USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA “GEMA KALIBER”
GERAKAN MASYARAKAT CINTA KALI BERSIH
DI DESA PAGOTAN KECAMATAN GEGER, KABUPATEN MADIUN BIDANG KEGIATAN :
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Diusulkan oleh :
Anny Zahra Mahfudhoh (120141411502/ 2012) Dwi Komala Dewi (120721435439/ 2012) Reni Efita Sari (130141613950/2013)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG MALANG
2013
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR ISI i
RINGKASAN ii
BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2
1.4 Keluaran yang Diharapkan 2
1.5 Kegunaan yang akan diperoleh 2
BAB II : GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN 3
BAB III : METODE PELAKSANAAN 5
BAB IV : BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya 6
4.2 Jadwal Kegiatan 6 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
i
“GEMA KALIBER”
GERAKAN MASYARAKAT CINTA KALI BERSIH
DI DESA PAGOTAN KECAMATAN GEGER, KABUPATEN MADIUN
RINGKASAN
Seperti halnya sungai yang merupakan jalan air alami, kanal atau sungai buatan manusia juga memberikan banyak manfaat bagi manusia. Kerusakan ekosistem sungai saat ini membawa dampak negatif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar kawasan sungai. Hal ini menjadi permasalahan yang dialami masyarakat yang berada di sekitar kanal sepanjang satu kilometer yang mengalir dari Kecamatan Dagangan hingga Pabrik Gula Pagotan. Kanal peninggalan zaman kolonial Belanda tersebut digunakan untuk mencuci, mandi, dan aktifitas rumah tangga lain sejak puluhan tahun lalu. Aktivitas yang dilakukan masyarakat sekitar menyebabkan berbagai macam kerusakan lingkungan seperti pendangkalan kanal, berkurangnya populasi ikan di kanal, dan rusaknya ekosistem kanal yang ditandai dengan eutrofikasi (tumbuhnya tanaman yang menutupi permukaan sungai). Hal ini juga disebabkan masyarakat yang membuang sampah, termasuk limbah rumah tangga di kanal. Pendangkalan kanal menyebabkan banjir ketika turun hujan, serta menyebabkan sawah yang berada di selatan kanal tidak mendapatkan pengairan lagi dari kanal, sehingga para petani harus membuat sumur untuk pengairan sawah.
Permasalahan pencemaran sungai dan dampaknya bagi lingkungan, termasuk lemahnya kesadaran masyarakat sekitar untuk menjaga kebersihan dan keberlangsungan ekosistem sungai perlu dilakukan pemecahan. Pemecahan permasalahan ini salah satunya melalui pengadaan program GEMA KALIBER atau Gerakan Masyarakat Cinta Kali Bersih di Desa Pagotan, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun utamanya di kawasan sepanjang aliran kanal dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat Desa.
Program ini diharapkan dapat menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat sekitar akan kebersihan dan kepedulian terhadap lingkungan. Selain itu, gerakan ini diharapkan dapat mengembalikan fungsi kanal sebagai sumber irigasi sawah, mengembalikan ekosistem kanal seperti seharusnya, sehingga tercipta lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Kedepannya, diharapkan muncul sebuah masyarakat yang lebih sadar akan kebersihan dan mencintai lingkungan.
Selain itu, kanal yang kembali bersih dan dapat difungsikan secara lebih benar dan produktif dapat tercipta.
Gerakan Masyarakat Cinta Kali Bersih ini dilaksanakan melalui penyuluhan mengenai kesehatan lingkungan yang dilaksanakan dalam forum masyarakat seperti pengajian, yasinan, tahlilan, serta arisan RT. Gerakan ini juga akan dilaksanakan melalui penyuluhan di sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan non formal madrasah diniyah dan pesantren termasuk dengan diadakan berbagai lomba di sekolah dan lembaga pendidikan non formal serta antar Rukun Tetangga dengan tema lingkungan. Kegiatan tersebut dilaksanakan melalui proses koordinasi dengan elit lokal dan pihak Pabrik Gula Pagotan sebagai pihak terkait.
ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Sungai merupakan jalan air alami (wikipedia) yang memberikan banyak manfaat bagi manusia. Sayangnya kondisi sungai saat ini tidak lagi menguntungkan bagi manusia. Pencemaran sungai dari limbah rumah tangga, industri, dan limbah pertanian mematikan fungsi asal sungai. Sungai yang semula merupakan sumber air dan irigasi, berubah menjadi tempat sampah dan tempat MCK yang panjang. Pencemaran dari limbah industri dan pertanian juga menjadi penyebab rusaknya ekosistem sungai. Tumbuhnya tanaman di permukaan sungai, pendangkalan sungai, hingga berkurangnya jumlah biota air tawar yang ada di sungai merupakan indikator paling mudah untuk mendeteksi kerusakan yang terjadi pada ekosistem sungai.
Permasalahan tersebutlah yang kini menjadi permasalahan warga yang tinggal di sepanjang aliran kali kanal sepanjang satu kilometer yang mengalir dari Kecamatan Dagangan hingga Desa Pagotan, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun. Kanal selebar tiga meter yang membentang di sepanjang jalan bagian selatan Desa merupakan saluran irigasi yang dibuat oleh pemerintahan kolonial Belanda untuk menjadi sumber air dalam pengoperasian Pabrik Gula Pagotan.
Selain sebagai sumber air dari Pabrik Gula, kanal tersebut menjadi sumber irigasi bagi sawah yang memebentang di sisi selatan kanal. Pencemaran sungai seiring berjalannya waktu terakumulasi dan menyebabkan pendangkalan sungai hingga hilangnya biota yang hidup di habitat sungai. Permasalahan banjir juga muncul ketika terjadi hujan deras sehingga merendam rumah warga hingga radius 500 meter dari kanal. Pendangkalan yang terjadi hingga satu meter dari bibir tanggul ini juga menyebabkan sawah di selatan kanal tidak lagi mengambil sumber air dari sana, namun mulai membuat sumur sendiri untuk irigasi sawah. Untuk mengembalikan kondisi kanal seperti semula, maka dibutuhkan kesadaran warga untuk ikut menjaga kebersihan kanal dan mengubah pola penggunaan kanal dalam aktivitas rumah tangga.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Pencemaran dan Pendangkalan Kali Kanal menyebabkan banjir
2. Lemahnya kesadaran masyrakat dalam menjaga kebersihan kanal dimana masyarakat menggunakan kanal yang kotor dalam aktifitas rumah tangga dan membuang sampah dan limbah rumah tangga di sepanjang aliran kanal
1.3 Tujuan
1. Menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat akan kebersihan dan cinta lingkungan
2. Mengembalikan fungsi kanal dan ekosistem kanal 3. Menciptakan Lingkungan yang lebih bersih dan sehat 1.4 Keluaran yang Diharapkan
1. Masyarakat yang lebih sadar akan kebersihan dan mencintai lingkungan 2. Sungai yang kembali bersih dan dapat difungsikan sebagai irigasi sawah 1.5 Manfaat
1. Masyarakat di sekitar kanal dapat menjadi masyarakat yang sehat dan mencintai kebersihan, terhindar dari banjir dan dapat memanfaatkan kanal dengan semestinya.
2. Membantu pemerintah dalam program penataan lingkungan dan kesehatan menuju Madiun Sehat
3. Sebagai media pembelajaran dan pendidikan bagi mahasiswa dan masyarakat Desa dan sekitarnya
4. Mahasiswa mendapatkan pengalaman dalam hal pengabdian kepada masyarakat
2
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Desa Pagotan terletak sekitar 15 kilometer dari Kantor Pemerintahan Kabupaten Madiun. Sebuah desa kecil padat penduduk dengan 15 Rukun Tetangga (RT) dan berada di tepi jalur utama Madiun-Ponorogo, dimana jalur utama tersebut menjadi batas antara Desa Pagotan dengan Desa Jogodayuh dan Jatisari. Persawahan di sisi utara desa, menjadi batas dengan Desa Sangen, dan Jalan Pagotan-Dagangan menjadi batas dengan Desa Uteran dan Purworejo di sebelah selatan. Sementara sebelah timur Desa Pagotan merupakan kawasan perbatasan antara Kecamatan Geger dan Kecamatan Dagangan.
Penduduk Desa Pagotan memiliki mata pencaharian yang cukup beragam, yaitu pedagang, petani, pegawai pemerintahan, guru, pegawai pabrik, hingga asisten rumah tangga. Dalam hal pendidikan, dapat dikatakan Desa ini Desa sadar pendidikan. terdapat 2 Kelompok Bermain (Play Group), 2 Taman Kanak-Kanak, 1 Madrasah Ibtidaiyah, 2 Sekolah Dasar Negeri, 1 Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah. Selain sekolah formal seperti yang disebutkan, terdapat 2 Pondok Pesantren di Desa. Kegiatan keagamaan seperti pengajian dan kegiatan kerohanian rutin dilaksanakan di Desa ini oleh kelompok Majelis Ta’lim setiap minggunya. Hampir sebagian penduduk Desa bekerja di luar kawasan Desa, sehingga para warga terlihat sering berkumpul hanya saat diadakan acara rutin RT atau ketika diadakan acara kerohanian atau ketika berkumpul di masjid. Karang Taruna juga menjadi bagian dalam kegiatan Desa, namun seringkali terlihat saat kegiatan insidental atau sebagai tenaga pembantu pembayaran tagihan listrik dari rumah ke rumah setiap bulannya. Tingkat pendidikan yang cukup tinggi, mendorong penduduk Desa mudah untuk berkoordinasi, utamanya ketika terdapat event perlombaan antar Desa.
Apabila dilihat sepintas, Desa Pagotan tidak memiliki permasalahan lingkungan yang berarti, namun permasalahan ini akan sangat nampak ketika kita berjalan di sisi selatan Desa, utamanya di jalan sepanjang kanal. Kanal yang mengalir dari Kecamatan Dagangan hingga Pabrik Gula Pagotan ini telah digunakan untuk aktivitas sehari-hari warga semenjak zaman pendudukan Belanda. Kanal sepanjang satu kilometer dengan lebar tiga kilometer yang
3
mengalir di selatan desa ini, telah mengalami pendangkalan hingga kedalamannya hanya tersisa satu meter dari bibir tanggul. Tanaman seperti kangkung, enceng gondok, dan tanaman air lainnya juga tumbuh di permukaan tepian kanal.
Eutrofikasi (tumbuhnya tanaman yang menutupi permukaan air) yang terjadi utamanya berada di sisi sungai yang berbatasan langsung dengan persawahan.
Habitat ikan dan biota air tawar sudah lama berkurang bahkan nyaris hilang dari kanal ini. Kanal yang telah mengalami pendangkalan menyebabkan rumah penduduk sekitar tergenang banjir, bahkan dalam hujan dengan intensitas sedang sekalipun. Pembuatan tanggul telah dilakukan untuk mengurangi dampak luapan air sungai, namun hal ini tidak memeberikan banyak pengaruh dalam mengatasi banjir. Luapan kanal ketika hujan menggenangi jalan utama Desa, sehingga menghambat arus lalu lintas.
Masyarakat sekitar kanal memiliki kebiasaan untuk menggunakan kanal untuk aktivitas rumah tangga sejak lama. Sempitnya lahan rumah mendorong warga untuk membuang sampah di kanal karena dipandang lebih mudah dan murah. Adanya beberapa warung makanan yang di beberapa titik sepanjang kanal juga menambah volume sampah yang memenuhi kanal. Tidak hanya masyarakat sekitar, masyarakat yang tinggal cukup jauh dari kanal juga memiliki kebiasaan yang sama. Seluruh kebiasaan ini menyebabkan air kanal tak lagi jernih. Bahkan ketika musim kemarau, air kanal akan mengalami penurunan volume yang sangat drastis. Pihak Pabrik Gula yang dulunya menggunakan aliran kanal untuk pengoperasian mesin pabrik, sudah sejak lama tidak lagi mengandalkan aliran kanal karena volumenya tidak mencukupi. Pihak pabrik akhirnya membuat sumur bor yang dalamnya ratusan meter. Sumur ini pada akhirnya menimbulkan permasalahan baru dimana keberadaannya mengurangi volume air sumur masyarakat sekitar pabrik. Dari permasalahan yang seringkali dianggap remeh, yaitu membuang sampah di aliran kanal pada akhirnya menimbulkan permasalahan baru. Oleh karenanya, permasalahan terkait kanal ini perlu dilakukan penanganan. Diharapkan dengan adanya penanganan dan pengelolaan sampah dan sungai, masyarakat dapat lebih sadar akan kebersihan dan lebih mencintai lingkungan. Kedepanya diharapkan permasalahan yang muncul akibat kanal dapat teratasi dan kanal dapat difungsikan sebagaimana mestinya.
4
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Program Gema Kaliber dilaksanakan dengan metode partisipatif. Dalam metode ini diperlukan partisipasi aktif masyarakat dan campur tangan elit masyarakat. Burhan (2002, dalam burhan.staff.ipb.ac.id) menyatakan bahwa para praktisi harus mempunyai keterampilan dalam rangka menciptakan kemampuan- kemampuan internal masyarakat. Kemampuan tersebut, diantaranya :
1. Negosiasi ; keahlian meningkatkan kemampuan masyarakat dalam penawaran program, proyek dan kegiatan yang diusulkan masyarakat.
2. Pengambilan keputusan ; keahlian meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengambil keputusan secara demokratis, transparan dan memperhatikan akuntabilitas masyarakat.
3. Pelibatan berbagai pihak ditingkat lokal, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengidentifikasi unsur-unsur masyarakat yang berperan optimal dalam pembangunan.
Pelaksanaan program ini dimulai dari tahap koordinasi dengan pihak perangkat Desa Pagotan untuk menentukan sistematika penyampaian penyuluhan kepada masyarakat secara bertahap mengenai kesehatan dan kebersihan lingkungan. Penyuluhan dilakukan bertahap per-RT pada saat jadwal arisan RT atau waktu yang disepakati dengan pengurus RT. Kerjasama juga dilakukan dengan pihak Pabrik Gula Pagotan sebagai pihak terkait dalam hal penciptaan lingkungan bersih dan sehat bagi Desa Pagotan. Penyuluhan juga dilaksanakan di sekolah-sekolah mulai jenjang PAUD hingga SMA. Hal serupa juga akan dilaksanakan di Madrasah Diniyah dan Pondok Pesantren yang ada di Desa Pagotan.
Proses penyuluhan diikuti dengan pemasangan banner, dan pembagian brosur yang akan disebar di titik-titik strategis Desa, utamaya di sepanjang aliran kanal. Tahapan selanjutnya akan diadakan perlombaan daur ulang antar RT dan lomba untuk sekolah serta lembaga pendidikan non formal terkait lingkungan.
5
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Peralatan Penunjang 2.400.000
2. Bahan Habis Pakai 5.070.000
3. Perjalanan 3.240.000
4. Lain-lain (Administrasi) 1.700.000
Jumlah 12.410.000
Justifikasi anggaran terlampir
4.2 Jadwal Kegiatan
No. Jenis Kegiatan Bulan
1 2 3
1. Koordinasi dengan Perangkat Desa dan Elit Masyarakat 2. Koordinasi dengan Pihak
Pabrik Gula dan Sekolah dan Lembaga Non Formal
3. Koordinasi dengan Sekolah dan Lembaga Non Formal 4. Penyuluhan melalui kegiatan
Rukun Tetangga
5. Penyuluhan di Sekolah dan Lembaga Non Formal
6. Pemasangan Banner, Poster, Pembagian Brosur
7. Proses Pengadaan hingga Pelaksanaan Lomba antar RT dan lomba umum
8. Monitoring dan Evaluasi
6
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia. Wikipedia Indonesia. diakses tanggal 24 Oktober 2013 (http://id.wikipedia.org/wiki/Sungai)
Burhan. 2002. Teknik Pemberdayaan Masyarakat Secara Partisipatif. ipb.ac.id.
diakses tanggal 24 Oktober 2013
(http://burhan.staff.ipb.ac.id/files/2011/01/TEKNIK-PEMBERDAYAAN MASYARAKAT-SECARA-PARTISIPATIF.pdf )
Riyadi, Slamet. 2013. Mesin Pengolah Sampah Plastik. Berniaga.com. diakses tanggal 24 Oktober 2013
(http://www.berniaga.com/Mesin+pengolah+sampah+plastik- 13781004.htm)
Eswete.com. 2013. Cara Membuat Pupuk Kompos Sederhana. Diakses tanggal 25 Oktober 2013
(http://www.eswete.com/cara-membuat-pupuk.html)
Lampiran 2.
Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas Harga
Satuan (Rp) Total (Rp) Sewa LCD
Proyektor Penyuluhan 24 kali 100.000 2.400.000 SUB TOTAL (Rp) 2.400.000
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas Harga
Satuan (Rp) Total (Rp)
Kertas HVS Hand Out
Materi 1 rim 40.000 40.000
Tinta Printer Hand Out
Materi 2 buah 90.000 180.000
Banner 8x6 meter Banner Utama 3 buah 200.000 600.000 Banner 2x4 meter Banner
kawasan kanal 10 buah 100.000 1.000.000
Banner 6x4 meter
Banner Kawasan Strategis desa
15 buah 150.000 2.250.000
Brosur 1.000 lembar 1.000 1.000.000
SUB TOTAL (Rp) 5.070.000
3. Perjalanan
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas Harga
Satuan (Rp) Total (Rp) Perjalanan
Malang- Madiun
3 orang 12 kali 45.000 1.620.000
Perjalanan Madiun-
Malang
3 orang 12 kali 45.000 1.620.000
SUB TOTAL (Rp) 3.240.000
4. Lain-lain
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga Satuan
(Rp)
Keterangan
Hadiah
Lomba Throphy/ Piala 17 buah 100.000 1.700.000
SUB TOTAL (Rp) 1.700.000
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas N
o .
Nama/ NIM Program Studi
Bidang Ilmu Alokasi Waktu (Jam/
Minggu)
Uraian Tugas
1 Anny Zahra Mahfudhoh/
120141411502
PLS Pendidikan Sosial
Kemasyarakatan
12 jam Koordinator kegiatan, koordinasi dengan aparatur Desa, lembaga dan sekolah, pendamping dan pelaksana rangkaian program 2 Dwi Komala
Dewi/
120721435439
Pendidikan Geografi
Pendidikan Sosial dan Lingkungan Hidup
12 jam Sosialisasi kesehatan dan lingkungan, perancang isi materi penyuluhan, pendamping dan pelaksana rangkaian program 3 Reni Efita
Sari/
130141613950
PLS Pendidikan Sosial
Kemasyarakatan
12 jam Koordinator prasarana dan sarana,
pendamping dan
pelaksana
rangkaian
program
Lampiran 6. Teknologi yang Digunakan
Dalam Program Gerakan Masyarakat Cinta Kali Bersih yang diadakan di Desa Pagotan, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun ini akan dilakukan tahapan metode sebagai berikut :
1. Koordinasi
Koordinasi dilakukukan dengan melakukan pendekatan secara formal dan informal kepada pihak aparat desa, tokoh-tokoh masyarakat, pimpinan sekolah dan pesantren. Bentuk koordinasi berupa kerjasama dalam hal perizinan, proses penyampaian kepada masyarakat, serta dalam hal pelaksananaan rangkaian program. Koordinasi juga dilaksanakan dengan para Ketua RT dalam rangka memudahkan proses penyuluhan. Koordinasi juga dijalin dengan pihak Pabrik Gula Pagotan dalam hal perbaikan lingkungan utamanya kawasan kanal. Diharapkan pihak Pabrik Gula dapat memberikan sumbangsih dalam rangkaian program.
2. Penyuluhan
Penyuluhan dilaksanakan pada kegiatan rutin masyarakat semisal arisan RT.
Penyuluhan juga dilaksanakan di sekolah-sekolah dengan sasaran : PAUD Kartika Buwana, PAUD Dharma Wanita, RA Nawa Kartika, TK Dharma Wanita, SDN Pagotan 01, SDN Pagotan 02, MI Sailul Ulum, MTs Tri Bhakti, dan MA Tri Bhakti. Selain itu dilaksanakan penyuluhan di Ponpes Al Waidin dan Ponpes
3. Pemasangan Banner dan Penyebaran Brosur
Penyuluhan juga dilaksanakan melaui pemasangan Banner di tempat-tempat strategis Desa. Brosur disebarkan untuk memberikan informasi lebih kepada masyarakat mengenai kesadaran lingkungan.
4. Kegiatan Lomba
Kegiatan lomba dilaksanakan untuk lebih meningkatkan kepekaan dan kesadaran lingkungan masyarakat. lomba yang dilaksanakan berupa lomba mewarnai untuk PAUD, lomba menggambar untuk TK, lomba poster untuk SD/MI, lomba cerpen untuk MTs dan Madrasah Diniyah sederajat, lomba esai untuk MA dan Madrsah Diniyah/ Pondok Pesantren
Gambar, lomba produk daur ulang antar RT, danpenghargaan untuk RT ter-bersih dan paling ramah lingkungan.