• Tidak ada hasil yang ditemukan

Roystonea Regia Widiarti¹, Prodi Mbti². Universitas Telkom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Roystonea Regia Widiarti¹, Prodi Mbti². Universitas Telkom"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH NET PROFIT MARGIN, DEBT TO TOTAL ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN EARNING PER SHARE TERHADAP RETURN SAHAM

PERUSAHAAN SEKTOR TELEKOMUNIKASI DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2007-2009

Roystonea Regia Widiarti¹, Prodi Mbti² Universitas Telkom

Abstrak

Roystonea Regia Widiarti (2011). Analisis Pengaruh Net Profit Margin, Debt to Total Asset, Debt to Equity Ratio, dan Earning Per Share Terhadap Return Saham Perusahaan Sektor

Telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2009. Dibimbing oleh Dr. H. Riko

Hendrawan, ACP, CSPC, QIA. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh Debt to Total Asset (DTA), Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM), dan Earning Per Share (EPS) terhadap retun saham perusahaan sektor telekomunikasi yang listing di BEI pada tahun 2007-2009. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan terhadap return saham secara parsial maupun simultan. Rasio keuangan yang digunakan adalah DTA, DER, NPM, dan EPS.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji asumsi klasik dan analisis regresi linier berganda.

Populasi dalam penelitian ini adalah 6 perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan sampelnya adalah PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk, PT. Indosat,Tbk, PT Bakrie Telecom,Tbk dan PT XL AXIATA,Tbk. Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa dengan menggunakan model regresi berganda penelitian ini cukup layak, karena lolos dari empat pengujian terhadap asumsi klasik, yaitu uji normalitas,uji multikolinearitas, uji

heterokedastisitas dan uji autokorelasi. Namun secara simultan dan parsial rasio keuangan DTA, DER, NPM, dan EPS tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Kata kunci : Return Saham, Debt to Total Asset, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, dan Earning Per Share.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(2)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. adalah penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. Telkom menyediakan layanan InfoComm, telepon tidak bergerak kabel (fixed wireline) dan telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), layanan telepon seluler, data dan internet, serta jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaan.

Sampai dengan 31 Desember 2009, jumlah pelanggan Telkom telah tumbuh sebesar 21,20% atau menjadi 105,1 juta pelanggan. Telkom melayani 8,40 juta pelanggan telepon tidak bergerak kabel, 15,10 juta pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel, dan 81,60 juta pelanggan telepon seluler.

Sampai dengan 31 Desember 2009, sebagian besar dari saham biasa Telkom dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia dan sisanya dimiliki oleh pemegang saham publik. Harga saham Telkom di BEI pada akhir Desember 2009 adalah Rp 9.450 dengan nilai kapitalisasi pasar saham Telkom pada akhir tahun 2009 mencapai Rp 190.512 miliar atau 9,43% dari kapitalisasi pasar BEI.

1.1.2 PT. Indosat, Tbk

PT Indonesian Satellite Corporation Tbk. adalah sebuah perusahaan penyelenggara jasa telekomunikasi internasional di Indonesia. Saat ini, komposisi kepemilikan saham Indosat adalah: Publik (45,19%), ST Telemedia melalui Indonesia Communications Limited (40,37%), serta Pemerintah Republik Indonesia (14,44%), termasuk saham Seri A. Indosat juga

(3)

2

mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, Bursa Saham Singapura, serta Bursa Saham New York.

Indosat didirikan pada tahun 1967 sebagai Perusahaan Modal Asing, dan memulakan operasinya pada tahun 1969. Pada tahun 1980 Indosat menjadi Badan Usaha Milik Negara yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Pada tahun 1994 Indosat memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek Surabaya, dan New York Stock Exchange.

Pada akhir tahun 2002 Pemerintah Indonesia menjual 41,94% saham Indosat ke Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd.. Dengan demikian, Indosat kembali menjadi PMA. Pada bulan November 2003 Indosat mengakuisisi PT Satelindo, PT IM3, dan Bimagraha. Layanan seluler bagi Indosat merupakan jenis layanan yang memberikan penerimaan paling besar, yakni hingga mencapai 75% dari seluruh penerimaan pada tahun 2006.

1.1.3 PT. XL Axiata, Tbk

PT XL Axiata Tbk. ("XL") didirikan pada tanggal 8 Oktober 1989 dengan nama PT Grahametropolitan Lestari, bergerak di bidang perdagangan dan jasa umum. Pada tanggal 6 Oktober 1996, XL mulai beroperasi secara komersial dengan fokus cakupan area di Jakarta, Bandung dan Surabaya.

Bulan September 2005 XL menjadi perusahaan publik dan tercatat di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia). Kepemilikan saham XL saat ini mayoritas dipegang oleh Axiata Group Berhad (“Axiata”) melalui Indocel Holding Sdn Bhd (66,70%) dan Emirates Telecommunications Corporation (Etisalat) melalui Etisalat International Indonesia Ltd. (13,30%).

XL pada saat ini merupakan penyedia layanan telekomunikasi seluler dengan cakupan jaringan yang luas di seluruh wilayah Indonesia bagi pelanggan ritel dan menyediakan solusi bisnis bagi pelanggan korporat.

Layanan XL mencakup antara lain layanan suara, data dan layanan nilai

(4)

3

tambah lainnya (value added services). XL juga telah memperoleh Ijin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Tertutup, Ijin Penyelenggaraan Jasa Akses Internet (Internet Services Provider/ISP), Ijin Penyelenggaraan Jasa Internet Teleponi untuk Keperluan Publik (Voice over Internet Protocol/VoIP), dan Ijin Penyelenggaraan Jasa Interkoneksi Internet (“NAP”).

1.1.4 PT. Bakrie Telecom, Tbk

Perusahaan ini sebelumnya dikenal dengan nama PT Ratelindo, yang didirikan pada bulan Agustus 1993, sebagai anak perusahaan PT Bakrie &

Brothers,Tbk yang bergerak dalam bidang telekomunikasi di DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat berbasis Extended Time Division Multiple Access (ETDMA).

PT. Bakrie Telecom,Tbk (BEI: BTEL) adalah perusahaan operator telekomunikasi berbasis CDMA di Indonesia. Bakrie Telecom memiliki produk layanan dengan nama produk Esia serta Wifone. Pada tahun 2006, Bakrie Telecom telah go-public dengan mendaftarkan sahamnya dalam Bursa Efek Jakarta.

Pada 17 September 2007, pemerintah Indonesia memberikan lisensi atas jaringan tetapsambungan langsung internasional Indonesia kepada Bakrie Telecom. Sebagai bagian dari lisensi ini, Bakrie Telecom diharuskan membangun jaringan tetap untuk sambungan langsung internasional. Pada lima tahun pertama, Bakrie Telecom diharuskan membangun jaringan yang menghubungkan Batam, Singapura, dan Amerika Serikat. Jika target ini tidak terpenuhi, pemerintah akan mendenda Bakrie Telecom. Dirjen Pos dan Telekomunikasi Basuki Yusuf Iskandar memperkirakan Bakrie akan dapat mengkomersialisasi layanan ini dalam tiga tahun ke depan.

(5)

4 1.2 Latar Belakang

Bisnis Telekomunikasi merupakan salah satu bisnis yang memiliki profitabilitas tinggi. Dimana sumber keuangan terbesar dalam sektor ini adalah dari para investor. Hal ini menyebabkan perusahaan telekomunikasi harus dapat menjaga kesehatan keuangannya.

Salah satu cara yang ditempuh oleh perusahaan dalam sektor telekomunikasi untuk memenuhi kebutuhan dana adalah dengan menjual saham kepada masyarakat melalui pasar modal. Pasar modal dan industri sekuritas merupakan salah satu indikator untuk menilai perekonomian suatu negara berjalan baik atau tidak. Hal ini disebabkan perusahaan yang masuk ke pasar modal adalah perusahaan–perusahaan besar dan kredibel di negara yang bersangkutan, sehingga bila terjadi penurunan kinerja pasar modal bisa dikatakan telah terjadi pula penurunan kinerja di sektor riil (Sutrisno, 2001:53)

Pesatnya pertumbuhan industri telekomunikasi dewasa ini menjadi salah satu faktor pendorong para investor untuk berinvestasi di dalamnya.

Namun demikian dengan semakin ketatnya persaingan antar perusahaan dalam industri telekomunikasi mengharuskan para calon investor agar lebih selektif memilih investasi.

Ekspetasi dari para investor terhadap investasinya adalah memperoleh return (tingkat pengembalian) sebesar-besarnya dengan resiko tertentu.

Return tersebut dapat berupa capital gain ataupun dividen untuk investasi pada saham dan pendapatan bunga untuk investasi pada surat hutang. Return tersebut yang menjadi indikator untuk meningkatkan wealth para investor, termasuk di dalamnya para pemegang saham. Dividen merupakan salah satu bentuk peningkatan wealth pemegang saham (Suharli, 2005:99).

Perusahaan yang telah mencatat sahamnya di pasar modal harus mengeluarkan laporan keuangan setiap tahun yang memuat tentang informasi

(6)

5

kekayaan perusahaan, termasuk laporan keuntungan dan pembayaran deviden.

Selain itu, laporan keuangan mempunyai tujuan agar para investor mengetahui perkembangan dalam perusahaan sehingga investor mengetahui tindakan yang seharusnya diambil.

Melalui laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan, para calon investor dapat menjadikannya sebagai alat screening awal dalam memilih alternatif investasi. Laporan keuangan juga dapat dijadikan alat peramalan mengenai kinerja keuangan perusahaan di masa yang akan datang.

Analisis rasio keuangan sebagai instrumen analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu. Makna dan kegunaan rasio keuangan dalam praktik bisnis pada kenyataannya bersifat subyektif, bergantung pada untuk apa suatu analisis dilakukan dalam konteks apa analisis tersebut diaplikasikan (Jogiyanto, 2000:72).

Analisis rasio digunakan untuk membandingkan risk dan return perusahaan yang berbeda sehingga dapat membantu investor dan kreditor selaku stakeholders utama membuat keputusan investasi dan pemberian kredit secara tepat (Usman Sastradipraja 2007 : 14). Investor merupakan pihak yang akan sangat memperhatikan kekuatan perusahaan menghasilkan laba dalam jangka panjang. Investor akan menerima return setelah seluruh klaim suplier dan kreditur terpenuhi sehingga analisis bagi investor memerlukan analisis yang bersifat mendalam.

Menurut Thomson (1991) dalam melakukan analisis terhadap rasio- rasio selain membutuhkan laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan, penganalisis juga perlu memperhatikan hal-hal lain yang berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan, seperti perkembangan ekonomi,

(7)

6

unemployment rate, rata-rata kegagalan bisnis, perkembangan pendapatan tiap-tiap individu, dan lain-lain.

Dengan analisis rasio keuangan ini dapat diketahui kekuatan dan kelemahan perusahaan di bidang keuangan. Analisis rasio keuangan dapat juga dipakai sebagai sistem peringatan awal (early warning system) terhadap kemunduran kondisi keuangan perusahaan yang mengakibatkan tidak akan memberikan kepastian mengenai perusahaan khususnya untuk perusahaan yang go public.

Berdasarkan pemaparan tersebut maka penelitian ini penulis beri judul

“Analisis Pengaruh Net Profit Margin, Debt to Total Asset, Debt to Equity Ratio, dan Earning Per Share Terhadap Return Saham Perusahaan Sektor Telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2009”.

1.3 Perumusan Masalah

1. Apakah ada pengaruh secara simultan antara debt to total assets (DTA), debt to equity ratio (DER), net profit margin (NPM), dan earning per share (EPS) terhadap retun saham?

2. Apakah ada pengaruh secara parsial antara debt to total assets (DTA), debt to equity ratio (DER), net profit margin (NPM), dan earning per share (EPS) terhadap retun saham?

1.4 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui ada tidaknya pengaruh debt to total assets (DTA), debt to equity ratio (DER), net profit margin (NPM), dan earning pershare (EPS) secara simultan terhadap return saham perusahaan di sektor telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia.

2. Mengetahui ada tidaknya pengaruh debt to total assets (DTA), debt to equity ratio (DER), net profit margin (NPM), dan earning

(8)

7

per share (EPS) secara parsial terhadap return saham perusahaan di sektor telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia.

1.5 Kegunaan Penelitian

Melalui Penelitian ini, maka penulis mengharapkan dapat memberi manfaat yang berguna bagi berbagai pihak, yaitu :

1. Bagi Calon Investor

Dapat melakukan analisis saham yang akan diperjual-belikan di pasar modal melalui analisis faktor-faktor yang mempengaruhi total return saham, sehingga investor dapat melakukan portofolio investasinya secara bijaksana.

2. Bagi Akademis

Untuk memberikan sumbangan pikiran terhadap pengembangan ilmu pengetahuan ekonomi mengenai analisis pengarus rasio keuangan terhadap return. Dan dapat digunakan sebagai dasar perluasan penelitian terutama yang berhubungan dengan faktor- faktor fundamental lainnya yang dikaitkan dengan total return saham oleh penelitian selanjutnya.

3. Bagi Penulis

Dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang didapatkan di bangku perkuliahan juga menambah wawasan mengenai rasio keuangan serta pengaruhnya terhadap return saham.

(9)

8 1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam proposal penelitian ini disusun sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Membahas gambaran umum objek penelitian, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori

Membahas mengenai berbagai topik yang relevan dengan penelitian ini, yaitu rangkuman teori yang berkaitan, review penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, pengembangan hipotesis dan ruang lingkup penelitian.

BAB III Metodologi Penelitian

Membahas mengenai jenis penelitian, variabel operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(10)

60 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian dan analisa dalam penelitian ini, dapat diambil kesimpulan berupa :

1. Variabel Net Profit Margin (NPM), Debt to Total Asset (DTA), Debt to Equity Ratio (DER), dan Earning per Share (EPS) tidak berpengaruh secara simultan terhadap perubahan return saham.

Hasil ini berbeda dengan hasil penelitian Tika Maya Pribawanti yang menyatakan bahwa NPM, DTA, DER dan EPS secara simultan berpengaruh terhadap return saham.

2. Secara parsial variabel NPM, DTA, DER, dan EPS tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Tidak terdapatnya pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel bebas terhadap return saham ini ditunjukkan oleh angka signifikansinya yang sebesar dengan koefisien determinasi parsial sebesar 0,726; 0,650; 0,258; dan 0,220. Hasil ini berbeda dengan hasil penellitian sebelumnya yang dulakukan oleh Tika Maya Pribawanti yang menyatakan bahwa secara parsial NPM, DTA, DER, dan EPS berpengaruh terhadap return saham.

3. Sebagian besar investor di Indonesia melakukan analisis teknikal yang hanya memperhatikan trend dari harga saham yang diamati pada kurun waktu tertentu tanpa memperhatikan kondisi financial perusahaan.

(11)

61 5.2 Saran

Adapun saran yang dapat peneliti berikan adalah :

1. Bagi investor, tidak seluruh rasio keuangan dapat dijadikan parameter yang baik untuk memprediksi perubahan return saham.

Investor juga harus mempertimbangkan faktor di luar kebijakan perusahaan seperti kondisi pasar serta faktor-faktor eksternal lain

karena hal ini dapat mempengaruhi keuntungan yang diperoleh dalam berinvestasi.

2. Seorang investor tidak hanya perlu meperhatikan trend harga saham saja, namun investor juga perlu analisis lebih lanjut yaitu dengan memperhatikan rasio keuangan perusahaan yang akan menjadi tujuan investasinya.

3. Bagi peneliti berikutnya diharapkan melakukan penelitian lebih lanjut dengan menambahkan tahun pengamatan, menggunakan atau menambahkan rasio keuangan lain yang belum dimasukkan dalam penelitian ini.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Ang, Robert. (1997). Buku pintar : Pasar Modal Indonesia. Mediasoft Indonesia.

Arikunto, Suharsimi, Prof, Dr. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi V). Jakarta : Rineka Cipta.

Cooper, Donal R. and Emory, C. William. (2000). Metode Penelitian Bisnis.

Alih Bahasa. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Kasmir. (2008). Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Keown, Arthur J. (2002). Manajemen Keuangan, Edisi Kesembilan. Jakarta : PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Nainggolan, Pahala. (2004). Cara Mudah Memahami Akuntansi, PPM, Jakarta.

Sastradipraja, Usman. (2007). Anallisis dan Penggunaan Laporan Keuangan.

Bandung : Universitas Widyatama.

Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi Keempat (Research Methods for Business, 4th Ed). Jakarta : Salemba Empat.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Umar, Husein. (2009). Metode penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.

Jakarta : PT. Rajawali Pers. 2009

(13)

Jurnal :

Almilia, Luciana Spica. (2003). Analisis Ratio Keuangan untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, Vol. 7 (2), 1-27.

Hamzah, Amir. (2006). Analisis Kinerja Saham Perbankan Sebelum dan Sesudah Reverse Stock Split di PT. Bursa efek Jakarta. Vol (4), 13-68.

Marlina, Lisa dan Clara Danica. (2009). Analisis Pengaruh Cash Position, Debt to Equity Ratio dan Return On Assets terhadap Dividend Payout Ratio. Jurnal Mnajemen Bisnis, Vol. 2 (1), 1-6.

Suharli, Michell. (2005). Studi Empiris terhadap Dua faktor yang mempengaruhi Return Saham pada Industri Food & Beverages di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 7(2), 99- 116.

Sumber lain :

Basuki, Ismu (2003). Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

Universitas Islam Indonesia : tidak diterbitkan.

Hidayat, Taufik (2009). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Universitas Sumatera Utara : tidak diterbitkan.

Pribawanti, Tika Maya. (2007). Analisis Pengaruh Rasio keuangan Terhadap Total Return Saham Pada Perusahaan Industri Manufaktur yang Membagikan Deviden di Bursa Efek Jakarta. Universitas Negeri Semarang : tidak diterbitkan.

(14)

Trisnaeni, Dyah Kumala. (2007). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEJ.

Universitas Islam Indonesia Yogyakarta : tidak diterbitkan.

Hakim, Rahman. (2006). Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Metode EVA, ROA, dan Pengaruhnya terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks LQ 45 di Bursa Efek Jakarta. Universitas Islam Indonesia Yogyakarta : tidak diterbitkan.

Website :

http://www.telkom.co.id/hubungan-investor/profil-perusahaan/

http://www.xl.co.id/TentangXL/XLatGlance

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/aspek_hukum_dalam_bisnis/bab8- pokok_pokok_pengertian_pasar_modal.pdf

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/laporan-keuangan pengertian-dan- dasar.html

http://informasi-media.blogspot.com/2007/12/profil-pt-indosat-tbk.html http://coki002.wordpress.com/pengertian-saham-dan-jenis-jenis-saham/

http://www.scribd.com/doc/11319666/Pengertian-Saham

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka menstimulan dan menjaring ide-ide kreasi dan inovasi masyarakat serta menunjang pengembangan wilayah melalui penemuan Teknologi Tepat Guna (TTG) berbasis kearifan

 Panen dilakukan setelah berumur + 25 hari setelah tanam, dengan cara mencabut tanaman sampai akarnya atau memotong pada bagian pangkal tanaman sekitar 2 cm di

hukum perpajakan dengan tegas, dapat memberikan diklat khusus tentang perpajakan dalam meningkatkan Sumber daya Manusia/aparatur pajak yang profesional, dan

Penelitian ini berjudul „‟Raden Ajeng Kardinah (1881-1970) Peranannya dalam Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tegal. Kardinah, 3) untuk mengetahui peran

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lingkungan pergaulan yang meliputi: sekolah, keluarga dan masyarakat dengan sikap dan perilaku seks bebas

Kemudian dari percobaan yang telah dilakukan pada komposisi phosphogypsum : pasir silica = 20 : 40 dengan variable penambahan foam agent untuk pembuatan bata

Mereka menemukan hubungan yang jelas antara tingginya paparan testosteron terlihat dari panjang jari manis yang lebih panjang daripada jari telunjuk dengan nilai uji matematika yang

TABUR SEMPROT (Tabung Biru Komposter Sampah Dapur Rumah Tangga) kami pilih karena mudah diingat, sekaligus tabur semprot sebagai cara singkat dalam membuat kompos