaha variabel (kompetitif) ditambahkan ke dalam satu unit.

Sedangkan koefisien determinasi diketahui bahwa persaingan usaha (competitive) hanya berperan sebesar 5,87% terhadap peningkatan jumlah konsumen pada PT. Duta Tangkas Utama (DTU) Pondok Batu Kabupaten Tapanuli Tengah dan sisanya 94,13% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

Kata kunci: Persaingan usaha (competitive) dan peningkatan jumlah konsumen

I. PENDAHULUAN

ada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar semakin banyak dan beragam akibat keterbukaan pasar. Perusahaan yang ingin survive harus mempunyai nilai lebih yang menjadikan perusahaan tersebut berbeda dengan perusahaan lain. Nilai lebih yang ditawarkan ini akan semakin memberikan

kemantapan kepada konsumen dan calon konsumen untuk bertransaksi atau mendorong para konsumen lama untuk bertransaksi kembali.

Perusahaan yang dapat bertahan adalah perusahaan yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan kompetetif (daya saing) secara berkesinambungan. Persaingan usaha (kompe- tetif) yang dimiliki perusahaan merupakan

P

(3)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (246-260)

248 keunggulan dan kekuatan perusahaan dalam

mencapai tujuan jangka panjang bagi perencanaan pasar strategis. Imbalan dari kompetetif perusahaan bersifat jangka panjang dan kumulatif.

Industri es batangan merupakan suatu industri yang memadukan antara produk dan layanan. Pada pasar industri perikanan tangkap, produk yang dijual berupa kualitas ketahanan es batangan yang dikirim sesuai skedul pengiriman dengan keseluruhan fasilitas yang ada, sedangkan layanan yang dijual adalah keramah-tamahan dan ketrampilan staff/karyawan perusahaan dalam melayani pelanggannya. Berkembangna es batangan dapat terlihat dengan semakin bertambahnya jumlah pabrik es di Kabupaten Tapanuli Tengah dan khusus daerah penjualan di Kota Sibolga. Peningkatan jumlah pabrik es mengakibatkan persaingan usaha. Hal ini dapat diamati pada usaha pabrik es yang menawarkan berbagai macam fasilitas dan berusaha memberikan pelayanan dan meningkatkan persaingan usaha (kompetetif).

PT. Duta Tangkas Utama (DTU) berada di Pondok Batu dalam kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara, Perusahaan ini memiliki jangkauan yang pendek dalam hal pengiriman es batangan pada konsumen yang berada

dalam kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara maupun pada tangkahan ikan yang berada daerah kecamatan Sibolga Selatan dan Sibolga Sambas yang merupakan pusat industri perikanan tangkap. Dengan memahami persaingan usaha (kompetetif) yang dimiliki perusahaan dan diterima konsumen berpengaruh terhadap peningkatan jumlah konsumen.

Berdasarkan dari uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang upaya peningkatan jumlah konsumen ditinjau dari persaingan usaha (kompetetif) pada PT. Duta Tangkas Utama (DTU) Pondok Batu Kabupaten Tapanuli Tengah.

II. KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 1. Pengertian Konsumen

Konsumen merupakan faktor penting di dalam perusahaan, karena dengan adanya konsumen maka perusahaan dapat menjual, memasarkan dan menawarkan produknya. Dalam UUD No.8 Tahun 1999; L. N. Tahun 1999 No.

42 menjelaskan tentang perlindungan konsumen menyebutkan bahwa pengertian konsumen ( Pasal 1 angka 2 ) adalah sebagai berikut: “Setiap orang pemakai barang dan jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan

(4)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (246-260)

249 diri sendiri, keluarga, orang lain maupun

mahluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.”

2. Peranan Konsumen

Menurut Tjiptono (2005:41) peranan konsumen terdiri atas hal – hal sebagai berikut:

a. User, adalah orang yang benar – benar (secara aktual)

mengkonsumsi atau

menggunakan produk atau mendapatkan manfaat dari produk atau jasa yang dibeli.

b. Payer, adalah orang yang mendanai atau membiayai pembelian.

c. Buyer, adalah orang yang berpartisipasi dalam pengadaan produk dari pasar.

3. Tipe Konsumen

Adapun tipe dan perilaku dari konsumen menurut Tjiptono (2005:41) adalah sebagai berikut:

a. Konsumen akhir atau konsumen rumah tangga

b. Konsumen bisnis (disebut pula konsumen organisasional, konsumen industrial, atau konsumen antara ) 4. Minat Beli Konsumen

Minat beli konsumen merupakan sesuatu diperoleh dari proses belajar dan proses pemikiran yang yang membentuk suatu persepsi. Minat beli Menurut Oliver (2006: 78) yaitu menciptakan suatu motivasi yang terus terekam dalam benaknya dan menjadi suatu keinginan yang sangat kuat yang pada akhirnya ketika seorang konsumen harus memenuhi kebutuhannya akan mengaktualisasikan apa yang ada didalam benaknya itu.

5. Indikator Minat Beli Konsumen

Menurut Ferdinand (2002 :129), minat beli dapat diidentifikasi melalui beberapa indikator yaitu minat transaksional, minat refrensial, minat preferensial, dan minat eksploratif.

6. Pengertian Persaingan Usaha (kompetetif)

Zyman (2000:126) menyatakan bahwa persaingan dalam konteks pemasaran adalah keadaan dimana perusahaan pada pasar produk atau jasa tertentu akan memperlihatkan keunggulannya masing-masing, dengan atau tanpa terikat peraturan tertentu dalam rangka meraih pelanggannya

7. Pengertian Keunggulan Bersaing

(5)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (246-260)

250 Porter (2005: 134) menyatakan

bahwa keunggulan bersaing yang terus menerus adalah keunggulan yang tidak memiliki batas waktu, berbeda dengan keunggulan bersaing sesaat. Jadi keunggulan bersaing lestari merupakan keunggulan yang memiliki jangka waktu yang yang sangat lama dalam periode waktu.

8. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah “rencana tindakan” yang hendak di ikuti oleh manajer pemasaran. Rencana tindakan ini didasarkan atas analisa situasi dan tujuan perusahaan. Ada 2 (dua) tipe faktor (variabel) yang dihadapi manajer pemasaran dalam strategi perencanaannya yaitu faktor yang dapat dikendalikan (controllable) dan faktor yang tidak dapat dikendalikan (uncontrollable).

9. Hubungan Persaingan usaha (kompetetif) dengan Peningkatan Jumlah Konsumen

Perusahaan dituntut untuk mampu merumuskan dan menciptakan suatu strategi bersaing yang tepat untuk dapat mengalahkan rivalnya dalam berkompetensi. Salah satu dari lima keunggulan kompetitif yang dapat

dipergunakan untuk unggul dalam persaingan bisnis yaitu kualitas produk.

Produk dikatakan berkualitas apabila produk dapat memenuhi kebutuhan dan melebihi harapan konsumen, serta memenuhi dimensi kualitas dari segi performa (performance), keistimewaan (features), keandalan (reliability), konformasi (conformance), daya tahan (durability),kemampuan pelayanan (service ability), estetika (aesthetics), dan kualitas yang dipersepsikan (perceived quality). Sedangkan dimensi kualitas untuk jasa dapat diukur dari: bukti langsung (tangibles), empati (empaty), keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), dan jaminan (assurance).

Aspek kompetetif 1) Diferensiasi Produk 2) Diferensiasi Kualitas

Pelayanan 3) Diferensiasi Citra

Peningkatan Jumlah Konsumen 1). Minat transaksional 2). Minat refrensial 3). Minat preferensial 4). Minta eksploratif

Gambar 1. Hubungan persaingan usaha (kompetetif) dan peningkatan jumlah

konsumen

Berdasarkan hubungan tersebut maka dapat ditarik suatu hipotesis yakni ada pengaruh persaingan usaha (kompetetif) terhadap peningkatan jumlah konsumen pada

(6)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (246-260)

251 PT. Duta Tangkas Utama (DTU) Pondok

Batu Kabupaten Tapanuli Tengah.

III. METODE PENELITIAN 1. Desain Penelitian

Desain penilitian yang digunakan adalah desain penelitian deskriftif korelasional, yang menguraikan dan memberikan penjelasan tentang hubungan antara variabel X (independent) sebagai variabel bebas dan variabel Y (dependen) sebagai variable terikat.

Dimana yang menjadi variable bebas adalah Persaingan usaha (kompetetif) dan variabel terikat adalah jumlah konsumen.

Penelitian ini mengambil lokasi Kantor PT. Duta Tangkas Utama (DTU) dan dilokasi Tangkahan Sibolga beralamat di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga Jln. Gatot Subroto Pondok Batu Kabupaten Tapanuli Tengah.

2. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen di Pondok batu Kabupaten Tapanuli Tengah dan Sibolga sebanyak 65 yang terdiri dari 20 tangkahan dan 45 konsumen individu. Adapun sampel dalam penelitian ini sebanyak 65 (sepuluh) konsumen.

3. Variabel dan Indikator a. Variabel

1. Persaingan usaha (kompetetif) sebagai variabel bebas (independent varabel) adalah yang diduga mempengaruhi varabel terikat (dependent variabel).

2. Peningkatan jumlah konsumen sebagai variabel terikat (dependent variabel) adalah variabel yang diduga dipengaruhi oleh variabel bebas (independent variabel)

b. Indikator Penelitian

Adapun indikator-indikator dari variabel bebas dan variabel terikat berdasarkan uraian pada landasan teori dalam penelitian ini adalah :

1) Indikator persaingan usaha (kompetetif) :

a) Diferensiasi Produk

b) Diferensiasi Kualitas Pelayanan c) Diferensiasi Citra

2) Indikator peningkatan jumlah konsumen

a) Minat transaksional b) Minat refrensial c) Minat preferensial d) Minta eksploratif c. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah:

(7)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (246-260)

252 a. Instrumen untuk menge-tahui variabel

bebas (X)

Untuk mengetahui variabel bebas (X) hubungan persaingan usaha (kompetetif) dengan menggunakan koesioner yang berisikan daftar pertanyaan/pernyataan yang harus dijawab oleh responden yang terdiri dari 10 pertanyaan dengan 5 option.

b. Instrumen untuk mengetahui variabel terikat (Y)

Untuk mengetahui variabel terikat (Y)

jumlah konsumen dengan

menggunakan koesioner yang berisikan daftar pertanyaan/

pernyataan yang harus dijawab oleh responden yang terdiri dari 10 pertanyaan yang terdiri dari 5 option.

Adapun instrumen penelitian yang dipergunakan untuk mengumpulkan data yang dimaksud diatas adalah :

a. Angket (Koesioner)

Teknik ini dilakukan dengan cara penyebaran daftar pertanyaan kepada seluruh responden. Jumlah pertanyaan disesuaikan dengan indikator yang telah ditetapkan, maka setiap pertanyaan terdiri dari 5 (lima) option

jawaban dengan menggunakan skala likert.

b. Pengamatan (Observasi)

Merupakan pengamatan langsung pada perusahaan untuk memperoleh data – data serta pengalaman praktis yang diperoleh penulis.

c. Wawancara (Interview)

Untuk mengadakan wawancara langsung dengan semua subjek yang menjadi sampel dalam penelitian. Data seperti ini disebut dengan data primer.

Operasionalisasi instrumen penelitian, penulis menggunakan tehnik skala likert, dengan nilai :

a. Skor untuk option a diberi nilai 5 b. Skor untuk option b diberi nilai 4 c. Skor untuk option c diberi nilai 3 d. Skor untuk option d diberi nilai 2 e. Skor untuk option e diberi nilai 1

Tabel 1. Lay Out Angket

No Aspek yang

ditanyakan Indikator Butir

Item Ket 1

Persaingan usaha (kompetetif) (Variabel X)

a) Diferensiasi Produk b) Diferensiasi Kualitas

Pelayanan c) Diferensiasi Citra

1,2,3 4, 5, 6, 7

8,9,10 Skala Likert

2

Peningkatan Jumlah konsumen (Variabel Y)

a) Minat transaksional b) Minat refrensial c) Minat preferensial d) Minta eksploratif

1, 2 3, 4 5,6,7 8,9,10

Skala Likert

Sumber : Tjiptono (2001: 74), Ferdinand (2002 :129)

4. Teknik Pengumpulan Data

(8)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (246-260)

253 Data serta keterangan yang disajikan

merupakan data primer dan sekunder, yaitu : a. Penelitian Kepustakaan (Library

Research)

Library research adalah penelitian yang dilakukan dengan menelaah buku – buku literatur dan sumber lainnya yang relevan dengan yang diteliti, apakah itu di perpustakaan atau ditempat lain sehingga diperoleh landasan yang mendukung penulisan skripsi.

b. Penelitian Lapangan (Field Research) Field research adalah penelitian yang langsung dilaksanakan pada Kantor PT.

Duta Tangkas Utama (DTU) Pondok Batu dan konsumen yang menyangkut dengan penelitian

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisa deskriptif dan teknik deduktif korelasional. Untuk menganalisa data yang diperoleh guna mendapatkan kesimpulan tentang hubungan persaingan usaha (kompetetif) sebagai variabel bebas (X) terhadap jumlah konsumen sebagai variabel terikat (Y)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pabrik es Duta Tangkas Utama didirikan oleh Bapak H.Ir.Kasmir Batubara sebagai

pemilik dengan akta pendiri nomor 2 tanggal 01 Pebruari 1991 oleh notaris Hj.Zahara Pohan,SH di Jakarta. Akta pendirian Badan Hukum telah memperoleh persetujuan dari menteri kehakiman Republik Indonesia, tertanggal 11 oktober 1994, nomor : C2-15275 HT.01.01.th.94, dan mulai beroperasi sejak tahun 1996 dengan nomor ijin usaha : 333/T/Industri/2.000 tgl 6 juni 2.000.

Pada tahun pertama beroperasi perusahaan ini mempunyai kapasitas produksi

± 1.200 batang perhari. Seiring dengan perkembangan tekhnologi dan tingkat keberhasilan perusahaan dari tahun ke tahun maka sekarang ini produksi sudah mencapai ± 2.700 batang per hari.

Dalam melaksanakan operasinya pabrik es PT. DTU, menyerap tenaga kerja dari masyarakat yang ada disekitar pabrik untuk bekerja menjadi responden, hal ini dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa turut memiliki dalam diri pada para responden.

Dengan demikian para responden ikut menjaga pabrik dikarenakan berada dilingkungan tempat tingkat sebagai responden. Sampai saat ini pabrik es Duta Tangkas Utama masih memproduksi es batangan untuk melayani kebutuhan nelayan dan pengiriman ikan keluar kota.

(9)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (246-260)

254 1. Analisis Deskriptif Responden

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner, berdasarkan tabulasi hasil kuisioner tersebut diperoleh gambaran umum mengenai karekteristik responden.

Karesteristik responden dalam penelitian ini adalah berdasarkan jenis kelamin, pendidikan terakhir dan usia, adapun analisis data responden pada PT. Duta Tangkas Utama yang di klasifikasikan menurut, tingkat penididikan karyawan, tingkatan usia, dan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 2, 3, 4 berikut ini : Tabel 2. Data Responden PT. Duta Tangkas Utama berdasarkan pendidikan

No Jenjang Pendidikan Jumlah Presentase

1 Pendidikan S-1 4 Orang 6 %

2 Pendidikan Diploma III 9 Orang 14 %

3 Pendidikan SLTA 52 Orang 80 %

J u m l a h 65 Orang 100 %

Sumber : PT. Duta Tangkas Utama, 2021

Dari data tabel 2 di atas, dapat di lihat responden dengan tingkat pendidikan S-1 4 orang (6 %) dan responden dengan tingkat pendidikan Diploma sebanyak 9 orang ( 14

%). responden dengan tingkat pendidikan SLTA 52 orang (80 %).

Tabel 3. Data responden PT. Duta Tangkas Utama berdasarkan usia

No Umur Jumlah Persentase

1 20 - 25Tahun 13 Orang 20 %

2 26 - 40 Tahun 35 Orang 54 %

3 Lebih 40 Tahun 17 Orang 26 %

J u m l a h 65 Orang 100 %

Sumber : PT. Duta Tangkas Utama, 2021 Dari data tabel 3 di atas, dapat di lihat bahwa responden dengan rentang usia 20 s/d 25 tahun jauh lebih sedikit dibandingkan dengan rentang usia 26 s/d 40 tahun dan diatas 40 tahun dengan perbandingan 20 % dengan 54

% dan 26 %.

Tabel 4. Data Responden PT. Duta Tangkas Utama berdasarkan jenis kelamin

No Jenis kelamin Jumlah Persentasi

1 Laki-laki 56 Orang 86 %

2 Perempuan 9 Orang 14 %

J u m l a h 65 Orang 100 %

Sumber : PT. Duta Tangkas Utama, 2021 Dari data tabel 4 di atas, dapat di lihat bahwa responden pria lebih banyak dari responden wanita yaitu 86% berbanding 14%.

2. Hasil Analisis Data

Analisis data merupakan suatu proses kegiatan mendiskriptifkan temuan yang diperoleh dari jawaban responden yang akan diteliti. Dalam penelitian ini data yang dianalisis tentang persaingan usaha (kompetetif) terhadap peningkatan jumlah konsumen pada PT. Duta Tangkas Utama.

Data yang dianalisis adalah data yang dikembangkan dari wawancara dan angket,

(10)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (246-260)

255 untuk hal-hal yang tertentu yang tidak jelas

dilakukan melalui observasi wawancara.

Penulis melaksanakan penelitian pada hubungan persaingan usaha (kompetetif) terhadap peningkatan jumlah konsumen karyawan Pada PT. Duta Tangkas Utama, melalui metode :

a. Analisis data melalui observasi / pengamatan

Untuk melihat secara langsung situasi serta keadaan yang sebenarnya sebagai data perbandingan dengan keterangan yang diperoleh dari penelitian ini. Selanjutnya hasil dari pengamatan yang dilakukan penulis selama penelitian adalah kegiatan yang dilakukan karyawan sudah tersistem dan profesional sehingga dapat meningkatkan daya saing (kompetetif) dalam pasarnya.

Pabrik yang terletak pada areal pelabuhan perikanan nusantara dimana dalam areal itu terdapat pelabuhan penangkapan ikan serta tangkahan lainnya, sehingga sangat dekat dengan pasar. Jumlah konsumen diareal tersebut ramai baik sebagai pengusaha penangkap ikan, maupun usaha pengiriman ikan. Pesaing pada areal tersebut dapat dikatakan tidak ada, hanya ada diluar yaitu PT. Putra Ali Sentosa dan PT. Subur Mekar Abadi.

b. Analisis data melalui wawancara Adapun data yang diperoleh melalui wawancara adalah :

1) Variabel persaingan usaha (kompetetif) yang diterapkan PT. Duta Tangkas Utama.

Dalam penerapan persaingan usaha (kompetetif) sebagai daya tarik konsumen adalah meningkatkan mutu dari pada produk es batang. Disamping harga yang terjangkau, dan posisi dekat dengan kegiatan industri perikanan tangkap. Kapasitas pabrik 2700 batang per hari, harga es batang produksi PT.

Duta Tangkas Utama dan yang perusahaan pesaing lainnya dibatasi oleh assosiasi produsen es batang Sibolga dan Tapanuli Tengah dan yang lain maksimal Rp. 16.000 / batang. Untuk menentukan harga es batang setiap produsen berbeda-beda termasuk syarat pembayarannya. Harga se batang di PT. Duta Tangkas Utama bertingkat dengan range antara Rp. 13.000 – Rp. 14.000,-. Rp. 13.000, jika pembayara kontan dan minimal 100 batang. Rp. 13.500, merupakan harga jika jatuh tempo pembayarannya 1 bulan dan minimal 100 batang, harga Rp. 14.000, jika jatuh tempo pembayaran 1 bulan dan pembelian dibawah 50 sampai 100 batang.

Sedang harga es batang pesaing seperti PT.

(11)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (246-260)

256 Yakin Rp. 13.000 kontan, PT. Subuh Mekar

Abadi Rp. 13.000 -13.500, PT. Indah Abadi Mela Rp. 13.000,- -13.500 dan PT. Prima Mina Nusantara mematok harga Rp. 13.500 - 14.000,-.

Harga yang diterapkan produsen es batang di Sibolga dan Tapanuli Tengah hampir sama dan berada dibawah harga maksimal yang ditetapkan asosiasi dekat dengan pasar. Lokasi PT. Duta Tangkas Utama (DTU) yang tidak kumuh berada pada kawasan industri pelabuhan perikanan nusantara, aktivitas muat es batang dekat dengan dermaga dan bongkar ikan dari kapal langsung paking oleh pengirim ikan dan lanjut diterima ekspedisi untuk tujuan pengiriman. Kegiatan ini yang menjadi daya saing PT. Duta Tangkas Utama terhadap pasarnya dikawasan Pelabuhan Perikanan Pondok Batu Kabupaten Tapanuli Tengah.

2) Variabel peningkatan jumlah konsumen.

Peningkatan jumlah konsumen di PT.

Duta Tangkas Utama dapat dilihat dari realisasi penjualan yang semakin menurun.

Pasca keputusan keputusan Menteri Perikanan No. 02 Tahun 2015 tentang pelarangan pukat hela diseluruh perairan Indonesia, sehingga banyak kapal yang menghentikan kegiatan terutama kapal pukat

ikan (PI). Dengan banyak kapal pukat ikan (PI) menghentikan kegitannya maka pangsa pasar semakin kecil sehingga persaingan semakin ketat, ditandai beberapa pabrik es menghentikan operasi, akibatnya kesimbangan pasar akan kembali ditambah dengan beralih fungsinya pukat ikan menjadi pukat malong.

Tabel 5. Peningkatan Jumlah Konsumen dan Permintaan Es Batang Pada PT.Duta Tangkas Utama

No Tahun Jumlah Konsumen

Jumlah Permintaan

(batang)

Total

Penjualan (Rp) Keterangan

1 2017 108 553.329 6.639.948.000 -

2 2018 75 492.284 5.907.408.000 ( 61.045) 3 2019 80 436.239 6.107.346.000 ( 56.045)

Sumber : PT. Duta Tangkas Utama (2020) Dari data tabel 5 dapat dijelaskan bahwa peningkatan jumlah konsumen mengalami penurunan 32 konsumen untuk tahun 2018 dan tahun 2019 jumlah konsumen naik 5 konsumen, demikian juga total permintaan dan penjualan untuk tahun 2018 terjadi penurunan sebesar 61.045 batang serta untuk tahun 2019 penurunan sebesar 56.045 batang.

Sementara total omzet penjualan untuk tahun 2018 terjadi penurunan sebesar Rp.

732.540.000,- dan tahun 2019 terjadi kenaikan sebesar Rp. 199.938.000,-. Hal ini disebabkan harga jual per batang mengalami kenaikan dari harga tahun 2017 dan 2018 sebesar Rp.

(12)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (246-260)

257 12.000 per batang sedangkan untuk tahun

2019 harga sebesar Rp. 14.000, sehingga terjadi omzet penjualan walaupun total permintaan menurun pada tahun tersebut.

a. Koefisien Korelasi

Untuk mengetahui apakah ada kolerasi antara persaingan usaha (kompetetif) (variabel X) dan Peningkatan jumlah konsumen (variabel Y), maka nilai- nilai dari tabel tersebut diatas dapat dimasukkan ke dalam rumus sebagai berikut :

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif antara persaingan usaha (kompetetif) dengan Peningkatan jumlah konsumen sebesar 0,24.

Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan itu, maka dapat digunakan pedoman pada tabel berikut :

Tabel 6. Tingkat interpretasi nilai r

Besarnya nilai r Interpretasi Antara 0,800 sampai dengan 1,00

Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,000 sampai dengan 0,200

Tinggi Cukup Agak Rendah Rendah Sangat rendah ( Tak berkolerasi )

Sumber : Suharsimi Arikunto ( 2006 :245 )

Berdasarkan tabel 6 tersebut, maka koefisien kolerasi yang ditemukan sebesar 0,24 termasuk kategori rendah. Jadi terdapat hubungan rendah dan positif antara pengaruh persaingan usaha (kompetetif) dengan Peningkatan jumlah konsumen pada PT. Duta Tangkas Utama.

b. Regresi Linearitas Sederhana

Selanjutnya untuk mengetahui hubungan linearitas dapat dibuktikan dengan rumus regresi linier sederhana sebagai berikut:

Y = a + b(X)

Dimana b = n(∑xy)-(∑x)(∑y) n (∑x2) – (∑x)2 b = 65 (92.048)-(2483)(2406)

65 (95.441) – 24832 = 5.983.120 – 5.974.098 6.203.665 – 6.165.289

= 9022 / 38376 = 0,24

a = (∑ y-b∑x) /n

= 2406 – (0,24)(2483) 65

= 1822, 25 / 65 = 28,03

Dari perhitungan diatas dapat diperoleh persamaan regresi sebagai

(13)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (246-260)

258 berikut : Y = 28,03 + 0,24 X, hal ini

berarti bahwa yang terjadi pengaruh pada variabel terikat (peningkatan jumlah konsumen) ditentukan oleh variabel bebas (persaingan usaha (kompetetif)) dengan koefisien regresi sebesar 0,24 atau 24 % , dimana apabila ditambahkan satu satuan variabel X (persaingan usaha (kompetetif)) atau nilai tertentu maka akan menambah peningkatan variabel Y (Peningkatan jumlah konsumen) sebesar koefisien regresi 0,24 atau dikalikan dengan nilai tertentu tersebut.

c. Koefisien Determinasi

Selanjutnya untuk mengetahui besarnya pengaruh persaingan usaha (kompetetif) terhadap Peningkatan jumlah konsumen pada PT. Duta Tangkas Utama dapat dilakukan dengan menggunakan rumus koefisien determinasi (r2) sebagai berikut :

KD = r2 x 100 % = 0,24 2 x 100 % = 5,87 %

Dari perhitungan diatas dapat diperoleh koefisien determinasi sebesar 5,87 %, hal ini berarti bahwa yang terjadi pada variasi variabel terikat (Peningkatan jumlah konsumen) 5,87 % ditentukan oleh variabel bebas (persaingan usaha (kompetetif)) dan sisanya sebesar 94,13 % ditentukan oleh faktor lain yang tidak dibahas oleh penulis.

d. Uji Hipotesa (Uji –t)

Untuk menguji apakah koefisien kolerasi yang didapat signifikan atau tidak, perlu dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus :

t = r√ ( n-1) √ 1- r2 = 0,24√ (65-1) √ 1- (0,24)2

= 1,9398 √ 0,9412 = 1,9398/ 0,9701 = 1, 9995

Dari perhitungan tersebut diatas, maka selanjutnya nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel.

(14)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (246-260)

259 Untuk mengetahui apakah hipotesa

yang diajukan ditolak atau diterima dapat diketahui dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Membandingkan antara nilai t hitung dengan nilai t tabel dengan ketentuan :

a. A

pabila t hitung lebih besar dari t tabel maka hipotesis alternatif ( Ha) diterima.

b. A

pabila nilai t hitung lebih kecil dari t tabel maka hipotesis alternatif (Ha) ditolak.

2. Mencari nilai derajat kebebasan (dk), yaitu dk = 2, dalam hal ini n= 28, maka dk= 65- 2 = 63.

3. Setelah nilai dk diketahui maka nilai t tabel ( nilainya telah diketahui dalam tabel t) untuk dk 63 pada taraf signifikan 0,05 adalah sebesar 1,998

Setelah dibandingkan didapat hasil bahwa nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel atau 1,9995 > 1,9980 Karena nilai t hitumg lebih besar dari

nilai t tabel , maka hipotesis alternatif (Ha) diterima.

A. PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil penelitian tentang Pengaruh persaingan usaha (kompetetif) terhadap peningkatan jumlah konsumen pada PT. Duta Tangkas Utama (DTU), maka dapat disimpulkan sebagai berikut

1. Berdasarkan koefisien kolerasi yang diperoleh sebesar 0,24, maka dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang rendah dan positif sebesar 0,24 antara penerapan persaingan usaha (kompetetif) terhadap peningkatan jumlah konsumen pada PT. Duta Tangkas Utama.

2. Persamaan regresi yang diperoleh Y=

28,03 + 0,24 X yang menunjukkan pengaruh persaingan usaha (kompetetif) dalam meningkatkan peningkatan jumlah konsumen akan bertambah sebesar koefisien ( 0, 24 ) apabila variabel persaingan usaha (kompetetif) ditambah dengan satu satuan.

(15)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (246-260)

260 3. Berdasarkan uji t yang dilakukan

terhadap hipotesis yang diajukan dapat diterima, dimana t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 1,9995 >

1,9980 yang berarti ada pengaruh persaingan usaha (kompetetif) terhadap peningkatan jumlah konsumen pada PT. Duta Tangkas Utama.

4. Berdasarkan analisis Koefisien Determinasi yang diperoleh sebesar 0,587 = 5,87 %, hal ini bermakna bahwa kemampuan model dalam menjelaskan variasi peningkatan jumlah konsumen oleh variabel persaingan usaha (kompetetif) sebesar 5,87 % pada PT. Duta Tangkas Utama, sedangkan sisanya dijelaskan variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model sebesar 94,13 %.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi Cetakan Empat Belas. Jakarta:

Rhineka Cipta

Day dan Wensley. 2008. Strategi Dan Program Pemasaran Edisi Pertama Cetakan Pertama. Yogyakarta: Andi Offset.

Ferdinand, A. 2002. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Mahir. 2003. Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Ghalia Indonesia

Nazir. 2008. Statistika Untuk Penelitian.

Bandung: Alfabeta.

Oliver, Richard L. 2006. Satisfaction: A.

Behavioral Perspective on The Consumer. New York: McGraw‐

Hill.

Peraturan Menteri UUD No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Pit. 2006. Manajemen Pemasaran Edisi

Ketigabelas Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Porter, M.E. 2005. On competition. Jakarta:

Prenhallindo.

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Cetakan ke-8. Bandung: Alfabeta Tjiptono, F. 2005. Strategi Pemasaran.

Yogyakarta: Andi.

Zyman, S. 2000. Pemasaran Jasa Konsep dan Implementasi. Yogyakarta: Ekonisia.

Gambar

Tabel  1. Lay Out Angket
Tabel 6. Tingkat interpretasi nilai r

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Fahmi (2011) kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan

Sedangkan Pelayanan Kependudukan dan Pencatatan Sipil adalah rangkaian kegiatan penertiban dan penataaan dalam penertiban dokumen dan data kependudukan

Temuan dari penelitian yang dilakukan di negara Kanada sebagai salah satu pelopor Inflation Targeting, dimana temuan mengkonfirmasi bahwa penerapan yang dilakukan Bank

Adapun kriteria yang telah ditentukan oleh penulis diantaranya adalah : perusahaan masih terdaftar pada BEI hingga saat ini, memiliki laporan keuangan

Aplikasi adalah program siap pakai yang dapat digunakan untuk menjalankan perintah-perintah dari pengguna aplikasi tersebut dengan tujuan mendapatkan

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi diatas, jika dilihat dari nilai signifikan diperoleh nilai Sig = 0,000 < 0,05 yang berarti Hipotesa awal (Ha)

“Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni menyelaraskan hubungan dan peran tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara

InshaAllah sudah, dengan berpatokan pada pilar perusahaan, integritas yang ada serta visi misi dan tujuan yang mendasar dari para pendiri, kami berharap bahwa semua hal