• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga dan lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas XI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga dan lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas XI."

Copied!
170
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, LINGKUNGAN FISIK KELUARGA, DAN LINGKUNGAN FISIK SEKOLAH TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA KELAS XI

Studi Kasus: SMA Santa Maria, Jl Ireda no 19A, Yogyakarta

Frisca Rosecialine Universitas Sanata Dharma

2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI; (2) pengaruh lingkungan fisik keluarga terhadap prestasi belajar siswa kelas XI; (3) pengaruh lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas XI; (4) pengaruh disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga, dan lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas XI.

Penelitian ini merupakan studi kasus pada siswa kelas XI yang berjumlah 80 siswa di SMA Santa Maria, Jl Ireda no 19A, Yogyakarta. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis pertama, kedua, dan ketiga adalah product moment, dan untuk menguji hipotesis keempat digunakan analasis regresi ganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI (rx1y = -0,124; p = 0,136 > α =

0,05); (2) tidak ada pengaruh lingkungan fisik keluarga terhadap prestasi belajar siswa kelas XI (rx2y = 0,130; p = 0,125 > α = 0,05); (3) tidak ada pengaruh

lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas XI (rx3y = 0,309; p =

0,309 > α = 0,05); (4) tidak ada pengaruh disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga, dan lingkungan fisik sekolah secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa kelas XI (Ry123 = 0,25; Fhitung = 1,787; p = 0,157 > α = 0,05).

(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF LEARNING DISCIPLINE, FAMILY AND SCHOOL INFRASTRUCTURE ENVIRONMENT TOWARDS THE LEARNING

ACHIEVEMENT OF THE ELEVENTH GRADE STUDENTS

A Case Study on Santa Maria Senior High School at 19 A Jl Ireda, Yogyakarta

Frisca Rosecialine Sanata Dharma University

2011

The purpose of the research are to identify : (1) the effect of learning discipline towards the learning achievement of the eleventh grade students; (2) the effect of infrastructure environment of the family towards the learning achievement of the eleventh grade students; (3) the effect of infrastructure environment of the school towards the learning achievement of the eleventh grade students; (4) the effects of the learning discipline, the family and the school infrastructure environment towards the learning achievement of the eleventh grade students.

The research is a case study on the 80 students of the eleventh grade of Santa Maria Senior High School at 19 A Jl Ireda, Yogyakarta. The methods of collecting the data were questionnaire and documentation. The technique of analysis to test the first, second, and third hypothesis was product moment and to test the fourth hypotesis was the multiple regression.

The results show that (1) there isn’t any effect of learning discipline towards the learning achievement of the eleventh grade students (rx1y = -0,124; p =

0,136 > α = 0,05); (2) there isn’t any effect of infrastructure environment of family towards the learning achievement of the eleventh grade students (rx2y =

0,130; p = 0,125 > α = 0,05); (3) there isn’t any effect of infrastructure environment of school towards the learning achievement of the eleventh grade students (rx3y = 0,309; p = 0,309 > α = 0,05); (4) there isn’t any effect of learning

(3)

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, LINGKUNGAN FISIK KELUARGA

DAN LINGKUNGAN FISIK SEKOLAH TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA KELAS XI

SKRIPSI

Oleh:

Frisca Rosecialine NIM: 071334030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, LINGKUNGAN FISIK KELUARGA

DAN LINGKUNGAN FISIK SEKOLAH TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA SISWA KELAS XI

SKRIPSI

Oleh:

Frisca Rosecialine NIM: 071334030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(5)

SKRIPSI

Pengaruh Disiplin Belajar, Lingkungan Fisik Keluarga, dan Lingkungan Fisik Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI

Studi Kasus: SMA Santa Maria, Jl. Ireda no 19A Yogyakarta

 

   

 

 

Oleh:

Frisca Rosecialine

NIM: 071334030

Telah disetujui oleh:

Dosen Pembimbing

(6)
(7)

PERSEMBAHAN

KU PERSEMBAHKAN KARYA INI UNTUK:

Tuhan Yesus dan Bunda Maria

Papa ku Dendy Alfan Sentosa

Mama ku Esther

Cece ku Florence

(8)

MOTTO

Keberhasilan harus mendahului nasib baik. Tidak ada orang yang bisa disebut bernasib baik,

jika dia tidak lebih dulu berhasil. Untuk berhasil, dia harus melalui proses membangun nasib

baik, yaitu:

1. Berniat untuk membaikkan kehidupan.

2. Bersungguh-sungguh bekerja.

3. Mensyukuri hasil kerja.

4. Memperluas kemanfaatan bagi sesama.

5. Memelihara kerendahan hati.

Dan itu adalah cara membuktikan iman.

(9)

Teguh-PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 26 Agustus 2011

(10)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Frisca Rosecialine

Nomor Mahasiswa : 071334030

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “Pengaruh Disiplin

Belajar, Lingkungan Fisik Keluarga, dan Lingkungan Fisik Sekolah

Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI”. Dengan demikian saya

memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk

menyimpan, mengalihkan dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan

akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada

saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 26 Agustus 2011

Yang menyatakan

(11)

ABSTRAK

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, LINGKUNGAN FISIK KELUARGA, DAN LINGKUNGAN FISIK SEKOLAH TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA KELAS XI

Studi Kasus: SMA Santa Maria, Jl Ireda no 19A, Yogyakarta

Frisca Rosecialine Universitas Sanata Dharma

2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI; (2) pengaruh lingkungan fisik keluarga terhadap prestasi belajar siswa kelas XI; (3) pengaruh lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas XI; (4) pengaruh disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga, dan lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas XI.

Penelitian ini merupakan studi kasus pada siswa kelas XI yang berjumlah 80 siswa di SMA Santa Maria, Jl Ireda no 19A, Yogyakarta. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis pertama, kedua, dan ketiga adalah product moment, dan untuk menguji hipotesis keempat digunakan analasis regresi ganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI (rx1y = -0,124; p = 0,136 > α = 0,05); (2) tidak ada pengaruh lingkungan fisik keluarga terhadap prestasi belajar siswa kelas XI (rx2y = 0,130; p = 0,125 > α = 0,05); (3) tidak ada pengaruh lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas XI (rx3y = 0,309; p = 0,309 > α = 0,05); (4) tidak ada pengaruh disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga, dan lingkungan fisik sekolah secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa kelas XI (Ry123 = 0,25; Fhitung = 1,787; p = 0,157 > α = 0,05).

(12)

ABSTRACT

THE EFFECT OF LEARNING DISCIPLINE, FAMILY AND SCHOOL INFRASTRUCTURE ENVIRONMENT TOWARDS THE LEARNING

ACHIEVEMENT OF THE ELEVENTH GRADE STUDENTS

A Case Study on Santa Maria Senior High School at 19 A Jl Ireda, Yogyakarta

Frisca Rosecialine

Sanata Dharma University

2011

The purpose of the research are to identify : (1) the effect of learning discipline towards the learning achievement of the eleventh grade students; (2) the effect of infrastructure environment of the family towards the learning achievement of the eleventh grade students; (3) the effect of infrastructure environment of the school towards the learning achievement of the eleventh grade students; (4) the effects of the learning discipline, the family and the school infrastructure environment towards the learning achievement of the eleventh grade students.

The research is a case study on the 80 students of the eleventh grade of Santa Maria Senior High School at 19 A Jl Ireda, Yogyakarta. The methods of collecting the data were questionnaire and documentation. The technique of analysis to test the first, second, and third hypothesis was product moment and to test the fourth hypotesis was the multiple regression.

(13)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis hanturkan kepada Tuhan Yesus Kristus, Bunda

Maria atas Rahmat dan KaruniaNya yang telah dilimpahkan sehingga dengan

keterbatasan yang ada, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, LINGKUNGAN FISIK KELUARGA,

DAN LINGKUNGAN FISIK SEKOLAH TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA KELAS XI”.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana Pendidikan Akuntasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Banyak pihak yang telah memberi kasih, bantuan, perhatian, dorongan,

dan semangat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, dan pada kesempatan

ini penulisa ingin menyampaikan ungkapan terima kasih dan penghormatan

kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta Bapak Rohandi, Ph.D.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta Bapak Indra Darmawan,S.E., M.Si.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma

(14)

4. Bapak Drs. FX Muhadi, M. Pd. Selaku Dosen pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik dan

saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

5. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Penguji yang

telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan

kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

6. Ibu Benedecta Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd. selaku Dosen Penguji

yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan,

memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

7. Kepala Sekolah dan Wakil kepala Sekolah SMK YPKK 1 Yogyakarta yang

telah memberikan ijin validitas dan reliabilitas.

8. Siswa SMK YPKK 1 Yogyakarta kelas X AK yang telah membantu

kelancaran pelaksanaan uji validitas dan reliabilitas.

9. Kepala Sekolah SMA Santa Maria Yogyakarta yang telah memberikan ijin

kepada penulis untuk melakukan penelitian

10. Staf pengajar, tenaga administrasi, dan siswa SMA Santa Maria Yogyakarta

kelas XI yang telah membantu kelancaran pelaksanaan penelitian.

11. Papa dan Mama yang selalu memberikan kasih sayang yang tulus, perhatian

dan dukungan doa.

12. Ce Floren yang memberikan motivasi, sehingga penulis bersemangat untuk

menyelesaikan kuliah.

13. Sayankq Budiman Susanto yang selalu memberikan cinta, kasih sayang,

(15)

14. Tiksna Purnamasari (Monox) dan Andreas Kuncoro (Andro), Ratri yang

membantu dalam proses menyusun skripsi.

15. Thatiana Umi, Apriliya Wahyuning Mega, Siwi Purnawati, Monica dan

semua teman angkatan 2007, terimakasih untuk kebersamaan selama kurang

lebih empat tahun di kampus Universitas Sanata Dharma.

16. Donny Jean Wahyudi Lie (Ko jean), Ko Ayin, Ko Deky yang selalu

memberikan semangat, dukungan dan doa.

17. Cho-Cho yang selalu setia menemaniku dalam menyusun skripsi.

18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat

membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi

ini dapat berguna bagi semua pihak yang berkepentingan.

Penulis,

(16)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

(17)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritik ... 8

1. Disiplin Belajar ... 8

2. Lingkungan Fisik Keluarga ... 15

3. Lingkungan Fisik Sekolah... 17

4. Prestasi Belajar Siswa ... 19

B. Kerangka Berfikir ... 22

C. Model Penelitian ... 27

D. Hipotesis Penelitian ... 27

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 28

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 28

C. Populasi, Sampel, dan Penarikan Sampel ... 28

D. Variabel Penelitian dan Pengukuran ... 29

1. Variabel penelitian ... 29

2. Pengukuran Variabel ... 30

E. Teknik Pengumpulan Data ... 31

1. Jenis instrumen ... 31

2. Penyusunan Kuesioner ... 31

F. Pengujian Instrumen Penelitian... 33

(18)

2. Pengujian Reliabilitas ... 37

G. Teknik Analisis Data ... 38

1. Statistik Deskriptif ... 38

2. Uji Prasyarat Analisis ... 39

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH A. Sejarah Sekolah ... 43

B. Visi dan Misi SMA Santa Maria Yogyakarta ... 44

C. Organisasi ... 45

D. Kurikulum ... 46

E. Organisasi SMA Santa Maria Yogyakarta ... 47

F. Keadaan Fisik dan Lingkungan Sekolah ... 49

G. Sarana, Prasarana, dan Fasilitas Belajar ... 53

H. Sumber Daya Manusia SMA Santa Maria ... 53

I. Siswi SMA Santa Maria Yogyakarta ... 57

J. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMA Santa Maria Yogyakarta ... 57

K. Proses Belajar Mengajar SMA Santa Maria Yogyakarta ... 60

L. Fasilitas pendidikan dan Latihan ... 61

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 62

B. Analisis Data ... 65

C. Pembahasan ... 70

(19)

B. Keterbatasan Penelitian ... 74

C. Saran ... 74

(20)

DATA TABEL

Tabel 3.1 Pemberian Skor Disiplin Belajar ... 30

Tabel 3.2 Pemberian Skor Lingkungan Fisik Keluarga ... 30

Tabel 3.3 Pemberian Skor Lingkungan Fisik Sekolah ... 31

Tabel 3.4 Operasional Variabel... 32

Tabel 3.5 Deskriptif Responden ... 38

Tabel 3.6 Standar Patokan Penilaian dengan PAP II ... 39

Tabel 5.1 Disiplin Belajar ... 62

Tabel 5.2 Lingkungan Fisik Keluarga ... 63

Tabel 5.3 Lingkungan Fisik Sekolah ... 64

Tabel 5.4 Prestasi Belajar Siswa ... 65

Tabel 5.5 Hasil Pengujian Normalitas ... 66

(21)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I Kuesioner Penelitian ... 77

LAMPIRAN II Data Induk Penelitian ... 86

LAMPIRAN III Uji Validitas dan Reliabilitas ... 98

LAMPIRAN IV Data Mentah Uji Normalitas, Uji linieritas, dan Uji Hipotesis ... 115

LAMPIRAN V Uji Normalitas, Uji Normalitas, dan Uji Hipotesis ... 118

LAMPIRAN VI Daftar Distribusi Frekuensi ... 128

LAMPIRAN VII Interprestasi Terhadap Variabel Penelitian ... 136

(22)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Perkembangan jaman yang ditandai dengan arus globalisasi,

perkembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi seperti sekarang ini selain

membawa perubahan terhadap kualitas sumber daya manusia juga

memberikan perubahan pada berbagai bidang khususnya bidang pendidikan.

Untuk menghadapi perubahan tersebut, dibutuhkan sumber daya manusia

yang berkualitas, salah satu cara yang ditempuh adalah melalui peningkatan

mutu pendidikan. Pendidikan merupakan usaha pembinaan kepribadian dan

kemajuan manusia baik jasmani maupun rohani. Pendidikan merupakan proses

budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Hasil pendidikan

dianggap tinggi mutunya apabila kemampuannya baik dalam lembaga

pendidikan yang lebih tinggi maupun dalam masyarakat.

Untuk mencapai mutu pendidikan yang di inginkan tidak mudah,

banyak faktor yang mempengaruhinya, di antaranya: 1) disiplin belajar, dan

2) lingkungan. Menurut Rachman (1999:168), menyatakan disiplin sebagai

upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam

mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib

berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam hatinya.

Kemudian Winkel (1987:36), menyebutkan belajar merupakan aktifitas

(23)

yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan

dan sikap. Dari pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa disiplin

belajar adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk dari serangkaian

perilaku yang menunjukkan nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan atau

keterikatan terhadap sesuatu peraturan tata tertib untuk menghasilkan

pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan. Dengan keteraturan dan disiplin

belajar yang diterapkan dengan baik di dalam keluarga maupun di sekolah

akan membuat seorang peserta didik memiliki kecakapan mengenai cara

belajar yang baik dan merupakan suatu proses arah pembentukan watak yang

baik, sehingga disiplin belajar akan mempengaruhi prestasi belajar peserta

didik, karena seorang yang memiliki disiplin yang tinggi dalam belajarnya

maka Ia mempunyai sikap yang positif akan hal tersebut.

Selain faktor disiplin belajar, mutu pendidikan juga dipengaruhi oleh

faktor lingkungan. Pendidikan sebagai usaha yang disengaja dan terencana

untuk membina potensi dan kemampuan anak tidak hanya menjadi tanggung

jawab pemerintah saja, melainkan juga orangtua, sekolah, dan masyarakat.

Disini, lingkungan keluarga yaitu ayah dan ibu yang sebenarnya memiliki

tanggung jawab dan berperan sebagai pendidik paling utama dari

anak-anaknya, pemberi dukungan pertama untuk belajar di rumah, memperhatikan

kebutuhan sekolah anak, menyediakan peralatan dan fasilitas pendidikan anak

dan lain-lain. Namun menyadari bahwa orangtua tidak mungkin sanggup

mendidik dengan segala ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk bekal hidup

(24)

dengan hal ini, dirasakan perlu adanya suatu lembaga yang membantu

orangtua dalam usaha mendidik anak-anaknya.

Usaha untuk membantu pendidikan tersebut, akhirnya diusahakan

dengan membentuk suatu lembaga pendidikan. Pembentukan lembaga

pendidikan (sekolah-sekolah), ada yang diusahakan oleh pemerintah dan ada

juga yang diusahakan oleh swasta. Kegiatan-kegiatan di suatu lembaga

pendidikan (sekolah) ditujukan untuk mendidik dan membekali anak dengan

berbagai ilmu pengetahuan, sehingga dapat bermanfaat untuk masa depannya.

Faktor guru, fasilitas sekolah, sarana dan prasarana yang memadai, sangat

mendukung pendidikan anak di lingkungan sekolah. Anak sebagai peserta

didik menjadi sasaran utama dalam kegiatan pendidikan, di mana mereka

diharapkan dapat mencapai keberhasilan belajar. Keberhasilan belajar siswa

dapat dilihat dari kemampuannya dalam menguasai materi pelajaran, prestasi

belajar yang dicapai siswa, keterampilan dan kebenaran dalam menyelesaikan

tugas yang diberikan guru dan lain-lain. Tinggi rendahnya prestasi belajar

siswa yang menunjukkan tingkat keberhasilan belajarnya, dapat dipengaruhi

oleh beberapa faktor, baik dari dalam maupun dari luar diri siswa. Purwanto

(2004:102) berpendapat, Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

dapat kita bedakan menjadi dua golongan yaitu: 1) Faktor yang ada pada diri

organisme itu sendiri, disebut faktor individual, dan 2) Faktor yang ada di

luar individu, yang disebut faktor sosial.

Yang termasuk ke dalam faktor individual adalah faktor

(25)

Sedang yang termasuk faktor sosial adalah faktor keluarga/keadaan rumah

tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam belajar

mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial.

Diantara dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut, menurut

peneliti terdapat satu faktor yang sangat menarik untuk diteliti yaitu faktor

sosial khususnya lingkungan karena lingkungan mempunyai peranan yang

sangat besar dalam perkembangan prestasi belajar siswa itu sendiri, misalkan

lingkungan keluarga. Banyak waktu dan kesempatan bagi siswa untuk

berjumpa dan berinteraksi dengan keluarga. Dengan penjumpaan dan

interaksi tersebut diharapkan orangtua dapat memberikan perhatian dan

semangat belajar siswa. Selain lingkungan keluarga, juga terdapat lingkungan

sekolah. Lingkungan sekolah yang kondusif akan mendukung proses kegiatan

belajar mengajar.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik ingin menganalisis tentang

pengaruh disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga dan lingkungan fisik

sekolah terhadap prestasi belajar siswa. Alasan peneliti mengangkat judul

tersebut karena disiplin belajar merupakan salah satu faktor yang cukup

berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa yang diperkuat dengan siswa

lebih banyak menghabiskan waktu di lingkungan keluarga dan sekolah.

B. Batasan Masalah

Mengingat banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa,

(26)

fokus penelitian penulis adalah disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga dan

lingkungan fisik sekolah siswa secara fisik, seperti: 1) disiplin belajar, yaitu

disiplin keluarga: tepat waktu dalam belajar, belajar secara teratur disiplin

dalam mengerjakan tugas sekolah di rumah, belajar secara teratur; dan

disiplin di sekolah: disiplin siswa dalam masuk sekolah, disiplin siswa dalam

mengerjakan tugas, disiplin siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah,

disiplin siswa dalam mentaati tata tertib di sekolah, 2) lingkungan fisik

keluarga, yaitu ruang belajar, meja dan kursi belajar, penerangan, ventilasi,

peralatan sekolah, media massa, dan buku bacaan, dan 3) lingkungan fisik

sekolah, yaitu: penerangan (cahaya), suhu udara, warna, suara, fasilitas

kesehatan, lantai dan gedung.

C. Rumusan Masalah

Dari penjelasan latar belakang masalah di atas, maka atas dasar alasan

itulah kemudian dirumuskan pertanyaan permasalahannya sebagai berikut:

1. Apakah disiplin belajar siswa mempengaruhi prestasi belajar siswa

SMA Santa Maria kelas XI?

2. Apakah lingkungan fisik keluarga mempengaruhi prestasi belajar

siswa SMA Santa Maria kelas XI?

3. Apakah lingkungan fisik sekolah mempengaruhi prestasi belajar siswa

(27)

4. Apakah disiplin belajar siswa, lingkungan fisik keluarga dan

lingkungan fisik sekolah mempengaruhi prestasi belajar siswa SMA

Santa Maria kelas XI?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis:

1. Pengaruh disiplin belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa SMA

Santa Maria kelas XI.

2. Pengaruh lingkungan fisik keluarga terhadap prestasi belajar siswa

SMA Santa Maria kelas XI.

3. Pengaruh lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa

SMA Santa Maria kelas XI.

4. Pengaruh disiplin belajar siswa, lingkungan fisik keluarga dan

lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa SMA Santa

Maria kelas XI.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik bagi

penulis maupun bagi sekolah, antara lain:

1. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang

pengaruh lingkungan fisik internal dan eksternal terhadap prestasi

(28)

2. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi

sekolah sebagai bahan informasi dan tinjauan dalam mengambil

kebijakan sekolah.

3. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam

menambah pengetahuan pembaca dan merupakan referensi yang dapat

membantu penelitian sejenis.

(29)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritik

Perumusan tinjauan teoritik diambil dari buku-buku atau literatur yang

berhubungan dengan pokok masalah yang diteliti. Dalam tinjauan teoritik

penulisan ini, penulis menguraikan tentang; 1) disiplin belajar, 2) lingkungan

fisik dan 3) prestasi belajar.

1. Disiplin Belajar

a. Pengertian Disiplin

Disiplin merupakan istilah yang sudah memasyarakat di

berbagai instansi pemerintah maupun swasta. Kita mengenal adanya

beberapa istilah disiplin, yaitu: disiplin kerja, disiplin lalu lintas, dan

disiplin belajar. Masalah disiplin yang dibahas dalam penelitian ini

hanya difokuskan mengenai disiplin belajar, berikut beberapa

pengertian menurut para ahli tentang disiplin belajar:

Menurut Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) (1997:11),

menyebutkan makna kata disiplin dapat dipahami dalam kaitannya

dengan latihan yang memperkuat, koreksi dan sanksi, kendali atau

terciptanya ketertiban dan keteraturan, dan sistem aturan tata laku.

Selanjutnya menurut Imam Bernadib (1986:26), disiplin adalah

menyangkut pengawasan diri (self control). Yang dimaksud dengan

(30)

tercapai kepercayaan terhadap diri sendiri. Dengan disiplin yang

dilandasi oleh rasa percaya diri akan dapat mengendalikan tingkah laku

sesuai dengan yang diharapkan sehingga tercapai hasil kerja yang

efektif.

Kemudian menurut pendapat J. Ravianto (dalam Suarman

1989:45), mengemukakan bahwa disiplin adalah sikap kejiwaan

seseorang yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi

keputusan yang telah ditetapkan. Dengan disiplin akan terbentuk

kesadaran diri untuk mentaati nilai norma dan aturan yang berlaku di

lingkungannya.

Sedangkan menurut Maman Rachman (1999:168), menyatakan

disiplin sebagai upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu

atau masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan

terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran

yang muncul dari dalam hatinya.

Dari pendapat-pendapat diatas dapat peneliti simpulkan disiplin

adalah sikap ketaatan seseorang dalam mengikuti atau mematuhi

peraturan, norma dan tata tertib yang berlaku di lingkungannya.

b. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku, dimana

perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik,

tetapi juga kemungkinan mengarah pada tingkah laku yang lebih buruk.

(31)

atau pengalaman; dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan

oleh pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil

belajar; seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi

(Purwanto, 1984:81).

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (1990:13) belajar dapat

diartikan sebagai berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih,

dan juga tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh

pengalaman.

Sedangkan menurut Slameto (1988:2), belajar adalah suatu

proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalaman individu itu sendiri. Sementara menurut Winkel (1987:36),

belajar merupakan aktifitas mental atau psikis yang berlangsung dalam

interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam

pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap.

Dari pendapat para ahli di atas, penulis dapat menarik

kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu proses aktifitas secara

mental atau psikis yang dilakukan individu untuk memperoleh dan

menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,

keterampilan, dan sikap.

c. Pengertian Disiplin Belajar

Untuk mendapatkan sesuatu hasil yang baik diperlukan disiplin

(32)

yang baik, seorang pelajar perlu meencanakan terlebih dulu dengan

sistematika yang baik tentang apa yang akan dipelajari.

Menurut The Liang Gie (1982:82), bahwa dalam usaha apapun

juga keteraturan dan disiplin akan tetap merupakan kunci untuk

memperoleh hasil yang baik. Jadi menurut peneliti, pengertian disiplin

belajar adalah melaksanakan pedoman-pedoman yang baik agar

memperoleh keteraturan di dalam usaha belajar untuk memperoleh hasil

belajar yang optimal.

d. Unsur-unsur disiplin belajar

Disiplin sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap siswa.

Disiplin menjadi prasyarat bagi pembentukan sikap, perilaku, dan tata

kehidupan berdisiplin. Dalam penelitian ini disiplin belajar dibagi

menjadi dua (Hadisubrata, 1998:58-62), yaitu:

1) Disiplin belajar siswa di keluarga adalah suatu tingkat konsistensi

dan konsekuensi serta keteraturan dalam kegiatan belajar untuk

memperoleh tingkah laku yang timbul dari kesadaran dirinya untuk

belajar dengan mentaati dan melaksanakan tugasnya sebagai siswa di

rumah dengan dukungan orangtua yang mengawasi, mengarahkan,

serta berupaya untuk membuat anak menyadari kesadaran untuk

berdisiplin diri. Serta memberikan fasilitas belajar kepada anak agar

dapat belajar di rumah dengan lebih baik. Beberapa indikator yang

dapat dikemukakan agar disiplin belajar siswa di keluarga dapat

(33)

waktu dalam belajar, Belajar merupakan kewajiban bagi seorang

siswa karena untuk mengetahui dan mendapatkan berbagai

kecakapan disiplin dalam belajar akan membuat siswa memiliki

kecakapan mengenai cara belajar yang baik. Dengan disiplin siswa

akan dapat menghargai waktunya dengan sebaik baiknya. Untuk

membagi waktu belajar siswa harus membuat jadwal yang tepat

untuk membatasi kegiatan lain yang tidak berguna yang dapat

mengganggu kegiatan belajar. Orang tua mempunyai peranan yang

sangat penting dalam menegakkan kedisiplinan belajar. Karena

sebagian besar waktu yang dimiliki siswa yaitu berada dirumah; b)

Disiplin dalam mengerjakan tugas sekolah di rumah, Pemanfaatan

waktu secara efisien dan efektif merupakan salah satu cara terbaik

untuk melatih sikap disiplin terutama disiplin dirumah. Pekerjaan

rumah misalnya bila dikerjakan secara mendadak tidak banyak

menguntungkan karena pelatihan diri tercapai. Kalau anak di

biasakan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya khususnya

waktu belajar maka anak tersebut akan mampu melaksanakan tanpa

merasa berat dan tertekan; c) Belajar secara teratur, Keteraturan

dalam belajar merupakan usaha untuk menghasilkan atau untuk

memperoleh suatu prestasi yang maksimal, karena dengan

keteraturan kita akan lebih disiplin dalam belajar.

2) Disiplin belajar siswa di sekolah adalah keseluruhan sikap dan

(34)

dengan mentaati dan melaksanakan sebagai siswa dalam berbagai

kegiatan belajarnya di sekolah, sesuai dengan peraturan yang ada.

Beberapa indikator yang dapat dikemukakan agar disiplin belajar

siswa di keluarga dapat dibina dan dilaksanakan (Slameto, 1997:27),

yaitu: a) Disiplin siswa dalam masuk sekolah, Yang dimaksud

disiplin siswa dalam masuk sekolah ialah keaktifan, kepatuhan dan

ketaatan dalam masuk sekolah. Artinya seorang siswa dikatakan

disiplin masuk sekolah jika ia selalu aktif masuk sekolah pada

waktunya, tidak pernah terlambat serta tidak pernah membolos setiap

hari. Kebalikan dari tindakan tersebut yaitu yang sering datang

terlambat, tidak masuk sekolah, banyak melakukan pelanggaran

terhadap tata tertib sekolah, dan hal ini menunjukkan bahwa siswa

yang bersangkutan kurang memiliki disiplin masuk sekolah yang

baik; b) Disiplin siswa dalam mengerjakan tugas, Mengerjakan tugas

merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam belajar, yang

dilakukan di dalam maupun di luar jam pelajaran sekolah. Tujuan

dan pemberian tugas biasanya untuk menunjang pemahaman dan

penguasaan mata pelajaran yang disampaikan di sekolah, agar siswa

berhasil dalam belajarnya. Agar siswa berhasil dalam belajarnya

perlulah mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya. Tugas itu

mencakup pengerjaan PR, menjawab soal latihan buatan sendiri, soal

dalam buku pegangan, ulangan harian, ulangan umum dan ujian; c)

(35)

memiliki disiplin belajar dapat dilihat dari keteraturan dan ketekunan

belajarnya. Disiplin siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah

menuntut adanya keaktifan, keteraturan, ketekunan dan ketertiban

dalam mengikuti pelajaran, yang terarah pada suatu tujuan belajar; d)

Disiplin siswa dalam mentaati tata tertib di sekolah, Disiplin siswa

dalam menjalankan tata tertib di sekolah adalah kesesuaian tindakan

siswa dengan tata tertib atau peraturan sekolah yang ditunjukkan

dalam setiap perilakunya yang selalu taat dan mau melaksanakan tata

tertib sekolah dengan penuh kesadaran.

2. Lingkungan fisik

a. Pengertian lingkungan fisik

Definisi lingkungan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(1990:526), lingkungan adalah bulatan yang melingkari atau

melingkungi, dapat diartikan sebagai kawasan atau daerah yang

termasuk didalamnya. Sedangkan fisik menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (1990:242), adalah jasmani atau badan, atau dapat diartikan

sesuatu yang nyata dan dapat dilihat. Berdasarkan pengertian tersebut

maka lingkungan fisik adalah kawasan atau daerah untuk melakukan

sesuatu (kegiatan belajar-mengajar) yang dapat dilihat atau nyata.

Yang termasuk dalam lingkungan fisik internal/keluarga adalah

kondisi fisik keluarga dan lingkungan fisik eksternal/sekolah adalah

(36)

b. Faktor lingkungan fisik keluarga

Lingkungan fisik keluarga yang dimaksud adalah lingkungan

fisik yang behubungan langsung secara fisik dengan para siswa di

dalam keluarga. Hal ini meliputi: ruang belajar, meja dan kursi belajar,

penerangan, ventilasi, peralatan sekolah, media massa, dan buku

bacaan. Dibawah ini akan dijelaskan hal mengenai lingkungan fisik

keluarga tersebut menurut Thamrin Nasution dan Nurhalijah Nasution

(1995): (1) ruang belajar, yaitu ruangan yang dapat digunakan untuk

belajar siswa, dimana sebaiknya ruang belajar jauh dari kebisingan

berbagai aktifitas di rumah. Akan lebih baik jika ruang belajar

disediakan tersendiri oleh orangtua anaknya dalam kegiatan belajar,

agar dengan ruang belajar sendiri anak dapat berkonsentrasi dalam

belajar, (2) meja dan kursi belajar, merupakan sarana belajar yang

diperlukan anak. Dengan adanya meja belajar sendiri, maka anak akan

lebih nyaman dalam belajar. Kenyamanan belajar anak akan

mempengaruhi konsentrasi belajar anak, (3) penerangan, merupakan

sarana penting yang dapat mendukung belajar anak. Sumber

penerangan yang baik adalah lampu meja pijar (bukan neon) yang

cukup terang (40-60 watt), dan posisi lampu sebaiknya diletakkan di

sisi kiri atas (kalau dapat dari arah belakang) anak, sehingga bayangan

tangan yang menulis tidak menghalangi pandangan dan anak dapat

merasa nyaman dalam belajar. Dengan penerangan yang cukup, maka

(37)

mata anak akan lebih jelas dalam membaca buku dan mata anak tidak

terganggu, (4) ventilasi, dengan adanya ventilasi, maka sirkulasi udara

dalam ruangan belajar tidak lembab dan siswa dapat merasa nyaman

dalam belajar, (5) peralatan sekolah, merupakan kebutuhan pokok

yang harus dimiliki siswa dalam kegiatan belajar. Peralatan sekolah ini

bisa berwujud buku pelajaran, buku tulis, pulpen, pensil, karet

penghapus. Siswa yang memiliki peralatan sekolah yang lengkap akan

cenderung dapat berkonsentrasi dalam belajarnya karena alat-alat yang

dimilikinya dapat menunjang belajarnya, (6) media massa, merupakan

salah satu alat untuk menambah pengetahuan anak, terutama

pengetahuan umum selain dari mata pelajaran yang di dapat dari

sekolah. Yang dimaksud media massa yaitu seperti surat kabar dan

majalah, sedangkan media elektronik adalah televisi dan radio, (7)

buku bacaan, orangtua hendaknya perlu menyadari bahwa anak-anak

perlu disediakan buku-buku yang dapat menunjang kegiatan

belajarnya. Hal ini dikarenakan anak juga memerlukan suatu selingan

dalam belajar, karena anak merasa bosan apabila ia hanya mempelajari

buku pelajaran saja. Oleh sebab itu orang tua jangan merasa enggan

mengeluarkan uang untuk membelikan buku bacaan ringan kepada

anaknya, karena hal ini akan menambah semangat anak dalam belajar.

c. Faktor lingkungan fisik sekolah

Lingkungan fisik sekolah yang dimaksud adalah lingkungan

(38)

sekolah. Hal ini meliputi: penerangan (cahaya), suhu udara, warna,

suara, fasilitas kesehatan, lantai dan gedung. Dibawah ini akan

dijelaskan hal mengenai lingkungan fisik sekolah tersebut (The Liang

Gie, 1984:160): (1) Penerangan (cahaya), merupakan faktor yang

penting karena hampir tiap kegiatan di sekolah itu merupakan

pekerjaan melihat, seperti membaca dan menulis yang membutuhkan

penerangan yang baik. Cahaya penerangan yang cukup dan memancar

dengan tepat akan menambah efisiensi belajar siswa. Pada umumnya,

sekolah-sekolah di Indonesia mengandalkan penerangan cahaya

matahari. Dalam merangsang pencahayaan tata ruang kelas, hendaknya

cahaya jatuh diatas meja siswa dari arah kiri meja, sebaiknya jangan

diatur/disusun menghadap jendela karena akan menyebabkan kesilauan

pada siswa. (2) Suhu udara/ventilasi, yang paling penting adalah suhu

udara dan banyaknya uap air yang terkandung dalam udara tersebut.

Tubuh manusia secara terus menerus akan mengeluarkan panas agar

dapat hidup untuk dapat memancarkan panas, diperlukan udara yang

mempunyai suhu yang relatif rendah daripada suhu badan manusia.

Udara di Indonesia terlampau panas dan lembab sehingga orang tidak

dapat memancarkan panas dari tubuhnya dengan baik. Udara yang

panas membuat orang mudah mengantuk, cepat lelah dan kurang

bersemangat, (3) Warna, bersama dengan cahaya, warna merupakan

faktor yang tidak kalah penting untuk memperbesar efisiensi. Warna

(39)

memakai warna yang tepat pada dinding ruangan, akan memberikan

kegembiraan dan ketegangan belajar siswa terpelihara, (4) suara, suara

gaduh seringkali mengurangi efisiensi belajar siswa. Untuk mengatasi

hal tersebut, hendaknya dalam meletakkan alat-alat yang dapat

menimbulkan suara gaduh perlu diperhatikan dengan baik. Usaha yang

dapat dijalankan untuk menguasai hal ini dapat dilaksanakan dengan

memasang penyerap suara pada dinding ataun langit-langit, (5) fasilitas

kesehatan, kamar kecil, toilet dan sebangsanya harus disediakan untuk

para siswa, guru, karyawan serta dipeliharanya kebersihan. Dalam hal

ini yang perlu diperhatikan adalah kebersihan kamar kecil tidak bau,

jaraknya jangan terlalu jauh/dekat dengan ruang kelas, (6) lantai dan

tangga, lantai harus dijaga agar tidak mudah tergelincir, tangga diberi

pegangan untuk tangan dan bagian-bagian terbuka diberi pagar, (7)

sarana dan prasarana, meja, kursi dan alat-alat yang mendukung proses

pembelajaran harus diesediakan untuk keperluan belajar, (8) gedung,

bangunan menjadi sangat penting bagi pelaksanaan proses

pembelajaran. Jadi bangunan yang kurang memadai akan dapat

menjadi ancaman bagi para siswa, guru, dan karyawan.

3. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan salah satu ukuran bagi keberhasilan

seseorang dalam menyelesaikan sesuatu. Menurut Suryabrata

(40)

keterampilan yang telah dikembangkan dan dicapai oleh siswa pada

suatu mata pelajaran. Lazimnya prestasi belajar ditunjukkan dari nilai

tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar dalam

wujud angka-angka tersebut diperoleh dari hasil pengukuran

berdasarkan ulangan, ujian, dan tugas-tugas. Menurut pengalaman,

tinggi rendahnya prestasi belajar yang dicapai siswa dalam mengikuti

pelajaran di sekolah dinyatakan dalam nilai rapor. Jadi, prestasi

belajar merupakan hasil dari kegiatan belajar yang berupa nilai

tes/angka dan tercantum dalam rapor yang merupakan perumusan

terakhir yang diberikan guru mengenai kemajuan atau prestasi siswa

selama masa tertentu.

Sedangkan menurut Poerwadarminta (1976:766), prestasi

belajar adalah suatu hasil yang dicapai, dilakukan, dan kerjakan.

Sementara menurut Nawawi (1981:100), prestasi belajar adalah

tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di

sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil

tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.

Dari pendapat para ahli di atas, pengertian prestasi belajar

merupakan suatu kemampuan siswa dalam menguasai pengetahuan,

pemahaman, keterampilan, dan sikap yang diwujudkan dengan hasil

(41)

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Setiap aktifitas yang dilakukan oleh seseorang tentu ada

faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik yang cenderung mendorong

maupun yang menghambat. Demikian juga dialami belajar, faktor

yang mempengaruhi prestasi belajar siswa itu adalah sebagai berikut

(Ahmadi, 1998:72):

a. Faktor Internal

Internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor ini

dapat dibagi dalam beberapa bagian, yaitu: (1) Intelegensi,

berperan penting bagi prestasi belajar siswa, dalam arti sempit

intelegensi adalah kemampuan untuk mencapai prestasi di sekolah

yang didalamnya berpikir perasaan, (2) Minat, adalah

kecenderungan yang mantap dalam subyek untuk merasa tertarik

pada bidang tertentu. Siswa yang kurang berminat dalam pelajaran

tertentu akan menghambat dalam belajar, (3) Keadaan fisik dan

psikis, keadaan fisik menunjukkan pada tahap pertumbuhan,

kesehatan jasmani, keadaan alat-alat indera dan lain sebagainya.

Keadaan psikis menunjuk pada keadaan stabilitas/labilitas mental

siswa, karena fisik dan psikis yang sehat sangat berpengaruh positif

terhadap kegiatan belajar mengajar dan sebaliknya.

b. Faktor eksternal

Eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor ini

(42)

lingkungan keluarga turut mempengaruhi kemajuan hasil kerja,

bahkan mungkin dapat dikatakan menjadi faktor yang sangat

penting. Karena sebagian besar pada waktu belajar dilaksanakan di

rumah, keluarga kurang mendukung situasi belajar. Seperti

kericuhan keluarga, kurang perhatian orangtua, kurang

perlengkapan belajar akan mempengaruhi berhasil tidaknya belajar.

Lingkungan sekolah yang kondusif akan mendukung proses

kegiatan belajar mengajar, karena sekolah menjadi wahan yang

sangat dominan bagi pengaruh dan pembentukan sikap, perilaku,

dan prestasi seorang siswa, (2) Guru, sebagai tenaga berpendidikan

memiliki tugas menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar,

membimbing, melatih, mengelola, meneliti dan mengembangkan

serta memberikan pelajaran teknik karena itu setiap tugas guru

harus memiliki wewenang dan kemampuan profesional,

kepribadian dan kemasyarakatan, (3) Sumber-Sumber Belajar,

Salah satu faktor yang menunjang keberhasilan dalam proses

belajar adalah tersedianya sumber belajar yang memadai. Sumber

belajar itu dapat berupa media/alat bantu belajar serta bahan baku

penunjang. Alat bantu belajar merupakan semua alat yang dapat

digunakan untuk membantu siswa dalam melakukan perbuatan

belajar. Maka pelajaran akan lebih menarik, menjadi konkret,

mudah dipahami, hemat waktu dan tenaga serta hasil yang lebih

(43)

B. Kerangka Berpikir

1. Pengaruh disiplin belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa SMA

Santa Maria kelas XI

Hasil belajar atau prestasi belajar siswa baik itu memperoleh hasil

yang memuaskan atau kurang memuaskan dipengaruhi oleh beberapa

faktor, yaitu: disiplin belajar siswa, lingkungan fisik keluarga dan

lingkungan fisik sekolah. Maman Rachman (1999:168), menyatakan

disiplin sebagai upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau

masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap

peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul

dari dalam hatinya.

Sesuatu hal yang dapat dikatakan ketika seorang siswa melanggar

disiplin baik di dalam keluarga maupun di sekolah, maka pertumbuhan,

pemahaman, dan prestasi belajarnya akan terhambat. Terhambatnya

prestasi belajarnya tersebut disebabkan karena seorang siswa tidak terbiasa

dengan tata tertib, peraturan, serta norma yang berlaku di dalam keluarga

maupun di sekolah. Sebaliknya jika seorang siswa yang berusaha menata

dirinya terbiasa dengan hidup tertib, teratur, menaati peraturan dan norma

yang berlaku disekolah, seperti: a) disiplin siswa dalam masuk sekolah, b)

disiplin siswa dalam mengerjakan tugas, c) disiplin siswa dalam mengikuti

pelajaran di sekolah, dan 4) disiplin siswa dalam mentaati tata tertib di

sekolah (Slameto, 1997:27). maupun di rumah, seperti: a) tepat waktu

(44)

c) belajar secara teratur (Wijaya, 1996:18-19), potensi dan prestasinya

akan bertumbuh dan berkembang optimal. maka disiplin yang diterapkan

dengan baik di sekolah maupun di rumah akan menjadi faktor dominan

dalam mempengaruhi dan mengembangkan prestasi belajar siswa.

2. Pengaruh lingkungan fisik keluarga terhadap prestasi belajar siswa

SMA Santa Maria kelas XI

Pengaruh pertama dan utama bagi pertumbuhan dan perkembangan

seseorang adalah pengaruh keluarga. Keluarga sebagai lingkungan belajar

pertama mempunyai peranan dan pengaruh yang besar dalam menuntun

perkembangan anak untuk menjadi manusia dewasa.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:526), lingkungan

diartikan sebagai bulatan yang melingkari atau melingkungi, dapat

diartikan sebagai kawasan atau daerah yang termasuk di dalamnya.

Kemudian fisik diartikan sebagai jasmani atau badan, atau dapat diartikan

sesuatu yang nyata dan dapat dilihat (Kamus Besar Bahasa Indonesia,

1990:242). Berdasarkan pengertian tersebut maka lingkungan fisik dapat

diartikan sebagai kawasan atau daerah untuk melakukan sesuatu (kegiatan

belajar-mengajar) yang dapat dilihat atau nyata. Lingkungan fisik keluarga

yang dimaksud adalah lingkungan fisik yang behubungan langsung secara

fisik dengan para siswa di dalam keluarga, hal ini meliputi (Nurhalijah

Nasution, 1995): ruang belajar, meja dan kursi belajar, penerangan,

ventilasi, peralatan sekolah, media massa, dan buku bacaan. Kondisi

(45)

respons yang baik dari anak sehingga prestasinya belajar siswa menjadi

baik. Sebaliknya, jika lingkungan fisik keluarga tidak baik, kecenderungan

besar akan berdampak negatif bagi pertumbuhan dan perkembangan

prestasi belajar siswa.

3. Pengaruh lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa

SMA Santa Maria kelas XI.

Lingkungan sekolah juga mempunyai peran yang sangat penting

dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Keluarga tidak bisa hanya

mendidik anak di lingkungan keluarga saja. Karena anak membutuhkan

wadah untuk mengembangkan potensinya yaitu sekolah. Dengan adanya

sekolah, siswa akan lebih luas pengetahuannya. Walaupun tidak bisa lepas

dari dukungan keluarga. Sekolah dapat menciptakan suasana kondusif bagi

proses pendidikan asalkan manajemen sekolah dikembangkan dengan

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang baik.

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa lingkungan adalah bulatan

yang melingkari atau melingkungi, dapat diartikan sebagai kawasan atau

daerah yang termasuk di dalamnya (Kamus Besar Bahasa Indonesia,

1990:526) dan fisik diartikan sebagai jasmani atau badan, atau dapat

diartikan sesuatu yang nyata dan dapat dilihat (Kamus Besar Bahasa

Indonesia, 1990:242). Maka lingkungan fisik dapat diartikan sebagai

kawasan atau daerah untuk melakukan sesuatu (kegiatan belajar-mengajar)

yang dapat dilihat atau nyata. Lingkungan fisik sekolah yang dimaksud

(46)

para siswa di dalam sekolah, hal ini meliputi (The Liang Gie, 1984:160):

penerangan (cahaya), suhu udara, warna, suara, fasilitas kesehatan, lantai

dan gedung. Oleh karena itu, lingkungan fisik sekolah yang baik akan

mendukung perkembangan dan pertumbuhan prestasi belajar siswa,

sebaliknya jika lingkungan fisik sekolah kurang baik akan menghambat

perkembangan dan pertumbuhan prestasi belajar siswa.

4. Pengaruh disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga dan lingkungan

fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa SMA Santa Maria kelas

XI

Disiplin merupakan suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk

melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai ketaatan,

kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban baik di dalam keluarga

maupun di sekolah. Seperti yang dikemukakan oleh The Liang Gie

(1982:82) bahwa dalam usaha apapun juga keteraturan dan disiplin akan

tetap merupakan kunci untuk memperoleh hasil yang baik sehingga

disiplin belajar pada siswa di keluarga, meliputi: tepat waktu dalam

belajar, disiplin dalam mengerjakan tugas sekolah di rumah, dan belajar

secara teratur, maupun disiplin belajar pada siswa di sekolah, meliputi:

disiplin siswa dalam masuk sekolah, disiplin siswa dalam mengerjakan

tugas, disiplin siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah, dan disiplin

siswa dalam mentaati tata tertib di sekolah sangat diperlukan tingkat

(47)

mengajar karena kedisiplinan yang diterapkan di keluarga maupun di

sekolah menjadi faktor yang mempengaruhi prestasi belajar.

Kemudian diperkuat juga dengan pengaruh lingkungan fisik

keluarga yang berhubungan langsung secara fisik dengan siswa di

keluarga, seperti (Nurhalijah Nasution, 1995): ruang belajar, meja dan

kursi belajar, penerangan, ventilasi, peralatan sekolah, media massa, dan

buku bacaan. Maupun pengaruh lingkungan fisik sekolah yang

berhubungan langsung secara fisik dengan siswa di sekolah, seperti (The

Liang Gie, 1984:160): penerangan (cahaya), suhu udara, warna, suara,

fasilitas kesehatan, lantai dan gedung. Maka disiplin belajar, lingkungan

fisik keluarga, dan lingkungan fisik sekolah menjadi faktor-faktor yang

mendukung pertumbuhan dan perkembangan prestasi belajar siswa

C. Model Penelitian

Keterangan:

X1 = Disiplin belajar Y = Prestasi belajar siswa X2 = Lingkungan fisik keluarga

X3 = Lingkungan fisik sekolah

X1 

X2  Y

(48)

D. Hipotesis Penelitian

1. Ada pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa.

2. Ada pengaruh lingkungan fisik keluarga terhadap prestasi belajar siswa.

3. Ada pengaruh lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa.

4. Ada pengaruh disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga, dan lingkungan

(49)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Ditinjau dari rancangannya penelitian ini termasuk dalam penelitian

studi kasus. Penelitian studi kasus adalah penelitian dimana peneliti

menggambarkan subjek penelitian di dalam keseluruhan tingkah laku

(Arikunto, 1990:314). Penelitian ini mengambil objek tertentu sehingga

kesimpulan yang diambil berdasarkan penelitian tersebut hanya berlaku bagi

objek yang diteliti.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian: SMA Santa Maria Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian yang direncanakan sekitar bulan Mei 2011.

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek dan

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

(50)

populasi adalah seluruh siswa SMA Santa Maria Yogyakarta yang

berjumlah 287 siswa yang terdiri dari kelas X (104 siswa), XI IPA (18

siswa), XI BAHASA (23 siswa), XI IPS 1 (22 siswa), XI IPS (21 siswa),

dan kelas XII IPA (23 siswa), XII BAHASA (20 siswa), XII IPS1 (28

siswa), dan XII IPS 2 (28 siswa).

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah siswa

SMA Santa Maria Yogyakarta kelas XI sebanyak 80 siswa.

3. Teknik Penarikan Sampel

Penarikan sampel dilakukan berdasarkan teknik purposive

sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2007:122).

D. Variabel Penelitian dan Pengukuran

1. Variabel Penelitian

a. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variabel disiplin belajar,

lingkungan fisik keluarga, dan lingkungan fisik sekolah. 1) disiplin

belajar: a) disiplin belajar siswa di keluarga, yaitu tepat waktu dalam

belajar, disiplin dalam mengerjakan tugas sekolah di rumah, belajar

secara teratur, belajar secara mandiri, belajar secara kelompok; b)

(51)

sekolah, disiplin siswa dalam mengerjakan tugas, disiplin siswa

dalam mengikuti pelajaran di sekolah, disiplin siswa dalam mentaati

tata tertib di sekolah, disiplin siswa dalam mengerjakan tugas; 3)

lingkungan fisik keluarga, yaitu meja dan kursi belajar, peralatan

sekolah, buku bacaan, ruang belajar, penerangan, ventilasi, media

massa; dan 4) lingkungan fisik sekolah, yaitu fasilitas sekolah, yaitu

lantai, tangga, sarana dan prasarana, dan gedung, penerangan,

ventilasi, warna, suara, dan fasilitas kesehatan.

b. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah variabel prestasi belajar.

Variabel prestasi belajar siswa diukur berdasarkan nilai raport SMA

kelas XI.

2. Pengukuran Variabel

Variabel disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga, dan lingkungan fisik

[image:51.612.72.536.239.695.2]

sekolah diukur dengan menggunakan skala likert dengan 5 opsi.

Tabel 3.1

Pemberian Skor Disiplin Belajar

Alternatif Jawaban Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Netral Setuju Sangat Tidak Setuju Pernyataan Positif 5 4 3 2 1

Pernyataan Negatif 1 2 3 4 5

Tabel 3.2

Pemberian Skor Lingkungan Fisik Keluarga

Alternatif Jawaban Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Netral Setuju Sangat Tidak Setuju Pernyataan Positif 5 4 3 2 1

(52)
[image:52.612.68.536.106.634.2]

Tabel 3.3

Pemberian Skor Lingkungan Fisik Sekolah

Alternatif Jawaban Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Netral Setuju Sangat Tidak Setuju Pernyataan Positif 5 4 3 2 1

Pernyataan Negatif 1 2 3 4 5

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis Instrumen

a. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya (Prof. Dr. Sugiyono, 2007:199).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner tertutup yang

digunakan untuk mengumpulkan data mengenai disiplin belajar,

lingkungan fisik keluarga, dan lingkungan fisik sekolah.

b. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen ini bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang (Prof. Dr. Sugiyono, 2007:422). Teknik ini

digunakan untuk melengkapi data prestasi belajar.

2. Penyusunan kuesioner

Berikut ini disajikan kisi-kisi kuesioner dari disiplin belajar, lingkungan

fisik keluarga, dan lingkungan fisik sekolah dalam bentuk tabel.

(53)
[image:53.612.70.556.107.639.2]

Tabel 3.4 Operasional Variabel

Variabel penelitian

Dimensi Indikator No. item pertanyaan positif No. item pertanyaan negatif 1. Disiplin Belajar 1. mentaati peraturan 2. melaksanakan pekerjaan dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggungjawab 3. mentaati peraturan / tata tertib 4. melaksanakan pekerjaan dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggungjawab

1. tepat waktu dalam belajar 2. disiplin dalam mengerjakan tugas sekolah di rumah

1. belajar secara teratur

2. belajar secara mandiri 3. belajar secara

kelompok

1. disiplin siswa dalam masuk sekolah 2. disiplin siswa

dalam mengikuti pelajaran di sekolah

3. disiplin siswa dalam

mentaati tata tertib di sekolah

(54)

2. Lingkungan Fisik keluarga

1. fasilitas belajar

2. fasilitas pendukung

1. meja dan kursi belajar

2. peralatan sekolah 3. buku bacaan

1. ruang belajar 2. penerangan 3. ventilasi 4. media massa

45,46,47 49 50,51 53 56 57 62 48 52,54 55 58,59,60 61 3. Lingkungan

Fisik Sekolah

1. fasilitas belajar

2. fasilitas pendukung

1. lantai 2. tangga

3. sarana dan prasarana 4. gedung 1. penerangan 2. ventilasi 3. warna 4. suara 5. fasilitas kesehatan 65,66 67, 69 71,72,73 78 86,88,89 63,64 68 70,74 75,76,77 79,80,81 82,83 85 87

F. Pengujian Instrumen Penelitian

Pengujian instrumen dalam penelitian ini mencakup pengujian

validitas dan reliabilitas kuesioner.

1. Pengujian Validitas

Validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana data yang

ditampung pada suatu kuesioner akan mengukur apa yang ingin diukur

(Husein Umar, 2003:72). Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan dan bisa mengungkapkan data dari variabel

yang diteliti secara tepat. Untuk menguji validitas instrumen pada

penelitian ini menggunakan rumus Product Moment dari Pearson sebagai

(55)

Keterangan:

= koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y

N = jumlah subjek

= jumlah skor x

= jumlah skor y

= jumlah kuadrat skor x

= jumlah kuadrat skor y

= jumlah hasil perkalian skor x dan skor y

Untuk mengetahui validitas butir digunakan taraf signifikan 5%

artinya suatu butir pernyataan dikatakan valid jika koefisien korelasi yang

diperoleh lebih besar atau sama dengan koefisien korelasi dalam taraf

signifikansi 5%.

Pelaksanaan uji coba instrumen penelitian ini dilakukan pada siswa

kelas X SMK YPKK 1 Yogyakarta dengan jumlah responden 37 siswa.

Dari hasil uji coba tersebut diketahui derajat kebebasan sebesar 35 (37-2),

dengan harga kritik produk momen tabel (r tabel) sebsar 0,325 dengan

taraf signifikansi 5%. Adapun rangkuman hasil penelitin uji coba validitas

sebgai berikut:

Rangkuman Uji Validitas Disiplin Belajar

No Item rhitung rtabel Keterangan

(56)

6 0,415 0,325 Valid 7 0,518 0,325 Valid 8 0,365 0,325 Valid 9 0,480 0,325 Valid 10 0,355 0,325 Valid 11 0,577 0,325 Valid 12 0,397 0,325 Valid 13 0,410 0,325 Valid 14 0,650 0,325 Valid 15 0,349 0,325 Valid 16 0,586 0,325 Valid 17 0,694 0,325 Valid 18 0,349 0,325 Valid 19 0,347 0,325 Valid 20 0,520 0,325 Valid 21 0,341 0,325 Valid 22 0,759 0,325 Valid 23 0,690 0,325 Valid 24 0,419 0,325 Valid 25 0,555 0,325 Valid 26 0,602 0,325 Valid 27 0,575 0,325 Valid 28 0,549 0,325 Valid 29 0,670 0,325 Valid 30 0,567 0,325 Valid 31 0,342 0,325 Valid 32 0,598 0,325 Valid 33 0,642 0,325 Valid 34 0,531 0,325 Valid 35 0,480 0,325 Valid 36 0,703 0,325 Valid 37 0,461 0,325 Valid 38 0,337 0,325 Valid 39 0,843 0,325 Valid 40 0,756 0,325 Valid 41 0,530 0,325 Valid 42 0,801 0,325 Valid 43 0,732 0,325 Valid 44 0,598 0,325 Valid

Rangkuman Uji validitas Lingkungan Fisik Keluarga No Item rhitung rtabel Keterangan

(57)

4 0,492 0,325 Valid 5 0,471 0,325 Valid 6 0,353 0,325 Valid 7 0,591 0,325 Valid 8 0,347 0,325 Valid 9 0,490 0,325 Valid 10 0,504 0,325 Valid 11 0,477 0,325 Valid 12 0,342 0,325 Valid 13 0,698 0,325 Valid 14 0,523 0,325 Valid 15 0,570 0,325 Valid 16 0,335 0,325 Valid 17 0,341 0,325 Valid 18 0,356 0,325 Valid

Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Fisik Sekolah No Item rhitung rtabel Keterangan

(58)

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh

mana suatu suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur

digunakan berulangkali (Husein Umar, 2003:72). Pengujian reliabilitas

didasarkan pada perhitungan koefisien alpha dari Cronbach (Husein

Umar, 2003:90) yaitu sebagai berikut:

Keterangan:

= reliabilitas instrumen = banyak butir pertanyaan = varian total

= jumlah varian

Selanjutnya harga dikonsultasikan dengan harga kategori nilai r

dengan pedoman sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 1989:167):

0,800-1,00 = sangat tinggi 0,600-0,799 = tinggi 0,400-0,599 = cukup 0,200-0,399 = rendah

<0,200 = sangat rendah

Jika nilai alpha lebih dari 0,60, maka instrumen penelitian

dinyatakan reliabel. Sebaliknya jika nilai alpha kurang dari 0,60, maka

instrumen penelitian dinyatakan tidak reliabel. Pengujian validitas dan

reabilitas tersebut dilakukan dngan bantuan komputer program SPSS versi

12.0 dengan koefisien r tabel pada n = 37. Hasil pengujian reliabilitas

(59)

Rangkuman Hasil Uji Reabilitas Instrumen Penelitian

Variabel Nilai r hitung Nilai r tabel Status Disiplin Belajar 0,947 0,60 Andal Lingkungan Fisik

Keluarga

0,866 0,60 Andal

Lingkungan Fisik Sekolah

0,897 0,60 Andal

G. Teknik Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data

yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Prof. Dr.

Sugiyono, 2009: 207).

a. Deskriptif Responden

Untuk mendeskripsikan data responden, data disajikan berdasarkan

[image:59.612.69.540.102.653.2]

jurusan, jenis kelamin, jumlah, dan persentase responden.

Tabel 3.5

Deskriptif Responden

Jurusan Jenis kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki

Persentase Wanita Persentase

IPA - - 18 100 18 100

IPS - - 43 100 43 100

BAHASA - - 23 100 23 100

b. Deskriptif Data

Untuk mendeskripsikan keadaan disiplin belajar, lingkungan fisik

(60)

disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dengan ditentukan

persentasenya, kemudian diketahui nilai-nilai statistiknya (mean, median,

modus, standar devisiasi) dan dibuat interprestasi berdasarkan pedoman

[image:60.612.71.539.178.636.2]

penilaian patokan PAP II sebagai berikut:

Tabel 3.6

Standar Patokan Penilaian dengan PAP II

Skor Penilaian 81% - 100% Sangat Tinggi

66% - 80% Tinggi 56% - 65% Cukup 46% - 55% Kurang Dibawah 46% Sangat Kurang

2. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui gejala-gejala yang

diteliti apakah data berdistribusi normal ataukah tidak. Pengujian

normalitas dilakukan berdasarkan rumus One-Sample

Kolmogorov-Smirnov (Sugiyono, 1999:255) yaitu:

 

Keterangan:

D : Deviasi maksimum

  : Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan  

(61)

Jika nilai > nilai pada taraf signifikansi 5%, maka

distribusi data dikatakan normal. Sebaliknya, jika nilai < nilai

, maka distribusi data dikatakan tidak normal.

b. Uji Linieritas

Pengujian linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah

masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan

variabel terikatnya. Untuk uji linieritas ini digunakan rumus persamaan

regresi dengan menguji signifikansi nilai F. adapun rumus yang

digunakan untuk mencari nilai F adalah sebagai berikut (Sudjana,

1996:332):

   

Keterangan:

 

   

F : harga bilangan F untuk garis regresi S2TC : varian tuna cocok

S2e : varian kekeliruan

JK (TC) : jumlah kuadrat tuna cocok JK (E) : jumlah kuadrat kekeliruan

 

Berdasarkan hasil perhitungan, maka hipotesis model regresi

(62)

penyebut = (n-k). sebaliknya hipotesis model regresi linier diterima jika

F < F(1-α) (k-2n-k) pada dk pembilang = (k-2) dan dk penyebut (n-k).

3. Pengujian Hipotesis Penelitian

a. Rumusan hipotesis pertama

H0 : tidak ada pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar

H1 : ada pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar

b. Rumusan hipotesis kedua

H0 : tidak ada pengaruh lingkungan fisik keluarga terhadap prestasi

belajar

H2 : ada pengaruh lingkungan fisik keluarga terhadap prestasi belajar

c. Rumusan hipotesis ketiga

H0 : tidak ada pengaruh lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi

belajar

H3 : ada pengaruh lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar

Pengujian hipotesis pertama, kedua, dan ketiga digunakan rumus

Product Moment dari Pearson sebagai berikut (Suharsimi Arikunto,

2000:225):

   

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y N = jumlah sampel

ΣX = jumlah skor variabel X

ΣY = jumlah skor variabel Y

ΣX2 = jumlah kuadrat skor variabel X

Σy2 = jumlah kuadrat skor variabel Y

(63)

 

Selanjutnya untuk membuktikan hipotesis dapat diterima atau

tidak, maka dilakukan uji signifikansi dengan tingkat signifikansi 5%,

dengan bantuan komputer program SPSS 12.0

Pengujian hipotesis 4 disusun dengan langkah sebagai berikut:

d. Rumusan hipotesis keempat )

H0 : Tidak ada pengaruh disiplin belajar, lingkungan fisik

keluarga, dan lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar

siswa.

: Ada pengaruh disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga,

dan lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa.

Pengujian hipotesis keempat digunakan analisis regresi ganda. Model

regresi sebagai berikut:

   

Dalam analisis regresi ini digunakan alat bantu komputer dengan

[image:63.612.71.534.210.633.2]

program SPSS 12.0. Selanjutnya harga F hitung dibandingkan dengan

tabel pada taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan (db) adalah m

lawan N-m-1. kriteria pengambilan keputusan adalah apabila >

maka akan menunjukkan ada pengaruh variabel bebas secara

keseluruhan terhadap variabel terikat.  

 

(64)

BAB IV

GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. Sejarah Sekolah

Beralamat di Jalan Ireda No. 19 A Yo

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.3 Pemberian Skor Lingkungan Fisik Sekolah
Tabel 3.4 Operasional Variabel
Tabel 3.5 Deskriptif Responden
+7

Referensi

Dokumen terkait

“Pengaruh Lingkungan Keluarga, Lingkungan Sekolah, Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa SMA Kelas XI IPS SMA PGRI 1

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Pengaruh Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah Wonosobo Tahun

Lingkungan belajar dalam keluarga yang kurang mendukung yang berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Swasta Parulian 2 Medan Tahun

Adakah pengaruh Disiplin Belajar, Lingkungan Keluarga dan Lingkungan Sekolah secara bersama terhadap Prestasi Belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas VIII SMP

Masalah dalam penelitian ini adalah apakah disiplin dan lingkungan belajar memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas XI SMK Negeri

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif: 1) disiplin belajar terhadap prestasi belajar kelas XI akuntansi/administrasi perkantoran; 2) motivasi

dengan judul “Pengaruh Disiplin, Kesiapan Belajar dan Lingkungan Keluarga terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi (Survei pada Siswa kelas XI IPS

Terdapat pengaruh yang signifikan efikasi diri, lingkungan keluarga, disiplin belajar dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan kelas XI