• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PERUM BULOG SUBDIVRE PEMATANG SIANTAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PERUM BULOG SUBDIVRE PEMATANG SIANTAR"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUPAHAN PADA PERUM BULOG SUBDIVRE PEMATANG SIANTAR

OLEH

MICHAEL REHDAMENA S 132102006

PROGRAM STUDI D-III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2019

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Studi Diplolma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Adapun judul tugas akhir ini adalah “Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan Pada Perum Bulog SubDivre Pematangsiantar”.

Penulis menyadari dalam penyusunan tugas akhir ini tidak akan terwujud tanpa adanya bimbingan dari berbagai pihak yang telah begitu banyak membantu.

Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, S.E, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara atas dedikasinya demi kemajuan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

2. Ibu Mutia Ismail,SE.,M.M.,Ak.,CA., selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, dan Bapak Abdillah Arif Nasution, SE., M.Si.Ak, selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Nurzaima, MM, Ak selaku dosen pembimbing Tugas Akhir yang

telah meluangkan waktu, pikiran dan masukan-masukan yang sangat berarti

bagi penulis.

(4)

5. Kantor Pengadilan Militer Tinggi I Medan yang telah menerima penulis dengan baik untuk bisa magang. Semoga selalu diberi berkat oleh Tuhan Yang Maha Esa.

6. Kantor Perum Bulog Subdivre Kota Pematangsiantar yang telah menerima penulis dengan baik untuk melakukan riset guna memenuhi syarat membuat tugas akhir . Semoga tetap sukses selalu.

7. Teristimewa untuk Orang Tua saya tercinta, Terbit Sembiring (+) dan Murni Br Bangun yang telah membesarkan, mendidik dan memberikan kasih sayang, doa, dukungan, semangat, nasehat serta kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan magang ini dengan baik. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan kasih dan rahmat Nya kepada mereka.

Penulis,

(Michael Rehdamena S)

(5)

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

1. Tujuan penelitian ... 4

2. Manfaat penelitian ... 5

D. Rencana Penelitian ... 5

1. Jadwal survey/observasi ... 5

2. Rencana Isi ... 7

BAB II PERUM BULOG SUBDIVRE PEMATANGSIANTAR ... 9

A. Sejarah Kantor Perum Bulog SubDivre Pematangsiantar ... 9

1. Visi dan misi perusahaan ... 10

2. Tugas pokok dan fungsi ... 10

B. Logo Perum Bulog ... 12

1. Keterangan Umum ... 12

2. Makna ... 12

C. Job Description ... 14

1. Divisi Regional ... 14

2. Wakil Kepala Divisi Regional ... 15

3. Bidang Pengadaan ... 15

4. Bidang Operasional dan Pelayanan Publik ... 18

5. Bidang Komersial ... 20

(6)

10. Pusat Distribusi ... 29

11. Unit Pengolahan ... 30

D. Jenis Kegiatan ... 31

E. Kinerja Kegiatan Terkini ... 32

F. Rencana kegiatan ... 33

BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PERUM BULOG SUBDIVRE PEMATANGSIANTAR ... 35

A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 35

B. Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi ... 37

1. Fungsi sistem informasi akuntansi ... 37

2. Manfaat sistem informasi akuntansi ... 37

C. Pengertian Penggajian dan Pengupahan ... 38

D. Unsur- Unsur Gaji ... 41

1. Gaji Pokok ... 42

2. Tunjangan-Tunjangan ... 42

3. Pembulatan Gaji ... 43

4. Potongan-potongan ... 44

E. Prosedur Perhitungan Gaji ... 44

F. Prosedur Pembayaran Gaji ... 46

G. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Pegawai pada Perum Bulog SubDivre Pematangsiantar ... 46

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 51

A. Kesimpulan ... 51

B. Saran ... 52

(7)

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian...5

Tabel 3. 1 Perhitungan gaji oleh Perum Bulog SubDivre Pematangsiantar ... 45

(8)
(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Semakin pesatnya persaingan usaha, perkembangan ilmu pengetahuan, dan perkembangan yang luar biasa pada teknologi jelas akan membawa dampak bagi ilmu akuntansi. Akuntansi sebagai media informasi keuangan memegang peranan yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Salah satu perannya adalah sebagai alat berpikir dalam membuat perencanaan dan pengendalian perusahaan.Agar peran-perannya dapat berfungsi dengan baik, untuk itu sangat diperlukan informasi akuntansi yang relevan dan dapat di andalkan. Untuk dapat menghasilkan informasi yang memenuhi kualitas relevan dan dapat diandalkan di perlukan suatu sistem yang mengatur dan mengelola data akuntansi serta menghasilkan informasi akuntansi yang disebut sistem informasi akuntansi.

Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, setiap perusahaan sangat membutuhkan peranan Sumber Daya Manusia (SDM). Peranan SDM dalam hal ini adalah sebagai input penting yang biasa disebut pegawai atau karyawan.

Dalam hal ini mengandung pengertian orang-orang yang terlibat

langsung ataupun tidak langsung dalam kegiatan operasional. Semakin

berkembangnya suatu perusahaan maka akan memerlukan lebih banyak

karyawan. Untuk itu diperlukan konsentrasi khusus dalam menangani masalah

(10)

kepegawaian. Salah satu masalah kepegawaian yang sangat penting adalah menyangkut sistem pembayaran gaji dan upah karyawan. Pada pelaksanaan pembayaran gaji dan upah karyawan harus dilaksanakan secara profesional dengan maksud agar terciptanya hubungan timbal-balik yang baik antara perusahaan dengan karyawan perusahaan. Hal ini dimaksudkan agar dalam pelaksanaan hak dan kewajiban dapat dijalankan dengan selaras dan seimbang.

Masalah penggajian dan pengupahan merupakan masalah yang sangat penting karena gaji dan upah dapat memberikan sumber motivasi kepada pegawai atau karyawan untuk bekerja secara efektif dan efisien. Karena pada hakikatnya tenaga kerja akan lebih produktif, apabila tenaga kerja tersebut menerima gaji dan upah yang seimbang dengan kontribusinya terhadap perusahaan. Sebaliknya, apabila tenaga kerja tersebut merasa gaji dan upah yang diterima tidak sesuai maka tenaga kerja tersebut mengambil berbagai sikap antara lain mogok kerja, yang tentunya mempunyai dampak kerugian bagi instansi tersebut.

Tenaga kerja adalah faktor yang tidak pernah lepas dalam perusahaan.

Karena tenaga kerja sudah memberikan sumbangan kepada perusahaan sejak

awal dimulainya kegiatan perusahaan. Sumbangan tersebut diberikan bentuk

tenaga,pikiran, ide – ide yang kreatif, pengalaman maupun keahlian. Sebagai

imbalanatas apa yang mereka sumbangkan maka mereka berhak mendapatkan

balas jasaberupa gaji dan upah. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat

mengontrol danmemperhatikan kesejahteraan para tenaga kerja. Jika

(11)

kebutuhan tenaga kerjadipenuhi perusahaan dengan semestinya, yaitu dengan sistem gaji dan upah yang baik maka akan mendorong tenaga kerja itu bekerja dengan baik pula dan pastinya akan merangsang tenaga kerja untuk bekerja lebih baik. Sehingga hasil pekerjaannya akan lebih maksimal dan berkualitas.

Sejalan dengan itu maka tujuan perusahaan akan tercapai.

Banyak masalah yang sering timbul di perusahaan dan tidak jarang juga sering terjadi kecurangan dalam pembagian gaji dan upah apalagi jika jumlah karyawan dalam perusahaan itu cukup besar sehingga pengeluaran ataupun pembayaran gaji dan upah tersebut haruslah diawasi. Untuk itulah suatu perusahaan memerlukan sistem informasi akuntansi yang baik, termasuk dalam hal gaji dan upah. Dengan adanya sistem informasi akuntansi gaji dan upah tersebut diharapkan segala bentuk penyelewengan akan dapat dicegah sedini mungkin atau setidaknya dapat ditekan seminimal mungkin.

Begitu juga halnya pada Perum Bulog SubDivre Kota Pematangsiantar

menginginkan setiap karyawan yang bekerja pada perusahaan dapat

memberikan hal yang terbaik dan merasa nyaman selama berada ditempat

kerja. Mengingat gaji dan upah merupakan hal yang sensitif, maka sistem

akuntansi atas gaji dan upah sangat begitu penting, untuk menghindari akan

penyelewengan atau kecurangan dana sehingga dapat merugikan

perusahaan.Melihat begitu pentingnya suatu sistem akuntansi gaji dan upah

dalam kegiatan (aktivitas) suatu perusahaan, maka penulis tertarik membuat

Tugas Akhir ini dengan judul

(12)

“ SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN

PENGUPAHAN PADA PERUM BULOG SUBDIVRE

PEMATANGSIANTAR”

B. Rumusan Masalah

Sistem Informasi Akuntansi gaji dan upah sangatlah penting yaitu untuk menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan terhadap gaji dan upah yang dapat merugikan perusahaan. Adapun masalah pokok yang dirumuskan penulis adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan pada Perum Bulog Sub Divre Pematangsiantar ?

b. Apakah Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan pada Perum Bulog Sub Divre Pematangsiantar yang ditetapkan sudah berjalan dengan efektif dan efisien?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi akuntansi penggajian dan pengupahan pada Perum Bulog Sub Divre Pematangsiantar.

b. Untuk mengetahui apakah sistem informasi akuntansi gaji dan upah

yang diterapkan sudah efektif dan efesien.

(13)

2. Manfaat penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian yang dilakukan peneliti adalah : a. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang sistem informasi akuntansi atas penggajian dan pengupahan pada Perum Bulog Sub Divre Pematangsiantar dan salah satu syarat dalam menyelesaikan program Diploma III. b. Bagi Perum Bulog Sub Divre Pematangsiantar, dapat menjadi bahan bacaan dan masukan pada Perum Bulog Sub Divre Pematangsiantar sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijaksanaan dimasa yang akan datang.

c. Bagi peneliti berikutnya, untuk menyempurnakan penelitian pada topik yang sama agar hasil penelitian menjadi lebih baik pada masa yang akan datang

D. Rencana Penelitian

1. Jadwal survey/observasi

NO KETERANGAN

MARET 2019

APRIL 2019

JUNI 2019

JULI 2019

OKTOBER 2019

4 1 1 4 3 1

1 Pengajuan Judul

(14)

Penelitian dilakukan di Perum Bulog Sub Divre Pematangsiantar, yang beralamatkan Jalan Asahan Km 3,5 Pematangsiantar. Jadwal penelitian terdiri dari berbagai kegiatan yang di mulai dari persiapan untuk melaksanakan penelitian, pelaksanaan bimbingan untuk pengelolaan data, pelaporan bimbingan untuk penulisan tugas akhir, dan penyempurnaan tugas akhir. Jadwal penelitian yang di lakukan peneliti dijelaskan pada tabel di atas ini :

2 Penunjukan Dosen Pembimbing 3 Permohonan Izin

Riset

4 Pengumpulan Data

5 Penulisan Tugas Akhir

6 Bimbingan Tugas Akhir 7 Penyelesaian

Tugas Akhir

(15)

2. Rencana Isi

Rencana isi terdiri dari empat bab, masing – masing dibagi atas sub – sub bab sesuai kebutuhannya. Secara garis besar Rencana Isi adalah sebagai berikut.

Bab 1 : Pendahuluan

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat, dan rencana penulisan.

Bab II : Perum Bulog SubDivre Pematangsiantar

Dalam bab ini penulis menguraikan sejarah ringkas perum bulog sub divre kota Pematangsiantar,visi dan misi, logo,tugas pokok dan fungsi, struktur organisasi, uraian tugas (Job Description), jenis kegiatan, kinerja kegiatan terkini, rencana kegiatan.

Bab III : Sistem informasi akuntansi penggajian dan pengupahan ada Perum Bulog SubDivre Pematangsiantar

Dalam hal ini penulis menguraikan tentang pengertian sistem informasi

akuntansi, fungsi dan manfaat sistem informasi akuntansi, pengertian

penggajian dan pengupahan, unsur penggajian dan pengupahan, prosedur

pencatatan penggajian dan pengupahan, prosedur perhitungan penggajian

dan pengupahan, dan sisitem informasi akuntansi penggajian dan

pengupahan pada Perum Bulog Sub Divre Pematangsiantar.

(16)

Bab IV : Kesimpulan dan saran

Merupakan bagian akhir dari penyusunan tugas akhir yang terdiri dari

kesimpulan serta saran yang dihasilkan dari penelitian ini. Dilengkapi

dengan daftar pustaka sebagai referensi dari kesimpulan yang diperlukan

dalam penelitian

(17)

BAB II

PERUM BULOG SUBDIVRE PEMATANGSIANTAR

A. Sejarah Kantor Perum Bulog SubDivre Pematangsiantar

Melihat kondisi geografis Negara Indonesia yang terdiri dari kepulauan yang cukup besar maka untuk memaksimalkan kinerja perusahaan khususnya penumpukan stok beras nasional yang hampir 70% sumber pengadaannya dari Pulau Jawa, maka dipandang perlu untuk disebar di seluruh wilayah startegis Indonesia. Setelah Negara Indonesia mengalami reformasi pada tahun 1998, barulah disusun kembali mengenai tugas pokok dan fungsi Bulog dan ditetapkan pada tahun 2003 bahwasannya status bulog dari Lembaga Pemerintah Non Departemen menjadi Badan Usaha Milik Negara dengan bentuk Perusahaan Umum.

Untuk itu Depot Logistik yang berada di Seluruh Ibukota Provinsi berubah nama menjadi Divisi Regional. Maka dengan sendirinya Depot Logistik Sumatera Utara berubah nama menjadi Divisi Regional Sumatera Utara atau yang lebih popular disebut Perum Bulog Divre Sumut. Setelah itu Divre Sumut membagi wilayah kerjanya yang disebut sebagai Sub Divisi Regional. Divre Sumut membagi wilayah kerjanya menjadi 11 Subdivre.

Salah satunya adalah Perum Bulog SubDivre Pematangsiantar.

Perum Bulog SubDivre Pematangsiantar awal berdiri pada tahun 1978.

Yang sebelumnya bernama Sub Dolog (Sub Depot Logistik). Perum Bulog

SubDivre Pematangsiantar merupakan perpanjangan tangan dari Perum Bulog

(18)

Divre Sumatera Utara sebagai pelaksanan tugas khususnya diwilayah Pematangsiantar. Dimana tugasnya adalah melaksanakan kegiatan pelayan publik dan kegiatan perencanaan & pengembangan usaha khususnya di bidang perberasan.

Dimana untuk kegiatan di Kantor SubDivre Pematangsiantar memiliki wilayah kerja ssebagai berikut ;

1. Kab. Simalungun 2. Kab. Tapanuli Utara

3. Kota Pematang SiantarKab. Samosir 4. Kab. Humbang Hasundutan.

1. Visi dan misi perusahaan

Visi Perum Bulog adalah “Menjadi Perusahaan yang handal dalam mewujudkan pangan yang cukup, aman dan terjangkau bagi rakyat”, yang dituangkan dalam Misi Perusahaan “Memenuhi kebutuhan pangan pokok rakyat”.

2. Tugas pokok dan fungsi

Berdasarkan hukum pendirian Perum Bulog PP No. 7 Tahun 2003 disebutkan bahwa Tupoksi Perum Bulog dibagi atas 2 kategori, sebagai berikut;

1. Tugas Pelayanan Publik (Public Service Obligation) Adapun tugas pokok dan fungsi dalam bidang pelayanan publik, antara lain ;

a. Melakukan pengadaan Dalam Negeri sesuai ketentuan Harga

pembelianPemerintah (HPP) yang berlaku.

(19)

b. Menyalurkan atau mendistribusikan beras untuk rumah tangga miskin (Rastra Beras Sejahtera).

c. Mengelola cadangan beras pemerintah (CBP) dalam hal penanganan bencana alam, kerawanan pangan dan sekaligus menjaga stabilitas harga beras ditingkat konsumen (pasar).

2. Tugas Komersial (Trading) Sementara Tugas pokok dan fungsi Perum Bulog dalam bidang komersial antara lain :

a. Pengembangan industri beras dan turunnya (tepung, menir, katul dan sekam)

b. Pengembangan jasa logistic, jasa survey, jasa perawatan kualitas maupun optimalisasi asset untuk mendukung kegiatan pelayanan publik.

c. Ikut serta dalam sinergi BUMN di bidang pangan.

d. Perdagangan komoditi pangan dengan fokus pada beras, gula, jagung dan kedelai.

e. Pengembangan anak perusahaan di bidang industri, perdagangan dan jasa. Untuk proses pelaksanaan kegiatan perusahaan, Perum Bulog membagi tanggungjawab kerja berdasarkan wilayah cakupannya.

Dimana untuk seluruh Indonesia di koordinir oleh Kantor Pusat

sedangkan untuk masing-masing provinsi diberikan tanggungjawab kepada

Divisi Regional.

(20)

B. Logo Perum Bulog

Gambar 2. 1 Logo Perum Bulog

Sumber : Perum Bulog

Arti dari lambang tersebut adalah:

1. Keterangan Umum

Motto : Bersama Mewujudkan Kedaulatan Pangan Tata Warna : Warna kuning ke merah

2. Makna a. Bulog

Logo merupakan jati diri perusahaan dan diletakkan pada sudut kiri atas bagian kertas kop surat sesuai dengan Buku Standard Graphic

Manual.

b. Logo Matahari

Matahari dengan gradasi warna kuning ke merah menggambarkan Perum Bulog sebagai perusahaan yang menjadi sumber dari seluruh rangkaian kehidupan bangsa Indonesia yang beraneka ragam termasuk berbagai suku dan kultur di dalamnya.

Matahari juga mencerminkan adanya semangat perubahan dalam diri

Perum Bulog, untuk menjadi perusahaan yang lebih profesional,

transparan dan sehat.

(21)

c. Logo Type

Huruf / tipografi Bulog berwarna biru menjadi refleksi konkrit yang besarnya peranan Bulog dalam usaha mewujudkan kesejahteraan bangsa Indonesia. Sedangkan bentuk huruf / tipografi yang kokoh menggambarkan bentuk fisik Perum Bulog sebagai sebuah perusahaan yang solid dalam mengelola berbagai misinya (Pedoman Administrasi dan Kearsipan Perum Bulog:2007).

B. Struktur Organisasi

Gambar 2. 2 Struktur Organisasi

Sumber : Perum Bulog SubDivre Pematangsiantar

KEPALA SUB DIVRE

KASI GASAR, PENGADAAN &

PELAYANAN PUBLIK

STAFF

KASI ADMINISTRA SI & KEUANGAN

STAFF

KASI AKUNTANSI &

MANAJEMEN RESIKO

STAFF

KASI KOMERSIAL

STAFF

STAFF STAFF

KEPALA GUDANG GBB LUMBAN PEA

KEPALA GUDANG GBB NAGA PITA

(22)

C. Job Description

Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Umum (Perum) Bulog 1. Divisi Regional

a. Divisi Regional yang selanjutnya dalam Peraturan ini disebut Divre, merupakan unit organisasi yang berada di daerah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama

b. Divre dipimpin oleh seorang Kepala, yang selanjutnya dalam Peraturan ini disebut Kadivre.

Kadivre mempunyai tugas pokok melaksanakan kebijakan perusahaan dan menyelenggarakan kegiatan pengadaan, operasional dan pelayanan publik, komersial, pengelolaan administrasi dan keuangan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pengelolaan administrasi dan keuangan termasuk SOM, hukum, umum, sekretariat, humas, teknologi informasi, keuangan, akuntansi serta manajemen risiko dan kepatuhan, Kadivre melaksanakan koordinasi dengan Wakadivre.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kadivre mempunyai fungsi merencanakan, mengoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi pelaksanaan:

a. pengadaan gabah/beras dan pangan pokok lain b. operasional dan tugas pelayanan publik

c. usaha bisnis komersial

d. pengelolaan keuangan;pengelolaan SOM dan umum pembinaan

Subdivre, Gudang, Pusat Distribusi dan Unit Pengolahan.

(23)

2. Wakil Kepala Divisi Regional

a. Wakil Kepala Divisi Regional, yang selanjutnya dalam Peraturan ini disebut Wakadivre, adalah unsur pimpinan yang bertanggung jawab langsung kepada Kadivre.

b. Wakadivre mempunyai tugas pokok:

1) membantu Kadivre dalam menyelenggarakan tugas pokok dan fungsinya;

2) mengelola fungsi administrasi dan keuangan termasuk SDM, hukum, umum, sekretariat, humas, teknologi informasi, keuangan, akuntansi serta manajemen risiko dan kepatuhan;

3) mewakili Kadivre apabila berhalangan Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Wakadivre mempunyai fungsi membantu Kadivre dalam merencanakan, mengoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi pelaksanaan:

a. pengadaan gabah/beras dan pangan pokok lain;

b. operasional dan tugas pelayanan publik;

c. usaha bisnis komersial;

d. pengelolaan keuangan;

e. pengelolaan SDM dan umum.

3. Bidang Pengadaan

Kepala Bidang Pengadaan mempunyai tugas pokok melaksanakan

kegiatan analisis harga dan pasar, program kemitraan dan on farm,

pengadaan gabah, beras, dan pengadaan pangan pokok lain. Dalam

(24)

melaksanakan tugas pokok, Kepala Bidang Pengadaan mempunyai fungsi merencanakan, mengoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan:

a. analisis harga dan pasar;

b. program kemitraan dan onfarm;

c. pengadaan gabah/beras;

d. pengadaan pangan pokok lain.

Bidang Pengadaan terdiri dari:

a. Kepala Seksi Analisis Harga dan Pasar mempunyai tugas pokok melakukan pengamatan dan pengumpulan data harga, kondisi dan struktur pasar, tata niaga komoditas gabah, beras, dan pangan pokok lain serta melakukan market intelligence; penyiapan data meliputi perkiraan permintaan komoditas yang dibutuhkan pasar, pasokan komoditas, perencanaan jannqan dan penya!uran/penjualan;

penyediaan data statistik, rangkuman penyusunan rencana kerja Divre untuk mendukung kegiatan operasional dan komersial; serta memantau, mengevaluasi, dan melaporkan kegiatan analisis harga dan pasar ;

b. Kepala Seksi Kemitraan dan On Farm mempunyai tugas pokok

melakukan pendataan, seleksi, evaluasi, dan pembinaan mitra kerja

pengadaan; penyiapan rencana, penyediaan dan pengelolaan lahan

untuk kegiatan on farm (padi dan pangan pokok lain) baik secara

mandiri maupun dengan pola kerjasama kemitraan atau sinergi antar

(25)

badan usaha; serta memantau, mengevaluasi, dan melaporkan kegiatan kemitraan dan on farm.

c. Kepala Seksi Pengadaan Gabah/Beras mempunyai tugas pokok melakukan penyiapanprogram pengadaan gabah dan beras medium/premium serta perangkat pemeriksa kualitas di laboratorium pemeriksaan kualltas: penghitungan kebutuhan yang meliputi bahan pendukung (karung pembungkus, benang kuralon dan lainlain), UC pengadaan, biaya eksploitasi; penyiapan administrasi pengadaan seperti kontrak jual beli, dan dokumen lainnya; serta memantau, mengevaluasi, dan melaporkan kegiatan pengadaan gabah dan beras medium/premium hasil produksi dalam negeri.

d. Kepala Seksi Pengadaan Pangan Pokok Lain mempunyai tugas pokok

melakukan penyiapan program pengadaan pangan pokok lain meliputi

hasil pertanian Uagung, kedelai, cabai, bawang merah dan lainnya),

hasil industri (tepung terigu, minyak goreng, gula, dan lainnya) dan

hasil peternakan dan perikanan (daging sapi, daging ayam, ikan, dan

lainnya); penghitungan kebutuhan yang meliputi bahan pendukung

(karung pembungkus, benang kuralon dan lain-lain), UC pengadaan,

biaya eksploitasi; penyiapan administrasi pengadaan seperti kontrak

jual bell, dan dokumen lainnya; serta memantau, mengevaluasi, dan

melaporkan kegiatan pengadaan pangan pokok lain.

(26)

4. Bidang Operasional dan Pelayanan Publik

Kepala Bidang Operasional dan Pelayanan Publik mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan pengolahan, pengelolaan pergudangan, dan pemeliharaan sarana pengolahan, persediaan dan penyediaan angkutan, perawatan kualitas dan pengendalian mutu, serta penyaluran beras, pangan pokok lainnya, dan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) untuk pelayanan publik. Dalam melaksanakan tugas pokok, Kepala Bidang Operasional dan Pelayanan Publik mempunyai fungsi merencanakan, mengoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi pelaksanaan:

a. pengolahan;

b. pergudangan, persediaan dan angkutan;

c. perawatan dan pengendalian mutu;

Bidang Operasional dan Pelayanan Publik terdiri dari:

a. Kepala Seksi Pengolahan mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan rencana operasional, sarana dan prasarana, administrasi, biaya, dan bahan pendukung (kemasan, mesin jahit, benang kuralon) untuk kegiatan pengolahan gabah/beras dan pangan pokok lainnya;

standarisasi mutu/Good Manufacturing Practice (GMP) termasuk

penggilingan gabah dan mesin pengolahan lainnya; penjadwalan dan

pelaksanaan kegiatan pemeliharaan sarana pengolahan yang

dibutuhkan termasuk biayanya, serta memantau, mengevaluasi, dan

melaporkan kegiatan pengolahan.

(27)

b. Kepala Seksi Pergudangan, Persediaan, dan Angkutan mempunyai tugas pokok melakukanpengelolaan pergudangan meliputi kebutuhan kapasitas penyimpanan dan sarana gudang, biaya sewa gudang, biaya operasional dan biaya rawat ringan gudang (RwR); penerapan ISO dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja; administrasi persediaan meliputijumlah, posisi dan mutasi persediaan gabah, beras, dan pangan pokok lainnya; penyiapan pelaksanaan operasional dan administrasi angkutanmovenas, movereg, dan movelok danangkutan pangan pokok lainuntuk mendukung kegiatan pelayanan publik dan komersial;

sertamemantau, mengevaluasi, dan melaporkan kegiatan pengelolaan pergudangan, persediaan, dan angkutan.

c. Kepala Seksi Perawatan dan Pengendalian Mutu mempunyai tugas pokok melakukan operasional dan administrasi perawatan dan pengendalian mutu; penyiapan sarana dan prasarana perawatan kualitas; penghitungan dan pengajuan biayaperawatan kualitas;standarisasi mutu gabah, beras, dan pangan pokok lainnya termasuk sarana penunjangnya;pengendalian dokumen dan manajemen standarisasi mutu (ISO,SNI dan standarisasi lainnya)

d. Kepala Seksi Pelayanan Publik mempunyai tugas pokok melakukan operasional dan administrasi penyaluran beras kepada kelompok masyarakat berpendapatan rendah,kelembagaan pemerintah, dan CPP;

pengajuan kebutuhan biaya operasional, eksploitasi, sosialisasi dan

koordinasi dengan pihak lain; penghimpunan data dan penyelesaian

(28)

pengaduan masyarakat; administrasi dokumenpenagihan penyaluran beras; serta memantau, mengevaluasi, dan melaporkan kegiatan pelayanan publik.

5. Bidang Komersial

Kepala Bidang Komersial mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan pengembangan, pemasaran, pengendalian perdagangan, penjualan langsung, penjualan distributor dan toko binaan. Dalam melaksanakan tugas pokok, Kepala Bidang Komersial mempunyai fungsi merencanakan, mengoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi pelaksanaan:

a. pengembangan produk dan pemasaran;

b. pengendalian perdagangan;

c. penjualan langsung, penjualan distributor dan toko binaan;

d. supervisi unit bisnis.

Bidang Komersial terdiri dari:

a. Kepala Seksi Produk dan Pemasaran mempunyai tugas pokok melakukan analisis pengembangan produk perberasan, produk hasil pertanian dan industri sertaproduk hasil peternakan dan perikanan beserta turunannya sesuai permintaan pasar; pemantauan spesifikasi, kualitas, dan harga penjualan produk dan kemasannya; pemasaran dan promosi produk; kerjasama pemasaran dan promosi dengan pihak lain;

penghitungan dan pengajuan biaya promosi; evaluasi kepuasan dan

keluhan pelanggan; serta memantau, mengevaluasi, dan melaporkan

kegiatan produk dan pemasaran.

(29)

b. Kepala Seksi Pengendalian Perdagangan mempunyal tugas pokok melakukan perencanaan (forecasting) penjualan produk dan strategi penetapan harga penjualanbeserta keuntungan; pengendalian persediaan produk dagang, penempatan dan pengiriman produk dagang di/dari pusat distribusi (distribution center); distribusi produk antar tempat, modal, biaya penjualan, penagihan dan penerimaan hasil penjualan; penyiapan laporan manajemen Bidang Komersial; serta memantau, mengevaluasi, dan melaporkan kegiatan pengendalian perdagangan.

c. Kepala Seksi Penjualan mempunyai tugas pokok melakukan penjualan produk secara langsung kepada kelembagaan pemerintah dan non pemerintah, badan usaha milik negara, dan badan usaha lainnya termasuk hotel, restoran dan katering, badan usaha pemerintah, swasta dan badan usaha lainnya; penjualan produk secara tidak langsung melalui distributor dan jaringan toko binaan; administrasi biaya operasional dan hasil penjualan produk; serta memantau, mengevaluasi, dan melaporkan kegiatan penjualan.

6. Bidang Administrasi dan Keuangan

Kepala Bidang Administrasi dan Keuangan mempunyai tugas pokok

melaksanakan pengelolaan SOM dan hukum, sekretariat dan hubungan

masyarakat (humas), umum dan teknologi informasi, keuangan, akuntansi,

perpajakan, manajemen risiko dan kepatuhan. Dalam melaksanakan tugas

pokok, Kepala Bidang Administrasi dan Keuangan mempunyai fungsi

(30)

merencanakan, mengoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi pelaksanaan:

a. SDM dan hukum;

b. sekretariat dan humas;

c. umum dan teknologi informasi;

d. keuangan;

e. akuntansi dan manajemen risiko dan kepatuhan.

Bidang Administrasi dan Keuangan terdiri dari:

a. Kepala Seksi SDM dan Hukum mempunyai tugas pokok melakukan pengelolaan data dan sistem informasi SOM; pendataan kebutuhan dan pengembangan SOM; pengusulan rotasi, mutasi dan promosi karyawan; pengelolaan administrasi dan kesejahteraan karyawan;

penerapan K3LH; penyusunan dan penelaahan perjanjian/kontrak;

pelayanan konsultansi hukum; penanganan dan pemantauan penyelesaian klaim; serta memantau, mengevaluasi,dan melaporkan kegiatan pengelolaan SOM dan Hukum.

b. Kepala Seksi Sekretariat dan Humas mempunyai tugas pokok

melakukan pengelolaan surat menyurat, ekspedisi,dokumentasi, dan

arsip dokumen perusahaan; kegiatan protokoler; administrasi dan

perjalanan dinas; pengolahanberita dan informasi, menjalin

komunikasi dengan media massa, masyarakat dan pemangku

kepentingan (stakeholder) lainnya; pengelolaan Program Kemitraan

dan Bina Lingkungan (PKBL) dalam rangka meningkatkan citra baik

(31)

perusahaan; serta memantau, mengevaluasi, dan melaporkan kegiatan sekretariat dan humas.

c. Kepala Seksi Umum dan Teknologi lnformasi mempunyai tugas pokok melakukan pengelolaan kerumahtanggaan; pemeliharaan sarana dan prasarana (bangunan, kendaraan dan sarana lainnya) Divre; pengajuan usulan pengadaan sarana penyimpanan, sarana kantor, sarana lainnya, dan Replacement and Rehab (RR); inventarisasi dan administrasi aset tetap; pelayanan teknologi informasi, update data dan informasi pada website; pemantauan ketersediaan layanan, pemeliharaan sistem aplikasi dan infrastruktur teknologi informasi; serta memantau, mengevaluasi, dan melaporkan kegiatan umum danteknologi informasi.

d. Kepala Seksi Keuangan mempunyai tugas pokok melakukan administrasi dan verifikasi seluruh proses penerimaan dan pengeluaran transaksi keuangan, baik untuk kegiatan operasional maupun komersial; penyelesaian tagihan/piutang usaha; pengendalian dan realisasi anggaran; serta memantau, mengevaluasi, dan melaporkan kegiatan keuangan.

e. Kepala Seksi Akuntansi, Manajemen Risiko dan Kepatuhan

mempunyai tugas pokok melakukan pencatatan, pengecekan,

pengkoreksian dan pengarsipan seluruh transaksi keuangan; pencatatan

transaksi buku tambahan terhadap akun/kodering uang muka, piutang,

aset tetap, hutang dan lainnya; pengecekan,penghitungan,

(32)

pemungutan,penyetoran, pelaporan dan penyimpanan dokumen PPN, PPh, dan pajak lainnya; penyusunan laporan keuangan Divre;

pengelolaan dan penerapan manajemen risiko dan kepatuhan di Divre;

serta memantau, mengevaluasi, dan melaporkan kegiatan akuntansi, manajemen risiko dan kepatuhan.

7. Kepala Seksi

a. Kepala Seksi Gasar, Pengadaan dan Pelayanan Publik mempunyai tugas pokok melakukan pengamatan dan pengumpulan data harga dan pasar komoditas gabah, beras, dan pangan pokok lain serta melakukan

market intelligence; penyediaan data statistik untuk mendukung

kegiatan operasional dan komersial; pendataan,seleksi, evaluasi, dan pembinaan mitra kerja pengadaan; pengelolaan kegiatan kemitraan dan

on farm (padi dan pangan pokok lain); pengadaan gabah dan beras

medium/premium dan pangan pokok lain meliputi hasil pertanian

Uagung, kedelai, cabai, bawang merah dan lainnya), hasil industri

(tepung terigu, minyak goreng, gula, dan lainnya) dan hasil peternakan

dan perikanan (daging sapi, daging ayam, ikan, dan lainnya); serta

penyiapan perangkat pemeriksa kualitas di laboratorium pemeriksaan

kualitas, administrasi pengadaan; pengelolaan pergudangan; penyiapan

sarana dan prasarana pengolahan gabah, beras, dan pangan pokok

lainnya; administrasi dan operasional persediaan, perawatan,

pengendalian mutu, dan angkutan; administrasi dan operasional

penyaluran beras kepada kelompok masyarakat berpendapatan rendah,

(33)

kelembagaan pemerintah, dan CPP; serta memantau, mengevaluasi, dan melaporkan kegiatan Gasar, Pengadaan, dan Pelayanan Publik.

b. Kepala Seksi Komersial mempunyai tugas pokok melakukan pemasaran dan promosi produk, kerjasama pemasaran dan promosi dengan pihak lain; pengendalian persediaan produk dagang; penjualan produk secara langsung, penjualan produk secara tidak langsung;

administrasi biaya operasional dan hasil penjualan produk; serta memantau, mengevaluasi, dan melaporkan kegiatan komersial.

c. Kepala Seksi Administrasi dan Keuangan mempunyai tugas pokok melakukan pengelolaan data SOM; administrasi dan verifikasi seluruh proses penerimaan dan pengeluaran transaksi keuangan baik untuk kegiatan operasional maupun komersial; pengelolaan surat menyurat, arsip, dan perjalanan dinas; pengelolaan kerumahtanggaan;

pemeliharaan sarana dan prasarana (bangunan, kendaraan dan sarana lainnya); pengajuan usulan pengadaan sarana penyimpanan, sarana kantor, sarana lainnya, dan Replacement and Rehab (RR); inventarisasi dan administrasi aset tetap; serta memantau, mengevaluasi, dan melaporkan kegiatan administrasi dan keuangan.

d. Kepala Seksi Akuntansi, Manajemen Risiko dan Kepatuhan

mempunyai tugas pokok melakukan pencatatan, pengecekan,

pengkoreksian, dan pengarsipan seluruh transaksi keuangan dan buku

tambahan terhadap akun/kodering uang muka, piutang, aset tetap,

hutang dan lainnya; pengecekan, penghitungan,pemungutan,

(34)

penyetoran, pelaporan dan penyimpanan dokumen PPN, PPh, dan pajak lainnya; penyusunan laporan keuangan Subdivre; penerapan manajemen risiko dan kepatuhan di Subdivre; serta memantau, mengevaluasi, dan melaporkan kegiatan akuntansi, manajemen risiko dan kepatuhan.

8. Kantor Seksi Logistik

a. Kantor Seksi Logistik, yang selanjutnya dalam Peraturan ini disebut Kansilog, merupakan unit organisasi pada wilayah tertentu yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kadivre atau Kasubdivre sesuai dengan kedudukannya.

b. Kedudukan Kansilog sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan tersendiri dalam Keputusan Direksi.

c. Kansilog dipimpin oleh seorang Kepala, yang selanjutnya dalam Peraturan ini disebut Kakansilog. Kakansilog mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan pengadaan, operasional pelayanan publik, komersial, serta pengelolaan administrasi dan keuangan, di wilayah kerjanya.Dalam menyelenggarakan tugas pokok Kakansilog mempunyai fungsi merencanakan, mengoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi pelaksanaan:

a. pengadaan, operasional, pelayanan publik, dan komersial;

b. administrasi dan keuangan.

c. Susunan organisasi Kansilog terdiri dari :

(35)

1) Petugas Operasional mempunyai tugas pokok melakukan kegiatan pengadaan, operasional dan pelayanan publik, sertakomersial.

2) Petugas Administrasi dan Keuangan mempunyai tugas pokok melakukan kegiatan administrasi dan keuangan.

9. Gudang

a. Gudang Perum BULOG, yang selanjutnya dalam Peraturan ini disebut Gudang BULOG, adalah sarana yang dipergunakan untuk menyimpan barang komoditi Perum BULOG yang dalam pengelolaannya baik secara administratif maupun operasional dilakukan oleh Divre, Subdivre, atau Kansilog.

b. Gudang BULOG dipimpin oleh seorang Kepala, yang selanjutnya di dalam Peraturan ini disebut Kagud .

c. Kagud berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kadivre atau Kasubdivre atau Kakansilog sesuai kedudukannya. Kagud mempunyai tugas pokok melakukan pemasukan, penyimpanan, perawatan, dan pengeluaran barang komoditi Perum BULOG serta administrasi di lingkungan Gudang.

a. Tipologi Gudang BULOG terdiri dari 3 (tiga) tipe, yaitu : 1) Gudang BULOG Tipe A

2) Gudang BULOG Tipe B

3) Gudang BULOG Tipe C.

(36)

b. Perbedaan tipe Gudang BULOG sebagaimana dimaksud ini didasarkan kapasitas simpan gudang, yaitu:

1) Gudang BULOG Tipe A mempunyai kapasitas simpan >14.000 ton;

2) Gudang BULOG Tipe B mempunyai kapasitas simpan > 7.000 sampai dengan 14.000 ton;

3) Gudang BULOG Tipe C mempunyai kapasitas simpan s 7.000 ton.

c. Gudang BULOG Tipe A, terdiri dari:

1) Kepala;

2) Kerani, paling banyak 4 (empat) orang;

3) Juru Timbang, paling banyak 4 (empat) orang ; 4) Petugas Administrasi, sebanyak 1 (satu) orang d. Gudang BULOG Tipe B, terdiri dari :

1) Kepala;

2) Kerani, paling banyak 2 (dua) orang;

3) Juru Timbang, paling banyak 2 (dua) orang ; 4) Petugas Administrasi, sebanyak 1 (satu) orang.

e. Gudang BULOG Tipe C, terdiri dari:

1) Kerani mempunyai tugas melakukan urusan penyortiran dan

penyusunan barang komoditi Perum BULOG serta membantu

Kagud dalam urusan pemasukan, penyimpanan, perawatan, dan

pengeluaran barang komoditi Perum BULOG di Gudang.

(37)

2) Juru Timbang mempunyai tugas melakukan urusan penimbangan, pencatatan dan perhitungan masuk dan keluarnya barang komoditi Perum BULOG serta pengamatan dan pengujian ketepatan alat timbang dan membantu Kagud dalam urusan pemasukan, penyimpanan, perawatan, dan pengeluaran barang komoditi Perum BULOG di Gudang.

10. Pusat Distribusi

a. Pengelolaannya baik secara administratif maupun operasional dilakukan oleh Divre atau Subdivre.

b. Pusat Distribusi dipimpin oleh seorang Manajer yang selanjutnya di dalam Peraturan ini disebut Manajer Pusat Distribusi.

c. Manajer Pusat Distribusi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kadivre atau Kasubdivre sesuai kedudukannya. Kedudukan Pusat Distribusi sebagaimana ditetapkan tersendiri dalam Keputusan Direksi.

d. Susunan organisasi Pusat distribusi terdiri dari :

1) Manajer Pusat Distribusi mempunyai tugas pokok melakukan

pengelolaan pusat distribusi yang meliputi penerimaan,

penyimpanan, perawatan, pengeluaran dan pendistribusian produk

komersial, serta pengelolaan SOM, administrasi dan pelaporan

kegiatan pusat distribusi.

(38)

2) Petugas Persediaan mempunyai tugas pokok melakukan urusan penerimaan, penyimpanan, perawatan, dan pengeluaran produk komersial.

3) Pusat Distribusi Perum BULOG adalah sarana gudang yang khusus dipergunakan untuk menerima, menyimpan, merawat, dan melayani pengeluaran serta distribusi produk komersial yang dalam Petugas Distribusi mempunyai tugas pokok melakukan urusan pendistribusian produk komersial.

4) Petugas Administrasi mempunyai tugas pokok melakukan urusan administrasi dan pelaporan kegiatan pusat distribusi.

11. Unit Pengolahan

a. Unit Pengolahan adalah sarana yang dipergunakan untuk mengolah komoditi gabah/beras dan pangan pokok lainnya yang dalam pengelolaannya baik secara administratif maupun operasional dilakukan oleh Divre atau Subdivre.

b. Unit Pengolahan dipimpin oleh seorang Kepala, yang selanjutnya di dalam Peraturan ini disebut Kepala Unit Pengolahan.

c. Kepala Unit Pengolahan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kadivre atau Kasubdivre sesuai kedudukannya.

d. Kedudukan Unit Pengolahan sebagaimana ditetapkan tersendiri dalam Keputusan Direksi.

e. Susunan organisasi Unit Pengolahan terdiri dari:

(39)

1) Kepala Unit Pengolahan mempunyai tugas pokok melakukan pengelolaan dan pemeliharaan unit pengolahan, serta pengelolaan SDM, administrasi dan pelaporan kegiatan unit pengolahan.

2) Petugas Operasi mempunyai tugas pokok melakukan kegiatan operasional pengolahan dan pemeliharaan sarana pengolahan.\

3) Petugas Administrasi mempunyai tugas pokok melakukan urusan administrasi dan pelaporan kegiatan unit pengolahan.

D. Jenis Kegiatan

Perum BULOG Sub Divre Pematangsiantar memiliki dua jenis kegiatan utama sesuai dengan tupoksi Perum BULOG berdasarkan PP No.7 Tahun 2003 yaitu:

1. Kegiatan Pelayanan Publik (Public Service Obligation(PSO)) Beberapa Kegiatan yang telah dilaksanakan Perum BULOG Sub Divre Pematangsiantar adalah sebagai berikut:

a. Melaksanakan pengadaan Dalam Negeri sesuai ketentetuan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang berlaku. Tujuan utama kegiataan ini adalah untuk dapat membantu menjaga stabilitas harga gabah maupun beras di tingkat petani khususnya yang berada di wilayah kerja Sub Divre Pematangsiantar.

b. Melaksanakan pendistribusian Rastra (Beras Sejahtera) bagi

masyarakat yang berpendapatan rendah. Kegiatan ini dilaksanakan

dengan mendistribusikan beras langsung kepada Keluarga Penerima

(40)

Manfaat (KPM) setiap bulannya yang berada di 1 Kotamadya dan 5 Kabupaten yang termasuk dalam wilayah kerja Sub Divre Pematangsiantar.

c. Kegiataan yang terakhir adalah mengelola dan menjaga Cadangan Beras Pemerintah (CBP) khususnya kepada pemerintah daerah wilayah kerja Sub Divre Pematangsiantar 1 Kotamadya dan 5 Kabupaten yang dipergunakan pada saat kondisi yang sifatnya darurat seperti bencana alam dan kerawanan pangan. Cadangan Beras Pemerintah juga dipergunakan pihak pemerintah daerah pada kondisi situasional seperti menjaga kestabilan harga beras khususnya di tingkat konsumen (pasar).

2. Kegiatan Komersial (Trading) Kegiatan bidang komersial di Perum BULOG Sub Divre Pematangsiantar adalah mencakup peningkatan perdagangan komoditi pangan dengan fokus pada beberapa komoditi pangan seperti beras, minyak goring, gula, bawang merah, cabe merah dan daging. Tujuan utama kegiatan komersial ini adalah untuk pengembangan perusahaan khususnya Sub Divre Pematangsiantar di bidang perdagangan dan untuk menjaga kestabilan harga yang ada di beberapa pasar sekitar wilayah kerja Sub Divre Pematangsiantar.

E. Kinerja Kegiatan Terkini

Kinerja Kegiatan yang dilaksanakan Perum BULOG Sub Divre

Pematangsiantar baik kegiatan Pelayanan Publik dan Komersial sudah

(41)

berjalan sesuai dengan peraturan dan standar operasional yang diatur oleh Perum BULOG. Seluruh kegiatan yang terdapat di Sub Divre Pematangsiantar dapat berjalan dengan baik dan lancar dikarenakan Sub Divre Pematangsiantar dapat menjalin koordinasi, komunikasi dan kerja sama yang baik dengan pihak pemerintah daerah yang mencakup 6 Kabupaten/Kota. Hal lain yang mendukung kinerja Sub Divre Pematangsiantar adalah terjalinnya kerja sama dan komunikasi yang lancar dengan pihak luar seperti petani, gapoktan, penggilingan yang berada di wiayah kerja Sub Divre Pematangsiantar serta mitra-mitra kerja yang mendukung kinerja baik kegiatan pelayanan publik dan kegiatan komersia

F. Rencana kegiatan

Rencana kerja yang terdapat di Perum BULOG Sub Divre Pematangsiantar adalah:

1. Pelaksanaan pendistribusian beras sejahtera (rastra) yang merupakan beras subsidi pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) setiap alokasinya (bulan) secara tepat dan benar langsung ke daerah yang menjadi wilayah kerja Sub Divre Pematangsiantar yaitu Kotamadya Pematangsiantar, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Samosir, Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kabupaten Tapanuli Utara.

2. Melaksanakan penyerapan gabah dan beras baik beras keperluan

pelayanan public maupun beras keperluan komersial dengan harapan

membantu petani dalam menjaga kestabilan harga dan untuk membantu

(42)

pendistribusian hasil panen petani demi peningkatan taraf hidup dan pendapatan di pihak produsen.

3. Menjaga dan mengelola Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan menyalurkan dengan cepat dan tepat Cadangan Beras Pemerintah kepada daerah-daerah yang mengalami bencana alam dan kerawanan pangan.

4. Melaksanakan Operasi Pasar Murah (OPM) dengan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah yang mengalami gejolak/kenaikan harga pangan.

Operasi Pasar yang disebabkan kenaikan harga bahan-bahan pangan dengan tujuan menjaga kestabilan harga di tingkat konsumen (pasar).

5. Peningkatan penjualan komersial bahan pangan pokok Sub Divre

Pematangsiantar seperti beras, gula, minyak goring, bawang merah dan

cabe merah dengan peningkatan jumlah mitra kerja demi mendukung

kegiatan komersial tersebut.

(43)

BAB III

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PERUM BULOG SUBDIVRE PEMATANGSIANTAR

A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi adalah kecerdasan alat penyedia informasi dari bahasa tersebut. Akuntansi adalah proses identifikasi, pengumpulan, dan penyampaian data serta proses pengembangan, pengukuran dan komunikasi informasi. Berdasarkan definisi tersebut, akuntansi adalah sistem informasi karena SIA mengumpulkan,mencatat, menyimpan, memproses akuntansi dan data lain untuk menghasilkan informasi bagi pembuat keputusan.

Sistem informasi akuntansi juga berperan sebagai pengaman harta kekayaan perusahaan. Dengan adanya unsur-unsur pengendalian atau pengecekan dalam sistem akuntansi, berbagai kecurangan, penyimpangan, dan kesalahan, dapat di hindarkan atau dilacak sehingga dapat diperbaiki. Karena bentuk perusahaan beragam, sasaran sistem informasi akuntansijuga beragam, meskipun intinya tetap sama, yaitu menyajikan informasi.Suatu sistem informasi akuntansi selalu terbentuk dari:

1. Serangkaian formulir yang tercetak, seperti faktur, nota (voucher), cek,

dan laporan-laporan, yang dipergunakan untuk membangun sistem

akuntansi dan administrasi perkantoran, termasuk prosedur yang

merupakan dasar pembuatan ayat-ayat akuntansi.

(44)

2. Serangkaian buku, baik dalam bentuk fisik berupa kartu-kartu dan buku – buku dalam pengertian harfiah, maupun dalam bentuk format yang hanya terbaca oleh mesin. Buku-buku ini meliputi jurnal (journals, books of

original entry), maupun buku besar (ledger subsidiary ledger).

3. Serangkaian laporan atau pernyataan (statement), seperti misalnya neraca saldo, abstraksi buku besar, perhitungan rugi-laba, dan neraca.

4. Serangkaian kegiatan klerikal, termasuk operasi pengolahan data elektronik, yang harus dilaksanakan untuk mencatat berbagai informasi akuntansi pada formulir, buku, jurnal, dan buku besar, serta dalam penyusunan laporan dan surat pernyataan.

5. Penggunaan peralatan klerikal, khususnya komputer, mesin ketik, sarana komunikasi untuk mentransfer data, yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan sistem. Dari beberapa sumber, penulis menemukan ada banyak pengertian dari sistem informasi akuntansi, diantaranya adalah :

“Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan (integrasi) dari sub sistem/komponen baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan dan bekerja sama satu sama lain secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan”. Azhar Susanto(2008:72).

“Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir,catatan dan laporan

yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi

keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan

pengelolaan perusahaan”. Mulyadi (2008:3).

(45)

B. Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi 1. Fungsi sistem informasi akuntansi

a. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.

b. Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses

c. pengambilan keputusan.

d. Melakukan control secara tepat terhadap asset organisasi.

2. Manfaat sistem informasi akuntansi

a. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga perusahaan dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.

b. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan.

c. Meningkatkan efisiensi

d. Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan e. Meningkatkan sharing knowledge

f. Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan

Dapat ditarik kesimpulan bahwa SIA sangat penting untuk suatu perusahan.

Karena perusahan dapat melakukan proses operasi maupun

informasi dengan lebih efektif dan efisien karena adanya pengendalian

yang mengendalikan proses-proses tersebut sehingga hasil yang dicapai

dapat sesuai tujuan perusahaan.

(46)

C. Pengertian Penggajian dan Pengupahan

Penggajian dan Pengupahan memiliki kata dasar yakni “gaji” dan

“upah”. Pengertian antara gaji dan upah adalah sinonim, tetapi upah lebih banyak dipakai untuk para pekerja (buruh) yang di berikan setiap bulan atau kurang dari kurun waktu terebut dan sangat di pengaruhi oleh volume output yang di hasilkan oleh setiap individu. Sedangkan gaji biasanya merupakan kompensasi untuk para pegawai/karyawan yang diberikan setiap

bulan(bulanan) dalam jumlah pasti.

Gaji merupakan Jumlah total yang yang dibayarkan pegawai atas jasa- jasa yang mereka berikan selama satu periode tertentu. Administrasi penggajian adalah pekerjaan rutin dan merupakan salah satu bagian terpenting dalam manajemen perusahaan. Proses perhitungan gaji harus dapat dilakukan dengan cepat, tepat, dan akurat. Untuk dapat melakukan administrasi penggajian yang baik diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang komperhensif tentang administrasi penggajian.

Administrasi penggajian harus sesuai dengan hukum dan perundang- undangan yang berlaku seperti UU Tenaga Kerja, Perpajakan, Jamsostek, dan menunjang keberhasilan perusahaan. Untuk itu professional dalam bidang HRD/Payroll dituntut mampu melaksanakan proses administrasi penggajian mulai dari pemahaman terhadap konsep penggajian, proses perhitungan, dan pembuatan laporan penggajian.Definisi gaji menurut para ahli :

"

Gaji umumnya merpakan Pembayaran atas penyerahan jasa yang

dilakukan atas karyawan jasa yang mempunyai jenjang jabatan

(47)

manager dan dibayarkan secara tetap/perbulan."(Mulyadi, 2013:

373)

"Gaji merupakan bayaran yang dibayarkan perusahaan kepada karyawannya, baik para manajer, pegawai administrasi, dan pegawai penjualan," (Moch Tofik, 2010:2)

“Gaji adalah imbalan kepada pegawai yang diberikan atas tugas- tugas administrasi dan pimpinan yang jumlahnya biasanya tetap secara bulanan” (Soemarso 2009 : 307) Gaji adalah sebuah bentuk pembayaran atau sebuah hak yang diberikan oleh sebuah perusahaan atau instansi kepada pegawai.” (Mardi 2011 : 107)

Dari definisi diatas, meskipun berbeda-beda artinya tetapi mempunyai maksud yang sama. Dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan gaji adalah sesuatu yang diberikan kepada pihak karyawan sebagai pengganti atau jasa yang telah di serahkan kepada pihak lain dalam kurun waktu tertentu.

Upah adalah imbalan yang diberikan kepada buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik, jumlah pembayaran upah biasanya ditetapkan secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan. (G.Sugiyarso dan F Winarni 2007:95)

Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam

bentuk uang sebgai imbalan dari pengusaha/pemberi kerja kepda

pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayar menurut suatu perjanjian kerja,

kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan termasuk tunjangan bagi

(48)

pekerja/ buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan. (UU Tenaga Kerja No.13 Tahun 2000. Bab I ,Pasal 1, Ayat 30)

Dari kesimpulan diatas disimpulkan bahwa gaji adalah balas jasa bagi karyawan tetap yang diberikan oleh perusahaan yang masa kerjanya lebih panjang atau lebih lama. Sedangkan Upah adalah balas jasa yang di berikan kepada karyawan yang pembayarannya didasarkan oleh waktu kerja atau hasil kerja.Dengan demikian Upah yang di berikan setiap Karyawan bisa berubah dari satu periode ke periode lainnya tergantung pada jumlah hari kerja dan waktu, juga dengan hasil kerja masing-masing. Dari definisi diatas, meskipun berbeda-beda artinya tetapi mempunyai maksud yang sama. Dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan upah/gaji adalah sesuatu yang diberikan kepada pihak karyawan sebagai pengganti atau jasa yang telah di serahkan kepada pihak lain dalam kurun waktu tertentu. Dengan demikian, perbedann antara gaji dan upah adalah sebagai berikut:

1. Upah adalah balas jasa yang sifat pekerjaannya tidak tetap, sedangkan gaji di berikan kepada karyawan yang sifat tetap.

2. Upah diberikan dengan tarif/standard tertentu yang didasarkan pada

jumlah jam kerja atau jumlah unit produksi yang dihasilkan, dimana tarif

upah minimal telah ditetapkan oleh pemerintah, sedangkan gaji tidak

didasarkan pada jam kerja atau unit yang dihasilkan. Jadi balas jasa yang

di berikan dalam bentuk gaji selalu tetap, sedangkan upah dapat berubah

sesuai kemampuan kerja.

(49)

3. Istilah Upah biasanya di berikan kepada buruh, sedangkan gaji diberikan kepada pegawai/staff.

4. Dari segi waktu pembayaran, upah biasanya dibayarkan harian/mingguan, sedangkan gaji dibayarkan bulanan. Pengupahan merupakan salah satu bentuk kompensasi yang di berikan perusahaan kepada pekerja/karyawan.Gaji/Upah yang di berikan perusahaan kepada pekerja merupakan salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan pimpinan perusahaan.Gaji/Upah yang layak merupakan pendorong bagi karyawan agar lebih giat serta bertanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan yang di berikan kepadanya dalam rangka merealisasikan tujuan perusahaan.

D. Unsur- Unsur Gaji

Dalam suatu instansi pemerintah dapat berbagai macam unsur gaji yang keseluruhannya disebut biaya tenaga kerja. Yang dimaksud dengan unsur gaji pada ketentuan ini adalah bagian pendapatan dan penghasilan yang dimasukkan kedalam daftar gaji dan setiap bulannya akan dibayarkan.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian di bagian penjelasan menegaskan bahwa padadasarnya setiap pegawai negeri beserta keluarganya harus dapat hidup layak dari gajinya sehingga dengan demikian dapat memusatkan perhatian untuk melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya.

Dalam menentukan besarnya gaji diperhatikan kemampuan keuangan

negara, selain itu harus pula memperhatikan keadaan tempat di mana pegawai

(50)

negeri itu dipekerjakan. Rincian pembayaran gaji dimuat dalam sebuah daftar yang disebut dengan Daftar Gaji Induk/bulanan yang dikeluarkan oleh satuan kerja di mana pegawai tersebut gajinya dibayarkan. Adapun unsur-unsur Gaji pada Perum Bulog Sub Divre Pematangsiantar tertera dibawah ini :

1. Gaji Pokok

Gaji Pokok adalah landasan dasar dalam menghitung besarnya gaji seseorang pegawai yang besarnya tergantung pada golongan ruang penggajian yang ditetapkan untuk pangkat yang dimilikinya. Besarnya gaji pokok yang didapatkan oleh seluruh pegawai di setiap instansi adalah sama disesuaikan pada pangkat dan golongan. Gaji menjadi salah satu pendorong utama sebagian masyarakat ingin menjadi seorang pegawai.

2. Tunjangan-Tunjangan

Jenis – jenis Tunjangan Pegawai Negeri Sipil terdiri dari : a. Tunjangan Keluarga

Tunjangan Keluarga yang besarnya untuk Istri/Suami : 10 % dari gaji pokok, sedangkan anak 2 % dari gaji pokok dengan maksimal yang dapat diajukan 2 anak.

b. Tunjangan Beras

Yang dimaksud dengan tunjangan beras adalah tunjangan beras yang

diberikan kepada pegawai negeri dan anggota keluarganya dalam

bentuk natura (beras) dengan besaran sesuai ketentuan yang

berlaku.Besaran tunjangan beras kepada pegawai negeri diberikan

(51)

sebanyak 30 kg dan tunjangan beras bagi istri/suami sebnyak 20 Kg dan tunjangan beras bagi anak sebanyak 20 Kg.

c. Tunjangan Jabatan 1) Jabatan Struktural

Tunjangan jabatan structural adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai negeri yang berkedudukan sebagai pejabat struktural yang didasarkan pada jabatan eselon.

2) Tunjangan Jabatan

Fungsional Tunjangan ini juga bervariasi tergantung dari fungsi pekerjaan pegawai yang bersangkutan dalam meperlancar pelaksanaan tugas.

3) Tunjangan Pajak

Penghasilan Tunjangan yang diberikan kepada pegawai untuk memenuhi kewajiban perpajakan (PPh pasal 21) atas penghasilan kena pajak yang diterima pegawai.

3. Pembulatan Gaji

Untuk memudahkan penyelesaian administrasi pembayaran gaji pegawai, maka dalam perhitungan pembayaran gaji diadakan pembulatan.Angka pembulatan sebagai salah satu unsur perhitungan penghasilan bruto yang harus dicantumkan pada lajur yang telah tersedia dalam daftar gaji.

Angka pembulatan dicantumkan agar gaji yang diterima pegawai

jumlah bersihnya menjadi bulat dengan ketentuan sebagai berikut:

(52)

a. Unsur penghasilan diadakan pembulatan ke atas menjadi satuan rupiah (Rp 1,00);

b. Unsur potongan diadakan pembulatan ke bawah menjadi nol rupiah s(Rp 0,00); c. Jumlah akhir dibulatkan ke atas menjadi ratusan rupiah (Rp 100,00).

4. Potongan-potongan

Ada beberapa pemotongan pada daftar gaji pegawai Perum Bulog Subdivre Pematangsiantar yaitu terdiri dari :

a. Tabungan Perumahan adalah potongan yang dikenakan kepada pegawai negeri sipil untuk membiayai usaha-usaha peningkatan kesejahteraan pegawai negeri sipil dalam bidang perumahan yang besarannya diatur menurut perundangundangan yang berlaku.

b. PFK adalah besaran gaji yang dipotong oleh perusahaan sebagai potongan premi di hari tua yang akan dibayarkan setelah memasuki masa pensiun,

c. Jamsostek adalah besaran gaji yang dipotong oleh perusahaan sebagai premi/asuransi kesehatan dan masa tua pegawai.

E. Prosedur Perhitungan Gaji

Perusahaan maupun instansi pemerintah mempunyai dasar perhitungan

gaji sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh masing-masing

perusahaan maupun pemerintahan. Pada Perum Bulog Sub Divre

Pematangsiantar gaji pegawai dibayarkan setiap awal bulan. Jumlah gaji yang

(53)

diterima pegawai berbeda jumlahnya, karena dipengaruhi oleh tingkat jabatan dan golongan pegawai. Selain gaji pokok, pegawai juga menerima tunjangan lainnya.Total pendapatan pegawai dalam satu periode penggajian termasuk tunjangan-tunjangan dinamakan dengan pembayaran kotor (gross pay).

Jumlah ini akan dikurangi dengan potongan-potongan sehingga menghasilkan pembayaran bersih (net pay). Pembayaran bersih adalah jumlah yang diterima oleh pegawai. Prosedur perhitungan gaji pegawai pada Kantor Perum Bulog SubDivre Pematangsiantar adalah sebagai berikut :

PENDAPATAN BERSIH = GAJI POKOK + TUNJANGAN - POTONGAN

Tabel 3. 1

Perhitungan gaji oleh Perum Bulog SubDivre Pematangsiantar

Pendapatan :

Gaji Pokok Rp. Xxxx

Tunjangan Keluarga Rp. Xxxx

Tunjangan Beras Rp. Xxxx

Tunjangan Jabatan Rp. Xxxx

Pembulatan Gaji Rp. Xxxx

Jumlah Gaji Kotor Rp. Xxxx

Potongan :

Tabungan Perumahan Rp. Xxxx

Jamsostek Rp. Xxxx

(54)

PFK Rp. Xxxx

Jumlah Potongan () Rp. Xxxx

Total Gaji Bersih Rp. Xxxx

Sumber : Perum Bulog Subdivre Pematangsiantar

F. Prosedur Pembayaran Gaji

Prosedur Pembayaran Gaji Pegawai Perum Bulog SubDivre Pematangsiantar ada dua jenis,yakni :

1. Pembayaran seecara terpusat. Pembayaran gaji tersebut dilakukan Perum Bulog Pusat langsung melalui rekening bank pegawai. Pendropingan gaji setiap pegawai dilakukan dengan menggunakan Sistem Akuntansi gaji,yaitu Sistem Akuntansi Intern Perum Bulog untuk mengakses segala pasukan dan pengeluaran disetiap bulannya. Sistem Akuntansi Intern Perum Bulog tersebut adalah SIAB(Sistem akuntansi Bulog).

G. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Pegawai pada Perum Bulog SubDivre Pematangsiantar

Pemberian gaji dan upah pada pegawai adalah masalah yang sensitif

bagi setiap perusahaan, mulai darinproses penetapan gaji pegawai, pembagian

gaji kepada pegawai, kerugian, pemborosan dan kecurangan-kecurangan

lainnya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut suatu perusahaan

memerlukan sistem informasi akuntansi yang baik serta menyeluruh terhadap

segala aktivitas yang ada. Sistem informasi akuntansi penggajian dan

(55)

pengupahan merupakan rangkaian prosedur perhitungan dan pembayaran gaji dan upah secara menyeluruh bagi pegawai secara efisien dan efektif. Tentunya dengan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan yang baik perusahaan akan memotivasi semangat kerja pegawai yang produktif dan mempertahankan karyawan yang produktif, sehingga tujuan perusahaan untuk mencari laba tercapai dengan produktifitas kerja karyawan yang tinggi.Adanya sistem akuntansi yang memadai menjadikan akuntan perusahaan dapat menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkat manajemen. Sistem tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan.Untuk mengatasi adanya kesalah dan penyimpangan dalam perhitungan dan pembayaran gaji dan upah pada Perum Bulog SubDivre Pematangsiantar, maka perlu dibuat suatu sistem penggajian dan pengupahan. Sistem informasi akuntansi penggajian dan pengupahan juga dirancang oleh perusahaan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penggajian dan pengupahan pegawai sehingga mudah dipahami dan digunakan. Perum Bulog Subdivre Pematangsiantar menerapkan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan berdasarkan lingkup sistem gaji dan upah, yaitu :

1. Dokumen Dokumen yang Digunakan Pada Perum Bulog SubDivre

Pematangsiantar dokumen-dokumen yang digunakan adalah sebagai

berikut :

Referensi

Dokumen terkait

dan HADS, dapat diperoleh korelasi antara tingkat dependensi dengan tingkat ansietas dan depresi pasien pascastroke yang disajikan dalam tabel sebagai

Dua puluh dua karakter tersebut adalah diameter batang, panjang ruas, panjang daun, bangun daun, pangkal daun, ujung daun, panjang tangkai bunga, bentuk bunga,

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk Mengetahui spesies, angka infeksi, parousitas, dan kepadatan larva nyamuk Culex yang ditangkap di Desa Cisayong,

Faktor-faktor yang berhubungan dengan depresi pada pasien paska stroke di ruang rawat jalan rumah sakit stroke nasional (rssn) Bukittinggi tahun 2014.. Broomfield

Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan 03. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan

RPS Mata Kuliah Pengembangan Aplikasi Perangkat Lunak – Program Studi Sistem Informasi Halaman 15 dari 17 Rubrik penilaian ketepatan penggunaan instruksi program.

sumber daya yang dimiliki dalam mendukung operasional yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah dilakukan... PERENCANAAN

[r]