• Tidak ada hasil yang ditemukan

Etnobotani Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat Desa Keseneng Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Jawa Tengah.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Etnobotani Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat Desa Keseneng Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Jawa Tengah."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

   

iv   

ABSTRAK

Arum, Gumilang Pramesti Fitria. 2012. Etnobotani Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat Desa Keseneng Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Jawa Tengah. Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Dr. Ir. Amin Retnoningsih, M.Si dan Andin Irsadi, S. Pd, M.Si.

Etnobotani merupakan ilmu botani mengenai pemanfaatan tumbuh-tumbuhan dalam keperluan hidup sehari-hari. Pemanfaatan ini meliputi penggunaan sebagai bahan obat, sumber pangan, spiritual dan nilai budaya lainnya. Contoh masyarakat Indonesia yang masih memanfaatkan tumbuhan sebagai obat tradisional adalah Masyarakat Desa Keseneng Kec. Sumowono Kab. Semarang Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan menginventarisasi potensi pemanfaatan tumbuhan obat oleh Masyarakat Keseneng yang meliputi jenis tumbuhan obat, cara memperoleh tumbuhan obat, bagian tumbuhan yang digunakan dan cara penggunaannya, serta penyakit yang dapat disembuhkan,

Penelitian ini dikakukan dalam dua tahapan. Tahap pertama, penggalian potensi untuk mengetahui kelayakan Desa Keseneng sebagai tempat penelitian dengan wawancara terbuka. Tahap kedua berupa pengambilan data utama dan data penunjang yang dilakukan dengan wawancara semi terstruktur. Data utama meliputi data tumbuhan obat dan data penunjang berupa data informan. Selanjutnya adalah mengoleksi spesimen tumbuhan obat untuk herbarium.

Hasil penelitian mengungkap bahwa masyarakat Keseneng menggunakan 31 jenis tumbuhan obat dari 21 famili. Tumbuhan obat didapat dari hutan (15 jenis), pekarangan rumah (13 jenis), tepi jalan (5 jenis), tepi sawah (5 jenis), sawah (2 jenis) dan tepi sungai (1 jenis). Tumbuhan obat di desa Keseneng dapat mengobati 15 kelompok penyakit dengan bagian tumbuhan obat yang digunakan yaitu rimpang (7 jenis), semua bagian tumbuhan (3 jenis), batang (3 jenis), buah (7 jenis), daun (10 jenis), biji (1 jenis), getah (3 jenis) dan akar (2 jenis). Berdasarkan pengolahannya tumbuhan obat dibagi menjadi 4, yaitu dimanfaatkan dalam bentuk segar (18 jenis), direbus (13 jenis), dikeringkan (4 jenis) dan dilayukan/dibakar (2 jenis).

Kata kunci : Desa Keseneng; Etnobotani Tumbuhan Obat

 

 

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian peneliti berasumsi anggapan masyarakat terhadap kualitas pelayanan pada dinas kependudukan dan pencatatan sipil di Kota Subulussalam dalam

14 Setelah Setelah mempelajari mempelajari pokok bahasan ini pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa diharapkan mahasiswa mampu untuk mampu untuk memahami, memahami, b.

Renstra Diskoperindag Kabupaten Pemalang merupakan dokumen perencanaan periode 5 (lima) tahun, di dalamnya memuat visi, misi Kepala Daerah Terpilih sejalan dengan tujuan,

Alasan dipilihnya wilayah Karangasem sebagai lokasi penelitian berdasarkan pertimbangan bahwa adanya perkembangan usaha berskala mikro, kecil dan menengah (UMKM)

‛Saya merasa terbantu dengan adanya rescheduling ini, setidaknya angsuran saya menjadi lebih ringan dalam artian ada selisih antara angsuran awal saya dengan angsuran saya

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (I) Faktor penyebab sehingga terjadi penggunaan senjata api secara ilegal oleh masyarakat sipil di Kota Makassar ada tiga

GUGUSDEPAN KOTA PASURUAN 01.85 GUGUSDEPAN KOTA PASURUAN 01.85 GUGU DEPAN KOTA PASURUAN 01.86 GUGU DEPAN KOTA PASURUAN 01.86!. BERPANGKALAN PADA UPT SMK NEGERI 1 PASURUAN

Bandura (1997) menyebutkan ada empat cara untuk mengembangkan Self-efficacy: 1) mastery experience, keberhasilan yang seiring didapatkan akan meningkatkan